Dokumen tersebut membahas tentang etika dan perilaku yang baik. Secara garis besar, dokumen menjelaskan tujuan mempelajari etika, manfaat belajar etika, filosofi dan definisi etika, serta relevansi etika dalam pekerjaan. Dokumen juga membahas tentang sikap dan perilaku yang menentukan keberhasilan serta hal-hal yang harus dan tidak boleh dilakukan.
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Sikap dan Perilaku yang Mempengaruhi Keberhasilan
1. KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan anugerahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih juga saya berikan kepada semua pihak yang telah membantu
menyusun paper ini, terutama kepada orang tua, dosen pembimbing, serta teman-teman sekalian.
Saya mengharapkan adanya saran serta kritik yang membangun untuk menyempurnakan paper ini.
Mohon maaf bila ada yang kurang dari paper ini, karena sesungguhnya kesempurnaan
hanya milik Allah S.W.T dan kekurangan ada pada diri saya.
Akhir kata semoga paper ini bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 9 – 1 – 2013
Penulis
( Oktada R. Ikhwan )
BAB I : Pendahuluan
• Tujuan Mempelajari Etika
Tujuan mempelajari etika adalah untuk membekali diri agar mengenal dan memahami etika
dengan benar, khususnya etika sebagai mahasiswa maupun sebagai manusia makhluk sosial yang
2. senantiasa akan berhubungan dengan orang lain, alam dan lingkungan sekitarnya, sehingga akan
tercipta suasana yang teratur dan harmonis satu dengan lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, etika sangat penting untuk di terapkan untuk menciptakan nilai
moral yang baik. Beberapa orang mengartikan bahwa etika hanyalah sebagai konsep untuk
dipahami dan bukan menjadi bagian dari diri kita. Namun sebenarnya etika harus benar-benar
dimiliki dan diterapkan oleh diri kita masing-masing, sebagai modal utama moralitas kita pada
kehidupan yang menuntut kita berbuat baik. Etika yang baik, mencerminkan perilaku yang baik,
sedangkan etika yang buruk , mencerminkan perilaku kita yang buruk pula. Selain itu etika dapat
membuat kita menjadi lebih tanggung jawab, adil dan responsif. Beberapa contoh Tujuan kita
menerapkan atau mempelajari etika itu sendiri ialah :
1. Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruknya perilaku atau
tindakan manusia dalam ruang dan waktu tertentu.
2. Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang harmonis, tertib, teratur, damai
dan sejahtera.
3. Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara otonom.
4. Etika merupakan sarana yang memberi orientasi pada hidup manusia.
5. Untuk memiliki kedalaman sikap; untuk memiliki kemandirian dan tanggung jawab terhadap
hidupnya.
6. Mengantar manusia pada bagaimana menjadi baik.
Bahasa lain dari etika adalah moral, akhlak atau budi pekerti. Nilai-nilai etika yang terpenting
adalah kejujuran, integritas, sportivitas, kedisiplinan, penghormatan, penghargaan, keramahan,
kepedulian dan komitmen. Etika dalam arti sempit adalah kesopanan, kepantasan, tatakrama atau
etiket.
• Manfaat Belajar Etika
Manfaat terpenting dan paling nyata mempelajari etika dalah kita akan lebih percaya diri dalam
pergaulan, kita akan merasakan penghormatan dan dihormati, penghargaan dan dihargai. Kita akan
mudah diterima dalam pergaulan dan berhubungan dengan orang lain. Manfaat lain, kita akan
menjadi orang yang supel, fleksibel dan sekaligus disenangi banyak orang.
• Filosofi dan Definisi Etika
Etika dan Moral
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani Kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal
mempunyai banyak arti yakni tempat tinggal yang biasa; padang rumput, kandang; kebiasaan, adat;
3. akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Arti terakhir inilah yang menjadi latar belakang bagi
terbentuknya istilah “etika” yang oleh filsuf Yunani Aristoteles (384-322 SM) sudah dipakai untuk
menunjukkan filsafat moral. Maka etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu
tentang adat kebiasaan.
