Plenary presentation translated to Bahasa Indonesia (Dr Janice K. Jones): First International Conference of University-Community Engagement, November 25-28th 2014, M-Regency Hotel, Makassar, Indonesia.
ini menggunakan dan mengoptimalkan kata kunci "remaking communities
1. Ibu-Ibu dan Bapak- Bapak
Yang Terhormat, adalah
satu kehormatan bagi
saya untuk diundang hadir
dalam konperensi perdana
“Asset Based Community
Development” Terima
kasih.
Current Trends in University-
Community Partnerships:
The Arts as an Engine for Cooperative
Development
Redefining University-Community Engagement: The
1st International Conference of University Community
Engagement
November 25 – 28th 2014, Makassar, Indonesia
Dr Janice K. Jones
2. Terima Kasih
“Asset Based Community
Development believes that
every single person has
capacities, abilities and gifts.
Living a good life depends
on whether those capacities
can be used, abilities
Join our Community at:
expressed and gifts given"
(John McKnight)
http://abcdasiapacific.ning.com/
3. Presentasi Hari ini
1.Perkenalan tentang universitas Australia
dan konteks lokalnya
2. Framing filosofi ABCD
3. Tren: 3 model kemitraan universitas-masyarakat
4. Dinamika dalam kemitraan universitas-masyarakat
5. Merayakan kekuatan seni belajar,
pengembanan kapasitas dan regenerasi
6. Ke depan: kemitraan yang visioner dan
etis
4. 1. The University of Southern Queensland
• Tiga kampus: Suburban, Regional dan
Coastal: memiliki staf dari 58 negara,
14% mahasiswa internasional – dari 116
negara. Semua program pendidikan
bersifat online. Perpaduan pengajaran
online dan tatap muka
• Toowoomba: merupakan kampus regional
USQFarming, Mining, Tourism, Wineries
5. Toowoomba The Garden City
• Kota asal saya,
Toowoomba, juga
dikenal sebagai
Kota Bunga.
Toowomba adalah
kota yang dipenuhi
dengan berbagai
budaya, taman-taman
yang indah
dan festival bunga
tahunan
6. Schools
VET
Universities
Individuals
Families
Cultural
Groups
Religious
Institutions
Businesses
Banks
Regional
Council
Medical
Services
Emergency
Services
7. 2: Framing Filosofi ABCD
12 Prinsip untuk Pengembangan Masyarakat: ABCD in
Action
• Setiap Orang memiliki kekuatan
• Relasi akan membangun sebuah komunitas
• Meletakkan manusia sebagai pusat
• Kepemimpinan yang melibatkan masyarakat
• Setiap orang perduli tentang sesuatu dan ingin membuat
Cormac Russell (2009)
perubahan
• Dari motivasi ke aksi
• Mendengarkan dengan penuh perhatian
• Mengundang orang untuk bertanya daripada
memberikan jawaban
• Mengembangkan budaya bertanya
• Organisasi terdiri dari masyarakat/penduduk dan hal tsb
penting dalam kemitraan dengan masyarakat
• Lembaga memiliki keterbatasan dalam memecahkan
masyarakat
• Lembaga harusnya berfungsi sebagai pelayan
8. Setengah Kosong atau setengah
penuh?
Komunitas
memiliki
kekurangan dan
kebutuhan:
Deficit Model
Masyarakat
memiliki
kapasitas dan
aset:
ABCD Model
9. Konsekuensi Deficit Thinking
bagi Komunitas
• Deficit thinking: relasi/ hubungan tidak setara
• Kebanyakan uang/dana masuk ke komunitas untuk
membiayai kegiatan – Hal ini seringkali dedefinisikan
secara sempit
• Dana/uang masuk ke professional helpers (organisasi
masyarakat, atau dosen) dan bukan kepada masyarakat
• Kita memfokuskan pada pemimpin, dan hal itu
memperlemah posisi yang lain
• Kita justru melakukan lebih banyak hal lagi untuk
mengatasi kegagalan dan justru menciptakan
ketergantungan pada sistem
• Komunitas memiliki gambaran negatif tentang dirinya
sendiri
• Kita mengalami keputusasaan
(Kretzmann & KcKnight 2007)
10. Kita dapat bertanya dengan
dua cara
Berdasarkan Appreciative Inquiry
Apakah yang salah dengan masyarakat kita? Hal
apakah yang dapat kita perbaiki? Kebutuhan
apakah yang dirasakan oleh masyarakat?
