SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 114
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Oleh: Khalid Mustafa
(Procurement Specialist)
Biodata Narasumber

E-mail: email@khalidmustafa.info
Blog: www.khalidmustafa.info
HP: 08170909035
PIN BB: 2AF759E2

Nama Lengkap: Khalid Mustafa, S.T.
Tempat/Tgl Lahir: Ujung Pandang, 17 Juni 1977
Pekerjaan: Procurement Consultant
Riwayat Pekerjaan:
- NV. Hadji Kalla (1995-1998)
- Makassar Perkasa Computer (1998-2000)
- SMK Panca Marga (2000-2002)
- SMK Tritunggal 45 (2002-2004)
- Balai Penataran Guru/Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi
Selatan (2002-2006)
- Biro Perencanaan & KLN Setjen Kemdiknas (2006-2008)
- SEAMEO SEAMOLEC (2008-2010)
- Biro Umum Setjen Kemdikbud (2010-2012)
- Keluar dari PNS TMT – 1 Maret 2012
- Komisaris PT. Sinergitas Teknika Mandiri (2013 – Sekarang)
- Pemilik KM & Partner – IT & Procurement Specialist (2013 – Sekarang)
Sertifikat dan Pelatihan PBJ
- Sertifikat Ahli Pengadaan Barang/Jasa (L4) – 2007
- Sertifikat TOT Tingkat Dasar (2011)
- Sertifikat TOT Peningkatan Kompetensi (2011, 2012, dan 2013)
- Sertifikat TOT Tingkat Menengah (2012)
- Sertifikat Pelatihan Internasional – Supply Chain Management – International
Trade Centre (2012)
- Sertifikat Pelatihan Keterangan Ahli PBJ - 2012
2
Dasar Hukum
1. KUH Perdata (BW)
2. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1985 Tentang Bea Materai
3. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat;
4. Undang Undang Nomor 18 Tahun 1999 Jasa Konstruksi;
5. Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa; dan
6. Undang Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
7. Undang Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
8. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
9. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat Daerah
10. Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
11. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara

12. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dan Perubahannya
13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
dan perubahannya;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pinjaman/Hibah Luar Negeri;
15. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
PENGERTIAN
Kontrak adalah suatu persetujuan antara
dua orang atau lebih, dimana menimbulkan
sebuah kewajiban untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu secara sebagian.
(Black’s Law Dictionary)
• Mengenai syarat sah perjanjiian, Pasal 1338
ayat 1 Kitab Undang Undang Hukum Perdata
(KUHPerdata) menyebutkan bahwa kontrak /
perjanjian yang mengikat hanyalah perjanjian
yang sah.
• Mengenai sahnya suatu perjanjian diatur
dalam Pasal 1320 KUHPerdata.
Pasal 1320 KUH Perdata menentukan empat
syarat sahnya kontrak / perjanjian, yaitu :





Adanya kesepakatan para pihak
Kecakapan untuk membuat perjanjian
Mengenai suatu hal (objek) tertentu
Adanya sebab yang halal (Geoorloofde
Oorzaak)
kebebasan
berkontrak

itikad
baik

asas
kepastian
hukum

konsensu
alitas
CATATAN PENTING
• Kontrak pengadaan merupakan materi hukum
yang diatur dalam KUH Perdata.
• Pasal 1338 Ayat 1 KUH Perdata menyatakan
bahwa suatu perjanjian yang dibuat secara sah
berlaku sebagai undang-undang bagi mereka
yang membuatnya.
• Oleh Karena itu, semua sengketa yang timbul
dari Kontrak Pengadaan harus diselesaikan
berdasarkan Kontrak (Hukum Perdata) dan
bukan berdasarkan Hukum Pidana .
Kontrak Pengadaan Pemerintah

PPK

Penyedia
Unsur-unsur Sebuah Kontrak
Pengadaan B/J
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kesepakatan
Pertimbangan
Kapasitas mengadakan kontrak
Obyek yang sah
Pelayanan publik
Prinsip kehati-hatian
Kontrak Pengadaan B/J
dan Kontrak Bisnis
Kontrak Pengadaan
Perjanjian tertulis

PPK dan penyedia
barang/jasa
Diatur dalam Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010

Persamaan/Perbedaan

Bentuk

Kontrak Bisnis
Perjanjian baik tertulis
maupun tidak tertulis

Para Pihak

Para pihak bisa siapa saja

Spesifikasi

Kebebasan Berkontrak

Jenis

Kebebasan Berkontrak

asalkan adanya kesepatan

(Freedom of contract)

dan perubahannya
Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 dan

(Freedom of contract) dan

perubahannya menganut

biasanya sesuai dengan

beberapa jenis Kontrak

transaksi bisnis yang

Pengadaan

dilakukan
Jenis Kontrak Pengadaan
• Lisan : kontrak atau perjanjian yang dibuat oleh
para pihak cukup dengan lisan atau kesepakatan
para pihak (Pasal 1320 KUH Perdata)
• Tertulis : kontrak tertulis merupakan kontrak yang
dibuat oleh para pihak dalam bentuk tulisan.
• Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
Kontrak Pengadaan harus berbentuk perjanjian
tertulis.
Tanda Bukti Perjanjian Tertulis (Perpres
54 Tahun 2010)
Bukti Pembelian SD Rp. 5.000.000,Kuitansi SD Rp. 10.000.000,Surat Perintah Kerja (SPK)
a. Konstruksi /Jasa lainnya SD Rp. 100.000.000,b. Jasa Konsultansi SD Rp.50.000.000, Surat Perjanjian
a. Konstruksi /Jasa lainnya diatas Rp.
100.000.000,b. Jasa Konsultansi di atas Rp.50.000.000,-
Tanda Bukti Perjanjian Tertulis (Perpres
70 Tahun 2012)
Bukti Pembelian s.d. Rp. 10.000.000,Kuitansi s.d. Rp. 50.000.000,Surat Perintah Kerja (SPK)
a. Konstruksi /Jasa lainnya s.d. Rp. 200.000.000,b. Jasa Konsultansi SD Rp.50.000.000, Surat Perjanjian
a. Konstruksi /Jasa lainnya diatas Rp.
200.000.000,b. Jasa Konsultansi di atas Rp.50.000.000,-
Jenis Kontrak
Cara Pembayaran

• Lumpsum
• Harga Satuan
• Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan
• Turnkey
• Persentase

Pembebanan Tahun
Anggaran

• Tahun Tunggal
• Tahun Jamak

Sumber Pendanaan

• Pengadaan Tunggal
• Pengadaan Bersama
• Payung

Jenis Pekerjaan

• Pekerjaan Tunggal
• Pekerjaan Terintegrasi
TAHAPAN PENYUSUNAN KONTRAK
Perencanaan

Persiapan

Pelaksanaan

Penandatanganan

Pelaksanaan

Serah Terima

Umum

Pemilihan

Pemilihan

Kontrak

Kontrak

Pekerjaan

• Kejelasan
transaksi Kontrak
• Pemahaman
Perpres 54/2010
• Pemahaman
Peraturan
perundang
undangan terkait
• Pihak dalam
Kontrak
• Praktek Terbaik

• Perencanaan
Penyusunan
Kontrak
• Identifikasi Isu
Hukum Penting
• Pemilihan Jenis
Kontrak
• PPK Menyusun
Rancangan
Kontrak

• ULP/Pejabat
Pengadaan
Memberikan
Penjelasan
termasuk
Dokumen Kontrak

• PPK Mencermati
semua substansi
Kontrak
• Menyempurnakan
Rancangan
Kontrak
• Penandatanga
nan Kontrak

• PPK Mencermati
Seluruh Dokumen
& Klausul Kontrak
• PPK menerbitan
SPMK
• Addendum Kontrak
(jika perlu)
• PPK
Mengendalikan
Pelaksanaan
Kontrak

• Panitia/Pejabat
Penerimaan Hasil
Pekerjaan melakukan
penilaian pekerjaan
berdasarkan Kontrak
• Panitia/Pejabat
Penerimaan Hasil
Pekerjaan menerima
Pekerjaan
Pada Tahap Penandatanganan Kontrak
Sebelum

Pokok

Setelah

Penandatanganan Kontrak

Permasalahan

Penandatanganan Kontrak

ULP/Pejabat Pengadaan

Tanggung Jawab

PPK

Hukum Administrasi Negara

Hukum

Hukum Perdata

Sanksi Administrasi

Sanksi

Sanksi Ganti Rugi (Gugatan
Perdata)

Pengaduan

Penyelesaian

Penyelesaian Perselisihan

Perselisihan

antara PPK dan Penyedia
melalui Musyawarah,
Arbitrase atau Pengadilan

Dokumen Pengadaan
Hari Kerja

Pengaturan
Hari

Kontrak Pengadaan
Hari Kalender
Bagian-bagian Kontrak
K
O
N
T
R
A
K

Surat Perjanjian
SSUK
SSKK
Spesifikasi Teknis, KAK
Daftar Kuantitas & Harga
Pasal 64 Ayat 4 Perpres 54 Tahun 2010
Anatomi Kontrak


Bagian Pendahuluan
 Sub-bagian Pembuka
 Sub-bagian Pencantuman Identitas Para Pihak
 Sub-bagian Pertimbangan

 Bagian Isi







Klausul Nilai Kontrak
Klausul Peristilahan dan Ungkapan
Klausul Kesatuan Dokumen
Hierarki Dokumen
Hak & Kewajiban
Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian



Bagian Penutup



Blok Penandatanganan
Bagian Pendahuluan
Sub-bagian Pembuka
Sub-bagian Pencantuman Identitas Para Pihak
Sub-bagian Pertimbangan
Contoh: Sub-bagian Pembuka
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua
lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”)
dibuat dan ditandatangani di __________
pada hari __________ tanggal __ bulan
__________ tahun ____ antara:
Isu Hukum: sub bagian pembuka memiliki isu hukum penting seperti
penggunaan singkatan pengenal dokumen, tempat penandatanganan
dan waktu penandatanganan
Implikasi hukum:
1. Ketiadaan klausul singkatan sebagai pengenal dokumen perjanjian
tidak berdampak pada kekuatan hukum atas kontrak tersebut.
2. Penulisan tempat penandatanganan memiliki implikasi hukum
keberlakuan kontrak sejak kontrak dibubuhkan di tempat tersebut.
3. Penulisan waktu penandatanganan kontrak dapat memiliki implikasi
hukum atas ruang lingkup waktu (temporal scope) kontrak, sesuai
dengan klausul jangka waktu pelaksanaan kontrak.
Solusi Hukum: Sub bagian pembuka harus dirumuskan secara jelas
dan cermat. Penulisan waktu penandatangan diformulasikan dengan
menggunakan ”huruf” untuk mencegah terjadinya kesalahan.
Contoh: Sub-bagian Pencantuman Identitas
Para Pihak Penyedia Perorangan
I. __________ [nama Pejabat Pembuat Komitmen], selaku Pejabat
Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama __________
[nama proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen], yang
berkedudukan di __________ [alamat kantor Pejabat Pembuat
Komitmen], berdasarkan Surat Keputusan _______________ [pejabat
yang menandatangani SK penetapan sebagai PPK] No
_______________ [nomor SK penetapan sebagai PPK] (selanjutnya
disebut “PPK”);
dan
II __________ [nama penyedia], sebagai tenaga ahli __________ [posisi
tenaga ahli penyedia], yang bertindak untuk dan atas nama
__________ [diri sendiri], yang beralama di __________ [alamat
Penyedia Jasa Konsultansi], berdasarkan kartu identitas berupa
________ [KTP/SIM/Paspor/identitas lain yang masih berlaku] No.
__________ [nomor kartu identitas] (selanjutnya disebut “Penyedia”).
Contoh : Sub-bagian Pencantuman Identitas Para
Pihak dengan Penyedia Badan Hukum
I. __________ [nama Pejabat Pembuat Komitmen], selaku Pejabat
Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama
__________ [nama proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen], yang berkedudukan di __________ [alamat Pejabat
Pembuat Komitmen], berdasarkan Surat Keputusan
_______________ [pejabat yang menandatangani SK penetapan
sebagai PPK] N _______________ [nomor SK penetapan sebagai
PPK] (selanjutnya disebut “PPK”);
dan
II. __________ [nama wakil penyedia], __________ [jabatan wakil
penyedia], yang bertindak untuk dan atas nama __________ [nama
penyedia], yang berkedudukan di __________ [alamat Penyedia
Jasa Konsultansi] , berdasarkan Akta Notaris No. __________
[nomor akta notaris], tanggal _________ [tanggal penerbitan akta]
yang dikeluarkan oleh Notaris ____________ [nama notaris
penerbit akta] (selanjutnya disebut “Penyedia”).
Isu Hukum: sub bagian pencantuman identitas memiliki isu hukum penting
seperti kesepakatan para pihak dan kapasitas (kecakapan) para pihak untuk

mengikatkan diri pada Perjanjian.
Implikasi hukum:
1. Ketiadaan klausul sub bagian pencantuman
menyebabkan tidak sahnya suatu perjanjian.

identitas

dapat

2. Perumusan klausul sub bagian pencantuman identitas yang tidak
jelas dan tidak tegas seperti tidak adanya kapasitas dan jabatan
orang yang mewakili Para pihak ataupun tidak menyebutkan
landasan hukum pendirian badan hukum Penyedia ataupun tidak
adanya SK Penetapan PPK dapat menyebabkan tidak sahnya suatu
perjanjian karena tidak terpenuhinya syarat kapasitas (kecakapan)
para pihak untuk mengikatkan diri pada Perjanjian.
Solusi Hukum: Sub bagian pencantuman identitas harus dirumuskan secara
lengkap, jelas dan akurat. Penulisan Sub bagian pencantuman identitas harus
disertai dengan landasan hukum pendirian badan hukum Penyedia dan SK
Penetapan PPK.
Contoh: Sub-bagian Pertimbangan
• MENGINGAT BAHWA:
a.

PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Jasa
Lainnya sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini
(selanjutnya disebut “Pekerjaan Pengadaan Jasa Lainnya”);
b. Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki
keahlian profesional, personil, dan sumber daya teknis,
serta telah menyetujui untuk menyediakan Jasa Lainnya
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
c. PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang
diwakili;
d. PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa
sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masingmasing pihak:
Isu Hukum: Klausul sub bagian pertimbangan memiliki isu hukum penting
seperti kesepakatan para pihak dan kapasitas (kecakapan) para pihak
untuk mengikatkan diri pada Perjanjian.

Implikasi hukum:
1. Ketiadaan klausul sub bagian pertimbangan tidak berakibat pada
sahnya atau tidaknya suatu perjanjian.
2. Ketiadaan klausul sub bagian pertimbangan dapat memiliki implikasi
hukum ketidakjelasan keterkaitan Kontrak dengan Kegiatan
Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010. Keterkaitan Kontrak dengan Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 sangat penting dalam rangka pengaturan kontrak dan
penegasan bahwa penerapan kebebasan berkontrak (freedom of
contract) tidak boleh melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010.
Solusi Hukum: Klausul sub bagian pertimbangan harus dirumuskan
secara lengkap dan jelas khususnya terkait dengan Kegiatan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah. Klausul sub bagian pertimbangan sebagiknya
menggunakan kalimat umum dan bukan berisi kalimat perintah, larangan
dan atau kalimat operatif lainnya.
Bagian Isi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Klausul Nilai Kontrak
Klausul Peristilahan dan Ungkapan
Klausul Kesatuan Dokumen
Hierarki Dokumen
Hak & Kewajiban
Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian
Contoh : Klausul Nilai Kontrak untuk Kontrak
Harga Satuan atau Kontrak Gabungan
Harga Satuan dan Lumpsum ditulis
sebagai berikut
• “Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak
termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan rincian biaya satuan
pekerjaan sebagaimana tercantum dalam
Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi
Teknis dan Biaya adalah sebesar
Rp__________ (_________________rupiah);”
Isu Hukum: Klausul nilai kontrak memiliki isu hukum penting seperti
kewajiban harga yang harus dibayarkan oleh PPK kepada Penyedia
dan dasar hukum bagi pengeluaran jumlah dana bagi pelaksanaan
pekerjaan.
Implikasi hukum:
1. Perumusan klausul nilai kontrak yang tidak akurat dapat merugikan
PPK dan menyebabkan tidak berjalannya kegiatan penyediaan
barang/jasa secara baik.
2. Ketiadaan klausul nilai kontrak dapat berakibat pada sahnya atau
tidaknya
suatu
perjanjian
karena
dapat
menyebabkan
ketidakjelasan syarat sah mengenai “suatu hal/objek tertentu”.
3. Sebagai tambahan, berdasarkan United Nations Convention on
Contracts for the International Sale of Goods (CISG), Kontrak harus
menyebutkan dengan jelas Nilai Kontrak.
Solusi Hukum: Klausul nilai kontrak harus dirumuskan dengan angka
dan huruf secara jelas, lengkap dan akurat.
Contoh: Klausul Peristilahan dan
Ungkapan
Pasal 1
Peristilahan dan Ungkapan
”Peristilahan dan ungkapan dalam Surat
Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran
Surat Perjanjian ini”
Isu Hukum: Klausul definisi, peristilahan dan ungkapan memiliki isu hukum
penting terkait pengertian yang akan digunakan dalam pengaturan dan
pelaksanaan Kontrak.
Implikasi hukum:
1. Definisi dalam Kontrak harus sesuai Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
dan peraturan perundang undangan yang berlaku.
2. Definisi, peristilahan dan ungkapan yang berbeda dengan Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 dan peraturan perundang undangan yang
berlaku dapat menyebabkan pertentangan dan konflik pengaturan dalam
pelaksanaan Kontrak.
3. Perumusan klausula definisi, peristilahan dan ungkapan dapat berimplikasi
hukum atas ruang lingkup kontrak khususnya hak, kewajiban, waktu dan
kegiatan pengadaan barang/jasa.
Solusi Hukum: Perumusan Klausul definisi, peristilahan dan ungkapan harus
dirumuskan dengan merujuk Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan peraturan
perundang undangan yang berlaku. Perumusan Klausul definisi harus cermat dan
jelas kata demi kata (verbatim).
Contoh : Klausul Satu-Kesatuan
Dokumen
”Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian
yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian;
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga (apabila
ada);
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP,
BAPP.”
Isu Hukum: Klausul satu-kesatuan dokumen memiliki isu
hukum penting terkait keberlakuan semua dokumen Kontrak
Implikasi hukum:
1. Ketiadaan
Klausul
satu-kesatuan
dokumen
menyebabkan salah satu atau beberapa dokumen selain
surat perjanjian tidak memiliki kekuatan hukum yang
mengikat.
2. Keberlakukan dan kekuatan hukum yang mengikat
keseluruhan dokumen Kontrak sangat penting karena
Pengadaan Barang/Jasa setelah penandatanganan
diatur penuh oleh Dokumen Kontrak.
Solusi Hukum: Perumusan Klausul satu-kesatuan dokumen
harus dirumuskan secara lengkap dengan menyebutkan seluruh
nama/judul dokumen terkait dengan jelas dan benar (verbatim).
Contoh: Klausul Hierarki Dokumen
Pasal 3
Hierarki Dokumen
1.
2.

Dokumen-dokumen kontrak ini merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini.
Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam
dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut:
a. adendum Surat Perjanjian;
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga (apabila ada);
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
Isu Hukum: Klausul hierarki dokumen memiliki isu hukum
tata urutan keberlakuan semua dokumen Kontrak.
Implikasi hukum:
1. Keberlakuan
semua
dokumen
Kontrak
sesuai
pengaturan klausul hierarki dokumen Kontrak.
2. Penafsiran dan interpretasi dokumen Kontrak dilakukan
berdasarkan hierarki dokumen Kontrak.
3. Urutan hierarki dokumen Kontrak yang tidak tepat dapat
menyebabkan tidak berlakunya ketentuan yang penting
dan mendasar pada saat terjadinya pertentangan antar
dokumen.
Solusi Hukum: Perumusan Klausul hierarki dokumen
harus dirumuskan secara cermat, tepat dan urutan sesuai
dari dokumen yang paling tinggi, penting dan mendasar
Contoh: Klausul Hak dan Kewajiban
Pasal 4
Hak dan Kewajiban PPK
PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Penyedia;
2. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana
yang dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
Contoh: Klausul Hak dan Kewajiban
Pasal 5
Hak dan Kewajiban Penyedia
Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1.
2.
3.
4.

menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari
PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
Isu Hukum: Klausul Hak dan Kewajiban memiliki isu hukum
terkait kewajiban dan hak para pihak dalam Kontrak
Pengadaan.
Implikasi hukum:
1. Para pihak wajib melaksanakan seluruh kewajiban yang
diatur dalam dokumen Kontrak.
2. Para pihak berhak mendapatkan hak yang diatur dalam
dokumen Kontrak.
3. Tertundanya atau tidak dilaksanakannya klausul hak dan
kewajiban memiliki implikasi hukum pembayaran ganti
rugi, kompensasi dan/atau pemutusan Kontrak.
Solusi Hukum: Perumusan Klausul hierarki dokumen
harus dirumuskan secara cermat, jelas, hati-hati dan sesuai
dengan kemapuan para pihak. Pelaksanaan Klausul Hak
dan Kewajiban sebaiknya disertai bukti pendukung antara
lain bukti pembayaran, berita acara dan tanda terima.
Contoh: Klausul Mulai Berlakunya
Perjanjian
”Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung
sejak tanggal yang ditetapkan dalam SyaratSyarat Umum/Khusus Kontrak dengan tanggal
mulai
dan
penyelesaian
keseluruhan
pekerjaan sebagaimana diatur dalam SyaratSyarat Umum/Khusus Kontrak.”
Isu Hukum: Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian memiliki isu hukum
terkait ruang lingkup waktu dan masa perjanjian, dan kewajiban dan hak
para pihak dalam Kontrak Pengadaan.
Implikasi hukum:
1. Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian memiliki implikasi hukum
dimulainya hubungan hukum secara kontraktual antara para pihak
dan mulai berlakunya semua ketentuan dalam dokumen Kontrak.
2. Hak dan kewajiban para pihak dalam Kontrak lahir sejak mulai
berlakunya perjanjian
3. Ruang lingkup waktu (temporal scope) sangat ditentukan sejak mulai
berlakunya perjanjian.
Solusi Hukum: Perumusan Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian harus
dirumuskan secara cermat, akurat dan jelas. Perumusan Klausul Mulai
Berlakunya Perjanjian dalam surat perjanjian tidak boleh saling
bertentangan dengan pengaturan dalam SSUK dan SSKK.
Bagian Penutup
• Sub-bagian Kata Penutup
• Sub-bagian Ruang Penempatan Tanda Tangan
Contoh : Sub-bagian Kata Penutup
DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah
bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini
pada tanggal tersebut di atas dan
melaksanakan
Kontrak
sesuai
dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di
Republik Indonesia.
Isu Hukum: Klausul sub-bagian Kata Penutup memiliki isu
hukum penaatan atas peraturan perundang undangan.
Implikasi hukum:
1. Ketiadaan klausul sub-bagian Kata Penutup tidak
berakibat pada sahnya atau tidaknya suatu perjanjian.
2. Klausul sub-bagian Kata Penutup memiliki implikasi
hukum bahwa Kontrak Pengadaan harus sesuai dan
tidak bertentangan dengan Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 dan peraturan perundang undangan terkait
lainnya.
Solusi Hukum: Klausul sub-bagian Kata Penutup harus
digunakan agar tidak terjadi pertentangan antara Kontrak
dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan
peraturan perundang undangan terkait lainnya.
Sub-bagian Ruang Penempatan Tanda
Tangan
Untuk dan atas nama
Penyedia
Materai Rp.6.000,00

Untuk dan atas nama PPK

Tanggal materai
diisi tanggal

__________
[tanda tangan dan cap (jika
salinan asli ini untuk
Penyedia Jasa Konsultansi
maka rekatkan materai
Rp 6.000,-)]
[nama lengkap]
[jabatan]

__________
[tanda tangan (jika salinan
asli ini untuk
proyek/satuan kerja
Pejabat Pembuat
Komitmen maka rekatkan
materai Rp 6.000,-)]
[nama lengkap]
[jabatan]
Isu Hukum: Klausul Sub-bagian Ruang Penempatan Tanda Tangan
memiliki isu hukum kesepakatan para pihak, keberlakuan dan mulai
berlakunya Kontrak, dan kapasitas (kecakapan) para pihak untuk
mengikatkan diri pada Perjanjian.
Implikasi hukum:
1. Ketiadaan Tanda Tangan memiliki implikasi hukum tidak sahnya
Kontrak.
2. Penempatan tanda tangan orang atau pihak yang tidak memiliki
kapasitas (kecakapan) untuk mengikatkan diri pada Perjanjian
dapat menyebabkan tidak sahnya Kontrak.
3. Ketiadaan materai dalam penandatanganan Kontrak bertentangan
dengan peraturan perundang undangan dan dokumen Kontrak
tersebut tidak dapat dijadikan alat bukti.
Solusi Hukum: Klausul Sub-bagian Ruang Penempatan Tanda Tangan
harus mencakup Nama Para Pihak, nama pihak yang mewakili sesuai
dengan kartu identitas, jabatan serta dibubuhi materai.
Lampiran
Dalam Kontrak Pengadaan memiliki lampiran dokumen-dokumen
berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian;
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran;
d. daftar kuantitas dan harga, (apabila ada);
e. syarat-syarat khusus Kontrak;
f. syarat-syarat umum Kontrak;
g. spesifikasi khusus;
h. spesifikasi umum;
i. gambar-gambar; dan
j. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
•
Klausul Lain yang Pokok Dalam
Dokumen Kontrak
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

Klausul Definisi
Klausul Bahasa dan Hukum yang Berlaku
Keutuhan Kontrak
Klausul Keterpisahan
Klausul Perpajakan
Korespondensi atau Pemberitahuan
Kerahasiaan
Klausul Hak Kekayaan Intelektual
Klausul Jangka Waktu Pelaksanaan
Klausul Tata Cara Pembayaran
Klausul Ruang Lingkup
Klausul Lain yang Pokok Dalam
Dokumen Kontrak
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.

