SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank
Modul Ajar : AKUNTANSI PERBANKAN
Kls. : PKK Menteng/ S1 Akuntansi
Dosen : Nengzih, S.E., Ak M.Si
Pertemuan ke-9
MODAL PINJAMAN DAN MODAL BANK
Seiring dengan tuntutan transparansi Laporan Keuangan Bank, masalah BMPK saat
ini tidak hanya disajikan untuk kepentingan otoritas moneter (Bank Indonesia), namun
publik harus mengetahuinya, terutama pihak-pihak yang berkepentingan dengan
Laporan Keuangan yang bersangkutan. Untuk itu penyusunan Laporan Batas
Maksimum Pemberian Kredit perlu dipahami.
Fungsi Utama perbankan adalah menjadi lembaga intermediasi. Bank tidak hanya
mengumpulkan dana dari masyarakat tetapi juga menyalurkan kembali dana tersebut
kepada masyarakat. Namun penyaluran dana kepada masyarakat tersebut perlu diatur
lebih lanjut agar dapat dikontrol dan tidak terkonsentrasi pada debitur tertentu (seperti
kepada perusahaan milik pemegang saham) yang akan membahayakan kesehatan
bank yang bersangkutan seperti yang dialami banyak banyak bank pada krisis moneter
pada tahun tahun 1997 silam.
Untuk mengurangi potensi kegagalan usaha sebagai akibat dari konsentrasi
penyediaan dana, bank wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dengan melakukan
penyebaran dan diversifikasi portofolio penyediaan dana terutama kepada pihak terkait
maupun kepada pihak bukan terkait sebesar persentase tertentu dari modal bank yang
dikenal dengan BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit) yang diatur dalam
peraturan Bank Indonesia PBI No.7/3/PBI/2005 yang kemudian diubah dengan PBI
No.8/13/PBI/2006 tentang Batas Umum Pemberian Kredit Bank Umum.Ketentuan ini
diatur lebih lanjut pada Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) 7/14/PBI/DPNP tertanggal
18 April 2008. Prinsip Kehati-hatian tersebut bertujuan agar risiko penyediaan dana
tersebut tidak terpusat pada peminjam atau kelompok peminjam tertentu. Sejalan
Akuntansi Perbankan
Nengzih, SE. Ak.M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana‘11 1
Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank
dengan hal tersebut, perlu dilakukan penyempurnaan terhadap Surat Keputusan Direksi
Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit BPRNo.31/61/KEP/DIR.
Mengingat terdapat hubungan yang signifikan antara kegagalan usaha bank dengan
konsentrasi penyediaan dana, maka bank dilarang untuk memberikan penyediaan dana
yang mengakibatkan PELANGGARAN BMPK. Disamping larangan dan pembatasan
persentase tertentu dari permodalan, bank diwajibkan pula menerapkan manajemen
risiko kredit yang lebih prudent kepada pihak terkait maupun peminjam atau kelompok
peminjam yang memiliki eksposur besar (large exposure).
Untuk itu, penyediaan dana tertentu diberikan kelonggaran atau pengecualian dalam
penerapan BMPK, antara lain penyediaan dana kepada BUMN yang bidang usahanya
mempengaruhi hajat hidup orang banyak termasuk pembangunan infrastruktur,
penyediaan dana yang dijamin oleh prime bank dan lembaga pembangunan multilateral,
serta penyediaan dana kepada nasabah dengan pola kemitraan inti-plasma. Disamping
itu, sejalan dengan upaya konsolidasi perbankan, penyertaan modal kepada bank lain
dapat tidak diperhitungkan dalam BMPK.
Penyediaan dana oleh Bank terkadang melebihi persentase maksimum dari yang
telah ditentukan yang kemudian menimbulkan suatu Pelampauan BMPK. Hal Tersebut
dikarenakan adanya gejolak nilai kurs dan atau penurunan modal bank atas penyediaan
dana yang telah diberikan, dan hal ini tidak dikategorikan sebagai pelanggaran BMPK.
Akuntansi Perbankan
Nengzih, SE. Ak.M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana‘11 2
Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank
BMPK adalah persentase penyediaan dana yang diperkenankan terhadap modal
bank. Penyediaan dana adalah penanaman dana Bank dalam bentuk kredit, surat
berharga, penempatan, surat berharga yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali,
tagihan akseptasi dan lain-lain.
Sedangkan pengertian dari Modal bank itu sendiri adalah :
a. Modal inti dan modal pelengkap bagi bank yang berkantor pusat di Indonesia.
b. Dana bersih kantor pusat dan kantor cabang-cabang lainnya diluar negeri, bagi
kantor cabang bank asing.
Perbedaan BMPK Bank Umum dengan BPR :
• BMPK BANK UMUM
BMPK terhadap pihak terkait (Pasal 4 PBI 7/3/PBI/2005) adalah paling tinggi 10%
dari modal bank. BMPK terhadap pihak tidak terkait (Pasal 11 PBI 7/3/PBI/2005
adalah:
a. 1 (satu) peminjam maksimum 20% dari modal bank
b. 1 (satu) kelompok peminjam 25% dari modal bank
• BMPK BPR
BMPK terhadap pihak terkait (Pasal 5 PBI 11/13/PBI/2009) adalah paling tinggi 10%
dari modal bank. BMPK terhadap pihak tidak terkait (Pasal 9 PBI 11/13/PBI/2009
adalah:
a. Penempatan dana antar bank kepada BPR lain paling tinggi 20% dari modal
bank
b. Kredit ke 1 (satu) peminjam maksimum 20% dari modal bank
c. Kredit ke 1 (satu) kelompok peminjam 30% dari modal bank
Dari hal yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa Bank Indonesia
menyebutkan (dalam Peraturan Bank Indonesia), Batas Maksimum Pemberian Kredit
yang diperbolehkan setinggi – tingginya 30% dari modal usaha, jika BMPK diberikan
kepada pihak tidak terkait dengan Bank Tersebut. Sedangkan jika BMPK diberikan
kepada pihak terkait batas maksimum yang telah ditetapkan BI yaitu sebesar 10% dari
modal.
Akuntansi Perbankan
Nengzih, SE. Ak.M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana‘11 3
Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank
Peningkatan terhadap BMPK untuk pihak tidak terkait akan mendorong perusahaan
untuk go public.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) - Ketentuan BMPK bagi Bank Umum :
a. Untuk pihak yang tidak terkait dengan bank
Penyediaan dana kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak terkait
ditetapkan paling tinggi 20% dari modal bank. Sedangkan, untuk satu kelompok
peminjam yang bukan pihak terkait ditetapkan paling tinggi 25% dari modal bank.
b. Untuk pihak yang terkait dengan bank
Seluruh portofolio Penyediaan Dana kepada pihak terkait dengan Bank ditetapkan
