2. DEFINISI
Radioaktif
Berhubungan dengan pemancaran partikel dari sebuah inti atom
Inti Radioaktif
Unsur inti atom yg mempunyai sifat memancarkan salah satu
partikel alfa, beta atau gamma.
Radioaktivitas
Peluruhan inti atom yang berlangsung secara spontan, tidak
terkontrol dan menghasilkan radiasi. Unsur yang memancarkan
radiasi seperti ini dinamakan zat radioaktif
3. SEJARAH PENEMUAN RADIOAKTIF
1. Wilhelm Roentgen (1845-1923)
Tahun 1895 menemukan sinar X; yaitu sinar yang
dihasilkan dari tabung sinar katoda yang berdaya tembus
tinggi.
2. Antonie Henri Becquerel (1852-1908)
Tahun 1896 melakukan penelitian interaksi sinar matahari
dengan mineral Pitchblende. “Menemukan bahwa pancaran
sinar zat uranium dilakukan secara spontan”. Zat yang
memancarkan sinar tersebut dinamakan zat
radioaktif, gejalanya disebut keradioaktifan atau
radioaktivitas.
4. 3. Marie Curie(1867-1934)
Tahun 1898 bersama suaminya Pierre Curie
menemukan sinar radioaktif polonium dan radium.
4. Lord Ernest Rutherford (1871-1937)
Tahun 1903 menemukan sinar alfa (α) dan sinar beta
(β).
5. Wofgang Pauli
Tahun 1930 menemukan partikel
neutrino (ν).
6. Paul U. Villard
Tahun 1956 menemukan sinar gamma (γ).
5. 2. SIFAT-SIFAT SINAR RADIOAKTIF
1. Sinar Alfa ( 2α4 atau 2He4 )
Memiliki 2 proton dan 2 neutron sehingga bermassa 4.
Dalam medan listrik berbelok ke kutub
negatif, menunjukkan sinar alfa bermuatan positif.
Berdaya tembus kecil.
Memiliki radiasi sekitar 1,5 x 107 m/s (sekitar 1/20
kali kecepatan cahaya).
Jika suatu zat padat yang dapat memancarkan sinar
alfa ditempatkan dalam tabung hampa
udara, perlahan-lahan tabung tersebut penuh dengan
gas helium.
6. 2. Sinar Beta ( -1β0 atau -1e0 )
• Dalam medan listrik berbelok ke kutub
positif, menunjukkan sinar beta bermuatan
negatif.
• Beradaya tembus lebih besar dari pada sinar
alfa. Sinar beta dapat menembus logam Al
(100 kali daya tembus sinar alfa).
• Laju perambatan sinar beta mendekati
kecepatan cahaya.
• Bermassa sangat kecil sekitar 5,5 x 10-4 sma
atau sekitar 1/2000 sma, sehingga dianggap
tidak bermassa.
7. 3. Sinar Gamma ( 0γ0 )
Adalah sinar bergelombang
elektromegnetik berenergi tinggi dengan
panjang gelombang yang pendek.
• Tidak dapat dibelokkan oleh medan
listrik, menunjukkan bahwa sinar gamma tidak
bermuatan.
• Berdaya tembus besar, yaitu 10.000 kali daya
tembus sinar alfa. Sinar gamma dapat
menembus logam Pb setebal 20 – 25 cm.
• Sinar gamma tidak memiliki massa.
9. 3. PITA KESTABILAN INTI
ΣN
Keterangan :
x - ΣN : jlh neutron
Pita - ΣZ : jlh proton
z kestabilan - x dan y, isotop bersifat
y radioaktif, dan z stabil.
ΣZ
- Isotop stabil terletak pada pita kestabilan, dan yg
terletak di luar (di atas atau di bawah) adalah isotop
yg bersifat radioaktif.
- Pita kestabilan memuat unsur bernomor atom ≤ 83.
- Unsur bersifat radioaktif bernomor atom > 83.
10. 4. PERSAMAAN REAKSI INTI
Reaksi Peluruhan : adalah reaksi spontan suatu unsur
radioaktif sehingga berubah menjadi unsur lain.
Misalnya :
1. Peluruhan Alfa : menghasilkan unsur baru dengan Z
berkurang 2 dan A berkurang 4.
2. Peluruhan Beta : menghasilkan unsur baru dengan Z
bertambah 1 dan A tetap.
3. Peluruhan Gamma : menghasilkan unsur baru dengan
Z dan A tetap.
11. Rumus Reaksi Peluruhan
d Pa → eQb + fRc dimana : a = b + c
d=e+f
Reaksi Penembakan :
adalah reaksi penembakan suatu unsur
dengan sinar radioaktif tertentu dan
menghasilkan suatu unsur lain yang bersifat
radioaktif serta pemancaran sinar radioaktif
yang lain pula.
