SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 34
UNIT PENGOLAHAN DASAR




           JUMIATI     092904035

PRODI PENDIDIKAN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
          JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
              FAKULTAS TEKNIK
       UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
                    2011
Unit ini sering dise-but Instruksi Set Prosesor (ISP), atau cukup
prosesor. Kita menganalisa struktur internal-nya dan
bagaimana           unit     tersebut      melakukan         tugas
fetching, decoding, dan mengeksekusi instruksi program.
Unit pengolahan biasa disebut sebagai central processing
unit (CPU). Istilah "central" kurang sesuai lagi untuk saat ini
karena banyak sistem komputer modern menyertakan
beberapa unit pengolahan.
Organisasi prosesor telah berkembang selama bertahun-
tahun, dikarenakan oleh perkem-bangan teknologi dan
kebutuhan untuk menyediakan performa tinggi. Strategi
umum dalam pengembangan prosesor performa-tinggi
adalah dengan membuat sebanyak mungkin berbagai
unit fungsional beroperasi secara paralel. Prosesor
performa-tinggi memiliki organisasi pipe-lined dimana
eksekusi satu instruksi dimulai sebelum eksekusi instruksi
sebelumnya selesai. Pada pendekatan lain, yang dikenal
sebagai operasi superscalar, beberapa instruksi diambil dan
dieksekusi pada saat yang sama.
mengambil satu instruksi pada satu waktu dan
melakukan operasi yang ditetapkan. Instruksi
diambil dari lokasi memori yang berurutan
hing-ga memasuki suatu instruksi branch atau
jump. Prosesor mencatat alamat lokasi memori
yang berisi instruksi selanjutnya yang akan
diambil menggunakan program counter, PC.
Setelah pengambilan suatu instruksi, isi PC di-
update agar menunjuk ke instruksi selanjutnya
dalam rangkaian tersebut. Instruksi branch dapat
me-load nilai yang berbeda ke dalam PC.
Register utama lain di dalam prosesor adalah
instruction register, IR. Misalkan tiap in-struksi
terdiri dari 4 byte, dan menyimpan satu word
memori.
1. Mengambil isi lokasi memori yang ditunjuk oleh PC. Isi lokasi
    ini diinterpretasikan sebagai instruksi yang akan dieksekusi.
    Karenanya, instruksi tersebut di-load ke dalam IR. Secara
    simbolis, langkah ini dapat ditulis sebagai berikut
               IR +- [[PC]]
2. Asumsikan bahwa memori tersebut byte addressable,
   naikkan isi PC sebesar 4, se-hingga,
               PC - [PC] +4
3. Lakukan aksi yang ditentukan oleh instruksi dalam IR.
   Apabila suatu instruksi memiliki lebih dari satu word, langkah
   1 dan 2 harus diulang se-banyak yang diperlukan untuk
   mengambil instruksi lengkap. Dua langkah ini biasanya
   disebut sebagai fase pengambilan (fetch phase); langkah
   3 terdiri dari fase eksekusi (execution phase).
Eksekusi instruksi melibatkan rangkaian
langkah dimana data ditransfer dari satu
register ke lainnya. Untuk tiap register, dua
sinyal kontrol digunakan untuk meletakkan
isi register tersebut pada bus atau untuk
me-load data pada bus ke register. Input
dan output register Ri dihubungkan ke bus
melalui      switch     yang   masing-mas-ing
dikontrol oleh sinyal Ri,n dan Rio Pada saat
Riin diset ke 1, data pada bus di-load ke
dalam Ri. Seperti pada saat Riou, diset ke
1, isi register Ri diletakkan pada bus. Pada
saat Rio,tsetara dengan 0, bus dapat
digunakan untuk mentransfer data dari
register lain
   Enable output register R1 dengan men-
    set R10 , ke 1. Tindakan ini
    menempatkan isi R1 pada bus prosesor.

   Enable input register R4 dengan men-set
    R4.n ke 1. Tindakan ini me-load data dari
    bus prosesor ke register R4.
ALU adalah sirkuit gabungan yang tidak memiliki
penyimpanan internal. Sirkuit tersebut melakukan operasi
aritmatika dan logika pada dua operand yang
diterapkan ke input A dan B-nya. Pada Gambar 7.1 dan
7.2, salah satu operand adalah output dari multiplexer
MUX dan operand lain diperoleh langsung dari bus. Hasil
yang didapat dari ALU disimpan sementara dalam
register Z. Oleh karena itu, suatu rangkaian operasi untuk
menambahkan isi register R1 ke register R2 dan
menyimpan hasilnya dalam register R3 adalah :
     Rlout,Y.n
   R2out, SelectY, Add, Zin
   Z_..,,R3,.
Untuk mengambil word informasi dari memori, prosesor harus
menetapkan alamat lokasi memori tempat informasi ini disimpan
dan me-request operasi Read. Hal ini diterapkan baik informasi
yang akan diambil tersebut menyatakan instruksi dalam program
atau operand yang ditetapkan oleh suatu instruksi. Prosesor
mentransfer alamat yang diminta ke MAR, yang out-put-nya
dihubungkan ke jalur alamat bus memori. Pada saat yang
sama, prosesor menggunakan jalur kontrol bus memori untuk
mengindikasikan diperlukannya operasi Read. Pada saat data
yang diminta diterima dari memori maka data tersebut disimpan
dalam register MDR, dan dari register tersebut data dapat
ditransfer ke register lain dalam prosesor.
Selama operasi Read dan Write memori, timing operasi prosesor
internal harus dikoor-dinasikan terhadap respon perangkat yang
dituju pada bus memori. Prosesor menyelesaikan satu transfer
data internal dalam satu clock cycle. Sebaliknya, kecepatan
operasi perangkat yang dituju, bervariasi sesuai dengan
perangkat tersebut. Kita telah melihatnya pada Bab 5 bahwa
prosesor modern menyertakan memori cache pada chip yang
sama dengan prosesor. Biasanya, cache akan merespon request
baca memori dalam satu clock cycle.
Menuliskan word ke dalam lokasi memori menggunakan
prosedur yang serupa. Alamat yang dituju di-load ke dalam
MAR. Kemudian, data yang akan ditulis di-load ke dalam
MDR, dan dikeluarkan perintah Write. Karenanya, eksekusi
instruksi Move R2,(R1) memerlukan rang-kaian berikut:

