SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL (SISTRANAS)
        URAT NADI TRANSPORTASI PENDORONG DAN PENDUKUNG
                  PEMBANGUNAN SELURUH SEKTOR

                                   Wagijono
       Jurusan Teknika, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah

                                       ABSTRAK

Dalam pembangunan jangka panjang pertama, pembangunan telah menyebar di seluruh
penjuru tanah air dan jumlah rakyat hidup di bawah garis kemiskinan telah jauh berkurang.
Keberhasilan pembangunan tersebut tidak terlepas dari peran serta aktif sektor transportasi
sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan keamanan,
dimana pembangunan sektor transportasi diarahkan pada terwujudnya sistem transportasi
nasional yang handal, tertib, lancar, aman, nyaman, dan efisien dalam menunjang dan
sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang,
jasa, mendukung pola distribusi nasional serta mendukung pengembangan wilayah dan
peningkatan hubungan internasional yang lebih memantapkan perkembangan kehidupan
berbangsa dan bernegara dalam rangka perwujudan wawasan nusantara. Untuk
mewujudkan sistem transportasi nasional yang handal dan berkemampuan tinggi dihadapi
berbagai kendala berupa perubahan dan ketidakpastian lingkungan yang dinamis seperti
pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup tinggi dalam bentuk meningkatnya kegiatan
perindustrian, pertanian, kehutanan, pertambangan, pariwisata, dan aktifitas lainnya.
Terjadinya globalisasi ekonomi, perilaku permintaan jasa transportasi, kondisi politik,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta adanya keterbatasan sumber daya.
Dalam mengantisipasi kondisi tersebut sistem transportasi nasional perlu terus ditata dan
terus disempurnakan dengan didukung peningkatan kualitas sumber daya manusia
sehingga terwujud keandalan dari ketersediaan pelayanan dan keterpaduan antar mitra
moda transportasi sejenis, yang disesuaikan dengan perkembangan ekonomi, tingkat
kemajuan teknologi, kebijaksanaan tata ruang, pelestarian lingkungan dan kebijaksanaan
energi nasional sehingga akan selalu dapat memenuhi kebutuhan pembangunan, tuntutan
masyarakat serta kebutuhan perdagangan nasional dan internasional dengan
memperhatikan keandalan serta kelayakan sarana angkutan.

Kata kunci: sistem transportasi nasional

PENDAHULUAN                                        struktur yang makin seimbang antara
                                                   industri dan pertanian.
Latar Belakang                                             Keberhasilan      pembangunan    di
                                                   bidang     ekonomi      telah   memberikan
        Pembangunan      jangka    panjang         dukungan      dan     dorongan     terhadap
pertama telah membawa kemajuan bangsa              pembangunan di bidang-bidang lainnya
dan telah berhasil meningkatkan taraf hidup        sehingga terciptalah landasan yang mantap
serta harkat dan martabat rakyat Indonesia.        bagi bangsa Indonesia untuk memasuki
Sasaran pembangunan ekonomi pada                   tahap pembangunan berikutnya. Meskipun
pembangunan jangka panjang pertama telah           telah tercapai banyak kemajuan, masih
dapat diwujudkan, yaitu terpenuhinya               banyak pula tantangan atau masalah lain,
kebutuhan pokok rakyat dan terciptanya             yang belum sepenuhnya terpecahkan yang



                                              84
85   Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011



masih perlu diatasi pada pembangunan             Masalah
jangka panjang kedua.
        Pertumbuhan berbagai sektor dalam                Permasalahan yang dihadapi baik
bidang ekonomi, terutama di sektor               saat ini maupun di masa yang akan datang
pertanian antara lain dengan telah               dapat diuraikan sebagai berikut:
tercapainya swasembada pangan dan di             1. Pelayanan transportasi nasional
sektor industri telah menjadi tumpuan            a. Kualitas pelayanan penyelenggaraan
ekonomi        nasional       menggantikan           kegiatan transportasi dilihat dari
penghasilan dari minyak dan gas bumi,                kecepatan jadwal pelayanan masih
didukung oleh berbagai kebijaksanaan                 rendah.
ekonomi dan moneter yang telah                   b. Keterpaduan operasi dan jaringan antar
menciptakan kondisi stabilitas ekonomi               moda transportasi masih belum efisien
serta     memungkinkan       memanfaatkan            (sehingga biaya operasi masih tinggi).
peluang yang tercipta di pasar dunia dan         c. Pengembangan kapasitas transportasi
pasar dalam negeri.                                  antar    moda      belum     terlaksana
        Pertumbuhan ekonomi telah pula               sepenuhnya karena belum didasarkan
memungkinkan terjadinya pemerataan                   pada suatu rencana induk.
pembangunan      sehingga     hasil-hasilnya     2. Penyediaan dana pengembangan
makin dinikmati rakyat serta lebih aktifnya      transportasi
rakyat dalam upaya pembangunan.                         Penerapan pengembalian biaya (
        Pertumbuhan      ekonomi       yang      Cost Recovery ) yang diwujudkan langsung
demikian pesat, tidak dapat hanya                dalam kebijaksanaan tarif belum dapat
ditanggulangi oleh kemampuan investasi           meningkatkan secara optimal kemandirian
dari     pemerintah,     sehingga      perlu     usaha dan optimalisasi dari pemanfaatan
mengikutsertakan pihak swasta baik               sumber-sumber     nasional   di    sektor
nasional maupun asing. Sejalan dengan itu        transportasi.
peran BUMN, swasta dan koperasi dalam
penyelenggaraan                 transportasi     3.     Pembinaan       pengusaha     nasional
pengembangannya perlu didorong dan               transportasi
digalakkan melalui penciptaan iklim yang         a. Daya saing perusahaan pelayaran dan
menumbuhkembangkan kompetisi yang                    penerbangan nasional di luar negeri
sehat dan saling menghidupi, termasuk                masih relatif rendah sehingga pangsa
dalam penyediaan transportasi perintis serta         pasar masih relatif rendah. Upaya
pengembangan jalur transportasi. Demikian            peningkatan efisiensi melalui penerapan
pula peran sertanya dalam sistem                     teknologi maju, pengurangan subsidi
transportasi nasional baik laut maupun               kerja sama antar perusahaan, inovasi
udara harus terus ditingkatkan agar mampu            manajemen dan lain-lain belum optimal.
memperoleh pangsa pasar yang wajar               b. Berbagai standar baik pelayaran,
dalam angkutan barang dan penumpang                  pembangunan, teknologi prasarana dan
dalam dan keluar negeri. Jasa transportasi           sarana maupun dampak lingkungan
yang sangat penting bagi negara dan                  masih belum memadai khususnya bila
menguasai hajat hidup orang banyak                   dikaitkan     dengan     efisiensi    dan
diselenggarakan berdasarkan perundang-               keharmonisan dengan pelayanan jasa
undangan yang ada sesuai dengan kondisi              transportasi internasional.
dan kemampuan masyarakat serta mengabdi          c. Produktifitas dan efisiensi perusahaan
kepada kepentingan nasional.                         jasa transportasi secara umum masih
                                                     belum optimal yang ditunjukkan oleh
                                                     perbandingan antara keluaran dengan
                                                     jumlah karyawan masih relatif rendah.
Wagijono : Sistem transportasi nasional (SISTRANAS) urat nadi transportasi ...   86



4. Keselamatan dan keamanan transportasi            Landasan Sistranas
a. Kecenderungan semakin meningkat
   kecelakaan khususnya di jalan bebas                      SISTRANAS         diselenggarakan
   hambatan, kereta api, pelayanan rakyat,          berdasarkan      Pancasila,      landasan
   dan penerbangan.                                 konstitusional UUD 45 dan landasan
b. Lalu lintas obat terlarang dan bahaya            operasional Garis-Garis Besar Haluan
   terorisme masih rawan.                           Negara dan peraturan perundang-undangan
                                                    di bidang transportasi serta peraturan
5. Lingkungan hidup dan energi                      perundang-undangan lain yang terkait.
        Dampak lingkungan hidup dari
kegiatan transportasi dapat berupa polusi           Asas Sistranas
udara cenderung meningkat, polusi udara di                  SISTRANAS          diselenggarakan
kota besar seperti Jakarta sudah merupakan          berdasarkan asas yang tercantum di dalam
masalah serius disamping tumpahan                   GARIS-GARIS          BESAR       HALUAN
minyak dan cairan berbahaya minyak di               NEGARA dan peraturan perundang-
laut dan pantai merupakan masalah yang              undangan sektor transportasi yaitu asas
tidak kalah pentingnya.                             keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan
        Pertumbuhan      penduduk     yang          Yang Maha Esa, asas manfaat, asas
semakin mendesak lahan prasarana                    demokrasi pancasila, asas adil dan merata,
transportasi seperti untuk jalan, terminal,         asas keseimbangan, asas hukum, asas
pelabuhan, dan dermaga.                             kemandirian, asas kejuangan, asas ilmu
6. Sumber daya manusia                              pengetahuan       dan   teknologi,     asas
a. Kemampuan SDM di sektor transportasi             kepentingan umum dan asas usaha bersama
   masih relatif rendah.                            serta asas keterpaduan.
b. Kualifikasi       belum  memenuhi                Tujuan Sistranas
   kebutuhan.
                                                            Tujuan    SISTRANAS         adalah
7. Peraturan perundang-undangan                     terwujudnya transportasi yang handal dan
       Belum lengkap dan sempurna                   berkemampuan tinggi dalam menunjang
peraturan perundang-undangan di sektor              dan sekaligus menggerakkan dinamika
transportasi sehingga pembinaan terhadap            pembangunan, meningkatkan mobilitas
kegiatan-kegiatan     pengusahaan      dan          manusia, barang dan jasa, membantu
pelayanan masih dihadapi ketidakpastian.            terciptanya pola distribusi nasional yang
TINJAUAN PUSTAKA                                    mantap dan dinamis, serta mendukung
                                                    perkembangan      wilayah     dan    lebih
Pengertian Sistranas                                memantapkan perkembangan kehidupan
                                                    bermasyarakat , berbangsa dan bernegara
       Sistranas adalah tatanan pelayanan           dalam rangka mewujudkan WAWASAN
transportasi yang terorganisir terdiri dari         NUSANTARA dan peningkatan hubungan
transportasi darat (jalan, kereta api, sungai,      internasional. Dalam rangka mencapai
dan penyeberangan), transporasi laut                tujuan SISTRANAS dimaksud ditetapkan
(pelayaran) dan trannsportasi udara dan             sasaran-sasaran pembangunan lima tahun
pipa yang masing-masing terdiri dari sarana         yang akan ditinjau secara berkala seiring
dan     prasarana       yang     berinteraksi,      dengan arahan GBHN.
membentuk satu pelayanan jasa transportasi
yang efektif dan efisien dalam jaringan             Sasaran Sistranas
transportasi yang terpadu secara serasi dan
harmonis di seluruh wilayah tanah air dan                   Sasaran   SISTRANAS      adalah
dalam hubungan dengan luar negeri yang              terciptanya penyelenggaraan transportasi
dikembangkan berpedoman pada tata ruang.            yang efektif dalam arti kapasitas
                                                    mencukupi, terpadu, tertib, dan teratur,
87    Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011



