SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
Tuhan, mampukan aku
untuk “melihat !”
Homili Mg Biasa XXX-B, 27-28 Okt 2012
• Orang difabel, miskin, dan
  semacamnya seringkali
  dipandang sebelah mata.
• Mengapa? Dianggap
  merepotkan & kurang memberi
  nilai tambah.
• Ada buku yg memotret sikap
  sinis publik: Orang miskin
  dilarang sakit dan orang miskin
  dilarang sekolah.
Bartimeus vs orang banyak
• Pandangan PL: orang cacat,
  kusta, menderita dan
  miskin dikutuk Allah.
• Bartimeus yg buta justru
  dimarahi ketika ia
  menyerukan, “Yesus, Anak
  Daud, kasihanilah aku!”
• Orang-orang malah
  membutakan hati.
Yesus membuat berarti
       • Yesus memanggil Bartimeus dan
         permohonannya dikabulkan:
         Bartimeus dapat melihat!
       • Yesus menyembuhkan Bartimeus
         dan membuatnya berarti!
       • Bartimeus dari yg semula pasif,
         menjadi aktif: Mengikuti Yesus dlm
         perjalanan-Nya.
       • Contoh kecil mak Yati, pemulung yg
         berkurban 2 kambing di hari Idul
         Adha (lihat di detik.com)
Godaan “membutakan” diri

•
• Susah melihat orang lain senang
  dan senang melihat orang lain
  susah.
• Diam dan tidak berbuat apa-apa
  ketika orang lain menderita.
• Suka ngrasani tetapi tidak mau
  berbuat untuk ikut ndandani.
Bulir-bulir permenungan
• Setiap orang sungguh berarti di
  hadapan Allah. Apa yg telah kuperbuat
  untuk menjadikan diriku dan orang lain
  semakin berarti bagi banyak orang?
• Hal-hal apa saja yg telah kutanggalkan
  untuk mengikuti Yesus dg sepenuh
  hati?
• Sudahkah aku membuka mata hatiku
  atau justru membutakan diri?

Weitere ähnliche Inhalte

Mehr von karangpanas

Mehr von karangpanas (20)

Berita 09 Oktober 2016
Berita 09 Oktober 2016Berita 09 Oktober 2016
Berita 09 Oktober 2016
 
Berita Paroki 02 Oktober 2016
Berita Paroki 02 Oktober 2016Berita Paroki 02 Oktober 2016
Berita Paroki 02 Oktober 2016
 
Berita Paroki 25 September 2016
Berita Paroki 25 September 2016Berita Paroki 25 September 2016
Berita Paroki 25 September 2016
 
Berita Paroki 11 September 2016
Berita Paroki 11 September 2016Berita Paroki 11 September 2016
Berita Paroki 11 September 2016
 
Berita Paroki 28 Agustus 2016
Berita Paroki 28 Agustus 2016Berita Paroki 28 Agustus 2016
Berita Paroki 28 Agustus 2016
 
Berita Paroki 20-21 Agustus 2016
Berita Paroki 20-21 Agustus 2016Berita Paroki 20-21 Agustus 2016
Berita Paroki 20-21 Agustus 2016
 
Berita Paroki 31 Juli 2016
Berita Paroki 31 Juli 2016Berita Paroki 31 Juli 2016
Berita Paroki 31 Juli 2016
 
Berita Paroki 19 Juni 2016
Berita Paroki 19 Juni 2016Berita Paroki 19 Juni 2016
Berita Paroki 19 Juni 2016
 
Berita Paroki 11-12 Juni 2016
Berita Paroki 11-12 Juni 2016Berita Paroki 11-12 Juni 2016
Berita Paroki 11-12 Juni 2016
 
Berita Paroki 05 Juni 2016
Berita Paroki 05 Juni 2016Berita Paroki 05 Juni 2016
Berita Paroki 05 Juni 2016
 
Berita Paroki 29 Mei 2016
Berita Paroki 29 Mei 2016Berita Paroki 29 Mei 2016
Berita Paroki 29 Mei 2016
 
Berita Paroki 22 Mei 2016
Berita Paroki 22 Mei 2016Berita Paroki 22 Mei 2016
Berita Paroki 22 Mei 2016
 
Berita Paroki 15 Mei 2016
Berita Paroki 15 Mei 2016Berita Paroki 15 Mei 2016
Berita Paroki 15 Mei 2016
 
Berita Paroki 08 Mei 2016
Berita Paroki 08 Mei 2016Berita Paroki 08 Mei 2016
Berita Paroki 08 Mei 2016
 
Berita Paroki 30 April 2016
Berita Paroki 30 April 2016Berita Paroki 30 April 2016
Berita Paroki 30 April 2016
 
Berita Paroki 23-24 April 2016
Berita Paroki 23-24 April 2016Berita Paroki 23-24 April 2016
Berita Paroki 23-24 April 2016
 
HR Minggu Paskah v (24 apr 2016)
HR Minggu Paskah v (24 apr 2016)HR Minggu Paskah v (24 apr 2016)
HR Minggu Paskah v (24 apr 2016)
 
Berita Paroki 16-17 April 2016
Berita Paroki 16-17 April 2016Berita Paroki 16-17 April 2016
Berita Paroki 16-17 April 2016
 
Berita Paroki 09-10 April 2016
Berita Paroki 09-10 April 2016Berita Paroki 09-10 April 2016
Berita Paroki 09-10 April 2016
 
Homili Minggu kerahiman ilahi (2-3 apr 2016)
Homili Minggu kerahiman ilahi (2-3 apr 2016)Homili Minggu kerahiman ilahi (2-3 apr 2016)
Homili Minggu kerahiman ilahi (2-3 apr 2016)
 

Homili Mg XXX-B

  • 1. Tuhan, mampukan aku untuk “melihat !” Homili Mg Biasa XXX-B, 27-28 Okt 2012
  • 2. • Orang difabel, miskin, dan semacamnya seringkali dipandang sebelah mata. • Mengapa? Dianggap merepotkan & kurang memberi nilai tambah. • Ada buku yg memotret sikap sinis publik: Orang miskin dilarang sakit dan orang miskin dilarang sekolah.
  • 3. Bartimeus vs orang banyak • Pandangan PL: orang cacat, kusta, menderita dan miskin dikutuk Allah. • Bartimeus yg buta justru dimarahi ketika ia menyerukan, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” • Orang-orang malah membutakan hati.
  • 4. Yesus membuat berarti • Yesus memanggil Bartimeus dan permohonannya dikabulkan: Bartimeus dapat melihat! • Yesus menyembuhkan Bartimeus dan membuatnya berarti! • Bartimeus dari yg semula pasif, menjadi aktif: Mengikuti Yesus dlm perjalanan-Nya. • Contoh kecil mak Yati, pemulung yg berkurban 2 kambing di hari Idul Adha (lihat di detik.com)
  • 5. Godaan “membutakan” diri • • Susah melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah. • Diam dan tidak berbuat apa-apa ketika orang lain menderita. • Suka ngrasani tetapi tidak mau berbuat untuk ikut ndandani.
  • 6. Bulir-bulir permenungan • Setiap orang sungguh berarti di hadapan Allah. Apa yg telah kuperbuat untuk menjadikan diriku dan orang lain semakin berarti bagi banyak orang? • Hal-hal apa saja yg telah kutanggalkan untuk mengikuti Yesus dg sepenuh hati? • Sudahkah aku membuka mata hatiku atau justru membutakan diri?