Dokumen tersebut membahas tentang teknik analisis komparasi (t-test) untuk menguji perbedaan antar variabel atau sampel. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perbedaan antar rata-rata dua variabel signifikan atau tidak. Secara khusus dijelaskan tentang uji-t satu sampel dan uji-t dua sampel untuk data interval/rasio dengan contoh soal penyelesaiannya.
2. Komparasi berasal dari kata comparison (Eng)
yang mempunyai arti perbandingan atau
pembandingan.
Teknik analisis komparasi yaitu salah satu teknik
analisis kuantitatif yang digunakan untuk menguji
hipotesis tentang ada atau tidaknya perbedaan
antar variabel atau sampel (rata-rata) yang diteliti.
Jika ada perbedaan, apakah perbedaan itu
signifikan ataukah perbedaan itu hanya kebetulan
saja (by chance)
2 Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
3. Dalam penelitian komparasional yang melakukan
pembandingan antar rata-rata dua variabel, dapat
menggunakan uji-t atau t-test dan Khi Kuadrat (Chi
Square).
Uji-t atau t-test adalah salah satu test statistik yang
dipergunakan untuk menguji kebenaran atau
kepalsuan hipotesis nol/nihil (Ho) yang menyatakan
bahwa di antara dua buah mean (rata-rata) sampel
yang diambil secara random dari populasi yang sama
tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
3 Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
4. Analisis komparasi satu rata-rata variabel bebas dikenal dengan uji-
t/ one sample t-test dan uji-Z. Tujuan Uji-T atau Uji-Z adalah untuk
mengetahui perbedaan variabel yang dihipotesiskan. Rumus uji-t
dan uji-Z, yaitu :
a). Apabila standar deviasi diketahui dan n > 30 menggunakan
rumus Zhitung sebagai berikut :
Di mana :
Zhitung : harga yang dihitung dan menunjukkan nilai standar
deviasi pada distribusi normal (tabel Z).
: rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan
data.
µo : rata-rata nilai yang dihipotesiskan
σ : standar deviasi populasi yang telah diketahui
N : jumlah populasi penelitian
4
N
x
Z o
hitung
x
Sumber:
Walpole & Myer (1995:358)
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
5. b). Apabila standar deviasi sampel tidak diketahui dan n
≤ 30 menggunakan rumus thitung sebagai berikut :
Di mana :
thitung : harga yang dihitung dan menunjukkan nilai
standar deviasi pada distribusi t (tabel t).
: rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil
pengumpulan data.
µo : rata-rata nilai yang dihipotesiskan
S : standar deviasi sampel yang telah diketahui
n : jumlah sampel penelitian
5
1-ndkdengan
n
S
x
t o
hitung
x
Sumber:
Walpole & Myer (1995:358)
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
6. Langkah-langkah uji-t/ one sample t-test:
1). Menentukan hipotesis penelitian
2). Menentukan hipotesis statistik
3). Mencari thitung
4). Menentukan kriteria pengujian dan tentukan juga
posisi pengujian pihak kiri , pihak kanan atau uji
dua pihak .
5). Mencari ttabel dengan cara tentukan α (0,01 atau
0,05) dan dk = n – 1.
6). Membandingkan thitung dengan ttabel
7). Menarik kesimpulan
6 Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
7. Contoh :
Seorang dosen melakukan penelitian untuk mengetahui, apakah
nilai ujian mahasiswa pada mata kuliah yang diampunya memiliki
rata-rata 70. Diduga:
a). Rata-rata nilai mahasiswa paling tinggi 70.
b). Rata-rata nilai mahasiswa paling rendah 70.
c). Rata-rata nilai mahasiswa tidak sama dengan 70.
Untuk tujuan penelitian tersebut, diambil secara acak nilai dari 25
orang mahasiswa sebagai berikut:
Diasumsikan data berdistribusi normal, ujilah dugaan tersebut!
7
68 60 72 90 50
74 78 80 85 60
60 85 85 65 82
65 68 78 60 60
85 60 65 82 85
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
8. Penyelesaian :
Sebelum dilakukan perumusan hipotesis, identifikasi dan
hitung nilai yang ada. Diketahui: µo = 70, selanjutnya
menghitung rata-rata dan standar deviasi:
8
1
)( 2
2
n
n
X
X
Sn
X
x
247,11
125
25
)1802(
132924
2
S
08,72
25
1802
x
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
9. Penyelesaian :
Penyelesaian point (a) uji pihak kiri :
1). Menentukan hipotesis penelitian
Ho : Rata-rata nilai mahasiswa sama dengan 70.
