SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
GERABAH
KASONGAN DAN
  PUNDONG
OLEH
(KELOMPOK 2 – ARKEOLOGI)

 Fitalia Norma Rachim (10/296314/SA/15108)
 Liyon Sagitra (10/298891/SA/15233)

 Nurkotimah (10/297323/SA/15193)

 Restu Ambar Rahayuningsih (10/298734/SA/15212)

 Surya Chandra Adinugraha (10/299357/SA/15339)

 Wendy F Juniarto (10/304914/SA/15640)

 Zenny Nurrohmawati (10/302227/SA/15547)
SEKILAS GERABAH     DI   KASONGAN   DAN
PUNDONG
 Kasongan dan Pundong merupakan sentra
  produksi gerabah di Daerah Istimewa
  Yogyakarta.
 Secara Administratif kedua wilayah
  tersebut terletak di Kabupaten
  Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
 Keadaan alam kedua wilayah tersebut
  berada pada daerah di dekat aliran
  sungai (Sungai Opak) sehingga potensi
  tanah liat di daerah tersebut dapat
  dimanfaatkan untuk pembuatan gerabah.
GERABAH DI KASONGAN
   Pembuatan gerabah di Kasongan menjadi salah satu fokus mata
    pencaharian penduduk di Desa Kasongan, Bantul, DIY.
   Gerabah sendiri merupakan sebuah tradisi yang diwariskan dari
    satu generasi ke generasi yang lain. Hal ini dapat dilihat dari
    banyaknya warga di Desa Kasongan yang membuat dan bermata
    pencaharian sebagai pembuat gerabah.
   Gerabah lebih dikenal masyarakat dengan sebutan secara
    tradisional. Sebagai contoh “kendi, gentong, pengaron dan
    sebagainya”.
   Meskipun begitu gerabah di Kasongan telah memiliki banyak
    variasi, variasi ini disebabkan karena adanya selera peminat
    gerabah yang berbeda. Hal ini menuntut para pengrajin gerabah
    mengembangkan teknik dan pola hias mereka sesuai dengan
    tuntutan pasar.
   Bahan dasar pembuat gerabah ini berasal dari tanah di tepian
    aliran sungai yang membentang di tengah Desa Kasongan
    (Sungai Opak). Jadi pada dasarnya pembuatan gerabah di
    Kasongan menunjukkan pemanfaatan SDA oleh masyarakatnya.
CARA PEMBUATAN GERABAH DI KASONGAN
   Gerabah dibuat dengan bahan dasar tanah liat (tanah di
    tepian sungai atau tanah aluvial). Tanah ini selanjutnya di ayak
    dan dibersihkan.
   Tanah liat yang sudah bersih dicampur dengan pasir halus
    dengan perbandingan 1:2 (pasir=1 dan tanah=2). Pasir ini
    berfungsi untuk membentuk gerabah menjadi mudah
    dibentuk, mudah keras dan cepat kering.
   Tanah liat yang sudah dicampur dengan pasir selanjutnya
    dibentuk menjadi gerabah sesuai dengan pesanan
    (dicungkil, ditambah, digores atau hanya dihaluskan)
   Gerabah selanjutnya di angin – anginkan sampai setengah
    kering (kurang lebih satu minggu) kemudian baru dijemur di
    terik matahari selama 1 – 2 hari.
   Gerabah selanjutnya dibakar. Jika perlu gerabah selanjutnya
    diberi warna.
TEKNIK PEMBUATAN GERABAH DI KASONGAN
  Teknik roda putar, teknik ini digunakan untuk
  membentuk badan gerabah supaya tekstur
  permukaan badan gerabah lebih halus. Teknik ini
  menghasilkan gerabah polos.
 Teknik gores, teknik ini menggunakan alat gores
  sederhana untuk menghasilkan motif garis.
 Teknik tambah, teknik ini memberikan tambahan
  tanah liat sebagai motif timbul.
 Teknik pukul, teknik ini menggunakan alat
  semacam paku untuk menghasilkan luka pada
  bagian gerabah sehingga membuat motif titik- titik
  pada gerabah.
PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK
