SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 22
PELAPORAN YANG DISEGMEN DAN
PENENTUAN HARGA POKOK
PENDEKATAN KONTRIBUSI
By: Kartika Aji Lukitasari
(135020201111085)
Pelaporan yang Disegmen
Segmen dapat didefinisikan sebagai setiap bagian
atau setiap aktivitas organisasi yang mengakibatkan
manajer perlu mencari data biaya mengenai bagian
atau aktivitas organisasi tersebut.
Contoh:
– daerah penjualan,
– divisi produksi,
– departemen produksi,
– dan jenis produk.
Konsep Alokasi Dasar
• Dua pedoman yang diikuti dalam membebankan biaya ke
berbagai segmen organisasi menurut pendekatan kontribusi
yaitu:
1. Mengikuti pola perilaku biaya (biaya variabel dan tetap).
2. Mengikuti apakah biaya dapat ditelusuri secara
langsung ke segmen yang bersangkutan atau tidak.
• Pelaporan yang disegmen memberi kemampuan perusahaan
untuk melihat sendiri dari berbagai sudut pandang yang
berbeda.
• Menurut pendekatan kontribusi, biaya tidak pernah
dibebankan semuanya ke segmen organisasi.
Penjualan dan Contribution Margin
• Untuk dapat menyajikan laporan yang disegmen, perlu
menyelenggarakan catatan penjualan berdasarkan
masing-masing segmen maupun keseluruhan
organisasi. Setelah mengkurangkan biaya variabel yang
bersangkutan, selanjutnya bilangan contribution
margin dihitung untuk setiap segmen.
• Contribution margin berguna untuk menentukan akibat
kenaikan dan penurunan volume penjualan terhadap
penghasilan netto. Dengan mengalikan bilangan
contribution margin satuan pada perubahan satuan
yang terjual.
Arti Penting Biaya Tetap
• Menurut pendekatan kontribusi,
pengelompokkan biaya tetap ke dalam satu
kelompok menyoroti kenyataan bahwa
penghasilan netto hanya timbul setelah biaya
tetap tertutup.
• Setelah biaya tetap tertutup, penghasilan neto
akan bertambah sebesar contribution margin
yang dihasilkan dari setiap satuan tambahan yang
terjual.
• Bertujuan untuk perencanaan.
Direct Cost dan Common Fixed Cost
• Direct Fixed Costs: Biaya tetap yang dapat dikaitkan langsung
pada segemen tertentu dan yang timbul karena adanya
segmen.
• Common Fixed Costs: Biaya tetap yang tidak dapat dikaitkan
langsung pada setiap segmen tertentu tetapi timbul karena
aktivitas operasi keseluruhan.
 Perbedaan Direct Cost dan Commond Fixed Cost:
– Apabila biaya dengan jelas dan secara fisik tanpa
ditelusuri ke satuan produk atau segmen organisasional
lainnya, maka biaya tersebut merupakan direct cost bagi
segmen tersebut.
– Apabila biaya harus dialokasikan agar dapat dibebankan
ke satuan produk atau segemn organisasional lainnya,
maka biaya tersebut merupakan direct (common) cost bagi
segmen tersebut.
Segmen Margin
• Segmen margin diperoleh dengan mengurangi direct
fixed costs segmen dari contribution margin segmen
bersangkutan. Segmen margin menunjukan margin
yang tersedia setelah segmen menutup seluruh direct
costsnya yang dapat digunakan untuk menutup
common costs organisasi dan selanjutnya
menghasilkan keuntungan.
Perubahan Rincian Penjualan Total
 Perusahaan dapat menunjukan penjualan total yang disegmen
menurut 3 cara berbeda :
• Disegmen menurut divisi
• Disegmen menurut lini produk tanpa memperhatikan divisi yang
menjual produk
• Disegmen menurut daerah penjualan
 Pelaporan yang disegmen memberi kemampuan perusahaan untuk
melihat sendiri dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Beberapa
cara untuk dapat menghasilkan data biaya dan profitabilitas meliputi :
• Per divisi
• Per lini produk
