5. Leasing
• Pengertian sewa guna usaha (Leasing
)menurut Keputusan Menteri Keuangan
No.1169/KMK.01/1991 tanggal 21 Nopember
1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha.
• Peraturan pemerintah No.84/PMK.012/2006
tentang perusahaan pembiayaan.
• Dalam kep. Menkeu no. 1169/KMK.01/1999
tentang kegiatann Sewa Guna Usaha (Leasing)
6. Peraturan pemerintah No.84/PMK.012/2006
tentang perusahaan pembiayaan.
Leasing (sewa guna usaha) adalah kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal baik secara sewa guna usaha dengan hak
opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha
tanpa hak opsi (operating lease) untuk
digunakan oleh penyewa guna usaha (lessse)
selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembiayaan secara angsuran.
7. Dengan melakukan leasing, perusahaan dapat
memperoleh barang modal dengan jalan sewa
beli untuk dapat langsung digunakan untuk
berproduksi , yang dapat diangsur setiap
bulan, triwulan, atau enambulan sekali kepada
pihak lessor
Secara umum leasing artinya Equipment
funding, yaitu pembiayaan peralatan barang
modal untuk digunakan pada proses produksi
suatu perusahaan baik secara langsung
maupun tidak langsung
8. Sejarah dan Perkembangan Leasing
• Sejak tahun 2000 SM oleh orang Sumeria. Dibuat
dari tanah liat. (peralatan pertanian, hak
penggunaan tanah dan air, lembu.
• Tahun 1984. pendeta dari suatu kuil sebagai
lessoor dan para petani sebagai lessee.
• Dokumen penting atau peraturan yang
diperkenalkan Raja Babylonia, Hammurabi
dengan menggabungkan hukum2 leasing bangsa
Sumeria menjadi suatu UU.
9. • Peradaban Yunani Kuno, Roma, dan MEsir bahwa
leasing a/ usaha yang menarik untuk pembiayaan
peralatan, pertanahan, dan peternakan.
• Tahun 1700, transaksi leasing barang pribadi
pertama di amerika Serikat berupa kuda, kereta,.
Pesatnya karena dibangunnya pembangunan
jaringan rel kereta api di sebagian besar
wilayahnya.
• Tahun 1887 didirikan The Bell Telephone
Company di AS. Dan pada tahun 1952 didirikan
US Leasing International, Inc oleh Henry
Schonfield.
10. Leasing Dimata Bisnis
Munculnya lembaga leasing merupakan alternatif
yang menarik bagi para pengusaha karena saat ini
mereka cenderung menggunakan rupiah tunai
untuk kegiatan operasional perusahaan.
Maka melalui leasing merka bisa memperoleh dana
untuk membiayai pembelian barang-barang modal
secara kredit dengan jangka waktu pengembalian
antara tiga tahun hingga lima tahun atau lebih.
Disamping hal tersebut diatas para pengusaha juga
memperoleh keuntungan-keuntungan lainnya
seperti kemudahan dalam pengurusan, dan adanya
hak opsi
11. Pihak Utama dalam Leasing
Lessor, perusahaan/pihak yang memberikan jasa
pembiayaan kpd pihak lesee dalam bentuk
barang modal.
Lessee, perusahaan/pihak yang memperoleh
pembiayaan dalam bentuk barang modal dari
lessor.
Supplier, perusahaan/pihak yg menyediakan
barang u/ dijual kepada lessee denagn
pembayaran tunai.
Bank, penyedian dana kepada lessor terutama
dalam mekanisme leverage lease.
12. Syarat & Ciri Leasing
• Objek leasing
segala macam barang modal
• Pembayaran Berkala
tiap bulan/kuartal/tahun
• Residual value (Nilai Sisa)
ditentukan nilai sisa
• Hak opsi bagi Lessee
beli atau dikembalikan
• Pihak yang terlibat
Lessor (izin Departemen Keuangan RI) dan lessee
13. Jenis-jenis Leasing
Finance Leasing ( sewa guna usaha pembiayaan )
perusahaan sewa guna usaha (lessor) adalah pihak yang membiayai
penyediaan barang modal. Penyewa guna usaha (lesse) biasanya memilih
barang yang dibutuhkan dan atas nama perusahaan sewa guna usaha sebagai
pemilik barang modal tersebut, melakukan pemesanan , pemeriksaan, dan
pemeliharaan barang modal yang menjadi objek transaksleasing.
