SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN
DISNMINORE
1. AHMAD NURUL SUBKHAN NIM 2127001
2. AKA PRAVITA SEPTIANA NIM 2127002
3. ASEP SUNATA NIM 2127005
4. FEBRI ABDUL RIADI NIM 2127009
5. FITRIAH SUKAISIH NIM 2127012
6. KISTIA RITA SANTI NIM 2127015
7. MELA NIM 2127021
LATAR BELAKANG
HampIr seluruh perempuan di dunia merasakan nyeri haid dengan berbagai tingkatan,
mulai dari sekedar pegal-pegal diseputaran panggul dan sisi dalam hingga rasa nyeri yang
luar biasa sakitnya. Rasa nyeri haid atau yang disebut dismenore banyak dialami oleh
banyak wanita.
Angka kejadian dismenore di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan
disetiap negara mengalami dismenor. Di Amerika angka presentasenya sekitar 60% dan
10- 15% di Swedia. Angka kejadian dismenore di Indonesia sendiri mencapai 60-70%
(ANNA, 2005) dalam Puspitasari dan Novia (2008).
DEFINISI DISMENORE
• Dismenore adalah nyeri selama menstruasi yang di sebabkan oleh kejang otot
uterus. Nyeri ini terasa di perut bagian bawah dan atau di daerah bujur sangkar
Michaelis . Nyeri dapat terasa sebelum dan sesudah haid. Dapat bersifat kolik
atau terus menerus.
• Nyeri haid yang merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Istilah
dismenorea biasa dipakai untuk nyeri haid yang cukup berat dimana penderita
mengobati sendiri dengan analgesik atau sampai memeriksakan diri ke dokter.
KLASIFIKASI DISMENORE
DISMENORE PRIMER
Dismenore ini seringkali hilang saat berusia 25thn atau setelah
wanita hamil dan melahirkan pervaginam. Faktor psikogenik
dapat mempengaruhi gejala, tetapi gejala pasti berhubungan
dengan ovulasi dan tidak terjadi saat ovulasi disupresi. Selama fase
luteal dan aliran menstruasi berikutnya, prostaglandin F2 alfa
(PGF2a) disekresi. Pelepasan PGF2a yang berlebihan
meningkatkan amplitude dan frekuensi reaksiuterus dan
menyebabkan vesospasme arteriol uterus, sehingga menyebabkan
iskemia dan kram abdomen bawah yang bersifat siklik. Respon
sistemik terhadap PGF2a meliputi nyeri punggung, kelemahan,
mengeluarkan keringat, gejala saluran cerna (anoreksia, mual, muntah,
diare) dan gejala system saraf pusat (pusing, sinkop, nyeri kepala, dan
konsentrasi buruk) (Heitkemper,dkk 1991). Penyebab pelepasan
prostaglandin yang berlebihan belum diketahui.
DISMENORE SEKUNDER
Dismenore sekunder dikaitkan dengan penyakit pelvis
organic, seperti endometriosis, penyakit radang pelvis,
stenosis serviks, neoplasma ovarium atau uterus dan polip
uterus. IUD juga dapat menyebabkan dismenore sekunder.
ETIOLOGI
DISMENORE PRIMER
• Faktor Endokrin
Rendahnya kadar progesteron pada akhir fase korpus luteum. Menurut Novak dan
Reynolds, hormon progesteron menghambat atau mencegah kontraktilitas uterus
sedangkan hormon estrogen merangsang kontraktilitas uterus.
• Kelainan Organic
Seperti: retrofleksia uterus, hipoplasia uterus, obstruksi kanalis servikalis, mioma
submukosum bertangkai, polip endometrium.
• Faktor Kejiwaan Atau Gangguan Psikis
Seperti: rasa bersalah, ketakutan seksual, takut hamil, hilangnyatempat berteduh,
konflik dengan kewanitaannya, dan imaturitas.
• Faktor Konstitusi
Seperti: anemia, penyakit menahun, dsb dapat memengaruhitimbulnya
dismenorea.
• Faktor Alergi
Menurut Smith, penyebab alergi adalah toksin haid. Menurut riset, ada asosiasi
antara dismenorea dengan urtikaria, migren, danasma bronkiale.
DISMENORE SEKUNDER
• Endometriosis
• Polip atau fibroid uterus
• Penyakit radang panggul
• Perdarahan uterus disfungsional
• Prolaps uterus
• Maladaptasi pemakaian AKDR
• Produk kontrasepsi yang tertinggal
setelah abotus spontan, abortus terapeutik
atau melahirkan.
• Kanker ovarium atau uterus.
PATHOFISIOLOGI
DISMENORE PRIMER
Biasanya terjadi dalam 6-12 bulan pertama setelah
menarche (haid pertama) segera setelah siklus ovulasi
teratur (regular ovulatory cycle) ditetapkan/ditentukan.
Selama menstruasi, sel-sel endometrium yang
terkelupas (sloughing endometrial cells) melepaskan
prostaglandin, yang menyebabkan iskemia uterus
melalui kontraksi miometrium dan vasokonstriksi.
Peningkatan kadar prostaglandin telah terbukti
ditemukan pada cairan haid (menstrual fluid) pada
wanita dengan dismenorea berat (severe
dysmenorrhea). Kadar ini memang meningkat terutama
selama dua hari pertamamenstruasi.
DISMENODRE SEKUNDER
Dapat terjadi kapan saja setelah menarche (haid
pertama), namun paling sering muncul di usia
20-an atau 30- an, setelah tahun-tahun normal,
siklus tanpa nyeri (relatively painless cycles).
Peningkatan prostaglandin dapat berperan pada
dismenorea sekunder, namun, secara
pengertian (by definition), penyakit pelvis yang
menyertai (concomitant pelvic pathology)
haruslah ada. Penyebab yang umum termasuk:
endometriosis, leiomyomata (fibroid),
adenomyosis, polip endometrium, chronic pelvic
inflammatory disease, dan penggunaan peralatan
kontrasepsi atau IUD (intrauterine device).
GEJALA
DISMENORE PRIMER
a. usia lebih muda
b. timbul segera setelah terjadinya siklus haid yang
teratur
c. sering pada nulipara
d. nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastik
e. nyeri timbul mendahului haid, meningkat pada
dan meningkatbersamaan hari pertama dan
kemudian dengan keluarnya darah haid
f. sering memberikan respons - sering memerlukan
tindakan terhadappengobatan medika dakan
operatif mentosa
g. sering disertai mual, muntah, - tidak diare,
kelelahan dan nyerikepala
DISMENORE SEKUNDER
a. usia lebih tua
b. tidak tentu
c. tidak berhubungan dengan paritas
d. nyeri terus-menerus
e. nyeri mulai pada saat haid
menghilang bersamaan haid dengan
keluarnya darah haid.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.Cervical culture untuk menyingkirkan sexually transmitted diseases.
2.Hitung leukosit untuk menyingkirkan infeksi.
3.Kadar human chorionic gonadotropin untuk menyingkirkan kehamilan ektopik.
4.Sedimentation rate.
5.Cancer antigen 125 (CA-125) assay: ini memiliki nilai klinis yang terbatas dalam
mengevaluasi wanita dengan dismenorea karena nilai prediktif negatifnya yang relatif
rendah.
6.Laparoscopy
7.Hysteroscopy
8.Dilatation
9.Curettage
10.Biopsi Endomentrium
PENATALAKSANAAN
DISMENORE PRIMER
a. Latihan
1) Latihan moderat, seperti berjalan atau berenang
2) Latihan menggoyangkan panggul
3) Latihan dengan posisi lutut di tekukkan ke dada, berbaring
telentang atau miring.
b. Panas
1) Buli-buli panas atau botol air panas yang di letakkan pada
punggung atau abdomen bagian bawah
2) Mandi air hangat atau sauna
c. Orgasme yang mampu menegakkan kongesti panggul.
(peringatan: hubungan seksual tanpa orgasme, dapat
meningkatkan kongesti panggul.
d. Hindari kafein yang dapat meningkatkan pelepasan
prostaglandin
e. Pijat daerah punggung, kaki , atau betis.
f. Istirahat
g. Obat-obatan
h. Terapi Komplementer
1) Biofeedback
2) Akupuntur
3) Meditasi
4) Black cohos
DISMENORE SEKUNDER
a. PRP
1) PRP termasuk endometritis, salpoingitis, abses tuba ovarium, atau peritonitis panggul.
2) Organisme yang kerap menjadi penyebab meliputi Neisseria Gonnorrhoea dan C. thrachomatis, seperti bakteri
gram negative, anaerob, kelompok B streptokokus, dan mikoplasmata genital. Lakukan kultur dengan benar.
3) Terapi anti biotic spectrum-luas harus di berikan segera saat diagnosis di tegakkan untuk mencegah kerusakan
permanen (mis, adhesi, sterilitas). Rekomendasi dari center for disease control and prevention (CDC) adalah
sebagai berikut :
a)Minum 400 mg oflaksasin per oral 2 kali/hari selama 14 hahri, di tambah 500 mg flagyl 2 kali/hari selama
14 hari.
b)Berikan 250mg seftriakson IM 2 g sefoksitin IM, dan 1g probenesid peroral di tambah 100 mg doksisiklin per
oral, 2 kali/ hari selama 14 hari.
c)Untuk kasus yang serius konsultasikan dengan dokter
b. Endometriosis
1) Diagnosis yang jelas perlu di tegakkan melalui laparoskopi
2) Pasien mungkin di obati dengan pil KB, lupron, atau obat-obatanlain sesuai anjuran dokter.
c. Fibroid dan polip uterus
1) Polip serviks harus di angkat
2) Pasien yang mengalami fibroleomioma uterus simtomatik harusdi rujuk ke dokter.
d. Prolaps uterus
1) Terapi definitive termasuk histerektomi
2) Sistokel dan inkonmtenensia strees urine yang terjadi bersamaandapat di ringankan dengan beberapa cara
berikut :
-Latihan kegel
-Peralatan pessary dan introl untuk reposisi dan mengangkatkandung kemih.
PENGKAJIAN
1. Riwayat
2. Pemeriksaan fisik
a.Pencatatan usia dan berat badan
b.Pemeriksaan speculum
1)Observasi ostiumm uteri untuk mendeteksi polip.
2)Catat warna atau bau yang tidak biasa dari rabas vagina ,
lakukanpemeriksaan sediaan basah.
3)Persiapkan uji kultur serviks, kultur IMS, dan uji darah bila
perlu,berdasarkan riwayat pasien.
3. Pemeriksaan bimanual
a. Catat nyeri tekan akibat gerakan serviks
b. Catat ukuran bentuk dan konsestensi uterus, periksa
adanya fibroid.
c. Catat setiap masa atau nodul pada adneksa, terutama
nyeri unilateral.
d. Catat bila terdapat sistokel atau prolaps uterus.
DIAGNOSA
1. Nyeri Akut b.d dismenore (D.0077)
2. Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan (D0055)
3. Ansietas b.d kurang terpapar informasi (D.0080)
4. Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi (D.0111)
INTERVENSI
SDKI SLKI SIKI
Nyeri Akut b.d dismenore. (D.0077)Gejala dan
Tanda Mayor
Subjektif: (tidak tersedia)Objektif:
- Tampak meringis
- Bersikap protektif (mis. Waspada,posisi
menghindari nyeri)
- Gelisah
- Frekuensi nadi meningkat
- Sulit tidur
Gejala dan Tanda Minor Subjektif:
(tidak tersedia)Objektif:
- Tekanan darah meningkat
- Pola napas berubah
Setelah dilakukan tindakan keperawatan3x24 jam
diharapkan nyeri menurun (L.08066)dengan
kriteria hasil:
Tingkat Nyeri
- Keluhan nyeri menurun
- Gelisah menurun
- Meringis menurun
- Kesulitan tidur menurun
- Pola tidur membaikKontrol Nyeri
- Kemampuan mengunakan tekniknon-
farmakologis meningkat
- Dukungan orang terdekatmeningkat
- Pengunaan analgetik menurun
Manajemen nyeri (I.08238)
Observasi
• Identifikasi local,
karakteristik,durasi,frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri,.
• Identifikasi nyeri.
• Identifikasi respon nyeri nonverbal.
• Identifikasi factor yang memperberat
dan memperingannyeri
