3. Signs of the Times, Dec 25, 1901
Betapa besar kasih Allah! Tuhan
menciptakan dunia supaya
memperbesar surga. Dia
menginginkan sebuah keluarga
besar.
8. The Desire of Ages, 761.5
Namun sebagai seorang yang berdosa, manusia
berada pada posisi yang berbeda dari posisi setan.
Lusifer di surga telah berdosa didalam terang
kemuliaan Ilahi. Kepadanya sebagaimana tidak
pada makhluk ciptaan lain telah diberikan suatu
pernyataan kasih Tuhan. Memahami tabiat
Tuhan, mengenal kebaikanNya, Setan
memilih untuk mengikuti sifat mementingkan
dirinya, kehendak sendiri (independent will). Pilihan ini
sudah tetap (was final). Tidak ada lagi yang Tuhan
dapat lakukan untuk menyelamatkannya …
9. The Desire of Ages, 761.5
…Tetapi manusia telah ditipu; pikirannya
telah digelapkan oleh cara berpikir setan
yang menyesatkan (satan’s sophistry). Tinggi dan
dalamnya kasih Tuhan tidak diketahuinya.
Baginya ada harapan didalam sebuah
pengetahuan akan kasih Tuhan. Dengan
melihat tabiatNya, dia dapat ditarik kembali
kepada Tuhan.
10. Keadaan Lusifer
• Kerub yang Menaungi = Berada di
hadirat Ilahi = Dekat dengan hukum
secara fisik = Memahami Tuhan lebih
dari ciptaan lain (Yeh 28:3)
• Diciptakan sempurna (Yeh 28:12,15)
Meninggikan diri / ingin disembah
(Yes 14:12-14│Yeh 28:2,6,9│Kej 3:4,5│Mat 4:9)
11. The Desire of Ages, 761.4
Dalam membuka pertentangan besar, setan menyatakan
bahwa hukum Tuhan tidak dapat dituruti, bahwa
keadilan tidaklah sesuai dengan rahmat, sehingga,
haruslah hukum Tuhan itu dihancurkan, adalah
tidak mungkin bagi pendosa untuk diampuni. Setiap
dosa harus menemui hukumannya, desak setan; dan jika
Tuhan mengampuni penghukuman terhadap dosa, Dia
tidak dapat menjadi seorang Tuhan yang benar
serta adil. Ketika manusia melanggar hukum Tuhan,
dan menentang kehendakNya, setan bersuka-ria. Telah
terbukti, ungkapnya, bahwa hukum tidak dapat dituruti;
manusia tidak dapat diampuni … Tuhan tidak dapat
menjadi adil namun menunjukkan rahmat kepada
pendosa, desaknya.
12. Keadaan Lusifer
• Berada di hadirat Ilahi = Dekat
dengan hukum secara fisik =
Memahami Tuhan lebih dari ciptaan
lain
• Diciptakan sempurna
Meninggikan diri / ingin disembah
→ hukum Tuhan tidak dapat
dituruti oleh ciptaan
Berdosa (Yeh 28:15, 18)
13. Keadaan Lusifer
• Berada di hadirat Ilahi = Dekat dengan
hukum secara fisik = Memahami Tuhan
lebih dari ciptaan lain
• Diciptakan sempurna
Meninggikan diri / ingin disembah →
hukum Tuhan tidak dapat dituruti oleh
ciptaan
Berdosa → kehilangan kedudukan
(Yeh 28:17│Yes 14:15│Wah 12:9)
14. God’s Amazing Grace, hal. 344
Tuhan menciptakan manusia bagi
kemuliaanNya, sehingga setelah diuji dan di
cobai (test and trial), keluarga manusia boleh
menjadi satu dengan keluarga surga.
Adalah tujuan Tuhan untuk mengisi
kembali (repopulate) surga dengan keluarga
manusia, kalau saja mereka dapat
menunjukkan ketaatan mereka kepada
setiap firmanNya …
16. God’s Amazing Grace, hal. 344
… Jika dia (Adam) berdiri diatas ujian,
ajaran kepada anak-anaknya nanti
hanyalah tentang kesetiaan. Pemikiran
serta perhatiannya (His mind and thoughts) akan
selalu sama dengan pemikiran dan
perhatian Tuhan.
--Letter 91, 1900 (1 BC 1082.4)
18. Sejarah Para Nabi, hal. 41-42
Allah dapat menciptakan manusia tanpa
kesanggupan untuk melanggar akan
hukumNya; Ia dapat mencegah tangan
Adam untuk tidak menjamah buah yang
terlarang itu; tetapi di dalam hal seperti
itu manusia bukan lagi merupakan
makhluk yang bebas memilih (free moral
agent) melainkan seperti mesin semata-
mata (automaton).
19. Sejarah Para Nabi, hal. 41-42
Tanpa kebebasan memilih, penurutannya
tidaklah bersifat sukarela tetapi terpaksa.
Dalam keadaan seperti ini maka tidak akan
ada perkembangan tabiat. Keadaan
seperti ini bertentangan dengan Allah dalam
perlakuanNya dengan penduduk dunia-dunia
lain manusia tidak lagi layak disebut sebagai
makhluk yang berpikir (intelligent being) dah hal
seperti itu hanya akan menguatkan tuduhan
setan bahwa pemerintahan Allah itu
dijalankan dengan sewenang-wenang.
20. Sejarah Para Nabi, hal. 47-48
Jikalau mereka tetap menolak
bujukannya yang pertama, mereka akan
selamat sama seperti pesuruh-pesuruh
surga itu. Tetapi sekali saja mereka
menyerah kepada godaan itu, keadaan
mereka akan menjadi begitu merosot,
sehingga di dalam diri mereka sendiri,
mereka tidak mempunyai kuasa atau
kesanggupan untuk menentang
setan.