paling tinggi 10% dari modal Bank dan penyediaan dana tersebut wajib
mendapatkan persetujuan satu orang direksi dan satu orang komisaris
c. Penyediaan Dana oleh Bank dikategorikan sebagai Pelampauan BMPK apabila
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
1. penurunan modal bank
2. perubahan nilai tukar
3. perubahan nilai wajar
4. penggabungan usaha, peleburan usaha, perubahan struktur kepemilikan dan
atau perubahan struktur kepengurusan yang menyebabkan perubahan pihak
terkait dan atau kelompok peminjam
5. perubahan ketentuan
d. Terhadap pelampauan BMPK dan pelanggaran BMPK bank diwajibkan
menyampaikan action plan kepada BI.
Bank yang melakukan Pelanggaran BMPK danatau Pelampauan BMPK dikenakan
sanksi penilaian tingkat kesehatan Bank.
Sumber : BI
Mengenai kasus Pelanggaran dan Pelampauan BMPK pada BPR maka akan
diberikan suatu target waktu penyelesaiannya, diantaranya sebagai berikut :
1. Target waktu penyelesaian pelanggaran BMPK paling lambat dalam jangka waktu 3
bulan sejak action plan disampaikan kepada Bank Indonesia.
Akuntansi Perbankan
Nengzih, SE. Ak.M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana‘11 4
Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank
2. Target waktu penyelesaian pelampauan BMPK akibat penurunan modal,
penggabungan usaha, peleburan usaha, pengambilalihan usaha, perubahan struktur
kepemilikan dan/atau kepengurusan yang menyebabkan perubahan Pihak Terkait
dan/atau kelompok Peminjam, paling lambat 6 bulan sejak action plan disampaikan
kpd BI atau sampai dengan kredit jatuh tempo.
3. Target waktu penyelesaian pelampauan BMPK akibat perubahan ketentuan, paling
lambat 12 bulan sejak action plan disampaikan kepada BI atau sampai dengan kredit
jatuh tempo
Akan tetapi ketentuan tersebut memiliki suatu pengecualian, diantaranya :
a. Penempatan Dana Antar Bank pada Bank Umum, termasuk Bank Umum
yang memenuhi kriteria Pihak Terkait;
b. Bagian Penyediaan Dana yang dijamin oleh:
1. Agunan dalam bentuk agunan tunai berupa deposito atau
tabungan di BPR;
2. Emas dan/atau logam mulia; dan/atau
3. Sertifikat Bank Indonesia, sepanjang memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. Agunan diblokir dan dilengkapi dengan surat kuasa
pencairan/penjualan yang tidak dapat dibatalkan dari pemilik agunan untuk
keuntungan BPR penerima agunan, termasuk pencairan/penjualan sebagian
untuk membayar tunggakan angsuran pokok/bunga;
b. Jangka waktu pemblokiran sebagaimana dimaksud pada
huruf a) paling kurang sama dengan jangka waktu Penyediaan Dana; dan
c. Untuk agunan tunai sebagaimana dimaksud pada angka
1) dan angka 2), disimpan atau ditatausahakan pada BPR yang
bersangkutan.
c. Bagian Penyediaan Dana yang dijamin oleh Pemerintah Indonesia secara
langsung maupun melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
dan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Jaminan bersifat tanpa syarat (unconditional) dan tidak dapat
dibatalkan (irrevocable);
Akuntansi Perbankan
Nengzih, SE. Ak.M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana‘11 5
Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank
2. Harus dapat dicairkan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak
klaim diajukan, termasuk pencairan sebagian; dan
3. Mempunyai jangka waktu penjaminan paling kurang sama dengan
jangka waktu Penyediaan Dana.
d. Bagian Penempatan Dana Antar Bank pada BPR lain sepanjang
memenuhi persyaratan:
1. Terdapat kesepakatan antar BPR yang menempatkan dananya
dengan BPR lain yang menerima penempatan dana;
2. Dalam rangka menanggulangi kesulitan likuiditas BPR; dan
3. Bagian Penempatan Dana dimaksud:
a. Merupakan simpanan/iuran/porsi dana yang wajib
ditempatkan oleh BPR pada BPR lain sesuai kesepakatan sebagaimana
dimaksud pada angka 1); atau
b. Berasal dari simpanan/iuran/porsi dana dari BPR-BPR
yang ditujukan untuk menanggulangi kesulitan likuiditas masing-masing BPR.
Peraturan Bank Indonesia juga memuat persyaratan tertentu terkait dengan BMPK,
dengan persyaratan sebagai berikut :
Pertama : Paling sedikit terdapat satu anggota kelompok peminjam yang sahamnya
dimiliki publik sebesar 40% atau lebih
Kedua : Perusahaan yang dimiliki publik telah ditetapkan mendapat insentif
pengurangan sesuai ketentuan perpajakann yang berlaku.
Ketiga : Porsi kepemilikan publik pada perusahaan yang dimaksud wajib
dipertahankan sampai dengan fasilitas yang diperoleh perusahaan
tersebut lunas, yang wajib dituangkan dalam perjanjian antara bank
dengan debitor.
Keempat : Saham yang dimiliki publik tidak boleh secara langsung maupun tidak
langsung dimiliki oleh pengendali atau pemegang saham lainnya.
Adapun beberapa hal yang dijadikan sebagai dasar Perhitungan Batas Maksimum
Pemberian Kredit yang terdiri dari:
1. Kredit yang diberikan
Akuntansi Perbankan
Nengzih, SE. Ak.M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana‘11 6
Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank
Pelanggaran BMPK dihitung berdasarkan baki debet. Pengertian baki debet tidak
termasuk bunga akrual pada pos rupa-rupa aktiva dan tunggakan bunga pada
rekening administrasi. Bunga akrual adalah pendapatan bunga dari kredit lancar dan
dalam perhatian khusus. Dalam pengertian kredit disini termasuk giro bersaldo debet
(overdraft), kartu kredit (baki debet), transaksi yang berasal dari off balance sheet
yang wan prestasi.
2. Surat Berharga
Perhitungan BMPK untuk pembelian surat berharga dengan note purchase
agreement (NPA) dan pengambilanalihan dalam rangka anjak piutang didasarkan
pada harga perolehan, yaitu harga nominal dikurangi diskonto yang diterima.
Dasar perhitungan pelanggaran atau pelampauan BMPK adalah didasarkan pada
harga perolehan saat membeli atau didasarkan nilai pasar untuk surat berharga
yang tercantum di neraca bank.
3. Penempatan Pada Bank Lain
Perhitungan pelangaran BMPK penempatan antar bank atau bank lain didasarkan
pada nilai nominal, kecuali sertifikat deposito dan surat berharga yang dinilai
berdasarkan harga perolehan.
4. Penyertaan
Pelanggaran pelampauan BMPK untuk pos ini didasarkan pada jumlah dana yang
ditanamkan oleh bank dan didasarkan pada nilai penyertaan yang tercatat di neraca