• Monitor efek samping
penggunaan analgetik.
- Nafsu makan berubah
- Proses berpikir terganggu
- Menarik diri
- Berfokus pada diri sendiri
- Diaphoresis
Penyembuhan luka
- Pembentukan jaringan parutmenurun.
- Peradangan luka menurun
- Peningkatan suhu kulit
- Infeksi menurun
Terapeutik
• Berikan teknik nonfarmakologisuntuk
mengurangi rasa nyeri (mis.tarik napas
dalam, kompres hanagat/dingin).
• Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri .
• Fasilitasi istirahat dan tidur.
• Pertimbangkan jenis dan sumbernyeri
dalam pemilihan strategy meredakan
nyeri.
• Jelaskan penyebab, periode, danpemicu
nyeri.
• Jelaskan strategi meredakan
nyeri.
• Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri.
• Anjurkan mengunakan analgetik
secara tepat.
• Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi nyeri.
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian analgetik
Intoleransi Aktivitas b.d
kelemahan .(D0055)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
Setelah dilakukan intervensi keperawatan
selama 3 x24 jam kunjungan maka
toleransi aktivitas meningkat (L.05047)
dengan Kriteria Hasil:
1. Kemudahan dalam melakukan aktvitas
sehari-hari cukup meningkat
Manajemen Energi (I.05178)
Observasi
 Identifikasi gangguan fungsi tubuhyang
mengakibatkan kelelahan
 Monitor kelelahan fisik dan
emosional
1. Mengeluh lelahObjektif
1. frekuensi jantung meningkat >20%dari
kondisi sehat
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Dispnea saat/setelah aktivitas
2. Merasa tidak nyaman setelah
beraktivitas
3. Merasa lemahObjektif
1. Tekanan darah berubah >20% dari
kondisi istirahat
2. tekanan darah cukup membaik
2. Perasaan lemah cukup menurun
 Monitor pola tidur
 Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas
Terapeutik
 Sediakan lingkungan nyamandan
rendah stimulus (mis
cahaya.suara, kunjungan)
 Lakukan gerak rentang pasifatau
aktif
 Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
 Fasilitas duduk di sisi tempat tidur
,jika tidak dapat berpindahatau
berjalan
Edukasi
2. Gambaran EKG menunjukan aritmia
saat/setelah aktivitas
3. Gambaran EKG menunjukan iskemia
4. Sianosis
 Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukanaktivitas
bertahap
 Anjurkan menghubungiperawat jika
tan da dangejala kelelahan tidak
berkurang
Ansietas b/d kurang terpapar
informasi.(D.0080)
Gejala dan Tanda Mayor.
Subjektif.
1. Merasa bingung.
2. Merasa khawatir dengan akibat.
3. Sulit berkonsenstrasi.
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan
diharapkan Tingkat ansietas menurun
(L.09093) dengan kriteria hasil :
- verbalisasi kebingungan menurun (skor
5)
- verbalisasi khawatir akibat kondisi yang
dihadapi menurun (skor 5)
- prilaku gelisah menurun (skor 5)
- konsentrasi membaik (skor 5)
- perasaan keberdayaan membaik (skor5)
- kontak mata membaik (skor5)
Reduksi Ansietas (I.09314)
Observasi
1. Identifikasi saat tingkat ansietas
berubah
2. identifikasi kemampuan mengambil
keputusan
3. monitor tanda-tanda ansietas
Teraupetik
1. ciptakan suasana teraupetik untuk
menumbuhkan kepercayaan
Objektif.
1. Tampak gelisah.
2. Tampak tegang.
3. Sulit tidur
Gejala dan Tanda Minor.
Subjektif.
1. Mengeluh pusing.
2. Anoreksia.
3. Palpitasi.
4. Merasa tidak berdaya.
Objekif.
1. Frekuensi napas meningkat.
2. Frekuensi nadi meningkat.
3. Tekanan darah meningkat.
4. Diaforesis.
2. temani pasien untuk mengurangi
kecemasan
3. pahami situasi yang membuat ansietas
4. gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinan
5. diskusikan perencanaan realistis
tentang peristiwa yang akan datang
Edukasi
1. informasikan secara factual
mengenaidiagnosis, pengobatan
dan prognosis
2. anjurkan keluarga tetap
Bersamapasien
3. latih kegiatan pengalihan
yangmengurangi ketegangan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat ansietas
5. Tremor
6. Muka tampak pucat.
7. Suara bergetar.
8. Kontak mata buruk.
9. Sering berkemih.
10. Berorientasi pada masa lalu.
Defisit Pengetahuan b.d. kurang terpapar
informasi (D.0111)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
 (tidak tersedia)
Objektif
1. Menunjukan perilaku tidak sesuai
anjuran
Tingkat Pengetahuan
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 3x24 jam diharapkan tingkat
pengetahuan membaik
Kriteria hasil:
1. Perilaku seusai anjuran meningkat (5)
2. Kemampuan menjelaskan
pengetahuan suatu topic meningkat (5)
3. Pertanyaan tentang masalah
yangdihadapi meningkat (1)
4. Persepsi yang keliru terhdapa masalah
menurun (1)
Edukasi kesehatan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
- Identifikasi factor-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan
motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik
- Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
2. Menunjikan presepsi yang keliruterhadap 5. Menjalani pemeriksaan yang tidaktepat
menurun (1)
6. Perilaku menurun (5)
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanyaEdukasi
- Jelaskan factor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat
1.
DISMENORE PPT.pptx

