SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
Dalil yang berhubungan dengan puasa Ramadhan cukup banyak. Berikut beberapa dalil yang perlu
diketahui yang bersumber pada Al-Qur‟an dan As-Sunnah.

1. Firman Allah Swt.

.




QS. Al-Baqarah 183

.

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba „alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba „alaa alladziina min
qablikum la‟allakum tattaquuna

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan bagi
orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa.

                                                   .




QS Al-Baqarah 184

.

ayyaaman ma‟duudaatin faman kaana minkum mariidhan aw „alaa safarin fa‟iddatun min ayyaamin
ukhara wa‟alaa alladziina yuthiiquunahu fidyatun tha‟aamu miskiinin faman tathawwa‟a khayran
fahuwa khayrun lahu wa-an tashuumuu khayrun lakum in kuntum ta‟lamuuna

(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada
hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati
mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui (QS. Al-Baqarah 184)

.

2. Hadits Rasulullah Saw
Abu Hurairah r.a mengatakan, Muhammad Rasulullah Saw bersabda : ” Barangsiapa berpuasa Ramadhan
karena iman dan mengharapkan keridhaan Allah nisacaya diampuni dosanya yang telah lalu ” (HR.
Bukhari dan Muslim).

.

Abu Hurairah r.a mengemukakan, Muhammad Rasulullah saw bersabda : ” Puasa itu perisai. Apabila
salah seorang di antara kalian berpuasa, hendaklah ia tidak berkata keji dan tidak bertindak bodoh. Jika
ada seseorang memerangi atau mengumpatnya, hendaklah ia katakan : ” Sesungguhnya aku sedang
berpuasa. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu di sisi
Allah lebih harum daripada bau kasturi. Allah Swt berfirman : ” Orang yang berpuasa meninggalkan
makanan dan minuman untuk diri-Ku (Allah). Jadi puasa itu untuk diri-Ku dan Aku (Allah) sendiri yang
akan memberikan pahalanya. Kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya ” (HR. Bukhori)

.

Abu Umamah r.a menceriterakan, ia pernah mendatangi Muhammad Rasulullah saw dan bertanya : ”
Perintahkan kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan aku ke surga “.

” Hendaklah engkau berpuasa, karena puasa itu merupakan amalan yang tiada tandingannya ” (HR.
Achmad, Nasa‟i, dan Hakim)


Download Al-Qur’an Database 5.0 Plus Quran
Web
Posted on 14/07/2012 by TrendMuslim.com

Assalaamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Seiring dengan teknologi yang semakin maju, khususnya dibidang komputer, Alhamdulillah untuk
kemudahan kita semua dalam membaca Al-Qur‟an, telah kami susun software Al-Qur‟an Database 5.0
Plus Qur‟an Web. Software ini disusun diatas platform Microsoft Windows dan Microsoft Access.

Adapun fasilitas yang terdapat dalam software Al-Qur‟an Database 5.0 Plus Qur‟an Web ini adalah sbb:

- Sudah ditambahkan fasilitas melihat ayat Qur‟an dan terjemahannya melalui Quran Web, yakni fasilitas
melihat bacaan Quran melalui web browser, lengkap dengan MP3 Player nya sehingga memudahkan
Anda dalam belajar dan membaca Al-Qur‟an. Selain itu, gambar ayat sudah menggunakan gambar yang
beresolusi tinggi (PNG File), sehingga ayat Qur‟an tampilannya lebih besar, lebih lembut dan lebih
mudah untuk dibaca. Tampilan ayat yang muncul di Quran Web dapat diset kriterianya melalui form.
Misalnya saja Anda bisa melihat surat Al-Baqarah khusus dari ayat 5 s.d 7 saja, sehingga Anda bisa lebih
fokus dalam belajar Al-Qur‟an.

- Jenis font untuk teks Qur‟an sudah menggunakan openquran, dan tidak lagi menggunakan jenis font
Traditional Arabic. Baik dari segi rendering maupun dari tanda bacanya, sudah lebih baik tampilannya
daripada versi sebelumnya.

- Dapat meng-copy seluruh ayat yang terdapat pada form.

- Pencarian ayat dapat dilakukan untuk semua bahasa yang tersedia, serta terdapat fasilitas Advance Find,
yakni fasilitas pencarian ayat/terjemahan Al-Qur‟an dengan kriteria yang tidak terbatas (multiple criteria).
Fasilitas ini sangat bermanfaat, karena mungkin saja kita hanya ingat kata-kata tertentu dalam suatu ayat.
Maka dalam mencarinya, kita bisa menggunakan fasilitas Advance Find ini.

- Selain itu, dalam versi terbaru ini ada penambahan feature menjalankan file MP3 Qur‟an untuk seluruh
daftar Qori yang ada, dan daftar Qori ini bisa kita tambahkan secara tidak terbatas. MP3 Qur‟an harus
didownload terpisah, tidak disertakan dalam software ini.

Size software Al-Qur‟an Database 5.0 Plus Qur‟an Web ini adalah sebesar 70,59 MB. Dapat di download
pada salah satu link sbb:
- http://www.datafilehost.com/download-599c19a6.html

- http://www.mediafire.com/?5qa9t0zfvdw8590

- http://www.sendspace.com/file/ja39qs

- http://www.enterupload.com/4h23ywy7r72s/QuranDatabaseSetup.exe.html

- http://www.4shared.com/file/Y7Xgc5Hb/QuranDatabaseSetup.html

Fasilitas yang dikandungnya Insya Allah sangat memudahkan dan bermanfaat untuk sahabat semua dalam
membaca dan mendalami Al-Qur‟an. Bila sahabat kesulitan download software ini, bisa pesan HaditsWeb
Full Version sebeanyak 8 DVD, didalamnya sudah disertakan software ini plus file-file MP3 Qur‟an
untuk 21 Qori dengan size total lebih dari 31 GB, sehingga sahabat tidak perlu download lagi.

Demikian informasi ini kami sampaikan, mudah-mudahan kita semua dirahmati oleh Allah SWT, dan
digolongkan kedalam golongan hamba-hamba-Nya yang selamat di dunia dan akhirat, amiin. Terima
kasih.

Wassalaamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

TrendMuslim.com

NB: Software Al-Qur‟an Database 5.0 Plus Qur‟an Web ini dibuat dengan software Microsoft Access dan
hanya bisa dibuka dengan Microsoft Access 2003/2007/2010 atau versi yang lebih baru. Jika Anda tidak
memiliki Microsoft Access, maka Anda bisa menggunakan Microsoft Access 2007 Runtime, silahkan
download di Google dengan kata kunci: download microsoft access runtime.



Nikmatnya Shalat, …
“Wahai Bilal, dirikan shalat, dan tenangkan kami dengannya” (Al Hadist).
Shalat adalah banjir bah dari ketenangan, adalah sungai yang mengalirkan air
kesejukan perasaan tenang itu sendiri, dan juga angin sejuk yang menerpa
jiwa dan akan memadamkan api ketakutan dan kesedihan. Shalat juga dapat
menundukan kesombongan, menghapus kekotoran hati dari iri dan dengki,
membuka awan kegelapan dalam berusaha, menyingkirkan keputus-asaan,
menghilangkan kegalauan, membuka cakrawala pikiran untuk berkreasi lebih
baik lagi, menumbuhkan keyakinan dan optimisme dalam mengarungi
kehidupan.

Jika Anda mengeluhkan hati Anda yang keras, malas, suram, marah, terpuruk,
berpaling dan lalai, maka hendaklah Anda meminum sebuah obat yang telah terbukti
keampuhannya, yang telah ditegaskan oleh para rasul akan manfaat dan
keampuhannya, yang dianjurkan oleh orang-orang soleh dan dipuji oleh orang-
orang beriman yang telah mencobanya.

Obat itu adalah : Do’a

“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya,
dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?
Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya). ” ( QS : An
Naml:62)

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. ….(QS Al
Mumin: 60)

Bersyukur menuntun kita menyingkirkan sisi negatif kehidupan.
Bersyukur mendorong kita untuk bergerak maju penuh antusias, untuk berikhtiar, dan optimisme untuk
melangkah.

Bersyukur adalah sikap menerima kenyataan dan melakukan perbaikan.

Semakin kita banyak bersyukur, semakin banyak pula kebahagiaan dan kenikmatan yang akan Allah
SWT berikan kepada kita.

Semakin kita banyak bersyukur, kita semakin yakin bahwa Allah SWT tidak akan melupakan hambanya,
jika hambanya mengikuti aturan-Nya.

Semakin kita banyak bersyukur, kita semakin yakin bahwa kita akan memenangi pertempuran hidup
dunia ini dengan selamat dunia dan akherat.



“Maka nikmat Allah manakah yang kamu dustakan ?”

Alhamdulillahirobbil‟alamin – Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.


Seruan Adzan
Allahu Akbar

Allah Maha Besar. Disebabkan keyakinan bahwa hanya Allah Maha Besar, Allah adalah dzat yang
terbesar, maka semua selain-Nya adalah kecil. Acara rapat dengan seluruh jajaran manajemen adalah
kecil. Kesibukan dan urusan dikantor adalah kecil. Perdagangan dan jual beli adalah kecil. Bahkan dunia
dan hiruk pikuknya adalah kecil. Disini hati tersentak, melupakan seluruh hal yang kecil-kecil untuk
segera bangkit berdiri menyambut seruan dari Dzat Yang Maha Besar: Allahu Akbar…

Asyhadu alla ilaha illallah

Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah. Maka berarti tidak ada satupun yang menciptakan dunia ini,
tidak ada satupun yang memberikan makanan dan minuman, tidak ada satupun yang memberikan rasa
aman, tidak ada satupun yang telah menciptakan manusia, tidak ada satupun yang dapat mematikan, tidak
ada satupun yang dapat memberikan rezeki, tiada satupun yang dapat mengabulkan do‟a, KECUALI
HANYA ALLAH SEMATA, TUNGGAL dan ESA. Maka hatipun tunduk didalam satu keyakinan :
Hanya Allah Raja sebenarnya, tiada yang kuasa selain Allah, tiada yang berhak disembah kecuali hanya
Allah, tiada yang berhak seruannya untuk benar-benar ditaati kecuali hanya seruan Allah. Maka mulailah
bangkit untuk segera mengambil air wudhu…

Asyhaduanna Muhammadar Rasulullah

Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Nabi Muhammad adalah manusia yang sempurna
untuk dijadikan teladan dan ikutan, manusia yang termulia akhlaknya. Beliau adalah Nabi dan Rasul,
utusan terakhir dari Sang Pencipta manusia yang paling mengetahui keadaan dan sifat-sifat manusia.
Setiap hamba-Nya pasti memperoleh petunjuk yang lurus bila mengikuti petunjuk Muhammad. Maka
sempurna sudah keyakinan Lailahaillah setelah diikuti dengan Wa Asyhadu anna Muhammadar
Rasulullah. Basuhlah wajah dengan air wudhu yang suci…

Hayya ‘alash sholah

Marilah menunaikan shalat. Bersiaplah untuk berkomunikasi dengan Dzat Yang Maha Besar, lantunkan
ayat-ayat Al-Qur‟an dengan lemah lembut kepada-Nya, gantungkan harapan dan doa dalam sujud yang
khusu‟, lupakan pikiran dan lintasan hati kepada selain Allah karena hati dan pikiran senantiasa diketahui
isinya oleh Allah Yang Maha Mengetahui, tundukan jiwa dan seluruh tubuh ini sebab ia akan berhadapan
langsung dengan Allah Yang Maha Tinggi. Bersihkanlah kedua tangan hingga siku dengan air wudhu…

Hayya ‘alal falah

Marilah meraih kemenangan. Shalat adalah kemenangan. Maka bermain hingga melupakan shalat adalah
kekalahan. Kelalaian berjual beli hingga melupakan shalat adalah kekalahan. Terlena dalam kesibukan
kantor hingga melupakan shalat adalah kekalahan. Tenggelam dalam syahwat dan kelezatan dunia hingga
melupakan shalat adalah kekalahan. Maka dapat diyakini sekarang: Adalah kekalahan sesuatu yang
menyebabkan lalainya seseorang dalam menyembut seruan adzan untuk melaksanakan shalat. Usaplah
rambut dan telinga dengan usapan lembut dari air wudhu yang sejuk menyegarkan…

Assholatu khoirun minaan naum

Shalat itu lebih baik daripada tidur. Maka bangkit berdiri lebih baik daripada duduk, bergerak lebih baik
daripada diam, bekerja lebih baik daripada menganggur, berprestasi lebih baik daripada statis, berkarya
lebih baik daripada menerima apa yang ada, dan aktif lebih baik daripada pasif. Siramlah kaki dengan air
wudhu yang dingin…

Allahu Akbar

Allah Maha Besar. Ditegaskan kembali, diingatkan kembali, bahwa segala sesuatu selain-Nya adalah
kecil. Malaikat yang sayapnya menjulang hingga menutupi Timur dan Barat adalah kecil. Bumi yang
seluas pandangan mata adalah kecil. Gunung, air terjun dan samudra adalah kecil. Maka tentu saja hati
dan pikiran akan menuju seruan dari Dzat Yang Maha Besar. Berdo‟alah dengan doa setelah wudhu,
“Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahulaa syarikalahu wa asyhadu anna muhammadan abduhu
warasuluhu, Allahummaj „alni minat tawwabiin waj‟alni minal mutathahhiriin”…

Lailaha ilallah

Tiada tuhan selain Allah. Maka marilah kita tunaikan shalat tahiyatul masjid, karena seruan adzan telah
diakhiri dengan sempurna, sebuah kalimat kuncinya syurga: Lailaha ilallah. Alhamdulillah, panjatkanlah
doa dengan tulus, “Allahumma rabba hadzihit da‟wati tammah wassholatil qaaimah aati muhammadanil
waasilata wal fadhilah, wassyarofa darajatal aliyatar rafi‟ah, wab‟atsul maqamah mahmudalilladzi wa
attah, innaka laa tuflikhul mii‟aad“…

Shalat…shalat…shalat…. Marilah kita shalat berjama‟ah…

Belajar adalah suatu ketertarikan yang kuat akan suatu ilmu, rasa ingin tahu yang besar, sehingga belajar
tidak pernah membuat jenuh akal pikiran dan tidak membuat hati bosan.

Seseorang bertanya, “Anda sudah pintar dan menguasai akan ilmu ini, mengapa Anda masih tetap
belajar ilmu ini?” Maka dijawab, “Aku masih belajar karena aku ingin mati dalam keadaan menuntut
ilmu.”

Belajar itu menyenangkan, memberi semangat yang besar kepada hati agar senantiasa bangkit dipagi hari
membuka lembaran-lembaran ilmu, menyimak tulisan-tulisan bermutu tinggi, dan mendengar suara-suara
kebaikan.

Begitu banyak ilmu yang dapat dipelajari, belajar membaca Al-Qur‟an, belajar bahasa Inggris, belajar
matematika, belajar biologi, belajar fisika, dan belajar ilmu-ilmu lainnya, adalah suatu amal kebaikan
yang semoga dapat mengangkat derajat setiap orang yang mempelajarinya.

Maka sahabat, jangan pernah berhenti belajar! Barangkali Anda sekarang sudah bekerja dan mencari
uang, namun jangan lupakan belajar. Belajarlah, karena belajar adalah napas kita, ia akan membentuk
pikiran dan hati kita sesuai dengan apa yang dipelajari, menambah khasanah pengetahuan, menyingkap
tabir yang barangkali belum pernah Anda buka dan diketahui sebelumnya.

Subhanallah, marilah kita belajar…

www.islambisa.web.id


Al-Qur’an Induk Iptek
Posted on January 11, 2009 by Hendra Wijaya

Al-Qur‟an, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW secara lisan dan berangsur-
angsur antara tahun 610 hingga 632 M atau selama kira-kira 22 tahun, dimana pada masa itu umat
manusia khususnya orang-orang Mekah dan Madinah masih dalam kegelapan dan buta huruf, telah
membuktikan kebenaran wahyunya melalui konsistensinya dan kesesuaiannya dengan ilmu pengetahuan
dan teknologi (iptek) yang ditemukan umat manusia pada masa jauh setelah Muhammad.

Berbagai contoh di bawah ini, menunjukkan bukti-bukti kebenaran wahyu Al-Qur‟an yang diturunkan
oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW tanpa bisa dibantah.

1. Kemenangan Bizantium.

Penggalan berita lain yang disampaikan Al Qur‟an tentang peristiwa masa depan ditemukan dalam ayat
pertama Surat Ar Ruum, yang merujuk pada Kekaisaran Bizantium, wilayah timur Kekaisaran Romawi.
Dalam ayat-ayat ini, disebutkan bahwa Kekaisaran Bizantium telah mengalami kekalahan besar, tetapi
akan segera memperoleh kemenangan.

“Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah
dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah
(mereka menang).” (Al Qur‟an, 30:1-4)

Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah kekalahan hebat
Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem. Kemudian
diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang. Padahal, Bizantium waktu itu
telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil baginya untuk mempertahankan
keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali. Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga
bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium. Bangsa Avar
telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel. Kaisar Bizantium, Heraklius, telah
memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan uang untuk
membiayai pasukan perang. Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan
Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan
Armenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia. (Warren Treadgold, A
History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)

Pendek kata, setiap orang menyangka Kekaisaran Bizantium akan runtuh. Tetapi tepat di saat seperti itu,
ayat pertama Surat Ar Ruum diturunkan dan mengumumkan bahwa Bizantium akan mendapatkan
kemenangan dalam beberapa+tahun lagi. Kemenangan ini tampak sedemikian mustahil sehingga kaum
musyrikin Arab menjadikan ayat ini sebagai bahan cemoohan. Mereka berkeyakinan bahwa kemenangan
yang diberitakan Al Qur‟an takkan pernah menjadi kenyataan.

Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat pertama Surat Ar Ruum tersebut, pada Desember 627
Masehi, perang penentu antara Kekaisaran Bizantium dan Persia terjadi di Nineveh. Dan kali ini, pasukan
Bizantium secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia. Beberapa bulan kemudian, bangsa Persia
harus membuat perjanjian dengan Bizantium, yang mewajibkan mereka untuk mengembalikan wilayah
yang mereka ambil dari Bizantium. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society,
Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)

Akhirnya, “kemenangan bangsa Romawi” yang diumumkan oleh Allah dalam Al Qur‟an, secara ajaib
menjadi kenyataan.

Keajaiban lain yang diungkapkan dalam ayat ini adalah pengumuman tentang fakta geografis yang tak
dapat ditemukan oleh seorangpun di masa itu.