(tanpa ada penyediaan dana berupa cash outflow).
5. Transaksi Rekening Administrasi
Pelanggaran BMPK untuk garansi yang diberikan didasarkan pada nilai
nominal.Sedangkan resiko kredit derivative didasarkan pada nilai risiko kreditnya.
Pelanggaran BMPK
Pelanggaran BMPK adalah selisih lebih persentase penyediaan dana pada saat
direalisasikan terhadap modal dengan presentasi BMPK.
Pelanggaran BMPK dapat dilihat apabila pada saat bank melakukan realisasi
penyediaan dana telah melebihi dari persentase maksimum. Untuk menentukan ini
digunakan formula sebagai berikut:
Akuntansi Perbankan
Nengzih, SE. Ak.M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana‘11 7
Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank
Penyediaan Dana Pada Saat pemberiannya
( x 100%) - BMPK
Modal pada saat pemberian Penyediaan Dana
Untuk itu, bank harus menolak realisasi dana yang dilakukan debiturnya apabila
berdasarkan perhitungan dengan formula diatas bank akan mengakibatkan terjadinya
pelanggaran BMPK. Penolakan ini bisa dilakukan bila dalam perjanjian sebelumnya
memberikan pernyataan tentang klausal ini.
Pelaporan mengenai posisi BMPK harus dilakukan oleh bank komersial kepada bank
sentral, pihak terkait, pihak tak terkait. Laporan tersebut menyangkut pelampauan BMPK
maupun Pelaporan Pelanggaran BMPK . Secara Rinci adalah :
a. Laporan Pelanggaran BMPK kepada Pihak Terkait
b. Laporan Pelanggaran BMPK kepada Pihak Tidak Terkait
c. Laporan Pelampauan BMPK kepada Pihak Tidak Terkait
d. Laporan Penyediaan Dana dan Pelampauan BMPK kepada Pihak Terkait
Untuk memberikan menambah pemahaman laporan BPMK berikut ini disajikan dua
kasus ilustrasi beserta pembahasannya dan laporannya.
Kasus Pelaporan Akuntansi Pelanggaran BMPK
PT Bank Berlian Mutiara memiliki modal Rp. 150.000.000.000 per April 2004. Modal
tersebut sebesar 40% sahamnya dimiliki oleh Galang Rambu . Pada tanggal 10 Januari
2004 Bank Berlian Mutiara telah menyetujui permohonan kredit Galang Rambu sebesar
Rp. 24.000.000.000 dengan jangka waktu 5 tahun, grace period 1 tahun, tingkat bunga
18%. Komitmen ini dicairkan secara bertahap sebagai berikut :
Pencairan Tahap 1 pada tanggal 15 Januari 2004
Pencairan Tahap 2 pada tanggal 15 Maret 2004
Pencairan Tahap 3 pada tanggal 15 Mei 2004
Pencairan Tahap 4 pada tanggal 15 Juli 2004
Dana yang dicairkan setiap tahap adalah Rp. 6.000.000.000
Akuntansi Perbankan
Nengzih, SE. Ak.M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana‘11 8
Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank
Pembahasan
Galang Rambu adalah pemilik 40% saham Bank Berlian Mutiara, artinya memiliki lebih
besar dari 10% modal disetor ke bank. Dengan demikian Galang Rambu digolongkan
dengan pihak terkait sebab itu BMPK yang harus ditaati oleh Bank adalah 10%. Pada
tanggal 15 Mei 2004, PT Bank Berlian Mutiara telah melakukan pelanggaran BMPK
karena telah melakukan pencairan dana melebihi BMPK bagi Pihak terkait. Bagaimana
Pelaporannya?
Pelampauan BMPK
Pelampauan BMPK adalah selisih antara presentase penyediaan dana yang telah
direalisasikan terhadap modal dengan presentase BMPK.
Adapun formulasi pelampuan BMPK didefiniskan pada penjelasan rumus sebagai
berikut:
Penyediaan Dana Pada Tanggal Laporan BMPK
( x 100%) - BMPK
Modal pada Tanggal Laporan BMPK
Akuntansi Perbankan
Nengzih, SE. Ak.M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana‘11 9
Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank
Bank dianggap melampaui BMPK apabila bank melakukan penyediaan dana
melebihi persentase maksimum karena perubahan-perubahan yang terjadi setelah
penyediaan dana terealisasi. Pelampuan BMPK yang terjadi akibat gejolak nilai kurs dan
atau penurunan modal bank atas penyediaan dana yang telah diberikan, tidak
dikategorikan sebagai pelanggaran BMPK. Kurs yang menjadi dasar adalah kurs neraca
bank pada akhir bulan.
Kasus Laporan Akuntansi Pelampauan BMPK
PT Bank Berlian Mutiara memiliki modal Rp. 150.000.000.000 telah memberikan
komitmen untuk memenuhi permintaan Kredit PT Kereta Kencana sebesar Rp.
40.000.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun .Akad kredit ditandatangani tgl 10 Januari
2004.Permasalahan timbul pada bulan Januari 2004 debitur yang bersangkutan telah
melakukan penarikan seluruh plafond yang diberikan, sedangkan modal bank untuk
posisi akhir Mei 2004 ternyata menurun menjadi Rp. 140.000.000.000.
Bagaimana Posisi BMPK dan pelaporannya 31 Mei 2004?
Pembahasan
PT Kereta Kencana adalah pihak tidak terkait dengan bank.Dalam hal ini BMPK untuk
pihak tidak terkait dengan bank sampai dengan 31 Desember 2004 adalah 30% dari
modal bank.Kemudian pada akhir Mei 2004 ternyata terjadi penurunan modal bank yang
menyebabkan pemberian kredit kepada PT Kereta Kencana mengalami pelampauan
BMPK. Laporan untuk peristiwa ini adalah sebagai berikut :
Akuntansi Perbankan
Nengzih, SE. Ak.M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana‘11 10
Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank
Kesimpulan:
1. Penyaluran dana kepada masyarakat perlu diatur lebih lanjut oleh pihak pemberi
Kredit agar dapat dikontrol dan tidak terkonsentrasi pada debitur,
2. Bank wajib melakukan penyebaran dan diversifikasi portofolio penyediaan dana
serta persentasi dari modal bank yang di kenal sebagai BMPK (Batas masimum
Pemberian Kredit) untuk mengurangi potensi kegagalan akibat dari konsentrasi
penyediaan dana yang telah di atur dalam peraturan Bank indonesia yang mana
tentang Batas pemberian kredit bank.
3. Para pemberi kredit harus mengerti perhitungan atas Batas Maksimum Pemberian
Kredit agar tidak terjadi suatu Pelanggaran/Pelampauan dan hal ini juga
menghindari kesalahan perhitungan dalam Pelaporan Pelanggara/Pelampauan
4. Bank wajib memberikan laporan dan atau action plan kepada BI bila
terjadi Pelanggaran/Pelampauan BMPK. Hal ini harus dipatuhi agar BI dapat dengan
segera mengambil langkah-langkah penyelesaian dan kesehatan bank
bersangkutan tidak di bahayakan.
Akuntansi Perbankan
Nengzih, SE. Ak.M.Si.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana‘11 11

