Dokumen tersebut membahas tentang hadis shahih, termasuk pengertian, ciri-ciri, macam-macam, dan kitab-kitab hadis shahih. Hadis shahih didefinisikan sebagai hadis yang sanadnya bersambung melalui periwayat yang adil dan dhabit sampai akhir sanad tanpa kejanggalan. Dibahas pula tentang ciri periwayat adil dan dhabit, serta macam-macam hadis shahih seperti hadis syadz.
3. Indikator
Pada akhir perkuliahan ini mahasiswa-
mahasiswi diharapkan mampu :
1. menjelaskan pengertian hadis shahih
2. menjelaskan ciri-ciri hadis shahih
3. menjelaskan macam-macam hadis shahih
4. menjelaskan beragam kitab hadis shahih
4. Materi Pokok
1. Hadis Shahih
2. Ciri-ciri Hadis Shahih
3. Macam-macam Hadis Shahih
4. Kitab-kitab Hadis Shahih
5. منتهاه الى الضابط العدل عن الضابط العدل بنقل سنده اتصل ما
معلل ول شادا يكون ول
artinya :”Hadis shahih adalah hadis yang musnad yang
bersambung sanadnya melalui proses periwayatan dari
orang yang adil lagi dhabit yang diperolehnya dari orang
yang adil dan dhabit pula dari awal sanad sampai akhir
sanad dengan tiada terdapat kejanggalan dan illat di
dalamnya”
6.
7. Sanad Bersambung ( Muttashil )
A. Perbedaannya dengan Hadis Marfu,
Muttashil dan Musnad
B. Ketidaksambungan sanad menjadikan
kualitas hadis menjadi hadis Munqathi’,
Mu’dhal, Muallaq, dll
8. Perawinya Adil
Syarat-syarat Keadilan Perawi :
a. Mukallaf
b. Muslim
c. Melaksanakan Ajaran Islam
d. Memiliki Muru’ah ( Shaleh )
Sifat-sifat yg merusak Keadilan Perawi:
a. Al Kazdib
b. Tuhmah Bil Kazdib
c. Perilaku Fasiq
d. Jahalatul Hal
e. Pelaku Bid’ah
9. Cara Mengetahui Keadilan Perawi
A. Bil Syuhrah
Metode ini merupakan metode yang sederhana,
karena hanya mengandalkan reputasi dan
kemasyhuran perawi di tengah-tengah
masyarakat.
B. Bil Tazkiyah
Metode ini agak lebih rumit dan kompleks
dibandingkan dengan metode pertama, karena
untuk mengetahui perawi itu adil atau tidak harus
melalui berbagai penelitian dan penyelidikan yang
mendalam lewat berbagai disiplin ilmu hadis
diantaranya ‘ilmu Jarh wa Ta’dil
10. Perawi Dhabit
a. Periwayat itu harus memahami dengan baik
makna dan pengertian riwayat yang telah
didengarnya (diterimanya)
b. Periwayat itu memiliki hafalan dengan baik
terhadap riwayat yang telah didengarnya itu
dengan tanpa terdapat kesalahan atau kekeliruan
pengutipan redaksi kata-katanya.
c. Periwayat itu mampu menyampaikan riwayat
yang telah didengarnya dan dihafalnya dengan
baik kapan saja dia menghendakinya.
11. Cara mengetahui Kedhabitan
a. Kedhabitan periwayat tersebut dapat diketahui
berdasarkan adanya persaksian dari para ulama pada
masanya.
b. Kedhabitan periwayat dapat diketahui juga berdasarkan
kesesuaian riwayatnya dengan riwayat yang disampaikan
oleh periwayat yang lain yang telah dikenal tingkat
kedhabitannya. Tingkat kesesuaiannya itu mungkin hanya
sampai pada tingkat makna atau mungkin pada tingkat
harfiah.
c. Apabila seorang periwayat sekali-kali mengalami
kekeliruan maka dia masih dapat dinyatakan sebagi
periwayat yang dhabit. Tetapi apabila kesalahan itu
seringkali terjadi maka periwayat yang bersangkutan tidak
lagi disebut sebagi perawi dhabit
12. Macam-macam Dhabit
a. Istilah Khafif dhabit diperuntukkan bagi periwayat yang:
(1) hafal dengan sempurna hadis yang diterimanya
(2) mampu menyampaikan dengan baik hadis yang
dihafalnya itu kepada orang lain.