Dalam ayat ketiga Surat Ar Ruum, diberitakan bahwa Romawi telah dikalahkan di daerah paling rendah
di bumi ini. Ungkapan “Adnal Ardli” dalam bahasa Arab, diartikan sebagai “tempat yang dekat” dalam
banyak terjemahan. Namun ini bukanlah makna harfiah dari kalimat tersebut, tetapi lebih berupa
penafsiran atasnya. Kata “Adna” dalam bahasa Arab diambil dari kata “Dani”, yang berarti “rendah” dan
“Ardl” yang berarti “bumi”. Karena itu, ungkapan “Adnal Ardli” berarti “tempat paling rendah di bumi”.

Yang paling menarik, tahap-tahap penting dalam peperangan antara Kekaisaran Bizantium dan Persia,
ketika Bizantium dikalahkan dan kehilangan Jerusalem, benar-benar terjadi di titik paling rendah di bumi.
Wilayah yang dimaksudkan ini adalah cekungan Laut Mati, yang terletak di titik pertemuan wilayah yang
dimiliki oleh Syria, Palestina, dan Jordania. “Laut Mati”, terletak 395 meter di bawah permukaan laut,
adalah daerah paling rendah di bumi.

Ini berarti bahwa Bizantium dikalahkan di bagian paling rendah di bumi, persis seperti dikemukakan
dalam ayat ini.
Hal paling menarik dalam fakta ini adalah bahwa ketinggian Laut Mati hanya mampu diukur dengan
teknik pengukuran modern. Sebelumnya, mustahil bagi siapapun untuk mengetahui bahwasannya ini
adalah wilayah terendah di permukaan bumi. Namun, dalam Al Qur‟an, daerah ini dinyatakan sebagai
titik paling rendah di atas bumi. Demikianlah, ini memberikan bukti bahwa Al Qur‟an adalah wahyu
Ilahi.

2. Kebohongan Alkitab secara umum.

Website ini dibuat justru untuk mengungkap berbagai jenis kebohongan Alkitab/Bibel sebagaimana
dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur‟an berikut ini:

“Apakah kamu masih mengharapkan mereka (Yahudi & Kristen) akan percaya kepadamu, padahal
segolongan dari mereka mendengar Firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka
memahaminya, sedang mereka mengetahui?” (QS. 2:75)

“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang (Yahudi & Kristen) yang menulis Alkitab dengan
tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: „Ini dari Allah‟, untuk memperoleh keuntungan yang sedikit
dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan
mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. 2:79)

“Orang-orang (Yahudi & Kristen) yang telah Kami beri Al Kitab mengenal Muhammad seperti mereka
mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan
kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS. 2:146)

“Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya di kala mereka berkata:
„Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia‟. Katakanlah: „Siapakah yang menurunkan kitab
(Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu
lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan
sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak
mengetahui(nya)?‟ Katakanlah: „Allah-lah (yang menurunkannya)‟, kemudian (sesudah kamu
menyampaikan Al Qur‟an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.” (QS.
6:91)

Dan lain sebagainya.

3. Kemenangan di Khaibar dan Mekah.

Sisi keajaiban lain dari Al Qur‟an adalah ia memberitakan terlebih dahulu sejumlah peristiwa yang akan
terjadi di masa mendatang. Ayat ke-27 dari surat Al Fath, misalnya, memberi kabar gembira kepada
orang-orang yang beriman bahwa mereka akan menaklukkan Mekah, yang saat itu dikuasai kaum
penyembah berhala:

“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rosul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan
sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam
keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut.
Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui, dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan
yang dekat.” (Al Qur‟an, 48:27)

Ketika kita lihat lebih dekat lagi, ayat tersebut terlihat mengumumkan adanya kemenangan lain yang akan
terjadi sebelum kemenangan Mekah. Sesungguhnya, sebagaimana dikemukakan dalam ayat tersebut,
kaum mukmin terlebih dahulu menaklukkan Benteng Khaibar, yang berada di bawah kendali Yahudi, dan
kemudian memasuki Mekah dengan aman.

Pemberitaan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan hanyalah salah satu di antara
sekian hikmah yang terkandung dalam Al Qur‟an. Ini juga merupakan bukti akan kenyataan bahwa Al
Qur‟an adalah kalam Allah, Yang pengetahuan-Nya tak terbatas.

4. Ditemukannya jasad Fir‟aun.

“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu (Fir‟aun) supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi
orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda
kekuasaan Kami.” (QS. 10:92)

Pada waktu Qur-an disampaikan kepada manusia oleh Nabi Muhammad, semua jenazah Fir‟aun-
Fir‟aun yang disangka ada hubungannya dengan Exodus oleh manusia modern terdapat di kuburan-
kuburan kuno di lembah raja-raja (Wadi al Muluk) di Thebes, di seberang Nil di kota Luxor. Pada
waktu itu manusia tak mengetahui apa-apa tentang adanya kuburan tersebut. Baru pada abad 19
orang menemukannya seperti yang dikatakan oleh Qur-an jenazah Fir‟aunnya Exodus selamat. Pada
waktu ini jenazah Fir‟aun Exodus disimpan di Museum Mesir di Cairo di ruang mumia, dan dapat
dilihat oleh penziarah. Jadi hakekatnya sangat berbeda dengan legenda yang menertawakan yang
dilekatkan kepada Qur-an oleh ahli tafsir Injil, R.P. Couroyer.

5. Madu adalah Obat.

“kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah
dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya,
di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. 16:69)

Tidak ada seorang pun yang membantah bahwa madu lebah dapat dijadikan obat bagi manusia. Padahal,
Al-Qur‟an diturunkan pada abad ke-7 Masehi, dimana orang-orang pada waktu itu, khususnya di Jazirah
Arab, masih buta iptek.

6. Air susu binatang, minuman yang lezat.

“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami
memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan
darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.” (QS. 16:66)

Pada waktu itu tidak ada seorang manusia pun di Jazirah Arab yang mengira bahwa air susu ternak dapat
diminum oleh manusia, bahkan menyehatkannya. Sekarang, air susu ternak sudah menjadi santapan
sehari-hari bagi manusia yang menyukainya.

7. Segala yang hidup di muka bumi diciptakan dari air.

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. 21:30)

Pada waktu ayat tersebut diturunkan, tidak ada yang berfikir kalau segala yang hidup itu tercipta dari air.
Sekarang, tidak ada seorang pakar pun yang membantah bahwa segala yang hidup itu tercipta dari air. Air
adalah materi pokok bagi kehidupan setiap makhluk hidup.

8. Fenomena berpasang-pasangan atas segala sesuatu.

Qur-an yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan, juga
menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan dengan batas-batas yang tidak
ditentukan.

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.” (QS.
36:36)

Kita dapat mengadakan hipotesa sebanyak-banyaknya mengenai arti hal-hal yang manusia tidak
mengetahui pada zaman Nabi Muhammad. Hal-hal yang manusia tidak mengetahui itu termasuk di
dalamnya susunan atau fungsi yang berpasangan baik dalam benda yang paling kecil atau benda yang
paling besar, baik dalam benda mati atau dalam benda hidup. Yang penting adalah untuk mengingat
pemikiran yang dijelaskan dalam ayat itu secara gamblang dan untuk mengetahui bahwa kita tidak
menemukan pertentangan dengan Sains masa ini.

Meskipun gagasan tentang “pasangan” umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan
betina, ungkapan “maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” dalam ayat di atas memiliki cakupan
yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul
Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di
bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut “parité”, menyatakan bahwa materi
berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan
dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya
bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:
“…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … dan hubungan
ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan
terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.”

Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-
meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian “dikirim ke bumi”, persis
sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah
pada abad ke-7, di saat Al Qur‟an diturunkan. (http://www.2think.org/nothingness.html, Henning Genz –
Nothingness: The Science of Empty Space, s. 205)

9. Kejadian manusia di dalam rahim.

Telor yang sudah dibuahkan dalam “Trompe” turun bersarang di dalam rendahan (cavite) Rahim
(uterus). Inilah yang dinamakan “bersarangnya telur.”

Qur-an menamakan uterus tempat telor dibuahkan itu Rahim (kata jamaknya Arham).

“Dan Kami tetapkan dalam rahim apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.” (QS.
22:5)

Menetapnya telur dalam rahim terjadi karena tumbuhnya (villis) yakni perpanjangan telor yang akan
mengisap dari dinding rahim, zat yang perlu bagi membesarnya telor, seperti akar tumbuh-tumbuhan
masuk dalam tanah. Pertumbuhan semacam ini mengokohkan telor dalam Rahim. Pengetahuan tentang
hal ini baru diperoleh manusia pada zaman modern.

Pelekatan ini disebutkan dalam Qur-an 5 kali. Mula-mula dua ayat pertama surat 96 ayat 2.

“Yang menciptakan manusia dari sesuatu yang melekat.” (QS. 96:2)

“Sesuatu yang melekat” adalah terjemahan kata bahasa Arab: „alaq. Ini adalah arti yang pokok. Arti lain
adalah “gumpalan darah” yang sering disebutkan dalam terjemahan Qur-an. Ini adalah suatu kekeliruan
yang harus kita koreksi. Manusia tidak pernah melewati tahap “gumpalan darah.” Ada lagi terjemahan
„alaq dengan “lekatan” (adherence) yang juga merupakan kata yang tidak tepat. Arti pokok yakni
“sesuatu yang melekat” sesuai sekali dengan penemuan Sains modern.

Ide tentang “sesuatu yang melekat” disebutkan dalam 4 ayat lain yang membicarakan transformasi urut-
urutan semenjak tahap “setetes sperma” sampai sempurna.

“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dan kabur) maka (ketahuilah) bahwasanya
Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
(sesuatu yang melekat) kemudian dari segumpal daging yang sempurna keadaannya dan yang tidak
sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu.” (QS. 22:5)

“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah (sesuatu yang melekat).” (QS. 23:4)

“Dialah yang menciptakan kamu dan tanah, kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dan segumpal
darah (sesuatu yang melekat).” (QS. 40:67)

“Bukankah ia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (kedalam rahim). Kemudian mani itu menjadi
segumpal darah (sesuatu yang melekat) lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya.” (QS.
75:37-38)

Anggauta tempat “mengandung” itu terjadi, selalu disebutkan dalam Qur-an dengan kata yang berarti
uterus.

Dan beberapa surat, tempat itu dinamakan “Tempat menetap yang kokoh.” (surat 23 ayat 13 yang pernah
kita sebutkan dan surat 77 ayat 21.18)

PERKEMBANGAN EMBRIYO DIDALAM PERANAKAN

Hal-hal yang disebutkan oleh Qur-an sesuai dengan apa yang diketahui manusia tentang tahap-tahap
perkembangan embryo dan tidak mengandung hal-hal yang dapat dikritik oleh Sains modern.
Setelah “sesuatu yang melekat,” yaitu kata-kata yang telah kita lihat kebenarannya, Qur-an mengatakan
bahwa embriyo melalui tahap: daging (seperti daging yang dikunyah), kemudian nampaklah tulang yang
diselubungi dengan daging (diterangkan dengan kata lain yang berarti daging segar).

“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan sesuatu
yang melekat dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging, kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasucilah
Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS. 23:14)

Daging (seperti yang dikunyah) adalah terjemahan kata bahasa Arab mudlghah; daging (seperti
daging segar) adalah terjemahan lahm Perbedaan perlu digaris bawahi, embriyo pada permulaannya
merupakan benda yang nampak kepada mata biasa (tanpa alat), dalam tahap tertentu daripada
perkembangannya, sebagai daging dikunyah. Sistem tulang, berkembang pada benda tersebut dalam
yang dinamakan “mesenhyme.” Tulang yang sudah terbentuk dibungkus dengan otot-otot, inilah yang
dimaksudkan dengan “lahm. ”

Dalam perkembangan embriyo, ada beberapa bagian yang muncul, yang tidak seimbang proporsinya
dengan yang akan menjadi manusia nanti, sedang bagian-bagian lain tetap seimbang.

Bukankah arti kata bahasa Arab “mukhallaq” yang berarti “dibentuk dengan proporsi seimbang” dan
dipakai dalam ayat 5 surat 22, disebutkan untuk menunjukkan fenomena ini?

Qur-an juga menyebutkan munculnya pancaindera dan hati (perasaan, af-idah).

“Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ke dalam tubuhnya roh (ciptaan)-Nya, dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati.” (QS. 32:9)

Qur-an juga menyebutkan terbentuknya seks:

“Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dan air mani
apabila dipancarkan.” (QS. 53:45-46)

Terbentuknya seks juga disebutkan dalam surat 35 ayat 11 dan surat 75 ayat 39.

Semua pernyataan-pernyataan Qur-an harus dibandingkan dengan hasil-hasil Sains modern; persesuaian
di antara kedua hal tersebut sangat jelas. Tetapi juga sangat perlu untuk membandingkannya dengan
kepercayaan-kepercayaan umum yang tersiar pada waktu Qur-an, agar kita mengetahui bahwa manusia
pada waktu itu tidak mempunyai konsepsi seperti yang diuraikan oleh Qur-an mengenai problema-
problema tertentu. Mereka itu tidak dapat menafsirkan Qur-an seperti yang kita lakukan sekarang setelah
hasil Sains modern membantu kita. Sesungguhnya hanya baru pada abad XIX, manusia mempunyai
pandangan yang jelas tentang hal-hal tersebut.

Selama abad pertengahan mitos dan spekulasi tanpa dasar merupakan sumber daripada doktrin yang
bermacam-macam, yang tetap dianut orang setelah abad pertengahan selesai. Banyak orang tidak tahu
bahwa tahap fundamental dalam sejarah embryologi adalah pernyataan Harvey pada th. 1651 bahwa:
“Semua yang hidup itu berasal dari telor.”

Juga banyak orang tidak tahu bahwa embriyo itu terbentuk sedikit demi sedikit, sebagian demi sebagian.
Tetapi pada waktu ilmu pengetahuan baru telah mendapat bantuan dari penemuan baru yaitu mikroskop
untuk menyelidiki soal-soal kita ini, masih terdapat banyak orang yang membicarakan peran telur
spermatozoide. Seorang naturalis, yaitu Buffon termasuk golongan ovist (yaitu golongan yang menganut
teori pengkotakan). Bonnet salah seorang penganut teori tersebut mengatakan bahwa telor Hawa, ibu dari
jenis manusia, mengandung segala bibit jenis manusia, yang disimpan dalam pengkotakan, yang satu
didalam yang lainnya. Hipotesa semacam ini masih diterima orang pada abad XVIII.

Lebih seribu tahun sebelum zaman tersebut, di mana doktrin-doktrin khayalan masih mendapat pengikut,
manusia sudah diberi Qur-an oleh Tuhan. Pernyataan-pernyataan Qur-an mengenai reproduksi manusia
menjelaskan hal-hal yang pokok dengan istilah-istilah sederhana yang manusia memerlukan berabad-abad
untuk menemukannya.

10. Karakter binatang yang hidup berkelompok.

“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua
sayapnya melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam al
Kitab, kemudian kepada Tuhan merekalah, mereka dihimpunkan.” (QS. 6:38)
Beberapa hal dalam ayat tersebut harus kita beri komentar. Pertama-tarna: nasib binatang-binatang
sesudah mati perlu disebutkan. Dalam hal ini nampaknya Qur-an tidak mengandung sesuatu doktrin.
Kemudian soal taqdir secara umum, yang kelihatannya menjadi persoalan di sini, dapat difahami
sebagai taqdir mutlak atau taqdir relatif, terbatas pada struktur atau organisasi fungsional yang
mengkondisikan tindakan (behaviour). Binatang bereaksi kepada fakta luar yang bermacam-macam
sesuai dengan kondisi-kondisi tertentu.

Menurut Blachere, seorang ahli tafsir kuno seperti Al Razi berpendapat bahwa ayat ini hanya
menunjukkan tindakan-tindakan instinktif yang dilakukan oleh binatang untuk memuji Tuhan.

Syekh si Baubekeur “Hamzah” (Sayid Abubakar Hamzah, seorang ulama Maroko) dalam tafsirnya
menulis: “Naluri yang mendorong makhluk-makhluk untuk berkelompok dan berreproduksi, untuk
hidup bermasyarakat yang menghendaki agar pekerjaan tiap-tiap anggauta dapat berfaedah untuk
seluruh kelompok.”

Cara hidup binatang-binatang itu pada beberapa puluh tahun terakhir telah dipelajari secara teliti dan
kita menjadi yakin akan adanya masyarakat-masyarakat binatang. Sudah terang bahwa hasil pekerjaan
kolektif telah dapat meyakinkan orang tentang perlunya organisasi kemasyarakatan. Tetapi penemuan
tentang mekanisme organisasi beberapa macam binatang baru terjadi dalam waktu yang akhir-
akhir ini. Kasus yang paling banyak diselidiki dan diketahui adalah kasus lebah. Nama Von Frisch
dikaitkan orang dengan penyelidikan tersebut. Pada tahun 1973 Von Frisch, Lorenz dan
Tinbergenmendapat hadiah Nobel karena penyelidikan mereka.

11. Peredaran benda-benda angkasa dalam garis edarnya.

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur‟an, ditegaskan bahwa masing-masing
bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari
keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Qur‟an, 21:33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar
tertentu:

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui.” (Al Qur‟an, 36:38)

Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur‟an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di
zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa
yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar
Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama
matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini.
Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.

Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al
Qur‟an sebagai berikut:

“Demi langit yang mempunyai jalan-jalan.” (Al Qur‟an, 51:7)

Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang.
Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai
bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat
teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah “berenang” sepanjang garis edarnya dalam keserasian
dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak
bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.

Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan
pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan
ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan
lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari
bagian-bagiannya saling bersentuhan.

Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Qur‟an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini
ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula
pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan
secara ilmiah bahwa ruang angkasa “dipenuhi lintasan dan garis edar” sebagaimana dinyatakan dalam
ayat tersebut. Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Qur‟an yang
diturunkan pada saat itu: karena Al Qur‟an adalah firman Allah.

12. Gugusan bintang atau galaksi.

“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang (galaksi) dan Dia menjadikan juga
padanya matahari dan bulan yang bercahaya.” (QS. 25:61)

Dalam alam semesta ini terdapat milyaran galaksi. Di antara galaksi-galaksi itu adalah:

- Galaksi Bima Sakti (tata surya kita ini terdapat di dalamnya).
- Galaksi Magellan (berjarak kira-kira 150.000 tahun cahaya dari Bima Sakti).
- Galaksi Andromeda (lebih jauh sedikit dari Magellan, dengan jarak kira-kira 2.000.000 tahun cahaya).