• Per daerah penjualan
• Per daerah desa
• Per operasi dalam negeri dan luar negeri
Direct Costing dan Absorption Costing
Direct Costing
• Biaya tersebut akan meliputi : bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan bagian variable overhead pabrik.
• Biaya periode dan dibebankan keseluruhannya pada pendapatan setiap
periode persis sama seperti biaya penjualan dan administratif.
• Istilah direct cost sesungguhnya istilah yang tidak cocok.
• Istilah yang lebih akurat bagi metode penentuan harga pokok adalah
variable costing karena metode ini memusatkan pada gagasan bahwa
hanya biaya variable saja yang harus ditambahkan pada harga pokok
produksi.
 Absorption Costing
• Memperlakukan seluruh biaya produksi sebagai biaya produk
• Harga pokok satuan produk terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead variable maupun overhead tetap.
Perbandingan Absorption Costing
dengan Direct Costing
Absorption costing
• Biaya overhead tetap dijadikan satu
kesatuan tunggal, dan ditambahkan
pada harga pokok satuan yang
diproduksi.
• Oleh karena laporan laba rugi
menurut pendekatan absorption
costs tidak membedakan antara
biaya variable dengan biaya tetap,
maka laporan laba rugi menurut
pendekatan absorption costing
tidak sesuai dengan perhitungan
BVL, yang telah kita tekankan
sebagai perhitungan yang penting
bagi perencanaan dan
pengendalian.
Direct costing
• Menurut, biaya overhead tetap tak
dimasukan sebagai bagian harga
pokok satuan yang diproduksi tetapi
diperhitungkan menjadi biaya
semuanya sebgai biaya periode,
bersama – sama dengan biaya
penjualan dan administratif.
• Pendektan direct costing untuk
penentuan harga pokok satuan
produk sangan sesuai dengan
pendekatan kontribusi untuk
penyusunan laba rugi, karena kedua
konsep ini didasarkan pada gagasan
pengklasifikasian biaya menurut pola
perilaku biaya.
 Definisi Aktiva
• Harga pokok merupakan aktiva apabila dapat dibuktikan bahwa harga
pokok itu mempunyai potensial jasa di masa mendatang yang dapat
diidentifikasi.
Analisis Biaya Volume Laba dan Absorption Cost
• Apabila pendekatan absorption costing mempunyai kelemahan, maka
kelemahannya itu terletak pada ketidakmampuannya menyesuaikan
secara baik analisis biaya volume laba dibawah kondisi tertentu.
Pelaporan Eksternal dan Pajak Penghasilan
• Untuk pelaporan ekternal atas laporan keuangan, perusahaan dituntut
menentukan harga pokok satuan produk dengan metode absorption
costing.
• Demikian juga, metode absorption costing harus digunakan dalam
penyusunan surat pemberitahuan (SPT PAJAK).
• Kesimpulannya, pendekatan kontribusi terbatas pada kegunaan
internal manajer perusahaan
Keuntungan Pendekatan Kontribusi
• Data hubungan biaya-volume-laba yang dicari untuk tujuan perencanaan laba
dengan segera dapat diperoleh dari laporan akuntansi reguler.
• Keuntungan selama suatu periode tidak dipengaruhi oleh perubahan
penyerapan biaya tetap akibat penambahan dan atau pengurangan
persediaan.
• Laporan HPProduksi dan laporan R/L dalam bentuk direct cost mengikuti
pikiran manajemen secara lebih baik dibanding laporan HPProduksi dan
laporan R/L dalam bentuk absorption cost.
• Pengaruh biaya tetap terhadap keuntugnan dititikberatkan oleh karena jumlah
total biaya tetap selama suatu periode akan tampak dalam laporan R/L.
• Bilangan marginal income relatif mempermudah menilai produk, daerah
penjualan, kelompok langganan, dan segmen lain dari suatu bisnis tanpa
