1. MDDUL 1
Gambaran Umum Penganggaran
Perusahaan
Drs. M. Nafarin, M.M.
PENDAHULUAN
odul ini akan membahas tentang gambaran umum penganggaran
...... perusahaan yang terdiri atas dua kegiatan belajar. Kegiatan Belajar I
menjelaskan mengenai perencanaan dan penganggaran perusahaan. Kegiatan
Belajar 2 menjelaskan mengenai fungsi dan macam anggaran. Perencanaan
dapat dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. Penganggaran merupakan
perencanaan kuantitatif di bidang keuangan. Penganggaran yang terdapat
pada perusahaan disebut penganggaran perusahaan. Penganggaran yang
terdapat pada selain perusahaan disebut penganggaran nirlaba.
Fungsi anggaran seperti halnya fungsi manajemen, seperti: fungsi
perencanaan, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan. Adapun macam
anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang (segi), seperti:
segi dasar penyusunan, segi cara penyusunan, segi jangka waktu, segi
bidangnya, segi kemampuan menyusun, segi fungsinya, dan segi metode
penentuan harga pokok produk.
Secara khusus, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu:
1. menjelaskan definisi perencanaan;
2. menjelaskan jenis rencana;
3. menjelaskan definisi penganggaran perusahaan;
4. menjelaskan hubungan penganggaran perusahaan dengan bidang ilmu
lainnya;
5. menjelaskan tujuan dan manfaat anggaran;
6. menjelaskan fungsi anggaran;
7. menjelaskan macam anggaran.
Untuk memahami penganggaran terlebih dahulu Anda memahami
akunting keuangan, paling tidak mengerti istilah dalam akunting. Sebab
2. 1.2 PENGANGGARAN e
laporan keuangan yang dihasilkan akunting keuangan merupakan realisasi
yang akan dibandingkan dengan anggaran. Hal ini penting untuk melakukan
pengawasan keuangan. Penganggaran sebagai perencanaan keuangan
merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, dan sebagai alat
manajemen dalam melakukan pengawasan keuangan.
Sebaiknya sebelum mempelajari Modul 2 dan modul berikutnya, sambil
mempelajari Modul 1 ini Anda juga mempelajari Modul 8 Kegiatan Belajar 2
tentang Kerancuan Akunting. Hal ini dianjurkan agar Anda memahami istilah
dalam akunting, sebagai dasar untuk memahami penganggaran.
3. e EKMA4570/MODUL 1 1.3
KEGIATAN BELAL.JAR 1
Perencanaan dan Penganggaran
Perusahaan
egiatan Belajar 1 menjelaskan tentang perencanaan dan penganggaran
perusahaan, meliputi: definisi perencanaan, jenis rencana, definisi
penganggaran perusahaan, hubungan penganggaran perusahaan dengan
bidang ilmu lainnya, tujuan dan manfaat anggaran.
A. DEFINISI PERENCANAAN
Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat: perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan
pengawasan (controlling). Keempat fungsi manajemen yang dikemukakan
George R. Terry dapat disederhanakan menjadi tiga, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan. Fungsi pengorganisasian digabungkan dengan
fungsi perencanaan. Pengorganisasian merupakan sistem kegiatan pembagian
kerja dari sekelompok orang agar dapat bekerja sama mencapai tujuan
bersama. Oleh karena pengorganisasian hanya kegiatan pembagian kerja,
berarti belum lagi dilaksanakan pekerjaan tersebut sehingga pengorganisasian
dapat digabungkan dalam perencanaan. Dalam hal ini berarti organisasi salah
satu jenis rencana pembagian kerja seperti tampak pada Gambar 1.2 Bagan
Struktur Organisasi.
Salah satu fungsi dari manajemen adalah perencanaan (planning).
Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi
mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang
dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Perencanaan berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin
dapat dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan merupakan
upaya tindakan berhati-hati sebelum melakukan sesuatu agar apa yang
dilakukan dapat berhasil dengan baik.
Tujuan utama perencanaan adalah untuk memberikan proses umpan
maju (jeedforward) agar dapat memberikan petunjuk kepada setiap manajer
dalam pengambilan keputusan operasional sehari-hari. Penganggaran
merupakan tahap keempat dalam sistem manajemen strategik. Tahap ini
4. 1.4 PENGANGGARAN e
merupakan tahap terpendekjangka waktunya di antara tahap yang lain dalam
proses perencanaan. Tahap perencanaan sebelumnya - perumusan strategi,
perencanaan strategik, penyusunan program - memiliki jangka waktu ke
depan yang jauh lebih panjang dengan jangka waktu yang dicakup oleh
anggaran.
Hubungan perencanaan dengan penganggaran perusahaan dapat
dijelaskan dengan Gambar 1.1.
f-lt:.Kt:.NCANAAN :-<t:.NCAN,Al
,
;1f-JLA NNING) W LAN;)
' '
BUKAN__.
~ 1I IKLA~AI
~Pt:.KUSA HAANI, ,lr
I
:;,ENGO RGANISA SIAN
~
U KGANISASI t-: I UJUAN J
_..,
(ICJH GA N IL ING J: I
I_ ~ Pt:.KUSAHAAN ~ _A~Pl
~ Kt:.~IJAKAN J
, ~
I'
r UNGSI Pt:.NGANGGAKAN ANGGAKAN J
VIANAJt:.Mt:.N
r-
;tt3UUGt: liN G ), (tt3UUGt: I 1:
~
,
AT URAN J
~
, PKOGKAM J
~
f-Jt:LAK:SANAAN1
(AG I UA IIN GJ
IPKO St::.UUI-4 IJ
Mt:. I 0 U1::1 J
,
f-Jt:NGAWA:SAN;~
STRATEG: J
,
(CONTROLL/NGJ
:::> I A NUA I" J
JAUWA L
:-<t:.NCAN,Al J
LA INNYAI
~
Gambar 1.1.
Hubungan Penganggaran Perusahaan dengan Perencanaan
Pada Gambar 1.1 Hubungan Penganggaran Perusahaan dengan
Perencanaan tampak fungsi manajemen terdiri atas perencanaan (planning),
pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling). Dari ketiga fungsi
manajemen tersebut yang mempunyai hubungan erat dengan penganggaran
adalah perencanaan. Perencanaan meliputi pengorganisasian (organizing) dan
penganggaran (budgeting). Penganggaran bagian dari perencanaan.
Perencanaan merupakan proses menyusun rencana. Rencana merupakan hasil
perencanaan. Ada beberapa jenis rencana, antara lain tujuan dan anggaran
(budget). Pengorganisasian merupakan proses menyusun organisasi.
Organisasi merupakan hasil pengorganisasian. Organisasi dalam arti tempat
dapat berupa perusahaan (badan usaha) dan dapat juga bukan perusahaan
5. e EKMA4570/MODUL 1 1.5
(badan sosial). Bila organisasi bukan perusabaan biasanya tujuannya bukan
laba (nirlaba), tetapi hila organisasi berupa perusabaan, sudab pasti tujuannya
mencari laba.
Penganggaran merupakan proses menyusun anggaran. Anggaran merupakan
basil penganggaran.
Penganggaran perusahaan merupakan proses menyusun anggaran
perusabaan, sedangkan anggaran perusahaan merupakan basil penganggaran
perusabaan. Dengan demikian penganggaran perusabaan lebib luas dari
anggaran perusabaan, karena meliputi anggaran perusabaan, sedangkan
anggaran perusahaan banya bagian daripada penganggaran perusahaan.
Penganggaran perusahaan berarti menjelaskan, menguraikan cara
mengbitung dan menyusun anggaran perusabaan, sedangkan anggaran
perusahaan berarti cukup menampilkan bentuk anggaran perusabaan,
misalnya berupa anggaran neraca dan. anggaran laporan rugi-laba tanpa
disertai penjelasan dan cara mengbitung/menyusun anggaran tersebut. Oleb
karena itu, buku ini diberi judul PENGANGGARAN PERUSAHAAN sesuai
dengan nama mata kuliab, sebab suatu buku dan mata kuliab sudab
sebarusnya memberikan penjelasan dan penguraian seperti yang terdapat
dalam buku ini. Sangatlab tidak tepat suatu buku atau mata kuliab diberi
nama ANGGARAN PERUSAHAAN, karena dengan nama tersebut cukup
dengan menampilkan anggaran perusabaan seperti anggaran neraca dan
anggaran rugi-laba, tidak mesti ada penjelasan dan penguraian proses
menyusun anggaran tersebut sehingga dengan kondisi seperti itu tidak
mungkin proses belajar efektif. Misalnya anggaran rugi-laba PT Bengking
bulan berakbir 31 Desember 2010 terdiri atas dapatan Rp10.000,00 dan
beban Rp8.000,00 sebingga laba Rp2.000,00. Bila buku atau mata kuliab
diberi nama Anggaran Perusabaan, berarti dapatan Rp10.000,00 dan beban
Rp8.000,00 tidak mesti ada penjelasan proses memperoleb dapatan
Rp10.000,00 dan beban Rp8.000,00 tersebut. Tetapi hila buku atau mata
kuliab diberi nama Penganggaran Perusabaan mesti ada penjelasan proses
memperoleb dapatan Rp10.000,00 dan beban Rp8.000,00.
B. JENIS RENCANA
Jenis rencana meliputi tujuan, kebijakan, aturan, metode, strategi,
organisasi, standar, program, prosedur, jadwal, anggaran, dan rencana
lainnya.
6. 1.6 PENGANGGARAN e
1. Tujuan
Sebelum menetapkan tujuan, terlebib dabulu manajemen puncak
(Direktur Utama) menilai variabel relevan, kekuatan, dan kelemaban
perusabaan.
Variabel relevan terdiri dari variabel terkendali dan variabel tak
terkendali.
Variabel terkendali adalab variabel yang dapat direncanakan dan diusabakan
dengan efektif oleb manajemen, misalnya penetapan barga jual per unit,
jumlab karyawan, biaya, dan lain-lain. Variabel tak terkendali adalab
variabel; yang tak dapat dipengaruhi oleb manajemen, misalnya.
perkembangan penduduk, kegiatan saingan, kebijakan pemerintab, dan lain-
lain.
Variabel terkendali dan variabel tak terkendali barus dimanfaatkan oleb
manajemen hila dinilai menguntungkan-dan dibindari hila dinilai merugikan.
Kekuatan utama perusabaan, misalnya kualitas karyawan, kesebatan
keuangan perusabaan, keunggulan peralatan, sikap partisipasi yang dipelibara
dengan baik oleb manajemen.
Kelemahan perusabaan, misalnya strategi pemasaran kurang inovatif dan
kurang agresif, kurang terlibat dalam problem sosial jangka panjang.
Setelab diadakan penilaian terbadap variabel yang relevan dan diketabui
kekuatan sera kelemaban perusabaan kemudian ditetapkan tujuan. Tujuan
adalab arab untuk mencapai basil akhir dalam suatu kegiatan. Kegiatan
(aktivitas) ada yang bertujuan mencari laba, ada juga yang tidak mencari
laba. Kegiatan yang tidak bertujuan mencari laba biasanya bukan perusabaan.
Tujuan perusabaan dalam memperoleb laba merupakan tingkat pengambilan
keputusan yang terpenting dalam perencanaan. Tujuan dapat dibedakan atas
tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum (goal) adalab tujuan yang menyatakan secara luas keadaan
atau kedudukan di waktu yang akan datang dan basil akhir dari aktivitas
perusabaan dalamjangka panjang. Tujuan umum suatu perusabaan misalnya:
a. untuk menciptakan dan memelibara suatu lingkungan perusabaan yang
memotivasi selurub karyawannya;
b. untuk pertumbuban produk yang dijual dengan cara mengusabakan
produk baru dan memasuki daerah pasar yang baru;
c. untuk memperbaiki kebidupan sosial dan ekonomi masyarakat lebib luas.
Setelab dibuat tujuan umum kemudian dibuat tujuan khusus (sasaran).
7. e EKMA4570/MODUL 1 1.7
Tujuan khusus (target) adalah tujuan yang melukiskan ruang lingkup
yang jelas serta memberikan arah kepada usaha yang dilakukan dalam jangka
pendek. Tujuan khusus perusahaan merupakan perincian yang tegas dari
tujuan umum perusahaan. Tujuan khusus perusahaan misalnya:
a. tujuan pertumbuhan tahunan sebesar 4% dari jualan untuk 5 tahun yang
akan datang;
b. tujuan laba 15% dari modal disetor;
c. biaya dihemat 5% dari tahun lalu;
d. produksi 5% di atas produksi tahun lalu.
2. Kebijakan dan Aturan
Aturan (rules) adalah suatu petunjuk, perintah, larangan, kompensasi,
hak, sanksi, dan kewajiban dalam pelaksanaan pekerjaan. Aturan dibuat
untuk semua pihak yang terdapat dalam lingkungan yang bersangkutan.
Kebijakan (policy) adalah petunjuk menyeluruh secara lisan, tertulis atau
yang diimplikasi yang menetapkan batas umum serta arah tindakan yang
akan dilaksanakan. Kebijakan merupakan bimbingan berpikir bagi para
bawahan dalam upaya mencapai tujuan. Contoh dari suatu kebijakan,
misalnya:
a. produk dijual 30% tunai, 40% triwulan berikutnya; dan 30% triwulan
berikutnya lagi;
b. pinjam uang di bank untuk keperluan modal kerja sebesar
Rp2.000.000,00 hila tingkat bunga tidak lebih dari 12%.
c. membuka cabang baru di Martapura;
d. beli bahan baku dilakukan 50% tunai dan 50% triwulan berikutnya.
3. Metode dan Standar
Metode adalah suatu cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu
tugas tertentu. Misalnya pencatatan piutang menggunakan metode cadangan,
penilaian sediaan, dan penentuan unit ekuivalen produksi menggunakan
metode first in first out (FIFO) atau masuk pertama keluar pertama (MPKP),
penyusutan aktiva tetap menggunakan metode garis lurus, alokasi harga
pokok bersama menggunakan metode rata-rata sederhana.
