SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 13
HAKI
“ HAK ATAS KEKAYAAN
   INTELEKTUAL “
          Kelompok 6
       Rizka Adhiswara
     Satrio Prajaraksaka N.
       Sayyid M. Zhafran
       Titik Dwiseptianti
         Faras Ghaziya
         Wulan Sari D.
PENGERTIAN HAKI

            Kekayaan Intelektual atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau
Hak Milik Intelektual adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk
Intellectual Property Rights (IPR) atau Geistiges Eigentum, dalam bahasa
Jermannya. Istilah atau terminologi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) digunakan
untuk pertama kalinya pada tahun 1790. Adalah Fichte yang pada tahun 1793
mengatakan tentang hak milik dari si pencipta ada pada bukunya. Yang
dimaksud dengan hak milik disini bukan buku sebagai benda, tetapi buku
dalam pengertian isinya.Istilah HKI terdiri dari tiga kata kunci, yaitu Hak,
Kekayaan, dan Intelektual. Kekayaan merupakan abstraksi yang dapat dimiliki,
dialihkan, dibeli, maupun dijual.
RUANG LINGKUP HAKI
Secara garis besar HKI dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1.    Hak Cipta (Copyrights)
2.    Hak Kekayaan Industri (Industrial Property Rights), yang mencakup :
 Paten (Patent)
 Desain Industri (Industrial Design)
 Merek (Trademark)
 Penanggulangan praktik persaingan curang (repression of unfair competition)
 Desain tata letak sirkuit terpadu (layout design of integrated circuit)
 Rahasia dagang (Trade secret)
 Perlindungan Varietas Tanaman (Plant Variety Protection
SIFAT HUKUM HAKI

          Hukum yang mengatur HKI bersifat teritorial, pendaftaran
ataupun penegakan HKI harus dilakukan secara terpisah di masing-
masing yurisdiksi bersangkutan. HKI yang dilindungi di Indonesia
adalah HKI yang sudah didaftarkan di Indonesia.
TEORI HAKI

          Teori Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sangat dipengaruhi
oleh pemikiran John Locke tentang hak milik. Dalam bukunya, Locke
mengatakan bahwa hak milik dari seorang manusia terhadap benda
yang dihasilkannya itu sudah ada sejak manusia lahir. Benda dalam
pengertian disini tidak hanya benda yang berwujud tetapi juga benda
yang abstrak, yang disebut dengan hak milik atas benda yang tidak
berwujud yang merupakan hasil dari intelektualitas manusia
SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM
              P E R L I N D U N G A N H A K K E K A YA A N
                 I N T E L E K T UA L D I I N D O N E S I A

    Secara historis, peraturan perundang-undangan di bidang HKI di Indonesia telah ada sejak tahun 1840.
Pemerintah kolonial Belanda memperkenalkan undang-undang pertama mengenai perlindungan HKI pada tahun
1844. Selanjutnya, Pemerintah Belanda mengundangkan UU Merek tahun 1885, Undang-undang Paten tahun
1910, dan UU Hak Cipta tahun 1912. Indonesia yang pada waktu itu masih bernama Netherlands East-Indies telah
menjadi angota Paris Convention for the Protection of Industrial Property sejak tahun 1888, anggota Madrid Convention dari
tahun 1893 sampai dengan 1936, dan anggota Berne Convention for the Protection of Literaty and Artistic Works sejak
tahun 1914. Pada zaman pendudukan Jepang yaitu tahun 1942 sampai dengan 1945, semua peraturan perundang-
undangan di bidang HKI tersebut tetap berlaku. Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia
memproklamirkan kemerdekaannya. Sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peralihan UUD 1945, seluruh
peraturan perundang-undangan peninggalan Kolonial Belanda tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan
UUD 1945.
•   Pada tahun 1953 Menteri Kehakiman RI mengeluarkan pengumuman yang merupakan perangkat

    peraturan nasional pertama yang mengatur tentang Paten, yaitu Pengumuman Menteri Kehakiman

    no. J.S 5/41/4, yang mengatur tentang pengajuan sementara permintaan Paten dalam negeri, dan

    Pengumuman Menteri Kehakiman No. J.G 1/2/17 yang mengatur tentang pengajuan sementara

    permintaan paten luar negeri.

