Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan melalui perilaku yang bersih dan sehat. Ruang lingkup PHBS meliputi rumah tangga, institusi kesehatan, tempat umum, sekolah, dan tempat kerja dengan tujuan menciptakan lingkungan yang sehat serta meningkatkan produktivitas kerja dan kualitas hidup masyarakat.
1. A.
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
1.
Pengertian
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons seseorang (organism)
terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan,
makanan, serta lingkungan. (Notoatmodjo, 2007:135)
Menurut Notoatmodjo (2007:136) Perilaku kesehatan mencakup :
a. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu bagaimana manusia berespon, baik
secara pasif (mengetahui, bersikap, dan mempersepsi penyakit dan rasa sakit yang ada
pada dirinya dan diluar dirinya, maupun
aktif (tindakan) yang dilakukan sehubungan dengan penyakit dan sakit
tersebut
b. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan adalah respon seseorang terhadap sistem
pelayanan kesehatan baik sistem pelayanan kesehatan modern maupun tradisional.
Perilaku ini menyangkut respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas
kesehatan, dan obat-obatan yang terwujud dalam pengetahuan, persepsi, sikap dan
penggunaan fasilitas, petugas, dan obat-obatan.
c. Perilaku terhadap makanan (Nutrition behavior), yakni respon seseorang terhadap
makanan sebgai kebutuhan vital bagi kehidupan. Perilaku ini meliputi pengetahuan,
persepsi, sikap dan praktik kita terhadap makanan serta unsur-unsur yang terkandung
didalamnya (zat gizi), pengolahan makanan, dan sebagainya, sehubungan kebutuhan
tubuh kita.
d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan (environmental health behavior) adalah respon
seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia.
2. Menurut Becker (1979) mengajukan klasifikasi perilaku yang berhubungan dengan
kesehatan (health related behavior) sebagai berikut : (Notoatmodjo, 2007:139)
a. Perilaku kesehatan (health behavior), yaitu hal-hal yang berkaitan dengan tindakan
atau kegiatan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Termasuk juga tindakan-tindakan untuk mencegah penyakit, kebersihan perorangan,
memilih makanan, dan sebagainya.
b. Perilaku sakit (the sick role behavior), yakni hal-hal yang berkaitan dengan tindakan
atau kegiatan yang dilakukan oleh individu yang merasa sakit, untuk merasakan dan
mengenal keadaan kesehatannya atau rasa sakit. Termasuk disini juga kemampuan
atau pengetahuan individu untuk mengidentifikasi penyakit, penyebab penyakit, serta
usaha-usaha mencegah penyakit tersebut.
c. Perilaku peran sakit ( the sick role behavior), yakni segala tindakan atau kegiatan
yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit untuk memperoleh kesembuhan.
Perilaku ini disamping berpengaruh terhadap kesehatan/kesakitannya sendiri, juga
berpengaruh terhadap orang lain. Terutama kepada anak-anak yang belum
mempunyai kesadaran dan tanggung jawab terhadap kesehatannya.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup keluarga
yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Semua
perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat merupakan pengertian lain dari PHBS.
Mencegah lebih baik daripada mengobati, prinsip kesehatan inilah yang menjadi dasar
dari pelaksanaan PHBS (Proverawati dan Rahmawati, 2012:2).
3. 2.
Ruang Lingkup PHBS
Menurut Proverawati dan Rahmawati (2012:13) ruang lingkup PHBS terdiri dari lima
tatanan yaitu:
a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga
1) Pengertian
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah tangga dilakukan untuk
mncapai Rumah Tangga ber PHBS.
2) Indikator PHBS di rumah tangga yaitu:
a) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b) Memberi ASI eksklusif
c) Menimbang balita setiap bulan
d) Menggunakan air bersih
e) Mncuci tangan dengan air bersih dan sabun
f) Menggunakan jamban sehat
g) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu
h) Makan buah dan sayur setiap hari
i) Melakukan aktivitas fisik setiap hari
j) Tidak merokok di dalam rumah
3) Sasaran PHBS Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu :
a)
Pasangan Usia Subur
b)
Ibu Hamil dan Menyusui
4. c)
Anak dan Remaja
d)
Usia Lanjut
e)
Pengasuh Anak
4) Manfaat rumah tangga ber-PHBS adalah :
a) Bagi rumah tangga :
(1) setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
(2) Anak tumbuh sehat dan cerdas.
(3) Anggota keluarga giat bekerja.
(4) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,
pendidika dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
b) bagi Masyarakat :
(1) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
(2) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalahmasalah kesehatan.
(3) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
(4) Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu
desa dan lain-lain.
bersalin, arisan jamban, ambulans
5. b. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Institusi Kesehatan
1) Pengertian
PHBS di institusi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien,
masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan institusi
kesehatan sehat dan mencegah penularan penyakit di institusi kesehatan (Proverawati dan
Rahmawati, 2012:16).
2) Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di institusi kesehatan yaitu
a) Menggunakan air bersih
b) Menggunakan jamban
c) Membuang sampah pada tempatnya
d) Tidak merokok di institusi kesehatan
e) Tidak meludah sembarangan
f) Memberantas jentik nyamuk
3) Tujuan PHBS di institusi kesehatan
a) Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi kesehatan.
b) Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
c) Menciptakan institusi kesehatan yang sehat.
4) Sasaran PHBS di institusi kesehatan
a) Pasien
b) Keluarga pasien
c) Pengunjung
d) Petugas kesehatan di institusi kesehatan.