Standar merupakan kesatuan pengukuran yang ditetapkan sebagai
patokan dalam pelaksanaan pekerjaan. Misalnya untuk standar harga pokok
per botol kecap diperlukan:
8. 1.8 PENGANGGARAN e
a. Biaya bahan baku; kedelai 2 ons @ Rp100,00 =Rp200,00
gula merah 2 ons@ Rp 10 =Rp120,00
Rp320,00
b. Biaya tenaga kerja langsung, 0,1 jam@ Rp500,00 =Rp 50,00+
c. Biaya overhead pabrik 0,1 jam@ Rp550,00 =Rp 55,00
Harga pokok standar per botol kecap =Rp425,00
4. Strategi dan Organisasi
Strategi merupakan cara mencapai tujuan yang harus diikuti oleh setiap
bagian dalam perusahaan. Misalnya: untuk memperluas pemasaran dengan
menurunkan harga jual per unit, perusahaan melakukan ekspansi dengan cara
menambah modal untuk menghemat biaya produksi, untuk menguasai
pegawai (anggota organisasi) manajemen misahkan pegawai dalam
kelompok tertentu seperti penyusunan struktur organisasi Gambar 1.2.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
. ................ -...-......... -...... _..... - ....... _..
Komisaris
Direktur1
Manajer Pemasaran Manajer Produksl Manajer Keuangar1 Manajer Umum
Gambar 1.2.
Struktur Organisasi
Pada Gambar 1.2 tampak Direktur (manajemen) untuk menguasai
pegawai memisahkan dalam empat kelompok, yaitu: pemasaran, produksi,
keuangan, dan umum. Pada organisasi perusahaan industri ini terdapat
pembagian kerja agar tujuan memperoleh laba dapat dicapai. Ada yang
bekerja sebagai Komisaris untuk mengawasi kegiatan Direktur dalam
melakukan tugasnya memimpin perusahaan. Direktur dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh: Manajer Pemasaran yang bertugas memasarkan
produk yang dihasilkan, Manajer Produksi bertugas mengolah produk,
Manajer Keuangan bertugas membelanjai kegiatan perusahaan, dan Manajer
9. e EKMA4570/MODUL 1 1.9
Umum bertugas melakukan pekerjaan yang tidak dilakukan oleh manajer
lainnya.
Organisasi (organization) adalah salah satu jenis rencana pembagian
kerja dari sekelompok orang untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama.
Organisasi merupakan basil pengorganisasian atau yang diorganisasi.
Organisasi dalam arti tempat, yaitu tetap (tak bergerak), berupa badan usaha
dan bukan badan usaha. Dalam organisasi yang menjadi dasar bukan
siapanya (who), tetapi yang terpenting apanya (what), bukan siapa orang
yang akan memegang organisasi, tetapi apakah tugas pekerjaan dari
organisasi. Bila sudah tabu apa tugas organisasi, kemudian mencari prang
yang akan memimpin organisasi. Janganlah sebaliknya, mencari orangnya
dulu, baru membentuk organisasi, karena mungkin terjadi kekurangan
formasi sehingga diadakan formasi baru yang sesungguhnya tidak perlu.
Pengorganisasian (organizing) adalah proses, cara, perbuatan
mengorganisasi. Dalam hal ini diatur dan ditentukan tugas pekerjaannya,
macam pekerjaannya, sifat pekerjaannya, pola kesatuan kerjanya, siapa yang
akan melakukan, apa alatnya, bagaimana keuangannya, dan fasilitas lainnya.
Pembagian pekerjaan selaras dengan kecakapan petugas yang bersangkutan.
The right man on the right place.
5. Program
Program menggariskan tindakan yang akan dilakukan, oleh pihak mana,
bilamana dan di mana. Ditetapkan juga asumsi, komitmen, dan bidang yang
akan dipengaruhi. Sebuah program dapat meliputi: tujuan, kebijakan,
prosedur, metode, standar, dan anggaran, tetapi tidak semua kategori rencana
tersebut perlu termasuk di dalamnya. Program adalah suatu kegiatan yang
berfungsi untuk membahas dan menentukan kegiatan yang harus dilakukan
dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Program
disusun terlebih dahulu sebelum anggaran disusun. Suatu program biasanya
disusun dalam beberapa tahun, sedangkan anggaran disusun dalam satu tahun
(anggaran jangka pendek). Dalam program perlu ditetapkan asumsi
(anggapan) yang mendasari perencanaan, contohnya seperti: (1) inflasi tidak
lebih dari 10%, (2) politik, sosial, budaya, keamarian stabil, (3) tidak
dikeluarkan peraturan baru oleh pemerintah yang dapat mempengaruhi
perencanaan, (4) bahan baku tidak naik di atas 10%.
10. 1.10 PENGANGGARAN e
6. Prosedur
Prosedur merupakan urut-urutan serf tugas yang saling berhubungan dan
diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam. Prosedur
biasanya terdiri dari: bagan alur (flowchart ), formulir, uraian tugas. Contoh
dari prosedur penyusunan anggaran perusahaan industri dapat dijelaskan
dengan Gambar 1.3. Tahap penyusunan anggaran pada Gambar 1.3 dapat
dijelaskan dalam empat tahap.
11. e EKMA4570/ MODUL 1 1.11
Tah~p
. . -
Manajer tv.Ianajer v arl(ler Manajer
D ireksi Ketera,n.~a11
") t":l il ta.S·a 1an ~rodnks i llmttm Ke •~~ n~a11
.....,
]
t I·
''t + +-
PeJ=le-ntuan R·eneana Besa:r
I I I I .... . . .-
Pe.dOJruin
I I I
I '·
Perusahaau
Angg-2~an
. J.
'
I1 t + :y
Anggaran
Persictp.an J
Jua1an
Anggatta.h
;i . :t- -!. Angg~rCJn
•• ~ ~-' ~
Ptoduk
~"
An~ara_n. B~b.an
Ad · · · &' mtn1S·tl:ll.S1 e; •.
Um om.
~
An~aran. Neraca
,dan Ang~aran........,
Ru,gi-L.ahaI
'I I
m i
• I
Penentuan
Anogatanb .
-~~ ~
•...~~ ~
~ 1'
"'•·' ....... -
- .
' •
- .
~
-
lV R.eallsa:si<
n ~laksanaan I~ Attggaran Jo~•lan.... ·o .
Anggar-an -
•
II
·Reabsas1
.
.rnggm-ari. Pro.duk•
' . II
lR.e'clli5as.i- ' .
- iilggara.o Beb:a.n·-
Adinluist~~fsi &
Um11m
•
Reahls.asi.
- .
A.tl.gganlll Neraco
dan_-:1;_nggm·an
Rtlgi...~aba,
Gambar 1.3.
Bagan Alur Prosedur Penyusunan Anggaran pada Perusahaan lndustri
12. 1.12 PENGANGGARAN e
Tahap 1, Penentuan pedoman anggaran
Anggaran yang akan dibuat pada tahun akan datang, hendaknya
disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai.
Dengan demikian anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun
anggaran. Tahun anggaran biasanya dari tanggal 1 Januari suatu tahun
sampai 31 Desember suatu tahun.
Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen puncak
(Direktur/Komisaris) melakukan dua hal, yaitu: (1) menetapkan reneana
besar perusahaan, seperti tujuan, kebijakan, asumsi sebagai dasar penyusunan
anggaran; (2) membentuk panitia penyusunan anggaran, yang terdiri dari
Direktur sebagai Ketua, Manajer Keuangan sebagai Sekretaris, dan manajer
lainnya sebagai anggota.
Tahap 2, Persiapan anggaran
Manajer Pemasaran sebelum menyusun anggaran jualan (sales budget)
terlebih dahulu menyusun ramalan jualan (sales forecast).
Setelah menyusun ramalan jualan kemudian Manajer Pemasaran bekerja
sama dengan Manajer Umum dan Manajer Keuangan untuk menyusun:
anggaran jualan, anggaran beban penjualan, dan anggaran piutang usaha.
Setelah itu Manajer Produksi bekerja sama dengan Manajer Keuangan dan
Manajer Umum menyusun: anggaran produksi, anggaran biaya pabrik,
anggaran sediaan, dan anggaran utang usaha.
Anggaran tersebut dibuat berdasarkan anggaran jualan yang dibuat oleh
Manajer Pemasaran.
Manajer Umum bekerja sama dengan Manajer Keuangan menyusun:
anggaran beban administrasi dan umum.
Setelah itu Manajer Keuangan bekerja sama dengan para manajer
menyusun: anggaran laporan rugi-laba, anggaran neraca, anggaran kas, dan
anggaran lainnya.
Dalam tahap persiapan anggaran ini biasanya diadakan rapat antar-
bagian yang terkait saja.
Tahap 3, Penentuan anggaran
Pada tahap penentuan anggaran diadakan rapat dari semua manajer
beserta Direksi (Direktur) dengan kegiatan: (1) perundingan untuk
menyesuaikan reneana akhir setiap komponen anggaran,
13. e EKMA4570/MODUL 1 1.13
(2) mengkoordinasikan dan menelaah komponen anggaran, dan (3)
pengesahan dan pendistribusian anggaran.
Tahap 4, Pelaksanaan anggaran
Untuk kepentingan pengawasan) tiap manajer membuat laporan realisasi
anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran
disampaikan pada direksi.
Faktor yang terdapat dalam proses menyusun anggaran adalah: (a) tujuan
yang hendak dicapai, (b) ketersediaan sumber daya (faktor produksi yang
dimiliki), (c) waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan, dan (d) faktor
lain yang mempengaruhi anggaran, seperti; munculnya peraturan pemerintah
yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial politik, beneana alam, dan
sebagainya.
7. Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun
berdasarkan program yang telah disahkan.
Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan
dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat
manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi, anggaran bukan tujuan dan tidak
dapat menggantikan manajemen. Dalam penyusunan anggaran perlu
dipertimbangkan faktor berikut ini.
a. Pengetahuan tentang tujuan dan Kebijakan umum perusahaan.
b. Data waktu yang lalu.
c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
d. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing dan gerak-gerik pesaing.
e. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.
f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.
Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan perilaku para pelaksana
anggaran dengan cara mempertimbangkan, hal-hal berikut ini.
a. Anggaran harus dibuat serealitas mungkin, secermat mungkin sehingga
tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu
rendah tidak menggambarkan kedinamisan, sedangkan anggaran yang
dibuat terlalu tinggi hanyalah angan-angan.
14. 1.14 PENGANGGARAN e
b. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi.. manajemen
puncak (direksi).
c. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan sehingga pelaksana
tidak merasa tertekan, tetapi termotivasi.
d. Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang
akurat dan tepat waktu sehingga apabila terjadi penyimpangan yang
merugikan dapat segera diantisipasi lebih dini.
Anggaran yang dibuat akan mengalami. kegagalan hila hal-hal berikut
ini tidak diperhatikan:
a. pembuat anggaran tidak cakap, tidak mampu berpikir ke depan tidak
memiliki wawasan yang luas;
b. kekuasaan membuat anggaran tidak tegas;
c. pelaksana tidak cakap;
d. tidak didukung oleh masyarakat;
e. dana tidak cukup.
8. Jadwal
Jadwal atau skedul adalah data rincian waktu kegiatan yang
direncanakan. Rencana kegiatan produksi disebut skedul produksi dapat
digambarkan seperti Gambar 1.4.
Kegiatar1
Jumlatl Kapasitas Maret Minggu Ke
Pekerjaar1 Bulanan II Ill lVI
70 60 --oo-- - ---- ----- --
Pemotongar1 I 400 tor·. -----------
Perakitan H 380 ton
BU 9U
'-
.)engecatan 0 350 ton
50 70
Gambar 1.4.
Skedul Produksi
Pada Gambar 1.4 tampak kegiatan produksi ada tiga kegiatan, yaitu
kegiatan pemotongan, kegiatan perakitan, dan kegiatan pengecatan. Kegiatan
produksi untuk skedul bulan Maret minggu ke I dan II, seminggu lima hari
kerja, peta hitam putus merupakan kegiatan kapasitas yang tiap kegiatan,
angka 50, 60, 70, 80, 90, merupakan kapasitas yang direncanakan untuk
masing-masing kegiatan, tiap minggu/hari.
15. e EKMA4570/MODUL 1 1.15
9. Rencana Lainnya
Untuk produksi sinetron, film, drama (sandiwara), ada yang dinamakan
skenario. Skenario adalah rencana lakon dalam film, drama dan sejenisnya
berupa adegan demi adegan yang tertulis secara terperinci.
Dalam usaha jam konstruksi ada yang dinamakan gambar rencana letak
(site plan) dan gambar rencana bangunan.
Proses hubungan dua belas jenis rencana seperti yang telah diuraikan
dapat digambarkan seperti Gambar 1.5.
I UJUar
r
I I I I I I I I I
OrganisasJ Kebijakar1 =>rogran1 Aturan. =>rosedud VletodEI Strateg: Standa~ Jadwa.
r<encang
a1nnyg
I I I I I I I --· -1··-· I
' f
Anggarar.
Gambar 1.5.
Proses Hubungan Dua Belas Jenis Rencana
Tampak pada Gambar 1.5 rencana pertama didirikan perusahaan adalah
tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dukungan rencana yang lain,
seperti: organisasi, kebijakan, aturan, program, prosedur, metode, strategi,
standar, jadwal, dan skenario. Setelah itu disusunlah anggaran untuk
mencapai tujuan (mencari laba).
C. DEFINISI PENGANGGARAN PERUSAHAAN
1. Pengertian Penganggaran
Luther Gulick mengemukakan bahwa penganggaran (budgeting)
termasuk salah satu fungsi manajemen. Menurut Gulick fungsi manajemen
terdiri atas: planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reforting,
budgeting.