•   Pada tanggal 11 Oktober 1961 Pemerintah RI mengundangkan UU No.21 tahun 1961 tentang

    Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan untuk mengganti UU Merek Kolonial Belanda. UU No 21

    Tahun 1961 mulai berlaku tanggal 11 November 1961. Penetapan UU Merek ini untuk melindungi

    masyarakat dari barang-barang tiruan/bajakan.

•   10 Mei 1979 Indonesia meratifikasi Konvensi Paris Paris Convention for the Protection of Industrial

    Property (Stockholm Revision 1967) berdasarkan keputusan Presiden No. 24 tahun 1979.

    Partisipasi Indonesia dalam Konvensi Paris saat itu belum penuh karena Indonesia membuat

    pengecualian (reservasi) terhadap sejumlah ketentuan, yaitu Pasal 1 sampai dengan 12 dan Pasal

    28 ayat 1.
•   Pada tanggal 12 April 1982 Pemerintah mengesahkan UU No.6 tahun 1982 tentang Hak Cipta
    untuk menggantikan UU Hak Cipta peninggalan Belanda. Pengesahan UU Hak Cipta tahun 1982
    dimaksudkan untuk mendorong dan melindungi penciptaan, penyebarluasan hasil kebudayaan di
    bidang karya ilmu, seni, dan sastra serta mempercepat pertumbuhan kecerdasan kehidupan
    bangsa.

•   Tahun 1986 dapat disebut sebagai awal era moderen sistem HKI di tanah air. Pada tanggal 23 Juli
    1986 Presiden RI membentuk sebuah tim khusus di bidang HKI melalui keputusan No.34/1986 (Tim
    ini dikenal dengan tim Keppres 34) Tugas utama Tim Keppres adalah mencakup penyusunan
    kebijakan nasional di bidang HKI, perancangan peraturan perundang-undangan di bidang HKI dan
    sosialisasi sistem HKI di kalangan intansi pemerintah terkait, aparat penegak hukum dan
    masyarakat luas.

•   19 September 1987 Pemerintah RI mengesahkan UU No.7 Tahun 1987 sebagai perubahan atas UU
    No. 12 Tahun 1982 tentang Hak Cipta.
•   Tahun 1988 berdasarkan Keputusan Presiden RI No.32 ditetapkan pembentukan Direktorat

    Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek (DJHCPM) untuk mengambil alih fungsi dan tugas Direktorat

    paten dan Hak Cipta yang merupakan salah satu unit eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal

    Hukum dan Perundang-Undangan, Departemen Kehakiman.

•   Pada tanggal 13 Oktober 1989 Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui RUU tentang Paten yang

    selanjutnya disahkan menjadi UU No. 6 Tahun 1989 oleh Presiden RI pada tanggal 1 November

    1989. UU Paten 1989 mulai berlaku tanggal 1 Agustus 1991.

•   28 Agustus 1992 Pemerintah RI mengesahkan UU No. 19 Tahun 1992 tentang Merek, yang mulai

    berlaku 1 April 1993. UU ini menggantikan UU Merek tahun 1961.

•   Pada tanggal 15 April 1994 Pemerintah RI menandatangani Final Act Embodying the Result of the

    Uruguay Round of Multilateral Trade Negotiations, yang mencakup Agreement on Trade Related

    Aspects of Intellectual Property Rights (Persetujuan TRIPS).

•   Tahun 1997 Pemerintah RI merevisi perangkat peraturan perundang-undangan di bidang HKI, yaitu

    UU Hak Cipta 1987 jo. UU No. 6 tahun 1982, UU Paten 1989 dan UU Merek 1992.
•   Akhir tahun 2000, disahkan tiga UU baru dibidang HKI yaitu : (1) UU No. 30 tahun 2000

    tentang Rahasia Dagang, UU No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri, dan UU No. 32

    tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

•   Untuk menyelaraskan dengan Persetujuan TRIPS (Agreement on Trade Related Aspects of

    Intellectual Property Rights) pemerintah Indonesia mengesahkan UU No 14 Tahun 2001

    tentang Paten, UU No 15 tahun 2001 tentang Merek, Kedua UU ini menggantikan UU yang

    lama di bidang terkait. Pada pertengahan tahun 2002, disahkan UU No.19 Tahun 2002

    tentang Hak Cipta yang menggantikan UU yang lama dan berlaku efektif satu tahun sejak di

    undangkannya.