lancar, tepat dan cepat, selamat, aman,                    Keadaan tersebut dapat diukur
nyaman, biaya terjangkau, dan efisien              berdasarkan indikator antara lain kecepatan
dalam arti beban publik rendah dan utilitas        arus per satuan waktu. Penyelenggaraan
tinggi dalam satu kesatuan jaringan                transportasi     yang      selamat,     berarti
transportasi nasional.                             terhindarnya pengoperasian transportasi
         Kapasitas mencukupi, dalam arti           dari kecelakaan akibat faktor internal
bahwa kapasitas sarana dan prasarana               transportasi. Keadaan tersebut dapat diatur
transportasi     cukup       tersedia     untuk    dari ketersediaan dan kualitas fasilitas di
memenuhi kebutuhan maupun pertambahan              dalam maupun di luar sarana transportasi.
permintaan      pengguna       jasa.    Kinerja            Penyelenggaraan           transportasi
kapasitas tersebut dapat diukur berdasarkan        dengan biaya terjangkau adalah keadaan
indikator sesuai dengan karakteristik              penyediaan jasa transportasi yang sesuai
masing-masing        moda,       antara     lain   dengan daya beli masyarakat pada
perbandingan jumlah sarana angkutan                umumnya dengan memperhatikan tetap
dengan penduduk antara sarana dan                  dapat      berkembangnya         kemampuan
prasarana, antara volume jasa angkutan             penyedia jasa transportasi. Keadaan
yang dinyatakan dalam penumpang                    tersebut dapat diukur berdasarkan indikator
kilometer atau ton kilometer dengan                perbandingan antara pengeluaran rata-rata
kapasitas yang tersedia.                           masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan
         Penyelenggaraan            transportasi   transportasi dengan pendataan.
terpadu,      dalam       arti     terwujudnya             Penyelenggaraan transportasi yang
keterpaduan antar dan intra moda dalam             efisien, adalah keadaan penyelenggaraan
jaringan prasarana dan pelayanan dan               transportasi yang mampu memberikan
meliputi       pembangunan           pembinaan     manfaat       yang      maksimal       dengan
penyelenggaraannya.                                pengorbanan       tertentu     yang      harus
         Penyelenggaraan transportasi yang         ditanggung oleh pemerintah, masyarakat
tertib, berupa terwujudnya penyelenggaraan         dan lingkungan atau memberikan manfaat
transportasi sesuai dengan peraturan               tertentu dengan pengorbanan minimum.
perundang-undangan yang berlaku dan                        Keadaan ini dapat diukur antara lain
norma atau nilai-nilai yang berlaku di             berdasarkan manfaat dengan besarnya biaya
masyarakat. Keadaan tersebut dapat diukur          yang dikeluarkan. Sedangkan utilisasi
berdasarkan       indikator      antara     lain   merupakan tingkat penggunaan kapasitas
pebandingan frekuensi pelanggaran dengan           sistem transportasi yang dapat dinyatakan
jumlah perjalanan.                                 dalam indikator seperti faktor muat
         Penyelenggaraan transportasi yang         penumpang, faktor muat barang dan tingkat
tepat dan teratur, terwujud melalui                penggunaan sarana dan prasarana.
penyelenggaraan transportasi yang sesuai
dengan jadwal dan adanya kepastian                 Fungsi Sistranas
pelayanan. Penyelenggaraan transportasi                    Sesuai dengan perannya sebagai urat
yang aman, adalah dapat terhindarnya               nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya
pengoperasian transportasi dari akibat             politik dan pertahanan keamanan dalam arti
faktor eksternal baik berupa gangguan alam         ( dalam keadaan damai, darurat dan perang
maupun manusia. Keadaan tersebut dapat             sarana dan prasarana transportasi dapat
diukur       antara      lain       berdasarkan    digunakan untuk mendukung kepentingan
perbandingan antara jumlah terjadinya              pertahanan dan keamanan negara ).
gangguan dengan jumlah perjalanan.                         SISTRANAS mempunyai fungsi
Penyelenggaraan transportasi yang cepat            ganda yaitu sebagai unsur penunjang dan
dan lancar berarti penyelenggaraan                 sebagai unsur pendorong. Sebagai unsur
transportasi dengan waktu yang singkat             penunjang       SISTRANAS        berfungsi
dengan tingkat keselamatan yang tinggi.            menyediakan jasa transportasi yang efektif
Wagijono : Sistem transportasi nasional (SISTRANAS) urat nadi transportasi ...   88



dan efesien untuk memenuhi kebutuhan                transportasi darat, laut maupun udara.
sektor lain serta mengantisipasinya                 Dalam hubungan tersebut diatas pemerintah
sekaligus juga berfungsi dalam ikut                 mempunyai peranan untuk melakukan
menggerakkan dinamika pembangunan.
                                                    pembinaan antara lain menetapkan jaringan
Sebagai unsur pendorong, SISTRANAS
berfungsi menyediakan jasa transportasi             prasarana transportasi nasional dan dalam
yang efektif untuk membuka daerah                   hal tertentu menetapkan jaringan pelayanan
terisolasi, melayani daerah dan pulau               transportasi nasional. Peranan lainnya juga
terpencil, merangsang pertumbuhan daerah            melakukan         penyelenggaraan        dan
terbelakang dan desa tertinggal khususnya           pembangunan transportasi dalam jangka
di kawasan timur Indonesia serta melayani           memanjang dan mendorong sektor lain,
daerah perbatasan dan daerah transmigrasi
                                                    dalam hal tertentu pemerintah melakukan
sehingga    akan    lebih    memantapkan
perwujudan WAWASAN NUSANTARA.                       terobosan penggunaan sarana dan prasarana
                                                    transportasi untuk kepentingan pemerataan
Sistem Transportasi Nasional                        pembangunan wilayah sesuai dengan
                                                    kebijaksanaan pembangunan nasional.
Umum
                                                            Penyediaan       jasa    transportasi
        SISTRANAS          adalah      tatanan      mempunyai            peranan           untuk
terorganisasi terdiri atas transportasi darat,      menyelenggarakan        transportasi    yang
laut, udara dan penunjang yang meliputi             didukung perangkat keras, perangkat lunak
perangkat keras, perangkat lunak, dan               termasuk manajemen modern dan sumber
sumber daya manusia yang paling                     daya manusia. Ditinjau dari sifat
berinteraksi dengan melalui pendekatan              pengusahaannya                   transportasi
manajemen modern Quality Cost and                   diselenggarakan oleh pemerintah dalam hal
Delivery (QCD), satu kesatuan jaringan              ini UPT (Unit Pelaksana Teknis), Badan
transportasi       untuk        menghasilkan        Usaha Milik Negara, swasta dan koperasi.
transportasi yang efektif dan efisien.              Penyedia      jasa     transportasi    untuk
        SISTRANAS sebagai suatu tatanan             kepentingan sendiri atau pribadi sekaligus
yang     bertujuan     untuk     mewujudkan         berperan sebagai pengguna jasa transportasi
transportasi yang andal dan berkemampuan            yang dihasilkan.
tinggi       dalam       penyelenggaraannya                 Pengguna jasa transportasi adalah
melibatkan tiga pihak yang terkait yaitu            masyarakat luas yang membutuhkan jasa
pemerintah, penyedia jasa transportasi dan          transportasi       dalam         melaksakan
pengguna jasa transportasi yang saling              kegiataannya baik dalam bidang politik,
berinteraksi      sesuai      fungsi       dan      ekonomi, budaya maupun dalam bidang
pelaksanaannya masing-masing, dengan                pertahanan keamanan Negara.
berlandaskan Pancasila, UUD 1945, GBHN                      Hasil pembangunan transportasi
dan peraturan perundang-undangan lainnya            yang mampu menunjang upaya pemerataan
yang terkait, bersifat dinamis sebagai akibat       dan        penyebaran         pembangunan,
perubahan lingkungan strategis.                     pertumbuhan ekonomi serta stabilitas
        SISTRANAS yang efektif dan                  nasional dengan jaringan transportasi yang
efisien terutama diwujudkan melalui                 semakin berkembang luas selama PJP
pembentukan jaringan transportasi yang              penghubung I, perlu terus dimantapkan dan
merupakan satu kesatuan jaringan prasarana          dikembangkan sejalan dengan peningkatan
dan jaringan pelayanan transportasi baik            tuntutan kualitas pelayanan akibat makin
89   Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011