13. Gerak semu matahari.

“Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat
terbenamnya.” (QS. 55:17)

Dua tempat terbit matahari dan dua tempat terbenamnya ialah tempat dan terbenam matahari di waktu
musim panas dan di musim dingin. Gerak semu matahari ke utara-selatan menyebabkan beberapa musim
tertentu di suatu negara tertentu.

14. Planet dalam langit terdekat.

Dalam suatu ayat terdapat kata “Kawakib” yang menurut pengetahuan modern hanya dapat diartikan
“planet”.

“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang terdekat dengan hiasan yaitu planet-planet.” (QS. 37:6)

Kalimat Qur-an: “Langit yang terdekat” dapatkah diartikan sebagai sistem matahari? Kita mengetahui
bahwa tak terdapat di antara benda-benda samawi yang terdekat kepada kita selain planet. Matahari
adalah bintang satu-satunya dalam sistem ini yang pakai nama. Orang tak dapat mengerti, benda samawi
apa gerangan yang dimaksudkan dalam ayat tersebut, jika bukan planet. Rasanya sudah benar jika
kita terjemahkan “Kawakib” dengan “planet;” dan ini berarti bahwa Qur-an menyebutkan adanya
“planet” menurut definisi modern.

15. Mengembangnya alam semesta.

Dalam Al Qur‟an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang,
mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar
meluaskannya.” (Al Qur‟an, 51:47)

Kata “langit”, sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur‟an
dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini.
Dengan kata lain, dalam Al Qur‟an dikatakan bahwa alam semesta “mengalami perluasan atau
mengembang”. Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan
adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun,
penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan
bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”.

Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George
Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan
mengembang.

Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati
langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang
dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya terus
bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus “mengembang”.
Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus
mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al Qur‟an pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini
dikarenakan Al Qur‟an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta.

16. Bentuk bulat planet bumi.

“Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan
menutupkan siang atas malam…” (Al Qur‟an, 39:5)

Dalam Al Qur‟an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta sungguh sangat
penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai “menutupkan” dalam ayat di atas adalah “takwir”. Dalam
kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau
menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala.

Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama
lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk
bulat. Ini berarti bahwa dalam Al Qur‟an, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang
bentuk planet bumi yang bulat.

Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di masa itu, bumi
diyakini berbentuk bidang datar, dan semua perhitungan serta penjelasan ilmiah didasarkan pada
keyakinan ini. Sebaliknya, ayat-ayat Al Qur‟an berisi informasi yang hanya mampu kita pahami dalam
satu abad terakhir. Oleh karena Al Qur‟an adalah firman Allah, maka tidak mengherankan jika kata-kata
yang tepat digunakan dalam ayat-ayatnya ketika menjelaskan jagat raya. Rasanya tidak mungkin Allah
menyebutkan secara vulgar bahwa bentuk bumi adalah bulat, karena ini akan bertentangan dengan
keyakinan manusia pada waktu itu. Lebih jauh, Allah menyuruh manusia untuk berfikir dan memahami
segala ciptaan-Nya yang tak terbatas luasnya ini.

17. Lautan yang tidak bercampur satu sama lain.

Salah satu di antara sekian sifat lautan yang baru-baru ini ditemukan adalah berkaitan dengan ayat Al
Quran sebagai berikut:

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang
tak dapat dilampaui oleh masing-masing … Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” (Al Qur‟an,
55:19-20,22)

Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain ini telah ditemukan oleh para
ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya fisika yang dinamakan “tegangan permukaan”, air dari
laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan
permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang
memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario,
Addison-Wesley Publishing, s. 92-93.)

Dari keduanya, dapat digali berbagai kekayaan alam khususnya mutiara dan marjan.

Sisi menarik dari hal ini adalah bahwa pada masa ketika manusia tidak memiliki pengetahuan apapun
mengenai fisika, tegangan permukaan, ataupun ilmu kelautan, hal ini dinyatakan dalam Al Qur?an.

Suatu fenomena lain yang sering kita dapatkan adalah bahwa air lautan yang asin, dengan air sungai-
sungai besar yang tawar tidak bercampur seketika. Orang mengira bahwa Qur-an membicarakan
sungai Euphrat dan Tigris yang setelah bertemu dalam muara, kedua sungai itu membentuk semacam
lautan yang panjangnya lebih dari 150 km, dan dinamakan Syath al Arab. Di dalam teluk pengaruh
pasang surutnya air menimbulkan suatu fenomena yang bermanfaat yaitu masuknya air tawar ke dalam
tanah sehingga menjamin irigasi yang memuaskan. Untuk memahami teks ayat, kita harus ingat bahwa
lautan adalah terjemahan kata bahasa Arab “Bahr” yang berarti sekelompok air yang besar, sehingga
kata itu dapat dipakai untuk menunjukkan lautan atau sungai yang besar seperti Nil, Tigris dan
Euphrat.

Dua ayat yang memuat fenomena tersebut adalah sebagai berikut:

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain
asin lagi pahit, Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (QS. 25:53)
“Dan tidak sama (antara) dua laut. Yang ini tawar segar sedap diminum, dan yang ini asin lagi pahit. Dan
dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan
perhiasan yang dapat kamu memakainya.” (QS. 35:12)

Selain menunjukkan fakta yang pokok, ayat-ayat tersebut menyebutkan kekayaan-kekayaan yang
dikeluarkan dari air tawar dan air asin yaitu ikan-ikan dan hiasan badan: batu-batu perhiasan dan
mutiara. Mengenai fenomena tidak campurnya air sungai dengan air laut di muara-muara hal tersebut
tidak khusus untuk Tigris dan Euphrat yang memang tidak disebutkan namanya dalam ayat walaupun
ahli-ahli tafsir mengira bahwa dua sungai besar itulah yang dimaksudkan. Sungai-sungai besar
yang menuang ke laut seperti Missisippi dan Yang Tse menunjukkan keistimewaan yang sama;
campurnya kedua macan air itu tidak terlaksana seketika tetapi memerlukan waktu.

18. Kegelapan dan gelombang di dasar lautan.

“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula),
di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah
dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia
mempunyai cahaya sedikitpun.” (Al Qur‟an, 24:40)

Keadaan umum tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans:

Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Pada
kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya
sama sekali. (Elder, Danny; and John Pernetta, 1991, Oceans, London, Mitchell Beazley Publishers, s. 27)

Kini, kita telah mengetahui tentang keadaan umum lautan tersebut, ciri-ciri makhluk hidup yang ada di
dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas permukaan dan kedalamannya. Kapal selam dan
perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan
untuk mendapatkan informasi ini.

Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus.
Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra yang dalam nan gelap, seperti pada kedalaman 200
meter. Karena alasan inilah, para ilmuwan hanya baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat
rinci tersebut tentang kelautan. Namun, pernyataan “gelap gulita di lautan yang dalam” digunakan dalam
surat An Nuur 1400 tahun lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Al Quran, sebab infomasi ini
dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman
samudra.

Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An Nuur “Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang
diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan?” mengarahkan perhatian kita
pada satu keajaiban Al Quran yang lain.

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang “terjadi pada
pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda.”
Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan
samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air
di atasnya. Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah,
persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia,
tapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat-
tempat tertentu. (Gross, M. Grant; 1993, Oceanography, a View of Earth, 6. edition, Englewood Cliffs,
Prentice-Hall Inc., s. 205)

Pernyataan-pernyataan dalam Al Qur‟an benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa
adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang
mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi, dalam surat An Nuur, Allah
mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman samudra. Sungguh, fakta
yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa Al Qur‟an adalah kalam
Allah.

19. Manfaat sidik jari.

Saat dikatakan dalam Al Qur‟an bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia setelah
kematiannya, pernyataan tentang sidik jari manusia secara khusus ditekankan:
“Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? Ya,
bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung jari-jarinya dengan sempurna.” (Al Qur‟an, 75:3-4)

Penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat khusus. Ini dikarenakan sidik jari setiap orang adalah
khas bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki serangkaian
sidik jari yang unik dan berbeda dari orang lain.

Itulah mengapa sidik jari dipakai sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan
digunakan untuk tujuan ini di seluruh penjuru dunia.

Akan tetapi, yang penting adalah bahwa keunikan sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad ke-19.
Sebelumnya, orang menghargai sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus.
Namun dalam Al Qur‟an, Allah merujuk kepada sidik jari, yang sedikitpun tak menarik perhatian orang
waktu itu, dan mengarahkan perhatian kita pada arti penting sidik jari, yang baru mampu dipahami di
zaman sekarang.

20. Jenis kelamin bayi.

Hingga baru-baru ini, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel-sel ibu. Atau setidaknya,
dipercaya bahwa jenis kelamin ini ditentukan secara bersama oleh sel-sel lelaki dan perempuan. Namun
kita diberitahu informasi yang berbeda dalam Al Qur‟an, yang menyatakan bahwa jenis kelamin laki-laki
atau perempuan diciptakan “dari air mani apabila dipancarkan”.

“Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.” (Al
Qur‟an, 53:45-46)

Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah
membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al Qur‟an ini. Kini diketahui bahwa jenis
kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses
penentuan jenis kelamin ini.

Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan
bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut “XY” pada
pria, dan “XX” pada wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai
bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan
kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.

Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari kromosom ini,
yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang
membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin
seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi
kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang
membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria.

Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung
dengan sel telur wanita.

Tak satu pun informasi ini dapat diketahui hingga ditemukannya ilmu genetika pada abad ke-20. Bahkan
di banyak masyarakat, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh pihak wanita. Inilah mengapa
kaum wanita dipersalahkan ketika mereka melahirkan bayi perempuan.

Namun, tiga belas abad sebelum penemuan gen manusia, Al Qur‟an telah mengungkapkan informasi
yang menghapuskan keyakinan takhayul ini, dan menyatakan bahwa wanita bukanlah penentu jenis
kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria.

21. Manusia tercipta dari setitik sperma.

Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu. Sperma-sperma
melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur. Hanya seribu dari 250
juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam,
hanya akan membolehkan masuk satu sperma. Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya,
melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-Qur‟an :

“Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang
dipancarkan?” (Al Qur‟an, 75:36-37)
Seperti yang telah kita amati, Al-Qur‟an memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari mani
selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya. Bahwa tekanan khusus dalam pernyataan ini
mengumumkan suatu fakta yang baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern itu merupakan bukti
bahwa pernyataan tersebut berasal dari Ilahi.

22. Bagian otak yang mengendalikan gerak kita.

“Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya,
(yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.” (Al Qur‟an, 96:15-16)

Ungkapan “ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka” dalam ayat di atas sungguh menarik.
Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun belakangan mengungkapkan bahwa bagian prefrontal, yang
bertugas mengatur fungsi-fungsi khusus otak, terletak pada bagian depan tulang tengkorak. Para ilmuwan
hanya mampu menemukan fungsi bagian ini selama kurun waktu 60 tahun terakhir, sedangkan Al Qur‟an
telah menyebutkannya 1400 tahun lalu. Jika kita lihat bagian dalam tulang tengkorak, di bagian depan
kepala, akan kita temukan daerah frontal cerebrum (otak besar). Buku berjudul Essentials of Anatomy
and Physiology, yang berisi temuan-temuan terakhir hasil penelitian tentang fungsi bagian ini,
menyatakan:

Dorongan dan hasrat untuk merencanakan dan memulai gerakan terjadi di bagian depan lobi frontal, dan
bagian prefrontal. Ini adalah daerah korteks asosiasi… (Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip
Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211;
Noback, Charles R.; N. L. Strominger; and R. J. Demarest, 1991, The Human Nervous System,
Introduction and Review, 4. edition, Philadelphia, Lea & Febiger , s. 410-411)

Buku tersebut juga mengatakan:

Berkaitan dengan keterlibatannya dalam membangkitkan dorongan, daerah prefrontal juga diyakini
sebagai pusat fungsional bagi perilaku menyerang… (Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate,
1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211)

Jadi, daerah cerebrum ini juga bertugas merencanakan, memberi dorongan, dan memulai perilaku baik
dan buruk, dan bertanggung jawab atas perkataan benar dan dusta.

Jelas bahwa ungkapan “ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka” benar-benar merujuk pada
penjelasan di atas. Fakta yang hanya dapat diketahui para ilmuwan selama 60 tahun terakhir ini, telah
dinyatakan Allah dalam Al Qur‟an sejak dulu.

23. Air susu ibu dalam 2 tahun.

Air susu ibu adalah suatu campuran ciptaan Allah yang luar biasa dan tak tertandingi sebagai sumber
makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir, dan sebagai zat yang meningkatkan kekebalan tubuhnya
terhadap penyakit. Bahkan makanan bayi yang dibuat dengan teknologi masa kini tak mampu
menggantikan sumber makanan yang menakjubkan ini.

Setiap hari ditemukan satu manfaat baru air susu ibu bagi bayi. Salah satu fakta yang ditemukan ilmu
pengetahuan tentang air susu ibu adalah bahwa menyusui bayi selama dua tahun setelah kelahiran
sungguh amat bermanfaat. (Rex D. Russell, Design in Infant Nutrition, http:// www. icr.org/pubs/imp-
259.htm)

Allah memberitahu kita informasi penting ini sekitar 14 abad yang lalu, yang hanya diketahui melalui
ilmu pengetahuan baru-baru ini, dalam ayat-Nya “…menyapihnya dalam dua tahun…”.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Al
Qur‟an, 31:14)

24. Reproduksi tumbuh-tumbuhan.

“Yang telah menjadikan bagimu sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-
jalan dan menurunkan dari langit air hujan, maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dan
tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.” (QS. 20:53)
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan
dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang
menyimpannya.” (QS. 15:22)

“…Dan menjadikan padanya (bumi) semua buah-buahan berpasang-pasangan…” (QS. 13:3)

Kita mengetahui bahwa “buah” adalah hasil proses reproduksi daripada tumbuh-tumbuhan tingkat
tinggi yang mempunyai organisasi (susunan anggauta) yang lengkap dan sangat kompleks. Tahap
sebelum menjadi buah adalah bunga dengan anggauta jantan (etamine) dan betina (ovules). Ovul ini
setelah menerima “pollen” menghasilkan buah, dan buah itu sesudah matang menghasilkan biji. Tiap-
tiap buah mengandung arti tentang adanya anggauta jantan dan anggota betina. Inilah yang
dimaksudkan oleh ayat tersebut di atas.

Tetapi kita harus ingat bahwa dalam beberapa pohon, buah dapat dihasilkan oleh bunga yang tidak
dikawin seperti pisang, beberapa macam ananas, tin (fique), orange dan buah anggur. Buah tersebut
tidak berasal dari pohon yang mempunyai jenis seks.

Selesainya reproduksi terjadi dengan proses tumbuhnya biji, setelah terbukanya tutup luar (yang
mungkin juga terpadat dalam biji). Terbukanya tutup luar itu memungkinkan keluarnya akar yang
akan menyerap makanan dari tanah. Makanan itu perlu untuk tumbuh-tumbuhan yang lambat
pertumbuhannya, yaitu untuk berkembang dan menghasilkan individu baru.

Suatu ayat memberi isyarat kepada pembenihan ini.

“Sesungguhnya Allah membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan…” (QS. 6:95)

25. Reproduksi binatang.

“Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani,
apabila dipancarkan.” (QS. 53:45-46)

Ayat di atas berlaku umum, tidak saja bagi reproduksi manusia, tetapi juga berlaku bagi reproduksi
binatang. “Pasangan” adalah kata-kata yang sama yang kita dapatkan dalam ayat-ayat yang
membicarakan reproduksi tumbuh-tumbuhan. Di sini soal sex ditegaskan. Perincian yang sangat
mengagumkan adalah gambaran yang tepat tentang beberapa tetes zat cair (sperma) yang diperlukan
untuk reproduksi.

26. Menembus ruang angkasa dan kedalaman perut bumi.

Al-Qur‟an memberi isyarat kepada manusia untuk menjelajahi ruang angkasa dan perut bumi yang tidak
mungkin dilakukan oleh manusia pada waktu ayat ini diturunkan.

“Hai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah,
dan kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. (QS. 55:33)

Manusia, dengan kecerdasan dan keterampilannya, telah berhasil mendaratkan dua orang awak pesawat
apollo 11 ke bulan dan membuat stasiun ruang angkasa, dan banyak menerjunkan pekerja tambang ke
dalam perut bumi hingga kedalaman beberapa kilometer.

Dan lain sebagainya.

TANTANGAN ALLAH SWT KEPADA ORANG-ORANG KAFIR (KHUSUSNYA ATHEIS):

Allah SWT menantang orang-orang kafir untuk mengembalikan nyawa manusia ketika dicabut:

“Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih
dekat kepadanya dari pada kamu, tetapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai
(oleh Allah), kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang
yang benar?” (QS. 56:83-87)

PEKERJAAN RUMAH BAGI AHLI-AHLI RUANG ANGKASA:

Secara gamblang, Allah SWT menyebutkan keberadaan makhluk-makhluk melata di ruang angkasa:
“Diantara tanda-tanda (kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang
melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Mahakuasa mengumpulkan semuanya apabila
dikehendaki-Nya.” (QS. 42:29)


Al-Qur’an Mengoreksi Bibel Soal Qurban
(Menjawab Hujatan Penginjil)
Posted on November 6, 2011 by Hendra Wijaya

SAAT-SAAT Hari Raya Qurban (Idul Adha), para penginjil getol menyerang syariat qurban. Seorang
penginjil yang mengaku bernama Kalangi menulis artikel berjudul “Syariat Qurban Di Hari Raya Haji,
Kini Perlu Dipertanyakan Muslim” di website http://www.###ring-islam.org.

Kalangi menuding umat Islam salah kaprah merayakan hari Idul Qurban karena konsep qurban dalam Al-
Qur‟an tidak jelas, sedangkan konsep Alkitab (Bibel) sangat jelas dan rasional. Demikian kutipannya:

“Adakah dikatakan di dalam Alkitab dan Al-Qur‟an bahwa Ismael itu anak pengorbanan? Banyak
Muslim belum tahu, bahwa jawabannya adalah tidak ada! Alkitab menegaskan anak itu adalah Ishak,
Ishak, dan tak lain daripada Ishak! Sebaliknya Qur‟an ragu-ragu, dan hanya berkata dalam kekaburan
bahwa anak itu adalah “anak” Ibrahim. Kisah Ishak sebagai anak-pengorbanan telah tertulis di Kitab
Taurat 2600 tahun sebelum Muhammad dilahirkan. Semua nabi-nabi Tuhan tahu bahwa Ishak itulah
anak-yang ingin dikurbankan, tak ada ceritanya sama sekali tentang Ismail yang “punah” dari sejarah.”