Anggaran merupakan
penganggaran adalah proses
hasil menyusun anggaran, sedangkan
menyusun anggaran. Penganggaran adalah
perencanaan keuangan suatu organisasi. Penganggaran adalah proses
menyusun rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.
Kegiatan suatu organisasi seperti: kegiatan penjualan (menyusun anggaran
16. 1.16 PENGANGGARAN e
jualan. dan anggaran beban penjualan), kegiatan produksi (menyusun
anggaran produk dan anggaran biaya produksi), kegiatan investasi dark
pendanaan (menyusun anggaran keuangan). Penganggaran merupakan
sistem, karena anggaran yang satu saling kait-mengkait, saling berhubungan
antara anggaran yang satu dengan anggaran yang lain. Penganggaran
dinyatakan suatu proses karena ada masukan (input) dan ada keluaran
(output). Suatu proses merupakan suatu sistem. Suatu sistem mempunyai
bagian saling keterkaitan. Bila masukan salah maka keluaran juga salah.
Masukan dalam penganggaran adalah transaksi untuk mass yang akan datang,
sedangkan keluarannya berupa anggaran. Sistem penganggaran perusahaan
manufaktur dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.8. Penganggaran
perusahaan (business budgeting) adalah proses menyusun anggaran yang
dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memperoleh laba.
2. Badan Usaha dan Perusahaan
Perusahaan berbeda dengan badan usaha. Badan usaha berkaitan dengan
organisasi yang kegiatannya bertujuan mencari laba, sedangkan perusahaan
berkaitan dengan proses kegiatan yang dilakukan oleh badan usaha tersebut.
Badan usaha dapat dikelompokkan dalam empat kelompok, sebagai
berikut.
a. Badan usaha milik negara (BUMN), seperti; perusahaan negara jawatan
(perjan).
b. perusahaan negara umum (perum), perusahaan negara perseroan
(persero).
c. Badan usaha milik daerah (BUMD), seperti perusahaan daerah (PD).
d. Badan usaha milik swasta, seperti; koperasi, perseroan terbatas (PT),
perseroan komanditer atau commanditaire vennootschap (CV), firma.
e. Badan usaha lainnya, seperti cabang perusahaan asing.
Perusahaan ada lima jenis, yang terdiri dari:
a. Perusahaan industri adalah perusahaan yang mengolah suatu benda
menjadi produk tertentu untuk dijual. Industri dalam arti luas meliputi
barang dan jasa. Industri dalam arti sempit hanya meliputi barang'
Produksi adalah proses mengolah benda menjadi produk tertentu. Produk
adalah basil produksi, dapat berupa barang dan jasa. Bila industri dalam
arti sempit maka produknya berupa barang. Dalam buku ini digunakan
17. e EKMA4570/MODUL 1 1.17
industri dalam arti sempit. Perusahaan industri dalam arti sempit disebut
perusahaan manufaktur atau perusahaan pabrikase.
b. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk dijual
tanpa mengubah bentuk barang yang dibeli tersebut.
c. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menerima uang jasa dari
kegiatannya menyediakan aktiva (harta), tenaga untuk pelayanan kepada
klien (langganan). Contohnya: jasa keuangan, jasa angkutan, jasa
perawatan, jasa- penyewaan, jasa konsultan, dan lain-lain.
d. Perusahaan agraris adalah perusahaan yang melakukan kegiatan di
bidang pertanian. perkebunan, peternakan, perikanan, yang hasilnya
untuk dijual.
e. Perusahaan ekstraktif adalah perusahaan yang mengambil
(mengeksploitasi) kekayaan alam yang tersedia dengan maksud untuk
dijual tanpa harus mengubah bentuk barang yang diambil tersebut.
D. HUBUNGAN PENGANGGARAN PERUSAIIAAN DENGAN
BIDANG ILMU LAINNYA
Hubungan penganggaran perusahaan dengan bidang ilmu lainnya, antara
lain: akunting, dan manajemen keuangan.
1. Hubungan Penganggaran dengan Akunting
Akunting bagi suatu perusahaan merupakan bahasa perusahaan
(language of business), artinya dengan akunting orang dapat mengetahui
keadaan perusahaan. Keadaan perusahaan, seperti: keadaan besar kecilnya
perusahaan, keadaan kesehatan keuangan perusahaan, keadaan luasnya
kegiatan perusahaan, keadaan maju mundurnya perusahaan. Dengan
demikian akunting merupakan alat informasi agar orang mengerti dan
mengetahui tentang keadaan perusahaan. Alat informasi akunting berupa
laporan keuangan yang dihasilkan akunting.
Laporan keuangan untuk perusahaan terdapat dua laporan keuangan
yang pokok, yaitu neraca dan laporan rugi-laba. Laporan keuangan lainnya,
seperti; laporan perubahan modal, laporan sumber dan investasi kas, laporan
sumber dan investasi dana.
Dalam buku penganggaran perusahaan ini pembahasan lebih
menitikberatkan pada laporan keuangan yang pokok, yaitu laporan rugi-laba
18. 1.18 PENGANGGARAN e
yang berkaitan dengan anggaran operasional dan neraca yang berkaitan
dengan anggaran keuangan.
Anggaran operasional adalah anggaran yang bertujuan untuk menyusun
anggaran rugi-laba. Anggaran rugi-laba adalah anggaran berupa daftar yang
disusun secara bersistem tentang dapatan (revenues), beban (expenses), rugi
dan laba yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Anggaran
keuangan adalah anggaran yang bertujuan untuk menyusun anggaran neraca.
Anggaran neraca adalah anggaran berupa daftar yang disusun secara
bersistem tentang aktiva, utang, dan modal dari suatu organisasi pada saat
tertentu.
Dapatan (revenues) merupakan jumlah yang dibebankan kepada
langganan untuk barang dan jasa.yang dijual. Beban (expenses) adalah harga
pokok (cost) yang bermanfaat dan telah habis dipakai untuk memperoleh
laba. Harga pokok (cost) adalah nilai sesuatu yang dikorbankan dalam satuan
uang untuk memperoleh harta. Biaya (cost) dalam anti sempit sama dengan
harga pokok (cost). Dalam arti luas, biaya (cost) meliputi pengertian harga
pokok (cost) dan beban (expenses). Dalam buku Penganggaran Perusahaan
ini biaya-(cost) diartikan dalam arti luas. Jadi, hila dalam buku ini menyebut
istilah biaya, hal itu dapat berarti beban dan dapat berarti harga pokok.
Klasifikasi biaya (beban) dari segi fungsi pada perusahaan manufaktur
terdiri atas: (1) biaya pabrik, (2) biaya penjualan, dan (3) biaya administrasi
dan umum. Klasifikasi biaya semacam ini disebut klasifikasi biaya
fungsional. Biaya fungsional tersebut dapat dijelaskan melalui Gambar 1.6
Pada Gambar 1.6 tampak biaya pabrik terdiri atas: biaya bahan baku
(BBB), biaya tenaga kerja langsung (BTKL), dan biaya overhead pabrik
(BOP). Biaya pabrik adalah biaya yang terjadi di pabrik periode sekarang
(periode ini). Biaya pabrik tanggung jawab manajer pabrik atau yang lebih
luas lagi tanggung jawab fungsi manajer produksi. Biaya bahan baku adalah
bahan baku dipakai dalam satuan uang. Bahan baku adalah bahan utama
produk, bahan langsung produk. Biaya tenaga kerja langsung adalah upah
tenaga kerja langsung yang harus dibayar. Tenaga kerja langsung adalah
tenaga kerja manusia yang langsung membuat produk. Biaya overhead.
pabrik adalah biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. BBB dan BTKL merupakan biaya utama. Biaya utama adalah
biaya yang langsung berhubungan dengan produk. Biaya konversi terdiri atas
BTKL dan BOP. Biaya konversi adalah biaya untuk mengubah bahan baku
menjadi produk.
19. e EKMA4570/MODUL 1 1.19
[;iaya Utama
CJ1aya C3iaya
Biaya..... ..... . ...... . ....
C3ahan ljaku 1enaga Kerja 3aya Overhead Pabri~ Biaya
Administras... . ..~ . ..~ ... .- .
Langsun~ Penjualar1 .. .. . .. ~ .
dan Umum. . .... .. ... . ... . .~ . .. ...... .... ..... .
CJ aya Konservasi (ljKJ
-.. .. . -. .. .. . . . .... -..-...
[;iaya Pabril4 ~1aya usaha ~1aya Bukan Usaha
-······ ·····-·· ····-· ····· ·
JJmlah Biaya
Gambar 1.6.
Biaya Fungsional
Biaya usaha terdiri atas biaya penjualan dan biaya administrasi dan
umum. Biaya usaha adalah biaya kegiatan pokok perusahaan, selain harga
pokok barang terjual. Biaya penjualan adalah biaya yang terjadi untuk
kepentingan penjualan produk utama. Biaya penjualan tanggung jawab fungsi
manajer penjualan, atau yang lebih luas bagi tanggung jawab fungsi manajer
pemasaran. Biaya administrasi dan umum adalah biaya usaha dikurang biaya
penjualan. Biaya administrasi dan umum tanggung jawab fungsi manajer
umum.
Biaya bukan usaha adalah biaya sampingan usaha, bagi perusahaan
bukan lembaga keuangan, seperti beban bunga.
Biaya usaha dapat disebut beban usaha, biaya bukan usaha dapat disebut
beban bukan usaha, biaya penjualan dapat disebut beban penjualan, beban
administrasi dan umum dapat disebut biaya administrasi dan umum. Biaya
utama dan biaya konversi tidak dapat disebut beban utama dan beban
konversi. Biaya bahan baku tidak dapat disebut beban hahan baku, biaya
tenaga kerja langsung tidak dapat disebut beban tenaga kerja langsung, biaya
overhead pabrik tidak dapat disebut beban overhead pabrik, biaya pabrik
tidak dapat disebut beban pabrik. Sebab biaya yang termasuk unsur biaya
pabrik masih membentuk harta, berupa sediaan produk jadi atau sediaan
produk dalam proses, sedangkan yang dapat. (boleh) disebut beban apabila
harga pokok bermanfaat habis dipakai untuk memperoleh laba. Misalnya
biaya penjualan RplO.OOO,OO untuk kegiatan menjual barang sebanyak
Rp30.000,00. Biaya penjualan RplO.OOO,OO tujuannya untuk memperoleh
laba Rp20.000,00, yaitu Rp30.000,00 - Rp 10.000,00. Oleh karena itu, biaya
penjualan dapat disebut beban penjualan. Sebaliknya biaya bahan baku
RplO.OOO,OO tujuannya untuk membuat produk jadi dan produk dalam proses
20. 1.20 PENGANGGARAN e
(harta), belum habis dipakai untuk memperoleh laba, tetapi habis dipakai
untuk memperoleh harta.
Mengenai uraian unsur yang terdapat dalam anggaran rugi-laba dan
anggaran neraca lebih lanjut diuraikan secara khusus pada Modul 8 Kegiatan
Belajar 2.
Laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi-laba yang dihasilkan
akunting merupakan suatu realisasi (aktual) yang akan diperbandingkan
dengan anggaran (rencana). Agar dapat memperbandingkan antara realisasi
dengan anggaran maka rekening yang dipergunakan dalam akunting harus,
sama dengan rekening yang dipergunakan dalam penyusunan anggaran.
Suatu anggaran harus mengikuti format laporan akunting yang berkaitan
dengan operasi, masukan, keluaran, dan posisi keuangan yang digunakan
perusahaan.
Metode dan teknik yang diterapkan dalam akunting harus diterapkan
dalam penyusunan anggaran. Dengan demikian seorang penyusun anggaran
mutlak harus menguasai metode dan teknik akunting, terutama dalam
penyusunan anggaran laporan rugi-laba dan anggaran neraca.
Anggaran dalam beberapa hal didasarkan pada data historis yang
sebagian besar dihasilkan oleh sistem akunting dan pengawasan menyangkut
pengukuran basil yang telah direalisir. Akibatnya untuk dapat
menyelenggarakan perencanaan dan pengendalian laba yang sehat harus
diselenggarakan sistem akunting pertanggungan jawab. Sistem akunting
pertanggungan jawab adalah suatu sistem akunting yang dipola lebih dulu
sesuai dengan tanggung jawab dari tiap bagian dalam organisasi.
Perbandingan antara realisasi (aktual) dengan anggaran tidak ada
gunanya hila pengelompokan rekening dalam sistem akunting tidak sesuai
dengan anggaran. Daftar rekening (stelsel rekening) harus dikembangkan
menurut pusat pertanggungan jawab dan harus dilengkapi dengan perintah
standar untuk penetapan beban (expense) dan dapatan (revenues) pada tiap
jenis rekening.
Penganggaran memang berkaitan secara unik dengan sistem akunting
perusahaan dalam hal-hal:
a. komponen keuangan dari suatu anggaran yang umumnya disusun dalam
suatu format akunting;
b. penganggaran perusahaan mempunyai kaitan erat dengan akunting
manajemen, yaitu berupa akunting harga pokok standar, akunting
21. e EKMA4570/MODUL 1 1.21
penentuan harga pokok variabel (variable costing) dan penganggaran
merupakan bagian dari akuntansi manajemen;
c. akunting keuangan mencatat transaksi waktu yang lalu, sedangkan
penganggaran perusahaan mencatat transaksi waktu akan datang. dalam
hal ini anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan transaksi
keuangan. untuk memperbandingkan anggaran dengan realisasi
diperlukan data yang dihasilkan oleh akunting keuangan. penganggaran
merupakan perencanaan akunting, sedangkan akunting keuangan
merupakan pelaksanaan akunting.
d. akunting keuangan memberikan masukan data historis yang relevan
terutama untuk tujuan analisis dalam pengembangan anggaran
perusahaan.
Oleh karena beberapa hal yang telah diuraikan tersebut maka
penganggaran termasuk bidang akunting.
Berikut ini beberapa penulis yang menyatakan bahwa penganggaran
(budgeting) termasuk bidang akunting.