mengakibatkan kekaburan.
• Direct costing berkaitan dengan beberapa rencana pengendalian biaya yang
berlaku .
• Direct cost merupakan konsep HPPersediaan yang sesuai sekali dengan
pengeluaran dari kantong saat ini yang diperlukan untuk membuat barang.
BIAYA STANDARD, BIAYA BERSAMA
DAN SISTEM BIAYA VARIABEL
By: Kartika Aji Lukitasari
(135020201111085)
Biaya Standard
Biaya yang telah ditetapkan(standard) untuk membuat satu unit
produk.
Tiap biaya langsung (bahan baku, tenaga kerja dan overhead) memiliki
biaya standarnya masing-masing.
• Bahan baku langsung:
adalah jumlah bahan baku yang digunakan untuk memproduksi satu
unit dengan harga seharusnya.
• Tenaga kerja langsung:
adalah setiap jam kerja dan tarif upah yang dibutuhkan untuk
memproduksi 1 unit barang.
• Overhead:
ditentukan oleh tingkat overhead untuk tiap komponen (bahan
baku, tenaga kerja langsung)
Variance accounts
• Adalah selisih antara biaya standard (standard
costs) dengan biaya yang sesungguhnya
(actual costs) tiap periode.
• Contohnya: biaya standard TKL dalam sebulan
adalah $17.000. Namun biaya sebenarnya
adalah $20.000. Sehingga biaya 20.000 itu
masuk di sisi kredit dalam akun biaya TKL.
Sedangkan selisih 3.000 masuk pada akun
variasi TKL sisi debit
Kegunaan biaya standard
• Alat kontrol  untuk melihat apakah seorang manager
departemen telah melakukan job desknya dengan
benar
• Alat pembuat keputusan  biaya standard sering
digunakan untuk memperkirakan biaya diferensial yang
relevan dalam mengambil sebuah keputusan.
• More rational cost  mencatat setiap biaya yang sama
terhadap produk yang secara fisik sama.
• Saving in recordkeeping  tiap bahan baku yang
digunakan selama 1 bulan dapat dijumlahkan dan
dijadikan satu dalam akun persediaan bahan baku.
Joint products
• Joint products adalah dua atau lebih produk
yang dihasilkan dari satu bahan baku yang
dihasilkan dalam sekali proses.
• Dalam joint products terdapat split off point
yaitu memisahkan tiap produk akhir dengan
biaya tiap prosesnya
Split off point
• Sales value method  Proporsi nilai penjualan
akhir produk dikurangi dengan biaya produksi
dan biaya pemasaran tiap produk.
• Weight method  Membgi proporsi berat
tiap bahan baku yang digunakan hingga
produk selesai.
By product
• Perusahaan mencoba memproduksi beberapa
produk menggunakan proporsi sehingga
perusahaan mengklasifikasikan produk
menjadi produk utama dan sampingan.
• Yang menjadi dasar klasifikasi adalah jumlah
bahan baku yang dipakai.
Validitas dari Full Costs
Dalam full cost, objektivitas nya tidak bisa diukur dengan
tepat jika beberapa item biaya bersifat tidak langsung
(indirect). Sebab-sebabnya adalah:
– modal, produk dan periode biaya
– Pengukuran direct cost
– Perbedaan antara direct dan indirect cost
– Metode pengalokasian
– Pemilihan aktivitas pengukuran
– Memperkirakan volume barang
– Pengaplikasian cost center
SISTEM BIAYA VARIABEL
• Sistem yang menjadikan biaya variabel
produksi sebagai biaya persediaan produksi
dan biaya tetap sebagai biaya periode.
Perbedaan Variabel Costing dengan
Full Costing
• Biaya overhead tetap tidak dihitung tiap unit
produksi(HPP). Namun diberlakukan sebagai
period costs.
• Variasi overhead akan jarang terjadi karena
penganggaran overhead yang minimum
• Memisahkan biaya variabel dan biaya tetap
suatu produksi.
• Laporan pendapatan terkait langsung dengan
volume penjualan.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)fitria mellysusanti
 
