CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
Program latihan sepakbola
1. Program Latihan Sepakbola
SMPN 3 PANGALENGAN
Bulan April 2012
Minggu Pertama
Senin :
- Teknik dasar (mengumpan dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan
telapak kaki)
- Teknik dasar (menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan
telapak kaki )
- Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar
mengumpan dengan kaki bagian dalam
Rabu :
- Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung berhadapan dengan teman
- Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola digelindingkan teman dari depan di tempat
- Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung teman dari depan di tempat
dilanjutkan dengan bergerak maju dan mundur Melakukan teknik dasar mengumpan secara
langsung
Jum’at :
Fitness
Minggu Kedua
Senin :
Menyundul
- Lentingkan punggung ke belakang dan keraskan otot leher serta berat badan bertunpu pada
kaki belakang
- Pandangan konsentrasi pada bola
- Gerakan punggung ke depan sehingga dahi menyongsong arah datangnya bola.
Rabu :
2. Menghentikan bola dengan punggung kaki.
- Bola lambung yang jatuh dari udara menyamperi arah datangnya bola
- Lalu bola di tahan dengan kaki mengenai bola segera ditarik sedikit kearah datangnya bola
sehingga bola tidak pantul terlalu jauh.
- Bola yang jatuh ke tanah segera di control lalu di kuasai
Jum’at :
Fitness
Minggu Ketiga
Senin :
- Variasi dan kombinasi teknik dasar permainan sepakbola (mengumpan, mengontrol,
menggiring dan menembak) berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian
dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi yang baik.
- Variasi dan kombinasi teknik dasar permainan sepakbola berpasangan dan berkelompok dalam
bentuk penerapan pola penyerangan dan pertahanan permainan dengan koordinasi yang baik.
Rabu :
- Melakukan teknik dasar menggiring berhadapan jarak dekat dilanjutkan jarak jauh
berpasangan atau kelompok
- Melakukan teknik dasar menggiring berhadapan jarak dekat dilanjutkan dengan menahan
menggunakan telapak kaki bagi teman yang di depannya (berpasangan atau kelompok)
- Melakukan teknik dasar menggiring arah lurus dilanujutkan dengan zig-zag
- Melakukan teknik dasar menggiring mengikuti gerakan teman yang di depannya
Jum’at :
Fitness
Minggu Keempat
Senin :
- Kombinasi teknik dasar (mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan
bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki)
- Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan
bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki berpasangan di tempat
- Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan
bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki berpasangan bergerak ke kanan, kiri,
depan dan belakang
- Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan
bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki berkelompok bergerak bebas
3. Rabu :
- Kombinasi teknik dasar (mengumpan, menghentikan, menggiring bola dengan kaki bagian
dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak)
- Melakukan teknik dasar mengumpan, menahan, menggiring formasi berbanjr dan berkelompok
bergerak bebas
- Melakukan teknik dasar mengumpan, menahan, menggiring formasi lingkaran dan berkelompok
bergerak bebas
Jum’at :
Fitness
Bulan Mei 2012
Minggu Pertama
Senin :
- Variasi dan kombinasi teknik dasar (mengumpan dengan kaki bagian dalam dan dalam serta
menghentikan bola dengan telapak kaki)
- Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung berhadapan dengan teman
- Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola digelindingkan teman dari depan di tempat
- Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung teman dari depan di tempat
dilanjutkan dengan bergerak maju dan mundur
- Melakukan teknik dasar mengumpan secara langsung
Rabu :
- Variasi dan kombinasi teknik dasar (menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta
menahan bola dengan telapak kaki )
- Melakukan teknik dasar menggiring berhadapan jarak dekat dilanjutkan jarak jauh
berpasangan atau kelompok
- Melakukan teknik dasar menggiring berhadapan jarak dekat dilanjutkan dengan menahan
menggunakan telapak kaki bagi teman yang di depannya (berpasangan atau kelompok)
- Melakukan teknik dasar menggiring arah lurus dilanujutkan dengan zig-zag
- Melakukan teknik dasar menggiring mengikuti gerakan teman yang di depannya
Jum’at :
Fitness
Minggu Kedua
Senin :
- Variasi dan kombinasi teknik dasar (mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta
menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki ) dengan rincian kegiatan
sebagai berikut :
4. - Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan
bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki berpasangan di tempat
- Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan
bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki berpasangan bergerak ke kanan, kiri,
depan dan belakang
- Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan
bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki berkelompok bergerak bebas
Rabu :
- Kombinasi teknik dasar (mengumpan, menghentikan, menggiring bola dengan kaki bagian
dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak).
- Melakukan teknik dasar mengumpan, menahan, menggiring formasi berbanjr dan berkelompok
bergerak bebas
- Melakukan teknik dasar mengumpan, menahan, menggiring formasi lingkaran dan berkelompok
bergerak bebas
Jum’at :
Fitness
Minggu Ketiga
Senin :
- latihan cara menembak bola ke gawang
salah satu pemain menggiring bola ke depan gawang pada saat
mendekati gawang dengan jarak 3 meter pemain tersebut harus menendang bola tersebut .
apa bila tidak gol, siswa tersebut mengambil bola yang di tendangnya tadi. Jika gol kipernya
yang akan mendapatkan sangsi atau hukuman.
- Kegiatan ini di lakukan sebanyak 10 bola dalam setiap pemain
Rabu :
- latihan ketiga bagaimana cara melakukan lemparan ke dalam
- Pertama, lemparan kedalam harus dilakukan dengan kedua tangan sementara kedua kaki harus
tetap menginjak tanah. Sehingga, untuk melempar dengan keras Anda bisa berlari terlebih
dahulu dan menyeret kaki belakang Anda
- Kedua, kalau Anda ingin melempar kepada teman yang tidak jauh dari Anda, usahakan agar
bola mudah untuk diterima atau dikontrol. Sehingga, melemparnya ke arah kaki adalah sangat
baik.
- Ketiga, sebagaimana mengumpan (passing) ,. Anda tidak harus selalu melempar bola tepat ke
arah teman. Anda bisa juga melempar bola ke ruang kosong (space) yang mudah bagi teman
Anda untuk mendapatkannya
5. - Keempat, jika Anda ingin melempar bola kepada teman yang agak jauh dan tidak ada lawan
antara Anda dan dia maka sangat baik jika Anda melempar bola kepadanya dengan
memantulkannya ke atas tanah, karena bola akan lebih mudah diterima atau dikontrol serta
tenaga yang diperlukan untuk melempar tidak terlampau besar
Jum’at :
Fitness
Minggu Keempat
Senin :
latihan heading
- bola dilambungkan keatas dan siap melakukan heading sebanyak mungkin dalam waktu 2 menit
memakai jidat.
- Bola dilambungkan keatas dan siap melakukan heading dengan cara membalik badan kekanan
atau kekiri diwaktu akan mengheading bola sebanyak mungkin dalam waktu 2 menit memakai
jidat.
- Posisi barisan pertama berhadapan dengan barisan kedua, lalu barisan kedua melempar pada
barisan pertama dan di heading kearah barisan kedua memakai jidat, sebanyak mungkin dalam
waktu 2 menit memakai jidat.
- Posisi barisan pertama berhadapan dengan barisan kedua, lalu barisan kedua melempar pada
barisan pertama dan diheading dengan cara melompat kearah barisan kedua memakai jidat,
sebanyak mungkin dalam waktu 2 menit memakai jidat.
- Posisi barisan pertama tiarap menghadap barisan kedua, lalu barisan kedua melempar pada
barisan pertama dan diheading dengan cara bangun dari posisi tiarap dan melompat secepat
mungkin dan di heading kearah barisan kedua memakai jidat, sebanyak mungkin dalam waktu 2
menit memakai jidat.
- Posisi barisan pertama membelakangi barisan kedua dengan posisi siap, lalu barisan kedua
berteriak untuk tanda waktu akan melempar bola dan diheading dengan cara melompat,
memakai jidat ke arah barisan kedua, sebanyak mungkin dalam waktu 2 menit memakai jidat.
- Posisi barisan pertama berada dibelakan barisan kedua, lalu barisan ketiga melambungkan
bola melewati barisan kedua lalu barisan pertama berusaha mengheading bola ke barisan
ketiga. Sebanyak mungkin dalam waktu 2 menit memakai jidat.
- Posisi barisan pertama berada dibelakang barisan kedua, lalu barisan ketiga melambungkan
bola di depan barisan kedua, lalu barisan pertama berusaha mengejar bola dan mengheading
bola tersebut kebarisan ketiga. Sebanyak mungkin dalam waktu 2 menit memakai jidat.
Rabu :
Bermain bola pada lapangan kecil menggunakan dua gawang kecil (bendera kecil), dengan
cara :
- Jumlah pemain 5 orang untuk setiap regunya.
- Untuk tahap pertama bermain dengan 4x sentuhan bola
- Untuk tahap kedua 3x sentuhan bola.
- Untuk tahap ketiga 2x sentuhan bola.
- Untuk tahap keempat 1x sentuhan bola.
Jum’at :
Fitness
6. Bulan Juni 2012
Minggu Pertama
Senin :
Tempatkan 3 orang pemain pada setiap bidang masing-masing
o Tim A, 3 pemain pada bidang 1
o Tim B, 3 pemain pada bidang 2
o Tim C, 3 pemain pada bidang 3
o Tim D, 3 pemain pada bidan 3
- Setiap tim berusaha menendang/mengumpan bola pada teman satu tim dan lawan tim berusaha
untuk menghadangnya
- Setiap tim diberi bola(membawa bola) 1 buah
- Setiap tim tidak boleh keluar dari bidangnya masing-masing
- Tim mendapat 1 point bila umpan bolanya lolos kerekanya di bidang lain
- Tim dianggap menang bila memperoleh poin terbanyak
- Permainan dilakukan 10-15 menit
Rabu :
Sparing dengan Unmul
Jum’at :
Berenang
Minggu Kedua
Senin :
Sparing dengan Stimik
Rabu :
Game kecil
Jum’at :
Main Takraw
Minggu Ketiga
Senin :
Spring dengan Untag
Rabu :
Jogging,
Jum’at :
Istirahat/rekreasi
Minggu Keempat
Siap berkompetisi dalam liga Mahasiswa antar Perguruan Tinggi Di Kalimantan Timur.
