SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 37
LITURGI
“Sebagai Syukur Atas Iman dan Panggilan”
Disampaikan Oleh Komisi Liturgi Kev.
Semarang
LITURGI
“Sebagai Syukur Atas Iman
dan Panggilan”
 Secara pribadi
 Secara Bersama (dalam doa Rosario
keluarga/lingkungan
 Dilaksanakan pada bulan Mei
 Dimungkinkan untuk bisa diperdalam pada
bulan Oktober (bulan Rosario)
 Renungan dibuat singkat (5-6 menit)
 Isi renungan : pengalaman sehari-hari,
pendalaman liturgi, Sabda Allah
 Dapat dibacakan pada awal, antara peristiwa
atau akhir Doa Rosario
 Dimungkinkan untuk sharing atau diskusi
 1 Mei = Hari Buruh Internasional, masuk
bulan Maria, masuk BKL.
 Gereja tampil sebagai saksi kebenaran dan
kemerdekaan, kedamaian dan keadilan, agar
semua orang bangkit dengan harapan baru.
 Peristiwa Hari Buruh Internasional dengan
BKL dan Bulan Maria perlu dimaknai, doa
dan karya, Liturgi dan pelayan sehari-hari
tidak bisa dipisahkan.
 Lihat SC art. 10
 Sukacita hidup membiara dilandasi oleh
hidup doa yang kuat dalam hidup sehari-hari.
 Paus Fransiskus :”Dimana ada kaum religius,
disitu ada sukacita”.
 Peristiwa Paskah membuat kita semakin
bersyukur dan bersukacita atas panggilan
hidup membiara.
 Kita harus turut serta, mendukung aktif
dalam mengisi Tahun Hidup Bakti.
 Hidup adalah anugerah Tuhan, kita hanya
menjalankan tugas yang diberikan Tuhan.
 Semua yang baik harus disadari sebagai buah
kehidupan karena bersatu dengan Tuhan.
 Bersyukur menjadi nada dasar setiap orang
Kristiani.
 Ekaristi ungkapan dan merayakan sebagai
sumber dan puncak kehidupan umat Kristiani.
 Setelah Ekaristi hendaknya kita harus :”Penuh
Syukur”, hidup sebagai wujud merayakan buah
ekaristi.
 Kehidupan Orang Katolik Minus One =
kehidupan yang tidak lengkap.
 Menjadi orang Katolik harus Bunder (lengkap)
 Gereja menjaga dan mebuat orang Katolik
menjadi lengkap melalui Sakramen.
 Hakekat Sakramen (SC Art. 59) menguduskan
manusia, membangun Tubuh Kristus,
mempersembahkan Ibadat Kepada Allah.
 Rajin menerima Sakramen menjadikan orang
Katolik semakin utuh dan komplit.
 Sakramentali sangat akrab dengan kehidupan
orang Katolik sehari-hari.
 Sakramentali sebagai tanda-tanda suci, yang
memiliki kemiripan dengan sakramen;
 Sakramentali menandakan karunia yang bersifat
rohani, dan diperoleh berkat doa permohonan
Gereja.
 Sakramentali = upacara/kegiatan liturgis atau
ibadat yang sifatnya bersumber dari atau
mengarah pada sakramen.
 Sakramen adalah tanda dan sarana Tuhan untuk
meng-kuduskan manusia.
 Pemberkatan Sakramentali benedictiones
Invocativae pemberkatan yang tidak
mengubah status atau tujuan penggunaan
dari yang diberkati.
 Tujuannya agar apa yang diberkati
memperoleh perlindungan Allah atau bisa
digunakan bagi Kemuliaan Allah dan
membantu keselamtan jiwa kita
 Sakramentali Benedictiones Constitutivae
adalah upacara/ibadat pemberkatan yang
mengubah status atau tujuan penggunaan
dari yang diberkati.
 Objek atau sasaran dari pemberkatan ini bisa
manusia/benda.
 Termasuk dalam jenis ini adalah consercratio
melalui pengurapan minyak krisma pada
tabisan imam/uskup, serta dedicatio.
 Ke-khasan sakramentali kedua pada sifat
yang mengubah satus atau tujuan.
 Eksorsisme = pengusiran setan, dibedakan
menjadi 2:
 Eksorsisme Imprekatoris, pengusiran setan
dengan perintah langsung. (Dilakukan oleh
orang/Imam tertentu)
 Eksorsisme Deprekatoris, pengusiran setan
dengan doa permohonan, boleh dilakukan
oleh siapapun dgn penuh Iman Kepada Yesus
 Gereja mengakui setan itu ada, namun dapat
dikalahkan dengan kuasa Tuhan Yesus.
 Tahap 1 Masa Prakatekumenat diakhiri
dengan pelantikan katekumenat
 Tahap 2 Masa Katekumenat diakhiri dengan
upacara tahap 2
 Tahap 3 Masa persiapan terakhir, diakhiri
dengan penerimaan Sakramen Inisiasi
 Tahap 4 masa mistagogi, idealnya pada masa
paskah diakhiri pada hari raya Pentakosta
 Orang pada umumnya egan untuk menerima
Sakramen tobat
 Sakrmen tobat lebih pada penerimaan
pendamaian (rekonsiliasi), penerimaan kasih
Allah yang telah lebih dulu mengasihi kita.
 Theologi Katolik mengajarkan : Allah lebih
dahulu mengasihi manusia.
 Dosa apapun (sekecil apapun) tindakan
melukai kasih, maka tidak cukup hanya
berdoa tobat, harus disertai dengan
penermiaan Sakramen tobat.
 Iman/apa yang diimani bayi harus dibantu
(keluarga dan komunitas).
 Seperti halnya orangtua memilih dan
menyediakan pakaian dan makanan,
demikian orangtua juga memilihkan apa yang
diimani anaknya.
 Membabtiskan bayi/anak sejak dini buka
pemaksaaan terhadap apa yang diimani.
 Katekese bagi orangtua dan wali babtis perlu,
untuk pendampingan bagi anaknya.
 Untuk menjadi orang Katoli tidak cukup
pengetahuan dan kepercayaan terhadap
ajaran Gereja.
 Orang perlu “menghidupi” imannya bersama
umat
 Terlibat aktif di Lingkungan, wilayah dan
Paroki.
 Dengan dibaptis orang disatukan dengan
kesatuan Allah Tri Tunggal dan dibebaskan
dari dosa (Babtis bukan peristiwa pribadi
melainkan peristiwa seluruh Gereja)
 Absolusi adalah pengampunan dosa dari
Allah melalui para Imam atas kuasa tabisan
suci.
 Penitensi adalah silih atas dosa-dosa yang
telah dibuat.
 Contoh penitensi : doa, derma, karya amal,
pelayanan, pantang, dll
 Peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus berarti
memuliakan Yesus sebagai Allah.
 Dengan menerima sakramen inisiasi orang
juga dimuliakan bersama Yesus, serta
mendapatkan kehidupan abadi.
 Kehidupan abadi dialami orang yang
meninggal dengan menerima anugerah dan
karunia dari Allah.
 Upacara pemakaman/Misa Requiem
hendaknya mengungkapkan ciri Paskah
kematian Kristiani
 Orang sakit jangan takut menerima sakramen
pengurapan/Minyak Suci.
 Sakramen Minyak suci diberikan kepada
orang sakit/lanjut usia, sakramen sakit tidak
untuk mempercepat kematian.
 Sakramen pengurapan orang sakit
mempersatukan si penerima dengan Tuhan
Yesus sendiri.
 Sakramen pengurapan orang sakit juga
menganugerahkan pengampunan dosa.
 Perbedaan tidak dari tempat maupun lama studi,
melainkan sejarah berdirinya serta spritiualitas yang
dihidupi.
 Imam diosesan mengikat diri pada suatu keuskupan
dan tidak mengucapkan kaul di hadapan publik, tetapi
menghayati 3 nasehat injil, yaitu ketaatan,
kemiskinan dan kemurnian.
 Imam religius, merupakan imam biarawan yang
menyatakan kaul secara publik dan menghayati
ketiga nasihat injili, serta melandaskan spiritualitas
hidupnya sesuai dengan kharisma pendiri.
 Gereja Katolik membuka/mengijinkan
penggunaan bahasa pribumi dalam