12. 5. KEGUNAAN UNSUR-UNSUR
RADIOAKTIF
A. Dalam Bidang Kesehatan
1. Iodium-131 (I-131) :
- mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok
- mendeteksi letak jaringan kanker/tumor otak
2. Kobal-60 (Co-60) :
- membunuh sel-sel kanker (terapi kanker)
- pengobatan penyakit leukimia
3. Teknesium-99 (Tc-99) : membunuh sel-sel
kanker.
13. 4. Talium-201 (Tl-201) : mendeteksi penyakit
jantung dan pembuluh darah.
5. Besi-59 (Fe-59) : mempelajari proses
pembentukan sel darah merah.
6. Fosforus-32 (P-32) : pengobatan penyakit
polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel
darah merah yang berlebihan.
7. Sinar gamma (γ) :
- mensterilkan alat-alat kedokteran yang sudah
dikemas dan ditutup rapat (misalnya
mensterilkan jarum suntik).
14. B. Dalam Bidang Industri Pengawetan
Makanan
• Menggunakan sinar gamma :
- membasmi mikroorganisme, misalnya pada
pengawetan rempah-rempah (seperti :
merica, ketumbar, dan kemiri).
- menghambat pertunasan, misalnya pada
pengawetan tanaman yang berkembang
biak dengan pembentukan tunas (seperti :
kentang, bawang merah, jahe, dan kunyit).
15. C. Mendeteksi Kebocoran pada Pipa Bawah Tanah
Natrium-24 (Na-24) :
mendeteksi kebocoran pada pipa bawah tanah.
menguji kebocoran sambungan logam pada pembuatan
kerangka pesawat terbang.
D. Dalam Bidang Pertanian
Nitrogen-15 (N-15) : untuk melaksanakan teknik
pemupukan yang tepat.
Pemberantasan hama dengan teknik jantan
mandul.
16. E. Dalam Bidang Hidrologi
• Natrium-24 (Na-24) :
- untuk menguji kecepatan aliran sungai atau
aliran lumpur.
- untuk mengukur debit air.
F. Dalam Bidang Penanggalan Karbon
• Penanggalan karbon adalah fungsi radioisotop untuk
menentukan umur fosil (umur suatu senyawa organik).
• Isotop yang digunakan adalah karbon-14
(C-14).
17. G. Dalam Bidang Biologi
Karbon-14 (C-14) atau Oksigen-18 (O-18) :
• untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
Kegunaan lain radioisotop dalam bidang biologi :
• untuk mempelajari proses penyerapan air serta
sirkulasinya di dalam batang tumbuhan
• untuk mempelajari pengaruh unsur hara selain
N, P, dan K terhadap perkembangan tumbuhan
• untuk memacu mutasi ges tumbuhan dalam
upaya mendapatkan bibit unggul.
18. H. Dalam Bidang Kimia
Oksigen-18 (O-18) : untuk mempelajari reaksi
esterifikasi.
Hasilnya : atom O pembentuk H2O berasal dari as.
karboksilat, dan atom O pembentuk ester berasal dari
alkohol.
I. Dalam Bidang Pembangkit Tenaga Listrik
Pada PLTN, reaktor nuklir adalah reaksi inti yang
berlangsung terkendali.
Reaksi inti menghasilkan energi yang sangat
besar, energi ini untuk memanaskan air sehingga
terbentuk uap untuk menggerakkan turbin yang dapat
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
19. 6. REAKTOR NUKLIR INDONESIA
Saat ini Indonesia memiliki 3 buah reaktor nuklir :
1. Reaktor Triga Mark II (Training Research and
Isotope Production by General Atomic) di
Bandung, yang digunakan untuk
penelitian, pelatihan, dan produksi radioisotop.
2. Reaktor Kartini di Yogyakarta, digunakan untuk
pendidikan dan pelatihan.
3. Reaktor G.A. Siwabessy di Serpong, merupakan
reaktor serba guna, digunakan untuk produksi
(isotop, radiofarmasi, dan elemen bakar, serta untuk
penelitian).
20. 7. DAMPAK PENGGUNAAN RADIOISOTOP
• Merusak jaringan sel
• Menurunkan kekebalan tubuh terhadap penyakit
• Menyebabkan kerusakan kulit dan sistem saraf
• Menyebabkan kemandulan dan mutasi pada
keturunan karena radiasi unsur radioaktif dapat
merusak kelenjar kelamin
• Menyebabkan penyakit leukimia, yaitu
penambahan sel darah putih yang berlebihan.
Penyakit ini diderita oleh Marie Curie.