21. Kebahagiaan Sejati, hal. 17
Pada mulanya … manusia … selaras dengan
kehendak Allah. Pikiran-pikirannya bersih,
maksud-maksudnya pun suci. Tetapi karena
durhaka, kuasanya berubah, lalu rasa
mementingkan diri mengambil alih tempat kasih
itu. Keadaannya menjadi amat lemah
karena pelanggaran sehingga membuat dia
tidak mungkin, dengan kekuatannya
sendiri, melawan kuasa kejahatan itu. Dia
telah ditawan Setan dan akan tetap dikuasainya
kalau Tuhan Allah tidak turut campur tangan
secara khusus …
22. Kebahagiaan Sejati, hal. 17
…Tetapi sejak jatuh ke dalam dosa,
manusia tidak lagi dapat menikmati
kesenangan hubungan yang kudus itu,
bahkan dia mencoba menyembunyikan
dirinya dari hadapan hadirat Allah.
Begitulah selalu keadaan hati yang masih
belum dibarui. Ia tidak sesuai dengan
Allah dan tidak akan mendapat
kesenangan dalam hubungan dengan Dia.
23. Kebahagiaan Sejati, hal. 45
Mula-mula yang mereka pikirkan hanyalah
bagaimana mencari maaf atas dosa mereka agar
lepas dari hukuman maut yang menakutkan itu …
mengapa Engkau jadikan ular itu? Mengapa Engkau
membiarkannya masuk ke taman Eden? inilah
pertanyaan-pertanyaan yang terselubung di dalam
dalihnya atas dosanya, justru menuduh Allah
bertanggungjawab atas kejatuhan mereka dalam
dosa. Roh membenarkan diri sendiri bermula dari
bapak segala dusta itu.
Pembenaran DIRI
KEJADIAN 3:7, 12, 13│ROMA 10:1-3
27. Manuscript 104 (1897), hal. 9-10
Alamiahnya berubah, menjadi jahat.
Dia menjadi selaras dengan pangeran
kegelapan, dan persekutuan pun
terjadi. Tidak ada peperangan antara
Setan dan pendosa, antara malaikat-
malaikat yang telah jatuh dan manusia
yang telah jatuh. Keduanya
memiliki sifat yang sama, jahat
melalui kemurtadan serta dosa.
28. Hidup yang Terbaik, 121
Tubuh manusia yang diciptakan sebagai
tempat tinggal Allah sekarang menjadi
istana Iblis (habitation of demons). Panca
indera, susunan saraf, dan alat-alat tubuh
manusia telah direkayasa oleh agen-agen
gaib dalam pemanjaan nafsu jahat. Cap
iblis sendiri tertera pada muka manusia.
Wajah-wajah manusia memantulkan
ekspresi pasukan kejahatan (legions of evil)
yang telah menguasai manusia.
30. Review & Herald February 24th, 1874
Setan bersuka-ria (exulting boasts) terhadap
Kristus dan para malaikat yang setia
bahwa dia telah berhasil mendapatkan
sebagian malaikat di surga untuk bersatu
dengannya dalam pemberontakannya
(daring rebellion); dan sekarang dia berhasil
mengalahkan Adam dan Hawa, dia
menegaskan (claimed) bahwa rumah Eden
mereka adalah miliknya …
31. Review & Herald February 24th, 1874
… Dengan sombong dia membanggakan
bahwa dunia yang Tuhan buat telah
menjadi kekuasaannya; dengan
menaklukkan Adam, penguasa dunia, dia
telah mendapatkan bangsa ini
sebagai warga negaranya (subjects),
dan sekarang memiliki Eden,
membuatnya sebagai markas (headquarters),
dan hendak mendirikan takhtanya disana
dan menjadi penguasa dunia.
33. Sejarah Para Nabi, 284
Raja dan penasihat-penasihatnya
mengharapkan bahwa mereka akan
dapat menaklukkan orang Israel
melalui kerja berat, dan dengan
demikian mengurangi jumlah mereka
serta menghancurkan semangat
mereka untuk menjadi satu
bangsa yang merdeka.
37. Khotbah di Atas Bukit, hal. 17
“Mereka yang hatinya telah digerakkan oleh Roh
Allah yang memberikan keyakinan melihat bahwa
tidak ada kebaikan dalam diri mereka. Mereka
lihat bahwa semua yang pernah mereka lakukan
adalah bercampur dengan diri dan dosa.”
Band. Wahyu 3:18, 19
45. 1 Selected Messages, hal. 244
“kemanusiaan Anak Allah adalah segalanya
bagi kita. Itu adalah rantai emas yang
mengikatkan jiwa-jiwa kita kepada Kristus,
dan melalui Kristus kepada Tuhan. Inilah
yang harus menjadi pelajaran kita. Kristus
adalah benar-benar manusia. Dia
memberikan bukti kerendahan hatiNya
dengan menjadi manusia. Namun Dia
adalah Tuhan dalam daging …
46. 1 Selected Messages, hal. 244
…Ketika kita mendekati pelajaran ini, kita harus
sungguh-sungguh memperhatikan kata-kata
yang diucapkan Kristus kepada Musa di semak
yang menyala-nyala, “tanggalkanlah kasutmu
dari kakimu, sebab tempat dimana engkau
berdiri itu, adalah tanah yang kudus”(Keluaran
3:5). Ketika harus datang ke pelajaran ini
dengan kerendahan hati seorang pelajar serta
hati yang menyesal (contrite heart)”
48. Review & Herald, April 5th 1906
“Kristus tidak berpura-pura dalam mengambil
kodrat manusia’ Dia benar-benar mengambilnya.
Dia dalam kenyataannya memiliki kodrat manusia.
“Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah
dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan
mereka dan mendapat bagian dalam keadaan
mereka” (Ibrani 2:14). Dia adalah anak lelaki Maria;
Dia adalah keturunan Daud menurut keturunan
manusia. Dia dinyatakan sebagai manusia, bahkan
Anak Manusia Yesus Kristus.”
49. Hidup yang Terbaik, hal. 468
Kristus dalam hidupNya di dunia ini tidak
membuat rencana untuk diriNya. Ia
menerima rencana Allah bagiNya, dan hari
demi hari BapaNya menyingkapkan rencana-
rencanaNya. Begitulah kita harus bergantung
kepada Allah agar hidup kita menjadi
semata-mata hasi dari kehendakNya …
Biarlah Allah yang membuat rencana
bagimu.
50. The Desire of Ages, hal. 117
Tetapi Juruselamat kita itu
mengenakan kemanusiaan, Dengan
segala kemungkinannya. Ia
mengenakan sifat-sifat manusia
dengan kemungkinan menyerah
kepada penggodaan. Tidak suatupun
yang kita tanggung yang tidak pernah
ditanggung-Nya.
