SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
METODE JUST IN TIME DALAM AKUNTANSI
MANAJEMEN
Halim Sonny Pratomo
NIM : 1103571414
PENDAHULUAN
Dalam neraca perusahaan manufaktur, persediaan termasuk ke dalam aset lancar.
Lancar, karena mudah likuiditasnya. Akun persediaan umumnya meliputi persediaan
bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Tidak seperti akun-akun aset lancar
lainnya, persediaan membutuhkan perlakuan khusus karena adanya biaya yang
ditimbulkan dari keberadaannya. Biaya tersebut (umumnya) meliputi :
1. Biaya Modal
2. Biaya Sewa Gudang (Jika kuantitas persediaan over limit)
3. Biaya ke-usang-an persediaan (khususnya pada produk bertekhnologi
tinggi)
4. Biaya Asuransi
5. Biaya akibat produk tak lagi layak pakai (pada produk pangan)
6. Pajak (analisa laporan laba rugi)
Oleh karena banyaknya jenis biaya dan besaran nilai yang harus dibayar perusahaan dari
adanya persediaan, maka muncullah ide tentang Just in Time.
Filosofi atau dasar pemikiran yang melandasi konsep Just in Time sesungguhnya
sangat sederhana. Yakni bagaimana agar biaya yang timbul akibat adanya persediaan
dapat ditekan seminimal mungkin hingga bahkan menjadi nol. Kuncinya adalah
minimalisasi persediaan atau bahkan nol persediaan.
Itu artinya, jika terdapat perintah pengerjaan untuk suatu jenis produk tertentu,
maka pembeli atau pasar untuk produk yang diproduksi tersebut sudah jelas. Dengan
kata lain, produksi hanya dilakukan apabila ada permintaan (sesuai dengan jumlahnya).
Pembeli biasanya harus menunggu hingga sekian waktu sampai produk yang dipesan
diantar kepadanya.
Efek dari diterapkannya sistem JIT (Just in Time) adalah peningkatan efisiensi sumber
daya (Mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas). Hal ini akan berujung
pada peningkatan daya saing perusahaan.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN JUST IN TIME (JIT)
Sistem yang mengatur sedemikian rupa, sehingga suku cadang atau komponen yang
diperlukan untuk perakitan suatu produk, tiba pada ujung lini rakitan pada waktu
yang diperlukan , dan hanya dalam jumlah yang diperlukan (Indrajit dan
Djokopranoto,2005:158)
B. SEJARAH JUST IN TIME (JIT)
Teori konsep just in time ditemukan oleh seorang berkebangsaan jepang bernama
Taichi Ohno dari perusahaan kendaraan bermotor Toyota. Filosofi JIT digunakan
pertama kali oleh Toyota dan kemudian diadopsi oleh banyak perusahaan
manufaktur jepang.
Sejalan Dengan hal tersebut, maka muncul istilah baru yang bersifat sektoral seperti :
Just in Time Purchasing, Just in Time Manufacturing Process, Just in Time Delivery,
Just in Time Inventory , dan sebagainya.
C. ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM SISTEM JUST IN TIME
Tool yang digunakan pada sistem JIT diantaranya yaitu Kanban. Kanban dalam
Bahasa Jepang berarti “visual record or signal”. Sistem Produksi JIT menggunakan
aliran informasi berupa Kanban yang berbentuk kartu atau peralatan lainnya seperti
bendera, lampu, dan lain-lain. Sistem Kanban adalah suatu sistem informasi yang
secara harmonis mengendalikan “produksi produk yang diperlukan dalam jumlah
dan pada waktu yang diperlukan dalam tiap proses manufakturing.
Alat lain yang digunakan adalah 5S. 5S adalah singkatan kata yang berasal dari
bahasa jepang yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Dalam Bahasa
Indonesia diterjemahkan sebagai Pemilahan, Penataan, Pembersihan, Pemantapan,
Pembiasaan. 5S merupakan Management Good House Keeping yang artinya
mengelola tempat kerja untuk menghilangkan pemborosan dengan mengutamakn
perilaku positif dari setiap individu di tempat kerja.
Alat terakhir yang digunakan dalam penerapan sistem JIT adalah Kaizen. Dalam
bahasa indonesia maknanya adalah perbaikan terus menerus (Continous
Improvement). Konsep Kaizen merupakan payung bagi semua Management
Practices yang berkembang seperti
TQC, ZD, JIT, dll.
D. TUJUAN JUST IN TIME
1. Menciptakan fleksibilitas produksi
2. Meningkatkan efisiensi produksi
3. Meningkatkan daya saing
4. Meningkatkan kualitas barang
5. Mengurangi pemborosan (Waste)
Adapun jenis-jenis pemborosan (waste) antara lain :