Kemudian Penginjil Kalangi mengutip Al-Qur‟an surat Ash-Shaffat 100-109 yang menjelaskan asal-usul
qurban. Menurut Kalangi, ayat-ayat Al-Qur‟an tersebut sama sekali tidak menyebutkan bahwa anak Nabi
Ibrahim yang akan dikurbankan adalah Ismail, demikian kutipannya:

“Apa yang dapat Anda lihat? Benar, tak ada muncul nama “Ismail” di situ sebagai anak sembelihan.
Kosong! Dan di manapun di Qur‟an, nama anak-pengurbanan itu dikosongkan oleh Muhammad. Yang
ada disebut cuma “sang anak”. Tentu hal semacam ini bukan hal yang kebetulan, melainkan dengan
sengaja atau terpaksa.”

Kesimpulan Penginjil Kalangi itu seratus persen salah, akibat mengutip Al-Qur‟an surat Ash-Shaffat tak
utuh, hanya sampai ayat ke-109. Seharusnya, jika mengkaji secara benar dan fair, dia harus mengutip
utuh hingga ayat 112.

Bila dibaca utuh ayat 100-112, terutama dengan pemahaman kaidah bahasa yang benar, maka akan terasa
betapa indahnya sastra Al-Qur‟an dalam mengisahkan keteguhan Nabiyullah Ibrahim dan putranya Nabi
Ismail. Keteguhan iman dua orang nabi ayah dan anak yang diabadikan dalam syariat Idul Qurban.

Bacalah dengan teliti ayat 99-111, dikisahkan tentang tahapan ujian Allah kepada Ibrahim untuk
menyembelih anak kandung yang shalih. Singkat kata, karena keikhlasan, kesabaran dan kepatuhan
Ibrahim kepada Allah sudah teruji, maka ketika hendak disembelih, Allah menggantikannya dengan
seekor sembelihan (kambing) yang besar (bi dzibhin „adhim).

Memang, dalam kisah penyembelihan itu sama sekali tidak disebutkan secara tekstual siapa nama anak
shalih yang hendak dikurbankan Nabi Ibrahim. Tapi jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa anak
yang disembelih itu bukan Nabi Ismail. Semakin keliru pula kesimpulan Penginjil Kalangi bila dari ayat-
ayat ini disimpulkan bahwa anak Ibrahim yang hendak dikurbankan adalah Ishaq. Bukankah dalam ayat-
ayat tersebut juga tidak terdapat nama Ishaq?

Setelah membaca ayat 100-111 yang mengisahkan kronologis pengurbanan, teruskan membaca hingga
ayat 112. Setelah proses pengorbanan selesai dilakukan Nabi Ibrahim, surat Ash-Shaffat 112
memberitakan kelahiran Nabi Ishaq.

“Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishaq seorang Nabi yang termasuk orang-orang
yang saleh” (Qs As-Shaffat 112).

Jika Nabi Ishaq lahir setelah terjadinya peristiwa penyembelihan, maka dapat disimpulkan secara
otomatis anak shalih yang hendak dikurbankan Ibrahim itu pastilah Nabi Ismail. Mustahil Nabi Ibrahim
mengorbankan Ishaq, karena saat prosesi qurban dilakukan, Ishaq belum lahir.
Kesimpulan ini semakin jelas bila dibaca dalam nas Al-Qur‟an dalam bahasa aslinya: “wa basy-syarnaahu
bi ishaaqa nabiyyan minas-shalihin.” Huruf “wawu” dalam kata “wa basy-syarnaahu” (Dan Kami beri dia
kabar gembira), dalam ilmu nahwu disebut wawu „athaf littartiibi bil-ittishaal, yaitu huruf wawu
penghubung (conjunction) antara dua kalimat yang menunjukkan urutan kronologis dua peristiwa yang
terjadi secara berurutan.

Sebuah hadits riwayat dari Al-Hakim dalam Al-Manaqib meneguhkan kesimpulan ini. Rasulullah SAW
bersabda: “Aku adalah keturunan dari dua orang bapak yang hampir disembelih” (ana ibnu adz-
dzabiihain).

Dalam silsilah Rasulullah, dua orang yang hampir disembelih itu antara lain: pertama, Nabi Ismail yang
hampir disembelih ayahandanya, Nabi Ibrahim. Kedua, Abdullah, ayahanda Nabi yang hampir
disembelih karena adar jahiliyah.

Disebutkan dalam sejarah bahwa Abdul Muthalib, kakek Rasulullah, pernah bernazar kalau diberi karunia
10 anak laki-laki maka akan menyembelih satu sebagai qurban. Lalu jatuhlah undian kepada Abdullah,
ayah Rasulullah. Mendengar itu kaum Quraisy melarangnya agar tidak diikuti generasi setelah mereka,
akhirnya Abdul Muthalib sepakat untuk menebusnya dengan 100 ekor onta.

Karena dua kisah inilah, maka suatu hari seorang Baduy memanggil Rasulullah SAW, “Hai anak dua
orang sembelihan” beliau hanya tersenyum. Dua orang sembelihan itu adalah Ismail dan Abdullah bin
Abdul Muthalib.

KISAH QURBAN DALAM BIBEL TERBALIK-BALIK




                                       Setelah puas menghina Al-Qur‟an salah kaprah dan tidak jelas
dalam kisah Qurban, Penginjil Kalangi memuji-muji Bibel sebagai kitab yang rasional dalam kisah
qurban. Menurutnya, Bibel secara tegas, jelas dan tidak ragu-ragu menyatakan dalam Kitab Kejadian
22:1-19 bahwa anak Abraham (Ibrahim) yang hendak dikurbankan adalah Ishak, bukan Ismael. Kalangi
menulis:

“Kita telah menyaksikan di atas betapa buruk dan rancunya „wahyu‟ Allah SWT (Al-Qur‟an, pen.) ketika
Ia harus mewahyu-ulang apa-apa yang telah diturunkan dengan segenap otoritas kedalam Taurat Musa,
seperti yang termaktub dalam Alkitab 2600 tahun sebelumnya.

Simaklah Kitab Kejadian 22: 1-19. Tampak betapa lancar, utuh, logis dan penuh otoritasnya pasal
tersebut sebagai buah Firman, ketimbang ayat-ayat Quran yang berantakan dalam kisah “korban
sembelihan.”

Baiklah, mari kita baca ayat-ayat Bibel tersebut dibaca dengan teliti. Pada ayat 22:2 tertulis sebagai
berikut:

“Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah
Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan
Kukatakan kepadamu” (Kejadian 22:2).

Atas dasar ayat inilah umat Kristen mengklaim bahwa anak yang hendak dikorbankan Abraham adalah
Ishak, bukan Ismael. Benarkah kesimpulan ini? Mari kita kritisi!

Nama Ishak dalam Kejadian 22:2 yang disebut sebagai “anak tunggal Abraham” itu patut dipertanyakan.
Karena fakta-fakta dalam Bibel menyebutkan bahwa Ismael dalam Alkitab berusia lebih tua 14 tahun
dibandingkan adiknya, Ishak. Karena Ismael dilahirkan ketika Abraham berusia 86 tahun (Kej 16:16) dan
Ishak dilahirkan ketika Abraham berusia 100 tahun (Kej 21:5).
Secara otomatis, Ismael pernah jadi anak tunggal Abraham selama 14 tahun. Sedangkan Ishak tidak
pernah jadi anak tunggal Abraham, karena sampai akhir hayat Abraham, Ismael dan Ishak sama-sama
masih hidup. Buktinya, mereka berdua bersama-sama menguburkan Abraham ke pemakamannya di gua
Makhpela di padang Efron bin Zohar (Kej. 25:9).

Jika faktanya Ismael pernah jadi anak tunggal Abraham selama 14 tahun, sedangkan Ishak tidak pernah
menjadi anak tunggal Abraham, kenapa ada ayat yang menyebut Ishak sebagai anak tunggal Abraham?

Jika Penginjil Kalangi ingin memaksakan pendapatnya bahwa anak tunggal Abraham yang hendak
dikurbankan adalah Ishak, maka Bibel harus direvisi. Nama Ismail dalam Kej 16:16 harus diganti menjadi
Ishak, kemudian nama Ishak dalam Kej 25:9 harus diganti dengan Ismael.

Dengan demikian, tepatlah sebutan bahwa Ismael adalah “anak tunggal Abraham.” Tentunya, harus
diikuti dengan revisi banyak ayat menyangkut tukar guling nama Ismael dan Ishak.

Untuk menutupi kekeliruan ayat tersebut, Kalangi ngotot menyatakan Ishak sebagai anak tunggal
Abraham karena Ismael bukan anak sah Abraham, tapi anak rekayasa. Kalangi menulis sbb:

“Di mata Tuhan, Ia sendiri malahan menetapkan Ishak sebagai anak tunggal, artinya satu-satunya anak
Abraham yang sejati!… Maka di hadapan Allah, Ismail bukanlah betul-betul keturunan Abraham yang
hakiki, melainkan seorang “anak-rekayasa” kedagingan hasil akal-akalan Sara.”

Pernyataan ini justru menambah ruwet masalah teologi kristiani. Soal status anak tunggal belum selesai,
malah ditambah dengan masalah baru tuduhan keji terhadap Siti Sarah sebagai wanita licik yang pandai
main rekayasa dan akal-akalan. Secara tidak langsung pernyataan itu juga melecehkan Abraham sebagai
suami tidak cerdas yang mudah diakal-akali istrinya.

Berdasarkan Bibel sendiri, tidak benar tuduhan penginjil bahwa Ismael adalah anak rekayasa yang tidak
sah sebagai anak tunggal Abraham. Kitab Kejadian 16:1-4 mengakui bahwa Ismael lahir dari pernikahan
resmi/sah antara Abraham dan Hagar atas restu istri pertamanya, Sara.

Selain itu tak ada satu ayat pun dalam Bibel yang menyebut Ismael sebagai anak rekayasa yang tidak sah.
Faktanya, Bibel sama sekali tidak membeda-bedakan antara Ismail dan Ishak, keduanya sama-sama
diakui sebagai putra sah Nabi Ibrahim. “Anak-anak Abraham ialah Ishak dan Ismael” (I Tawarikh 1:28).

Bila penginjil menuduh Ismael sebagai anak rekayasa dan anak yang tidak sah dari Nabi Ibrahim,
otomatis mereka menghina Ibrahim sebagai nabi yang pernah mengalami kecelakaan iman sehingga
menurunkan anak rekayasa yang tidak sah.

Al-Qur‟an membersihkan Nabiyullah Ibrahim dari tuduhan keji penginjil ini, dengan menggaransi
Ibrahim sebagai nabi yang shalih (Al-‟Ankabut 27) yang bergelar “Khalilullah” (kesayangan Allah)
dalam An-Nisa‟ 125. Betapa hebatnya konsep Al-Qur‟an! [A. Ahmad Hizbullah MAG/Suara Islam]

Disalin dari voa-islam.com tanggal akses 6 november 2011, pukul 8:00 wita


Asbabun Nuzul : Surah Al-Baqarah : 221
Posted on May 21, 2011 by Hendra Wijaya

Surat Al-Baqarah ayat 221 diturunkan di Madinah, ayat ini berhubungan dengan sahabat Nabi yang
bernama Abdullah Ibn Ruwah r.a. Abdullah adalah seorang penyair terkenal yastrib yang sangat pandai
dan cerdas mengubah syair-syair, beliau semakin berfikir ketika melihat bulan dan matahari terbit dan
tenggelam, siapa gerangan yang mengatur semua ini, pasti ada sesuatu Dzat yang telah mengatur
peredaraan ini.

Pencarian Tuhan yang hakiki bagi Abdullah Ibn Ruwah r.a tidak pantang menyerah, beliaupun sempat
menanyakan konsep ketuhanan pada para pengikut nabi musa, yakni orang-orang yahudi, tetapi
nampaknya mereka telah melakukan pendistorsian terhadap ajaran nabi Musa.

Akhirnya Abdullah Ibn Ruwah r.a mendengar bahwa ada seorang Nabi baru akan muncul, Nabi ini akan
mengajak manusia untuk menyembah Allah, dan meninggalkan sesembahan berhala-berhala yang tidak
bisa mendengar dan melihat. Oleh karena itu Abdullah Ibn Ruwah r.a sangat antusias untuk bertemu sang
Nabi. Beliapun ikut rombogan kafilah ke Makkah hanya untuk mengetahui dan mengenal lebih dekat lagi
dengan Rasul Muhammad SAW. Abdullah Ibn Ruwah r.a adalah salah seorang dari 12 orang yang
melakukan baiat dengan Rasullulah dia Aqabah (Terjadi pada tahun 621M) [1]

Abdullah Ibn Ruwah r.a juga ikut dalam baiat Aqabah ke dua pada tahun 622M. Jumlah orang yang
berbaiat adalah 73 laki-laki dan 2 perempuan, termasuk Abdullah Ibn Ruwah r.a.[2]

Ketika Rasul sedang duduk dimasji Abdullah Ibn Ruwah r.a datang dengan wajah sedih, rasul merasakan
ada yang tidak beres dengan Abdullah, oleh karena itu Rasul menanyakan keadaannya, Abdullah Ibn
Ruwah berkata : “Wahai Rasullulah, aku punya seorang budak hitam. Ia melakukan kesalahan dan aku
tidak dapat memafkan kesalahannya. Aku berbuat buruk kepadanya. Aku Meludahi wajahnya. Kini, aku
menyadari kesalah dan kezalimanku kepadanya. Aku menyesali perbuatanku, aku berharap dia mau
memaafkanku”.

Kemudian Rasul bertanya kepadanya : “Apa Agama budakmu itu ?” Abdullah Ibn Ruwah menyebutkan
bahwa budaknya adalah seroang mukmin. Karena Nabi menyadari betapa Abdullah Ibn Ruwah
bersungguh-sungguh dalam menyesali perbuatannya, maka Nabi memberikan penjelasan tentang
kedudukan seorang mukmin dimata islam. Akhirnya Abdullah Ibn Ruwah dibukakan hatinya oleh Allah
SWT, dan berkata :“Wahai Rasullulah, demi Dzat yang mengutusmu dengan hak sebagai Nabi, sungguh
aku akan memerdekakan dan menikahinya”.

Sebagian dari sahabat Abdullah Ibn Ruwah r.a mencela dan mengejek beliau, bagaimana seorang
pemimpin suku yang sudah berbaiat dengan rasul di aqabah menikahi seorang budak negroa ? padahal
Abdullah Ibn Ruwah dapat memilih dari sekian penduduk yastrib jikalau beliau mau ? Kemudian Allah
menurunkan Ayat ini sebagai jawaban.

Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita
budak yang mu‟min lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu
menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu‟min) sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya budak yang mu‟min lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka
mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil
pelajaran.

Abdullah Ibn Ruwah r.a wafat pada peperangan Mu‟tah (sebuah desa yang terletak di arah selatan Laut
Mati, jarak dari Madiah sekitar 1100km), sebagai syahid. [3]

Catatan Kaki :

       1. Lihat Thabaqat Ibn Sa’d, Pnerbit Al-Masyriqi, Jilid 3, hal.626)
       2. Lihat Asbabun Nuzul, Oleh Fathi Fawzi Abd Al-Mu’thi, Penerbit Zaman, Bab Al-Qur’an berbicara tentang
       para sahabat, Hal.36)
       3. Lihat Asbabun Nuzul, Oleh Fathi Fawzi Abd Al-Mu’thi, Penerbit Zaman, Bab Al-Qur’an berbicara tentang
       para sahabat, Hal.51)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Risalah amalan 10 hari terakhir ramadhan
Risalah amalan 10 hari terakhir ramadhanRisalah amalan 10 hari terakhir ramadhan
Risalah amalan 10 hari terakhir ramadhanI-r Papa
 
Tafsir qs ibrâhîm, 14 ayat 7
Tafsir qs ibrâhîm, 14   ayat 7Tafsir qs ibrâhîm, 14   ayat 7
Tafsir qs ibrâhîm, 14 ayat 7Muhsin Hariyanto
 
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan Kemaslahatan
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan KemaslahatanBuletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan Kemaslahatan
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan KemaslahatanLAZNas Chevron
 
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu Rasytah
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu RasytahTafsir al Fatihah Syekh Atha Abu Rasytah
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu RasytahWahyu Nugroho
 
Kuliah 30 Minit Sebelum Jumaat_17 Jun 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_T...
Kuliah 30 Minit Sebelum Jumaat_17 Jun 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_T...Kuliah 30 Minit Sebelum Jumaat_17 Jun 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_T...
Kuliah 30 Minit Sebelum Jumaat_17 Jun 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_T...Mohammad Hidir Baharudin
 
Megobati penyakit
Megobati penyakitMegobati penyakit
Megobati penyakitHelmon Chan
 
Kesempurnaan iman
Kesempurnaan imanKesempurnaan iman
Kesempurnaan imanMas Jalal
 
11 adab berdzikir tarekat
11 adab berdzikir tarekat11 adab berdzikir tarekat
11 adab berdzikir tarekathaqqaniq
 
Buku panduan ramadhan
Buku panduan ramadhanBuku panduan ramadhan
Buku panduan ramadhanyanto abdulah
 
Puasa Membentuk Kualiti Diri
Puasa Membentuk Kualiti DiriPuasa Membentuk Kualiti Diri
Puasa Membentuk Kualiti DiriTazkirah PTAR
 
Buletin Jumat LAZNas Balikpapan Edisi 4
Buletin Jumat LAZNas Balikpapan Edisi 4Buletin Jumat LAZNas Balikpapan Edisi 4
Buletin Jumat LAZNas Balikpapan Edisi 4LAZNas Chevron
 
Siapakah an nafs al-muthmainnah tafsir qs al-fajr ayat 27-30
Siapakah an nafs  al-muthmainnah tafsir qs al-fajr ayat 27-30Siapakah an nafs  al-muthmainnah tafsir qs al-fajr ayat 27-30
Siapakah an nafs al-muthmainnah tafsir qs al-fajr ayat 27-30Muhsin Hariyanto
 

Was ist angesagt? (18)

Risalah amalan 10 hari terakhir ramadhan
Risalah amalan 10 hari terakhir ramadhanRisalah amalan 10 hari terakhir ramadhan
Risalah amalan 10 hari terakhir ramadhan
 
Tafsir qs ibrâhîm, 14 ayat 7
Tafsir qs ibrâhîm, 14   ayat 7Tafsir qs ibrâhîm, 14   ayat 7
Tafsir qs ibrâhîm, 14 ayat 7
 
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan Kemaslahatan
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan KemaslahatanBuletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan Kemaslahatan
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan Kemaslahatan
 
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu Rasytah
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu RasytahTafsir al Fatihah Syekh Atha Abu Rasytah
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu Rasytah
 
Dzikir Khatmul Khwajagan
Dzikir Khatmul KhwajaganDzikir Khatmul Khwajagan
Dzikir Khatmul Khwajagan
 
Kuliah 30 Minit Sebelum Jumaat_17 Jun 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_T...
Kuliah 30 Minit Sebelum Jumaat_17 Jun 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_T...Kuliah 30 Minit Sebelum Jumaat_17 Jun 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_T...
Kuliah 30 Minit Sebelum Jumaat_17 Jun 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_T...
 
