1. Hindu Budha dan Islam di
Indonesia
Nama : Siti Jubaedah
Kelas : XI IPA 3
2. A. Perkembangan Hindu Budha
di Indonesia
1. Teori masuknya Hindu Budha di Indonesia
Teori Brahmana, berpendapat bahwa agama hindu masuk
ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena kaum
brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab
weda. (J.C Van Leur)
Teori Ksatria, berpendapat bahwa yang membawa agama
hindu ke Indonesia adalah kaum Ksatria/ golongan
prajurit. (F.D.K. Bosch)
Teori Waisya, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke
Indonesiadibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk
berdagang ke Indonesia. (N.J. Krom)
Teori Sudra, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke
Indonesia dibawa oleh golongan sudra. (Von Van Faber)
3. 2. Perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia
Kerajaan Budha
a. Kerajaan Sriwijaya
Letaknya yang strategis di Selat Malaka (Palembang) yang merupakan jalur
pelayaran dan perdagangan internasional.Keadaan alam Pulau Sumatera dan sekitarnya
pada abad ke-7 berbeda dengan keadaan sekarang. Sumber dalam negeri berasal dari
prasasti yang dibuat raja-raja dari kerajaan sriwijaya, Prasasti-prasasti tersebut adalah sebagai
beikut :
1. Prasasti Kedukan Bukit
2. Prasasti Talang Tuwo
3. Prasasti Kota Kapur
4. Prasasti Telaga Batu
5. Prasasti Karang Birahi
6. Prasasti Ligor
Letak Sriwijaya strategis membawa keberuntungan dan kemakmuran. Walaupun
demikian, letaknya yang strategis juga dapat mengundang bangsa lain menyerang Sriwijaya.
Beberapa faktor penyebab kemunduran dan keruntuhan :
1. Adanya serangan dari Raja Dharmawangsa 990 M.
2. Adanya serangan dari kerajaan Cola Mandala yang diperintah oleh Raja Rajendracoladewa.
3. Pengiriman ekspedisi Pamalayu atas perintah Raja Kertanegara, 1275 – 1292.
4. Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra Pasai.
5. Adanya serangan kerajaan Majapahit dipimpin Adityawarman atas perintah Mahapatih Gajah
4. b. Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan yang berdiri pada tahun 732 masehi. Kerajaan ini berdiri di
desa Canggal (sebelah barat Magelang). Pada saat itu didirikan sebuah Lingga (lambang siwa) diatas sebuahc
bukit di daerah Kunjarakunja yang didirikan oleh Raja Sanjaya. Peninggalan /sumber kerajaan Mataram
Kuno:
• berupa prasasti
Prasasti Canggal = Prasasti yang ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desa Canggal
berangkaTahun 732 M dalam bentuk Candrasangkala.
Prasasti Kalasan = Prasasti yang ditemukan di kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta, ini ditulis
dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sanskerta., berangka tahun 778 M.
Prasasti Kelurak = Prasasti Kelurak berangka tahun 782 M. Tulisan itu menggunakan huruf
Pranagari dan berbahasa Sansekerta.
Prasasti Balitung = Prasasti ini ditemukan di Desa Mantyasih daerah Kedu. Prasasti ini berangka
tahun 907 M. Prasasti ini menggunakan bahasa jawa kuno.
5. • berupa Candi
Peninggalan Dinasti Sanjaya meliputi:
- Candi Prambanan
- Candi Dedong songo
- Kompleks Candi Dieng
- Candi Pringapus
- Candi Selogrio
Peninggalan Dinasti Syailendra meliputi:
- Candi Borobudur
- Candi Pawon
- Candi Kalasan
- Candi Sari
- Candi Sewu
- Candi Ngawen
Kemunduran kerajaan Mataram Kuno
disebabkan karena kedudukan ibukota
kerajaan yang semakin lama semakin
lemah dan tidak menguntungkan. Hal ini
disebabkan oleh:
1) Tidak memiliki pelabuhan laut sehingga
sulit berhubungan dengan dunia luar
2) Sering dilanda bencana alam oleh
letusan Gunung Merapi;
3) Mendapat ancaman serangan dari
kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan Hindu
a. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai merupakan
kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
Kerajaan Kutai diperkirakan muncul pada
abad 5 M atau 400 M. Kerajaan ini
terletak di Muara Kaman, Kalimantan
Timur (dekat kota Tenggarong), tepatnya di
hulu sungai Mahakam.
b. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara atau Taruma
adalah sebuah kerajaan yang pernah
berkuasa di wilayah pulau Jawa bagian
barat pada abad ke-4 hingga abad ke-7
m, yang merupakan salah satu kerajaan
tertua di nusantara yang diketahui.
Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh
Rajadirajaguru Jayasingawarman pada
tahun 358.
6. Kerajaan Tarumanegara diketahui melalui sumber-sumber yang berasal dari dalam
maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa 7 buah prasasti batu.
Berikut prasasti yang ditemukan:
• Prasasti Kebonkopi
• Prasasti Pasir Awi
• Prasasti Tugu
• Prasasti Cidanghiyang
• Prasasti Jambu
• Prasasti Muara Cianten
• Prasasti Ciaruteun
7. c. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Jawa Timur antara tahun 1042-
1222. Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak disekitar kota Kediri sekarang.
Runtuhnya kerajaan Kediri dikarenakan pada masa pemerintahan Kertajaya terjadi
pertentangan dengan kaum Brahmana. Mereka menggangap Kertajaya telah melanggar
agama dan memaksa meyembahnya sebagai dewa. Kemudian kaum Brahmana meminta
perlindungan Ken Arok, akuwu Tumapel. Perseteruan memuncak menjadi pertempuran
di desa Ganter, pada tahun 1222 M. Dalam pertempuarn itu Ken Arok dapat
mengalahkan Kertajaya, pada masa itu menandai berakhirnya kerajaan Kediri.
Kerajaan Singasari adalah sebuah kerajaan Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok
pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singasari,
Malang.
Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa
akhirnya mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan
Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus
besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh.Setelah
runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota barudi
Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun berakhir.
d. Kerajaan Singasari
8. e. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa
Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga
1500 M. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir
yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari
negara terbesar dalam sejarah Indonesia.
Kerajaan Majapahit dilanda beberapa pemberontakan.
Pemberontakan tersebut antara lain ialah pemberontakan
Ranggalawe, Sora, dan Kuti selama masa pemerintahan Jayanegara
(1309-1328), serta pemberontakan Sadeng dan Keta pada masa
Tribhuwanatunggadewi (1328-1350). Pada 1522, Kerajaan Majapahit
hancur akibat terjadinya perang saudara. Selain itu, faktor yang juga
mempengaruhi runtuhnya Kerajaan Majapahit ialah munculnya
Kerajaan Malaka dan berkembangnya kebudayaan Islam.
9. B. Perkembangan Islam di Indonesia
1. Proses awal penyebaran Islam di Indonesia
Teori masuknya agama Islam di Indonesia
• Teori Mekkah
• Teori Persia
• Teori Gujarat
• Teori Cina
Bukti-bukti masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia
• Bukti awal mengenai agama Islam berasal dari seorang
pengelana Venesia bernama Marco polo.
• Bukti kedua berasal dari Ibnu Batutah ketika mengunjungi Samudera Pasai
pada tahun 1345
• Bukti ketiga berasal dari seorang pengelana Portugis bernama Tome Pires, yang
mengunjungi Nusantara pada awal abad ke-16.
• Golongan lain berpendapat bahwa Islam sebenarnya sudah masuk ke
Nusantara sejak -tsing]] yang berkunjung ke Kerajaan Sriwijaya pada tahun 671.
• Bukti kelima menurut catatan Dinasti Tang, para pedagang Ta-Shih(sebutan
bagi kaum Muslim Arab dan Persia) pada abad ke-9 dan ke-10 sudah ada
di Kanton dan Sumatera.
10. Penyebar agama Islam di Indonesia
• Golongan mubalig atau guru agama Islam, golongan ini sering disebut-sebut
sebagai sufi. Orang yang masuk dalam golongan ini adalah orang-orang yang
memiliki orientasi berdakwah.
