Sebagian besar masyarakat di Rimbo Bujang bekerja sebagai petani karet karena pada awal transmigrasi, pemerintah memberikan lahan dan bibit karet kepada mereka. Karet ternyata menjadi sumber penghasilan utama yang lebih menguntungkan dibanding tanaman lain. Dokumen ini kemudian menjelaskan cara budidaya karet mulai dari persyaratan lahan, pengolahan tanah, penanaman, perawatan, pemupukan, penyadapan, hing
1. PENGARUH KARET TERHADAP KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Sebagian besar masyarat yang berada di Rimbo Bujang memiliki mata pencaharian
yang sebagai besar adalah petani karet hal ini disebabkan karena pada awal masa transmigrasi
wilayah di Rimbo Bujang ini adalah hutan dan pemerintah memberikan 5 Ha bagi setiap KK
yang mendiami wilayah ini dan pada masa itu PTP memberikan bibit karet kepada seluruh
masyarakat yang ada di Rimbo Bujang ini untuk di tanam dan hasilnya 70% dan 30% untuk
PTP.
Dari situlah masyarakat mulai menebangi hutan – hutan untuk kemudian di tanami
karet. Namun sebelum adanya bibit karet yang diberikan oleh pihak PTP masyarakat pernah
menanam padi, jagung dan juga sayur. Tetapi penghasilan dari penanaman tersebut hanya
sedikit sehingga dengan adanya program penanaman bibit karet tersebut masyarakat banyak
yang beralih untuk menanam karet karena hasilnya lebih menguntungkan. Tutur Mbah Hadi
Narasumber yang penulis temui ( 04/05 ).
Tidak bisa dipungkiri bahwa karet merupakan salah satu komoditas perkebunan yang
cukup penting di Indonesia. Untuk itu terlebih dahulu kita harus mengenal terlebih dahulu
apa itu bibit karet dan bagaimana cara membudidayakannya agar nantinya jika kita berminat
untuk berbisnis di bidang pertanian karet kita sudah mengetahui bagaimana cara
mendapatkan hasil getah karet yang optimal dengan kualitas tinggi, tanaman karet tentu perlu
dikembangkan dengan cara budidaya yang tepat.
Dari uraian di atas bukankah kita penasaran bagaimana cara pembudidayaan tanaman
karet ini bukan ? Maka dari itu di sini akan penulis jabarkan beberapa cara – cara
pembudidayaan tanaman karet sebagai berikut :
1. Syarat Tumbuh
Lahan yang akan ditanami karet sebaiknya berada di wilayah dengan
temperatur udara rata-rata 18ºC - 24ºC dengan curah hujan rata-rata 1.500 - 2.000 mm
per tahun. Setiap harinya, paling tidak sinar matahari terpapar sempurna selama 5 - 7
jam. Tanaman karet juga memerlukan tingkat kelembaban yang tinggi untuk tumbuh.
Kondisi tanah yang diinginkan oleh tanaman karet adalah tanah dengan tingkat
kesuburan yang tinggi dan tidak mengandung padas sehingga air bisa diteruskan
2. dengan baik. Tingkat keasaman tanah yang sesuai adalah sekitar pH 5 - 6 dengan
batas toleransi pH 3 - 8. Tanah yang cocok untuk budidaya karet mempunyai
ketinggian 200 meter di atas permukaan laut.
2. Pengolahan Tanah
Proses bercocok tanam karet selanjutnya yang harus dilakukan adalah
mengolah tanah sebelum bibit karet siap ditanam. Tanah dibersihkan dari pohon besar
dengan penebangan dan alang-alang.
Sebelum penanaman karet, lubang tanam harus dibuat terlebih dahulu dengan
ukuran 40 cm x 40cm. Pupuk juga perlu ditambahkan ke dalam lubang untuk memacu
pertumbuhan akar pohon karet yang baru saja ditanam.
3. Penanaman dan Penyulaman Karet
Waktu yang tepat untuk menanam karet adalah saat musim penghujan
sehingga intensitas penyiraman bisa dikurangi. Bibit yang sudah siap ditanam adalah
bibit yang mempunyai payung daun terakhir yang sudah tua. Kantong polybag harus
dibuka sebelum bibit diletakkan di bagian tengan lubang tanam dan ditimbun dengan
tanah. Setiap 1 - 2 minggu, pemeriksaan bibit perlu dilakukan sehingga bibit yang
mati bisa segera diganti untuk mempertahankan populasi tanaman karet.
4. Perawatan dan Pemeliharan
Langkah perawatan yang harus dilakukan pada tanaman karet adalah dengan
membuang tunas palsu dan tunas cabang sebelum tunas berkayu. Selain
cara pemeliharaan tersebut, percabangan tanaman juga perlu dibentuk dan dirangsang
dengan cara pengikatan batang, pemotongan ujung batang, pemotongan ujung tunas
dan juga pengguguran daun.
5. Tumpang Sari
Penanaman tumpang sari pada lahan karet merupakan salah satu tips yang
sangat berguna untuk meningkatkan produktivitas lahan perkebunan karet itu sendiri.
Sebelum karet siap menghasilkan, tanaman tumpang sari akan memberikan
3. pendapatan selain akan sangat membantu mengurangi rendahnya harga komoditas
karet.
6. Pemupukan
Agar pertumbuhan tanaman karet semakin cepat dan semakin cepat matang
untuk disadap, pemupukan perlu dilakukan. Pergantian musim penghujan ke musim
kemarau merupakan saat yang paling tepat untuk memberikan pupuk yang berupa
pupuk urea, SP 36, dan KCl dengan perbandingan dan frekuensi yang sesuai dengan
umur pohon karet.
7. Penyadapan
Setelah karet berumur 5 – 6 tahun pohon karet siap untuk disadap dan
penyadapan pohon karet dapat dilakukan setiap hari namun sebaiknya diberi jeda
waktu penyadapan agar getah karet yang keluar tetap banyak dan berkualitas.
8. Perawatan dan pemupukkan selanjutnya
Perawatan karet bisa dilakukan dengan membersihkan gulma yang berada di
sekitar pohon karet, menjaga sistem penyadapan tetap baik dan tidak merusak kulit
batang, menjaga lingkungan sekitar pohon agar tetap mendapatkan asupan matahari
yang cukup, memangkas dahan yang memberatkan pohon karet dan yang dapat
menyebabkan tumbangnya pohon karet. Sedangkan pemupukannya dapat dilakukan
dengan memberikan pupuk NPK dan juga pengolesan suplemen atau obat anti jamur
ke batang karet.
Dengan penanaman selama 5 – 6 tahun bibit karet yang telah ditanam sudah dapat
menghasilkan. Maka banyak masyarakat di Rimbo Bujang yang mengandalkan hidup mereka
dengan bermata pencaharian sebagai petani karet, tidak hanya di Rimbo Bujang sebagian
besar masyarakat di Sumatra dan juga Kalimantan juga mengandalkan hidup sebagai petani
karet karena getah karet yang dihasilkan mampu mencapai harga hingga Rp. 15.000,- per
kilogram. Jika harga karet terus mengingkat, maka akan dapat mensejahterakan masyarakat.