meningkatnya kebutuhan mobilitas manusia         pelayanan dan teknologi akan makin
dan barang serta tuntutan peningkatan            memperkuat daya saing nasional dalam
kualitas pelayanan dalam PJP II.                 perdagangan      internasional,   walaupun
        Mengingat      makin       pentingnya    demikian usaha meningkatkan daya saing
peranan pelayanan transportasi serta makin       tersebut tetap harus memeperhatikan
besarnya tantangan yang harus dihadapi,          kepentingan yang bersifat nasional, seperti
perlu diantisipasi melalui kebijakan-            pelayanan yang semakin baik bagi berbagai
kebijakan mendasar dalam bentuk pola             kelompok masyarakat termasuk kelompok
jaringan transportasi dan pelayanan sarana       masyarakat lanjut usia, penyandang cacat,
dan prasarana, informasi, teknologi serta        dan pelayanan untuk daerah perintis,
sumber daya manusia baik pada transportasi       menggunakan teknologi akrab lingkungan
darat, laut maupun udara. Guna mencapai          serta hemat energi.
tujuan tersebut peran aktif kegiatan                     Untuk kebijakan-kebijakan yang
penunjang dalam bidang kelembagaan dan           kondusif dalam rangka meningkatkan peran
perundang-undangan, investasi, pendidikan        swasta seperti deregulasi, birokrasi,
dan       pelatihan,      penelitian      dan    kemudahan perijinan, fasilitas finansial,
pengembangan, meteorologi dan geofisika          aktif,   pengurangan      campur     tangan
serta SARNAS sangat diperlukan.                  pemerintah, pengutamaan penggunaan
        Semakin      maraknya      globalisasi   produksi dalam negeri dalam pembangunan
ekonomi       di   segala    bidang,     akan    transportasi,   peningkatan     keterpaduan
meningkatkan interaksi perdagangan dalam         pelayanan antar dan intramoda akan sangat
dan luar negeri yang pada gilirannya             merangsang iklim berusaha.
membutuhkan jasa transportasi yang
semakin handal, berkualitas dan efisien.         ANALISIS     DAN                 KONDISI
                                                 TRANSPORTASI
Dengan tetap mengutamakan keselamatan
dan keamanan transportasi, menjaga               Kondisi Transportasi Pada PJP-I
kelestarian lingkungan, dan berperan serta
                                                         Pertumbuhan Produk Domestik
aktif dalam upaya konservasi dan                 Bruto sektor transportasi dalam kurun
diserfisikasi. Sumber daya alam dalam            waktu PJP-I sebesar 8,3% per tahun atau di
pembinaan dan pengolaan transportasi perlu       atas pertumbuhan rata-rata PDB yang
ditetapkan konsep manajemen yang                 mencapai 6% per tahun. Kontribusi sektor
berorientasi pada kinerja, perencanaan           transportasi dalam PDB tersebut meningkat
                                                 dari 2,8% pada pelita I menjadi 5,3% pada
pengoperasian dan pengantaran melalui
                                                 akhir PJP I. Di samping pula kemampuan
manajemen modern dengan pendekatan               pelayanan semakin mampu memperlancar
Quality Cost and Delivery (QCD). Serta           arus manusia, barang dan jasa serta
didukung sumber daya manusia yang                informasi ke seluruh penjuru tanah air,
handal, makin professional dan pilihan           sehingga      dapat      mendukung     dan
pengguanaan ilmu pengetahuan dan                 mempercepat         pencapaian     sasaran
teknologi yang tepat.                            pembangunan         serta    memperkukuh
                                                 persatuan dan kesatuan bangsa, ketahanan
        Disamping itu upaya peningkatan
                                                 nasional serta mewujudkan WAWASAN
efisiensi melalui penerapan teknologi maju,      NUSANTARA. Hasil pembangunan secara
pengurangan subsidi, kerjasama antar             fisik dalam PJP I, mengenai prasarana jalan
perusahaan, inovasi manajemen dan                telah berfungsi secara mantap dalam
pelayanan jasa transportasi, standarisasi        mendukung pusat-pusat pertumbuhan,
Wagijono : Sistem transportasi nasional (SISTRANAS) urat nadi transportasi ...   90



pusat-pusat      produksi      dan     daerah       tahun, dan pelayaran rakyat rata-rata 7,07%
pemasarannya.                                       per tahun.
        Panjang seluruh jaringan jalan pada                 Pada akhir PJP-I jaringan pelayanan
akhir PJP I adalah 244.169 km, jalan arteri         penambangan telah mencakup 240 rute,
dan kolektor 85% dalam kondisi baik.                diantaranya 43 rute perintis. Rute tersebut
Jumlah penumpang yang diangkut dalam                telah menjangkau seluruh propinsi dan
penumpang kilometer (pnp-km) meningkat              beberapa kawasan industri sedangkan
rata-rata 9,14% per tahun dan jumlah                penerbangan          internasional       telah
barang yang di angkut dalam ton-kilometer           menghubungkan 33 kota di 24 negara.
(ton-km) barang meningkat sebesar 4,45%                     Peran transportasi dalam menunjang
rata-rata per tahun. Panjang jalan rel adalah       perkembangan pariwisata telah pula
5.051 km, 54% dalam kondisi baik. Produk            ditingkatkan 19 bandar udara yang
angkutan kereta api terus meningkat, untuk          berfungsi sebagai pintu masuk bagi
angkutan penumpang dalam pnp-km rata-               penerbangan       internasional.     Produksi
rata 7,16% per tahun dan untuk barang               angkatan udara berjadwal meningkat, yaitu
dalam ton–km rata-rata 7,29% per tahun.             angkutan penumpang rata-rata 13,42% per
        Pembangunan               transportasi      tahun, dan angkutan barang rata-rata 14%
penyeberangan terlihat dengan semakin               per tahun, untuk penerbangan internasional
banyak jumlahnya lintasan terutama di               penumpang diangkut rata-rata 14% per
lintasan timur Indonesia. Pertumbuhan itu           tahun.
diikuti dengan meningkatnya peran swasta                    Dalam menunjang kualitas jasa
dalam      pelayanan     lintas     komersial,      transportasi telah ditingkatkan penyediaan
khususnya lintasan Sumatera-Jawa, Jawa-             jasa meteorologi dan geofisika serta
Madura, Jawa-Bali dan Lombok-Sumbawa-               pencarian dan penyelamatan terhadap
Flores. Angkutan penumpang meningkat                musibah transportasi laut dan udara melalui
rata-rata 8,98% per tahun, bidang 12,61%            pembangunan sarana dan prasarana.
per tahun dan kendaraan 8,85% per tahun.            Disamping itu dalam upaya peningkatan
        Peran transportasi sangat penting           sumber daya manusia telah dilaksanakan
dalam mendorong ekspor nonmigas, sejalan            pendidikan       dan      pelatihan     secara
dengan itu telah dibangun pelabuhan yang            berkesinambungan, sedangkan penelitian
melayani peti kemas secara “FULL                    dan pengembangan semakin ditingkatkan
CONTAINER“ di Belawan, Tanjung Priok,               dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
dan Tanjung Perak. Untuk menggalakkan               efektifitas penyediaan jasa transportasi.
perdagangan luar negeri telah dibuka 131                    Pada     perangkat      lunak    telah
pelabuhan laut dengan 25 pelabuhan                  disempurnakan       peraturan      perundang-
diantaranya memiliki fasilitas untuk                undangan       organisasi,     pengembangan
melayani peti kemas secara konvensional.            sumber daya manusia sehingga semakin
        Untuk     mendorong       pemerataan        meningkat kemampuan penyelenggaraan
pembangunan ke semua daerah serta                   transportasi      sejalan      pengembangan
menjangkau daerah-daerah terpencil telah            prasarana dan sarana transportasi yang
dioperasikan armada pelayaran perintis,             mengarah           kepada         perwujudan
disamping itu pelayanan rakyat telah                SISTRANAS.
berperan dalam mendistribusikan barang
sampai dengaan tempat-tempat yang sulit             Kendala
dilayani oleh kapal besar. Muatan                           Dalam      pembangunan       sistem
pelanggan pelayaran nusantara meningkat             transportasi PJP-II harus memperhitungkan
rata-rata 9,98% pelayaran lokal rata-rata           kendala-kendala antara lain :
4,43% per tahun. Pelayaran samudera                 1.    Wilayah yang luas terdiri atas
umum rata-rata 14,19% per tahun.
                                                          kepulauan               mengakibatkan
Pelayaran perintis rata-rata 9,62% per
                                                          pembangunan       transportasi   yang
91    Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011



