SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
Tugas Teori Komunikasi 
Kelompok 3 
Disusun oleh : Dina Restanova (44313120007) 
Rosalina Rahayu (44313120039) 
Sisca (44313120045) 
Jurusan : Komunikasi Pemasaran 
Fakultas : Ilmu Komunikasi
Teori-teori Umum 
1. Teori-teori Fungsional dan Struktural 
Ciri dari jenis teori ini adalah adanya kepercayaan atau pandangan tentang berfungsinya secara nyata 
struktur yang berada diluar diri pengamat. Menurut pandangan ini, seorang pengamat adalah bagian dari 
struktur. Oleh karena itu cara pandangnya juga akan dipengaruhi oleh struktur yang berada di luar dirinya. 
Meskipun pendekatan fungsional dan struktural ini seringkali dikombinasikan, namun masing -masing 
mempunyai titik penekanan yang berbeda. Pendekatan strukturalisme yang berasal dari linguistik, 
menekankan pengkajiannya pada hal-hal yang menyangkut pengorganisasian bahasa dan sistem sosial. 
Pendekatan fungsionalisme yang berasal dari biologi, menekankan pengkajiannya tentang cara-cara 
mengorganisasikan dan mempertahankan sistem. Apabila ditelaah kedua pendekatan ini sama-sama 
mempunyai penekannan yang sama yakni tentang sistem sebagai struktur yang berfungsi. 
Kedua pendekatan ini juga memiliki beberapa persamaan karakteristik sebagai berikut : 
1. Baik pendekatan strukturalisme ataupun pendekatan fungsionalisme, dua-duanya sama-sama lebih 
mementingkan ”synchrony”(stabilitas dalam kurun waktu tertentu) dari pada ”diachrony” (perubahan 
dalam kurun waktu tertentu). 
2. Kedua pendekatan sama-sama mempunyai kecenderungan memusatkan perhatiannya pada ”akibat-akibat 
yang tidak diinginkan” (unintended consequences) daripada pada hasil -hasil yang sesuia tujuan. 
Kalangan strukturalisme tidak mempunyai konsep-konsep ”subjektivitas” dan ”kesadaran”. Bagi mereka 
yang diamati terutama sekali adalah faktor-faktor yang berada di luar kontrol dan kesadaran manusia. 
3. Kedua pendekatan sama-sama punya kepercayaan bahwa realitas itu pada dasarnya objektif dan 
”independen” (bebas). Oleh karena itu pengetahuan, menurut pandangan ini, dapat ditemukan melalui 
metode pengamatan (observasi) empiris yang cermat. 
4. Pendekatan strukturalisme dan fungsionalisme juga sama-sama bersifat dualistis, karena kedua-duanya 
memisahkan bahasa dan lambang dari pemikiran-pemikiran dan objek-objek yang disimbolkan dalam 
komunikasi. Menurut pandangan ini, dunia ini hadir karena dirinya sendiri sementara bahasa hanyalah alat 
untuk mempresentasikan apa yang telah ada. 
5. Kedua pendekatan juga sama-sama memgang prinsip ”the correspondence theory of truth” (teori 
kebenaran yang sesuai). Menurut teori ini bahasa harus sesuai dengan realitas. Simbol -simbol harus 
mempresentasikan sesuatu secara akurat. 
2. Teori-teori ”Behavioral” dan ”Cognitive” 
Sebagaimana halnya dengan teori-teori strukturalis dan fungsional, teori-teori behavioral dan kognitif juga 
merupakan gabungan dari dua tradisi yang berbeda. Asumsinya tentang hakikat dan cara menemukan 
pengetahuan juga sama dengan aliran strukturalis dan fungsional. Perbedaan utama antara aliran 
behavioral dan kognitif dengan aliran strukturalis dan fungsional hanyalah terletak pada fokus pengamatan 
serta sejarahnya. Teori-teori strukturalis dan fungsional yang berkembang dari sosiologi dan ilmu-ilmu 
sosial lainnya cenderung memusatkan pengkajiannya pada hal-hal yang menyangkut struktur sosial dan 
budaya. Sementara teori-teori behavioral dan kognitif yang berkembang dari psikologi dan ilmu-ilmu 
pengetahuan behavioralis lainnya, cenderung memusatkan pengamatannya pada diri manusia secara 
individual. Salah satu konsep pemikirannya yang terkenal adalah tentang model ”S-R” (stimulus-respon) 
yang menggambarkan proses informasi antara ”stimulus”(rangsangan) dan ”response” (tanggapan.
Teori-teori ”behavioral dan cognitive” juga mengutamakan ”variabel -analytic” (analisis variabel). Analisis 
ini pada dasarnya merupakan upaya mengidentifikasikan variabel-variabel kognitif yang dianggap penting, 
serta mencari hubungan korelasi diantara variabel. Analisis ini juga menguraikan tentang cara-cara 
bagaimana variabel-variabel proses kognitif dan informasi menyebabkan atau menghasilkan tingkah laku 
tertentu. 
Komunikasi, menurut pandangan teori ini, dianggap sebagai manifestasi dari tingkahlaku, proses berpikir, 
dan fungsi ”bio-neural” dari individu. Oleh karenanya, variabel-variabel penentu yang memegang peranan 
penting terhadap sarana kognisi seseorang (termasuk bahasa) biasanya berada di luar kontrol dan 
kesadaran orang tersebut. 
3. Teori-teori Konvensional dan Interaksional 
Teori-teori ini berpandangan bahwa kehidupan sosial merupakan suatu proses interaksi yang membangun, 
memelihara serta mengubah kebiasaan-kebiasaan tertentu, termasuk dalam hal ini bahasa dan simbol-simbol. 
Kommunikasi, menurut teori ini, dianggap sebagai alat perekat masyarakat (the glue of society). 
Kelompok teori ini berkembang dari aliran pendekatan ”interaksionisme simbolis” (smbolic 
interactionisme) sosiologi dan filsafat bahasa ordiner. Bagi kalangan pendukung teori -teori ini, 
pengetahuan dapat ditemukan melalui metode interpretasi. 
Berbeda dengan teori-teori strukturalis yang memandang struktur sosial sebagai penentu, teori-teori 
interaksional dan konvensional melihat struktur sosial sebagai produk dari interaksi. Fokus pengamatan 
teori-teori ini tidak terhadap struktur tetapi tentang bagaimana bahasa dipergunakan untuk membentuk 
struktur sosial, serta bagaimana bahasa dan simbol-simbol lainnya direproduksi, dipelihara serta diubah 
dalam penggunaannya. Makna, menurut pandangan kelompok teori ini, tidak merupakan suatu kesatuan 
objektif yang ditransfer melalui komunikasi, tetapi muncul dari dan diciptakan melalui interaksi. Dengan 
kata lain, makna merupakan produk dari interaksi. 
Menurut teori-teori interaksional dan konvensional, makna pada dasarnya merupakan kebiasaan-kebiasaan 