Kata yang cukup dekat dengan etika adalah moral karena keduanya berasal dari kata yang sama
yaitu adat kebiasaan hanya bahasnya berbeda. Etika dari bahasa Yunani sedangkan moral dari
bahasa Latin.
"Moralitas" (dari kata sifat Latin Moralis) mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan
moral, hanya ada nada lebih abstrak, artinya segi moral suatu perrbuatan atau baik
buruknya.Moralitasa adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik
dan buruk
Amoral dan Immoral
Kata Inggris amoral berarti tidak berhubungan dengan konteks moral, kata Inggris immoral
berarti bertentangan dengan moralitas yang baik, secara moral buruk, tidak etis. Dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia yang baru tidak dimuat immoral tapi terdapat kata amoral yang dijelaskan
sebagai tidak bermoral atau tidak mempunyai relevansi etis.
Perbedaan Etika dan Etiket
Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Etiket menunjukkan cara
yang tepat, artinya cara yang diharapkan atau yang ditentukan dalam suatu kalangan tertentu.Etika
tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu
sendiri. Etika menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh atau tidak.
No. Etika Etiket
1. Moral Sopan santun
2. Menyangkut masalah apakah suatu Menyangkut cara suatu perbuatan yang harus
perbuatan boleh dilakukan atau tidak dilakukan manusia
3. Etika selalu berlaku, juga ketika tidak Etiket hanya berlaku dalam pergaulan bila
ada saksi mata tidak ada orang lain hadir atau tidak ada
saksi mata maka etiket tidak berlaku
4. Etika bersifat absolut Etiket bersifat relatif
5. Etika menyangkut manusia dari segi Etiket hanya memandang manusia dari segi
dalam lahiriah saja
Persamaan Etika dan Etiket
4. Keduanya sama-sama berorientasi mengatur tentang perilaku manusia dalam hubungannya
dengan sesama orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Etika dan etiket memiliki persamaan dan perbedaan (K. Bertens; 9-10). Keduanya sama-sama
mengatur perilaku manusia, apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan manusia.
Sedangkan perbedaannya antara lain:
1. Etika berkaitan dengan masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak.
Etiket membahas bagaimana cara suatu perbuatan harus dilakukan.
2. Etika selalu berlaku dimana saja. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan (tergantung
kehadiran orang lain).
3. Etika jauh lebih absolut (mutlak) sedangkan etiket bersifat relatif.
4. Etika menyangkut manusia dari segi dalam (batin) sementara etiket hanya memandang
manusia dari segi lahiriah.
Relevansi dan Urgensi Etika dalam Pekerjaan
Etika mempunyai relevansi yang kuat terhadap suatu pekerjaan terutama dalam bidang
pelayanan pelanggan (customer service). Dalam konteks pekerjaan, etika menduduki urutan utama
sebagai penggerak orang untuk berlaku baik. Customer service yang sukses lahir dari pribadi yang
beretika atau berakhlak baik. Jadi, bila kita ingin melayani para pelanggan, maka langkah pertama
benahi dulu etika atau akhlak seluruh karyawan tanpa terkecuali.
BAB II : Sikap dan Perilaku Penentu Keberhasilan
• Attitude is a little thing that makes a big difference
• It is your attitude not your aptitude to make your altitude
• Attitude can be more important than ability
• The fruitfulness of an organization is determined bye the attitude of its members
• A good attitude make life is enjoyable
5. Sikap memiliki beberapa pengertian dan definisi sebagai berikut :
• Sikap adalah predisposisi mental untuk melakukan suatu tindakan (Kimmball Young (1945)
• Sikap adalah keajegan dan kekhasan perilaku seseorang dalam hubungan dengan stimulus
manusia atau kejadian-kejadian tertentu (Sherif & sherif 1956)
• Sikap adalah predidposisi yang dipelajari untuk merespon secara konsisten dalam tatacara
tertentu dan berkenaan dengan objek tertentu (Fishbein & Ajzen 1975)
• Kesimpulannya pengertain sikap adalah kecenderungan untuk bertindak dan bereaksi
terhadap stimulus atau rangsangan.