Klausul Peristiwa Cedera Janji
Klausul Penyelesaian Perselisihan
Klausul Keadaan Memaksa (Force Major)
Klausul Pengakhiran dan Pemutusan
Klausul Hak Kepemilikan
Penanggungan atau Pembebasan Tanggung Jawab
Klausul Pengalihan Hak
Larangan Pemberian Komisi
Klausul Pelaporan
Perubahan (Amendment) atau Adendum
Contoh Klausul Definisi:
Definisi
Pasal 1
Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini
harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai
berikut:
1.1 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat
pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/
Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang
disamakan pada Institusi lain Pengguna APBN/APBD.
1.2 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah
pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau
ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.
1.3 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah
pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Jasa
Lainnya.
Contoh 1. Klausul Bahasa dan Hukum:
Pasal 2
Bahasa dan Hukum
1. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa
Indonesia.
2. Hukum berlaku adalah Hukum Republik
Indonesia
Contoh : Klausul keutuhan Kontrak:
“Kontrak ini memuat semua ketentuan dan
persyaratan yang telah disetujui oleh Para
Pihak. Para Pihak tidak diperbolehkan untuk
mengikatkan diri atau bertanggung jawab
atas pernyataan, janji, atau persetujuan yang
tidak tercantum dalam Kontrak ini.”
Contoh Klausul Keterpisahan:
“Jika salah satu atau beberapa ketentuan
dalam Kontrak ini berdasarkan Hukum yang
Berlaku menjadi tidak sah, tidak berlaku, atau
tidak dapat dilaksanakan maka ketentuanketentuan lain tetap berlaku secara penuh.”
Contoh : Klausul Perpajakan
”Ketentuan mengenai perpajakan adalah
seluruh ketentuan perpajakan yang berlaku di
Indonesia”
Contoh: Klausul Perpajakan
Bab XX
Perpajakan
Penyedia berkewajiban untuk membayar
semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain
yang dibebankan oleh hukum yang berlaku
atas pelaksanaan Kontrak. Semua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah
termasuk dalam nilai Kontrak.
Contoh : Klausul Korespodensi atau
Pemberitahuan (Notice):
“Semua pemberitahuan, permohonan, atau
persetujuan berdasarkan Kontrak ini akan dibuat
secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan
dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah
Para Pihak, atau jika disampaikan melalui surat,
e-mail, dan/atau faksimili yang ditujukan ke
alamat yang tercantum dalam SSKK.”
Contoh : Klausul Kerahasiaan
“Penyedia tidak diperkenankan menggunakan
dokumen-dokumen kontrak atau dokumen
lainnya yang berhubungan dengan kontrak
oleh pihak lain, misalnya Kerangka Acuan
Kerja, gambar-gambar, pola, serta informasi
lain yang berkaitan dengan kontrak tanpa ijin
tertulis dari PPK”
Contoh Klausul Hak Kekayaan Intelektual:
“Penyedia wajib membebaskan PPK dari
segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga
yang disebabkan penggunaan Hak Kekayaan
Intelektual oleh penyedia.”
Contoh Klausul Jangka Waktu Pelaksanaan:
Pasal 2
Jangka Waktu Pelaksanaan
1. Pelaksanaan Pekerjaan tersebut di atas dilaksanakan
selama 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal
ditandatanganinya Surat Perjanjian kerjasama ini
sampai dengan tanggal 30 juli 2011.
2. Perpanjangan waktu hubungan kerja setelah
berakhirnya Surat Perjanjian Kerjasama ini, hanya
dapat diadakan sesuai dengan kebutuhan PPK
Contoh Klausul Tata Cara Pembayaran:
Pasal 8
PEMBAYARAN
1.
2.
3.
4.

5.

Besaran biaya pelaksanaan pekerjaan sebesar-besarnya
(maksimal) sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta
rupiah).
Pembiayaan pelaksanaan pekerjaan oleh PPK kepada Penyedia
dilakukan berdasarkan pada ketentuan peraturan perundangundangan.
Pelaksanaan pembayaran dilakukan secara bertahap (termin),
dalam 2 (dua) termin.
Termin ke 1 (satu) Penyedia berhak menerima pembayaran dari
PPK sebesar 40% (empat puluh persen) dari total biaya
pelaksanaan pekerjaan, yaitu sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh
juta rupiah), setelah ditandatanganinya perjanjian kerjasama ini
dan surat pernyataan kesiapan pelaksanaan pekerjaan.
Termin ke 2 (kedua) ,,,,,,,,
• Khusus untuk pembayaran agar
memperhatikan jenis kontrak
• Untuk kontrak yang dilaksanakan pada akhir
tahun, harus memperhatikan kemungkinan
keterlambatan pembayaran dan implikasi
terhadap pembayaran pekerjaan tersebut
Contoh Klausul Ruang Lingkup:
Pasal XX
Ruang Lingkup
PPK memberi pekerjaan kepada Penyedia
berdasarkan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Kerja (RKS) serta Kerangka Acuan Kerja (KAK)
dan Berita Acara Penjelasan beserta
perubahannya.
Contoh Klausul Cidera Janji:
Pasal 2
Cidera Janji
1. Penyedia wajib membayar sanksi denda sebagai
akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap
kewajiban-kewajiban Penyedia dalam Kontrak ini.
2. PPK dapat mengenakan denda dengan memotong
angsuran pembayaran prestasi pengadaan Penyedia.
3. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung
jawab kontraktual Penyedia.
Penyelesaian Perselisihan (Dispute
Settlement)
1. Penyelesaian melalui Pengadilan atau litigasi
(judicial settlement)
2. Penyelesaian diluar pengadilan atau dikenal
denan Alternatif Penyelesaian Sengketa
(alternative dispute settlement)
Contoh: Klausul Penyelesaian
Perselisihan
Bab XX
Penyelesaian Perselisihan
”PPK dan penyedia berkewajiban untuk berupaya
sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua
perselisihan yang timbul dari atau berhubungan
dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau
setelah pelaksanaan pekerjaan. Jika perselisihan tidak
dapat diselesaikan secara musyawarah maka
perselisihan akan diselesaikan melalui pengadilan
negeri dalam wilayah hukum Republik Indonesia.”
Penyelesaian diluar pengadilan atau
dikenal denan Alternatif Penyelesaian
Sengketa (alternative dispute settlement)

• Negosiasi
• Mediasi.
• Konsiliasi.
• Arbitrasi
Negosiasi
adalah proses bekerja untuk mencapai suatu
perjanjian dengan pihak lain, suatu proses
interaksi dan komunikasi yang dinamis dan
bervariasi, serta bernuansa sebagaimana
keadaan atau yang dapat dicapai orang (Garry
Goodpaster, 1999)
Arbritase
adalah cara penyelesaian suatu sengketa
perdata di luar peradilan umum, yang
didasarkan pada suatu Perjanjian Arbitrase
secara tertulis oleh para pihak yang
bersengketa, atau Perjanjian Arbitrase
tersendiri yang dibuat para pihak setelah
timbul sengketa (UU RI. No. 30/1999 Pasal 1
ayat 3).
CATATAN PENTING
Pengadilan Negeri TIDAK BERWENANG untuk
mengadili sengketa para pihak dalam
pengadaan barang/jasa yang telah terikat
dalam Kontrak Pengadaan yang telah memilih
mekanisme penyelesaian sengketa melalui
Arbitrase. (Pasal 3 dari UU No. 30 Tahun 1999)
Keadaan Memaksa (Force Majeure)
• Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang
terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak
dapat diperkiraka sebelumnya, sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi. Hal ini diatur
dalam Pasal 91 Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010.
Contoh Klausul Keadaan Kahar:
Bab XX
Keadaan Kahar
1. Kewajiban salah satu pihak dalam Perjanjian ini akan
ditangguhkan sepanjang dan selama pelaksanaannya
terhalang oleh keadaan kahar meliputi
•
•
•
•
•
•

2.

Bencana alam;
Bencana non alam;
Bencana sosiali;
Pemogokan;
Kebakaran; dan/atau
Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui
keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait

Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal yang
merugikan akibat perbuatan atau kelalaian Para Pihak.
Pengakhiran atau Pemutusan
(Termination)
• Pengakhiran dapat disebabkan karena
berakhirnya jangka waktu kontrak atau
disepakati berahirnya kontrak oleh Para Pihak.
Selain itu, Pengakhiran juga dapat disebabkan
Para pihak cedera janji dan / atau tidak
memenuhi kewajiban dan tanggung-jawabnya
sebagaimana diatur didalam kontrak.
Pengakhiran atau Pemutusan
(Termination)
• Berdasarkan Pasal 93 ayat 1 Perpres 54/2010, maka PPK
dapat memutuskan Kontrak secara sepihak apabila:

– denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan
Penyedia Barang/Jasa sudah melampaui 5% (lima perseratus)
dari nilai Kontrak;
– Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan;
– Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN, kecurangan
dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan
oleh instansi yang berwenang; dan/atau
– pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN
dan/atau pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh instansi yang
berwenang.
Pengakhiran atau Pemutusan
(Termination)
•

Berdasarkan Pasal 93 ayat 1 Perpres 70/2012, maka PPK dapat
memutuskan Kontrak secara sepihak apabila:

– kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya
kontrak
– berdasarkan penelitian PPK, Penyedia Barang/Jasa tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;
– setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50
(lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan,
Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;
– Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan
tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
– Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau
pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang
berwenang; dan/atau
– pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
Contoh Klausul Pengakhiran/Pemutusan:
Pasal XX
PEMUTUSAN
1.

Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan Kontrak ini dengan
pemberitahuan tertulis kepada penyedia.

2.

Jika Kontrak diputuskan sebelum waktu pelaksanaan pekerjaan
berakhir dan pemutusan tersebut akibat Keadaan Kahar atau
bukan karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia
berhak atas pembayaran pekerjaan secara pro rata sesuai dengan
prestasi pekerjaan yang dapat diterima oleh PPK.
Pemutusan dapat dilakukan apabila:

3.

1.
2.

…
…
Hak Kepemilikan (Ownership)
Contoh Klausul Hak Kepemilikan:
Pasal XX
HAK KEPEMILIKAN
(1) PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung
atau disediakan sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia
kepada PPK. Jika diminta oleh PPK maka penyedia berkewajiban untuk
membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada
PPK sesuai dengan hukum yang berlaku.
(2) Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh
PPK tetap pada PPK, dan semua peralatan tersebut harus dikembalikan
kepada PPK pada saat Kontrak berakhir atau jika tidak diperlukan lagi
oleh penyedia. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan dalam
kondisi yang sama pada saat diberikan kepada penyedia dengan
penegecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.
Penanggungan atau Pembebasan
Tanggung Jawab
Contoh Klausul Penanggunan atau Pembebasan Tanggung Jawab:
Pasal XX
PENANGGUNGAN
Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung
tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan,
tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau
tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan
klaim atas kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia,
dan/atau cedera tubuh, sakit atau kematian personil penyedia, dan/atau
kehilangan atau kerusakan harta benda, serta cedera tubuh, sakit atau
kematian pihak ketiga yang timbul dari pelaksanaan Kontrak, terlepas dari
bagaimana, kapan, atau di mana kerugian tersebut terjadi.
Pengalihan Hak (Assignment of Rights)
• Klausul Pengalihan Hak mengatur mengenai
pelimpahan pekerjaan dari Penyedia kepada
Pihak Ketiga. PPK dapat berkeberatan apabila
keseluruhan pekerjaan diserahkan kepihak ketiga.
Bila sebagian pekerjaan biasanya diizinkan
(tertulis).
• Jadi dalam pasal ini diatur bahwa pekerjaan tidak
boleh diserahkan secara keseluruhan kepada
pihak ketiga. Penyerahan sebagian boleh dengan
izin tertulis lebih dulu dari PPK.
Contoh: Klausul Pengalihan Hak
Bab XX
Pengalihan Hak
(1) Penyedia dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh Kontrak
ini. Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger)
maupun akibat lainnya.
(2) Penyedia dilarang untuk mensubkontrakkan sebagian/seluruh
pekerjaan utama dalam Kontrak ini.
(3) Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan kepada
Penyedia spesialis setelah persetujuan tertulis dari PPK. Penyedia
tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan.
(4) Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan dan
Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam SSKK.
Larangan Pemberian Komisi
Contoh: Klausul Larangan Pemberian Komisi
Bab XX
Larangan Pemberian Komisi
Penyedia menjamin bahwa tidak satu pun personil satuan
kerja PPK telah atau akan menerima komisi atau
keuntungan tidak sah lainnya baik langsung maupun tidak
langsung dari Kontrak ini. Penyedia menyetujui bahwa
pelanggaran syarat ini merupakan pelanggaran yang
mendasar terhadap Kontrak ini.
Pelaporan
Contoh: Klausul Pelaporan
Bab XX
Pelaporan
Penyedian wajib memberian laporan kemajuan
hasil pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan
Kontrak kepada PPK.
Perubahan atau Adendum
(Amendment)
• Berasarkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 dan Standar Biding Document, Kontrak
hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan
Standar Biding Document menggunakan istilah
adendum kontrak.
• Adendum dalam praktek biasa digunakan untuk
melakukan penambahan Klausul pengaturan
dalam kontrak. Perubahan Klausul-Klausul dalam
kontrak sering digunakan perubahan
(amendement).
Addendum & Amendment
Kontrak
Perubahan
(Amendment)

Addendum
• Perubahan Kontrak bisa dilaksanakan apabila
disetujui oleh para pihak dan dituangkan melalui
amandemen Kontrak, meliputi:
– perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal
yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak
sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;
– perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat
adanya perubahan pekerjaan;
– perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan
pekerjaan, perubahan pelaksanaan pekerjaan
dan/atau penyesuaian harga.
Contoh: Klausul Perubahan
Bab XX
Perubahan
Kontrak ini tidak dapat diubah kecuali dibuat
secara tertulis serta berlaku jika disetujui oleh
PPK dan penyedia.
Contoh: Klausul Perubahan
Bab XX
Perubahan
Tidak ada perubahan atau modifikasi atau
penambahan pada Perjanjian ini yang sah atau
mengikat Para Pihak kecuali dinyatakan secara
tertulis dan ditandatangani oleh Para Pihak.
Mengidentifikasikan Pokok Pikiran
 Klausul pembukaan (preamble paragraph)
 Klausul operatif (operative paragraph)
Penuangan Pikiran
Kedalam Kalimat Hukum
 Tidak berasumsi tanpa perhitungan yang matang.
 Harus dapat menemukan kata atau bagian kalimat
apa saja yang hilang.
 Hilangkan semua pengulangan redundansi atau
pengulangan kata yang tidak perlu
 Apakah terjadi konflik antar Klausul
 Sintesiskan Klausul sampai pada esensi-nya
 Ketentuan terkait disusun secara bersama-sama
(kohesi).
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Dalam Perumusan Klausul





