1. KARYA ILMIAH
“DAMPAK POLUSI UDARA”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK I
NAMA : 1. PATI’A
2. BAYUSI
3. JIMMI ANSORI
4. FITA ARIYANTI
5. REDI SAPUTRA
KELAS : X TKJ
GURU PEMBIMBING :
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
NEGERI 1 SURULANGUN
TAHUN AJARAN
2012/2013
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat
sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini. Penyusunan karya tulis ini disusun
untuk memenuhi tugas geografi tentang Lingkungan Hidup. Selain itu tujuan dari
penyusunan karya tulis ini juga untuk menambah wawasan tentang masalah pencemaran
dan dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan.
Karya tulis ini saya susun berdasarkan materi pembelajaran mengenai lingkungan
yang mencakup pencemaran air, udara dan tanah. Karya tulis ini berdasarkan penelitian
yang saya lakukan di beberapa tempat.
Semoga karya tulis ini memberikan manfaat bagi saya sendiri dan orang-orang yang
membaca karya tulis ini.
Akhir kata saya menyadari bahwa karya tulis ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, saya mohon maaf apabila karya tulis ini
jauh dari kata sempurna, dan saya mengucapkan banyak terima kasih, semoga karya tulis
ini bermanfaat bagi para pembaca.
Dengan banyaknya penyakit yang diakibatkan polusi udara kami bermaksud untuk
membahasnya dalam karya ilmiah kami dengan tujuan agar karya ilmiah kami ini dapat
bermanfaat dan membantu para masyarakat untuk lebih berantisipasi serta mengetahui
bahaya dari polusi udara.
Surulangun, September 2012
Penulis
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Banyak sekali masalah yang ditimbulkan karna polusi udara salah satuna adalah
timbulnya berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan kematian
Udara mengandung sejumlah oksigen yang merupakan komponen esensial bagi
kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran
dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 %
Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan
Hidrogen (H2). Udara dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia
apabila komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-
gas lain yang menimbulkan gangguan kesehatan serta perubahan komposisi tersebut, maka
dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari latar belakang diatas, sejumlah masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut
1. Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada paru, misalnya akibat PM atau ozon.
2. Terbentuknya radikal bebas/stres oksidatif, misalnya PAH(polyaromatic
hydrocarbons).
3. Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-
enzim yang bekerja dalam tubuh.
4. Komponen biologis yang menginduksi inflamasi/peradangan dan gangguan
system imunitas tubuh, misalnya golongan glukan dan endotoksin.
5. Stimulasi sistem saraf otonom dan nosioreseptor yang mengatur kerja jantung
dan saluran napas.
6. Efek adjuvant (tidak secara langsung mengaktifkan sistem imun) terhadap
sistem imunitas tubuh, misalnya logam golongan transisi dan DEP/diesel
exhaust particulate.
7. Efek procoagulant yang dapat menggangu sirkulasi darah dan memudahkan
penyebaran polutan ke seluruh tubuh, misalnya ultrafine PM.
8. Menurunkan sistem pertahanan tubuh normal (misal: dengan menekan fungsi
alveolar makrofag pada paru).
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, maka masalah dapat dirumuskan sebagai barikut :
a) Gejala apa saja yang dialami oleh penderita
b) Organ apa yang diserang
c) Dampak lebih lanjut
4. d) Polutan udara penyebab gangguan kesehatan
D. TUJUAN
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan dari
pembuatan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui :
a. Cara penaggulangan penyakit akibat polusi udara
E. MANFAAT
Karya ilmiah ini diharapkan bardampak positif bagi yang membacanya agar
mengetahui bahaya dan dampak dari polusi udara.
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. KAJIAN TEORI
Jangan buru-buru menyalahkan diri sendiri atau pasangan, jika Anda berdua tak
kunjung dikaruniai keturunan. Bisa jadi salah satu faktor penyebabnya adalah kualitas
lingkungan yang buruk sebagai dampak pembangunan. Hasil studi menunjukan pasangan
yang berdomisili dekat pusat kota yang identik dengan kemacetan dan polusi udara
memiliki kemungkinan hamil hanya 25 persen.Riset yang melibatkan 100 pasangan
program bayi tabung (IVF) ini mengungkap pasangan yang menghirup udara yang
tercemar asap kendaraan bermotor 24 persen lebih kecil kemungkina hamil, dibanding
pasangan yang jauh dari udara yang tercemar asap kendaraan bermotor.
