2. MANAJEMEN OPERASI
8-2
Outline:
Manajemen operasi
Perencanaan dan perancangan sistem operasi
Perencanaan produk
Perancangan proses operasi
Perencanaan kapasitas
Perencanaan lokasi fasilitas
Perencanaan tata letak fasilitas
Perencanaan teknologi
Pengelolaan rantai persediaan
Pengelolaan mutu
3. Manajemen Operasi
•Manajemen Operasi (MO): Pengembangan dan
administrasi aktivitas-aktivitas yang tercakup dalam
pengubahan sumber daya menjadi barang dan jasa.
8-3
Secara historis, MO disebut “produksi” atau
“pabrikasi” yang membatasinya pada
penciptaan barang-barang fisik
Perubahan dari “produksi” menjadi “operasi”
mengakui bahwa fungsinya bukan hanya
produksi barang fisik tetapi juga jasa, ide dan
pandangan-pandangan.
4. Manajemen Operasi
• Aktivitas-aktivitas dan proses-proses yang digunakan
dalam pembuatan barang-barang berujud, yang juga
disebut PRODUKSI
Pabrikasi (Manufacturing)
• Aktivitas-aktivitas dan proses-proses yang digunakan
dalam pembuatan barang-barang berujud, yang juga
disebut PABRIKASI
Produksi
• Aktivitas-aktivitas dan proses-proses yang digunakan
dalam pembuatan baik barang-barang berujud
maupun tak berujud
Operasi
8-4
5. Para manajer operasi mengendalikan proses tersebut
melalui:
• Melakukan pengukuran/penilaian, membandingkannya
dengan standar dan memberikan feedback
• Ambil tindakan perbaikan jika ada penyimpangan
• Sumber daya – tanah, TK, uang, BB, waktu, informasi
dan energi – yang diubah menjadi outputInput
• Barang, jasa dan ide yang dihasilkan dari pengubahan
inputOutput
Perubahan input menjadi output
8-5
Proses Transformasi
7. MO dalam Bisnis Jasa
Lima cara mendasar yang membedakan penyedia jasa
dari penyedia barang pabrikan:
1. Sifat dan konsumsi output – jasa membutuhkan kontak
yang lebih banyak dengan pelanggan dan terjadi pada
saat konsumsi jasa tersebut terjadi
2. Kesamaan input – jasa lebih “customized” untuk masing-
masing konsumen
3. Kesamaan output – masing-masing jasa disajikan secara
berbeda
4. TK yang dibutuhkan – jasa lebih intensif TK
5. Pengukuran produktivitas – pengukuran jasa lebih sulit
karena jasa bersifat tak berujud
8-7
8. Perencanaan operasi mencakup pengambilan keputusan
berikut ini.
Perencanaan Produk
Riset pemasaran dapat membantu menentukan produk
dan fitur yang diinginkan pelanggan, menaksir jumlah
permintaan dan menentukan harga
Setelah ditentukan produknya, manajemen harus
merencanakan bagaimana memproduksinya
Para manajer operasi bertugas merencanakan sumber
daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses
transformasi
Apa yang akan diproduksi? Siapa pelanggannya?
Proses apa yang akan digunakan? Di mana produk akan dibuat?
8-8
Rencana dan Desain Sistem Operasi
9. Perancangan Proses Operasi
Produk-produk diciptakan dengan salah satu dari tiga proses
berikut ini.
Standardization
• Pembuatan produk
atau komponen
yang identik, atau
bisa saling
dipertukarkan
Modular Design
• Pembuatan modul-
modul (suatu item
dari unit yang berisi
ia) yang dapat
dikombinasikan
atau saling
ditukarkan untuk
menciptakan produk
yang berbeda.
Contoh: produksi
laptop, mobil dll
Customization
• Pembuatan produk
untuk memenuhi
keinginan atau
kebutuhan
pelanggan tertentu
8-9
Rencana dan Desain Sistem Operasi
10. Unit tersebut bisa seorang pegawai atau sebuah mesin, suatu
departemen, suatu cabang dan pabrik secara keseluruhan
Kapasitas dapat dinyatakan menurut input atau output
Perencanaan kapasitas yang terlalu rendah mengakibatkan
permintaan tak terpenuhi, sementara perencanaan yang terlalu
tinggi mengakibatkan ongkos yang lebih mahal.
Kapasitas:
• Beban maksimum yang dapat ditangani oleh suatu unit
organisasional
Perencanaan Kapasitas
8-10
Rencana dan Desain Sistem Operasi
11. Kedekatan dengan pasar
Ketersediaan bahan mentah, transportasi, daya listrik,
ketersediaan tenaga kerja
Pengaruh iklim dan karakteristik komunitas
Pajak dan rangsangan yang ditawarkan oleh
pemerintah (inducements)
Faktor penting untuk dipertimbangkan:
8-11
Rencana dan Desain Sistem Operasi
• Keputusan yang kompleks dan mahal
Perencanaan Fasilitas
Lokasi Fasilitas
12. Perencanaan Fasilitas
Tata Letak (Layout) Fasilitas
Tata Letak Berposisi-
Tetap
• Layout yang
membawa seluruh
sumber daya yang
dibutuhkan untuk
menciptakan produk
ke suatu lokasi
pusat.
