SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته 
Hukum Pengangkutan dengan Kereta Api 
(Berdasarkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 
Tentang Perkeretaapian) 
By: Mohammad Nabiil
Pembahasan dalam hukum pengangkutan dengan Kereta 
Api (KA): 
1. Pengertian 
2. Dasar hukum penyelengaraan dengan kereta api 
3. Angkutan orang dengan kereta api (Kereta Orang). 
4. Angkutan barang dengan kereta api (kereta barang). 
5. Hak dan kewajiban pengangkut dan penumpang dalam 
angkutan kereta api. 
6. Tanggung jawab dalam angkutan kereta api. 
7. Perlakuan khusus dalam pengangkutan kereta api.
1. Pengertian Perkeretaapian 
Menurut UU No 23 Th 2007 ttg perkeretaapian: 
Perkeretaapian adalah satu kesatuan system yang terdiri dari 
prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma, kriteria, 
persyaratan, dan prosedur untuk penyelengaraan transportasi kereta api. 
Menurut PP RI no.72 th 2009 ttg Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api pasal 1 
: 
Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan 
sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang 
akan ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan 
kereta api. 
Angkutan kereta api adalah kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari 
satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kereta api.
2. Dasar hukum penyelengaraan dengan kereta api 
UU N0.13 /1992 diperbaharui UU No. 23/ 2007 tentang Perkeretaapian 
Aspek hk Public = Pengangkutan diatur UU 
Aspek hk Pedata= Pengangkutan diatur dengan 
Perjanjian yg dibuat oleh para pihak
3. Pengangkutan orang dengan kereta api (Kereta Orang) 
Pengangkutan orang dengan kereta api dilakukan dengan menggunakan 
kereta, pengangkutan dengan kereta api menggunakan gerbong, dan 
wajib memperhatikan keselamatan dan fasilitas minimal. (Penjelasan PP 
No 72 Th 2009 ps 134) 
Pasal 132 
(1) Penyelenggara sarana perkeretaapian wajib mengangkut orang yang 
telah memiliki karcis. 
(2) Orang yang telah memiliki karcis berhak memperoleh pelayanan 
sesuai dengan tingkat pelayanan yang dipilih. 
(3) Karcis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tanda bukti 
terjadinya perjanjian angkutan orang.
4. Pengangkutan barang dengan kereta api (kereta Barang) 
Pasal 139 
(1) Angkutan barang dengan kereta api dilakukan dengan menggunakan 
gerbong. 
(2) Angkutan barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: 
a. barang umum; 
b. barang khusus; 
c. bahan berbahaya dan beracun; dan 
d. limbah bahan berbahaya dan beracun. 
Angkutan barang umum diklasifikasikan atas: 
1. Barang aneka = Menggunakan Gerbong Tertutup 
2. Kiriman Pos dan, = menggunakan Kereta Bagasi 
3. Jenazah = Menggunakan Kereta Bagasi
5. Hak & Kewajiban Pengangkut dan Penumpang Dalam angkutan 
kereta api. 
UU No 13 Th 92 Ps 26 & 27 
ps 25: 
(1) Penyelenggaraan pelayanan angkutan orang atau barang dilakukan 
setelah dipenuhinya syarat-syarat umum angkutan yang ditetapkan 
badan penyelenggara berdasarkan Undang-undang ini. 
(2) Karcis penumpang atau surat angkutan barang merupakan tanda 
bukti terjadinya perjanjian angkutan. 
Pasal 26 
Penumpang dan/atau barang yang telah memenuhi syarat-syarat umum angkutan 
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, wajib diangkut oleh badan penyelenggara. 
Pasal 27 
Jika terjadi pembatalan pemberangkatan perjalanan kereta api oleh badan 
penyelenggara, badan penyelenggara wajib mengembalikan jumlah biaya yang telah 
dibayar oleh penumpang dan/atau pengirim barang.
6. Tanggung jawab dalam angkutan kereta api 
UU No 13 Th 92 Pasal 28 & 34/ PP No 13 Th 2009 ps 168 
tanggung jawab terhadap barang yg di angkut 
PP No 13 Th 2009 ps 174 
Pasal 28 
(1) Badan penyelenggara bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh pengguna jasa 
dan/atau pihak ketiga yang timbul dari penyelenggaraan pelayanan angkutan kereta api. 
(2) Tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diberikan dengan ketentuan: 
a. sumber kerugian berasal dari pelayanan angkutan dan harus dibuktikan adanya kelalaian petugas, 
atau pihak lain yang dipekerjakan oleh badan penyelenggara; 
b. besarnya ganti rugi dibatasi sejumlah maksimum asuransi yang ditutup oleh badan penyelenggara 
dalam hal penyelenggaraan kegiatannya. 
Ps 34 
Badan penyelenggara wajib mengasuransikan tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 
28.
7. Perlakuan Khusus dalam Angkutan Kereta api. 
UU No 13 Th 92 ps 35: 
Penderita cacat dan/atau orang sakit berhak memperoleh pelayanan 
berupa perlakuan khusus dalam bidang angkutan kereta api. 
Dalam UU No 23 Th 2007 ps 131: 
Penyelenggara sarana perkeretaapian wajib memberikan fasilitas khusus 
dan kemudahan bagi penyandang cacat, wanita hamil, anak di bawah 
lima tahun, orang sakit, dan orang lanjut usia.Q
Pertanyaan sepurar Presentasi: 
1. Hubungan hukum pidana dalam perkeretaapian? 
2. Adakah peraturan yang mengatur tentang pedagang asongan di 
kereta? 
3. Apa yang dimaksud Pelayanan & FISILITAS minal di stasiun 
dan di kereta? 
4. Adakah aturan yang mengatur tentang palang pintu perlintasan 
KA? 
5. Apa Konsekuensi hk terhadap pembatalan keberangkatan 
barang/orang yang dilakukan sendiri atau pihak perkeretaan? 
6. Bisakah meminta ganti rugi keterlambatan kereta? Baik 
kedatangan maupun keberangkatan. 
7. Siapa yang betanggung jawab dalam prjalanan KA ketika 
ditengah perjalanan diserang sekelompok orang (Ex: Sporter bola) 
sehinnga menelan korban lupa maupun meninggal? 
8. Berapa batasan barang bawaan dalam pengangkutan KA atau 
brp Bagasi max? 
9. Sejarah perkeretaapian? 
10. Contoh barang Khusus? 
11. Ketika KA tidak memenuhi standart minimal, siapa yang 
berwenang menjatuhkan sanksi? Atau apa tindakan hukumnya? 
12. Pengaruh Dishub dengan PT. Kereta Api Indonesia?
HUKUMKA