Peneliti mencatat kadar nitrogendioksida, sejenis gas beracun yang dihasilkan
knalpot kendaraan bermotor, mesin pembangkit dan kompor gas memberikan dampak
negatif terhadap kemungkinan perempuan untuk hamil sekaligus mempercepat penuaan.
Kendati polusi udara diyakin sebagai biang keladi kelahiran bayi secara prematur,
penurunan berat badan bayi saat lahir dan bayi catat, riset terakhir justru menempatkan
resiko utama dari polusi udara sebagai penyebab menurunnya kemungkinan perempuan
untuk hamil.
Guna mengetahui sejauhmana efek polusi udara terhadap perempuan yang menjalani
program bayi tabung, peneliti membandingkan tingkat keberhasilan 7.500 program bayi
tabung dari level polusi udara dengan lokasi rumah dan klinik, dan peneliti menemukan
adanya bukti kuat yang menunjukan tingginya kadar gas nitrogen dioksida pada udara
berkaitan dengan minimnya presentase keberhasilan program kehamilan.
Peneliti mencatat, letika kadar rata-rata nitrogen dioksida mencapai 0.019 ppm di
daerah sekitar klinik atau rumah pasangan yang menjalani program bayi tabung maka
berdampak pada kecilnya kesuksesan pasangan itu menjalani program. Hal itu disebabkan
setiap 0.01 ppm nitrogen dioksida memangkas 13 dan 24 persen kemungkinan
keberhasilan program.
Di Inggris misalnya, dari 37.000 perempuan yang menjalankan program bayi
tabung, hanya 13.700 bayi yang dilahirkan. Ihwal hasil riset, tim riset University of
Pennsylvania menyatakan polusi udara seperti asap rokok dapat merusak kesempatan
perempuan menjadi ibu. Meski begitu, peneliti belumlah tuntas mengetahui bagaimana
nitrogen dioksida bisa mempengaruhi kesempatan perempuan untuk hamil. Namun, hasil
dugaan sementara menunjukan sel telur pada perempuan yang menghirup udara tercemar
menjadi rusak. Dugaan lain disebutkan, udara kotor membuat gangguan pada aliran darah
menuju rahim dan plasenta.
6. Pemimpin riset, Richard legro mengklaim, dia menemukan peradangan dan
pembekuan darah meningkat. Faktor-faktor ini yang berkaitan dengan kesehatan
reproduksi. Tapi, ia berharap perempuan yang akan menjalani perawatan IVF untuk tidak
panik."Kami perlu menjalankan riset lebih lanjut untuk mengkonfirmasikan penemuan.
Terlalu dini untuk mengatakan efek polusi udara terhadap kesehatan reproduksi," katanya
seperti dikutip dari dailymail, Jumat.
Dampak Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh
melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung
kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan
bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari
paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh
tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran
pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan
lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian
prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun
1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di
tahun 2015.
Dampak terhadap tanaman Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat
pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain
klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman
dapat menghambat proses fotosintesi
Hujan asam PH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar
udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan
pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
a. Mempengaruhi kualitas air permukaan
b. Merusak tanaman
c. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
d. Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC,
metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer
dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
1. Pencairan es di kutub
7. 2. Perubahan iklim regional dan global
3. Perubahan siklus hidup flora dan faun
Kerusakan lapisan ozon Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35
km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di
stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan
laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
B. POLUTAN UDARA SPESIFIK YANG BANYAK BERPENGARUH
TERHADAP KESEHATAN
1. Particulate Matter (PM)
Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan menunjukan
PM10 (termasuk di dalamnya partikulat yang berasal dari diesel/DEP) memiliki
potensi besar merusak jaringan tubuh. Data epidemiologis menunjukan peningkatan
kematian serta eksaserbasi/serangan yang membutuhkan perawatan rumah sakit
tidak hanya pada penderita penyakit paru (asma, penyakit paru obstruktif kronis,
pneumonia), namun juga pada pasien dengan penyakit kardiovaskular/jantung dan
diabetes. Anak-anak dan orang tua sangat rentan terhadap pengaruh
partikulat/polutan ini, sehingga pada daerah dengan kepadatan lalu lintas/polusi
udara yang tinggi biasanya morbiditas penyakit pernapasan (pada anak dan lanjut
usia) dan penyakit jantung/kardiovaskular (pada lansia) meningkat signifikan.
