SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 24
 Aldo Syahputra (02) 
 Dea Farda .Y (10) 
 Krisna Andra (17)
Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dalam 
TANAH 
 Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit 
bumi bagian luar yang merupakan hasil 
pelapukan dan pengendapan batuan. Di 
dalam tanah banyak mengandung bermacam-macam 
bahan organik dan anroganik. Bahan 
organik berasal dari jasad-jasad makhluk 
hidup yang telah mati, baik flora, fauna 
maupun manusia, sedangkan bahan 
anorganik berasal dari benda-benda mati 
berupa batuan dan mineral.[18] Berikut ini 
adalah peta persebaran jenis tanah di 
Indonesia:
KETERANGAN WARNA 
Tanah Vulkanis : 
Tanah Regosol : 
Tanah Laterit : 
Tanah Litosol : 
Tanah Organosol : 
Tanah Latosol : 
Tanah Aluvial : 
Tanah Grumusol :
 : 
 Merah: Tanah Vulkanis. Jenis tanah ini banyak terdapat 
di daerah sekitar gunung berapi. Tanah ini terbentuk dari 
abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan. 
Jenis tanah ini umumnya mempunyai ciri berbutir halus, 
sifatnya tidak mudah tertiup angin, dan jika terkena hujan 
lapisan tanah bagian atas menutup sehingga tanah ini 
tidak mudah erosi. Jenis tanah ini sangat subur. 
Pemanfaatannya biasanya dipergunakan untuk pertanian 
dan perkebunan.
 Biru: Tanah Aluvial. Tanah ini juga sering disebut 
tanah endapan, yaitu berupa lumpur dan pasir 
halus yang terbawa oleh air sungai, lalu 
diendapkan di dataran rendah, lembah dan 
sekungan sepanjang daerah aliran sungai. Tanah 
aluvial tidak semuanya mempunyai kandungan 
unsur hara yang sama. Tinggi rendahnya 
kandungan unsur haranya tergantung pada tanah 
induknya. Pemanfaatannya sebagai pertanian 
(persawahan) karena kondisi keasamannya yang 
sesuai dan letaknya berada di daerah rendah.
 Merah muda: Tanah Laterit. Tanah ini biasanya 
berwarna merah atau kekuning-kuningan. 
Tanah laterit miskin akan unsur hara sehingga 
tidak subur. Tanah ini banyak dijumpai di 
daerah pegunungan yang hutannya sudah 
gundul atau lapisan humusnya telah habis 
karena adanya erosi (tererosi). Jenis tanah ini 
tidak boleh dibiarkan begitu saja, harus segera 
diadakan penghijauan atau reboisasi, yaitu 
dengan cara mengusahakan menanami 
kembali supaya tanah tersebut dapat subur 
kembali. Tanah ini dipergunakan sebagai 
bahan baku industri gerabah (keramik).
Ungu: Tanah Litosol. Tanah ini sering juga 
disebut tanah berbatu-batu. Tanah ini 
terbentuk karena pelapukan batuan yang 
sempurna sehingga sukar ditanami atau 
kandungan unsur haranya sangat rendah. 
Sebagian besar jenis tanah ini tidak bisa 
dimanfaatkan, hanya sebagian kecil yang 
produktif dimanfaatkan untuk tanaman 
keras, tegalan, palawija, dan padang 
rumput.
 Biru Muda: Tanah Organosol atau tanah gambut, yaitu 
tanah yang berasal dari bahan organik yang terbentuk 
karena genangan air sehingga peredaran udara di 
dalamnya sangat kurang dan proses penghancurannya 
menjadi tidak sempurna karena kekurangan unsur 
hara.[19] 
 Selain keterangan dan peta di atas, masih banyak lagi 
jenis tanah yang tersebar di Indonesia, seperti: Tanah 
mergel yang tersebar di daerah dataran rendah seperti 
di Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa Tenggara; Tanah 
Terasora tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa 
Tenggara, Maluku, dan Sumatera; Tanah Humus 
terdapat di Kalimantan Sumatera, Sulawesi dan Papua; 
dan sebagainya.
TANAH VERTIKAL 
 A. TANAH VERTIKAL 
Bentuk persebaran tanah vertikal dapat kalian lihat saat ada penggalian 
parit, liang, atau sumur. Saat mencapai kedalamantertentu, kalian akan 
melihat perbedaan warna lapisan tanah. Perbedaan warna lapisan 
tanah tersebut dikenal dengan sebutan profil tanah. 
 