Ha : Rata-rata nilai mahasiswa paling tinggi 70.
2). Menentukan hipotesis statistik
Ho : µo = 70
Ha : µo < 70
9
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
10. Penyelesaian :
3). Mencari thitung
10
n
S
x
t o
hitung
925,0
249,2
08,2
25
247,11
7208,72
hitungt
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
11. Penyelesaian :
4). Menentukan kriteria pengujian
Taraf signifikansi (α) = 0,05
Derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 25 – 1
= 24
Kriteria pengujian pihak kiri :
Jika thitung ≥ - ttabel maka Ho diterima.
Jika thitung < - ttabel maka Ho ditolak.
11
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
12. Penyelesaian :
5). Mencari ttabel dengan cara tentukan α dan dk = n
– 1.
Dengan (α) = 0,05 dan (dk) = 24, uji satu pihak
sehingga diperoleh ttabel = -1,711 (pihak kiri).
12
Uji Pihak Kiri
-1,711 0 0,925
Daerah
Peneriman
Ho
α = 0,05
Daerah penolakan Ho
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
13. Penyelesaian :
6). Membandingkan thitung dengan ttabel
Ternyata thitung > – ttabel atau 0,925 > –1,711 maka
Ho diterima dan Ha ditolak
7). Menarik kesimpulan
Ho : Rata-rata nilai mahasiswa sama dengan 70.
Ha : Rata-rata nilai mahasiswa paling tinggi 70.
Jadi rata-rata nilai mahasiswa sama dengan 70
dapat diterima.
13
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
14. Penyelesaian :
Penyelesaian point (b) uji pihak kanan :
1). Menentukan hipotesis penelitian
Ho : Rata-rata nilai mahasiswa sama dengan 70.
Ha : Rata-rata nilai mahasiswa paling rendah 70.
2). Menentukan hipotesis statistik
Ho : µo = 70
Ha : µo > 70
14
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
15. Penyelesaian :
3). Mencari thitung
15
n
S
x
t o
hitung
925,0
249,2
08,2
25
247,11
7208,72
hitungt
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
16. Penyelesaian :
4). Menentukan kriteria pengujian
Taraf signifikansi (α) = 0,05
Derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 25 – 1
= 24
Kriteria pengujian pihak kiri :
Jika thitung ≤ +ttabel maka Ho diterima.
Jika thitung > +ttabel maka Ho ditolak.
16
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
17. Penyelesaian :
5). Mencari ttabel dengan cara tentukan α dan dk = n
– 1.
Dengan (α) = 0,05 dan dk = 24 uji satu pihak
sehingga diperoleh ttabel = 1,71
17
Uji Pihak Kanan
0 0,925 1,711
Daerah
Peneriman
Ho
α = 0,05
Daerah penolakan Ho
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
18. Penyelesaian :
6). Membandingkan thitung dengan ttabel
Ternyata thitung < + ttabel atau 0,925 < 1,711 maka
Ho diterima dan Ha ditolak
7). Menarik kesimpulan
Ho : Rata-rata nilai mahasiswa sama dengan 70.
Ha : Rata-rata nilai mahasiswa paling rendah 70.
Jadi rata-rata nilai mahasiswa sama dengan 70
dapat diterima.
18
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
19. Penyelesaian :
Penyelesaian point (c) uji dua pihak :
1). Menentukan hipotesis penelitian
Ho : Rata-rata nilai mahasiswa sama dengan 70.
Ha : Rata-rata nilai mahasiswa tidak sama
dengan 70.
2). Menentukan hipotesis statistik
Ho : µo = 70
Ha : µo ≠ 70
19
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
20. Penyelesaian :
3). Mencari thitung
20
n
S
x
t o
hitung
925,0
249,2
08,2
25
247,11
7208,72
hitungt
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
21. Penyelesaian :
4). Menentukan kriteria pengujian
Taraf signifikansi (α) = 0,05
Derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 25 – 1
= 24
Kriteria pengujian pihak kiri :
Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima.
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak.
21
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
22. Penyelesaian :
5). Mencari ttabel dengan cara tentukan α dan dk = n
– 1.