•   Pada tahun 2000 pula disahkan UU No 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas

    Tanaman dan mulai berlaku efektif sejak tahun 2004.
PRINSIP – PRINSIP HAK KEKAYAAN
    INTELEKTUAL
Prinsip – prinsip Hak Kekayaan Intelektual :


•    Prinsip Ekonomi.
            Prinsip ekonomi, yakni hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif suatu kemauan daya
pikir manusia yang diekspresikan dalam berbagai bentuk yang akan memeberikan keuntungan kepada
pemilik yang bersangkutan.
•    Prinsip Keadilan.
          Prinsip keadilan, yakni di dalam menciptakan sebuah karya atau orang yang bekerja
membuahkan suatu hasil dari kemampuan intelektual dalam ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang
akan mendapat perlindungan dalam pemiliknya.
•    Prinsip Kebudayaan.
          Prinsip kebudayaan, yakni perkembangan ilmu pengetahuan, sastra, dan seni untuk
meningkatkan kehidupan manusia
•    Prinsip Sosial.
            Prinsip sosial ( mengatur kepentingan manusia sebagai warga Negara ), artinya hak yang
diakui oleh hukum dan telah diberikan kepada individu merupakan satu kesatuan sehingga perlindungan
diberikan bedasarkan keseimbangan kepentingan individu dan masyarakat.
Terimakasih atas perhatiannya

WASSALAMUALAIKUM
      WR.WB.
 Maksud UU no. 15 tahun 2001 tentang merk (Sarah)

 Jelaskan prinsip HKI (Ilyas)

 Jelaskan desain tata letak circuit terpadu (Regina)

 Apa yg dimaksud paten? (Fauzian)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...
Muhammad Ramadhan
 
13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...
13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...
13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...
Novi Siti
 
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektual
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektualPemahaman tentang hak kekayaan intelektual
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektual
aliyahzahra
 
Haki sudaryadi
Haki sudaryadiHaki sudaryadi
Haki sudaryadi
sudaryadi
 
Aspek hukum dalam ekonomi hak kekayaan intelektual
Aspek hukum dalam ekonomi   hak kekayaan intelektualAspek hukum dalam ekonomi   hak kekayaan intelektual
Aspek hukum dalam ekonomi hak kekayaan intelektual
Fether Abersond
 

Was ist angesagt? (20)

HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
 
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...
 
13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...
13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...
13. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hak cipta, hak paten, ha...
 
Informatika bab 2
Informatika bab 2Informatika bab 2
Informatika bab 2
 
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektual
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektualPemahaman tentang hak kekayaan intelektual
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektual
 
Huawei ICT Perlindungan HC, DI, DTLST, RD, Paten
Huawei ICT   Perlindungan HC, DI, DTLST, RD, PatenHuawei ICT   Perlindungan HC, DI, DTLST, RD, Paten
Huawei ICT Perlindungan HC, DI, DTLST, RD, Paten
 
Hak Kekayaan Intelektual [ HaKI ]
Hak Kekayaan Intelektual [ HaKI ]Hak Kekayaan Intelektual [ HaKI ]
Hak Kekayaan Intelektual [ HaKI ]
 
Hbl, kevin biondy, prof. dr. hapzi ali, cma, hak kekayaan intelektual, univer...
Hbl, kevin biondy, prof. dr. hapzi ali, cma, hak kekayaan intelektual, univer...Hbl, kevin biondy, prof. dr. hapzi ali, cma, hak kekayaan intelektual, univer...
Hbl, kevin biondy, prof. dr. hapzi ali, cma, hak kekayaan intelektual, univer...
 
Haki
HakiHaki
Haki
 
13, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, universita...
13, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, universita...13, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, universita...
13, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, universita...
 
Pertemuan2
Pertemuan2Pertemuan2
Pertemuan2
 
Haki sudaryadi
Haki sudaryadiHaki sudaryadi
Haki sudaryadi
 
Haki 09
Haki 09Haki 09
Haki 09
 
Produk Kreatif dan Kewirausahaan Hak atas kekayaan intelektual
Produk Kreatif dan Kewirausahaan Hak atas kekayaan intelektualProduk Kreatif dan Kewirausahaan Hak atas kekayaan intelektual
Produk Kreatif dan Kewirausahaan Hak atas kekayaan intelektual
 
Haki 09
Haki 09Haki 09
Haki 09
 
Pertemuan1
Pertemuan1Pertemuan1
Pertemuan1
 
Hbl minggu 13, hefti juliza, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univer...
Hbl minggu 13, hefti juliza, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univer...Hbl minggu 13, hefti juliza, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univer...
Hbl minggu 13, hefti juliza, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univer...
 