Disebut organisasi
proyek
• Perusahaan
menggunakan layout
ini karena ia sedang
terlibat dalam proyek
besar yang
kompleks, seperti
proyek konstruksi
atau eksplorasi
Rencana dan Desain Sistem Operasi
13. Tata Letak Proses
• Layout yang
mengorganisir
proses transformasi
menjadi
departemen-
departemen yang
dikelompokkan
terkait proses
Disebut organisasi
terputus-putus
• Organisasi yang
berhubungan dengan
produk yang berukuran
lebih kecil daripada yang
dibuat organisasi
proyek; produk mereka
tidak perlu unik tetapi
memiliki sejumlah
perbedaan yang
signifikan
Rencana dan Desain Sistem Operasi
Perencanaan Fasilitas
Tata Letak (Layout) Fasilitas
14. Tata Letak Produk
• Layout yang
membutuhkan produksi
dipecah menjadi tugas-
tugas kecil yang
ditugaskan kepada
pegawai, yang
biasanya diposisikan di
sepanjang assembly
line
Disebut organisasi pabrikasi
yang kontinyus
• Perusahaan yang
menggunakan assemby
line yang berjalan terus
menerus, yang
menciptakan produk
dengan beberapa
karakteristik sama
8-14
Rencana dan Desain Sistem Operasi
Perencanaan Fasilitas
Tata Letak (Layout) Fasilitas
15. Perencanaan Fasilitas
Teknologi
• Desain komponen, produk dan proses-proses pada
komputer alih-alih pada kertas
Computer-Assisted Design (CAD)
• Menggunakan sistem komputer khusus untuk
memberi petunjuk dan kontrol proses transformasi
Computer-Assisted Manufacturing (CAM)
8-15
Rencana dan Desain Sistem Operasi
16. • Pengarahan mesin oleh komputer untuk menyesuaikan
versi-versi lain dari operasi yang sama
Flexible Manufacturing
• Suatu sistem yang lengkap yang merancang produk,
mengelola mesin dan bahan mentah, serta mengontrol
fungsi operasi
Computer-Integrated Manufacturing (CIM)
8-16
Rencana dan Desain Sistem Operasi
Perencanaan Fasilitas
Teknologi
17. Rencana dan Desain Sistem Operasi
Sustainability and Manufacturing
Sustainability issues are
becoming increasingly
important to stakeholders
and consumers
“Green” operations and
manufacturing can improve
a company’s reputation,
increase customer and
employee loyalty, leading to
improved profits
8-17
18. Meliputi:
Pembelian dan pengelolaan bahan mentah
Pengelolaan persediaan (produk jadi, setengah jadi
dan bahan mentah)
Pengepakan produk
Menerimakan produk kepada pelanggan
Pengelolaan Rantai Persediaan:
• Berhubungan dan mengintegrasikan seluruh anggota
dari sistem distribusi dalam rangka memenuhi
permintaan pelanggan, juga disebut LOGISTIK
8-18
Pengelolaan Rantai Persediaan
19. » Tujuannya untuk mendapatkan barang-barang yang
bermutu dalam jumlah yang sesuai dan dengan ongkos
serendah mungkin
» Perusahaan mungkin mampu membuat beberapa
komponen yang lebih murah dan efisien, namun
» jika TIDAK, mungkin lebih baik menyewanya dari
perusahaan lain. Misalnya perusahaan penerbangan
yang menyewa pesawat dan bukan membelinya.
