SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
Downloaden Sie, um offline zu lesen
MEMBAYAR GAJI GURU SESUAI PENCAPAIAN KINERJA:
   Kritik dan Solusi Perbaikan Sistem Penilaian Kinerja Guru



                          MAKALAH


           Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
                 Performance Management
                             Dosen:
                   1. Dra. Anita Lestari, M.Si
               2. Dr. Neila Ramdhani, M.Si., M.Ed.




                            Oleh:
                     JOKO PRASETIYO
                  NIM: 11/327329/PEK/16768
                     NO REG: 11 KD 233




         MAGISTER MANAJEMEN
  MANAJEMEN KEPENGAWASAN PENDIDIKAN
    FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
       UNIVERSITAS GADJAH MADA
                 2012
DAFTAR ISI



Halaman Judul ………………………………………………………..…… i

Daftar Isi …………………………………………………………….…… ii

Pendahuluan ……………………………………………………………….. 1

Rumusan Masalah ………...…………………………………………….… 2

Kajian Teori ………….…………………………………………………… 3

Pembahasan   …………………………………………………………. 8

Kesimpulan ………………………………………………………….……. 15

Daftar Pustaka ……………………………………………………………. 16
MEMBAYAR GAJI GURU SESUAI PENCAPAIAN KINERJA:
            Kritik dan Solusi Perbaikan Sistem Penilaian Kinerja Guru


1. PENDAHULUAN
       Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas, fungsi, dan peran
penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru yang profesional diharapkan
mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia
yang bertakwa kepada Tuhan YME, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,
memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian. Tidaklah
berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan masyarakat, bangsa dan negara, sebagian
besar ditentukan oleh guru. Oleh sebab itu, profesi guru perlu dikembangkan secara
terus menerus dan proporsional menurut jabatan fungsional guru. Selain itu, agar fungsi
dan tugas yang melekat pada jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai dengan aturan
yang berlaku, maka diperlukan Penilaian Kinerja Guru (PK GURU) yang menjamin
terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas di semua jenjang pendidikan.
       Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru dimaksudkan bukan untuk menyulitkan
guru, tetapi sebaliknya Penilaian Kinerja Guru dilaksanakan untuk mewujudkan guru
yang profesional, karena harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas
layanan profesi yang bermutu. Menemukan secara tepat tentang kegiatan guru di dalam
kelas, dan membantu mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya,
akan memberikan kontribusi secara langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran
yang dilakukan, sekaligus membantu pengembangan karir guru sebagai tenaga
profesional. Oleh karena itu, untuk meyakinkan bahwa setiap guru adalah seorang
profesional di bidangnya dan sebagai penghargaan atas prestasi kerjanya, maka
Penilaian Kinerja Guru harus dilakukan terhadap guru di semua satuan pendidikan
formal yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
       Berbagai aspek bidang pekerjaan baik itu di instansi pemerintah maupun swasta
dapat memberikan kepuasan bagi pegawai apabila ada program kompensasi. Dengan
adanya kompensasi yang diberikan sesuai dengan haknya akan sangat mempengaruhi
kinerja seseorang. Untuk itu hendaknya program kompensasi ditetapkan berdasarkan
prinsip adil dan wajar, sesuai dengan undang-undang perburuhan, atau sesuai dengan
peraturan kerja lembaga masing-masing.
       Dengan adanya kompensasi yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin
baik. Mereka akan menyadari serta menaati peraturan-peraturan yang berlaku. Menurut
Steers & Porter (1991) bahwa tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan
sistem pemberian kompensasi yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka
bekerja. Pemberian kompensasi yang tidak tepat berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja seseorang. Ketidaktepatan pemberian kompensasi disebabkan oleh ; (1)
pemberian jenis kompenasasi yang kurang menarik (2) pemberian penghargaan yang
kurang tepat tidak membuat para pekerja merasa tertarik untuk mendapatkannya.
Akibatnya para pekerja tidak memiliki keinginan meningkatkan kinerjanya untuk
mendapatkan kompensasi tersebut.
       Kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia termasuk juga guru PNS
rata-rata per tahunnya sekitar 10%, kenaikan ini disama ratakan tanpa memandang
prestasi kerja, guru yang kinerjanya sangat baik dan guru yang kinerjanya buruk
memperoleh kenaikan gaji yang sama. Sistem kenaikan gaji seperti ini terkesan kurang
adil dan bisa menurunkan motivasi kerja PNS yang memiliki kinerja yang sangat baik.
Persoalan lainnya yang adalah mengenai Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
PNS yang terkesan hanya sekedar formalitas semata. Seorang bawahan nilainya tidak
boleh lebih tinggi dari atasannya. Nilai yang dihasilkan juga tidak banyak berdampak
pada perbaikan karir dan kesejahteraan pegawai.


2. RUMUSAN MASALAH
       Berdasarkan uraian pada latar belakang      di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
       (1) Bagaimana sistem dan perangkat penilaian guru yang baik ?
       (2) Bagaimana cara menilai kinerja guru secara adil dan transparan ?
       (3) Bagaimana pemanfaatan hasil penilaian kinerja guru untuk peningkatan
          karir dan kesejahteraan guru.


3. KAJIAN TEORI
3.1 Pengertian Penilaian Kinerja Guru
       Sebelum membahas mengenai definisi penilaian kinerja guru, kita bahas dulu
mengenai performance management (manajemen kinerja). Manajemen kinerja menurut
Armstrong (2006:1) adalah proses yang sistematik untuk meningkatkan kinerja
organisasi dengan mengembangkan kinerja individu dan tim. Lebih lanjut Armstrong
menjelaskan bahwa tujuan performance management adalah memberdayakan,
memotivasi   dan   memberikan      penghargaan    untuk   melakukan    yang   terbaik,
menyelaraskan tujuan individu dan tujuan organisasi, menciptakan budaya dimana
individu dan kelompok dapat bertanggungjawab terhadap perbaikan proses bisnis, skill
dan kontribusi mereka sendiri.
         Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, Pengertian Penilaian Kinerja Guru adalah
penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir,
kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari
kemampuan seorang guru dalam penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan
keterampilan, sebagai kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta
keterampilan guru, sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran atau
pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan bagi
sekolah/madrasah, khususnya bagi guru dengan tugas tambahan tersebut. Sistem
Penilaian Kinerja Guru adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi
kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan
kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.
Secara umum, Penilaian Kinerja Guru memiliki 2 fungsi utama sebagai berikut.
1.     Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan
     keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau
     pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Dengan
     demikian, profil kinerja guru sebagai gambaran kekuatan dan kelemahan guru akan
     teridentifikasi dan dimaknai sebagai analisis kebutuhan atau audit keterampilan
     untuk setiap guru, yang dapat dipergunakan sebagai basis untuk merencanakan PKB.
2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran,
     pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
     sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian kinerja
     dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi
     guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.
         Hasil Penilaian Kinerja Guru diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan
berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu dan kinerja guru sebagai
ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam menciptakan insan yang cerdas,
komprehensif, dan berdaya saing tinggi. Penilaian Kinerja Guru merupakan acuan bagi
sekolah/madrasah untuk menetapkan pengembangan karir dan promosi guru. Bagi guru,
Penilaian Kinerja Guru merupakan pedoman untuk mengetahui unsur-unsur kinerja
yang dinilai dan merupakan sarana untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan individu
dalam rangka memperbaiki kualitas kinerjanya.
       Penilaian Kinerja Guru dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai dengan tugas
pembelajaran, pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah. Khusus untuk kegiatan pembelajaran atau pembimbingan,
kompetensi yang dijadikan dasar untuk penilaian kinerja guru adalah kompetensi
pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian, sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007. Keempat kompetensi
ini telah dijabarkan menjadi kompetensi guru yang harus dapat ditunjukkan dan diamati
dalam berbagai kegiatan, tindakan dan sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran
atau pembimbingan. Sementara itu, untuk tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah, penilaian kinerjanya dilakukan berdasarkan kompetensi tertentu
sesuai dengan tugas tambahan yang dibebankan tersebut (misalnya; sebagai kepala
sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah, pengelola perpustakaan, dan
sebagainya sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009).