yang diperoleh melalui interaksi. Oleh karena itu, makna dapat berubah dari waktu ke waktu, 
dari konteks ke konteks serta dari satu kelompok sosial ke kelompok lainnya. Dengan demikian sifat 
objektivitas ndari makna adalah relatif dan temporer. 
4. Teori-teori Kritis dan Interpretif 
Kelompok teori yang keempat adalah kelompok teori-teori kritis dan interpretif. Gagasan-gagasannya 
banyak berasal dari berbagai tradisi seperti sosiologi interpretif, pemikiran Max Weber, phenomenology 
dan hermeneutics, Marxisme dan aliran ”Frankfurt school”, serta berbagai pendekatan tekstual seperti 
teori-teori retorika, ”biblical” dan kesusasteraan. Pendekatan kelompok teori ini terutama sekali populer di 
negara-negara Eropa. 
Meskipun ada beberapa perbedaan di antara teori-teori yang termasuk dalam kelompok ini, namun 
terdapat dua karakteristik umum. Pertama, penekanan terhadap peran subjektivitas yang didasarkan pada 
pengalaman individual. Kedua, makana atau ”meaning” merupakan konsep kunci dalam teori -teori ini. 
Pengalaman dipandang sebagai ”meaning centered” atau dasar pemahaman makna. Dengan memahami 
makna dari suatu pengalaman, seseorang akan menjadi sadar akan kehidupan dirinya. Dalam hal ini bahasa 
menjadi konsep sentral karena bahasa dipandang sebagai kekuatan yang mengemudikan pengalaman 
manusia. 
Disamping persamaan umum, juga terdapat perbedaan yang mendasar antara teori-teori interpretif dan 
teori-teori kritis dalam hal pendekatannya. Pendekatan teori interpretif cenderung menghindarkan sifat-sifat 
preskriptif dan keputusan-keputusan absolut tentang fenomena yang diamati. Pengamatan
(observations) menurut teori interpretif, hanyalah sesuatu yang bersifat tentatif dan relatif. Sementara 
teori-teori kritis (critical theories) lazimnya cenderung menggunakan keputusan-keputusan yang absolut, 
preskriptif dan juga politis sifatnya. 
Teori-teori Kontekstual 
Berdasarkan konteks atau tingkatan analisisnya, teori-teori komunikasi dapat dibagi dalam lima konteks 
atau tingkatan sebagai berikut: 
 Intrapersonal comunicattion (komunikasi intra-pribadi 
 Interpersonal comunicattion (komunikasi antar pribadi) 
 Group comunicattion (komunikasi kelompok) 
 Organizational communication (komunikasi organisasi) 
 Mass communication (komunikasi massa) 
Intrapersonal comunication adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Yang jadi pusat 
perhatian di sini adalah bagaimana jalannya proses pengolahan informasi yang dialami seseorang melalui 
sistem syaraf dan inderanya. Teori-teori komunikasi intra pribadi umumnya membahas mengenai proses 
pemahaman, ingatan, dan interprestasi terhadap simbol-simbol yang ditangkap melalui pancaindera. 
Interpersonal comunicattion (komunikasi antar pribadi) adalah komunikasi antar perorangan dan bersifat 
pribadi baik yang terjadi secara langsung (tanpa medium) ataupun tidak langsung (melalui medium). Teori-teori 
komunikasi antarpribadi umumnya memfokuskan pengamatannya pada bentuk-bentuk dan sifat 
hubungan, percakan, interaksi, dan karakteristik komunikator. 
Group comunicattion (komunikasi kelompok) memfokuskan pembahasannya pada interaksi diantara 
orang-orang dalam kelompok kecil. Komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Teori - 
teori antar kelompok antara lain membahas tentang dinamika kelompok, efisiensi dan efektifitas 
penyampaian informasi dalam kelompok, pola dan bentuk interaksi, serta pembuatan keputusan. 
Organizational communication (komunikasi organisasi) menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang 
terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk 
komunikasi formal dan informal, serta bentuk bentuk komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok. 
Pembahasan teori-teori komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dab fungsi organisasi, 
hubungan antar manusia, komunikasi dan proses pengorganisasian, serta kebudayaan organisasi. 
Mass communication (komunikasi masa) adalah komunikasi melalui media massa yang ditujukan kepada 
sejumlah khalayak yang besar. Proses komunikasi massa melibatkan aspek-aspek komunikasi intra pribadi, 
komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi. Teori-teori komunikasi massa 
umumnya memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang menyangkut struktur media, hubungan media 
dan masyarakat, hubungan antar media dan khalayak, aspek-aspek budaya dari komunikasi massa, serta 
dampak atau hasil komunikasi massa terhadap individu.
Teori komunikasi kontekstual 
1.1 Pengantar konteks – konteks komunikasi 
komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa sosial melainkan dalam konteks atau situasi 
tertentu. Secara luas onteks disini berarti semua faktor di luar orang- orang yang berkomunikasi yang 
terdiri dari; 
1. Aspek fisik : ikliim, suhu udara, cuaca, bentuk ruangan, warna dinding, jumlah peserta komunikasi, 
alat yang tersedia untuk menyampaikan pesan. 
2. Aspek psikologis : sikap, kecendrungan, prasangka, dan emosi para peserta komunikasi. 
3. Aspek sosial : norma kelompok, nilai sosial, karakteristik budaya. 
4. Aspek waktu : kapan berkomunikasi ( hari, jam, pagi, siang, sore, malam) 
Banyak pakar komunikasi mengklarifikasikan komunikasi bedasarkan konteksnya, sehingga definisi 
komunikasi, konteks komunikasi di uraikan secara berlainan. Menurut Verdeber konteks komunikasi terdiri 
dari; konteks fisik, konteks sosial, konteks historis, konteks psikologis dan konteks kultural. 
Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi bedasarkan konteksnya atau tingkatnya 
adalah jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi. Maka di kenallah: 
1. komunikasi intrapribadi 
2. komunikasi antarpribadi 
3. komunikasi kelompok 
4. komunikasi publik 
5. komunikasi organisasi 
6. komunikasi massa 
pendekatan ini dikenal dengan nama pendekatan situasional ( situational approach) yang dikemukakan G.R 
Miller. 
1.2 konteks-konteks komunikasi 
1. komunikasi intrapribadi 
komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri. Contohnya 
berpikir. Komunikasi ni adalah komunkasi dasar dalam antarpribadi dan konteks -konteks lainnya. 
Komunikasi ini melekat pada komunikasi dua-orang, tiga-orang dan seterusnya, karena sebelum 
berkomunikasi dengan orang lain biasanya kita berkomunikasi dengan diri-sendiri, hanya sering kali tidak di 
sadari. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain bergantung pada keefektifn komunikasi kita dengan 
diri sendiri. 
2. Komunikasi antarpribadi 
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang -orang secara 
tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menagkap reaksi lawan bicaranya secara langsung baik 
verbal maupun non verbal. Bentuk khususnya adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang 
melibatkan hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dan
sebagainya. Ciri-ciri komunikai diadik adalah: pihak-pihak berkomunikasi berada pada jarak yang dekat; 
pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan sera simultan dan spontan, baik secara 
verbal ataupun non verbal. Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab peserta para komunikasi. 
Kedekatan hubungan pihak-pihak yang berkomunikasi akan tercermin pada jenis -jenis pesan atau respons 
nonverbal. Mereka, seperti sentuhan, tatapan mata yang ekspresif, dan jarak fisik yang sangat dekat. 
Meskipun setiap orang dalam komunikasiantar pribadi bebas mengubah topik pembicaraan, kenyataannya 
komunikasi antar pribadi bisa saja didominasi oleh oleh suatu pihak, misalnya komunikasi antar suami -istri 
didominasi oleh suami, komunikasi dosen-mahasiswa oleh dosen, dan komunikasi atasan-bawahan oleh 
atasan. 
Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena 
kita dapat menggunakan kelima indra yang kita miliki. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling 
sempurna, komunikasi antar pribadiberperan penting hingga kapan pun, selama manusia mempunyai 
emosi. Kenyataanya komunikasi tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, 
berbeda dengan dengan komunikasi lewat media massa 
3. Komunikas kelompok 
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi suatu sama alain 
untuk mencapai tujuan bersama (adanya saling kebergantungan), mengenal satu sama lain dan 
memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut, meskipun setiap anggota boleh jadi punya 
peranan berbed. Kelompok ini misalnya keluarga, tetangga, kawan-kawan terdekat; kelompok diskusi; 
kelompok pemecah masalah; atau suatu komite yang tengah merapat untuk mengambil suatu keputusan. 
Dengan demikian, komunikasi kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil 
(small group communication), jadi bersifat tata muka. Umpan balik dari seorang peserta dalam komunikasi 
kelompok ini masih bisa di identifikasi dan ditanggapi langsung oleh peserta lainnya. Komunikasi kelompok 
dengan sendirinya melibatkan juga komunikasi antar pribadi, karena itu kebanyakan teori komunikasi 
antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok 
4. Komunikasi publik 
Komunikasi publik (public communication) adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah 
besar orang (khalayak) yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut 
pidato, ceramah, atau kuliah (umum) 
Komunikasi publik biasanya berlangsung lebih formal dan lebih sulit dari pada komunikasi 
antarpribadi atau komunikasi kelompok, karena komunikasi publik menuntut persiapan pesan yang 
cermat, keberanian dan kemampuan menghadapi sejumlah besar orang. Daya tarik fisik pembicara bahkan 
sering merupakan faktr penting yang menentukan efektifitas pesan, selain keahlian dan kejujuran 
pembicara. Tidak seperti komunikasi antarpribadi yang melibatkan pihak-pihak sama-sama aktif, satu pihak 
(pendengar) dalam komunikasi publik cendrung pasif. Umpan balik yang mereka berikan terbatas, 
terutama umpan balik bersifat verbal. Umpan balik non verbal lebih jelas diberikan orang-orang yang 
duduk di jajaran depan, karena merekalah yang paling jelas terlihat. Sesekali pembicara menerima umpan 
balik bersifat serempak, seperti tawa atau tepuk tangan. Ciri -ciri komunikasi publik adalah: terjadi di 
tempat umum (publik) misalnya di auditorium, kelas, tempat ibadah, atau tempat lainnya yang dihadiri
sejumlah besar orang. Komunikasi publik sering bertujuan memberikan penerangan, penghibur, 
memberikan penghormatan, atau membujuk. 
5. Komunikasi organisasi 
Komunikasi organisasi ( organization communication ) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal, dan 
juga informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok. Oleh 
karena itu organisasi dapat di artikan sebagai kelompok dari kelompok-kelompok. Komunikasi organisasi 
sering kali melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antar pribadi dan ada kalanya juga komunikasi publik. 
Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi kebawah, komunikasi 
ke atas, dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur 
organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk selentingan dan gosip. 
6. Komunikasi massa 
Komunikasi massa ( mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan menggunakan media 
massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), berbiaya relatif mahal, yang 
dikelola oleh suatu lembaga atau rang yang dilembagakan, yang di tujukan kepada sejumlah besar orang 
yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan 
secara cepat, serentak, dan selintas ( khususnya media elektronik). Meskipun khalayak ada kalanya 
menyampaikan pesan kepada lembaga (dalam bentuk saran-saran yang sering tertunda) proses komunikasi 
di dominasi oleh lembaga, karena lembagalah yang menentukan agendanya. Komunikasi publik dan 
komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan yang disampaikan 
media massa ini.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theorymankoma2013
 
Perspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasiPerspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasiera_nt
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 5
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 5Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 5
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 5Kaer Bikers
 
Coordinated Management Meaning
Coordinated Management MeaningCoordinated Management Meaning
Coordinated Management MeaningRila Setyaningsih
 
Teori pengelolaan makna
Teori pengelolaan maknaTeori pengelolaan makna
Teori pengelolaan maknaRestuads
 
Komunikasi intker, intrapersonal, kelompok dan massa
Komunikasi intker, intrapersonal, kelompok dan massaKomunikasi intker, intrapersonal, kelompok dan massa
Komunikasi intker, intrapersonal, kelompok dan massaWidi d'Estillo
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3Kaer Bikers
 
Teori Komunikasi
Teori KomunikasiTeori Komunikasi
Teori KomunikasiFinnland
 
teori interaksi simbolik-Laila.R
teori interaksi simbolik-Laila.Rteori interaksi simbolik-Laila.R
teori interaksi simbolik-Laila.RLailaRachmaw
 
macam macam teori komunikasi
macam macam teori komunikasimacam macam teori komunikasi
macam macam teori komunikasimulia12
 
Penetrasi Sosial
Penetrasi SosialPenetrasi Sosial
Penetrasi Sosialmankoma2013
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifmankoma2012
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi KomunikasiGadis Octory
 

Was ist angesagt? (20)

Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
 
Perspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasiPerspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasi
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 5
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 5Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 5
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 5
 
Bab 5 & bab 6
Bab 5 & bab 6Bab 5 & bab 6
Bab 5 & bab 6
 
Coordinated Management Meaning
Coordinated Management MeaningCoordinated Management Meaning
Coordinated Management Meaning
 
Teori pengelolaan makna
Teori pengelolaan maknaTeori pengelolaan makna
Teori pengelolaan makna
 
Komunikasi intker, intrapersonal, kelompok dan massa
Komunikasi intker, intrapersonal, kelompok dan massaKomunikasi intker, intrapersonal, kelompok dan massa
Komunikasi intker, intrapersonal, kelompok dan massa
 
Rez
RezRez
Rez
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3
 
Jurnal 1
Jurnal 1Jurnal 1
Jurnal 1
 
Teori Komunikasi
Teori KomunikasiTeori Komunikasi
Teori Komunikasi
 
teori interaksi simbolik-Laila.R
teori interaksi simbolik-Laila.Rteori interaksi simbolik-Laila.R
teori interaksi simbolik-Laila.R
 
Teori komunikasi
Teori komunikasiTeori komunikasi
Teori komunikasi
 
macam macam teori komunikasi
macam macam teori komunikasimacam macam teori komunikasi
macam macam teori komunikasi
 
Penetrasi Sosial
Penetrasi SosialPenetrasi Sosial
Penetrasi Sosial
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massa
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitif
 
Tradisi tradisi teori komunikasi
Tradisi tradisi teori komunikasiTradisi tradisi teori komunikasi
Tradisi tradisi teori komunikasi
 
Psikologi Komunikasi
Psikologi KomunikasiPsikologi Komunikasi
Psikologi Komunikasi
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 

Andere mochten auch

Materi 5 komunikasi kelompok
Materi 5 komunikasi kelompokMateri 5 komunikasi kelompok
Materi 5 komunikasi kelompokgoldo tapy koro
 
Sejarah penyiaran
Sejarah penyiaranSejarah penyiaran
Sejarah penyiaranANNAM YES
 
Persentasi teori teori kepribadian s sullivan
Persentasi teori teori kepribadian s sullivanPersentasi teori teori kepribadian s sullivan
Persentasi teori teori kepribadian s sullivanddkxlr
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theorymankoma2013
 
Two step flow theory
Two step flow theoryTwo step flow theory
Two step flow theorymankoma2013
 
Marriage Communication Theory
Marriage Communication TheoryMarriage Communication Theory
Marriage Communication Theorymankoma2013
 
Modul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handout Modul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handout mankoma2013
 
Media equation theory
Media equation theoryMedia equation theory
Media equation theorymankoma2013
 
Presentasi Komunikasi Kelompok 4
Presentasi Komunikasi Kelompok 4Presentasi Komunikasi Kelompok 4
Presentasi Komunikasi Kelompok 4Faiq Pamungkas
 
Groupthink theory
Groupthink theoryGroupthink theory
Groupthink theorymankoma2013
 
Communication privacy management
Communication privacy managementCommunication privacy management
Communication privacy managementmankoma2013
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massaRatih Aini
 
