Dokumen tersebut membahas berbagai jenis koreksi kesalahan dalam laporan keuangan, termasuk koreksi kesalahan yang terjadi pada periode berjalan maupun periode sebelumnya, yang dapat mempengaruhi atau tidak mempengaruhi posisi kas, serta koreksi ketika laporan keuangan sudah diterbitkan atau belum. Jenis koreksi tersebut mencakup koreksi kesalahan belanja, aset, beban, pendapatan, dan penerima
9. KOREKSI KESALAHAN PERIODE BERJALAN
(par 12)
Tidak berulang
Terjadi pada periode berjalan
Mempengaruhi maupun tidak
mempengaruhi posisi kas
9
baik akun pendapatan-LRA atau akun belanja
maupun akun pendapatan-LO atau akun beban
10. Contoh Kesalahan yang Mempengaruhi
Kas dalam Periode Berjalan
10
• Pada tanggal 15 Mei 2013, dibayar gaji pegawai dengan menerbitkan SP2D-LS
senilai Rp 531.000.000.
• Tanggal 6 Juni 2013 diketahui bahwa jumlah belanja gaji pegawai tersebut
seharusnya Rp 513.000.000
• Jadi ada kelebihan pembayaran belanja pegawai sebesar Rp 18. 000.000, (Rp
531.000.000 - Rp 513.000.000).
• Atas kelebihan tersebut dilakukan penyetoran pada tanggal 6 Juni 2013 dengan
menggunakan SSPB (Surat Setoran Pengembalian Belanja)
• Dan dilakukan koreksi sebagai berikut :
Tanggal Finansial Anggaran
6 Juni’13 Kas 18.000.000 Estimasi Perubahan SAL 18.000.000
Beban Pegawai-LO 18.000.000 Belanja Pegawai 18.000.000
11. Tidak Mempengaruhi Kas pada
Periode Berjalan
11
• Pada Tanggal 15 Mei 2013, dibayar gaji pegawai dengan menerbitkan SP2D-LS
dengan nilai Rp 531.000.000.
• Pada hari dan tanggal yang sama SP2D-LS tersebut dibukukan oleh bagian
keuangan sebesar Rp 531.000.000 sebagai belanja barang.
• Pada tgl.01 Juni 2013, waktu menyusun laporan diketahui ada kekeliruan
pembukuan belanja atas SP2D pada tanggal 15 Mei 2013.
• Karena kesalahan pada akun belanja, maka koreksi dilakukan sebagai berikut:
Tanggal Finansial Anggaran
01 Juni’13 Beban Pegawai - LO 531.000.000 Belanja Pegawai 531.000.000
Beban Barang - LO 531.000.000 Belanja Barang 531.000.000
12. KOREKSI KESALAHAN PERIODE SEBELUMNYA
LK BELUM DITERBITKAN (par 13)
– Tidak berulang
– Terjadi pada periode-periode sebelumnya
– Mempengaruhi posisi kas
– Laporan keuangan periode tersebut belum terbit
12
13. Contoh Kasus
13
• Pada tanggal 15 Mei 2013, dibayar gaji pegawai dengan menerbitkan SP2D-LS
dengan nilai Rp 531.000.000.
• Pada tanggal 5 Januari 2014 waktu menyusun laporan, diketahui bahwa jumlah
belanja gaji pegawai tersebut seharusnya Rp 513.000.000
• Jadi terdapat kelebihan pembayaran belanja pegawai sebesar Rp 18. 000.000,
(Rp 531.000.000 - Rp 513.000.000).
• Atas kelebihan tersebut dilakukan penyetoran pada tanggal 5 Januari 2014 dengan
menggunakan SSBP (Surat Setoran Bukan Pajak)
• Dan dilakukan koreksi dengan jurnal sebagai berikut:
Tanggal Finansial Anggaran
5 Jan’14 Kas 18.000.000 Estimasi Perubahan SAL 18.000.000
Pendapatan Lain2 -
LO
18.000.000 Pendapatan Lain2-
LRA
18.000.000
14. KOREKSI KESALAHAN ATAS BELANJA
LK SUDAH DITERBITKAN (par 14)
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas
(menambah/mengurang saldo kas)
Laporan keuangan sudah terbit
14
Mengurangi
Kas
Menambah
posisi
kas
15. Contoh Transaksi
Menambah Posisi Kas
15
• Pada Tanggal 15 Mei 2012, dibayar gaji pegawai dengan menerbikan SP2D-LS
dengan nilai Rp 531.000.000.