• Golongan pedagang, golongan pedagang yang pertama ali datang ke Indonesia
yaitu golongan dari arab, kemudian disusul dari golongan mesir, persia, gujarat.
• Wali, wali yang sangat terkenal memperkenalkan ajaran Islam adalah wali
songo. Mereka dikenal sebagai orang-orang yang memiliki kelebihan dalam
melakukan dakwah islam di indonesia.
Cara-cara yang dilakukan dalam penyebaran islam di Indonesia
• perdagangan
•Perkawinan
•Tasawuf
•Pendidikan
•Kesenian
11. Yang termasuk dalam Wali Songo
Sunan Gresik Sunan Ampel Sunan Bonang
Sunan Giri
Sunan Drajat
Sunan Kalijaga Sunan Kudus Sunan Muria
Sunan Gunung Jati
12. 2. Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Kerajaaan Samudra Pasai
Merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Letak kerajaan ini ada di
wilayah Aceh Utara. Pendiri kerajaan adalah Nazimudin Al Kamil, kerajaan berdiri pada
abad XIII. Raja yang pernah memerintah adalah Sultan Malik Al Saleh yang telah
beragama Islam, tahun 1297 di ganti oleh Sultan Malik Al-Tahir. Pada masa pemerintahan
Sultan Malik al-Tahir kerajaan Samudera Pasai mendapat kunjungan Ibnu Battuta dari
India, yang melakukan perjalanan dari Tiongkok. Dari Berita Ibnu Batutta inilah kita
ketahui sejarah kerajaan Samudera Pasai.
Kerajaan Aceh Darussalam
Raja pertama kerajaan ini adalah Sultan Ibrahim atau Sultan Ali Mughayat Syah.
Aceh mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636).
Dengan pasukan yang kuat mampu menguasai separo lebih sumatera. Johor jatuh ke
tangan Aceh 1615. Ulama besarnya adalah Nuruddin Ar Raniri yang menulis buku sejarah
Aceh (Bustanussalatin) pada masa Sultan Iskandar Tani.
13. Kerajaan Demak
Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh
Raden Fatah. Runtuhnya Malaka menjadikan Kerajaan Demak semakin berkembang
sebagai kota dagang dan pusat Islam. Kerajaan ini tidak dapat di lepaskan dengan
peranan Walisongo yang sangat berperan dalam proses penyebaran agama Islam di
pulau Jawa dan sekitarnya. Walisongo memiliki kelebihan yang tidak dipunyai oleh
orang biasa, karena kedekatan mereka kepada Allah S.W.T
Kerajaan Banten
Kerajaan Banten merupakan kerajaan Islam yang mendapat pengaruh dari
kerajaan Demak, pendirinya adalah Fatahillah, peletak dasar kerajaan adalah Raja
Hasanuddin, kerajaan ini mencapai masa keemasannya pada waktu pemerintahan
Sultan Ageng Tirtayasa. Seorang Raja Banten.
14. Kerajaan Mataram Islam
Pendiri kerajaan ini adalah Raden Sutawijaya dan ketika menjadi Raja
bergelar Panembahan Senopati. Mataram Islam mencapai masa kejayaannya pada
pemerintahan Raja Sultan Agung. Kemunduran kerajaan ini dialami ketika Belanda
menjalankan politik de vide et impera di lingkungan kerajaan, sehingga kerajaan ini
pecah setelah adanya perundingan Giyanti.
Kerajaan Goa dan Tallo
Kerajaan Gowa dan Tallo lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Makassar.
Kerajaan ini terletak di daerah Sulawesi Selatan. . Raja Gowa, Daeng Manrabia,
menjadi raja bergelar Sultan Alauddin dan Raja Tallo, Karaeng Mantoaya, menjadi
perdana menteri bergelar Sultan Abdullah. Karena pusat pemerintahannya terdapat di
Makassar, Kerajaan Gowa dan Tallo sering disebut sebagai Kerajaan Makassar. Raja
yang terkenal dari kerajaan ini ialah Sultan Hasanuddin (1653-1669).
15. SMA NEGERI 24 JAKARTA
Jl. Lapangan Tembak No. 1 Senayan Telp./Fax. 021-
5736984 /5749047
J A K A R T A 1 0 2 7 0