Hindari Klausul yang tidak esensial.
Hindari bahasa yang tidak baku.
Hindari jargon atau berlebihan.
Hindari kata-kata yang memikiki makna lebih
dari satu arti (ambiguitas).
Penggunaan Bahasa dan Kata:
Cermati penggunaan kata
 "akan",
 "harus",
 ”wajib”,
 "seharusnya",
 "dapat"
 ”dilarang”.
 Ketika perancang Kontrak menulis
"termasuk", pertimbangkan untuk
menambahkan “tetapi tidak terbatas pada.
 penulisan angka baik sebagai kata-kata dan
angka seperti "10 (sepuluh)” untuk
mengurangi kemungkinan kesalahan. "
PARA PIHAK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pengguna Anggaran (PA)
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Unit Layanan Pengadaan (ULP)/Pejabat
Pengadaan
Panitia/Pejabat penerima hasil pekerjaan
Biro / Bagian Hukum
Ahli Hukum Kontrak
Penyedia Barang/Jasa
PPK
Peran PPK terkait Kontrak Pengadaan Barang/Jasa adalah:
 Menetapkan Rancangan Kontrak
 Menandatangani kontrak
 Melaksanakan kontrak dengan penyedia barang atau
jasa.
 Mengendalikan pelaksanaan kontrak.
 Melaporkan pelaksanaan atau penyelesaian kontrak
pengadaan barang atau jasa kepada PA atau KPA.
 Menyimpan dan menjaga keutuhan dokumen kontrak
pengadaan barang atau jasa.
ULP
•
•
•
•

•
•
•
•

menyusun rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa;
menetapkan Dokumen Pengadaan;
menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran;
mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di website
K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk
masyarakat serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan dalam
Portal Pengadaan Nasional;
menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi atau
pascakualifikasi;
melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap
penawaran yang masuk;
membuat laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan kepada
Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi;
memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan
Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA
Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan
• melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan
Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak;
• menerima hasil Pengadaan Barang/Jasa
setelah melalui pemeriksaan/pengujian;
• membuat dan menandatangani Berita Acara
Serah Terima Hasil Pekerjaan.
Biro Hukum
• Pelayanan pemberian pertimbangan dan
pendapat hukum
• Membantu melakukan penelaahan dan
perancangan Kontrak Pengadaan
Ahli Hukum Kontrak
• Audit hukum (legal audit/legal due diligent)
• Pendapat hukum (legal opinion)
Penyedia Barang/Jasa
 Menandatangani kontrak pengadaan
barang/jasa
 Melaksanakan kontrak pengadaan
barang/jasa yang sudah ditandatangani
Pengertian
• Negosiasi adalah “proses tawar menawar
dengan jalan berunding untuk memberi atau
menerima guna mencapai kesepakatan
bersama antara satu pihak (kelompok atau
organisasi) dan pihak (kelompok atau
organisasi) lain” (KBBI).
Negosiasi Kontrak dapat dilakukan pada:
• Materi teknis dan harga pada penunjukan
Langsung, pengadaan langsung dan pengadaan
konsultan, selama harga sesuai dengan harga
pasar yang berlaku dan secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan.
• Pelaksanaan Kontrak, khusus jenis kontrak harga
satuan dan, jenis kontrak gabungan lum sump
dan harga satuan.
• Pengadaan jasa konsultansi, semua evaluasi
penawaran pekerjaan jasa konsultasi dapat diikuti
dengan klarifikasi dan negosiasi
Materi Negosiasi
• Harga Satuan, yaitu biaya langsung non-personil yang dapat diganti
(reimburseable cost) dan/atau biaya langsung personil yang dinilai
tidak wajar;
• Aspek biaya terutama:
a. Kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya;
b. Volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan
c. Biaya satuan dibandingkan dengan biaya yang berlaku di
pasaran/kewajaran biaya;
• Unit biaya langsung personil dilakukan berdasarkan daftar gaji yang
telah diaudit dan/atau bukti setor Pajak Penghasilan tenaga ahli
konsultan yang bersangkutan;
• biaya satuan dari biaya langsung personil paling tinggi 3,2 (tiga koma
dua) kali gaji dasar yang diterima tenaga ahli tetap dan paling tinggi
2,5 (dua koma lima) kali penghasilan gaji yang diterima tenaga ahli
tidak tetap; dan
• Unit biaya langsung personil dihitung berdasarkan satuan waktu yang
telah ditetapkan.
• Contoh pelaksanaan negosiasi pada saat
pelaksanaan pekerjaan konstruksi atau jasa
lainnya, dimana gambar dan kondisi lapangan
dapat berbeda. Hal ini mengakibatkan
pekerjaan tersebut tidak dapat dilaksanakan.
Oleh karena itu diperlukan negosiasi atas
perubahan tersebut yang selanjutnya
diformulasikan ke dalam Addendum Kontrak.
Perubahan harga tersebut tidak boleh
melebihi dari 10% Nilai Kontrak Awal.
• Negosiasi Kontrak tidak diperbolehkan
dilakukan pada ”Materi teknis dan harga pada
pelelangan umum, pelelangan sederhana atau
pemilihan langsung karena materi teknis dan
harga merupakan komponen yang dinilai
(tidak boleh berubah).”
(Pasal 36 ayat (4) dan Pasal 37 ayat (4) Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010)
Negosiator dalam penyusunan Kontrak Pengadaan
setidaknya memiliki kapasitas, antara lain:

• Penguasaan Materi Kontrak
• Penguasaan Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010, SBD dan Peraturan Perundang
Undangan terkait
• Kemahiran Berargumentasi
• Strategi Negosiasi
Kemahiran Bernegosiasi
• Memiliki keahlian mempertahankan
pendapat.
• Mengembangkan seni berargumentasi tanpa
keluar dari pokok masalah.
• Mencermati dan memprioritaskan isu penting
dan memiliki dampak hukum yang penting.
• Menghindari kebuntuan dan mengkaji untuk
pindah topik lain
• Pelihara suasana berunding
Beberapa Faktor Penghambat Proses Negosiasi:
Hasrat untuk menang atau mendominasi;
Hubungan masa depan yang tidak diantisipasi;
Kebutuhan akan preseden;
Terbatasnya informasi, pengetahuan, atau
kemampuan;
• Terbatasnya kewenangan; dan
• Kurangnya persiapan.
•
•
•
•
Terima Kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi: tindak pidana perbankan (Idik Sa...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi: tindak pidana perbankan (Idik Sa...Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi: tindak pidana perbankan (Idik Sa...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi: tindak pidana perbankan (Idik Sa...Idik Saeful Bahri
 
Surat kesepakatan bersama tambang
Surat kesepakatan bersama tambangSurat kesepakatan bersama tambang
Surat kesepakatan bersama tambangRadhinal Muchtar
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Diskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik KepentinganDiskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik KepentinganTri Widodo W. UTOMO
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialindra wijaya
 
Jawaban gugatan
Jawaban gugatanJawaban gugatan
Jawaban gugatanardi hansa
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaLeks&Co
 
Perjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-MenyewaPerjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-MenyewaRizqy Putra
 
Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugatNasria Ika
 
PERJANJIAN KONTRAK
PERJANJIAN KONTRAKPERJANJIAN KONTRAK
PERJANJIAN KONTRAKWahyu Ym
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarEvi Rohmatul Aini
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaDaniel_Alfaruqi
 
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPUPengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPUMuhamad Arifudin
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Rizki Gumilar
 

Was ist angesagt? (20)

Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi: tindak pidana perbankan (Idik Sa...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi: tindak pidana perbankan (Idik Sa...Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi: tindak pidana perbankan (Idik Sa...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi: tindak pidana perbankan (Idik Sa...
 
Surat kesepakatan bersama tambang
Surat kesepakatan bersama tambangSurat kesepakatan bersama tambang
Surat kesepakatan bersama tambang
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Diskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik KepentinganDiskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik Kepentingan
 
Surat gugatan
Surat gugatanSurat gugatan
Surat gugatan
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonial
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
Jawaban gugatan
Jawaban gugatanJawaban gugatan
Jawaban gugatan
 
AKTA JUAL BELI ( CONTOH )
AKTA JUAL BELI  ( CONTOH )AKTA JUAL BELI  ( CONTOH )
AKTA JUAL BELI ( CONTOH )
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian Sengketa
 
Perjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-MenyewaPerjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-Menyewa
 
Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugat
 
PERJANJIAN KONTRAK
PERJANJIAN KONTRAKPERJANJIAN KONTRAK
PERJANJIAN KONTRAK
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPUPengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Tanggung renteng
Tanggung rentengTanggung renteng
Tanggung renteng
 

Ähnlich wie Kontrak Konsultasi

Sharing Knowledge - Hukum Kontrak Konstruksi - KJF-TSJ.REV.IVN
Sharing Knowledge - Hukum Kontrak Konstruksi - KJF-TSJ.REV.IVNSharing Knowledge - Hukum Kontrak Konstruksi - KJF-TSJ.REV.IVN
Sharing Knowledge - Hukum Kontrak Konstruksi - KJF-TSJ.REV.IVNBunga Steviane,S.H
 
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...Penataan Ruang
 
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docx
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docxNoni Putra Irama Gulo 19310003.docx
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docxputrairamagulo
 
c6bab_BT_Dokumen_Kontrak-2.pdf
c6bab_BT_Dokumen_Kontrak-2.pdfc6bab_BT_Dokumen_Kontrak-2.pdf
c6bab_BT_Dokumen_Kontrak-2.pdfssuser65d2341
 
MOU_AGREEMENT.pptx
MOU_AGREEMENT.pptxMOU_AGREEMENT.pptx
MOU_AGREEMENT.pptxKukuhDt
 
Contract Drafting Exercise _Training "PROCUREMENT Contract & Biding EVALUATION".
Contract Drafting Exercise _Training "PROCUREMENT Contract & Biding EVALUATION".Contract Drafting Exercise _Training "PROCUREMENT Contract & Biding EVALUATION".
Contract Drafting Exercise _Training "PROCUREMENT Contract & Biding EVALUATION".Kanaidi ken
 
Konsilidasi Permen PU 07 Tahun 2011 dan Perubahannya [Perubahan Ketiga]
Konsilidasi Permen PU 07 Tahun 2011 dan Perubahannya [Perubahan Ketiga]Konsilidasi Permen PU 07 Tahun 2011 dan Perubahannya [Perubahan Ketiga]
Konsilidasi Permen PU 07 Tahun 2011 dan Perubahannya [Perubahan Ketiga]Agus Nurwahyudi
 
Anatomi Kontrak - Eric Jingga - 110110190303.docx
Anatomi Kontrak - Eric Jingga - 110110190303.docxAnatomi Kontrak - Eric Jingga - 110110190303.docx
Anatomi Kontrak - Eric Jingga - 110110190303.docxERICJINGGA
 
Surat perjanjian kerja apbd dinkes lkt
Surat perjanjian kerja apbd dinkes lktSurat perjanjian kerja apbd dinkes lkt
Surat perjanjian kerja apbd dinkes lktibnuhajar60
 
Konsolidasi Permen PU No 07 Tahun 2011 dan Perubahannya tentang Standar dan P...
Konsolidasi Permen PU No 07 Tahun 2011 dan Perubahannya tentang Standar dan P...Konsolidasi Permen PU No 07 Tahun 2011 dan Perubahannya tentang Standar dan P...
Konsolidasi Permen PU No 07 Tahun 2011 dan Perubahannya tentang Standar dan P...Agus Nurwahyudi
 
Poin2 Pelaksanaan dan Pengendalian Kontrak 2022.pdf
Poin2 Pelaksanaan dan Pengendalian Kontrak 2022.pdfPoin2 Pelaksanaan dan Pengendalian Kontrak 2022.pdf
Poin2 Pelaksanaan dan Pengendalian Kontrak 2022.pdfarif129194
 
2. tes RANCANGAN KONTRAK.pptx
2. tes RANCANGAN KONTRAK.pptx2. tes RANCANGAN KONTRAK.pptx
2. tes RANCANGAN KONTRAK.pptxrahegorut2
 
Surat perjanjian sebuah proyek pekerjaan umum
Surat perjanjian sebuah proyek pekerjaan umumSurat perjanjian sebuah proyek pekerjaan umum
Surat perjanjian sebuah proyek pekerjaan umummoses hadun
 
Draft Kontrak Pembangunan.pdf
Draft Kontrak Pembangunan.pdfDraft Kontrak Pembangunan.pdf
Draft Kontrak Pembangunan.pdfrinifebriUtari
 
Matriks perbedaan perpres nomor 54 2010 dan perpres nomor 4 2015
Matriks perbedaan perpres nomor 54 2010 dan perpres nomor 4 2015Matriks perbedaan perpres nomor 54 2010 dan perpres nomor 4 2015
Matriks perbedaan perpres nomor 54 2010 dan perpres nomor 4 2015Ssdotnet
 
Perpres no 70 th 2012 new
Perpres  no 70 th 2012 newPerpres  no 70 th 2012 new
Perpres no 70 th 2012 newbiancamulus
 

Ähnlich wie Kontrak Konsultasi (20)

Rancangan Kontrak
Rancangan KontrakRancangan Kontrak
Rancangan Kontrak
 
Sharing Knowledge - Hukum Kontrak Konstruksi - KJF-TSJ.REV.IVN
Sharing Knowledge - Hukum Kontrak Konstruksi - KJF-TSJ.REV.IVNSharing Knowledge - Hukum Kontrak Konstruksi - KJF-TSJ.REV.IVN
Sharing Knowledge - Hukum Kontrak Konstruksi - KJF-TSJ.REV.IVN
 
2 pk 05b
2 pk 05b2 pk 05b
2 pk 05b
 
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
 
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docx
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docxNoni Putra Irama Gulo 19310003.docx
Noni Putra Irama Gulo 19310003.docx
 
c6bab_BT_Dokumen_Kontrak-2.pdf
c6bab_BT_Dokumen_Kontrak-2.pdfc6bab_BT_Dokumen_Kontrak-2.pdf
c6bab_BT_Dokumen_Kontrak-2.pdf
 
MOU_AGREEMENT.pptx
MOU_AGREEMENT.pptxMOU_AGREEMENT.pptx
MOU_AGREEMENT.pptx
 
Rancangan Kontrak
Rancangan KontrakRancangan Kontrak
Rancangan Kontrak
 
Contract Drafting Exercise _Training "PROCUREMENT Contract & Biding EVALUATION".
Contract Drafting Exercise _Training "PROCUREMENT Contract & Biding EVALUATION".Contract Drafting Exercise _Training "PROCUREMENT Contract & Biding EVALUATION".
Contract Drafting Exercise _Training "PROCUREMENT Contract & Biding EVALUATION".
 