Secara garis besar, profil tanah terdiri atas empat lapisan. 
1) Lapisan tanah atas (Topsoil) 
Lapisan tanah ini merupakan bentuk lapisan tanah yang paling subur, 
berwarna cokelat kehitam-hitaman, gembur, dan memiliki ketebalan 
hingga 30 cm. Pada lapisan tanah inilah berkembang aktivitas 
organisme tanah. Warna cokelat kehitaman dan kesuburan tanah pada 
lapisan ini disebabkan pengaruh humus (bunga tanah), yaitu campuran 
sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati dan membusuk di dalam 
lapisan atas.
TANAH VERTIKAL 
 2) Lapisan tanah bawah (Subsoil) 
Lapisan tanah ini merupakan lapisan tanah yang berada tepat di bawah 
lapisan topsoil. Lapisan ini memiliki sifat kurang subur karena memiliki 
kandungan zat makanan yang sangat sedikit, berwarna kemerahan atau 
lebih terang, strukturnya lebih padat, dan memiliki ketebalan antara 50 - 
60 cm. Pada lapisan ini, aktivitas organisme dalam tanah mulai 
berkurang, demikian juga dengan sistem perakaran tanaman. Hanya 
tanaman keras yang berakar tunggang saja yang mampu mencapainya. 
3) Lapisan bahan induk tanah (Regolith) 
Lapisan bahan ini merupakan asal atau induk dari lapisan tanah bawah. 
Pada profil tanah, lapisan ini berwarna kelabu keputih-putihan, bersifat 
kurang subur karena tidak banyak mengandung zat-zat makanan, 
strukturnya sangat keras, dan sulit ditembus sistem perakaran. Di 
lereng-lerang pegunungan lipatan atau patahan lapisan ini seringkali 
tersingkap dengan jelas. Akan tetapi karena sifat-sifat tersebut, maka 
lapisan tanah ini sulit dibudidayakan dan hanya akan menghasilkan 
tanaman yang kerdil dan tidak berkembang.
 4) Lapisan batuan induk (Bedrock) 
Lapisan batuan ini merupakan bentuk batuan 
pejal yang belum mengalami proses pemecahan. 
Lapisan ini terletak di lapisan paling bawah, 
sehingga jarang dijumpai manusia. Akan tetapi di 
pegunungan lipatan atau patahan, lapisan ini 
terkadang tersingkap dan berada di lapisan atas. 
Bila hal ini terjadi, maka lahan tersebut 
merupakan lahan yang tandus dan tidak dapat 
ditanami karena masih merupakan lapisan 
batuan.
TANAH HORIZONTAL 
 B. TANAH HORIZONTAL 
Tanah Horizontal adalah lapisan tanah 
paling atas yang di setiap wilayah 
permukaan bumi berbeda-beda 
jenisnya. Persebaran tanah secara 
horizontal di Indonesia dapat dibedakan 
menjadi beberapa jenis, berikut ini.
 1) Tanah gambut (organosol) 
Ciri-ciri : 
Tanah gambut berwarna hitam, memiliki kandungan air dan 
bahan organik yang tinggi, memiliki pH atau tingkat keasaman 
yang tinggi, miskin unsur hara, drainase jelek, dan pada 
umumnya kurang begitu subur. 
 Pemanfaatan : 
Jenis tanah ini terbatas untuk pertanian perkebunan seperti 
karet, kelapa dan palawija.
 2) Tanah latosol 
 Jenis Tanah Latosol 
 Ciri-ciri : 
Tanah latosol berwarna merah kecokelatan, memiliki profil tanah yang 
dalam, mudah menyerap air, memiliki pH 6 – 7 (netral) hingga asam, 
memiliki zat fosfat yang mudah bersenyawa dengan unsur besi dan 
aluminium, kadar humusnya mudah menurun. Jenis tanah ini pada 
dasarnya merupakan bentuk pelapukan dari batuan vulkanis. 
 Pemanfaatan : --
 3) Tanah regosol 
Ciri-ciri : 
 Tanah regosol merupakan hasil erupsi gunung berapi, bersifat subur, 