Megobati penyakit
Megobati penyakitMegobati penyakit
Megobati penyakit
 
Kesempurnaan iman
Kesempurnaan imanKesempurnaan iman
Kesempurnaan iman
 
11 adab berdzikir tarekat
11 adab berdzikir tarekat11 adab berdzikir tarekat
11 adab berdzikir tarekat
 
Buku panduan ramadhan
Buku panduan ramadhanBuku panduan ramadhan
Buku panduan ramadhan
 
Puasa Membentuk Kualiti Diri
Puasa Membentuk Kualiti DiriPuasa Membentuk Kualiti Diri
Puasa Membentuk Kualiti Diri
 
Doa untuk-perniagaan
Doa untuk-perniagaanDoa untuk-perniagaan
Doa untuk-perniagaan
 
Buletin Jumat LAZNas Balikpapan Edisi 4
Buletin Jumat LAZNas Balikpapan Edisi 4Buletin Jumat LAZNas Balikpapan Edisi 4
Buletin Jumat LAZNas Balikpapan Edisi 4
 
Id cara pengobatan_dengan_quran
Id cara pengobatan_dengan_quranId cara pengobatan_dengan_quran
Id cara pengobatan_dengan_quran
 
Siapakah an nafs al-muthmainnah tafsir qs al-fajr ayat 27-30
Siapakah an nafs  al-muthmainnah tafsir qs al-fajr ayat 27-30Siapakah an nafs  al-muthmainnah tafsir qs al-fajr ayat 27-30
Siapakah an nafs al-muthmainnah tafsir qs al-fajr ayat 27-30
 
Ceramah al habib ahmad bin novel bin salim....
Ceramah al habib ahmad bin novel bin salim....Ceramah al habib ahmad bin novel bin salim....
Ceramah al habib ahmad bin novel bin salim....
 
Sholawat nariyah
Sholawat nariyahSholawat nariyah
Sholawat nariyah
 
Amalan Ringan
Amalan RinganAmalan Ringan
Amalan Ringan
 

Ähnlich wie Marhaban ya ramadhan

Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)ayunieys anis
 
Panduan solat-taubat
Panduan solat-taubatPanduan solat-taubat
Panduan solat-taubatAri Jito
 
Hikmah dan keutamaan hauqalah dan hamdalah
Hikmah dan keutamaan hauqalah dan hamdalahHikmah dan keutamaan hauqalah dan hamdalah
Hikmah dan keutamaan hauqalah dan hamdalahmarkettitih
 
Kultum puasa tq
Kultum puasa tqKultum puasa tq
Kultum puasa tqteguh.qi
 
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan penting
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan pentingRisalah ramadan 000 risalah puasa ramadan penting
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan pentingAhmad Junaidi Mohd Said
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
Khutbah Jum’at ramadhan telah pergi.pptx
Khutbah Jum’at ramadhan telah pergi.pptxKhutbah Jum’at ramadhan telah pergi.pptx
Khutbah Jum’at ramadhan telah pergi.pptxSahlanHamid2
 
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...personal person
 
Alfiyah90 wordpress com_2013_06_10_khutbah_nikah
Alfiyah90 wordpress com_2013_06_10_khutbah_nikahAlfiyah90 wordpress com_2013_06_10_khutbah_nikah
Alfiyah90 wordpress com_2013_06_10_khutbah_nikahAnwar Sanusi Anwar
 
Kategori fiqih
Kategori fiqihKategori fiqih
Kategori fiqihabu_dzikri
 
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurgaJajat Sudrajat
 
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلاماَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلامSrimulyoSrimulyo
 
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikatTujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikatHelmon Chan
 
rahasia indah-al-fatihah
rahasia indah-al-fatihahrahasia indah-al-fatihah
rahasia indah-al-fatihahhafidz cahya
 
Prinsip dasar-tauhid-fiqh-dan-akidah
Prinsip dasar-tauhid-fiqh-dan-akidahPrinsip dasar-tauhid-fiqh-dan-akidah
Prinsip dasar-tauhid-fiqh-dan-akidahRatnaKusumasari1
 

Ähnlich wie Marhaban ya ramadhan (20)

Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)
 
Panduan solat-taubat
Panduan solat-taubatPanduan solat-taubat
Panduan solat-taubat
 
Hikmah dan keutamaan hauqalah dan hamdalah
Hikmah dan keutamaan hauqalah dan hamdalahHikmah dan keutamaan hauqalah dan hamdalah
Hikmah dan keutamaan hauqalah dan hamdalah
 
Kultum puasa tq
Kultum puasa tqKultum puasa tq
Kultum puasa tq
 
5 perkara obat hati
5 perkara obat hati5 perkara obat hati
5 perkara obat hati
 
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan penting
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan pentingRisalah ramadan 000 risalah puasa ramadan penting
Risalah ramadan 000 risalah puasa ramadan penting
 
Zikir dan doa
Zikir dan doaZikir dan doa
Zikir dan doa
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
Khutbah Jum’at ramadhan telah pergi.pptx
Khutbah Jum’at ramadhan telah pergi.pptxKhutbah Jum’at ramadhan telah pergi.pptx
Khutbah Jum’at ramadhan telah pergi.pptx
 
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
 
Alfiyah90 wordpress com_2013_06_10_khutbah_nikah
Alfiyah90 wordpress com_2013_06_10_khutbah_nikahAlfiyah90 wordpress com_2013_06_10_khutbah_nikah
Alfiyah90 wordpress com_2013_06_10_khutbah_nikah
 
Meraih tujuan puasa
Meraih tujuan puasaMeraih tujuan puasa
Meraih tujuan puasa
 
Kategori fiqih
Kategori fiqihKategori fiqih
Kategori fiqih
 
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
 
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلاماَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
 
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikatTujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
Tujuh kalimah dimuliakan allah swt dan malaikat
 
Khutbah memurnikan niat puasa
Khutbah memurnikan niat puasaKhutbah memurnikan niat puasa
Khutbah memurnikan niat puasa
 
Ayat ayat dzikir
Ayat ayat dzikirAyat ayat dzikir
Ayat ayat dzikir
 
rahasia indah-al-fatihah
rahasia indah-al-fatihahrahasia indah-al-fatihah
rahasia indah-al-fatihah
 
Prinsip dasar-tauhid-fiqh-dan-akidah
Prinsip dasar-tauhid-fiqh-dan-akidahPrinsip dasar-tauhid-fiqh-dan-akidah
Prinsip dasar-tauhid-fiqh-dan-akidah
 