akuntansi manajemen
akuntansi manajemenakuntansi manajemen
akuntansi manajemenYola_Fitri
 
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10Fox Broadcasting
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujianwafa khairani
 
Materi 3-activity-based-management (1)
Materi 3-activity-based-management (1)Materi 3-activity-based-management (1)
Materi 3-activity-based-management (1)yenny yoris
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
 
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDAAkuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDAMahyuni Bjm
 
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAdi Jauhari
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlabarusdiman1
 
PSAP 05 Akuntansi Persediaan (Akrual) Lampiran 1 PP 71/2010
PSAP 05 Akuntansi Persediaan (Akrual) Lampiran 1 PP 71/2010PSAP 05 Akuntansi Persediaan (Akrual) Lampiran 1 PP 71/2010
PSAP 05 Akuntansi Persediaan (Akrual) Lampiran 1 PP 71/2010Mohammad Ramadhan
 
Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)budi Yulian
 
Laporan kkn 2021 olivia andriani (c24180027) akuntansi
Laporan kkn 2021 olivia andriani (c24180027) akuntansiLaporan kkn 2021 olivia andriani (c24180027) akuntansi
Laporan kkn 2021 olivia andriani (c24180027) akuntansiolivia454343
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Rose Meea
 
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Sri Apriyanti Husain
 
Biaya standar - akuntansi manajemen
Biaya standar - akuntansi manajemenBiaya standar - akuntansi manajemen
Biaya standar - akuntansi manajemenArifin Pa'e
 
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKSTANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKDesi Nurmalasari
 

Was ist angesagt? (20)

AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
 
akuntansi manajemen
akuntansi manajemenakuntansi manajemen
akuntansi manajemen
 
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
 
Materi 3-activity-based-management (1)
Materi 3-activity-based-management (1)Materi 3-activity-based-management (1)
Materi 3-activity-based-management (1)
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
Perencanaan Laba
Perencanaan LabaPerencanaan Laba
Perencanaan Laba
 
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDAAkuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
 
aktiva tetap.ppt
 aktiva tetap.ppt aktiva tetap.ppt
aktiva tetap.ppt
 
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
 
PSAP 05 Akuntansi Persediaan (Akrual) Lampiran 1 PP 71/2010
PSAP 05 Akuntansi Persediaan (Akrual) Lampiran 1 PP 71/2010PSAP 05 Akuntansi Persediaan (Akrual) Lampiran 1 PP 71/2010
PSAP 05 Akuntansi Persediaan (Akrual) Lampiran 1 PP 71/2010
 
Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)
 
Mojakoe perpajakan1
Mojakoe perpajakan1Mojakoe perpajakan1
Mojakoe perpajakan1
 
Laporan kkn 2021 olivia andriani (c24180027) akuntansi
Laporan kkn 2021 olivia andriani (c24180027) akuntansiLaporan kkn 2021 olivia andriani (c24180027) akuntansi
Laporan kkn 2021 olivia andriani (c24180027) akuntansi
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
 
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
 
Biaya standar - akuntansi manajemen
Biaya standar - akuntansi manajemenBiaya standar - akuntansi manajemen
Biaya standar - akuntansi manajemen
 
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKSTANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
 
Laporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan PublikLaporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan Publik
 

Andere mochten auch

Bab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelangganBab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelangganKartika Lukitasari
 
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saingBab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saingKartika Lukitasari
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanKartika Lukitasari
 
Tqm 9 patok duga (benchmarking)
Tqm 9   patok duga (benchmarking)Tqm 9   patok duga (benchmarking)
Tqm 9 patok duga (benchmarking)Kartika Lukitasari
 
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalahTqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalahKartika Lukitasari
 
Basic management accounting concepts
Basic management accounting conceptsBasic management accounting concepts
Basic management accounting conceptsKartika Lukitasari
 
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGANRUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGANKartika Lukitasari
 