• Pada 05 Oktober 2013 setelah laporan keuangan terbit, diketahui seharusnya gaji
pegawai yg dibayarkan sebesar Rp.513.000.000,-
• Ada kelebihan bayar sebesar Rp18.000.000 (Rp531.000.000–Rp513.000.000).
• Atas kesalahan tersebut dikoreksi dengan jurnal sebagai berikut:
Tanggal Finansial Anggaran
05 Okt’13 Kas 18.000.000 Estimasi Perubahan SAL 18.000.000
Pendapatan Lain-Lain
LO
18.000.000 Pendapatan Lain-
Lain LRA
18.000.000
16. Contoh Transaksi
Mengurangi Kas
16
Pada tanggal 15 Mei 2013, dibayar gaji pegawai dengan menerbitkan SP2D-LS
dengan nilai Rp 513.000.000.
Pada bulan 5 Oktober 2014 waktu menyusun laporan, diketahui bahwa jumlah
belanja gaji pegawai tersebut seharusnya Rp 531.000.000
Jadi terdapat kekurangan pembayaran belanja pegawai sebesar Rp 18. 000.000,
(Rp 531.000.000 - Rp 513.000.000).
Atas kesalahan tersebut dikoreksi dengan jurnal sebagai berikut:
Tanggal Finansial Anggaran
5 Okt’14 Beban Lain2-LO 18.000.000 Koreksi SAL 18.000.000
Kas 18.000.000 Estimasi Perubahan
SAL
18.000.000
17. KOREKSI KESALAHAN ATAS
PEROLEHAN ASET SELAIN KAS (par 16)
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang
posisi kas)
Laporan keuangan periode tersebut sudah terbit.
17
Pembetulan pada akun kas dan akun
aset yang bersangkutan
18. 181818
Contoh Transaksi
Menambah Posisi Kas
18
• Pada tanggal 15 Mei 2013, dibayar belanja modal atas pembelian mobil
dinas dengan menerbitkan SP2D-LS senilai Rp 300.000.000.
• Pada Bulan Juni 2014 laporan keuangan Tahun Anggaran 2013 telah
diterbitkan dan telah disampaikan ke DPRD,
• Pada tanggal 3 Agustus 2014 diketahui bahwa harga mobil dinas tersebut
di mark up, yang seharusnya senilai Rp 250.000.000
• Atas kelebihan tersebut nilai aset sebesar Rp 50.000.000 telah disetor
dengan SSBP pada 3 Agst 2014.
• Atas kesalahan tersebut dikoreksi dengan jurnal sebagai berikut:
Tanggal Finansial Anggaran
3 Agt’14 Kas 50.000.000 Estimasi Perubahan SAL 50.000.000
Aset Tetap-Mobil 50.000.000 Pendapatan lain2-LRA 50.000.000
19. 191919
Contoh Transaksi
Mengurangi Saldo Kas
19
• Pada tanggal 15 Mei 2013, dibayar belanja modal atas pembelian tanah
dengan menerbitkan SP2D-LS senilai Rp 300.000.000.