Konsilidasi Permen PU 07 Tahun 2011 dan Perubahannya [Perubahan Ketiga]
Konsilidasi Permen PU 07 Tahun 2011 dan Perubahannya [Perubahan Ketiga]Konsilidasi Permen PU 07 Tahun 2011 dan Perubahannya [Perubahan Ketiga]
Konsilidasi Permen PU 07 Tahun 2011 dan Perubahannya [Perubahan Ketiga]
 
Anatomi Kontrak - Eric Jingga - 110110190303.docx
Anatomi Kontrak - Eric Jingga - 110110190303.docxAnatomi Kontrak - Eric Jingga - 110110190303.docx
Anatomi Kontrak - Eric Jingga - 110110190303.docx
 
Surat perjanjian kerja apbd dinkes lkt
Surat perjanjian kerja apbd dinkes lktSurat perjanjian kerja apbd dinkes lkt
Surat perjanjian kerja apbd dinkes lkt
 
Konsolidasi Permen PU No 07 Tahun 2011 dan Perubahannya tentang Standar dan P...
Konsolidasi Permen PU No 07 Tahun 2011 dan Perubahannya tentang Standar dan P...Konsolidasi Permen PU No 07 Tahun 2011 dan Perubahannya tentang Standar dan P...
Konsolidasi Permen PU No 07 Tahun 2011 dan Perubahannya tentang Standar dan P...
 
Poin2 Pelaksanaan dan Pengendalian Kontrak 2022.pdf
Poin2 Pelaksanaan dan Pengendalian Kontrak 2022.pdfPoin2 Pelaksanaan dan Pengendalian Kontrak 2022.pdf
Poin2 Pelaksanaan dan Pengendalian Kontrak 2022.pdf
 
2. tes RANCANGAN KONTRAK.pptx
2. tes RANCANGAN KONTRAK.pptx2. tes RANCANGAN KONTRAK.pptx
2. tes RANCANGAN KONTRAK.pptx
 
Surat perjanjian sebuah proyek pekerjaan umum
Surat perjanjian sebuah proyek pekerjaan umumSurat perjanjian sebuah proyek pekerjaan umum
Surat perjanjian sebuah proyek pekerjaan umum
 
Draft Kontrak Pembangunan.pdf
Draft Kontrak Pembangunan.pdfDraft Kontrak Pembangunan.pdf
Draft Kontrak Pembangunan.pdf
 
Matriks perbedaan perpres nomor 54 2010 dan perpres nomor 4 2015
Matriks perbedaan perpres nomor 54 2010 dan perpres nomor 4 2015Matriks perbedaan perpres nomor 54 2010 dan perpres nomor 4 2015
Matriks perbedaan perpres nomor 54 2010 dan perpres nomor 4 2015
 
Perpres no 70 th 2012 new
Perpres  no 70 th 2012 newPerpres  no 70 th 2012 new
Perpres no 70 th 2012 new
 
Sistem Administrasi Proyek 3
Sistem Administrasi Proyek 3Sistem Administrasi Proyek 3
Sistem Administrasi Proyek 3
 

Mehr von Khalid Mustafa

Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...Khalid Mustafa
 
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan ...
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan  ...Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan  ...
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan ...Khalid Mustafa
 
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...Khalid Mustafa
 
Keadaan Kahar Karena Pandemi Corona
Keadaan Kahar Karena Pandemi CoronaKeadaan Kahar Karena Pandemi Corona
Keadaan Kahar Karena Pandemi CoronaKhalid Mustafa
 
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018Khalid Mustafa
 
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJ
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJMitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJ
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJKhalid Mustafa
 
Bahan Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Bahan Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018Bahan Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Bahan Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018Khalid Mustafa
 
Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018
Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018
Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018Khalid Mustafa
 
Telegram kapolri tentang penanganan tipikor
Telegram kapolri tentang penanganan tipikorTelegram kapolri tentang penanganan tipikor
Telegram kapolri tentang penanganan tipikorKhalid Mustafa
 
Paparan Perubahan Perpres Nomor 54 Tahun 2010
Paparan Perubahan Perpres Nomor 54 Tahun 2010Paparan Perubahan Perpres Nomor 54 Tahun 2010
Paparan Perubahan Perpres Nomor 54 Tahun 2010Khalid Mustafa
 
Laporan dan Rekomendasi Temu Nasional Pengelola Pengadaan Tahun 2015
Laporan dan Rekomendasi Temu Nasional Pengelola Pengadaan Tahun 2015Laporan dan Rekomendasi Temu Nasional Pengelola Pengadaan Tahun 2015
Laporan dan Rekomendasi Temu Nasional Pengelola Pengadaan Tahun 2015Khalid Mustafa
 
Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015
Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015
Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015Khalid Mustafa
 
3 Tipe Terpidana Korupsi pada PBJ
3 Tipe Terpidana Korupsi pada PBJ3 Tipe Terpidana Korupsi pada PBJ
3 Tipe Terpidana Korupsi pada PBJKhalid Mustafa
 
Konsolidasi perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya (perubahan keempat)
Konsolidasi perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya (perubahan keempat)Konsolidasi perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya (perubahan keempat)
Konsolidasi perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya (perubahan keempat)Khalid Mustafa
 
Paparan Sosialisasi Inpres 1/2015 dan Perpres 4/2015
Paparan Sosialisasi Inpres 1/2015 dan Perpres 4/2015Paparan Sosialisasi Inpres 1/2015 dan Perpres 4/2015
Paparan Sosialisasi Inpres 1/2015 dan Perpres 4/2015Khalid Mustafa
 
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010Khalid Mustafa
 
Peranan PA dan KPA dalam PBJ
Peranan PA dan KPA dalam PBJPeranan PA dan KPA dalam PBJ
Peranan PA dan KPA dalam PBJKhalid Mustafa
 
Mengapa Perlu SOP Pengadaan
Mengapa Perlu SOP PengadaanMengapa Perlu SOP Pengadaan
Mengapa Perlu SOP PengadaanKhalid Mustafa
 
Permen PU Nomor 14 Tahun 2013
Permen PU Nomor 14 Tahun 2013Permen PU Nomor 14 Tahun 2013
Permen PU Nomor 14 Tahun 2013Khalid Mustafa
 
Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement (Materi 7)
Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement (Materi 7)Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement (Materi 7)
Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement (Materi 7)Khalid Mustafa
 

Mehr von Khalid Mustafa (20)

Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...
 
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan ...
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan  ...Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan  ...
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan ...
 
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...
 
Keadaan Kahar Karena Pandemi Corona
Keadaan Kahar Karena Pandemi CoronaKeadaan Kahar Karena Pandemi Corona
Keadaan Kahar Karena Pandemi Corona
 
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018
 
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJ
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJMitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJ
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJ
 
Bahan Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Bahan Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018Bahan Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Bahan Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
 
Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018
Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018
Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018
 
Telegram kapolri tentang penanganan tipikor
Telegram kapolri tentang penanganan tipikorTelegram kapolri tentang penanganan tipikor
Telegram kapolri tentang penanganan tipikor
 
Paparan Perubahan Perpres Nomor 54 Tahun 2010
Paparan Perubahan Perpres Nomor 54 Tahun 2010Paparan Perubahan Perpres Nomor 54 Tahun 2010
Paparan Perubahan Perpres Nomor 54 Tahun 2010
 
Laporan dan Rekomendasi Temu Nasional Pengelola Pengadaan Tahun 2015
Laporan dan Rekomendasi Temu Nasional Pengelola Pengadaan Tahun 2015Laporan dan Rekomendasi Temu Nasional Pengelola Pengadaan Tahun 2015
Laporan dan Rekomendasi Temu Nasional Pengelola Pengadaan Tahun 2015
 
Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015
Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015
Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015
 
3 Tipe Terpidana Korupsi pada PBJ
3 Tipe Terpidana Korupsi pada PBJ3 Tipe Terpidana Korupsi pada PBJ
3 Tipe Terpidana Korupsi pada PBJ
 
Konsolidasi perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya (perubahan keempat)
Konsolidasi perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya (perubahan keempat)Konsolidasi perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya (perubahan keempat)
Konsolidasi perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya (perubahan keempat)
 
Paparan Sosialisasi Inpres 1/2015 dan Perpres 4/2015
Paparan Sosialisasi Inpres 1/2015 dan Perpres 4/2015Paparan Sosialisasi Inpres 1/2015 dan Perpres 4/2015
Paparan Sosialisasi Inpres 1/2015 dan Perpres 4/2015
 
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
 
Peranan PA dan KPA dalam PBJ
Peranan PA dan KPA dalam PBJPeranan PA dan KPA dalam PBJ
Peranan PA dan KPA dalam PBJ
 
Mengapa Perlu SOP Pengadaan
Mengapa Perlu SOP PengadaanMengapa Perlu SOP Pengadaan
Mengapa Perlu SOP Pengadaan
 
Permen PU Nomor 14 Tahun 2013
Permen PU Nomor 14 Tahun 2013Permen PU Nomor 14 Tahun 2013
Permen PU Nomor 14 Tahun 2013
 
Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement (Materi 7)
Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement (Materi 7)Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement (Materi 7)
Pelaksanaan Pengadaan Melalui E-Procurement (Materi 7)
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