1. The waste of over production (disebabkan oleh produksi yang berlebihan)
2. The waste of waiting (waktu tunggu yang tidak produktif)
3. The waste of transporting (transportasi yang tidak perlu atau double handling)
4. The waste of unnecessary inventory (persediaan yang berlebihan)
5. The waste of unnecessary motion (gerakan yang tidak perlu)
6. The waste of defect (produk cacat yang mengakibatkan pengerjaan ulang)
E. PRINSIP-PRINSIP JUST IN TIME
a. The maker is responsible for quality
Tanggung jawab kualitas terletak pada pembuat produk, bukan bagian
pengawasan kualitas (Quality Control)
b. Quality is built-in
Pekerja berwenang memberhentikan dan mengkoreksi produksi bilamana
muncul masalah kualitas, respon yang cepat (Quick Response) dan produk tanpa
cacat (Zero Defects)
c. Compliance is required
Pemenuhan terhadap standar kualitas sesuai kebutuhan pelanggan, merupakan
keharusan.
F. ELEMEN-ELEMEN KUNCI SISTEM JUST IN TIME
Lima elemen kunci demi keberhasilan JIT adalah :
1. Jumlah Pemasok Yang Terbatas
Tingkat persediaan yang minimal memotong biaya dengan mengurangi :
a. Ruang yang dibutuhkan untuk penyimpanan bahan baku.
b. Jumlah penanganan bahan baku
c. Jumlah persediaan yang usang
2. Pembenahan Tata Letak Pabrik
Arus lini adalah jalur fisik yang dilewati oleh sebuah produk pada saat bergerak
melalui proses pabrikasi dari penerimaan bahan baku sampai ke pengiriman
barang jadi.
Manfaat arus lini Ganda :
a. Meminimalkan biaya penanganan bahan baku
b. Meniadakan penyimpanan unit produk dalam proses pada saat unit tersebut
menunggu proses berikutnya.
3. Pengurangan Set Up Time
Masa pengaturan/pengesetan mesin adalah waktu yang dibutuhkan untuk
mengubah perlengkapan, memindahkan bahan baku, dan mendapatkan formulir
terkait dan bergerak cepat untuk mengakomodasikan produk yang dengan unsur
yang berbeda.
4. Kendali Mutu Terpadu (Total Quality Control)
TQC berarti bahwa perusahaan tidak akan memperbolehkan penerimaan
komponen dan bahan baku yang cacat dari para pemasok, baik pada barang
dalam proses maupun pada barang jadi.
5. Tenaga Kerja Yang Fleksibel
Berbeda dengan sistem tradisional yang tenaga kerjanya terspesialisasi, dalam
sistem JIT, tenaga kerja dituntut untuk dapat bekerja secara multi tasking .
G. KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN SISTEM JUST IN TIME
Keuntungan sistem JIT diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Seluruh sistem yang ada dalam perusahaan dapat berjalan secara lebih
efisien
b. Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk mempekerjakan para
stafnya.
c. Barang produksi tidak harus selalu dicek, disimpan, atau diretur kembali.
d. Kertas kerja dapat lebih sederhana
e. Penghematan yang dilakukan dapat digunakan untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih tinggi, misalnya dengan mengadakan promosi
tambahan.
Kelemahan sistem JIT
Satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data
permintaan historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata permintaan
historis maka persediaan akan habis dan akan mempengaruhi tingkat
pelayanan kepada konsumen.
H. PERBANDINGAN SISTEM JUST IN TIME DENGAN SISTEM TRADISIONAL
SISTEM JUST IN TIME SISTEM TRADISIONAL
1. Sistem Tarikan
2. Persediaan tidak signifikan
3. Basis pemasok sedikit
4. Kontrak jangka panjang dengan
pemasok
5. Pemanufakturan berstruktur
seluler
6. Karyawan berkeahlian ganda
7. Jasa terdesentralisasi
8. Keterlibatan karyawan tinggi
9. Gaya manajemen sebagai
penyedia fasilitas
10. Total Quality Control (TQC)
1. Sistem Dorongan
2. Persediaan signifikan
3. Basis pemasok banyak
4. Kontrak jangka pendek dengan
pemasok
5. Pemanufakturan berstruktur
departemen
6. Karyawan terspesialisasi
7. Jasa tersentralisasi
8. Keterlibatan karyawan rendah
9. Gaya manajemen sebagai
pemberi perintah
10. Acceptable Quality Level (AQL)
I. SISTEM JUST IN TIME DAN KAITANNYA DENGAN BIAYA-BIAYA
a. JIT Dan Ketelusuran Biaya Overhead
Dalam lingkungan JIT, beberapa aktivitas overhead yang tadinya digunakan
bersama untuk lebih dari satu lini produk sekarang dapat ditelusuri secara
langsung ke satu produk tunggal. Manufaktur yang berbentuk sel-sel tunggal,