   Rlou,, MAR1n
   R2..,, MDRW Write
   MDRautE , WMFC

Sebagaimana dalam kasus operasi baca, sinyal kontrol
Write menyebabkan hardware antar muka bus memori
menyatakan perintah Write pada bus memori. Prosesor
tetap berada pada langkah 3 hingga operasi memori
diselesaikan dan respon MFC diterima.
Pada saat terjadi cache miss, request tersebut
diteruskan ke memori utama, yang menimbulkan
jeda beberapa clock cycle. Request baca atau tulis
dapat juga digunakan untuk register dalam
perangkat memory-mapped 1/O. I/O register
tersebut tidak di-cache, sehingga aksesnya selalu
memerlukan sejumlah clock cycle.
Untuk     mengakomodasi        perbedaan     waktu
respon, prosesor menunggu hingga menerima
indikasi bahwa operasi Read yang di-request telah
selesai. Kita akan mengasumsikan bahwa sinyal
kontrol yang disebut Memory-Function-Completed
(MFC) digunakan untuk tujuan ini. Perangkat yang
dituju menset sinyal ini ke 1 untuk mengindikasikan
bahwa isi lokasi yang ditentukan telah dibaca dan
tersedia pada jalur data bus memori.
 MAR F- [R1]
 Mulai operasi Read pada bus memori
 Tunggu respon MFC dari memori
 Load MDR dari bus memori 5. R2 <-
  [MDR]
Instruksi branch menggantikan isi PC dengan alamat
target branch. Alamat ini biasanya di-peroleh
dengan menambahkan offset X, yang terdapat
dalam instruksi branch, terhadap nilai ter-update
pada PC. Gambar 7.7 menunjukkan rangkaian
kontrol yang menerapkan instruksi unconditional
branch. Pengolahan mulai seperti biasanya dengan
fase pengambilan. Fase ini berakhir bila instruksi
tersebut di-load ke dalam IR pada langkah 3. Nilai
offset diekstrak dari IR dengan sirkuit decoding
instruksi, yang juga akan melakukan sign extension
jika diminta. Karena nilai PC ter-update telah
tersedia dalam register Y, offset X di-gate ke dalam
bus pada langkah 4, dan dilakukan suatu operasi
penambahan. Hasilnya, yang merupakan alamat
target branch, di-load ke dalam PC pada langkah 5.
Offset X yang digunakan dalam instruksi branch
  biasanya merupakan perbedaan antara alamat
  target branch dan alamat yang berada tepat
  setelah instruksi branch. Misalnya, jika in-struksi
  branch berada pada lokasi 2000 dan jika alamat
  target branch adalah 2050, nilai X harus 46.
  Alasan untuk hal ini dapat segera dipahami dari
  rangkaian kontrol pada Gambar 7.7. PC
  ditingkatkan selama fase pengambilan, sebelum
  mengetahui tipe instruksi yang sedang diek-sekusi.
  Jadi pada saat alamat branch dihitung pada
  langkah 4, nilai PC yang digunakan adalah nilai
  ter-update, yang menunjuk ke instruksi setelah
  instruksi branch dalam memori.
Sekarang perhatikanlah suatu conditional
branch. Dalam kasus ini, kita perlu memeriksa
status kode kondisi (condition code) sebelum
me-load nilai baru ke dalam PC.
Misalnya, untuk instruksi Branch-on-negative
(Branch < 0), langkah 4 pada Gambar 7.7
digantikan dengan Offset-field-of-
IRout, Add, Zin,If N =0 then End. Jadi, jika N =0
maka prosesor kembali ke langkah 1 segera
setelah langkah 4. Jika N =1, maka langkah 5
dilakukan untuk me-load nilai baru ke dalam
PC, sehingga melakukan operasi branch.
Dalam tekonologi VLSI, cara yang paling efisien untuk
menerapkan sejum-lah register adalah dalam bentuk array sel
memori yang serupa dengan yang digunakan dalam
implementasi random-access memory (RAM) yang dideskripsikan
pada Bab 5. Register file memiliki tiga port. Terdapat dua
output, yang memungkinkan isi dua register berbeda diakses
secara simultan dan menempatkan isinya pada bus A dan B. Port
ketiga me-mungkinkan data pada bus C di-load ke dalam
register ketiga pada clock cycle yang sama.