Cara terbaik memperbaiki sikap :
• Kenali diri anda
• Mau menerima perubahan
• Selalu mencari peluang
• Selalu antusias
• Cobalah untuk mengerti orang lain
Sikap dan perilaku yang harus dimiliki :
1. Dapat dipercaya (Trustworthy)
2. Jujur (Honest)
3. Integritas/kejujuran/ketulusan hati (Integrity)
4. Tidak mudah menyerah/ulet/tahan (Tenacious)
5. Terorganisasi/ tertata dengan baik (Organized)
6. Gembira (Cheers-up)
7. Sopan-santun (Polite)
8. Kebersihan/ kerapihan (Cleanliness)
9. Senang berinovasi/ mememukan cara baru (Innovative)
10. Intelijen/cerdas/pandai (Intelligent)
11. Mengantisipasi trend/ aktif lebih awal (Proactive)
12. Turut bertanggung jawab (Accountability)
13. Fleksibilitas/ mudah menyesuaikan (Flexibility)
14. Mau menerima perubahan (Open to change)
15. Kebulatan tekad/ ketetapan hati (Determination)
16. Semangat juang yang besar/ antusiasme (Enthusiasm)
17. Bersikap mendukung (Supportive)
6. 18. Keberanian/ keteguhan hati (Courage)
19. Kesabaran (Patience)
20. Kepedulian (Care)
21. Hormat dan peduli pada orang lain (Courteous)
22. Persahabatan (Friendliness)
23. Kebaikan hati/ jasa baik (Kindness)
24. Ikhlas menolong (Helpfulness)
25. Toleransi/ kelapangan dada/ kesabaran (Tolerance)
26. Dermawan (Generosity)
27. Kelemah-lembutan (Gentleness)
28. Memaafkan/ mengampuni (Forgiveness)
29. Kesetiaan (Faithfulness)
30. Bermurah hati/ perasaan terharu (Compassionate)
31. Keunggulan/ mutu yang baik sekali (Excellence)
BAB III : Do and Don’t
• Do
• Senyum pada ssetiap orang yang anda temui di kampus
• Mentaati peraturan dengan konsisten
• Menyapa dosen, karyawan
• Berbicara seperlunya di lift
• Mendengar dengan baik
• Pelayanan akademik dan keuangan melalui loket
• Mengantri
• Memakai sepatu
• Memakai kemeja seragam
• Memakai celana panjang seragam
• Menerima telpon di luar kelas
• Memanggil demgam sopan
• Quick respon
• Posisi duduk dengan benar
7. • Posisi berdiri yang benar
• Bertanyalah sebanyak mungkin di dalam kelas
• Perduli pada lingkungan sekeliling
• Dahulukan orang keluar dari lift
• Menekan tombol lift untuk lantai yang dituju
• Say Greeting setiap memasuki ruangan pimpinan, jurusan, akademik, dll
• Berpakaian layaknya kaum intelektual
• Buku menjadi teman setianya
• Berwawasan luas, penuh percaya diri
• Menghadiri kuliah tepat waktu
• Don’t
• Mengacuhkan dosen
• Berbicara dengan suara keras di lift
• Berbicara sewaktu dosen menjelaskan
• Pelayanan akademik dan keuangan tidak melalui loket
• Tidak mengantri
• Memakai sendal
• Memakai kaos
• Memakai celana pendek
• Memerima telpon di kelas
• Memanggil dengan berteriak
• Respon lambat
• Posisi duduk tidak benar
• Posisi berdiri tidak benar
• Tidur di lantai (lobby dan lokasi lain di sekitar kampus)
• Merokok pada “No Smoking Area”
• Merokok dalam lift
• Menekan semua tombol pada lift (bukan tempat yang dituju)
• No bGreetings (Slonong boys)
8. • Tidak perduli pada kondisi sekitar
• Gaya bicara seenaknya saja
• Meludah di sembarang tempat
• Membuang sampah sembarangan
• Menggunakan atribut premanisme
• Berpakaian asusila
• Rambut gondrong
• Keluar masuk kelas saat kuliah berlangsung
BAB IV : Membangun Sikap Positif dan Good Personality
• Personality dan Penampilan Kerja Profesional
Hal yang paling mendasar yang perlu diperhatikan atau dibenahi menyangkut dua hal yaitu
fisik dan nonfisik. Fisik lebih bersifat performanbce luar. Sedangkan nonfisik lebih cenderung
performance di dlam yang terpancar keluar (inner beauty).