perayaan/upacara liturgi.
 Dalam Konstitusi Liturgi artikel 63 : “dalam
pelayanan sakramen-sakramen dan sakramentali
tidak jarang menggunakan bahasa pribumi.
 Hari Komunikasi Sosial sedunia, harapan kita
dapat menjadi satu dengan Allah dan juga
sesama.
 Belas kasihan Allah terhadap kedamaian jiwa
arwah tidak tergantung dari banyaknya jumlah
ujub Misa.
 Permohonan misa yang sama terkesan tidak
memberi kesempatan umat lain untuk
menyampaikan ujubnya (memonopoli).
 Misa arwah dapat diselenggarakan pada waktu
menerima berita kematian, pemakaman, dan
peringatan 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1 tahun dan 2
tahunnya.
 Kebiasaan penggabungan upacara sekaligus di biara tidak
dianjurkan lagi, karena penggabungan semacam itu
menghilangkan tingkatan dan makna hidup membiara
yang memiliki arti dan konsekwensi yang berbeda (eklesial
dan yuridis).
 Upacara Kaul para religius dalam tata liturgi termasuk
sakramentali.
 Konstitusi Liturgi menyatakan pengikraran kaul religius,
pembaruan kaul untuk meningkatkan keutuhan,
kesederhanaan dan keluhuran upacara. Dalam kaul kekal
mempunyai ciri meriah dan agung.
 Konstitusi Liturgi artikel 83 mengajarkan : “Dengan
kodrat manusiawi, Yesus Kristus, Imam Agung
Perjanjian Baru dan kekal, memasukan pengasingan di
dunia dan sepanjang segala abad dinyanyikan bangsal
surgawi.
 Ibadat harian mengingatkan warga gereja untuk selalu
berdoa.
 Ia melestarikan tugas imamat-Nya melalui Gereja-Nya.
 Ada macam-macam doa : doa pribadi, doa bersama,
dan doa liturgis.
 Dengan mendoakan Ibadat Harian kita mengambil
bagian dalam Gereja yang sedang berdoa (ecclesia
orans)
 Semua hari itu baik karena telah ditebus dan
disucikan oleh Kristus.
 Ibadat Harian didoakan sepanjang hari untuk
mengungkapkan iman dan pujian akan Tuhan yang
menebus dan menguduskan waktu kita.
 Konstitusi Liturgi artikel 84 : “Berdasarkan Tradisi
kristiani yang kuno Ibadat Harian disusun sehingga
setiap hari disucikan dengan pujian kepada Allah.
 Demikianlah Ibadat Harian mengingatkan kita akan
karya penebusan Tuhan, dan disiapkan untuk hidup
saleh seturut bimbingan dan perlindungan Allah.
 Gereja Katolik sejak awal telah memiliki tradisi doa yang
kuat.
 Konstitusi Liturgi artikel 89 : Ibadat Pagi dan Ibadat Sore
merupakan ibadat utama, Ibadat Bacaan dapat didoakan
kapanpun kemudian Ibadat Siang yang di biara
kontemplatif didoakan sebanyak tiga kali disertai Ibadat
Penutup.
 Bapa Konsili Vatikan II mengajarkan doa Ibadat Harian
sebagai doa resmi Gereja sungguh menjadi sumber
kesalehan dan bekal doa pribadi.
 Ibadat Harian mengarahkan hati kita sehati dengan doa
seluruh Gereja.
Sekuensia memiliki makna pujian kepada
Tuhan yang hadir dalam pewartaan Injil
yang disampaikan.
Sekuensia ini menyambung bacaan kedua
dari hari raya Pentakosta.
Sekuensia Pentakosta wajib
dinyanyikan/didaraskan
Sekuensia dinyanyikan/didaraskan sebelum
Alleluia (PUMR 2002)
Sebelum penerimaan Sakramen
Krisma/penguatan didahului dengan
pembaruan janji baptis, sebagai kesatuan yang
erat dari Sakramen babtis dan Krisma sebagai
bagian inisiasi kristiani.
Menekankan kesatuan sakramen Baptis,
Penguatan dan Ekaristi.
Karena merupakan satu kesatuan Baptis dan
Krisma, maka tidak dianjurkan lagi untuk
mencari nama Krisma.
 Dengan tahbisannya seorang Diakon, apalagi Imam dan
Uskup memiliki kewajiban mendoakan Ibadat Harian.
Begitu juga kaum Religius juga diwajibkan mendoakan
Ibadat Harian.
 Pada Kitab Hukum Kanonik kanon 1174 paragraf 1 :
“Para klerikus wajib melaksanakan Ibadat Harian”.
 Dengan mendoakan Ibadat Harian, mereka melaksanakan
tugas imamat Kristus dan Gereja mendengarkan Allah
bersabda kepada umat-Nya, merayakan misteri
keselamatan dan tiada henti memuji-Nya dengan nyanyian
dan doa, serta mendoakan keselamatan seluruh dunia.
 Perintah dari Bapa Konsili Vatikan II : “Para gembala
jiwa hendaknya berusaha, supaya ibadat pokok, terutama
Ibadat Sore, pada hari Minggu dan hari raya dirayakan
bersama di gereja.
 Dianjurkan para awam untuk mendaraskan Ibadat
Harian entah bersama para imam, antar mereka sendiri
maupun perorangan.
 Pastor paroki, biarawan-biarawati yang tinggal di tengah
umat dianjurkan mendoakan Ibadat Harian bersama
umat baik di Gereja maupun di komunitas.
 Para Imam yang mengemban pelayanan pastoral yang
suci, akan mendoakan ibadat harian dengan
bersemangat, semakin mereka sadar akan nasihat
Paulus “Berdoalah tiada hentinya”.
 Sebab Tuhan yang dapat mengurniakan hasil guna
dan pertumbuhan kepada karya yang mereka
laksanakan. (menurut sabda-Nya : “Tanpa Aku kamu
tidak daat berbuat apa-apa”).
 Ada banyak tarekat hidup bakti, ada yang hidup
menyendiri dan ada yang bersama, rahib, petapa laki-
laki dan perempuan, ada pula yang bersifat
kontemplatif.
 Inti hidup dari tarekat bakti meski berbeda cara
hidup, aturan dan pakaiannya semuanya ingin
menghayati nasihat-nasihat Injil yang oleh Gereja
diterima dari Tuhan dan selalu dipelihara dengan
bantuan rahmat-Nya.
 Adorasi Ekaristi sudah banyak dikenal umat, biasanya
diadakan pada jumat pertama disetiap bulan. Tetapi perlu
disyukuri sekarang tumbuh semakin banyak kapel-kapel
Adorasi Ekaristi, entah yang sudah berlangsung abadi maupun
sekian jam setiap harinya.
 Menurut kata-kata Santo Yohanes Paulus II dalam ensiklik
Ecclesia de Eucharistia artikel 25 : “Dari semua devosi,
sembah sujud terhadap Yesus dalam Sakramen Mahakudus
adalah paling agung dari semua sakramen lain, paling
berkenan pada Allah dan paling bermanfaat bagi kita”.
 Kesaksian hidup bahagia yang terpancar dari sikap, kata dan
tindakan para Rama, Bruder dan Suster akan mengungkapkan
indahnya panggilan hidup membiara dan menyentuh hati umat
khususnya anak-anak dan kaum muda.
 Seperti pesan Bapa Uskup Indonesia dalam menyongsong
Tahun Hidup Bakti : “Ajakan kepada seluruh Gereja untuk
semakin menyelami makna dan pentingnya pilihan hidup bakti
sebagai salah satu bentuk panggilan untuk hidup dan karya
pelayanan Gereja.
 Pada Prefasi Misa Hari Raya Tritunggal Mahakudus dimaknai
dengan : “Apapun yang Engkau wahyukan tentang kemuliaan-
Mu, kami imani dengan iman yang sama, baik mengenai
Putra-Mu maupun mengenai Roh Kudus.
 Demikianlah kita, seluruh Gereja akhirnya adalah “umat yang
disatukan berdasarkan kesatuan Bapa Putra dan Roh Kudus”.
 Kemuliaan Allah Tritunggal tampak dalam kesatuan
persekutuan Bapa dan Putra dan Roh Kudus yang dipenuhi
oleh kasih.
Bahan sosialisasi bkl 2015
Bahan sosialisasi bkl 2015