tenaga kerja yang terindisipliner, dan aktivitas jas
a yang terdesentralisasi adalah karakteristik utama JIT.
b. Keakuratan Penentuan Biaya Produk dan JIT
Salah satu konsekuensi dari penurunan biaya tidak langsung dan kenaikan biaya
langsung adalah meningkatkan keakuratan penentuan biaya (Harga Pokok
Produk)
Pemanufakturan JIT, dengan mengurangi kelompok biaya tidak langsung dan
mengubah sebagian besar dari biaya tersebut menjadi biaya langsung maupun
sebaliknya, daapat menurunkan kebutuhan penaksiran yang sulit.
c. JIT dan Alokasi Biaya Pusat Jasa
Dalam Manufaktur tradisional, sentralisasi pusat-pusat jasa memberikan
dukungan pada berbagai departemen produksi. Dalam lingkungan JIT, banyak
jasa didesentralisasikan. Hal ini dicapai dengan membebankan pekerja dengan
keahlian khusu secara langsung ke lini produk dan melatih tenaga kerja langsung
yang ada dalam sel-sel untuk melaksanakan aktifitas jasa yang semula dilakukan
oleh tenaga kerja tidak langsung.
d. Pengaruh JIT Pada Biaya Tenaga Kerja Langsung
Sebagai perusahaan yang menerapkan JIT dan otomatisasi, biaya tenaga kerja
langsung tradisional dikurangi secara signifikan. Oleh sebab itu ada dua akibat :
1. Persentasi biaya tenaga kerja langsung dibandingkan total biaya produksi
menjadi berkurang
2. Biaya tenaga kerja langsung berubah dari biaya variabel menjadi biaya tetap
e. Pengaruh JIT pada Penilaian Persediaan
Salah satu masalah pertama akuntansi yang dapat dihilangkan dengan
penggunanan pemanufakturan JIT adalah kebutuhan untuk menentukan biaya
produk dalam rangka penilaian persediaan. Jika terdapat persediaan, maka
persediaan tersebut harus dinilai, dan penilaiannya mengikuti aturan-aturan
tertentu untuk tujuan laporan keuangan.
f. Pengaruh JIT pada Harga Pokok Pesanan
Dalam penerapan JIT untuk penentuan order pesanan, pertama, perusahaan
harus memisahkan bisnis yang sifatnya berulang-ulang dari pesanan khusus.
Selanjutnya, sel-sel pemanufakturan dapat dibentuk untuk bisnis berulang-ulang.
Dengan mereorganisasi tata letak pemanufakturan, pesanan tidak membutuhkan
perhatian yang besar dalam mengelompokkan harga pokok produksi. Hal ini
karena biaya dapat dikelompokkan pada level selular. Lagipula, karena ukuran lot
sekarang lebih kecil, maka tidak praktis untuk menyusun kartu harga pokok
pesanan. Maka lingkungan pesanan akan menggunakan sifat sistem harga pokok
proses.
g. Penentuan Harga Pokok Proses dan JIT
Dalam metode proses, perhitungan biaya per unit akan menjadi lebih rumit
karena adanya persediaan barang dalam proses. Dengan menggunakan JIT,
diusahakan persediaan nol, sehingga perhitungan ekuivalen tidak terlalu
dibutuhkan, dan tidak perlu menghitung biaya dari periode sebelumnya. JIT
secara signifikan mengarah kepada penyederhanaan.
KESIMPULAN
JIT merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi penting dalam
manajemen biaya. Ide dasar JIT sangat sederhana, yaitu produksi hanya dilakukan apabila
ada permintaan (Pull System) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang
diminta dan hanya sebesa kuantitas yang diminta. Filosofi JIT digunakan pertama kali oleh
Toyota dan kemudian diadopsi oleh banyak perusahaan manufaktur di Jepang.
Bila JIT merupakan suatu filosofi manajemen operasi yang berusaha untuk
menghilangkan pemborosan pada semua aspek dari kegiatan-kegiatan produksi perusahaan.
Sasaran utama JIT adalah meningkatkan produktivitas sistem produksi atau operasi dengan
cara menghilangkan segala macam kegiatan yang tidak menambah nilai guna bagi suatu
produk.
Just In Time (JIT) mendasarkan pada delapan kunci utama, yaitu :
1. Menghasilkan produk yang sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan
2. Memproduksi dalam jumlah kecil
3. Mengeliminasi pemborosan
4. Memperbaiki aliran produksi
5. Menyempurnakan kualitas produk
6. SDM yang tanggap dan cakap
7. Meminimalisir ketidakpastian
8. Penekanan pada pemeliharaan jangka panjang
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sulistyowati37.blogspot.com
http://www.scribd.com
https://groups.google.com
http://resumeakun.com (Gen Norman Thomas)
http://rolandalpario.wordpress.com
JIT Akuntansi Manajemen