Masalah fisik yang perlu diperhatikan :
Muka dan Kepala
• Rambut pendek terawat sehat dan tersisir rapi. Tidak dicat warna-warni/menyolok.
Standarnya warna alami.
• Perempuan yang memiliki rambut panjang agar diikat rapi.
• Perempuan memakaikosmetik yang pantas, wajar dan menarik.
• Roman muka berseri-seri, bersih dan sehat. Tidak kucel, lesu, dan kotor.
• Sorot mata menunjukkan persahabatan, siap menolong, penuh perhatian.
• Gigi terawat, kuat dan bersih (tidak bau mulut).
• Pria yang memiliki kumis agar dicukur/ditata rapi. Jenggot dan kumis sebaiknya dicukur
bersih / klimis.
Badan
• Badan sehat terawat
• Tidak bau badan
9. Tangan
• Sehat terawat dan bersih
• Tidak berkuku panjang dan kotor
• Perempuan boleh memiliki kutek yang pantas dan wajar
Seragam
• Memiliki seragam (standard uniform) yang sudah ditentukan manajemen
Perhiasan dan lain-lain
• Perempuan sangat dianjurkan memakai aksesoris perhiasan yang pantas dan wajar
• Pria sangat tidak dianjurkan memakai perhiasan, seperti kalung, anting, gelang, cincin,
tato, tindik, kecuali jam tangan dan cincin yang pantas.
• Memakai cologne atau parfum yang sesuai dan wajar.
• Selalu membawa ballpoint, kertas memo kecil, ID card, kartu nama.
• Lain-lain: untuk menjaga kebersihan,mandilah dua kali sehari. Bersihkanlah muka
dengan sabun PH (bebas lemak). Pakailah sampo yang dapat menghilangkan ketombe.
Gosok gigi sehabis makan, minimal setiap bangun tidur (pagi) dan menjelang tidur.
Setrikalah baju dan celana sampai licin dan semirlah sepatu setiap saat.
• Baju dimasukkan secara serasi ke dalam celana/rok. Pada saat-saat tertentu memakai jas,
maka pakailah jas yang sesuai dan serasi.
Masalah nonfisik yang perlu diperhatikan adalah jadilah orang yang SIMPATIK, yaitu
singkatan dari S (Semangat dan supel), I (Ikhlas melayani dan membantu), M (Menarik dan
murah senyum), P (Proaktif), A (Antusias), T (Tangguh, tanggap, dan telaten), I (Ingatlah nama
customer), K (Kenali dan perlakukan customer dengan baik)
Hubungan Antar Manusia
Membina hubungan antar manusia berkorelasi dengan bagaimana membangun sikap positif
secara terus-menerus, kapanpun, dimanapun, dan dengan siapapun. Sikap positif dapat terbentuk
dari pikiran positif. Pikiran positif dapat terbentuk dari hati jernih, pikiran bersih dan secara kuat
ada kemauan untuk mengusahakan memandang segala sesuatu secara baik, positif, dimulai dari
10. langkah paling mendasar, ialah memandang atau menilai seseorang atau orang lain tidak hanya
dari satu aspek, tapi usahakan lihat dan nilai dari seluruh sudut pandang.