Penelitian lanjutan pada hewan menunjukan bahwa PM dapat memicu inflamasi
paru dan sistemik serta menimbulkan kerusakan pada endotel pembuluh darah
(vascular endothelial dysfunction) yang memicu proses atheroskelosis dan infark
miokard/serangan jantung koroner. Pajanan lebih besar dalam jangka panjang juga
dapat memicu terbentuknya kanker (paru ataupun leukemia) dan kematian pada
janin. Penelitian terbaru dengan follow up hampir 11 tahun menunjukan bahwa
pajanan polutan (termasuk PM10) juga dapat mengurangi fungsi paru bahkan pada
populasi normal di mana belum terjadi gejala pernapasan yang mengganggu
aktivitas.
2. Ozon
Ozon merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk akibat
reaksi fotokimia dengan bantuan polutan lain seperti NOx, dan Volatile organic
compounds. Pajanan jangka pendek/akut dapat menginduksi inflamasi/peradangan
pada paru dan menggangu fungsi pertahanan paru dan kardiovaskular. Pajanan
jangka panjang dapat menginduksi terjadinya asma, bahkan fibrosis paru. Penelitian
8. epidemiologis pada manusia menunjukan pajanan ozon yang tinggi dapat
meningkatkan jumlah eksaserbasi/serangan asma.
3. NOx dan Sox
NOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuk
salah satunya dari pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian
epidemologi menunjukan pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan
kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner (jantung dan paru) serta
meningkatkan angka perawatan rumah sakit akibat penyakit-penyakit tersebut.
Tabel 1 Dampak pencemaran udara berupa gas
BAHAN DAMPAK/AKIBAT PADA
NO SUMBER
PENCEMAR INDIVIDU/MASYARAKAT
1. Sulfur Dioksida Batu bara atau Menimbulkan efek iritasi pada saluran
(SO2) bahan bakar nafas sehingga menimbulkan gejala
minyak yang batuk dan sesak nafas.
mengandung
Sulfur.
Pembakaran
limbah pertanah.
Proses dalam
industri.
2. Hidrogen Sulfa Dari kawah gunung Menimbulkan bau yang tidak sedap,
(H2S) yang masih aktif. dapat merusak indera penciuman
(nervus olfactory)
3. Nitrogen Oksida Berbagai jenis Menggangu sistem pernapasan.
(N2O) pembakaran. Melemahkan sistem pernapasan paru
Nitrogen Gas buang dan saluran nafas sehingga paru mudah
Monoksida (NO) kendaran bermotor. terserang infeksi.
Nitrogen Peledak, pabrik
Dioksida (NO2) pupuk.
4. Amoniak (NH3) Proses Industri Menimbulkan bau yang tidak
sedap/menyengat.
Menyebabkan sistem pernapasan,
Bronchitis, merusak indera penciuman.
5. Karbon Dioksida Semua hasil Menimbulkan efek sistematik, karena
(CO2)Karbon pembakaran.Proses meracuni tubuh dengan cara pengikatan
Monoksida Industri hemoglobin yang amat vital bagi
(CO)Hidrokarbon . oksigenasi jaringan tubuh akaibatnya
apabila otak kekurangan oksigen dapat
menimbulkan kematian.
Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan
gangguan berfikir, gerakan otot,
gangguan jantung.
C. SUMBER POLUSI UDARA
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar
sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari
sumber pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar udara
9. primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi
pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Pembentukan [ozon]dalam [smog fotokimia]adalah sebuah contoh dari pencemaran udara
sekunder.
Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam
konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global yg mempengaruhi;
1. Kegiatan Manusia
o Transportasi
o Industri
o Pembangkit listrik
o Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai
2. Jenis Bahan Bakar
o Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
3. Sumber Alami
o Gunung berapi
o Rawa-rawa
o Kebakaran hutan
o [Nitrifikasi] dan [denitrifikasi]biologi
4. Sumber-sumber lain
o Transportasi[amonia]
o Kebocoran tangki][klor]
o Timbulan gas [metana]dari [lahan uruk]/[tempat pembuangan akhir]
[sampah]
o Uap pelarut organik
10. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan data dapat disimpulkan bahwa polusi udara dapat
menyebabkan kematian jika kosentrasinya tidak sesuai
B. SARAN
Disarankan agar masyarakat melakukan penghijauan kembali serta menggunakan
alat pelindung diri untuk menghindari polusi udara disekitar.
11. DAFTAR PUSTAKA
Fuad Amsyari. Prinsip-prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan.
Fardiaz, S. 1992. Polusi Air & Udara. Yogyakarta : Kanisius.
Ryadi, A.S.1982. Pencemaran Udara. Penerbit Usaha Nasional Surabaya Indonesia.