2. Nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan
serta Keadilan dalam kenyataan objektif telah ada sejak zaman
megalitik (batu) dan kemudian munculnya kerajaan-kerajaan
pada abad ke IV, ke V. Perkembangan dasar-dasar kebangsaan
Indonesia telah mulai nampak pada abad ke VII, yaitu ketika
timbulnya kerajaan Sriwijaya di bawah dinasti Syailendra di
Palembang kemudian kerajaan Majapahit di Jawa Timur dan
kerjaan-kerajaan lainnya.
Rasa nasionalisme modern dirintas kali pertama melalui
organisasi sosial politik Budi Utomo pada tahun 1908 yang
diperingati sebagai hari kebangkitan nasional. Kemudian
dikristalisasikan pada sumpah pemuda pada tahun 1928.
Akhirnya titik kulminasi perjuangan bangsa Indonesia dalam
mendirikan negara tercapai dengan diproklamasikannya
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
3. Raja Mulawarman dalam prasasti 7 Yupa
(tiang batu) pada Tahun 400 M, tertulis
bahwa beliau anak dari Raja Aswawarman
keturunan dari kudungga. Mengadakan
kenduri dan sedekah kepada para Brahmana
Nilai-nilai sosial politik dan ketuhanan dalam
bentuk kerajaan, kenduri, serta sedekah
kepada para Brahmana
4. Kerajaan maritim. Menguasai dua pelabuhan
besar yaitu selat Sunda (686) dan Malaka (775).
Sektor Perdagangan diatur oleh petugas
pengawas kerajaan (Tuha An Vatakvurah) untuk
menjembatani pedagang-pengrajin dibuatkan
wadah pengepul laiknya koperasi.
Sistem pemerintahan; pegawai pengurus pajak,
harta benda kerajaan, rohaniawan sebagai
pengawas teknis pembangunan gedung dan
bangunan suci. Nilai ketuhanan tercermin dari
hubungan negara dengan liturgi agama Budha.
Visi tentang kesejahteraan bersama dalam suatu
negara ―marvuat vanua Criwijaya siddhayatra
subhiksa‖: (suatu cita-cita negara yang adil dan
makmur)
5. Kerajaan di Jawa Tengah
Kerajaan Kalingga abad ke VII
Dinasti Syailendra abad ke VII, membangun
Borobudur abad ke IX
Dinasti Sanjaya abad ke VIII, membangun
Prambanan abad ke X
Kerajaan di Jawa Timur
Kerajaan Medang (Dinasti Isyana/Empu Sindok)
abad X sampai ke XI. Raja Airlangga menjalin
hubungan dengan Benggala, Chola, dan Champa
(nilai-nilai kemanusiaan). Membangun tanggul
dan waduk (Prasasti Kelagen, 1037M) untuk
kesejahteraan pertanian rakyat(nilai-nilai sila
ke-5)
6. Masa keemasan di bawah pimpinan raja Hayam Wuruk bersama mahapatih
Gadjah Mada dibantu oleh laksamana Nala memimpin armadanya untuk
menguasai nusantara. Kekuasaannya membentang dari semenanjung
Melayu (Malaysia) sampai Irian Barat melalui Kalimantan utara
Saat itu terdapat dua agama yaitu Hindu dan Budha di Majapahit. Dalam
karya sastra Negara kertagama karangan Empu Prapanca telah terdapat
istilah Pancasila. Kemudian dalam Buku Sutasoma karangan Empu
Tantular menyebutkan persatuan nasional yaitu Bhineka Tunggal Ika tan
Hana Dharma Mangrua
Visi mempersatukan nusantara Sumpah Palapa oleh Gadjah Mada (1331):
―Saya baru akan berhenti berpuasa makan pelapa, jikalau seluruh
nusantara bertakluk di bawah kekuasaan negara, jikalau gurun, Seram,
Tanjung, Haru, Pahang, Dempo, bali, Sunda, Palembang dan Tumasik
telah dikalahkan”
Dalam tata pemerintahan kerajaan Majapahit terdapat semacam
penasehat seperti Rakryan I Hino, I Sirikan, dan I Halu yang bertugas
memberikan nasehat kepada raja, hal ini sebagai nilai-nilai musyawarah
mufakat yang dilakukan oleh sistem pemerintahan kerajaan Majapahit.
Hubungan baik dengan kerajaan Tiongkok, Ayodya, Champa, dan
Kamboja.
7. Kesultanan Ternate (1257–sekarang)
Kesultanan Malaka (1400–1511)
Kesultanan Demak (1475–1548)
Kesultanan Aceh (1496–1903)
Kesultanan Banten (1526–1813)
Kesultanan Mataram (1500-an—1700-an)
9.
Kebangkitan Nasional (1908 -1942)
Pendudukan Jepang (1942–1945)
Revolusi nasional (1945–1950)
Indonesia Merdeka
Orde Lama (1950–1959)
Demokrasi Terpimpin (1959–1965)
Orde Baru (1966–1998)
Era Reformasi (1998–sekarang)
10. Kebangkitan
Asia
pada
abad
XX
menumbuhkan kesadaran akan kekuatan
sendiri, seperti Philipina dipeolopori oleh
Joze Rizal (1839), kemenangan Jepang atas
Rusia di Tsunia (1905).
Budi Utomo, 20 Mei 1908. Didirikan oleh dr.
Wahidin Sudirohusodo. Disusul Sarekat
Dagang Islam tahun 1909, Partai Nasional
Indonesia (PNI) tahun 1927 yang didirikan
oleh Soekarno, Cipto Mangunkusumo, Sartono
dan tokoh lainnya.