      merata ke seluruh penjuru tanah air               pelayanan daerah terpencil dengan
      membutuhkan jaringan prasarana dan                intensitas permintaan yang kecil.
      sarana      yang       menyediakannya       11.   Belum       berkembangnya     industri
      memerlukan investasi yang besar.                  transportasi dalam negeri yang efisien
2.    Kurangnya keterpaduan antar dan                   dan berdaya saing kuat.
      intramoda      yang      mengakibatkan
      kurang dapat mendukung pelayanan            Peluang
      dari pintu ke pintu dan tingginya                   Disamping kendala-kendala tersebut
      biaya transportasi.                         di atas dapat temu kenali peluang-peluang
3.    Adanya hambatan kelembagaan yang            yang      dapat      dikembangkan       untuk
      menghambat berkembangnya sistem             mendukung pembangunan transportasi di
                                                  masa depan antara lain :
      transportasi antar moda yang terpadu.
                                                  1.    Nasional
4.    Jaringan transportasi yang tersedia
                                                  a.    Meningkatnya              kesejahteraan
      saat ini belum sepenuhnya sesuai
                                                        masyarakat dan kegiatan ekonomi
      dengan pola distribusi barang.
                                                        sebagai hasil pembangunan dalam
5.    Belum tertatanya sistem pelayanan
                                                        PJP-I mengakibatkan meningkatnya
      transportasi terpadu yang memberikan
                                                        mobilitas orang dan barang, sehingga
      kemudahan bagi wisatawan untuk
                                                        akan mendorong pertumbuhan seperti
      mengunjungi objek-objek wisata.
                                                        ekonomi.
6.    Terbatasnya kesempatan penggunaan
                                                  b.    Meningkatnya              kesejahteraan
      teknologi pada pelayanan transportasi
                                                        masyarakat juga meningkatnya daya
      karena     terbatasnya     dana    dan
                                                        beli masyarakat terhadap jasa
      keterbatasan sumber daya manusia
                                                        transportasi, sehingga lebih menjamin
      serta keterkaitan dengan masalah
                                                        pengembalian        biaya     investasi,
      nasional        dalam       penyediaan
                                                        pemeliharaan, dan operasi sarana dan
      kesempatan kerja bagi angkatan kerja
                                                        prasarana transportasi.
      baru.
                                                  c.    Kemampuan industri dalam negeri di
7.    Masih terbatasnya minat swasta untuk
                                                        bidang     sarana     dan     prasarana
      berperan serta dalam investasi di
                                                        transportasi, lebih memungkinkan
      sektor      transportasi     khususnya
                                                        peningkatan kapasitas pelayanan
      investasi prasarana.
                                                        sesuai permintaan.
8.    Makin meningkatnya kecenderungan
                                                  d.    Dengan telah diberlakukannya empat
      pemakaian mobil pribadi di kota besar
                                                        Undang-Undang           di       bidang
      karena kurang memadainya pelayanan
                                                        transportasi        dan       peraturan
      angkutan umum.
                                                        pelaksanaannya, dapat diharapkan
9.    Persaingan yang kurang seimbang
                                                        disiplin semua pihak yang terkait
      dalam usaha angkatan laut antara
                                                        dengan pelayanan trasportasi akan
      armada nasional dan armada kapal
                                                        meningkat,         sehingga        akan
      asing yang disewa.
                                                        meningkatkan tingkat keselamatan.
10.   Kurang         tersedianya      sarana
                                                  e.    Dengan adanya deregulasi akan
      transportasi ukuran kecil, khususnya
                                                        memungkinkan meningkatnya peran
      untuk pelayanan transportasi udara
                                                        swasta dan masyarakat dalam
      yang sangat diperlukan untuk
                                                        penyediaan dana investasi yang
Wagijono : Sistem transportasi nasional (SISTRANAS) urat nadi transportasi ...   92



     dibutuhkan, baik sebagai PMDN                 -     Keunggulan karakteristik moda dan
     maupun PMDA.                                        keterpaduan yaitu dalam menentukan
f.   Meningkatnya peran serta swasta dan                 peran masing-masing moda setiap
                                                         tatanan        dilakukan        dengan
     masyarakat dalam pengembangan
                                                         memanfaatkan         secara   maksimal
     pelayanan transportasi, sehingga                    keunggulan masing-masing moda
     jangkauan pelayanannya dapat lebih                  sedangkan kelemahannya diantisipasi
     luas dengan kualitas pelayanan yang                 melalui     pemanduannya        dengan
     makin baik.                                         transportasi lain.
2.   Internasional                                 -     Optimalisasi yaitu berkenaan dengan
a.   Makin luasnya jalinan kerja sama                    semakin terbatasnya sumber daya
                                                         yang tersedia serta kewajiban
     perusahaan transportasi nasional
                                                         melestarikan       lingkungan,    maka
     dengan perusahaan asing yang                        pilihan lain terhadap suatu tatanan
     bertaraf Internasional dalam rangka                 tertentu dikaitkan dengan faktor
     melayani permintaan transportasi dari               pembatasan sumber daya dengan
     sektor Indonesia.                                   manfaat maksimal yang diperoleh
b.   Kerja sama bilateral dan multilateral               dengan pengorbanan total yang
     yang semakin baik dan dinamis                       minimal.
     dengan negara-negara maju untuk                     Berdasarkan prinsip dasar dimaksud,
     mendapatkan dana dan peningkatan              dan mengingat bahwa jaringan transportasi
     penguasaan IPTEK.                             yang terdiri dari jaringan transportasi darat,
c.   Kerja sama ASEAN dalam bidang                 transportasi laut dan transportasi udara
                                                   menjangkau seluruh wilayah tanah air
     investasi dan perdagangan semakin
                                                   bahkan hubungan internasional, serta untuk
     berkembang pesat.                             keperluan efisiensi dalam pembinaan,
d.   Semakin terbuka luas kesempatan               pembangunan dan penyelenggaraannya,
     untuk     peningkatan     kemampuan           maka jaringan transportasi nasional yang
     sumber      daya    manusia    sektor         meliputi jaringan prasarana dan jaringan
     transportasi melalui pengiriman tugas         pelayanan dikelompokkan antara lain
     belajar di perguruan tinggi andal di          menurut waktu, hirarki, kelas dan sifat
                                                   pelayanannya.
     banyak negara-negara maju dalam
     IPTEK.                                                Jaringan prasarana terdiri dari
                                                   simpul dan ruang lalu lintas. Simpul
Struktur Jaringan Transportasi                     berfungsi ruang yang dipergunakan untuk
                                                   keperluan menaikkan dan menurunkan
       Dalam menata jaringan transportasi
                                                   penumpang, membongkar barang dan
agar    diperoleh    manfaat   maksimal
                                                   memuat       barang,    mengatur     jadwal
digunakan prinsip dasar:
                                                   perjalanan serta perpindahan intra dan antar
-    Fungsional yaitu jaringan transportasi        moda ruang lalu lintas berfungsi sebagai
     dikelompokkan      dalam     berbagai         ruang gerak untuk lalu lintas sarana
     tatanan      yang      masing-masing          transportasi, dan khusus untuk ruang lalu
     mempunyai karakteristik fungsional            lintas jalan disamping untuk lalu lintas
     yang berbeda.                                 kendaraan juga untuk lalu lintas orang dan
-    Struktural yaitu pada masing-masing           hewan.
     tatanan dirumuskan susunannya yang
     saling terkait namun dapat dibedakan
     menurut intensitasnya.
93   Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011



DAFTAR PUSTAKA

Ambil    data-data   dari   perpustakaan
kementerian perhubungan antara lain :

Data dari Operasional Direktorat Jenderal
     Perhubungan Laut.
Data dari Operasional Direktorat Jenderal
     Perhubungan Darat.
Data dari Operasional Direktorat Jenderal
     Perhubungan Udara.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Arthur Semseviera Rontini
 
Bab 3-elastisitas-permintaan-penawaran
Bab 3-elastisitas-permintaan-penawaranBab 3-elastisitas-permintaan-penawaran
Bab 3-elastisitas-permintaan-penawaranhardomanikfgg
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMagdalena Palma Renia
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAHSUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHSiti Sahati
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaRandy Wrihatnolo
 
Konsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalKonsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalJuleha Usmad
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumenvadilla mutia
 
Teoti Lokasi Pertanian Von Thunen
Teoti Lokasi Pertanian Von ThunenTeoti Lokasi Pertanian Von Thunen
Teoti Lokasi Pertanian Von ThunenTrijondro Purwanto
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahRanti Pusriana
 
Makalah transportasi darat
Makalah transportasi daratMakalah transportasi darat
Makalah transportasi daratFaiz Isma
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...Ine Indriastuti
 

Was ist angesagt? (20)

Jenis-jenis pelabuhan
Jenis-jenis pelabuhanJenis-jenis pelabuhan
Jenis-jenis pelabuhan
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
\penerimaan pemerintah 2
\penerimaan pemerintah 2\penerimaan pemerintah 2
\penerimaan pemerintah 2
 
Bab 3-elastisitas-permintaan-penawaran
Bab 3-elastisitas-permintaan-penawaranBab 3-elastisitas-permintaan-penawaran
Bab 3-elastisitas-permintaan-penawaran
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAHSUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
 
Konsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalKonsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminal
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Teoti Lokasi Pertanian Von Thunen
Teoti Lokasi Pertanian Von ThunenTeoti Lokasi Pertanian Von Thunen
Teoti Lokasi Pertanian Von Thunen
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
 
Transisi Demografi
Transisi DemografiTransisi Demografi
Transisi Demografi
 
Makalah transportasi darat
Makalah transportasi daratMakalah transportasi darat
Makalah transportasi darat
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...
 