Diposkan 6th May 2012 oleh Jun_Materi
Program Latihan 3 Bulan Sepak Bola
7. Bulan April 2012
Minggu Pertama
Senin :
- Teknik dasar (mengumpan dengan kaki bagian dalam dan luar
serta menahan bola dengan telapak kaki)
- Teknik dasar (menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar
serta menahan bola dengan telapak kaki )
- Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan
menggunakan teknik dasar mengumpan dengan kaki bagian dalam
Rabu :
- Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung
berhadapan dengan teman
- Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola digelindingkan
teman dari depan di tempat
- Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung teman
dari depan di tempat dilanjutkan dengan bergerak maju dan mundur
Melakukan teknik dasar mengumpan secara langsung
Jum’at :
Fitness
Minggu Kedua
Senin :
Menyundul
- Lentingkan punggung ke belakang dan keraskan otot leher serta
berat badan bertunpu pada kaki belakang
- Pandangan konsentrasi pada bola
8. - Gerakan punggung ke depan sehingga dahi menyongsong arah
datangnya bola.
Rabu :
Menghentikan bola dengan punggung kaki.
- Bola lambung yang jatuh dari udara menyamperi arah datangnya
bola
- Lalu bola di tahan dengan kaki mengenai bola segera ditarik sedikit
kearah datangnya bola sehingga bola tidak pantul terlalu jauh.
- Bola yang jatuh ke tanah segera di control lalu di kuasai
Jum’at :
Fitness
Minggu Ketiga
Senin :
- Variasi dan kombinasi teknik dasar permainan sepakbola
(mengumpan, mengontrol, menggiring dan menembak) berpasangan
dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki
bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi yang baik.
- Variasi dan kombinasi teknik dasar permainan sepakbola
berpasangan dan berkelompok dalam bentuk penerapan pola
penyerangan dan pertahanan permainan dengan koordinasi yang
baik.
Rabu :
- Melakukan teknik dasar menggiring berhadapan jarak dekat
dilanjutkan jarak jauh berpasangan atau kelompok
- Melakukan teknik dasar menggiring berhadapan jarak dekat
dilanjutkan dengan menahan menggunakan telapak kaki bagi teman
yang di depannya (berpasangan atau kelompok)
9. - Melakukan teknik dasar menggiring arah lurus dilanujutkan dengan
zig-zag
- Melakukan teknik dasar menggiring mengikuti gerakan teman yang di
depannya
Jum’at :
Fitness
Minggu Keempat
Senin :
- Kombinasi teknik dasar (mengumpan bola dengan kaki bagian dalam
dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan
telapak kaki)
- Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam
dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan
telapak kaki berpasangan di tempat
- Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam
dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan
telapak kaki berpasangan bergerak ke kanan, kiri, depan dan
belakang
- Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam
dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan
telapak kaki berkelompok bergerak bebas
Rabu :
- Kombinasi teknik dasar (mengumpan, menghentikan, menggiring
bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan
kaki bagian dalam, luar dan telapak)
- Melakukan teknik dasar mengumpan, menahan, menggiring formasi
berbanjr dan berkelompok bergerak bebas
- Melakukan teknik dasar mengumpan, menahan, menggiring formasi
lingkaran dan berkelompok bergerak bebas
10. Jum’at :
Fitness
Bulan Mei 2012
Minggu Pertama
Senin :
- Variasi dan kombinasi teknik dasar (mengumpan dengan kaki bagian
dalam dan dalam serta menghentikan bola dengan telapak kaki)
- Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung
berhadapan dengan teman
- Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola digelindingkan
teman dari depan di tempat
- Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung teman
dari depan di tempat dilanjutkan dengan bergerak maju dan mundur
- Melakukan teknik dasar mengumpan secara langsung
Rabu :
- Variasi dan kombinasi teknik dasar (menggiring bola dengan kaki
bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan telapak kaki )
- Melakukan teknik dasar menggiring berhadapan jarak dekat
dilanjutkan jarak jauh berpasangan atau kelompok
- Melakukan teknik dasar menggiring berhadapan jarak dekat
dilanjutkan dengan menahan menggunakan telapak kaki bagi teman
yang di depannya (berpasangan atau kelompok)
- Melakukan teknik dasar menggiring arah lurus dilanujutkan dengan
zig-zag
11. - Melakukan teknik dasar menggiring mengikuti gerakan teman yang di
depannya
Jum’at :
Fitness
Minggu Kedua
Senin :
- Variasi dan kombinasi teknik dasar (mengumpan bola dengan kaki
bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian
dalam, luar dan telapak kaki ) dengan rincian kegiatan sebagai
berikut :
- Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam
dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan
telapak kaki berpasangan di tempat
- Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam
dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan
telapak kaki berpasangan bergerak ke kanan, kiri, depan dan
belakang
- Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam
dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan
telapak kaki berkelompok bergerak bebas
Rabu :
- Kombinasi teknik dasar (mengumpan, menghentikan, menggiring
bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan
kaki bagian dalam, luar dan telapak).
- Melakukan teknik dasar mengumpan, menahan, menggiring formasi
berbanjr dan berkelompok bergerak bebas
12. - Melakukan teknik dasar mengumpan, menahan, menggiring formasi
lingkaran dan berkelompok bergerak bebas
Jum’at :
Fitness
Minggu Ketiga
Senin :
- latihan cara menembak bola ke gawang
salah satu pemain menggiring bola ke depan gawang pada saat
mendekati gawang dengan jarak 3 meter pemain tersebut harus
menendang bola tersebut . apa bila tidak gol, siswa tersebut
mengambil bola yang di tendangnya tadi. Jika gol kipernya yang akan
mendapatkan sangsi atau hukuman.
- Kegiatan ini di lakukan sebanyak 10 bola dalam setiap pemain
Rabu :
- latihan ketiga bagaimana cara melakukan lemparan ke dalam
- Pertama, lemparan kedalam harus dilakukan dengan kedua tangan
sementara kedua kaki harus tetap menginjak tanah. Sehingga, untuk
melempar dengan keras Anda bisa berlari terlebih dahulu dan
menyeret kaki belakang Anda
- Kedua, kalau Anda ingin melempar kepada teman yang tidak jauh
dari Anda, usahakan agar bola mudah untuk diterima atau dikontrol.
Sehingga, melemparnya ke arah kaki adalah sangat baik.
- Ketiga, sebagaimana mengumpan (passing) ,. Anda tidak harus selalu
melempar bola tepat ke arah teman. Anda bisa juga melempar bola ke
ruang kosong (space) yang mudah bagi teman Anda untuk
mendapatkannya
- Keempat, jika Anda ingin melempar bola kepada teman yang agak
jauh dan tidak ada lawan antara Anda dan dia maka sangat baik jika
Anda melempar bola kepadanya dengan memantulkannya ke atas
13. tanah, karena bola akan lebih mudah diterima atau dikontrol serta
tenaga yang diperlukan untuk melempar tidak terlampau besar
Jum’at :
Fitness
Minggu Keempat
Senin :
latihan heading
- bola dilambungkan keatas dan siap melakukan heading sebanyak
mungkin dalam waktu 2 menit memakai jidat.
- Bola dilambungkan keatas dan siap melakukan heading dengan cara
membalik badan kekanan atau kekiri diwaktu akan mengheading bola
sebanyak mungkin dalam waktu 2 menit memakai jidat.
- Posisi barisan pertama berhadapan dengan barisan kedua, lalu
barisan kedua melempar pada barisan pertama dan di heading kearah
barisan kedua memakai jidat, sebanyak mungkin dalam waktu 2 menit
memakai jidat.
- Posisi barisan pertama berhadapan dengan barisan kedua, lalu
barisan kedua melempar pada barisan pertama dan diheading dengan
cara melompat kearah barisan kedua memakai jidat, sebanyak
mungkin dalam waktu 2 menit memakai jidat.
- Posisi barisan pertama tiarap menghadap barisan kedua, lalu
barisan kedua melempar pada barisan pertama dan diheading dengan
cara bangun dari posisi tiarap dan melompat secepat mungkin dan di
heading kearah barisan kedua memakai jidat, sebanyak mungkin
dalam waktu 2 menit memakai jidat.
- Posisi barisan pertama membelakangi barisan kedua dengan posisi
siap, lalu barisan kedua berteriak untuk tanda waktu akan melempar
bola dan diheading dengan cara melompat, memakai jidat ke arah
barisan kedua, sebanyak mungkin dalam waktu 2 menit memakai jidat.
- Posisi barisan pertama berada dibelakan barisan kedua, lalu barisan
ketiga melambungkan bola melewati barisan kedua lalu barisan
pertama berusaha mengheading bola ke barisan ketiga. Sebanyak
mungkin dalam waktu 2 menit memakai jidat.
- Posisi barisan pertama berada dibelakang barisan kedua, lalu
barisan ketiga melambungkan bola di depan barisan kedua, lalu
barisan pertama berusaha mengejar bola dan mengheading bola
tersebut kebarisan ketiga. Sebanyak mungkin dalam waktu 2 menit
memakai jidat.
Rabu :
14. Bermain bola pada lapangan kecil menggunakan dua gawang kecil
(bendera kecil), dengan cara :
- Jumlah pemain 5 orang untuk setiap regunya.
- Untuk tahap pertama bermain dengan 4x sentuhan bola
- Untuk tahap kedua 3x sentuhan bola.
- Untuk tahap ketiga 2x sentuhan bola.
- Untuk tahap keempat 1x sentuhan bola.