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)
MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)
MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)atanoki
 
Perkembangan transportasi di indonesia
Perkembangan transportasi di indonesiaPerkembangan transportasi di indonesia
Perkembangan transportasi di indonesiapuspita andrianita
 
Perjanjian Pembuatan Jalan, Parit dan Land Clearing Terbaru (Beli Perjanjian,...
Perjanjian Pembuatan Jalan, Parit dan Land Clearing Terbaru (Beli Perjanjian,...Perjanjian Pembuatan Jalan, Parit dan Land Clearing Terbaru (Beli Perjanjian,...
Perjanjian Pembuatan Jalan, Parit dan Land Clearing Terbaru (Beli Perjanjian,...GLC
 
Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaRahmanzie Share
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
Mesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahMesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahRock Sandy
 
Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa MenyewaPerjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa MenyewaLeks&Co
 
Hukum Acara Perdata Kasus Perceraian
Hukum Acara Perdata Kasus PerceraianHukum Acara Perdata Kasus Perceraian
Hukum Acara Perdata Kasus PerceraianFenti Anita Sari
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara riProses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri泥棒 すべて泥棒
 
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu LintasMateri Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintasmia ermawati
 
Teknik-Otomotif-KLS-X-Sem-1.pdf
Teknik-Otomotif-KLS-X-Sem-1.pdfTeknik-Otomotif-KLS-X-Sem-1.pdf
Teknik-Otomotif-KLS-X-Sem-1.pdfFathan Rosidi
 
Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)
Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)
Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)p4n71
 