MEMBUAT GERABAH DI KASONGAN
 Alat utama yang digunakan untuk membuat
  gerabah di Kasongan adalah “Roda Putar”. Meja
  putar yang digunakan berupa roda putar lambat
  dengan bentuk pendek (kira-kira 20 cm) dan roda
  putar cepat yang bentuknya agak tinggi (kira-kira
  50 cm)
 Alat yang digunakan lainnya berupa alat untuk
  pembakaran dan pembuatan pola
  hias, diantaranya: alat cungkil, alat gores, alat
  untuk menghaluskan, minyak untuk merapikan dan
  menghaluskan dan tungku untuk membakar.
 Jadi pada dasarnya pembuatan gerabah di
  Kasongan masih menggunakan alat – alat
  sederhana dan dibuat sendiri.
POLA HIAS GERABAH DI KASONGAN
 Gerabah di Kasongan memiliki variasi yang unik. Bentuk
  modern memang terlihat dalam bentuk – bentuk gerabah di
  sini, tetapi meskipun begitu bentuk gerabah tradisional masih
  terlihat di sana.
 Pola hias ini juga memperlihatkan kemampuan pembuatnya
  dan teknik pembuatannya.
 Pola hias ini tidak tergantung pada pola hias pembuatnya
  (ekspresi estetika dari pembuatnya) tetapi tergantung pada
  pesanan atau permintaan pasar. Hal ini mempengaruhi pola hias
  gerabah ini terus berkembang dan bervariasi setiap tahunnya
  karena permintaan pasar tidak hanya bersifat lokal tetapi juga
  mancanegara.
CONTOH PERALATAN PEMBUATAN GERABAH DI
KASONGAN
CONTOH GERABAH DI KASONGAN
GERABAH DI PUNDONG
   Daerah Jetis merupakan salah satu daerah sentra pembuatan gerabah
    yang terletak di Bantul.
   Pembuatan gerabah sudah menjadi tradisi atau turun temurun dari
    nenek moyang.
   Pembuatan gerabah sejak tahun 1950-an, yaitu membuat gerabah
    “siti ireng” yang berupa celengan, keren, cobek, anglo, dll.
   Kegiatan pembuatan gerabah sekarang sudah mengalami
    perkembangan, baik dari segi cara pembuatan, motif, bentuk yang
    beraneka ragam,
   Di desa Jetis merupakan daerah mitra bisnis desa kasongan. Hal ini di
    sebabkan karena hampir seluruh penduduk desa jetis berprofesi
    sebagai pembuat gerabah.
   Tanah liat yang digunakan oleh penduduk jetis untuk bahan baku
    merupakan tanah liat yang sudah olahan yang dibeli dari Kasongan.
BENTUK DAN MOTIF
 Untuk masalah bentuk dan motif, sekarang ini
  tergantung dari permintaan pasar.
 Hasil gerabah didesa ini merupakan sebagian
  besar pesanan dari Kasongan.
 Motif yang kita jumpai di salah satu warga Jetis
  adalah motif bunga, kura-kura
 Bentuknya sangat bermacam-macam
GAMBAR MOTIF DAN BENTUK GERABAH
TEKNIK PEMBUATAN GERABAH
 Teknik roda putar yaitu pembentukan gerabah yang
  dilakukan dengan bantuan roda yang berputar.
  Gerabah yang dibuat menggunakan teknik ini
  cenderung lebih rapi dan permukaannya lebih
  halus.
 Teknik cetak yaitu teknik pembentukan gerabah
  dengan menggunakan cetakan. Teknik ini
  digunakan untuk membuat gerabah dalam jumlah
  yang banyak dan waktu yang singkat. Gerabah
  yang dihasilkan masih perlu dirapikan lagi karena
  hasil cetakan masih kurang rapi.
PERALATAN PEMBUATAN GERABAH
 Peralatan yang digunakan pada umumnya berupa roda
  putar.
 Roda putar adalah alat yang berbentuk lingkaran seperti
  roda dengan poros sehingga dapat diputar.
 Peralatan untuk menghias biasa dibuat sendiri sesuai
  dengan kebutuhannya. Biasanya berupa kawat yang
  dilekukkan.
FOTO GERABAH PUNDONG