Dengan α/2 = 0,025 dan dk = 24 uji dua pihak
sehingga diperoleh ttabel = 2,492
22
Uji Dua Pihak
-2,492 0 0,925 2,492
Daerah
Peneriman
Ho
α = 0,025
Daerah penolakan Ho
α = 0,025
Daerah penolakan Ho
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
23. Penyelesaian :
6). Membandingkan thitung dengan ttabel
Ternyata thitung < ttabel atau 0,925 < 1,711 maka Ho
diterima dan Ha ditolak
7). Menarik kesimpulan
Ho : Rata-rata nilai mahasiswa sama dengan 70.
Ha : Rata-rata nilai mahasiswa tidak sama
dengan 70.
Jadi rata-rata nilai mahasiswa sama dengan 70
dapat diterima.
23
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
25. Komparasi Dua Sampel
Tujuan uji-t dua sampel adalah untuk
membandingkan (membedakan)
apakah kedua rata-rata sampel
tersebut sama atau berbeda.
Gunanya untuk menguji kemampuan
generalisasi (signifikansi hasil
penelitian yang berupa perbandingan
dua rata-rata sampel).
25
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
26. Komparasi Dua Sampel
Komparasi dua sampel dibagi :
1. Sampel berkorelasi/ berpasangan
Sampel yang bekorelasi adalah sampel
dengan subyek yang sama, namun
mengalami dua perlakukan atau
pengukuran yang berbeda. Contoh: nilai
pre-test dan post-test, membandingkan
kemampuan sebelum dan sesudah
training, nilai mid semester dan nilai
UAS, dll.
26
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
27. Komparasi Dua Sampel
2. Sampel tidak berkorelasi
(independen).
Sampel independen adalah sampel
yang tidak berkaitan satu sama lain.
Contoh: membandingkan hasil tes
SPMB ditinjau dari lulusan SMA dan
SMK, membandingkan penghasilan
petani dan nelayan, dll.
27
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
28. Uji Statistik Komparasi dua sampel
28
Tingkat Data
Bentuk Komparasi
Korelasi Independen
Interval
Rasio
Uji-T dua sampel
parametrik
Uji-T dua sampel
parametrik
Ordinal
Uji-Tanda
Wilcoxson
Uji-Median
Uji-U
Kolmogorov Smirnov
Wald-Wolfowitz
Nominal Mc. nemar
Fisher Exact
Chi Kuadrat 2 Sampel
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
29. Independent Sample T-test
Untuk data berdistribusi normal dan variansi
homogen:
dengan :
Di mana :
: rata-rata sampel ke-1
: rata-rata sampel ke-2
S1 : standar deviasi sampel ke-1
S2 : standar deviasi sampel ke-2
n1 : jumlah sampel ke-1
n2 : jumlah sampel ke-2
29
21
21
hitung
n
1
n
1
.
x-x
t
Sp
2nn
1)-(nS1)-(nS
21
2
2
21
2
1
Sp
1x
2x
dk = n1 + n2 – 2
Sumber:
Walpole & Myer (1995:358)
Hipotesis Statistik:
Ho: µ1 = µ2
H1: µ1 ≠ µ2
µ1 > µ2
µ1 < µ2
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
30. Independent Sample T-test
Selain menggunakan rumus tersebut, untuk data
berdistribusi normal dan variansi homogen dapat juga
menggunakan rumus berikut:
Di mana :
: rata-rata sampel ke-1
: rata-rata sampel ke-2
σ1 : variansi sampel ke-1
σ2 : variansi sampel ke-2
n1 : jumlah sampel ke-1
n2 : jumlah sampel ke-2
30
1x
2x
Hipotesis Statistik:
Ho: µ1 = µ2
H1: µ1 ≠ µ2
µ1 > µ2
µ1 < µ2
2121
2211
21
hitung
n
1
n
1
.