Bus A dan B digunakan untuk mentransfer source operand ke
input A dan B pada ALU, dimana operasi aritmatika atau logika
dapat dilakukan. Hasilnya ditransfer ke destinasi melalui bus C.
Jika diperlukan, maka ALU dapat melewatkan salah satu dari
dua operand input unmodi-fied-nya ke bus C. Kita akan
memanggil sinyal kontrol ALU untuk operasi seperti R =A atau R
=B.
Untuk mengeksekusi instruksi, prosesor hares
memiliki      beberapa       sarana     untuk
membangkitkan        sinyal    kontrol  yang
diperlukan dalam rangkaian yang tepat.
Desainer komputer menggunakan berbagai
variasi teknik untuk memecahkan persoalan
ini. Pendekatan tersebut biasanya terma-suk
dalam salah satu dari dua kategori: kontrol
hardwired (hardwired control) dan kontrol
mi-croprogrammed          (microprogrammed
control). Kita membahas tiap yeknik ini
secara     detil,  mulai    dengan     kontrol
hardwired dalam bagian ini.
 Isi counter langkah kontrol (control step
  counter)
 Isi register instruksi
 Isi condition code flag
 Sinyal input eksternal, misalnya MFC dan
  interrupt request
Hardware control dapat ditampilkan
sebagai suatu mesin state yang berubah
dari satu state ke state lain dalam tiap
clock cycle, ter-gantung pada isi register
instruksi, kode kondisi, dan input eksternal.
Mesin output state adalah sinyal kontrol.
Rangkaian operasi yang dilakukan dengan
mesin ini ditentukan dengan wiring elemen
logika, karenanya bernama "hardwired."
Kontroler yang menggunakan pendekatan
ini dapat beroperasi pada kecepatan
tinggi. Akan tetapi, kontroler tersebut
memiliki sedikit fleksibilitas, dan kompleksitas
set         instruksi         yang       dapat
diimplementasikannya terbatas.
Suatu prosesor lengkap dapat didesain menggunakan
struktur yang ditunjukkan pada Gambar 7.14. Struktur ini
memiliki unit instruksi yang mengambil instruksi dari cache
instruksi atau dari memori utama pada saat instruksi yang
diinginkan belum berada dalam cache. Struktur ini
memiliki unit pengolahan terpisah untuk menangani data
integer dan data floating-point. Tiap unit tersebut dapat
diatur sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 7.8.
Cache data disisipkan diantara unit tersebut dan memori
utama. Penggunaan cache terpisah untuk instruksi dan
data merupakan praktek umum pada kebanyakan
prosesor saat ini. Prosesor lain menggunakan cache
tunggal yang menyimpan instruksi dan data. Prosesor
dihubungkan ke bus sistem dan, karenanya, ke bagian
lain komputer, dengan menggunakan antar muka bus.
Sekalipun kita menampilkan hanya satu unit integer dan
satu floating-point pada Gambar 7.14, suatu prosesor
dapat menyertakan beberapa unit pada tiap tipe untuk
meningkatkan po-tensial operasi konkuren.
Sekarang kita akan membahas skema alternatif,
yang disebut kontrrol microprogrammed, dimana
sinyal kontrol dibangkitkan oleh suatu program yang
serupa dengan program bahasa mesin.
Pertama, kita memperkenalkan beberapa istilah
umum. Suatu control word (CW) adalah word yang
bit individunya menyatakan berbagai sinyal kontrol.
Tiap langkah kontrol dalam rangkaian kontrol suatu
instruksi mendefinisikan kombinasi unik 1 dan 0 dalam
CW CW yang berhubungan dengan 7 langkah pada
Gambar 7.6.
Kita     telah   mengasumsikan       bahwa      SelectY
dinyatakan dengan Select =0 dan Select de-ngan
Select =1. Suatu rangkaian CW yang berhubungan
dengan rangkaian kontrol instruksi mesin membentuk
mikrorutin (microroutine) untuk instruksi tersebut, dan
word kontrol individu dalam mikrorutin ini diseut
sebagai mikroinstruksi (microinstruction).
Cara langsung untuk menyusun mikroin-struksi adalah dengan
menetapkan satu posisi bit untuk tiap sinyal control. Akan
tetapi, skema ini memiliki satu kemunduran yang serius -
menetapkan bit individu ke tiap sinyal kontrol menghasilkan
mikroinstruksi yang panjang karena jumlah sinyal yang diperlukan
biasanya besar. Lebih lagi, hanya beberapa bit yang diset ke I
(untuk digunakan sebagai active gating) pada tiap
mikroinstruksi, yang berarti ruang bit yang ada di-gunakan
dengan kurang baik. Perhatikan lagi prosesor sederhana pada
Gambar 7.1, dan asum-sikan bahwa prosesor tersebut hanya
berisi empat general-purpose register, R0, R1, R2, dan R3.
Beberapa koneksi dalam prosesor ini di- enable secara
permanen, seperti output IR ke sirkuit decoding dan kedua input
ke ALU. Koneksi ke berbagai register lainnya seluruhnya
memerlu-kan 20 sinyal gating. Sinyal kontrol tambahan yang
tidak     ditunjukkan    pada       gambar       tersebut   juga
diperlukan, termasuk sinyal Read, Write, Select, WMFC, dan End.
Akhirnya, kita harus menentukan fungsi yang akan dilakukan oleh
ALU. Mari kita asumsikan bahwa disediakan 16 fungsi, termasuk
Add, Subtract, AND, dan XOR. Fungsi tersebut tergantung pada
ALU ter-tentu yang digunakan dan tidak perlu memiliki hubungan
satu-banding-satu dengan kode OP instruksi mesin. Secara
Beberapa kemampuan branching dalam micronrogram
dapat dituniukkan melalui mikroinstruksi branch khusus
yang menentukan alamat branch, serupa dengan cara
branching yang dilakukan pada instruksi tingkat-mesin.
Dengan pendekatan ini, penulisan mikroprogram cukup
sederhana karena dapat menggu-nakan teknik software
standar. Akan tetapi, kelebihan ini dihadapkan dengan
dua kekurangan utama. Dengan mikrorutin terpisah
untuk tiap instruksi mesin mengakibatkan jumlah total
mi-kroinstruksi yang besar dan control store yang besar
pula. Jika sebagian besar instruksi mesin melibatkan
beberapa mode pengalamatan, maka terdapat
banyak instruksi dan gabungan mode pengalamatan.
Mikrorutin terpisah untuk tiap gabungan ini akan
menghasilkan duplikasi ba-gian-bagian umum.
Gambar 7.20 menyertakan wide branch
dalam mikroinstruksi pada lokasi 003. Decoder
in-struksi (instruction decoder), yang pada
gambar                tersebut         disingkat
InstDec, menghasilkan alamat awal mikrorutin
yang menerapkan instruksi yang telah di-load
ke dalam IR. Pada con-toh kita, register IR berisi
instruksi Add, yang diberi alamat mikroinstruksi
101 oleh decoder instruksi. Akan tetapi, alamat
ini tidak dapat di-load ke dalam counter
mikroprogram. Source operand instruksi Add
dapat ditentukan dalam beberapa mode
pengalamatan.
Mikroprogram memerlukan beberapa branch mikroinstruksi.
Mikroinstruksi tersebut tidak menjalankan operasi yang
berguna dalam jalur data; mikroinstruksi tersebut hanya
diperlukan untuk menentukan alamat mikroinstruksi berikutnya.
Jadi, mikroinstruksi tersebut mengurangi kecepatan operasi
komputer. Situasi dapat menjadi lebih buruk pada saat
menggunakan mikrorutin lain. Peningkatan dalam branch
mikroinstruksi muncul terutama dari keterbatasan kemampuan
untuk menetapkan alamat yang berurutan pada semua
mikroinstruksi yang biasanya dieksekusi dalam rangkaian yang
berurutan. Persoalan ini mendorong kita untuk mengevaluasi
ulang teknik sequencing yang dibentuk dari ”PC yang dapat
ditingkatkan. Suatu alternatif yang kuat adalah dengan
menyertakan field berikutnya yang akan diambil. Ini
berarti, sebagai akibatnya, setiap mikroinstruksi menjadi
branch mikroinstruksi, selain fungsi-fungsi lainnya. Fleksibilitas
pendekatan ini merupakan hasil dari adanya bit tambahan
untuk field alamat. Kerumitan penalti ini dapat diperkirakan
sebagai berikut: Pada komputer biasa, dimungkinkan untuk
mendesain mikroprogram lengkap yang lebih kecil dari 4K
mikroinstruksi, mempergu-nakan mungkin 50 hingga 80 bit per
mikroinstruksi.
Fungsi utama kontrol microprogrammed
adalah menyediakan sarana untuk eksekusi
instruksi mesin yang relatif murah, fleksibel,
dan sederhana. Akan tetapi, juga
menyediakan kemung-kinan lain yang
menarik.         Fleksibilitasnya         dalam
menggunakan resource mesin memerlukan
bermacam-macam kelas instruksi untuk
diimplementasikan.       Misalkan      komputer
dengan       suatu    set     instruksi,   maka
dimungkinkan untuk mendefinisikan instruksi
mesin              tambahan                 dan
mengimplementasikannya                   dengan
mikrorutin tambahan.
Pertemuan 8 unit pengolahan dasar

Weitere Àhnliche Inhalte

Was ist angesagt?