6. e) Karyawan di institusi kesehatan.
5) Manfaat PHBS di institusi kesehatan
a) Bagi pasien/keluarga pasien/pengunjung:
(1) Memperoleh pelayanan kesehatan di institusi.
(2) Kesehatan.
(3) Terhindar dari penulara penyakit.
(4) Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan peningkatan kesehatan pasien.
b) Manfaat bagi institusi Kesehatan :
(1) Mencegah terjadinya penularan penyakit diinstitusi kesehatan
(2) Meningkatkan institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk memberikan
pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat.
c) Manfaat bagi Pemerintah Daerah :
(1) Meningkatkan persentase institusi Kesehatan Sehat menunjukan kinerja dan citra
Pemerintah kabupaten/kota yang baik.
(2) Kabupaten/kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam
pembinaan PHBS di institusi kesehatan.
7. c. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat-tempat Umum
1) Pengertian
PHBS tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat
pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu
mempraktikan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat Umum Sehat.
Tempat-tempat umum adalah sarana yang diselenggarkan oleh pemerintah/swasta,
perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti pariwisata,
transportasi, arena ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana social
lainya (Proverawati dan Rahmawati,2012:18).
2) indikator yang dipakai sebagai ukuran untuak menilai PHBS di Tempat-tempat umum
yaitu :
a) Menggunakan air bersih
b) Menggunakan jamban
c) Membuang sampah pada tempatnya
d) Tidak merokok di institusi kesehatan
e) Tidak meludah sembarangan
f) Memberantas jentik nyamuk
3) Sasaran PHBS di Tempat-tempat Umum
a) masyarakat pengunjung/pembeli
b) pedagang
c) petugas kebersihan, keamanan pasar
d) konsumen
e) pengelola (pramusaji)
8. f) jamaah
g) pemelihara/pengelola tempat ibadah
h) remaja tempat ibadah
i) penumpang
j) awak angkutan umum
k) pengelola angkutan umum
4) Manfaat PHBS di Tempat-tempat Umum
a) Bagi Masyarakat :
(1) Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit.
(2) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan lingkungan sehat, serta mampu
mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi
b) Bagi Tempat Umum:
(1) Lingkungan di sekitar tempat-tempat umum menjadi lebih bersih,
indah dan sehat, sehingga meningkatkan citra tempat umum.
(2) Meningkatkan pendapatan bagi tempat-tempat umum sebagai
akibat dari meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat umum.
c) Bagi Pemerintah Kabupaten/Kota :
(1) Peningkatkan persentase
tempat umum Sehat menunjukan kinerja dan citra
Pemerintah kabupaten/kota yang baik.
(2) Kabupaten/kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam
pembinaan PHBS di tempat-tempat umum
d. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah
1) Pengertian
9. PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan oleh peserta didik,
guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatannya, serta beperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat (Proverawati dan
Rahmawati, 2012:21).
2) Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di Sekolah yaitu :
a) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
b) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
c) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
d) Olahraga teratur dan teratur
e) Memberantas jentik nyamuk
f) Tidak merokok di Sekolah
g) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
h) Membuang sampah pada tempatnya
3) Sasaran pembinaan PHBS di Sekolah
a) Siswa
b) Warga Sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan sekolah, komite sekolah, dan orang
tua siswa)
c) Masyarakat lingkungan sekolah (penjaga kantin, satpam,dll)
4) Manfaat pembinaan PHBS di Sekolah
a) Terciptanya Sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit.
b) Meningkatkan proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa.
10. c) Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu
menarik minat orang tua.
d) Meningkatkan citra pemerintahan daerah dibidang pendidikan.
e) Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.
e. Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat Kerja
1) Pengertian
PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu,
mau dan mampu mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif
dalam mewujudkan Tempat Kerja Sehat (Proverawati dan Rahmawati, 2012:24).
2) Indikator PHBS di tempat kerja antara lain :
a) Tidak merokok di tempat kerja
b) Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja
c) Melakukan olahraga secara teratur / aktivitas fisik
d) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air
besar dan buang air kecil
e) Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
f)
Menggunakan air bersih
g) Menggunakan jamban saat buang air besar dan kecil
h) Membuang sampah pada tempatnya
i)
Mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan
3) Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tempat Kerja
a)
Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.
b)
Meningkatkan produktivitas kerja.
11. c)
Mencipatakan lingkungan kerja yang sehat.
d)
Menurunkan angka absensi tenaga kerja.
e)
Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja
f)
Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat.
4) Manfaat PHBS di Tempat Kerja
a) Bagi Pekerja :
(1) Setiap pekerja meningakatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit.
(2) Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak paa peningkatan penghasilan
pekerja dan ekonomi keluarga.
(3) Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditunjukan untuk peningkatan taraf hidup
bukan untuk biaya pengobatan.
b)
Bagi Masyarakat :
(1) Meningkatnya produktivitas kerja pekerja yang ber-dampak positif terhadap
pencapaian target dan tujuan.
(2) Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan.
(3) Meningkatnya citra tempat kerja yang positif.
c) Bagi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota :
(1) Peningkatan tempat kerja sehat menunjukan kinerja dan citra pemerintah
provinsi dan kabupaten/kota yang baik.
(2) Anggaran pendapatan dan belanja daerah dapat dialihkan untuk peningkatan
kesehatan bukan untuk menanggulangi masalah kesehatan.
(3) Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di
rumah tangga.
12. (4) Instansi Terkait:
(5) Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di Tempat Kerja.
(6) Dukungan buku panduan dan media