Menurut Soehardi Sigit (1987, 4) mengemukakan bahwa pada abad ke-
20 akunting meliputi bookkeeping, cost accounting, budgeting, auditing,
analisis laporan keuangan, government accounting, social accounting,
accounting theory, dan sebagainya.
Menurut Soemarso SR (1990, 8, 9, 10) bidang akunting meliputi
akunting keuangan, akunting pemeriksaan, akunting manajemen, akunting
biaya, akunting perpajakan, sistem informasi, penganggaran (budgeting),
akunting pemerintahan.
Sugiarto dan Suwardjono (1995, 8) mengemukakan bidang spesialisasi
akunting terdiri atas akunting keuangan, auditing, akunting biaya, akunting
manajemen, akunting perpajakan, sistem akunting, akunting anggaran,
akunting pemerintahan.
H.Z.A. Moechtar (1993, 16) mengemukakan bahwa akuntan biasanya di
samping mengerjakan akunting umum diberi juga tugas lain, di antaranya
akunting biaya, penyusunan anggaran belanja, dan pemeriksaan akunting
intern. AI. Haryono Jusuf (1999, 10) mengemukakan bidang akunting intern
terdiri atas akunting umum, akunting biaya penganggaran, perancangan
sistem akunting, pemeriksaan intern. Philip E. Fess & Carl S. Warren (1987,
16, 17) mengemukakan bidang spesialisasi akunting terdiri atas financial
accounting, auditing, cost accounting, managerial accounting, tax
22. 1.22 PENGANGGARAN e
accounting, accounting system, budgetary accounting, international
accounting, social accounting, accounting instruction. Kermit D. Larson
(1990, 12) mengemukakan, the one accountant of the small business and the
accounting department of a large business do a variety of work, including
general accounting, cost accounting, budgeting, and internal accounting.
Charles T. Horngren dan kawan (1997, 46, 47) mengemukakan bidang
akunting meliputi pemeriksaan (auditing), akunting perpajakan, konsultasi
manajemen, akunting biaya, penganggaran (budgeting), perancangan sistem
informasi (pemeriksaan intern).
Beberapa penulis tersebut menyatakan bahwa bidang akunting meliputi
antara lain analisis laporan keuangan dan penganggaran. Oleh karena itu
sangatlah janggal hila mahasiswa jurusan akunting dalam kurikulum
perkuliahan tidak menempuh mata kuliah analisis laporan keuangan dan
penganggaran. Mengapa penganggaran termasuk bidang akunting?
Penganggaran masuk bidang akunting, karena penganggaran merupakan
pedoman pelaksanaan transaksi keuangan, pemeriksaan (auditing) antara lain
dilakukan dengan cara membandingkan anggaran dengan laporan akunting
keuangan (pelaksanaan) agar dapat dipastikan tidak terdapat penyimpangan.
Mengapa analisis laporan keuangan termasuk bidang akunting? Analisis
laporan keuangan termasuk bidang akunting, karena sudah selayaknya
seorang akuntan mengerti tentang tafsir (makna) laporan keuangan, bukankah
laporan keuangan yang dihasilkan akunting sebagai bahasa perusahaan. Oleh
karena itu, analisis laporan keuangan sudah pada mestinya dipahami oleh
seorang akuntan (ahli akunting).
2. Hubungan Penganggaran dengan Manajemen Keuangan
Salah satu fungsi manajemen yang pertama dan utama adalah
perencanaan. Dalam hal ini manajemen keuangan, fungsi manajemen
keuangan yang pertama dan utama adalah perencanaan keuangan.
Penganggaran merupakan perencanaan keuangan. Oleh karena penganggaran
merupakan perencanaan keuangan, sedangkan salah satu fungsi manajemen
keuangan adalah perencanaan keuangan maka penganggaran merupakan
salah satu bagian dari manajemen keuangan. Dengan demikian ruang lingkup
manajemen keuangan lebih luas daripada penganggaran, sebab penganggaran
tidak mencakup manajemen keuangan, tetapi manajemen keuangan
mencakup penganggaran.
23. e EKMA4570/MODUL 1 1.23
Dalam penganggaran misalnya: terdapat penganggaran sediaan bahan
baku dengan cara menggunakan kuantitas pesanan ekonomis (KPE) dan pada
saat pesan kembali terdapat penganggaran kas dan terdapat penganggaran
barang modal, dalam manajemen keuangan jugs terdapat penganggaran yang
demikian.
E. TUJUAN DAN MANFAAT ANGGARAN
Anggaran diperlukan karena ada tujuan dan manfaatnya. Tujuan dan
manfaat anggaran dapat dijelaskan seperti berikut ini.
1. Tujuan Anggaran
Ada beberapa tujuan disusunnya anggaran, antara lain:
a. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan
investasi dana.
b. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
c. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana
sehingga dapat mempermudah pengawasan.
d. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai basil
yang maksimal.
e. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran
lebih jelas dan nyata terlihat.
f. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang
berkaitan dengan keuangan.
2. Manfaat dan Kelemahan Anggaran
Anggaran mempunyai banyak manfaat antara lain:
a. segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama;
b. dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan
•
pegawat;
c. dapat memotivasi pegawai;
d. menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai;
e. menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu;
f. sumber daya, seperti: tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat
dimanfaatkan seefisien mungkin;
g. alat pendidikan bagi para manajer.
24. 1.24 PENGANGGARAN e
Untuk lebih jelasnya mengenai manfaat anggaran, selanjutnya akan
diuraikan pada Kegiatan Belajar 2 tentang Fungsi Anggaran.
Anggaran di samping mempunyai banyak manfaat, namun anggaran juga
mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:
a. anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan sehingga
mengandung unsur ketidakpastian.
b. menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan teriaga
yang tidak sedikit sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun
anggaran secara lengkap (komprehensif) dan akurat;
c. bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat
mengakibatkan mereka menggerutu dan menentang sehingga anggaran
tidak akan efektif.
-- --~
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Mengapa buku atau mata kuliah diberi judul Penganggaran, bukan
Anggaran?
2) Sebutkan sembilanjenis rencana!
3) Sebutkan empat tahap prosedur penyusunan anggaran!
4) Hal apa saja yang dapat mengakibatkan anggaran akan mengalami
kegagalan?
5) Apa beda perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang?
Petunjuk Jawaban Latihan
1) Buku atau mata kuliah diberi judul Penganggaran, bukan Anggaran,
karena buku atau mata kuliah memerlukan uraian dan penjelasan tentang
mata kuliah atau judul buku tersebut. Bila diberi judul Anggaran maka
tidak perlu diberi penjelasan tentang anggaran tersebut, karena anggaran
artinya hasil menyusun anggaran. Jadi anggaran merupakan hasil
(keluaran). Suatu hasil (output) tidak memerlukan penjelasan.
Penganggaran artinya proses atau cara menyusun anggaran, karena
penganggaran merupakan proses maka perlu dijelaskan tentang cara
25. e EKMA4570/MODUL 1 1.25
menyusun anggaran sampai anggaran tersebut selesai disusun. Oleb
karena itu, suatu buku atau mata kuliah lebib tepat berjudul
Penganggaran, bukan Anggaran.
2) Jenis rencana antara lain: tujuan, kebijakan, aturan, metode, strategi,
standar. program, prosedur, dan anggaran.
3) Empat tabap prosedur penyusunan anggaran, yaitu:
Tabap pertama, penentuan pedoman anggaran.
Tabap kedua, persiapan anggaran.
Tahap ketiga, penentuan anggaran.
Tabap keempat, pelaksanaan anggaran.
4) Anggaran akan mengalami kegagalan apabila:
a) pembuat anggaran tidak cakap, tidak mampu berpikir ke depan, dan
tidak memiliki wawasan yang luas;
b) kekuasaan membuat anggaran tidak tegas;
c) pelaksana tidak cakap;
d) tidak didukung oleb masyarakat;
e) dana tidak cukup.
5) Beda perusabaan manufaktur dengan perusabaan dagang adalab terletak
pada tujuan membeli barang. Perusabaan manufaktur membeli barang
untuk diolab menjadi barang jadi kemudian dijual, sedangkan
perusahaan dagang beli barang langsung dijual.
RANGKUMAN------------------------------------
Perencanaan merupakan salab satu dari fungsi manajemen dan
penganggaran merupakan salab satu jenis perencanaan. Penganggaran
meliputi penganggaran perusabaan dan penganggaran bukan perusabaan.
Penganggaran perusabaan berarti penganggaran untuk organisasi yang
bertujuan mencari laba, sedangkan penganggaran bukan perusabaan
(penganggaran nirlaba) berarti penganggaran untuk organisasi yang tidak
bertujuan mencari laba.
Penganggaran beda dengan anggaran, perencanaan beda dengan
rencana. Perencanaan adalah proses menyusun rencana, sedangkan
rencana adalab basil perencanaan. Penganggaran adalab proses
menyusun anggaran, sedangkan anggaran adalah basil penganggaran.
Rencana dapat dinyatakan dalam angka (kuantitatif) tetapi dapat juga
tidak dinyatakan dalam angka (kuantitatif), sedangkan anggaran
dinyatakan dalam angka (kuantitatif) dan umumnya dalam satuan mata
26. 1.26 PENGANGGARAN e
uang. Penganggaran sangat erat hubungannya dengan akunting, karena
penganggaran merupakan salah satu bidang akunting dan termasuk
bagian akunting manajemen.
Anggaran banyak manfaatnya sebagai alat pelaksanaan pekerjaan,
tetapi anggaran juga mempunyai kelemahan, sebab anggaran dibuat
berdasarkan asumsi, bila asumsinya berubah maka anggaran kurang
bermanfaat, kecuali direvisi sesuai dengan perubahan asumsi.
TES FDRMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Penganggaran bagian dari ....
A. akunting keuangan
B. akunting manajemen
C. manajemen keuangan
D. pernyataan B & C benar
2) Arah untuk mencapai hasil akhir dalam suatu pekerjaan disebut ....
A. aturan
B. kebijakan
C. strategi
D. tujuan
4) Tujuan yang melukiskan ruang lingkup yang jelas serta memberikan arah
kepada usaha yang dilakukan dalamjangka pendek disebut ....
A. target
B. kebijakan
C. metode
D. standar
4) Suatu petunjuk, perintah, larangan, penghargaan, sanksi, dan kewajiban
dalam pelaksanaan pekerjaan disebut ....
A. aturan
B. kebijakan
C. strategi
D. tujuan
27. e EKMA4570/MODUL 1 1.27
5) Bimbingan berpikir bagi para bawahan dalam upaya mencapai tujuan
disebut ....
A. target
B. kebijakan
C. metode
D. standar
6) Cara yang ditetapkan untuk melaksanakan tugas tertentu disebut ....
A. target
B. kebijakan
C. metode
D. standar
7) Kesatuan pengukuran yang ditetapkan sebagai patokan dalam
pelaksanaan pekerjaan disebut ....
A. target
B. kebijakan
C. metode
D. standar
8) Cara mencapai tujuan yang harms diikuti oleh setiap bagian dalam
perusahaan (organisasi) disebut ....
A. metode
B. strategi
C. standar
D. kebijakan
9) Kegiatan yang berfungsi untuk membahas dan menentukan kegiatan
yang harus dilakukan dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan disebut ....
A. prosedur
B. kebijakan
C. program
D. standar
10) Urutan seri tugas yang saling berhubungan dan diadakan untuk
menjamin pelaksanaan kerja yang seragam disebut ....
A. prosedur
B. kebijakan
C. program
D. standar
28. 1.28 PENGANGGARAN e
Cocokkanlahjawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan =----------x 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% =baik sekali
80 - 89% =baik
70 - 79% =cukup
< 70% =kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
29. e EKMA4570/MODUL 1 1.29
KEGIATAN BELAL.JAR 2
Fungsi dan Macam Anggaran
egiatan Belajar 2 menjelaskan tentang fungsi dan macam anggaran.
Anggaran merupakan alat manajemen, oleh karena itu fungsi
anggaran mempunyai kaitan erat dengan fungsi manajemen. Hal inilah
nantinya yang akan dijelaskan dalam fungsi anggaran. Anggaran ada
beberapa macam dan dapat ditinjau dari beberapa segi, antara lain dapat
ditinjau dari tujuh segi. Ketujuh segi tinjauan inilah yang akan dijelaskan
pada macam anggaran dalam kegiatan belajar ini.
A. FUNGSI ANGGARAN
Anggaran hanya alat, bagaimanapun baiknya suatu alat, bagaimanapun
baiknya suatu anggaran, tidak akan berfungsi dengan baik hila manusia yang
menggunakan alat tersebut tidak dapat-menggunakannya dengan baik.
Anggaran memiliki fungsi yang sama dengan manajemen yang meliputi
fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Hal ini disebabkan
anggaran mempunyai fungsi sebagai alat manajemen dalam melaksanakan
fungsinya. Proses dari fungsi manajemen dapat digambarkan seperti Gambar
1.7
PERENCANAAN
Umpan balikl Umpan majLJ
. .. ..... ... ........ ..
- --- -/ '/ '
: PENGAWASAN ', : PELAKSANAAN '.
' '. '
' /
' /
Gambar 1.7.
Proses Manajemen
30. 1.30 PENGANGGARAN e
Pada Gambar 1.7 tampak fungsi manajemen dimulai dari fungsi
perencanaan (planning), kemudian diadakan pelaksanaan (actuating) dan
perencanaan memberikan proses umpan maju dalam pelaksanaan pekerjaan
sehari-hari, setelah dilakukan pelaksanaan, barulah diadakan pengawasan
(controlling), dan pengawasan memberikan proses umpan balik dalam
perencanaan, artinya pengawasan melakukan evaluasi dengan cara
membandingkan rencana dengan realisasi, apakah pekerjaan sudah
dilaksanakan sesuai rencana.