8 pengenalan input output
8 pengenalan input output8 pengenalan input output
8 pengenalan input outputRenol Doang
 
Makalah set instruksi
Makalah set instruksiMakalah set instruksi
Makalah set instruksiratna46
 
Modul n-queen
Modul n-queenModul n-queen
Modul n-queenhaviedz21
 
Arsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain setArsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain setPrisca Renatha
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanBuhori Muslim
 
Pert.2 instruksi mesin dan program
Pert.2 instruksi mesin dan programPert.2 instruksi mesin dan program
Pert.2 instruksi mesin dan programIcal Militanmannojack
 
Central processing unit
Central processing unitCentral processing unit
Central processing unittanto94
 
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23France Rhezhek
 
Tipe dan format instruksi 2
Tipe dan format instruksi 2Tipe dan format instruksi 2
Tipe dan format instruksi 2Rosyid Ridlo
 
Arsitektur komputer1
Arsitektur  komputer1Arsitektur  komputer1
Arsitektur komputer1Jamaluddin Yap
 
Makalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksiMakalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksiAli Must Can
 
Tipe dan format instruksi 1
Tipe dan format instruksi 1Tipe dan format instruksi 1
Tipe dan format instruksi 1Rosyid Ridlo
 
Mp 4 mode-pengalamatan
Mp 4 mode-pengalamatanMp 4 mode-pengalamatan
Mp 4 mode-pengalamatanOlbers Letfaar
 

Was ist angesagt? (19)

8 pengenalan input output
8 pengenalan input output8 pengenalan input output
8 pengenalan input output
 
Makalah set instruksi
Makalah set instruksiMakalah set instruksi
Makalah set instruksi
 
Modul n-queen
Modul n-queenModul n-queen
Modul n-queen
 
Arsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain setArsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain set
 
Bab 5 komputer sederhana sap-1
Bab 5   komputer sederhana sap-1Bab 5   komputer sederhana sap-1
Bab 5 komputer sederhana sap-1
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatan
 
Pertemuan 10 orkom
Pertemuan 10 orkomPertemuan 10 orkom
Pertemuan 10 orkom
 
Pert.2 instruksi mesin dan program
Pert.2 instruksi mesin dan programPert.2 instruksi mesin dan program
Pert.2 instruksi mesin dan program
 
Central processing unit
Central processing unitCentral processing unit
Central processing unit
 
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
 
Pertemuan 11 orkom
Pertemuan 11 orkomPertemuan 11 orkom
Pertemuan 11 orkom
 
Tipe dan format instruksi 2
Tipe dan format instruksi 2Tipe dan format instruksi 2
Tipe dan format instruksi 2
 
Arsitektur Sistem Komputer
Arsitektur Sistem KomputerArsitektur Sistem Komputer
Arsitektur Sistem Komputer
 
Arsitektur komputer1
Arsitektur  komputer1Arsitektur  komputer1
Arsitektur komputer1
 
Makalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksiMakalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksi
 
Modul io
Modul ioModul io
Modul io
 
Tipe dan format instruksi 1
Tipe dan format instruksi 1Tipe dan format instruksi 1
Tipe dan format instruksi 1
 
Mp 4 mode-pengalamatan
Mp 4 mode-pengalamatanMp 4 mode-pengalamatan
Mp 4 mode-pengalamatan
 
Atraksi lampu led dengan port paralel
Atraksi lampu led dengan port paralelAtraksi lampu led dengan port paralel
Atraksi lampu led dengan port paralel
 

Ähnlich wie Pertemuan 8 unit pengolahan dasar

Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPURamandha Auryl
 
Siklus introduksi.pptx
Siklus introduksi.pptxSiklus introduksi.pptx
Siklus introduksi.pptxAbdulHakim246199
 
Makalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputerMakalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputeryoganoviantono
 
Pert.1 struktur dasar komputer
Pert.1 struktur dasar komputerPert.1 struktur dasar komputer
Pert.1 struktur dasar komputerIcal Militanmannojack
 
STRUKTUR DASAR KOMPUTER
STRUKTUR DASAR KOMPUTERSTRUKTUR DASAR KOMPUTER
STRUKTUR DASAR KOMPUTERjumiatiasiz
 
Pertemuan 1 struktur dasar komputer
Pertemuan 1  struktur dasar komputerPertemuan 1  struktur dasar komputer
Pertemuan 1 struktur dasar komputerjumiathyasiz
 
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiMakalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiMakalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiOperator Warnet Vast Raha
 
Arsitektur mikroprosesor
Arsitektur mikroprosesorArsitektur mikroprosesor
Arsitektur mikroprosesorBuchori Sumarno
 
Pti (4) prosesor dan memori
Pti (4)   prosesor dan memori Pti (4)   prosesor dan memori
Pti (4) prosesor dan memori Hardini_HD
 
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiMakalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiSeptian Muna Barakati
 
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdfGardeniaLavenn
 
Softskill tugas 3
Softskill tugas 3Softskill tugas 3
Softskill tugas 3Ardi Ferirza
 
Resume komputer sap
Resume komputer sapResume komputer sap
Resume komputer sapEkoarip Winanto
 

Ähnlich wie Pertemuan 8 unit pengolahan dasar (20)

Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
 
Siklus introduksi.pptx
Siklus introduksi.pptxSiklus introduksi.pptx
Siklus introduksi.pptx
 
Makalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputerMakalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputer
 
Pert.1 struktur dasar komputer
Pert.1 struktur dasar komputerPert.1 struktur dasar komputer
Pert.1 struktur dasar komputer
 
STRUKTUR DASAR KOMPUTER
STRUKTUR DASAR KOMPUTERSTRUKTUR DASAR KOMPUTER
STRUKTUR DASAR KOMPUTER
 
Pertemuan 1 struktur dasar komputer
Pertemuan 1  struktur dasar komputerPertemuan 1  struktur dasar komputer
Pertemuan 1 struktur dasar komputer
 
Set instruksi
Set instruksiSet instruksi
Set instruksi
 
Prosessor SAP 1
Prosessor SAP 1Prosessor SAP 1
Prosessor SAP 1
 
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiMakalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
 
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiMakalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
 
Arsitektur mikroprosesor
Arsitektur mikroprosesorArsitektur mikroprosesor
Arsitektur mikroprosesor
 
Organisasi komputer-4
Organisasi komputer-4Organisasi komputer-4
Organisasi komputer-4
 
Pti (4) prosesor dan memori
Pti (4)   prosesor dan memori Pti (4)   prosesor dan memori
Pti (4) prosesor dan memori
 
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiMakalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
 
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
 
Pertemuan 9 orkom
Pertemuan 9 orkomPertemuan 9 orkom
Pertemuan 9 orkom
 
Softskill tugas 3
Softskill tugas 3Softskill tugas 3
Softskill tugas 3
 
CPU
CPUCPU
CPU
 
Resume komputer sap
Resume komputer sapResume komputer sap
Resume komputer sap
 
Modul praktikum dasar komputer 2010-2011
Modul praktikum dasar komputer 2010-2011Modul praktikum dasar komputer 2010-2011
Modul praktikum dasar komputer 2010-2011
 