Aspek hukum dalam ekonomi hak kekayaan intelektual
Aspek hukum dalam ekonomi   hak kekayaan intelektualAspek hukum dalam ekonomi   hak kekayaan intelektual
Aspek hukum dalam ekonomi hak kekayaan intelektual
 
Ahde sesi 12-13 haki
Ahde   sesi 12-13 hakiAhde   sesi 12-13 haki
Ahde sesi 12-13 haki
 
Haki
HakiHaki
Haki
 

Andere mochten auch (19)

Paragraf persuasif kel. sani gomez
Paragraf persuasif kel. sani gomezParagraf persuasif kel. sani gomez
Paragraf persuasif kel. sani gomez
 
Iman kepada allah
Iman kepada allahIman kepada allah
Iman kepada allah
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Bab 5 kd 1a
Bab 5 kd 1aBab 5 kd 1a
Bab 5 kd 1a
 
Presentasi ekonomi (kredit)
Presentasi ekonomi (kredit)Presentasi ekonomi (kredit)
Presentasi ekonomi (kredit)
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Game online b.indo
Game online b.indoGame online b.indo
Game online b.indo
 
P.p.interaksi sosial
P.p.interaksi sosialP.p.interaksi sosial
P.p.interaksi sosial
 
Kajian teoritis tentang pendapatan nasional
Kajian teoritis tentang pendapatan nasionalKajian teoritis tentang pendapatan nasional
Kajian teoritis tentang pendapatan nasional
 
K3 kelompok 3 xf
K3 kelompok 3 xfK3 kelompok 3 xf
K3 kelompok 3 xf
 
Paragraf persuasi
Paragraf persuasiParagraf persuasi
Paragraf persuasi
 
Peran bank sentral dan umum
Peran bank sentral dan umumPeran bank sentral dan umum
Peran bank sentral dan umum
 
Bab 5 kls x kd 3
Bab 5 kls x kd 3Bab 5 kls x kd 3
Bab 5 kls x kd 3
 
Bab 5 ekonomi makro dan mikro
Bab 5 ekonomi makro dan mikroBab 5 ekonomi makro dan mikro
Bab 5 ekonomi makro dan mikro
 
Pelangi
PelangiPelangi
Pelangi
 
Presentasi fungi
Presentasi fungiPresentasi fungi
Presentasi fungi
 
Bab 3 archaebacteria dan eubacteria
Bab 3 archaebacteria dan eubacteriaBab 3 archaebacteria dan eubacteria
Bab 3 archaebacteria dan eubacteria
 
PKN BAB 1 Kelas XI
PKN BAB 1 Kelas XIPKN BAB 1 Kelas XI
PKN BAB 1 Kelas XI
 
PKN BAB II Kelas XI
PKN BAB II  Kelas XIPKN BAB II  Kelas XI
PKN BAB II Kelas XI
 

Ähnlich wie Haki kelompok 6 xf

Presentasi hakki
Presentasi hakkiPresentasi hakki
Presentasi hakki
jefflive
 
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektual
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektualPemahaman tentang hak kekayaan intelektual
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektual
aliyahzahra
 
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektual
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektualPemahaman tentang hak kekayaan intelektual
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektual
aliyahzahra
 
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektual
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektualPemahaman tentang hak kekayaan intelektual
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektual
aliyahzahra
 
Hak atas kekayaan intelektual (haki) BY kemal arsyad
Hak atas kekayaan intelektual (haki) BY kemal arsyadHak atas kekayaan intelektual (haki) BY kemal arsyad
Hak atas kekayaan intelektual (haki) BY kemal arsyad
sman 1 ciomas
 
Bab ii pembahasan haki
Bab ii pembahasan hakiBab ii pembahasan haki
Bab ii pembahasan haki
sunagara
 
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektual
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektualHbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektual
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektual
AgungAgungPangestu
 
Papper hak atas_kekayaan_intelektual dan hak paten
Papper hak atas_kekayaan_intelektual dan hak patenPapper hak atas_kekayaan_intelektual dan hak paten
Papper hak atas_kekayaan_intelektual dan hak paten
geusankaula
 

Ähnlich wie Haki kelompok 6 xf (19)

