3. Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan
karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata
bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang
siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia
berhenti, maka apa yangv telah diperolehnya dahulu
menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni
neraka, mereka kekal di dalamnya.
(QS. Al-Baqoroh:275)
4. Dasar Hukum
UU Nomor 10 tahun 1998 yang merupakan
revisi dari UU Nomor 7 tahun 1992
•Istilah prinsip bagi hasil diganti dengan prinsip
syariah
Secara umum, posisi bank syariah secara tegas
telah diakui oleh UU no 10. tahun 1998
5. Bank Konvensional badan usaha berdasarkan
prinsip syariah (berdasarkan UU Nomor 10
tahun 1998)
Pengubahan kantor cabang atau kantor di bawah
kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha secara
konvensional menjadi kantor yang melakukan kegiatan
berdasarkan prinsip syariah. Dalam rangka persiapan
perubahan kantor bank tersebut, kantor cabang yang
sebelumnya melakukan kegiatan usaha secara
konvensional dapat membentuk unit tersendiri yang
melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip syariah di
dalam kantor bank tersebut
6. Pengertian
Bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan
dana maupun dalam rangka penyaluran dananya
memberikan dan menggunakan imbalan atas dasar
prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil
Prinsip operasionalnya bersumber dari Al-Qur’an dan
Al-Hadist
7. Perkembangan Bank Syariah
• Bank syariah dirintis sejak diberlakukannya UU
No.7 thn 1992
• Sampai akhir tahun 1998, jumlah bank
syariah: 1 bank umum, 77 kantor BPR
• Awal tahun 2005, jumlah bank syariah: 3 bank
umum, 16 unit usaha syariah
• Bank syariah masih terkonsentrasi di Pulau
Jawa, khususnya Jadebotabek dan Bandung.
8. Bank Konvensional vs Bank Syariah
• Perbedaan Falsafah
Bank Syariahtidak melaksanakan sistem bunga
Bank Konvensionalmelaksanakan sistem bunga
• Konsep Pengelolaan Dana Nasabah
Bank Syariahdikelola dalam bentuk titipan/investasi
Bank Konvensionalmembungakan uang
• Kewajiban Mengelola Zakat
Bank syariah wajib mengelola zakat
• Struktur Organisasi
Adanya Dewan Pengawas Syariah
9. NO BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL
1 Berinvestasi pada usaha yang halal Bebas nilai
2
Atas dasar bagi hasil, margin
keuntungan, dan fee
Sistem bunga
3
Besaran bagi hasil tergantung kinerja
usaha
Besarannya tetap
4 Profit dan falah oriented Profit oriented
5 Pola hubungan kemitraan Hubungan debitur-kreditur
6 Ada dewan pengawas syariah Tidak ada lembaga sejenis
10. Sist. Bunga vs Sist. Bagi Hasil
NO SIST. BUNGA SIST. BAGI HASIL
1
Suku bunga waktu akad dengan
pedoman bank selalu untung
Besarnya resiko bagi hasil waktu akad
dengan adanya kemungkinan untung
dan rugi
2
% berdasarkan modal yang
dipinjamkan
Rasio bagi hasil berdasarkan jumlah
keuntungan yang diperoleh
3 Tidak tergantung dengan kinerja usaha Tergantung pada kinerja usaha
4
Eksistensi bunga diraguka
kehalalannya
Tidak ada agama yang meragukan
keabsahan bagi hasil
5
Pembayaran bunga tanpa
pertimbangan proyek yang dijalankan
Bagi hasil tergantung keuntungan
proyek yang dijalankan
11. Kegiatan Usaha Bank Syariah
Berdasarkan surat keputusan Direksi Bank Indonesia
Nomor 32/34/KEP/DIR/12 Mei 1999
12. Kegiatan usaha
• Menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan
• Melakukan penyaluran dana
• Memberikan jasa-jasa
• Melakukan kegiatan lain
• Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan
bank sepanjang disetujui oleh Dewan Syariah
Nasional
13. Badan hukum dan pendirian
• Bentuk hukum :
Perseroan terbatas
Koperasi
Perusahaan daerah
• Modal
Sekurang-kurangnya Rp. 3.000.000.000.000
(3triliyun rupiah)
• Pendirian
WNI atau WNI dgn WNA secara kemitraan
14. Tahap pertama (persetujuan prinsip)
• Rancangan akta pendirian badan hukum, termasuk rancangan
anggaran dasar
• Data kepemilikan
• Daftar calon anggota dewan komisaris dan dewan direksi
• Rencana susunan organisasi
• Rencana kerja untuk tahun pertama
• Bukti setoran modal sekurang-kurangnya 30% dari modal
disetor minimum
• Surat pernyataan dari calon pemegang saham bagi bank yang
berbadan hukum PT/PD atau dari calon anggota bagi bank
yang berbadan hukum koperasi
• Daftar calon pemegang saham dan daftar calon anggota
15. Tahap kedua (izin usaha)
• Akta pendirian badan hukum,
termasuk anggaran dasar yang
telah disahkan oleh instansi
berwenang
• Data kepemilikan
• Daftar sususnan dewan komisaris
dan direksi
• Susunan organisasi serta sistem
dan prosedur kerja,termasuk
prosedur personalia
• Bukti pelunasan modal disetor
minimum
• Bukti kesiapan operasional
• Surat pernyataan dari pemegang
saham
• Surat pernyataan tidak merangkap
jabatan melebihi ketentuan bagi
anggota dewan komisaris
• Surat pernyataan tidak merangkap
jabatan bagi anggota direksi
• Surat pernyataan dari anggota
dewan komisaris bahwa yang
bersangkutan tidak mempunyai
hubungan keluarga sesuai
ketentuan
• Surat pernyataan dari anggota
direksi anggota direksi bahwa yang
bersangkutan tidak mempunyai
hubungan keluarga sesuai
ketentuan
• Surat pernyataan dari direksi
16. Kepemilikan bank
Modal sendiri bersih
merupakan:
•Badan hukum PT/PD:
Penjumlahan dari modal
disetor, cadangan dan laba,
dikurangi penyertaan dan
kerugian
•Badan Hukum Koperasi:
Penjumlahan dari simpanan
pokok, simpanan wajib, hibah,
modal penyertaan, dana
cadangan, dan sisa hasil usaha,
dikurangi penyertaan dan
kerugian
Sumber dana yang digunakan
dalam rangka kepemilikan bank
berdasarakan prinsip syariah
dilarang:
•Berasal dari pinjaman atau
fasilitas pembiayaan dalam
bentuk apapun dari bank dan
atau pihak lain di Indonesia
•Berasal dari sumber yang
diharamkan menurut prinsip
syariah, termasuk dari dan
untuk tujuan pencucian uang
(money)
17. •Tidak termasuk dalam daftar orang tercela dibidang perbankan
sesuai dengan yang ditetapkan oleh bank Indonesia
•Menurut penilaian bank Indonesia yang bersangkutan memiliki
integritas yang baik. Memiliki akhlak dan moral yang baik,
mematuhi perundang-undangan yang berlaku, memiliki
komitmen yang tinggi terhadap pengembangan operasional
bank yang sehat, serta dinilai layak dan wajar untuk menjadi
pemagang saham bank.
Yang dapat menjadi pemilik bank berdasarkan prinsip
syariah:
19. Penyaluran Dana
• Pembiayaan atas prinsip Murabahah
• Pembiayaan atas prinsip Bai Bithaman Ajil
• Pembiayaan atas prinsip Mudharabah
• Pembiayaan atas prinsip Musyarakah
• Pembiayaan atas dasar prinsip Qard ul Hasan
20. Penghimpunan Dana
• Deposito atas dasar prinsip Mudharabah
• Tabungan atas dasar prinsip mudharabah
• Giro atas dasar prinsip wadiah