Teks tersebut membahas tentang sejarah, teori dasar, dan jenis-jenis peralatan plumbing. Juga membahas sistem air bersih, air panas, pembuangan air kotor, dan pemadam kebakaran.
1. Ade Nofriansyah
Akbar
Dyos pangendra
Elvy Safitri
Frist Intan Rinjani
Gihon Juang
Muhammad Zikri Shodiqin
Nivita Trimulyeni
2. Sejarah dan teori dasar PLUMBING
Sebuah silindris yang digunakan untuk mengalirkan fluida.
Piping itu seperti halnya arteri dan vena dalam pembuluh
darah kita, ia mengalirkan darah dari organ satu ke yang
lainnya. tentunya apabila tidak ada aliran, artinya tidak ada
kehidupan. Seperti itulah piping, ia memegang peranan
sangat penting dalam sebuah Perencanaan sejarah
pembangunan.
Pertamakali digunakan oleh masyarakat china untuk
mengalirkan air ke pertanian mereka kira kira 3000 tahun
sebelum masehi. Dalam sebuah penelitian arkeologis, pipa
dengan flange ditemukan sekitar tahun 2700 sebelum
masehi.
4. Jenis-jenis Peralatan Plambing
Peralatan Plambing dapat dibedakanberdasarkan fungsinya menjadi :
Peralatan Plambing dalam artian khusus :
a) Peralatan untuk penyediaan air bersih/air minum
b) Peralatan untuk penyediaan air panas
c) Peralatan untuk pembuangan dan vent
d) Peralatan saniter (plumbing fixtures)
Peralatan Plambing dalam artian yang lebih luas :
a) Peralatan untuk pemadam kebakaran
b) Peralatan untuk mengelola air kotor
c) Peralatan penyediaan gas
d) Peralatan dapur
e) Peralatan untuk mencuci (laundry)
f) Peralatan pengelola sampah
g) Berbagai instalasi yang lainnya
5. Istilah-istilah dasar plumbing
Vessel
Fluida yang mengalir dari satu tempat ke tempat lain dari
tangki-tangki yang menampung fluida tersebut.
Pipa
Sebuah slongsong bulat yang terbuat dari metal (besi),
plastic atau bahan bahan lainnya yang biasanya digunakan
untuk mengalirkan fluida, gas atau apapun yang dapat
mengalir.
6. Peralatan Plumbing
Elbow
Elbow adalah jenis fitting yang pertama, elbow
merupakan komponen pemipaan yang berfungsi
untuk membelokan arah aliran fluida. Elbow terdiri dari
dua jenis yang paling umum yaitu 45 dan 90 derajat.
7. Peralatan Plumbing
Fitting Tee
Tee dalam fitting bertugas untuk membagi aliran,
adalah koneksi fitting yang memiliki cabang. Biasanya
cabangnya ini ukurannya sama dengan ukuran pipa
utamanya, kita menyebutnya dengan straight tee.
Sedangkan kalau berbeda, kita menyebutnya dengan
reducing tee.
8. Peralatan Plumbing
Reducer
Reducer, sesuai namanya fitting jenis ini bertugas
untuk me-reduce (mengurangi) aliran fluida,
mengurangi ukuran pipanya. Jadi reducer ini akan
bertugas untuk mengabungkan dari diameter yang
lebih besar ke yang kecil, atau sebaliknya.
9. Peralatan Plumbing
Fitting Cap
Pipe caps fitting berfungsi untuk menghentikan aliran
pada ujung pipa, fitting ini di las langsung pada pipa
utama. Ada juga penutup aliran fluida yang dapat di
bongkar dan dilepas, namun biasanya menggunakan
sambungan flange, lebih tepatnya blind flange.
10. Peralatan Plumbing
Flange
Sambungan baut pada dua buah pipa, equipment, fitting
atau valve untuk dapat dihubungkan bersama-sama.
Flange tersedia dalam berbagai bentuk, tekanan, rating
dan ukuran untuk memenuhi persyaratan desain.