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIGiovanni Promesso
 
Pel. 14 akramen baptis
Pel. 14 akramen baptisPel. 14 akramen baptis
Pel. 14 akramen baptisKornelis Ruben
 
Pel. 13 Sakramen Pada Umumnya
Pel. 13 Sakramen Pada UmumnyaPel. 13 Sakramen Pada Umumnya
Pel. 13 Sakramen Pada UmumnyaKornelis Ruben
 
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikMenjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikLusius Sinurat
 
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinGiovanni Promesso
 
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani di Dunia
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani diDuniaPtt Gereja yang Bersaksi dan Melayani diDunia
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani di DuniaRuangguruKristen
 
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik Kristus
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik KristusPtt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik Kristus
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik KristusRuangguruKristen
 
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja Korea
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja KoreaKhotbah: Belajar Misi dari Gereja Korea
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja KoreaMario Simaremare
 
Ibadah dan Sakramen 2 agustus2015
Ibadah dan Sakramen   2 agustus2015Ibadah dan Sakramen   2 agustus2015
Ibadah dan Sakramen 2 agustus2015Setia Wirawan
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Dearest Rome
 
Bersikap kritis dalam gereja kelas xii
Bersikap kritis dalam gereja kelas xiiBersikap kritis dalam gereja kelas xii
Bersikap kritis dalam gereja kelas xiiSabam Sitinjak
 
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanPel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanKornelis Ruben
 
Konsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu
Konsili Vatikan II tentang Iman & WahyuKonsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu
Konsili Vatikan II tentang Iman & WahyuGiovanni Promesso
 

Was ist angesagt? (20)

Penyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasiPenyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasi
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan II
 
Pel. 14 akramen baptis
Pel. 14 akramen baptisPel. 14 akramen baptis
Pel. 14 akramen baptis
 
Pel. 13 Sakramen Pada Umumnya
Pel. 13 Sakramen Pada UmumnyaPel. 13 Sakramen Pada Umumnya
Pel. 13 Sakramen Pada Umumnya
 
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikMenjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
 
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
 
Sakramen Baptis
Sakramen BaptisSakramen Baptis
Sakramen Baptis
 
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani di Dunia
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani diDuniaPtt Gereja yang Bersaksi dan Melayani diDunia
Ptt Gereja yang Bersaksi dan Melayani di Dunia
 
Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku
 
tantangan eksternal dalam gereja
tantangan eksternal dalam gerejatantangan eksternal dalam gereja
tantangan eksternal dalam gereja
 
Sakramen Rekonsiliasi
Sakramen RekonsiliasiSakramen Rekonsiliasi
Sakramen Rekonsiliasi
 