Ähnlich wie 2. sistem transportasi nasional wagijono

Paparan rakornis litbang final
 Paparan  rakornis litbang final Paparan  rakornis litbang final
Paparan rakornis litbang finalOktalia Lovita
 
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubunganPanel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubunganJoseph Sitepu
 
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptxPeta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptxDimasDimas25774
 
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasPaparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasIndonesia Infrastructure Initiative
 
Materi presentasi sae 2018
Materi presentasi sae 2018Materi presentasi sae 2018
Materi presentasi sae 2018Adammakna85
 
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...Ahmad Ahmad
 
Analisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhanAnalisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhanlmfeui
 
Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi
Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor TransportasiBackground Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi
Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor TransportasiIndonesia Infrastructure Initiative
 
Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di Indonesia
Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di IndonesiaKebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di Indonesia
Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di IndonesiaTri Damri
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanPepen Mahale
 
A180570_Lmcp1552 Pembangunan mapan dalam islam.pdf
A180570_Lmcp1552 Pembangunan mapan dalam islam.pdfA180570_Lmcp1552 Pembangunan mapan dalam islam.pdf
A180570_Lmcp1552 Pembangunan mapan dalam islam.pdfa180570
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 

Ähnlich wie 2. sistem transportasi nasional wagijono (20)

Konsinyeering novotel creative financing_ver 2.0
Konsinyeering novotel creative financing_ver 2.0Konsinyeering novotel creative financing_ver 2.0
Konsinyeering novotel creative financing_ver 2.0
 
Paparan rakornis litbang final
 Paparan  rakornis litbang final Paparan  rakornis litbang final
Paparan rakornis litbang final
 
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubunganPanel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
 
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomiTransportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
 
Konsinyering bogor kebijakan dan sasaran kinerja - 8 mei 2014
Konsinyering bogor   kebijakan dan sasaran kinerja - 8 mei 2014Konsinyering bogor   kebijakan dan sasaran kinerja - 8 mei 2014
Konsinyering bogor kebijakan dan sasaran kinerja - 8 mei 2014
 
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptxPeta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
 
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasPaparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
 
Globalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomiGlobalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomi
 
Kajian Pembangunan
Kajian PembangunanKajian Pembangunan
Kajian Pembangunan
 
Materi presentasi sae 2018
Materi presentasi sae 2018Materi presentasi sae 2018
Materi presentasi sae 2018
 
Rpjmn kemenhub 2015 2019
Rpjmn kemenhub  2015 2019Rpjmn kemenhub  2015 2019
Rpjmn kemenhub 2015 2019
 
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
 
Analisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhanAnalisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhan
 
Rakor pengendalian pengelolaan perbatasan negara tahun 2017
Rakor pengendalian pengelolaan perbatasan negara tahun 2017Rakor pengendalian pengelolaan perbatasan negara tahun 2017
Rakor pengendalian pengelolaan perbatasan negara tahun 2017
 
Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi
Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor TransportasiBackground Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi
Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi
 
Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di Indonesia
Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di IndonesiaKebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di Indonesia
Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di Indonesia
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
 
A180570_Lmcp1552 Pembangunan mapan dalam islam.pdf
A180570_Lmcp1552 Pembangunan mapan dalam islam.pdfA180570_Lmcp1552 Pembangunan mapan dalam islam.pdf
A180570_Lmcp1552 Pembangunan mapan dalam islam.pdf
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasiPeluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
 

Mehr von Didik Purwiyanto Vay

Kalender akademik pdp ta. 2017 2018
Kalender akademik pdp ta. 2017 2018Kalender akademik pdp ta. 2017 2018
Kalender akademik pdp ta. 2017 2018Didik Purwiyanto Vay
 
Vol7 nor 1 pentingnya perawatan alat bongkar muat terhadap proses bongkar mua...
Vol7 nor 1 pentingnya perawatan alat bongkar muat terhadap proses bongkar mua...Vol7 nor 1 pentingnya perawatan alat bongkar muat terhadap proses bongkar mua...
Vol7 nor 1 pentingnya perawatan alat bongkar muat terhadap proses bongkar mua...Didik Purwiyanto Vay
 
Vol6 nor 1 analisis pengaruh penggunaan peralatan navigasi elekronik di kapal...
Vol6 nor 1 analisis pengaruh penggunaan peralatan navigasi elekronik di kapal...Vol6 nor 1 analisis pengaruh penggunaan peralatan navigasi elekronik di kapal...
Vol6 nor 1 analisis pengaruh penggunaan peralatan navigasi elekronik di kapal...Didik Purwiyanto Vay
 
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...Didik Purwiyanto Vay
 
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poli
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poliVol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poli
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poliDidik Purwiyanto Vay
 
Vol5 no2 analisis pengaruh bauran pemasaran, adi purwanto
Vol5 no2 analisis pengaruh bauran pemasaran, adi purwantoVol5 no2 analisis pengaruh bauran pemasaran, adi purwanto
Vol5 no2 analisis pengaruh bauran pemasaran, adi purwantoDidik Purwiyanto Vay
 
Vol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwanto
Vol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwantoVol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwanto
Vol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwantoDidik Purwiyanto Vay
 
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...Didik Purwiyanto Vay
 
Evaluasi nilai berkala v gasal_kpn_13-14
Evaluasi nilai berkala v gasal_kpn_13-14Evaluasi nilai berkala v gasal_kpn_13-14
Evaluasi nilai berkala v gasal_kpn_13-14Didik Purwiyanto Vay
 

Mehr von Didik Purwiyanto Vay (20)

Kalender akademik pdp ta. 2017 2018
Kalender akademik pdp ta. 2017 2018Kalender akademik pdp ta. 2017 2018
Kalender akademik pdp ta. 2017 2018
 
Brosur pdp 2-baru
Brosur pdp 2-baruBrosur pdp 2-baru
Brosur pdp 2-baru
 
Brosur pdp 1-baru
Brosur pdp 1-baruBrosur pdp 1-baru
Brosur pdp 1-baru
 
Buku pedoman akademik 2017 2018
Buku pedoman akademik 2017 2018Buku pedoman akademik 2017 2018
Buku pedoman akademik 2017 2018
 
Tingkat 3
Tingkat 3Tingkat 3
Tingkat 3
 
Vol7 nor 1 pentingnya perawatan alat bongkar muat terhadap proses bongkar mua...
Vol7 nor 1 pentingnya perawatan alat bongkar muat terhadap proses bongkar mua...Vol7 nor 1 pentingnya perawatan alat bongkar muat terhadap proses bongkar mua...
Vol7 nor 1 pentingnya perawatan alat bongkar muat terhadap proses bongkar mua...
 
Vol6 nor 1 analisis pengaruh penggunaan peralatan navigasi elekronik di kapal...
Vol6 nor 1 analisis pengaruh penggunaan peralatan navigasi elekronik di kapal...Vol6 nor 1 analisis pengaruh penggunaan peralatan navigasi elekronik di kapal...
Vol6 nor 1 analisis pengaruh penggunaan peralatan navigasi elekronik di kapal...
 
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
 
Kalender akademik 2015 2016
Kalender akademik  2015 2016Kalender akademik  2015 2016
Kalender akademik 2015 2016
 
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poli
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poliVol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poli
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poli
 
Vol5 no2 analisis pengaruh bauran pemasaran, adi purwanto
Vol5 no2 analisis pengaruh bauran pemasaran, adi purwantoVol5 no2 analisis pengaruh bauran pemasaran, adi purwanto
Vol5 no2 analisis pengaruh bauran pemasaran, adi purwanto
 
Vol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwanto
Vol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwantoVol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwanto
Vol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwanto
 
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...
 
Kalender akademik 2015 2016
Kalender akademik  2015 2016Kalender akademik  2015 2016
Kalender akademik 2015 2016
 
Buku pedoman akademik 2014 2015
Buku pedoman akademik 2014 2015Buku pedoman akademik 2014 2015
Buku pedoman akademik 2014 2015
 
Rekruitmen pelindo 1
Rekruitmen pelindo 1Rekruitmen pelindo 1
Rekruitmen pelindo 1
 
Kalender akademik 2013 2014
Kalender akademik  2013 2014Kalender akademik  2013 2014
Kalender akademik 2013 2014
 
Brosur 2014
Brosur 2014Brosur 2014
Brosur 2014
 
Buku pedoman akademik 2013 2014
Buku pedoman akademik 2013 2014Buku pedoman akademik 2013 2014
Buku pedoman akademik 2013 2014
 
Evaluasi nilai berkala v gasal_kpn_13-14
Evaluasi nilai berkala v gasal_kpn_13-14Evaluasi nilai berkala v gasal_kpn_13-14
Evaluasi nilai berkala v gasal_kpn_13-14
 