2-nn
)1(n)1(n
x-x
t
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
31. Independent Sample T-test
Untuk data berdistribusi normal dan variansi
tidak homogen:
Dengan dk:
31
2
2
2
1
2
1
21
n
S
n
S
x-x
t'
1n
n
S
1n
n
S
n
S
n
S
dk
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
2
1
2
1
Sumber:
Walpole & Myer (1995:358)
Hipotesis Statistik:
Ho: µ1 = µ2
H1: µ1 ≠ µ2
µ1 > µ2
µ1 < µ2
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
32. Paired Sample T-test
Paired Sample T-test digunakan untuk mengetahui
perbedaan dua rata-rata, di mana kedua rata-rata
merupakan subyek yang sama dan berhubungan. Rumus
statistik yang digunakan:
dengan dk: n – 1
Keterangan:
= rata-rata sampel berpasangan
Sd = Standar deviasi
32
n
S
μ-d
t
d
0
hitung
Sumber:
Walpole & Myer (1995:355)
Hipotesis Statistik:
Ho: µd = µ0
H1: µd ≠ µ0
µd > µ0
µd < µ0
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
d
33. Paired Sample T-test
Paired Sample T-test bisa juga menggunakan rumus berikut:
dengan dk: n1 + n2 – 2
Di mana :
: rata-rata sampel ke-1
: rata-rata sampel ke-2
S1
2 : variansi sampel ke-1
S2
2 : variansi sampel ke-2
33
Sumber:
Sugiyono (2011:259)
Hipotesis Statistik:
Ho: µ1 = µ2
H1: µ1 ≠ µ2
µ1 > µ2
µ1 < µ2
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
2
1
1
1
2
2
2
1
2
1
21
hitung
n
S
.
n
S
.r2
n
S
n
S
x-x
t
1x
2x
S1 : standar deviasi sampel ke-1
S2 : standar deviasi sampel ke-1
n1 : jumlah sampel ke-1
n2 : jumlah sampel ke-2
34. Untuk menguji hipotesis dengan paired sample
t-test menggunakan kriteria sebagai berikut:
Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima.
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak.
Atau untuk:
Uji satu pihak: thitung > tα maka Ho ditolak
thitung ≤ tα maka Ho diterima
Uji dua pihak : thitung > tα/2 maka Ho ditolak
thitung ≤ tα maka Ho diterima
34
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
Paired Sample T-test
36. Judul: Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematis Menggunakan
Metode A dengan Metode B Siswa Kelas X SMA Abu-Abu Tahun
Pelajaran 2013/2014.
36
Pada penelitian tersebut kelas
eksperimen (X1) menggunakan
metode A dan kelas kontrol (X2)
menggunakan metode B, jumlah
siswa masing-masing kelas
adalah 30 orang. Data seperti
pada tabel di samping .
Ujilah apakah ada perbedaan
kemampuan komunikasi
matematis menggunakan metode
A dengan metode B pada siswa
kelas X SMAAbu-Abu tahun
pelajaran 2013/2014 tersebut !
Resp.
Hasil Belajar
Matematika
Resp.
Hasil Belajar
Matematika
Metode
A
(X1)
Metode
B
(X2)
Metode
A
(X1)
Metode
B
(X2)
1 77 40 16 55 47
2 90 48 17 88 68
3 77 54 18 96 68
4 77 34 19 87 75
5 55 58 20 87 75
6 88 68 21 44 55
7 85 67 22 94 61
8 87 67 23 77 46
9 87 75 24 55 61
10 50 56 25 76 58
11 87 60 26 65 50
12 87 47 27 90 68
13 87 60 28 80 75
14 90 70 29 89 75
15 81 61 30 96 75
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
37. Penyelesaian :
Langkah 1 : Menentukan hipotesis penelitian ;
Ho : Tidak terdapat perbedaan kemampuan
komunikasi matematis menggunakan
metode A dengan metode B siswa Kelas X
SMA Abu-Abu tahun pelajaran 2013/2014.
Ha : Terdapat perbedaan kemampuan
komunikasi matematis menggunakan
metode A dengan metode B siswa Kelas X
SMA Abu-Abu tahun pelajaran 2013/2014.
37
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
38. Langkah 2 : Menentukan hipotesis statistik
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Langkah 3 : Menentukan kriteria
pengujian hipotesis dua pihak
Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak
38
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
39. Langkah 4 : Mencari nilai thitung
Terlebih dahulu identifikasi nilai yang sudah ada, dan
hitung nilai rata-rata dan standar deviasi setiap
kelompok sampel. Bisa dihitung secara manual atau
menggunakan program komputer.
39
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
42. Langkah 5 : Mencari ttabel
Taraf signifikansi (α) = 0,05, uji dua pihak
dk = n1 + n2 – 2 = 30 + 30 – 2 = 58
Sehingga diperoleh ttabel = 2,002 dicari dengan
interpolasi menggunakan rumus sebagai berikut :
Contoh interpolasi: Click Here !