berbutir kasar, berwarna keabuan, kaya unsur hara, pH 6 - 7, cenderung 
gembur, kemampuan menyerap air tinggi, dan mudah tererosi. 
 Pemanfaatan : 
Banyak dimanfaatkan untuk lahan pertanian.
 4) Tanah aluvial 
Ciri-ciri : 
Tanah aluvial meliputi lahan yang sering mengalami banjir, sehingga 
dapat dianggap masih muda. Sifat tanah ini dipengaruhi langsung oleh 
sumber bahan asal sehinggakesuburannya pun ditentukan sifat bahan 
asalnya. Misalnya tanah yang terdapat di Lembah Sungai Bengawan Solo 
yang berasal dari pegunungan karst (Pegunungan Sewu), umumnya 
kurang subur karena kekurangan unsur fosfor dan kalium. Sebaliknya, 
tanah di lembah Sungai Opak, Progo, dan Glagah yang berasal dari 
Gunung Merapi umumnya lebih subur karena tergolong gunung muda 
sehingga kaya akan unsur hara dan tersusun atas debu vulkanis yang 
produktif. 
 Pemanfaatan : 
Secara umum, sifat jenis tanah ini mudah digarap, dapat menyerap air, 
dan permeabel sehingga cocok untuk semua jenis tanaman pertanian.
 5) Tanah litosol 
Ciri-ciri : 
Tanah litosol dianggap sebagai lapisan tanah yang masih muda, sehingga 
bahan induknya dangkal (kurang dari 45 cm) dan seringkali tampak di 
permukaan tanah sebagai batuan padat yang padu. Jenis tanah ini belum 
lama mengalami pelapukan dan sama sekali belum mengalami 
perkembangan. 
 Pemanfaatan : 
Jika akan dimanfaatkan untuk lahan pertanian, maka jenis tanah ini harus 
dipercepat perkembangannya, antara lain, dengan penghutanan atau 
tindakan lain untuk mempercepat pelapukan dan pembentukan topsoil.
6) Tanah grumusol 
Ciri-ciri : 
Tanah grumusol pada umumnya mempunyai tekstur liat, berwarna 
kelabu hingga hitam, pH netral hingga alkalis, dan mudah pecah saat 
musim kemarau. Di Indonesia, jenis tanah ini terbentuk pada tempat-tempat 
yang tingginya tidak lebih dari 300 m di atas permukaan laut 
dengan topografi agak bergelombang hingga berbukit, temperatur rata-rata 
25oC, curah hujan <2.500 mm, dengan pergantian musim hujan dan 
kemarau yang nyata. 
 Pemanfaatan : 
Pemanfaatan jenis tanah ini pada umumnya untuk jenis vegetasi 
rumputrumputan atau tanaman keras semusim (misalnya pohon jati).
 7) Tanah andosol 
Ciri-ciri : 
Tanah andosol terbentuk dari endapan abu vulkanik yang telah 
mengalami pelapukan sehingga menghasilkan tanah yang subur. Jenis 
tanah ini berwarna cokelat kehitaman. 
 Pemanfaatan : 
Jenis tanah ini banyak dikembangkan untuk tanaman perkebunan dan 
hortikultura.
 8) Tanah podzolik merah-kuning 
Ciri-ciri : 
Berasal dari bahan induk batuan kuarsa di zona iklim basah dengan 
curah hujan antara 2.500 - 3.000 mm/tahun. Sifatnya mudah basah dan 
mudah mengalami pencucian oleh air hujan, sehingga kesuburannya 
berkurang. 
 Pemanfaatan : 
Jenis tanah ini dapat dimanfaatkan untuk persawahan dan perkebunan.
 9) Tanah rendzina 
Ciri-ciri : 
Rendzina merupakan tanah padang rumput yang tipis berwarna gelap, 
terbentuk dari kapur lunak, batu-batuan mergel, dan gips. Pada 
umumnya memiliki kandungan Ca dan Mg yang tinggi dengan pH 
antara 7,5 - 8,5 dan peka terhadap erosi. 
 Pemanfaatan : 
Jenis tanah ini kurang bagus untuk lahan pertanian, sehingga 
dibudidayakan untuk tanaman-tanaman keras semusim dan palawija. 