1. Perencanaan
Anggaran sebagai alat perencanaan juga harus memperhatikan hubungan
(kaitan) anggaran yang satu dengan anggaran yang lain, misalnya antara
anggaran beban distribusi barang yang dijual dengan anggaran barang yang
dijual, apakah peningkatan anggaran beban distribusi diikuti dengan
peningkatan anggaran barang yang dijual (anggaran jualan).
Aspek lain yang penting dari perencanaan dengan menggunakan
anggaran adalah perencanaan dana yang tersedia seefisien mungkin. Semua
belanja memerlukan dana (uang), dan dana adalah sumber daya yang langka,
sudah menjadi kebiasaan bahwa seringkali keperluan dana melebihi dana
yang tersedia. Oleh karena itu, para penyusun anggaran harus
memperhitungkan berbagai kemungkinan belanja dana yang ada, dan
menentukan kemungkinan mana yang paling menguntungkan bagi
perusahaan. Jadi, salah satu fungsi anggaran adalah menentukan reneana
belanja dan sumber dana yang ada seefisien mungkin.
Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang
teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata/jelas dalam unit dan
uang.
Misalnya laba tahun 2016 direncanakan setinggi-tingginya. Rencana
yang dirumuskan dengan kata "setinggi-tingginya" tidak jelas maksudnya,
karena laba setinggi-tingginya bagi perusahaan yang satu tidak sama dengan
perusahaan yang lain. Dalam anggaran, rencana laba setinggi-tingginya
dirumuskan secara teliti dan nyata, yaitu dinyatakan secara kuantitatif.
Misalnya laba tahun 2016 yang harus dicapai Perusahaan Kecap Sehat
direncanakan setinggi-tingginya Rp2.835.872,00.
31. e EKMA4570/MODUL 1 1.31
2. Pelaksanaan
Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan, artinya sebelum
pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu mendapat persetujuan yang
berwenang (terutama dalam hal keuangan).
Pekerjaan disetujui, dilaksanakan bila ada anggarannya, bila tidak
menyimpang dari anggaran. Beli kendaraan tidak akan disetujui bila tidak
ada anggarannya, beli bahan lebih mahal daripada anggaran juga tidak akan
disetujui, sebab semua itu akan mengganggu keuangan perusahaan bila
disetujui.
Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga
pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (laba).
Jadi anggaran penting untuk menyelaraskan (koordinasi) setiap bagian
kegiatan, seperti: Bagian Pemasaran, Bagian Umum, Bagian Produksi, dan
Bagian Keuangan.
Contoh:
Untuk mencapai laba tahun 2016 sebesar Rp2.835.872,00 misalnya Bagian
Pemasaran harus menjual pada tahun 2016:
Kecap sedang 12.000 botol @ Rp533,33
Kecap minis 24.000 botol @ Rp650,00
Kecap asin 18.000 botol @ Rp533,33
Jumlah 54.000 botol
=Rp 6.400.000,00
=Rp15.600.000,00
=Rp 9.600.000,00
=Rp31.600.000,00
Bagian Produksi pada tahun 2016 harus memproduksi;
Kecap sedang sebanyak 12.020 botol
Kecap manis sebanyak 23.985 botol
Kecap asin sebanyak
Jumlah
18.010 botol
54.015 botol
Bagian Keuangan harus menyediakan dana pada tahun 2016, triwulan:
I = Rp 4.287.991,00
II = Rp 7.191.279,00
III = Rp 7.011.271,00
IV = Rp 7.840.723,00
Jumlah = Rp26.331.264,00
Bagian Umum pada tahun 2016 harus menyediakan tenaga kerja yang
diperlukan:
32. 1.32
Tenaga produksi
Tenaga pemasaran
Tenaga lainnya
Jumlah
20 orang
100 orang
15 orang
135 orang
PENGANGGARAN e
Bila salah satu bagian (departemen) saja tidak dapat melaksanakan tugas
sesuai dengan yang direncanakan maka bagian lain juga tidak dapat
melaksanakan tugasnya sesuai rencana. Dengan demikian tiap bagian harus
melaksanakan tugasnya secara selaras, terarah, terkoordinir sesuai dengan
yang direncanakan atau yang telah ditetapkan dalam anggaran.
3. Pengawasan
Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling). Pengawasan berarti
mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara:
a. memperbandingkan realisasi dengan reneana (anggaran);
b. melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (apabila terdapat
penyimpangan yang merugikan).
Misalnya jualan kecap manis yang dianggarkan tahun 2016 sebanyak
24.000 botol RpRp650,00 = Rp15.600.000,00, namun dalam realisasinya
hanya terjual 20.000 botol @ Rp650,00 = Rp13.000.000,00. Sekalipun harga
jual per botol sama dengan anggaran yaitu Rp650,00, namun karena unit
yang terjual di bawah dari yang dianggarkan yaitu hanya 20.000 botol
sedangkan yang dianggarkan 24.000 botol maka akibatnya jumlah jualan
tahun 2016 yang dapat direalisasi hanya Rp13.000.000,00, yaitu di bawah
dari yang dianggarkan sebesar Rp15.600.000,00. Berdasarkan basil
perbandingan tersebut diadakan perbaikan. Bila tidak tercapainya jualan
tersebut disebabkan kurang aktifnya Bagian Penjualan, maka usaha perbaikan
yang dapat dilakukan adalah memotivasi (merangsang) Bagian Penjualan,
misalnya dengan cara memberi komisi atau bonus.
Komisi diberikan dalam persentase tertentu dari barang. Yang dijual,
misalkan seorang pegawai mampu menjual Rp1.000.000,00 dan komisi 10%
dari barang yang dijual, berarti komisi yang diterima pegawai tersebut 10% x
Rp1.000.000,00 = Rp100.000,00.
Bonus diberikan kepada bagian penjualan maupun bagian produksi
sebagai hadiah karena mencapai target tertentu. Bonus diberikan kepada
33. e EKMA4570/MODUL 1 1.33
bagian produksi, karena bagian produksi mampu menyediakan barang yang
diberikan untuk dijual pada tingkat tertentu.
Anggaran sebagai alat pengawasan dipakai sebagai pegangan oleh
manajer yang bertanggung jawab menjalankan operasi untuk mengadakan
penilaian dari basil yang dicapainya. Dapatan (revenues) sesungguhnya yang
diperoleh maupun beban (expenses) sesungguhnya yang dikorbankan dapat
dinilai balk atau jelek hila dihubungkan dengan data yang telah dianggarkan,
dan juga hila dihubungkan dengan perubahan kondisi sejak anggaran disusun
B. MACAM ANGGARAN
Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandangan berikut
• •
lnl.
1. Dari segi dasar penyusunan, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan
interval (kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya
merupakan suatu serf anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat
aktivitas (kegiatan) yang berbeda. Misalnya anggaran jualan disusun
berkisar antara 500 unit sampai 1.000 unit. Anggaran variabel
disebut juga dengan anggaran fleksibel.
b. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu
tingkat kapasitas tertentu. Misalnya jualan direncanakan 1.000 unit,
dengan demikian anggaran lainnya-dibuat berdasarkan anggaran
jualan 1.000 unit. Anggaran tetap disebut juga dengan anggaran
static.
2. Dari segi cara penyusunan, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu
periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun
setiap akhir periode anggaran
b. Anggaran kontinu, adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan
perbaikan anggaran yang pernah dibuat, misalnya tiap bulan
diadakan peruraikan sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun
mengalami perubahan.
3. Dari segi jangka waktunya, anggaran terdiri dari:
34. 1.34 PENGANGGARAN e
a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), adalah anggaran yang
dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun.
Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka
pendek.
b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis), adalah anggaran
yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun Anggaran
untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka
panjang yang disebut anggaran modal (capital budget). Anggaran
jangka panjang tidak mesti berupa anggaran modal. Anggaran
jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran
jangka pendek.
4. Dari segi bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan
anggaran keuangan. Kedua anggaran ini hila dipadukan disebut
"anggaran induk (master budget)". Anggaran induk yang
mengkonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka
pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah
lagi menjadi anggaran triwulanan dan anggaran triwulanan dipecah lagi
menjadi anggaran bulanan.
a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran
rugi-laba. Anggaran operasional antara lain terdiri dari: anggaran
jualan, anggaran biaya pabrik, anggaran biaya bahan baku, anggaran
biaya tenaga kerja langsung. anggaran biaya overhead pabrik,
anggaran beban usaha, dan anggaran rugi-laba.
b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran
neraca. Anggaran keuangan, antara lain terdiri dari: anggaran kas,
anggaran putang, anggaran sediaan, anggaran utang, dan anggaran
neraca.
Hubungan anggaran operasional dengan anggaran keuangan dapat
dijelaskan dengan Gambar 1.8.
36. 1.36 PENGANGGARAN e
5. Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung,
Anggaran
6. Biaya Overhead Pabrik dibuat berdasarkan Anggaran Produk.
7. Anggaran Rugi-Laba dibuat berdasarkan Anggaran Jualan, Anggaran
Beban
8. Usaha, Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja
Langsung, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik.
9. Anggaran Cadangan Depresiasi Aktiva Tetap dibuat berdasarkan
Anggaran Beban Usaha, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik.
10. Anggaran Utang dibuat berdasarkan Anggaran Biaya Bahan Baku,
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Anggaran Biaya Overhead
Pabrik.
11. Anggaran Modal Sendiri dibuat berdasarkan Anggaran Rugi-Laba.
12. Anggaran Kas metode langsung dibuat berdasarkan Anggaran Utang,
Anggaran Piutang, Anggaran Jualan, Anggaran Beban Usaha, Anggaran
Biaya Bahan Baku, Anggaran Tenaga Kerja Langsung, dan Anggaran
Biaya Overhead Pabrik. Anggaran kas metode tidak langsung dibuat
berdasarkan anggaran rugi-laba dan neraca.
13. Anggaran Neraca dibuat berdasarkan Anggaran Kas, Anggaran Piutang,
Anggaran Sediaan, Anggaran Cadangan Depresiasi Aktiva Tetap, dan
Anggaran Modal . Sendiri.
5. Dari segi kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam
anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif
merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran
keuangan yang disusun secara lengkap.
b. Anggaran parsial, adalah anggaran yang disusun tidak secara
lengkap, anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu
saja. Misalnya karena keterbatasan kemampuan maka hanya dapat
menyusun anggaran operasional.
6. Dari segi fungsinya, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran apropriasi (appropriation budget), adalah anggaran yang
diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk
manfaat lain. Misalnya basil menjual barang X sebesar
Rp100.000,00 dianggarkan untuk melunasi utang usaha sebagai
37. e EKMA4570/MODUL 1 1.37
akibat membeli barang X secara kredit sebesar Rp1.00.000,00.
Dengan demikian hasil menjual barang X sebesar Rp100.000,00
tidak boleh dianggarkan untuk membayar gaji atau keperluan
lainnya, selain untuk melunasi utang usaha tersebut.
b. Anggaran kinerja (performance budget), adalah anggaran yang
disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam
organisasi (perusahaan) misalnya untuk menilai apakah biaya/beban
yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui
batas. Contoh: biaya bahan baku (BBB) dianggarkan bulan ini
sebesar Rp20.000,00, kemudian dalam pelaksanaannya apakah biaya
bahan baku bulan ini tidak melebihi Rp20.000,00, hila melebihi
Rp20.000,00, sedangkan tingkat produksi tidak berubah dan hal-hal
lain juga tidak berubah. berarti biaya bahan baku tersebut tidak
efisien.
7. Dari segi metode penentuan harga pokok produk anggaran terdiri atas:
a. Anggaran tradisional (traditional budget) atau anggaran
konvensional (conventional budget), terdiri atas~ anggaran berdasar
fungsional (junctional based budget) dan anggaran berdasar sifat
(characteristic based budget). Anggaran berdasar fungsional dibuat
menggunakan metode penentuan harga pokok penuh (full costing),
sedangkan anggaran berdasar sifat dibuat menggunakan metode
penentuan harga pokok variabel (variable costing). Anggaran
berdasar fungsional dapat digunakan untuk menyusun anggaran
induk atau anggaran tetap, tetapi tidak dapat digunakan untuk
menyusun anggaran variabel. Anggaran berdasar sifat biasanya
digunakan untuk menyusun anggaran variabel, tetapi bisa juga
digunakan untuk menyusun anggaran induk.
b. Anggaran berdasar kegiatan (activity based budget) dibuat
menggunakan metode penentuan harga pokok berdasar kegiatan
(activity based costing). Anggaran ini dapat digunakan untuk
menyusun anggaran variabel dart anggaran induk. Penganggaran
tradisional (traditional budgeting) dan penganggaran berdasar
kegiatan (activity based budgeting) dapat dijelaskan dengan Gambar
1.9.
38. 1.38
Penentuan Harga
Pokok PenuH
· -~-Full- Costing~;.- -- -
" . . -.
Penganggaran
Berdasar Fungsional
(1Functionai-Basea
--- · -- --Budgeting~;.----- ----
Penentuan Harga
Pokok variabel
(Variable -Cost1ng)
Penganggaran
Berdasar Sifat
(I CharacteristicB-asea
Budgeting~:.
. .......-·'----a-·,_________,,-,7 _,J .... ......
v
Penentuan Harga Pokok Tradisional QTraditional Costing·;:
.. .. .. ....... .. . . ........ ........... . ... ... ... .... ....
Penganggaran Tradisional (IFTraditional Budgetin9:.
Gambar 1.9.
PENGANGGARAN e
Penentuan Harga PokoKI
· -·-serdasar Kegiatart- ---·
(Variable Costing)
Penganggaran Berdasa~
Ke-giatan ~ CharacteristiC!
Based Budgeting;,
Penganggaran Tradisional dan Penganggaran Berdasar Kegiatan
Penganggaran berdasar fungsional dan penganggaran berdasar sifat
keduanya termasuk penganggaran tradisional. Ditinjau dari kepentingan
manajemen (internal) tampak pada Gambar 1.9 arus panah penganggaran
berdasar sifat lebih maju dibandingkan dengan penganggaran berdasar
fungsional, dan lebih maju lagi penganggaran berdasar kegiatan.
