SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 4
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1
PEREMPUAN : POLITIK dan PILGUB KALTIM 2013
Dari antara puluhan partai berapa yang ketua
umumnya perempuan?. Dari antara puluhan
gubernur, berapa orang diantaranya yang
perempuan?. Dan dari ratusan bupati atau
walikota berapa pula yang perempuan?. Jawaban
paling mudah tentu saja tak perlu menyebut
dengan angka melainkan dengan mengatakan
“sedikit saja”.
Banyak propinsi misalnya sepanjang sejarah
pemilihan langsung belum pernah dipimpin oleh
perempuan. Atau bahkan saat pemilihan
gubernur tak ada satupun kandidat atau calon
perempuan yang bertarung dalam pemilihan.
Pada pendaftaran calon gubernur dan wakil
gubernur untuk Pemilu Gubernur Kalimantan
Timur 2013 memang ada calon gubernur
perempuan, yaitu Elvi Yanti Dwi Mas, S.H.,
M.Hum dan Mohammad Bob yang mendaftar
dari jalur independen. Namun ternyata tidak lolos
seleksi administrasi sehingga tidak bisa masuk
tahap berikutnya.
Peran perempuan dalam Demokrasi dan Politik
Lokal memang berbeda antara daerah yang satu
dengan daerah yang lainnya. Dr. Dwi Windyastuti,
dosen Universitas Airlangga yang melakukan
elaborasi tentang perempuan dalam Pemilu
Kepala Daerah di Indonesia terutama di Jawa
Timur dan Sulawesi utara menyebutkan bahwa
sebenarnya perempuan mempunyai potensi
untuk turut terlibat dalam pertarungan di arena
politik khususnya Pemilu Kepala Daerah.
Menurutnya, di Jawa Timur dan Sulawesi Utara,
ternyata hiruk pikuk pertarungan politik dalam
pemilukada diwarnai oleh keterlibatan kandidat.
Di Jawa Timur, terdapat sebanyak sembilan
kota/kabupaten yang di dalam pemilukadanya
terdapat kaum perempuan. Yaitu: Kota Surabaya,
Kabupaten Kediri, Lamongan, Sidoarjo, Ngawi,
Mojokerto, Ponorogo, Banyuwangi dan Sumenep.
Ada yang menang dan ada yang kalah. Sedangkan
di Sulawesi Utara, maka terdapat lima
pemilukada yang melibatkan kaum hawa. Yaitu:
Provinsi Sulut, Kota Tomohon, Kabupaten
Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Bolang
Mongondow Timur dan Kota Manado. Dan berita
terakhir di Kota Kotamubago, pemilihan walikota
dimenangkan oleh kandidat perempuan yaitu
Tatong Bara.Elvi-Bob Daud Bakal Calon Perseorangan Gubernur dan Wakil Gubernur
Kaltim 2013-2018
2
Perempuan dan Politik di Kalimantan Timur
Mengamati dunia politik di Kalimantan Timur
selama ini dikesankan bahwa perempuan adalah
subordinasi laki-laki dalam dunia perpolitikan. Ini
bukan berarti tidak banyak perempuan berkiprah
atau berkarir di dalam dunia politik, melainkan
jika perempuan memasuki dua politik maka yang
bersangkutan tak lagi dianggap ‘perempuan’
melainkan telah menjadi ‘laki-laki’ secara
simbolik. Masih kental anggapan dan praktek
yang menganggap dunia politik adalah dunia
kaum laki laki karena politik dianggap keras,
penuh persaingan dan banyak bersangkutan
dengan tipu daya.
Sebenarnya tidak sedikit organisai atau lembaga-
lembaga yang mempunyai konstituen dan
perhatian utama terhadap isu perempuan.
Perbincangan tentang pemberdayaan
perempuan, gender mainstreaming dan isu lain
terkait dengan perempuan juga bukan sesuatu
yang asing di Kalimantan Timur. Di tingkat
pemerintahan propinsi bahkan ada badan
tersendiri untuk mengurusi urusan
pemberdayaan perempuan. Dengan demikian di
tingkatan kepemerintahan formal sebenarnya isu
pemberdayaan perempuan sudah menjadi
perhatian yang diurusi oleh badan tersendiri.
Namun kiprah organisasi, lembaga maupun
badan pemberdayaan perempuan nampaknya
belum mampu mengangkat perempuan-
perempuan yang mempunyai kwalitas untuk
menjadi pemimpin di tengah masyarakat banyak.
Adakah ini menjadi pertanda bahwa menguatnya
gerakan perempuan di Kalimantan Timur
ternyata berkembang dalam struktur yang
patriarki. Sesuatu yang kemudian melahirkan
sosok perempuan yang kemudian menjadi
pemimpin publik karena dorongan dan ambisi
personal, bukan
didasari atas motif
untuk
memperjuangkan