Jum’at :
Fitness
Bulan Juni 2012
Minggu Pertama
Senin :
Tempatkan 3 orang pemain pada setiap bidang masing-masing
o Tim A, 3 pemain pada bidang 1
o Tim B, 3 pemain pada bidang 2
o Tim C, 3 pemain pada bidang 3
o Tim D, 3 pemain pada bidan 3
- Setiap tim berusaha menendang/mengumpan bola pada teman satu
tim dan lawan tim berusaha untuk menghadangnya
- Setiap tim diberi bola(membawa bola) 1 buah
- Setiap tim tidak boleh keluar dari bidangnya masing-masing
- Tim mendapat 1 point bila umpan bolanya lolos kerekanya di
bidang lain
- Tim dianggap menang bila memperoleh poin terbanyak
- Permainan dilakukan 10-15 menit
Rabu :
Sparing dengan Unmul
15. Jum’at :
Berenang
Minggu Kedua
Senin :
Sparing dengan Stimik
Rabu :
Game kecil
Jum’at :
Main Takraw
Minggu Ketiga
Senin :
Spring dengan Untag
Rabu :
Jogging,
Jum’at :
Istirahat/rekreasi
Minggu Keempat
Siap berkompetisi dalam liga Mahasiswa antar Perguruan Tinggi Di
Kalimantan Timur.
Diposkan 6th May 2012 oleh Jun_Materi
1.
May
6
16. METODE MENGAJAR DALAM
PENDIDIKAN JASMANI
METODE MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Posted: 19 November 2010 in Olahraga
3
Pengertian Metode Pengajaran Penjas
Metode berasal dari bahasa Latin ” Meta ” dan ” Hodos “. Meta
artinya jauh (melampaui), Hodos artinya jalan (cara). Metode adalah
cara-cara mencapai tujuan. Sedangkan pengertian mengajar menurut
Arifin (1978) mendefinisikan bahwa mengajar adalah suatu rangkaian
kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat
menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan
pelajaran itu. Sedangklan Nasution (1986) berpendapat bahwa
mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak,
sehingga terjadi proses belajar. Namun menurut Biggs (1991),
seorang pakar psikologi membagi konsep mengajar menjadi tiga
macam pengertian yaitu :
a. Pengertian Kuantitatif dimana mengajar diartikan sebagai the
transmission of knowledge, yakni penularan pengetahuan. Dalam hal
ini guru hanya perlu menguasai pengetahuan bidang studinya dan
menyampaikan kepada siswa dengan sebai-baiknya. Masalah berhasil
atau tidaknya siswa bukan tanggung jawab pengajar.
b. Pengertian institusional yaitu mengajar berarti . the efficient
orchestration of teaching skills, yakni penataan segala kemampuan
mengajar secara efisien. Dalam hal ini guru dituntut untuk selalu siap
mengadaptasikan berbagai teknik mengajar terhadap siswa yang
memiliki berbagai macam tipe belajar serta berbeda bakat,
kemampuan dan kebutuhannya.
17. c. Pengertian kualitatif dimana mengajar diartikan sebagai the
facilitation of learning, yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan
belajar siswa mencari makna dan pemahamannya sendiri.
Dari definisi-definisi mengajar dari para pakar di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa mengajar adalah suatu aktivitas yang tersistem
dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik
untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga
terjadi proses belajar dan tujuan pengajaran tercapai. Sedangkan
pengertian pendidikan jasmani menurut Depdiknas (2003)
merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani
yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,
neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka
sistem pendidikan nasional.
Metode mengajar merupakan pedoman cara khusus untuk
penyampaian materi pembelajaran untuk struktur episode belajar
atau pembelajaran. Menurut Mosston (1986) mengajar adalah
serangkaian hubungan yang berkesinambungan antar guru dan siswa
yaitu :
1. Mencoba mencapai keserasian anatara apa yang diniatkan dengan
apa yang sebenarnya terjadi. Maksud = perbuatan.
2. Masalah yang tentang metode mengajar.
Suatu pendekatan terhadap siswa untuk mencapai sasaran yang
ingin dicapai guru harus berdasarkan pilihanya atas beberapa hal
yaitu :
a. kemampuan guru
b. kebutuhan siswa
c. besarnya kelas
d. alat dan fasilitas yang tersedia
e. media yang ada
18. f. tujuan yang ingin dicapai
g. materi yang dipelajari
h. lingkungannya
3. Kita juga dapat mengatasi kecenderungan pribadi seseorang guru.
4. Mengajar-Belajar-Tujuan
Interaksi antara guru dan siswa mencerminkan perilaku mengajar
dan belajar tertentu. Berbagai gaya didasarkan atas interaksi anatar
perilaku siswa dan perilaku guru, serta hubungannya untuk mencapai
tujuan.
5. Perilaku guru sebagai titik masuk
Dapat dinyatakan bahwa perilaku guru akan mengarahkan perilaku
siswa untuk mencapai tujuan pelajaran. Dari definisi-definisi metode
dan mengajar yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengambil
kesimpulan bahwa pengertian metode mengajar penjas adalah cara-
cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah
lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling
berinteraksi dalam proses pembelajaran jasmani melalui aktivivitas
jasmani dan pembelajaran jasmani sehingga proses belajar berjalan
dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Agar tujuan
pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh
pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode
mengajar, serta dipraktekkan pada saat mengajar.
Dari analisis metode mengajar menurut perilaku guru, perilaku siswa
dan tujuan dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan
menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada
sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai
satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan
19. informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur
atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham
siswa.
Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :
a. Membuat siswa pasif
b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa
c. Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi
dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebihbesar
menerimanya.
e.Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
g. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
d. Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
2. Metode diskusi ( Discussion method )
Menurut Muhibbin Syah ( 2000 )mendefinisikan bahwa metode
diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya
dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim
juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi
bersama ( socialized recitation ).
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :
20. a. Mendorong siswa berpikir kritis.
b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
c. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk
memcahkan masalah bersama.
d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif
jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang
seksama.
Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :
a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan
berbagai jalan
b. Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat
diperoleh keputusan yang lebih baik.
c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain
sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap
toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
a. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal
(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
3. Metode demontrasi ( Demonstration method )
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan
suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan
21. media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi
yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000). Metode demonstrasi
adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu
proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan
pelajaran. Syaiful Bahri Djamarah ( 2000).
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan .
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang
dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat
dalam diri siswa (Daradjat, 1985)
Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut :
a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu
proses atu kerja suatu benda.
b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
c. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat
diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan
menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :
a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan
dipertunjukkan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang
menguasai apa yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah,
2000).
4. Metode ceramah plus
22. Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan
lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan
metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam
metode ceramah plus yaitu :
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah
dengan tanya jawab dan pemberian tugas.
Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu :
1). Penyampaian materi oleh guru.
2). Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.
3). Pemberian tugas kepada siswa.
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)
Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan
pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi
pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi
tugas.
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan
materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill)
5. Metode resitasi ( Recitation method )
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa
diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan metode resitasi sebagai berikut :
a. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri
akan dapat diingat lebih lama.
23. b. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan
keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri
sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Kelemahan metode resitasi sebagai berikut :
a. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik
hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah
mengerjakan sendiri.
b. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual
(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
6. Metode latihan keterampilan ( Drill method )
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana
siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat
bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara
menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan
sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari
mute/pernik-pernik.
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut :
a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis,
melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam
perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-
tanda/simbol, dan sebagainya.
c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan
kecepatan pelaksanaan.
Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :
a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih
banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari
pengertian.
24. b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
c. Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang
merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
d. Dapat menimbulkan verbalisme.
7. Metode mengajar beregu ( Team teaching method )
Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana
pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai
tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator.
Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian
digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus
langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.
8. Metode mengajar sesama teman ( Peer teaching method )
Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode mengajar
yang dibantu oleh temannya sendiri
9. Metode pemecahan masalah ( Problem solving method )
Metode ini adalah suatu metode mengajar yang mana siswanya
diberi soal-soal, lalu diminta pemecahannya.
10. Metode perancangan ( project method )
yaitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus merancang
suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
Kelebihan metode perancangan sebagai berikut :
a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi
lebih luas dan menyuluruh dalam memandang dan memecahkan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
b. Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan
menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu,
yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
25. Kekurangan metode perancangan sebagai berikut :
a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal
maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan
metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru,
sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.
c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak
didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang
diperlukan.
d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan
pokok unit yang dibahas.
11. Metode Bagian ( Teileren method )
yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-
sebagian, misalnya bagian per bagian kemudian disambung lagi
dengan bagian/materi lainnya yang tentu saja berkaitan dengan
masalahnya.
12. Metode Global (Ganze method )
yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca
keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat
mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut.
Diposkan 6th May 2012 oleh Jun_Materi
2.
May
6
26. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG
STANDAR PROSES UNTUK SATUAN
PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 41 TAHUN 2007
TENTANG
STANDAR PROSES
UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
28. KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat, taufiq, dan hidayahNya, sehingga Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP) telah menyelesaikan Standar Proses untuk satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Standar ini dikembangkan oleh tim adhoc selama delapan bulan
pada tahun 2006. Tim adhoc ini dibentuk oleh BSNP, dan anggota tim ini terdiri
dari para ahli dan praktisi bidang pendidikan. Alhamdulillah standar proses
ini telah menjadi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
No. 41 tahun 2007, tentang Standar Proses untuk satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Pengembangan standar proses ini melalui perjalanan yang cukup
panjang yaitu: temu awal, pengakajian bahan dasar, pengumpulan data lapangan,
pengolahan data lapangan, penyusunan naskah akademik, per,.yusunan draf
standar, reviu draf standar dan naskah akademik, validasi draf standar dan
naskah akademik, lokakarya pembahasan draf standar dan naskah akademik,
pembahasan draf standar dengan Unit Utama Depdiknas, finalisasi draf standar dan
naskah akademik untuk uji publik, uji publik yang melibatkan pihak-pihak terkait
dalam skala yang lebih luas, finalisasi draf standar dan naskah akademik, dan
terakhir rekomendasi draf final standar proses dan naskah akademik. BSNP
juga membahas dalam setiap perkembangan draf standar dan naskah
akademik.
BSNP menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada
semua anggota tim ad hoc yang telah bekerja giat dengan semangat yang tinggi
serta kepada semua pihak yang telah memberi masukan pada draf standar
proses dan naskah akademiknya. Semoga buku ini dapat digunakan sebagai
acuan dalam pelaksanaan pendidikan di setiap tingkat dan jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
Jakarta, November 2007,
Ketua,
30. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANGSTANDAR PROSES UNTUK
SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.................................................
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 41
TAHUN 2007 TANGGAL 23 NOVEMBER 2007 STANDAR PROSES UNTUK
SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.................................................