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantaraPkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantaraKartika Lukitasari
 
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Kartika Lukitasari
 
Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiKartika Lukitasari
 
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN Falanni Firyal Fawwaz
 

Andere mochten auch (20)

Obligasi dan reksadana
Obligasi dan reksadanaObligasi dan reksadana
Obligasi dan reksadana
 
Introduction to cost volume
Introduction to cost volumeIntroduction to cost volume
Introduction to cost volume
 
Bab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelangganBab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelanggan
 
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saingBab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
 
Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modal
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
 
Pembiayaan dengan lease jadi
Pembiayaan dengan lease jadiPembiayaan dengan lease jadi
Pembiayaan dengan lease jadi
 
Bab 8 pelatihan
Bab 8   pelatihanBab 8   pelatihan
Bab 8 pelatihan
 
Tqm 9 patok duga (benchmarking)
Tqm 9   patok duga (benchmarking)Tqm 9   patok duga (benchmarking)
Tqm 9 patok duga (benchmarking)
 
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalahTqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
 
Keputusan Membeli
Keputusan MembeliKeputusan Membeli
Keputusan Membeli
 
Hutang dan saham preferen
Hutang dan saham preferenHutang dan saham preferen
Hutang dan saham preferen
 
Basic management accounting concepts
Basic management accounting conceptsBasic management accounting concepts
Basic management accounting concepts
 
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGANRUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
 
Permintaan dan penawaran
Permintaan dan penawaranPermintaan dan penawaran
Permintaan dan penawaran
 
Pertemuan 5 1
Pertemuan 5 1Pertemuan 5 1
Pertemuan 5 1
 
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantaraPkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
 
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
 
Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasi
 
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
 

Ähnlich wie PELAPORAN SEGMEN DAN PENENTUAN HARGA POKOK

Akuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxAkuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxMiaAdinda3
 
32011 13-121833523021
32011 13-12183352302132011 13-121833523021
32011 13-121833523021Yenny Fauzia
 
Chapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unitChapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unitAsdar Munandar
 
Biaya volume laba tahun 2013
Biaya volume laba tahun 2013Biaya volume laba tahun 2013
Biaya volume laba tahun 201321311058
 
Manufaktur 1.ppt
Manufaktur 1.pptManufaktur 1.ppt
Manufaktur 1.pptAliaalia46
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingAni Andiyani
 
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxUTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxAnnizaRestrizia
 
Topik 6 Variabel Costing.pdf
Topik 6 Variabel Costing.pdfTopik 6 Variabel Costing.pdf
Topik 6 Variabel Costing.pdfJoanneValesca
 
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruPertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruDarmansyahHS
 
93004 6-577039486071
93004 6-57703948607193004 6-577039486071
93004 6-577039486071Luthz Farhana
 

Ähnlich wie PELAPORAN SEGMEN DAN PENENTUAN HARGA POKOK (20)

margin kontribusi
margin kontribusimargin kontribusi
margin kontribusi
 
Akmen riva
Akmen rivaAkmen riva
Akmen riva
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Manajemen biaya
Manajemen biayaManajemen biaya
Manajemen biaya
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Akuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxAkuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptx
 
32011 13-121833523021
32011 13-12183352302132011 13-121833523021
32011 13-121833523021
 
Chapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unitChapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unit
 
Biaya volume laba tahun 2013
Biaya volume laba tahun 2013Biaya volume laba tahun 2013
Biaya volume laba tahun 2013
 
Manufaktur 1.ppt
Manufaktur 1.pptManufaktur 1.ppt
Manufaktur 1.ppt
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
1b. ABC.ppt
1b. ABC.ppt1b. ABC.ppt
1b. ABC.ppt
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costing
 
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxUTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
 
Topik 6 Variabel Costing.pdf
Topik 6 Variabel Costing.pdfTopik 6 Variabel Costing.pdf
Topik 6 Variabel Costing.pdf
 
Makalah harga pokok variabel
Makalah harga pokok variabelMakalah harga pokok variabel
Makalah harga pokok variabel
 