 Gerabah
 buatan
salah satu
warga desa
   Jetis
KESIMPULAN



Kedua sentra gerabah, yaitu gerabah Kasongan
dan gerabah Pundong memiliki keterkaitan dalam
hal penyediaan bahan dasar (tanah liat) dan
penggunaan motif yang diterapkan di kedua sentra
gerabah ini juga berdasar permintaan pasar.
SEKIAN

   &

   TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Peradaban babylonia
Peradaban babyloniaPeradaban babylonia
Peradaban babylonia
Fairuz Ikbar
 
Surat keterangan menikah
Surat keterangan menikahSurat keterangan menikah
Surat keterangan menikah
Abru Niipook
 
Contoh na pernikahan
Contoh na pernikahanContoh na pernikahan
Contoh na pernikahan
adi7101976
 
Surat dispensasi nur adli
Surat dispensasi nur adliSurat dispensasi nur adli
Surat dispensasi nur adli
Wawan Kurniawan
 
Surat permohonan sewa tanah pjka
Surat permohonan sewa tanah pjkaSurat permohonan sewa tanah pjka
Surat permohonan sewa tanah pjka
1Putri
 

Was ist angesagt? (20)

Form daftar riwayat hidup
Form daftar riwayat hidupForm daftar riwayat hidup
Form daftar riwayat hidup
 
Peradaban babylonia
Peradaban babyloniaPeradaban babylonia
Peradaban babylonia
 
Surat keterangan menikah
Surat keterangan menikahSurat keterangan menikah
Surat keterangan menikah
 
Strategi pemasaran umkm
Strategi pemasaran umkmStrategi pemasaran umkm
Strategi pemasaran umkm
 
Berita acara PPAS (PEMUDA PECINTA ALAM SEBATIK)
Berita acara PPAS (PEMUDA PECINTA ALAM SEBATIK)Berita acara PPAS (PEMUDA PECINTA ALAM SEBATIK)
Berita acara PPAS (PEMUDA PECINTA ALAM SEBATIK)
 
Daftar Perusahaan Pelapor Pertambangan Mineral dan Batubara di Laporan EITI T...
Daftar Perusahaan Pelapor Pertambangan Mineral dan Batubara di Laporan EITI T...Daftar Perusahaan Pelapor Pertambangan Mineral dan Batubara di Laporan EITI T...
Daftar Perusahaan Pelapor Pertambangan Mineral dan Batubara di Laporan EITI T...
 
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budhaPerkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
 
Surat pernyataan peserta seleksi paskibraka mei 2016
Surat pernyataan peserta seleksi paskibraka mei 2016Surat pernyataan peserta seleksi paskibraka mei 2016
Surat pernyataan peserta seleksi paskibraka mei 2016
 
Contoh na pernikahan
Contoh na pernikahanContoh na pernikahan
Contoh na pernikahan
 
Ppt kerajinan dari bahan kayu, bambu, rotan, dan tempurung kelapa
Ppt kerajinan dari bahan kayu, bambu, rotan, dan tempurung kelapaPpt kerajinan dari bahan kayu, bambu, rotan, dan tempurung kelapa
Ppt kerajinan dari bahan kayu, bambu, rotan, dan tempurung kelapa
 
Berita acara
Berita acaraBerita acara
Berita acara
 
Surat keterangan tanah dan bangunan
Surat keterangan tanah dan bangunanSurat keterangan tanah dan bangunan
Surat keterangan tanah dan bangunan
 