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
Rekonsiliasi Laporan Keuangan FiskalRekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
guest841855
 
Akuntansi Perbankan
Akuntansi PerbankanAkuntansi Perbankan
Akuntansi Perbankan
irul61
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarah
citra Joni
 
(Bab 5) analisis sumber dan modal kerja
(Bab 5) analisis sumber dan modal kerja(Bab 5) analisis sumber dan modal kerja
(Bab 5) analisis sumber dan modal kerja
kridoeko
 

Was ist angesagt? (20)

penghimpunan dan penyaluran dana.pptx
penghimpunan dan penyaluran dana.pptxpenghimpunan dan penyaluran dana.pptx
penghimpunan dan penyaluran dana.pptx
 
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
Rekonsiliasi Laporan Keuangan FiskalRekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
 
Materi Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliring
Materi Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliringMateri Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliring
Materi Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliring
 
liabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjangliabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjang
 
Pph badan
Pph badanPph badan
Pph badan
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjang
 
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAAkuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
 
Dasar dasar perbankan
Dasar dasar perbankanDasar dasar perbankan
Dasar dasar perbankan
 
Akuntansi Perbankan
Akuntansi PerbankanAkuntansi Perbankan
Akuntansi Perbankan
 
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
Manajemen Aktiva Dan Pasiva
Manajemen Aktiva  Dan PasivaManajemen Aktiva  Dan Pasiva
Manajemen Aktiva Dan Pasiva
 
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanPersamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
 
Ppt Rekonsiliasi
Ppt RekonsiliasiPpt Rekonsiliasi
Ppt Rekonsiliasi
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
 
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
 
Bab 2 - metodologi pengembangan sistem akuntansi
Bab 2  - metodologi pengembangan sistem akuntansiBab 2  - metodologi pengembangan sistem akuntansi
Bab 2 - metodologi pengembangan sistem akuntansi
 
Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarah
 
(Bab 5) analisis sumber dan modal kerja
(Bab 5) analisis sumber dan modal kerja(Bab 5) analisis sumber dan modal kerja
(Bab 5) analisis sumber dan modal kerja
 

Andere mochten auch

Laporan pkl junia marwa
Laporan pkl junia marwaLaporan pkl junia marwa
Laporan pkl junia marwa
N Marwa
 
Bentuk surat penawaran peserta badan usaha
Bentuk surat penawaran peserta badan usahaBentuk surat penawaran peserta badan usaha
Bentuk surat penawaran peserta badan usaha
Cv Rafi Rempak
 
Surat penawaran jro
Surat penawaran jroSurat penawaran jro
Surat penawaran jro
ulin nuha
 
Contoh Surat Masuk dan Surat Keluar
Contoh Surat Masuk dan Surat KeluarContoh Surat Masuk dan Surat Keluar
Contoh Surat Masuk dan Surat Keluar
Ocky Sulistianingsih
 
Kontra garansi bank upload
Kontra garansi bank uploadKontra garansi bank upload
Kontra garansi bank upload
Ridwan Ichsan
 
Draft perjanjian keagenan_hori_2011
Draft perjanjian keagenan_hori_2011Draft perjanjian keagenan_hori_2011
Draft perjanjian keagenan_hori_2011
Dian Sukma
 
Contoh surat pesanan secara kredit yang memakai referensi
Contoh surat pesanan secara kredit yang memakai referensiContoh surat pesanan secara kredit yang memakai referensi
Contoh surat pesanan secara kredit yang memakai referensi
vitadewi12
 
DokumenDokumen pengadaan-3
DokumenDokumen pengadaan-3DokumenDokumen pengadaan-3
DokumenDokumen pengadaan-3
Andri Je
 
Copy of permohonan izin tempat
Copy of permohonan izin tempatCopy of permohonan izin tempat
Copy of permohonan izin tempat
Anik Zlistya
 
Lampiran 11 contoh surat penurunan kuasa pengetua
Lampiran 11    contoh surat penurunan kuasa pengetuaLampiran 11    contoh surat penurunan kuasa pengetua
Lampiran 11 contoh surat penurunan kuasa pengetua
Yatimah Salleh
 

Andere mochten auch (20)

Penawaran harga barang dan jasa
Penawaran harga barang dan jasaPenawaran harga barang dan jasa
Penawaran harga barang dan jasa
 
Contoh Draft Surat penawaran
Contoh Draft Surat penawaranContoh Draft Surat penawaran
Contoh Draft Surat penawaran
 
Laporan pkl junia marwa
Laporan pkl junia marwaLaporan pkl junia marwa
Laporan pkl junia marwa
 
Surat penawaran 3 x ibu dewi
Surat penawaran 3 x ibu dewiSurat penawaran 3 x ibu dewi
Surat penawaran 3 x ibu dewi
 
Bentuk surat penawaran peserta badan usaha
Bentuk surat penawaran peserta badan usahaBentuk surat penawaran peserta badan usaha
Bentuk surat penawaran peserta badan usaha
 
Surat penawaran jro
Surat penawaran jroSurat penawaran jro
Surat penawaran jro
 
Contoh Surat Masuk dan Surat Keluar
Contoh Surat Masuk dan Surat KeluarContoh Surat Masuk dan Surat Keluar
Contoh Surat Masuk dan Surat Keluar
 
Batas Maksimum Pemberian Kredit (Bank Umum)
Batas Maksimum Pemberian Kredit (Bank Umum)Batas Maksimum Pemberian Kredit (Bank Umum)
Batas Maksimum Pemberian Kredit (Bank Umum)
 
Kontra garansi bank upload
Kontra garansi bank uploadKontra garansi bank upload
Kontra garansi bank upload
 
Pre Press Conference Letter To Bishop Blake
Pre Press Conference Letter To Bishop BlakePre Press Conference Letter To Bishop Blake
Pre Press Conference Letter To Bishop Blake
 
Offering dedicated internet fiber optic cir 1 1 symmetric bandwidth - pt. rem...
Offering dedicated internet fiber optic cir 1 1 symmetric bandwidth - pt. rem...Offering dedicated internet fiber optic cir 1 1 symmetric bandwidth - pt. rem...
Offering dedicated internet fiber optic cir 1 1 symmetric bandwidth - pt. rem...
 