I. PENDAHULUAN…………………………………………………….............................
II. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN
....................................................
A. Silabus .............................................................................................................
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...........................................................
C. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP …................................................................
III. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN .............................................
A. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran .........................................
B. Pelaksanaan Pembelajaran ..............................................................................
IV. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN ...............................................................
V. PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN ..................................................
A. Pemantauan.............................................................................................
B. Supervisi ............................................................................................
C. Evaluasi ............................................................................................
D. Pelaporan...........................................................................................
E. Tindak lanjut.......................................................................................
iii
v
1
5
5
7
7
8
11
12
12
14
18
18
18
19
19
20
20
31. GLOSARIUM .......................................................... .............................. 21
SALINAN
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 41 TAHUN 2007
TENTANG
STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR
DAN MENENGAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN ASIONAL,
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 24
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Proses Untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
32. Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) ;
3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi, clan Tatakerja Kementerian Negara
Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005;
4. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai
pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden
Nomor 31/P Tahun 2007;
33. MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG
STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR
DAN MENENGAH.
Pasal 1
(1) Standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.
(2) Standar Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada
Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 November 2007
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.
BAMBANG SUDIBYO
34. Salinan sesuai dengan aslinya.
Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional, Kepala Bagian
Penyusunan Rancangan
Perundang-undangan dan Bantuan Hukum I,
Muslikh, S.H.
NIP 131479478
35. SALINAN
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 41 TAHUN 2007
TANGGAL 23 NOVEMBER 2007
STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional telah
ditetapkan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi
pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata
sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara
Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Terkait dengan visi tersebut telah ditetapkan serangkaian prinsip
penyelenggaraan pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan
reformasi pendidikan. Salah satu prinsip tersebut adalah pendidikan
diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses tersebut diperlukan guru
yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasi dari prinsip ini
adalah pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran
ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses
pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar
terlaksana secara efektif dan efisien.
Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang dan
karakteristik peserta didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang
bermutu, proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel,
bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran pada setiap satuan
pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus
36. dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria
minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses ini
berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, balk
pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester.
Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
II. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi
(SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.
A. Silabus
Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran
atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan
silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam
sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas
Pendidikan. Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas
kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP,
dan divas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SMA dan
SMK, serta departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama
untuk MI, MTs, MA, dan MAK.
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
37. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta
didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan
yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP adalah
1. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan,kelas, semester,
program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah
pertemuan.
2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta
didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau
semester pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik•dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran.
4. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran
38. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi.
7. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar.
8. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi
dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode
pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta
karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada
setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk
peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/M I.
9. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang-
kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan
sistemik melalui proses.eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
39. c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau
kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.
10. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan
dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar
Penilaian.
11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.
C. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin,
kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat,
potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian,
dan semangat belajar.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran
dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
40. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi.
5. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan
antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pernlielajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan
pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek
belajar, dan keragaman budaya.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi
dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi.
III. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
A. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
1. Rombongan belajar
Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah:
a. SD/MI : 28 peserta didik
b. SMP/MT : 32 peserta didik
c. SMA/MA : 32 peserta did 1k
d. SMK/MAK : 32 peserta didik
41. 2. Beban kerja minimal guru
a. beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas
tambahan;
b. beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas adalah
se kurang-kurang nya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1
(satu) minggu.
3. Buku teks pelajaran
a. buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih
melalui rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari
bukubuku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri;
b. rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata
pelajaran;
c. selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru,
buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya;
d. guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber
belajar lain yang ada di perpustakaan sekolah/madrasah.
4. Pengelolaan kelas
a. guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta
didik dan mata pelajaran, sertaaktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan;
b. volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus
dapat didengar dengan baik oleh peserta didik;
c. tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;
d. guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan
kemampuan belajar peserta didik;
42. e. guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan,
dankeputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses
pembelajaran;
f. guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan
hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
h. guru menghargai pendapat peserta didik;
i. guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
j. pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran
yang diampunya; dan
k . guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan
waktu
yang dijadwalkan.
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP.
Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan
kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai;
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan/uraian kegiatan sesuai
silabus.
2. Kegiatan Inti
43. Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
a. Eksplorasi
Eksplorasi adalah kegiatan untuk menggali dan mengeksplorasi semua
pengetahuan yang dimiliki oleh guru maupun siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
alam dikambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
3) memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium,
studio, atau lapangan.
b. Elaborasi
Elaborasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperdalam
keterampilan atau skill terhadap materi yang telah dijelaskan dalam
eksplorasi.
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
44. 1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-
lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif;
5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar;
6) rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
balk lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan karya; kerja individual
maupun kelompok;
8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival,
serta produk yang dihasilkan;
9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c. Konfirmasi
Konfirmasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan posisi gerak yang masih salah menjadi gerakan yang benar. Bisa
dilakukan secara individual maupun secara klasikal.
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber,
3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
45. 4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
b) membantu menyelesaikan masalah;
c) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan
pengecekan hasil eksplorasi;
d) memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih jauh;
e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas balk tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik;
e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
IV. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
46. Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai hahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses
pembelajaran.
Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan
menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan
kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, portofoiio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan
Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.
V. PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN
A.Pemantauan
1. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
2. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan,
pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
3. Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas
satuan pendidikan.
B. Supervisi
1. Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
2. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian
contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
3. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan
pendidikan.
47. C. Evaluasi
1. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas
pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan
proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian
hasil pembelajaran.
2. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
a. membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru
dengan standar proses,
b. mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai
dengan kompetensi guru.
3. Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja
guru dalam proses pembelajaran.
D. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses
pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan.
E. Tindak lanjut
1. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi
standar.
2. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum
memenuhi standar.
3. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran Iebih lanjut.
48. MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.
BAMBANG SUDIBYO
Salinan sesuai dengan aslinya.
Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional, Kepala Bagian
Penyusunan Rancangan
Peraturan Perundang-undangan dan Bantuan Hukum I,
Muslikh, S.H
NIP. 131479478
49. GLOSARIUM
Afektif :Berkaitan dengan sikap, perasaan dan nilai.
Alam takam
bang jadi guru :
Menjadikan alam dalam lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar, tempat berguru.beban kerja
guru
:
1. Sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dalam satu
minggu, mencakup kegiatan pokok merencana kan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta
melaksanakan tugas tambahan (UU No. 14Tahun 2005
Pasal 35 ayat 1 dan 2).
2. Beban maksimal dalam mengorganisasikan proses belajar
dan pembelajaran yang bermutu : SD/MI/SDLB 27 jam
@ 35 menit, SMP/MTs/SMPLB 18 jam @ 40 men it,
Belajar
: Perubahan yang relatif permanen dalam kapasitas
pribadiseseorang sebagai akibat pengolahan atas
pengalaman yang diperolehnya dan praktik yang
dilakukannya.
belajar aktif
: Keg iatan mengolah pengalaman dan atau praktik dengan
cara mendengar, membaca, menulis,mendiskusikan,
merefleksi rangsangan, dan memecahkan masalah.
belajar mandiri
: Kegiatan alas prakarsa sendiri dalam menginternalisasi
pengetahuan, sikap dan keterampilan, tanpa tergantung
atau mendapat bimbingan langsung dari orang lain.
Budaya
membaca
menulis
:
Semua kegiatan yang berkenaan dengan kemampuan
berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis). Proses penulisan dilakukan dengan keterlibatan
peserta didik dengan tahapan kegiatan: pra
penulisan,buram 1, revisi, buram 2, pengecekan tanda baca,
dan terakhir publikasi di mana peserta didik
menentukan karyanya dimuat di buku kelas, mading, majalah
sekolah, atau majalah yang ada di daerah setempat.
Daya saing
: Kemampuan untuk menunjukkan hasil lebih baik, lebih
cepat atau Iebih bermakna.
indikator
kompetensi : Bukti yang menunjukkan telah dikuasainya kompetensi dasar
klasikal : Cara mengelola kegiatan belajar dengan
50. sejumlah peserta didik dalam suatu kelas, yang
memungkinkan belajar bersama, berkelompok dan
individual.
kognitif : Berkaitan dengan atau meliputi proses rasional
untuk menguasai pengetahuan dan pemahaman
konseptual. Periksa taksonomi tujuan belajar
kognitif.
kolaboratif : Kerjasama dalam pemecahan maalah dan atau
penyelesaian suatu tugas dimana tiap anggota
melaksanakan fungsi yang saling mengisi dan
melengkapi.
kolokium : Suatu kegiatan akademik dimana seseorang
mempresentasikan apa yang telah dipelajari
kepada suatu kelompok atau kelas, dan men
jawab pertanyaan mengenai presentasinya dari
anggota kelompok atau kelas.
kompetensi
:1. Seperangkat tindakan cerdas, penuh
tanggung jawab yang dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas
tugas di bidang pekerjaan tertentu.
2. Keseluruhan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dinyatakan dengan ciri yang dapat diukur.
kompetensi
dasar (KD)
:
Kemampuan minimal yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan
efektif,
kooperatif
:
Kegiatan yang dilakukan dalam kelompok demi
untuk kepentingan bersama (mutual benefit).metakognisi
:
Kognisiyanglebihkomprehensif,meliputipenge
tahuan strategik (mampu membuat ringkasan,
menyusun struktur pengetahuan), pengetahuan
tentang tugas kognitif (mengetahui tuntutan
kognitif untuk berbagai keperluan), dan penge
tahuan tentang diri (Briggs menggunakan istilah
"prinsip").
paradigma
: Cara pandang dan berpikir yang mendasar.
51. pembelajaran
:
(1) Proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar (UU Sisdiknas);
(2) Usaha sengaja, terarah dan bertujuan oleh seseorang atau
sekelompok orang (terma suk guru dan penulis buku
pelajaran) agar orang lain (termasuk peserta didik), dapat
memperoleh pengalaman yang bermakna. Usaha ini
merupakan kegiatan yang berpu sat pada kepentingan
52. pembelajaran
berbasis
masalah
:
Pengorganisasian proses belajar yang dikaitkan
dengan masalah konkret yang dapat ditinjau dari
herbagai disiplin keilmuan atau mata pelajaran.