ATAU
Kekuatan dan aset apakah yang dimiliki oleh
masyarakat? Hal apakah yang anda rasakan
sebagai kekuatan utama dalam masyarakat? Esensi
apakah yang dimiliki oleh masyarakat yang
membuatnya unik dan kuat?
11. 3. Tren pada Kemitraan Universitas –
Komunitas di Australia
• People first: hubungan yang dibangun secara pribadilah
yang membantu kemitraan universitas dengan
masyarakat secara jangka panjang
• The arts and digital technologies are a
transnational language: saling berbagi visi dan
pencapaian
• Universities are hierarchical organizations:
bagaimana universits mencoba untuk mengatasi
ketegangan antara nilai-nilai neoliberal, kerangka
kebijakan, dan komitmen universitas atas nilai-nilai etis
• Reporting (Language) Deficit or Strength?: Bahasa
yang di[akai untuk melaporkan kemitraan yang sukses
menjadi sangat penting dalam ABCD – namun universitas
didorong untuk menyampaikan laporan kerjanya dalam
konteks ‘problem solving’- demi funding.
12. 3 Kemitraan Universitas –
Komunitas
Community Arts
and Education
Research
Community
Education
Research
Community Arts,
Engineering,
Psychological
Research
13. Sekolah Alternatif 1: Orangtua, anak,
Masyarakat sebagai guru
• Riset selama 6 tahun (USQ/Magic Gardens School:
Reggio Emilia philosophy (Jones, 2013; Jones
2014)
• Orangtua dan voluntir mengajar membaca,
matematika, musik, tari, berkebun, seni, olahraga,
dan sejarah
• Komunitas mendapatkan danan melalui kemitraan
14. Gelas setengah penuh?
Isu
• Anak memiliki masalah
dalam sikap dan hal
belajar
• Tidak dapat beradaptasi
dalam konteks sekolah
umum/tradisional
• Agresi masa kanak-kanak
• Isu terkait kesehatan
dimana orangtua harus
mengurus mereka
dalam jam sekolah
• Masyarakat memmiliki
sumber dana terbatas
• Aset
• Anak-anak saling
mengajar satu sama
lain
• Alam yang natural
• Oragtua dan ara
voluntir memiliki
berbagai ketrampilan
• Service Learning
• Komunitas menyetujui
apa yang kita
publikasikan
• Orangtua dan para
peneliti belajar
bagaimana cara
mendapatkan dana
15. Free Range Learning….
no formal ‘lessons’, no timetable, no
assembly, no set times for arrival or
departure, no bells,
19. We were
impressed with
the children’s
confidence.
Student
Teachers
became
part of the
community
Embedding Service Learning in
University Courses
20. Sekolah Alternatif 2
• Isu
• Remaja DO dari sekolah
• Mereka beresiko terhadap
kejahatan
• Tidak ada pendapatan
karena tidak bekerja
• Cara berpakaian yang
“aneh”’
• Tingkat literacy yang
rendah
• Tingkat mencederai diri
sendiri yang tinggi
• Lansia- kesepian dan
terisolasi
• Tidak dihargai oleh
keluarga atau masyarakat
• Aset
• Flexischool – fokus pada
kekuatan. Interes: musik,
visual arts
• Ketrampilan: gardening,
cooking, music, writing,
managing conflict.
• Siswa saling mengajar satu
sama lainnya
• Memasak/ melayani makan
pada pusat-usat pelayanan
bagi tuna wisma
• Lansia menjadi mentor bagi
anak muda
• Memiliki tempat untuk
mendiskusikan isu-isu yang
sulit
• Peneliti bekerjasama dengan
masyarakat sebagai fasilitator
21. Alternative Schooling 2:
Toowoomba Flexi School and
TOMNET
Learning together
– sharing wisdom,
and skills for life,
solving problems,
HEAD – HEART
and HANDS
Laughter and
friendship
• Deconstructing the ‘at risk’ cycle through
improving school attainment and transitions to
tertiary education and employment.
• Alternatives for 15-17 year olds: Students feel
valued and reconnect with their community.
• Flexible student-centred approach, enriched by
a strong community commitment.
• Partnership with TOMNET – The older men’s
network and ‘Men’s Shed’ enhancing social
networks for older men.