3.2 Kompensasi Kinerja
       Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang
langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan (Hasibuan, 1997:133). Kompensasi kerja adalah segala
sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka (Tohardi,
2002:411). Kompensasi kerja merujuk pada semua bentuk upah atau imbalan yang
berlaku bagi dan muncul dari pekerjaan mereka, dan mempunyai dua komponen yaitu
ada pembayaran keuangan langsung dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan
bonus, dan ada pembayaran tidak langsung dalam bentuk tunjangan keuangan seperti
asuransi dan uang liburan.
       Tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) adalah (a) ikatan kerja sama; (b)
kepuasan kerja; (c) pengadaan efektif; (d) motivasi; (e) stabilitas karyawan; (f) disiplin;
(g) pengaruh serikat buruh; dan (h) pengaruh pemerintah (Hasibuan, 1997:137). Selain
itu menurut Soekidjo Notoadmodjo ada beberepa keuntungan dengan diberikannya
kompensasi pelengkap,yaitu: (1) meningkatkan semangat kerja dan kesetiaan atau
loyalitas para karyawan terhadap organisasi atau perusahaan, (2) menurunkan jumlah
absensi para karyawan dan adanya perputaran kerja, (3) mengurangi pengaruh
organisasi karyawan terhadap kegiatan organisasi, dan (4) meminimalkan biaya-biaya
kerja lembur yang berarti mengefektifkan prestasi kerja karyawan (Tohardi, 2002:418).
       Ada dua azas penting dalam program pemberian kompensasi (balas jasa) supaya
balas jasa yang akan diberikan merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan yaitu:
(1) azas adil, (2) azas layak dan wajar.
       Kompensasi kerja adalah persepsi guru terhadap berbagai bentuk upah atau
imbalan yang diperoleh dari hasil kerja yang digambarkan melalui dua komponen yaitu:
Kompensasi langsung yang meliputi gaji, tunjangan fungsional, tunjangan hari raya,
bonus pengabdian, bonus prestasi, uang transportasi makan, uang duka dan biaya
pemakaman. Kompensasi tidak langsung meliputi bantuan biaya pengobatan rawat jalan
dan rawat inap, dana pensiun, perumahan, beasiswa, penghargaan, formasi jabatan, dan
rekreasi.


3.3 Disiplin Kerja
       Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Adapun arti kesadaran adalah sikap
seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan
tanggung jawabnya. Sedangkan arti kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan
perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis
maupun tidak (Hasibuan ,1997:212).
       Menurut Davis disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen
untuk mempertegu pedoman-pedoman organisasi (Mangkunegara, 2000 : 129).
Disiplin pada hakikatnya adalah kemampuan untuk mengendalikan diri dalam bentuk
tidak melakukan sesuatu tindakan yang tidak sesuai dan bertentangan dengan sesuatu
yang telah ditetapkan dan melakukan sesuatu yang mendukung dan melindungi sesuatu
yang telah ditetapkan. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan disiplin diri,
disiplin belajar dan disiplin kerja. Disiplin kerja merupakan kemampuan seseorang
untuk secara teratur, tekun secara terus-menerus dan bekerja sesuai dengan aturan-
aturan yang berlaku dengan tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan.
       Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisplinan
karyawan suatu organisasi di antaranya ialah : (1) tujuan dan kemampuan, (2) teladan
pimpinan, (3) balas jasa (gaji dan kesejahteraan), (4) keadilan, (5) waskat (pengawasan
melekat), (6) sanksi hukuman, (7) ketegasan, dan (8) hubungan kemanusiaan
(Hasibuan, 1997:213).
        Disiplin juga merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia
yang penting dan merupakan kunci terwujudnya tujuan, karena tanpa adanya disiplin
maka sulit mewujudkan tujuan yang maksimal (Sedarmayanti, 221:10). Melalui disiplin
pula timbul keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan organisasi dan norma
sosial. Namun tetap pengawasan terhadap pelaksanaan disiplin tersebut perlu dilakukan.
Disiplin kerja adalah persepsi guru terhadap sikap pribadi guru dalam hal ketertiban dan
keteraturan diri yang dimiliki oleh guru dalam bekerja di sekolah tanpa ada
pelanggaran-pelanggaran yang merugikan dirinya, orang lain, atau lingkungannya.
Berdasarkan uraian di atas maka disiplin kerja yang perlu diperhatikan adalah :
(a) Disiplin terhadap tugas kedinasan yang meliputi : mentaati peraturan kerja ,
      menyiapkan kelengkapan mengajar, dan melaksanakan tugastugas pokok.
(b)    Disiplin terhadap waktu yang meliputi: menepati waktu tugas, memanfaatkan
      waktu dengan baik, dan menyelesaikan tugas tepat waktu.
(c) Disiplin terhadap suasana kerja yang meliputi: memanfaatkan lingkungan sekolah,
      menjalin hubungan yang baik, dan menjaga keseimbangan antara hak dan
      kewajiban.
(d) Disiplin di dalam melayani masyarakat yang meliputi: melayani peserta didik,
      melayani orang tua siswa, dan melayani masyarakat sekitar;
(e) Disiplin terhadap sikap dan tingkah laku yang meliputi, memperhatikan sikap,
      memperhatikan tingkah laku, dan memperhatikan harga diri.


3.4 Kinerja Guru
        Dalam bahasa Inggris istilah kinerja adalah performance. Performance
merupakan kata benda. Salah satu entry-nya adalah “thing done” (sesuatu hasil yang
telah dikerjakan). Jadi arti Performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
maupun etika. Menurut Mangkunegara (2001:67) kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tinggi rendahnya kinerja
pekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian penghargaan yang diterapkan oleh
lembaga/organisasi tempat mereka bekerja. Pemberian penghargaan yang tidak tepat
dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seseorang.
       Berkaitan erat dengan kinerja guru di dalam melaksanakan tugasnya seharihari
sehingga dalam melaksanakan tugasnya guru perlu memiliki tiga kemampuan dasar
agar kinerjanya tercapai sebagai berikut:
(1) Kemampuan pribadi meliputi hal-hal yang bersifat fisik seperti tampang, suara,
    mata atau pandangan, kesehatan, pakaian, pendengaran, dan hal yang bersifat psikis
    seperti humor, ramah, intelek, sabar, sopan, rajin, kreatif, kepercayaan diri, optimis,
    kritis, obyektif, dan rasional;
(2) Kemampuan sosial antara lain bersifat terbuka, disiplin, memiliki dedikasi,
    tanggung jawab, suka menolong, bersifat membangun, tertib, bersifat adil, pemaaf,
    jujur, demokratis, dan cinta anak didik;
(3) Kemampuan profesional sebagaimana dirumuskan oleh P3G yang meliputi 10
    kemampuan profesional guru yaitu: menguasai bidang studi dalam kurikulum
    sekolah dan menguasai bahan pendalaman/aplikasi bidang studi, mengelola
    program belajar mengajar,mengelola kelas, menggunakan media dan sumber,
    menguasai landasan-landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar,
    menilai prestasi siswa untuk kepentingan pendidikan, mengenal fungsi dan
    program bimbingan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi
    sekolah, memahami prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna
    keperluan mengajar menurut.
Kinerja guru adalah persepsi guru terhadap prestasi kerja guru yang berkaitan dengan
kualitas kerja, tanggung jawab, kejujuran, kerjasama dan prakarsa.
       Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Standar
Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu:
1. Kompetensi Pedagogik,
2. Kompetensi Kepribadian,
3. Kompetensi Sosial, dan
4. Kompetensi Profesional.
       Keempat Kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. Kualitas kinerja
guru mempunyai spesifikasi/kriteria tertentu. Kualitas kinerja guru dapat dilihat dan
diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Dijelaskan
bahwa Standar Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi utama,
yaitu: Kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Sosial, dan Profesional. Keempat
Kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.
Empat kompetensi guru di atas dijabarkan lagi menjadi 14 sub kompetensi di bawah ini:
       (1) Menguasai karakteristik peserta didik,
       (2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,
       (3) Pengembangan kurikulum,
       (4) Kegiatan pembelajaran yang mendidik,
       (5) Pengembangan potensi peserta didik,
       (6) Komunikasi dengan peserta didik,
       (7) Penilaian dan evaluasi,
       (8) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum sosial dan kebudayaan
             nasional,
       (9) Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan.
       (10)     Etos Kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
       (11)     Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif.
       (12)     Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, pesert
                didik, dan masyarakat.,
       (13)     Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
                mendukung mata pelajaran yang diampu,
       (14)     Mengembangkan Keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif.


4. PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
       Persyaratan penting dalam sistem Penilaian Kinerja Guru seperti yang tertulis
dalam Buku 2 Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru tentang Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru adalah:
(1). Valid
Sistem Penilaian Kinerja Guru dikatakan valid bila aspek yang dinilai benar-benar
mengukur komponen-komponen tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran,
pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
(2). Reliabel


                                                                                     !
Sistem Penilaian Kinerja Guru dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat kepercayaan
tinggi jika proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk seorang guru yang
dinilai kinerjanya oleh siapapun dan kapan pun.
(3). Praktis
Sistem Penilaian Kinerja Guru dikatakan praktis bila dapat dilakukan oleh siapapun
dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua
kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan. Salah satu karakteristik dalam desain
Penilaian Kinerja Guru adalah menggunakan cakupan kompetensi dan indikator kinerja
yang sama bagi 4 (empat) jenjang jabatan fungsional guru (Guru Pertama, Guru Muda,
Guru Madya, dan Guru Utama).