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 19451. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945guruppkn11
 
Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Nakano
 
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)Togar Simatupang
 
Presentasi Ilmu Hukum Dasar Kel.1 Pak Dr.Safik Faozi,SH.M.Hum
Presentasi Ilmu Hukum Dasar Kel.1  Pak Dr.Safik Faozi,SH.M.HumPresentasi Ilmu Hukum Dasar Kel.1  Pak Dr.Safik Faozi,SH.M.Hum
Presentasi Ilmu Hukum Dasar Kel.1 Pak Dr.Safik Faozi,SH.M.HumFenti Anita Sari
 

Was ist angesagt? (20)

MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)
MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)
MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)
 
Perkembangan transportasi di indonesia
Perkembangan transportasi di indonesiaPerkembangan transportasi di indonesia
Perkembangan transportasi di indonesia
 
Perjanjian Pembuatan Jalan, Parit dan Land Clearing Terbaru (Beli Perjanjian,...
Perjanjian Pembuatan Jalan, Parit dan Land Clearing Terbaru (Beli Perjanjian,...Perjanjian Pembuatan Jalan, Parit dan Land Clearing Terbaru (Beli Perjanjian,...
Perjanjian Pembuatan Jalan, Parit dan Land Clearing Terbaru (Beli Perjanjian,...
 
Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesia
 
pengantar rekayasa lalu lintas
pengantar rekayasa lalu lintaspengantar rekayasa lalu lintas
pengantar rekayasa lalu lintas
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
Mesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahMesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkah
 
Sistem torrens
Sistem torrensSistem torrens
Sistem torrens
 
Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa MenyewaPerjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa Menyewa
 
Hukum Acara Perdata Kasus Perceraian
Hukum Acara Perdata Kasus PerceraianHukum Acara Perdata Kasus Perceraian
Hukum Acara Perdata Kasus Perceraian
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara riProses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
 
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu LintasMateri Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
 
Teknik-Otomotif-KLS-X-Sem-1.pdf
Teknik-Otomotif-KLS-X-Sem-1.pdfTeknik-Otomotif-KLS-X-Sem-1.pdf
Teknik-Otomotif-KLS-X-Sem-1.pdf
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)
Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)
Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)
 
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 19451. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
 
PERJANJIAN KREDIT MODAL KERJA
PERJANJIAN KREDIT MODAL KERJAPERJANJIAN KREDIT MODAL KERJA
PERJANJIAN KREDIT MODAL KERJA
 
Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)
 
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)
 
Presentasi Ilmu Hukum Dasar Kel.1 Pak Dr.Safik Faozi,SH.M.Hum
Presentasi Ilmu Hukum Dasar Kel.1  Pak Dr.Safik Faozi,SH.M.HumPresentasi Ilmu Hukum Dasar Kel.1  Pak Dr.Safik Faozi,SH.M.Hum
Presentasi Ilmu Hukum Dasar Kel.1 Pak Dr.Safik Faozi,SH.M.Hum
 

Andere mochten auch

2015 Overview Rail Transport Course
2015 Overview Rail Transport Course2015 Overview Rail Transport Course
2015 Overview Rail Transport CourseAndr van Es
 
1 sejarah-jalan-kereta-api
1 sejarah-jalan-kereta-api1 sejarah-jalan-kereta-api
1 sejarah-jalan-kereta-apiAmir Wardana
 
Manajemen Transportasi Materi 1
Manajemen Transportasi Materi 1Manajemen Transportasi Materi 1
Manajemen Transportasi Materi 1Arjuna Ahmadi
 
Introduction to railway engineering (T.E 2)
Introduction to railway engineering (T.E 2)Introduction to railway engineering (T.E 2)
Introduction to railway engineering (T.E 2)sharda university
 

Andere mochten auch (8)

Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
2015 Overview Rail Transport Course
2015 Overview Rail Transport Course2015 Overview Rail Transport Course
2015 Overview Rail Transport Course
 
1 sejarah-jalan-kereta-api
1 sejarah-jalan-kereta-api1 sejarah-jalan-kereta-api
1 sejarah-jalan-kereta-api
 