Draft perjanjian keagenan_hori_2011
Draft perjanjian keagenan_hori_2011Draft perjanjian keagenan_hori_2011
Draft perjanjian keagenan_hori_2011
 
Surat dukungan-tender
Surat dukungan-tenderSurat dukungan-tender
Surat dukungan-tender
 
Kreasi Seni Musik Daerah kelas 7 (SBK)
Kreasi Seni Musik Daerah kelas 7 (SBK)Kreasi Seni Musik Daerah kelas 7 (SBK)
Kreasi Seni Musik Daerah kelas 7 (SBK)
 
Contoh surat pesanan secara kredit yang memakai referensi
Contoh surat pesanan secara kredit yang memakai referensiContoh surat pesanan secara kredit yang memakai referensi
Contoh surat pesanan secara kredit yang memakai referensi
 
Paper On The Job Training Bank Panin Yudhy Tri Suharno 2011
Paper On The Job Training Bank Panin Yudhy Tri Suharno 2011Paper On The Job Training Bank Panin Yudhy Tri Suharno 2011
Paper On The Job Training Bank Panin Yudhy Tri Suharno 2011
 
Soal ujian nasional produktif ad perkantoran thn 2009
Soal ujian nasional produktif ad perkantoran thn 2009Soal ujian nasional produktif ad perkantoran thn 2009
Soal ujian nasional produktif ad perkantoran thn 2009
 
DokumenDokumen pengadaan-3
DokumenDokumen pengadaan-3DokumenDokumen pengadaan-3
DokumenDokumen pengadaan-3
 
Copy of permohonan izin tempat
Copy of permohonan izin tempatCopy of permohonan izin tempat
Copy of permohonan izin tempat
 
Lampiran 11 contoh surat penurunan kuasa pengetua
Lampiran 11    contoh surat penurunan kuasa pengetuaLampiran 11    contoh surat penurunan kuasa pengetua
Lampiran 11 contoh surat penurunan kuasa pengetua
 

Ähnlich wie 93005 9-198422929320

Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfKel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
NovaIndriyani025
 
lembaga-penjamin-simpanan-lps.ppt
lembaga-penjamin-simpanan-lps.pptlembaga-penjamin-simpanan-lps.ppt
lembaga-penjamin-simpanan-lps.ppt
ssuserf4eff02
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
M Abdul Aziz
 
PRINSIP PERBANKAN DAN AZAS KHUSUS PADA HUBUNGAN HUKUM.ppt
PRINSIP PERBANKAN DAN AZAS KHUSUS PADA HUBUNGAN HUKUM.pptPRINSIP PERBANKAN DAN AZAS KHUSUS PADA HUBUNGAN HUKUM.ppt
PRINSIP PERBANKAN DAN AZAS KHUSUS PADA HUBUNGAN HUKUM.ppt
JesiskaLin1
 

Ähnlich wie 93005 9-198422929320 (20)

Tindak pidana perbankan
Tindak pidana perbankanTindak pidana perbankan
Tindak pidana perbankan
 
Regulasi managemen kredit perbankan
Regulasi managemen kredit perbankanRegulasi managemen kredit perbankan
Regulasi managemen kredit perbankan
 
Jawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian Kredit
Jawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian KreditJawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian Kredit
Jawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian Kredit
 
KEL 3_BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT.pptx
KEL 3_BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT.pptxKEL 3_BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT.pptx
KEL 3_BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT.pptx
 
KESEHATAN BANK
KESEHATAN BANKKESEHATAN BANK
KESEHATAN BANK
 
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfKel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
 
Uu 24 2004 Pjls
Uu 24 2004 PjlsUu 24 2004 Pjls
Uu 24 2004 Pjls
 
RESIKO KREDIT MACET
RESIKO KREDIT MACETRESIKO KREDIT MACET
RESIKO KREDIT MACET
 
lembaga-penjamin-simpanan-lps.ppt
lembaga-penjamin-simpanan-lps.pptlembaga-penjamin-simpanan-lps.ppt
lembaga-penjamin-simpanan-lps.ppt
 
Kredit Macet
Kredit MacetKredit Macet
Kredit Macet
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
 
MAKALAH_BLKL_JADI.doc
MAKALAH_BLKL_JADI.docMAKALAH_BLKL_JADI.doc
MAKALAH_BLKL_JADI.doc
 
Materi Sosialiasisasi KASB Obligasi.pptx
Materi Sosialiasisasi KASB Obligasi.pptxMateri Sosialiasisasi KASB Obligasi.pptx
Materi Sosialiasisasi KASB Obligasi.pptx
 
BANK PERKREDITAN RAKYAT
BANK PERKREDITAN RAKYATBANK PERKREDITAN RAKYAT
BANK PERKREDITAN RAKYAT
 
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank (Ma...
 
Kredit Usaha Rakyat
Kredit Usaha RakyatKredit Usaha Rakyat
Kredit Usaha Rakyat
 
PPT SKRIPSI.pptx
PPT SKRIPSI.pptxPPT SKRIPSI.pptx
PPT SKRIPSI.pptx
 
KREDIT TANPA AGUNAN
KREDIT TANPA AGUNANKREDIT TANPA AGUNAN
KREDIT TANPA AGUNAN
 
PRINSIP PERBANKAN DAN AZAS KHUSUS PADA HUBUNGAN HUKUM.ppt
PRINSIP PERBANKAN DAN AZAS KHUSUS PADA HUBUNGAN HUKUM.pptPRINSIP PERBANKAN DAN AZAS KHUSUS PADA HUBUNGAN HUKUM.ppt
PRINSIP PERBANKAN DAN AZAS KHUSUS PADA HUBUNGAN HUKUM.ppt
 