Prinsip Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
Prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru adalah sebagai
berikut:
(1). Berdasarkan ketentuan
    Penilaian Kinerja harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mengacu pada
    peraturan yang berlaku.
(2). Berdasarkan kinerja
    Aspek yang dinilai dalam Penilaian Kinerja Guru adalah kinerja yang dapat diamati
    dan dipantau, yang dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, yaitu
    dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas
    tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
(3). Berlandaskan dokumen Penilaian Kinerja Guru
    Penilai, guru yang dinilai, dan unsur yang terlibat dalam proses Penilaian Kinerja
    Guru harus memahami semua dokumen yang terkait dengan sistem Penilaian
    Kinerja Guru. Guru dan penilai harus memahami pernyataan kompetensi dan
    indikator kinerjanya secara utuh, sehingga keduanya mengetahui tentang aspek
    yang dinilai serta dasar dan kriteria yang digunakan dalam penilaian.
(4). Dilaksanakan secara konsisten
    Penilaian Kinerja Guru dilaksanakan secara teratur setiap tahun diawali dengan
    penilaian formatif di awal tahun dan penilaian sumatif di akhir tahun dengan
    memperhatikan hal-hal berikut:
(a) Obyektif
Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif sesuai dengan kondisi nyata guru
dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
(b) Adil
Penilai kinerja guru memberlakukan syarat, ketentuan, dan prosedur standar kepada
semua guru yang dinilai.
(c) Akuntabel
Hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat dipertanggungjawabkan.
(d) Bermanfaat
Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi guru dalam rangka peningkatan kualitas
kinerjanya secara berkelanjutan dan sekaligus pengembangan karir profesinya.
(e) Transparan
Proses penilaian kinerja guru memungkinkan bagi penilai, guru yang dinilai, dan pihak
lain yang berkepentingan, untuk memperoleh akses informasi atas penyelenggaraan
penilaian tersebut.
(f) Praktis
Penilaian kinerja guru dapat dilaksanakan secara mudah tanpa mengabaikan prinsip-
prinsip lainnya.
(g) Berorientasi pada tujuan
Penilaian dilaksanakan dengan berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
(h) Berorientasi pada proses
Penilaian kinerja guru tidak hanya terfokus pada hasil, namun juga perlu
memperhatikan proses, yakni bagaimana guru dapat mencapai hasil tersebut.
(i) Berkelanjutan
Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara periodik, teratur, dan berlangsung secara
terus menerus selama seseorang menjadi guru.
(j) Rahasia
Hasil Penilaian Kinerja Guru hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak terkait yang
berkepentingan.

Aspek yang Dinilai dalam Penilaian Kinerja Guru.
        Guru sebagai pendidik profesional mempunyai tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Selain tugas utamanya tersebut, guru juga dimungkinkan memiliki tugas-
tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Oleh karena itu, dalam
penilaian kinerja guru beberapa subunsur yang perlu dinilai adalah sebagai berikut.
1. Penilaian kinerja yang terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru
  mata pelajaran atau guru kelas, meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan
  pembelajaran, mengevaluasi dan menilai, menganalisis hasil penilaian, dan
  melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian dalam menerapkan 4 (empat) domain
  kompetensi yang harus dimiliki oleh guru sesuai dengan Peraturan Menteri
  Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
  dan Kompetensi Guru. Pengelolaan pembelajaran tersebut mensyaratkan guru
  menguasai 24 (dua puluh empat) kompetensi yang dikelompokkan ke dalam
  kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Untuk mempermudah
  penilaian dalam PK GURU, 24 (dua puluh empat) kompetensi tersebut dirangkum
  menjadi 14 (empat belas) kompetensi sebagaimana dipublikasikan oleh Badan
  Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Rincian jumlah kompetensi tersebut diuraikan
  dalam Tabel 1.




2. Penilaian kinerja dalam melaksanakan proses pembimbingan bagi guru Bimbingan
  Konseling (BK)/Konselor meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan
  pembimbingan, mengevaluasi dan menilai hasil bimbingan, menganalisis hasil
  evaluasi pembimbingan, dan melaksanakan tindak lanjut hasil pembimbingan.
  Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang
  Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor terdapat 4 (empat) ranah
  kompetensi yang harus dimiliki oleh guru BK/Konselor. Penilaian kinerja guru
  BK/konselor mengacu pada 4 domain kompetensi tersebut yang mencakup 17 (tujuh
  belas) kompetensi seperti diuraikan dalam Tabel 2.
3. Kinerja yang terkait dengan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan
  fungsi sekolah/madrasah. Pelaksanaan tugas tambahan ini dikelompokkan menjadi 2,
  yaitu tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka dan yang tidak
  mengurangi jam mengajar tatap muka. Tugas tambahan yang mengurangi jam
  mengajar tatap muka meliputi: (1) menjadi kepala sekolah/madrasah per tahun; (2)
  menjadi wakil kepala sekolah/madrasah per tahun; (3) menjadi ketua program
  keahlian/program studi atau yang sejenisnya; (4) menjadi kepala perpustakaan; atau
  (5) menjadi kepala laboratorium, bengkel, unit produksi, atau yang sejenisnya. Tugas
  tambahan yang tidak mengurangi jam mengajar tatap muka dikelompokkan menjadi
  2 juga, yaitu tugas tambahan minimal satu tahun (misalnya menjadi wali kelas, guru
  pembimbing program induksi, dan sejenisnya) dan tugas tambahan kurang dari satu
  tahun (misalnya menjadi pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran, penyusunan
  kurikulum, dan sejenisnya.     Penilaian kinerja guru dalam melaksanakan tugas
  tambahan yang mengurangai jam mengajar tatap muka dinilai dengan menggunakan
  instrumen khusus yang dirancang berdasarkan kompetensi yang dipersyaratkan
  untuk melaksanakan tugas tambahan tersebut. Rincian jumlah kompetensi dan
  jumlah indikator pelaksanaan tugas tambahan disampaikan dalam Tabel 3.
Hasil penilaian kinerja guru dapat dijadikan sebagi acuan dalam menentukan besaran
kenaikan gaji yang diperoleh guru.
          Kondisi yang mempengaruhi keberhasilan dalam pay performance systems bisa
dijelaskan pada gambar di bawah ini.




Sumber: Cailier (2010:59)




4.2 Solusi Pemecahan Masalah

Masalah:
Bagaimana sistem dan perangkat penilaian guru yang baik ?
Solusi:
Sistem penilaian guru sudah penulis uraikan pada Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
    yang dibahas pada bagian sebelumnya. Instrumen/perangkat penilaian guru bisa dilihat
    pada lampiran-lampiran di bagian belakang makalah ini.
    Namun sistem penilaian guru yang telah dibuat oleh Kementrian Pendidikan dan
    Kebudayaan dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
    perlu adanya penyempurnaan yaitu:
    -     Penyederhanaan form penilaian yang digunakan, karena form penilaian yang
          digunakan terlalu banyak,
    -     Guru juga diberi kesempatan untuk menilai diri sendiri (self appraisal),
    -     Penilaian guru tidak hanya dilalkukan oleh atasan (Kepala Sekolah dan
          Pengawas Sekolah) saja, tetapi perlu juga menggunakan sistem penilaian 360
          degree feedback model yang melibatkan teman sejawat (sesame guru) dan
          bawahan (siswa).
Masalah:
Bagaimana cara menilai kinerja guru secara adil dan transparan ?
Solusi:
Penilaian kinerja guru secara adil dan transparan harus menggunakan indikator dan
instrument penilaian yang jelas seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya.
Dengan adanya indikator dan instrument penilaian yang baik juga akan terjadi
transparansi dalam sistem penilaian. Jadi penilaian tidak hanya berdasarkan Like and
Dislike (suka dan tidan suka), tetapi memiliki standar yang jelas.
          Sistem penilaian DP3 (Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) Pegawai Negeri Sipil
termasuk juga guru PNS yang terkesan hanya sekedar formalitas semata, sehingga
eorang bawahan nilainya tidak boleh lebih tinggi dari atasannya sudah saatnya diubah,
karena akan menimbulkan ketidak adilan.


Masalah:
Bagaimana pemanfaatan hasil penilaian kinerja guru untuk peningkatan karir dan
kesejahteraan guru.