Transportasi
TransportasiTransportasi
Transportasi
 
Manajemen Transportasi Materi 1
Manajemen Transportasi Materi 1Manajemen Transportasi Materi 1
Manajemen Transportasi Materi 1
 
Sistem transportasi ppt
Sistem transportasi pptSistem transportasi ppt
Sistem transportasi ppt
 
Railway track:An Introduction
Railway track:An IntroductionRailway track:An Introduction
Railway track:An Introduction
 
Introduction to railway engineering (T.E 2)
Introduction to railway engineering (T.E 2)Introduction to railway engineering (T.E 2)
Introduction to railway engineering (T.E 2)
 

Ähnlich wie HUKUMKA

HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Hukum Pengangkutan Tanggung Jawab Pengusaha
Hukum Pengangkutan Tanggung Jawab PengusahaHukum Pengangkutan Tanggung Jawab Pengusaha
Hukum Pengangkutan Tanggung Jawab PengusahaZainal Abidin
 
Pp2009 72 lalin ka
Pp2009 72 lalin kaPp2009 72 lalin ka
Pp2009 72 lalin kaRian Devrian
 
PM_69_Tahun_2014.pdf
PM_69_Tahun_2014.pdfPM_69_Tahun_2014.pdf
PM_69_Tahun_2014.pdfMayliaputri3
 
Ppt Hukum Transportasi118271222 (1).pptx
Ppt Hukum Transportasi118271222 (1).pptxPpt Hukum Transportasi118271222 (1).pptx
Ppt Hukum Transportasi118271222 (1).pptxssuserd30037
 
Pp no. 74 tahun 2014 tentang angkutan jalan
Pp no. 74 tahun 2014 tentang angkutan jalanPp no. 74 tahun 2014 tentang angkutan jalan
Pp no. 74 tahun 2014 tentang angkutan jalanPeter Bayu
 
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009Abeng Yogta
 
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011Anton Kurniawan
 
Pm no. 60_tahun_2012
Pm no. 60_tahun_2012Pm no. 60_tahun_2012
Pm no. 60_tahun_2012ramabhakti123
 
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umumKm35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umumtedy2629
 
BAB I TRANSPORTASI LAUT
BAB I TRANSPORTASI LAUTBAB I TRANSPORTASI LAUT
BAB I TRANSPORTASI LAUTYogga Haw
 
bagian-xi-studi-kasus-hukum-kebijakan-transportasi.ppt
bagian-xi-studi-kasus-hukum-kebijakan-transportasi.pptbagian-xi-studi-kasus-hukum-kebijakan-transportasi.ppt
bagian-xi-studi-kasus-hukum-kebijakan-transportasi.pptSuryaWibowo12
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangOki Endrata Wijaya
 
Jasa pengangkutan barang - Teknis Perdagangan Internasional
Jasa pengangkutan barang - Teknis Perdagangan InternasionalJasa pengangkutan barang - Teknis Perdagangan Internasional
Jasa pengangkutan barang - Teknis Perdagangan InternasionalAdit Pomeriggio
 
Bahan ajar hk pengangkutan ii
Bahan ajar hk pengangkutan iiBahan ajar hk pengangkutan ii
Bahan ajar hk pengangkutan iiaryani witasari
 
Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4Arjuna Ahmadi
 

Ähnlich wie HUKUMKA (20)

HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
 
Makalah Hukum Dagang
Makalah Hukum DagangMakalah Hukum Dagang
Makalah Hukum Dagang
 
Hukum Pengangkutan Tanggung Jawab Pengusaha
Hukum Pengangkutan Tanggung Jawab PengusahaHukum Pengangkutan Tanggung Jawab Pengusaha
Hukum Pengangkutan Tanggung Jawab Pengusaha
 
Pp2009 72 lalin ka
Pp2009 72 lalin kaPp2009 72 lalin ka
Pp2009 72 lalin ka
 
PM_69_Tahun_2014.pdf
PM_69_Tahun_2014.pdfPM_69_Tahun_2014.pdf
PM_69_Tahun_2014.pdf
 