kepentingan
perempuan.
Di tingkat
kabupaten/kota
misalnya, propinsi
Kalimantan Timur
mempunyai seorang bupati perempuan yang
memimpin di Kabupaten Kutai Kartanegara. Rita
Widyasari terpilih menjadi Bupati Kutai
Kartanegara setelah memenangi pemilu bupati
Kutai Kartanegara pada tahun 2010.
Di Kabupaten
Nunukan, wakil
bupati juga
diduduki oleh
perempuan
yaitu Hj. Asmah
Gani yang
berlatarkan
pegawai negeri
sipil. Masih ada
beberapa nama
lain yang dikenal
sebagai politisi
yang cukup terkenal. Namun karir politik
kebanyakan terkait dengan kedudukan politik
entah dari orang tua maupun pasangan hidupnya
atau karena latar profesi tertentu. Hal mana
menunjukkan bahwa di Kalimantan Timur
sebagaimana wilayah Indonesia masih berlaku
langgam lama dalam urusan kepemimpinan
daerah. Pemimpin biasanya muncul dari kalangan
keluarga pemimpin sebelumnya, militer atau
pegawai negeri sipil.
Di tingkatan legislatif, jumlah anggota Dewan
Perwakilan Rakyat baik di tingkat propinsi
maupun daerah kabupaten/kota juga belum
mencerminkan keterwakilan perempuan
sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang.
Tidak mudahnya bagi perempuan untuk
memasuki jalur dan kedudukan politik diungkap
juga oleh Hetifah Sjaifudian, anggota Komisi V
DPR yang mewakili daerah pemilihan Kalimantan
Timur.
Wakil Bupati Nunukan 2011-2016
Bupati Kutai Kartanegara 2010-2015
3
"Sistem dan kebiasaan dalam rapat paripurna,
misalnya, penuh interupsi. Agar suara kita
didengar forum, microphone harus direbut dan
kita harus bersuara keras, berani debat. Rapat
pun sampai larut malam. Selain itu, contoh lain,
para laki-laki punya wadah, tempat, untuk
meneruskan komunikasi seperti main golf,".
Sistem dan kebiasaan sebagaimana yang
diungkapkan oleh Hetifah itu membuat
perempuan merasa tidak nyaman untuk terjun
dan berada dalam dunia politik. Akibatnya banyak
perempuan muda dan berpotensi lebih memilih
jalur non politik. Sebuah keadaan yang kalau
terus dibiarkan akan membuat banyak
perempuan yang sesungguhnya punya potensi
menjadi apatis pada politik.
Politik Bukan Sesuatu yang Asing untuk
Perempuan
Politik pada hakekatnya bukanlah pertarungan,
intrik atau saling menjatuhkan. Politik sebagai
pemikiran maupun praktek mengandung nilai-
nilai kebajikan seperti berjuang untuk
kepentingan orang banyak, masyarakat luas,
pengambilan keputusan secara bersama,
kemampuan untuk membuat kebijakan dan
penganggaran yang adil dan seterusnya. Jadi
pada pokoknya politik terkait dengan
pengambilan keputusan.
Praktek politik terutama terkait dengan
pengambilan keputusan tentu tidak asing bagi
perempuan. Perempuan terutama ibu rumah
tangga setiap hari dituntut untuk mengambil
keputusan dengan bijaksana, cermat dan cerdas,
mulai dari keputusan yang paling sepele sampai
yang paling rumit.
Seorang ibu rumah tangga misalnya sangat
terbiasa untk mengambil keputusan hari ini
belanja dan memasak apa. Sebuah keputusan
yang tidak sederhana karena harus memadukan
antara kemampuan keuangan dan selera mereka
yang hendak menyantap sajiannya. Pilihan atau
keputusan yang tidak tepat mungkin saja
berakibat fatal yaitu anak-anaknya akan ogah-
ogahan menyantap hasil masakannya.
Pilihan dan keputusan yang diambil oleh seorang
ibu rumah tangga tak berbeda jauh dengan
pilihan kebijakan-kebijakan yang dihasilkan oleh
para pejabat publik. Dimana dibalik setiap
keputusan tentu saja ada pertimbangan-
pertimbangan yang tidak hanya menyangkut
kepentingan diri tetapi juga kebutuhan pihak-
pihak lain yang dilayaninya. Di balik setiap
kebijakan ada pilihan-pilihan prioritas tentang
apa yang hendak diutamakan dengan berbagai
alasannya.
Perempuan mempunyai kaitan yang erat baik
dalam politik ‘privat’ maupun ‘publik’. Keputusan-
keputusan yang diambil oleh perempuan dalam
ruang privat kerap kali terpengaruh oleh politik di
ruang publik. Keputusan pemerintah untuk
menaikkan harga BBM dengan cepat membuat
ibu rumah tangga memutar otak untuk