• Pada Bulan Juni 2014 laporan keuangan Tahun Anggaran 2013 telah
diterbitkan dan telah disampaikan ke DPRD
• Kemudian pada saat dilakukan pemeriksaan pada tanggal 3 Agustus 2014
diketahui bahwa terdapat kekurangan bayar atas tanah sebesar Rp
40.000.000
• Atas kesalahan tersebut dikoreksi dengan jurnal sebagai berikut:
Tanggal Finansial Anggaran
3 Agt’14 Aset tetap-tanah 40.000.000 Koreksi SAL 40.000.000
Kas 40.000.000 Estimasi Perubahan
SAL
40.000.000
20. KOREKSI KESALAHAN ATAS BEBAN
LK SUDAH DITERBITKAN (par 18)
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas dan tidak mempengaruhi secara
material posisi aset selain kas
Laporan keuangan periode tersebut sudah terbit
20
Pembetulan pada akun
pendapatan lain-lain-LO
pembetulan pada akun
Ekuitas
Pengurangan
Beban
Penambahan
Beban
21. Contoh Transaksi
Menambah Saldo Kas
21
• Pada Tanggal 15 Mei 2012, dibayar gaji pegawai dengan menerbikan SP2D-LS
dengan nilai Rp 531.000.000.
• Pada 20 Juli 2013 setelah laporan keuangan terbit, diketahui seharusnya gaji
pegawai yg dibayarkan sebesar Rp.513.000.000,-
• Ada kelebihan bayar sebesar Rp18.000.000 (Rp531.000.000–Rp513.000.000).
• Atas kesalahan tersebut dikoreksi dengan jurnal sebagai berikut:
Tanggal Finansial Anggaran
20 Juli’13 Kas 18.000.000 Estimasi Perubahan SAL 18.000.000
Pendapatan Lain-Lain
LO
18.000.000 Pendapatan Lain-
Lain LRA
18.000.000
22. Contoh Transaksi
Mengurangi Saldo Kas
22
• Pada tanggal 15 Mei 2013, dibayar gaji pegawai dengan menerbitkan SP2D-LS
dengan nilai Rp 513.000.000.
• Pada bulan 5 Oktober 2014 pada saat laporan sudah terbit, diketahui bahwa
jumlah belanja gaji pegawai tersebut seharusnya Rp 531.000.000
• Jadi terdapat kekurangan pembayaran belanja pegawai sebesar Rp 18. 000.000,
(Rp 531.000.000 - Rp 513.000.000).
• Atas kesalahan tersebut dikoreksi dengan jurnal sebagai berikut:
Tanggal Finansial Anggaran
5 Okt’14 Ekuitas 18.000.000 Koreksi SAL 18.000.000
Kas 18.000.000 Estimasi Perubahan
SAL
18.000.000
23. KOREKSI KESALAHAN ATAS PENDAPATAN-LRA
LK SUDAH TERBIT (par 20)
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas
(menambah/mengurang saldo kas)
Laporan keuangan sudah terbit.
23
24. Contoh Transaksi
Menambah Posisi Kas
24
• Pada Tanggal 9 Pebruari 2012, diterima pendapatan sewa
gedung pertemuan dengan bukti STS sejumlah Rp 3.575.000.
• Dan salah dibukukan sebesar Rp 3.275.000.
• Kesalahan atas pencatatan tersebut ditemukan pada tahun 2013
dimana laporan keuangan Tahun Anggaran 2012 telah diterbitkan.
• Pengaruh dari pencatatan pendapatan yang demikian adalah
penyajian saldo Kas dan SAL menurut buku terlalu kecil sehingga
akun Kas dan SAL harus ditambah.
• Pada Tanggal 9 Pebruari 2012, diterima pendapatan sewa
gedung pertemuan dengan bukti STS sejumlah Rp 3.575.000.
• Dan salah dibukukan sebesar Rp 3.275.000.
• Kesalahan atas pencatatan tersebut ditemukan pada tahun 2013
dimana laporan keuangan Tahun Anggaran 2012 telah diterbitkan.
• Pengaruh dari pencatatan pendapatan yang demikian adalah
penyajian saldo Kas dan SAL menurut buku terlalu kecil sehingga
akun Kas dan SAL harus ditambah.
Tanggal Finansial Anggaran
25 Juli’13 Kas 300.000 Estimasi Perubahan
SAL
300.000
Pendapatan Lain2-LO 300.000 Pendapatan Lain2-
LRA
300.000
25. Contoh Transaksi
Mengurangi Saldo Kas
25
• Suatu perusahaan pertambangan kelebihan membayar
pendapatan royalti pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp
50.000.000,00.