BAB 2 PEMBAHASAN.docx
BAB 2 PEMBAHASAN.docxBAB 2 PEMBAHASAN.docx
BAB 2 PEMBAHASAN.docx
 
Hak atas kekayaan intelektual
Hak atas kekayaan intelektualHak atas kekayaan intelektual
Hak atas kekayaan intelektual
 
kasus Haki ppt
kasus Haki ppt kasus Haki ppt
kasus Haki ppt
 
Haki
HakiHaki
Haki
 
Haki
HakiHaki
Haki
 
Hak Kekayaan Intelektual Kel.5
Hak Kekayaan Intelektual Kel.5Hak Kekayaan Intelektual Kel.5
Hak Kekayaan Intelektual Kel.5
 
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
HAK KEKAYAAN INTELEKTUALHAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
 
HAKI.ppt
HAKI.pptHAKI.ppt
HAKI.ppt
 
Presentasi hakki
Presentasi hakkiPresentasi hakki
Presentasi hakki
 
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektual
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektualPemahaman tentang hak kekayaan intelektual
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektual
 
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektual
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektualPemahaman tentang hak kekayaan intelektual
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektual
 
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektual
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektualPemahaman tentang hak kekayaan intelektual
Pemahaman tentang hak kekayaan intelektual
 
Hak atas kekayaan intelektual (haki) BY kemal arsyad
Hak atas kekayaan intelektual (haki) BY kemal arsyadHak atas kekayaan intelektual (haki) BY kemal arsyad
Hak atas kekayaan intelektual (haki) BY kemal arsyad
 
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
 
Bab ii pembahasan haki
Bab ii pembahasan hakiBab ii pembahasan haki
Bab ii pembahasan haki
 
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektual
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektualHbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektual
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektual
 
Papper hak atas_kekayaan_intelektual dan hak paten
Papper hak atas_kekayaan_intelektual dan hak patenPapper hak atas_kekayaan_intelektual dan hak paten
Papper hak atas_kekayaan_intelektual dan hak paten
 
Haki kelompok 2 xf
Haki kelompok 2 xfHaki kelompok 2 xf
Haki kelompok 2 xf
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, ha...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, ha...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, ha...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, ha...
 

Mehr von kawidian_putri (18)

PKN BAB III Kelas XI
PKN BAB III Kelas XIPKN BAB III Kelas XI
PKN BAB III Kelas XI
 
Kbm 2 pengkabelan
Kbm 2   pengkabelanKbm 2   pengkabelan
Kbm 2 pengkabelan
 
Klasifikasi koppen
Klasifikasi koppenKlasifikasi koppen
Klasifikasi koppen
 
Air laut
Air lautAir laut
Air laut
 
Pkn kelompok 7
Pkn kelompok 7Pkn kelompok 7
Pkn kelompok 7
 
Undang undang sumber daya air
Undang undang sumber daya airUndang undang sumber daya air
Undang undang sumber daya air
 
Bab 8-animalia-porifera-coelenterata
Bab 8-animalia-porifera-coelenterataBab 8-animalia-porifera-coelenterata
Bab 8-animalia-porifera-coelenterata
 
Tabel
TabelTabel
Tabel
 
Persuasif
PersuasifPersuasif
Persuasif
 
Besok
BesokBesok
Besok
 
Menyusun teks pidato
Menyusun teks pidatoMenyusun teks pidato
Menyusun teks pidato
 
Masalah pemerintah
Masalah pemerintahMasalah pemerintah
Masalah pemerintah
 
Paragraf persuasif id
Paragraf persuasif idParagraf persuasif id
Paragraf persuasif id
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Tugas eko
Tugas ekoTugas eko
Tugas eko
 
Konsumsi & investasi2
Konsumsi & investasi2Konsumsi & investasi2
Konsumsi & investasi2
 