menghadapi kemungkinan-kemungkinan
kenaikan harga kebutuhan pokok yang kerap kali
urusannya lebih banyak pada perempuan.
Masih ada deretan panjang kebijakan atau pilihan
politik yang dengan segera berdampak pada
perempuan untuk segera turut mengambil
putusan dalam wilayah privat. Sebut saja
kenaikan tarif dasar listrik, privatisasi air, layanan
kesehatan, biaya pendidikan dan lain sebagainya.
Meski sebenarnya politik terutama dalam
konteks pengambilan keputusan sangat erat
dengan perempuan, namun dalam partisipasi
pengambilan putusan di ranah publik peran
perempuan masih sangat kecil.
Di ruang publik peran perempuan kerap dipuji
setinggi langit. Dalam berbagai pidato dan
peringatan-peringatan tak henti-hentinya pejabat
publik menyanjung-nyanjung peran perempuan
dalam pembangunan. Hanya saja itu tak seiring
dengan terbuka kesempatan pada perempuan
untuk memasuki ruang-ruang pengambilan
keputusan publik. Perempuan masih kerap
terpenjara oleh kebiasaan dan kelaziman-
kelaziman yang terus dipelihara.
Memperjuangkan Agenda Perempuan dalam
Pilgub Kaltim 2013
Kontruksi sosial yang bias gender memang masih
sangat kental dalam bidang politik. Namun politik
adalah salah satu aspek dasar dalam kehidupan
baik di ranah privat maupun publik. Oleh
karenanya kaum perempuan dan mereka yang
peduli terhadap persoalan perempuan harus
4
berjuang keras untuk memasukkan isu terkait
kepentingan perempuan dalam visi, misi dan
program para kandidat yang akan bertarung di
Pilgub Kaltim 2013.
Pokok persoalan yang dihadapi oleh perempuan
antara daerah yang satu dengan daerah yang lain
mungkin berbeda. Namun apabila ditarik benang
merah, persoalan perempuan meliputi hal
sebagai berikut :
Diskriminasi terhadap perempuan : perlakuan yang
membedakan antara laki-laki dan perempuan yang
didasari atas anggapan negatif.
Kekerasan terhadap perempuan : perlakuan baik fisik
maupun non fisik yang menyakiti, mencederai atau
mencelakakan perempuan.
Marjinalisasi : proses yang menyebabkan perempuan
menjadi lebih miskin atau tak berdaya.
Subordinasi : siap yang menempatkan perempuan
sebagai warga elas dua yang dilatari oleh anggapan
yang keliru serta rasa tidak hormat.
Stereotype : pemberian cap atau label negarif
terhadap perempuan yang mengakibatkan kerugian
bagi mereka.
Beban ganda : beban pekerjaan dan tugas sosial yang
ditimpakan kepada perempuan baik di ruang privat
maupun publik.
Atas dasar persoalan diatas maka yang mesti
diperjuangkan oleh kaum perempuan agar
kepentingan diakomodir oleh para kandidat
sekurangnya meliputi aspek :
Akses : peluang atau kesempatan yang berimbang
untuk diberikan kepada perempuan dalam
memanfaatkan sumber daya baik sosial, politik,
ekonomi maupun sumberdaya alam.
Partisipasi : pelibatan perempuan dalam pembuatan
keputusan publik. Perempuan bukan kelompok yang
homogen sehingga bisa disama ratakan.
Kontrol/hubungan kuasa : peluang bagi perempuan
untuk memutuskan bagaimana menggunakan sumber
daya. Dan mengatur siapa yang memiliki akses kepada
sumberdaya itu. Pada kenyataan banyak perempuan
memiliki sumberdaya tapi tak punya kontrol atas
sumberdaya itu.
Penerima manfaat : adakah kebijakan atau program-
program yang direncanakan oleh pemimpin daerah
menempatkan perempuan sebagai penerima
manfaat. Atau perempuan justru menerima dampak
buruk atas kebijakan dan program itu.
Selain sebagai sesuatu yang harus diperjuangkan,
aspek diatas juga bisa dipakai oleh kaum perempuan
untuk menilai visi, misi dan program para kandidat.
Adakah para kandidat yang hendak bertarung dalam
pemilukada Kaltim 2013 mempunyai perhatian
terhadap issu perempuan. Dan sejauh mana
gambaran perhatian itu akan diimplementasikan
dalam program maupun kebijakan jika kelak kandidat
itu memenangan pemilu gubernur dan memimpin
Kalimantan Timur periode 2013 – 2018.
Diterbitkan oleh Program Pendidikan Pemilih, Pokja 30
Jl. Danau Maninjau No. 12 Rt. 14 Samarinda, 75117

