2. MENYELEKSI INDUK JANTAN
DAN BETINA
• Calon indukan jantan dan betina tidak berasal dari
indukan yang sama untuk menghindari Inbreeding
• Ikan lele kondisi sehat. Anggota atau organ tubuh lengkap,
tanpa cacat di tubuhnya, tidak mengalami kelainan
bentuk tubuh, alat kelamin tidak cacat, insang bersih dan
tidak terdapat memar pada tubuhnya.
• Gerakan lele aktif
• Umur induk ikan jantan 8-12 bulan dan betina 12-15 bulan
• Bentuk tubuh proporsional sesuai dengan ketentuan SNI
01-6484.1-2000 yaitu bagian kepala pipih horizontal,
bagian badan bulat memanjang dan bagian ekor pipih
vertical
4. KRITERIA KUALITATIF
a) Asal : hasil pembesaran benih sebar yang berasal dari induk
ikan kelas induk dasar.
b) Warna : bagian atas kepala berwarna hijau kehitaman (TC
609), bagian punggung atas sampai pangkal ekor berwarna
hijau kecoklatan (TC 605 kearah TC 079) dengan loreng
berwarna coklat kehitaman (TC 537 kearah TC 618), mulai
kepala bagian bawah sampai ke pangkal ekor berwarna
putih keruh.
5. KRITERIA KUALITATIF
c) Bentuk tubuh : bagian kepala pipih horisontal, bagian
badan bulat memanjang dan bagian ekor pipih vertikal.
d) Kesehatan : anggota atau organ tubuh lengkap, tubuh tidak
cacat dan tidak ada kelainan bentuk, alat kelamin tidak
cacat (rusak), tubuh tidak ditempeli jasad patogen, insang
bersih, tubuh tidak bengkak/memar dan tidak berlumut,
tutup insang normal dan tubuh berlendir.
e) Gerakan : Lamban dan jinak.
6. TEKNIK SELEKSI INDUK
BETINA
• Ciri-ciri induk betina ikan lele adalah genital papila
berbentuk bundar (oval), bagian perut relatif lebih besar,
gerakan lambat, jika di raba bagian perut terasa lembek dan
alat kelamin berwarna kemerah merahan.
7. TEKNIK SELEKSI INDUK
JANTAN
• Sedangkan induk jantan dicirikan dengan genitalnya
meruncing ke arah ekor, perut ramping dan pada ujung alat
kelamin berwarna kemerahan selain itu ada perubahan
warna tubuh menjadi coklat kemerahan.
8. SIKLUS PEMIJAHAN INDUK
• 1 ekor induk dapat memijah sebanyak 4 kali dengan masa
recovery 3 bulan untuk induk betina dan 1 bulan untuk induk
jantan.
• Secara alami rematurasi ikan lele terjadi 2 hingga 3 bulan pasca
pemijahan, sehingga satu ekor induk ikan lele hanya dapat
memijah sebanyak 4 hingga 6 kali dalam setahun.
• Sedangkan dengan mempercepat masa rematurasi, pemijahan
dapat dilakukan lebih dari 6 kali dalam setahun. Dengan demikian,
percepatan masa rematurasi akan meningkatkan efisiensi
penggunaan induk. (Manurung, 2011)
9. PEMBERIAN PAKAN
• Pakan alami : plankton hewani
• Pakan tambahan : ayam direbus atau dibakar, tutut, keong
mas dan kijing
• Pemberian protein 35-40% untuk mempercepat
kematangan gonad. Jumlah pemberian pakan diberikan
pada induk setidaknya 3-5% dari bobot tubuhnya setiap
hari dan diberikan dengan frekuensi 2-3 kali sehari
• Frekuensi pemberian pakan disesuaikan dengan ukuran
tubuh ikan dan nafsu makannya. Semakin besar ukuran
induk ikan semakin jarang pemberian pakan dilakukan
10. PENYAKIT INDUK
Penggunaan sumber air sangat mempengaruhi keberadaan
dan jenis parasit yang menginfeksi ikan budidaya. Oleh karena
itu perlu dijaga kondisi kualitas air yang optimum bagi ikan
sehingga ikan selalu sehat dan tidak stres serta tidak mudah
terserang penyakit maupun ektoparasit.
13. PAKAN
• Pakan berupa pelet terapung
• Dengan pakan tambahan daun keladi,
tauge untuk mengurangi biaya pakan.
14. MEDIA PEMIJAHAN
• Media penempelan telur ijuk
• Ikan jantan dan betina membuat sarang,
kemudian induk jantan menjaga telur
• 1 kali bertelur bisa mencapai 3000 butir
bahkan lebih
• Ciri-ciri terdapat telur dalam sarang yaitu
apabila dipegang air mengeluarkan
minyak
15. PENETASAN & REMATURASI
• Ciri-ciri telur berminyak
• Teknik penetasan -> semakin tinggi
suhu semakin cepat penetasan
• Waktu penetasan telur 3-4 hari
• Rematurasi induk gurame selama 2
bulan
16. PANEN
• Satu siklus panen dilakukan dalam
kurun waktu 1 setengah tahun
• 1 kg = 2 ekor
• Harga bisa mencapai Rp. 40.000
17. HAMA
• Hama yang ada pada kolam induk
gurame antara lain udang dan ikan
seribu