Genderlect Theory
Genderlect TheoryGenderlect Theory
Genderlect Theorymankoma2013
 
Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...
Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...
Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...An Nisbah
 
Teori Kategori Sosial
Teori Kategori SosialTeori Kategori Sosial
Teori Kategori Sosialmankoma2013
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologimankoma2013
 

Andere mochten auch (20)

komunikasi kelompok
komunikasi kelompokkomunikasi kelompok
komunikasi kelompok
 
Gagasan teori
Gagasan teoriGagasan teori
Gagasan teori
 
Materi 5 komunikasi kelompok
Materi 5 komunikasi kelompokMateri 5 komunikasi kelompok
Materi 5 komunikasi kelompok
 
Sejarah penyiaran
Sejarah penyiaranSejarah penyiaran
Sejarah penyiaran
 
Persentasi teori teori kepribadian s sullivan
Persentasi teori teori kepribadian s sullivanPersentasi teori teori kepribadian s sullivan
Persentasi teori teori kepribadian s sullivan
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
Sap tekom s1
Sap tekom s1Sap tekom s1
Sap tekom s1
 
Two step flow theory
Two step flow theoryTwo step flow theory
Two step flow theory
 
Marriage Communication Theory
Marriage Communication TheoryMarriage Communication Theory
Marriage Communication Theory
 
Modul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handout Modul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handout
 
Media equation theory
Media equation theoryMedia equation theory
Media equation theory
 
Presentasi Komunikasi Kelompok 4
Presentasi Komunikasi Kelompok 4Presentasi Komunikasi Kelompok 4
Presentasi Komunikasi Kelompok 4
 
Groupthink theory
Groupthink theoryGroupthink theory
Groupthink theory
 
Communication privacy management
Communication privacy managementCommunication privacy management
Communication privacy management
 
ilmu komunikasi
ilmu komunikasiilmu komunikasi
ilmu komunikasi
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massa
 
Genderlect Theory
Genderlect TheoryGenderlect Theory
Genderlect Theory
 
Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...
Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...
Tinjauan upah hukum positif perspektif doktrin ekonomi islam mengenai upah sy...
 
Teori Kategori Sosial
Teori Kategori SosialTeori Kategori Sosial
Teori Kategori Sosial
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 

Ähnlich wie Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - Word

Perspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmuPerspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmuIchan32
 
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdf
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdfReview Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdf
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdfArthaSinaga2
 
Teori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikanTeori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikanAni Mahisarani
 
ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
 ruang lingkup dan perkembangan sosiologi ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
ruang lingkup dan perkembangan sosiologisuher lambang
 
Sosiologi komunikasi & teori.pdf
Sosiologi komunikasi & teori.pdfSosiologi komunikasi & teori.pdf
Sosiologi komunikasi & teori.pdfHaffianBimo
 
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)Dadang DjokoKaryanto
 
Kerangka Kebudayaan Manusia dari Pola Tindakan
Kerangka Kebudayaan Manusia dari Pola TindakanKerangka Kebudayaan Manusia dari Pola Tindakan
Kerangka Kebudayaan Manusia dari Pola Tindakansuher lambang
 
Psi Komunikasi klp 5 Tradisi teori Komunikasi.pptx
Psi Komunikasi klp 5 Tradisi teori Komunikasi.pptxPsi Komunikasi klp 5 Tradisi teori Komunikasi.pptx
Psi Komunikasi klp 5 Tradisi teori Komunikasi.pptxAuliaNrs
 
Resume (hakikat komunikasi dan asumsi ontologi)
Resume (hakikat komunikasi dan asumsi ontologi)Resume (hakikat komunikasi dan asumsi ontologi)
Resume (hakikat komunikasi dan asumsi ontologi)UIN Surabaya
 
Landasan Public Relation
Landasan Public Relation Landasan Public Relation
Landasan Public Relation LBB. Mr. Q
 
Filosofi penelitian kualitatif
Filosofi penelitian kualitatifFilosofi penelitian kualitatif
Filosofi penelitian kualitatifSrie Hartono
 
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatifInetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatifRiska sasaka
 

Ähnlich wie Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - Word (20)

7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Perspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmuPerspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmu
 
8.5 teori interaksionisme
8.5 teori interaksionisme8.5 teori interaksionisme
8.5 teori interaksionisme
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdf
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdfReview Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdf
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdf
 
Teori ilmu sosial dasar
Teori ilmu sosial dasarTeori ilmu sosial dasar
Teori ilmu sosial dasar
 
Teori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikanTeori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikan
 
ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
 ruang lingkup dan perkembangan sosiologi ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
 
Sosiologi komunikasi & teori.pdf
Sosiologi komunikasi & teori.pdfSosiologi komunikasi & teori.pdf
Sosiologi komunikasi & teori.pdf
 
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
 
Filsafat ilmu komunikasi br
Filsafat ilmu komunikasi brFilsafat ilmu komunikasi br
Filsafat ilmu komunikasi br
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Kerangka Kebudayaan Manusia dari Pola Tindakan
Kerangka Kebudayaan Manusia dari Pola TindakanKerangka Kebudayaan Manusia dari Pola Tindakan
Kerangka Kebudayaan Manusia dari Pola Tindakan
 
Psi Komunikasi klp 5 Tradisi teori Komunikasi.pptx
Psi Komunikasi klp 5 Tradisi teori Komunikasi.pptxPsi Komunikasi klp 5 Tradisi teori Komunikasi.pptx
Psi Komunikasi klp 5 Tradisi teori Komunikasi.pptx
 
Resume (hakikat komunikasi dan asumsi ontologi)
Resume (hakikat komunikasi dan asumsi ontologi)Resume (hakikat komunikasi dan asumsi ontologi)
Resume (hakikat komunikasi dan asumsi ontologi)
 
Landasan Public Relation
Landasan Public Relation Landasan Public Relation
Landasan Public Relation
 