)B-B.(
)B-B(
)C-C(
CC 0
01
01
0
42
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
43. Langkah 6 : Membandingkan thitung dengan ttabel
Kriteria pengujian hipotesis:
Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak
Ternyata :
Nilai thitung > ttabel atau 5,697 > 2,002 maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
43
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
44. Uji Hipotesis dengan Kurva Normal Baku
44
Uji Dua Pihak
-2,002 0 2,002 5,679
Daerah
Peneriman
Ho
1 - α α = 0,05
Daerah penolakan Ho
α = 0,05
Daerah penolakan Ho
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
45. Langkah 7 : Menarik kesimpulan
Ha : Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi
matematis menggunakan metode A dengan
metode B siswa Kelas X SMA Abu-Abu tahun
pelajaran 2013/2014 di terima.
Ho : Tidak terdapat perbedaan kemampuan komunikasi
matematis menggunakan metode A dengan
metode B siswa Kelas X SMA Abu-Abu tahun
pelajaran 2013/2014 ditolak.
Jadi : ada perbedaan kemampuan komunikasi
matematis menggunakan metode A dengan
metode B siswa Kelas X SMA Abu-Abu tahun
pelajaran 2013/2014, dengan demikian hasil ini
dapat digeneralisasikan untuk populasi.
45
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
47. Judul: Pengaruh Model Kooperatif Tipe Number
Head Together (NHT) terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas IX
SMAN 212 Merangin Tahun Pelajaran
2013/2014.
Pada penelitian ini mengambil dua kelas sebagai
sampel, satu kelas menggunakan model NHT
sebagai kelas eksperimen dan satu kelas
menggunakan pembelajaran konvensional
sebagai kelas kontrol. Rekapitulasi data kedua
kelas dari hasil penelitian tersebut, sebagai
berikut: 47
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
48. Ujilah hipotesis yang menyatakan bahwa hasil belajar
matematika yang menggunakan model NHT lebih baik daripada
yang menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas IX
SMAN 212 Merangin Tahun Pelajaran 2013/2014! Gunakan α =
5% dan asumsikan data berdistribusi normal dan homogen.
48
No.
Hasil Belajar
No.
Hasil Belajar
Kelas
Eksperimen
(X1)
Kelas
Kontrol
(X2)
Kelas
Eksperimen
(X1)
Kelas
Kontrol
(X2)
1 60 40 16 60 47
2 75 48 17 60 68
3 78 54 18 65 68
4 65 34 19 60 74
5 80 48 20 80 75
6 67 68 21 85 55
7 68 67 22 75 61
8 70 67 23 60 46
9 75 75 24 65 61
10 85 56 25 75 58
11 82 60 26 78 50
12 75 47 27 83 68
13 60 60 28 85 75
14 80 70 29 75
15 80 61 30 60
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
49. Langkah 1: Menentukan hipotesis penelitian
Ho : Hasil belajar matematika menggunakan model
kooperatif tipe Number Head Together (NHT)
sama dengan yang menggunakan pembelajaran
konvensional siswa kelas IX SMAN 212 Merangin
tahun pelajaran 2013/2014.
Ha : Hasil belajar matematika menggunakan model
kooperatif tipe Number Head Together (NHT)
lebih baik daripada yang menggunakan
pembelajaran konvensional siswa kelas IX SMAN
212 Merangin tahun pelajaran 2013/2014.
49
Penyelesaian
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
50. Langkah 2: Menentukan hipotesis statistik
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Langkah 3 : Menentukan kriteria pengujian
hipotesis satu pihak kanan
Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak
50
Penyelesaian
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
51. Langkah 4 : Mencari nilai thitung
Terlebih dahulu identifikasi nilai yang sudah ada,
dan hitung nilai rata-rata dan standar deviasi setiap
kelompok sampel. Bisa dihitung secara manual atau
menggunakan program komputer.
51
Penyelesaian
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
52. Selanjutnya, nilai-nilai tersebut dimasukan ke dalam uji-t:
52
Penyelesaian
2121
2211
21
hitung
n
1
n
1
.
2-nn
)1(n)1(n
x-x
t
28
1
30
1
.