Kontrak Konsultasi

  • 2. Biodata Narasumber E-mail: email@khalidmustafa.info Blog: www.khalidmustafa.info HP: 08170909035 PIN BB: 2AF759E2 Nama Lengkap: Khalid Mustafa, S.T. Tempat/Tgl Lahir: Ujung Pandang, 17 Juni 1977 Pekerjaan: Procurement Consultant Riwayat Pekerjaan: - NV. Hadji Kalla (1995-1998) - Makassar Perkasa Computer (1998-2000) - SMK Panca Marga (2000-2002) - SMK Tritunggal 45 (2002-2004) - Balai Penataran Guru/Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Selatan (2002-2006) - Biro Perencanaan & KLN Setjen Kemdiknas (2006-2008) - SEAMEO SEAMOLEC (2008-2010) - Biro Umum Setjen Kemdikbud (2010-2012) - Keluar dari PNS TMT – 1 Maret 2012 - Komisaris PT. Sinergitas Teknika Mandiri (2013 – Sekarang) - Pemilik KM & Partner – IT & Procurement Specialist (2013 – Sekarang) Sertifikat dan Pelatihan PBJ - Sertifikat Ahli Pengadaan Barang/Jasa (L4) – 2007 - Sertifikat TOT Tingkat Dasar (2011) - Sertifikat TOT Peningkatan Kompetensi (2011, 2012, dan 2013) - Sertifikat TOT Tingkat Menengah (2012) - Sertifikat Pelatihan Internasional – Supply Chain Management – International Trade Centre (2012) - Sertifikat Pelatihan Keterangan Ahli PBJ - 2012 2
  • 3.
  • 4. Dasar Hukum 1. KUH Perdata (BW) 2. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1985 Tentang Bea Materai 3. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat; 4. Undang Undang Nomor 18 Tahun 1999 Jasa Konstruksi; 5. Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa; dan 6. Undang Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara 7. Undang Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 8. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah 9. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat Daerah 10. Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 11. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara 12. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Perubahannya 13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan perubahannya; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pinjaman/Hibah Luar Negeri; 15. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
  • 5.
  • 6. PENGERTIAN Kontrak adalah suatu persetujuan antara dua orang atau lebih, dimana menimbulkan sebuah kewajiban untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu secara sebagian. (Black’s Law Dictionary)
  • 7. • Mengenai syarat sah perjanjiian, Pasal 1338 ayat 1 Kitab Undang Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) menyebutkan bahwa kontrak / perjanjian yang mengikat hanyalah perjanjian yang sah. • Mengenai sahnya suatu perjanjian diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata.
  • 8. Pasal 1320 KUH Perdata menentukan empat syarat sahnya kontrak / perjanjian, yaitu :     Adanya kesepakatan para pihak Kecakapan untuk membuat perjanjian Mengenai suatu hal (objek) tertentu Adanya sebab yang halal (Geoorloofde Oorzaak)
  • 10. CATATAN PENTING • Kontrak pengadaan merupakan materi hukum yang diatur dalam KUH Perdata. • Pasal 1338 Ayat 1 KUH Perdata menyatakan bahwa suatu perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. • Oleh Karena itu, semua sengketa yang timbul dari Kontrak Pengadaan harus diselesaikan berdasarkan Kontrak (Hukum Perdata) dan bukan berdasarkan Hukum Pidana .
  • 12. Unsur-unsur Sebuah Kontrak Pengadaan B/J 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kesepakatan Pertimbangan Kapasitas mengadakan kontrak Obyek yang sah Pelayanan publik Prinsip kehati-hatian
  • 13. Kontrak Pengadaan B/J dan Kontrak Bisnis Kontrak Pengadaan Perjanjian tertulis PPK dan penyedia barang/jasa Diatur dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Persamaan/Perbedaan Bentuk Kontrak Bisnis Perjanjian baik tertulis maupun tidak tertulis Para Pihak Para pihak bisa siapa saja Spesifikasi Kebebasan Berkontrak Jenis Kebebasan Berkontrak asalkan adanya kesepatan (Freedom of contract) dan perubahannya Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan (Freedom of contract) dan perubahannya menganut biasanya sesuai dengan beberapa jenis Kontrak transaksi bisnis yang Pengadaan dilakukan
  • 14. Jenis Kontrak Pengadaan • Lisan : kontrak atau perjanjian yang dibuat oleh para pihak cukup dengan lisan atau kesepakatan para pihak (Pasal 1320 KUH Perdata) • Tertulis : kontrak tertulis merupakan kontrak yang dibuat oleh para pihak dalam bentuk tulisan. • Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Kontrak Pengadaan harus berbentuk perjanjian tertulis.
  • 15. Tanda Bukti Perjanjian Tertulis (Perpres 54 Tahun 2010) Bukti Pembelian SD Rp. 5.000.000,Kuitansi SD Rp. 10.000.000,Surat Perintah Kerja (SPK) a. Konstruksi /Jasa lainnya SD Rp. 100.000.000,b. Jasa Konsultansi SD Rp.50.000.000, Surat Perjanjian a. Konstruksi /Jasa lainnya diatas Rp. 100.000.000,b. Jasa Konsultansi di atas Rp.50.000.000,-
  • 16. Tanda Bukti Perjanjian Tertulis (Perpres 70 Tahun 2012) Bukti Pembelian s.d. Rp. 10.000.000,Kuitansi s.d. Rp. 50.000.000,Surat Perintah Kerja (SPK) a. Konstruksi /Jasa lainnya s.d. Rp. 200.000.000,b. Jasa Konsultansi SD Rp.50.000.000, Surat Perjanjian a. Konstruksi /Jasa lainnya diatas Rp. 200.000.000,b. Jasa Konsultansi di atas Rp.50.000.000,-
  • 17. Jenis Kontrak Cara Pembayaran • Lumpsum • Harga Satuan • Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan • Turnkey • Persentase Pembebanan Tahun Anggaran • Tahun Tunggal • Tahun Jamak Sumber Pendanaan • Pengadaan Tunggal • Pengadaan Bersama • Payung Jenis Pekerjaan • Pekerjaan Tunggal • Pekerjaan Terintegrasi
  • 18.
  • 19. TAHAPAN PENYUSUNAN KONTRAK Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Penandatanganan Pelaksanaan Serah Terima Umum Pemilihan Pemilihan Kontrak Kontrak Pekerjaan • Kejelasan transaksi Kontrak • Pemahaman Perpres 54/2010 • Pemahaman Peraturan perundang undangan terkait • Pihak dalam Kontrak • Praktek Terbaik • Perencanaan Penyusunan Kontrak • Identifikasi Isu Hukum Penting • Pemilihan Jenis Kontrak • PPK Menyusun Rancangan Kontrak • ULP/Pejabat Pengadaan Memberikan Penjelasan termasuk Dokumen Kontrak • PPK Mencermati semua substansi Kontrak • Menyempurnakan Rancangan Kontrak • Penandatanga nan Kontrak • PPK Mencermati Seluruh Dokumen & Klausul Kontrak • PPK menerbitan SPMK • Addendum Kontrak (jika perlu) • PPK Mengendalikan Pelaksanaan Kontrak • Panitia/Pejabat Penerimaan Hasil Pekerjaan melakukan penilaian pekerjaan berdasarkan Kontrak • Panitia/Pejabat Penerimaan Hasil Pekerjaan menerima Pekerjaan
  • 20. Pada Tahap Penandatanganan Kontrak Sebelum Pokok Setelah Penandatanganan Kontrak Permasalahan Penandatanganan Kontrak ULP/Pejabat Pengadaan Tanggung Jawab PPK Hukum Administrasi Negara Hukum Hukum Perdata Sanksi Administrasi Sanksi Sanksi Ganti Rugi (Gugatan Perdata) Pengaduan Penyelesaian Penyelesaian Perselisihan Perselisihan antara PPK dan Penyedia melalui Musyawarah, Arbitrase atau Pengadilan Dokumen Pengadaan Hari Kerja Pengaturan Hari Kontrak Pengadaan Hari Kalender
  • 21.
  • 22. Bagian-bagian Kontrak K O N T R A K Surat Perjanjian SSUK SSKK Spesifikasi Teknis, KAK Daftar Kuantitas & Harga Pasal 64 Ayat 4 Perpres 54 Tahun 2010
  • 23. Anatomi Kontrak  Bagian Pendahuluan  Sub-bagian Pembuka  Sub-bagian Pencantuman Identitas Para Pihak  Sub-bagian Pertimbangan  Bagian Isi       Klausul Nilai Kontrak Klausul Peristilahan dan Ungkapan Klausul Kesatuan Dokumen Hierarki Dokumen Hak & Kewajiban Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian  Bagian Penutup  Blok Penandatanganan
  • 24. Bagian Pendahuluan Sub-bagian Pembuka Sub-bagian Pencantuman Identitas Para Pihak Sub-bagian Pertimbangan
  • 25. Contoh: Sub-bagian Pembuka SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan ditandatangani di __________ pada hari __________ tanggal __ bulan __________ tahun ____ antara:
  • 26. Isu Hukum: sub bagian pembuka memiliki isu hukum penting seperti penggunaan singkatan pengenal dokumen, tempat penandatanganan dan waktu penandatanganan Implikasi hukum: 1. Ketiadaan klausul singkatan sebagai pengenal dokumen perjanjian tidak berdampak pada kekuatan hukum atas kontrak tersebut. 2. Penulisan tempat penandatanganan memiliki implikasi hukum keberlakuan kontrak sejak kontrak dibubuhkan di tempat tersebut. 3. Penulisan waktu penandatanganan kontrak dapat memiliki implikasi hukum atas ruang lingkup waktu (temporal scope) kontrak, sesuai dengan klausul jangka waktu pelaksanaan kontrak. Solusi Hukum: Sub bagian pembuka harus dirumuskan secara jelas dan cermat. Penulisan waktu penandatangan diformulasikan dengan menggunakan ”huruf” untuk mencegah terjadinya kesalahan.
  • 27. Contoh: Sub-bagian Pencantuman Identitas Para Pihak Penyedia Perorangan I. __________ [nama Pejabat Pembuat Komitmen], selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama __________ [nama proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen], yang berkedudukan di __________ [alamat kantor Pejabat Pembuat Komitmen], berdasarkan Surat Keputusan _______________ [pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai PPK] No _______________ [nomor SK penetapan sebagai PPK] (selanjutnya disebut “PPK”); dan II __________ [nama penyedia], sebagai tenaga ahli __________ [posisi tenaga ahli penyedia], yang bertindak untuk dan atas nama __________ [diri sendiri], yang beralama di __________ [alamat Penyedia Jasa Konsultansi], berdasarkan kartu identitas berupa ________ [KTP/SIM/Paspor/identitas lain yang masih berlaku] No. __________ [nomor kartu identitas] (selanjutnya disebut “Penyedia”).
  • 28. Contoh : Sub-bagian Pencantuman Identitas Para Pihak dengan Penyedia Badan Hukum I. __________ [nama Pejabat Pembuat Komitmen], selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama __________ [nama proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen], yang berkedudukan di __________ [alamat Pejabat Pembuat Komitmen], berdasarkan Surat Keputusan _______________ [pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai PPK] N _______________ [nomor SK penetapan sebagai PPK] (selanjutnya disebut “PPK”); dan II. __________ [nama wakil penyedia], __________ [jabatan wakil penyedia], yang bertindak untuk dan atas nama __________ [nama penyedia], yang berkedudukan di __________ [alamat Penyedia Jasa Konsultansi] , berdasarkan Akta Notaris No. __________ [nomor akta notaris], tanggal _________ [tanggal penerbitan akta] yang dikeluarkan oleh Notaris ____________ [nama notaris penerbit akta] (selanjutnya disebut “Penyedia”).
  • 29. Isu Hukum: sub bagian pencantuman identitas memiliki isu hukum penting seperti kesepakatan para pihak dan kapasitas (kecakapan) para pihak untuk mengikatkan diri pada Perjanjian. Implikasi hukum: 1. Ketiadaan klausul sub bagian pencantuman menyebabkan tidak sahnya suatu perjanjian. identitas dapat 2. Perumusan klausul sub bagian pencantuman identitas yang tidak jelas dan tidak tegas seperti tidak adanya kapasitas dan jabatan orang yang mewakili Para pihak ataupun tidak menyebutkan landasan hukum pendirian badan hukum Penyedia ataupun tidak adanya SK Penetapan PPK dapat menyebabkan tidak sahnya suatu perjanjian karena tidak terpenuhinya syarat kapasitas (kecakapan) para pihak untuk mengikatkan diri pada Perjanjian. Solusi Hukum: Sub bagian pencantuman identitas harus dirumuskan secara lengkap, jelas dan akurat. Penulisan Sub bagian pencantuman identitas harus disertai dengan landasan hukum pendirian badan hukum Penyedia dan SK Penetapan PPK.
  • 30. Contoh: Sub-bagian Pertimbangan • MENGINGAT BAHWA: a. PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Jasa Lainnya sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini (selanjutnya disebut “Pekerjaan Pengadaan Jasa Lainnya”); b. Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Jasa Lainnya sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini; c. PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili; d. PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masingmasing pihak:
  • 31. Isu Hukum: Klausul sub bagian pertimbangan memiliki isu hukum penting seperti kesepakatan para pihak dan kapasitas (kecakapan) para pihak untuk mengikatkan diri pada Perjanjian. Implikasi hukum: 1. Ketiadaan klausul sub bagian pertimbangan tidak berakibat pada sahnya atau tidaknya suatu perjanjian. 2. Ketiadaan klausul sub bagian pertimbangan dapat memiliki implikasi hukum ketidakjelasan keterkaitan Kontrak dengan Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010. Keterkaitan Kontrak dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 sangat penting dalam rangka pengaturan kontrak dan penegasan bahwa penerapan kebebasan berkontrak (freedom of contract) tidak boleh melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010. Solusi Hukum: Klausul sub bagian pertimbangan harus dirumuskan secara lengkap dan jelas khususnya terkait dengan Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Klausul sub bagian pertimbangan sebagiknya menggunakan kalimat umum dan bukan berisi kalimat perintah, larangan dan atau kalimat operatif lainnya.
  • 32. Bagian Isi 1. 2. 3. 4. 5. 6. Klausul Nilai Kontrak Klausul Peristilahan dan Ungkapan Klausul Kesatuan Dokumen Hierarki Dokumen Hak & Kewajiban Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian
  • 33. Contoh : Klausul Nilai Kontrak untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Harga Satuan dan Lumpsum ditulis sebagai berikut • “Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan rincian biaya satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya adalah sebesar Rp__________ (_________________rupiah);”
  • 34. Isu Hukum: Klausul nilai kontrak memiliki isu hukum penting seperti kewajiban harga yang harus dibayarkan oleh PPK kepada Penyedia dan dasar hukum bagi pengeluaran jumlah dana bagi pelaksanaan pekerjaan. Implikasi hukum: 1. Perumusan klausul nilai kontrak yang tidak akurat dapat merugikan PPK dan menyebabkan tidak berjalannya kegiatan penyediaan barang/jasa secara baik. 2. Ketiadaan klausul nilai kontrak dapat berakibat pada sahnya atau tidaknya suatu perjanjian karena dapat menyebabkan ketidakjelasan syarat sah mengenai “suatu hal/objek tertentu”. 3. Sebagai tambahan, berdasarkan United Nations Convention on Contracts for the International Sale of Goods (CISG), Kontrak harus menyebutkan dengan jelas Nilai Kontrak. Solusi Hukum: Klausul nilai kontrak harus dirumuskan dengan angka dan huruf secara jelas, lengkap dan akurat.