Hal kedua yang harus diperhatikan adalah bagaimana mentransformasikan sikap positif kita
kepada orang lain, sehingga orang lain tahu bahwa kita berpikir dan bersikap positif. Tentu, harapan
kita bahwa orang lain mempunyai penilaian yang sama tentang kita, yaitu mengkomunikasikan apa
yang ingin kita sampaikan. Komunikasi dapat dilakukan dengan dua cara, ialah bahasa verbal dan
bahasa nonverbal. Bahasa nonverbal juga dikenal dengan sebutan bahasa tubuh. Orang akan
mengenal kita bukan semata-mata karena bahasa verbalnya, tapi ternyata lebih banyak kahrena aksi
bahasa nonverbal atau bahasa tubuh yang kita lakukan.
Membangun Sikap Positif
Banyak sikap kita dibentuk pada masa pertumbuhan. Paling tidak, menurut Shiv Khera (202:6)
ada tiga faktor yang mempengaruhi sikap kita, yakni lingkungan (environment), pengalaman
(experience), dan pendidikan (education).
Salah satu langkah penting membangun sikap positif, kita harus mampu mengenali orang-orang
yang bersikap positif. Tidak berpikir negatif bukan berarti seseorang memiliki sikap positif. Orang-
orang dengan sikap positif mempunyai ciri kepribadian tertentu yang dengan mudah dapat dikenali.
Mereka mengusahakan hasil-hasil yang positif. Seseorang dengan sikap positif adalah seperti pohon
yang berbuah di setiap musim. Ia selalu terbuka.
Manfaat Sikap Positif
• Meningkatkan produktivitas
• Mendorong kerja kelompok
• Mengatasi permasalahan
• Meningkatkan kualitas
• Menciptakan atmosfir yang menyebar
• Membentuk loyalitas
• Meningkatkan keuntungan
• Mendorong hubungan yang lebih baik dengan pengusaha, karyawan, dan pelanggan
• Mengurangi stress
• Membentuk kepribadian yang menyenangkan
Konsekuensi Sikap Negatif
11. Orang dengan sikap negatif sulit memelihara persahabatan, pekerjaan, perkawinan, dan
hubungan dengan orang lain.
Langkah-langkah untuk Membentuk Sikap Positif
• Menyadari prinsip-prinsip yang membentuk sikap positif
• Mau bersikap positif
• Membangun disiplin dan dekikasi untuk menjalankan prinsip-prinsip tersebut
Bahasa Tubuh
Pelajaran paling sederhana dan paling mendasar adalah bagaimana kita mengekspgresikan atau
memvisualisasikan bahasa tubuh kita terhadap orang lain, sehingga orang lain dapat memahami apa
yang kita sampaikan.
Menurut Allan Pease (2003) komunikasi nonverbal merupakan sebuah proses kompleks yang
melibatkan ourang, perkataan, nada suara dan gerakan tubuh. Tujuan kita mempelajari bahasa tubuh
adalah dapat mengetahui dan memahami tentang petunjuk atau sinyal nonverbal dalam komunikasi
langsung serta memperhatikan bagaimana seseorang harus berkomunikasi dengan orang lain
melalui penggunaan medium ini (bahasa tubuh dalam face communication).
Langkah penting menuju keberhasilan pelayanan
Langkah 1 : perhatikan sikap dan posisi tubuh kita
Langkah 2 : senyum
Langkah 3 : salam yang impresif dan bersahabat
Langkah 4 : sapa nama dengan jelas
Langkah 5 : sambut dengan optimis
Langkah 6 : jabat tangan dengan antusias
Langkah 7 : tatap matanya dengan penuh perhatian
Langkah 8 : dengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang disampaikan/dibicarakan
Langkah 9 : bicaralah dengan jelas dan sopan
Langkah 10 : layani apa yang diinginkan/dibutuhkan
• Senyum
Nabi muhammad menyebutkan bahwa senyum adalah sedekah orang mukmin. Senyum
12. merupakan tabiat asli dan melambangkan akhlak manusia yang mulia. Dalam konteks melayani
pelanggan, maka seluas senyum diawal, selama dan sesudah melayani pelanggan adalah sesuatu hal
yang sangat mutlak dilakukan. Ingatlah, memberikan senyuman yang ramah merupakan sedekah,
tanda kita bersyukur dan mencerminkan akhlak yang mulia.