54. tetapi dalam Kristus, kita dihubungkan lebih rapat lagi
dengan Allah daripada sekiranya kita tidak pernah
berdosa. Dalam mengambil sifat-sifat kita. Juruselamat
telah mengikatkan diri-Nya kepada manusia dengan
ikatan kasih yang tidak pernah akan putus.
Sepanjang zaman yang kekal Ia dihubungkan
dengan kita … menjadi salah satu dari keluarga
manusia, selamanya mempertahankan (retain) alamiah
manusiaNya
Dia yang pernah satu dengan Allah telah
menghubungkan DiriNya Sendiri dengan anak-anak
manusia dengan ikatan yang tidak akan pernah dapat
diputuskan ... dan sepanjang zaman kekekalan satu
dengan bangsa yang telah ditebusNya - Anak Manusia
KEBAHAGIAAN SEJATI 15
The DESIRE of AGES 25.3
56. Kemenangan Akhir, hal. 584
“Satu-satunya peringatan yang masih
tinggal ialah: Penebus kita akan terus
menyandang bekas-bekas penyalibanNya. Hanya
di kepalaNya di rusukNya, di tangan dan kaki-Nya
saja terdapat bekas-bekas kekejaman yang
disebabkan oleh dosa … Rusuk yang tertikam,
darimana mengalir cairan berwarna merah yang
memperdamaikan manusia kepada Allah – itulah
kemuliaan Juruselamat … Dan tanda-tanda
kehinaanNya adalah kehormatanNya yang
tertinggi.”
59. The Desire of Ages, hal. 43
“KemuliaanNya diselubungi, sehingga
keagungan dari bentuk luarnya tidak
akan menjadi objek daya tarik (object of
attraction). Dia menghindari semua
pertunjukkan lahiriah (outward display) …
Yesus berketetapan supaya bukanlah sifat
duniawi yang memanggil manusia ke
sisiNya. Hanya keindahan dari
kebenaran surgawi yang harus
menarik mereka mengikutiNya.”
66. Patriarchs and Prophets, hal. 152
“kayu di letakkan ke atas Ishak,
yang akan dipersembahkan,
bapa mengambil pisau dan api,
dan bersama-sama mereka naik
ke atas puncak gunung …
69. Patriarchs and Prophets, hal. 152
“Oh, betapa ini adalah ujian!
Betapa kata yang menimbulkan
rasa sayang (endearing words),
“Bapa ku,” menusuk hati
Abraham!
73. Patriarchs and Prophets, hal. 154
“Domba jantan yang
dipersembahkan pada
tempat Ishak
melambangkan Anak
Allah, yang akan di
korbankan sebagai
pengganti kita.”
74. Patriarchs and Prophets, hal. 154
“Ketika manusia dihukum untuk
mati oleh pelanggaran terhadap
hukum Tuhan, Bapa, melihat
AnakNya, berkata kepada
pendosa, “Hiduplah: Aku
telah menemukan
pengganti.”
76. The Desire of Ages 753
Diatas Kristus sebagai pengganti dan
penanggung kita telah diletakkan
kejahatan kita semua. Ia diperhitungkan
sebagai seorang pelanggar, agar dapatlah
Ia menebus kita dari tuntutan hukum.
Kesalahan setiap keturunan Adam
sedang menekan hati-Nya. Murka Ilahi
terhadap dosa, pertunjukan yang
mengerikan tentang sikap tidak senang
Allah karena kejahatan, memenuhi jiwa
Anak-Nya dengan kegemparan…
77. The Desire of Ages 753
…Sepanjang hidupNya, Kristus mengumumkan kepada
dunia yang telah jatuh ini kabar baik dari kemurah-hatian
serta kasih Bapa yang memaafkan. Keselamatan bagi
pendosa besar adalah temaNya. Tapi sekarang dengan
kesalahan yang beratnya mengerikan yang Ia tanggung,
Dia tidak dapat melihat wajah Bapa yang mendamaikan.
Penarikan wajah Ilahi dari sang Juruselamat pada jam
penderitaan tertinggi ini menusuk hatiNya dengan satu
duka cita yang tidak akan pernah dimengerti seutuhnya
oleh manusia. Begitu besar penderitaan ini sehingga
rasa sakit fisikNya sulit dirasakan.
79. Kebahagiaan Sejati, hal. 13
Beban dosa, kedahsyatan dosa
itu, perpisahan jiwa dengan
Allah yang ditimbulkannya,
itulah yang menghancur-
luluhkan hati Anak Allah.
80. The Desire of Ages, hal. 117
Justru di mana kebinasaan itu
telah mulai, di situlah pekerjaan
penebusan kita mesti mulai.
81. “… whose names are not written
in the book of life of the Lamb
slain from the foundation of the
world.”
82. The Desire of Ages, hal.210
“Segera disaat ada dosa,
tersedia seorang
Juruselamat.”
83. Education, hal. 263
Hanya sedikit saja yang memikirkan penderitaan
yang ditimbulkan oleh dosa terhadap Khalik kita.
Seluruh sorga ikut menderita dalam sengsara
Kristus; tetapi penderitaan itu tidak mulai
atau berakhir dengan manifestasi-Nya
dalam kemanusiaan. Salib merupakan
suatu penyataan atau wahyu kepada
perasaan kita yang tumpul terhadap rasa
sakit yang, sejak semula, dibawa oleh dosa
kepada hati Allah. Setiap perpisahan dari
kebenaran, setiap perbuatan yang kejam, setiap
kegagalan manusia untuk mencapai cita-cita-Nya,
mendatangkan kesusahan kepada-Nya.
85. ROMA 3:25-26
“…menunjukkan keadilanNya…”
ἔνδειξις (endeixis)
indication (abstractly): - declare, evident token,
proof
ἐνδείκνυμι (en-dike'-noo-mee)
menyatakan (perkataan maupun tindakan): - show
(forth).
“Argumen kuat salib mendemonstrasikan kepada
seluruh alam semesta bahwa jalan dosa yang Lusifer
telah pilih sama sekali bukan tanggung jawab
pemerintahan Ilahi.”