• Kemudian perusahaan tersebut meminta pengembalian atas
kelebihan pembayaran royalti tersebut pada tanggal 25 Juli 2013.
•Pengembalian atas pendapatan royalti yang disetor pada tahun
anggaran yang lalu tersebut akan mengurangi kas dan SAL.
• Suatu perusahaan pertambangan kelebihan membayar
pendapatan royalti pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp
50.000.000,00.
• Kemudian perusahaan tersebut meminta pengembalian atas
kelebihan pembayaran royalti tersebut pada tanggal 25 Juli 2013.
•Pengembalian atas pendapatan royalti yang disetor pada tahun
anggaran yang lalu tersebut akan mengurangi kas dan SAL.
Tanggal Finansial Anggaran
25 Juli’13 Ekuitas 50.000.000 Koreksi SAL 50.000.000
Kas 50.000.000 Estimasi Perubahan
SAL
50.000.000
26. KOREKSI KESALAHAN ATAS PENDAPATAN-LO
LK SUDAH DITERBITKAN (par 22)
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas
(menambah/mengurang saldo kas)
Laporan keuangan sudah terbit.
26
Pembetulan pada akun Kas dan
akun Ekuitas
27. Menambah Saldo Kas
27
Penyetoran bagian laba
perusahaan negara yang belum
masuk ke kas negara
Penyetoran bagian laba
perusahaan negara yang belum
masuk ke kas negara
menambah akun kas dan
menambah akun ekuitas
menambah akun kas dan
menambah akun ekuitas
Contoh Koreksi Pendapatan LO
Mengurangi Saldo Kas
Pengembalian pendapatan DAU
karena kelebihan transfer oleh
Pemerintah Pusat
mengurangi akun kas dan
mengurangi akun ekuitas
28. KOREKSI KESALAHAN ATAS PENERIMAAN &
PENGELUARAN PEMBIAYAAN (par 24)
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi
kas(menambah/mengurang saldo kas)
Laporan keuangan sudah terbit.
28
Pembetulan pada akun kas dan akun
Saldo Anggaran Lebih
29. Contoh Koreksi
Penerimaan Pembiayaan
29
Menambah Saldo Kas
Pemerintah pusat menerima
setoran kekurangan pembayaran
cicilan pokok pinjaman tahun
lalu dari Pemda A
menambah akun kas dan
menambah akun SAL
Mengurangi Saldo Kas
Pemerintah pusat
mengembalikan kelebihan
setoran cicilan pokok pinjaman
tahun lalu dari Pemda A
Pemerintah pusat
mengembalikan kelebihan
setoran cicilan pokok pinjaman
tahun lalu dari Pemda A
mengurangi akun kas dan
mengurangi akun SAL
mengurangi akun kas dan
mengurangi akun SAL
30. Contoh Koreksi
Pengeluaran Pembiayaan
30
Menambah Saldo Kas
Kelebihan pembayaran suatu
angsuran jangka panjang
sehingga terdapat pengeluaran
pengembalian angsuran
Kelebihan pembayaran suatu
angsuran jangka panjang
sehingga terdapat pengeluaran
pengembalian angsuran
menambah akun kas dan
menambah akun SAL
menambah akun kas dan
menambah akun SAL
Mengurangi Saldo Kas
Terdapat pembayaran suatu
angsuran utang tahun lalu yang
belum dicatat
Terdapat pembayaran suatu
angsuran utang tahun lalu yang
belum dicatat
mengurangi akun kas dan
mengurangi akun SAL
mengurangi akun kas dan
mengurangi akun SAL
31. KOREKSI KESALAHAN ATAS PENCATATAN
KEWAJIBAN (par 27)
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas
(menambah/mengurang saldo kas)
Laporan keuangan sudah terbit.