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013Cep Fathurrahman
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingAni Andiyani
 
Pengukuran biaya perolehan
Pengukuran biaya perolehanPengukuran biaya perolehan
Pengukuran biaya perolehanUchiha Emzhie
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leveragetitikefnita
 
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...Uofa_Unsada
 
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costingAkuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costingSelfia Dewi
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
Anggaran Laba
Anggaran LabaAnggaran Laba
Anggaran Lababudieto
 
Anggaran piutang
Anggaran piutangAnggaran piutang
Anggaran piutangSri Rahayu
 
Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Indra Yu
 
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing (2)
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing (2)Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing (2)
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing (2)Ryan Gamof
 
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usahaHubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usahaAjeng Pipit
 
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaanAnalisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaanAnsello Ari Making
 

Was ist angesagt? (20)

Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costing
 
Pengukuran biaya perolehan
Pengukuran biaya perolehanPengukuran biaya perolehan
Pengukuran biaya perolehan
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
 
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costingAkuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
 
Akl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehanAkl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehan
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
biaya modal
biaya modalbiaya modal
biaya modal
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
Anggaran Laba
Anggaran LabaAnggaran Laba
Anggaran Laba
 
Analisis biaya-relevan-edit
Analisis biaya-relevan-editAnalisis biaya-relevan-edit
Analisis biaya-relevan-edit
 
Anggaran piutang
Anggaran piutangAnggaran piutang
Anggaran piutang
 
Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)
 
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing (2)
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing (2)Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing (2)
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing (2)
 
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usahaHubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
 
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaanAnalisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
 

Ähnlich wie JIT Akuntansi Manajemen

Just In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem KanbanJust In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem KanbanAstika Nuryani
 
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1chienmario
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1sijopy
 