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik Kristus
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik KristusPtt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik Kristus
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik Kristus
 
Ekaristi yang liturgis
Ekaristi yang liturgisEkaristi yang liturgis
Ekaristi yang liturgis
 
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja Korea
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja KoreaKhotbah: Belajar Misi dari Gereja Korea
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja Korea
 
Ibadah dan Sakramen 2 agustus2015
Ibadah dan Sakramen   2 agustus2015Ibadah dan Sakramen   2 agustus2015
Ibadah dan Sakramen 2 agustus2015
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)
 
Bersikap kritis dalam gereja kelas xii
Bersikap kritis dalam gereja kelas xiiBersikap kritis dalam gereja kelas xii
Bersikap kritis dalam gereja kelas xii
 
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanPel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
 
Baptisan air
Baptisan airBaptisan air
Baptisan air
 
Konsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu
Konsili Vatikan II tentang Iman & WahyuKonsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu
Konsili Vatikan II tentang Iman & Wahyu
 

Andere mochten auch

Berita Paroki 26 Februari 2017
Berita Paroki 26 Februari 2017Berita Paroki 26 Februari 2017
Berita Paroki 26 Februari 2017karangpanas
 
Berita Paroki 28 Agustus 2016
Berita Paroki 28 Agustus 2016Berita Paroki 28 Agustus 2016
Berita Paroki 28 Agustus 2016karangpanas
 
Berita Paroki 11 September 2016
Berita Paroki 11 September 2016Berita Paroki 11 September 2016
Berita Paroki 11 September 2016karangpanas
 
Berita 09 Oktober 2016
Berita 09 Oktober 2016Berita 09 Oktober 2016
Berita 09 Oktober 2016karangpanas
 
Berita Paroki 25 September 2016
Berita Paroki 25 September 2016Berita Paroki 25 September 2016
Berita Paroki 25 September 2016karangpanas
 
Berita Paroki 02 Oktober 2016
Berita Paroki 02 Oktober 2016Berita Paroki 02 Oktober 2016
Berita Paroki 02 Oktober 2016karangpanas
 
Berita Paroki 05 Februari 2017
Berita Paroki 05 Februari 2017Berita Paroki 05 Februari 2017
Berita Paroki 05 Februari 2017karangpanas
 
Berita Paroki 15 Januari 2017
Berita Paroki 15 Januari 2017Berita Paroki 15 Januari 2017
Berita Paroki 15 Januari 2017karangpanas
 
Berita Paroki 12 Februari 2017
Berita Paroki 12 Februari 2017Berita Paroki 12 Februari 2017
Berita Paroki 12 Februari 2017karangpanas
 
Berita Paroki 19 Februari 2017
Berita Paroki 19 Februari 2017Berita Paroki 19 Februari 2017
Berita Paroki 19 Februari 2017karangpanas
 
memahami perayaan ekaristi penjelasan tentang unsur unsur ekaristi
memahami perayaan ekaristi  penjelasan tentang unsur unsur ekaristimemahami perayaan ekaristi  penjelasan tentang unsur unsur ekaristi
memahami perayaan ekaristi penjelasan tentang unsur unsur ekaristiQLang Project
 

Andere mochten auch (11)

Berita Paroki 26 Februari 2017
Berita Paroki 26 Februari 2017Berita Paroki 26 Februari 2017
Berita Paroki 26 Februari 2017
 
Berita Paroki 28 Agustus 2016
Berita Paroki 28 Agustus 2016Berita Paroki 28 Agustus 2016
Berita Paroki 28 Agustus 2016
 
Berita Paroki 11 September 2016
Berita Paroki 11 September 2016Berita Paroki 11 September 2016
Berita Paroki 11 September 2016
 
Berita 09 Oktober 2016
Berita 09 Oktober 2016Berita 09 Oktober 2016
Berita 09 Oktober 2016
 
Berita Paroki 25 September 2016
Berita Paroki 25 September 2016Berita Paroki 25 September 2016
Berita Paroki 25 September 2016
 
Berita Paroki 02 Oktober 2016
Berita Paroki 02 Oktober 2016Berita Paroki 02 Oktober 2016
Berita Paroki 02 Oktober 2016
 
Berita Paroki 05 Februari 2017
Berita Paroki 05 Februari 2017Berita Paroki 05 Februari 2017
Berita Paroki 05 Februari 2017
 
Berita Paroki 15 Januari 2017
Berita Paroki 15 Januari 2017Berita Paroki 15 Januari 2017
Berita Paroki 15 Januari 2017
 
Berita Paroki 12 Februari 2017
Berita Paroki 12 Februari 2017Berita Paroki 12 Februari 2017
Berita Paroki 12 Februari 2017
 
Berita Paroki 19 Februari 2017
Berita Paroki 19 Februari 2017Berita Paroki 19 Februari 2017
Berita Paroki 19 Februari 2017
 
memahami perayaan ekaristi penjelasan tentang unsur unsur ekaristi
memahami perayaan ekaristi  penjelasan tentang unsur unsur ekaristimemahami perayaan ekaristi  penjelasan tentang unsur unsur ekaristi
memahami perayaan ekaristi penjelasan tentang unsur unsur ekaristi
 

Ähnlich wie Bahan sosialisasi bkl 2015

Sakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.pptSakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.pptDinarDorotea
 
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannyaMakalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannyaPurnawan Kristanto
 
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)anandasesilia
 
338169482-SAKRAMEN-SAKRAMEN dalam Gereja.pptx
338169482-SAKRAMEN-SAKRAMEN dalam Gereja.pptx338169482-SAKRAMEN-SAKRAMEN dalam Gereja.pptx
338169482-SAKRAMEN-SAKRAMEN dalam Gereja.pptxThomasAntonWibowo
 
Katekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja KatolikKatekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja KatolikAa Renovit
 
PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11
PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11
PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11ssuser328cb5
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikssuser328cb5
 
Makalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IVMakalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IVabaskalolik
 
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptxSPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptxDinarDorotea
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholikpjj_kemenkes
 
SEKILAS JEJAK HISTORIS LEKTOR.docx
SEKILAS JEJAK HISTORIS LEKTOR.docxSEKILAS JEJAK HISTORIS LEKTOR.docx
SEKILAS JEJAK HISTORIS LEKTOR.docxPatriciaFlorida1
 
Konstitusi tentang liturgi suci
Konstitusi tentang liturgi suciKonstitusi tentang liturgi suci
Konstitusi tentang liturgi suciQLang Project
 
Gereja dan sakramen
Gereja dan sakramenGereja dan sakramen
Gereja dan sakramenAperius T.
 