Lessor akan mengeluarkan dana nya untuk membayar barang tersebut
kepada supplier dan kemudian barang tersebut diserahkan kepada lesse.
Sebagai imbalan atau jasa penggunaan barang tersebut lesse akan membayar
secara berkala kepada lessor sejumlah uang yang berupa uang rental untuk
jangka waktu tertentu yang telah disepakati bersama.
Jumlahnya secara keseluruhan meliputi harga barang yang dibayar oleh lessor
ditambah faktor bunga serta keuntungan pihak lessor
14. Lessor yang membiayai dan sebagai pemilik
barang modal
Lesee membayar sewa (lease payment) secara
berkala. Sewa terdiri atas biaya perolehan
barang dan biaya lainnya serta spread yang
diinginkan (full pay out lease)
Lessor tidak dapat membatal kontrak secara
sepihak sebelum kontrak berakhir
(uncancelable)
Lessee memiliki hak opsi untuk membeli
barang sesuai dengan nilai sisa (residual value)
15. Capital atau finance lesse masih bisa dibedakan menjadi
2, yaitu :
1. Direct finance lease
terjadi jika lesse sebelumnya belum pernah memiliki
barang yang dijadikan objek lease, bisa dikatakan
bahwa lessor membeli barang atas permintaan lesse
dan akan dipergunakan oleh lesse
2. Sale and lease back
lesse menjual barang yang telah dimilikinya kepada
lessor, atas barang yang sama kemudian dilakukan
kontrak leasing antara lesse dengan lessor. Disini lesse
memerlukan cash yang bisa dipergunakan untuk
tambahan modal kerja atau yang lainnya. Bisa
dikatakan bahwa dengan sistem sale and lease back
memunginkan lessor memberikan dana untuk
keperuan apa saja kepada kliennya , dana sesuai
dengan nilai objek baranfg lease.
16. Operating lease (sewa menyewa biasa)
lesser membeli barang modal dan
disewagunakan kepada lesse. Berbeda dengan
finance lease , jumlah seluruh pembayaran sewa
guna usaha berkala nya tidak mencakup jumlah
biaya yang dikelurakan untuk memperoleh
barang modal tersebut berikut dengan
bunganya.
17. Lessor sebagai pemilik barang menangung risiko
ekonomis dan pemeliharaan barang
Lessor menanggung biaya pelaksanaan sewa,
asuransi, pajak maupun biaya pemeliharaan
Lessee membayar sejumlah sewa yang tidak
mencakup biaya perolehan barang dan biaya
lainnya serta spread (non fullpay out lease)
Lessee membayar sejumlah sewa yang tidak
mencakup biaya perolehan barang dan biaya
lainnya serta spread (non fullpay out lease)
Lessor hanya mengharapkan keuntungan dari
penjualan barang yang disewakan dan hasil sewa
lainnya
Lessee pada akhir kontrak mengembalikan barang
(tidak memiliki hak opsi untuk membeli barang)
Lessor dapat membatalkan kontrak secara
sepihak (cancelable)
18. Keuntungan Leasing
• Penghematan modal
mendapatkan dana hingga 100% u/ produksi
• Sangat flexibel
struktur kontrak, besaran rental, waktu
pembayaran
• Sebagai sumber dana
melalui sale and lease back
• On atau offf balance sheet
Mekanisme pembukuan. untuk keperluan pajak
digunakan off balance sheet
• Menguntungkan cash flow
besaran rental disesuaikan dengan cash flow
19. • Menahan pengaruh inflasi
biaya rental yang sama meskipun inflasi
• Sarana kredit jangka menengah & panjang
melalui sale and lease back
• Dokumentasi sederhana
dokumentasi yang standar
• Pengelompokkan biaya
biaya-biaya dijadikan satu untuk
diamortisasikan sepanjang masa leasing.