Misalnya rnasalah "bencana alam" yang ditinjau
dari pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan
Agama.
pembelajaran
berbasis
proyek
: Pengorganisasian proses belajar yang dikaitkan dengan
suatu objek konkret yang dapat ditinjau dari berbagai
disiplin keilmuan atau mata pelajaran. Misalnya objek
"sepeda" yang ditinjau dari pelajaran Bahasa, IPA, IPS,
dan Penjasorkes.
penilaian
otentik
: Usaha untuk mengukur atau memberikan penghargaan
atas kemampuan seseorang yang benar-benar
menggambarkan apa yang dikuasairya. Penilaian ini
dilakukan dengan i berbagai cara seperti tes tertulis,
kolokium, portofolio, unjuk kerja, unjuk tindak (berdikusi,
portofolio
:
Suatu berkas karya yang disusun berdasarkan
sistematika tert`entu, sebagai bukti penguasaan
atas tujuan belajar.
prakarsa
:
Saya atau kemampuan seseorang atau lembaga
untuk memulai sesuatu yang berdampak positif
terhadap diri dan lingkungannya.
reflektif
: Berkaitan dengan usaha untuk mengolah atau
mentransformasikan rangsangan dari penginderaan
dengan pengalaman, pengetahuan, dan kepercayaan
yang telah dimiliki.
sistematik
: Usaha yang dilakukan secara berurutan agar tujuan
dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
sistemik
Holistik: cara memandang segala sesuatu sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dengan bagian lain yang
lebih luas.
standar isi (SI)
: Ruang lingkup mated dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
53. standar kom-
petensi (SK)
: Ketentuan pokok untuk dijabarkan lebih lanjut dalam
serangkaian kemampuan untuk melaksanakan tugas
atau pekerjaan secara efektif.
standar
kompetensi
lulusan (SKL)
: Ketentuan pokok untuk menunjukkan kemampuan
melaksanakan tugas atau pekerjaan setelah mengikuti
serangkaian program pembelajaran.
strategi
: Pendekatan menyeluruh yang berupa pedoman umum
dan kerangka kegiatan untuk mencapai suatu tujuan
dan biasanya dijabarkan dari pandangan falsafah atau
teori tertentu.
sumber belajar
: Segala sesuatu yang mengandung pesan, baik yang
sengaja dikembangkan atau yang dapat dimanfaatkan
untuk memberikan pengalaman dan atau praktik yang
memungkinkan terjadinya belajar. Sumber belajar dapat
berupa nara sumber, buku, media non-buku, teknik dan
taksonomi
tujuan belajar
kognitif :(1) Meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis dan evaluasi (Benjamin Bloom dkk, 1956).
(2) Terdiri atas dua dimensi, yaitu dimensi pengetahuan yang
terdiri atas faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognisi, dan dimensi proses kognitif yang meliputi
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta (Lorin W. Anderson dkk,
2001, sebagai revisi dari taksonomi Bloom dkk.).
tematik : Berkaitan dengan suatu tema yang berupa
subjek atau topik yang dijadikan pokok pembahasan.
Contoh: pembelajaran tematik di kelas I SD dengan
tema "Aku dan Keluargaku". Tema tersebut dijadikan
54. Diposkan 6th May 2012 oleh Jun_Materi
3.
May
6
Materi Semester 1 IKIP PGRI KALTIM
TAHUN 2011
Materi Semester 1 IKIP PGRI KALTIM TAHUN 2011
19-9-2011
PENGANTAR PENDIDIKAN
UPAYA UNTUK MENDAPATKAN KETERANGAN
Charles Darwin bahwa manusia berasal dari primate atau kera. Ternyata gagal
Proses perubahan dari primat ke manusia yang tidak sanggup diungkapkan disebut The Missing Link
( mata rantai yang putus ). Yang tidak ditemukan bukti yang menunjukan bahwa manusia muncul
sebagai bentuk ubah dari primata atau kera melalui proses evolusi yang bersifat gradual
Wujud sifat hakekat manusia yang tidak dimiliki oleh manusia, dikemukakan paham
eksistensialisme menjadi maksud dalam paham konsep pendidikan.
Kemampuan menyadari diri sendiri
55. Mampu bereksistensi
Pemilihan kata hati
Moral
Bertanggung jawab
Kebebasan ( kemardekaan )
Kesedian melaksanakan hak dan kewajiban
Kemampuan menghayati kebahagian.
26-9-2011
Kemampuan Menyadari Diri
Manusia dikaruniai keampuan untuk membuat jarak (distansi)diri dengan akunnya sendiri yang
menempatkan potensi manusia sebagai mahluk yang memiliki potensi untuk menyempurnakan diri.
Kemampuan Bereksistensi
Membuat jarak antara aku dengan dirinya sebagai objek sebaga sesuatu. Berarti manusia dapat
menembus dan mengatasi batas yang membelenggu dirinya. Tempat ini (disini) dan waktu ini
(sekarang). Dapat menembus ke”sana” dan ke”masa depan” ataupun “masa lampau”, kemampuan
menempatkan diri = kemampuan bereksistensi.
Belajar dari pengelaman
Mengantisipasi suatu keadaan dan peristiwa
Melihat prospek mada depan
Mengembangkan daya imajinatif, kreatif dari masa kanak-kanak
Kata Hati
Hati nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati yang ikut serta mengikuti perbuatan. Menyertai tentang
apa yang akan dating, mengerti juga akibatnya (baik/buruk) sebagai manusia. Dengan sebutan pelita
hati atau hati nurani menunjukan bahwa kata hati adalah kemapuan pada diri manusia yang
memberikan penerangan tentang baik buruknya perbuatan sebagai manusia.
10-10-2011
Moral
Seseorang yang telah memiliki kata hati yang tajam belum pasti juga perbuatannya. Merupakan
realisasi dari kata hati itu. Untuk menjebatani jarak keduanya masih ada aspek yang diperlukan yaitu
kemauan orang banyak yang memiliki kecerdasan akal tetapi tidak cukup memiliki moral
(keberanian berbuat) itulah sebabnya maka pendidikan moral juga sering disebut pendidikan
kemauan yang oleh M.J. Langeveld dinamakan De Opvoedeling Omzichzelfs Wil. Tentu saja yang
dimaksud adalah kemauan yang sesuai dengan tuntutan kodrat manusia. Pendidikan bermaksud
menumbuh kembangkan etiket (kesopanan) dan etika (keberanian/kemauan bertindak) yang baik
dan harus pada peserta didik.
56. 17-10-2011
Tanggung Jawab
Wujud tanggung jawab yaitu kepada diri sendiri, masyarakat, dan Tuhan. Diri sendiri adalah
menanggung tuntutan kata hati, yaitu bentuk penyelesaian yang mendalam.
Rasa Kebebasan
Merdeka, rasa bebas,sesuai dengan kodrat manusia. Dua hal saling bertentangan yaitu “rasa bebas
dan sesuai dengan tuntutan kodrat maniusia”. Kemardekaan berkaitan dengan kata hati dan moral,
yaitu kata hati yang sesuai dengan tuntutan kodrat manusia,karena perbuatan seperti itu tidak sulit /
siap sedia untuk di pertanggung jawaban dan tidak sedikitpun menimbulkan kekhawatiran (rasa
tidak merdeka). Implikasi pedagogisnya adalah sama dengan pendidikan moral yaitu mengusahakan
agar peserta didik di biasakan menginternalisasikan nilai-nilai aturan dalam dirinya, sehingga
dirasakan sebagai miliknya sendiri. Demikian aturan aturan itu tidak lagi dirasakan sebagai sesuatu
yang merintangi gerak hidupnya.
24-10-2011
Kewajiban dan Hak
Dua macam gejala yang timbul sebagai manifestasi dari manusia sebagai mahluk sosial yang satu
oleh karena adanya yang lain. Tak ada hak tanpa kewajiban. Jika seseorang mempunyai hak untuk
menuntut sesuatu maka tentu ada pihak lain yang yang berkewajiban untuk memenuhi hak tersebut
yang pada saat itu belum di penuhi.sebaliknya kewajiban ada oleh karena ada pihak lain yang harus
dipenuh haknya. Artinya meskipunhak tentang sesuatu itu ada, belum tentu seseorang
mengetahuinya (memperoleh perlndungan hukum). Melaksanakan kewajiban berarti terikat kepada
kewajiban, tetapi anehnya yang sesungguhnya bukan keanehan manusia memilihnya. Kemampuan
menghayati kewajiban sebagai keniscayaan tidaklah lahir dengan sendirinya, tetapi bertumbuh
melalui sesuatu proses. Usaha menumbuhkan rasa wajib sehingga di hayati sebagai sesuatu
keniscayaan dapat di tempuh melalui pendidikan disiplin. Jika ada orang tua yang bertanggung jawab
bahwa pendidikan disiplin dan tanggung jawab belom sepantasnya diberikan kepada anak-anak
sejak masih balita adalah keliru.
31-10-2011
Benih kedisiplinan dan rasa tanggung jawab seharusnya sudah mulai ditumbuh kembangkan sejak
dini, bahkan sejak masih dalam keranjang ayunan, melalui latihan kebiasan (habit forming)
khususnya mengenai hal-hal yang natinya bersifat rutin dan dibutuhkan didalam kehidupan.
Menurut Selo Soemardjan :
Rasional , rasa salah
Sosial, rasa malu
Afektif , rasa gelisah
Agama, rasa berdosa.
Kemampuan Menghayati Kebahagiaan
suatu istilah yang lahir dari kehidupan manusia. Penghayatan hidup yang disebut”kebahagiaan” ini
meskipun tidak mudah untuk dijabarkan tetapi sulit untuk dirasakan. Sebagian orang mungkin
menganggap bahwa seorang yang sedang mengalami rasa senang/gembira itulah sedang mengalami
kebahagian. Kebahagiaan tidak cukup digambarkan hanya sebagai himpunan dari pengalaman-
57. pengalaman yang menyenangkan tetapi lebih dari itu, yaitu merupakan integrasi dari segenap
kesenangan, kegembiraan, kepuasan, dan sejenis dengan pengalaman pahit dan penderitaan. Proses
integrasi dari kesemuan itu (menyenangkan maupun yang pahit) menghasilkan sesuatu bentuk
penghayatan hidup yang disebut”bahagia”. Manusia yang menghayati kebahagian adalah pribadi
yang menghayati segenap keadaan dan kemampuannya. Manusia menghayati kebahagian apabila
jiwanya bersih dan stabil,jujur,bertanggung jawab,mempunyai pandangan hidup dan keyakinan
hidup yang kukuh dan bertekad untuk merealisasikan dengan cara yang realitas demikian
pandangan dari Max Scheller.