~!.l! LATIHANI .,_ _ _ _ , .
, 7 • • ' ( - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
.- - .____.....,. - .
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Anggaran berfungsi sebagai alat pengawasan. Jelaskan bagaimana cara
melakukan pengawasan. tersebut!
2) Apa yang Anda ketahui dengan anggaran induk?
3) Apa yang Anda ketahui dengan anggaran tradisional?
4) Apa yang Anda ketahui dengan anggaran tetap dan anggaran variabel?
5) Apa yang Anda ketahui dengan anggaran berdasar kegiatan?
39. e EKMA4570/MODUL 1 1.39
Jawaban Pelatihan
1) Pengawasan berarti melakukan penilaian atas pelaksanaan pekerjaan,
dengan cara: (a) membandingkan realisasi dengan anggaran (rencana),
dan (b) melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu.
2) Anggaran induk terdiri atas anggaran operasional dan anggaran
keuangan. Anggaran operasional bertujuan untuk menyusun anggaran
rugi-laba, sedangkan anggaran keuangan bertujuan untuk menyusun
anggaran neraca.
3) Anggaran tradisional terdiri atas anggaran berdasar fungsional dan
anggaran berdasar sifat.
4) Anggaran tetap adalah anggaran yang disusun berdasarkan kapasitas
tertentu, sedangkan anggaran variabel adalah anggaran yang disusun
berdasarkan interval kapasitas tertentu.
5) Anggaran berdasar kegiatan adalah anggaran yang disusun berdasarkan
penentuan harga pokok berdasar kegiatan.
RANGKUMAN
Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan memberikan
gambaran yang jelas dalam satuan barang dan uang. Anggaran berfungsi
sebagai alat pelaksanaan memberikan pedoman agar pekerjaan dapat
dilaksanakan secara selaras. Anggaran berfungsi sebagai alat
pengawasan, yaitu digunakan sebagai alat menilai pelaksanaan
pekerjaan.
Anggaran dapat dikelompokkan dari segi dasar penyusunan terdiri
atas: anggaran variabel dan anggaran tetap, dari segi penyusunan terdiri
atas anggaran periodik dan anggaran kontinu, dari segi jangka waktu
terdiri atas: anggaran jangka panjang dan anggaran jangka pendek, dari
segi bidangnya terdiri atas: anggaran operasional dan anggaran
keuangan, dari segi kemampuan menyusun terdiri atas: anggaran
komprehensif dan anggaran parsial, dari segi fungsinya terdiri atas
anggaran apropriasi dan anggaran kinerja, dari segi penentuan harga
pokok produk terdiri atas: anggaran tradisional dan anggaran berdasar
kegiatan.
40. 1.40 PENGANGGARAN e
TES FDRMATIF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut pemikiran
teliti karena anggaran memberikan gambaran yang ....
A. lebih nyata dalam unit dan uang
B. tidak nyata dalam unit dan uang
C. lebih nyata dalam unit barang
D. lebih nyata dalam satuan barang
2) Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga
pekerjaan dapat dilaksanakan secara ....
A. selaras dalam mencapai tujuan (laba)
B. serasi dalam pencapaian tugas
C. pernyataan A dan B benar keduanya
D. pernyataan A dan B tidak benar keduanya
3) Melakukan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan merupakan fungsi ....
A. perencanaan
B. pelaksanaan
C. pengawasan
D. koordinasi
4) Anggaran terdiri dari anggaran variabel dan anggaran tetap dari segi ....
A. dasar penyusunan
B. cara penyusunan
C. jangka waktu
D. bidangnya
5) Anggaran terdiri atas anggaran periodik dan anggaran kontinu dari
•
seg1 ....
A. dasar penyusunan
B. cara penyusunan
C. jangka waktu
D. bidangnya
6) Anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan dari
•
seg1 ....
A. dasar penyusunan
B. cara penyusunan
41. e EKMA4570/MODUL 1 1.41
C. jangka waktu
D. bidangnya
7) Anggaran untuk menyusun anggaran rugi-laba disebut ....
A. anggaran periodik
B. anggaran kontinu
C. anggaran operasional
D. anggaran keuangan
8) Anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu
disebut ....
A. anggaran variabel
B. anggaran tetap
C. anggaran operasional
D. anggaran keuangan
9) Anggaran yang. dibuat menggunakan metode penentuan harga pokok
penuh (full costing) disebut ....
A. anggaran berdasar kegiatan
B. anggaran induk
C. anggaran berdasar fungsional
D. anggaran berdasar sifat
10) Anggaran induk terdiri atas ....
A. anggaran berdasar fungsional dan anggaran berdasar sifat
B. anggaran operasional dan anggaran keuangan
C. anggaran tradisional dan anggaran konvensional
D. anggaranjangka pendek dan anggaranjangka panjang
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - x 100%
Jumlah Soal
42. 1.42
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% =baik sekali
80 - 89% =baik
70 - 79% = cukup
< 70o/o =kurang
PENGANGGARAN e
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
43. e EKMA4570/MODUL 1 1.43
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif1
1) D. Pemyataan B & C benar.
2) D. Tujuan.
3) A. Target.
4) A. Aturan.
5) B. Kebijakan.
6) C. Metode.
7) D. Standar.
8) B. Strategi.
9) C. Program.
10) A. Prosedur.
Tes Formatif2
1) A. Lebih nyata dalam unit dan uang.
2) A. Selaras dalam mencapai tujuan (laba).
3) C. Pengawasan.
4) A. Dasar penyusunan.
5) B. Cara penyusunan.
6) C. Jangka waktu.
7) C. Anggaran operasional.
8) B. Anggaran tetap.
9) C. Anggaran berdasar fungsional.
10) B. Anggaran operasional dan anggaran keuangan.
44. 1.44
Anggaran
Anggaran apropriasi
(appropriation budget)
Anggaran berdasar
kegiatan (activity based
budget)
Anggaran jangka
pendek (anggaran
taktis)
Anggaran jangka
panjang (anggaran
strategis)
Anggaran keuangan
Anggaran kontinu
Anggaran
komprehensif
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PENGANGGARAN e
Glosarium
merupakan basil menyusun anggaran,
sedangkan penganggaran adalah proses
menyusun anggaran.
anggaran yang diperuntukan bagi tujuan
tertentu dan tidak boleh digunakan untuk
manfaat lain.
dibuat menggunakan metode penentuan harga
pokok berdasar kegiatan (activity based
costing).
anggaran yang dibuat denganjangka waktu
paling lama sampai satu tahun. Anggaran
untuk keperluan modal kerja merupakan
anggaran jangka pendek.
anggaran yang dibuat denganjangka waktu
lebih dari sate tahun. Anggaran untuk
keperluan investasi barang modal merupakan
anggaran jangka panjang yang disebut
anggaran modal (capital budget). Anggaran
jangka panjang tidak mesti berupa anggaran
modal. Anggaran jangka panjang diperlukan
sebagai dasar penyusunan anggaran jangka
pendek.
anggaran yang bertujuan untuk menyusun
anggaran neraca. anggaran kinerja
(performance budget), adalah anggaran yang
disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang
dilakukan dalam organisasi (perusahaan)
misalnya untuk menilai apakah biaya/beban
yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas
tidak melampaui batas.
anggaran yang dibuat untuk mengadakan
perbaikan anggaran yang pemah dibuat.
rangkaian dari berbagai macam anggaran yang
disusun secara lengkap. Anggaran
45. e EKMA4570/MODUL 1
Anggaran neraca
Anggaran operasional
Anggaran parsial
Anggaran periodik
Anggaran tetap
Anggaran tradisional
(traditional budget)
atau anggaran
konvensional
(conventions budget)
Anggaran variabel
Aturan (rules)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
1.45
komprehensif merupakan perpaduan dari
anggaran operasional dan anggaran keuangan
yang disusun secara lengkap.
anggaran berupa daftar yang disusun secara
bersistem tentang aktiva, utang, dan modal dari
suatu organisasi pada saat tertentu.
anggaran untuk menyusun anggaran rugi-laba.
anggaran yang disusun tidak secara lengkap,
anggaran yang hanya menyusun bagian
anggaran tertentu saja.
anggaran yang disusun untuk satu periode
tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun
yang disusun setiap akhir periode anggaran.
anggaran rugi-laba adalah anggaran berupa
daftar yang disusun secara bersistem tentang
dapatan (revenues), beban (expenses), rugi dan
laba yang diperoleh suatu perusahaan selama
periode tertentu.
anggaran yang disusun berdasarkan suatu
tingkat kapasitas tertentu. Anggaran tetap
disebut juga dengan anggaran statis.
terdiri atas anggaran berdasar fungsional
(junctional based budget) dan anggaran
berdasar sifat (characteristic based budget).
Anggaran berdasar fungsional dibuat
menggunakan metode penentuan harga pokok
penuh (full costing), sedangkan anggaran
berdasar sifat dibuat menggunakan metode
penentuan harga pokok variabel (variable
costing).
anggaran yang disusun berdasarkan interval
(kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada
intinya merupakan suatu serf anggaran yang
dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas
(kegiatan) yang berbeda.
suatu petunjuk, perintah, larangan,
kompensasi, hak, sanksi, dan kewajiban dalam
46. 1.46
Bahan baku
Beban (expenses)
Biaya (cost)
Biaya administrasi dan
umum
Biaya bahan baku
(BBB)
Biaya bukan usaha
Biaya konversi
Biaya overhead pabrik
(BOP)
Biaya pabrik
Biaya penjualan
Biaya tenaga kerja
langsung (BTKL)
Biaya usaha
Biaya utama
Dapatan (revenues)
Harga pokok (cost)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PENGANGGARAN e
pelaksanaan pekerjaan. Aturan dibuat untuk
semua pihak yang terdapat dalam lingkungan
yang bersangkutan.
bahan utama produk, bahan langsung produk.
harga pokok (cost) yang bermanfaat dan telah
habis dipakai untuk memperoleh laba.
dalam arti sempit sama dengan harga pokok
(cost).
biaya usaha dikurang biaya penjualan.
bahan baku dipakai dalam satuan uang.
biaya sampingan usaha, bagi perusahaan bukan
lembaga keuangan, seperti beban bunga.
biaya untuk mengubah bahan baku menjadi
produk.
biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung. BBB dan BTKL
merupakan biaya utama.
biaya yang terjadi di pabrik periode sekarang
(periode ini).
biaya yang terjadi untuk kepentingan penjualan
produk utama.
upah tenaga kerja langsung yang harus
dibayar.
biaya kegiatan pokok perusahaan, selain harga
pokok barang terjual. Biaya usaha terdiri atas
biaya penjualan dan biaya administrasi dan
umum.
biaya yang langsung berhubungan dengan
produk. Biaya konversi terdiri atas BTKL dan
BOP.
merupakan jumlah yang dibebankan kepada
langganan untuk barang dan jasa yang dijual.
nilai sesuatu yang dikorbankan dalam satuan
uang untuk memperoleh harta.
47. e EKMA4570/MODUL 1
Kebijakan (policy)
Metode
Organisasi
(organization)
Penganggaran
Perencanaan
Pengorganisasian
(organizing)
Perusahaan agraris
Perusahaan dagang
Perusahaan ekstraktif
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
1.47
petunjuk menyeluruh secara lisan, tertulis atau
yang diimplikasi yang menetapkan batas
umum serta arab tindakan yang akan
dilaksanakan.
suatu cara yang ditetapkan untuk
melaksanakan suatu tugas tertentu.
salah satu jenis rencana pembagian kerja dari
sekelompok orang untuk bekerja sama
mencapai tujuan bersama.
perencanaan keuangan suatu organisasi.
Penganggaran adalah proses menyusun
rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif
dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang
berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang
mungkin dapat dilakukan dan bagaimana cara
melakukannya. perencanaan merupakan upaya
tindakan berhati-hati sebelum melakukan
sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil
dengan baik.
proses, cara, perbuatan mengorganisasi. Dalam
hal ini diatur dan ditentukan tugas
pekerjaannya, macam pekerjaannya, sifat
pekerjaannya, pola kesatuan kerjanya, siapa
yang akan melakukan, apa alatnya, bagaimana
keuangannya, dan fasilitas lainnya.
perusahaan yang melakukan kegiatan di bidang
pertanian, perkebunan, petemakan, perikanan,
yang -hasilnya untuk dijual.
perusahaan yang membeli barang untuk dijual
tanpa mengubah bentuk barang yang dibeli
tersebut.
perusahaan yang mengambil (mengeksploitasi)
kekayaan alam yang tersedia dengan maksud
untuk dijual tanpa harus mengubah bentuk
barang yang diambil tersebut.
48. 1.48
Perusahaan jasa
Perusahaan industri
Produk
Produksi
Program
Prosedur
Skedul (Jadwal)
Standar
Strategi
Skenario
Tenaga kerja langsung
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PENGANGGARAN e
perusahaan yang menerima uang jasa dari
kegiatannya menyediakan aktiva (harta),
tenaga untuk pelayanan kepada klien
(langganan). Contohnya: jasa keuangan, jasa
angkutan, jasa perawatan, jasa penyewaan, jasa
konsultan, dan lain-lain.
perusahaan yang mengolah suatu benda
menjadi produk tertentu untuk dijual. Industri
dalam arti luas meliputi barang dan jasa.
lndustri dalam anti sempit hanya meliputi
barang. Perusahaan industri dalam anti sempit
disebut perusahaan manufaktur atau
perusahaan pabrikase.
basil produksi, dapat berupa barang dan jasa.