Jenis Tanah Indonesia

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanahHubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanahAfifi Rahmadetiassani
 
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Ellyvia Trisnawati
 
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XGeografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XPutri Alfisyahrini
 
Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Astrijyt
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologironimputra
 
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Helmas Tanjung
 
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)Rifki Ristiovan
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIREDIS BLOG
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologiedhie noegroho
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungAisyah Turidho
 
Persentasi padi2(Morfologi Padi)
Persentasi  padi2(Morfologi Padi)Persentasi  padi2(Morfologi Padi)
Persentasi padi2(Morfologi Padi)nuelsitohang
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanbramantiyo marjuki
 
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografiKonsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografiAriza Ekky
 

Was ist angesagt? (20)

Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanahHubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
 
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
 
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XGeografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
 
Makalah erosi
Makalah erosiMakalah erosi
Makalah erosi
 
Bab 5: Jenis-jenis Peta dan Fungsi
Bab 5:   Jenis-jenis Peta dan FungsiBab 5:   Jenis-jenis Peta dan Fungsi
Bab 5: Jenis-jenis Peta dan Fungsi
 
Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2
 
Proses pembentukan tanah
Proses pembentukan tanahProses pembentukan tanah
Proses pembentukan tanah
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologi
 
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
 
ppt pertambangan
ppt pertambanganppt pertambangan
ppt pertambangan
 
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
Pedosfer, Tanah (Geografi Kelas X)
 
Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan
Konsep Wilayah dan Pusat PertumbuhanKonsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan
Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 
Objek studi geografi
Objek studi geografiObjek studi geografi
Objek studi geografi
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
 
Persentasi padi2(Morfologi Padi)
Persentasi  padi2(Morfologi Padi)Persentasi  padi2(Morfologi Padi)
Persentasi padi2(Morfologi Padi)
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
 
Laporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanahLaporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanah
 
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografiKonsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
 

Andere mochten auch (20)

Persebaran Jenis Tanah
Persebaran Jenis TanahPersebaran Jenis Tanah
Persebaran Jenis Tanah
 
Proses Pembentukan Tanah
Proses Pembentukan TanahProses Pembentukan Tanah
Proses Pembentukan Tanah
 
Materi pedosfer
Materi pedosferMateri pedosfer
Materi pedosfer
 
Definisi tanah
Definisi tanahDefinisi tanah
Definisi tanah
 
Ppt ipa aprilia ngabekti n. 123911037
Ppt ipa aprilia ngabekti n. 123911037Ppt ipa aprilia ngabekti n. 123911037
Ppt ipa aprilia ngabekti n. 123911037
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
Ppt lingkunagan tanah
Ppt lingkunagan tanahPpt lingkunagan tanah
Ppt lingkunagan tanah
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
Mekanika tanah 1 ppt
Mekanika tanah 1 pptMekanika tanah 1 ppt
Mekanika tanah 1 ppt
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
Ppt geo pedosfer
Ppt geo pedosferPpt geo pedosfer
Ppt geo pedosfer
 
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, AtmosferGeografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
 
Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpoint
 
PPT MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS 5
PPT MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS 5PPT MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS 5
PPT MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS 5
 
Struktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan BumiStruktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan Bumi
 
Struktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan BumiStruktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan Bumi
 
Erosi
ErosiErosi
Erosi
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
 
Profil tanah (lapisan tanah)
Profil tanah (lapisan tanah)Profil tanah (lapisan tanah)
Profil tanah (lapisan tanah)
 
Ppt ict fix
Ppt ict fixPpt ict fix
Ppt ict fix
 

Ähnlich wie Jenis Tanah Indonesia

Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Paranody
 
Geografi Dinamika Litosfer
Geografi Dinamika LitosferGeografi Dinamika Litosfer
Geografi Dinamika LitosferDewi Maulida
 
Potensi sumber daya tanah
Potensi sumber daya tanahPotensi sumber daya tanah
Potensi sumber daya tanahYuan Atraz
 
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanah
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanahTanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanah
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanahFathan Purwanto
 
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)farsfyn19
 
Avicenna bsh
Avicenna bshAvicenna bsh
Avicenna bshAmjad6610
 
jenis tanah
jenis tanahjenis tanah
jenis tanahbaya13
 
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah...
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah...Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah...
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah...Operator Warnet Vast Raha
 
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah...
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah...Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah...
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah...Operator Warnet Vast Raha
 
Paper tanah andosol
Paper tanah andosolPaper tanah andosol
Paper tanah andosolYuu Kuze
 

