1. Prevalensi penyakit kudis di sebuah pesantren di Jakarta mencapai 78,7%, jauh lebih tinggi dari negara berkembang lainnya yang hanya 6-27%.
2. Kudis disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei yang menyebabkan gejala gatal dan iritasi kulit, dan mudah menular.
3. Personal higiene yang buruk berkorelasi dengan tingginya insiden kudis di kalangan santri.
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
Waspada Skabies di Kalangan santri
1.
2. Budaya bersih merupakan cerminan sikap dan perilaku masyarakat dalam
menjaga dan memelihara kebersihan pribadi dan lingkungan dalam kehidupan
sehari-hari. Pondok Pesantren sebagai salah satu tempat pendidikan di Indonesia
saat ini berjumlah kurang lebih 40.000.
Prevalensi penyakit skabies disebuah pondok pesantren di jakarta mencapai 78,70%.
Penyakit skabies jauh lebih tinggi dibandingkan dengan prevalensi penyakit skabies di
negara berkembang lainnya yang hanya 6-27% saja. (Dikutip dari Skripsi Dwi Nurliana
Nugrah Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta)
3. Pengertian Scabies
Kudis atau Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan
oleh tungau (mite) Sarcoptes scabiei yang dicirikan
dengan adanya keropeng, kebotakan, dan kegatalan pada
kulit.
Penyakit Scabies ini juga mudah menular dari manusia ke
manusia, dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Scabies
mudah menyebar baik secara langsung melalui sentuhan
langsung dengan penderita maupun secara tak langsung
melalui baju, seprei, handuk, bantal, air yang masih
terdapat kutu Sarcoptesnya.
Sumber :
www.wikipedia.com
4.
5. 1. Kulit kemerah-merahan
2. Iritasi dan rasa gatal pada kulit yang umumnya muncul di
sela-sela jari, siku, selangkangan, dan lipatan paha.
3. Gejala lainnya muncul gelembung berair pada kulit.
4. Gejala lain adalah munculnya garis halus yang berwarna
kemerahan di bawah kulit yang merupakan terowongan
yang digali Sarcoptes.
5. Pada pemeriksaan biasanya memastikan penyakit scabies
dengan menemukan terowongan bawah kulit dan terdapat
kutu atau telur sarcoptes pada pemeriksaan kerokan kulit.
Gejala Scabies
6. Pencegahan Penyakit Scabies yang paling utama adalah :
1. Menjaga kebersihan badan dengan mandi secara teratur.
2. Mencuci pakaian dengan bersih dan rutin.
3. Menjemur kasur, bantal dan sprei secara teraturdi bawah
terik sinar matahari setidaknya dua pekan sekali.
4. Menjaga lingkungan di dalam rumah agar tetap mendapat
sinar matahari yang cukup, tidak lembab, dan selalu dalam
keadaan bersih.
5. Hindari menggunakan pakaian, dan handuk bersama-sama.
Pencegahan Scabies
7. Data Penderita Scabies di Pesantren Nurul Huda Kab. Sukabumi
Personal
Hygine
Banyak Penderita
Jan Feb Marc Apr Mei Jun Jul Augt Sep Oct Nov Des
Personal
Hygine
baik
17 18 17 17 16 19 21 20 23 25 25
26
Personal
Hygine
Buruk 15 18 10 12 14 14 9 7 7 6 7 6
Jumlah 32 36 27 29 30 33 30 27 30 31 32 32
Sumber : Skripsi Topik Hidayat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
8. Jan Peb Marc Aprl Mei June July August Sept Oct Nov Dec
Banyak Penderita
Baik 17 18 17 17 16 19 21 20 23 25 25 26
Buruk 15 18 10 12 14 14 9 7 7 6 7 6
0
5
10
15
20
25
30
JumlahPenderita
Hubungan Personal Hygine dengan Penderita
Scabies
9. Dengan membandingkan antara jumlah penderita dengan
personal hygine, didapatkan bahwa personal hygine sangat
berpengaruh terhadap terinfeksinya diri oleh berbgai penyakit,
salah satunya penyakit scabies.
Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa santri yang
memiliki personal hygine yang buruk lebih tinggi persentase
terkena penyakit scabies dibandingkan dengan santri dengan
personal hygine yang baik.
Kesimpulan