Mehr von jumiathyasiz

Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6jumiathyasiz
 
Pertemuan 15 ancaman sistem keamanan komputer
Pertemuan 15 ancaman sistem keamanan komputerPertemuan 15 ancaman sistem keamanan komputer
Pertemuan 15 ancaman sistem keamanan komputerjumiathyasiz
 
Pertemuan 14 cisco
Pertemuan 14 ciscoPertemuan 14 cisco
Pertemuan 14 ciscojumiathyasiz
 
Pertemuan 13 penanganan masalah jaringan
Pertemuan 13 penanganan masalah jaringanPertemuan 13 penanganan masalah jaringan
Pertemuan 13 penanganan masalah jaringanjumiathyasiz
 
Pertemuan 12 perawatan & pemeliharaan jaringan
Pertemuan 12 perawatan & pemeliharaan jaringanPertemuan 12 perawatan & pemeliharaan jaringan
Pertemuan 12 perawatan & pemeliharaan jaringanjumiathyasiz
 
Pertemuan 11 keamanan teknologi informasi
Pertemuan 11 keamanan teknologi informasiPertemuan 11 keamanan teknologi informasi
Pertemuan 11 keamanan teknologi informasijumiathyasiz
 
Pertemuan 10 keamanan jaringan dgn firewall
Pertemuan 10 keamanan jaringan dgn firewallPertemuan 10 keamanan jaringan dgn firewall
Pertemuan 10 keamanan jaringan dgn firewalljumiathyasiz
 
Pertemuan 9 keamanan jaringan
Pertemuan 9 keamanan jaringanPertemuan 9 keamanan jaringan
Pertemuan 9 keamanan jaringanjumiathyasiz
 
Pertemuan 8 mail server
Pertemuan 8 mail serverPertemuan 8 mail server
Pertemuan 8 mail serverjumiathyasiz
 
Pertemuan 7 dhcp
Pertemuan 7 dhcpPertemuan 7 dhcp
Pertemuan 7 dhcpjumiathyasiz
 
Pertemuan 6 domain name server
Pertemuan 6 domain name serverPertemuan 6 domain name server
Pertemuan 6 domain name serverjumiathyasiz
 
Pertemuan 5 tcp
Pertemuan 5 tcpPertemuan 5 tcp
Pertemuan 5 tcpjumiathyasiz
 
Pertemuan 4 jaringan nirkabel & serat optik
Pertemuan 4 jaringan nirkabel & serat optikPertemuan 4 jaringan nirkabel & serat optik
Pertemuan 4 jaringan nirkabel & serat optikjumiathyasiz
 
Pertemuan 3 wide are network
Pertemuan 3 wide are networkPertemuan 3 wide are network
Pertemuan 3 wide are networkjumiathyasiz
 
Pertemuan 2 instalasi jaringan
Pertemuan 2 instalasi jaringanPertemuan 2 instalasi jaringan
Pertemuan 2 instalasi jaringanjumiathyasiz
 
Pertemuan 1 jaringan komputer
Pertemuan 1 jaringan komputerPertemuan 1 jaringan komputer
Pertemuan 1 jaringan komputerjumiathyasiz
 
Pertemuan 13 famili power pc
Pertemuan 13 famili power pcPertemuan 13 famili power pc
Pertemuan 13 famili power pcjumiathyasiz
 
Pertemuan 12 famili arm
Pertemuan 12 famili armPertemuan 12 famili arm
Pertemuan 12 famili armjumiathyasiz
 
Pertemuan 11 periferal komputer
Pertemuan 11 periferal komputerPertemuan 11 periferal komputer
Pertemuan 11 periferal komputerjumiathyasiz
 
Pertemuan 9 pipelining
Pertemuan 9 pipeliningPertemuan 9 pipelining
Pertemuan 9 pipeliningjumiathyasiz
 

Mehr von jumiathyasiz (20)

Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
 
Pertemuan 15 ancaman sistem keamanan komputer
Pertemuan 15 ancaman sistem keamanan komputerPertemuan 15 ancaman sistem keamanan komputer
Pertemuan 15 ancaman sistem keamanan komputer
 
Pertemuan 14 cisco
Pertemuan 14 ciscoPertemuan 14 cisco
Pertemuan 14 cisco
 
Pertemuan 13 penanganan masalah jaringan
Pertemuan 13 penanganan masalah jaringanPertemuan 13 penanganan masalah jaringan
Pertemuan 13 penanganan masalah jaringan
 
Pertemuan 12 perawatan & pemeliharaan jaringan
Pertemuan 12 perawatan & pemeliharaan jaringanPertemuan 12 perawatan & pemeliharaan jaringan
Pertemuan 12 perawatan & pemeliharaan jaringan
 
Pertemuan 11 keamanan teknologi informasi
Pertemuan 11 keamanan teknologi informasiPertemuan 11 keamanan teknologi informasi
Pertemuan 11 keamanan teknologi informasi
 
Pertemuan 10 keamanan jaringan dgn firewall
Pertemuan 10 keamanan jaringan dgn firewallPertemuan 10 keamanan jaringan dgn firewall
Pertemuan 10 keamanan jaringan dgn firewall
 
Pertemuan 9 keamanan jaringan
Pertemuan 9 keamanan jaringanPertemuan 9 keamanan jaringan
Pertemuan 9 keamanan jaringan
 
Pertemuan 8 mail server
Pertemuan 8 mail serverPertemuan 8 mail server
Pertemuan 8 mail server
 
Pertemuan 7 dhcp
Pertemuan 7 dhcpPertemuan 7 dhcp
Pertemuan 7 dhcp
 
Pertemuan 6 domain name server
Pertemuan 6 domain name serverPertemuan 6 domain name server
Pertemuan 6 domain name server
 
Pertemuan 5 tcp
Pertemuan 5 tcpPertemuan 5 tcp
Pertemuan 5 tcp
 
Pertemuan 4 jaringan nirkabel & serat optik
Pertemuan 4 jaringan nirkabel & serat optikPertemuan 4 jaringan nirkabel & serat optik
Pertemuan 4 jaringan nirkabel & serat optik
 
Pertemuan 3 wide are network
Pertemuan 3 wide are networkPertemuan 3 wide are network
Pertemuan 3 wide are network
 
Pertemuan 2 instalasi jaringan
Pertemuan 2 instalasi jaringanPertemuan 2 instalasi jaringan
Pertemuan 2 instalasi jaringan
 
Pertemuan 1 jaringan komputer
Pertemuan 1 jaringan komputerPertemuan 1 jaringan komputer
Pertemuan 1 jaringan komputer
 
Pertemuan 13 famili power pc
Pertemuan 13 famili power pcPertemuan 13 famili power pc
Pertemuan 13 famili power pc
 
Pertemuan 12 famili arm
Pertemuan 12 famili armPertemuan 12 famili arm
Pertemuan 12 famili arm
 