Ähnlich wie Bahan sosialisasi bkl 2015 (20)

Sakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.pptSakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.ppt
 
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannyaMakalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
 
Wawancara ix
Wawancara ixWawancara ix
Wawancara ix
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
 
338169482-SAKRAMEN-SAKRAMEN dalam Gereja.pptx
338169482-SAKRAMEN-SAKRAMEN dalam Gereja.pptx338169482-SAKRAMEN-SAKRAMEN dalam Gereja.pptx
338169482-SAKRAMEN-SAKRAMEN dalam Gereja.pptx
 
Katekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja KatolikKatekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja Katolik
 
PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11
PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11
PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
 
Cuplis Mantap
Cuplis MantapCuplis Mantap
Cuplis Mantap
 
Makalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IVMakalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IV
 
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptxSPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
 
Modul agama kristen
Modul agama kristenModul agama kristen
Modul agama kristen
 
Being Catholic
Being CatholicBeing Catholic
Being Catholic
 
3277742.ppt
3277742.ppt3277742.ppt
3277742.ppt
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholik
 
SEKILAS JEJAK HISTORIS LEKTOR.docx
SEKILAS JEJAK HISTORIS LEKTOR.docxSEKILAS JEJAK HISTORIS LEKTOR.docx
SEKILAS JEJAK HISTORIS LEKTOR.docx
 
Konstitusi tentang liturgi suci
Konstitusi tentang liturgi suciKonstitusi tentang liturgi suci
Konstitusi tentang liturgi suci
 
Gereja dan sakramen
Gereja dan sakramenGereja dan sakramen
Gereja dan sakramen
 

Mehr von karangpanas

Berita Paroki 08 Januari 2017
Berita Paroki 08 Januari 2017Berita Paroki 08 Januari 2017
Berita Paroki 08 Januari 2017karangpanas
 
Berita 16 Oktober 2016
Berita 16 Oktober 2016Berita 16 Oktober 2016
Berita 16 Oktober 2016karangpanas
 
Berita Paroki 20-21 Agustus 2016
Berita Paroki 20-21 Agustus 2016Berita Paroki 20-21 Agustus 2016
Berita Paroki 20-21 Agustus 2016karangpanas
 
Berita Paroki 31 Juli 2016
Berita Paroki 31 Juli 2016Berita Paroki 31 Juli 2016
Berita Paroki 31 Juli 2016karangpanas
 
Berita Paroki 19 Juni 2016
Berita Paroki 19 Juni 2016Berita Paroki 19 Juni 2016
Berita Paroki 19 Juni 2016karangpanas
 
Berita Paroki 11-12 Juni 2016
Berita Paroki 11-12 Juni 2016Berita Paroki 11-12 Juni 2016
Berita Paroki 11-12 Juni 2016karangpanas
 
Berita Paroki 05 Juni 2016
Berita Paroki 05 Juni 2016Berita Paroki 05 Juni 2016
Berita Paroki 05 Juni 2016karangpanas
 
Berita Paroki 29 Mei 2016
Berita Paroki 29 Mei 2016Berita Paroki 29 Mei 2016
Berita Paroki 29 Mei 2016karangpanas
 
Berita Paroki 22 Mei 2016
Berita Paroki 22 Mei 2016Berita Paroki 22 Mei 2016
Berita Paroki 22 Mei 2016karangpanas
 
Berita Paroki 15 Mei 2016
Berita Paroki 15 Mei 2016Berita Paroki 15 Mei 2016
Berita Paroki 15 Mei 2016karangpanas
 
Berita Paroki 08 Mei 2016
Berita Paroki 08 Mei 2016Berita Paroki 08 Mei 2016
Berita Paroki 08 Mei 2016karangpanas
 
Berita Paroki 30 April 2016
Berita Paroki 30 April 2016Berita Paroki 30 April 2016
Berita Paroki 30 April 2016karangpanas
 
Berita Paroki 23-24 April 2016
Berita Paroki 23-24 April 2016Berita Paroki 23-24 April 2016
Berita Paroki 23-24 April 2016karangpanas
 
HR Minggu Paskah v (24 apr 2016)
HR Minggu Paskah v (24 apr 2016)HR Minggu Paskah v (24 apr 2016)
HR Minggu Paskah v (24 apr 2016)karangpanas
 
Berita Paroki 16-17 April 2016
Berita Paroki 16-17 April 2016Berita Paroki 16-17 April 2016
Berita Paroki 16-17 April 2016karangpanas
 
Berita Paroki 09-10 April 2016
Berita Paroki 09-10 April 2016Berita Paroki 09-10 April 2016
Berita Paroki 09-10 April 2016karangpanas
 
Homili Minggu kerahiman ilahi (2-3 apr 2016)
Homili Minggu kerahiman ilahi (2-3 apr 2016)Homili Minggu kerahiman ilahi (2-3 apr 2016)
Homili Minggu kerahiman ilahi (2-3 apr 2016)karangpanas
 
Berita Paroki 02-03 April 2016
Berita Paroki 02-03 April 2016Berita Paroki 02-03 April 2016
Berita Paroki 02-03 April 2016karangpanas
 
Teks Misa Malam paskah
Teks Misa Malam paskahTeks Misa Malam paskah
Teks Misa Malam paskahkarangpanas
 
Teks Misa Jumat agung (26 maret 2016)
Teks Misa Jumat agung (26 maret 2016)Teks Misa Jumat agung (26 maret 2016)
Teks Misa Jumat agung (26 maret 2016)karangpanas
 

Mehr von karangpanas (20)

Berita Paroki 08 Januari 2017
Berita Paroki 08 Januari 2017Berita Paroki 08 Januari 2017
Berita Paroki 08 Januari 2017
 
Berita 16 Oktober 2016
Berita 16 Oktober 2016Berita 16 Oktober 2016
Berita 16 Oktober 2016
 
Berita Paroki 20-21 Agustus 2016
Berita Paroki 20-21 Agustus 2016Berita Paroki 20-21 Agustus 2016
Berita Paroki 20-21 Agustus 2016
 
Berita Paroki 31 Juli 2016
Berita Paroki 31 Juli 2016Berita Paroki 31 Juli 2016
Berita Paroki 31 Juli 2016
 