  • 35. Contoh: Klausul Peristilahan dan Ungkapan Pasal 1 Peristilahan dan Ungkapan ”Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini”
  • 36. Isu Hukum: Klausul definisi, peristilahan dan ungkapan memiliki isu hukum penting terkait pengertian yang akan digunakan dalam pengaturan dan pelaksanaan Kontrak. Implikasi hukum: 1. Definisi dalam Kontrak harus sesuai Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan peraturan perundang undangan yang berlaku. 2. Definisi, peristilahan dan ungkapan yang berbeda dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan peraturan perundang undangan yang berlaku dapat menyebabkan pertentangan dan konflik pengaturan dalam pelaksanaan Kontrak. 3. Perumusan klausula definisi, peristilahan dan ungkapan dapat berimplikasi hukum atas ruang lingkup kontrak khususnya hak, kewajiban, waktu dan kegiatan pengadaan barang/jasa. Solusi Hukum: Perumusan Klausul definisi, peristilahan dan ungkapan harus dirumuskan dengan merujuk Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan peraturan perundang undangan yang berlaku. Perumusan Klausul definisi harus cermat dan jelas kata demi kata (verbatim).
  • 37. Contoh : Klausul Satu-Kesatuan Dokumen ”Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini: a. adendum Surat Perjanjian; b. pokok perjanjian; c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga (apabila ada); d. syarat-syarat khusus Kontrak; e. syarat-syarat umum Kontrak; f. spesifikasi khusus; g. spesifikasi umum; h. gambar-gambar; dan i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.”
  • 38. Isu Hukum: Klausul satu-kesatuan dokumen memiliki isu hukum penting terkait keberlakuan semua dokumen Kontrak Implikasi hukum: 1. Ketiadaan Klausul satu-kesatuan dokumen menyebabkan salah satu atau beberapa dokumen selain surat perjanjian tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat. 2. Keberlakukan dan kekuatan hukum yang mengikat keseluruhan dokumen Kontrak sangat penting karena Pengadaan Barang/Jasa setelah penandatanganan diatur penuh oleh Dokumen Kontrak. Solusi Hukum: Perumusan Klausul satu-kesatuan dokumen harus dirumuskan secara lengkap dengan menyebutkan seluruh nama/judul dokumen terkait dengan jelas dan benar (verbatim).
  • 39. Contoh: Klausul Hierarki Dokumen Pasal 3 Hierarki Dokumen 1. 2. Dokumen-dokumen kontrak ini merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini. Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut: a. adendum Surat Perjanjian; b. pokok perjanjian; c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga (apabila ada); d. syarat-syarat khusus Kontrak; e. syarat-syarat umum Kontrak; f. spesifikasi khusus; g. spesifikasi umum; h. gambar-gambar; dan i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
  • 40. Isu Hukum: Klausul hierarki dokumen memiliki isu hukum tata urutan keberlakuan semua dokumen Kontrak. Implikasi hukum: 1. Keberlakuan semua dokumen Kontrak sesuai pengaturan klausul hierarki dokumen Kontrak. 2. Penafsiran dan interpretasi dokumen Kontrak dilakukan berdasarkan hierarki dokumen Kontrak. 3. Urutan hierarki dokumen Kontrak yang tidak tepat dapat menyebabkan tidak berlakunya ketentuan yang penting dan mendasar pada saat terjadinya pertentangan antar dokumen. Solusi Hukum: Perumusan Klausul hierarki dokumen harus dirumuskan secara cermat, tepat dan urutan sesuai dari dokumen yang paling tinggi, penting dan mendasar
  • 41. Contoh: Klausul Hak dan Kewajiban Pasal 4 Hak dan Kewajiban PPK PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk: 1. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia; 2. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia; 3. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
  • 42. Contoh: Klausul Hak dan Kewajiban Pasal 5 Hak dan Kewajiban Penyedia Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk: 1. 2. 3. 4. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak; meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK; melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
  • 43. Isu Hukum: Klausul Hak dan Kewajiban memiliki isu hukum terkait kewajiban dan hak para pihak dalam Kontrak Pengadaan. Implikasi hukum: 1. Para pihak wajib melaksanakan seluruh kewajiban yang diatur dalam dokumen Kontrak. 2. Para pihak berhak mendapatkan hak yang diatur dalam dokumen Kontrak. 3. Tertundanya atau tidak dilaksanakannya klausul hak dan kewajiban memiliki implikasi hukum pembayaran ganti rugi, kompensasi dan/atau pemutusan Kontrak. Solusi Hukum: Perumusan Klausul hierarki dokumen harus dirumuskan secara cermat, jelas, hati-hati dan sesuai dengan kemapuan para pihak. Pelaksanaan Klausul Hak dan Kewajiban sebaiknya disertai bukti pendukung antara lain bukti pembayaran, berita acara dan tanda terima.
  • 44. Contoh: Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian ”Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam SyaratSyarat Umum/Khusus Kontrak dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam SyaratSyarat Umum/Khusus Kontrak.”
  • 45. Isu Hukum: Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian memiliki isu hukum terkait ruang lingkup waktu dan masa perjanjian, dan kewajiban dan hak para pihak dalam Kontrak Pengadaan. Implikasi hukum: 1. Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian memiliki implikasi hukum dimulainya hubungan hukum secara kontraktual antara para pihak dan mulai berlakunya semua ketentuan dalam dokumen Kontrak. 2. Hak dan kewajiban para pihak dalam Kontrak lahir sejak mulai berlakunya perjanjian 3. Ruang lingkup waktu (temporal scope) sangat ditentukan sejak mulai berlakunya perjanjian. Solusi Hukum: Perumusan Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian harus dirumuskan secara cermat, akurat dan jelas. Perumusan Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian dalam surat perjanjian tidak boleh saling bertentangan dengan pengaturan dalam SSUK dan SSKK.
  • 46. Bagian Penutup • Sub-bagian Kata Penutup • Sub-bagian Ruang Penempatan Tanda Tangan
  • 47. Contoh : Sub-bagian Kata Penutup DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.
  • 48. Isu Hukum: Klausul sub-bagian Kata Penutup memiliki isu hukum penaatan atas peraturan perundang undangan. Implikasi hukum: 1. Ketiadaan klausul sub-bagian Kata Penutup tidak berakibat pada sahnya atau tidaknya suatu perjanjian. 2. Klausul sub-bagian Kata Penutup memiliki implikasi hukum bahwa Kontrak Pengadaan harus sesuai dan tidak bertentangan dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan peraturan perundang undangan terkait lainnya. Solusi Hukum: Klausul sub-bagian Kata Penutup harus digunakan agar tidak terjadi pertentangan antara Kontrak dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan peraturan perundang undangan terkait lainnya.
  • 49. Sub-bagian Ruang Penempatan Tanda Tangan Untuk dan atas nama Penyedia Materai Rp.6.000,00 Untuk dan atas nama PPK Tanggal materai diisi tanggal __________ [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk Penyedia Jasa Konsultansi maka rekatkan materai Rp 6.000,-)] [nama lengkap] [jabatan] __________ [tanda tangan (jika salinan asli ini untuk proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan materai Rp 6.000,-)] [nama lengkap] [jabatan]
  • 50. Isu Hukum: Klausul Sub-bagian Ruang Penempatan Tanda Tangan memiliki isu hukum kesepakatan para pihak, keberlakuan dan mulai berlakunya Kontrak, dan kapasitas (kecakapan) para pihak untuk mengikatkan diri pada Perjanjian. Implikasi hukum: 1. Ketiadaan Tanda Tangan memiliki implikasi hukum tidak sahnya Kontrak. 2. Penempatan tanda tangan orang atau pihak yang tidak memiliki kapasitas (kecakapan) untuk mengikatkan diri pada Perjanjian dapat menyebabkan tidak sahnya Kontrak. 3. Ketiadaan materai dalam penandatanganan Kontrak bertentangan dengan peraturan perundang undangan dan dokumen Kontrak tersebut tidak dapat dijadikan alat bukti. Solusi Hukum: Klausul Sub-bagian Ruang Penempatan Tanda Tangan harus mencakup Nama Para Pihak, nama pihak yang mewakili sesuai dengan kartu identitas, jabatan serta dibubuhi materai.
  • 51. Lampiran Dalam Kontrak Pengadaan memiliki lampiran dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini: a. adendum Surat Perjanjian; b. pokok perjanjian; c. surat penawaran; d. daftar kuantitas dan harga, (apabila ada); e. syarat-syarat khusus Kontrak; f. syarat-syarat umum Kontrak; g. spesifikasi khusus; h. spesifikasi umum; i. gambar-gambar; dan j. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP. •
  • 52. Klausul Lain yang Pokok Dalam Dokumen Kontrak a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Klausul Definisi Klausul Bahasa dan Hukum yang Berlaku Keutuhan Kontrak Klausul Keterpisahan Klausul Perpajakan Korespondensi atau Pemberitahuan Kerahasiaan Klausul Hak Kekayaan Intelektual Klausul Jangka Waktu Pelaksanaan Klausul Tata Cara Pembayaran Klausul Ruang Lingkup
  • 53. Klausul Lain yang Pokok Dalam Dokumen Kontrak l. m. n. o. p. q. r. s. t. u. Klausul Peristiwa Cedera Janji Klausul Penyelesaian Perselisihan Klausul Keadaan Memaksa (Force Major) Klausul Pengakhiran dan Pemutusan Klausul Hak Kepemilikan Penanggungan atau Pembebasan Tanggung Jawab Klausul Pengalihan Hak Larangan Pemberian Komisi Klausul Pelaporan Perubahan (Amendment) atau Adendum
  • 54. Contoh Klausul Definisi: Definisi Pasal 1 Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut: 1.1 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna APBN/APBD. 1.2 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD. 1.3 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Jasa Lainnya.
  • 55. Contoh 1. Klausul Bahasa dan Hukum: Pasal 2 Bahasa dan Hukum 1. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia. 2. Hukum berlaku adalah Hukum Republik Indonesia
  • 56. Contoh : Klausul keutuhan Kontrak: “Kontrak ini memuat semua ketentuan dan persyaratan yang telah disetujui oleh Para Pihak. Para Pihak tidak diperbolehkan untuk mengikatkan diri atau bertanggung jawab atas pernyataan, janji, atau persetujuan yang tidak tercantum dalam Kontrak ini.”
  • 57. Contoh Klausul Keterpisahan: “Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam Kontrak ini berdasarkan Hukum yang Berlaku menjadi tidak sah, tidak berlaku, atau tidak dapat dilaksanakan maka ketentuanketentuan lain tetap berlaku secara penuh.”
  • 58. Contoh : Klausul Perpajakan ”Ketentuan mengenai perpajakan adalah seluruh ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia”
  • 59. Contoh: Klausul Perpajakan Bab XX Perpajakan Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan Kontrak. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam nilai Kontrak.
  • 60. Contoh : Klausul Korespodensi atau Pemberitahuan (Notice): “Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan Kontrak ini akan dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para Pihak, atau jika disampaikan melalui surat, e-mail, dan/atau faksimili yang ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.”
  • 61. Contoh : Klausul Kerahasiaan “Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dokumen-dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan kontrak oleh pihak lain, misalnya Kerangka Acuan Kerja, gambar-gambar, pola, serta informasi lain yang berkaitan dengan kontrak tanpa ijin tertulis dari PPK”
  • 62. Contoh Klausul Hak Kekayaan Intelektual: “Penyedia wajib membebaskan PPK dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Kekayaan Intelektual oleh penyedia.”
  • 63. Contoh Klausul Jangka Waktu Pelaksanaan: Pasal 2 Jangka Waktu Pelaksanaan 1. Pelaksanaan Pekerjaan tersebut di atas dilaksanakan selama 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Surat Perjanjian kerjasama ini sampai dengan tanggal 30 juli 2011. 2. Perpanjangan waktu hubungan kerja setelah berakhirnya Surat Perjanjian Kerjasama ini, hanya dapat diadakan sesuai dengan kebutuhan PPK
  • 64. Contoh Klausul Tata Cara Pembayaran: Pasal 8 PEMBAYARAN 1. 2. 3. 4. 5. Besaran biaya pelaksanaan pekerjaan sebesar-besarnya (maksimal) sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah). Pembiayaan pelaksanaan pekerjaan oleh PPK kepada Penyedia dilakukan berdasarkan pada ketentuan peraturan perundangundangan. Pelaksanaan pembayaran dilakukan secara bertahap (termin), dalam 2 (dua) termin. Termin ke 1 (satu) Penyedia berhak menerima pembayaran dari PPK sebesar 40% (empat puluh persen) dari total biaya pelaksanaan pekerjaan, yaitu sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah), setelah ditandatanganinya perjanjian kerjasama ini dan surat pernyataan kesiapan pelaksanaan pekerjaan. Termin ke 2 (kedua) ,,,,,,,,
  • 65. • Khusus untuk pembayaran agar memperhatikan jenis kontrak • Untuk kontrak yang dilaksanakan pada akhir tahun, harus memperhatikan kemungkinan keterlambatan pembayaran dan implikasi terhadap pembayaran pekerjaan tersebut
  • 66. Contoh Klausul Ruang Lingkup: Pasal XX Ruang Lingkup PPK memberi pekerjaan kepada Penyedia berdasarkan Rencana Kerja dan Syarat-syarat Kerja (RKS) serta Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Berita Acara Penjelasan beserta perubahannya.
  • 67. Contoh Klausul Cidera Janji: Pasal 2 Cidera Janji 1. Penyedia wajib membayar sanksi denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban Penyedia dalam Kontrak ini. 2. PPK dapat mengenakan denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pengadaan Penyedia. 3. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual Penyedia.
  • 68. Penyelesaian Perselisihan (Dispute Settlement) 1. Penyelesaian melalui Pengadilan atau litigasi (judicial settlement) 2. Penyelesaian diluar pengadilan atau dikenal denan Alternatif Penyelesaian Sengketa (alternative dispute settlement)