11. Peralatan Plumbing
Sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol
aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan
membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.
Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka
aliran dengan cara mengangkat gerbang penutup nya yang
berbentuk bulat atau persegi panjang.
18. Sistem Air Bersih
Kualitas air
• Sesuaikan dg peraturan, UU dan standar yg berlaku di wilayah yg akan dibangun.
Untuk Indonesia: SNI No. 01-0220-1987 tentang air minum yang boleh dialirkan ke
alat plambing, No.907/PERMENKES/VII/2002 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum, Kep-02/Men KLH/I/1998 tentang Baku Mutu Perairan Darat, Laut dan
Udara. (Untuk SNI tentang Plambing,Cek di www.bsn.or.id )
Pencegahan pencemaran air
• Larangan hubungan pintas
• Perlindungan terhadap pencemaran oleh peralatan lain berupa pencegahan aliran
balik (backflow) dan efek siphon balik (back siphonage)
peralatan yg dapat menimbulkan efek siphon balik :
penyimpan air (tanki air, tanki ekspansi, menara pendingin, kolam renang, kolam lainnya,)
penampung air (bak cuci tangan, bak cuci dapur, dll)
peralatan khusus (peralatan dapur, kedokteran, mesin cuci, sprinkler, ketel pemanas., dsb)
pencegahan aliran balik dapat dilakukan dengan menyediakan celah udara atau memasang
penahan aliran balik
celah udara adalah ruang bebas berisi udara bebaqs antara bagian terencah dari lobang pipa / kran yang akan mengisis air
ke dalam tanki atau peralatan plambing tersebut
pencegah aliran balik: pemecah vakum tekan atmosfer, pemecah vakum tekanan positif, pemasangan pemecah vakum
Pukulan air dan pencegahannya
• dalam pipa secara umum
• dalam pipa outlet pompa
19. Sistem Air Bersih
Sistem sambungan langsung
pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan
pipa utama penyediaan air.
Sistem tangki atap
Jika system sambungan langsung tidak dapat diterapkan
karena terbatasnya tekanan dalam pipa utama. Air
ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah (dipasang
pada lantai terendah bangunan atau di bawah muka
tanah), kemudian dipompakan ke suatu tangki atas yang
biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi
bangunan. Dari tangki ini didistribusikan ke seluruh
bangunan.
20. Sistem Air Bersih
Sistem tangki tekan
banyak diterapkan untuk perumahan dan hanya dalam
kasus tertentu diterapkan pada bangunan pemakaian air
besar. Prinsip kerja : air yang telah ditampung dalam
tangki bawah dipompakan ke dalam suatu bejana/tangki
tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi.
Biasanya dirancang agar volume udara tidak lebih dari
30% terhadap volume tangki dan 70% volume tangki berisi
air.
Sistem tanpa tangki (booster system)
Dalam system ini tidak digunakan tangki apapun. Air
dipompakan langsung ke system distribusi bangunan dan
pompa menghisap air langsung dari pompa utama. Sistem
ini sebenarnya dilarang di Indonesia, baik oleh
Perusahaan Air Minum maupun pada pipa-piap utama
dalam pemukiman khusus.
25. Sistem Air Bersih
TEKANAN MINIMUM ALAT PLUMBING
Nama Alat
Tekanan yang
dibutuhkan
(kg/cm2)
Tekanan Standar
(kg/cm2)
Katup gelontor kloset 0,71)
1,0
Katup gelontor peturasan 0,422)
Keran yang menutup
0,733)
sendiri
Pancuran mandi dengan
pancaran halus/tajam
0,7
Pancuram mandi biasa 0,35
Keran biasa 0,3
Pemanas air langsung
dengan bahan bakar gas
0,25-0,74)
26. Sistem Air Bersih
PERHITUNGAN DEBIT/ ALIRAN AIR
Untuk perhitungan cara (1) dan (2), perlu dikalikan
dengan faktor pengali debit puncak:
Qh(max)=c1.Qh -> c1=1.5-2.0
Qm(max)=c2.Qm -> c2=3.0-4.0
Untuk perhitungan menggunakan fixture units (unit
beban) dan grafik, angka yang dihasilkan langsung
merupakan debit pemakaian puncak.