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Hak Politik Perempuan Skala Global
Hak Politik Perempuan Skala GlobalHak Politik Perempuan Skala Global
Hak Politik Perempuan Skala GlobalNarulitaMD
 
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitaloka
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitalokaF1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitaloka
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitalokaRiska Fordiana
 
Psi koran solidaritas 08
Psi koran solidaritas 08Psi koran solidaritas 08
Psi koran solidaritas 08GSaroso PSid
 
Perempuan & politik
Perempuan & politikPerempuan & politik
Perempuan & politikTion Camang
 
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 musniumar
 
Buletin so cinta edisi ii pdf_
Buletin so cinta edisi ii pdf_Buletin so cinta edisi ii pdf_
Buletin so cinta edisi ii pdf_Abas Djumadi
 
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01Rahmad D
 
Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinya
Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinyaMslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinya
Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinyaAL Imtiyaz
 
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019Dody Wijaya
 
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Pokja 30
 
Menjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
Menjadi Pemilih Kritis dalam PilegMenjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
Menjadi Pemilih Kritis dalam Pilegsipri jemalur
 
buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13ifutureleaders
 
Tata kelola pelayanan publik bagi anak jalanan
Tata kelola pelayanan publik bagi anak jalanan Tata kelola pelayanan publik bagi anak jalanan
Tata kelola pelayanan publik bagi anak jalanan Amoye Pekei
 
Buletin IFL Mei-Juni'12
Buletin IFL Mei-Juni'12Buletin IFL Mei-Juni'12
Buletin IFL Mei-Juni'12ifutureleaders
 
Pemuda dalam tantangan global
Pemuda dalam tantangan globalPemuda dalam tantangan global
Pemuda dalam tantangan globalAgus Ariyanto
 
Etik umb tindakan korupsi
Etik umb tindakan korupsiEtik umb tindakan korupsi
Etik umb tindakan korupsiInes Pratiwi
 
Tabloid reformata edisi 155 september 2012
Tabloid reformata edisi 155 september 2012Tabloid reformata edisi 155 september 2012
Tabloid reformata edisi 155 september 2012Reformata.com
 

Was ist angesagt? (20)

pemilih cerdas
pemilih cerdaspemilih cerdas
pemilih cerdas
 
Hak Politik Perempuan Skala Global
Hak Politik Perempuan Skala GlobalHak Politik Perempuan Skala Global
Hak Politik Perempuan Skala Global
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitaloka
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitalokaF1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitaloka
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitaloka
 
Psi koran solidaritas 08
Psi koran solidaritas 08Psi koran solidaritas 08
Psi koran solidaritas 08
 
Perempuan & politik
Perempuan & politikPerempuan & politik
Perempuan & politik
 
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
 
Buletin so cinta edisi ii pdf_
Buletin so cinta edisi ii pdf_Buletin so cinta edisi ii pdf_
Buletin so cinta edisi ii pdf_
 
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
 
Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinya
Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinyaMslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinya
Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinya
 
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
 
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
 
Menjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
Menjadi Pemilih Kritis dalam PilegMenjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
Menjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
 
Artikel.masalah.sosial
Artikel.masalah.sosialArtikel.masalah.sosial
Artikel.masalah.sosial
 
buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13
 
Tata kelola pelayanan publik bagi anak jalanan
Tata kelola pelayanan publik bagi anak jalanan Tata kelola pelayanan publik bagi anak jalanan
Tata kelola pelayanan publik bagi anak jalanan
 
Buletin IFL Mei-Juni'12
Buletin IFL Mei-Juni'12Buletin IFL Mei-Juni'12
Buletin IFL Mei-Juni'12
 
Pemuda dalam tantangan global
Pemuda dalam tantangan globalPemuda dalam tantangan global
Pemuda dalam tantangan global
 
Etik umb tindakan korupsi
Etik umb tindakan korupsiEtik umb tindakan korupsi
Etik umb tindakan korupsi
 
Tabloid reformata edisi 155 september 2012
Tabloid reformata edisi 155 september 2012Tabloid reformata edisi 155 september 2012
Tabloid reformata edisi 155 september 2012
 

Andere mochten auch

KEPLER HUMAN CAPITAL
KEPLER HUMAN CAPITALKEPLER HUMAN CAPITAL
KEPLER HUMAN CAPITALThomas Kepler
 
Factsheet 4 "Merdeka Dalam Memilih"
Factsheet 4 "Merdeka Dalam Memilih"Factsheet 4 "Merdeka Dalam Memilih"
Factsheet 4 "Merdeka Dalam Memilih"Pokja 30
 
Honey Sheets: What Happens to Leaked Google Spreadsheets?
Honey Sheets: What Happens to Leaked Google Spreadsheets? Honey Sheets: What Happens to Leaked Google Spreadsheets?
Honey Sheets: What Happens to Leaked Google Spreadsheets? Jeremiah Onaolapo
 
Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"
Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"
Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"Pokja 30
 
Factsheet 5 "Pemilu Gubernur Kaltim 2013"
Factsheet 5 "Pemilu Gubernur Kaltim 2013"Factsheet 5 "Pemilu Gubernur Kaltim 2013"
Factsheet 5 "Pemilu Gubernur Kaltim 2013"Pokja 30
 

Andere mochten auch (8)

KEPLER HUMAN CAPITAL
KEPLER HUMAN CAPITALKEPLER HUMAN CAPITAL
KEPLER HUMAN CAPITAL
 
Factsheet 4 "Merdeka Dalam Memilih"
Factsheet 4 "Merdeka Dalam Memilih"Factsheet 4 "Merdeka Dalam Memilih"
Factsheet 4 "Merdeka Dalam Memilih"
 
Eco ropa
Eco ropaEco ropa
Eco ropa
 
Honey Sheets: What Happens to Leaked Google Spreadsheets?
Honey Sheets: What Happens to Leaked Google Spreadsheets? Honey Sheets: What Happens to Leaked Google Spreadsheets?
Honey Sheets: What Happens to Leaked Google Spreadsheets?
 
