Homili ini membahas tentang praktik-praktik jahat dan dosa yang sering dilakukan manusia, serta menekankan bahwa Yesus mengampuni dosa asalkan kita bertobat dengan tulus. Homili ini juga mengingatkan bahwa semua manusia adalah pendosa, sehingga kita tidak seharusnya menghakimi orang lain tetapi lebih baik melihat kesalahan diri sendiri.
2.
Praktik-praktik jahat:
ketidakadilan, kesewenang-
wenangan, diskriminasi,
korupsi, pelecehan seksual,
pembunuhan, prostitusi,
perselingkuhan/perzinahan,
dsb.
Orang mudah
berdalih/mencari “kambing
hitam”, tak mau jujur.
Kemunafikan atas nama
Tuhan.
Potret Keprihatinan Sosial
3.
Yesus melawan ketidakadilan
dan kesewenang-wenangan
“penegak keadilan”.
Yesus membenci dosa &
kejahatan tetapi mengasihi
pendosa agar bertobat-selamat.
Yesus menghadirkan Allah
Mahapengampun: masa depan
bagi pendosa yg bertobat.
Yesus Mengampuni
4.
Aku pun sering tidak setia dan berzinah
dg kenikmatan-kenikmatan dunia.
Aku lebih mudah mengadili/mencari-
cari kesalahan orang lain daripada
mengoreksi diri.
Aku merasa diriku jauh lebih suci
daripada
koruptor, pembunuh, pezinah, pencuri.
Masih berhasrat melempar batu kpd
pendosa?
Lihatlah dirimu sendiri!
5.
Tuhan Yesus menunjukkan bhw Allah
Mahapengampun dan penuh belas kasih.
Hidupilah pertobatan sejati.
Bangunlah komitmen utk selalu setia dan
jangan khianati suami/istri bahkan Tuhan.
Bertobatlah dari kemunafikan dan tuluslah
mengampuni yg berdosa krn aku pun
pendosa.
Bulir-bulir Permenungan