Ähnlich wie Jenis Tanah Indonesia (20)

struktur tanah.pptx
struktur tanah.pptxstruktur tanah.pptx
struktur tanah.pptx
 
Tanah - Litosfer
Tanah - Litosfer Tanah - Litosfer
Tanah - Litosfer
 
Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
Chapter ii tanaman sawi
Chapter ii tanaman sawiChapter ii tanaman sawi
Chapter ii tanaman sawi
 
Geografi Dinamika Litosfer
Geografi Dinamika LitosferGeografi Dinamika Litosfer
Geografi Dinamika Litosfer
 
Potensi sumber daya tanah
Potensi sumber daya tanahPotensi sumber daya tanah
Potensi sumber daya tanah
 
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanah
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanahTanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanah
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanah
 
Mengenal pedosfer
Mengenal pedosferMengenal pedosfer
Mengenal pedosfer
 
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)
 
Tugas ipa
Tugas ipaTugas ipa
Tugas ipa
 
Avicenna bsh
Avicenna bshAvicenna bsh
Avicenna bsh
 
jenis tanah
jenis tanahjenis tanah
jenis tanah
 
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah...
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah...Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah...
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah...
 
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah...
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah...Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah...
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah...
 
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
 
budidaya
budidayabudidaya
budidaya
 
Paper tanah andosol
Paper tanah andosolPaper tanah andosol
Paper tanah andosol
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 