Pertemuan 11 periferal komputer
Pertemuan 11 periferal komputerPertemuan 11 periferal komputer
Pertemuan 11 periferal komputer
 
Pertemuan 9 pipelining
Pertemuan 9 pipeliningPertemuan 9 pipelining
Pertemuan 9 pipelining
 

KĂŒrzlich hochgeladen

"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"HaseebBashir5
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.nuranisasignature
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxAnissaPratiwi3
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTRikoMappedeceng1
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxItaaNurlianaSiregar
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tanikwtkelurahanmekarsar
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxRafifOye
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...hh4102231
 
In Doha*&QATAR^*[☎+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...b54037163
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...unikbetslotbankmaybank
 
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declarealfirdausputra
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya Cytotec Asli Di Surabaya
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malanggentengcor outdoor
 
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitPengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitJhonFeriantaTarigan
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptJhonSutarka1
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...syafiraw266
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .pptApaySafari1
 

KĂŒrzlich hochgeladen (20)

"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
 
In Doha*&QATAR^*[☎+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
 
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitPengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
 

Pertemuan 8 unit pengolahan dasar

  • 1. UNIT PENGOLAHAN DASAR JUMIATI 092904035 PRODI PENDIDIKAN INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2011
  • 2. Unit ini sering dise-but Instruksi Set Prosesor (ISP), atau cukup prosesor. Kita menganalisa struktur internal-nya dan bagaimana unit tersebut melakukan tugas fetching, decoding, dan mengeksekusi instruksi program. Unit pengolahan biasa disebut sebagai central processing unit (CPU). Istilah "central" kurang sesuai lagi untuk saat ini karena banyak sistem komputer modern menyertakan beberapa unit pengolahan. Organisasi prosesor telah berkembang selama bertahun- tahun, dikarenakan oleh perkem-bangan teknologi dan kebutuhan untuk menyediakan performa tinggi. Strategi umum dalam pengembangan prosesor performa-tinggi adalah dengan membuat sebanyak mungkin berbagai unit fungsional beroperasi secara paralel. Prosesor performa-tinggi memiliki organisasi pipe-lined dimana eksekusi satu instruksi dimulai sebelum eksekusi instruksi sebelumnya selesai. Pada pendekatan lain, yang dikenal sebagai operasi superscalar, beberapa instruksi diambil dan dieksekusi pada saat yang sama.
  • 3.
  • 4. mengambil satu instruksi pada satu waktu dan melakukan operasi yang ditetapkan. Instruksi diambil dari lokasi memori yang berurutan hing-ga memasuki suatu instruksi branch atau jump. Prosesor mencatat alamat lokasi memori yang berisi instruksi selanjutnya yang akan diambil menggunakan program counter, PC. Setelah pengambilan suatu instruksi, isi PC di- update agar menunjuk ke instruksi selanjutnya dalam rangkaian tersebut. Instruksi branch dapat me-load nilai yang berbeda ke dalam PC. Register utama lain di dalam prosesor adalah instruction register, IR. Misalkan tiap in-struksi terdiri dari 4 byte, dan menyimpan satu word memori.
  • 5. 1. Mengambil isi lokasi memori yang ditunjuk oleh PC. Isi lokasi ini diinterpretasikan sebagai instruksi yang akan dieksekusi. Karenanya, instruksi tersebut di-load ke dalam IR. Secara simbolis, langkah ini dapat ditulis sebagai berikut IR +- [[PC]] 2. Asumsikan bahwa memori tersebut byte addressable, naikkan isi PC sebesar 4, se-hingga, PC - [PC] +4 3. Lakukan aksi yang ditentukan oleh instruksi dalam IR. Apabila suatu instruksi memiliki lebih dari satu word, langkah 1 dan 2 harus diulang se-banyak yang diperlukan untuk mengambil instruksi lengkap. Dua langkah ini biasanya disebut sebagai fase pengambilan (fetch phase); langkah 3 terdiri dari fase eksekusi (execution phase).
  • 6.
  • 7. Eksekusi instruksi melibatkan rangkaian langkah dimana data ditransfer dari satu register ke lainnya. Untuk tiap register, dua sinyal kontrol digunakan untuk meletakkan isi register tersebut pada bus atau untuk me-load data pada bus ke register. Input dan output register Ri dihubungkan ke bus melalui switch yang masing-mas-ing dikontrol oleh sinyal Ri,n dan Rio Pada saat Riin diset ke 1, data pada bus di-load ke dalam Ri. Seperti pada saat Riou, diset ke 1, isi register Ri diletakkan pada bus. Pada saat Rio,tsetara dengan 0, bus dapat digunakan untuk mentransfer data dari register lain
  • 8.  Enable output register R1 dengan men- set R10 , ke 1. Tindakan ini menempatkan isi R1 pada bus prosesor.  Enable input register R4 dengan men-set R4.n ke 1. Tindakan ini me-load data dari bus prosesor ke register R4.
  • 9. ALU adalah sirkuit gabungan yang tidak memiliki penyimpanan internal. Sirkuit tersebut melakukan operasi aritmatika dan logika pada dua operand yang diterapkan ke input A dan B-nya. Pada Gambar 7.1 dan 7.2, salah satu operand adalah output dari multiplexer MUX dan operand lain diperoleh langsung dari bus. Hasil yang didapat dari ALU disimpan sementara dalam register Z. Oleh karena itu, suatu rangkaian operasi untuk menambahkan isi register R1 ke register R2 dan menyimpan hasilnya dalam register R3 adalah :  Rlout,Y.n  R2out, SelectY, Add, Zin  Z_..,,R3,.
  • 10.