Tatapan mata juga merupakan salah satu bahasa tubuh yang sangat penting. Semua menjadi
teramat menakjubkan dengan tatapan mata. Melalui perbuatan yang paling ringan inilah siapapun
yang melakukannya dapat memasuki dimensi tersendiri, dimensi yang tidak dapat dimasuki kecuali
dengan kekuatan tatapan mata. Tatapan mata yang terlatih dapat mengubah: hubungan pasangan
yang renggang menjadi hangat kembali, manusia yang tak berwibawa menjadi orang yang paling
diinginkan, salesman yang selalu gagal menjadi berhasil dan berpelanggan, dan lain sebagainya.
BAB V : Komunikasi
Dalam bentuk yang paling sederhana, komunikasi adalah transmisi pesan dari suatu sumber
kepada penerima. Selama 60 tahun, pandangan tentang komunikasi ini telah diidentifikasikan
melalui tulisan ilmuwan politik Harold Lasswell (1948). Beliau mengatakan bahwa cara yang
paling nyaman untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
ini:
• Siapa?
• Berkata apa?
• Melalui saluran apa?
• Kepada siapa?
• Dengan efek apa?
Jika ditunjukkan dalam istilah elemen dasar proses komunikasi, komunikasi terjadi ketika:
(lampiran: gambar 1)
Cukup sederhana, namun bagaimana kalau sumbernya adalah seorang profesor yang bersikeras
untuk berbicara dalam bahasa teknis yang jauh dari tingkat kemampuan penerima para mahasiswa?
Sangat jelas, komunikasi tidak terjadi. Tidak seperti sekedar pengiriman pesan, komunikasi
membutuhkan respons dari orang lain. Oleh karena itu, harus ada keadaan berbagi makna (atau
korespondensi) agar komunikasi dapat terjadi.
Caramu Berkomunikasi Mencirikan Siapa Dirimu
You are what you say. Caramu berkomunikasi mencirikan siapa dirimu. Apakah citra diri
13. (image) kamu baik atau buruk sangat dipengaruhi oleh caramu menyatakan, mendengarkan, dan
merespons segala sesuatu, dengan bahasa lisan (verbal) maupun bahasa tubuh (nonverbal).
Mampu berkomunikasi secara positif sangat penting untuk sukses dalam pergaulan, baik di
kampus, di rumah, maupun di tempat lainnya.
Kalau kamu bisa berkomunikasi dengan baik, maka:
• Orang lain akan memahamimu
• Kamu akan memahami orang lain
Mahasiswa yang mampu berkomunikasi dengan baik, mengungkapkan harapan-harapannya
secara jelas, mendengarkan orang lain dengan empati, dan konsisten dlam ucapan dan tingkah laku
juga akan lebih bahagia. Kenapa? Sebab komunikasi yang baik akan menghindarkan kamu dari
masalah, misalnya konflik dengan orang tua, teman, dosen, dan orang-orang di sekitarmu.
• Berkomunikasi yang Efektif
Survey terhadap keterampilan untuk membina hubungan menunjukkan dengan jelas bahwa
orang akan tertarik pada orang yang :
• Membuatnya merasa istimewa
• Memiliki sikap yang positif
• Berkomunikasi jelas dan tidak memojokkan
• Menunjukkan energi tinggi
• Mendengar dengan Seksama (Conscientius Listening)
Mendengarkan juga memiliki kekuatan sebagaimana juga berbicara. Perlu diingat selalu bahwa
orang lain lebih tertarik akan kepentingan dirinya daripada kepentingan Anda. Tunjukkanlah
pengakuan Anda betapa pentingnya orang lain yang sedang berada bersama Anda melalui sikap
mau mendengarkan, diam tidak terlalu banyak komentar, tetapi perhatian tertuju padanya dan
mendengarkan.