  • 69. Contoh: Klausul Penyelesaian Perselisihan Bab XX Penyelesaian Perselisihan ”PPK dan penyedia berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan akan diselesaikan melalui pengadilan negeri dalam wilayah hukum Republik Indonesia.”
  • 70. Penyelesaian diluar pengadilan atau dikenal denan Alternatif Penyelesaian Sengketa (alternative dispute settlement) • Negosiasi • Mediasi. • Konsiliasi. • Arbitrasi
  • 71. Negosiasi adalah proses bekerja untuk mencapai suatu perjanjian dengan pihak lain, suatu proses interaksi dan komunikasi yang dinamis dan bervariasi, serta bernuansa sebagaimana keadaan atau yang dapat dicapai orang (Garry Goodpaster, 1999)
  • 72. Arbritase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum, yang didasarkan pada suatu Perjanjian Arbitrase secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa, atau Perjanjian Arbitrase tersendiri yang dibuat para pihak setelah timbul sengketa (UU RI. No. 30/1999 Pasal 1 ayat 3).
  • 73. CATATAN PENTING Pengadilan Negeri TIDAK BERWENANG untuk mengadili sengketa para pihak dalam pengadaan barang/jasa yang telah terikat dalam Kontrak Pengadaan yang telah memilih mekanisme penyelesaian sengketa melalui Arbitrase. (Pasal 3 dari UU No. 30 Tahun 1999)
  • 74. Keadaan Memaksa (Force Majeure) • Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkiraka sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi. Hal ini diatur dalam Pasal 91 Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010.
  • 75. Contoh Klausul Keadaan Kahar: Bab XX Keadaan Kahar 1. Kewajiban salah satu pihak dalam Perjanjian ini akan ditangguhkan sepanjang dan selama pelaksanaannya terhalang oleh keadaan kahar meliputi • • • • • • 2. Bencana alam; Bencana non alam; Bencana sosiali; Pemogokan; Kebakaran; dan/atau Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal yang merugikan akibat perbuatan atau kelalaian Para Pihak.
  • 76. Pengakhiran atau Pemutusan (Termination) • Pengakhiran dapat disebabkan karena berakhirnya jangka waktu kontrak atau disepakati berahirnya kontrak oleh Para Pihak. Selain itu, Pengakhiran juga dapat disebabkan Para pihak cedera janji dan / atau tidak memenuhi kewajiban dan tanggung-jawabnya sebagaimana diatur didalam kontrak.
  • 77. Pengakhiran atau Pemutusan (Termination) • Berdasarkan Pasal 93 ayat 1 Perpres 54/2010, maka PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak apabila: – denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan Penyedia Barang/Jasa sudah melampaui 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak; – Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan; – Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau – pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
  • 78. Pengakhiran atau Pemutusan (Termination) • Berdasarkan Pasal 93 ayat 1 Perpres 70/2012, maka PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak apabila: – kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya kontrak – berdasarkan penelitian PPK, Penyedia Barang/Jasa tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan; – setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan; – Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan; – Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau – pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
  • 79. Contoh Klausul Pengakhiran/Pemutusan: Pasal XX PEMUTUSAN 1. Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan Kontrak ini dengan pemberitahuan tertulis kepada penyedia. 2. Jika Kontrak diputuskan sebelum waktu pelaksanaan pekerjaan berakhir dan pemutusan tersebut akibat Keadaan Kahar atau bukan karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia berhak atas pembayaran pekerjaan secara pro rata sesuai dengan prestasi pekerjaan yang dapat diterima oleh PPK. Pemutusan dapat dilakukan apabila: 3. 1. 2. … …
  • 80. Hak Kepemilikan (Ownership) Contoh Klausul Hak Kepemilikan: Pasal XX HAK KEPEMILIKAN (1) PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau disediakan sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK. Jika diminta oleh PPK maka penyedia berkewajiban untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum yang berlaku. (2) Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK, dan semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat Kontrak berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat diberikan kepada penyedia dengan penegecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.
  • 81. Penanggungan atau Pembebasan Tanggung Jawab Contoh Klausul Penanggunan atau Pembebasan Tanggung Jawab: Pasal XX PENANGGUNGAN Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim atas kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia, dan/atau cedera tubuh, sakit atau kematian personil penyedia, dan/atau kehilangan atau kerusakan harta benda, serta cedera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga yang timbul dari pelaksanaan Kontrak, terlepas dari bagaimana, kapan, atau di mana kerugian tersebut terjadi.
  • 82. Pengalihan Hak (Assignment of Rights) • Klausul Pengalihan Hak mengatur mengenai pelimpahan pekerjaan dari Penyedia kepada Pihak Ketiga. PPK dapat berkeberatan apabila keseluruhan pekerjaan diserahkan kepihak ketiga. Bila sebagian pekerjaan biasanya diizinkan (tertulis). • Jadi dalam pasal ini diatur bahwa pekerjaan tidak boleh diserahkan secara keseluruhan kepada pihak ketiga. Penyerahan sebagian boleh dengan izin tertulis lebih dulu dari PPK.
  • 83. Contoh: Klausul Pengalihan Hak Bab XX Pengalihan Hak (1) Penyedia dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh Kontrak ini. Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger) maupun akibat lainnya. (2) Penyedia dilarang untuk mensubkontrakkan sebagian/seluruh pekerjaan utama dalam Kontrak ini. (3) Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan kepada Penyedia spesialis setelah persetujuan tertulis dari PPK. Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan. (4) Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam SSKK.
  • 84. Larangan Pemberian Komisi Contoh: Klausul Larangan Pemberian Komisi Bab XX Larangan Pemberian Komisi Penyedia menjamin bahwa tidak satu pun personil satuan kerja PPK telah atau akan menerima komisi atau keuntungan tidak sah lainnya baik langsung maupun tidak langsung dari Kontrak ini. Penyedia menyetujui bahwa pelanggaran syarat ini merupakan pelanggaran yang mendasar terhadap Kontrak ini.
  • 85. Pelaporan Contoh: Klausul Pelaporan Bab XX Pelaporan Penyedian wajib memberian laporan kemajuan hasil pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan Kontrak kepada PPK.
  • 86. Perubahan atau Adendum (Amendment) • Berasarkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan Standar Biding Document, Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan Standar Biding Document menggunakan istilah adendum kontrak. • Adendum dalam praktek biasa digunakan untuk melakukan penambahan Klausul pengaturan dalam kontrak. Perubahan Klausul-Klausul dalam kontrak sering digunakan perubahan (amendement).
  • 88. • Perubahan Kontrak bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak dan dituangkan melalui amandemen Kontrak, meliputi: – perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak; – perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan; – perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan, perubahan pelaksanaan pekerjaan dan/atau penyesuaian harga.
  • 89. Contoh: Klausul Perubahan Bab XX Perubahan Kontrak ini tidak dapat diubah kecuali dibuat secara tertulis serta berlaku jika disetujui oleh PPK dan penyedia.
  • 90. Contoh: Klausul Perubahan Bab XX Perubahan Tidak ada perubahan atau modifikasi atau penambahan pada Perjanjian ini yang sah atau mengikat Para Pihak kecuali dinyatakan secara tertulis dan ditandatangani oleh Para Pihak.
  • 91.
  • 92. Mengidentifikasikan Pokok Pikiran  Klausul pembukaan (preamble paragraph)  Klausul operatif (operative paragraph)
  • 93. Penuangan Pikiran Kedalam Kalimat Hukum  Tidak berasumsi tanpa perhitungan yang matang.  Harus dapat menemukan kata atau bagian kalimat apa saja yang hilang.  Hilangkan semua pengulangan redundansi atau pengulangan kata yang tidak perlu  Apakah terjadi konflik antar Klausul  Sintesiskan Klausul sampai pada esensi-nya  Ketentuan terkait disusun secara bersama-sama (kohesi).
  • 94. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Perumusan Klausul     Hindari Klausul yang tidak esensial. Hindari bahasa yang tidak baku. Hindari jargon atau berlebihan. Hindari kata-kata yang memikiki makna lebih dari satu arti (ambiguitas).
  • 95. Penggunaan Bahasa dan Kata: Cermati penggunaan kata  "akan",  "harus",  ”wajib”,  "seharusnya",  "dapat"  ”dilarang”.
  • 96.  Ketika perancang Kontrak menulis "termasuk", pertimbangkan untuk menambahkan “tetapi tidak terbatas pada.  penulisan angka baik sebagai kata-kata dan angka seperti "10 (sepuluh)” untuk mengurangi kemungkinan kesalahan. "
  • 97.
  • 98. PARA PIHAK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pengguna Anggaran (PA) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Unit Layanan Pengadaan (ULP)/Pejabat Pengadaan Panitia/Pejabat penerima hasil pekerjaan Biro / Bagian Hukum Ahli Hukum Kontrak Penyedia Barang/Jasa
  • 99. PPK Peran PPK terkait Kontrak Pengadaan Barang/Jasa adalah:  Menetapkan Rancangan Kontrak  Menandatangani kontrak  Melaksanakan kontrak dengan penyedia barang atau jasa.  Mengendalikan pelaksanaan kontrak.  Melaporkan pelaksanaan atau penyelesaian kontrak pengadaan barang atau jasa kepada PA atau KPA.  Menyimpan dan menjaga keutuhan dokumen kontrak pengadaan barang atau jasa.
  • 100. ULP • • • • • • • • menyusun rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa; menetapkan Dokumen Pengadaan; menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran; mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasional; menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi atau pascakualifikasi; melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran yang masuk; membuat laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi; memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA
  • 101. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan • melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak; • menerima hasil Pengadaan Barang/Jasa setelah melalui pemeriksaan/pengujian; • membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan.
  • 102. Biro Hukum • Pelayanan pemberian pertimbangan dan pendapat hukum • Membantu melakukan penelaahan dan perancangan Kontrak Pengadaan
  • 103. Ahli Hukum Kontrak • Audit hukum (legal audit/legal due diligent) • Pendapat hukum (legal opinion)
  • 104. Penyedia Barang/Jasa  Menandatangani kontrak pengadaan barang/jasa  Melaksanakan kontrak pengadaan barang/jasa yang sudah ditandatangani
  • 105.
  • 106. Pengertian • Negosiasi adalah “proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) lain” (KBBI).
  • 107. Negosiasi Kontrak dapat dilakukan pada: • Materi teknis dan harga pada penunjukan Langsung, pengadaan langsung dan pengadaan konsultan, selama harga sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. • Pelaksanaan Kontrak, khusus jenis kontrak harga satuan dan, jenis kontrak gabungan lum sump dan harga satuan. • Pengadaan jasa konsultansi, semua evaluasi penawaran pekerjaan jasa konsultasi dapat diikuti dengan klarifikasi dan negosiasi
  • 108. Materi Negosiasi • Harga Satuan, yaitu biaya langsung non-personil yang dapat diganti (reimburseable cost) dan/atau biaya langsung personil yang dinilai tidak wajar; • Aspek biaya terutama: a. Kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya; b. Volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan c. Biaya satuan dibandingkan dengan biaya yang berlaku di pasaran/kewajaran biaya; • Unit biaya langsung personil dilakukan berdasarkan daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor Pajak Penghasilan tenaga ahli konsultan yang bersangkutan; • biaya satuan dari biaya langsung personil paling tinggi 3,2 (tiga koma dua) kali gaji dasar yang diterima tenaga ahli tetap dan paling tinggi 2,5 (dua koma lima) kali penghasilan gaji yang diterima tenaga ahli tidak tetap; dan • Unit biaya langsung personil dihitung berdasarkan satuan waktu yang telah ditetapkan.
  • 109. • Contoh pelaksanaan negosiasi pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi atau jasa lainnya, dimana gambar dan kondisi lapangan dapat berbeda. Hal ini mengakibatkan pekerjaan tersebut tidak dapat dilaksanakan. Oleh karena itu diperlukan negosiasi atas perubahan tersebut yang selanjutnya diformulasikan ke dalam Addendum Kontrak. Perubahan harga tersebut tidak boleh melebihi dari 10% Nilai Kontrak Awal.
  • 110. • Negosiasi Kontrak tidak diperbolehkan dilakukan pada ”Materi teknis dan harga pada pelelangan umum, pelelangan sederhana atau pemilihan langsung karena materi teknis dan harga merupakan komponen yang dinilai (tidak boleh berubah).” (Pasal 36 ayat (4) dan Pasal 37 ayat (4) Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010)
  • 111. Negosiator dalam penyusunan Kontrak Pengadaan setidaknya memiliki kapasitas, antara lain: • Penguasaan Materi Kontrak • Penguasaan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010, SBD dan Peraturan Perundang Undangan terkait • Kemahiran Berargumentasi • Strategi Negosiasi
  • 112. Kemahiran Bernegosiasi • Memiliki keahlian mempertahankan pendapat. • Mengembangkan seni berargumentasi tanpa keluar dari pokok masalah. • Mencermati dan memprioritaskan isu penting dan memiliki dampak hukum yang penting. • Menghindari kebuntuan dan mengkaji untuk pindah topik lain • Pelihara suasana berunding
  • 113. Beberapa Faktor Penghambat Proses Negosiasi: Hasrat untuk menang atau mendominasi; Hubungan masa depan yang tidak diantisipasi; Kebutuhan akan preseden; Terbatasnya informasi, pengetahuan, atau kemampuan; • Terbatasnya kewenangan; dan • Kurangnya persiapan. • • • •