2-8203
)995,10)(1(28)923,8)(1(30
59,68-72,20
t
22
hitung
777,4
621,2
12,52
thitung
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
54. Langkah 5 : Mencari ttabel
Taraf signifikansi (α) = 0,05, uji satu
pihak
dk = n1 + n2 – 2 = 30 + 28 – 2 = 56
Sehingga diperoleh ttabel = 1,674
dicari dengan interpolasi.
54
Penyelesaian
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
55. Langkah 6 : Membandingkan thitung dengan
ttabel
Kriteria pengujian hipotesis:
Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak
Ternyata :
Nilai thitung > ttabel atau 4,777 > 1,674 maka
Ho ditolak dan Ha diterima. 55
Penyelesaian
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
56. Uji Hipotesis dengan Kurva Normal Baku
56
Penyelesaian
0 1,674 4,777
Daerah
Peneriman Ho
α = 0,05
Daerah penolakan Ho
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
58. Contoh:
Sebuah penelitian untuk mengetahui kemampuan penalaran
matematis mahasiswa pada mata kuliah Statistika Inferensial
dilakukan pretest dan postest. Sampel random diambil
sebanyak 10 orang, diperoleh sata sebagai berikut:
Ujilah, apakah ada perbedaan kemampuan penalaran
matematis mahasiswa pada mata kuliah Statistika Inferensial
sebelum dan sesudah dilakukan tes!
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
58
Kemampuan
Penalaran
matematis
Prestest 48 50 54 40 47 68 58 62 64 55
postest 98 76 58 67 55 78 78 82 94 85
59. Penyelesaian:
1. Menentukan hipotesis penelitian
Ho : Tidak terdapat perbedaan kemampuan penalaran
matematis mahasiswa pada mata kuliah
Statistika Inferensial sebelum dan sesudah
dilakukan tes.
H1 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan penalaran
matematis mahasiswa pada mata kuliah
Statistika Inferensial sebelum dan sesudah
dilakukan tes.
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
59
60. Penyelesaian:
2. Menentukan hipotesis statistik
Ho : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
3. Menentukan kriteria pengujian
Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
60
61. Penyelesaian:
4. Mencari nilai thitung
Membuat tabel penolong:
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
61
Resp. X1 X1 X1 X2
2 X1X2
A 48 98 2304 9604 4704
B 50 76 2500 5776 3800
C 54 58 2916 3364 3132
D 40 67 1600 4489 2680
E 47 55 2209 3025 2585
F 68 78 4624 6084 5304
G 58 78 3364 6084 4524
H 62 82 3844 6724 5084
I 64 94 4096 8836 6016
J 55 85 3025 7225 4675
Jumlah
∑X1 ∑X1 ∑X1 ∑X2
2 ∑X1X2
546 771 30482 61211 42504
62. Penyelesaian:
Sebelumnya dicari nilai-nilai sebagai berikut:
a. Rata-rata nilai x1 dan x2:
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
62
1
1
1
n
X
x
2
2
2
n
X
x
6,54
10
546
x1 1,77
10
771
x2
10n1 10n2
63. Penyelesaian:
b. Standar deviasi S1 dan S2:
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
63
1n
n
)X(
X
S
1
1
2
12
1
1
1n
n
)X(
X
S
2
2
2
22
2
2
101
10
)546(
30482
S
2
1
631,84888,74S1
110
10
)771(
61211
S
2
2
012,14322,196S2
67. Penyelesaian:
Mencari nilai thitung dengan rumus yang lain:
Diketahui:
= -22,5
S = 13,427
n = 10
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
67
n
S
μ-d
t
d
0
hitung d 299,5
10
13,427
0-22,5-
thitung
68. Penyelesaian:
5. Mencari nilai ttabel
Dengan menggunakan α = 0,05
dk = 10 + 10 – 2 = 18
uji dua pihak diperoleh nilai ttabel = 2,101
6. Membandingkan thitung dengan ttabel
Ternyata thitung < ttabel atau -5,299 < 2,101 maka Ho
diterima dan H1 ditolak.
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
68
69. Penyelesaian:
7. Menarik kesimpulan
Karena thitung < ttabel atau -5,299 < 2,101 maka Ho
diterima dan H1 ditolak, artinya tidak terdapat
perbedaan kemampuan penalaran matematis
mahasiswa pada mata kuliah Statistika Inferensial
sebelum dan sesudah dilakukan tes
Teknik Analisis Komparasi (t-test)_M. Jainuri, M.Pd
69