20. Mekanisme Leasing
1. Lessee menghubungi supliers untuk menentukan jenis
barang, spec, harga, waktu pengiriman dan jaminan
purna jual atas barang yang dilessee
2. Lessee melakukan negoisasi dengan lessor tentang
kebutuhan pembiayaan
3. Lessor mengirim “letter of offer” atau committmen
letter kepada lessee
4. Penandatanganan kontrak leasing
5. Pengiriman order beli kepada Suppliers
6. Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh
lessee sesuai pesanan
7. Penyerahan dokumen oleh suppliers
8. Pembayaran oleh lessor kepada suppliers
9. Pembayaran sewa (leasse payment) secara berkala
21. Lessor
SupliersLessee
(9)
(4)
(3)
(2)
(6)
(1)
(8)
(7)
(5)
Mekanisme Transaksi Leasing
Keterangan :
1. Lessee menghubungi supliers untuk menentukan jenis barang, spec, harga,
waktu pengiriman dan jaminan purna jual atas barang yang dilessee
2. Lessee melakukan negoisasi dengan lessor tentang kebutuhan pembiayaan
3. Lessor mengirim “letter of offer” atau committmen letter kepada lessee
4. Penandatanganan kontrak leasing
5. Pengiriman order beli kepada Suppliers
6. Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee sesuai pesanan
7. Penyerahan dokumen oleh suppliers
8. Pembayaran oleh lessor kepada suppliers
9. Pembayaran sewa (leasse payment) secara berkala
22. Jenis-Jenis Perusahaan Leasing
1. Independent Leasing Company
Leasing jenis ini berdiri sendiri dari pihak manapun (contoh:bank)
Bank dalam hal ini dapat memberikan pembiayaan kepada
Lessee, Lesssor maupun kepada supplier (vendor program)
2. Captive Lessor
Yaitu apabila supplier mendirikan perusahaan Leasing dengan
tujuan
meningkatkan penjualan. Jenis ini sering disebut two party Lessor,
dimana pihak pertama adalah perusahaan induk dan anak
perusahaan
leasing, sedang pihak kedua adalah Lessee
3.Lessee Broker (Packager)
Berfungsi mempertemukan calon Lessee dengan pihak
Lessor serta memberi jasa lainnya yang dibutuhkan dalam suatu
transaksi leasing
23.
24. Leasing Syariah atau lebih
dikenal dengan al-ijarah,
berasal dari kata al-ajru yang
berarti al-iwadhu (ganti).
25. Sewa guna usaha syari’ah
Kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
barang modal baik secara sewa guna usaha
dengan hak opsi maupun tanpa hak opsi yang
akan digunakan oleh penyewa selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara
angsuran dimana menggunakan prinsip ijarah
dan ijarah muntahiyah bittamlik.
27. Operating lease merupakan suatu
proses menyewa suatu barang untuk
mendapatkan hanya manfaat barang
yang disewanya, sedangkan barangnya
itu sendiri tetap merupakan milik bagi
pihak pemberi sewa. Sewa jenis pertama
ini berpadanan dengan konsep ijarah di
dalam syariah Islam yang secara hukum
Islam diperbolehkan dan tidak ada
masalah.
28. Kata ijarah diderivasi dari bentuk fi’il
“ajara-ya’juru-ajran”. Ajaran semakna
dengan kata al-‘iwadh yang
mempunyai arti ganti dan upah, dan
juga dapat berarti sewa atau upah.
Secara istilah, pengertian ijarah ialah
akad atas beberapa manfaat atas
penggantian
29. Al-Ijarah merupakan akad pemindahan hak guna
atas barang atau jasa dalam batasan waktu
tertentu , melalui pembayaran upah sewa, tanpa
diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas
barang. Dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat
233 Firman Allah:
“.....dan jika Kamu ingin anakmu disusukan oleh
orang lain, tidak ada dosa bagimu apabila kamu
memberikan pembayaran menurut yang patut.
Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah
bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan”.
30. Pengertian Berdasar Mazhab :
Mazhab Syafi’i : suatu transaksi terhadap suatu
manfaat yang dituju secara tertentu bersifat
mubah dan bisa dimanfaatkan dengan imbalan
tertentu.
Mazhab Hambali dan Maliki : pemilikan manfaat
sesuatu yang dibolehkan dalam waktu tertentu
dengan suatu imbalan
Mazhab Hanafi : transaksi suatu manfaat dengan
imbalan.
31. Contoh
BankSyariah
Negosiasidan Persyaratan
(nasabah butuhalat-alatberat)
PEMILIK OBJEK
SEWA
Akad Ijarah
1
2
NASABAH
Bayarangsuransewa
8
Transaksi
Pembayaran
5
Akad Ijarah 1
Akad Ijarah 2
3
Wakalah ke Nasabah untuk cari
penyewaan alat2 berat
Nasabah sebagai
wakil Bank
Syariah,
melakukan
transaksi sewa
4
6
Wakalah ke Pemilik
barang untuk serahkan
barang sewa ke Nasabah
Barang diserahkan
langsung oleh
pemilik atau melalui
Bank Syariah
7
32. Finance Leasing (sewa guna usaha
pembiayaan)
Merupakan suatu bentuk sewa dimana
kepemilikan barang tersebut berpindah dari
pihak pemberi sewa kepada penyewa. Bila
dalam masa akhir sewa pihak penyewa tidak
dapat melunasi sewanya, barang tersebut tetap
merupakan milik pemberi sewa (perusahaan
leasing). Akadnya dianggap sebagai akad sewa.
Sedangkan bila pada masa akhir sewa pihak
penyewa dapat melunasi cicilannya maka barang
tersebut menjadi milik penyewa.
33. Biasanya pengalihan pemilikan ini
dengan alasan hadiah pada akhir
penyewaan, pemberian cuma-cuma,
atau janji dan alasan lainnya. Intinya,
dalam financial lease terdapat dua
proses akad sekaligus : sewa sekaligus
beli. Dan inilah sebabnya mengapa
leasing bentuk ini disebut sebagai
sewa-beli.
34. Ijarah Muntahia Bit Tamlik (IMBT)
al-ijarah, berasal dari kata al-ajru yang
berarti al-iwadhu (ganti)
Perjanjian sewa-menyewa yang
disertai dengan opsi pemindahan hak
milik atau benda yang disewa, kepada
penyewa setelah selesai masa sewa.
35. MEKANISME PEMBIAYAAN IMBT
BankSyariah
Negosiasi dan persyaratan
(nasabah butuh beli rumah)
Obyek sewa (rumah)
Diserahkan oleh
Developer atau Bank Syariah
DEVELOPER
Beli dan bayar ke developer
untuk disewa oleh nasabah
Wa’ad IMBT
1
2
3
NASABAH
6
Bayar sewa bulanan
7
5
Akad Ijarah
hibah rumah
(pada akhir masa sewa)
8
Akad Hibah
Penandatanganan akad
4
wakalah ke developer
Untuk serahkan rumah ke nasabah
5
35
36. Dasar hukum atau landasan hukum ijarah
adalah al-Qur’an, al-hadits dan ijma’.
Dasar hukum ijarah dari al_qur’an adalah Surat
at-Thalaq: 6 dan al-Qashash: 26. Sebagaimana
frman Allah SWT;
1. Surat at-Thalaq 6 :
أجروهن فآتوهن لكم أرضعن فأن
“…. Kemudian jika mereka menyusukan (anak-
anak) mu maka berikanlah kepada mereka
upahnya.”
37. Surat al-Qasash 26 :
القوى استأجرت من خير إن استاجره ياأبت إحداهما قالت
األمين
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata:
“Ya bapakku ambillah ia sebagai yang bekerja
(pada kita) karena sesungguhnya orang yang
paling baik yang kamu ambil untuk bekerja
(pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya.”