Berita Paroki 19 Juni 2016
Berita Paroki 19 Juni 2016Berita Paroki 19 Juni 2016
Berita Paroki 19 Juni 2016
 
Berita Paroki 11-12 Juni 2016
Berita Paroki 11-12 Juni 2016Berita Paroki 11-12 Juni 2016
Berita Paroki 11-12 Juni 2016
 
Berita Paroki 05 Juni 2016
Berita Paroki 05 Juni 2016Berita Paroki 05 Juni 2016
Berita Paroki 05 Juni 2016
 
Berita Paroki 29 Mei 2016
Berita Paroki 29 Mei 2016Berita Paroki 29 Mei 2016
Berita Paroki 29 Mei 2016
 
Berita Paroki 22 Mei 2016
Berita Paroki 22 Mei 2016Berita Paroki 22 Mei 2016
Berita Paroki 22 Mei 2016
 
Berita Paroki 15 Mei 2016
Berita Paroki 15 Mei 2016Berita Paroki 15 Mei 2016
Berita Paroki 15 Mei 2016
 
Berita Paroki 08 Mei 2016
Berita Paroki 08 Mei 2016Berita Paroki 08 Mei 2016
Berita Paroki 08 Mei 2016
 
Berita Paroki 30 April 2016
Berita Paroki 30 April 2016Berita Paroki 30 April 2016
Berita Paroki 30 April 2016
 
Berita Paroki 23-24 April 2016
Berita Paroki 23-24 April 2016Berita Paroki 23-24 April 2016
Berita Paroki 23-24 April 2016
 
HR Minggu Paskah v (24 apr 2016)
HR Minggu Paskah v (24 apr 2016)HR Minggu Paskah v (24 apr 2016)
HR Minggu Paskah v (24 apr 2016)
 
Berita Paroki 16-17 April 2016
Berita Paroki 16-17 April 2016Berita Paroki 16-17 April 2016
Berita Paroki 16-17 April 2016
 
Berita Paroki 09-10 April 2016
Berita Paroki 09-10 April 2016Berita Paroki 09-10 April 2016
Berita Paroki 09-10 April 2016
 
Homili Minggu kerahiman ilahi (2-3 apr 2016)
Homili Minggu kerahiman ilahi (2-3 apr 2016)Homili Minggu kerahiman ilahi (2-3 apr 2016)
Homili Minggu kerahiman ilahi (2-3 apr 2016)
 
Berita Paroki 02-03 April 2016
Berita Paroki 02-03 April 2016Berita Paroki 02-03 April 2016
Berita Paroki 02-03 April 2016
 
Teks Misa Malam paskah
Teks Misa Malam paskahTeks Misa Malam paskah
Teks Misa Malam paskah
 
Teks Misa Jumat agung (26 maret 2016)
Teks Misa Jumat agung (26 maret 2016)Teks Misa Jumat agung (26 maret 2016)
Teks Misa Jumat agung (26 maret 2016)
 