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaKomplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaChiyapuri
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifaspjj_kemenkes
 
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeriPerkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeripjj_kemenkes
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiWarnet Raha
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritisPradasary
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptmartaagustinasirait
 
Aspek Sosial Budaya Persalinan
Aspek Sosial Budaya PersalinanAspek Sosial Budaya Persalinan
Aspek Sosial Budaya Persalinanevianamsaputri
 
Kontrasepsi pemakaian pil kb
Kontrasepsi pemakaian pil kbKontrasepsi pemakaian pil kb
Kontrasepsi pemakaian pil kbmiftaulmi95
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janinNs. Lutfi
 
Caput Succedaneum materi askeb STIKES Muhammadiyah Kudus
Caput Succedaneum materi askeb STIKES Muhammadiyah KudusCaput Succedaneum materi askeb STIKES Muhammadiyah Kudus
Caput Succedaneum materi askeb STIKES Muhammadiyah KudusFania Nisa
 
MAKALAH JEJAS PERSALINAN.pdf
MAKALAH JEJAS PERSALINAN.pdfMAKALAH JEJAS PERSALINAN.pdf
MAKALAH JEJAS PERSALINAN.pdfyusup firmawan
 
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI)
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI) ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI)
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI) Rofiqoh Damayanti
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibueka f
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanAnna Nisa
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 

Was ist angesagt? (20)

kebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala IIIkebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala III
 
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaKomplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeriPerkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
Aspek Sosial Budaya Persalinan
Aspek Sosial Budaya PersalinanAspek Sosial Budaya Persalinan
Aspek Sosial Budaya Persalinan
 
Kontrasepsi pemakaian pil kb
Kontrasepsi pemakaian pil kbKontrasepsi pemakaian pil kb
Kontrasepsi pemakaian pil kb
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janin
 
Caput Succedaneum materi askeb STIKES Muhammadiyah Kudus
Caput Succedaneum materi askeb STIKES Muhammadiyah KudusCaput Succedaneum materi askeb STIKES Muhammadiyah Kudus
Caput Succedaneum materi askeb STIKES Muhammadiyah Kudus
 