93005 9-198422929320

  • 1. Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank Modul Ajar : AKUNTANSI PERBANKAN Kls. : PKK Menteng/ S1 Akuntansi Dosen : Nengzih, S.E., Ak M.Si Pertemuan ke-9 MODAL PINJAMAN DAN MODAL BANK Seiring dengan tuntutan transparansi Laporan Keuangan Bank, masalah BMPK saat ini tidak hanya disajikan untuk kepentingan otoritas moneter (Bank Indonesia), namun publik harus mengetahuinya, terutama pihak-pihak yang berkepentingan dengan Laporan Keuangan yang bersangkutan. Untuk itu penyusunan Laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit perlu dipahami. Fungsi Utama perbankan adalah menjadi lembaga intermediasi. Bank tidak hanya mengumpulkan dana dari masyarakat tetapi juga menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat. Namun penyaluran dana kepada masyarakat tersebut perlu diatur lebih lanjut agar dapat dikontrol dan tidak terkonsentrasi pada debitur tertentu (seperti kepada perusahaan milik pemegang saham) yang akan membahayakan kesehatan bank yang bersangkutan seperti yang dialami banyak banyak bank pada krisis moneter pada tahun tahun 1997 silam. Untuk mengurangi potensi kegagalan usaha sebagai akibat dari konsentrasi penyediaan dana, bank wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dengan melakukan penyebaran dan diversifikasi portofolio penyediaan dana terutama kepada pihak terkait maupun kepada pihak bukan terkait sebesar persentase tertentu dari modal bank yang dikenal dengan BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit) yang diatur dalam peraturan Bank Indonesia PBI No.7/3/PBI/2005 yang kemudian diubah dengan PBI No.8/13/PBI/2006 tentang Batas Umum Pemberian Kredit Bank Umum.Ketentuan ini diatur lebih lanjut pada Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) 7/14/PBI/DPNP tertanggal 18 April 2008. Prinsip Kehati-hatian tersebut bertujuan agar risiko penyediaan dana tersebut tidak terpusat pada peminjam atau kelompok peminjam tertentu. Sejalan Akuntansi Perbankan Nengzih, SE. Ak.M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana‘11 1
  • 2. Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank dengan hal tersebut, perlu dilakukan penyempurnaan terhadap Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit BPRNo.31/61/KEP/DIR. Mengingat terdapat hubungan yang signifikan antara kegagalan usaha bank dengan konsentrasi penyediaan dana, maka bank dilarang untuk memberikan penyediaan dana yang mengakibatkan PELANGGARAN BMPK. Disamping larangan dan pembatasan persentase tertentu dari permodalan, bank diwajibkan pula menerapkan manajemen risiko kredit yang lebih prudent kepada pihak terkait maupun peminjam atau kelompok peminjam yang memiliki eksposur besar (large exposure). Untuk itu, penyediaan dana tertentu diberikan kelonggaran atau pengecualian dalam penerapan BMPK, antara lain penyediaan dana kepada BUMN yang bidang usahanya mempengaruhi hajat hidup orang banyak termasuk pembangunan infrastruktur, penyediaan dana yang dijamin oleh prime bank dan lembaga pembangunan multilateral, serta penyediaan dana kepada nasabah dengan pola kemitraan inti-plasma. Disamping itu, sejalan dengan upaya konsolidasi perbankan, penyertaan modal kepada bank lain dapat tidak diperhitungkan dalam BMPK. Penyediaan dana oleh Bank terkadang melebihi persentase maksimum dari yang telah ditentukan yang kemudian menimbulkan suatu Pelampauan BMPK. Hal Tersebut dikarenakan adanya gejolak nilai kurs dan atau penurunan modal bank atas penyediaan dana yang telah diberikan, dan hal ini tidak dikategorikan sebagai pelanggaran BMPK. Akuntansi Perbankan Nengzih, SE. Ak.M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana‘11 2
  • 3. Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank BMPK adalah persentase penyediaan dana yang diperkenankan terhadap modal bank. Penyediaan dana adalah penanaman dana Bank dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan, surat berharga yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali, tagihan akseptasi dan lain-lain. Sedangkan pengertian dari Modal bank itu sendiri adalah : a. Modal inti dan modal pelengkap bagi bank yang berkantor pusat di Indonesia. b. Dana bersih kantor pusat dan kantor cabang-cabang lainnya diluar negeri, bagi kantor cabang bank asing. Perbedaan BMPK Bank Umum dengan BPR : • BMPK BANK UMUM BMPK terhadap pihak terkait (Pasal 4 PBI 7/3/PBI/2005) adalah paling tinggi 10% dari modal bank. BMPK terhadap pihak tidak terkait (Pasal 11 PBI 7/3/PBI/2005 adalah: a. 1 (satu) peminjam maksimum 20% dari modal bank b. 1 (satu) kelompok peminjam 25% dari modal bank • BMPK BPR BMPK terhadap pihak terkait (Pasal 5 PBI 11/13/PBI/2009) adalah paling tinggi 10% dari modal bank. BMPK terhadap pihak tidak terkait (Pasal 9 PBI 11/13/PBI/2009 adalah: a. Penempatan dana antar bank kepada BPR lain paling tinggi 20% dari modal bank b. Kredit ke 1 (satu) peminjam maksimum 20% dari modal bank c. Kredit ke 1 (satu) kelompok peminjam 30% dari modal bank Dari hal yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa Bank Indonesia menyebutkan (dalam Peraturan Bank Indonesia), Batas Maksimum Pemberian Kredit yang diperbolehkan setinggi – tingginya 30% dari modal usaha, jika BMPK diberikan kepada pihak tidak terkait dengan Bank Tersebut. Sedangkan jika BMPK diberikan kepada pihak terkait batas maksimum yang telah ditetapkan BI yaitu sebesar 10% dari modal. Akuntansi Perbankan Nengzih, SE. Ak.M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana‘11 3