Bengkel motor
Bengkel motorBengkel motor
Bengkel motor
 
contoh surat Pengunduran diri
contoh surat Pengunduran diricontoh surat Pengunduran diri
contoh surat Pengunduran diri
 
Surat dispensasi nur adli
Surat dispensasi nur adliSurat dispensasi nur adli
Surat dispensasi nur adli
 
Sk pergantian kepengurusan pkbm tumondu pure
Sk pergantian kepengurusan pkbm tumondu pureSk pergantian kepengurusan pkbm tumondu pure
Sk pergantian kepengurusan pkbm tumondu pure
 
Surat permohonan sewa tanah pjka
Surat permohonan sewa tanah pjkaSurat permohonan sewa tanah pjka
Surat permohonan sewa tanah pjka
 
Kekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap AnakKekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
 
cONTOH Surat pengantar
cONTOH Surat pengantarcONTOH Surat pengantar
cONTOH Surat pengantar
 
strategi umkm.ppt
strategi umkm.pptstrategi umkm.ppt
strategi umkm.ppt
 

Mehr von Sekolah Vokasi UGM

Mehr von Sekolah Vokasi UGM (20)

Profil kurikulum d3 prancis
Profil kurikulum d3 prancisProfil kurikulum d3 prancis
Profil kurikulum d3 prancis
 
Presentasi Diploma Bahasa Prancis SV-UGM 25 januari 2012
Presentasi Diploma Bahasa Prancis SV-UGM 25 januari 2012Presentasi Diploma Bahasa Prancis SV-UGM 25 januari 2012
Presentasi Diploma Bahasa Prancis SV-UGM 25 januari 2012
 
Qu
QuQu
Qu
 
Tugas babe
Tugas babeTugas babe
Tugas babe
 
Essai Merk
Essai MerkEssai Merk
Essai Merk
 
Esai babe
Esai babeEsai babe
Esai babe
 
Essay merek tugas akhir semst ii
Essay merek   tugas akhir semst iiEssay merek   tugas akhir semst ii
Essay merek tugas akhir semst ii
 
Essay merek tugas akhir semst ii
Essay merek   tugas akhir semst iiEssay merek   tugas akhir semst ii
Essay merek tugas akhir semst ii
 
Keberadaan dari merk telah lama berada di bumi
Keberadaan dari merk telah lama berada di bumiKeberadaan dari merk telah lama berada di bumi
Keberadaan dari merk telah lama berada di bumi
 
Pada zaman romawi kuno merek digunakan pada barang
Pada zaman romawi kuno merek digunakan pada barangPada zaman romawi kuno merek digunakan pada barang
Pada zaman romawi kuno merek digunakan pada barang
 
Esai gramatika
Esai gramatikaEsai gramatika
Esai gramatika
 
Esai gramatika
Esai gramatikaEsai gramatika
Esai gramatika
 
Cours semiologie
Cours semiologieCours semiologie
Cours semiologie
 
Profil diploma bahasa prancis sv ugm
Profil diploma bahasa prancis sv ugmProfil diploma bahasa prancis sv ugm
Profil diploma bahasa prancis sv ugm
 
Presentasi uas (la baronne) diyon iskandar setiawan
Presentasi uas (la baronne)   diyon iskandar setiawanPresentasi uas (la baronne)   diyon iskandar setiawan
Presentasi uas (la baronne) diyon iskandar setiawan
 
Deux amis
Deux amisDeux amis
Deux amis
 
Analisis semiotik semester
Analisis semiotik semesterAnalisis semiotik semester
Analisis semiotik semester
 