22. Pag
e 22
Enduring and Mutually Beneficial Partnerships
Strategic goals
1.Creating
sustainable
mentoring models;
and
2.Expand the
mentoring program
to communities
outside of
Toowoomba
3.Research and share
knowledge with
other cities and
communities
Personal Goals
1. Learn Skills for Life
2. Gain Employment
3. Feel confident and happy
4. Learn how to cook
5. Make music, art, stories – and
share them with peers
6. Feel valued and loved by
friends
7. Give back – mentor others
8. Volunteer work with homeless
peers
Rotary Club of
Toowoomba East
HEAD, HEART, HANDS….
24. A 10 Year Drought - Followed by
Devastating Floods
2011: Toowoomba and Lockyer Valley
Lives, businesses, farms, homes, livestock lost
http://youtu.be/cKrvQ3UhOuM
http://youtu.be/mdBYf3rEc6E
25. Aksi Komunitas tahap awal
Setelah mengalami bencana
banjir pada tahun 2011,
seniman-seniman mulai
bekerja sama dengan
masyarakat merencanakan
pelbagai kegiatan untuk
merayakan keberanian dan
pembaharuan.
26. Setengah kosong atau setengah
• Isu
• Kerusakan
infrastruktur
• Kerusakan pada
penuh?
pertanian, properti,
jalan, bisnis
• Dampak jangka
panjang atas fisik,
ekonomi, dan
psikologi
• Resiko
kekeringan/banjir
• Aset
• Bantuan nasional yang
sangat besar selama 6
bulan
• Bantuan pemerintah
pusat dan daerah
selama 1 – 2 tahun
• Perbaikan jalan
• Dana untuk Recana
Disaster Management
• Fokus universitas pada
bidang kajian sains,
agronomi, teknik (air),
psikologi.
27. After the Initial Response –Years of Quiet Work
11 Oct 2014 USQ DLLC (Andreas.Helwig@usq.edu.au) 1
28. Splashing Back: Artists in Place
• 10 artists created mosaics for 10 Toowoomba
businesses affected by the floods: unique
stories
• Mary Kate Khoo’s work depicts the muddy
water that inundated The Spotted Cow Pub -
• "We're trying to tell their story in a way that
doesn't upset them too much."
• Each mosaic features a QR code linking to
stories about the artist and the business.
• "It's about telling the story in a visual form,"
she said.
29. Blackboard Event Jan 6th- 12th 2014
http://actmba.com/projects/toowoomba-blackboard-
project/
Commemorated the anniversary of the floods – with
a voicing of belief in our city and community.
Envisioned by artist Adrian Papi.
30. Misi: Rayakan komunitas kita
Seni adalah bahasa universal.
Seni memungkinkan suara-suara yang
terbungkam untuk didengar.
Belajar melalui seni dapat membangun
rasa percaya diri dan keyakinan diri pada
orang-orang muda dan juga
meningkatkan keterampilan mereka
untuk masa depan.
31. Berpikir ulang tentang Diskursus negatif
1. Tekanan pada universitas untuk melaporkan
capaian-capaiannya Pressure dalam konteks
kebutuhan masyarakat akan riset atau
intervensi
2. Dana riset yang bersifat short term versus
jangka panjang dan kemitraan dalam konteks
learning (service learning).
3. Reportase media: fokus pada hal-hal yang
negatif dibandingkan hal-hal yang positif, aset,
dan regenerasi
4. Kemitraan yang bersifat multiple levels
menghindarkan dari berbagai perubahan
struktur dan kebijakan.
33. Acknowledgements
• Thanks to colleagues for sharing inspiring ideas:
• Cormac Russell of the ABCD Institute (slide 6)
http://www.abcdinstitute.org/faculty/russell/
• Dee Brooks of the Jeder Institute http://www.jeder.com.au/about-us/
jeder-directors/dee-brooks-director/ (slides 7-10)
• ABCD Asia Pacific
• Andreas Helwig of USQ with Masinavolona Lalaina Ravoniharimanana
and Manitra Jean Benjamin Andrianosoloniaina of the Madagascar
project (slides 23 – 30)
• Professor Shirley O’Neill and colleagues at the Deep Languages
Conference, University of Southern Queensland.
• Janice Jones of USQ with the Magic Gardens School Community and
with Wirraglen Homeschooling Support Group (slides 13 – 19)
• Professor Glen Postle, and Professor Lorelle Jane Burton of USQ and the
flexischool community/the C4C project, (slides
• For translating: Yogiarti Barampataz, Mokhamad Syaifudin, and
Zanariah Zainol Abdullah
• Stuart Watson for sharing his photograph of the flood (slide 32)
• Toowoomba Arts Council and people of the city (slides 33 – 37)