  • 11. Untuk mengambil word informasi dari memori, prosesor harus menetapkan alamat lokasi memori tempat informasi ini disimpan dan me-request operasi Read. Hal ini diterapkan baik informasi yang akan diambil tersebut menyatakan instruksi dalam program atau operand yang ditetapkan oleh suatu instruksi. Prosesor mentransfer alamat yang diminta ke MAR, yang out-put-nya dihubungkan ke jalur alamat bus memori. Pada saat yang sama, prosesor menggunakan jalur kontrol bus memori untuk mengindikasikan diperlukannya operasi Read. Pada saat data yang diminta diterima dari memori maka data tersebut disimpan dalam register MDR, dan dari register tersebut data dapat ditransfer ke register lain dalam prosesor. Selama operasi Read dan Write memori, timing operasi prosesor internal harus dikoor-dinasikan terhadap respon perangkat yang dituju pada bus memori. Prosesor menyelesaikan satu transfer data internal dalam satu clock cycle. Sebaliknya, kecepatan operasi perangkat yang dituju, bervariasi sesuai dengan perangkat tersebut. Kita telah melihatnya pada Bab 5 bahwa prosesor modern menyertakan memori cache pada chip yang sama dengan prosesor. Biasanya, cache akan merespon request baca memori dalam satu clock cycle.
  • 12. Menuliskan word ke dalam lokasi memori menggunakan prosedur yang serupa. Alamat yang dituju di-load ke dalam MAR. Kemudian, data yang akan ditulis di-load ke dalam MDR, dan dikeluarkan perintah Write. Karenanya, eksekusi instruksi Move R2,(R1) memerlukan rang-kaian berikut:  Rlou,, MAR1n  R2..,, MDRW Write  MDRautE , WMFC Sebagaimana dalam kasus operasi baca, sinyal kontrol Write menyebabkan hardware antar muka bus memori menyatakan perintah Write pada bus memori. Prosesor tetap berada pada langkah 3 hingga operasi memori diselesaikan dan respon MFC diterima.
  • 13. Pada saat terjadi cache miss, request tersebut diteruskan ke memori utama, yang menimbulkan jeda beberapa clock cycle. Request baca atau tulis dapat juga digunakan untuk register dalam perangkat memory-mapped 1/O. I/O register tersebut tidak di-cache, sehingga aksesnya selalu memerlukan sejumlah clock cycle. Untuk mengakomodasi perbedaan waktu respon, prosesor menunggu hingga menerima indikasi bahwa operasi Read yang di-request telah selesai. Kita akan mengasumsikan bahwa sinyal kontrol yang disebut Memory-Function-Completed (MFC) digunakan untuk tujuan ini. Perangkat yang dituju menset sinyal ini ke 1 untuk mengindikasikan bahwa isi lokasi yang ditentukan telah dibaca dan tersedia pada jalur data bus memori.
  • 14.  MAR F- [R1]  Mulai operasi Read pada bus memori  Tunggu respon MFC dari memori  Load MDR dari bus memori 5. R2 <- [MDR]
  • 15.
  • 16. Instruksi branch menggantikan isi PC dengan alamat target branch. Alamat ini biasanya di-peroleh dengan menambahkan offset X, yang terdapat dalam instruksi branch, terhadap nilai ter-update pada PC. Gambar 7.7 menunjukkan rangkaian kontrol yang menerapkan instruksi unconditional branch. Pengolahan mulai seperti biasanya dengan fase pengambilan. Fase ini berakhir bila instruksi tersebut di-load ke dalam IR pada langkah 3. Nilai offset diekstrak dari IR dengan sirkuit decoding instruksi, yang juga akan melakukan sign extension jika diminta. Karena nilai PC ter-update telah tersedia dalam register Y, offset X di-gate ke dalam bus pada langkah 4, dan dilakukan suatu operasi penambahan. Hasilnya, yang merupakan alamat target branch, di-load ke dalam PC pada langkah 5.
  • 17. Offset X yang digunakan dalam instruksi branch biasanya merupakan perbedaan antara alamat target branch dan alamat yang berada tepat setelah instruksi branch. Misalnya, jika in-struksi branch berada pada lokasi 2000 dan jika alamat target branch adalah 2050, nilai X harus 46. Alasan untuk hal ini dapat segera dipahami dari rangkaian kontrol pada Gambar 7.7. PC ditingkatkan selama fase pengambilan, sebelum mengetahui tipe instruksi yang sedang diek-sekusi. Jadi pada saat alamat branch dihitung pada langkah 4, nilai PC yang digunakan adalah nilai ter-update, yang menunjuk ke instruksi setelah instruksi branch dalam memori.
  • 18. Sekarang perhatikanlah suatu conditional branch. Dalam kasus ini, kita perlu memeriksa status kode kondisi (condition code) sebelum me-load nilai baru ke dalam PC. Misalnya, untuk instruksi Branch-on-negative (Branch < 0), langkah 4 pada Gambar 7.7 digantikan dengan Offset-field-of- IRout, Add, Zin,If N =0 then End. Jadi, jika N =0 maka prosesor kembali ke langkah 1 segera setelah langkah 4. Jika N =1, maka langkah 5 dilakukan untuk me-load nilai baru ke dalam PC, sehingga melakukan operasi branch.
  • 19. Dalam tekonologi VLSI, cara yang paling efisien untuk menerapkan sejum-lah register adalah dalam bentuk array sel memori yang serupa dengan yang digunakan dalam implementasi random-access memory (RAM) yang dideskripsikan pada Bab 5. Register file memiliki tiga port. Terdapat dua output, yang memungkinkan isi dua register berbeda diakses secara simultan dan menempatkan isinya pada bus A dan B. Port ketiga me-mungkinkan data pada bus C di-load ke dalam register ketiga pada clock cycle yang sama. Bus A dan B digunakan untuk mentransfer source operand ke input A dan B pada ALU, dimana operasi aritmatika atau logika dapat dilakukan. Hasilnya ditransfer ke destinasi melalui bus C. Jika diperlukan, maka ALU dapat melewatkan salah satu dari dua operand input unmodi-fied-nya ke bus C. Kita akan memanggil sinyal kontrol ALU untuk operasi seperti R =A atau R =B.
  • 20.
  • 21. Untuk mengeksekusi instruksi, prosesor hares memiliki beberapa sarana untuk membangkitkan sinyal kontrol yang diperlukan dalam rangkaian yang tepat. Desainer komputer menggunakan berbagai variasi teknik untuk memecahkan persoalan ini. Pendekatan tersebut biasanya terma-suk dalam salah satu dari dua kategori: kontrol hardwired (hardwired control) dan kontrol mi-croprogrammed (microprogrammed control). Kita membahas tiap yeknik ini secara detil, mulai dengan kontrol hardwired dalam bagian ini.
  • 22.  Isi counter langkah kontrol (control step counter)  Isi register instruksi  Isi condition code flag  Sinyal input eksternal, misalnya MFC dan interrupt request
  • 23. Hardware control dapat ditampilkan sebagai suatu mesin state yang berubah dari satu state ke state lain dalam tiap clock cycle, ter-gantung pada isi register instruksi, kode kondisi, dan input eksternal. Mesin output state adalah sinyal kontrol. Rangkaian operasi yang dilakukan dengan mesin ini ditentukan dengan wiring elemen logika, karenanya bernama "hardwired." Kontroler yang menggunakan pendekatan ini dapat beroperasi pada kecepatan tinggi. Akan tetapi, kontroler tersebut memiliki sedikit fleksibilitas, dan kompleksitas set instruksi yang dapat diimplementasikannya terbatas.
