Atasi lupus dengan produk jeli gamat luxor dan spirulina luxor Bagi Dewi Anggraeni betapa menakutkannya ketika melihat bayangan wajah sendiri di cermin. Mata tampak mengecil, rambut rontok, dan wajahnya layu. Lupus, penyakit akibat kelebihan kekebalan tubuh, menggerogoti kesehatan mantan mayoret itu… Sebelum Awalnya hanya seperti gejala flu, namun tak juga sembuh meski sudah berkali-kali berobat, tutur ibu Dewi Anggaraeni. Keluhan bukannya semakin membaik malah bertambah, rasa ngilu menjalari tulang-tulang di sekujur tubuh, semua ini terjadi di tahun 1977. Lama-kelamaan sendi-sendi tangan dan kaki jadi sulit digerakkan, saya sangat bergantung pada orang lain waktu itu lanjutnya. Setelah beberapa kali berganti dokter akhirnya terungkap bahwa saya menderita Lupus, penyakit yang pada waktu itu masih terasa asing bagi saya. Terapi pun mulai dilakukan dan berbagai obat wajib diminum, namun ada efek samping yang harus saya terima. Wajah menjadi bulat (moon face), rambut rontok, lambung sakit hingga akhirnya saya hanya bisa terbaring karena sakit yang luar biasa. Setelah Yakin masih ada harapan untuk pulih maka saya mencoba berbagai cara, lanjutnya. Pertengahan tahun 2003 saya disarankan untuk mencoba Jeli Gamat 3×2 sdm/hr. Semula hanya ingin mencoba, 3 bulan berlalu kemajuan mulai saya rasakan. Nyeri lambung sirna, tidur nyenyak, kulit menjadi lebih baik, rambut mulai tumbuh kembali. Akhirnya tidak hanya Jeli Gamat, saya juga minum Spirulina Pacifica 2×10 tab/hr, Ex-tar C Plus 2×1 tab/hr, Vitaluxor 2×1 softgel/hr dan menggunakan BioN Socks. Perlahan saya mulai belajar jalan tanpa bantuan. Tahun 2005, hasil Lab. menunjukkan kondisi kesehatan saya semakin membaik. Kini sudah 6 tahun saya mengonsumsi Jeli Gamat, dipadu dengan pola hidup dan pola makan yang baik, saya merasakan kesehatan saya semakin baik setiap hari.