11. Janji penjajah Belanda tentang Indonesia merdeka
hanyalah suatu kebohongan belaka, sehingga tidak pernah
menjadi kenyataan sampai akhir penjajahan Belanda
tanggal 10 Maret 1940.
Penjajah Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda
"Jepang pemimpin Asia, Jepang saudara tua bangsa
Indonesia.
Jepang memberikan janji kemerdekaan kelak dikemudian
hari karena terdesak tentara sekutu. Bangsa Indonesia
diperbolehkan memperjuangkan kemerdekaannya dan
untuk mendapatkan simpati serta dukungan bangsa
Indonesia.
Tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan ulang tahun Kaisar
Jepang dibentuklah Badan Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyumbi Tioosaki.
Diketuai (Kaicoo) oleh Dr. KRT. Rajiman Widyodiningrat,
yang kemudian mengusulkan bahwa agenda pada sidang
BPUPKI adalah membahas tentang dasar negara.
12. Tanggal
Sidang I
29 Mei 1945
31 Mei 1945
Agenda
Perumusan Materi dasar negara oleh Mr. M.
Yamin
Perumusan dasar negara oleh Mr. Supomo
1 Juni 1945
Ir. Soekarno pertama kali mengusulkan
nama/istilah Pancasila untuk dasar negara
Indonesia. Nama tersebut berdasarkan
petunjuk temannya ahli bahasa.
22 Juni 1945
Piagam Jakarta disusun oleh Panitia kecil
yang terdiri 9 orang yaitu: M. Hatta, A.
Soebardjo, A.A Maramis, Soekarno, Abdul
Kahar Muzakir, Wachid Hasjim, Abikusno,
Tjokrosujoso, A. Salim, M Yamin
13. Mr. M. Yamin (29 Mei 1945)
Mengusulkan rumusan dasar negara sebagai
berikut:
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusian
3. Peri Ketuhanan
4. Peri
kerakyatan
(permusyawaratan,
perwakilan, kebijaksanaan)
5. Kesejahteraan rakyat (keadilan sosial)
Selain usulan tersebut pada akhir pidatonya M.
Yamin menyerahkan naskah sebagai lampiran
yaitu suatu rancangan usulan sementara berisi
rumusan Undang Undang Dasar RI
14. Prof. Dr. Supomo (31 Mei 1945)
Dalam pidatonya Prof. Dr. Supomo
mengemukakan teori-teori negara sebagai
berikut:
(1) Teori negara perseorangan individualis)
(2) Paham negara kelas (class theory)
(3) Paham negara integralistik
Selanjautnya dalam kaitannya dengan dasar
filsafat
negara
Indonesia
Soepomo
mengusulkan hal-hal mengenai: kesatuan,
kekeluargaan, keseimbangan lahir dan
batin, musyawarah, keadilan rakyat.
15. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Dalam pidatonya Soekarno menyampaikan
dasar negara yang terdiri atas:
1. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (peri kemanusiaan)
3. Kesejahteraan sosial
4. Ketuhanan yang Maha Esa
Beliau juga mengusulkan bahwa pancasila
adalah sebagai dasar filsafat negara dan
pandangan hidup bangsa Indonesia.
16.
Piagam Jakarta atau Jakarta Charter (22
Juni 1945) memuat butir-butir:
1. Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
17.
18.
19. Sidang I PPKI tanggal 18 Agustus 1945
mengahsilakan keputusan sebagai berikut:
a. Mengesahkan berlakunya UUD 1945
b. Memilih Presiden dan Wakil Presiden
c. Menetapkan berdirinya Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP) sebagai badan
musyawarah darurat
Pembentukan KNIP dalam masa transisi dari
pemerintahan jajahan kepada pemerintah
nasional seperti diatur dalam pasal IV Aturan
Peralihan UUD 1945.
20. Proklamasi
kemerdekaan
secara
ilmiah
mengandung pengertian sebagai berikut:
a. Perspektif ilmu hukum (Yuridis), proklamasi
merupakan saat tidak berlakunya tertib
hukum kolonial dan saat berlakunya hukum
nasional
b. Perspektif
politis ideologis, proklamasi
mengandung arti bangsa Indonesia terbebas
dari penjajahan bangsa asing dan memiliki
kedaulatan untuk menentukan nasib
sendiri.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27. ‗Orde Baru‘, yaitu suatu tatanan masyrakat dan
pemerintahan yang menuntut dilaksanakannya
Pancasila dan UUD ‘45 secara murni dan
konsekuen. Munculnya orde baru diawali dengan
aksi-aksi dari seluruh masyarakat antara lain :
Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia(KAPPI),
Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI),
Kesatuan Aksi guru Indonesia(KAGI), dan
lainnya. Aksi tersebut menuntut denga tiga
tuntutan atau yang dikenal dengan ‗Tritura‘,
adapun isi tritura tersebut sebagai berikut :
1) Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
2) Pembrsihan kabinet dari unsure G 30 S PKI
3) Penurunan harga
28.
Karena orde lama tidak mampu menguasai
pimpinan negara, maka Panglima tertinggi
memberikan kekuasaan penuh kepada Panglima
Angkatan Darat Letnan Jendral Soeharto dalam
bentuk suatu surat yang dikenal dengan ‗surat
perintah 11 Maret 1966‘(Super Semar). Tugas
pemegang super semar yaitu untuk memulihkan
keamanan dengan jalan menindak pengacau
keamanan yang dilakukan oleh PKI. Orde Baru
berangsur-angsur melaksanakan programnya
dalam upaya merealisasikan pembangunan
nasional sebagai perwujudan pelaksanaan
Pancasila dan UUD‘45 secara murni dan
konsekuen.