Kürzlich hochgeladen

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 

2. sistem transportasi nasional wagijono

  • 1. SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL (SISTRANAS) URAT NADI TRANSPORTASI PENDORONG DAN PENDUKUNG PEMBANGUNAN SELURUH SEKTOR Wagijono Jurusan Teknika, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah ABSTRAK Dalam pembangunan jangka panjang pertama, pembangunan telah menyebar di seluruh penjuru tanah air dan jumlah rakyat hidup di bawah garis kemiskinan telah jauh berkurang. Keberhasilan pembangunan tersebut tidak terlepas dari peran serta aktif sektor transportasi sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan keamanan, dimana pembangunan sektor transportasi diarahkan pada terwujudnya sistem transportasi nasional yang handal, tertib, lancar, aman, nyaman, dan efisien dalam menunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang, jasa, mendukung pola distribusi nasional serta mendukung pengembangan wilayah dan peningkatan hubungan internasional yang lebih memantapkan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka perwujudan wawasan nusantara. Untuk mewujudkan sistem transportasi nasional yang handal dan berkemampuan tinggi dihadapi berbagai kendala berupa perubahan dan ketidakpastian lingkungan yang dinamis seperti pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup tinggi dalam bentuk meningkatnya kegiatan perindustrian, pertanian, kehutanan, pertambangan, pariwisata, dan aktifitas lainnya. Terjadinya globalisasi ekonomi, perilaku permintaan jasa transportasi, kondisi politik, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta adanya keterbatasan sumber daya. Dalam mengantisipasi kondisi tersebut sistem transportasi nasional perlu terus ditata dan terus disempurnakan dengan didukung peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga terwujud keandalan dari ketersediaan pelayanan dan keterpaduan antar mitra moda transportasi sejenis, yang disesuaikan dengan perkembangan ekonomi, tingkat kemajuan teknologi, kebijaksanaan tata ruang, pelestarian lingkungan dan kebijaksanaan energi nasional sehingga akan selalu dapat memenuhi kebutuhan pembangunan, tuntutan masyarakat serta kebutuhan perdagangan nasional dan internasional dengan memperhatikan keandalan serta kelayakan sarana angkutan. Kata kunci: sistem transportasi nasional PENDAHULUAN struktur yang makin seimbang antara industri dan pertanian. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi telah memberikan Pembangunan jangka panjang dukungan dan dorongan terhadap pertama telah membawa kemajuan bangsa pembangunan di bidang-bidang lainnya dan telah berhasil meningkatkan taraf hidup sehingga terciptalah landasan yang mantap serta harkat dan martabat rakyat Indonesia. bagi bangsa Indonesia untuk memasuki Sasaran pembangunan ekonomi pada tahap pembangunan berikutnya. Meskipun pembangunan jangka panjang pertama telah telah tercapai banyak kemajuan, masih dapat diwujudkan, yaitu terpenuhinya banyak pula tantangan atau masalah lain, kebutuhan pokok rakyat dan terciptanya yang belum sepenuhnya terpecahkan yang 84
  • 2. 85 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011 masih perlu diatasi pada pembangunan Masalah jangka panjang kedua. Pertumbuhan berbagai sektor dalam Permasalahan yang dihadapi baik bidang ekonomi, terutama di sektor saat ini maupun di masa yang akan datang pertanian antara lain dengan telah dapat diuraikan sebagai berikut: tercapainya swasembada pangan dan di 1. Pelayanan transportasi nasional sektor industri telah menjadi tumpuan a. Kualitas pelayanan penyelenggaraan ekonomi nasional menggantikan kegiatan transportasi dilihat dari penghasilan dari minyak dan gas bumi, kecepatan jadwal pelayanan masih didukung oleh berbagai kebijaksanaan rendah. ekonomi dan moneter yang telah b. Keterpaduan operasi dan jaringan antar menciptakan kondisi stabilitas ekonomi moda transportasi masih belum efisien serta memungkinkan memanfaatkan (sehingga biaya operasi masih tinggi). peluang yang tercipta di pasar dunia dan c. Pengembangan kapasitas transportasi pasar dalam negeri. antar moda belum terlaksana Pertumbuhan ekonomi telah pula sepenuhnya karena belum didasarkan memungkinkan terjadinya pemerataan pada suatu rencana induk. pembangunan sehingga hasil-hasilnya 2. Penyediaan dana pengembangan makin dinikmati rakyat serta lebih aktifnya transportasi rakyat dalam upaya pembangunan. Penerapan pengembalian biaya ( Pertumbuhan ekonomi yang Cost Recovery ) yang diwujudkan langsung demikian pesat, tidak dapat hanya dalam kebijaksanaan tarif belum dapat ditanggulangi oleh kemampuan investasi meningkatkan secara optimal kemandirian dari pemerintah, sehingga perlu usaha dan optimalisasi dari pemanfaatan mengikutsertakan pihak swasta baik sumber-sumber nasional di sektor nasional maupun asing. Sejalan dengan itu transportasi. peran BUMN, swasta dan koperasi dalam penyelenggaraan transportasi 3. Pembinaan pengusaha nasional pengembangannya perlu didorong dan transportasi digalakkan melalui penciptaan iklim yang a. Daya saing perusahaan pelayaran dan menumbuhkembangkan kompetisi yang penerbangan nasional di luar negeri sehat dan saling menghidupi, termasuk masih relatif rendah sehingga pangsa dalam penyediaan transportasi perintis serta pasar masih relatif rendah. Upaya pengembangan jalur transportasi. Demikian peningkatan efisiensi melalui penerapan pula peran sertanya dalam sistem teknologi maju, pengurangan subsidi transportasi nasional baik laut maupun kerja sama antar perusahaan, inovasi udara harus terus ditingkatkan agar mampu manajemen dan lain-lain belum optimal. memperoleh pangsa pasar yang wajar b. Berbagai standar baik pelayaran, dalam angkutan barang dan penumpang pembangunan, teknologi prasarana dan dalam dan keluar negeri. Jasa transportasi sarana maupun dampak lingkungan yang sangat penting bagi negara dan masih belum memadai khususnya bila menguasai hajat hidup orang banyak dikaitkan dengan efisiensi dan diselenggarakan berdasarkan perundang- keharmonisan dengan pelayanan jasa undangan yang ada sesuai dengan kondisi transportasi internasional. dan kemampuan masyarakat serta mengabdi c. Produktifitas dan efisiensi perusahaan kepada kepentingan nasional. jasa transportasi secara umum masih belum optimal yang ditunjukkan oleh perbandingan antara keluaran dengan jumlah karyawan masih relatif rendah.
  • 3. Wagijono : Sistem transportasi nasional (SISTRANAS) urat nadi transportasi ... 86 4. Keselamatan dan keamanan transportasi Landasan Sistranas a. Kecenderungan semakin meningkat kecelakaan khususnya di jalan bebas SISTRANAS diselenggarakan hambatan, kereta api, pelayanan rakyat, berdasarkan Pancasila, landasan dan penerbangan. konstitusional UUD 45 dan landasan b. Lalu lintas obat terlarang dan bahaya operasional Garis-Garis Besar Haluan terorisme masih rawan. Negara dan peraturan perundang-undangan di bidang transportasi serta peraturan 5. Lingkungan hidup dan energi perundang-undangan lain yang terkait. Dampak lingkungan hidup dari kegiatan transportasi dapat berupa polusi Asas Sistranas udara cenderung meningkat, polusi udara di SISTRANAS diselenggarakan kota besar seperti Jakarta sudah merupakan berdasarkan asas yang tercantum di dalam masalah serius disamping tumpahan GARIS-GARIS BESAR HALUAN minyak dan cairan berbahaya minyak di NEGARA dan peraturan perundang- laut dan pantai merupakan masalah yang undangan sektor transportasi yaitu asas tidak kalah pentingnya. keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Pertumbuhan penduduk yang Yang Maha Esa, asas manfaat, asas semakin mendesak lahan prasarana demokrasi pancasila, asas adil dan merata, transportasi seperti untuk jalan, terminal, asas keseimbangan, asas hukum, asas pelabuhan, dan dermaga. kemandirian, asas kejuangan, asas ilmu 6. Sumber daya manusia pengetahuan dan teknologi, asas a. Kemampuan SDM di sektor transportasi kepentingan umum dan asas usaha bersama masih relatif rendah. serta asas keterpaduan. b. Kualifikasi belum memenuhi Tujuan Sistranas kebutuhan. Tujuan SISTRANAS adalah 7. Peraturan perundang-undangan terwujudnya transportasi yang handal dan Belum lengkap dan sempurna berkemampuan tinggi dalam menunjang peraturan perundang-undangan di sektor dan sekaligus menggerakkan dinamika transportasi sehingga pembinaan terhadap pembangunan, meningkatkan mobilitas kegiatan-kegiatan pengusahaan dan manusia, barang dan jasa, membantu pelayanan masih dihadapi ketidakpastian. terciptanya pola distribusi nasional yang TINJAUAN PUSTAKA mantap dan dinamis, serta mendukung perkembangan wilayah dan lebih Pengertian Sistranas memantapkan perkembangan kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara Sistranas adalah tatanan pelayanan dalam rangka mewujudkan WAWASAN transportasi yang terorganisir terdiri dari NUSANTARA dan peningkatan hubungan transportasi darat (jalan, kereta api, sungai, internasional. Dalam rangka mencapai dan penyeberangan), transporasi laut tujuan SISTRANAS dimaksud ditetapkan (pelayaran) dan trannsportasi udara dan sasaran-sasaran pembangunan lima tahun pipa yang masing-masing terdiri dari sarana yang akan ditinjau secara berkala seiring dan prasarana yang berinteraksi, dengan arahan GBHN. membentuk satu pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dalam jaringan Sasaran Sistranas transportasi yang terpadu secara serasi dan harmonis di seluruh wilayah tanah air dan Sasaran SISTRANAS adalah dalam hubungan dengan luar negeri yang terciptanya penyelenggaraan transportasi dikembangkan berpedoman pada tata ruang. yang efektif dalam arti kapasitas mencukupi, terpadu, tertib, dan teratur,