Teori sastra__Adieu
Teori sastra__AdieuTeori sastra__Adieu
Teori sastra__Adieu
 
Une vendetta
Une vendettaUne vendetta
Une vendetta
 
Uas teori sastra
Uas teori sastraUas teori sastra
Uas teori sastra
 

Gerabah Kasongan dan Pundong

  • 2. OLEH (KELOMPOK 2 – ARKEOLOGI)  Fitalia Norma Rachim (10/296314/SA/15108)  Liyon Sagitra (10/298891/SA/15233)  Nurkotimah (10/297323/SA/15193)  Restu Ambar Rahayuningsih (10/298734/SA/15212)  Surya Chandra Adinugraha (10/299357/SA/15339)  Wendy F Juniarto (10/304914/SA/15640)  Zenny Nurrohmawati (10/302227/SA/15547)
  • 3. SEKILAS GERABAH DI KASONGAN DAN PUNDONG  Kasongan dan Pundong merupakan sentra produksi gerabah di Daerah Istimewa Yogyakarta.  Secara Administratif kedua wilayah tersebut terletak di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.  Keadaan alam kedua wilayah tersebut berada pada daerah di dekat aliran sungai (Sungai Opak) sehingga potensi tanah liat di daerah tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembuatan gerabah.
  • 4.
  • 5. GERABAH DI KASONGAN  Pembuatan gerabah di Kasongan menjadi salah satu fokus mata pencaharian penduduk di Desa Kasongan, Bantul, DIY.  Gerabah sendiri merupakan sebuah tradisi yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya warga di Desa Kasongan yang membuat dan bermata pencaharian sebagai pembuat gerabah.  Gerabah lebih dikenal masyarakat dengan sebutan secara tradisional. Sebagai contoh “kendi, gentong, pengaron dan sebagainya”.  Meskipun begitu gerabah di Kasongan telah memiliki banyak variasi, variasi ini disebabkan karena adanya selera peminat gerabah yang berbeda. Hal ini menuntut para pengrajin gerabah mengembangkan teknik dan pola hias mereka sesuai dengan tuntutan pasar.  Bahan dasar pembuat gerabah ini berasal dari tanah di tepian aliran sungai yang membentang di tengah Desa Kasongan (Sungai Opak). Jadi pada dasarnya pembuatan gerabah di Kasongan menunjukkan pemanfaatan SDA oleh masyarakatnya.
  • 6. CARA PEMBUATAN GERABAH DI KASONGAN  Gerabah dibuat dengan bahan dasar tanah liat (tanah di tepian sungai atau tanah aluvial). Tanah ini selanjutnya di ayak dan dibersihkan.  Tanah liat yang sudah bersih dicampur dengan pasir halus dengan perbandingan 1:2 (pasir=1 dan tanah=2). Pasir ini berfungsi untuk membentuk gerabah menjadi mudah dibentuk, mudah keras dan cepat kering.  Tanah liat yang sudah dicampur dengan pasir selanjutnya dibentuk menjadi gerabah sesuai dengan pesanan (dicungkil, ditambah, digores atau hanya dihaluskan)  Gerabah selanjutnya di angin – anginkan sampai setengah kering (kurang lebih satu minggu) kemudian baru dijemur di terik matahari selama 1 – 2 hari.  Gerabah selanjutnya dibakar. Jika perlu gerabah selanjutnya diberi warna.
  • 7. TEKNIK PEMBUATAN GERABAH DI KASONGAN  Teknik roda putar, teknik ini digunakan untuk membentuk badan gerabah supaya tekstur permukaan badan gerabah lebih halus. Teknik ini menghasilkan gerabah polos.  Teknik gores, teknik ini menggunakan alat gores sederhana untuk menghasilkan motif garis.  Teknik tambah, teknik ini memberikan tambahan tanah liat sebagai motif timbul.  Teknik pukul, teknik ini menggunakan alat semacam paku untuk menghasilkan luka pada bagian gerabah sehingga membuat motif titik- titik pada gerabah.