Haki kelompok 6 xf

  • 1. HAKI “ HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL “ Kelompok 6 Rizka Adhiswara Satrio Prajaraksaka N. Sayyid M. Zhafran Titik Dwiseptianti Faras Ghaziya Wulan Sari D.
  • 2. PENGERTIAN HAKI Kekayaan Intelektual atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Hak Milik Intelektual adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR) atau Geistiges Eigentum, dalam bahasa Jermannya. Istilah atau terminologi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) digunakan untuk pertama kalinya pada tahun 1790. Adalah Fichte yang pada tahun 1793 mengatakan tentang hak milik dari si pencipta ada pada bukunya. Yang dimaksud dengan hak milik disini bukan buku sebagai benda, tetapi buku dalam pengertian isinya.Istilah HKI terdiri dari tiga kata kunci, yaitu Hak, Kekayaan, dan Intelektual. Kekayaan merupakan abstraksi yang dapat dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun dijual.
  • 3. RUANG LINGKUP HAKI Secara garis besar HKI dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Hak Cipta (Copyrights) 2. Hak Kekayaan Industri (Industrial Property Rights), yang mencakup :  Paten (Patent)  Desain Industri (Industrial Design)  Merek (Trademark)  Penanggulangan praktik persaingan curang (repression of unfair competition)  Desain tata letak sirkuit terpadu (layout design of integrated circuit)  Rahasia dagang (Trade secret)  Perlindungan Varietas Tanaman (Plant Variety Protection
  • 4. SIFAT HUKUM HAKI Hukum yang mengatur HKI bersifat teritorial, pendaftaran ataupun penegakan HKI harus dilakukan secara terpisah di masing- masing yurisdiksi bersangkutan. HKI yang dilindungi di Indonesia adalah HKI yang sudah didaftarkan di Indonesia.
  • 5. TEORI HAKI Teori Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sangat dipengaruhi oleh pemikiran John Locke tentang hak milik. Dalam bukunya, Locke mengatakan bahwa hak milik dari seorang manusia terhadap benda yang dihasilkannya itu sudah ada sejak manusia lahir. Benda dalam pengertian disini tidak hanya benda yang berwujud tetapi juga benda yang abstrak, yang disebut dengan hak milik atas benda yang tidak berwujud yang merupakan hasil dari intelektualitas manusia
  • 6. SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM P E R L I N D U N G A N H A K K E K A YA A N I N T E L E K T UA L D I I N D O N E S I A  Secara historis, peraturan perundang-undangan di bidang HKI di Indonesia telah ada sejak tahun 1840. Pemerintah kolonial Belanda memperkenalkan undang-undang pertama mengenai perlindungan HKI pada tahun 1844. Selanjutnya, Pemerintah Belanda mengundangkan UU Merek tahun 1885, Undang-undang Paten tahun 1910, dan UU Hak Cipta tahun 1912. Indonesia yang pada waktu itu masih bernama Netherlands East-Indies telah menjadi angota Paris Convention for the Protection of Industrial Property sejak tahun 1888, anggota Madrid Convention dari tahun 1893 sampai dengan 1936, dan anggota Berne Convention for the Protection of Literaty and Artistic Works sejak tahun 1914. Pada zaman pendudukan Jepang yaitu tahun 1942 sampai dengan 1945, semua peraturan perundang- undangan di bidang HKI tersebut tetap berlaku. Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peralihan UUD 1945, seluruh peraturan perundang-undangan peninggalan Kolonial Belanda tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan UUD 1945.
  • 7. Pada tahun 1953 Menteri Kehakiman RI mengeluarkan pengumuman yang merupakan perangkat peraturan nasional pertama yang mengatur tentang Paten, yaitu Pengumuman Menteri Kehakiman no. J.S 5/41/4, yang mengatur tentang pengajuan sementara permintaan Paten dalam negeri, dan Pengumuman Menteri Kehakiman No. J.G 1/2/17 yang mengatur tentang pengajuan sementara permintaan paten luar negeri. • Pada tanggal 11 Oktober 1961 Pemerintah RI mengundangkan UU No.21 tahun 1961 tentang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan untuk mengganti UU Merek Kolonial Belanda. UU No 21 Tahun 1961 mulai berlaku tanggal 11 November 1961. Penetapan UU Merek ini untuk melindungi masyarakat dari barang-barang tiruan/bajakan. • 10 Mei 1979 Indonesia meratifikasi Konvensi Paris Paris Convention for the Protection of Industrial Property (Stockholm Revision 1967) berdasarkan keputusan Presiden No. 24 tahun 1979. Partisipasi Indonesia dalam Konvensi Paris saat itu belum penuh karena Indonesia membuat pengecualian (reservasi) terhadap sejumlah ketentuan, yaitu Pasal 1 sampai dengan 12 dan Pasal 28 ayat 1.