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruPertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
 
93004 6-577039486071
93004 6-57703948607193004 6-577039486071
93004 6-577039486071
 
Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 

Kürzlich hochgeladen

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

PELAPORAN SEGMEN DAN PENENTUAN HARGA POKOK

  • 1. PELAPORAN YANG DISEGMEN DAN PENENTUAN HARGA POKOK PENDEKATAN KONTRIBUSI By: Kartika Aji Lukitasari (135020201111085)
  • 2. Pelaporan yang Disegmen Segmen dapat didefinisikan sebagai setiap bagian atau setiap aktivitas organisasi yang mengakibatkan manajer perlu mencari data biaya mengenai bagian atau aktivitas organisasi tersebut. Contoh: – daerah penjualan, – divisi produksi, – departemen produksi, – dan jenis produk.
  • 3. Konsep Alokasi Dasar • Dua pedoman yang diikuti dalam membebankan biaya ke berbagai segmen organisasi menurut pendekatan kontribusi yaitu: 1. Mengikuti pola perilaku biaya (biaya variabel dan tetap). 2. Mengikuti apakah biaya dapat ditelusuri secara langsung ke segmen yang bersangkutan atau tidak. • Pelaporan yang disegmen memberi kemampuan perusahaan untuk melihat sendiri dari berbagai sudut pandang yang berbeda. • Menurut pendekatan kontribusi, biaya tidak pernah dibebankan semuanya ke segmen organisasi.
  • 4. Penjualan dan Contribution Margin • Untuk dapat menyajikan laporan yang disegmen, perlu menyelenggarakan catatan penjualan berdasarkan masing-masing segmen maupun keseluruhan organisasi. Setelah mengkurangkan biaya variabel yang bersangkutan, selanjutnya bilangan contribution margin dihitung untuk setiap segmen. • Contribution margin berguna untuk menentukan akibat kenaikan dan penurunan volume penjualan terhadap penghasilan netto. Dengan mengalikan bilangan contribution margin satuan pada perubahan satuan yang terjual.
  • 5. Arti Penting Biaya Tetap • Menurut pendekatan kontribusi, pengelompokkan biaya tetap ke dalam satu kelompok menyoroti kenyataan bahwa penghasilan netto hanya timbul setelah biaya tetap tertutup. • Setelah biaya tetap tertutup, penghasilan neto akan bertambah sebesar contribution margin yang dihasilkan dari setiap satuan tambahan yang terjual. • Bertujuan untuk perencanaan.
  • 6. Direct Cost dan Common Fixed Cost • Direct Fixed Costs: Biaya tetap yang dapat dikaitkan langsung pada segemen tertentu dan yang timbul karena adanya segmen. • Common Fixed Costs: Biaya tetap yang tidak dapat dikaitkan langsung pada setiap segmen tertentu tetapi timbul karena aktivitas operasi keseluruhan.  Perbedaan Direct Cost dan Commond Fixed Cost: – Apabila biaya dengan jelas dan secara fisik tanpa ditelusuri ke satuan produk atau segmen organisasional lainnya, maka biaya tersebut merupakan direct cost bagi segmen tersebut. – Apabila biaya harus dialokasikan agar dapat dibebankan ke satuan produk atau segemn organisasional lainnya, maka biaya tersebut merupakan direct (common) cost bagi segmen tersebut.
  • 7. Segmen Margin • Segmen margin diperoleh dengan mengurangi direct fixed costs segmen dari contribution margin segmen bersangkutan. Segmen margin menunjukan margin yang tersedia setelah segmen menutup seluruh direct costsnya yang dapat digunakan untuk menutup common costs organisasi dan selanjutnya menghasilkan keuntungan.