The GREAT CONTROVERSY 500.4
86. Signs of the Times, 10 Mei 1899
“Setan menyatakan bahwa manusia tidak dapat
memelihara hukum Tuhan. Untuk membuktikan
bahwa mereka dapat, Kristus menjadi manusia, dan
hidup dalam ketaatan yang sempurna, sebagai bukti
kepada makhluk manusia yang berdosa, dan kepada
malaikat surga, bahwa manusia dapat memelihara
hukum Tuhan melalui kuasa ilahi yang disediakan
dengan berkelimpahan bagi mereka yang percaya.
Untuk menyatakan Tuhan kepada dunia, untuk
mendemonstrasikan sesungguhnya apa yang
ditolak oleh Setan, Kristus dengan sukarela mengambil
kemanusiaan, dan dalam kuasaNya, manusia dapat
taat kepada Tuhan.
87. Kerinduan Segala Zaman, 49
Setan menunjukkan hukum kasih Allah
sebagai hukum yang berdasarkan sifat
mementingkan diri. Ia menyatakan bahwa
sungguh mustahil bagi kita menurut segala
ajarannya. Kejatuhan nenek moyang kita yang
pertama, bersama segala malapetaka yang telah
timbul, dituduhkannya ke atas Khalik,
menyebabkan manusia memandang Allah
sebagai sumber dosa, penderitaan, dan maut …
88. Kerinduan Segala Zaman, 49
Tidak pernah la menggunakan sesuatu kuasa apa
pun untuk kepentingan diri-Nya sendiri, yang tak
dikaruniakan kepada kita dengan leluasa. Selaku
seorang manusia Ia menghadapi penggodaan, dan
mengalahkannya dengan tenaga yang dikaruniakan
Allah kepada-Nya. Sabda-Nya, "Aku gemar melakukan
kehendak-Mu, ya Allah-Ku, dan hukum-Mu adalah di
dalam dada-Ku." Sementara Ia berjalan keliling
berbuat baik, dan menyembuhkan semua orang yang
dianiaya Setan, Ia menjelaskan kepada umat manusia
keadaan hukum Allah dan sifat pekerjaan-Nya.
Hidup-Nya menyaksikan bahwa mungkinlah
bagi kita juga untuk menurut hukum Allah.
89. The Desire of Ages 762.4
Melalui kehidupan dan kematianNya, Kristus
membuktikan bahwa keadilan Tuhan tidak
menghancurkan rahmatNya, tetapi bawa dosa
dapat diampuni, dan bahwa hukum itu benar dan
dapat dituruti dengan sempurna. Tuduhan-
tuduhan setan dibuktikan salah (refuted). Tuhan
telah memberikan manusia bukti kasihnya yang
tidak dapat diragukan (unmistakable).
91. tetapi dalam Kristus, kita dihubungkan lebih rapat lagi
dengan Allah daripada sekiranya kita tidak pernah
berdosa. Dalam mengambil sifat-sifat kita. Juruselamat
telah mengikatkan diri-Nya kepada manusia dengan
ikatan kasih yang tidak pernah akan putus. Sepanjang
zaman yang kekal Ia dihubungkan dengan kita …
menjadi salah satu dari keluarga manusia, selamanya
mempertahankan (retain) alamiah manusiaNya
Dia yang pernah satu satu dengan Allah telah
menghubungkan DiriNya Sendiri dengan anak-anak
manusia dengan ikatan yang tidak akan pernah dapat
diputuskan ... dan sepanjang zaman kekekalan satu
dengan bangsa yang telah ditebusNya - Anak Manusia
KEBAHAGIAAN SEJATI 15
The DESIRE of AGES 25.3
92. Kesaksian Yesus
• Manusia = Tidak berada di hadirat
Ilahi = Jauh dengan hukum secara
fisik
• Merendahkan diriNya (Fil 2:6, 7)
93. The Desire of Ages 49
Yesus menerima kemanusiaan ketika
umat ini telah dilemahkan oleh dosa selama
empat ribu tahun. Seperti setiap anak Adam, Ia
menerima akibat dari prinsip hukum hereditas
tentang penurunan sifat kepada keturunan
selanjutnya. Akibat-akibatnya ditunjukkan dalam
sejarah nenek moyangNya. Dia datang dengan
mewarisi sifat-sifat keturunan
seperti itu untuk dapat berbagi dalam
kesusahan dan pencobaan kita, dan memberi kita
teladan tentang kehidupan yang tanpa berdosa.”
94. The Desire of Ages 117.2
Banyak yang menyatakan bahwa adalah tidak
mungkin bagi Kristus untuk dikalahkan oleh
pencobaan … Tetapi Juruselamat kita itu
mengenakan kemanusiaan, Dengan segala
kecenderungannya (liabilities). Ia
mengenakan sifat-sifat manusia (the nature of
man), dengan kemungkinan menyerah kepada
penggodaan. Tidak suatupun yang kita
tanggung yang tidak pernah ditanggung-Nya
95. Kesaksian Yesus
•Tidak berada di hadirat Ilahi =
jauh dengan hukum secara fisik
•Merendahkan diriNya
•Kecenderungan berdosa
•Tidak berdosa (Ibr 4:15│1 Pt 2:22)
96. The Desire of Ages 123.3
There was in Him nothing that responded to
Satan's sophistry. He did not consent to sin. Not
even by a thought did He yield to
temptation. So it may be with us. Christ's
humanity was united with divinity; He was fitted
for the conflict by the indwelling of the Holy Spirit.
And He came to make us partakers of the divine
nature. So long as we are united to Him by faith,
sin has no more dominion over us. God reaches for
the hand of faith in us to direct it to lay fast hold
upon the divinity of Christ, that we may attain to
perfection of character.