Kürzlich hochgeladen

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Jenis Tanah Indonesia

  • 1.
  • 2.  Aldo Syahputra (02)  Dea Farda .Y (10)  Krisna Andra (17)
  • 3. Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dalam TANAH  Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dalam tanah banyak mengandung bermacam-macam bahan organik dan anroganik. Bahan organik berasal dari jasad-jasad makhluk hidup yang telah mati, baik flora, fauna maupun manusia, sedangkan bahan anorganik berasal dari benda-benda mati berupa batuan dan mineral.[18] Berikut ini adalah peta persebaran jenis tanah di Indonesia:
  • 4.
  • 5. KETERANGAN WARNA Tanah Vulkanis : Tanah Regosol : Tanah Laterit : Tanah Litosol : Tanah Organosol : Tanah Latosol : Tanah Aluvial : Tanah Grumusol :
  • 6.  :  Merah: Tanah Vulkanis. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah sekitar gunung berapi. Tanah ini terbentuk dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan. Jenis tanah ini umumnya mempunyai ciri berbutir halus, sifatnya tidak mudah tertiup angin, dan jika terkena hujan lapisan tanah bagian atas menutup sehingga tanah ini tidak mudah erosi. Jenis tanah ini sangat subur. Pemanfaatannya biasanya dipergunakan untuk pertanian dan perkebunan.
  • 7.  Biru: Tanah Aluvial. Tanah ini juga sering disebut tanah endapan, yaitu berupa lumpur dan pasir halus yang terbawa oleh air sungai, lalu diendapkan di dataran rendah, lembah dan sekungan sepanjang daerah aliran sungai. Tanah aluvial tidak semuanya mempunyai kandungan unsur hara yang sama. Tinggi rendahnya kandungan unsur haranya tergantung pada tanah induknya. Pemanfaatannya sebagai pertanian (persawahan) karena kondisi keasamannya yang sesuai dan letaknya berada di daerah rendah.
  • 8.  Merah muda: Tanah Laterit. Tanah ini biasanya berwarna merah atau kekuning-kuningan. Tanah laterit miskin akan unsur hara sehingga tidak subur. Tanah ini banyak dijumpai di daerah pegunungan yang hutannya sudah gundul atau lapisan humusnya telah habis karena adanya erosi (tererosi). Jenis tanah ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, harus segera diadakan penghijauan atau reboisasi, yaitu dengan cara mengusahakan menanami kembali supaya tanah tersebut dapat subur kembali. Tanah ini dipergunakan sebagai bahan baku industri gerabah (keramik).
  • 9. Ungu: Tanah Litosol. Tanah ini sering juga disebut tanah berbatu-batu. Tanah ini terbentuk karena pelapukan batuan yang sempurna sehingga sukar ditanami atau kandungan unsur haranya sangat rendah. Sebagian besar jenis tanah ini tidak bisa dimanfaatkan, hanya sebagian kecil yang produktif dimanfaatkan untuk tanaman keras, tegalan, palawija, dan padang rumput.
  • 10.  Biru Muda: Tanah Organosol atau tanah gambut, yaitu tanah yang berasal dari bahan organik yang terbentuk karena genangan air sehingga peredaran udara di dalamnya sangat kurang dan proses penghancurannya menjadi tidak sempurna karena kekurangan unsur hara.[19]  Selain keterangan dan peta di atas, masih banyak lagi jenis tanah yang tersebar di Indonesia, seperti: Tanah mergel yang tersebar di daerah dataran rendah seperti di Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa Tenggara; Tanah Terasora tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatera; Tanah Humus terdapat di Kalimantan Sumatera, Sulawesi dan Papua; dan sebagainya.
  • 11. TANAH VERTIKAL  A. TANAH VERTIKAL Bentuk persebaran tanah vertikal dapat kalian lihat saat ada penggalian parit, liang, atau sumur. Saat mencapai kedalamantertentu, kalian akan melihat perbedaan warna lapisan tanah. Perbedaan warna lapisan tanah tersebut dikenal dengan sebutan profil tanah.  Secara garis besar, profil tanah terdiri atas empat lapisan. 1) Lapisan tanah atas (Topsoil) Lapisan tanah ini merupakan bentuk lapisan tanah yang paling subur, berwarna cokelat kehitam-hitaman, gembur, dan memiliki ketebalan hingga 30 cm. Pada lapisan tanah inilah berkembang aktivitas organisme tanah. Warna cokelat kehitaman dan kesuburan tanah pada lapisan ini disebabkan pengaruh humus (bunga tanah), yaitu campuran sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati dan membusuk di dalam lapisan atas.
  • 12. TANAH VERTIKAL  2) Lapisan tanah bawah (Subsoil) Lapisan tanah ini merupakan lapisan tanah yang berada tepat di bawah lapisan topsoil. Lapisan ini memiliki sifat kurang subur karena memiliki kandungan zat makanan yang sangat sedikit, berwarna kemerahan atau lebih terang, strukturnya lebih padat, dan memiliki ketebalan antara 50 - 60 cm. Pada lapisan ini, aktivitas organisme dalam tanah mulai berkurang, demikian juga dengan sistem perakaran tanaman. Hanya tanaman keras yang berakar tunggang saja yang mampu mencapainya. 3) Lapisan bahan induk tanah (Regolith) Lapisan bahan ini merupakan asal atau induk dari lapisan tanah bawah. Pada profil tanah, lapisan ini berwarna kelabu keputih-putihan, bersifat kurang subur karena tidak banyak mengandung zat-zat makanan, strukturnya sangat keras, dan sulit ditembus sistem perakaran. Di lereng-lerang pegunungan lipatan atau patahan lapisan ini seringkali tersingkap dengan jelas. Akan tetapi karena sifat-sifat tersebut, maka lapisan tanah ini sulit dibudidayakan dan hanya akan menghasilkan tanaman yang kerdil dan tidak berkembang.