  • 4. 87 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011 lancar, tepat dan cepat, selamat, aman, Keadaan tersebut dapat diukur nyaman, biaya terjangkau, dan efisien berdasarkan indikator antara lain kecepatan dalam arti beban publik rendah dan utilitas arus per satuan waktu. Penyelenggaraan tinggi dalam satu kesatuan jaringan transportasi yang selamat, berarti transportasi nasional. terhindarnya pengoperasian transportasi Kapasitas mencukupi, dalam arti dari kecelakaan akibat faktor internal bahwa kapasitas sarana dan prasarana transportasi. Keadaan tersebut dapat diatur transportasi cukup tersedia untuk dari ketersediaan dan kualitas fasilitas di memenuhi kebutuhan maupun pertambahan dalam maupun di luar sarana transportasi. permintaan pengguna jasa. Kinerja Penyelenggaraan transportasi kapasitas tersebut dapat diukur berdasarkan dengan biaya terjangkau adalah keadaan indikator sesuai dengan karakteristik penyediaan jasa transportasi yang sesuai masing-masing moda, antara lain dengan daya beli masyarakat pada perbandingan jumlah sarana angkutan umumnya dengan memperhatikan tetap dengan penduduk antara sarana dan dapat berkembangnya kemampuan prasarana, antara volume jasa angkutan penyedia jasa transportasi. Keadaan yang dinyatakan dalam penumpang tersebut dapat diukur berdasarkan indikator kilometer atau ton kilometer dengan perbandingan antara pengeluaran rata-rata kapasitas yang tersedia. masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan Penyelenggaraan transportasi transportasi dengan pendataan. terpadu, dalam arti terwujudnya Penyelenggaraan transportasi yang keterpaduan antar dan intra moda dalam efisien, adalah keadaan penyelenggaraan jaringan prasarana dan pelayanan dan transportasi yang mampu memberikan meliputi pembangunan pembinaan manfaat yang maksimal dengan penyelenggaraannya. pengorbanan tertentu yang harus Penyelenggaraan transportasi yang ditanggung oleh pemerintah, masyarakat tertib, berupa terwujudnya penyelenggaraan dan lingkungan atau memberikan manfaat transportasi sesuai dengan peraturan tertentu dengan pengorbanan minimum. perundang-undangan yang berlaku dan Keadaan ini dapat diukur antara lain norma atau nilai-nilai yang berlaku di berdasarkan manfaat dengan besarnya biaya masyarakat. Keadaan tersebut dapat diukur yang dikeluarkan. Sedangkan utilisasi berdasarkan indikator antara lain merupakan tingkat penggunaan kapasitas pebandingan frekuensi pelanggaran dengan sistem transportasi yang dapat dinyatakan jumlah perjalanan. dalam indikator seperti faktor muat Penyelenggaraan transportasi yang penumpang, faktor muat barang dan tingkat tepat dan teratur, terwujud melalui penggunaan sarana dan prasarana. penyelenggaraan transportasi yang sesuai dengan jadwal dan adanya kepastian Fungsi Sistranas pelayanan. Penyelenggaraan transportasi Sesuai dengan perannya sebagai urat yang aman, adalah dapat terhindarnya nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya pengoperasian transportasi dari akibat politik dan pertahanan keamanan dalam arti faktor eksternal baik berupa gangguan alam ( dalam keadaan damai, darurat dan perang maupun manusia. Keadaan tersebut dapat sarana dan prasarana transportasi dapat diukur antara lain berdasarkan digunakan untuk mendukung kepentingan perbandingan antara jumlah terjadinya pertahanan dan keamanan negara ). gangguan dengan jumlah perjalanan. SISTRANAS mempunyai fungsi Penyelenggaraan transportasi yang cepat ganda yaitu sebagai unsur penunjang dan dan lancar berarti penyelenggaraan sebagai unsur pendorong. Sebagai unsur transportasi dengan waktu yang singkat penunjang SISTRANAS berfungsi dengan tingkat keselamatan yang tinggi. menyediakan jasa transportasi yang efektif
  • 5. Wagijono : Sistem transportasi nasional (SISTRANAS) urat nadi transportasi ... 88 dan efesien untuk memenuhi kebutuhan transportasi darat, laut maupun udara. sektor lain serta mengantisipasinya Dalam hubungan tersebut diatas pemerintah sekaligus juga berfungsi dalam ikut mempunyai peranan untuk melakukan menggerakkan dinamika pembangunan. pembinaan antara lain menetapkan jaringan Sebagai unsur pendorong, SISTRANAS berfungsi menyediakan jasa transportasi prasarana transportasi nasional dan dalam yang efektif untuk membuka daerah hal tertentu menetapkan jaringan pelayanan terisolasi, melayani daerah dan pulau transportasi nasional. Peranan lainnya juga terpencil, merangsang pertumbuhan daerah melakukan penyelenggaraan dan terbelakang dan desa tertinggal khususnya pembangunan transportasi dalam jangka di kawasan timur Indonesia serta melayani memanjang dan mendorong sektor lain, daerah perbatasan dan daerah transmigrasi dalam hal tertentu pemerintah melakukan sehingga akan lebih memantapkan perwujudan WAWASAN NUSANTARA. terobosan penggunaan sarana dan prasarana transportasi untuk kepentingan pemerataan Sistem Transportasi Nasional pembangunan wilayah sesuai dengan kebijaksanaan pembangunan nasional. Umum Penyediaan jasa transportasi SISTRANAS adalah tatanan mempunyai peranan untuk terorganisasi terdiri atas transportasi darat, menyelenggarakan transportasi yang laut, udara dan penunjang yang meliputi didukung perangkat keras, perangkat lunak perangkat keras, perangkat lunak, dan termasuk manajemen modern dan sumber sumber daya manusia yang paling daya manusia. Ditinjau dari sifat berinteraksi dengan melalui pendekatan pengusahaannya transportasi manajemen modern Quality Cost and diselenggarakan oleh pemerintah dalam hal Delivery (QCD), satu kesatuan jaringan ini UPT (Unit Pelaksana Teknis), Badan transportasi untuk menghasilkan Usaha Milik Negara, swasta dan koperasi. transportasi yang efektif dan efisien. Penyedia jasa transportasi untuk SISTRANAS sebagai suatu tatanan kepentingan sendiri atau pribadi sekaligus yang bertujuan untuk mewujudkan berperan sebagai pengguna jasa transportasi transportasi yang andal dan berkemampuan yang dihasilkan. tinggi dalam penyelenggaraannya Pengguna jasa transportasi adalah melibatkan tiga pihak yang terkait yaitu masyarakat luas yang membutuhkan jasa pemerintah, penyedia jasa transportasi dan transportasi dalam melaksakan pengguna jasa transportasi yang saling kegiataannya baik dalam bidang politik, berinteraksi sesuai fungsi dan ekonomi, budaya maupun dalam bidang pelaksanaannya masing-masing, dengan pertahanan keamanan Negara. berlandaskan Pancasila, UUD 1945, GBHN Hasil pembangunan transportasi dan peraturan perundang-undangan lainnya yang mampu menunjang upaya pemerataan yang terkait, bersifat dinamis sebagai akibat dan penyebaran pembangunan, perubahan lingkungan strategis. pertumbuhan ekonomi serta stabilitas SISTRANAS yang efektif dan nasional dengan jaringan transportasi yang efisien terutama diwujudkan melalui semakin berkembang luas selama PJP pembentukan jaringan transportasi yang penghubung I, perlu terus dimantapkan dan merupakan satu kesatuan jaringan prasarana dikembangkan sejalan dengan peningkatan dan jaringan pelayanan transportasi baik tuntutan kualitas pelayanan akibat makin
  • 6. 89 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011 meningkatnya kebutuhan mobilitas manusia pelayanan dan teknologi akan makin dan barang serta tuntutan peningkatan memperkuat daya saing nasional dalam kualitas pelayanan dalam PJP II. perdagangan internasional, walaupun Mengingat makin pentingnya demikian usaha meningkatkan daya saing peranan pelayanan transportasi serta makin tersebut tetap harus memeperhatikan besarnya tantangan yang harus dihadapi, kepentingan yang bersifat nasional, seperti perlu diantisipasi melalui kebijakan- pelayanan yang semakin baik bagi berbagai kebijakan mendasar dalam bentuk pola kelompok masyarakat termasuk kelompok jaringan transportasi dan pelayanan sarana masyarakat lanjut usia, penyandang cacat, dan prasarana, informasi, teknologi serta dan pelayanan untuk daerah perintis, sumber daya manusia baik pada transportasi menggunakan teknologi akrab lingkungan darat, laut maupun udara. Guna mencapai serta hemat energi. tujuan tersebut peran aktif kegiatan Untuk kebijakan-kebijakan yang penunjang dalam bidang kelembagaan dan kondusif dalam rangka meningkatkan peran perundang-undangan, investasi, pendidikan swasta seperti deregulasi, birokrasi, dan pelatihan, penelitian dan kemudahan perijinan, fasilitas finansial, pengembangan, meteorologi dan geofisika aktif, pengurangan campur tangan serta SARNAS sangat diperlukan. pemerintah, pengutamaan penggunaan Semakin maraknya globalisasi produksi dalam negeri dalam pembangunan ekonomi di segala bidang, akan transportasi, peningkatan keterpaduan meningkatkan interaksi perdagangan dalam pelayanan antar dan intramoda akan sangat dan luar negeri yang pada gilirannya merangsang iklim berusaha. membutuhkan jasa transportasi yang semakin handal, berkualitas dan efisien. ANALISIS DAN KONDISI TRANSPORTASI Dengan tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan transportasi, menjaga Kondisi Transportasi Pada PJP-I kelestarian lingkungan, dan berperan serta Pertumbuhan Produk Domestik aktif dalam upaya konservasi dan Bruto sektor transportasi dalam kurun diserfisikasi. Sumber daya alam dalam waktu PJP-I sebesar 8,3% per tahun atau di pembinaan dan pengolaan transportasi perlu atas pertumbuhan rata-rata PDB yang ditetapkan konsep manajemen yang mencapai 6% per tahun. Kontribusi sektor berorientasi pada kinerja, perencanaan transportasi dalam PDB tersebut meningkat dari 2,8% pada pelita I menjadi 5,3% pada pengoperasian dan pengantaran melalui akhir PJP I. Di samping pula kemampuan manajemen modern dengan pendekatan pelayanan semakin mampu memperlancar Quality Cost and Delivery (QCD). Serta arus manusia, barang dan jasa serta didukung sumber daya manusia yang informasi ke seluruh penjuru tanah air, handal, makin professional dan pilihan sehingga dapat mendukung dan pengguanaan ilmu pengetahuan dan mempercepat pencapaian sasaran teknologi yang tepat. pembangunan serta memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, ketahanan Disamping itu upaya peningkatan nasional serta mewujudkan WAWASAN efisiensi melalui penerapan teknologi maju, NUSANTARA. Hasil pembangunan secara pengurangan subsidi, kerjasama antar fisik dalam PJP I, mengenai prasarana jalan perusahaan, inovasi manajemen dan telah berfungsi secara mantap dalam pelayanan jasa transportasi, standarisasi mendukung pusat-pusat pertumbuhan,