b. Istilah Tamm al dhabth (kesempurnaan hafalan)
diperuntukkan bagi para perawi yang :
(1) hafal dengan sempurna hadis yang diterimanya
(2) mampu menyampaikan dengan baik hadis yang
dihafalnya itu kepada orang lain
(3) faham dengan baik hadis yang dihafalnya itu
Dhabit as Shadr dan Dhabit al KitabDhabit as Shadr dan Dhabit al Kitab
13. Al Syadz
A. Imam as Syafi’iy hadis Syadz, ialah bila hadis itu
diriwayatkan oleh seorang periwayat yang Tsiqat,
sedang periwayat yang lebih siqat lainnya
hadisnya bertentangan dengan hadis tersebut
B. al Hakim an Naisyabur hadis syadz ialah hadis
yang diriwayatkan oleh seorang periwayat yang
siqat akan tetapi tidak ada periwayat siqat lainnya
yang meriwayatkannya
C. Abu Ya’la al Khalily hadis syadz adalah hadis
yang sanadnya hanya satu macam baik
periwayatannya bersifat siqah maupun tidak
bersifat siqat
14. Cara-cara Menetapkan Syadz Hadis
Ke-syadz-an sanad hadis baru dapat diketahui
setelah diadakan penelitian sebagai berikut :
(a)Semua sanad yang mengandung matan hadis
yang pokok masalahnya memiliki kesamaan,
dihimpun dan diperbandingkan
(b)Para periwayat disemua sanad telah diteliti
(c)Apabila seluruh periwayat bersifat siqat dan
ternyata ada seorang periwayat yang sanadnya
menyalahi sanad lainnya maka sanad yang
menyalahi itu disebut sanad syadz sedang
sanad-sanad lainnya disebut sanad mahfuzh.
15. NABI
Ibn Abbas Ibn Abbas Ibn Abbas
Ausajaah Ausajaah Ausajaah
Amr Bin Dinar Amr Bin Dinar Amr Bin Dinar
Sufyan Bin
Uyyainah
Ibn Juraij Perawi Lain
Sanad
Mahfudz
Sanad Syadz
Ausajaah
Amr Bin Dinar
16. Pengertian ‘illat menurut istilah ilmu hadis,
sebagaimana yang dikemukakan oleh ibn sholah dan
an Nawawy ialah sebab yang tersembunyi yang
merusakkan kualitas hadis. Keberadaannya
menyebabkan hadis yang pada lahirnya tampak
berkualitas sahih menjadi tidak shahih
17. Ragam Bentuk ‘illat Hadis :
(a)Sanad yang tampak muttashil dan marfu’ ternyata muttashil
tetapi mauquf,
(b)Sanad yang tampak muttashil dan marfu’ ternyata muttashil
tapi mursal (hanya sampai pada tabi’i) atau
(c)Terjadi percampuran hadis dengan bagian hadis yang lain,
dan
(d)Terjadi kesalahan penyebutan periwayat, karena ada lebih
dari seorang periwayat memiliki kemiripan nama sedang
kualitasnya tidak sama-sama siqat. Dua bentuk illat yang
disebutkan pertama berupa sanad hadis terputus sedang dua
bentuk illat yang disebutkan terakhir berupa periwayat tidak
dhabit, sedikitnya tidak tamm al dhabth.
18. Derajat Kitab Hadis Shahih
A. Kitab Shahih Bukhari-Muslim
B. Kitab Shahih Bukhari
C. Kitab Shahih Muslim Saja
D. Kitab Syarat Sanad BM
E. Kitab Syarat Sanad B
F. Kitab Syarat Sanad M
G. Kitab Mu’tabar Lainnya ( Kitab2 Sunan )
19. Kitab-kitab Hadis Shahih :
• Al Jami’ al Shahih : Bukhari
• Al Jami’ al Shahih : Muslim
• Al Jami’ al Shahih : Abu ‘Awanah
• Al Jami’ al Shahih : Ibn Khuzaimah
• Al Jami’ al Shahih : Ibn Hibban
• Al Mustadrak *): Imam al Hakim
• *)Al mustadrak : Kumpulan hadis shahih yang
tidak terdapat pada BM dengan sanad
tersendiri yang digunakan oleh si Mukharrij.