98. Kesaksian Yesus
• Tidak berada di hadirat Ilahi = jauh
dengan hukum secara fisik
• Merendahkan diriNya
• Kecenderungan berdosa
• Tidak berdosa → kembali ke-
kedudukanNya di Bait Suci (Fil 2:9│Ibr 1:3)
• Dengan iman memandang surga (Ibrani 12:2)
• Tanpa pengantara = mengalami
pencobaan maut
(Yesaya 59:2│Maz 22:1│Mat 27:46│Mar 15:34)
99. The Desire of Ages 686.5
Sementara Kristus merasakan kesatuanNya
dengan Bapa hancur, Dia takut bahwa di dalam
alamiah manusiaNya Dia tidak mampu untuk
menahan konflik dengan kuasa-kuasa kegelapan
yang sedang datang … Namun jika Kristus dapat
dikalahkan, bumi akan menjadi kerajaan Setan,
dan umat manusia akan selamanya ada didalam
kuasanya … Setan menceritakan kepadaNya
bahwa jika Dia menjadi jaminan (surety) bagi dunia
yang berdosa, keterpisahan akan kekal. Dia
akan berpihak (would be identified) dengan kerajaan
setan, dan tidak akan pernah lagi satu
dengan Tuhan.
101. The Desire of Ages 693.3
Dunia-dunia yang tidak jatuh dan
malaikat-malaikat di surga telah
memperhatikan dengan perhatian besar
ketika pertentangan itu hampir akan
berakhir. Setan dan persekutuan
kejahatannya, rombongan malaikat yang
murtad, memperhatikan dengan
sungguh-sungguh krisis besar ini dalam
pekerjaan penebusan. Kuasa kebaikan dan
kejahatan menunggu hendak melihat
jawaban apa yang akan diberikan pada doa
Kristus yang diulangi tiga kali itu. …
102. The Desire of Ages 693.3
… Malaikat-malaikat ingin rnembawa keringanan
kepada penderita Ilahi itu, tetapi hal ini tidak
diperbolehkan. Tidak ada jalan kelepasan didapat
untuk Anak Allah. Dalam krisis yang dahsyat ini,
ketika segala sesuatu berada dalam pertaruhan,
ketika cawan yang sukar dipahami itu bergetar
pada tangan sipenderita, langit pun terbukalah,
suatu terang bersinar di tengah kegelapan krisis
yang hebat dan malaikat yang berkuasa yang
berdiri di hadirat Allah, yang menempati
kedudukan yang daripadanya Setan jatuh, datang
ke sisi Kristus.
103. The Desire of Ages 693.3
Malaikat itu datang bukannya hendak
mengambil cawan itu dari tangan Kristus,
melainkan hendak menguatkan Dia
untuk meminumnya, dengan jaminan
kasih Bapa. Ia datang hendak
memberikan kuasa pemohon manusia
Ilahi itu. Ia mengalihkan perhatian-Nya
kepada langit yang terbuka, dan
mengatakan kepada-Nya tentang
jiwa-jiwa yang akan diselamatkan
sebagai akibat penderitaan-Nya …
104. The Desire of Ages 693.3
… Ia memastikan kepada-Nya bahwa
Bapa-Nya lebih besar dan lebih berkuasa
daripada Setan, bahwa kematian-Nya akan
mengakibatkan kekalahan belaka di pihak
Setan, dan bahwa kerajaan dunia ini akan
diberikan kepada orang-orang suci (saints) milik
Yang Maha Tinggi. Ia mengatakan
kepada-Nya bahwa Ia akan melihat
kesukaran jiwa-Nya dan merasa puas karena
Ia akan melihat serombongan besar
umat manusia yang diselamatkan,
diselamatkan selama-lamanya.
106. ULANGAN 17:6; 19:15│MATIUS 18:16
BUTUH DUA SAKSI atau lebih
YOHANES 3:33│ROMA 3:25-26
“…menunjukkan keadilanNya … supaya
nyata bahwa Ia benar …”
Bandingkan Wah12:11, 17 ≈ Yoh 7:7
108. The Upward Look, 223.2 (Chapter 209)
Setan telah menyatakan kepada umatNya
(His synagogue) bahwa manusia tidak dapat
menjaga perintah-perintah Tuhan. Satu
jiwa yang diselamatkan akan
membuktikan pernyataan ini salah.
Satu jiwa yang diselamatkan akan
mendemostrasikan kebenaran
(righteousness) dari hukum Tuhan.
Kristus datang ke bumi ini, dan oleh
sebuah hidup penurutan menunjukkan
bahwa manusia dapat menurut.
109. Hidup yang Terbaik, 112
Dunia membutuhkan peragaan yang
praktis (practical demonstration) akan apa
yang anugerah Allah dapat lakukan
dalam memulihkan kepada manusia
kekuasaannya yang sudah hilang itu (lost
kingship) … Tidak ada yang begitu banyak
dibutuhkan dunia selain daripada
pengetahuan akan kuasa injil yang
menyelamatkan itu yang dinyatakan
dalam kehidupan menyerupai Kristus.
110. Kesaksian Umat Sisa
• Manusia = Tidak berada di hadirat Ilahi =
jauh dari hukum secara fisik (Wah 7:1-4)
• Dengan iman memandang surga (Wah 14:12)
• Kecenderungan berdosa (Roma 7:14-24)
• Tidak menyayangi jiwa mereka
(Wah 12:11 ≈ Kel 32:32 / Rom 9:3)
• Tanpa pengantara = mengalami pencobaan
maut (Wah 7:14)
Tidak berdosa (1 Pt 2:21, 22│Wah 14:4, 5) →
mendapat kedudukan di Bait Suci
(Wah 14:1; 7:14, 15)
111. LUKAS 1:52
‘Orang Rendah’
LUKAS 10:21
‘Orang kecil’
νήπιος; nay'-pee-os: simple minded person
1 KORINTUS 1:27
‘Lemah’
ἀσθενής: as-then-ace': strengthless (literally, or figuratively
and morally): - more feeble, impotent, sick, without
strength, weak (-er, -ness, thing)
113. Ras manusia telah mengalami
kemerosotan tenaga fisik, kuasa
mental dan dalam nilai moral.
Sebagaimana usia manusia telah
berkurang dan kekuatan
jasmaninya telah merosot, begitu
pula daya pikir mereka telah
menurun
SEJARAH PARA NABI 86
The DESIRE of AGES 117.1
114. Memantulkan Kristus, hal. 341
Surga akan menang, karena
kekosongan (vacancies) di sorga
karena kejatuhan setan dan
malaikat-malaikatnya akan di diisi
oleh umat tebusan Tuhan.