Solusi:
          Nilai yang dihasilkan pada penilaian kinerja guru termasuk nilai DP3 PNS wajib
dipakai sebagai acuan dalam penentuan jenjang karir dan kesejahteraan guru.
          Kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia termasuk juga guru PNS
yang selama ini disama ratakan tanpa memandang prestasi kerja, sudah seharusnya
diubah sesuai hasil kinerja yang diperoleh guru, sehingga dapat meningkatkan motivasi
kerja guru dan terjadi kompetisi yang sehat dalam meraih prestasi yang terbaik.
       Nilai hasil penilaian kinerja guru dibuat rentang penilaian dari A sampai D,
misalnya A= 86 – 100, B= 70-75, C= 56-74, D = di bawah 56. Skor penilaian dari A
sampai D akan mempengaruhi jumlah persentasi kenaikan gaji guru, misalnya nilai A=
kenaikan gajinya 10%, B= kenaikan gajinya 7%, C= kenaikan gajinya 5%, D= kenaikan
gajinya 3%.
       Sistem penilaian dan kenaikan gaji seperti ini sudah lama diterapkan di
perusahaan swasta, pegawai swasta dan berhasil sukses, sistem ini juga dapat di adopsi
pada sistem penilaian guru, khususnya guru PNS.




5. KESIMPULAN
   1. Guru merupakan tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan
       yang sangat strategis dalam kerangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
       Karena itu, profesi guru harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang
       bermartabat. Hak guru sebagai tenaga profesional adalah memperoleh
       kesempatan     untuk    pengembangan       keprofesian   secara   berkelanjutan.
       Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) mencakup berbagai cara
       dan/atau pendekatan dimana guru secara berkesinambungan belajar setelah
       memperoleh pendidikan dan/atau pelatihan awal sebagai profesi. Melalui PKB
       ini diharapkan dapat memperkecil jarak antara pengetahuan, keterampilan,
       kompetensi sosial dan kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan apa
       yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya itu.
   2. Sistem menaikkan gaji berdasarkan pencapaian kinerja berfungsi untuk
       memotivasi guru dan membentuk suasana kerja yang kondusif dan persaingan
       yang sehat dalam meraih prestasi dan jenjang karir.
   3. Penilaian kinerja guru secara adil dan transparan harus menggunakan indikator
       dan instrument penilaian yang jelas seperti yang telah dibahas pada bagian
       sebelumnya. Dengan adanya indikator dan instrument penilaian yang baik juga
       akan terjadi transparansi dalam sistem penilaian. Jadi penilaian tidak hanya
       berdasarkan Like and Dislike (suka dan tidan suka), tetapi memiliki standar
       yang jelas.
4. Nilai yang dihasilkan pada penilaian kinerja guru termasuk nilai DP3 PNS wajib
       dipakai sebagai acuan dalam penentuan jenjang karir dan kesejahteraan guru.
       Kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia termasuk juga guru PNS
       yang selama ini disama ratakan tanpa memandang prestasi kerja, sudah
       seharusnya diubah sesuai hasil kinerja yang diperoleh guru, sehingga dapat
       meningkatkan motivasi kerja guru dan terjadi kompetisi yang sehat dalam
       meraih prestasi yang terbaik.




DAFTAR PUSTAKA


Aritonang, K.T. 2005. Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen
      BPK PENABUR Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur No.04/Th.IV/Juli 2005, hal 1-16.

Armstrong, M. 2006. Performance Management: Key Strategies and Practical Guidelines.
     London: Kogan Page.

Caillier, James. 2010. Paying Teacher According To Student Achievemet: Questions
       Regarding Pay-For-Performance Models in Public Education. Routledge, Taylor and
       Francis Group. The Clearing House, 83: p 58-61

Dirjen PMPTK. 2010. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, Buku1: Pedoman
      Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan(PKB). Jakarta: Depdiknas

Dirjen PMPTK. 2010. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, Buku 2: Pedoman
      Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru). Jakarta: Depdiknas.

Hasibuan, Malayu S.P. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gunung Agung.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
     Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:
     Mandar Maju.

Tomlinson, Harry. 2000. Proposal for Performance Related Pay for Teacher in English
     Schools. School Leadership & Management, Vol. 20, No. 3, pp. 281-298, 2000.

Tranter, S & Percival, A. 2006. Performance Management in Schools: Unlocking your Team
      Potential. Harlow: Pearson Education.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kelompok 2 (abk).baru(1)
Kelompok 2 (abk).baru(1)Kelompok 2 (abk).baru(1)
Kelompok 2 (abk).baru(1)
dyahh25
 
Persentasi profil sekolah
Persentasi profil sekolahPersentasi profil sekolah
Persentasi profil sekolah
YANI RASMADI
 
Format laporan pengembangan diri
Format laporan pengembangan diriFormat laporan pengembangan diri
Format laporan pengembangan diri
LuhMaharaniMerta1
 
Menghitung jam-tatap-muka-20122
Menghitung jam-tatap-muka-20122Menghitung jam-tatap-muka-20122
Menghitung jam-tatap-muka-20122
Sri Budi Sukiyanto
 
Bab v (kesimpulan saran)
Bab v (kesimpulan saran)Bab v (kesimpulan saran)
Bab v (kesimpulan saran)
Maulani Legowo
 

Was ist angesagt? (20)

Kelompok 2 (abk).baru(1)
Kelompok 2 (abk).baru(1)Kelompok 2 (abk).baru(1)
Kelompok 2 (abk).baru(1)
 
Instrumen Supervisi Pembel 2022.docx
Instrumen Supervisi  Pembel 2022.docxInstrumen Supervisi  Pembel 2022.docx
Instrumen Supervisi Pembel 2022.docx
 
FKK-SDN SUMBER KETEMPA 02 KALISAT.pptx
FKK-SDN SUMBER KETEMPA 02 KALISAT.pptxFKK-SDN SUMBER KETEMPA 02 KALISAT.pptx
FKK-SDN SUMBER KETEMPA 02 KALISAT.pptx
 
Fungsi dan tugas pengelola sekolah
Fungsi dan tugas pengelola sekolahFungsi dan tugas pengelola sekolah
Fungsi dan tugas pengelola sekolah
 
SOP wali kelas
SOP wali kelasSOP wali kelas
SOP wali kelas
 
Laporan semester kerja pengawas mul 2016 ok
Laporan semester kerja pengawas  mul 2016 okLaporan semester kerja pengawas  mul 2016 ok
Laporan semester kerja pengawas mul 2016 ok
 
Program kerja tkj_2020-2021
Program kerja tkj_2020-2021Program kerja tkj_2020-2021
Program kerja tkj_2020-2021
 
Penilaian Kinerja Guru
Penilaian Kinerja GuruPenilaian Kinerja Guru
Penilaian Kinerja Guru
 
Pembelajaran Tematik Kelas 2 SD Tema 2 Bermain Di Lingkunganku Sub Tema 3 Ber...
Pembelajaran Tematik Kelas 2 SD Tema 2 Bermain Di Lingkunganku Sub Tema 3 Ber...Pembelajaran Tematik Kelas 2 SD Tema 2 Bermain Di Lingkunganku Sub Tema 3 Ber...
Pembelajaran Tematik Kelas 2 SD Tema 2 Bermain Di Lingkunganku Sub Tema 3 Ber...
 
Persentasi profil sekolah
Persentasi profil sekolahPersentasi profil sekolah
Persentasi profil sekolah
 
Format laporan pengembangan diri
Format laporan pengembangan diriFormat laporan pengembangan diri
Format laporan pengembangan diri
 
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala SekolahLaporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
 
Format Pencapaian Target Daya Serap.docx
Format Pencapaian Target Daya Serap.docxFormat Pencapaian Target Daya Serap.docx
Format Pencapaian Target Daya Serap.docx
 
KURIKULUM JABAR MASAGI
KURIKULUM JABAR MASAGIKURIKULUM JABAR MASAGI
KURIKULUM JABAR MASAGI
 
Menghitung jam-tatap-muka-20122
Menghitung jam-tatap-muka-20122Menghitung jam-tatap-muka-20122
Menghitung jam-tatap-muka-20122
 
Laporan Magang
Laporan MagangLaporan Magang
Laporan Magang
 
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
 
Rencana kerja
Rencana kerjaRencana kerja
Rencana kerja
 
Laporan pkm pgpaud
Laporan pkm pgpaudLaporan pkm pgpaud
Laporan pkm pgpaud
 
Bab v (kesimpulan saran)
Bab v (kesimpulan saran)Bab v (kesimpulan saran)
Bab v (kesimpulan saran)
 

Andere mochten auch

Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
Pipit Wijaya
 
Rancangan Pengajaran Tahunan Dunia Seni visual Thn 6
Rancangan Pengajaran Tahunan Dunia Seni visual Thn 6Rancangan Pengajaran Tahunan Dunia Seni visual Thn 6
Rancangan Pengajaran Tahunan Dunia Seni visual Thn 6
jaimahwakijan
 
Isi kandungan portfolio praktikum
Isi kandungan portfolio praktikumIsi kandungan portfolio praktikum
Isi kandungan portfolio praktikum
setmee9890
 
Bahasa Melayu Pemahaman Tahun 1
Bahasa Melayu Pemahaman Tahun 1Bahasa Melayu Pemahaman Tahun 1
Bahasa Melayu Pemahaman Tahun 1
PAKLONG CIKGU
 

Andere mochten auch (16)

Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
Cover praktikum
Cover praktikumCover praktikum
Cover praktikum
 
Divider file praktikum ipg
Divider file praktikum ipgDivider file praktikum ipg
Divider file praktikum ipg
 
diviver practikum
diviver practikumdiviver practikum
diviver practikum
 
Rancangan Pengajaran Tahunan Dunia Seni visual Thn 6
Rancangan Pengajaran Tahunan Dunia Seni visual Thn 6Rancangan Pengajaran Tahunan Dunia Seni visual Thn 6
Rancangan Pengajaran Tahunan Dunia Seni visual Thn 6
 
Pengurusan sekolah harian
Pengurusan sekolah harianPengurusan sekolah harian
Pengurusan sekolah harian
 
Praktikum
PraktikumPraktikum
Praktikum
 
Isi kandungan portfolio praktikum
Isi kandungan portfolio praktikumIsi kandungan portfolio praktikum
Isi kandungan portfolio praktikum
 
Makalah permasalan guru dan solusinya
Makalah permasalan guru dan solusinyaMakalah permasalan guru dan solusinya
Makalah permasalan guru dan solusinya
 
Buku panduan praktikum kpli pra sek jun 2010. bah 2
Buku panduan praktikum kpli pra sek jun 2010. bah 2Buku panduan praktikum kpli pra sek jun 2010. bah 2
Buku panduan praktikum kpli pra sek jun 2010. bah 2
 
Pengurusan gaji
Pengurusan gajiPengurusan gaji
Pengurusan gaji
 
Modul transisi tahun 1 2017
Modul transisi tahun 1 2017Modul transisi tahun 1 2017
Modul transisi tahun 1 2017
 
Tulang fail
Tulang failTulang fail
Tulang fail
 
orientasi diklat
orientasi diklatorientasi diklat
orientasi diklat
 
Sistem fail & surat menyurat
Sistem fail & surat menyuratSistem fail & surat menyurat
Sistem fail & surat menyurat
 
Bahasa Melayu Pemahaman Tahun 1
Bahasa Melayu Pemahaman Tahun 1Bahasa Melayu Pemahaman Tahun 1
Bahasa Melayu Pemahaman Tahun 1
 

Ähnlich wie Membayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian Kinerja

Penguatan Transformasi Pembelajaran Melalui Pengelolaan Kinerja_Sumaryanta_BB...
Penguatan Transformasi Pembelajaran Melalui Pengelolaan Kinerja_Sumaryanta_BB...Penguatan Transformasi Pembelajaran Melalui Pengelolaan Kinerja_Sumaryanta_BB...
Penguatan Transformasi Pembelajaran Melalui Pengelolaan Kinerja_Sumaryanta_BB...
sukardialfarezel
 
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 20122. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012
totok aris
 
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi ros
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi rosMakalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi ros
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi ros
kakrosnilawati
 

Ähnlich wie Membayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian Kinerja (20)

Power point 2 dhani arri aw 1 ap kepengawasan
Power point 2 dhani arri aw 1 ap kepengawasanPower point 2 dhani arri aw 1 ap kepengawasan
Power point 2 dhani arri aw 1 ap kepengawasan
 
Penguatan Transformasi Pembelajaran Melalui Pengelolaan Kinerja_Sumaryanta_BB...
Penguatan Transformasi Pembelajaran Melalui Pengelolaan Kinerja_Sumaryanta_BB...Penguatan Transformasi Pembelajaran Melalui Pengelolaan Kinerja_Sumaryanta_BB...
Penguatan Transformasi Pembelajaran Melalui Pengelolaan Kinerja_Sumaryanta_BB...
 
Makalah evaluasi kinerja dan konpensasi uas
Makalah evaluasi kinerja dan konpensasi uasMakalah evaluasi kinerja dan konpensasi uas
Makalah evaluasi kinerja dan konpensasi uas
 
Makalah bab uts noor hidayat agung logika
Makalah bab uts noor hidayat agung logikaMakalah bab uts noor hidayat agung logika
Makalah bab uts noor hidayat agung logika
 
Makalah 1 may
Makalah 1 mayMakalah 1 may
Makalah 1 may
 
Makalah 1 may
Makalah 1 mayMakalah 1 may
Makalah 1 may
 
Tugas makalah 1_(evaluasi_kinerja_dan_konpensasi)[1]
Tugas makalah 1_(evaluasi_kinerja_dan_konpensasi)[1]Tugas makalah 1_(evaluasi_kinerja_dan_konpensasi)[1]
Tugas makalah 1_(evaluasi_kinerja_dan_konpensasi)[1]
 
Desi rusiana tanjab tugas pak budi
Desi rusiana tanjab tugas pak budiDesi rusiana tanjab tugas pak budi
Desi rusiana tanjab tugas pak budi
 
Makalah uts pungky safrina agatha 11150177
Makalah uts pungky safrina agatha 11150177Makalah uts pungky safrina agatha 11150177
Makalah uts pungky safrina agatha 11150177
 
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS  Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS  Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
 
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 20122. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012
2. buku 2 pedoman pkg.revisi mei 2012
 
Laporan kelompok 2 pkg dan pkb revisi
Laporan kelompok 2 pkg dan pkb revisiLaporan kelompok 2 pkg dan pkb revisi
Laporan kelompok 2 pkg dan pkb revisi
 
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi ros
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi rosMakalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi ros
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi ros
 
Tugas makalah 2 uas, nur ilham s, 11150241, 7 n msdm
Tugas makalah 2 uas, nur ilham s, 11150241, 7 n msdmTugas makalah 2 uas, nur ilham s, 11150241, 7 n msdm
Tugas makalah 2 uas, nur ilham s, 11150241, 7 n msdm
 
Makalah nanah
Makalah nanahMakalah nanah
Makalah nanah
 
Makalah nanah
Makalah nanahMakalah nanah
Makalah nanah
 
Tugas Makalah 2 -Uas- evaluasi kinerja dan kompensasi- Tubagus upay
Tugas Makalah 2 -Uas- evaluasi kinerja dan kompensasi- Tubagus upayTugas Makalah 2 -Uas- evaluasi kinerja dan kompensasi- Tubagus upay
Tugas Makalah 2 -Uas- evaluasi kinerja dan kompensasi- Tubagus upay
 
Sintia teresya nim_11150348_kelas_7_n_(makalah_msdm)_uts[1]
Sintia teresya nim_11150348_kelas_7_n_(makalah_msdm)_uts[1]Sintia teresya nim_11150348_kelas_7_n_(makalah_msdm)_uts[1]
Sintia teresya nim_11150348_kelas_7_n_(makalah_msdm)_uts[1]
 
Tugas2 Makalah Uas-Alinda jumaesih-evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas2 Makalah Uas-Alinda jumaesih-evaluasi kinerja dan kompensasiTugas2 Makalah Uas-Alinda jumaesih-evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas2 Makalah Uas-Alinda jumaesih-evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Makalah uts
Makalah utsMakalah uts
Makalah uts
 

Mehr von Joko Prasetiyo

Mehr von Joko Prasetiyo (20)

MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI KELAS MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF DI SMK NEGERI 2 ...
MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI KELAS MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF DI SMK NEGERI 2 ...MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI KELAS MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF DI SMK NEGERI 2 ...
MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI KELAS MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF DI SMK NEGERI 2 ...
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi KepriPendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
 
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau JawaTuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
Pendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap Kerja
Pendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap KerjaPendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap Kerja
Pendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap Kerja
 
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko PrasetiyoPresentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
 
Best Practice Guru Berprestasi SMK tahun 2014 Joko Prasetiyo
Best Practice Guru Berprestasi  SMK  tahun 2014  Joko PrasetiyoBest Practice Guru Berprestasi  SMK  tahun 2014  Joko Prasetiyo
Best Practice Guru Berprestasi SMK tahun 2014 Joko Prasetiyo
 
Summary Tesis Six Sigma by Joko Prasetiyo
Summary Tesis Six Sigma by Joko PrasetiyoSummary Tesis Six Sigma by Joko Prasetiyo
Summary Tesis Six Sigma by Joko Prasetiyo
 
Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...
Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...
Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...
 
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
 
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...
 
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
 
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif
 
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
 
Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...
Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...
Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...
 