  • 8. Perubahan Rincian Penjualan Total  Perusahaan dapat menunjukan penjualan total yang disegmen menurut 3 cara berbeda : • Disegmen menurut divisi • Disegmen menurut lini produk tanpa memperhatikan divisi yang menjual produk • Disegmen menurut daerah penjualan  Pelaporan yang disegmen memberi kemampuan perusahaan untuk melihat sendiri dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Beberapa cara untuk dapat menghasilkan data biaya dan profitabilitas meliputi : • Per divisi • Per lini produk • Per daerah penjualan • Per daerah desa • Per operasi dalam negeri dan luar negeri
  • 9. Direct Costing dan Absorption Costing Direct Costing • Biaya tersebut akan meliputi : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan bagian variable overhead pabrik. • Biaya periode dan dibebankan keseluruhannya pada pendapatan setiap periode persis sama seperti biaya penjualan dan administratif. • Istilah direct cost sesungguhnya istilah yang tidak cocok. • Istilah yang lebih akurat bagi metode penentuan harga pokok adalah variable costing karena metode ini memusatkan pada gagasan bahwa hanya biaya variable saja yang harus ditambahkan pada harga pokok produksi.  Absorption Costing • Memperlakukan seluruh biaya produksi sebagai biaya produk • Harga pokok satuan produk terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variable maupun overhead tetap.
  • 10. Perbandingan Absorption Costing dengan Direct Costing Absorption costing • Biaya overhead tetap dijadikan satu kesatuan tunggal, dan ditambahkan pada harga pokok satuan yang diproduksi. • Oleh karena laporan laba rugi menurut pendekatan absorption costs tidak membedakan antara biaya variable dengan biaya tetap, maka laporan laba rugi menurut pendekatan absorption costing tidak sesuai dengan perhitungan BVL, yang telah kita tekankan sebagai perhitungan yang penting bagi perencanaan dan pengendalian. Direct costing • Menurut, biaya overhead tetap tak dimasukan sebagai bagian harga pokok satuan yang diproduksi tetapi diperhitungkan menjadi biaya semuanya sebgai biaya periode, bersama – sama dengan biaya penjualan dan administratif. • Pendektan direct costing untuk penentuan harga pokok satuan produk sangan sesuai dengan pendekatan kontribusi untuk penyusunan laba rugi, karena kedua konsep ini didasarkan pada gagasan pengklasifikasian biaya menurut pola perilaku biaya.
  • 11.  Definisi Aktiva • Harga pokok merupakan aktiva apabila dapat dibuktikan bahwa harga pokok itu mempunyai potensial jasa di masa mendatang yang dapat diidentifikasi. Analisis Biaya Volume Laba dan Absorption Cost • Apabila pendekatan absorption costing mempunyai kelemahan, maka kelemahannya itu terletak pada ketidakmampuannya menyesuaikan secara baik analisis biaya volume laba dibawah kondisi tertentu. Pelaporan Eksternal dan Pajak Penghasilan • Untuk pelaporan ekternal atas laporan keuangan, perusahaan dituntut menentukan harga pokok satuan produk dengan metode absorption costing. • Demikian juga, metode absorption costing harus digunakan dalam penyusunan surat pemberitahuan (SPT PAJAK). • Kesimpulannya, pendekatan kontribusi terbatas pada kegunaan internal manajer perusahaan
  • 12. Keuntungan Pendekatan Kontribusi • Data hubungan biaya-volume-laba yang dicari untuk tujuan perencanaan laba dengan segera dapat diperoleh dari laporan akuntansi reguler. • Keuntungan selama suatu periode tidak dipengaruhi oleh perubahan penyerapan biaya tetap akibat penambahan dan atau pengurangan persediaan. • Laporan HPProduksi dan laporan R/L dalam bentuk direct cost mengikuti pikiran manajemen secara lebih baik dibanding laporan HPProduksi dan laporan R/L dalam bentuk absorption cost. • Pengaruh biaya tetap terhadap keuntugnan dititikberatkan oleh karena jumlah total biaya tetap selama suatu periode akan tampak dalam laporan R/L. • Bilangan marginal income relatif mempermudah menilai produk, daerah penjualan, kelompok langganan, dan segmen lain dari suatu bisnis tanpa mengakibatkan kekaburan. • Direct costing berkaitan dengan beberapa rencana pengendalian biaya yang berlaku . • Direct cost merupakan konsep HPPersediaan yang sesuai sekali dengan pengeluaran dari kantong saat ini yang diperlukan untuk membuat barang.