-- RH, May 29, 1900
115. The Review & Herald, May 8, 1894 par. 1
Yesus datangke dunia untuk
mematahkan otoritas setan, yang
telah menyatakan supremasi atas
dunia. Dia datang untuk memulihkan
didlama manusia, citra Allah yang
telah rusak, untuk menanamkan
kepada jiwa yang bertobat, suatu
kuasa ilahi yang melaluinya dia dapat
di angkat dari kehancuran (corruption)
dan penurunan (degradasi) …
116. The Review & Herald, May 8, 1894 par. 1
… dan diangkat, dimuliakan (ennobled)
dan dipantaskan (made fit) bagi
persahabatan dengan malaikat-
malaikat surga, untuk mengambil
kedudukan pada istana (courts) Tuhan
yang mana setan dan malaikat-
malaikatnya telah kehilangan atasnya
melalui pemberontakkan.
117. Christ’s Object Lesson, p. 69
“Kristus sedang menunggu dengan
kerinduan besar bagi pernyataan
DiriNya dalam jemaatNya. Ketika
tabiat Kristus secara sempurna
terbentuk dalam umatNya, maka
Dia akan datang untuk menyatakan
(claim) mereka sebagai milikNya.”
Signs of the Times, December 25, 1901
Betapa besar kasih Allah! Tuhan menciptakan dunia supaya memperbesar surga. Dia menginginkan sebuah keluarga besar.
Signs of the Times, Dec 25, 1901
Wahyu 12:7-9
Keluaran 33:18,19
Keluaran 34:5-7
Bible Commentary vol. 1, p. 1082.4
Christ Triumphant 26.2
Adalah tujuan Allah untuk mengisi surga kembali dengan keluarga manusia, jika mereka mau menunjukkan diri mereka taat kepada setiap firman-Nya. "
Konsep Farisi (Yoh 3:1-21), Yahudi (Exo 19:8/John 6:28), Ahli Taurat, agama kafir (originated from Satan)
Lukas 18:9-14 (perumpamaan Kristus: orang yang membenarkan diri)
Markus 7:20-23 (Kecenderungan manusia berbuat jahat berasal dari dalam – hukum Roma 7:18)
The evil spirits are forced to release their victims, and a wonderful change comes over the demoniacs. Light shines into their minds. Their eyes beam with intelligence. The countenances so long deformed into the image of Satan become suddenly mild, the bloodstained hands are quiet, and the men lift their voices in praise to God. {MH 97.1}
Ayub 1:6, 7 & 2:1, 2
… setan sendirilah penggerak rencana ini. Ia mengetahui bahwa seorang Penebus akan bangkit dari antara orang Israel.
Keluaran 32:31-32
Pemimpin-pemimpin orang Israel telah diberi tahu oleh malaikat-malaikat bahwa waktu kelepasan mereka sudah dekat dan bahwa Musa adalah orang yang Allah akan gunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Malaikat-malaikat memberitahukan kepada Musa bahwa Allah telah memilih dia untuk menghancurkan belenggu penjajahan terhadap umatNya. Dengan menyangka bahwa mereka akan memperoleh kebebasan oleh kekuatan senjata, Musa mengharap akan memimpin bangsa Ibrani ini untuk berperang melawan tentara Mesir …
Sejarah Para Nabi, 287-288 = Kisah 7:25, 27
Yesaya 1:18
Kel 25:22
Yesaya 1:18
Yesaya 1:18
This is so because when we are considering overcoming sin He is our only example of how it was done in human flesh.
Can He feel my infirmities? Can He understand my temptations? Does He really know what it is like to be a man? You know Job asked the same questions, “Hast thou eyes of flesh? or seest thou as man seeth? Are thy days as the days of man? are thy years as man's days...” (Ayub 10:4, 5)
All the pagan world sees a God who is far away and needs to be appeased for mercy. Is that our God?
Semak tidak terbakar: Kristus (Manusia yang tidak terbakar oleh hadirat Ilahi)
Wahyu 21:3
Bersyukur dilahirkan sebagai manusia!
Ibrani 1:5; 2:11,12
Yohanes 17:19, 24 (Pernikahan)
Yesus sudah menjadi keluarga manusia, bagaimana dengan kita?
At-one-ment: Imamat 16:30 – Amos 3:3 (Kej 2:24) – 2 Kor 5:18-20
As a man Christ ascended to heaven. As a man He is the substitute and surety for humanity. As a man He liveth to make intercession for us. He is preparing a place for all who love Him. As a man He will come again with power and glory, to receive His children.—Ms 16, 1890 quoted in 5BC 1125, 1126. {Hvn 74.3}
Christ has carried His humanity into eternity. He stands before God as the representative of our race.—YI October 28, 1897 quoted in 7BC 925. {Hvn 74.4}
Christ ascended to heaven, bearing a sanctified, holy humanity. He took this humanity with Him into the heavenly courts, and through the eternal ages He will bear it, as the One who has redeemed every human being in the city of God.—RH March 9, 1905 quoted in 6BC 1054. {Hvn 75.1}
bagi bangsa Israel (Pendosa), Anak Domba adalah segala-galanya
The Lord Jesus Christ has prepared a covering--the robe of His own righteousness--that He will put on every repenting, believing soul who by faith will receive it. Said John, "Behold the Lamb of God, which taketh away the sin of the world" (John 1:29). Sin is the transgression of the law. Christ died to make it possible for every man to have his sins taken away. {UL 378.2}
A fig-leaf apron will never cover our nakedness. Sin must be taken away, and the garment of Christ's righteousness must cover the transgressor of God's law. Then when the Lord looks upon the believing sinner, He sees, not the fig leaves covering him, but Christ's own robe of righteousness, which is perfect obedience to the law of Jehovah. Man has hidden his nakedness, not under a covering of fig leaves, but under the robe of Christ's righteousness. {UL 378.3}
Christ has made a sacrifice to satisfy the demands of justice. What a price for Heaven to pay to ransom the transgressor of the law of Jehovah. Yet that holy law could not be maintained with any smaller price. In the place of the law being abolished to meet sinful man in his fallen condition, it has been maintained in all its sacred dignity. In His Son, God gave Himself to save from eternal ruin all who would believe in Him. {UL 378.4}
Sin is disloyalty to God, and [is] deserving of punishment. Fig leaves sewed together have been employed since the days of Adam, yet the nakedness of the soul of the sinner is not covered. All the arguments pieced together by all who have interested themselves in this flimsy robe will come to nought. Sin is the transgression of the law. Christ was manifest in our world to take away transgression and sin, and to substitute for the covering of fig leaves the pure robes of His righteousness. The law of God stands vindicated by the suffering and death of the only begotten Son of the infinite God. {UL 378.5}