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
 
Transparansi Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah Dasar
Transparansi  Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah DasarTransparansi  Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah Dasar
Transparansi Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah Dasar
 
Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012
Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012
Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012
 

Kürzlich hochgeladen

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 

Membayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian Kinerja

  • 1. MEMBAYAR GAJI GURU SESUAI PENCAPAIAN KINERJA: Kritik dan Solusi Perbaikan Sistem Penilaian Kinerja Guru MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Performance Management Dosen: 1. Dra. Anita Lestari, M.Si 2. Dr. Neila Ramdhani, M.Si., M.Ed. Oleh: JOKO PRASETIYO NIM: 11/327329/PEK/16768 NO REG: 11 KD 233 MAGISTER MANAJEMEN MANAJEMEN KEPENGAWASAN PENDIDIKAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA 2012
  • 2. DAFTAR ISI Halaman Judul ………………………………………………………..…… i Daftar Isi …………………………………………………………….…… ii Pendahuluan ……………………………………………………………….. 1 Rumusan Masalah ………...…………………………………………….… 2 Kajian Teori ………….…………………………………………………… 3 Pembahasan …………………………………………………………. 8 Kesimpulan ………………………………………………………….……. 15 Daftar Pustaka ……………………………………………………………. 16
  • 3. MEMBAYAR GAJI GURU SESUAI PENCAPAIAN KINERJA: Kritik dan Solusi Perbaikan Sistem Penilaian Kinerja Guru 1. PENDAHULUAN Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas, fungsi, dan peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru yang profesional diharapkan mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan YME, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan masyarakat, bangsa dan negara, sebagian besar ditentukan oleh guru. Oleh sebab itu, profesi guru perlu dikembangkan secara terus menerus dan proporsional menurut jabatan fungsional guru. Selain itu, agar fungsi dan tugas yang melekat pada jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diperlukan Penilaian Kinerja Guru (PK GURU) yang menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas di semua jenjang pendidikan. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru dimaksudkan bukan untuk menyulitkan guru, tetapi sebaliknya Penilaian Kinerja Guru dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang profesional, karena harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi yang bermutu. Menemukan secara tepat tentang kegiatan guru di dalam kelas, dan membantu mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, akan memberikan kontribusi secara langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan, sekaligus membantu pengembangan karir guru sebagai tenaga profesional. Oleh karena itu, untuk meyakinkan bahwa setiap guru adalah seorang profesional di bidangnya dan sebagai penghargaan atas prestasi kerjanya, maka Penilaian Kinerja Guru harus dilakukan terhadap guru di semua satuan pendidikan formal yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Berbagai aspek bidang pekerjaan baik itu di instansi pemerintah maupun swasta dapat memberikan kepuasan bagi pegawai apabila ada program kompensasi. Dengan adanya kompensasi yang diberikan sesuai dengan haknya akan sangat mempengaruhi kinerja seseorang. Untuk itu hendaknya program kompensasi ditetapkan berdasarkan prinsip adil dan wajar, sesuai dengan undang-undang perburuhan, atau sesuai dengan peraturan kerja lembaga masing-masing. Dengan adanya kompensasi yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta menaati peraturan-peraturan yang berlaku. Menurut
  • 4. Steers & Porter (1991) bahwa tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian kompensasi yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka bekerja. Pemberian kompensasi yang tidak tepat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seseorang. Ketidaktepatan pemberian kompensasi disebabkan oleh ; (1) pemberian jenis kompenasasi yang kurang menarik (2) pemberian penghargaan yang kurang tepat tidak membuat para pekerja merasa tertarik untuk mendapatkannya. Akibatnya para pekerja tidak memiliki keinginan meningkatkan kinerjanya untuk mendapatkan kompensasi tersebut. Kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia termasuk juga guru PNS rata-rata per tahunnya sekitar 10%, kenaikan ini disama ratakan tanpa memandang prestasi kerja, guru yang kinerjanya sangat baik dan guru yang kinerjanya buruk memperoleh kenaikan gaji yang sama. Sistem kenaikan gaji seperti ini terkesan kurang adil dan bisa menurunkan motivasi kerja PNS yang memiliki kinerja yang sangat baik. Persoalan lainnya yang adalah mengenai Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) PNS yang terkesan hanya sekedar formalitas semata. Seorang bawahan nilainya tidak boleh lebih tinggi dari atasannya. Nilai yang dihasilkan juga tidak banyak berdampak pada perbaikan karir dan kesejahteraan pegawai. 2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimana sistem dan perangkat penilaian guru yang baik ? (2) Bagaimana cara menilai kinerja guru secara adil dan transparan ? (3) Bagaimana pemanfaatan hasil penilaian kinerja guru untuk peningkatan karir dan kesejahteraan guru. 3. KAJIAN TEORI 3.1 Pengertian Penilaian Kinerja Guru Sebelum membahas mengenai definisi penilaian kinerja guru, kita bahas dulu mengenai performance management (manajemen kinerja). Manajemen kinerja menurut Armstrong (2006:1) adalah proses yang sistematik untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan mengembangkan kinerja individu dan tim. Lebih lanjut Armstrong menjelaskan bahwa tujuan performance management adalah memberdayakan, memotivasi dan memberikan penghargaan untuk melakukan yang terbaik,
  • 5. menyelaraskan tujuan individu dan tujuan organisasi, menciptakan budaya dimana individu dan kelompok dapat bertanggungjawab terhadap perbaikan proses bisnis, skill dan kontribusi mereka sendiri. Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, Pengertian Penilaian Kinerja Guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta keterampilan guru, sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran atau pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan bagi sekolah/madrasah, khususnya bagi guru dengan tugas tambahan tersebut. Sistem Penilaian Kinerja Guru adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya. Secara umum, Penilaian Kinerja Guru memiliki 2 fungsi utama sebagai berikut. 1. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Dengan demikian, profil kinerja guru sebagai gambaran kekuatan dan kelemahan guru akan teridentifikasi dan dimaknai sebagai analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk setiap guru, yang dapat dipergunakan sebagai basis untuk merencanakan PKB. 2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya. Hasil Penilaian Kinerja Guru diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu dan kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam menciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing tinggi. Penilaian Kinerja Guru merupakan acuan bagi sekolah/madrasah untuk menetapkan pengembangan karir dan promosi guru. Bagi guru,
  • 6. Penilaian Kinerja Guru merupakan pedoman untuk mengetahui unsur-unsur kinerja yang dinilai dan merupakan sarana untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka memperbaiki kualitas kinerjanya. Penilaian Kinerja Guru dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai dengan tugas pembelajaran, pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Khusus untuk kegiatan pembelajaran atau pembimbingan, kompetensi yang dijadikan dasar untuk penilaian kinerja guru adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007. Keempat kompetensi ini telah dijabarkan menjadi kompetensi guru yang harus dapat ditunjukkan dan diamati dalam berbagai kegiatan, tindakan dan sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan. Sementara itu, untuk tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, penilaian kinerjanya dilakukan berdasarkan kompetensi tertentu sesuai dengan tugas tambahan yang dibebankan tersebut (misalnya; sebagai kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah, pengelola perpustakaan, dan sebagainya sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009). 3.2 Kompensasi Kinerja Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Hasibuan, 1997:133). Kompensasi kerja adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka (Tohardi, 2002:411). Kompensasi kerja merujuk pada semua bentuk upah atau imbalan yang berlaku bagi dan muncul dari pekerjaan mereka, dan mempunyai dua komponen yaitu ada pembayaran keuangan langsung dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan bonus, dan ada pembayaran tidak langsung dalam bentuk tunjangan keuangan seperti asuransi dan uang liburan. Tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) adalah (a) ikatan kerja sama; (b) kepuasan kerja; (c) pengadaan efektif; (d) motivasi; (e) stabilitas karyawan; (f) disiplin; (g) pengaruh serikat buruh; dan (h) pengaruh pemerintah (Hasibuan, 1997:137). Selain itu menurut Soekidjo Notoadmodjo ada beberepa keuntungan dengan diberikannya kompensasi pelengkap,yaitu: (1) meningkatkan semangat kerja dan kesetiaan atau loyalitas para karyawan terhadap organisasi atau perusahaan, (2) menurunkan jumlah