Bila industri dalam anti sempit maka
produknya berupa barang. Dalam buku ini
digunakan industri dalam anti sempit.
proses mengolah benda menjadi produk
tertentu.
suatu kegiatan yang berfungsi untuk
membahas dan menentukan kegiatan yang
harus dilakukan dalam usahanya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
merupakan urut-urutan seri tugas yang saling
berhubungan dan diadakan untuk menjamin
pelaksanaan kerja yang seragam.
data rincian waktu kegiatan yang direncanakan
merupakan kesatuan pengukuran yang
ditetapkan sebagai patokan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
merupakan cara mencapai tujuan yang harus
diikuti oleh setiap bagian dalam perusahaan.
rencana lakon dalam film, drama dan
sejenisnya berupa adegan demi adegan yang
tertulis secara terperinci.
tenaga kerja manusia yang langsung membuat
produk.
49. e EKMA4570/ MODUL 1
Tujuan khusus (target)
Tujuan umum (goal)
•
•
•
•
1.49
tujuan yang melukiskan ruang lingkup yang
jelas serta memberikan arah kepada usaha yang
dilakukan dalamjangka pendek.
tujuan yang menyatakan secara luas keadaan
atau kedudukan di waktu yang akan datang dan
basil akhir dari aktivitas perusahaan dalam
jangka panjang.
50. 1.50 PENGANGGARAN e
Daftar Pustaka
Moeliono, Anton M, dkk. (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Rl, Balai Pustaka.
Nafarin, M. (2004). Akuntansi, Pendekatan Siklus dan Pajak untuk
Perusahaan Industri dan Dagang. Jakarta, Ghalia Indonesia.
Nafarin, M. (2004). Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi. Jakarta,
Salemba Empat.
Winardi. (1979). Asas-asas Manajemen. Bandung, Alumni.
Winardi. (1984). Pengawasan Budgeter dan Biaya Standar. Bandung,
Alumni.
Welsch, Glenn A., Ronald W. Hilton, Paul N. Gordon. (1996). Anggaran,
Perencanaan dan Pengendalian Laba. Buku I. Terjemahan
Purwatiningsih dan Maudy Warouw. Jakarta: Salemba Empat.
Kembali ke Daftar lsi..
51. MDDUL 2
Penyusunan Anggaran Operasional I
Drs. M. Nafarin, M.M.
PENDAHULUAN
odul dua ini terdiri atas dua Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1
~ menjelaskan tentang peramalan jualan, dan Kegiatan Belajar 2
menjelaskan tentang penyusunan anggaran jualan.
Peramalan merupakan fungsi manajemen yang pertama sebelum fungsi
perencanaan (penganggaran). Oleh karena itu, peramalan jualan sangat
penting dalam penganggaran jualan. Ketepatan dalam membuat ramalan
jualan akan menentukan penyusunan anggaran jualan, dan anggaran jualan
merupakan anggaran yang menentukan anggaran lainnya. Karena pentingnya
peramalan jualan maka pada modul ini untuk Kegiatan Belajar 1 tentang
peramalan jualan dibahas bermacam metode peramalan jualan, mulai metode
pendapat sampai analisis trend garis lurus, analisis trend bukan garis lurus,
analisis regresi sederhana, dan analisis regresi berganda.
Analisis trend terdiri atas trend garis lurus dan trend bukan garis lurus.
Analisis trend garis lurus (linear) terdiri atas: metode momen dan metode
kuadrat terkecil. Analisis trend bukan garis lurus terdiri atas: trend parabola
kuadrat, trend eksponensial, dan trend eksponensial yang diubah. Dalam
analisis trend dilengkapi juga dengan standar kesalahan peramalan (SKP)
untuk memilih metode yang cocok dalam peramalan jualan.
Analisis regresi sederhana digunakan dalam peramalan jualan bila hanya
terdapat satu variabel terikat (Y) dan satu variabel bebas (X), tetapi bila
terdapat satu variabel terikat (jualan) dan ada lebih dari satu variabel bebas
maka digunakan dalam peramalan jualan adalah analisis regresi berganda.
Dalam modul ini analisis regresi berganda hanya membahas satu variabel
terikat (Y) dan dua variabel bebas (X), hal ini disebabkan bila variabel bebas
lebih dari dua (semakin banyak) memerlukan perhitungan yang semakin rum
it, terkecuali menggunakan program komputer.
Secara khusus setelah mempelajari modul ini anda diharapkan mampu:
1. menjelaskan metode ramalan jualan;
52. 2.2 PENGANGGARAN e
2. menjelaskan kebaikan dan keburukan metode ramalan;
3. membuat ramalan jualan dengan bermacam metode;
4. menjelaskan pengertian anggaran jualan;
5. menjelaskan kegunaan anggaranjualan;
6. menjelaskan faktor yang mempengaruhi anggaran jualan;
7. menyusun anggaran jualan.
53. e EKMA4570/MODUL 2 2.3
KEGIATAN BELAL.JAR 1
Peramalan Jualan
ada Kegiatan Belajar 1 menjelaskan tentang peramalan jualan, meliputi:
metode ramalan jualan, kebaikan dan keburukan metode ramalan jualan,
dan membuat ramalan jualan.
A. METODE RAMALAN JUALAN
Telah dikemukakan fungsi manajemen oleh George R. Terry terdiri atas
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan
(actuating), dan pengawasan (controlling). Dalam kaitannya dengan
peramalan (forecasting), L.F Orwick mengemukakan fungsi manajemen yang
terdiri dari peramalan (forecasting), perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengkomandoan (commanding),
pengkoordinasian (coordinating), pengawasan (controlling). Dari fungsi
manajemen yang dikemukakan oleh Orwick tersebut berarti proses kegiatan
manajemen dimulai dari peramalan (forecasting) setelah itu baru dilakukan
perencanaan (planning), baru kemudian fungsi manajemen yang lain. Pada
Gambar 1.2 tampak anggaran jualan (rencana jualan) dibuat berdasarkan
ramalan jualan.
Peramalan jualan merupakan proses kegiatan memperkirakan produk
yang akan dijual pada waktu yang akan datang dalam keadaan tertentu dan
dibuat berdasarkan data yang pemah terjadi dan atau mungkin akan terjadi.
Peramalan (forecasting) adalah proses kegiatan meramalkan suatu
kejadian yang mungkin terjadi pada masa akan datang dengan cara mengkaji
data yang ada. Jualan artinya hasil proses menjual atau yang dijual atau hasil
penjualan. Penjualan artinya proses menjual. Menjual artinya menyerahkan
sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu. Peramalan jualan berarti
proses meramalkan produk yang dijual dari perusahaan tertentu dan pada saat
tertentu. Peramalan jualan merupakan faktor penting dalam perencanaan
perusahaan, karena peramalan jualan akan menentukan anggaran jualan, dan
anggaran jualan menentukan anggaran produk, anggaran biaya pabrik,
anggaran beban usaha, anggaran kas, anggaran rugi-laba dan anggaran
neraca.
54. 2.4 PENGANGGARAN e
Teknik membuat ramalan jualan dapat dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif atau gabungan keduanya.
1. Metode Kualitatif
Ramalan jualan yang dibuat secara kualitatif dengan menggunakan
metode pendapat para tenaga penjual, metode pendapat para manajer divisi
penjualan, metode pendapat eksekutif, metode pendapat para ahli, dan
metode pendapat survei konsumen.
a. Pendapat para tenaga penjual
Pendekatan ini menekankan pertimbangan dan keahlian dari para tenaga
penjual. Partisipasi tingkat tinggi dari bawah ke atas sangat ditekankan.
Metode ini sering digunakan oleh perusahaan kecil, dan perusahaan yang
hasil produknya berjumlah sedikit.
b. Pendapat para manajer divisi penjualan
Pendekatan ini menekankan pertanggungjawaban dari manajer penjualan
daerah atau produk. Variasi dari pendekatan ini berdasarkan pada survei
informal dari pelanggan utama perusahaan, jualan diramalkan atas dasar
laporan yang dipersiapkan oleh perwakilan khusus perusahaan yang berkaitan
dengan pelanggan.
c. Pendapat para ahli
Orang yang berpengalaman dan ahli dalam bidang penjualan seringkali
dimintai pertimbangan untuk meramalkan jualan.
d. Pendapat eksekutif
Perusahaan kecil dan menengah sering menggunakan metode pendapat
juri dari eksekutif. Dalam bentuk paling sederhana, menyajikan pertimbangan
kombinasi atau pendapat dari eksekutif tingkat atas dalam perusahaan
tersebut. Perusahaan kecil sering menggunakan prosedur yang sederhana,
dimulai dengan analisis data jualan historis menurut produk. dan daerah
sebagai suatu dasar untuk perencanaan jualan. Ramalan jualan awal dibuat
sebagai fungsi staf. Hasilnya kemudian disesuaikan oleh eksekutif penjualan
tingkat atas untuk faktor seperti kondisi ekonomi, kebijakan manajemen
penjualan, dan tujuan pertumbuhan yang ingin dicapai. Selanjutnya, ramalan
jualan sementara diberikan ke masing-masing manajer kantor pemasaran
55. e EKMA4570/MODUL 2 2.5
daerah (produk) untuk pertimbangan peninjauan kembali dan perbaikan yang
diusulkan.
e. Pendapat dari survei konsumen
Metode survei-konsumen juga dapat digunakan untuk meramalkan
jualan. Sasaran survei bisa berupa individu, rumah tangga, perusahaan,
departemen, negara, dan organisasi tertentu. Umumnya survei hanya meneliti
sampelnya saja. Untuk keperluan ramalan ditanyakan maksud atau rencana
orang (individu), rumah tangga, departemen, negara dan organisasi lainnya.
Misalnya individu ditanya bermaksud beli barang tertentu, kalau ya, berapa
jumlahnya.
2. Metode Kuantitatif
Ramalan jualan yang dibuat secara kuantitatif dapat menggunakan
analisis trend, analisis regresi, metode distribusi probabilitas, dan metode
analisis jalur produk.
a. Analisis trend
Analisis trend merupakan salah satu metode statistik yang mudah
digunakan dalam meramalkan Uualan). Analisis trend terdiri atas; trend garis
lurus dan trend bukan garis lurus. Trend garis lurus (linear) terdiri atas;
metode kuadrat terkecil dan metode bukan garis lurus antara lain trend
parabola kuadrat, trend eksponensial (logaritma). Analisis trend merupakan
analisis runtut waktu atau data berkala sebagai variabel bebas (X).
b. Analisis regresi
Analisis regresi juga termasuk metode statistik dalam meramalkan
Uualan). Analisis regresi terdiri atas regresi sederhana dan analisis regresi
berganda. Analisis regresi merupakan analisis antara variabel terikat (Y)
dengan variabel bebas (X). Variabel bebas yang mempengaruhi variabel
terikat digunakan untuk meramalkan variabel terikat. Bila variabel bebas
hanya ada satu digunakan analisis regresi sederhana, tetapi hila variabel
bebas lebih dari satu maka digunakan analisis regresi berganda. Untuk
analisis regresi berganda dalam modul ini hanya dikemukakan dua variabel
bebas, karena hila variabel bebas sangat banyak, perhitungannya lebih rumit,
dan sebaiknya menggunakan program komputer.
56. 2.6 PENGANGGARAN e
c. Metode distribusi probabilitas
Metode ini dapat digunakan untuk meramalkan jualan dengan cara
memakai variasi produk yang akan dijual dan membuat probabilitas masing-
masing taksiran variasi produk yang akan dijual.
d. Metode analisis lini produk
Metode analisis jalur produk atau lini produk dalam membuat ramalan
jualan sangat penting. Mengenai jalur produk (lini produk) dibahas lebih
lanjut pada Modul 4 Kegiatan Belajar 1. Ramalan jualan baik strategis
maupun taktis harus mencakup keputusan sementara tentang jalur produk
baru yang akan diperkenalkan, jalur produk lama yang akan dihapuskan,
inovasi dan produk campuran. Produk campuran adalah hubungan volume
antara dua produk atau lebih, misalkan anggaran jualan setahun 2.000 unit
produk X dan 2.500 produk Y sehingga berjumlah 4.500 unit. Masalahnya
apakah meningkatkan produk Y tanpa meningkatkan produk X atau
meningkatkan produk X tanpa meningkatkan produk Y. Masalah ini lebih
lanjut akan dibahas pada Modul 7 Kegiatan Belajar 1 tentang penyusunan
anggaran variabel perusahaan industri dengan pokok bahasan Manfaat
Metode Penentuan Harga Produk Variabel Dalam Pengambilan Keputusan,
yaitu keputusan meningkatkan produk tertentu.
B. KEBAIKAN DAN KEBURUKAN METODE RAMALAN JUALAN
Metode kualitatif dan metode kuantitatif tidak menjamin ketepatan
ramalan jualan dengan realisasi. Ramalan jualan akan mendekati realisasi
jualan, apabila ramalan jualan tersebut dapat disusun berdasarkan kontrak
jual beli (sales contract).
Setiap metode bagaimanapun baiknya, tentu ada keburukannya
(kelemahannya). Begitu juga dengan metode ramalan jualan yang
dikemukakan dalam modul ini.
1. Metode Kualitatif
Ramalan jualan yang dibuat secara kualitatif, seperti dengan
menggunakan metode pendapat para tenaga penjual, metode pendapat para
manajer divisi penjualan, dan metode pendapat eksekutif mempunyai
kebaikan (keunggulan), tetapi juga mempunyai keburukan (kelemahan)
dalam membuat ramalan jualan.
57. e EKMA4570/MODUL 2 2.7
a. Metode pendapat para tenaga penjual
Kebaikan metode pendapat para tenaga penjual adalah bahwa:
1) menanamkan tanggung jawab dan mereka merasa milik perusahaan;
2) ramalan dibuat oleh individu yang terdekat dengan pelanggan;
3) rencana awalnya disetujui oleh orang yang bertanggung jawab untuk
tercapainya tujuan penjualan.