MAKALAH JEJAS PERSALINAN.pdf
MAKALAH JEJAS PERSALINAN.pdfMAKALAH JEJAS PERSALINAN.pdf
MAKALAH JEJAS PERSALINAN.pdf
 
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI)
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI) ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI)
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI)
 
Penanganan Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas dan Terasa Sakit
Penanganan Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas dan Terasa SakitPenanganan Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas dan Terasa Sakit
Penanganan Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas dan Terasa Sakit
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
Persiapan persalinan
Persiapan persalinanPersiapan persalinan
Persiapan persalinan
 
Askep kala iv
Askep kala ivAskep kala iv
Askep kala iv
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 

Ähnlich wie DISMENORE PPT.pptx

PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxRiandiAkbar1
 
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020Ramadina Goethe
 
KISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptxKISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptxRianaAryanti2
 
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.pptLaporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.pptSanjaya Soebagio
 
MK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdf
MK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdfMK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdf
MK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdfYuyunyagustina
 
Asuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan HirschprungAsuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan HirschprungNida Sitorus
 
FISIOLOGI DAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI.ppt
FISIOLOGI DAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI.pptFISIOLOGI DAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI.ppt
FISIOLOGI DAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI.pptindahlestari554589
 
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxPPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxFatimahNur28
 
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILANFARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILANALLKuliah
 
Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaWarnet Raha
 
Tugas konsep kebidanan 1
Tugas konsep kebidanan 1Tugas konsep kebidanan 1
Tugas konsep kebidanan 1Maya Nurhayati
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriWarnet Raha
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprongWarnet Raha
 

Ähnlich wie DISMENORE PPT.pptx (20)

PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
 
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020
E booklet - Nyeri Haid dan Kesehatan Reproduksi Remaja 2020
 
KISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptxKISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptx
 
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.pptLaporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
 
MK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdf
MK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdfMK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdf
MK ASKEB KOMPLEK 1 BU NIDYA.pdf
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
Abortus.pptx
Abortus.pptxAbortus.pptx
Abortus.pptx
 
Asuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan HirschprungAsuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan Hirschprung
 
FISIOLOGI DAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI.ppt
FISIOLOGI DAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI.pptFISIOLOGI DAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI.ppt
FISIOLOGI DAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI.ppt
 
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxPPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
 
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILANFARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
 
Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
 
Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
 
Tugas konsep kebidanan 1
Tugas konsep kebidanan 1Tugas konsep kebidanan 1
Tugas konsep kebidanan 1
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
Makalah hisprong (2)
Makalah hisprong (2)Makalah hisprong (2)
Makalah hisprong (2)
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 