Filosofi penelitian kualitatif
Filosofi penelitian kualitatifFilosofi penelitian kualitatif
Filosofi penelitian kualitatif
 
Etika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafatEtika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafat
 
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatifInetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 

Kürzlich hochgeladen

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - Word

  • 1. Tugas Teori Komunikasi Kelompok 3 Disusun oleh : Dina Restanova (44313120007) Rosalina Rahayu (44313120039) Sisca (44313120045) Jurusan : Komunikasi Pemasaran Fakultas : Ilmu Komunikasi
  • 2. Teori-teori Umum 1. Teori-teori Fungsional dan Struktural Ciri dari jenis teori ini adalah adanya kepercayaan atau pandangan tentang berfungsinya secara nyata struktur yang berada diluar diri pengamat. Menurut pandangan ini, seorang pengamat adalah bagian dari struktur. Oleh karena itu cara pandangnya juga akan dipengaruhi oleh struktur yang berada di luar dirinya. Meskipun pendekatan fungsional dan struktural ini seringkali dikombinasikan, namun masing -masing mempunyai titik penekanan yang berbeda. Pendekatan strukturalisme yang berasal dari linguistik, menekankan pengkajiannya pada hal-hal yang menyangkut pengorganisasian bahasa dan sistem sosial. Pendekatan fungsionalisme yang berasal dari biologi, menekankan pengkajiannya tentang cara-cara mengorganisasikan dan mempertahankan sistem. Apabila ditelaah kedua pendekatan ini sama-sama mempunyai penekannan yang sama yakni tentang sistem sebagai struktur yang berfungsi. Kedua pendekatan ini juga memiliki beberapa persamaan karakteristik sebagai berikut : 1. Baik pendekatan strukturalisme ataupun pendekatan fungsionalisme, dua-duanya sama-sama lebih mementingkan ”synchrony”(stabilitas dalam kurun waktu tertentu) dari pada ”diachrony” (perubahan dalam kurun waktu tertentu). 2. Kedua pendekatan sama-sama mempunyai kecenderungan memusatkan perhatiannya pada ”akibat-akibat yang tidak diinginkan” (unintended consequences) daripada pada hasil -hasil yang sesuia tujuan. Kalangan strukturalisme tidak mempunyai konsep-konsep ”subjektivitas” dan ”kesadaran”. Bagi mereka yang diamati terutama sekali adalah faktor-faktor yang berada di luar kontrol dan kesadaran manusia. 3. Kedua pendekatan sama-sama punya kepercayaan bahwa realitas itu pada dasarnya objektif dan ”independen” (bebas). Oleh karena itu pengetahuan, menurut pandangan ini, dapat ditemukan melalui metode pengamatan (observasi) empiris yang cermat. 4. Pendekatan strukturalisme dan fungsionalisme juga sama-sama bersifat dualistis, karena kedua-duanya memisahkan bahasa dan lambang dari pemikiran-pemikiran dan objek-objek yang disimbolkan dalam komunikasi. Menurut pandangan ini, dunia ini hadir karena dirinya sendiri sementara bahasa hanyalah alat untuk mempresentasikan apa yang telah ada. 5. Kedua pendekatan juga sama-sama memgang prinsip ”the correspondence theory of truth” (teori kebenaran yang sesuai). Menurut teori ini bahasa harus sesuai dengan realitas. Simbol -simbol harus mempresentasikan sesuatu secara akurat. 2. Teori-teori ”Behavioral” dan ”Cognitive” Sebagaimana halnya dengan teori-teori strukturalis dan fungsional, teori-teori behavioral dan kognitif juga merupakan gabungan dari dua tradisi yang berbeda. Asumsinya tentang hakikat dan cara menemukan pengetahuan juga sama dengan aliran strukturalis dan fungsional. Perbedaan utama antara aliran behavioral dan kognitif dengan aliran strukturalis dan fungsional hanyalah terletak pada fokus pengamatan serta sejarahnya. Teori-teori strukturalis dan fungsional yang berkembang dari sosiologi dan ilmu-ilmu sosial lainnya cenderung memusatkan pengkajiannya pada hal-hal yang menyangkut struktur sosial dan budaya. Sementara teori-teori behavioral dan kognitif yang berkembang dari psikologi dan ilmu-ilmu pengetahuan behavioralis lainnya, cenderung memusatkan pengamatannya pada diri manusia secara individual. Salah satu konsep pemikirannya yang terkenal adalah tentang model ”S-R” (stimulus-respon) yang menggambarkan proses informasi antara ”stimulus”(rangsangan) dan ”response” (tanggapan.
  • 3. Teori-teori ”behavioral dan cognitive” juga mengutamakan ”variabel -analytic” (analisis variabel). Analisis ini pada dasarnya merupakan upaya mengidentifikasikan variabel-variabel kognitif yang dianggap penting, serta mencari hubungan korelasi diantara variabel. Analisis ini juga menguraikan tentang cara-cara bagaimana variabel-variabel proses kognitif dan informasi menyebabkan atau menghasilkan tingkah laku tertentu. Komunikasi, menurut pandangan teori ini, dianggap sebagai manifestasi dari tingkahlaku, proses berpikir, dan fungsi ”bio-neural” dari individu. Oleh karenanya, variabel-variabel penentu yang memegang peranan penting terhadap sarana kognisi seseorang (termasuk bahasa) biasanya berada di luar kontrol dan kesadaran orang tersebut. 3. Teori-teori Konvensional dan Interaksional Teori-teori ini berpandangan bahwa kehidupan sosial merupakan suatu proses interaksi yang membangun, memelihara serta mengubah kebiasaan-kebiasaan tertentu, termasuk dalam hal ini bahasa dan simbol-simbol. Kommunikasi, menurut teori ini, dianggap sebagai alat perekat masyarakat (the glue of society). Kelompok teori ini berkembang dari aliran pendekatan ”interaksionisme simbolis” (smbolic interactionisme) sosiologi dan filsafat bahasa ordiner. Bagi kalangan pendukung teori -teori ini, pengetahuan dapat ditemukan melalui metode interpretasi. Berbeda dengan teori-teori strukturalis yang memandang struktur sosial sebagai penentu, teori-teori interaksional dan konvensional melihat struktur sosial sebagai produk dari interaksi. Fokus pengamatan teori-teori ini tidak terhadap struktur tetapi tentang bagaimana bahasa dipergunakan untuk membentuk struktur sosial, serta bagaimana bahasa dan simbol-simbol lainnya direproduksi, dipelihara serta diubah dalam penggunaannya. Makna, menurut pandangan kelompok teori ini, tidak merupakan suatu kesatuan objektif yang ditransfer melalui komunikasi, tetapi muncul dari dan diciptakan melalui interaksi. Dengan kata lain, makna merupakan produk dari interaksi. Menurut teori-teori interaksional dan konvensional, makna pada dasarnya merupakan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh melalui interaksi. Oleh karena itu, makna dapat berubah dari waktu ke waktu, dari konteks ke konteks serta dari satu kelompok sosial ke kelompok lainnya. Dengan demikian sifat objektivitas ndari makna adalah relatif dan temporer. 