Bagaimana menjadi pendengar yang seksama
• Mendengarlah dan menyimaklah dengan seluruh potensi dan kemampuan Anda
• Mendengarlah dengan tatapan mata Anda
• Mendengarlah dengan menggunakan hati Anda
• Mendengarlah dengan tubuh Anda
14. • Duduklah atau berdirilah dengan tegak, sikap untuk mendengar baik secara mental maupun
fisik
• Mendengarkan seluruh perbincangan dengan penuh perhatian
• Konsentrasikan pikiran dan perhatian Anda untuk setiap perkataan yang dikeluarkan
Anda gagal menjadi pendengar yang seksama karena :
• Terburu-buru untuk ingin mengutarakan keinginan
• Terlalu sibuk untuk memikirkan kepentingan dirinya, dan bukan memikirkan kepentingan
orang lain
• Kurang menyadari dan memahami betapa pentingnya untuk bisa mendengar dengan
seksama
• Tidak tahu bagaimana caranya untuk mendengarkan dengan baik
Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Sewaktu Mendengarkan
• Jangan menulis sambil mendengarkan
• Jangan berpura-pura mendengarkan
• Kondisi mental Anda jangan meloncat-loncat
• Jangan bersikap negatif dikala Anda mendengarkan
BAB VI : Tatanan Hubungan Antar Manusia (Human Relations Rules)
Seseorang hanya memiliki satu kesempatan untuk membuat kesan/impresi yang pertama.
Karena itu setiap orang harus mengerti dan bisa menerapkan aturan di dalam hubungan antar
manusia setiap saat. Dengan demikian, seseorang tersebut dapat membangun impresi yang sangat
positif dan menjadi awal keberhasilan untuk menciptakan hubungan antar manusia.
Demi keberhasilan usaha ini, ikuti dan lakukanlah aturan yang dapat diterima sebagai pedoman
tatanan hubungan antar manusia :
• Berikanlah terhadap setiap orang yang Anda temui sebuah senyum lebar dan penuh
kegembiraan
• Selalu gembira dikala bertemu dengan orang
• Perduli dengan persoalan/masalh orang lain
• Selalu berempati
15. • Kurangi penggunaan kata “Saya, I”, pebanyak kata “Anda, Bapak, Ibu, You”
Seseorang harus tetap mengingat bahwa yang terpenting bagi orang lain adalah
dirinya sendiri. Gantilah penggunaan kata “saya” dengan kata “anda”.
Seseorang yang menggunakan istilah “anda,bapak,ibu” akan berhasil menanamkan
di alam bawah sadar orang lain bahwa Anda memikirkan kepentingannya, serta berbicara
dari sudut pandang mereka dan dari segi kepentingannya.
• Perlihatkanlah bahwa anda percaya terhadap orang lain
• Seringkali hal-hal kecil yang kita lakukan tanpa disadari ternyata sangat mengganggu,
bahkan mampu mengurangi nilai-nilai tata krama kehidupan Anda
Anda akan tampil lebih percaya diri dikala berhadapan dengan audience bila tidak melakukan dan
dapat menghilangkan hal-hal berikut:
• Menggaruk kepala
• Merapikan rambut
• Mengorek kuping
• Memegang hidung
• Menggosok hidung dengan belakang jari
• Mencongkel lubang hidung
• Menggosok mata dengan jari
• Dan lain sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
Baran, Stanley J. 2012. Introduction to Mass Communication Media Literacy and Culture.
Jakarta: Erlangga
Ellsberg, Michael. 2012. The Power of Eye Contact. Jakarta: Ufuk Press
16. Maryanto, Djudi. 2010. Pendidikan Budi Pekerti. Jakarta: Griya Widya Pustaka
Uno, Mien R. 2010. Etiket Untuk Remaja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sumber internet:
http://www.bahanamahasiswa.com/pendapat/opini/491-etika-dan-etiket-mahasiswa-dosen-dan-
pegawai.html
(Pukul: 15.30 WIB. 31 Desember 2012)
http://pkk.tanjabbarkab.go.id/artikel-04042006.html
(Pukul: 15.40 WIB 31. Desember 2012)
http://nadhirin.blogspot.com/2010/05/sikap-attitude.html
(Pukul: 16.30 WIB. 31 Desember 2012)