Kelompok 1 JUST IN TIME.pptx
Kelompok 1 JUST IN TIME.pptxKelompok 1 JUST IN TIME.pptx
Kelompok 1 JUST IN TIME.pptxOktaviaBinandbas
 
AMB Kelompok 5.ppt
AMB Kelompok 5.pptAMB Kelompok 5.ppt
AMB Kelompok 5.pptSuspaRahayu1
 
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi, sistem informasi ...
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi,  sistem informasi ...11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi,  sistem informasi ...
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi, sistem informasi ...delviavamela
 
JUST IN TIME (JIT) STRATEGI TUGAS KELOMPOK 10.pptx
JUST IN TIME (JIT) STRATEGI TUGAS KELOMPOK 10.pptxJUST IN TIME (JIT) STRATEGI TUGAS KELOMPOK 10.pptx
JUST IN TIME (JIT) STRATEGI TUGAS KELOMPOK 10.pptxtriindriani8
 
Just In Time.............................
Just In Time.............................Just In Time.............................
Just In Time.............................IndraSN1
 
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).ppt
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).pptJust in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).ppt
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).pptAdiPradnyana1
 
PPT PENGANGGARAN.pdf
PPT PENGANGGARAN.pdfPPT PENGANGGARAN.pdf
PPT PENGANGGARAN.pdfEditores1
 
Just In Time (JIT)
Just In Time (JIT)Just In Time (JIT)
Just In Time (JIT)Abu Tholib
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bisnis...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bisnis...si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bisnis...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bisnis...dwi rintani
 
11. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Siklus Produksi
11. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Siklus Produksi11. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Siklus Produksi
11. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Siklus ProduksiShalsabillaDMutiara
 

Ähnlich wie JIT Akuntansi Manajemen (20)

Just In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem KanbanJust In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem Kanban
 
Makalah jit
Makalah jitMakalah jit
Makalah jit
 
Just in time
Just in timeJust in time
Just in time
 
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Kelompok 1 JUST IN TIME.pptx
Kelompok 1 JUST IN TIME.pptxKelompok 1 JUST IN TIME.pptx
Kelompok 1 JUST IN TIME.pptx
 
Bab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen PersediaanBab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen Persediaan
 
AMB Kelompok 5.ppt
AMB Kelompok 5.pptAMB Kelompok 5.ppt
AMB Kelompok 5.ppt
 
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi, sistem informasi ...
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi,  sistem informasi ...11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi,  sistem informasi ...
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi, sistem informasi ...
 
Just In Time
Just In TimeJust In Time
Just In Time
 
Just In Time
Just In Time Just In Time
Just In Time
 
JUST IN TIME (JIT) STRATEGI TUGAS KELOMPOK 10.pptx
JUST IN TIME (JIT) STRATEGI TUGAS KELOMPOK 10.pptxJUST IN TIME (JIT) STRATEGI TUGAS KELOMPOK 10.pptx
JUST IN TIME (JIT) STRATEGI TUGAS KELOMPOK 10.pptx
 
Just In Time
Just In Time Just In Time
Just In Time
 
Just in time
Just in timeJust in time
Just in time
 
Just In Time.............................
Just In Time.............................Just In Time.............................
Just In Time.............................
 
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).ppt
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).pptJust in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).ppt
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).ppt
 
PPT PENGANGGARAN.pdf
PPT PENGANGGARAN.pdfPPT PENGANGGARAN.pdf
PPT PENGANGGARAN.pdf
 
Just In Time (JIT)
Just In Time (JIT)Just In Time (JIT)
Just In Time (JIT)
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bisnis...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bisnis...si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bisnis...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bisnis...
 
11. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Siklus Produksi
11. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Siklus Produksi11. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Siklus Produksi
11. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Siklus Produksi
 

Kürzlich hochgeladen

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 

JIT Akuntansi Manajemen

  • 1. METODE JUST IN TIME DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN Halim Sonny Pratomo NIM : 1103571414
  • 2. PENDAHULUAN Dalam neraca perusahaan manufaktur, persediaan termasuk ke dalam aset lancar. Lancar, karena mudah likuiditasnya. Akun persediaan umumnya meliputi persediaan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Tidak seperti akun-akun aset lancar lainnya, persediaan membutuhkan perlakuan khusus karena adanya biaya yang ditimbulkan dari keberadaannya. Biaya tersebut (umumnya) meliputi : 1. Biaya Modal 2. Biaya Sewa Gudang (Jika kuantitas persediaan over limit) 3. Biaya ke-usang-an persediaan (khususnya pada produk bertekhnologi tinggi) 4. Biaya Asuransi 5. Biaya akibat produk tak lagi layak pakai (pada produk pangan) 6. Pajak (analisa laporan laba rugi) Oleh karena banyaknya jenis biaya dan besaran nilai yang harus dibayar perusahaan dari adanya persediaan, maka muncullah ide tentang Just in Time. Filosofi atau dasar pemikiran yang melandasi konsep Just in Time sesungguhnya sangat sederhana. Yakni bagaimana agar biaya yang timbul akibat adanya persediaan dapat ditekan seminimal mungkin hingga bahkan menjadi nol. Kuncinya adalah minimalisasi persediaan atau bahkan nol persediaan. Itu artinya, jika terdapat perintah pengerjaan untuk suatu jenis produk tertentu, maka pembeli atau pasar untuk produk yang diproduksi tersebut sudah jelas. Dengan kata lain, produksi hanya dilakukan apabila ada permintaan (sesuai dengan jumlahnya). Pembeli biasanya harus menunggu hingga sekian waktu sampai produk yang dipesan diantar kepadanya. Efek dari diterapkannya sistem JIT (Just in Time) adalah peningkatan efisiensi sumber daya (Mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas). Hal ini akan berujung pada peningkatan daya saing perusahaan.
  • 3. PEMBAHASAN A. PENGERTIAN JUST IN TIME (JIT) Sistem yang mengatur sedemikian rupa, sehingga suku cadang atau komponen yang diperlukan untuk perakitan suatu produk, tiba pada ujung lini rakitan pada waktu yang diperlukan , dan hanya dalam jumlah yang diperlukan (Indrajit dan Djokopranoto,2005:158) B. SEJARAH JUST IN TIME (JIT) Teori konsep just in time ditemukan oleh seorang berkebangsaan jepang bernama Taichi Ohno dari perusahaan kendaraan bermotor Toyota. Filosofi JIT digunakan pertama kali oleh Toyota dan kemudian diadopsi oleh banyak perusahaan manufaktur jepang. Sejalan Dengan hal tersebut, maka muncul istilah baru yang bersifat sektoral seperti : Just in Time Purchasing, Just in Time Manufacturing Process, Just in Time Delivery, Just in Time Inventory , dan sebagainya. C. ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM SISTEM JUST IN TIME Tool yang digunakan pada sistem JIT diantaranya yaitu Kanban. Kanban dalam Bahasa Jepang berarti “visual record or signal”. Sistem Produksi JIT menggunakan aliran informasi berupa Kanban yang berbentuk kartu atau peralatan lainnya seperti bendera, lampu, dan lain-lain. Sistem Kanban adalah suatu sistem informasi yang secara harmonis mengendalikan “produksi produk yang diperlukan dalam jumlah dan pada waktu yang diperlukan dalam tiap proses manufakturing. Alat lain yang digunakan adalah 5S. 5S adalah singkatan kata yang berasal dari bahasa jepang yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Pemilahan, Penataan, Pembersihan, Pemantapan, Pembiasaan. 5S merupakan Management Good House Keeping yang artinya mengelola tempat kerja untuk menghilangkan pemborosan dengan mengutamakn perilaku positif dari setiap individu di tempat kerja.