Kürzlich hochgeladen

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 

DISMENORE PPT.pptx

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DISNMINORE 1. AHMAD NURUL SUBKHAN NIM 2127001 2. AKA PRAVITA SEPTIANA NIM 2127002 3. ASEP SUNATA NIM 2127005 4. FEBRI ABDUL RIADI NIM 2127009 5. FITRIAH SUKAISIH NIM 2127012 6. KISTIA RITA SANTI NIM 2127015 7. MELA NIM 2127021
  • 2. LATAR BELAKANG HampIr seluruh perempuan di dunia merasakan nyeri haid dengan berbagai tingkatan, mulai dari sekedar pegal-pegal diseputaran panggul dan sisi dalam hingga rasa nyeri yang luar biasa sakitnya. Rasa nyeri haid atau yang disebut dismenore banyak dialami oleh banyak wanita. Angka kejadian dismenore di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap negara mengalami dismenor. Di Amerika angka presentasenya sekitar 60% dan 10- 15% di Swedia. Angka kejadian dismenore di Indonesia sendiri mencapai 60-70% (ANNA, 2005) dalam Puspitasari dan Novia (2008).
  • 3. DEFINISI DISMENORE • Dismenore adalah nyeri selama menstruasi yang di sebabkan oleh kejang otot uterus. Nyeri ini terasa di perut bagian bawah dan atau di daerah bujur sangkar Michaelis . Nyeri dapat terasa sebelum dan sesudah haid. Dapat bersifat kolik atau terus menerus. • Nyeri haid yang merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Istilah dismenorea biasa dipakai untuk nyeri haid yang cukup berat dimana penderita mengobati sendiri dengan analgesik atau sampai memeriksakan diri ke dokter.
  • 4. KLASIFIKASI DISMENORE DISMENORE PRIMER Dismenore ini seringkali hilang saat berusia 25thn atau setelah wanita hamil dan melahirkan pervaginam. Faktor psikogenik dapat mempengaruhi gejala, tetapi gejala pasti berhubungan dengan ovulasi dan tidak terjadi saat ovulasi disupresi. Selama fase luteal dan aliran menstruasi berikutnya, prostaglandin F2 alfa (PGF2a) disekresi. Pelepasan PGF2a yang berlebihan meningkatkan amplitude dan frekuensi reaksiuterus dan menyebabkan vesospasme arteriol uterus, sehingga menyebabkan iskemia dan kram abdomen bawah yang bersifat siklik. Respon sistemik terhadap PGF2a meliputi nyeri punggung, kelemahan, mengeluarkan keringat, gejala saluran cerna (anoreksia, mual, muntah, diare) dan gejala system saraf pusat (pusing, sinkop, nyeri kepala, dan konsentrasi buruk) (Heitkemper,dkk 1991). Penyebab pelepasan prostaglandin yang berlebihan belum diketahui. DISMENORE SEKUNDER Dismenore sekunder dikaitkan dengan penyakit pelvis organic, seperti endometriosis, penyakit radang pelvis, stenosis serviks, neoplasma ovarium atau uterus dan polip uterus. IUD juga dapat menyebabkan dismenore sekunder.
  • 5. ETIOLOGI DISMENORE PRIMER • Faktor Endokrin Rendahnya kadar progesteron pada akhir fase korpus luteum. Menurut Novak dan Reynolds, hormon progesteron menghambat atau mencegah kontraktilitas uterus sedangkan hormon estrogen merangsang kontraktilitas uterus. • Kelainan Organic Seperti: retrofleksia uterus, hipoplasia uterus, obstruksi kanalis servikalis, mioma submukosum bertangkai, polip endometrium. • Faktor Kejiwaan Atau Gangguan Psikis Seperti: rasa bersalah, ketakutan seksual, takut hamil, hilangnyatempat berteduh, konflik dengan kewanitaannya, dan imaturitas. • Faktor Konstitusi Seperti: anemia, penyakit menahun, dsb dapat memengaruhitimbulnya dismenorea. • Faktor Alergi Menurut Smith, penyebab alergi adalah toksin haid. Menurut riset, ada asosiasi antara dismenorea dengan urtikaria, migren, danasma bronkiale. DISMENORE SEKUNDER • Endometriosis • Polip atau fibroid uterus • Penyakit radang panggul • Perdarahan uterus disfungsional • Prolaps uterus • Maladaptasi pemakaian AKDR • Produk kontrasepsi yang tertinggal setelah abotus spontan, abortus terapeutik atau melahirkan. • Kanker ovarium atau uterus.
  • 6. PATHOFISIOLOGI DISMENORE PRIMER Biasanya terjadi dalam 6-12 bulan pertama setelah menarche (haid pertama) segera setelah siklus ovulasi teratur (regular ovulatory cycle) ditetapkan/ditentukan. Selama menstruasi, sel-sel endometrium yang terkelupas (sloughing endometrial cells) melepaskan prostaglandin, yang menyebabkan iskemia uterus melalui kontraksi miometrium dan vasokonstriksi. Peningkatan kadar prostaglandin telah terbukti ditemukan pada cairan haid (menstrual fluid) pada wanita dengan dismenorea berat (severe dysmenorrhea). Kadar ini memang meningkat terutama selama dua hari pertamamenstruasi. DISMENODRE SEKUNDER Dapat terjadi kapan saja setelah menarche (haid pertama), namun paling sering muncul di usia 20-an atau 30- an, setelah tahun-tahun normal, siklus tanpa nyeri (relatively painless cycles). Peningkatan prostaglandin dapat berperan pada dismenorea sekunder, namun, secara pengertian (by definition), penyakit pelvis yang menyertai (concomitant pelvic pathology) haruslah ada. Penyebab yang umum termasuk: endometriosis, leiomyomata (fibroid), adenomyosis, polip endometrium, chronic pelvic inflammatory disease, dan penggunaan peralatan kontrasepsi atau IUD (intrauterine device).