Bahan sosialisasi bkl 2015

  • 1. LITURGI “Sebagai Syukur Atas Iman dan Panggilan” Disampaikan Oleh Komisi Liturgi Kev. Semarang
  • 2. LITURGI “Sebagai Syukur Atas Iman dan Panggilan”
  • 3.  Secara pribadi  Secara Bersama (dalam doa Rosario keluarga/lingkungan  Dilaksanakan pada bulan Mei  Dimungkinkan untuk bisa diperdalam pada bulan Oktober (bulan Rosario)
  • 4.  Renungan dibuat singkat (5-6 menit)  Isi renungan : pengalaman sehari-hari, pendalaman liturgi, Sabda Allah  Dapat dibacakan pada awal, antara peristiwa atau akhir Doa Rosario  Dimungkinkan untuk sharing atau diskusi
  • 5.  1 Mei = Hari Buruh Internasional, masuk bulan Maria, masuk BKL.  Gereja tampil sebagai saksi kebenaran dan kemerdekaan, kedamaian dan keadilan, agar semua orang bangkit dengan harapan baru.  Peristiwa Hari Buruh Internasional dengan BKL dan Bulan Maria perlu dimaknai, doa dan karya, Liturgi dan pelayan sehari-hari tidak bisa dipisahkan.  Lihat SC art. 10
  • 6.  Sukacita hidup membiara dilandasi oleh hidup doa yang kuat dalam hidup sehari-hari.  Paus Fransiskus :”Dimana ada kaum religius, disitu ada sukacita”.  Peristiwa Paskah membuat kita semakin bersyukur dan bersukacita atas panggilan hidup membiara.  Kita harus turut serta, mendukung aktif dalam mengisi Tahun Hidup Bakti.
  • 7.  Hidup adalah anugerah Tuhan, kita hanya menjalankan tugas yang diberikan Tuhan.  Semua yang baik harus disadari sebagai buah kehidupan karena bersatu dengan Tuhan.  Bersyukur menjadi nada dasar setiap orang Kristiani.  Ekaristi ungkapan dan merayakan sebagai sumber dan puncak kehidupan umat Kristiani.  Setelah Ekaristi hendaknya kita harus :”Penuh Syukur”, hidup sebagai wujud merayakan buah ekaristi.
  • 8.  Kehidupan Orang Katolik Minus One = kehidupan yang tidak lengkap.  Menjadi orang Katolik harus Bunder (lengkap)  Gereja menjaga dan mebuat orang Katolik menjadi lengkap melalui Sakramen.  Hakekat Sakramen (SC Art. 59) menguduskan manusia, membangun Tubuh Kristus, mempersembahkan Ibadat Kepada Allah.  Rajin menerima Sakramen menjadikan orang Katolik semakin utuh dan komplit.
  • 9.  Sakramentali sangat akrab dengan kehidupan orang Katolik sehari-hari.  Sakramentali sebagai tanda-tanda suci, yang memiliki kemiripan dengan sakramen;  Sakramentali menandakan karunia yang bersifat rohani, dan diperoleh berkat doa permohonan Gereja.  Sakramentali = upacara/kegiatan liturgis atau ibadat yang sifatnya bersumber dari atau mengarah pada sakramen.  Sakramen adalah tanda dan sarana Tuhan untuk meng-kuduskan manusia.
  • 10.  Pemberkatan Sakramentali benedictiones Invocativae pemberkatan yang tidak mengubah status atau tujuan penggunaan dari yang diberkati.  Tujuannya agar apa yang diberkati memperoleh perlindungan Allah atau bisa digunakan bagi Kemuliaan Allah dan membantu keselamtan jiwa kita
  • 11.  Sakramentali Benedictiones Constitutivae adalah upacara/ibadat pemberkatan yang mengubah status atau tujuan penggunaan dari yang diberkati.  Objek atau sasaran dari pemberkatan ini bisa manusia/benda.  Termasuk dalam jenis ini adalah consercratio melalui pengurapan minyak krisma pada tabisan imam/uskup, serta dedicatio.  Ke-khasan sakramentali kedua pada sifat yang mengubah satus atau tujuan.
  • 12.  Eksorsisme = pengusiran setan, dibedakan menjadi 2:  Eksorsisme Imprekatoris, pengusiran setan dengan perintah langsung. (Dilakukan oleh orang/Imam tertentu)  Eksorsisme Deprekatoris, pengusiran setan dengan doa permohonan, boleh dilakukan oleh siapapun dgn penuh Iman Kepada Yesus  Gereja mengakui setan itu ada, namun dapat dikalahkan dengan kuasa Tuhan Yesus.
  • 13.  Tahap 1 Masa Prakatekumenat diakhiri dengan pelantikan katekumenat  Tahap 2 Masa Katekumenat diakhiri dengan upacara tahap 2  Tahap 3 Masa persiapan terakhir, diakhiri dengan penerimaan Sakramen Inisiasi  Tahap 4 masa mistagogi, idealnya pada masa paskah diakhiri pada hari raya Pentakosta
  • 14.  Orang pada umumnya egan untuk menerima Sakramen tobat  Sakrmen tobat lebih pada penerimaan pendamaian (rekonsiliasi), penerimaan kasih Allah yang telah lebih dulu mengasihi kita.  Theologi Katolik mengajarkan : Allah lebih dahulu mengasihi manusia.  Dosa apapun (sekecil apapun) tindakan melukai kasih, maka tidak cukup hanya berdoa tobat, harus disertai dengan penermiaan Sakramen tobat.
  • 15.  Iman/apa yang diimani bayi harus dibantu (keluarga dan komunitas).  Seperti halnya orangtua memilih dan menyediakan pakaian dan makanan, demikian orangtua juga memilihkan apa yang diimani anaknya.  Membabtiskan bayi/anak sejak dini buka pemaksaaan terhadap apa yang diimani.  Katekese bagi orangtua dan wali babtis perlu, untuk pendampingan bagi anaknya.
  • 16.  Untuk menjadi orang Katoli tidak cukup pengetahuan dan kepercayaan terhadap ajaran Gereja.  Orang perlu “menghidupi” imannya bersama umat  Terlibat aktif di Lingkungan, wilayah dan Paroki.  Dengan dibaptis orang disatukan dengan kesatuan Allah Tri Tunggal dan dibebaskan dari dosa (Babtis bukan peristiwa pribadi melainkan peristiwa seluruh Gereja)
  • 17.  Absolusi adalah pengampunan dosa dari Allah melalui para Imam atas kuasa tabisan suci.  Penitensi adalah silih atas dosa-dosa yang telah dibuat.  Contoh penitensi : doa, derma, karya amal, pelayanan, pantang, dll
  • 18.  Peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus berarti memuliakan Yesus sebagai Allah.  Dengan menerima sakramen inisiasi orang juga dimuliakan bersama Yesus, serta mendapatkan kehidupan abadi.  Kehidupan abadi dialami orang yang meninggal dengan menerima anugerah dan karunia dari Allah.  Upacara pemakaman/Misa Requiem hendaknya mengungkapkan ciri Paskah kematian Kristiani
  • 19.  Orang sakit jangan takut menerima sakramen pengurapan/Minyak Suci.  Sakramen Minyak suci diberikan kepada orang sakit/lanjut usia, sakramen sakit tidak untuk mempercepat kematian.  Sakramen pengurapan orang sakit mempersatukan si penerima dengan Tuhan Yesus sendiri.  Sakramen pengurapan orang sakit juga menganugerahkan pengampunan dosa.
  • 20.  Perbedaan tidak dari tempat maupun lama studi, melainkan sejarah berdirinya serta spritiualitas yang dihidupi.  Imam diosesan mengikat diri pada suatu keuskupan dan tidak mengucapkan kaul di hadapan publik, tetapi menghayati 3 nasehat injil, yaitu ketaatan, kemiskinan dan kemurnian.  Imam religius, merupakan imam biarawan yang menyatakan kaul secara publik dan menghayati ketiga nasihat injili, serta melandaskan spiritualitas hidupnya sesuai dengan kharisma pendiri.