  • 4. Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank Peningkatan terhadap BMPK untuk pihak tidak terkait akan mendorong perusahaan untuk go public. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) - Ketentuan BMPK bagi Bank Umum : a. Untuk pihak yang tidak terkait dengan bank Penyediaan dana kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak terkait ditetapkan paling tinggi 20% dari modal bank. Sedangkan, untuk satu kelompok peminjam yang bukan pihak terkait ditetapkan paling tinggi 25% dari modal bank. b. Untuk pihak yang terkait dengan bank Seluruh portofolio Penyediaan Dana kepada pihak terkait dengan Bank ditetapkan paling tinggi 10% dari modal Bank dan penyediaan dana tersebut wajib mendapatkan persetujuan satu orang direksi dan satu orang komisaris c. Penyediaan Dana oleh Bank dikategorikan sebagai Pelampauan BMPK apabila disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : 1. penurunan modal bank 2. perubahan nilai tukar 3. perubahan nilai wajar 4. penggabungan usaha, peleburan usaha, perubahan struktur kepemilikan dan atau perubahan struktur kepengurusan yang menyebabkan perubahan pihak terkait dan atau kelompok peminjam 5. perubahan ketentuan d. Terhadap pelampauan BMPK dan pelanggaran BMPK bank diwajibkan menyampaikan action plan kepada BI. Bank yang melakukan Pelanggaran BMPK danatau Pelampauan BMPK dikenakan sanksi penilaian tingkat kesehatan Bank. Sumber : BI Mengenai kasus Pelanggaran dan Pelampauan BMPK pada BPR maka akan diberikan suatu target waktu penyelesaiannya, diantaranya sebagai berikut : 1. Target waktu penyelesaian pelanggaran BMPK paling lambat dalam jangka waktu 3 bulan sejak action plan disampaikan kepada Bank Indonesia. Akuntansi Perbankan Nengzih, SE. Ak.M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana‘11 4
  • 5. Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank 2. Target waktu penyelesaian pelampauan BMPK akibat penurunan modal, penggabungan usaha, peleburan usaha, pengambilalihan usaha, perubahan struktur kepemilikan dan/atau kepengurusan yang menyebabkan perubahan Pihak Terkait dan/atau kelompok Peminjam, paling lambat 6 bulan sejak action plan disampaikan kpd BI atau sampai dengan kredit jatuh tempo. 3. Target waktu penyelesaian pelampauan BMPK akibat perubahan ketentuan, paling lambat 12 bulan sejak action plan disampaikan kepada BI atau sampai dengan kredit jatuh tempo Akan tetapi ketentuan tersebut memiliki suatu pengecualian, diantaranya : a. Penempatan Dana Antar Bank pada Bank Umum, termasuk Bank Umum yang memenuhi kriteria Pihak Terkait; b. Bagian Penyediaan Dana yang dijamin oleh: 1. Agunan dalam bentuk agunan tunai berupa deposito atau tabungan di BPR; 2. Emas dan/atau logam mulia; dan/atau 3. Sertifikat Bank Indonesia, sepanjang memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Agunan diblokir dan dilengkapi dengan surat kuasa pencairan/penjualan yang tidak dapat dibatalkan dari pemilik agunan untuk keuntungan BPR penerima agunan, termasuk pencairan/penjualan sebagian untuk membayar tunggakan angsuran pokok/bunga; b. Jangka waktu pemblokiran sebagaimana dimaksud pada huruf a) paling kurang sama dengan jangka waktu Penyediaan Dana; dan c. Untuk agunan tunai sebagaimana dimaksud pada angka 1) dan angka 2), disimpan atau ditatausahakan pada BPR yang bersangkutan. c. Bagian Penyediaan Dana yang dijamin oleh Pemerintah Indonesia secara langsung maupun melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Jaminan bersifat tanpa syarat (unconditional) dan tidak dapat dibatalkan (irrevocable); Akuntansi Perbankan Nengzih, SE. Ak.M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana‘11 5
  • 6. Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank 2. Harus dapat dicairkan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak klaim diajukan, termasuk pencairan sebagian; dan 3. Mempunyai jangka waktu penjaminan paling kurang sama dengan jangka waktu Penyediaan Dana. d. Bagian Penempatan Dana Antar Bank pada BPR lain sepanjang memenuhi persyaratan: 1. Terdapat kesepakatan antar BPR yang menempatkan dananya dengan BPR lain yang menerima penempatan dana; 2. Dalam rangka menanggulangi kesulitan likuiditas BPR; dan 3. Bagian Penempatan Dana dimaksud: a. Merupakan simpanan/iuran/porsi dana yang wajib ditempatkan oleh BPR pada BPR lain sesuai kesepakatan sebagaimana dimaksud pada angka 1); atau b. Berasal dari simpanan/iuran/porsi dana dari BPR-BPR yang ditujukan untuk menanggulangi kesulitan likuiditas masing-masing BPR. Peraturan Bank Indonesia juga memuat persyaratan tertentu terkait dengan BMPK, dengan persyaratan sebagai berikut : Pertama : Paling sedikit terdapat satu anggota kelompok peminjam yang sahamnya dimiliki publik sebesar 40% atau lebih Kedua : Perusahaan yang dimiliki publik telah ditetapkan mendapat insentif pengurangan sesuai ketentuan perpajakann yang berlaku. Ketiga : Porsi kepemilikan publik pada perusahaan yang dimaksud wajib dipertahankan sampai dengan fasilitas yang diperoleh perusahaan tersebut lunas, yang wajib dituangkan dalam perjanjian antara bank dengan debitor. Keempat : Saham yang dimiliki publik tidak boleh secara langsung maupun tidak langsung dimiliki oleh pengendali atau pemegang saham lainnya. Adapun beberapa hal yang dijadikan sebagai dasar Perhitungan Batas Maksimum Pemberian Kredit yang terdiri dari: 1. Kredit yang diberikan Akuntansi Perbankan Nengzih, SE. Ak.M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana‘11 6
  • 7. Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank Pelanggaran BMPK dihitung berdasarkan baki debet. Pengertian baki debet tidak termasuk bunga akrual pada pos rupa-rupa aktiva dan tunggakan bunga pada rekening administrasi. Bunga akrual adalah pendapatan bunga dari kredit lancar dan dalam perhatian khusus. Dalam pengertian kredit disini termasuk giro bersaldo debet (overdraft), kartu kredit (baki debet), transaksi yang berasal dari off balance sheet yang wan prestasi. 2. Surat Berharga Perhitungan BMPK untuk pembelian surat berharga dengan note purchase agreement (NPA) dan pengambilanalihan dalam rangka anjak piutang didasarkan pada harga perolehan, yaitu harga nominal dikurangi diskonto yang diterima. Dasar perhitungan pelanggaran atau pelampauan BMPK adalah didasarkan pada harga perolehan saat membeli atau didasarkan nilai pasar untuk surat berharga yang tercantum di neraca bank. 3. Penempatan Pada Bank Lain Perhitungan pelangaran BMPK penempatan antar bank atau bank lain didasarkan pada nilai nominal, kecuali sertifikat deposito dan surat berharga yang dinilai berdasarkan harga perolehan. 4. Penyertaan Pelanggaran pelampauan BMPK untuk pos ini didasarkan pada jumlah dana yang ditanamkan oleh bank dan didasarkan pada nilai penyertaan yang tercatat di neraca (tanpa ada penyediaan dana berupa cash outflow). 5. Transaksi Rekening Administrasi Pelanggaran BMPK untuk garansi yang diberikan didasarkan pada nilai nominal.Sedangkan resiko kredit derivative didasarkan pada nilai risiko kreditnya. Pelanggaran BMPK Pelanggaran BMPK adalah selisih lebih persentase penyediaan dana pada saat direalisasikan terhadap modal dengan presentasi BMPK. Pelanggaran BMPK dapat dilihat apabila pada saat bank melakukan realisasi penyediaan dana telah melebihi dari persentase maksimum. Untuk menentukan ini digunakan formula sebagai berikut: Akuntansi Perbankan Nengzih, SE. Ak.M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana‘11 7