Marhaban ya ramadhan

  • 1. Marhaban Ya Ramadhan Marhaban Ya Ramadhan Dalil yang berhubungan dengan puasa Ramadhan cukup banyak. Berikut beberapa dalil yang perlu diketahui yang bersumber pada Al-Qur‟an dan As-Sunnah. 1. Firman Allah Swt. . QS. Al-Baqarah 183 . yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba „alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba „alaa alladziina min qablikum la‟allakum tattaquuna Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan bagi orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa. . QS Al-Baqarah 184 . ayyaaman ma‟duudaatin faman kaana minkum mariidhan aw „alaa safarin fa‟iddatun min ayyaamin ukhara wa‟alaa alladziina yuthiiquunahu fidyatun tha‟aamu miskiinin faman tathawwa‟a khayran fahuwa khayrun lahu wa-an tashuumuu khayrun lakum in kuntum ta‟lamuuna (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (QS. Al-Baqarah 184) . 2. Hadits Rasulullah Saw
  • 2. Abu Hurairah r.a mengatakan, Muhammad Rasulullah Saw bersabda : ” Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan keridhaan Allah nisacaya diampuni dosanya yang telah lalu ” (HR. Bukhari dan Muslim). . Abu Hurairah r.a mengemukakan, Muhammad Rasulullah saw bersabda : ” Puasa itu perisai. Apabila salah seorang di antara kalian berpuasa, hendaklah ia tidak berkata keji dan tidak bertindak bodoh. Jika ada seseorang memerangi atau mengumpatnya, hendaklah ia katakan : ” Sesungguhnya aku sedang berpuasa. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu di sisi Allah lebih harum daripada bau kasturi. Allah Swt berfirman : ” Orang yang berpuasa meninggalkan makanan dan minuman untuk diri-Ku (Allah). Jadi puasa itu untuk diri-Ku dan Aku (Allah) sendiri yang akan memberikan pahalanya. Kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya ” (HR. Bukhori) . Abu Umamah r.a menceriterakan, ia pernah mendatangi Muhammad Rasulullah saw dan bertanya : ” Perintahkan kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan aku ke surga “. ” Hendaklah engkau berpuasa, karena puasa itu merupakan amalan yang tiada tandingannya ” (HR. Achmad, Nasa‟i, dan Hakim) Download Al-Qur’an Database 5.0 Plus Quran Web Posted on 14/07/2012 by TrendMuslim.com Assalaamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Seiring dengan teknologi yang semakin maju, khususnya dibidang komputer, Alhamdulillah untuk kemudahan kita semua dalam membaca Al-Qur‟an, telah kami susun software Al-Qur‟an Database 5.0 Plus Qur‟an Web. Software ini disusun diatas platform Microsoft Windows dan Microsoft Access. Adapun fasilitas yang terdapat dalam software Al-Qur‟an Database 5.0 Plus Qur‟an Web ini adalah sbb: - Sudah ditambahkan fasilitas melihat ayat Qur‟an dan terjemahannya melalui Quran Web, yakni fasilitas melihat bacaan Quran melalui web browser, lengkap dengan MP3 Player nya sehingga memudahkan Anda dalam belajar dan membaca Al-Qur‟an. Selain itu, gambar ayat sudah menggunakan gambar yang beresolusi tinggi (PNG File), sehingga ayat Qur‟an tampilannya lebih besar, lebih lembut dan lebih mudah untuk dibaca. Tampilan ayat yang muncul di Quran Web dapat diset kriterianya melalui form. Misalnya saja Anda bisa melihat surat Al-Baqarah khusus dari ayat 5 s.d 7 saja, sehingga Anda bisa lebih fokus dalam belajar Al-Qur‟an. - Jenis font untuk teks Qur‟an sudah menggunakan openquran, dan tidak lagi menggunakan jenis font Traditional Arabic. Baik dari segi rendering maupun dari tanda bacanya, sudah lebih baik tampilannya daripada versi sebelumnya. - Dapat meng-copy seluruh ayat yang terdapat pada form. - Pencarian ayat dapat dilakukan untuk semua bahasa yang tersedia, serta terdapat fasilitas Advance Find, yakni fasilitas pencarian ayat/terjemahan Al-Qur‟an dengan kriteria yang tidak terbatas (multiple criteria). Fasilitas ini sangat bermanfaat, karena mungkin saja kita hanya ingat kata-kata tertentu dalam suatu ayat. Maka dalam mencarinya, kita bisa menggunakan fasilitas Advance Find ini. - Selain itu, dalam versi terbaru ini ada penambahan feature menjalankan file MP3 Qur‟an untuk seluruh daftar Qori yang ada, dan daftar Qori ini bisa kita tambahkan secara tidak terbatas. MP3 Qur‟an harus didownload terpisah, tidak disertakan dalam software ini. Size software Al-Qur‟an Database 5.0 Plus Qur‟an Web ini adalah sebesar 70,59 MB. Dapat di download pada salah satu link sbb:
  • 3. - http://www.datafilehost.com/download-599c19a6.html - http://www.mediafire.com/?5qa9t0zfvdw8590 - http://www.sendspace.com/file/ja39qs - http://www.enterupload.com/4h23ywy7r72s/QuranDatabaseSetup.exe.html - http://www.4shared.com/file/Y7Xgc5Hb/QuranDatabaseSetup.html Fasilitas yang dikandungnya Insya Allah sangat memudahkan dan bermanfaat untuk sahabat semua dalam membaca dan mendalami Al-Qur‟an. Bila sahabat kesulitan download software ini, bisa pesan HaditsWeb Full Version sebeanyak 8 DVD, didalamnya sudah disertakan software ini plus file-file MP3 Qur‟an untuk 21 Qori dengan size total lebih dari 31 GB, sehingga sahabat tidak perlu download lagi. Demikian informasi ini kami sampaikan, mudah-mudahan kita semua dirahmati oleh Allah SWT, dan digolongkan kedalam golongan hamba-hamba-Nya yang selamat di dunia dan akhirat, amiin. Terima kasih. Wassalaamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, TrendMuslim.com NB: Software Al-Qur‟an Database 5.0 Plus Qur‟an Web ini dibuat dengan software Microsoft Access dan hanya bisa dibuka dengan Microsoft Access 2003/2007/2010 atau versi yang lebih baru. Jika Anda tidak memiliki Microsoft Access, maka Anda bisa menggunakan Microsoft Access 2007 Runtime, silahkan download di Google dengan kata kunci: download microsoft access runtime. Nikmatnya Shalat, … “Wahai Bilal, dirikan shalat, dan tenangkan kami dengannya” (Al Hadist). Shalat adalah banjir bah dari ketenangan, adalah sungai yang mengalirkan air kesejukan perasaan tenang itu sendiri, dan juga angin sejuk yang menerpa jiwa dan akan memadamkan api ketakutan dan kesedihan. Shalat juga dapat menundukan kesombongan, menghapus kekotoran hati dari iri dan dengki, membuka awan kegelapan dalam berusaha, menyingkirkan keputus-asaan, menghilangkan kegalauan, membuka cakrawala pikiran untuk berkreasi lebih baik lagi, menumbuhkan keyakinan dan optimisme dalam mengarungi kehidupan. Jika Anda mengeluhkan hati Anda yang keras, malas, suram, marah, terpuruk, berpaling dan lalai, maka hendaklah Anda meminum sebuah obat yang telah terbukti keampuhannya, yang telah ditegaskan oleh para rasul akan manfaat dan keampuhannya, yang dianjurkan oleh orang-orang soleh dan dipuji oleh orang- orang beriman yang telah mencobanya. Obat itu adalah : Do’a “Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya). ” ( QS : An Naml:62) “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. ….(QS Al Mumin: 60) Bersyukur menuntun kita menyingkirkan sisi negatif kehidupan.
  • 4. Bersyukur mendorong kita untuk bergerak maju penuh antusias, untuk berikhtiar, dan optimisme untuk melangkah. Bersyukur adalah sikap menerima kenyataan dan melakukan perbaikan. Semakin kita banyak bersyukur, semakin banyak pula kebahagiaan dan kenikmatan yang akan Allah SWT berikan kepada kita. Semakin kita banyak bersyukur, kita semakin yakin bahwa Allah SWT tidak akan melupakan hambanya, jika hambanya mengikuti aturan-Nya. Semakin kita banyak bersyukur, kita semakin yakin bahwa kita akan memenangi pertempuran hidup dunia ini dengan selamat dunia dan akherat. “Maka nikmat Allah manakah yang kamu dustakan ?” Alhamdulillahirobbil‟alamin – Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Seruan Adzan Allahu Akbar Allah Maha Besar. Disebabkan keyakinan bahwa hanya Allah Maha Besar, Allah adalah dzat yang terbesar, maka semua selain-Nya adalah kecil. Acara rapat dengan seluruh jajaran manajemen adalah kecil. Kesibukan dan urusan dikantor adalah kecil. Perdagangan dan jual beli adalah kecil. Bahkan dunia dan hiruk pikuknya adalah kecil. Disini hati tersentak, melupakan seluruh hal yang kecil-kecil untuk segera bangkit berdiri menyambut seruan dari Dzat Yang Maha Besar: Allahu Akbar… Asyhadu alla ilaha illallah Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah. Maka berarti tidak ada satupun yang menciptakan dunia ini, tidak ada satupun yang memberikan makanan dan minuman, tidak ada satupun yang memberikan rasa aman, tidak ada satupun yang telah menciptakan manusia, tidak ada satupun yang dapat mematikan, tidak ada satupun yang dapat memberikan rezeki, tiada satupun yang dapat mengabulkan do‟a, KECUALI HANYA ALLAH SEMATA, TUNGGAL dan ESA. Maka hatipun tunduk didalam satu keyakinan : Hanya Allah Raja sebenarnya, tiada yang kuasa selain Allah, tiada yang berhak disembah kecuali hanya Allah, tiada yang berhak seruannya untuk benar-benar ditaati kecuali hanya seruan Allah. Maka mulailah bangkit untuk segera mengambil air wudhu… Asyhaduanna Muhammadar Rasulullah Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Nabi Muhammad adalah manusia yang sempurna untuk dijadikan teladan dan ikutan, manusia yang termulia akhlaknya. Beliau adalah Nabi dan Rasul, utusan terakhir dari Sang Pencipta manusia yang paling mengetahui keadaan dan sifat-sifat manusia. Setiap hamba-Nya pasti memperoleh petunjuk yang lurus bila mengikuti petunjuk Muhammad. Maka sempurna sudah keyakinan Lailahaillah setelah diikuti dengan Wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Basuhlah wajah dengan air wudhu yang suci… Hayya ‘alash sholah Marilah menunaikan shalat. Bersiaplah untuk berkomunikasi dengan Dzat Yang Maha Besar, lantunkan ayat-ayat Al-Qur‟an dengan lemah lembut kepada-Nya, gantungkan harapan dan doa dalam sujud yang khusu‟, lupakan pikiran dan lintasan hati kepada selain Allah karena hati dan pikiran senantiasa diketahui isinya oleh Allah Yang Maha Mengetahui, tundukan jiwa dan seluruh tubuh ini sebab ia akan berhadapan langsung dengan Allah Yang Maha Tinggi. Bersihkanlah kedua tangan hingga siku dengan air wudhu… Hayya ‘alal falah Marilah meraih kemenangan. Shalat adalah kemenangan. Maka bermain hingga melupakan shalat adalah kekalahan. Kelalaian berjual beli hingga melupakan shalat adalah kekalahan. Terlena dalam kesibukan
  • 5. kantor hingga melupakan shalat adalah kekalahan. Tenggelam dalam syahwat dan kelezatan dunia hingga melupakan shalat adalah kekalahan. Maka dapat diyakini sekarang: Adalah kekalahan sesuatu yang menyebabkan lalainya seseorang dalam menyembut seruan adzan untuk melaksanakan shalat. Usaplah rambut dan telinga dengan usapan lembut dari air wudhu yang sejuk menyegarkan… Assholatu khoirun minaan naum Shalat itu lebih baik daripada tidur. Maka bangkit berdiri lebih baik daripada duduk, bergerak lebih baik daripada diam, bekerja lebih baik daripada menganggur, berprestasi lebih baik daripada statis, berkarya lebih baik daripada menerima apa yang ada, dan aktif lebih baik daripada pasif. Siramlah kaki dengan air wudhu yang dingin… Allahu Akbar Allah Maha Besar. Ditegaskan kembali, diingatkan kembali, bahwa segala sesuatu selain-Nya adalah kecil. Malaikat yang sayapnya menjulang hingga menutupi Timur dan Barat adalah kecil. Bumi yang seluas pandangan mata adalah kecil. Gunung, air terjun dan samudra adalah kecil. Maka tentu saja hati dan pikiran akan menuju seruan dari Dzat Yang Maha Besar. Berdo‟alah dengan doa setelah wudhu, “Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahulaa syarikalahu wa asyhadu anna muhammadan abduhu warasuluhu, Allahummaj „alni minat tawwabiin waj‟alni minal mutathahhiriin”… Lailaha ilallah Tiada tuhan selain Allah. Maka marilah kita tunaikan shalat tahiyatul masjid, karena seruan adzan telah diakhiri dengan sempurna, sebuah kalimat kuncinya syurga: Lailaha ilallah. Alhamdulillah, panjatkanlah doa dengan tulus, “Allahumma rabba hadzihit da‟wati tammah wassholatil qaaimah aati muhammadanil waasilata wal fadhilah, wassyarofa darajatal aliyatar rafi‟ah, wab‟atsul maqamah mahmudalilladzi wa attah, innaka laa tuflikhul mii‟aad“… Shalat…shalat…shalat…. Marilah kita shalat berjama‟ah… Belajar adalah suatu ketertarikan yang kuat akan suatu ilmu, rasa ingin tahu yang besar, sehingga belajar tidak pernah membuat jenuh akal pikiran dan tidak membuat hati bosan. Seseorang bertanya, “Anda sudah pintar dan menguasai akan ilmu ini, mengapa Anda masih tetap belajar ilmu ini?” Maka dijawab, “Aku masih belajar karena aku ingin mati dalam keadaan menuntut ilmu.” Belajar itu menyenangkan, memberi semangat yang besar kepada hati agar senantiasa bangkit dipagi hari membuka lembaran-lembaran ilmu, menyimak tulisan-tulisan bermutu tinggi, dan mendengar suara-suara kebaikan. Begitu banyak ilmu yang dapat dipelajari, belajar membaca Al-Qur‟an, belajar bahasa Inggris, belajar matematika, belajar biologi, belajar fisika, dan belajar ilmu-ilmu lainnya, adalah suatu amal kebaikan yang semoga dapat mengangkat derajat setiap orang yang mempelajarinya. Maka sahabat, jangan pernah berhenti belajar! Barangkali Anda sekarang sudah bekerja dan mencari uang, namun jangan lupakan belajar. Belajarlah, karena belajar adalah napas kita, ia akan membentuk pikiran dan hati kita sesuai dengan apa yang dipelajari, menambah khasanah pengetahuan, menyingkap tabir yang barangkali belum pernah Anda buka dan diketahui sebelumnya. Subhanallah, marilah kita belajar… www.islambisa.web.id Al-Qur’an Induk Iptek Posted on January 11, 2009 by Hendra Wijaya Al-Qur‟an, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW secara lisan dan berangsur- angsur antara tahun 610 hingga 632 M atau selama kira-kira 22 tahun, dimana pada masa itu umat manusia khususnya orang-orang Mekah dan Madinah masih dalam kegelapan dan buta huruf, telah
  • 6. membuktikan kebenaran wahyunya melalui konsistensinya dan kesesuaiannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang ditemukan umat manusia pada masa jauh setelah Muhammad. Berbagai contoh di bawah ini, menunjukkan bukti-bukti kebenaran wahyu Al-Qur‟an yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW tanpa bisa dibantah. 1. Kemenangan Bizantium. Penggalan berita lain yang disampaikan Al Qur‟an tentang peristiwa masa depan ditemukan dalam ayat pertama Surat Ar Ruum, yang merujuk pada Kekaisaran Bizantium, wilayah timur Kekaisaran Romawi. Dalam ayat-ayat ini, disebutkan bahwa Kekaisaran Bizantium telah mengalami kekalahan besar, tetapi akan segera memperoleh kemenangan. “Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).” (Al Qur‟an, 30:1-4) Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah kekalahan hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem. Kemudian diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang. Padahal, Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali. Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium. Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel. Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan uang untuk membiayai pasukan perang. Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.) Pendek kata, setiap orang menyangka Kekaisaran Bizantium akan runtuh. Tetapi tepat di saat seperti itu, ayat pertama Surat Ar Ruum diturunkan dan mengumumkan bahwa Bizantium akan mendapatkan kemenangan dalam beberapa+tahun lagi. Kemenangan ini tampak sedemikian mustahil sehingga kaum musyrikin Arab menjadikan ayat ini sebagai bahan cemoohan. Mereka berkeyakinan bahwa kemenangan yang diberitakan Al Qur‟an takkan pernah menjadi kenyataan. Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat pertama Surat Ar Ruum tersebut, pada Desember 627 Masehi, perang penentu antara Kekaisaran Bizantium dan Persia terjadi di Nineveh. Dan kali ini, pasukan Bizantium secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia. Beberapa bulan kemudian, bangsa Persia harus membuat perjanjian dengan Bizantium, yang mewajibkan mereka untuk mengembalikan wilayah yang mereka ambil dari Bizantium. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.) Akhirnya, “kemenangan bangsa Romawi” yang diumumkan oleh Allah dalam Al Qur‟an, secara ajaib menjadi kenyataan. Keajaiban lain yang diungkapkan dalam ayat ini adalah pengumuman tentang fakta geografis yang tak dapat ditemukan oleh seorangpun di masa itu. Dalam ayat ketiga Surat Ar Ruum, diberitakan bahwa Romawi telah dikalahkan di daerah paling rendah di bumi ini. Ungkapan “Adnal Ardli” dalam bahasa Arab, diartikan sebagai “tempat yang dekat” dalam banyak terjemahan. Namun ini bukanlah makna harfiah dari kalimat tersebut, tetapi lebih berupa penafsiran atasnya. Kata “Adna” dalam bahasa Arab diambil dari kata “Dani”, yang berarti “rendah” dan “Ardl” yang berarti “bumi”. Karena itu, ungkapan “Adnal Ardli” berarti “tempat paling rendah di bumi”. Yang paling menarik, tahap-tahap penting dalam peperangan antara Kekaisaran Bizantium dan Persia, ketika Bizantium dikalahkan dan kehilangan Jerusalem, benar-benar terjadi di titik paling rendah di bumi. Wilayah yang dimaksudkan ini adalah cekungan Laut Mati, yang terletak di titik pertemuan wilayah yang dimiliki oleh Syria, Palestina, dan Jordania. “Laut Mati”, terletak 395 meter di bawah permukaan laut, adalah daerah paling rendah di bumi. Ini berarti bahwa Bizantium dikalahkan di bagian paling rendah di bumi, persis seperti dikemukakan dalam ayat ini.
  • 7. Hal paling menarik dalam fakta ini adalah bahwa ketinggian Laut Mati hanya mampu diukur dengan teknik pengukuran modern. Sebelumnya, mustahil bagi siapapun untuk mengetahui bahwasannya ini adalah wilayah terendah di permukaan bumi. Namun, dalam Al Qur‟an, daerah ini dinyatakan sebagai titik paling rendah di atas bumi. Demikianlah, ini memberikan bukti bahwa Al Qur‟an adalah wahyu Ilahi. 2. Kebohongan Alkitab secara umum. Website ini dibuat justru untuk mengungkap berbagai jenis kebohongan Alkitab/Bibel sebagaimana dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur‟an berikut ini: “Apakah kamu masih mengharapkan mereka (Yahudi & Kristen) akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar Firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?” (QS. 2:75) “Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang (Yahudi & Kristen) yang menulis Alkitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: „Ini dari Allah‟, untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. 2:79) “Orang-orang (Yahudi & Kristen) yang telah Kami beri Al Kitab mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS. 2:146) “Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya di kala mereka berkata: „Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia‟. Katakanlah: „Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya)?‟ Katakanlah: „Allah-lah (yang menurunkannya)‟, kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Qur‟an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.” (QS. 6:91) Dan lain sebagainya. 3. Kemenangan di Khaibar dan Mekah. Sisi keajaiban lain dari Al Qur‟an adalah ia memberitakan terlebih dahulu sejumlah peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang. Ayat ke-27 dari surat Al Fath, misalnya, memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman bahwa mereka akan menaklukkan Mekah, yang saat itu dikuasai kaum penyembah berhala: “Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rosul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui, dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.” (Al Qur‟an, 48:27) Ketika kita lihat lebih dekat lagi, ayat tersebut terlihat mengumumkan adanya kemenangan lain yang akan terjadi sebelum kemenangan Mekah. Sesungguhnya, sebagaimana dikemukakan dalam ayat tersebut, kaum mukmin terlebih dahulu menaklukkan Benteng Khaibar, yang berada di bawah kendali Yahudi, dan kemudian memasuki Mekah dengan aman. Pemberitaan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan hanyalah salah satu di antara sekian hikmah yang terkandung dalam Al Qur‟an. Ini juga merupakan bukti akan kenyataan bahwa Al Qur‟an adalah kalam Allah, Yang pengetahuan-Nya tak terbatas. 4. Ditemukannya jasad Fir‟aun. “Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu (Fir‟aun) supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” (QS. 10:92) Pada waktu Qur-an disampaikan kepada manusia oleh Nabi Muhammad, semua jenazah Fir‟aun- Fir‟aun yang disangka ada hubungannya dengan Exodus oleh manusia modern terdapat di kuburan-