  • 8. Pada tanggal 12 April 1982 Pemerintah mengesahkan UU No.6 tahun 1982 tentang Hak Cipta untuk menggantikan UU Hak Cipta peninggalan Belanda. Pengesahan UU Hak Cipta tahun 1982 dimaksudkan untuk mendorong dan melindungi penciptaan, penyebarluasan hasil kebudayaan di bidang karya ilmu, seni, dan sastra serta mempercepat pertumbuhan kecerdasan kehidupan bangsa. • Tahun 1986 dapat disebut sebagai awal era moderen sistem HKI di tanah air. Pada tanggal 23 Juli 1986 Presiden RI membentuk sebuah tim khusus di bidang HKI melalui keputusan No.34/1986 (Tim ini dikenal dengan tim Keppres 34) Tugas utama Tim Keppres adalah mencakup penyusunan kebijakan nasional di bidang HKI, perancangan peraturan perundang-undangan di bidang HKI dan sosialisasi sistem HKI di kalangan intansi pemerintah terkait, aparat penegak hukum dan masyarakat luas. • 19 September 1987 Pemerintah RI mengesahkan UU No.7 Tahun 1987 sebagai perubahan atas UU No. 12 Tahun 1982 tentang Hak Cipta.
  • 9. Tahun 1988 berdasarkan Keputusan Presiden RI No.32 ditetapkan pembentukan Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek (DJHCPM) untuk mengambil alih fungsi dan tugas Direktorat paten dan Hak Cipta yang merupakan salah satu unit eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang-Undangan, Departemen Kehakiman. • Pada tanggal 13 Oktober 1989 Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui RUU tentang Paten yang selanjutnya disahkan menjadi UU No. 6 Tahun 1989 oleh Presiden RI pada tanggal 1 November 1989. UU Paten 1989 mulai berlaku tanggal 1 Agustus 1991. • 28 Agustus 1992 Pemerintah RI mengesahkan UU No. 19 Tahun 1992 tentang Merek, yang mulai berlaku 1 April 1993. UU ini menggantikan UU Merek tahun 1961. • Pada tanggal 15 April 1994 Pemerintah RI menandatangani Final Act Embodying the Result of the Uruguay Round of Multilateral Trade Negotiations, yang mencakup Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (Persetujuan TRIPS). • Tahun 1997 Pemerintah RI merevisi perangkat peraturan perundang-undangan di bidang HKI, yaitu UU Hak Cipta 1987 jo. UU No. 6 tahun 1982, UU Paten 1989 dan UU Merek 1992.
  • 10. Akhir tahun 2000, disahkan tiga UU baru dibidang HKI yaitu : (1) UU No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, UU No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri, dan UU No. 32 tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. • Untuk menyelaraskan dengan Persetujuan TRIPS (Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights) pemerintah Indonesia mengesahkan UU No 14 Tahun 2001 tentang Paten, UU No 15 tahun 2001 tentang Merek, Kedua UU ini menggantikan UU yang lama di bidang terkait. Pada pertengahan tahun 2002, disahkan UU No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang menggantikan UU yang lama dan berlaku efektif satu tahun sejak di undangkannya. • Pada tahun 2000 pula disahkan UU No 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman dan mulai berlaku efektif sejak tahun 2004.
  • 11. PRINSIP – PRINSIP HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Prinsip – prinsip Hak Kekayaan Intelektual : • Prinsip Ekonomi. Prinsip ekonomi, yakni hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif suatu kemauan daya pikir manusia yang diekspresikan dalam berbagai bentuk yang akan memeberikan keuntungan kepada pemilik yang bersangkutan. • Prinsip Keadilan. Prinsip keadilan, yakni di dalam menciptakan sebuah karya atau orang yang bekerja membuahkan suatu hasil dari kemampuan intelektual dalam ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang akan mendapat perlindungan dalam pemiliknya. • Prinsip Kebudayaan. Prinsip kebudayaan, yakni perkembangan ilmu pengetahuan, sastra, dan seni untuk meningkatkan kehidupan manusia • Prinsip Sosial. Prinsip sosial ( mengatur kepentingan manusia sebagai warga Negara ), artinya hak yang diakui oleh hukum dan telah diberikan kepada individu merupakan satu kesatuan sehingga perlindungan diberikan bedasarkan keseimbangan kepentingan individu dan masyarakat.
  • 13.  Maksud UU no. 15 tahun 2001 tentang merk (Sarah)  Jelaskan prinsip HKI (Ilyas)  Jelaskan desain tata letak circuit terpadu (Regina)  Apa yg dimaksud paten? (Fauzian)