38. Dasar hukum ijarah dari al-hadits sebagaimana
yang disabdakan oleh Rasulullah Saw;
عرقه يجف أن قبل اجره األجير أعطوا
“Berikanlah upah terhadap pekerja, sebelum kering
keringatnya.”
انواستعطى اجره الحجام واعطى إحتجم هللا رسول
“Rasulullah Saw. melakukan bekam, dan membayar
upah terhadap tukang bekam tersebut, kemudian
Rasul menggunakan obatnya.
39. Dasar Hukum Negara UU No.10/1998 tentang
Perbankan : pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
wajib di kembalikan disertai imbalan prinsip ijarah
(pasal1.12)
Fatwa DSN No.27/DSN-MUI/III/2002 28 Maret 2002:
Harus dilaksanakan akad ijarah dulu , akad kepemilikan
(jualbeli/hibah) hanya dapat dilakukan setelah masa
ijarah.
Pernyataann Standard Akuntansi Keuangan (PSAK)
No.59: Objek sewa dikeluarkan dari aktiva pemilik
objek sewa pada saat terjadinya perpindahan hak milik
objek sewa. Perpindahan hak milik objek sewa diakui
jika seluruh sewa pembayaran sewa telah selesai dan
penyewa membeli/menerima hibah dari pemilik objek
sewa
40. POKOK-POKOK ATURAN PEMBIAYAAN IMBT FATWA DSN – MUI
No. 27/DSN-MUI/III/2000
Semua rukun dan syarat yang berlaku dalam akad Ijarah
(fatwa No.09/2000) berlaku pula dalam akad IMBT (Ps. 1:1)
AKAD
• Pihak yang melakukan IMBT harus melaksanakan akad
Ijarah terlebih dahulu. Akad pemindahan kepemilikan baik
dengan jualbeli atau pemberian hanya dapat dilakukan
setelah masa Ijarah selesai
• Janji pemindahan kepemilikan yang disepakati di awal akad
Ijarah adalah waad yang hukumnya tidak mengikat. Apabila
janji itu ingin dilaksanakan maka harus ada pemindahan
kepemilikan yang dilakukan setelah masa Ijarah selesai (Ps.
2: 1-2)
41. Review Ujrah boleh dilakukan antara para pihak yang melakukan akad
Ijarah apabila memenuhi syarat-syarat sbb:
₰ Terjadi perubahan periode akad Ijarah;
₰ Ada indikasi sangat kuat bahwa bila tidak dilakukan review, maka
akan timbul kerugian bagi salah satu pihak;
₰ Disepakati oleh kedua belah pihak.
Review atas besaran ujrah setelah periode tertentu :
₰ Ujrah yang telah disepakati untuk suatu periode akad Ijarah tidak
boleh dinaikkan;
₰ Besaran ujrah boleh ditinjau ulang untuk periode berikutnya dengan
cara yang diketahui dengan jelas (formula tertentu) oleh kedua belah
pihak;
₰ Peninjauan kembali besaran ujrah setelah jangka waktu tertentu
harus disepakati kedua pihak sebelumnya dan disebutkan dalam
akad.
₰ Dalam keadaan sewa yang berubah-ubah, sewa untuk periode akad
pertama harus dijelaskan jumlahnya. Untuk periode akad berikutnya
boleh berdasarkan rumusan yang jelas dengan ketentuan tidak
menimbulkan perselisihan.