  • 7. absensi para karyawan dan adanya perputaran kerja, (3) mengurangi pengaruh organisasi karyawan terhadap kegiatan organisasi, dan (4) meminimalkan biaya-biaya kerja lembur yang berarti mengefektifkan prestasi kerja karyawan (Tohardi, 2002:418). Ada dua azas penting dalam program pemberian kompensasi (balas jasa) supaya balas jasa yang akan diberikan merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan yaitu: (1) azas adil, (2) azas layak dan wajar. Kompensasi kerja adalah persepsi guru terhadap berbagai bentuk upah atau imbalan yang diperoleh dari hasil kerja yang digambarkan melalui dua komponen yaitu: Kompensasi langsung yang meliputi gaji, tunjangan fungsional, tunjangan hari raya, bonus pengabdian, bonus prestasi, uang transportasi makan, uang duka dan biaya pemakaman. Kompensasi tidak langsung meliputi bantuan biaya pengobatan rawat jalan dan rawat inap, dana pensiun, perumahan, beasiswa, penghargaan, formasi jabatan, dan rekreasi. 3.3 Disiplin Kerja Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Adapun arti kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Sedangkan arti kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak (Hasibuan ,1997:212). Menurut Davis disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk mempertegu pedoman-pedoman organisasi (Mangkunegara, 2000 : 129). Disiplin pada hakikatnya adalah kemampuan untuk mengendalikan diri dalam bentuk tidak melakukan sesuatu tindakan yang tidak sesuai dan bertentangan dengan sesuatu yang telah ditetapkan dan melakukan sesuatu yang mendukung dan melindungi sesuatu yang telah ditetapkan. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan disiplin diri, disiplin belajar dan disiplin kerja. Disiplin kerja merupakan kemampuan seseorang untuk secara teratur, tekun secara terus-menerus dan bekerja sesuai dengan aturan- aturan yang berlaku dengan tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisplinan karyawan suatu organisasi di antaranya ialah : (1) tujuan dan kemampuan, (2) teladan pimpinan, (3) balas jasa (gaji dan kesejahteraan), (4) keadilan, (5) waskat (pengawasan
  • 8. melekat), (6) sanksi hukuman, (7) ketegasan, dan (8) hubungan kemanusiaan (Hasibuan, 1997:213). Disiplin juga merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang penting dan merupakan kunci terwujudnya tujuan, karena tanpa adanya disiplin maka sulit mewujudkan tujuan yang maksimal (Sedarmayanti, 221:10). Melalui disiplin pula timbul keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan organisasi dan norma sosial. Namun tetap pengawasan terhadap pelaksanaan disiplin tersebut perlu dilakukan. Disiplin kerja adalah persepsi guru terhadap sikap pribadi guru dalam hal ketertiban dan keteraturan diri yang dimiliki oleh guru dalam bekerja di sekolah tanpa ada pelanggaran-pelanggaran yang merugikan dirinya, orang lain, atau lingkungannya. Berdasarkan uraian di atas maka disiplin kerja yang perlu diperhatikan adalah : (a) Disiplin terhadap tugas kedinasan yang meliputi : mentaati peraturan kerja , menyiapkan kelengkapan mengajar, dan melaksanakan tugastugas pokok. (b) Disiplin terhadap waktu yang meliputi: menepati waktu tugas, memanfaatkan waktu dengan baik, dan menyelesaikan tugas tepat waktu. (c) Disiplin terhadap suasana kerja yang meliputi: memanfaatkan lingkungan sekolah, menjalin hubungan yang baik, dan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. (d) Disiplin di dalam melayani masyarakat yang meliputi: melayani peserta didik, melayani orang tua siswa, dan melayani masyarakat sekitar; (e) Disiplin terhadap sikap dan tingkah laku yang meliputi, memperhatikan sikap, memperhatikan tingkah laku, dan memperhatikan harga diri. 3.4 Kinerja Guru Dalam bahasa Inggris istilah kinerja adalah performance. Performance merupakan kata benda. Salah satu entry-nya adalah “thing done” (sesuatu hasil yang telah dikerjakan). Jadi arti Performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Menurut Mangkunegara (2001:67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian penghargaan yang diterapkan oleh
  • 9. lembaga/organisasi tempat mereka bekerja. Pemberian penghargaan yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seseorang. Berkaitan erat dengan kinerja guru di dalam melaksanakan tugasnya seharihari sehingga dalam melaksanakan tugasnya guru perlu memiliki tiga kemampuan dasar agar kinerjanya tercapai sebagai berikut: (1) Kemampuan pribadi meliputi hal-hal yang bersifat fisik seperti tampang, suara, mata atau pandangan, kesehatan, pakaian, pendengaran, dan hal yang bersifat psikis seperti humor, ramah, intelek, sabar, sopan, rajin, kreatif, kepercayaan diri, optimis, kritis, obyektif, dan rasional; (2) Kemampuan sosial antara lain bersifat terbuka, disiplin, memiliki dedikasi, tanggung jawab, suka menolong, bersifat membangun, tertib, bersifat adil, pemaaf, jujur, demokratis, dan cinta anak didik; (3) Kemampuan profesional sebagaimana dirumuskan oleh P3G yang meliputi 10 kemampuan profesional guru yaitu: menguasai bidang studi dalam kurikulum sekolah dan menguasai bahan pendalaman/aplikasi bidang studi, mengelola program belajar mengajar,mengelola kelas, menggunakan media dan sumber, menguasai landasan-landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa untuk kepentingan pendidikan, mengenal fungsi dan program bimbingan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, memahami prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan mengajar menurut. Kinerja guru adalah persepsi guru terhadap prestasi kerja guru yang berkaitan dengan kualitas kerja, tanggung jawab, kejujuran, kerjasama dan prakarsa. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Standar Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu: 1. Kompetensi Pedagogik, 2. Kompetensi Kepribadian, 3. Kompetensi Sosial, dan 4. Kompetensi Profesional. Keempat Kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. Kualitas kinerja guru mempunyai spesifikasi/kriteria tertentu. Kualitas kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16
  • 10. Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Dijelaskan bahwa Standar Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu: Kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Sosial, dan Profesional. Keempat Kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. Empat kompetensi guru di atas dijabarkan lagi menjadi 14 sub kompetensi di bawah ini: (1) Menguasai karakteristik peserta didik, (2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, (3) Pengembangan kurikulum, (4) Kegiatan pembelajaran yang mendidik, (5) Pengembangan potensi peserta didik, (6) Komunikasi dengan peserta didik, (7) Penilaian dan evaluasi, (8) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum sosial dan kebudayaan nasional, (9) Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan. (10) Etos Kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, (11) Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif. (12) Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, pesert didik, dan masyarakat., (13) Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, (14) Mengembangkan Keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif. 4. PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru Persyaratan penting dalam sistem Penilaian Kinerja Guru seperti yang tertulis dalam Buku 2 Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru adalah: (1). Valid Sistem Penilaian Kinerja Guru dikatakan valid bila aspek yang dinilai benar-benar mengukur komponen-komponen tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. (2). Reliabel !
  • 11. Sistem Penilaian Kinerja Guru dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat kepercayaan tinggi jika proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk seorang guru yang dinilai kinerjanya oleh siapapun dan kapan pun. (3). Praktis Sistem Penilaian Kinerja Guru dikatakan praktis bila dapat dilakukan oleh siapapun dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan. Salah satu karakteristik dalam desain Penilaian Kinerja Guru adalah menggunakan cakupan kompetensi dan indikator kinerja yang sama bagi 4 (empat) jenjang jabatan fungsional guru (Guru Pertama, Guru Muda, Guru Madya, dan Guru Utama). Prinsip Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru Prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru adalah sebagai berikut: (1). Berdasarkan ketentuan Penilaian Kinerja harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mengacu pada peraturan yang berlaku. (2). Berdasarkan kinerja Aspek yang dinilai dalam Penilaian Kinerja Guru adalah kinerja yang dapat diamati dan dipantau, yang dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, yaitu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. (3). Berlandaskan dokumen Penilaian Kinerja Guru Penilai, guru yang dinilai, dan unsur yang terlibat dalam proses Penilaian Kinerja Guru harus memahami semua dokumen yang terkait dengan sistem Penilaian Kinerja Guru. Guru dan penilai harus memahami pernyataan kompetensi dan indikator kinerjanya secara utuh, sehingga keduanya mengetahui tentang aspek yang dinilai serta dasar dan kriteria yang digunakan dalam penilaian. (4). Dilaksanakan secara konsisten Penilaian Kinerja Guru dilaksanakan secara teratur setiap tahun diawali dengan penilaian formatif di awal tahun dan penilaian sumatif di akhir tahun dengan memperhatikan hal-hal berikut: (a) Obyektif
  • 12. Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif sesuai dengan kondisi nyata guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari. (b) Adil Penilai kinerja guru memberlakukan syarat, ketentuan, dan prosedur standar kepada semua guru yang dinilai. (c) Akuntabel Hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat dipertanggungjawabkan. (d) Bermanfaat Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi guru dalam rangka peningkatan kualitas kinerjanya secara berkelanjutan dan sekaligus pengembangan karir profesinya. (e) Transparan Proses penilaian kinerja guru memungkinkan bagi penilai, guru yang dinilai, dan pihak lain yang berkepentingan, untuk memperoleh akses informasi atas penyelenggaraan penilaian tersebut. (f) Praktis Penilaian kinerja guru dapat dilaksanakan secara mudah tanpa mengabaikan prinsip- prinsip lainnya. (g) Berorientasi pada tujuan Penilaian dilaksanakan dengan berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan. (h) Berorientasi pada proses Penilaian kinerja guru tidak hanya terfokus pada hasil, namun juga perlu memperhatikan proses, yakni bagaimana guru dapat mencapai hasil tersebut. (i) Berkelanjutan Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara periodik, teratur, dan berlangsung secara terus menerus selama seseorang menjadi guru. (j) Rahasia Hasil Penilaian Kinerja Guru hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak terkait yang berkepentingan. Aspek yang Dinilai dalam Penilaian Kinerja Guru. Guru sebagai pendidik profesional mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain tugas utamanya tersebut, guru juga dimungkinkan memiliki tugas-