  • 8. kuburan kuno di lembah raja-raja (Wadi al Muluk) di Thebes, di seberang Nil di kota Luxor. Pada waktu itu manusia tak mengetahui apa-apa tentang adanya kuburan tersebut. Baru pada abad 19 orang menemukannya seperti yang dikatakan oleh Qur-an jenazah Fir‟aunnya Exodus selamat. Pada waktu ini jenazah Fir‟aun Exodus disimpan di Museum Mesir di Cairo di ruang mumia, dan dapat dilihat oleh penziarah. Jadi hakekatnya sangat berbeda dengan legenda yang menertawakan yang dilekatkan kepada Qur-an oleh ahli tafsir Injil, R.P. Couroyer. 5. Madu adalah Obat. “kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. 16:69) Tidak ada seorang pun yang membantah bahwa madu lebah dapat dijadikan obat bagi manusia. Padahal, Al-Qur‟an diturunkan pada abad ke-7 Masehi, dimana orang-orang pada waktu itu, khususnya di Jazirah Arab, masih buta iptek. 6. Air susu binatang, minuman yang lezat. “Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.” (QS. 16:66) Pada waktu itu tidak ada seorang manusia pun di Jazirah Arab yang mengira bahwa air susu ternak dapat diminum oleh manusia, bahkan menyehatkannya. Sekarang, air susu ternak sudah menjadi santapan sehari-hari bagi manusia yang menyukainya. 7. Segala yang hidup di muka bumi diciptakan dari air. “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. 21:30) Pada waktu ayat tersebut diturunkan, tidak ada yang berfikir kalau segala yang hidup itu tercipta dari air. Sekarang, tidak ada seorang pakar pun yang membantah bahwa segala yang hidup itu tercipta dari air. Air adalah materi pokok bagi kehidupan setiap makhluk hidup. 8. Fenomena berpasang-pasangan atas segala sesuatu. Qur-an yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan, juga menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan dengan batas-batas yang tidak ditentukan. “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.” (QS. 36:36) Kita dapat mengadakan hipotesa sebanyak-banyaknya mengenai arti hal-hal yang manusia tidak mengetahui pada zaman Nabi Muhammad. Hal-hal yang manusia tidak mengetahui itu termasuk di dalamnya susunan atau fungsi yang berpasangan baik dalam benda yang paling kecil atau benda yang paling besar, baik dalam benda mati atau dalam benda hidup. Yang penting adalah untuk mengingat pemikiran yang dijelaskan dalam ayat itu secara gamblang dan untuk mengetahui bahwa kita tidak menemukan pertentangan dengan Sains masa ini. Meskipun gagasan tentang “pasangan” umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan “maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut “parité”, menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:
  • 9. “…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.” Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor- meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian “dikirim ke bumi”, persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur‟an diturunkan. (http://www.2think.org/nothingness.html, Henning Genz – Nothingness: The Science of Empty Space, s. 205) 9. Kejadian manusia di dalam rahim. Telor yang sudah dibuahkan dalam “Trompe” turun bersarang di dalam rendahan (cavite) Rahim (uterus). Inilah yang dinamakan “bersarangnya telur.” Qur-an menamakan uterus tempat telor dibuahkan itu Rahim (kata jamaknya Arham). “Dan Kami tetapkan dalam rahim apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.” (QS. 22:5) Menetapnya telur dalam rahim terjadi karena tumbuhnya (villis) yakni perpanjangan telor yang akan mengisap dari dinding rahim, zat yang perlu bagi membesarnya telor, seperti akar tumbuh-tumbuhan masuk dalam tanah. Pertumbuhan semacam ini mengokohkan telor dalam Rahim. Pengetahuan tentang hal ini baru diperoleh manusia pada zaman modern. Pelekatan ini disebutkan dalam Qur-an 5 kali. Mula-mula dua ayat pertama surat 96 ayat 2. “Yang menciptakan manusia dari sesuatu yang melekat.” (QS. 96:2) “Sesuatu yang melekat” adalah terjemahan kata bahasa Arab: „alaq. Ini adalah arti yang pokok. Arti lain adalah “gumpalan darah” yang sering disebutkan dalam terjemahan Qur-an. Ini adalah suatu kekeliruan yang harus kita koreksi. Manusia tidak pernah melewati tahap “gumpalan darah.” Ada lagi terjemahan „alaq dengan “lekatan” (adherence) yang juga merupakan kata yang tidak tepat. Arti pokok yakni “sesuatu yang melekat” sesuai sekali dengan penemuan Sains modern. Ide tentang “sesuatu yang melekat” disebutkan dalam 4 ayat lain yang membicarakan transformasi urut- urutan semenjak tahap “setetes sperma” sampai sempurna. “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dan kabur) maka (ketahuilah) bahwasanya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, (sesuatu yang melekat) kemudian dari segumpal daging yang sempurna keadaannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu.” (QS. 22:5) “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah (sesuatu yang melekat).” (QS. 23:4) “Dialah yang menciptakan kamu dan tanah, kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dan segumpal darah (sesuatu yang melekat).” (QS. 40:67) “Bukankah ia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (kedalam rahim). Kemudian mani itu menjadi segumpal darah (sesuatu yang melekat) lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya.” (QS. 75:37-38) Anggauta tempat “mengandung” itu terjadi, selalu disebutkan dalam Qur-an dengan kata yang berarti uterus. Dan beberapa surat, tempat itu dinamakan “Tempat menetap yang kokoh.” (surat 23 ayat 13 yang pernah kita sebutkan dan surat 77 ayat 21.18) PERKEMBANGAN EMBRIYO DIDALAM PERANAKAN Hal-hal yang disebutkan oleh Qur-an sesuai dengan apa yang diketahui manusia tentang tahap-tahap perkembangan embryo dan tidak mengandung hal-hal yang dapat dikritik oleh Sains modern.
  • 10. Setelah “sesuatu yang melekat,” yaitu kata-kata yang telah kita lihat kebenarannya, Qur-an mengatakan bahwa embriyo melalui tahap: daging (seperti daging yang dikunyah), kemudian nampaklah tulang yang diselubungi dengan daging (diterangkan dengan kata lain yang berarti daging segar). “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan sesuatu yang melekat dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging, kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS. 23:14) Daging (seperti yang dikunyah) adalah terjemahan kata bahasa Arab mudlghah; daging (seperti daging segar) adalah terjemahan lahm Perbedaan perlu digaris bawahi, embriyo pada permulaannya merupakan benda yang nampak kepada mata biasa (tanpa alat), dalam tahap tertentu daripada perkembangannya, sebagai daging dikunyah. Sistem tulang, berkembang pada benda tersebut dalam yang dinamakan “mesenhyme.” Tulang yang sudah terbentuk dibungkus dengan otot-otot, inilah yang dimaksudkan dengan “lahm. ” Dalam perkembangan embriyo, ada beberapa bagian yang muncul, yang tidak seimbang proporsinya dengan yang akan menjadi manusia nanti, sedang bagian-bagian lain tetap seimbang. Bukankah arti kata bahasa Arab “mukhallaq” yang berarti “dibentuk dengan proporsi seimbang” dan dipakai dalam ayat 5 surat 22, disebutkan untuk menunjukkan fenomena ini? Qur-an juga menyebutkan munculnya pancaindera dan hati (perasaan, af-idah). “Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ke dalam tubuhnya roh (ciptaan)-Nya, dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati.” (QS. 32:9) Qur-an juga menyebutkan terbentuknya seks: “Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dan air mani apabila dipancarkan.” (QS. 53:45-46) Terbentuknya seks juga disebutkan dalam surat 35 ayat 11 dan surat 75 ayat 39. Semua pernyataan-pernyataan Qur-an harus dibandingkan dengan hasil-hasil Sains modern; persesuaian di antara kedua hal tersebut sangat jelas. Tetapi juga sangat perlu untuk membandingkannya dengan kepercayaan-kepercayaan umum yang tersiar pada waktu Qur-an, agar kita mengetahui bahwa manusia pada waktu itu tidak mempunyai konsepsi seperti yang diuraikan oleh Qur-an mengenai problema- problema tertentu. Mereka itu tidak dapat menafsirkan Qur-an seperti yang kita lakukan sekarang setelah hasil Sains modern membantu kita. Sesungguhnya hanya baru pada abad XIX, manusia mempunyai pandangan yang jelas tentang hal-hal tersebut. Selama abad pertengahan mitos dan spekulasi tanpa dasar merupakan sumber daripada doktrin yang bermacam-macam, yang tetap dianut orang setelah abad pertengahan selesai. Banyak orang tidak tahu bahwa tahap fundamental dalam sejarah embryologi adalah pernyataan Harvey pada th. 1651 bahwa: “Semua yang hidup itu berasal dari telor.” Juga banyak orang tidak tahu bahwa embriyo itu terbentuk sedikit demi sedikit, sebagian demi sebagian. Tetapi pada waktu ilmu pengetahuan baru telah mendapat bantuan dari penemuan baru yaitu mikroskop untuk menyelidiki soal-soal kita ini, masih terdapat banyak orang yang membicarakan peran telur spermatozoide. Seorang naturalis, yaitu Buffon termasuk golongan ovist (yaitu golongan yang menganut teori pengkotakan). Bonnet salah seorang penganut teori tersebut mengatakan bahwa telor Hawa, ibu dari jenis manusia, mengandung segala bibit jenis manusia, yang disimpan dalam pengkotakan, yang satu didalam yang lainnya. Hipotesa semacam ini masih diterima orang pada abad XVIII. Lebih seribu tahun sebelum zaman tersebut, di mana doktrin-doktrin khayalan masih mendapat pengikut, manusia sudah diberi Qur-an oleh Tuhan. Pernyataan-pernyataan Qur-an mengenai reproduksi manusia menjelaskan hal-hal yang pokok dengan istilah-istilah sederhana yang manusia memerlukan berabad-abad untuk menemukannya. 10. Karakter binatang yang hidup berkelompok. “Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam al Kitab, kemudian kepada Tuhan merekalah, mereka dihimpunkan.” (QS. 6:38)
  • 11. Beberapa hal dalam ayat tersebut harus kita beri komentar. Pertama-tarna: nasib binatang-binatang sesudah mati perlu disebutkan. Dalam hal ini nampaknya Qur-an tidak mengandung sesuatu doktrin. Kemudian soal taqdir secara umum, yang kelihatannya menjadi persoalan di sini, dapat difahami sebagai taqdir mutlak atau taqdir relatif, terbatas pada struktur atau organisasi fungsional yang mengkondisikan tindakan (behaviour). Binatang bereaksi kepada fakta luar yang bermacam-macam sesuai dengan kondisi-kondisi tertentu. Menurut Blachere, seorang ahli tafsir kuno seperti Al Razi berpendapat bahwa ayat ini hanya menunjukkan tindakan-tindakan instinktif yang dilakukan oleh binatang untuk memuji Tuhan. Syekh si Baubekeur “Hamzah” (Sayid Abubakar Hamzah, seorang ulama Maroko) dalam tafsirnya menulis: “Naluri yang mendorong makhluk-makhluk untuk berkelompok dan berreproduksi, untuk hidup bermasyarakat yang menghendaki agar pekerjaan tiap-tiap anggauta dapat berfaedah untuk seluruh kelompok.” Cara hidup binatang-binatang itu pada beberapa puluh tahun terakhir telah dipelajari secara teliti dan kita menjadi yakin akan adanya masyarakat-masyarakat binatang. Sudah terang bahwa hasil pekerjaan kolektif telah dapat meyakinkan orang tentang perlunya organisasi kemasyarakatan. Tetapi penemuan tentang mekanisme organisasi beberapa macam binatang baru terjadi dalam waktu yang akhir- akhir ini. Kasus yang paling banyak diselidiki dan diketahui adalah kasus lebah. Nama Von Frisch dikaitkan orang dengan penyelidikan tersebut. Pada tahun 1973 Von Frisch, Lorenz dan Tinbergenmendapat hadiah Nobel karena penyelidikan mereka. 11. Peredaran benda-benda angkasa dalam garis edarnya. Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur‟an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu. “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Qur‟an, 21:33) Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu: “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur‟an, 36:38) Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur‟an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana. Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Qur‟an sebagai berikut: “Demi langit yang mempunyai jalan-jalan.” (Al Qur‟an, 51:7) Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah “berenang” sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya. Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan. Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Qur‟an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan
  • 12. secara ilmiah bahwa ruang angkasa “dipenuhi lintasan dan garis edar” sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Qur‟an yang diturunkan pada saat itu: karena Al Qur‟an adalah firman Allah. 12. Gugusan bintang atau galaksi. “Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang (galaksi) dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.” (QS. 25:61) Dalam alam semesta ini terdapat milyaran galaksi. Di antara galaksi-galaksi itu adalah: - Galaksi Bima Sakti (tata surya kita ini terdapat di dalamnya). - Galaksi Magellan (berjarak kira-kira 150.000 tahun cahaya dari Bima Sakti). - Galaksi Andromeda (lebih jauh sedikit dari Magellan, dengan jarak kira-kira 2.000.000 tahun cahaya). 13. Gerak semu matahari. “Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya.” (QS. 55:17) Dua tempat terbit matahari dan dua tempat terbenamnya ialah tempat dan terbenam matahari di waktu musim panas dan di musim dingin. Gerak semu matahari ke utara-selatan menyebabkan beberapa musim tertentu di suatu negara tertentu. 14. Planet dalam langit terdekat. Dalam suatu ayat terdapat kata “Kawakib” yang menurut pengetahuan modern hanya dapat diartikan “planet”. “Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang terdekat dengan hiasan yaitu planet-planet.” (QS. 37:6) Kalimat Qur-an: “Langit yang terdekat” dapatkah diartikan sebagai sistem matahari? Kita mengetahui bahwa tak terdapat di antara benda-benda samawi yang terdekat kepada kita selain planet. Matahari adalah bintang satu-satunya dalam sistem ini yang pakai nama. Orang tak dapat mengerti, benda samawi apa gerangan yang dimaksudkan dalam ayat tersebut, jika bukan planet. Rasanya sudah benar jika kita terjemahkan “Kawakib” dengan “planet;” dan ini berarti bahwa Qur-an menyebutkan adanya “planet” menurut definisi modern. 15. Mengembangnya alam semesta. Dalam Al Qur‟an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini: “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (Al Qur‟an, 51:47) Kata “langit”, sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur‟an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur‟an dikatakan bahwa alam semesta “mengalami perluasan atau mengembang”. Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini. Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”. Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang. Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus “mengembang”. Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus
  • 13. mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al Qur‟an pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini dikarenakan Al Qur‟an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta. 16. Bentuk bulat planet bumi. “Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam…” (Al Qur‟an, 39:5) Dalam Al Qur‟an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta sungguh sangat penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai “menutupkan” dalam ayat di atas adalah “takwir”. Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala. Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam Al Qur‟an, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat. Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di masa itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar, dan semua perhitungan serta penjelasan ilmiah didasarkan pada keyakinan ini. Sebaliknya, ayat-ayat Al Qur‟an berisi informasi yang hanya mampu kita pahami dalam satu abad terakhir. Oleh karena Al Qur‟an adalah firman Allah, maka tidak mengherankan jika kata-kata yang tepat digunakan dalam ayat-ayatnya ketika menjelaskan jagat raya. Rasanya tidak mungkin Allah menyebutkan secara vulgar bahwa bentuk bumi adalah bulat, karena ini akan bertentangan dengan keyakinan manusia pada waktu itu. Lebih jauh, Allah menyuruh manusia untuk berfikir dan memahami segala ciptaan-Nya yang tak terbatas luasnya ini. 17. Lautan yang tidak bercampur satu sama lain. Salah satu di antara sekian sifat lautan yang baru-baru ini ditemukan adalah berkaitan dengan ayat Al Quran sebagai berikut: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui oleh masing-masing … Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” (Al Qur‟an, 55:19-20,22) Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain ini telah ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya fisika yang dinamakan “tegangan permukaan”, air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-93.) Dari keduanya, dapat digali berbagai kekayaan alam khususnya mutiara dan marjan. Sisi menarik dari hal ini adalah bahwa pada masa ketika manusia tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai fisika, tegangan permukaan, ataupun ilmu kelautan, hal ini dinyatakan dalam Al Qur?an. Suatu fenomena lain yang sering kita dapatkan adalah bahwa air lautan yang asin, dengan air sungai- sungai besar yang tawar tidak bercampur seketika. Orang mengira bahwa Qur-an membicarakan sungai Euphrat dan Tigris yang setelah bertemu dalam muara, kedua sungai itu membentuk semacam lautan yang panjangnya lebih dari 150 km, dan dinamakan Syath al Arab. Di dalam teluk pengaruh pasang surutnya air menimbulkan suatu fenomena yang bermanfaat yaitu masuknya air tawar ke dalam tanah sehingga menjamin irigasi yang memuaskan. Untuk memahami teks ayat, kita harus ingat bahwa lautan adalah terjemahan kata bahasa Arab “Bahr” yang berarti sekelompok air yang besar, sehingga kata itu dapat dipakai untuk menunjukkan lautan atau sungai yang besar seperti Nil, Tigris dan Euphrat. Dua ayat yang memuat fenomena tersebut adalah sebagai berikut: “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (QS. 25:53)
  • 14. “Dan tidak sama (antara) dua laut. Yang ini tawar segar sedap diminum, dan yang ini asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya.” (QS. 35:12) Selain menunjukkan fakta yang pokok, ayat-ayat tersebut menyebutkan kekayaan-kekayaan yang dikeluarkan dari air tawar dan air asin yaitu ikan-ikan dan hiasan badan: batu-batu perhiasan dan mutiara. Mengenai fenomena tidak campurnya air sungai dengan air laut di muara-muara hal tersebut tidak khusus untuk Tigris dan Euphrat yang memang tidak disebutkan namanya dalam ayat walaupun ahli-ahli tafsir mengira bahwa dua sungai besar itulah yang dimaksudkan. Sungai-sungai besar yang menuang ke laut seperti Missisippi dan Yang Tse menunjukkan keistimewaan yang sama; campurnya kedua macan air itu tidak terlaksana seketika tetapi memerlukan waktu. 18. Kegelapan dan gelombang di dasar lautan. “Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.” (Al Qur‟an, 24:40) Keadaan umum tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans: Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. (Elder, Danny; and John Pernetta, 1991, Oceans, London, Mitchell Beazley Publishers, s. 27) Kini, kita telah mengetahui tentang keadaan umum lautan tersebut, ciri-ciri makhluk hidup yang ada di dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas permukaan dan kedalamannya. Kapal selam dan perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi ini. Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra yang dalam nan gelap, seperti pada kedalaman 200 meter. Karena alasan inilah, para ilmuwan hanya baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci tersebut tentang kelautan. Namun, pernyataan “gelap gulita di lautan yang dalam” digunakan dalam surat An Nuur 1400 tahun lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Al Quran, sebab infomasi ini dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman samudra. Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An Nuur “Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan?” mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban Al Quran yang lain. Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang “terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda.” Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air di atasnya. Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat- tempat tertentu. (Gross, M. Grant; 1993, Oceanography, a View of Earth, 6. edition, Englewood Cliffs, Prentice-Hall Inc., s. 205) Pernyataan-pernyataan dalam Al Qur‟an benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi, dalam surat An Nuur, Allah mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman samudra. Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa Al Qur‟an adalah kalam Allah. 19. Manfaat sidik jari. Saat dikatakan dalam Al Qur‟an bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik jari manusia secara khusus ditekankan:
  • 15. “Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung jari-jarinya dengan sempurna.” (Al Qur‟an, 75:3-4) Penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat khusus. Ini dikarenakan sidik jari setiap orang adalah khas bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki serangkaian sidik jari yang unik dan berbeda dari orang lain. Itulah mengapa sidik jari dipakai sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan untuk tujuan ini di seluruh penjuru dunia. Akan tetapi, yang penting adalah bahwa keunikan sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad ke-19. Sebelumnya, orang menghargai sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus. Namun dalam Al Qur‟an, Allah merujuk kepada sidik jari, yang sedikitpun tak menarik perhatian orang waktu itu, dan mengarahkan perhatian kita pada arti penting sidik jari, yang baru mampu dipahami di zaman sekarang. 20. Jenis kelamin bayi. Hingga baru-baru ini, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel-sel ibu. Atau setidaknya, dipercaya bahwa jenis kelamin ini ditentukan secara bersama oleh sel-sel lelaki dan perempuan. Namun kita diberitahu informasi yang berbeda dalam Al Qur‟an, yang menyatakan bahwa jenis kelamin laki-laki atau perempuan diciptakan “dari air mani apabila dipancarkan”. “Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.” (Al Qur‟an, 53:45-46) Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al Qur‟an ini. Kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini. Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut “XY” pada pria, dan “XX” pada wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan. Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria. Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita. Tak satu pun informasi ini dapat diketahui hingga ditemukannya ilmu genetika pada abad ke-20. Bahkan di banyak masyarakat, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh pihak wanita. Inilah mengapa kaum wanita dipersalahkan ketika mereka melahirkan bayi perempuan. Namun, tiga belas abad sebelum penemuan gen manusia, Al Qur‟an telah mengungkapkan informasi yang menghapuskan keyakinan takhayul ini, dan menyatakan bahwa wanita bukanlah penentu jenis kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria. 21. Manusia tercipta dari setitik sperma. Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu. Sperma-sperma melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan membolehkan masuk satu sperma. Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-Qur‟an : “Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?” (Al Qur‟an, 75:36-37)