Planoscasa
PlanoscasaPlanoscasa
Planoscasa
 
Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"
Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"
Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"
 
Trabajo emprendimiento
Trabajo emprendimientoTrabajo emprendimiento
Trabajo emprendimiento
 
Factsheet 5 "Pemilu Gubernur Kaltim 2013"
Factsheet 5 "Pemilu Gubernur Kaltim 2013"Factsheet 5 "Pemilu Gubernur Kaltim 2013"
Factsheet 5 "Pemilu Gubernur Kaltim 2013"
 

Ähnlich wie PEREMPUAN DAN POLITIK DI KALTIM

Bahan materi di kppi purwakarta (18 september 2019 )
Bahan materi di kppi purwakarta (18 september 2019 )Bahan materi di kppi purwakarta (18 september 2019 )
Bahan materi di kppi purwakarta (18 september 2019 )PerlindunganPerempua
 
Peningkatan Partisipasi Perempuan Indonesi Pasca Pemilu 2009
Peningkatan Partisipasi Perempuan Indonesi Pasca Pemilu 2009Peningkatan Partisipasi Perempuan Indonesi Pasca Pemilu 2009
Peningkatan Partisipasi Perempuan Indonesi Pasca Pemilu 2009Hermione Wulohering
 
nDLQjpAE0lHLVT4nWX78eGebEvJfgn3NsjrZig9c.ppt
nDLQjpAE0lHLVT4nWX78eGebEvJfgn3NsjrZig9c.pptnDLQjpAE0lHLVT4nWX78eGebEvJfgn3NsjrZig9c.ppt
nDLQjpAE0lHLVT4nWX78eGebEvJfgn3NsjrZig9c.pptMArifurRahman9
 
PERAN WANITA PADA PARTAI DEMOKRAT LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
PERAN WANITA PADA PARTAI DEMOKRAT LEMBAGA LEGISLATIF.pptxPERAN WANITA PADA PARTAI DEMOKRAT LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
PERAN WANITA PADA PARTAI DEMOKRAT LEMBAGA LEGISLATIF.pptxKazukiNakamoto1
 
4 roqib-peran-politik-perempuan
4 roqib-peran-politik-perempuan4 roqib-peran-politik-perempuan
4 roqib-peran-politik-perempuanhayathamzahd1993
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordkurniawanbudi96
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordpkrhoy harahap
 
Tor lkk kota bogor
Tor lkk kota bogorTor lkk kota bogor
Tor lkk kota bogorYunda Wiedya
 
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasaMendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasaSweet Angel Weismann
 
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014ginanurulazhar
 
Ralat Drise Edisi 56 April 2016
Ralat Drise Edisi 56 April 2016Ralat Drise Edisi 56 April 2016
Ralat Drise Edisi 56 April 2016Guslaeni Hafid
 
Incumbent dan pilkada
Incumbent dan pilkadaIncumbent dan pilkada
Incumbent dan pilkadaEndi Nugroho
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theorymankoma2012
 
Pertemuan Ke-7.pptx
Pertemuan Ke-7.pptxPertemuan Ke-7.pptx
Pertemuan Ke-7.pptxLiah45
 
Materi presenter kampanye anti golput dan anti politik uang
Materi presenter kampanye anti golput dan anti politik uangMateri presenter kampanye anti golput dan anti politik uang
Materi presenter kampanye anti golput dan anti politik uangKAMOE Indonesia
 

Ähnlich wie PEREMPUAN DAN POLITIK DI KALTIM (20)

Makna pemilu bagi perempuan
Makna pemilu bagi perempuanMakna pemilu bagi perempuan
Makna pemilu bagi perempuan
 
Bahan materi di kppi purwakarta (18 september 2019 )
Bahan materi di kppi purwakarta (18 september 2019 )Bahan materi di kppi purwakarta (18 september 2019 )
Bahan materi di kppi purwakarta (18 september 2019 )
 
Peningkatan Partisipasi Perempuan Indonesi Pasca Pemilu 2009
Peningkatan Partisipasi Perempuan Indonesi Pasca Pemilu 2009Peningkatan Partisipasi Perempuan Indonesi Pasca Pemilu 2009
Peningkatan Partisipasi Perempuan Indonesi Pasca Pemilu 2009
 
nDLQjpAE0lHLVT4nWX78eGebEvJfgn3NsjrZig9c.ppt
nDLQjpAE0lHLVT4nWX78eGebEvJfgn3NsjrZig9c.pptnDLQjpAE0lHLVT4nWX78eGebEvJfgn3NsjrZig9c.ppt
nDLQjpAE0lHLVT4nWX78eGebEvJfgn3NsjrZig9c.ppt
 
Pengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesiaPengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesia
 
PERAN WANITA PADA PARTAI DEMOKRAT LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
PERAN WANITA PADA PARTAI DEMOKRAT LEMBAGA LEGISLATIF.pptxPERAN WANITA PADA PARTAI DEMOKRAT LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
PERAN WANITA PADA PARTAI DEMOKRAT LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
 
001
001001
001
 
4 roqib-peran-politik-perempuan
4 roqib-peran-politik-perempuan4 roqib-peran-politik-perempuan
4 roqib-peran-politik-perempuan
 
Fenomena pilkada
Fenomena pilkadaFenomena pilkada
Fenomena pilkada
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-word
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-word
 
Tor lkk kota bogor
Tor lkk kota bogorTor lkk kota bogor
Tor lkk kota bogor
 
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasaMendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
 
Golongan putih
Golongan putihGolongan putih
Golongan putih
 
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
 
Ralat Drise Edisi 56 April 2016
Ralat Drise Edisi 56 April 2016Ralat Drise Edisi 56 April 2016
Ralat Drise Edisi 56 April 2016
 
Incumbent dan pilkada
Incumbent dan pilkadaIncumbent dan pilkada
Incumbent dan pilkada
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theory
 
Pertemuan Ke-7.pptx
Pertemuan Ke-7.pptxPertemuan Ke-7.pptx
Pertemuan Ke-7.pptx
 
Materi presenter kampanye anti golput dan anti politik uang
Materi presenter kampanye anti golput dan anti politik uangMateri presenter kampanye anti golput dan anti politik uang
Materi presenter kampanye anti golput dan anti politik uang
 