27. Sistem Air Panas
Air, volumenya akan mencapai minimum pada
temperatur 4° Celcius, dan akan bertambah pada
temperatur yang lebih rendah atau lebih tinggi.
Bila kerapatan ( density ) air pada temperatur 4°C
dianggap sama dengan satu, maka air yang dipanaskan
antara 4° C – 100° C, volumenya akan bertambah sekitar
4,3 %. Selanjutnya, bila air dipanaskan terus, pada suatu
temperatur tertentu akan mendidih tergantung pada
tekanan airnya. Makin tinggi tekanan airnya, maka
makin tinggi pula titik didihnya.
28. Sistem Air Panas
Kualitas Air Panas
Kerapatan (density) air temp. 4OC dianggap 1, maka 4
– 100OC volumenya 4,3% -> tekanan bertambah ( perlu
diperhatikan )
Permasalahan yang timbul : Karatan, Kerak -> setiap
kenaikan temp. 10OC ( tidak lebih dari 70OC )
Alat Pemanas yang sering digunakan :
1. Pemanas air dengan gas
2. Pemanas air listrik
3. Pemanas air energi surya
29. Sistem Air Panas
Perhitungan kebutuhan air panas
Keterangan :
Qd = jumlah air panas per hari (liter/hari)
Qhmax = laju aliran air panas maksimum (liter/jam)
V = Volume tangki penyimpanan (liter)
H = Kapasitas pemanas (kcal/ jam)
N = Jumlah orang pemakai air panas
th = temperatur air panas (°C)
tc = temperatur air dingin (°C)
30. Sistem Air Panas
Sistim Pemanas dengan instalasi lokal
Pemanasan sesaat (instantnequs)
Air dipanaskan dengan pipa-pipa yang di pasang dalam alat
pemanas; sumber kalornya didapat dari gas atau listrik Air
setelah dipanaskan langsung dialirkan ke alat plambing.
Pemanas instant, bahan bakar gas
31. Sistem Air Panas
Pemanasan simpan (storage)
Air dipanaskan dalam suatu tangki yang dapat menyimpan
panas dalam jumlah yang tidak terlalu besar (tidak lebih dari
100 l). Sumber kalor juga dari listrik atau gas, dan untuk
memanaskan air dalam tangki tentunya diperlukan waktu
beberapa menit.
Pemanas tipe tangki penyimpan, bahan bakar gas
32. Sistem Air Panas
Sistem Langsung ( Sistem terbuka )
Kelemahan :
1) Kran jauh dari dari tangki memiliki
temperatur lebih rendah
2) Jarang di gunakan untuk bangunan
besar
33. Sistem Air Panas
Sistem Sirkulasi ( Sistem Tertutup )
Keuntungan :
1) Temperatur air mendekati air di tangki
2) Air selalu di sirkulasikan balik
34. Sistem Pembuangan Air Kotor
Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan :
Sistem pembuangan air kotor adalah sistem pembuangan untuk air
buangan yang berasal dari kloset, urinal, bidet, dan air buangan yang
mengandung kotoran manusia dari alat plambing lainnya (black
water).
Sistem pembuangan air bekas adalah sistem pembuangan untuk air
buangan yang berasal dari bathtub, wastafel, sink dapur dan lainnya
(grey water). Untuk suatu daerah yang tidak tersedia riol umum yang
dapat menampung air bekas, maka dapat di gabungkan ke instalasi air
kotor terlebih dahulu.
Sistem pembuangan air hujan. Sistem pembuangan air hujan harus
merupakan sistem terpisah dari sistem pembuangan air kotormaupun
air bekas, karena bila di campurkan sering terjadi penyumbatan pada
saluran dan air hujan akan mengalir balik masuk ke alat plambing
yang terendah.