  • 8. PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT GERABAH DI KASONGAN  Alat utama yang digunakan untuk membuat gerabah di Kasongan adalah “Roda Putar”. Meja putar yang digunakan berupa roda putar lambat dengan bentuk pendek (kira-kira 20 cm) dan roda putar cepat yang bentuknya agak tinggi (kira-kira 50 cm)  Alat yang digunakan lainnya berupa alat untuk pembakaran dan pembuatan pola hias, diantaranya: alat cungkil, alat gores, alat untuk menghaluskan, minyak untuk merapikan dan menghaluskan dan tungku untuk membakar.  Jadi pada dasarnya pembuatan gerabah di Kasongan masih menggunakan alat – alat sederhana dan dibuat sendiri.
  • 9. POLA HIAS GERABAH DI KASONGAN  Gerabah di Kasongan memiliki variasi yang unik. Bentuk modern memang terlihat dalam bentuk – bentuk gerabah di sini, tetapi meskipun begitu bentuk gerabah tradisional masih terlihat di sana.  Pola hias ini juga memperlihatkan kemampuan pembuatnya dan teknik pembuatannya.  Pola hias ini tidak tergantung pada pola hias pembuatnya (ekspresi estetika dari pembuatnya) tetapi tergantung pada pesanan atau permintaan pasar. Hal ini mempengaruhi pola hias gerabah ini terus berkembang dan bervariasi setiap tahunnya karena permintaan pasar tidak hanya bersifat lokal tetapi juga mancanegara.
  • 10. CONTOH PERALATAN PEMBUATAN GERABAH DI KASONGAN
  • 11. CONTOH GERABAH DI KASONGAN
  • 12. GERABAH DI PUNDONG  Daerah Jetis merupakan salah satu daerah sentra pembuatan gerabah yang terletak di Bantul.  Pembuatan gerabah sudah menjadi tradisi atau turun temurun dari nenek moyang.  Pembuatan gerabah sejak tahun 1950-an, yaitu membuat gerabah “siti ireng” yang berupa celengan, keren, cobek, anglo, dll.  Kegiatan pembuatan gerabah sekarang sudah mengalami perkembangan, baik dari segi cara pembuatan, motif, bentuk yang beraneka ragam,  Di desa Jetis merupakan daerah mitra bisnis desa kasongan. Hal ini di sebabkan karena hampir seluruh penduduk desa jetis berprofesi sebagai pembuat gerabah.  Tanah liat yang digunakan oleh penduduk jetis untuk bahan baku merupakan tanah liat yang sudah olahan yang dibeli dari Kasongan.
  • 13. BENTUK DAN MOTIF  Untuk masalah bentuk dan motif, sekarang ini tergantung dari permintaan pasar.  Hasil gerabah didesa ini merupakan sebagian besar pesanan dari Kasongan.  Motif yang kita jumpai di salah satu warga Jetis adalah motif bunga, kura-kura  Bentuknya sangat bermacam-macam
  • 14. GAMBAR MOTIF DAN BENTUK GERABAH
  • 15. TEKNIK PEMBUATAN GERABAH  Teknik roda putar yaitu pembentukan gerabah yang dilakukan dengan bantuan roda yang berputar. Gerabah yang dibuat menggunakan teknik ini cenderung lebih rapi dan permukaannya lebih halus.  Teknik cetak yaitu teknik pembentukan gerabah dengan menggunakan cetakan. Teknik ini digunakan untuk membuat gerabah dalam jumlah yang banyak dan waktu yang singkat. Gerabah yang dihasilkan masih perlu dirapikan lagi karena hasil cetakan masih kurang rapi.
  • 16. PERALATAN PEMBUATAN GERABAH  Peralatan yang digunakan pada umumnya berupa roda putar.  Roda putar adalah alat yang berbentuk lingkaran seperti roda dengan poros sehingga dapat diputar.  Peralatan untuk menghias biasa dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya berupa kawat yang dilekukkan.
  • 17. FOTO GERABAH PUNDONG Gerabah buatan salah satu warga desa Jetis
  • 18. KESIMPULAN Kedua sentra gerabah, yaitu gerabah Kasongan dan gerabah Pundong memiliki keterkaitan dalam hal penyediaan bahan dasar (tanah liat) dan penggunaan motif yang diterapkan di kedua sentra gerabah ini juga berdasar permintaan pasar.
  • 19. SEKIAN & TERIMA KASIH