31
Pembetulan pada akun kas dan
kewajiban yang bersangkutan
32. 32
Contoh Koreksi Kesalahan
Pencatatan Kewajiban
32
Menambah Saldo Kas
Penerimaan kas karena
dikembalikannya kelebihan
pembayaran angsuran suatu
kewajiban
Penerimaan kas karena
dikembalikannya kelebihan
pembayaran angsuran suatu
kewajiban
menambah akun kas dan
mengurangi akun kewajiban
menambah akun kas dan
mengurangi akun kewajiban
Mengurangi Saldo Kas
Pembayaran suatu angsuran
kewajiban yg seharusnya
dibayarkan tahun lalu
Pembayaran suatu angsuran
kewajiban yg seharusnya
dibayarkan tahun lalu
mengurangi akun kas dan
menambah akun kewajiban
mengurangi akun kas dan
menambah akun kewajiban
33. KOREKSI KESALAHAN TIDAK MEMPENGARUHI KAS
SEBELUM/SESUDAH LK DITERBITKAN (par 32)
Tidak berulang
Terjadi pada periode-periode sebelumnya
Tidak mempengaruhi posisi kas
Sebelum maupun setelah laporan
keuangan terbit
33
Pembetulan pada akun-akun neraca terkait pada
periode kesalahan ditemukan
34. 34
Contoh Transaksi
34
• Pada tanggal 15 Mei 2013, dicatat belanja modal atas pembelian peralatan
dengan menerbitkan SP2D-LS dengan nilai Rp 250.000.000.
• Pada bulan 5 Oktober 2014 pada saat LK sudah terbit, diketahui bahwa belanja
modal tersebut adalah pembangunan gedung dengan nilai yg sama.
• Atas kesalahan tersebut dikoreksi dengan jurnal sebagai berikut:
Tanggal Finansial Anggaran
05 Okt’14 Aset Tetap - Gedung 250.000.000 Tidak Ada Jurnal
Aset Tetap -
Peralatan
250.000.000
37. Contoh Kasus
Kesalahan Berulang & Sistemik
37
Pada bulan Maret 2014, Wajib pajak A menerima SKP
kelebihan bayar pajak untuk tahun 2013 sebesar Rp
5.000.000,-. Terhadap kelebihan tersebut telah dibayarkan
kepada wajib pajak pada tanggal 20 Maret 2014.
Catatan : Bukan merupakan jurnal koreksi, hanya sebagai jurnal
pencatatan transaksi.
Pada bulan Maret 2014, Wajib pajak A menerima SKP
kelebihan bayar pajak untuk tahun 2013 sebesar Rp
5.000.000,-. Terhadap kelebihan tersebut telah dibayarkan
kepada wajib pajak pada tanggal 20 Maret 2014.
Catatan : Bukan merupakan jurnal koreksi, hanya sebagai jurnal
pencatatan transaksi.
Tanggal Finansial Anggaran
5 Jan’14 Pendapatan Pajak - LO 5.000.000 Pendapatan Pajak - LRA 5.000.000
Kas 5.000.000 Estimasi Perubahan
SAL
5.000.000
39. 39
adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik
spesifik yang dipilih oleh suatu entitas
pelaporan dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan (par 4)
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan tersebut akan berdampak pada keandalan laporan
keuangan yang akan dihasilkan, sehingga kebijakan
akuntansi harus diterapkan secara konsisten pada setiap
periode.
46. 46
Informasi penting dalam operasi yang tidak dilanjutkan
misalnya hakikat operasi, kegiatan, program, proyek yang
dihentikan, tanggal efektif penghentian, cara penghentian,
pendapatan dan beban tahun berjalan sampai tanggal
penghentian apabila dimungkinkan, dampak sosial atau
dampak pelayanan, pengeluaran aset atau kewajiban terkait
pada penghentian apabila ada harus diungkapkan pada CALK
47. 47
Pendapatan dan beban operasi yang dihentikan pada suatu
tahun berjalan, diakuntansikan dan dilaporkan seperti biasa,
seolah-olah operasi itu berjalan sampai akhir tahun Laporan
Keuangan.
Pada umumnya entitas membuat rencana penghentian,
meliputi jadwal penghentian bertahap atau sekaligus, resolusi
masalah legal, lelang, penjualan, hibah dan lain-lain