Sistem air buangan khusus adalah sistem pembuangan air yang
mengandung gas, racun, lemak, limbah pabrik, limbah rumah sakit,
pemotongan hewan dan lainnya yang bersifat khusus
35. Sistem Pembuangan Air Kotor
Klasifikasi berdasarkan cara pengaliran :
Sistem gravitasi.
Air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke
tempat yang lebih rendah secara gravitasi ke saluran
umum yang letaknya lebih rendah
Sistem bertekanan.
Sistem yang menggunakan alat (pompa) karena saluran
umum letaknya lebih tinggi dari letak alat plambing,
sehingga air buangan di kumpulkan terlebih dahulu dalam
suatu bak penampungan, kemudian di pompakan keluar
ke roil umum. Sistem ini mahal, tetapi biasa di gunakan
pada bangunan yang mempunyai alat-alat plambing di
basement pada bangunan tinggi/bertingkat banyak.
40. Sistem Pemadam Kebakaran
Sistem pemadam kebakaran atau sistem fire fighting
disediakan di gedung sebagai preventif (pencegah)
terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem
sprinkler, sistem hidran dan Fire Extinguisher. Dan pada
tempat-tempat tertentu digunakan juga sistem fire
gas.Tetapi pada umumnya sistem yang digunakan terdiri
dari: sistem sprinkler, hidran dan fire extinguisher.
Ada 3 pompa yang digunakan dalam sistem sprinkler
dan Hydran, yaitu elektrik pump, diesel pump dan
jockey pump.
41. Sistem Pemadam Kebakaran
Jockey pump berfungsi untuk menstabilkan tekanan di instalasi, dan secara
otomatis akan bekerja apabila ada penurunan tekanan. Dan jika ada head
sprinkler yang pecah atau hydran digunakan, maka yang bekerja secara otomatis
pompa elektrik bekerja, dan secara otomatis pula jockey pump akan berhenti
bekerja. Pompa elektrik pump (atau elektrik pump) merupakan pompa utama
yang bekerja bila head sprinkler atau hydran digunakan. Sedang pompa diesel
merupakan pompa cadangan, jika pompa elektrik gagal bekerja selama 10 detik,
maka secara otomatis pompa ini akan bekerja.
42. Sistem Pemadam Kebakaran
Fire Fighting Sistem Sprinkler
Sistem ini menggunakan instalasi pipa sprinkler bertekanan dan head sprikler
sebagai alat utama untuk memadamkan kebakaran.
Sistem ada 2 macam, yaitu:
1) Wet Riser System: Seluruh instalasi pipa sprinkler berisikan air bertekanan
dengan tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap.
2) Dry riser system : Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisi air bertekanan,
peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika instalasi
fire alar memerintahkannya.
Pada umumnya gedung bertingkat tinggi menggunakan sistem wet riser, seluruh
pipa sprinkler berisikan air bertekanan, dengan tekanan air selalu dijaga pada
tekanan yang relatif tetap.
Apabila tekanan dalam pompa menurun, maka secara otomatis jockey pump akan
bekerja untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa. Jika tekanan terus
menurun atau ada glass bulb head sprinkler yang pecah maka pompa elektrik
akan bekerja dan secara otomatis pompa jockey akan berhenti. Dan apabila
pompa elektrik gagal bekerja setelah 10 detik, maka pompa cadangan diesel secara
otomatis akan bekerja.
44. Sistem Pemadam Kebakaran
Instalasi pipa hydrant berfungsi untuk mengatasi dan menaggulangi
kebakaran secara manual dengan menggunakan hydrant box , hydrant
box ini tersedia pada setiap lantai dengan beberapa zone /tempat.
Pada hydrant box terdapat fire hose[ selang ] ,nozzle, valve, juga
terpasang alat bantu control manual call point, alarm bell serta indicating
lamp dan untuk diluar gedung [ area taman / parkir ] terpasang hydrant
pillar serta hose reel cabinet.
45. Sistem Pemadam Kebakaran
Sprinkler
Adalah alat untuk memancarkan bahan pemadam yang
berupa air, foam, CO2, dry chemical powder dll.