  • 24. Suatu prosesor lengkap dapat didesain menggunakan struktur yang ditunjukkan pada Gambar 7.14. Struktur ini memiliki unit instruksi yang mengambil instruksi dari cache instruksi atau dari memori utama pada saat instruksi yang diinginkan belum berada dalam cache. Struktur ini memiliki unit pengolahan terpisah untuk menangani data integer dan data floating-point. Tiap unit tersebut dapat diatur sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 7.8. Cache data disisipkan diantara unit tersebut dan memori utama. Penggunaan cache terpisah untuk instruksi dan data merupakan praktek umum pada kebanyakan prosesor saat ini. Prosesor lain menggunakan cache tunggal yang menyimpan instruksi dan data. Prosesor dihubungkan ke bus sistem dan, karenanya, ke bagian lain komputer, dengan menggunakan antar muka bus. Sekalipun kita menampilkan hanya satu unit integer dan satu floating-point pada Gambar 7.14, suatu prosesor dapat menyertakan beberapa unit pada tiap tipe untuk meningkatkan po-tensial operasi konkuren.
  • 25.
  • 26. Sekarang kita akan membahas skema alternatif, yang disebut kontrrol microprogrammed, dimana sinyal kontrol dibangkitkan oleh suatu program yang serupa dengan program bahasa mesin. Pertama, kita memperkenalkan beberapa istilah umum. Suatu control word (CW) adalah word yang bit individunya menyatakan berbagai sinyal kontrol. Tiap langkah kontrol dalam rangkaian kontrol suatu instruksi mendefinisikan kombinasi unik 1 dan 0 dalam CW CW yang berhubungan dengan 7 langkah pada Gambar 7.6. Kita telah mengasumsikan bahwa SelectY dinyatakan dengan Select =0 dan Select de-ngan Select =1. Suatu rangkaian CW yang berhubungan dengan rangkaian kontrol instruksi mesin membentuk mikrorutin (microroutine) untuk instruksi tersebut, dan word kontrol individu dalam mikrorutin ini diseut sebagai mikroinstruksi (microinstruction).
  • 27. Cara langsung untuk menyusun mikroin-struksi adalah dengan menetapkan satu posisi bit untuk tiap sinyal control. Akan tetapi, skema ini memiliki satu kemunduran yang serius - menetapkan bit individu ke tiap sinyal kontrol menghasilkan mikroinstruksi yang panjang karena jumlah sinyal yang diperlukan biasanya besar. Lebih lagi, hanya beberapa bit yang diset ke I (untuk digunakan sebagai active gating) pada tiap mikroinstruksi, yang berarti ruang bit yang ada di-gunakan dengan kurang baik. Perhatikan lagi prosesor sederhana pada Gambar 7.1, dan asum-sikan bahwa prosesor tersebut hanya berisi empat general-purpose register, R0, R1, R2, dan R3. Beberapa koneksi dalam prosesor ini di- enable secara permanen, seperti output IR ke sirkuit decoding dan kedua input ke ALU. Koneksi ke berbagai register lainnya seluruhnya memerlu-kan 20 sinyal gating. Sinyal kontrol tambahan yang tidak ditunjukkan pada gambar tersebut juga diperlukan, termasuk sinyal Read, Write, Select, WMFC, dan End. Akhirnya, kita harus menentukan fungsi yang akan dilakukan oleh ALU. Mari kita asumsikan bahwa disediakan 16 fungsi, termasuk Add, Subtract, AND, dan XOR. Fungsi tersebut tergantung pada ALU ter-tentu yang digunakan dan tidak perlu memiliki hubungan satu-banding-satu dengan kode OP instruksi mesin. Secara
  • 28. Beberapa kemampuan branching dalam micronrogram dapat dituniukkan melalui mikroinstruksi branch khusus yang menentukan alamat branch, serupa dengan cara branching yang dilakukan pada instruksi tingkat-mesin. Dengan pendekatan ini, penulisan mikroprogram cukup sederhana karena dapat menggu-nakan teknik software standar. Akan tetapi, kelebihan ini dihadapkan dengan dua kekurangan utama. Dengan mikrorutin terpisah untuk tiap instruksi mesin mengakibatkan jumlah total mi-kroinstruksi yang besar dan control store yang besar pula. Jika sebagian besar instruksi mesin melibatkan beberapa mode pengalamatan, maka terdapat banyak instruksi dan gabungan mode pengalamatan. Mikrorutin terpisah untuk tiap gabungan ini akan menghasilkan duplikasi ba-gian-bagian umum.
  • 29. Gambar 7.20 menyertakan wide branch dalam mikroinstruksi pada lokasi 003. Decoder in-struksi (instruction decoder), yang pada gambar tersebut disingkat InstDec, menghasilkan alamat awal mikrorutin yang menerapkan instruksi yang telah di-load ke dalam IR. Pada con-toh kita, register IR berisi instruksi Add, yang diberi alamat mikroinstruksi 101 oleh decoder instruksi. Akan tetapi, alamat ini tidak dapat di-load ke dalam counter mikroprogram. Source operand instruksi Add dapat ditentukan dalam beberapa mode pengalamatan.
  • 30.
  • 31.
  • 32. Mikroprogram memerlukan beberapa branch mikroinstruksi. Mikroinstruksi tersebut tidak menjalankan operasi yang berguna dalam jalur data; mikroinstruksi tersebut hanya diperlukan untuk menentukan alamat mikroinstruksi berikutnya. Jadi, mikroinstruksi tersebut mengurangi kecepatan operasi komputer. Situasi dapat menjadi lebih buruk pada saat menggunakan mikrorutin lain. Peningkatan dalam branch mikroinstruksi muncul terutama dari keterbatasan kemampuan untuk menetapkan alamat yang berurutan pada semua mikroinstruksi yang biasanya dieksekusi dalam rangkaian yang berurutan. Persoalan ini mendorong kita untuk mengevaluasi ulang teknik sequencing yang dibentuk dari ”PC yang dapat ditingkatkan. Suatu alternatif yang kuat adalah dengan menyertakan field berikutnya yang akan diambil. Ini berarti, sebagai akibatnya, setiap mikroinstruksi menjadi branch mikroinstruksi, selain fungsi-fungsi lainnya. Fleksibilitas pendekatan ini merupakan hasil dari adanya bit tambahan untuk field alamat. Kerumitan penalti ini dapat diperkirakan sebagai berikut: Pada komputer biasa, dimungkinkan untuk mendesain mikroprogram lengkap yang lebih kecil dari 4K mikroinstruksi, mempergu-nakan mungkin 50 hingga 80 bit per mikroinstruksi.
  • 33. Fungsi utama kontrol microprogrammed adalah menyediakan sarana untuk eksekusi instruksi mesin yang relatif murah, fleksibel, dan sederhana. Akan tetapi, juga menyediakan kemung-kinan lain yang menarik. Fleksibilitasnya dalam menggunakan resource mesin memerlukan bermacam-macam kelas instruksi untuk diimplementasikan. Misalkan komputer dengan suatu set instruksi, maka dimungkinkan untuk mendefinisikan instruksi mesin tambahan dan mengimplementasikannya dengan mikrorutin tambahan.