PEREMPUAN DAN POLITIK DI KALTIM

  • 1. 1 PEREMPUAN : POLITIK dan PILGUB KALTIM 2013 Dari antara puluhan partai berapa yang ketua umumnya perempuan?. Dari antara puluhan gubernur, berapa orang diantaranya yang perempuan?. Dan dari ratusan bupati atau walikota berapa pula yang perempuan?. Jawaban paling mudah tentu saja tak perlu menyebut dengan angka melainkan dengan mengatakan “sedikit saja”. Banyak propinsi misalnya sepanjang sejarah pemilihan langsung belum pernah dipimpin oleh perempuan. Atau bahkan saat pemilihan gubernur tak ada satupun kandidat atau calon perempuan yang bertarung dalam pemilihan. Pada pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pemilu Gubernur Kalimantan Timur 2013 memang ada calon gubernur perempuan, yaitu Elvi Yanti Dwi Mas, S.H., M.Hum dan Mohammad Bob yang mendaftar dari jalur independen. Namun ternyata tidak lolos seleksi administrasi sehingga tidak bisa masuk tahap berikutnya. Peran perempuan dalam Demokrasi dan Politik Lokal memang berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya. Dr. Dwi Windyastuti, dosen Universitas Airlangga yang melakukan elaborasi tentang perempuan dalam Pemilu Kepala Daerah di Indonesia terutama di Jawa Timur dan Sulawesi utara menyebutkan bahwa sebenarnya perempuan mempunyai potensi untuk turut terlibat dalam pertarungan di arena politik khususnya Pemilu Kepala Daerah. Menurutnya, di Jawa Timur dan Sulawesi Utara, ternyata hiruk pikuk pertarungan politik dalam pemilukada diwarnai oleh keterlibatan kandidat. Di Jawa Timur, terdapat sebanyak sembilan kota/kabupaten yang di dalam pemilukadanya terdapat kaum perempuan. Yaitu: Kota Surabaya, Kabupaten Kediri, Lamongan, Sidoarjo, Ngawi, Mojokerto, Ponorogo, Banyuwangi dan Sumenep. Ada yang menang dan ada yang kalah. Sedangkan di Sulawesi Utara, maka terdapat lima pemilukada yang melibatkan kaum hawa. Yaitu: Provinsi Sulut, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Bolang Mongondow Timur dan Kota Manado. Dan berita terakhir di Kota Kotamubago, pemilihan walikota dimenangkan oleh kandidat perempuan yaitu Tatong Bara.Elvi-Bob Daud Bakal Calon Perseorangan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim 2013-2018
  • 2. 2 Perempuan dan Politik di Kalimantan Timur Mengamati dunia politik di Kalimantan Timur selama ini dikesankan bahwa perempuan adalah subordinasi laki-laki dalam dunia perpolitikan. Ini bukan berarti tidak banyak perempuan berkiprah atau berkarir di dalam dunia politik, melainkan jika perempuan memasuki dua politik maka yang bersangkutan tak lagi dianggap ‘perempuan’ melainkan telah menjadi ‘laki-laki’ secara simbolik. Masih kental anggapan dan praktek yang menganggap dunia politik adalah dunia kaum laki laki karena politik dianggap keras, penuh persaingan dan banyak bersangkutan dengan tipu daya. Sebenarnya tidak sedikit organisai atau lembaga- lembaga yang mempunyai konstituen dan perhatian utama terhadap isu perempuan. Perbincangan tentang pemberdayaan perempuan, gender mainstreaming dan isu lain terkait dengan perempuan juga bukan sesuatu yang asing di Kalimantan Timur. Di tingkat pemerintahan propinsi bahkan ada badan tersendiri untuk mengurusi urusan pemberdayaan perempuan. Dengan demikian di tingkatan kepemerintahan formal sebenarnya isu pemberdayaan perempuan sudah menjadi perhatian yang diurusi oleh badan tersendiri. Namun kiprah organisasi, lembaga maupun badan pemberdayaan perempuan nampaknya belum mampu mengangkat perempuan- perempuan yang mempunyai kwalitas untuk menjadi pemimpin di tengah masyarakat banyak. Adakah ini menjadi pertanda bahwa menguatnya gerakan perempuan di Kalimantan Timur ternyata berkembang dalam struktur yang patriarki. Sesuatu yang kemudian melahirkan sosok perempuan yang kemudian menjadi pemimpin publik karena dorongan dan ambisi personal, bukan didasari atas motif untuk memperjuangkan kepentingan perempuan. Di tingkat kabupaten/kota misalnya, propinsi Kalimantan Timur mempunyai seorang bupati perempuan yang memimpin di Kabupaten Kutai Kartanegara. Rita Widyasari terpilih menjadi Bupati Kutai Kartanegara setelah memenangi pemilu bupati Kutai Kartanegara pada tahun 2010. Di Kabupaten Nunukan, wakil bupati juga diduduki oleh perempuan yaitu Hj. Asmah Gani yang berlatarkan pegawai negeri sipil. Masih ada beberapa nama lain yang dikenal sebagai politisi yang cukup terkenal. Namun karir politik kebanyakan terkait dengan kedudukan politik entah dari orang tua maupun pasangan hidupnya atau karena latar profesi tertentu. Hal mana menunjukkan bahwa di Kalimantan Timur sebagaimana wilayah Indonesia masih berlaku langgam lama dalam urusan kepemimpinan daerah. Pemimpin biasanya muncul dari kalangan keluarga pemimpin sebelumnya, militer atau pegawai negeri sipil. Di tingkatan legislatif, jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat baik di tingkat propinsi maupun daerah kabupaten/kota juga belum mencerminkan keterwakilan perempuan sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang. Tidak mudahnya bagi perempuan untuk memasuki jalur dan kedudukan politik diungkap juga oleh Hetifah Sjaifudian, anggota Komisi V DPR yang mewakili daerah pemilihan Kalimantan Timur. Wakil Bupati Nunukan 2011-2016 Bupati Kutai Kartanegara 2010-2015