Pembelian (purchasing):
• Pembelian seluruh bahan baku yang dibutuhkan oleh
organisasi, juga disebut PROCUREMENT
8-19
Pengelolaan Rantai Persediaan
20. • Finished-goods inventory – produk yang siap dijual
• Work-in-process inventory – produk setengah jadi
• Raw materials inventory – semua bahan yang dibeli
untuk digunakan sebagai input untuk pembuatan
produk yang lain
Persediaan
Seluruh bahan mentah, komponen-komponen,
produk setengah jadi atau jadi, dan perlengkapan-
perlengkapan yang digunakan oleh perusahaan
8-20
Pengelolaan Rantai Persediaan
Pengelolaan Persediaan
21. Pengelolaan Rantai Persediaan
Manajemen operasi semestinya terkoordinir dengan
bagian pengendalian persediaan (inventory control)
Manajer persediaan mencoba menentukan taraf
persediaan yang pas untuk masing-masing item
(tergantung pada tingkat penggunaan, ongkos
pemeliharaan, ongkos persediaan mendatang, dan
prosedur terkait pemesanan atau pembuatan
persediaan tersebut, dll)
Pengendalian
Persediaan
Proses penentuan berapa banyak persediaan
dan barang-barang yang dibutuhkan dan
mencatat jumlah barang yang ada, ada di mana
dan siapa yang bertanggung jawab terhadapnya
8-21
Pengelolaan Persediaan
22. Pendekatan-pendekatan untuk pengendalian persediaan:
• Mengidentifikasi jumlah pemesanan
optimum untuk meminimumkan ongkos
pengelolaannya (pemesanan, penyimpanan
dan penggunaan)
Economic Order
Quantity (EOQ)
Model
• Menjadualkan jumlah bahan mentah
dengan tepat yang dibutuhkan untuk
membuat produk
Material-
Requirements
Planning (MRP)
• Menggunakan jumlah bahan mentah lebih sedikit,
yang didatangkan hanya pada waktu digunakan
dalam proses transformasi, dan oleh karnanya
mengurangi biaya penyimpanan dan manajemen
persediaan yang lainnya
Just-In-Time
(JIT) Inventory
Management
8-22
Pengelolaan Rantai Persediaan
Pengelolaan Persediaan
23. Globalisasi meminta manajer rantai persediaan
meningkatkan kecepatan dan menyeimbangkan
sumberdaya untuk berkompetisi
Alih Daya atau pengontrakan pekerjaan kepada
perusahaan lain, untuk meraih keunggulan kompetitif
melalui:
• Kualitas produk yang naik
• Pelanggan dapat memperoleh produk segera
• Efisiensi rantai persediaan keseluruhan
Bagaimanapun, outsourcing mungkin meningkatkan
opini negatif masyarakat
Pengelolaan Rantai Persediaan
Alih Daya (Outsourcing)
24. Selanjutnya, manajemen harus memperhatikan:
Urutan pengerjaan (Routing)
• Urutan operasi melalui mana suatu produk harus lewati;
sekuensinya tergantung pada spesifikasi produk
Setelah urutan pengerjaan diketahui, pekerjaan
dapat dijadualkan
Penjadualan (Scheduling)
• Pemberian tugas kepada departemen-departemen, atau
juga kepada mesin-mesin, para pegawai, atau tim.
Pengelolaan Rantai Persediaan
25. Manajemen Mutu
• Mutu (quality), adalah elemen penting dalam manajemen
operasi, sama halnya dengan kos dan efisiensi.
• Mutu menunjukkan derajat untuk mana barang atau jasa
memenuhi permintaan dan kebutuhan pelanggan.
• Penentuan mutu bisa jadi susah karena ia sangat tergantung
pada persepsi pelanggan atas seberapa baik barang memenuhi
atau melebihi harapan mereka.
• Pengukuran mutu suatu jasa susah dilakukan
o Perusahaan harus menentukan karakteristik mutu yang
penting dalam istilah yang terukur
8-25
26. Manajemen Mutu
Dalam konteks Manajemen Operasi, mutu
membutuhkan pengujian
Kendali Mutu (Quality Control)
• Proses-proses yang digunakan organisasi untuk menjaga
standar-standar mutu yang sudah mapan.
Kendali Proses Statistik (Statistical Process Control)
• Suatu sistem dalam mana manajemen mengumpulkan dan
menganalisis informasi mengenai proses produksi hingga
menunjukkan permasalahan mutu dengan tepat dalam sistem
produksi tersebut.
8-26
27. Manajemen Mutu
TQM membutuhkan perbaikan yang kontinyu di semua
bidang dan membutuhkan pemberdayaan/partisipasi
karyawan
Proses perbaikan yang kontinyu dilakukan dengan
benchmarking, yaitu pengukuran dan pengevaluasian
mutu produk, jasa atau proses organisasi, dibandingkan
dengan mutu yang dihasilkan oleh perusahaan yang
berkinerja terbaik di industri tersebut
Kendali mutu dipandang sebagai elemen produk itu sendiri
• Total Quality Management (TQM): Suatu filosofi bahwa
janji yang sama tentang mutu di semua bidang organisasi
akan meningkatkan budaya yang memenuhi persepsi
pelanggan mengenai mutu.
28. Manajemen Mutu
Inspeksi
• Menyatakan apakah suatu produk memenuhi
standar mutu atau tidak
• Inspeksi produk jadi untuk menentukan taraf mutu
• Inspeksi produk setengah jadi untuk menemukan
cacat sebelum barang diselesaikan, sehingga dapat
dibetulkan
29. Manajemen Mutu
Penyampelan
• Dalam menginspeksi produk mungkin dilakukan
melalui pengujian sampel
• Selalu ada risiko salah konklusi yang dibuat
berbasis sampel
• Penyampelan lebih memungkinkan dilakukan ketika
tes inspeksi dapat merusak produk
8-29