  • 13. BIAYA STANDARD, BIAYA BERSAMA DAN SISTEM BIAYA VARIABEL By: Kartika Aji Lukitasari (135020201111085)
  • 14. Biaya Standard Biaya yang telah ditetapkan(standard) untuk membuat satu unit produk. Tiap biaya langsung (bahan baku, tenaga kerja dan overhead) memiliki biaya standarnya masing-masing. • Bahan baku langsung: adalah jumlah bahan baku yang digunakan untuk memproduksi satu unit dengan harga seharusnya. • Tenaga kerja langsung: adalah setiap jam kerja dan tarif upah yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 unit barang. • Overhead: ditentukan oleh tingkat overhead untuk tiap komponen (bahan baku, tenaga kerja langsung)
  • 15. Variance accounts • Adalah selisih antara biaya standard (standard costs) dengan biaya yang sesungguhnya (actual costs) tiap periode. • Contohnya: biaya standard TKL dalam sebulan adalah $17.000. Namun biaya sebenarnya adalah $20.000. Sehingga biaya 20.000 itu masuk di sisi kredit dalam akun biaya TKL. Sedangkan selisih 3.000 masuk pada akun variasi TKL sisi debit
  • 16. Kegunaan biaya standard • Alat kontrol  untuk melihat apakah seorang manager departemen telah melakukan job desknya dengan benar • Alat pembuat keputusan  biaya standard sering digunakan untuk memperkirakan biaya diferensial yang relevan dalam mengambil sebuah keputusan. • More rational cost  mencatat setiap biaya yang sama terhadap produk yang secara fisik sama. • Saving in recordkeeping  tiap bahan baku yang digunakan selama 1 bulan dapat dijumlahkan dan dijadikan satu dalam akun persediaan bahan baku.
  • 17. Joint products • Joint products adalah dua atau lebih produk yang dihasilkan dari satu bahan baku yang dihasilkan dalam sekali proses. • Dalam joint products terdapat split off point yaitu memisahkan tiap produk akhir dengan biaya tiap prosesnya
  • 18. Split off point • Sales value method  Proporsi nilai penjualan akhir produk dikurangi dengan biaya produksi dan biaya pemasaran tiap produk. • Weight method  Membgi proporsi berat tiap bahan baku yang digunakan hingga produk selesai.
  • 19. By product • Perusahaan mencoba memproduksi beberapa produk menggunakan proporsi sehingga perusahaan mengklasifikasikan produk menjadi produk utama dan sampingan. • Yang menjadi dasar klasifikasi adalah jumlah bahan baku yang dipakai.
  • 20. Validitas dari Full Costs Dalam full cost, objektivitas nya tidak bisa diukur dengan tepat jika beberapa item biaya bersifat tidak langsung (indirect). Sebab-sebabnya adalah: – modal, produk dan periode biaya – Pengukuran direct cost – Perbedaan antara direct dan indirect cost – Metode pengalokasian – Pemilihan aktivitas pengukuran – Memperkirakan volume barang – Pengaplikasian cost center
  • 21. SISTEM BIAYA VARIABEL • Sistem yang menjadikan biaya variabel produksi sebagai biaya persediaan produksi dan biaya tetap sebagai biaya periode.
  • 22. Perbedaan Variabel Costing dengan Full Costing • Biaya overhead tetap tidak dihitung tiap unit produksi(HPP). Namun diberlakukan sebagai period costs. • Variasi overhead akan jarang terjadi karena penganggaran overhead yang minimum • Memisahkan biaya variabel dan biaya tetap suatu produksi. • Laporan pendapatan terkait langsung dengan volume penjualan.