  • 7. Wagijono : Sistem transportasi nasional (SISTRANAS) urat nadi transportasi ... 90 pusat-pusat produksi dan daerah tahun, dan pelayaran rakyat rata-rata 7,07% pemasarannya. per tahun. Panjang seluruh jaringan jalan pada Pada akhir PJP-I jaringan pelayanan akhir PJP I adalah 244.169 km, jalan arteri penambangan telah mencakup 240 rute, dan kolektor 85% dalam kondisi baik. diantaranya 43 rute perintis. Rute tersebut Jumlah penumpang yang diangkut dalam telah menjangkau seluruh propinsi dan penumpang kilometer (pnp-km) meningkat beberapa kawasan industri sedangkan rata-rata 9,14% per tahun dan jumlah penerbangan internasional telah barang yang di angkut dalam ton-kilometer menghubungkan 33 kota di 24 negara. (ton-km) barang meningkat sebesar 4,45% Peran transportasi dalam menunjang rata-rata per tahun. Panjang jalan rel adalah perkembangan pariwisata telah pula 5.051 km, 54% dalam kondisi baik. Produk ditingkatkan 19 bandar udara yang angkutan kereta api terus meningkat, untuk berfungsi sebagai pintu masuk bagi angkutan penumpang dalam pnp-km rata- penerbangan internasional. Produksi rata 7,16% per tahun dan untuk barang angkatan udara berjadwal meningkat, yaitu dalam ton–km rata-rata 7,29% per tahun. angkutan penumpang rata-rata 13,42% per Pembangunan transportasi tahun, dan angkutan barang rata-rata 14% penyeberangan terlihat dengan semakin per tahun, untuk penerbangan internasional banyak jumlahnya lintasan terutama di penumpang diangkut rata-rata 14% per lintasan timur Indonesia. Pertumbuhan itu tahun. diikuti dengan meningkatnya peran swasta Dalam menunjang kualitas jasa dalam pelayanan lintas komersial, transportasi telah ditingkatkan penyediaan khususnya lintasan Sumatera-Jawa, Jawa- jasa meteorologi dan geofisika serta Madura, Jawa-Bali dan Lombok-Sumbawa- pencarian dan penyelamatan terhadap Flores. Angkutan penumpang meningkat musibah transportasi laut dan udara melalui rata-rata 8,98% per tahun, bidang 12,61% pembangunan sarana dan prasarana. per tahun dan kendaraan 8,85% per tahun. Disamping itu dalam upaya peningkatan Peran transportasi sangat penting sumber daya manusia telah dilaksanakan dalam mendorong ekspor nonmigas, sejalan pendidikan dan pelatihan secara dengan itu telah dibangun pelabuhan yang berkesinambungan, sedangkan penelitian melayani peti kemas secara “FULL dan pengembangan semakin ditingkatkan CONTAINER“ di Belawan, Tanjung Priok, dalam rangka meningkatkan efisiensi dan dan Tanjung Perak. Untuk menggalakkan efektifitas penyediaan jasa transportasi. perdagangan luar negeri telah dibuka 131 Pada perangkat lunak telah pelabuhan laut dengan 25 pelabuhan disempurnakan peraturan perundang- diantaranya memiliki fasilitas untuk undangan organisasi, pengembangan melayani peti kemas secara konvensional. sumber daya manusia sehingga semakin Untuk mendorong pemerataan meningkat kemampuan penyelenggaraan pembangunan ke semua daerah serta transportasi sejalan pengembangan menjangkau daerah-daerah terpencil telah prasarana dan sarana transportasi yang dioperasikan armada pelayaran perintis, mengarah kepada perwujudan disamping itu pelayanan rakyat telah SISTRANAS. berperan dalam mendistribusikan barang sampai dengaan tempat-tempat yang sulit Kendala dilayani oleh kapal besar. Muatan Dalam pembangunan sistem pelanggan pelayaran nusantara meningkat transportasi PJP-II harus memperhitungkan rata-rata 9,98% pelayaran lokal rata-rata kendala-kendala antara lain : 4,43% per tahun. Pelayaran samudera 1. Wilayah yang luas terdiri atas umum rata-rata 14,19% per tahun. kepulauan mengakibatkan Pelayaran perintis rata-rata 9,62% per pembangunan transportasi yang
  • 8. 91 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011 merata ke seluruh penjuru tanah air pelayanan daerah terpencil dengan membutuhkan jaringan prasarana dan intensitas permintaan yang kecil. sarana yang menyediakannya 11. Belum berkembangnya industri memerlukan investasi yang besar. transportasi dalam negeri yang efisien 2. Kurangnya keterpaduan antar dan dan berdaya saing kuat. intramoda yang mengakibatkan kurang dapat mendukung pelayanan Peluang dari pintu ke pintu dan tingginya Disamping kendala-kendala tersebut biaya transportasi. di atas dapat temu kenali peluang-peluang 3. Adanya hambatan kelembagaan yang yang dapat dikembangkan untuk menghambat berkembangnya sistem mendukung pembangunan transportasi di masa depan antara lain : transportasi antar moda yang terpadu. 1. Nasional 4. Jaringan transportasi yang tersedia a. Meningkatnya kesejahteraan saat ini belum sepenuhnya sesuai masyarakat dan kegiatan ekonomi dengan pola distribusi barang. sebagai hasil pembangunan dalam 5. Belum tertatanya sistem pelayanan PJP-I mengakibatkan meningkatnya transportasi terpadu yang memberikan mobilitas orang dan barang, sehingga kemudahan bagi wisatawan untuk akan mendorong pertumbuhan seperti mengunjungi objek-objek wisata. ekonomi. 6. Terbatasnya kesempatan penggunaan b. Meningkatnya kesejahteraan teknologi pada pelayanan transportasi masyarakat juga meningkatnya daya karena terbatasnya dana dan beli masyarakat terhadap jasa keterbatasan sumber daya manusia transportasi, sehingga lebih menjamin serta keterkaitan dengan masalah pengembalian biaya investasi, nasional dalam penyediaan pemeliharaan, dan operasi sarana dan kesempatan kerja bagi angkatan kerja prasarana transportasi. baru. c. Kemampuan industri dalam negeri di 7. Masih terbatasnya minat swasta untuk bidang sarana dan prasarana berperan serta dalam investasi di transportasi, lebih memungkinkan sektor transportasi khususnya peningkatan kapasitas pelayanan investasi prasarana. sesuai permintaan. 8. Makin meningkatnya kecenderungan d. Dengan telah diberlakukannya empat pemakaian mobil pribadi di kota besar Undang-Undang di bidang karena kurang memadainya pelayanan transportasi dan peraturan angkutan umum. pelaksanaannya, dapat diharapkan 9. Persaingan yang kurang seimbang disiplin semua pihak yang terkait dalam usaha angkatan laut antara dengan pelayanan trasportasi akan armada nasional dan armada kapal meningkat, sehingga akan asing yang disewa. meningkatkan tingkat keselamatan. 10. Kurang tersedianya sarana e. Dengan adanya deregulasi akan transportasi ukuran kecil, khususnya memungkinkan meningkatnya peran untuk pelayanan transportasi udara swasta dan masyarakat dalam yang sangat diperlukan untuk penyediaan dana investasi yang
  • 9. Wagijono : Sistem transportasi nasional (SISTRANAS) urat nadi transportasi ... 92 dibutuhkan, baik sebagai PMDN - Keunggulan karakteristik moda dan maupun PMDA. keterpaduan yaitu dalam menentukan f. Meningkatnya peran serta swasta dan peran masing-masing moda setiap tatanan dilakukan dengan masyarakat dalam pengembangan memanfaatkan secara maksimal pelayanan transportasi, sehingga keunggulan masing-masing moda jangkauan pelayanannya dapat lebih sedangkan kelemahannya diantisipasi luas dengan kualitas pelayanan yang melalui pemanduannya dengan makin baik. transportasi lain. 2. Internasional - Optimalisasi yaitu berkenaan dengan a. Makin luasnya jalinan kerja sama semakin terbatasnya sumber daya yang tersedia serta kewajiban perusahaan transportasi nasional melestarikan lingkungan, maka dengan perusahaan asing yang pilihan lain terhadap suatu tatanan bertaraf Internasional dalam rangka tertentu dikaitkan dengan faktor melayani permintaan transportasi dari pembatasan sumber daya dengan sektor Indonesia. manfaat maksimal yang diperoleh b. Kerja sama bilateral dan multilateral dengan pengorbanan total yang yang semakin baik dan dinamis minimal. dengan negara-negara maju untuk Berdasarkan prinsip dasar dimaksud, mendapatkan dana dan peningkatan dan mengingat bahwa jaringan transportasi penguasaan IPTEK. yang terdiri dari jaringan transportasi darat, c. Kerja sama ASEAN dalam bidang transportasi laut dan transportasi udara menjangkau seluruh wilayah tanah air investasi dan perdagangan semakin bahkan hubungan internasional, serta untuk berkembang pesat. keperluan efisiensi dalam pembinaan, d. Semakin terbuka luas kesempatan pembangunan dan penyelenggaraannya, untuk peningkatan kemampuan maka jaringan transportasi nasional yang sumber daya manusia sektor meliputi jaringan prasarana dan jaringan transportasi melalui pengiriman tugas pelayanan dikelompokkan antara lain belajar di perguruan tinggi andal di menurut waktu, hirarki, kelas dan sifat pelayanannya. banyak negara-negara maju dalam IPTEK. Jaringan prasarana terdiri dari simpul dan ruang lalu lintas. Simpul Struktur Jaringan Transportasi berfungsi ruang yang dipergunakan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan Dalam menata jaringan transportasi penumpang, membongkar barang dan agar diperoleh manfaat maksimal memuat barang, mengatur jadwal digunakan prinsip dasar: perjalanan serta perpindahan intra dan antar - Fungsional yaitu jaringan transportasi moda ruang lalu lintas berfungsi sebagai dikelompokkan dalam berbagai ruang gerak untuk lalu lintas sarana tatanan yang masing-masing transportasi, dan khusus untuk ruang lalu mempunyai karakteristik fungsional lintas jalan disamping untuk lalu lintas yang berbeda. kendaraan juga untuk lalu lintas orang dan - Struktural yaitu pada masing-masing hewan. tatanan dirumuskan susunannya yang saling terkait namun dapat dibedakan menurut intensitasnya.
  • 10. 93 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 2, Maret 2011 DAFTAR PUSTAKA Ambil data-data dari perpustakaan kementerian perhubungan antara lain : Data dari Operasional Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Data dari Operasional Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Data dari Operasional Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.