  • 8. Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank Penyediaan Dana Pada Saat pemberiannya ( x 100%) - BMPK Modal pada saat pemberian Penyediaan Dana Untuk itu, bank harus menolak realisasi dana yang dilakukan debiturnya apabila berdasarkan perhitungan dengan formula diatas bank akan mengakibatkan terjadinya pelanggaran BMPK. Penolakan ini bisa dilakukan bila dalam perjanjian sebelumnya memberikan pernyataan tentang klausal ini. Pelaporan mengenai posisi BMPK harus dilakukan oleh bank komersial kepada bank sentral, pihak terkait, pihak tak terkait. Laporan tersebut menyangkut pelampauan BMPK maupun Pelaporan Pelanggaran BMPK . Secara Rinci adalah : a. Laporan Pelanggaran BMPK kepada Pihak Terkait b. Laporan Pelanggaran BMPK kepada Pihak Tidak Terkait c. Laporan Pelampauan BMPK kepada Pihak Tidak Terkait d. Laporan Penyediaan Dana dan Pelampauan BMPK kepada Pihak Terkait Untuk memberikan menambah pemahaman laporan BPMK berikut ini disajikan dua kasus ilustrasi beserta pembahasannya dan laporannya. Kasus Pelaporan Akuntansi Pelanggaran BMPK PT Bank Berlian Mutiara memiliki modal Rp. 150.000.000.000 per April 2004. Modal tersebut sebesar 40% sahamnya dimiliki oleh Galang Rambu . Pada tanggal 10 Januari 2004 Bank Berlian Mutiara telah menyetujui permohonan kredit Galang Rambu sebesar Rp. 24.000.000.000 dengan jangka waktu 5 tahun, grace period 1 tahun, tingkat bunga 18%. Komitmen ini dicairkan secara bertahap sebagai berikut : Pencairan Tahap 1 pada tanggal 15 Januari 2004 Pencairan Tahap 2 pada tanggal 15 Maret 2004 Pencairan Tahap 3 pada tanggal 15 Mei 2004 Pencairan Tahap 4 pada tanggal 15 Juli 2004 Dana yang dicairkan setiap tahap adalah Rp. 6.000.000.000 Akuntansi Perbankan Nengzih, SE. Ak.M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana‘11 8
  • 9. Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank Pembahasan Galang Rambu adalah pemilik 40% saham Bank Berlian Mutiara, artinya memiliki lebih besar dari 10% modal disetor ke bank. Dengan demikian Galang Rambu digolongkan dengan pihak terkait sebab itu BMPK yang harus ditaati oleh Bank adalah 10%. Pada tanggal 15 Mei 2004, PT Bank Berlian Mutiara telah melakukan pelanggaran BMPK karena telah melakukan pencairan dana melebihi BMPK bagi Pihak terkait. Bagaimana Pelaporannya? Pelampauan BMPK Pelampauan BMPK adalah selisih antara presentase penyediaan dana yang telah direalisasikan terhadap modal dengan presentase BMPK. Adapun formulasi pelampuan BMPK didefiniskan pada penjelasan rumus sebagai berikut: Penyediaan Dana Pada Tanggal Laporan BMPK ( x 100%) - BMPK Modal pada Tanggal Laporan BMPK Akuntansi Perbankan Nengzih, SE. Ak.M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana‘11 9
  • 10. Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank Bank dianggap melampaui BMPK apabila bank melakukan penyediaan dana melebihi persentase maksimum karena perubahan-perubahan yang terjadi setelah penyediaan dana terealisasi. Pelampuan BMPK yang terjadi akibat gejolak nilai kurs dan atau penurunan modal bank atas penyediaan dana yang telah diberikan, tidak dikategorikan sebagai pelanggaran BMPK. Kurs yang menjadi dasar adalah kurs neraca bank pada akhir bulan. Kasus Laporan Akuntansi Pelampauan BMPK PT Bank Berlian Mutiara memiliki modal Rp. 150.000.000.000 telah memberikan komitmen untuk memenuhi permintaan Kredit PT Kereta Kencana sebesar Rp. 40.000.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun .Akad kredit ditandatangani tgl 10 Januari 2004.Permasalahan timbul pada bulan Januari 2004 debitur yang bersangkutan telah melakukan penarikan seluruh plafond yang diberikan, sedangkan modal bank untuk posisi akhir Mei 2004 ternyata menurun menjadi Rp. 140.000.000.000. Bagaimana Posisi BMPK dan pelaporannya 31 Mei 2004? Pembahasan PT Kereta Kencana adalah pihak tidak terkait dengan bank.Dalam hal ini BMPK untuk pihak tidak terkait dengan bank sampai dengan 31 Desember 2004 adalah 30% dari modal bank.Kemudian pada akhir Mei 2004 ternyata terjadi penurunan modal bank yang menyebabkan pemberian kredit kepada PT Kereta Kencana mengalami pelampauan BMPK. Laporan untuk peristiwa ini adalah sebagai berikut : Akuntansi Perbankan Nengzih, SE. Ak.M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana‘11 10
  • 11. Modul Ajar : Modal Pinjaman dan Modal Bank Kesimpulan: 1. Penyaluran dana kepada masyarakat perlu diatur lebih lanjut oleh pihak pemberi Kredit agar dapat dikontrol dan tidak terkonsentrasi pada debitur, 2. Bank wajib melakukan penyebaran dan diversifikasi portofolio penyediaan dana serta persentasi dari modal bank yang di kenal sebagai BMPK (Batas masimum Pemberian Kredit) untuk mengurangi potensi kegagalan akibat dari konsentrasi penyediaan dana yang telah di atur dalam peraturan Bank indonesia yang mana tentang Batas pemberian kredit bank. 3. Para pemberi kredit harus mengerti perhitungan atas Batas Maksimum Pemberian Kredit agar tidak terjadi suatu Pelanggaran/Pelampauan dan hal ini juga menghindari kesalahan perhitungan dalam Pelaporan Pelanggara/Pelampauan 4. Bank wajib memberikan laporan dan atau action plan kepada BI bila terjadi Pelanggaran/Pelampauan BMPK. Hal ini harus dipatuhi agar BI dapat dengan segera mengambil langkah-langkah penyelesaian dan kesehatan bank bersangkutan tidak di bahayakan. Akuntansi Perbankan Nengzih, SE. Ak.M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana‘11 11