Uu 22 Tahun 2009
Uu 22 Tahun 2009Uu 22 Tahun 2009
Uu 22 Tahun 2009
 
Ppt Hukum Transportasi118271222 (1).pptx
Ppt Hukum Transportasi118271222 (1).pptxPpt Hukum Transportasi118271222 (1).pptx
Ppt Hukum Transportasi118271222 (1).pptx
 
Pp no. 74 tahun 2014 tentang angkutan jalan
Pp no. 74 tahun 2014 tentang angkutan jalanPp no. 74 tahun 2014 tentang angkutan jalan
Pp no. 74 tahun 2014 tentang angkutan jalan
 
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009
 
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011
 
Uu 14 1992
Uu 14 1992Uu 14 1992
Uu 14 1992
 
Pm no. 60_tahun_2012
Pm no. 60_tahun_2012Pm no. 60_tahun_2012
Pm no. 60_tahun_2012
 
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umumKm35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
Km35tahun2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
 
BAB I TRANSPORTASI LAUT
BAB I TRANSPORTASI LAUTBAB I TRANSPORTASI LAUT
BAB I TRANSPORTASI LAUT
 
bagian-xi-studi-kasus-hukum-kebijakan-transportasi.ppt
bagian-xi-studi-kasus-hukum-kebijakan-transportasi.pptbagian-xi-studi-kasus-hukum-kebijakan-transportasi.ppt
bagian-xi-studi-kasus-hukum-kebijakan-transportasi.ppt
 
Uu 33 1964
Uu 33 1964Uu 33 1964
Uu 33 1964
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
 
Jasa pengangkutan barang - Teknis Perdagangan Internasional
Jasa pengangkutan barang - Teknis Perdagangan InternasionalJasa pengangkutan barang - Teknis Perdagangan Internasional
Jasa pengangkutan barang - Teknis Perdagangan Internasional
 
Bahan ajar hk pengangkutan ii
Bahan ajar hk pengangkutan iiBahan ajar hk pengangkutan ii
Bahan ajar hk pengangkutan ii
 
Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4
 

HUKUMKA

  • 1. السلام عليكم ورحمةالله وبركاته Hukum Pengangkutan dengan Kereta Api (Berdasarkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian) By: Mohammad Nabiil
  • 2. Pembahasan dalam hukum pengangkutan dengan Kereta Api (KA): 1. Pengertian 2. Dasar hukum penyelengaraan dengan kereta api 3. Angkutan orang dengan kereta api (Kereta Orang). 4. Angkutan barang dengan kereta api (kereta barang). 5. Hak dan kewajiban pengangkut dan penumpang dalam angkutan kereta api. 6. Tanggung jawab dalam angkutan kereta api. 7. Perlakuan khusus dalam pengangkutan kereta api.
  • 3. 1. Pengertian Perkeretaapian Menurut UU No 23 Th 2007 ttg perkeretaapian: Perkeretaapian adalah satu kesatuan system yang terdiri dari prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelengaraan transportasi kereta api. Menurut PP RI no.72 th 2009 ttg Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api pasal 1 : Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api. Angkutan kereta api adalah kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kereta api.
  • 4. 2. Dasar hukum penyelengaraan dengan kereta api UU N0.13 /1992 diperbaharui UU No. 23/ 2007 tentang Perkeretaapian Aspek hk Public = Pengangkutan diatur UU Aspek hk Pedata= Pengangkutan diatur dengan Perjanjian yg dibuat oleh para pihak
  • 5. 3. Pengangkutan orang dengan kereta api (Kereta Orang) Pengangkutan orang dengan kereta api dilakukan dengan menggunakan kereta, pengangkutan dengan kereta api menggunakan gerbong, dan wajib memperhatikan keselamatan dan fasilitas minimal. (Penjelasan PP No 72 Th 2009 ps 134) Pasal 132 (1) Penyelenggara sarana perkeretaapian wajib mengangkut orang yang telah memiliki karcis. (2) Orang yang telah memiliki karcis berhak memperoleh pelayanan sesuai dengan tingkat pelayanan yang dipilih. (3) Karcis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tanda bukti terjadinya perjanjian angkutan orang.
  • 6. 4. Pengangkutan barang dengan kereta api (kereta Barang) Pasal 139 (1) Angkutan barang dengan kereta api dilakukan dengan menggunakan gerbong. (2) Angkutan barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a. barang umum; b. barang khusus; c. bahan berbahaya dan beracun; dan d. limbah bahan berbahaya dan beracun. Angkutan barang umum diklasifikasikan atas: 1. Barang aneka = Menggunakan Gerbong Tertutup 2. Kiriman Pos dan, = menggunakan Kereta Bagasi 3. Jenazah = Menggunakan Kereta Bagasi
  • 7. 5. Hak & Kewajiban Pengangkut dan Penumpang Dalam angkutan kereta api. UU No 13 Th 92 Ps 26 & 27 ps 25: (1) Penyelenggaraan pelayanan angkutan orang atau barang dilakukan setelah dipenuhinya syarat-syarat umum angkutan yang ditetapkan badan penyelenggara berdasarkan Undang-undang ini. (2) Karcis penumpang atau surat angkutan barang merupakan tanda bukti terjadinya perjanjian angkutan. Pasal 26 Penumpang dan/atau barang yang telah memenuhi syarat-syarat umum angkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, wajib diangkut oleh badan penyelenggara. Pasal 27 Jika terjadi pembatalan pemberangkatan perjalanan kereta api oleh badan penyelenggara, badan penyelenggara wajib mengembalikan jumlah biaya yang telah dibayar oleh penumpang dan/atau pengirim barang.
  • 8. 6. Tanggung jawab dalam angkutan kereta api UU No 13 Th 92 Pasal 28 & 34/ PP No 13 Th 2009 ps 168 tanggung jawab terhadap barang yg di angkut PP No 13 Th 2009 ps 174 Pasal 28 (1) Badan penyelenggara bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh pengguna jasa dan/atau pihak ketiga yang timbul dari penyelenggaraan pelayanan angkutan kereta api. (2) Tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diberikan dengan ketentuan: a. sumber kerugian berasal dari pelayanan angkutan dan harus dibuktikan adanya kelalaian petugas, atau pihak lain yang dipekerjakan oleh badan penyelenggara; b. besarnya ganti rugi dibatasi sejumlah maksimum asuransi yang ditutup oleh badan penyelenggara dalam hal penyelenggaraan kegiatannya. Ps 34 Badan penyelenggara wajib mengasuransikan tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28.
  • 9. 7. Perlakuan Khusus dalam Angkutan Kereta api. UU No 13 Th 92 ps 35: Penderita cacat dan/atau orang sakit berhak memperoleh pelayanan berupa perlakuan khusus dalam bidang angkutan kereta api. Dalam UU No 23 Th 2007 ps 131: Penyelenggara sarana perkeretaapian wajib memberikan fasilitas khusus dan kemudahan bagi penyandang cacat, wanita hamil, anak di bawah lima tahun, orang sakit, dan orang lanjut usia.Q
  • 10. Pertanyaan sepurar Presentasi: 1. Hubungan hukum pidana dalam perkeretaapian? 2. Adakah peraturan yang mengatur tentang pedagang asongan di kereta? 3. Apa yang dimaksud Pelayanan & FISILITAS minal di stasiun dan di kereta? 4. Adakah aturan yang mengatur tentang palang pintu perlintasan KA? 5. Apa Konsekuensi hk terhadap pembatalan keberangkatan barang/orang yang dilakukan sendiri atau pihak perkeretaan? 6. Bisakah meminta ganti rugi keterlambatan kereta? Baik kedatangan maupun keberangkatan. 7. Siapa yang betanggung jawab dalam prjalanan KA ketika ditengah perjalanan diserang sekelompok orang (Ex: Sporter bola) sehinnga menelan korban lupa maupun meninggal? 8. Berapa batasan barang bawaan dalam pengangkutan KA atau brp Bagasi max? 9. Sejarah perkeretaapian? 10. Contoh barang Khusus? 11. Ketika KA tidak memenuhi standart minimal, siapa yang berwenang menjatuhkan sanksi? Atau apa tindakan hukumnya? 12. Pengaruh Dishub dengan PT. Kereta Api Indonesia?