The transgression of God's law in a single instance, in the smallest particular, is sin. And the nonexecution of the penalty of that sin would be a crime in the divine administration. God is a judge, the Avenger of justice, which is the habitation and the foundation of His throne. He cannot dispense with His law; He cannot do away with its smallest item in order to meet and pardon sin. The rectitude, justice, and moral excellence of the law must be maintained and vindicated before the heavenly universe and the worlds unfallen.--Manuscript 145, Dec. 30, 1897, "Notes of Work." {UL 378.6}
The Passover was to be both commemorative and typical, not only pointing back to the deliverance from Egypt, but forward to the greater deliverance which Christ was to accomplish in freeing His people from the bondage of sin. The sacrificial lamb represents "the Lamb of God," in whom is our only hope of salvation. Says the apostle, "Christ our Passover is sacrificed for us." 1 Corinthians 5:7. It was not enough that the paschal lamb be slain; its blood must be sprinkled upon the doorposts; so the merits of Christ's blood must be applied to the soul. We must believe, not only that He died for the world, but that He died for us individually. We must appropriate to ourselves the virtue of the atoning sacrifice. {PP 277.1}
The hyssop used in sprinkling the blood was the symbol of purification, being thus employed in the cleansing of the leper and of those defiled by contact with the dead. In the psalmist's prayer also its significance is seen: "Purge me with hyssop, and I shall be clean: wash me, and I shall be whiter than snow." Psalm 51:7. {PP 277.2}
The lamb was to be prepared whole, not a bone of it being broken: so not a bone was to be broken of the Lamb of God, who was to die for us. John 19:36. Thus was also represented the completeness of Christ's sacrifice. {PP 277.3}
The flesh was to be eaten. It is not enough even that we believe on Christ for the forgiveness of sin; we must by faith be constantly receiving spiritual strength and nourishment from Him through His word. Said Christ, "Except ye eat the flesh of the Son of man, and drink His blood, ye have no life in you. Whoso eateth My flesh, and drinketh My blood, hath eternal life." John 6:53, 54. And to explain His meaning He said, "The words that I speak unto you, they are spirit, and they are life." Verse 63. Jesus accepted His Father's law, wrought out its principles in His life, manifested its spirit, and showed its beneficent power in the heart. Says John, "The Word was made flesh and dwelt among us, (and we beheld His glory, the glory as of the only begotten of the Father,) full of grace and truth." John 1:14. The followers of Christ must be partakers of His experience. They must receive and assimilate the word of God so that it shall become the motive power of life and action. By the power of Christ they must be changed into His likeness, and reflect the divine attributes. They must eat the flesh and drink the blood of the Son of God, or there is no life in them. The spirit and work of Christ must become the spirit and work of His disciples. {PP 277.4}
The lamb was to be eaten with bitter herbs, as pointing back to the bitterness of the bondage in Egypt. So when we feed upon Christ, it should be with contrition of heart, because of our sins. The use of unleavened bread also was significant. It was expressly enjoined in the law of the Passover, and as strictly observed by the Jews in their practice, that no leaven should be found in their houses during the feast. In like manner the leaven of sin must be put away from all who would receive life and nourishment from Christ. So Paul writes to the Corinthian church, "Purge out therefore the old leaven, that ye may be a new lump. . . . For even Christ our Passover is sacrificed for us: therefore let us keep the feast, not with old leaven, neither with the leaven of malice and wickedness; but with the unleavened bread of sincerity and truth." 1 Corinthians 5:7, 8. {PP 278.1}
Before obtaining freedom, the bondmen must show their faith in the great deliverance about to be accomplished. The token of blood must be placed upon their houses, and they must separate themselves and their families from the Egyptians, and gather within their own dwellings. Had the Israelites disregarded in any particular the directions given them, had they neglected to separate their children from the Egyptians, had they slain the lamb, but failed to strike the doorpost with blood, or had any gone out of their houses, they would not have been secure. They might have honestly believed that they had done all that was necessary, but their sincerity would not have saved them. All who failed to heed the Lord's directions would lose their first-born by the hand of the destroyer. {PP 278.2}
By obedience the people were to give evidence of their faith. So all who hope to be saved by the merits of the blood of Christ should realize that they themselves have something to do in securing their salvation. While it is Christ only that can redeem us from the penalty of transgression, we are to turn from sin to obedience. Man is to be saved by faith, not by works; yet his faith must be shown by his works. God has given His Son to die as a propitiation for sin, He has manifested the light of truth, the way of life, He has given facilities, ordinances, and privileges; and now man must co-operate with these saving agencies; he must appreciate and use the helps that God has provided--believe and obey all the divine requirements. {PP 279.1}
As Moses rehearsed to Israel the provisions of God for their deliverance, "the people bowed the head and worshiped." The glad hope of freedom, the awful knowledge of the impending judgment upon their oppressors, the cares and labors incident to their speedy departure--all were for the time swallowed up in gratitude to their gracious Deliverer. Many of the Egyptians had been led to acknowledge the God of the Hebrews as the only true God, and these now begged to be permitted to find shelter in the homes of Israel when the destroying angel should pass through the land. They were gladly welcomed, and they pledged themselves henceforth to serve the God of Jacob and to go forth from Egypt with His people. {PP 279.2}