DIMENSI HAKEKAT MANUSIA SERTA POTENSI, KEUNIKAN DAN DINAMIKANYA
Keindividuan
Kesosialan
Kesusilaan
Keberagaman
Keindividuan
Lysen orang-seorang sesuatu yang merupakan suatu keutuhan yang dapat dibagi-bagi (in devide).
Setiap anak manusia yang dilahirkan telah dikarunia kan potensi untuk menjadi berbeda dari arah
lain, atau menjadi dirinya sendiri. M.J. Langeveld yang mengatakan setiap orang memiliki dorongan
untuk memiliki individualitas, bahwa anak memiliki dorongan untuk mandiri yang sangat kuat,
meski disisi lain pada anak terdapat rasa tidak berdaya. Secara potensial telah dimiliki sejak lahr
perlu ditumbuh kembangkan melalui pendidikan agar bisa menjadi kenyataan.
14-11-2011
Kesosialan
setiap bayi yang lahir dikaruniakan potensi sosialitas (M.J Langeveld) benih kemungkinan untuk
bergaul, saling berkomunikasi yang pada hakekatnya didalam nya terkandung unsur saling member
dan menerima. Adanya kesediaan untuk saling member dan menerima itu dipandang sebagai kunci
sukses pergaulan. Dorongan menerima dan member itu berubah menjadi kesadaran akan hak yang
harus diterima dan kewajiban yang harus dilaksanakan untuk kepentingan pihak lain sebagai
realisasi dar memberi.
Kesusilaan
su+sila kepantasan yang tinggi, berkembang sehingga memiliki perluasan arti menjadi kebaikan yang
lebih. Bahasa ilmiah mempunyai konotasi berbeda yaitu etiket (persoalan kepantasan dan
kesopanan) etika (persoalan kebaikan) di kaitkan dengan persoalan hak dan kewajiban. Pelanggaran
etika mengakibatkan ketidaksenangan orang lain.
Keberagaman
Otonom = individual (pendapat seseorang)
Hetergon = kolektif (kelompok)
Keagamaan = dari Tuhan
28-11-2011
PEMAHAMAN DAN PELAKSANAAN NILAI
Kesanggupan melaksanakan nilai, idealnya edua harus singkron. Artinya untuk dapat melakukan apa
58. yang semestinya harus dilakukan terlebih dahulu orang. Harus mengetahui, menyadari, dan
memahami nilai-nilai. Penilaian masyarakat terhadap kualitas kesusilaan seseorang tertuju kepada
apa yang dibuatnya dan tidak semata-mata pada apa yang diniatkan. Sehingga niat buruk. Disinggung
bahwa kesusilaan bertalian erat dengan kesadaran akan kewajiban dan hak. Adanya perimbangan
yang selaras antara melaksanakan kewajiban dan tuntutan seorang hak (to give and to take) didalam
kehidupan menggambarkan kesusilaan yang sehat. Didalam dunia pendidikan yang intinya dalam
pelayanan, berlaku hukum “saya akan member lebih daripada yang saya terima”. Implikasi
pedagogisnya ialah bahwa pendidikan kesusilaan berarti menanamkan kesadaran dan kesediaan
melakukan kewajiban disamping menerima hak pada peserta didik. Manusia dapat menghayati
agama melalui proses pendidikan agama. PH. Kohnstamn berpendapat bahwa pendidikan agama
seyogyanya menjadi tugas orang tua dalam lingkungan keluarga, karena pendidikan agam adalah
persoalan afektf dan kata hati. Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beragama dmulai sedini
mungkin, meskipun masih terbatas pada lathan kebiasaan (habib formation). Tetapi untuk
pengembangan pengkajian lebih lanjut tentunya tidak dapat dserahkan hanya kepada orang tua,
untuk itu pengkajian agama secara masal dapat di manfaatkan misalnya pendidikan agama
disekolah.
PENGEMBANGAN DIMENSI HAKEKAT MANUSIA
Manusia lahir telah dikaruniakan dimensi hakekat manusia tetapi masih dalam wujud potensi, belum
teraktualisasi menjadi wujud kenyataan. “aktualisasi”. Dari kondisi “potensi” menjadi wujud
aktualisasi terdapat rintangan proses yang mengandung pendidikan untuk berperan dalam
memberikan jasanya. Seseorang yang lahir dengan bakat seni misalnya, melaukan pendidikan untuk
proses menjadi seniman. Setiap manusia lahir dikaruniakan “naluri” yaitu dorongan yang dialami
(makan,seks,mempertahankan diri dan lain-lain).
05-12-2011
PENGEMBANGAN YANG UTUH
Tingkat keutuhan perkembangan dimensi , hakekatnya manusia itu sendiri secara potensial dan
kualitas pendidikan yang disediakan untuk memberikan pelayanan atas perkembangannya. Namun
demikian kualitas dari akhir pendidikan sebenarnya harus dpulangkan kembau kepada peserta didik
itu sendiri sebagai subjek sasaran pendidikan. Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang
sanggup mengantar subjek didik menjadi selaku anggota masyarakat.
a. Wujud dimensi
keutuhan terjadi antara aspek jasmani dan rohani antara dimensi kendividual, kesosialan,
kesusilaan,dan keberagaman antara aspek kognitif , afektif, dan psikomotorik. Pengalaman aspek
jasmanah dan rohaniah dikatakan untuk jika kedua mendapat pelayanan secara seimbang. Meskipun
diakui bahwa manusia akhirnya ditentukan oleh kualitas berkembangnya aspek rohaniah seperti
pandai, berwawasan luas, berpendran teguh, tenggang rasa, dinamis, kreatif. Terlalu memandang
begaimana kondisi fisiknya, namun kebutuhan pengembangan, aspek fisik tdak diabaikan, karena
gangguan fisik dapat berdampak pada kesempurnaan perkembangan rohaniah. Pengutamaan
dominan kognitif dengan,afektf, dan psikomotorik dikatakan utuh jika ketigaa-tiganya mendapat
pelayanan yang seimbang. Pengembangan dominan kognitif dengan mengabaikan pengembangan
afektif, misalnya seperti yang terjadi pada kebanyakan system persekolahan dewasa ini hanya akan
menciptakan orang-orang yang pntar yang tidak berwatak.
59. ILMU ALAMIAH DASAR
( BASIC NATURAL SCIENCE)
21-9-2011
Mengkaji dalam gejala alam semesta, terbentuk konsep dan prinsip,
konsep : fakta-fakta
prinsip : ketentuan
Teoritis menggunakan metode khusus, IPA dimulai dari pengamatan, hasil percobaan
Ciri Khas :
Penemuan
Merumuskan kerangka masalah
Pengajuan hipotesis (dugaan)
Pengujian hipotesis
Penerimaan hipotesis menjadi teori
5-10-2011
Pendidikan berbasis karakter
tujuan pendidikan uu no . 20/2003
Iman, taqwa, akhlak mulia, mandiri, demokratis.
hati : karakter, behavior, baik
Cakap, berilmu
otak : kecakapan, intelektual, pintar
Teoritis : implementasikan, pengetahuan yang fragmatis, teknologi
12-10-2011
RUANG LINGKUP IPA
1. Mengenal alam semesta
Mikrokosmos
Makrokosmos
2. Terbentuknya alam semesta
tata surya : bumi
Zaman purba : trial and eror know how
Yunani : inquiry attitude mind (terus menerus). Motor pendorong pengetahuan dan
pemikiran modern, abad 14 di eropa, perkembangan ilmu pengetahuan.
60. 19-10-2011
Siklus perkembangan ilmu alamiah, cara berpikir :
Induktif : mengambil suatu kesimpulan umum berdasarkan sekumpulan fakta-fakta.
Deduktif : berdasarkan hal yang sudah di anggap benar.
T1-H1 : deduktif
H1-T2 : verifikasi
Dedukto = hipotetiko = verifikatif. Relativitas : berubah-ubah,ilmu alamiah dinamis : berkembang
terus.
PENGELOMPOKAN ILMU PENGETAHUAN
1. IPA
Fisika klasik, aplikasi, mekanika
Kimia, susunan
Biologi, mahluk hidup dan gejala-gejala tumbuhan : botani. Binatang : zoology
2. IPBA (ilmu pengetahuan bumi dan antartka)
Geologi, tanah
Geografi
Astronomi
3. IPS, manusia , mahluk sosial
26-10-2011
IPA DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Hubungan antara IPA dan teknologi
Langsung
Tidak langsung
Abad 13-19 berdasarkan prinsip pengalaman revolusi industry menghasilkan perkembangan IPA
Sifat manusia :
Tidak merasa puas
Lebih baik dari sebelumnya
61. Ingin maju
Material : yang memiliki masa depan dan menempati ruang. Wujud : padat,gas dan cair.
Klasifikasi :
o Homogen : sama
o Heterogen : bermacam-macam
o Campuran : berbeda
Sifat : mekanis (kekerasan) polimer. Listrik, megnetik
Sifat mekanik : polimer, keramik, alloys.
Struktur
Energy
Transparan
Sifat listrik/magnet
Computer
Informasi
Energi : suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Berasal dari pembakaran
Energi mekanik : potensial, air. Kinetik , terjadi karena proses (atom)
02-11-2011
PENERAPAN HASIL PENEMUAN IPA DALAM PENERAPAN KONSEP TEKNOLOGI
Renewable : dapat diperbaharui
unnewable : tidak dapat diperbaharui
Pengambilan keputusan :
Model : kendala
Criteria : oftimasi, solusi terbaik
Teknologi jadi harapan di ikuti suatu haluan yang terarah pada usaha peningkatan mutu kehidupan.