Kelemahan metode pendapat para tenaga penjual adalah:
1) tenaga penjual (pramuniaga) mungkin terlalu optimis
ramalannya terlalu kecil untuk melindungi diri sendiri;
2) perhatian yang tidak cukup mungkin ditujukan untuk
• •
atau pesnrus,
variabel sebab
akibat yang luas. Para peserta tenaga penjual mungkin tidak memberikan
perhatian yang cukup kepada masalah selanjutnya sehingga evaluasi
potensi pasar tidak layak. Kelemahan ini dapat diatasi melalui
pendidikan tentang anggaran dan motivasi;
3) metode ini terbatas pada ramalan taktis jangka pendek, tujuan utama
dalam ramalan jualan seharusnya memaksimumkan laba jangka panjang
daripada jangka pendek.
b. Metode pendapat para manajer divisi penjualan
Metode ini juga mempunyai kebaikan dan keburukan dalam membuat
ramalan jualan. Kebaikan metode ini antara lain: (a) dapat digunakan secara
luas oleh perusahaan dari semua ukuran, (b) berguna dalam situasi jumlah
pelanggan terbatas. Keburukan metode ini antara lain digunakan untuk
ramalan jualan jangka pendek sehingga dapat mengabaikan memaksimalkan
laba jangka panjang.
c. Metode pendapat eksekutif
Metode ini juga mempunyai kebaikan karena sederhana, langsung dan
ekonomis sehingga sering digunakan. Kelemahannya antara lain:
(a) memerlukan pengalaman khusus, dan pengetahuan yang luas dan
(b) menghasilkan ramalan yang lebih atau kurang ilmiah.
d. Metode pendapat para ahli
Metode ini kebaikannya mudah dilakukan, tetapi kelemahannya bersifat
subjektif, artinya lebih mengandalkan orangnya daripada data yang
mendukung pendapat orang tersebut.
58. 2.8 PENGANGGARAN e
e. Metode pendapat dari survei konsumen
Metode pendapat dari survei konsumen keunggulannya bersifat objektif,
tetapi kelemahannya yang diteliti adalah sampel (tidak keseluruhan
konsumen) maka hasilnya taksiran saja.
Bila berbicara sampel maka kita berbicara populasi. Sekumpulan
konsumen adalah populasi. Beberapa konsumen yang dapat mewakili dari
sekumpulan konsumen disebut sampel. Sampel acak (random) adalah sampel
yang diambil dari populasi dengan peluang yang sama. Penyampelan adalah
proses pemilihan sejumlah unsur dari populasi, dengan cara mempelajarinya,
memahami sifatnya, dapat ditaksir sifat dari populasi.
2. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif seperti metode distribusi probabilitas juga
mempunyai kebaikan dan keburukan.
a. Metode distribusi probabilitas
Kebaikan metode distribusi probabilitas adalah adanya nilai tunggal pada
nilai yang
dikerjakan.
bergantung
probabilitas.
diharapkan dan distribusi probabilitas itu sendiri mudah
Kelemahan metode distribusi probabilitas adalah lebih
kepada taksiran manajemen dalam penentuan besarnya nilai
b. Ana/isis trend dan regresi
Metode ini selain mempunyai kebaikan karena menggunakan ramalan
yang ilmiah dan realistis (objektif), tetapi metode trend dan regresi juga
mempunyai kelemahan. Kelemahan metode trend dan regresi karena
menggunakan asumsi yang konstan (tetap), misalnya harga jual harus
mempunyai fungsi yang linear (garis lurus) dengan kuantitas barang yang
dijual. Sebagai contoh, harga jual per satuan harus sama untuk jumlah barang
yang dijual berapa pun banyaknya, padahal pada kenyataannya ada potongan
harga.
Beberapa data runtut waktu dalam analisis trend, seperti: data jualan
yang tersedia dalam satuan uang, data tersebut dipengaruhi oleh jumlah fisik
barang yang dijual dan harga jualnya. Adanya inflasi dan variasi harga dari
waktu ke waktu dapat menimbulkan masalah dalam analisis. Sebagai contoh,
meningkatnya harga jual per unit akan meningkatkan jumlah jualan dalam
satuan uang, padahal mungkin jumlah kuantitas barang yang terjual menurun.
59. e EKMA4570/MODUL 2 2.9
Jadi, analisis yang demikian berdasarkan asumsi (anggapan) harga konstan
(tidak berubah). Di samping anggapan harga jual tidak berubah, daya beli
konsumen juga diasumsikan tidak berubah, selera konsumen juga
diasumsikan tidak berubah, pesaing dan barang substitusi juga dianggap tidak
berubah, permintaan dianggap tetap, dan hal-hallain dianggap tidak berubah,
padahal kenyataannya dapat saja berubah.
Oleh karena analisis trend dan regresi menggunakan asumsi (anggapan)
yang konstan maka ramalan dengan analisis trend dan regresi tidak dapat
digunakan untuk ramalan jangka panjang, terkecuali anggapan konstan
tersebut dalamjangka panjang tidak berubah.
Metode survei konsumen dalam penelitian mengambil sampelnya saja.
Metode trend (regresi) juga demikian, dalam penelitian mengambil
sampelnya saja (hila populasi sampel yang teliti sangat banyak). Dengan
demikian metode trend (regresi) juga berdasarkan taksiran.
Dalam teknik regresi variabel bebas sangat banyak dan yang diteliti
kurang, juga akan menurunkan kualitas hasil penelitian.
C. MEMBUAT RAMALAN JUALAN
Membuat ramalan jualan secara kuantitatif dapat menggunakan metode
distribusi probabilitas, analisis trend, dan analisis regresi. Analisis trend
terdiri atas: analisis trend garis lurus dan analisis trend bukan garis lurus.
Analisis regresi terdiri atas: regresi sederhana, dan regresi berganda.
1. Metode Distribusi Probabilitas
Metode distribusi probabilitas dapat digunakan untuk meramalkan jualan
dengan cara menaksir variasi produk yang akan dijual, setelah itu memilih
angka tertentu untuk membuat kelas interval, dan titik tengah dari kelas
interval tersebut dipilih sebagai nilai kelas interval masing-masing.
Kemudian membuat probabilitas dengan cara untung-untungan, dan jumlah
probabilitas dari semua kemungkinan berjumlah satu atau 100%. Setelah itu
mengalikan setiap kemungkinan jualan dengan probabilitasnya untuk
mendapatkan nilai tertimbang (terbobot) masing-masing. Jumlah nilai
tertimbang merupakan nilai yang diharapkan dalam hal ini jualan yang
diramalkan.
Misalkan manajer penjualan menaksir jumlah suatu produk selama
sebulan bervariasi dari 0 sampai 20.000 unit namun tidak mungkin sampai
60. 2.10 PENGANGGARAN e
20.001 unit. Manajer penjualan memilih 5 angka tertentu dan probabilitas
dari masing-masing angka tersebut. Interval 0 sampai 20.000 unit dibagi
dalam 5 buah kelas interval, dan titik tengah dari kelas interval tersebut
dipilih sebagai nilai kelas interval masing-masing. Pendekatan ini
menghasilkan distribusi probabilitas seperti Tabel 2.1.
Tabel 2.1.
Distribusi Probabilitas
Jualan x Probabilitas =Nilai Tertimbang
1.000 unit 10°/o 100 unit
5.000 20°/o 1.000
9.000 35°/o 3.150
13.000 30°/o 3.900
17.000 5°/o 850
100°/o 9.900 Unit
Dengan demikian nilai yang diharapkan 9.900 unit yang merupakan
ramalan jualan sebulan.
2. Analisis Trend Garis Lurus
Trend merupakan gerakan lamban berjangka panjang dan cenderung
menuju ke satu arah, menaik atau menurun. Dalam suatu data runtut waktu
garis trend pada dasarnya garis regresi dan variabel bebas X merupakan
variabel waktu.
Analisis trend garis lurus (linear) terdiri atas: metode kuadrat terkecil
dan metode momen.
Dalam analisis trend tidak ada ketentuan jumlah data historis (n) yang
dianalisis, tetapi semakin banyak jumlah data (n) semakin baik basil
perhitungan analisis.
Misalnya: data jualan susu dari PT Imma selama 5 tahun, yaitu tahun
2011, 2012, 2013, 2014, 2015 masing-masing 130 unit, 145 unit, 150 unit,
165 unit dan 170 unit.
Dari data jualan susu selama 5 tahun (n = 5), dapat dihitung ramalan
jualan dengan menggunakan analisis trend garis lurus (metode kuadrat
terkecil dan metode momen), maupun dengan menggunakan analisis trend
bukan garis lurus sebagai berikut.
Analisis trend garis lurus terdiri atas metode kuadrat terkecil dan metode
momen yang dapat diuraikan sebagai berikut.
61. e EKMA4570/MODUL 2 2.11
a. Metode kuadrat terkecil
Trend garis lurus adalah suatu trend yang diramalkan naik atau turun
secara garis lurus. Variabel waktu sebagai variabel bebas dapat menggunakan
waktu tahunan, semesteran, bulanan, mingguan.
Ramalan jualan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square)
dapat dihitung dengan rumus:
Y =a+bX
b = ni:XY -I:XI:Y
ni:X2-(I:X)
2
a= I:Y -b I:X
n n
Y = Variabel terikat
X =Variabel bebas
a = Nilai konstan
b = Koefisien arah regresi
n = Banyaknya data
Untuk menggunakan rumus metode kuadrat terkecil dibuat Tabel 2.2 dan
dihitung sebagai berikut.
b = 5x1.620 -10xx760 = 8.100-7.600 =
0
5x30-(10)-2 150-100
a=
760
-10
10
=152-20=132
5 5
Nilai a dapat juga dicari dengan rumus sebagai berikut.
I:X2I:Y -I:XI:XY
a=-------
ni:X2 -(I:X)
2
30x760-10x1.620
a=-------
5x30-(10)2
a =132
62. 2.12
Tabel 2.2.
Trend Garis Lurus
n Tahun Jualan v X
1 2011
2 2012
3 2013
4 2014
5 2015
r,
Persamaan trend garis lurus Y
Ramalan jualan tahun 2016
130 0
145 1
150 2
165 3
170 4
760 10
=a+bX
= 132 + 10 (5)
= 182 unit
PENGANGGARAN e
X2 XV
0 0
1 145
4 300
9 495
16 680
30 1.620
Metode kuadrat terkecil dapat juga dihitung dengan rumus yang lain, dan
dengan menggunakan Tabel 2.3 dihitung sebagai berikut.
r,y
a=-
n
a=
760
=152
5
n
1
2
3
4
5
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
r,
b = I,XY
r,x2
b = 100 = 10
10
Tabel 2.3.
Trend Garis Lurus
Jualan y X
130 -2
145 -1
150 0
165 1
170 2
760 0
Persamaan trend garis lurus Y = a + bX
Ramalanjualan tahun 2016 = 152 + 10 (3)
= 182 unit
b. Metode momen
Syarat I,X = 0
XV X2
-260 4
-145 1
0 0
165 1
340 4
100 10
Ramalan jualan menggunakan metode momen dapat dihitung dengan rumus:
63. e EKMA4570/MODUL 2 2.13
Y =a+ bX
.EY =na + b.EX
.EXY = a.EX + b.EX2
Berdasarkan Tabel 2.2 dengan rumus tersebut dibuat perhitungan sebagai
berikut.
Cara eliminasi
760 = 5 a. b 10 ...... x 3
1.620 = 10 a. b 30
2.280 =15 a. b 30
1.620 =lOa. b30
660 = 5 a
a=
660
=132
5
1.520 = 10 a. b 20
1.620 =10 a. b 30
100 = b 10
Cara substitusi
b=lOO=lO
10
1.620= 10ab30
10 a b 30 = 1.620
b 30 = 1.620- lOa
b = 1.620-lOa
30
,...------ b = 54 - 0,3333 a
b = 54-0,3333 X 132
b = 10
5a+bl0=760
5 a+ 10 (54- 0,3333 a)= 760
5 a+ 540- 3,333 a= 760
5 a- 3,333 a= 760 - 540
1,667 a= 220
a= 132
64. 2.14 PENGANGGARAN e
Berdasarkan Tabel 2.2 cara substitusi dapat juga dihitung sebagai berikut.
b = {I:XY - (I:X I:Y) : n }: {I:X2
- (I:X)2
: n}
= {1.620- (10 X 760): 5} : {30- (10)2
: 5}
= (1.620 - 1.520) : (30 - 20)
= 100: 10
=10
a= Y -bX
=152-10x2
= 152- 20
= 132
Y = 760 : 5 = 152 = Y rata-rata
X = 105 : 5 =21 =X rata-rata
Persamaan trend garis lurus Y =a+ b X tahun 2016 berarti X= 5
Ramalanjualan tahun 2016 = 132 + 10 (5) = 182 unit
2. Analisis Trend Bukan Garis Lurus
Trend bukan garis lurus (bukan linear) ada beberapa macam, antara lain:
trend parabola kuadrat, trend eksponensial, dan trend eksponensial yang
diubah.
a. Trend parabola kuadrat
Trend garis lengkung disebut juga dengan trend parabola. Trend
parabola terdiri atas trend parabola kuadrat dan trend parabola kubik. Trend
parabola adalah trend yang nilai variabel terikat naik atau turun tidak garis
lurus (tidak linear) atau terjadi parabola (melengkung).
Persamaan trend parabola kuadrat adalah:
Y = a + bX + c (X)
2
Rumus trend parabola kuadrat yang akan dikemukakan dalam uraian ini
adalah untuk jualan produk-bukan permintaan turunan. Dikatakan jualan
produk bukan permintaan turunan, hila produk yang dijual tersebut tidak
dipengaruhi oleh penjualan produk lainnya yang memerlukan bahan baku
dari produk tersebut. Misalkan produk susu tidak digunakan sebagai bahan
baku dari produk roti, maka produk susu ini adalah produk bukan permintaan
turunan. Akan tetapi, hila produk berupa susu digunakan untuk bahan baku
membuat produk biskuit susu misalnya maka produk susu ini dikatakan
produk permintaan turunan.