  • 13. tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Oleh karena itu, dalam penilaian kinerja guru beberapa subunsur yang perlu dinilai adalah sebagai berikut. 1. Penilaian kinerja yang terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru mata pelajaran atau guru kelas, meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai, menganalisis hasil penilaian, dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian dalam menerapkan 4 (empat) domain kompetensi yang harus dimiliki oleh guru sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Pengelolaan pembelajaran tersebut mensyaratkan guru menguasai 24 (dua puluh empat) kompetensi yang dikelompokkan ke dalam kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Untuk mempermudah penilaian dalam PK GURU, 24 (dua puluh empat) kompetensi tersebut dirangkum menjadi 14 (empat belas) kompetensi sebagaimana dipublikasikan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Rincian jumlah kompetensi tersebut diuraikan dalam Tabel 1. 2. Penilaian kinerja dalam melaksanakan proses pembimbingan bagi guru Bimbingan Konseling (BK)/Konselor meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembimbingan, mengevaluasi dan menilai hasil bimbingan, menganalisis hasil evaluasi pembimbingan, dan melaksanakan tindak lanjut hasil pembimbingan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor terdapat 4 (empat) ranah kompetensi yang harus dimiliki oleh guru BK/Konselor. Penilaian kinerja guru BK/konselor mengacu pada 4 domain kompetensi tersebut yang mencakup 17 (tujuh belas) kompetensi seperti diuraikan dalam Tabel 2.
  • 14. 3. Kinerja yang terkait dengan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Pelaksanaan tugas tambahan ini dikelompokkan menjadi 2, yaitu tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka dan yang tidak mengurangi jam mengajar tatap muka. Tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka meliputi: (1) menjadi kepala sekolah/madrasah per tahun; (2) menjadi wakil kepala sekolah/madrasah per tahun; (3) menjadi ketua program keahlian/program studi atau yang sejenisnya; (4) menjadi kepala perpustakaan; atau (5) menjadi kepala laboratorium, bengkel, unit produksi, atau yang sejenisnya. Tugas tambahan yang tidak mengurangi jam mengajar tatap muka dikelompokkan menjadi 2 juga, yaitu tugas tambahan minimal satu tahun (misalnya menjadi wali kelas, guru pembimbing program induksi, dan sejenisnya) dan tugas tambahan kurang dari satu tahun (misalnya menjadi pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran, penyusunan kurikulum, dan sejenisnya. Penilaian kinerja guru dalam melaksanakan tugas tambahan yang mengurangai jam mengajar tatap muka dinilai dengan menggunakan instrumen khusus yang dirancang berdasarkan kompetensi yang dipersyaratkan untuk melaksanakan tugas tambahan tersebut. Rincian jumlah kompetensi dan jumlah indikator pelaksanaan tugas tambahan disampaikan dalam Tabel 3.
  • 15. Hasil penilaian kinerja guru dapat dijadikan sebagi acuan dalam menentukan besaran kenaikan gaji yang diperoleh guru. Kondisi yang mempengaruhi keberhasilan dalam pay performance systems bisa dijelaskan pada gambar di bawah ini. Sumber: Cailier (2010:59) 4.2 Solusi Pemecahan Masalah Masalah: Bagaimana sistem dan perangkat penilaian guru yang baik ? Solusi:
  • 16. Sistem penilaian guru sudah penulis uraikan pada Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru yang dibahas pada bagian sebelumnya. Instrumen/perangkat penilaian guru bisa dilihat pada lampiran-lampiran di bagian belakang makalah ini. Namun sistem penilaian guru yang telah dibuat oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi perlu adanya penyempurnaan yaitu: - Penyederhanaan form penilaian yang digunakan, karena form penilaian yang digunakan terlalu banyak, - Guru juga diberi kesempatan untuk menilai diri sendiri (self appraisal), - Penilaian guru tidak hanya dilalkukan oleh atasan (Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah) saja, tetapi perlu juga menggunakan sistem penilaian 360 degree feedback model yang melibatkan teman sejawat (sesame guru) dan bawahan (siswa). Masalah: Bagaimana cara menilai kinerja guru secara adil dan transparan ? Solusi: Penilaian kinerja guru secara adil dan transparan harus menggunakan indikator dan instrument penilaian yang jelas seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya. Dengan adanya indikator dan instrument penilaian yang baik juga akan terjadi transparansi dalam sistem penilaian. Jadi penilaian tidak hanya berdasarkan Like and Dislike (suka dan tidan suka), tetapi memiliki standar yang jelas. Sistem penilaian DP3 (Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) Pegawai Negeri Sipil termasuk juga guru PNS yang terkesan hanya sekedar formalitas semata, sehingga eorang bawahan nilainya tidak boleh lebih tinggi dari atasannya sudah saatnya diubah, karena akan menimbulkan ketidak adilan. Masalah: Bagaimana pemanfaatan hasil penilaian kinerja guru untuk peningkatan karir dan kesejahteraan guru. Solusi: Nilai yang dihasilkan pada penilaian kinerja guru termasuk nilai DP3 PNS wajib dipakai sebagai acuan dalam penentuan jenjang karir dan kesejahteraan guru. Kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia termasuk juga guru PNS yang selama ini disama ratakan tanpa memandang prestasi kerja, sudah seharusnya
  • 17. diubah sesuai hasil kinerja yang diperoleh guru, sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja guru dan terjadi kompetisi yang sehat dalam meraih prestasi yang terbaik. Nilai hasil penilaian kinerja guru dibuat rentang penilaian dari A sampai D, misalnya A= 86 – 100, B= 70-75, C= 56-74, D = di bawah 56. Skor penilaian dari A sampai D akan mempengaruhi jumlah persentasi kenaikan gaji guru, misalnya nilai A= kenaikan gajinya 10%, B= kenaikan gajinya 7%, C= kenaikan gajinya 5%, D= kenaikan gajinya 3%. Sistem penilaian dan kenaikan gaji seperti ini sudah lama diterapkan di perusahaan swasta, pegawai swasta dan berhasil sukses, sistem ini juga dapat di adopsi pada sistem penilaian guru, khususnya guru PNS. 5. KESIMPULAN 1. Guru merupakan tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam kerangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Karena itu, profesi guru harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Hak guru sebagai tenaga profesional adalah memperoleh kesempatan untuk pengembangan keprofesian secara berkelanjutan. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) mencakup berbagai cara dan/atau pendekatan dimana guru secara berkesinambungan belajar setelah memperoleh pendidikan dan/atau pelatihan awal sebagai profesi. Melalui PKB ini diharapkan dapat memperkecil jarak antara pengetahuan, keterampilan, kompetensi sosial dan kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya itu. 2. Sistem menaikkan gaji berdasarkan pencapaian kinerja berfungsi untuk memotivasi guru dan membentuk suasana kerja yang kondusif dan persaingan yang sehat dalam meraih prestasi dan jenjang karir. 3. Penilaian kinerja guru secara adil dan transparan harus menggunakan indikator dan instrument penilaian yang jelas seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya. Dengan adanya indikator dan instrument penilaian yang baik juga akan terjadi transparansi dalam sistem penilaian. Jadi penilaian tidak hanya berdasarkan Like and Dislike (suka dan tidan suka), tetapi memiliki standar yang jelas.
  • 18. 4. Nilai yang dihasilkan pada penilaian kinerja guru termasuk nilai DP3 PNS wajib dipakai sebagai acuan dalam penentuan jenjang karir dan kesejahteraan guru. Kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia termasuk juga guru PNS yang selama ini disama ratakan tanpa memandang prestasi kerja, sudah seharusnya diubah sesuai hasil kinerja yang diperoleh guru, sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja guru dan terjadi kompetisi yang sehat dalam meraih prestasi yang terbaik. DAFTAR PUSTAKA Aritonang, K.T. 2005. Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen BPK PENABUR Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur No.04/Th.IV/Juli 2005, hal 1-16. Armstrong, M. 2006. Performance Management: Key Strategies and Practical Guidelines. London: Kogan Page. Caillier, James. 2010. Paying Teacher According To Student Achievemet: Questions Regarding Pay-For-Performance Models in Public Education. Routledge, Taylor and Francis Group. The Clearing House, 83: p 58-61 Dirjen PMPTK. 2010. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, Buku1: Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan(PKB). Jakarta: Depdiknas Dirjen PMPTK. 2010. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, Buku 2: Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru). Jakarta: Depdiknas. Hasibuan, Malayu S.P. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gunung Agung. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju. Tomlinson, Harry. 2000. Proposal for Performance Related Pay for Teacher in English Schools. School Leadership & Management, Vol. 20, No. 3, pp. 281-298, 2000. Tranter, S & Percival, A. 2006. Performance Management in Schools: Unlocking your Team Potential. Harlow: Pearson Education.