9-11-2011
TEKNOLOGI BERSFAT AMBIVALEN
62. Positif : keuntungan hasil teknologi tak terhingga dan mengingat dampaknya.
Perkembangan IPA dan teknologi dalam kehidupan manusia
Papan, sandang, dan pangan
Peningkatan kesehatan, obat abiotik, nutrisi makanan, moto hidup sehat.
Penyediaan energy alternative lain.
Perkembangan teknologi, asas evensiasi menghemat bahan bakar, menekan pemborosan.
Intelektual, semakin pintar
Industry
Benturan tata lingkungan
Sosial
16-11-2011
DAMPAK PERKEMBANGAN IPA DAN TEKNOLOGI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
Dampak :
Pencapaian kemakmuran dan perluasan kemudahan
Pendayagunaan sumber daya alam
Upaya pemenuhan kebutuhan manusia, mendatangkan materi dan kemudahan hidup.
Pemberdayaan sumber daya alam, keberhasilan manusia dan tingkat intelektual. Pertanian :
kuantitas, kualitas, mutu produksi.
Transportasi dan informasi, pesawat,baling-baling,jet. Kemudahan dan perluasan.
Bidang kesehatan, fasilitas medis.
Sumber daya manusia (SDM). Membuka lapangan pekerjaan
Reevaluasi (peranan IPA dan teknologi).
a. Ekologi, lingkungan
b. Ekosistem, hubungan timbal balik.
30-11-2011
USAHA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENEKAN DAMPAK NEGATIF DARI IPA DAN
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
63. Mempertahankan asa ekosistem (lingkungan)
Reevaluasi (manusia dengan lingkungan). Contohnya : minyak bumi, mempengaruhi udara dan air.
Transportasi, polusi udara,suara. Bahan makanan, bahan kimia berbahaya.
Mengadakan monitoring (analisa, pengawasan, dan evaluasi)
Merencanakan penggunaan dan pengembangannya. Contohnya : pembuatan tahu, ampas tahu tidak
mencemari lingkungan,
Mengembangkan teknologi proteksi, model, criteria, dampak, dan oftimasi. Meningkatkan produksi,
bibit unggul, pupuk, pestisida.
Mengembangkan teknologi daur ulang, karena terjadi pemborosan.
Teknologi tepat guna(Negara berkembang)
1. Tidak memerlukan tehnik yang tinggi
2. Mudah dilaksanakan
3. Dapat mendukung teknolog dibidang lain
4. Meningkatkan sumber daya lain.
7-12-2011
IPA TEKNOLOGI DAN KELANGSUNGAN HIDUP
Upaya mencari sumber daya alam non konversional
Energi matahari
Tidak langsung, energy listrik melalui fotosel pembangkit tenaga listrik.
Panas bumi (biotermal)
berasal dari magma, cairan panas atau batuan cair terdapat pada kerak bumi. Terjadi tekanan pada
kulit bumi, mengeluarkan uap air.
Angin
udara yang bergerak, terjadi karena perbedaan tekanan antara perbedaan suhu panas dan dingin.
Daya serap panas bumi, energy angn dapat menjadi menggerakkan pompa air.
Pasang surut
daya tarik antara bumi dan bulan menyebabkan pasang surut air laut. Bumi dan bulan, pasang terjadi
apabila bumi jauh dari bulan, sedangkan sebaliknya akan terjadi pasang.
Bio massa
teknologi tepat guna
Zat Radioaktif
memancarkan sinar alfa (+), beta (-) dan gama (netral) berbahaya karena dapat menembus apa saja.
Contohnya sinar rontsen.
64. Penghambat :
SDM
Dana dan modal
Pengadaan pangan
Pengembangan SDA
Pertumbuhan ekonomi.
14-12-2011
UPAYA MANUSIA UNTUK MELESTARKAN EKSISTENSINYA
1. Masalah lingkungan hidup
manusia dengan lingkungan (abiotik dan biotik)
Sesame manusia (masyarakat). Memperhatikan konsep ekosistem : hukum timbal balik : berperilaku
baik maka lingkungan membalasnya dengan baik, manusia sesamanya : jika hatinya baik maka
perbuatannya juga baik.
2. Usaha manusia mencari energy pengganti/energy lan.
3. Penggunaan teknolog maju/modern
teknologi nuklir : harga murah,untungnya besar, dan bahayanya jauh lebih besar. Untuk mencari agar
tetap eksis, mencari kehiduan di planet lain.
4. Masalah kependudukan
program KB (keluarga berencana). Dua anak lebih baik
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
07-12-2011
PROSES PENDIDIKAN
Interaksi pendidikan
Memberikan, menanamkan, menumbuhkan (nilai)
Berfungsi mengembangkan semua potensi
Mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan berkembang sendiri. Internalisasi : potensi.
kognitif : pengetahuan
afektif : sikap
psikomotorik : keterampilan.
Memerlukan bantuan orang lain.
65. Tujuan pendidikan
Mencapai suatu tujuan (peserta didik, masyarakat, dan lapangan pekerjaan).
Peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-
nilai.
Di arahkan pada yang baik.
Lingkungan pendidikan
Fisik (alam dan buatan)
Sosial (pergaulan yang karakter fisik dan psikis)
Intelektual, kondisi dan iklim yang mendorong
Nilai, tata kehidupan, ekonomi, sosial, politik, estetika, etika, keagamaan.
Bentuk pendidikan
Bimbingan (afektif) bersifat konsultatif
Pengajaran (kognitif) pendidikan formal
Latihan (psikomotorik) pendekatan drilling.
KONSEP DAN LINGKUNGAN LANDASAN PSIKOLOGI
a. Manusia sebagai subyek
b. Tertarik mempelajari
diluar dan didalam dirinya sendiri.
c. Psikologi ( karakter dan prilaku)
d. Fisiologi (fisik/jasmani)
e. Sosiologi (kelompok kecil)
f. Antropologi (kelompok besar)
g. Sejarah (urutan waktu dan peristiwa)
h. Manusia ( fisik dan psikis)
i. Individu selalu melakukan kegiatan
66. j. Perilaku
overt : bisa diamati
covert : tidak bisa
Disadari, menulis berbicara
tidak disadari.
TUJUAN DAN KEGUNAAN MEMPELAJARI RUANG LINGKUP PSIKOLOGI
a. Memahami lebih baik tentang individu (diri sendiri)
b. Dapat memberi perlaku yang lebih bijaksana.
Tujuan pendidikan
Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
14-10-2011
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI (LANJUTAN)
a. Psikologi khusus, perkembangan (anak,remaja,dewasa,usia lanjut,pria dan
wanita,abnormal,kepribadian-deferensial,binatang).
b. Psikologi terapan, industri dan perusahaan, kejahatan/kriminalitas, kedokteran dan keperawatan,
sosial dan masa, perang dan politik.
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
Penerapan dasar prinsip prinsip, metode, tehnik dan pendekatan psikologi untuk memahami dan
memecahkan masalah pendidikan
Konsep individu
a. Peserta didik yang melakukan kegiatan belajar/proses pendidikan.
b. Karakteristik individu
manusia yang unik, proses perkembangan/dinamis
c. Aspek perilaku individu (kognitif,afektif,psikomotor).
d. Keragaman karakteristik individu.
FAKTOR PENGARUH PERILAKU INDIVIDU
a. Internal dan eksternal
b. Keturunan
c. Lingkungan
67. d. Interaksi antara pembawaan, lingkungan, dengan kematangan.
Individu menerima lingkungan > interaksi individu dengan lingkungan > individu menolak
lingkungan > penolakan > aggression (perlawanan) withdrawl (pelarian) > penyesuaian diri.
28-10-2011
Motivasi : what, how, why : kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu.
Sumber :
Dalam
Luar individu
Istilah :
Drive (desakan)
Motif kebutuhan (need)
Keinginan (wish)
Proses :
Tenaga pendorong menimbulkan ketegangan
Tingkah laku diarahkan untuk mencapai tujuan
Berkumpulnya/hilang ketegangan.
Fungsi
Directional function (mengarahkan)
Activating dan energizing (mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan).
Sasaran
Diinginkan, mendekatkan (approach motivation)
Tidak diinginkan,menjauhkan (avoidance motivation)
Sifat
Motivasi takut (fear motivations)
Motivasi insentif (insentive motivations)
Sikap (attitude motivations)
68. Katagori
Motif dasar : kebutuhan dasar (instink)
Motif dasar : belajar dari pengalaman
Heymans
Motif sosial adalah salah satunya dalam bentuk nilai yang terdiri dari
(sosial,ekonomi,politik,religious,estetika, dan ilmu pengetahuan.
perkembangan pribadi individu(erikson/dubois).
0-1 tahun, percaya tidak percaya (trust-mistrust)
1-2 tahun, otonomi, rasa malu dan ragu
3-5 tahun, inisiatif, perasaan bersalah
6-11 tahun, rajin, rendah hati (industry-inferiority)
12-18 tahun, identitas diri, pembagian peranan,ekstrim dan berlebihan, penyimpangan dan kenakalan.
18-awal dewasa, keintiman, isolasi dari (intim dengan seseorang, kurang akrab dengan lainnya).
Dewasa , berkembang pesat dan terlambat.
Usia lanjut, integritas pribadi, keputusaan
11-11-2011
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KEPRIBADIAN
Motif dalam kepribadian indvidu
a. Motif berfrestasi (need achievement)
b. Motif berkuasa (need for power)
c. Motif membentuk ikatan (need for affiliatin)
d. Motif takut kegagalan (fear of failure)
Agar motivasi tinggi :
a. Jelaskan manfaat dan tujuan pengajaran
b. Mater pelajaran yang betul-betul dibutuhkan siswa
c. Cara penyajian yang bervariasi
69. d. Memberikan sasaran dan kegiatan antara
e. Berikan kesempatan kapada siswa untuk sukses
f. Kemudahan bantuan dalam belajar
g. Berikan pujian, ganjaran, atau hadiah
h. Perhargaan
Konsep perkembangan
perkembangan = pertumbuhan = kematangan. Yaitu perubahan menuju ketahap yang lebih baik.