42. Adapun asas-asas dalam Hukum Perdata Islam yang digunakan di
dalam sewa guna usaha syari’ah yaitu:
1. Asas Kebolehan
2. Asas kebebasan dan Kesukarelawan.
3. Asas Pembawa Manfaat dan Menolak Mudharat
4. Asas Kebajikan atau Kebaikan.
5. Asas Adil dan Seimbang.
6. Asas Larangan Merugikan Diri Sendiri dan Orang Lain.
7. Asas mendapatkan hak karena usaha dan jasa.
8. Asas Mengatur dan Memberi Petunjuk.
9. Asas Kebebasan Berusaha
10. Asas Beritikad Baik dan Dilindungi.
11. Asas Mendahulukan Kewajiban Daripada Hak.
43. Al-Ijaroh al muntahia bit Tamlik
⌂ Ijarah dengan janji akan menjual pada akhir masa
sewa
pilihan untuk menjual barang di akhir masa sewa
(alternatif 1) biasanya diambil bila kemampuan
financial penyewa untuk membayar sewa relatif kecil.
Karena sewa relatif kecil, akumulasi nilai sewa yang
sudah dibayarkan sampai akhir masa periode belum
mencukupi harga beli barang tersebut dan margin laba
diterapkan bank. Karena itu untuk menutupi
kekurangan tersebut, bila pihak penyewa ingin memiliki
barang tersebut, ia harus membeli barang tersebut di
akhir periode.
44. ⌂ Ijarah dengan janji untuk memberikan hibah
pada akhir masa sewa.
Pilihan untuk menghibahkan barang di akhir
masa sewa (alternatif 2) biasanya diambil bila
kemampuan financial penyewa untuk membayar
sewa yang dibayarkan relatif besar, akumulasi
sewa diakhir periode sewa sudah mencukupi
untuk menutup harga beli barang dan margin
laba yang ditetapkan oleh bank dapat
menghibahkan barang tersebut diakhir masa
periode sewa kepada pihak penyewa.
45. Bank/ muajjir
- Bank/muajjir tetap menjadi pemilik aset
setelah masa sewa berakhir, jika nasabah tidak
bersedia membuat akad pemindahan
kepemilikan (dengan jual beli/hibah).
nasabah membeli aset dari supplier denga
dana pembiayaan dari bank dan ass
langsung dicatatkan atas nama nasabah.
- Aset kemudian dikontruksikan sebag
milik Bank ( karena dibeli dengan uang Ban
dan Bank menyewakannya kepada nasabah
ad/ perjanjian - 1.perjanjian menggunakan dengan 1 akad
dan 1 wa’ad.(akadnya ijarah/sewa) dan
wa’adnya jual beli atau hibah) yang akan
ditandatangani setelah ijarah berakhir( jika
nasabah menghendaki),maka perlu dilampirkan
konsep perjanjian jual beli/hibah.
Juga dilampirkan konsep kuasa kepada bank
untuk menjual aset jika pada akhir masa ijarah
nasabah tidak menginginkan aset.
- sewa dan jual beli menjadi satu kesatua
dalam 1 perjanjian.
rpindahan
pemilikan
- Perpindahan kepemilikan dengan
menggunakan jual beli dan hibah.
- Perpindahan kepemilikan dilaksanakan
setelah masa ijarah selesai.
- Perpindahan kepemilikan diakui setela
seluruh pembayaran sewa tela
diselesaiakan.
- Perpindahan kepemilikan denga
menggunakan jual beli.
mbuktian - Bank/Muajjir dianggap pemilik dari obyek- Dalam financial lease tida
46. IMBT memiliki alternative dalam pemindahan
hak milik di akhir periode sewa, yakni hibah,
atau janji menjual. Pilihan hibah diambil ketika
penyewa mampu membayar uang sewa dalam
jumlah besar. Kalau kemampuan penyewa hanya
bisa membayar dalam jumlah kecil, pilihan jual
beli menjadi solusinya.
47.
48. 1. Perbedaan leasing konvensionl dgn
syariah(yusuf)
2. IMBT. Periode IMBT (sarah)
3. Leasing syariah ijaroh., Latar belakng
leasing(tri)
4. Kenapa ada pihak ketiga(alfi)
5. Perorangan sewa barang, dan kemudian
barang sewa rusak. Gag bisa bayar di tengah
dalam menjadi milik kita. (lina)
6. (zulfikri) konvensional , selisih dari harga beli
leasing ke dealer.