4. Teori-teori Kritis dan Interpretif Kelompok teori yang keempat adalah kelompok teori-teori kritis dan interpretif. Gagasan-gagasannya banyak berasal dari berbagai tradisi seperti sosiologi interpretif, pemikiran Max Weber, phenomenology dan hermeneutics, Marxisme dan aliran ”Frankfurt school”, serta berbagai pendekatan tekstual seperti teori-teori retorika, ”biblical” dan kesusasteraan. Pendekatan kelompok teori ini terutama sekali populer di negara-negara Eropa. Meskipun ada beberapa perbedaan di antara teori-teori yang termasuk dalam kelompok ini, namun terdapat dua karakteristik umum. Pertama, penekanan terhadap peran subjektivitas yang didasarkan pada pengalaman individual. Kedua, makana atau ”meaning” merupakan konsep kunci dalam teori -teori ini. Pengalaman dipandang sebagai ”meaning centered” atau dasar pemahaman makna. Dengan memahami makna dari suatu pengalaman, seseorang akan menjadi sadar akan kehidupan dirinya. Dalam hal ini bahasa menjadi konsep sentral karena bahasa dipandang sebagai kekuatan yang mengemudikan pengalaman manusia. Disamping persamaan umum, juga terdapat perbedaan yang mendasar antara teori-teori interpretif dan teori-teori kritis dalam hal pendekatannya. Pendekatan teori interpretif cenderung menghindarkan sifat-sifat preskriptif dan keputusan-keputusan absolut tentang fenomena yang diamati. Pengamatan
  • 4. (observations) menurut teori interpretif, hanyalah sesuatu yang bersifat tentatif dan relatif. Sementara teori-teori kritis (critical theories) lazimnya cenderung menggunakan keputusan-keputusan yang absolut, preskriptif dan juga politis sifatnya. Teori-teori Kontekstual Berdasarkan konteks atau tingkatan analisisnya, teori-teori komunikasi dapat dibagi dalam lima konteks atau tingkatan sebagai berikut:  Intrapersonal comunicattion (komunikasi intra-pribadi  Interpersonal comunicattion (komunikasi antar pribadi)  Group comunicattion (komunikasi kelompok)  Organizational communication (komunikasi organisasi)  Mass communication (komunikasi massa) Intrapersonal comunication adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Yang jadi pusat perhatian di sini adalah bagaimana jalannya proses pengolahan informasi yang dialami seseorang melalui sistem syaraf dan inderanya. Teori-teori komunikasi intra pribadi umumnya membahas mengenai proses pemahaman, ingatan, dan interprestasi terhadap simbol-simbol yang ditangkap melalui pancaindera. Interpersonal comunicattion (komunikasi antar pribadi) adalah komunikasi antar perorangan dan bersifat pribadi baik yang terjadi secara langsung (tanpa medium) ataupun tidak langsung (melalui medium). Teori-teori komunikasi antarpribadi umumnya memfokuskan pengamatannya pada bentuk-bentuk dan sifat hubungan, percakan, interaksi, dan karakteristik komunikator. Group comunicattion (komunikasi kelompok) memfokuskan pembahasannya pada interaksi diantara orang-orang dalam kelompok kecil. Komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Teori - teori antar kelompok antara lain membahas tentang dinamika kelompok, efisiensi dan efektifitas penyampaian informasi dalam kelompok, pola dan bentuk interaksi, serta pembuatan keputusan. Organizational communication (komunikasi organisasi) menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi formal dan informal, serta bentuk bentuk komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok. Pembahasan teori-teori komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dab fungsi organisasi, hubungan antar manusia, komunikasi dan proses pengorganisasian, serta kebudayaan organisasi. Mass communication (komunikasi masa) adalah komunikasi melalui media massa yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang besar. Proses komunikasi massa melibatkan aspek-aspek komunikasi intra pribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi. Teori-teori komunikasi massa umumnya memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang menyangkut struktur media, hubungan media dan masyarakat, hubungan antar media dan khalayak, aspek-aspek budaya dari komunikasi massa, serta dampak atau hasil komunikasi massa terhadap individu.
  • 5. Teori komunikasi kontekstual 1.1 Pengantar konteks – konteks komunikasi komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa sosial melainkan dalam konteks atau situasi tertentu. Secara luas onteks disini berarti semua faktor di luar orang- orang yang berkomunikasi yang terdiri dari; 1. Aspek fisik : ikliim, suhu udara, cuaca, bentuk ruangan, warna dinding, jumlah peserta komunikasi, alat yang tersedia untuk menyampaikan pesan. 2. Aspek psikologis : sikap, kecendrungan, prasangka, dan emosi para peserta komunikasi. 3. Aspek sosial : norma kelompok, nilai sosial, karakteristik budaya. 4. Aspek waktu : kapan berkomunikasi ( hari, jam, pagi, siang, sore, malam) Banyak pakar komunikasi mengklarifikasikan komunikasi bedasarkan konteksnya, sehingga definisi komunikasi, konteks komunikasi di uraikan secara berlainan. Menurut Verdeber konteks komunikasi terdiri dari; konteks fisik, konteks sosial, konteks historis, konteks psikologis dan konteks kultural. Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi bedasarkan konteksnya atau tingkatnya adalah jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi. Maka di kenallah: 1. komunikasi intrapribadi 2. komunikasi antarpribadi 3. komunikasi kelompok 4. komunikasi publik 5. komunikasi organisasi 6. komunikasi massa pendekatan ini dikenal dengan nama pendekatan situasional ( situational approach) yang dikemukakan G.R Miller. 1.2 konteks-konteks komunikasi 1. komunikasi intrapribadi komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri. Contohnya berpikir. Komunikasi ni adalah komunkasi dasar dalam antarpribadi dan konteks -konteks lainnya. Komunikasi ini melekat pada komunikasi dua-orang, tiga-orang dan seterusnya, karena sebelum berkomunikasi dengan orang lain biasanya kita berkomunikasi dengan diri-sendiri, hanya sering kali tidak di sadari. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain bergantung pada keefektifn komunikasi kita dengan diri sendiri. 2. Komunikasi antarpribadi Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang -orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menagkap reaksi lawan bicaranya secara langsung baik verbal maupun non verbal. Bentuk khususnya adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dan
  • 6. sebagainya. Ciri-ciri komunikai diadik adalah: pihak-pihak berkomunikasi berada pada jarak yang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan sera simultan dan spontan, baik secara verbal ataupun non verbal. Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab peserta para komunikasi. Kedekatan hubungan pihak-pihak yang berkomunikasi akan tercermin pada jenis -jenis pesan atau respons nonverbal. Mereka, seperti sentuhan, tatapan mata yang ekspresif, dan jarak fisik yang sangat dekat. Meskipun setiap orang dalam komunikasiantar pribadi bebas mengubah topik pembicaraan, kenyataannya komunikasi antar pribadi bisa saja didominasi oleh oleh suatu pihak, misalnya komunikasi antar suami -istri didominasi oleh suami, komunikasi dosen-mahasiswa oleh dosen, dan komunikasi atasan-bawahan oleh atasan. Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima indra yang kita miliki. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi antar pribadiberperan penting hingga kapan pun, selama manusia mempunyai emosi. Kenyataanya komunikasi tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan dengan komunikasi lewat media massa 3. Komunikas kelompok Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi suatu sama alain untuk mencapai tujuan bersama (adanya saling kebergantungan), mengenal satu sama lain dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut, meskipun setiap anggota boleh jadi punya peranan berbed. Kelompok ini misalnya keluarga, tetangga, kawan-kawan terdekat; kelompok diskusi; kelompok pemecah masalah; atau suatu komite yang tengah merapat untuk mengambil suatu keputusan. Dengan demikian, komunikasi kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil (small group communication), jadi bersifat tata muka. Umpan balik dari seorang peserta dalam komunikasi kelompok ini masih bisa di identifikasi dan ditanggapi langsung oleh peserta lainnya. Komunikasi kelompok dengan sendirinya melibatkan juga komunikasi antar pribadi, karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok 4. Komunikasi publik Komunikasi publik (public communication) adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak) yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut pidato, ceramah, atau kuliah (umum) Komunikasi publik biasanya berlangsung lebih formal dan lebih sulit dari pada komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok, karena komunikasi publik menuntut persiapan pesan yang cermat, keberanian dan kemampuan menghadapi sejumlah besar orang. Daya tarik fisik pembicara bahkan sering merupakan faktr penting yang menentukan efektifitas pesan, selain keahlian dan kejujuran pembicara. Tidak seperti komunikasi antarpribadi yang melibatkan pihak-pihak sama-sama aktif, satu pihak (pendengar) dalam komunikasi publik cendrung pasif. Umpan balik yang mereka berikan terbatas, terutama umpan balik bersifat verbal. Umpan balik non verbal lebih jelas diberikan orang-orang yang duduk di jajaran depan, karena merekalah yang paling jelas terlihat. Sesekali pembicara menerima umpan balik bersifat serempak, seperti tawa atau tepuk tangan. Ciri -ciri komunikasi publik adalah: terjadi di tempat umum (publik) misalnya di auditorium, kelas, tempat ibadah, atau tempat lainnya yang dihadiri
  • 7. sejumlah besar orang. Komunikasi publik sering bertujuan memberikan penerangan, penghibur, memberikan penghormatan, atau membujuk. 5. Komunikasi organisasi Komunikasi organisasi ( organization communication ) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal, dan juga informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok. Oleh karena itu organisasi dapat di artikan sebagai kelompok dari kelompok-kelompok. Komunikasi organisasi sering kali melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antar pribadi dan ada kalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi kebawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk selentingan dan gosip. 6. Komunikasi massa Komunikasi massa ( mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau rang yang dilembagakan, yang di tujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak, dan selintas ( khususnya media elektronik). Meskipun khalayak ada kalanya menyampaikan pesan kepada lembaga (dalam bentuk saran-saran yang sering tertunda) proses komunikasi di dominasi oleh lembaga, karena lembagalah yang menentukan agendanya. Komunikasi publik dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan yang disampaikan media massa ini.