The Israelites obeyed the directions that God had given. Swiftly and secretly they made their preparations for departure. Their families were gathered, the paschal lamb slain, the flesh roasted with fire, the unleavened bread and bitter herbs prepared. The father and priest of the household sprinkled the blood upon the doorpost, and joined his family within the dwelling. In haste and silence the paschal lamb was eaten. In awe the people prayed and watched, the heart of the eldest born, from the strong man down to the little child, throbbing with indefinable dread. Fathers and mothers clasped in their arms their loved first-born as they thought of the fearful stroke that was to fall that night. But no dwelling of Israel was visited by the death-dealing angel. The sign of blood--the sign of a Saviour's protection--was on their doors, and the destroyer entered not. {PP 279.3}
Pilihan Yesus..Matius 26:53
The omnipotent God suffered with His Son. {UL 223.3}
Pelajari Kerinduan Segala Zaman bab 78 (Golgota)
John 1:29/1John2:2/Heb 2:17
John 16:32≈Mat 27:46
2 Cor 5:21; 8:9 (“Kristus diperlakukan sebagaimana kita layak diperlakukan, supaya kita dapat diperlakukan sebagaimana Ia layak diperlakukan. Ia dikutuk karena segala dosa kita, yang didalamnya Ia tidak terlibat, supaya kita dapat dibenarkan oleh kebenaranNya yang didalamnya kita tidak mempunyai apa-apa. Ia menderita kematian yang kita punya, supaya kita mendapat hidup yang Dia punya.”- Alfa & Omega 5, 20/DA 25.2)
The character of sin, and God's treatment of sin, are first unfolded to us in the transgression of Adam. Sin is the transgression of the law, and when Adam and Eve sinned, they opened the floodgates of woe upon our world. The promise given to Adam that the seed of the woman should bruise the serpent's head, and that it should bruise his heel, was the first proclamation of the Gospel. But while a way was provided for the forgiveness of sin, yet in no way did this provision lessen its hateful character in the sight of God, or do away with the dire consequences that would fall upon impenitent transgressors. Christ was the Lamb slain from the foundation of the world, and men could always say, "Behold the Lamb of God, which taketh away the sin of the world.“
Signs of the Times (February 13th, 1896), par. 3
Maut = berpisah dari sumber kehidupan = berada diluar Tuhan (tidak mengenal = bercerai)
Kematian Yesus dimulai dari Getsemani? (Band.
The character of sin, and God's treatment of sin, are first unfolded to us in the transgression of Adam. Sin is the transgression of the law, and when Adam and Eve sinned, they opened the floodgates of woe upon our world. The promise given to Adam that the seed of the woman should bruise the serpent's head, and that it should bruise his heel, was the first proclamation of the Gospel. But while a way was provided for the forgiveness of sin, yet in no way did this provision lessen its hateful character in the sight of God, or do away with the dire consequences that would fall upon impenitent transgressors. Christ was the Lamb slain from the foundation of the world, and men could always say, "Behold the Lamb of God, which taketh away the sin of the world.“
Signs of the Times (February 13th, 1896), par. 3
The character of sin, and God's treatment of sin, are first unfolded to us in the transgression of Adam. Sin is the transgression of the law, and when Adam and Eve sinned, they opened the floodgates of woe upon our world. The promise given to Adam that the seed of the woman should bruise the serpent's head, and that it should bruise his heel, was the first proclamation of the Gospel. But while a way was provided for the forgiveness of sin, yet in no way did this provision lessen its hateful character in the sight of God, or do away with the dire consequences that would fall upon impenitent transgressors. Christ was the Lamb slain from the foundation of the world, and men could always say, "Behold the Lamb of God, which taketh away the sin of the world.“
Signs of the Times (February 13th, 1896), par. 3
As soon as there was sin, there was a Saviour. Christ knew that He would have to suffer, yet He became man's substitute. As soon as Adam sinned, the Son of God presented Himself as surety for the human race, with just as much power to avert the doom pronounced upon the guilty as when He died upon the cross of Calvary (Ibid., March 12, 1901). {1BC 1084.8}
25: demonstrasi oleh Kristus menyatakan Yoh 17:3; 3:33 (Tuhanlah yang benar)
26: demonstrasi oleh keturunanNya (GC 648.3)
As a man Christ ascended to heaven. As a man He is the substitute and surety for humanity. As a man He liveth to make intercession for us. He is preparing a place for all who love Him. As a man He will come again with power and glory, to receive His children.—Ms 16, 1890 quoted in 5BC 1125, 1126. {Hvn 74.3}
Christ has carried His humanity into eternity. He stands before God as the representative of our race.—YI October 28, 1897 quoted in 7BC 925. {Hvn 74.4}
Christ ascended to heaven, bearing a sanctified, holy humanity. He took this humanity with Him into the heavenly courts, and through the eternal ages He will bear it, as the One who has redeemed every human being in the city of God.—RH March 9, 1905 quoted in 6BC 1054. {Hvn 75.1}
demonstrasi oleh Kristus menyatakan Yoh 17:3; 3:33 (Tuhanlah yang benar)
demonstrasi oleh Kristus menyatakan Yoh 17:3; 3:33 (Tuhanlah yang benar)
Matius 26:6-13
Lukas 23:42-43
v. 26: demonstrasi oleh keturunanNya (GC 648.3)
Naga Marah..
Ibr 12:2 / Yes 53:10 Wah 12:17 (bnd Yoh 7:7); 14:4 (di salib, melalui imanNya, Dia melihat sukacitaNya = keturunanNya = yang sisa = buah sulung)
Yoh 3:11
Kis 22:15
1 Yoh 1:1, 3
Manuscript 66, July 28, 1901, "Fragments: Work in the South”
Roma 8:28-29
the present generation are feeble in mental, moral, and physical power. {CD 43.4} 4T 30(1876)
{PP 82.3}
Entropi:
I was informed that the inhabitants of earth had been degenerating, losing their strength and comeliness … Those who lived in the days of Noah and Abraham resembled the angels in form, comeliness, and strength. But every succeeding generation have been growing weaker and more subject to disease, and their life has been of shorter duration. {EW 184.2}
Orang-orang sebelum air bah (kuno) hidup tanpa buku-buku, mereka tidak memiliki catatan-catatan yang tertulis; tetapi dengan kesanggupan mental dan jasmani yang tinggi itu, mereka memiliki daya ingat yang kuat, sanggup untuk mendalami serta mengingat apa yang telah disampaikan kepada mereka, dan selanjutnya menyampaikannya kepada keturunan mereka tanpa ada yang kurang. {Sejarah Para Nabi 86.2} {PP 83.1}