  • 7. GEJALA DISMENORE PRIMER a. usia lebih muda b. timbul segera setelah terjadinya siklus haid yang teratur c. sering pada nulipara d. nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastik e. nyeri timbul mendahului haid, meningkat pada dan meningkatbersamaan hari pertama dan kemudian dengan keluarnya darah haid f. sering memberikan respons - sering memerlukan tindakan terhadappengobatan medika dakan operatif mentosa g. sering disertai mual, muntah, - tidak diare, kelelahan dan nyerikepala DISMENORE SEKUNDER a. usia lebih tua b. tidak tentu c. tidak berhubungan dengan paritas d. nyeri terus-menerus e. nyeri mulai pada saat haid menghilang bersamaan haid dengan keluarnya darah haid.
  • 8. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1.Cervical culture untuk menyingkirkan sexually transmitted diseases. 2.Hitung leukosit untuk menyingkirkan infeksi. 3.Kadar human chorionic gonadotropin untuk menyingkirkan kehamilan ektopik. 4.Sedimentation rate. 5.Cancer antigen 125 (CA-125) assay: ini memiliki nilai klinis yang terbatas dalam mengevaluasi wanita dengan dismenorea karena nilai prediktif negatifnya yang relatif rendah. 6.Laparoscopy 7.Hysteroscopy 8.Dilatation 9.Curettage 10.Biopsi Endomentrium
  • 9. PENATALAKSANAAN DISMENORE PRIMER a. Latihan 1) Latihan moderat, seperti berjalan atau berenang 2) Latihan menggoyangkan panggul 3) Latihan dengan posisi lutut di tekukkan ke dada, berbaring telentang atau miring. b. Panas 1) Buli-buli panas atau botol air panas yang di letakkan pada punggung atau abdomen bagian bawah 2) Mandi air hangat atau sauna c. Orgasme yang mampu menegakkan kongesti panggul. (peringatan: hubungan seksual tanpa orgasme, dapat meningkatkan kongesti panggul. d. Hindari kafein yang dapat meningkatkan pelepasan prostaglandin e. Pijat daerah punggung, kaki , atau betis. f. Istirahat g. Obat-obatan h. Terapi Komplementer 1) Biofeedback 2) Akupuntur 3) Meditasi 4) Black cohos DISMENORE SEKUNDER a. PRP 1) PRP termasuk endometritis, salpoingitis, abses tuba ovarium, atau peritonitis panggul. 2) Organisme yang kerap menjadi penyebab meliputi Neisseria Gonnorrhoea dan C. thrachomatis, seperti bakteri gram negative, anaerob, kelompok B streptokokus, dan mikoplasmata genital. Lakukan kultur dengan benar. 3) Terapi anti biotic spectrum-luas harus di berikan segera saat diagnosis di tegakkan untuk mencegah kerusakan permanen (mis, adhesi, sterilitas). Rekomendasi dari center for disease control and prevention (CDC) adalah sebagai berikut : a)Minum 400 mg oflaksasin per oral 2 kali/hari selama 14 hahri, di tambah 500 mg flagyl 2 kali/hari selama 14 hari. b)Berikan 250mg seftriakson IM 2 g sefoksitin IM, dan 1g probenesid peroral di tambah 100 mg doksisiklin per oral, 2 kali/ hari selama 14 hari. c)Untuk kasus yang serius konsultasikan dengan dokter b. Endometriosis 1) Diagnosis yang jelas perlu di tegakkan melalui laparoskopi 2) Pasien mungkin di obati dengan pil KB, lupron, atau obat-obatanlain sesuai anjuran dokter. c. Fibroid dan polip uterus 1) Polip serviks harus di angkat 2) Pasien yang mengalami fibroleomioma uterus simtomatik harusdi rujuk ke dokter. d. Prolaps uterus 1) Terapi definitive termasuk histerektomi 2) Sistokel dan inkonmtenensia strees urine yang terjadi bersamaandapat di ringankan dengan beberapa cara berikut : -Latihan kegel -Peralatan pessary dan introl untuk reposisi dan mengangkatkandung kemih.
  • 10. PENGKAJIAN 1. Riwayat 2. Pemeriksaan fisik a.Pencatatan usia dan berat badan b.Pemeriksaan speculum 1)Observasi ostiumm uteri untuk mendeteksi polip. 2)Catat warna atau bau yang tidak biasa dari rabas vagina , lakukanpemeriksaan sediaan basah. 3)Persiapkan uji kultur serviks, kultur IMS, dan uji darah bila perlu,berdasarkan riwayat pasien. 3. Pemeriksaan bimanual a. Catat nyeri tekan akibat gerakan serviks b. Catat ukuran bentuk dan konsestensi uterus, periksa adanya fibroid. c. Catat setiap masa atau nodul pada adneksa, terutama nyeri unilateral. d. Catat bila terdapat sistokel atau prolaps uterus.
  • 11. DIAGNOSA 1. Nyeri Akut b.d dismenore (D.0077) 2. Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan (D0055) 3. Ansietas b.d kurang terpapar informasi (D.0080) 4. Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi (D.0111)
  • 12. INTERVENSI SDKI SLKI SIKI Nyeri Akut b.d dismenore. (D.0077)Gejala dan Tanda Mayor Subjektif: (tidak tersedia)Objektif: - Tampak meringis - Bersikap protektif (mis. Waspada,posisi menghindari nyeri) - Gelisah - Frekuensi nadi meningkat - Sulit tidur Gejala dan Tanda Minor Subjektif: (tidak tersedia)Objektif: - Tekanan darah meningkat - Pola napas berubah Setelah dilakukan tindakan keperawatan3x24 jam diharapkan nyeri menurun (L.08066)dengan kriteria hasil: Tingkat Nyeri - Keluhan nyeri menurun - Gelisah menurun - Meringis menurun - Kesulitan tidur menurun - Pola tidur membaikKontrol Nyeri - Kemampuan mengunakan tekniknon- farmakologis meningkat - Dukungan orang terdekatmeningkat - Pengunaan analgetik menurun Manajemen nyeri (I.08238) Observasi • Identifikasi local, karakteristik,durasi,frekuensi, kualitas, intensitas nyeri,. • Identifikasi nyeri. • Identifikasi respon nyeri nonverbal. • Identifikasi factor yang memperberat dan memperingannyeri • Monitor efek samping penggunaan analgetik.