Perbedaan :
Pertumbuhan
Aspek jasmaniah/fisik
Perubahan/penambahan kuantitas
Perkembangan
Aspek rohaniah/jiwa
Penyempurnaan fungsi
Kematangan = waktu berfungsinya/berkembangnya aspek-aspek kepribadian tertentu.
16-12-2011
KONSEP PERKEMBANGAN
Prinsip perkembangan :
Berlangsung seumur hidup dan meliputi seluruh aspek
Kecepatan dan kualitas perkembangan yang berbeda
Relative beraturan
Berlangsung secara berangsur-angsur
Dari sifat umum kepada yang bersifat khusus
Secara normal melalui seluruh fase.
Batas tertentu dapat dipercepat dan di perlambat
Berjalan sejajar/berkolerasi dengan aspek lainnya
70. Pada aspek/bidang tertentu perkembangan pria dan wanita berbeda.
Aspek perkembangan
Fisik dan motorik (semua awal kehidupan puncaknya pada masa remaja/awal dewasa)
Intelektual (diawali perkembangan mengamati 6/7-16/17 tahun)
Sosial (usia 3-5 tahun s/d 16-18 tahun)
Bahasa (peniruan bunyi/masuk sd-akhir remaja)
Emosi , 13-14 tahun dan 15-16 tahun, berakhir 18-21 tahun (oftimis, bimbang, bingung, ambivalensi)
Moral dan keagamaan (sejak lahir)
a. Meniru
b. Prakarsa sendiri
> kontrol dari luar
> kontrol dari dalam diri
c. Tertinggi-panggilan hati nurani
Tahap perkembangan
Pembagian tahap perkembangan paling tua oleh Aristoteles :
a. Masa kanak-kanak (0-7 tahun)
b. Anak (7-14 tahun)
c. Remaja (14-21 tahun)
Jean Jecques Rousseau :
a. Bayi (0-2 tahun) sebagai binatang
b. Kanak-kanak (2-12 tahun) manusia biadab
c. Remaja awal (12-15 tahun) sebagai petualang, intelektual dan perkembangan
d. Remaja sesungguhnya (15-24 tahun) manusia beradab pertumbuhan kelamin, sosial dan kata hati.
Stanley Hall :
a. Kanak-kanak (0-4 tahun) binatang melata
b. Anak (4-8 tahun) manusia pemburu
c. Puber , remaja awal (8-12 tahun) biadab liar
d. Adolesen/remaja sesungguhnya (12/13-dewasa) gejolakan perasaan, konflek nilai, manusia
peradaban modern.
71. Sigmud Freud
a. 0-2 tahun, masa oral (oral stage)
b. 2-4 tahun, anal (anal stage)
c. 4-6 tahun, falik (phalik stage)
d. 6-12 tahun, latensi (latency stage) dorongan seksual tersembunyi.
06-01-2012
Donald B. Helm, Jeffrey S. Turner
a. Pranata, masa konsepsi sampai lahir
b. 0-2 tahun, bayi
c. 2-3/4 tahun, kanak-kanak
d. 3/4-5/6, anak kecil
e. 6-12 tahun, anak
f. 12-19 tahun, remaja
g. 19-30 tahun, dewasa muda
h. 30-65 tahun, masa dewasa
i. 65-keatas, usia lanjut
Tugas perkembangan
J. Havinghurst Robert
a. Mencakup seluruh kepribadian
b. Aspek yang satu dengan yang lain saling berinteraksi, berinterilasi
c. Sebagaian besar terjadi melalui proses belajar (sederhana/konplek/sukar)
Bersifat alami :
1. Kematangan
2. Berintegrasi dengan proses penyesuaian diri dengan tuntutan dan tantangan dari luar
3. Keduanya di pengaruhi oleh kesediaan, kemauan dan aspirasi
4. Ketiganya mempengaruhi penyelesaian tugas individu dalam perkembangan
d. Suatu tugas yang muncul dalam periode tertentu
72. e. Tugas tersebut harus dikuasai dan diselesaikan memberikan kelancaran perkembangan selanjutnya
f. Tidak diselesaikan mengalami kesukaran perkembangan selanjutnya. Kehidupan : serangkaian tugas
perkembangan yang harus diselesaikan individu.
Tugas masa bayi dan kanak-kanak
a. Bulan pertama-tahunpertama kelahiran
1. Mulut berperan penting (alat makan dan minum serta komunikasi)
2. Mata, telinga dan tangan mulai berhubungan dengan dunia sekitar.
b. Tahun kedua : mulai berdiri sendiri
c. Tahun ketiga : mengontrol cara buang air dan ekplorasi terhadap dunia luar
d. Tahun keempat dan kelima : mencapai kesempurnaan
e. Akhir kanak-kanak : menguasai intelektual, sosial, dan moral.
Diposkan 6th May 2012 oleh Jun_Materi
4.
May
6
Wawasan Nusantara
BAB II
WAWASAN NUSANTARA
A. Pengertian
Istilah wawasan berasal dari “ wawas” yang berarti pandangan, tinjauan, atau
penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk “mawas” yang berarti memandang,
meninjau atau melihat. Sedangkan wawasan berarti cara pandang, cara tinjau, atau cara
atau cara melihat. Sedangkan istilah nusantara berasal dari kata “nusa” yang berarti
pulau-pulau dan antara yang berarti di apit oleh dua hal. Istilah nusantara dipakai untuk
menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang
73. terletak diantara samudra pasifik dan samudra Indonesia serta diantara dua benua Asia
dan benua Australia.
Wawasan Nusantara mempunyai arti cara pandang bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungannya berdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi
wilayah Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-cita
nasionalnya. Dengan demikian Wawasan Nusantara berperan untukmembimbing bangsa
Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam
perjuangan mengisi kemerdekaannya. Wawasan Nusantara sebagai cara pandang juga
mengajarkan bagaimana pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap
aspek kehidupan bangsa dan Negara dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.
B. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara
1. Wilayah ( Geografi )
a. Asas Kepulauan ( Archipelagic Principle )
Kata archipelago dan archipelagic berasal dari kata Italia archipelagos
Akar katanya adalah archi berarti terpenting, terutama, dan pelages berarti
laut atau wilayah lautan. Jadi archipelago dapat diartikan sebagai lautan
terpenting.
Lahirnya asas archipelago mengundang pengertian bahwa pulau-pulau
tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsur perairan atau
lautan antara pulau-pulau berfungsi sebagai unsure penghubung dan bukan
unsur pemisah.
Asas dan wawasan kepulauan ini dijumpai dalam pengertian The Indian
archipelago. Kata archipelago pertama kali dipakai oleh John Crawford
dalam bukunya The Histori of Indian Archipelago ( 1820 ). Kata Indian
Archipelagos diterjemahkan dalam bahasa Belanda Indiche Archipel, yang
semula ditafsirkan sebagai wilayah kepulauan Andaman sampai Marshanai.
b. Kepulauan Indonesia
Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan
Nederlandsch Oos Indische Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang
kemudian menjadi wilayah Negara Republik Indonesia. Sebagai sebutan
untuk kepulauan ini sudah banyak nama dipakai,yaitu “Hindia Timur”,
“Insulinde” oleh Multatuli. “Nusantara”, Indonesia dan Hindia Belanda (
Nederlansch-Indie ) pada masa jajahan Belanda. Bangsa Indonesia sangat
mencintai nama “Indonesia” meskipun bukan dari bahasanya sendir, tetapi
ciptaan orang Barat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat yaitu
kepulauan India. Dalam bahasa Yunani, “Indo” berarti India dan “nesos”
berarti pulau. Indonesia memiliki makna spiritual, yang didalamnya terasa ada
jiwa perjuangan menuju cita-cita luhur, Negara Kesatuan, Kemerdekaan dan
Kebesaran.
Setelah cukup lama istilah itu dipakai hanya sebagai nama keilmuan, pada
awal abad ke-20 perhimpunan para mahasiswa Indonesiadi Belanda menyebut
diri dengan “Perhimpunan Mahasiswa Indonesia” dan membiasakan
74. pemakaian bahasa Indonesia.Berikut pada peristiwa Sumpah Pemuda tahun
1928 kata Indonesia dipakai sebagai sebutan bagi Bangsa, Tanah Air dan
Bahasa sekaligus menggantikan sebutan Nederlansch Oos Indie. Kemudian
sejak Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17-8-1945, Indonesia menjadi nama
resmi Negara dan bangsa Indonesia sampai sekarang.
c. Konsepsi Tentang Wilayah Lautan
Saat ini konvensi PBB tentang Hukum Laut ( United Nation Convention
on the Law of the Sea UNCLOS ), mengakui adanya keinginan untuk
membentuk tertib hukum laut dan samudra yang dapat memudahkan
komunikasi internasional dan memajukan penggunaan laut dan samudra
secara damai. Disamping itu ada keinginan pula untuk mendayagunakan
sumber kekayaan alamnya secara dil dan efisien, konsevasi dan pengkajian
sumber kekayaan hayatinya, serta perlindungan dan pelestarian lingkungan
laut. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional, secara garis besar Indonesia
sebagai Negara Kepulauan memiliki laut Teritorial, perairan pedalaman, Zona
Ekonomi Eksklusif, dan landas Kontinen.
d. Karakteristik Wilayah Nusantara
Nusantara berarti Kepulauan Indonesiayang terletak diantara benua Asia
dan benua Australia dan diantara samudra pasifik dan samudra Indonesia,
yang terdiri 17508 pulau besar maupun kecil. Jumlah pulau yang sudah
memiliki nama adalah 6.044 buah. Kepulauan Indonesia terletak pada batas-
batas astronomi sebagai berikut :
Utara : + 60
08’ LU
Selatan : + 110
15’ LS
Barat : + 940
45’ BT
Timur : + 1410
05’ BT
Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5. 193. 250 km2
yang terdiri
dari daratan seluas 2. 027. 087 km2
dan perairan seluas 3. 166. 163 km. luas
wilayah daratan Indonesia jika dibandingkan dengan Negara-negara Asia
Tenggara merupakan yang terluas.
2. Isi Wawasan Nusantara
Isi Wawasan Nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia
Indonesia dalam eksistensinya yang meliputi cita-cita bangsa dan asas manunggal
yang terpadu.
a. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yang
menyebutkan :
1) Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
2) Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.