  • 13.  4) Lapisan batuan induk (Bedrock) Lapisan batuan ini merupakan bentuk batuan pejal yang belum mengalami proses pemecahan. Lapisan ini terletak di lapisan paling bawah, sehingga jarang dijumpai manusia. Akan tetapi di pegunungan lipatan atau patahan, lapisan ini terkadang tersingkap dan berada di lapisan atas. Bila hal ini terjadi, maka lahan tersebut merupakan lahan yang tandus dan tidak dapat ditanami karena masih merupakan lapisan batuan.
  • 14. TANAH HORIZONTAL  B. TANAH HORIZONTAL Tanah Horizontal adalah lapisan tanah paling atas yang di setiap wilayah permukaan bumi berbeda-beda jenisnya. Persebaran tanah secara horizontal di Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, berikut ini.
  • 15.  1) Tanah gambut (organosol) Ciri-ciri : Tanah gambut berwarna hitam, memiliki kandungan air dan bahan organik yang tinggi, memiliki pH atau tingkat keasaman yang tinggi, miskin unsur hara, drainase jelek, dan pada umumnya kurang begitu subur.  Pemanfaatan : Jenis tanah ini terbatas untuk pertanian perkebunan seperti karet, kelapa dan palawija.
  • 16.  2) Tanah latosol  Jenis Tanah Latosol  Ciri-ciri : Tanah latosol berwarna merah kecokelatan, memiliki profil tanah yang dalam, mudah menyerap air, memiliki pH 6 – 7 (netral) hingga asam, memiliki zat fosfat yang mudah bersenyawa dengan unsur besi dan aluminium, kadar humusnya mudah menurun. Jenis tanah ini pada dasarnya merupakan bentuk pelapukan dari batuan vulkanis.  Pemanfaatan : --
  • 17.  3) Tanah regosol Ciri-ciri :  Tanah regosol merupakan hasil erupsi gunung berapi, bersifat subur, berbutir kasar, berwarna keabuan, kaya unsur hara, pH 6 - 7, cenderung gembur, kemampuan menyerap air tinggi, dan mudah tererosi.  Pemanfaatan : Banyak dimanfaatkan untuk lahan pertanian.
  • 18.  4) Tanah aluvial Ciri-ciri : Tanah aluvial meliputi lahan yang sering mengalami banjir, sehingga dapat dianggap masih muda. Sifat tanah ini dipengaruhi langsung oleh sumber bahan asal sehinggakesuburannya pun ditentukan sifat bahan asalnya. Misalnya tanah yang terdapat di Lembah Sungai Bengawan Solo yang berasal dari pegunungan karst (Pegunungan Sewu), umumnya kurang subur karena kekurangan unsur fosfor dan kalium. Sebaliknya, tanah di lembah Sungai Opak, Progo, dan Glagah yang berasal dari Gunung Merapi umumnya lebih subur karena tergolong gunung muda sehingga kaya akan unsur hara dan tersusun atas debu vulkanis yang produktif.  Pemanfaatan : Secara umum, sifat jenis tanah ini mudah digarap, dapat menyerap air, dan permeabel sehingga cocok untuk semua jenis tanaman pertanian.
  • 19.  5) Tanah litosol Ciri-ciri : Tanah litosol dianggap sebagai lapisan tanah yang masih muda, sehingga bahan induknya dangkal (kurang dari 45 cm) dan seringkali tampak di permukaan tanah sebagai batuan padat yang padu. Jenis tanah ini belum lama mengalami pelapukan dan sama sekali belum mengalami perkembangan.  Pemanfaatan : Jika akan dimanfaatkan untuk lahan pertanian, maka jenis tanah ini harus dipercepat perkembangannya, antara lain, dengan penghutanan atau tindakan lain untuk mempercepat pelapukan dan pembentukan topsoil.
  • 20. 6) Tanah grumusol Ciri-ciri : Tanah grumusol pada umumnya mempunyai tekstur liat, berwarna kelabu hingga hitam, pH netral hingga alkalis, dan mudah pecah saat musim kemarau. Di Indonesia, jenis tanah ini terbentuk pada tempat-tempat yang tingginya tidak lebih dari 300 m di atas permukaan laut dengan topografi agak bergelombang hingga berbukit, temperatur rata-rata 25oC, curah hujan <2.500 mm, dengan pergantian musim hujan dan kemarau yang nyata.  Pemanfaatan : Pemanfaatan jenis tanah ini pada umumnya untuk jenis vegetasi rumputrumputan atau tanaman keras semusim (misalnya pohon jati).
  • 21.  7) Tanah andosol Ciri-ciri : Tanah andosol terbentuk dari endapan abu vulkanik yang telah mengalami pelapukan sehingga menghasilkan tanah yang subur. Jenis tanah ini berwarna cokelat kehitaman.  Pemanfaatan : Jenis tanah ini banyak dikembangkan untuk tanaman perkebunan dan hortikultura.
  • 22.  8) Tanah podzolik merah-kuning Ciri-ciri : Berasal dari bahan induk batuan kuarsa di zona iklim basah dengan curah hujan antara 2.500 - 3.000 mm/tahun. Sifatnya mudah basah dan mudah mengalami pencucian oleh air hujan, sehingga kesuburannya berkurang.  Pemanfaatan : Jenis tanah ini dapat dimanfaatkan untuk persawahan dan perkebunan.
  • 23.  9) Tanah rendzina Ciri-ciri : Rendzina merupakan tanah padang rumput yang tipis berwarna gelap, terbentuk dari kapur lunak, batu-batuan mergel, dan gips. Pada umumnya memiliki kandungan Ca dan Mg yang tinggi dengan pH antara 7,5 - 8,5 dan peka terhadap erosi.  Pemanfaatan : Jenis tanah ini kurang bagus untuk lahan pertanian, sehingga dibudidayakan untuk tanaman-tanaman keras semusim dan palawija. 