  • 21.  Gereja Katolik membuka/mengijinkan penggunaan bahasa pribumi dalam perayaan/upacara liturgi.  Dalam Konstitusi Liturgi artikel 63 : “dalam pelayanan sakramen-sakramen dan sakramentali tidak jarang menggunakan bahasa pribumi.  Hari Komunikasi Sosial sedunia, harapan kita dapat menjadi satu dengan Allah dan juga sesama.
  • 22.  Belas kasihan Allah terhadap kedamaian jiwa arwah tidak tergantung dari banyaknya jumlah ujub Misa.  Permohonan misa yang sama terkesan tidak memberi kesempatan umat lain untuk menyampaikan ujubnya (memonopoli).  Misa arwah dapat diselenggarakan pada waktu menerima berita kematian, pemakaman, dan peringatan 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1 tahun dan 2 tahunnya.
  • 23.  Kebiasaan penggabungan upacara sekaligus di biara tidak dianjurkan lagi, karena penggabungan semacam itu menghilangkan tingkatan dan makna hidup membiara yang memiliki arti dan konsekwensi yang berbeda (eklesial dan yuridis).  Upacara Kaul para religius dalam tata liturgi termasuk sakramentali.  Konstitusi Liturgi menyatakan pengikraran kaul religius, pembaruan kaul untuk meningkatkan keutuhan, kesederhanaan dan keluhuran upacara. Dalam kaul kekal mempunyai ciri meriah dan agung.
  • 24.  Konstitusi Liturgi artikel 83 mengajarkan : “Dengan kodrat manusiawi, Yesus Kristus, Imam Agung Perjanjian Baru dan kekal, memasukan pengasingan di dunia dan sepanjang segala abad dinyanyikan bangsal surgawi.  Ibadat harian mengingatkan warga gereja untuk selalu berdoa.  Ia melestarikan tugas imamat-Nya melalui Gereja-Nya.  Ada macam-macam doa : doa pribadi, doa bersama, dan doa liturgis.  Dengan mendoakan Ibadat Harian kita mengambil bagian dalam Gereja yang sedang berdoa (ecclesia orans)
  • 25.  Semua hari itu baik karena telah ditebus dan disucikan oleh Kristus.  Ibadat Harian didoakan sepanjang hari untuk mengungkapkan iman dan pujian akan Tuhan yang menebus dan menguduskan waktu kita.  Konstitusi Liturgi artikel 84 : “Berdasarkan Tradisi kristiani yang kuno Ibadat Harian disusun sehingga setiap hari disucikan dengan pujian kepada Allah.  Demikianlah Ibadat Harian mengingatkan kita akan karya penebusan Tuhan, dan disiapkan untuk hidup saleh seturut bimbingan dan perlindungan Allah.
  • 26.  Gereja Katolik sejak awal telah memiliki tradisi doa yang kuat.  Konstitusi Liturgi artikel 89 : Ibadat Pagi dan Ibadat Sore merupakan ibadat utama, Ibadat Bacaan dapat didoakan kapanpun kemudian Ibadat Siang yang di biara kontemplatif didoakan sebanyak tiga kali disertai Ibadat Penutup.  Bapa Konsili Vatikan II mengajarkan doa Ibadat Harian sebagai doa resmi Gereja sungguh menjadi sumber kesalehan dan bekal doa pribadi.  Ibadat Harian mengarahkan hati kita sehati dengan doa seluruh Gereja.
  • 27. Sekuensia memiliki makna pujian kepada Tuhan yang hadir dalam pewartaan Injil yang disampaikan. Sekuensia ini menyambung bacaan kedua dari hari raya Pentakosta. Sekuensia Pentakosta wajib dinyanyikan/didaraskan Sekuensia dinyanyikan/didaraskan sebelum Alleluia (PUMR 2002)
  • 28. Sebelum penerimaan Sakramen Krisma/penguatan didahului dengan pembaruan janji baptis, sebagai kesatuan yang erat dari Sakramen babtis dan Krisma sebagai bagian inisiasi kristiani. Menekankan kesatuan sakramen Baptis, Penguatan dan Ekaristi. Karena merupakan satu kesatuan Baptis dan Krisma, maka tidak dianjurkan lagi untuk mencari nama Krisma.
  • 29.  Dengan tahbisannya seorang Diakon, apalagi Imam dan Uskup memiliki kewajiban mendoakan Ibadat Harian. Begitu juga kaum Religius juga diwajibkan mendoakan Ibadat Harian.  Pada Kitab Hukum Kanonik kanon 1174 paragraf 1 : “Para klerikus wajib melaksanakan Ibadat Harian”.  Dengan mendoakan Ibadat Harian, mereka melaksanakan tugas imamat Kristus dan Gereja mendengarkan Allah bersabda kepada umat-Nya, merayakan misteri keselamatan dan tiada henti memuji-Nya dengan nyanyian dan doa, serta mendoakan keselamatan seluruh dunia.
  • 30.  Perintah dari Bapa Konsili Vatikan II : “Para gembala jiwa hendaknya berusaha, supaya ibadat pokok, terutama Ibadat Sore, pada hari Minggu dan hari raya dirayakan bersama di gereja.  Dianjurkan para awam untuk mendaraskan Ibadat Harian entah bersama para imam, antar mereka sendiri maupun perorangan.  Pastor paroki, biarawan-biarawati yang tinggal di tengah umat dianjurkan mendoakan Ibadat Harian bersama umat baik di Gereja maupun di komunitas.
  • 31.  Para Imam yang mengemban pelayanan pastoral yang suci, akan mendoakan ibadat harian dengan bersemangat, semakin mereka sadar akan nasihat Paulus “Berdoalah tiada hentinya”.  Sebab Tuhan yang dapat mengurniakan hasil guna dan pertumbuhan kepada karya yang mereka laksanakan. (menurut sabda-Nya : “Tanpa Aku kamu tidak daat berbuat apa-apa”).
  • 32.  Ada banyak tarekat hidup bakti, ada yang hidup menyendiri dan ada yang bersama, rahib, petapa laki- laki dan perempuan, ada pula yang bersifat kontemplatif.  Inti hidup dari tarekat bakti meski berbeda cara hidup, aturan dan pakaiannya semuanya ingin menghayati nasihat-nasihat Injil yang oleh Gereja diterima dari Tuhan dan selalu dipelihara dengan bantuan rahmat-Nya.
  • 33.  Adorasi Ekaristi sudah banyak dikenal umat, biasanya diadakan pada jumat pertama disetiap bulan. Tetapi perlu disyukuri sekarang tumbuh semakin banyak kapel-kapel Adorasi Ekaristi, entah yang sudah berlangsung abadi maupun sekian jam setiap harinya.  Menurut kata-kata Santo Yohanes Paulus II dalam ensiklik Ecclesia de Eucharistia artikel 25 : “Dari semua devosi, sembah sujud terhadap Yesus dalam Sakramen Mahakudus adalah paling agung dari semua sakramen lain, paling berkenan pada Allah dan paling bermanfaat bagi kita”.
  • 34.  Kesaksian hidup bahagia yang terpancar dari sikap, kata dan tindakan para Rama, Bruder dan Suster akan mengungkapkan indahnya panggilan hidup membiara dan menyentuh hati umat khususnya anak-anak dan kaum muda.  Seperti pesan Bapa Uskup Indonesia dalam menyongsong Tahun Hidup Bakti : “Ajakan kepada seluruh Gereja untuk semakin menyelami makna dan pentingnya pilihan hidup bakti sebagai salah satu bentuk panggilan untuk hidup dan karya pelayanan Gereja.
  • 35.  Pada Prefasi Misa Hari Raya Tritunggal Mahakudus dimaknai dengan : “Apapun yang Engkau wahyukan tentang kemuliaan- Mu, kami imani dengan iman yang sama, baik mengenai Putra-Mu maupun mengenai Roh Kudus.  Demikianlah kita, seluruh Gereja akhirnya adalah “umat yang disatukan berdasarkan kesatuan Bapa Putra dan Roh Kudus”.  Kemuliaan Allah Tritunggal tampak dalam kesatuan persekutuan Bapa dan Putra dan Roh Kudus yang dipenuhi oleh kasih.