  • 16. Seperti yang telah kita amati, Al-Qur‟an memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya. Bahwa tekanan khusus dalam pernyataan ini mengumumkan suatu fakta yang baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern itu merupakan bukti bahwa pernyataan tersebut berasal dari Ilahi. 22. Bagian otak yang mengendalikan gerak kita. “Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.” (Al Qur‟an, 96:15-16) Ungkapan “ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka” dalam ayat di atas sungguh menarik. Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun belakangan mengungkapkan bahwa bagian prefrontal, yang bertugas mengatur fungsi-fungsi khusus otak, terletak pada bagian depan tulang tengkorak. Para ilmuwan hanya mampu menemukan fungsi bagian ini selama kurun waktu 60 tahun terakhir, sedangkan Al Qur‟an telah menyebutkannya 1400 tahun lalu. Jika kita lihat bagian dalam tulang tengkorak, di bagian depan kepala, akan kita temukan daerah frontal cerebrum (otak besar). Buku berjudul Essentials of Anatomy and Physiology, yang berisi temuan-temuan terakhir hasil penelitian tentang fungsi bagian ini, menyatakan: Dorongan dan hasrat untuk merencanakan dan memulai gerakan terjadi di bagian depan lobi frontal, dan bagian prefrontal. Ini adalah daerah korteks asosiasi… (Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211; Noback, Charles R.; N. L. Strominger; and R. J. Demarest, 1991, The Human Nervous System, Introduction and Review, 4. edition, Philadelphia, Lea & Febiger , s. 410-411) Buku tersebut juga mengatakan: Berkaitan dengan keterlibatannya dalam membangkitkan dorongan, daerah prefrontal juga diyakini sebagai pusat fungsional bagi perilaku menyerang… (Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211) Jadi, daerah cerebrum ini juga bertugas merencanakan, memberi dorongan, dan memulai perilaku baik dan buruk, dan bertanggung jawab atas perkataan benar dan dusta. Jelas bahwa ungkapan “ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka” benar-benar merujuk pada penjelasan di atas. Fakta yang hanya dapat diketahui para ilmuwan selama 60 tahun terakhir ini, telah dinyatakan Allah dalam Al Qur‟an sejak dulu. 23. Air susu ibu dalam 2 tahun. Air susu ibu adalah suatu campuran ciptaan Allah yang luar biasa dan tak tertandingi sebagai sumber makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir, dan sebagai zat yang meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap penyakit. Bahkan makanan bayi yang dibuat dengan teknologi masa kini tak mampu menggantikan sumber makanan yang menakjubkan ini. Setiap hari ditemukan satu manfaat baru air susu ibu bagi bayi. Salah satu fakta yang ditemukan ilmu pengetahuan tentang air susu ibu adalah bahwa menyusui bayi selama dua tahun setelah kelahiran sungguh amat bermanfaat. (Rex D. Russell, Design in Infant Nutrition, http:// www. icr.org/pubs/imp- 259.htm) Allah memberitahu kita informasi penting ini sekitar 14 abad yang lalu, yang hanya diketahui melalui ilmu pengetahuan baru-baru ini, dalam ayat-Nya “…menyapihnya dalam dua tahun…”. “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Al Qur‟an, 31:14) 24. Reproduksi tumbuh-tumbuhan. “Yang telah menjadikan bagimu sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan- jalan dan menurunkan dari langit air hujan, maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dan tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.” (QS. 20:53)
  • 17. “Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (QS. 15:22) “…Dan menjadikan padanya (bumi) semua buah-buahan berpasang-pasangan…” (QS. 13:3) Kita mengetahui bahwa “buah” adalah hasil proses reproduksi daripada tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi yang mempunyai organisasi (susunan anggauta) yang lengkap dan sangat kompleks. Tahap sebelum menjadi buah adalah bunga dengan anggauta jantan (etamine) dan betina (ovules). Ovul ini setelah menerima “pollen” menghasilkan buah, dan buah itu sesudah matang menghasilkan biji. Tiap- tiap buah mengandung arti tentang adanya anggauta jantan dan anggota betina. Inilah yang dimaksudkan oleh ayat tersebut di atas. Tetapi kita harus ingat bahwa dalam beberapa pohon, buah dapat dihasilkan oleh bunga yang tidak dikawin seperti pisang, beberapa macam ananas, tin (fique), orange dan buah anggur. Buah tersebut tidak berasal dari pohon yang mempunyai jenis seks. Selesainya reproduksi terjadi dengan proses tumbuhnya biji, setelah terbukanya tutup luar (yang mungkin juga terpadat dalam biji). Terbukanya tutup luar itu memungkinkan keluarnya akar yang akan menyerap makanan dari tanah. Makanan itu perlu untuk tumbuh-tumbuhan yang lambat pertumbuhannya, yaitu untuk berkembang dan menghasilkan individu baru. Suatu ayat memberi isyarat kepada pembenihan ini. “Sesungguhnya Allah membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan…” (QS. 6:95) 25. Reproduksi binatang. “Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani, apabila dipancarkan.” (QS. 53:45-46) Ayat di atas berlaku umum, tidak saja bagi reproduksi manusia, tetapi juga berlaku bagi reproduksi binatang. “Pasangan” adalah kata-kata yang sama yang kita dapatkan dalam ayat-ayat yang membicarakan reproduksi tumbuh-tumbuhan. Di sini soal sex ditegaskan. Perincian yang sangat mengagumkan adalah gambaran yang tepat tentang beberapa tetes zat cair (sperma) yang diperlukan untuk reproduksi. 26. Menembus ruang angkasa dan kedalaman perut bumi. Al-Qur‟an memberi isyarat kepada manusia untuk menjelajahi ruang angkasa dan perut bumi yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia pada waktu ayat ini diturunkan. “Hai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, dan kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. (QS. 55:33) Manusia, dengan kecerdasan dan keterampilannya, telah berhasil mendaratkan dua orang awak pesawat apollo 11 ke bulan dan membuat stasiun ruang angkasa, dan banyak menerjunkan pekerja tambang ke dalam perut bumi hingga kedalaman beberapa kilometer. Dan lain sebagainya. TANTANGAN ALLAH SWT KEPADA ORANG-ORANG KAFIR (KHUSUSNYA ATHEIS): Allah SWT menantang orang-orang kafir untuk mengembalikan nyawa manusia ketika dicabut: “Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu, tetapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah), kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?” (QS. 56:83-87) PEKERJAAN RUMAH BAGI AHLI-AHLI RUANG ANGKASA: Secara gamblang, Allah SWT menyebutkan keberadaan makhluk-makhluk melata di ruang angkasa:
  • 18. “Diantara tanda-tanda (kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Mahakuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.” (QS. 42:29) Al-Qur’an Mengoreksi Bibel Soal Qurban (Menjawab Hujatan Penginjil) Posted on November 6, 2011 by Hendra Wijaya SAAT-SAAT Hari Raya Qurban (Idul Adha), para penginjil getol menyerang syariat qurban. Seorang penginjil yang mengaku bernama Kalangi menulis artikel berjudul “Syariat Qurban Di Hari Raya Haji, Kini Perlu Dipertanyakan Muslim” di website http://www.###ring-islam.org. Kalangi menuding umat Islam salah kaprah merayakan hari Idul Qurban karena konsep qurban dalam Al- Qur‟an tidak jelas, sedangkan konsep Alkitab (Bibel) sangat jelas dan rasional. Demikian kutipannya: “Adakah dikatakan di dalam Alkitab dan Al-Qur‟an bahwa Ismael itu anak pengorbanan? Banyak Muslim belum tahu, bahwa jawabannya adalah tidak ada! Alkitab menegaskan anak itu adalah Ishak, Ishak, dan tak lain daripada Ishak! Sebaliknya Qur‟an ragu-ragu, dan hanya berkata dalam kekaburan bahwa anak itu adalah “anak” Ibrahim. Kisah Ishak sebagai anak-pengorbanan telah tertulis di Kitab Taurat 2600 tahun sebelum Muhammad dilahirkan. Semua nabi-nabi Tuhan tahu bahwa Ishak itulah anak-yang ingin dikurbankan, tak ada ceritanya sama sekali tentang Ismail yang “punah” dari sejarah.” Kemudian Penginjil Kalangi mengutip Al-Qur‟an surat Ash-Shaffat 100-109 yang menjelaskan asal-usul qurban. Menurut Kalangi, ayat-ayat Al-Qur‟an tersebut sama sekali tidak menyebutkan bahwa anak Nabi Ibrahim yang akan dikurbankan adalah Ismail, demikian kutipannya: “Apa yang dapat Anda lihat? Benar, tak ada muncul nama “Ismail” di situ sebagai anak sembelihan. Kosong! Dan di manapun di Qur‟an, nama anak-pengurbanan itu dikosongkan oleh Muhammad. Yang ada disebut cuma “sang anak”. Tentu hal semacam ini bukan hal yang kebetulan, melainkan dengan sengaja atau terpaksa.” Kesimpulan Penginjil Kalangi itu seratus persen salah, akibat mengutip Al-Qur‟an surat Ash-Shaffat tak utuh, hanya sampai ayat ke-109. Seharusnya, jika mengkaji secara benar dan fair, dia harus mengutip utuh hingga ayat 112. Bila dibaca utuh ayat 100-112, terutama dengan pemahaman kaidah bahasa yang benar, maka akan terasa betapa indahnya sastra Al-Qur‟an dalam mengisahkan keteguhan Nabiyullah Ibrahim dan putranya Nabi Ismail. Keteguhan iman dua orang nabi ayah dan anak yang diabadikan dalam syariat Idul Qurban. Bacalah dengan teliti ayat 99-111, dikisahkan tentang tahapan ujian Allah kepada Ibrahim untuk menyembelih anak kandung yang shalih. Singkat kata, karena keikhlasan, kesabaran dan kepatuhan Ibrahim kepada Allah sudah teruji, maka ketika hendak disembelih, Allah menggantikannya dengan seekor sembelihan (kambing) yang besar (bi dzibhin „adhim). Memang, dalam kisah penyembelihan itu sama sekali tidak disebutkan secara tekstual siapa nama anak shalih yang hendak dikurbankan Nabi Ibrahim. Tapi jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa anak yang disembelih itu bukan Nabi Ismail. Semakin keliru pula kesimpulan Penginjil Kalangi bila dari ayat- ayat ini disimpulkan bahwa anak Ibrahim yang hendak dikurbankan adalah Ishaq. Bukankah dalam ayat- ayat tersebut juga tidak terdapat nama Ishaq? Setelah membaca ayat 100-111 yang mengisahkan kronologis pengurbanan, teruskan membaca hingga ayat 112. Setelah proses pengorbanan selesai dilakukan Nabi Ibrahim, surat Ash-Shaffat 112 memberitakan kelahiran Nabi Ishaq. “Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishaq seorang Nabi yang termasuk orang-orang yang saleh” (Qs As-Shaffat 112). Jika Nabi Ishaq lahir setelah terjadinya peristiwa penyembelihan, maka dapat disimpulkan secara otomatis anak shalih yang hendak dikurbankan Ibrahim itu pastilah Nabi Ismail. Mustahil Nabi Ibrahim mengorbankan Ishaq, karena saat prosesi qurban dilakukan, Ishaq belum lahir.
  • 19. Kesimpulan ini semakin jelas bila dibaca dalam nas Al-Qur‟an dalam bahasa aslinya: “wa basy-syarnaahu bi ishaaqa nabiyyan minas-shalihin.” Huruf “wawu” dalam kata “wa basy-syarnaahu” (Dan Kami beri dia kabar gembira), dalam ilmu nahwu disebut wawu „athaf littartiibi bil-ittishaal, yaitu huruf wawu penghubung (conjunction) antara dua kalimat yang menunjukkan urutan kronologis dua peristiwa yang terjadi secara berurutan. Sebuah hadits riwayat dari Al-Hakim dalam Al-Manaqib meneguhkan kesimpulan ini. Rasulullah SAW bersabda: “Aku adalah keturunan dari dua orang bapak yang hampir disembelih” (ana ibnu adz- dzabiihain). Dalam silsilah Rasulullah, dua orang yang hampir disembelih itu antara lain: pertama, Nabi Ismail yang hampir disembelih ayahandanya, Nabi Ibrahim. Kedua, Abdullah, ayahanda Nabi yang hampir disembelih karena adar jahiliyah. Disebutkan dalam sejarah bahwa Abdul Muthalib, kakek Rasulullah, pernah bernazar kalau diberi karunia 10 anak laki-laki maka akan menyembelih satu sebagai qurban. Lalu jatuhlah undian kepada Abdullah, ayah Rasulullah. Mendengar itu kaum Quraisy melarangnya agar tidak diikuti generasi setelah mereka, akhirnya Abdul Muthalib sepakat untuk menebusnya dengan 100 ekor onta. Karena dua kisah inilah, maka suatu hari seorang Baduy memanggil Rasulullah SAW, “Hai anak dua orang sembelihan” beliau hanya tersenyum. Dua orang sembelihan itu adalah Ismail dan Abdullah bin Abdul Muthalib. KISAH QURBAN DALAM BIBEL TERBALIK-BALIK Setelah puas menghina Al-Qur‟an salah kaprah dan tidak jelas dalam kisah Qurban, Penginjil Kalangi memuji-muji Bibel sebagai kitab yang rasional dalam kisah qurban. Menurutnya, Bibel secara tegas, jelas dan tidak ragu-ragu menyatakan dalam Kitab Kejadian 22:1-19 bahwa anak Abraham (Ibrahim) yang hendak dikurbankan adalah Ishak, bukan Ismael. Kalangi menulis: “Kita telah menyaksikan di atas betapa buruk dan rancunya „wahyu‟ Allah SWT (Al-Qur‟an, pen.) ketika Ia harus mewahyu-ulang apa-apa yang telah diturunkan dengan segenap otoritas kedalam Taurat Musa, seperti yang termaktub dalam Alkitab 2600 tahun sebelumnya. Simaklah Kitab Kejadian 22: 1-19. Tampak betapa lancar, utuh, logis dan penuh otoritasnya pasal tersebut sebagai buah Firman, ketimbang ayat-ayat Quran yang berantakan dalam kisah “korban sembelihan.” Baiklah, mari kita baca ayat-ayat Bibel tersebut dibaca dengan teliti. Pada ayat 22:2 tertulis sebagai berikut: “Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Kejadian 22:2). Atas dasar ayat inilah umat Kristen mengklaim bahwa anak yang hendak dikorbankan Abraham adalah Ishak, bukan Ismael. Benarkah kesimpulan ini? Mari kita kritisi! Nama Ishak dalam Kejadian 22:2 yang disebut sebagai “anak tunggal Abraham” itu patut dipertanyakan. Karena fakta-fakta dalam Bibel menyebutkan bahwa Ismael dalam Alkitab berusia lebih tua 14 tahun dibandingkan adiknya, Ishak. Karena Ismael dilahirkan ketika Abraham berusia 86 tahun (Kej 16:16) dan Ishak dilahirkan ketika Abraham berusia 100 tahun (Kej 21:5).
  • 20. Secara otomatis, Ismael pernah jadi anak tunggal Abraham selama 14 tahun. Sedangkan Ishak tidak pernah jadi anak tunggal Abraham, karena sampai akhir hayat Abraham, Ismael dan Ishak sama-sama masih hidup. Buktinya, mereka berdua bersama-sama menguburkan Abraham ke pemakamannya di gua Makhpela di padang Efron bin Zohar (Kej. 25:9). Jika faktanya Ismael pernah jadi anak tunggal Abraham selama 14 tahun, sedangkan Ishak tidak pernah menjadi anak tunggal Abraham, kenapa ada ayat yang menyebut Ishak sebagai anak tunggal Abraham? Jika Penginjil Kalangi ingin memaksakan pendapatnya bahwa anak tunggal Abraham yang hendak dikurbankan adalah Ishak, maka Bibel harus direvisi. Nama Ismail dalam Kej 16:16 harus diganti menjadi Ishak, kemudian nama Ishak dalam Kej 25:9 harus diganti dengan Ismael. Dengan demikian, tepatlah sebutan bahwa Ismael adalah “anak tunggal Abraham.” Tentunya, harus diikuti dengan revisi banyak ayat menyangkut tukar guling nama Ismael dan Ishak. Untuk menutupi kekeliruan ayat tersebut, Kalangi ngotot menyatakan Ishak sebagai anak tunggal Abraham karena Ismael bukan anak sah Abraham, tapi anak rekayasa. Kalangi menulis sbb: “Di mata Tuhan, Ia sendiri malahan menetapkan Ishak sebagai anak tunggal, artinya satu-satunya anak Abraham yang sejati!… Maka di hadapan Allah, Ismail bukanlah betul-betul keturunan Abraham yang hakiki, melainkan seorang “anak-rekayasa” kedagingan hasil akal-akalan Sara.” Pernyataan ini justru menambah ruwet masalah teologi kristiani. Soal status anak tunggal belum selesai, malah ditambah dengan masalah baru tuduhan keji terhadap Siti Sarah sebagai wanita licik yang pandai main rekayasa dan akal-akalan. Secara tidak langsung pernyataan itu juga melecehkan Abraham sebagai suami tidak cerdas yang mudah diakal-akali istrinya. Berdasarkan Bibel sendiri, tidak benar tuduhan penginjil bahwa Ismael adalah anak rekayasa yang tidak sah sebagai anak tunggal Abraham. Kitab Kejadian 16:1-4 mengakui bahwa Ismael lahir dari pernikahan resmi/sah antara Abraham dan Hagar atas restu istri pertamanya, Sara. Selain itu tak ada satu ayat pun dalam Bibel yang menyebut Ismael sebagai anak rekayasa yang tidak sah. Faktanya, Bibel sama sekali tidak membeda-bedakan antara Ismail dan Ishak, keduanya sama-sama diakui sebagai putra sah Nabi Ibrahim. “Anak-anak Abraham ialah Ishak dan Ismael” (I Tawarikh 1:28). Bila penginjil menuduh Ismael sebagai anak rekayasa dan anak yang tidak sah dari Nabi Ibrahim, otomatis mereka menghina Ibrahim sebagai nabi yang pernah mengalami kecelakaan iman sehingga menurunkan anak rekayasa yang tidak sah. Al-Qur‟an membersihkan Nabiyullah Ibrahim dari tuduhan keji penginjil ini, dengan menggaransi Ibrahim sebagai nabi yang shalih (Al-‟Ankabut 27) yang bergelar “Khalilullah” (kesayangan Allah) dalam An-Nisa‟ 125. Betapa hebatnya konsep Al-Qur‟an! [A. Ahmad Hizbullah MAG/Suara Islam] Disalin dari voa-islam.com tanggal akses 6 november 2011, pukul 8:00 wita Asbabun Nuzul : Surah Al-Baqarah : 221 Posted on May 21, 2011 by Hendra Wijaya Surat Al-Baqarah ayat 221 diturunkan di Madinah, ayat ini berhubungan dengan sahabat Nabi yang bernama Abdullah Ibn Ruwah r.a. Abdullah adalah seorang penyair terkenal yastrib yang sangat pandai dan cerdas mengubah syair-syair, beliau semakin berfikir ketika melihat bulan dan matahari terbit dan tenggelam, siapa gerangan yang mengatur semua ini, pasti ada sesuatu Dzat yang telah mengatur peredaraan ini. Pencarian Tuhan yang hakiki bagi Abdullah Ibn Ruwah r.a tidak pantang menyerah, beliaupun sempat menanyakan konsep ketuhanan pada para pengikut nabi musa, yakni orang-orang yahudi, tetapi nampaknya mereka telah melakukan pendistorsian terhadap ajaran nabi Musa. Akhirnya Abdullah Ibn Ruwah r.a mendengar bahwa ada seorang Nabi baru akan muncul, Nabi ini akan mengajak manusia untuk menyembah Allah, dan meninggalkan sesembahan berhala-berhala yang tidak bisa mendengar dan melihat. Oleh karena itu Abdullah Ibn Ruwah r.a sangat antusias untuk bertemu sang Nabi. Beliapun ikut rombogan kafilah ke Makkah hanya untuk mengetahui dan mengenal lebih dekat lagi
  • 21. dengan Rasul Muhammad SAW. Abdullah Ibn Ruwah r.a adalah salah seorang dari 12 orang yang melakukan baiat dengan Rasullulah dia Aqabah (Terjadi pada tahun 621M) [1] Abdullah Ibn Ruwah r.a juga ikut dalam baiat Aqabah ke dua pada tahun 622M. Jumlah orang yang berbaiat adalah 73 laki-laki dan 2 perempuan, termasuk Abdullah Ibn Ruwah r.a.[2] Ketika Rasul sedang duduk dimasji Abdullah Ibn Ruwah r.a datang dengan wajah sedih, rasul merasakan ada yang tidak beres dengan Abdullah, oleh karena itu Rasul menanyakan keadaannya, Abdullah Ibn Ruwah berkata : “Wahai Rasullulah, aku punya seorang budak hitam. Ia melakukan kesalahan dan aku tidak dapat memafkan kesalahannya. Aku berbuat buruk kepadanya. Aku Meludahi wajahnya. Kini, aku menyadari kesalah dan kezalimanku kepadanya. Aku menyesali perbuatanku, aku berharap dia mau memaafkanku”. Kemudian Rasul bertanya kepadanya : “Apa Agama budakmu itu ?” Abdullah Ibn Ruwah menyebutkan bahwa budaknya adalah seroang mukmin. Karena Nabi menyadari betapa Abdullah Ibn Ruwah bersungguh-sungguh dalam menyesali perbuatannya, maka Nabi memberikan penjelasan tentang kedudukan seorang mukmin dimata islam. Akhirnya Abdullah Ibn Ruwah dibukakan hatinya oleh Allah SWT, dan berkata :“Wahai Rasullulah, demi Dzat yang mengutusmu dengan hak sebagai Nabi, sungguh aku akan memerdekakan dan menikahinya”. Sebagian dari sahabat Abdullah Ibn Ruwah r.a mencela dan mengejek beliau, bagaimana seorang pemimpin suku yang sudah berbaiat dengan rasul di aqabah menikahi seorang budak negroa ? padahal Abdullah Ibn Ruwah dapat memilih dari sekian penduduk yastrib jikalau beliau mau ? Kemudian Allah menurunkan Ayat ini sebagai jawaban. Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu‟min lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu‟min) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu‟min lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. Abdullah Ibn Ruwah r.a wafat pada peperangan Mu‟tah (sebuah desa yang terletak di arah selatan Laut Mati, jarak dari Madiah sekitar 1100km), sebagai syahid. [3] Catatan Kaki : 1. Lihat Thabaqat Ibn Sa’d, Pnerbit Al-Masyriqi, Jilid 3, hal.626) 2. Lihat Asbabun Nuzul, Oleh Fathi Fawzi Abd Al-Mu’thi, Penerbit Zaman, Bab Al-Qur’an berbicara tentang para sahabat, Hal.36) 3. Lihat Asbabun Nuzul, Oleh Fathi Fawzi Abd Al-Mu’thi, Penerbit Zaman, Bab Al-Qur’an berbicara tentang para sahabat, Hal.51)