  • 3. 3 "Sistem dan kebiasaan dalam rapat paripurna, misalnya, penuh interupsi. Agar suara kita didengar forum, microphone harus direbut dan kita harus bersuara keras, berani debat. Rapat pun sampai larut malam. Selain itu, contoh lain, para laki-laki punya wadah, tempat, untuk meneruskan komunikasi seperti main golf,". Sistem dan kebiasaan sebagaimana yang diungkapkan oleh Hetifah itu membuat perempuan merasa tidak nyaman untuk terjun dan berada dalam dunia politik. Akibatnya banyak perempuan muda dan berpotensi lebih memilih jalur non politik. Sebuah keadaan yang kalau terus dibiarkan akan membuat banyak perempuan yang sesungguhnya punya potensi menjadi apatis pada politik. Politik Bukan Sesuatu yang Asing untuk Perempuan Politik pada hakekatnya bukanlah pertarungan, intrik atau saling menjatuhkan. Politik sebagai pemikiran maupun praktek mengandung nilai- nilai kebajikan seperti berjuang untuk kepentingan orang banyak, masyarakat luas, pengambilan keputusan secara bersama, kemampuan untuk membuat kebijakan dan penganggaran yang adil dan seterusnya. Jadi pada pokoknya politik terkait dengan pengambilan keputusan. Praktek politik terutama terkait dengan pengambilan keputusan tentu tidak asing bagi perempuan. Perempuan terutama ibu rumah tangga setiap hari dituntut untuk mengambil keputusan dengan bijaksana, cermat dan cerdas, mulai dari keputusan yang paling sepele sampai yang paling rumit. Seorang ibu rumah tangga misalnya sangat terbiasa untk mengambil keputusan hari ini belanja dan memasak apa. Sebuah keputusan yang tidak sederhana karena harus memadukan antara kemampuan keuangan dan selera mereka yang hendak menyantap sajiannya. Pilihan atau keputusan yang tidak tepat mungkin saja berakibat fatal yaitu anak-anaknya akan ogah- ogahan menyantap hasil masakannya. Pilihan dan keputusan yang diambil oleh seorang ibu rumah tangga tak berbeda jauh dengan pilihan kebijakan-kebijakan yang dihasilkan oleh para pejabat publik. Dimana dibalik setiap keputusan tentu saja ada pertimbangan- pertimbangan yang tidak hanya menyangkut kepentingan diri tetapi juga kebutuhan pihak- pihak lain yang dilayaninya. Di balik setiap kebijakan ada pilihan-pilihan prioritas tentang apa yang hendak diutamakan dengan berbagai alasannya. Perempuan mempunyai kaitan yang erat baik dalam politik ‘privat’ maupun ‘publik’. Keputusan- keputusan yang diambil oleh perempuan dalam ruang privat kerap kali terpengaruh oleh politik di ruang publik. Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM dengan cepat membuat ibu rumah tangga memutar otak untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan kenaikan harga kebutuhan pokok yang kerap kali urusannya lebih banyak pada perempuan. Masih ada deretan panjang kebijakan atau pilihan politik yang dengan segera berdampak pada perempuan untuk segera turut mengambil putusan dalam wilayah privat. Sebut saja kenaikan tarif dasar listrik, privatisasi air, layanan kesehatan, biaya pendidikan dan lain sebagainya. Meski sebenarnya politik terutama dalam konteks pengambilan keputusan sangat erat dengan perempuan, namun dalam partisipasi pengambilan putusan di ranah publik peran perempuan masih sangat kecil. Di ruang publik peran perempuan kerap dipuji setinggi langit. Dalam berbagai pidato dan peringatan-peringatan tak henti-hentinya pejabat publik menyanjung-nyanjung peran perempuan dalam pembangunan. Hanya saja itu tak seiring dengan terbuka kesempatan pada perempuan untuk memasuki ruang-ruang pengambilan keputusan publik. Perempuan masih kerap terpenjara oleh kebiasaan dan kelaziman- kelaziman yang terus dipelihara. Memperjuangkan Agenda Perempuan dalam Pilgub Kaltim 2013 Kontruksi sosial yang bias gender memang masih sangat kental dalam bidang politik. Namun politik adalah salah satu aspek dasar dalam kehidupan baik di ranah privat maupun publik. Oleh karenanya kaum perempuan dan mereka yang peduli terhadap persoalan perempuan harus
  • 4. 4 berjuang keras untuk memasukkan isu terkait kepentingan perempuan dalam visi, misi dan program para kandidat yang akan bertarung di Pilgub Kaltim 2013. Pokok persoalan yang dihadapi oleh perempuan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain mungkin berbeda. Namun apabila ditarik benang merah, persoalan perempuan meliputi hal sebagai berikut : Diskriminasi terhadap perempuan : perlakuan yang membedakan antara laki-laki dan perempuan yang didasari atas anggapan negatif. Kekerasan terhadap perempuan : perlakuan baik fisik maupun non fisik yang menyakiti, mencederai atau mencelakakan perempuan. Marjinalisasi : proses yang menyebabkan perempuan menjadi lebih miskin atau tak berdaya. Subordinasi : siap yang menempatkan perempuan sebagai warga elas dua yang dilatari oleh anggapan yang keliru serta rasa tidak hormat. Stereotype : pemberian cap atau label negarif terhadap perempuan yang mengakibatkan kerugian bagi mereka. Beban ganda : beban pekerjaan dan tugas sosial yang ditimpakan kepada perempuan baik di ruang privat maupun publik. Atas dasar persoalan diatas maka yang mesti diperjuangkan oleh kaum perempuan agar kepentingan diakomodir oleh para kandidat sekurangnya meliputi aspek : Akses : peluang atau kesempatan yang berimbang untuk diberikan kepada perempuan dalam memanfaatkan sumber daya baik sosial, politik, ekonomi maupun sumberdaya alam. Partisipasi : pelibatan perempuan dalam pembuatan keputusan publik. Perempuan bukan kelompok yang homogen sehingga bisa disama ratakan. Kontrol/hubungan kuasa : peluang bagi perempuan untuk memutuskan bagaimana menggunakan sumber daya. Dan mengatur siapa yang memiliki akses kepada sumberdaya itu. Pada kenyataan banyak perempuan memiliki sumberdaya tapi tak punya kontrol atas sumberdaya itu. Penerima manfaat : adakah kebijakan atau program- program yang direncanakan oleh pemimpin daerah menempatkan perempuan sebagai penerima manfaat. Atau perempuan justru menerima dampak buruk atas kebijakan dan program itu. Selain sebagai sesuatu yang harus diperjuangkan, aspek diatas juga bisa dipakai oleh kaum perempuan untuk menilai visi, misi dan program para kandidat. Adakah para kandidat yang hendak bertarung dalam pemilukada Kaltim 2013 mempunyai perhatian terhadap issu perempuan. Dan sejauh mana gambaran perhatian itu akan diimplementasikan dalam program maupun kebijakan jika kelak kandidat itu memenangan pemilu gubernur dan memimpin Kalimantan Timur periode 2013 – 2018. Diterbitkan oleh Program Pendidikan Pemilih, Pokja 30 Jl. Danau Maninjau No. 12 Rt. 14 Samarinda, 75117