  • 13. - Nafsu makan berubah - Proses berpikir terganggu - Menarik diri - Berfokus pada diri sendiri - Diaphoresis Penyembuhan luka - Pembentukan jaringan parutmenurun. - Peradangan luka menurun - Peningkatan suhu kulit - Infeksi menurun Terapeutik • Berikan teknik nonfarmakologisuntuk mengurangi rasa nyeri (mis.tarik napas dalam, kompres hanagat/dingin). • Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri . • Fasilitasi istirahat dan tidur. • Pertimbangkan jenis dan sumbernyeri dalam pemilihan strategy meredakan nyeri. • Jelaskan penyebab, periode, danpemicu nyeri. • Jelaskan strategi meredakan
  • 14. nyeri. • Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri. • Anjurkan mengunakan analgetik secara tepat. • Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri. Kolaborasi • Kolaborasi pemberian analgetik Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan .(D0055) Gejala dan Tanda Mayor Subjektif Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x24 jam kunjungan maka toleransi aktivitas meningkat (L.05047) dengan Kriteria Hasil: 1. Kemudahan dalam melakukan aktvitas sehari-hari cukup meningkat Manajemen Energi (I.05178) Observasi  Identifikasi gangguan fungsi tubuhyang mengakibatkan kelelahan  Monitor kelelahan fisik dan emosional
  • 15. 1. Mengeluh lelahObjektif 1. frekuensi jantung meningkat >20%dari kondisi sehat Gejala dan Tanda Minor Subjektif 1. Dispnea saat/setelah aktivitas 2. Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas 3. Merasa lemahObjektif 1. Tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat 2. tekanan darah cukup membaik 2. Perasaan lemah cukup menurun  Monitor pola tidur  Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas Terapeutik  Sediakan lingkungan nyamandan rendah stimulus (mis cahaya.suara, kunjungan)  Lakukan gerak rentang pasifatau aktif  Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan  Fasilitas duduk di sisi tempat tidur ,jika tidak dapat berpindahatau berjalan Edukasi
  • 16. 2. Gambaran EKG menunjukan aritmia saat/setelah aktivitas 3. Gambaran EKG menunjukan iskemia 4. Sianosis  Anjurkan tirah baring  Anjurkan melakukanaktivitas bertahap  Anjurkan menghubungiperawat jika tan da dangejala kelelahan tidak berkurang Ansietas b/d kurang terpapar informasi.(D.0080) Gejala dan Tanda Mayor. Subjektif. 1. Merasa bingung. 2. Merasa khawatir dengan akibat. 3. Sulit berkonsenstrasi. Setelah dilakukan Tindakan keperawatan diharapkan Tingkat ansietas menurun (L.09093) dengan kriteria hasil : - verbalisasi kebingungan menurun (skor 5) - verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun (skor 5) - prilaku gelisah menurun (skor 5) - konsentrasi membaik (skor 5) - perasaan keberdayaan membaik (skor5) - kontak mata membaik (skor5) Reduksi Ansietas (I.09314) Observasi 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah 2. identifikasi kemampuan mengambil keputusan 3. monitor tanda-tanda ansietas Teraupetik 1. ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan kepercayaan
  • 17. Objektif. 1. Tampak gelisah. 2. Tampak tegang. 3. Sulit tidur Gejala dan Tanda Minor. Subjektif. 1. Mengeluh pusing. 2. Anoreksia. 3. Palpitasi. 4. Merasa tidak berdaya. Objekif. 1. Frekuensi napas meningkat. 2. Frekuensi nadi meningkat. 3. Tekanan darah meningkat. 4. Diaforesis. 2. temani pasien untuk mengurangi kecemasan 3. pahami situasi yang membuat ansietas 4. gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinan 5. diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang Edukasi 1. informasikan secara factual mengenaidiagnosis, pengobatan dan prognosis 2. anjurkan keluarga tetap Bersamapasien 3. latih kegiatan pengalihan yangmengurangi ketegangan Kolaborasi Kolaborasi pemberian obat ansietas
  • 18. 5. Tremor 6. Muka tampak pucat. 7. Suara bergetar. 8. Kontak mata buruk. 9. Sering berkemih. 10. Berorientasi pada masa lalu. Defisit Pengetahuan b.d. kurang terpapar informasi (D.0111) Gejala dan Tanda Mayor Subjektif  (tidak tersedia) Objektif 1. Menunjukan perilaku tidak sesuai anjuran Tingkat Pengetahuan Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan tingkat pengetahuan membaik Kriteria hasil: 1. Perilaku seusai anjuran meningkat (5) 2. Kemampuan menjelaskan pengetahuan suatu topic meningkat (5) 3. Pertanyaan tentang masalah yangdihadapi meningkat (1) 4. Persepsi yang keliru terhdapa masalah menurun (1) Edukasi kesehatan Observasi - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi - Identifikasi factor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat Terapeutik - Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
  • 19. 2. Menunjikan presepsi yang keliruterhadap 5. Menjalani pemeriksaan yang tidaktepat menurun (1) 6. Perilaku menurun (5) - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan - Berikan kesempatan untuk bertanyaEdukasi - Jelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan - Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat - Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat 1.