2. (1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Menemukan kembali apa yang telah ketahui.
Menghasilkan ide-ide baru.
Menjadikan orang siap dievaluasi.
Membantu orang menyerap dan menguasai
informasi baru.
Membantu memecahkan masalah dengan cara
memperjelas dan menganalisis unsur-unsurnya.
Menimbulkan kepercayaan diri dan berani
mengungkap masalah sebagai sumber informasi.
3. Secara garis besar paragraf narasi dibedakan
menjadi dua, yaitu: narasi ekspositoris dan narasi
sugestif.
Narasi ekspositoris merupakan jenis narasi
yang berusaha menyampaikan informasi
mengenai suatu peristiwa tetapi mengenai kisah
seseorang. Sedangkan narasi sugestif
merupakan jenis narasi yang berusaha
memberikan maksud tertentu supaya pembaca
seolah-olah melihat kenyataan yang terjadi
(Parera, 1993: 10).
4. Menurut Roestiyah (2001)
Karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk
belajar atau memperdalam pelajarannya dengan
melihat kenyataannya.
2. Menurut checep (2008)
Metode karya wisata atau widya wisata adalah cara
penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi
pelajaran di luar kelas.
1.
5. 3.
Menurut Mulyasa (2005)
Metode field trip atau karya wisata merupakan suatu
perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta
didik untuk memperoleh pengalaman belajar,
terutama pengalaman langsung dan merupakan
bagian integral dari kurikulum sekolah.
4. Menurut Djamarah (2002)
Teknik karya wisata merupakan cara mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat
atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari
atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian.
6. 1.
2.
3.
Dapat memperoleh pengalaman
langsung dari objek yang dilihatnya.
Dapat menghargai pekerjaan orang lain
dan mampu memecahkan
permasalahan.
Mampu mengambil simpulan secara
cepat.
7. 1.
2.
3.
4.
Memberikan informasi secara langsung.
Memberikan kesempatan untuk lebih
menghayati apa yang dipelajari sehingga
lebih berhasil.
Lebih merangsang kreatifitas siswa.
Membuat pelajaran lebih relevan.