  • 4. Alat terakhir yang digunakan dalam penerapan sistem JIT adalah Kaizen. Dalam bahasa indonesia maknanya adalah perbaikan terus menerus (Continous Improvement). Konsep Kaizen merupakan payung bagi semua Management Practices yang berkembang seperti TQC, ZD, JIT, dll. D. TUJUAN JUST IN TIME 1. Menciptakan fleksibilitas produksi 2. Meningkatkan efisiensi produksi 3. Meningkatkan daya saing 4. Meningkatkan kualitas barang 5. Mengurangi pemborosan (Waste) Adapun jenis-jenis pemborosan (waste) antara lain : 1. The waste of over production (disebabkan oleh produksi yang berlebihan) 2. The waste of waiting (waktu tunggu yang tidak produktif) 3. The waste of transporting (transportasi yang tidak perlu atau double handling) 4. The waste of unnecessary inventory (persediaan yang berlebihan) 5. The waste of unnecessary motion (gerakan yang tidak perlu) 6. The waste of defect (produk cacat yang mengakibatkan pengerjaan ulang) E. PRINSIP-PRINSIP JUST IN TIME a. The maker is responsible for quality Tanggung jawab kualitas terletak pada pembuat produk, bukan bagian pengawasan kualitas (Quality Control) b. Quality is built-in Pekerja berwenang memberhentikan dan mengkoreksi produksi bilamana muncul masalah kualitas, respon yang cepat (Quick Response) dan produk tanpa cacat (Zero Defects)
  • 5. c. Compliance is required Pemenuhan terhadap standar kualitas sesuai kebutuhan pelanggan, merupakan keharusan. F. ELEMEN-ELEMEN KUNCI SISTEM JUST IN TIME Lima elemen kunci demi keberhasilan JIT adalah : 1. Jumlah Pemasok Yang Terbatas Tingkat persediaan yang minimal memotong biaya dengan mengurangi : a. Ruang yang dibutuhkan untuk penyimpanan bahan baku. b. Jumlah penanganan bahan baku c. Jumlah persediaan yang usang 2. Pembenahan Tata Letak Pabrik Arus lini adalah jalur fisik yang dilewati oleh sebuah produk pada saat bergerak melalui proses pabrikasi dari penerimaan bahan baku sampai ke pengiriman barang jadi. Manfaat arus lini Ganda : a. Meminimalkan biaya penanganan bahan baku b. Meniadakan penyimpanan unit produk dalam proses pada saat unit tersebut menunggu proses berikutnya. 3. Pengurangan Set Up Time Masa pengaturan/pengesetan mesin adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah perlengkapan, memindahkan bahan baku, dan mendapatkan formulir terkait dan bergerak cepat untuk mengakomodasikan produk yang dengan unsur yang berbeda. 4. Kendali Mutu Terpadu (Total Quality Control) TQC berarti bahwa perusahaan tidak akan memperbolehkan penerimaan komponen dan bahan baku yang cacat dari para pemasok, baik pada barang dalam proses maupun pada barang jadi. 5. Tenaga Kerja Yang Fleksibel Berbeda dengan sistem tradisional yang tenaga kerjanya terspesialisasi, dalam sistem JIT, tenaga kerja dituntut untuk dapat bekerja secara multi tasking .
  • 6. G. KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN SISTEM JUST IN TIME Keuntungan sistem JIT diantaranya adalah sebagai berikut : a. Seluruh sistem yang ada dalam perusahaan dapat berjalan secara lebih efisien b. Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk mempekerjakan para stafnya. c. Barang produksi tidak harus selalu dicek, disimpan, atau diretur kembali. d. Kertas kerja dapat lebih sederhana e. Penghematan yang dilakukan dapat digunakan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi, misalnya dengan mengadakan promosi tambahan. Kelemahan sistem JIT Satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata permintaan historis maka persediaan akan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan kepada konsumen.
  • 7. H. PERBANDINGAN SISTEM JUST IN TIME DENGAN SISTEM TRADISIONAL SISTEM JUST IN TIME SISTEM TRADISIONAL 1. Sistem Tarikan 2. Persediaan tidak signifikan 3. Basis pemasok sedikit 4. Kontrak jangka panjang dengan pemasok 5. Pemanufakturan berstruktur seluler 6. Karyawan berkeahlian ganda 7. Jasa terdesentralisasi 8. Keterlibatan karyawan tinggi 9. Gaya manajemen sebagai penyedia fasilitas 10. Total Quality Control (TQC) 1. Sistem Dorongan 2. Persediaan signifikan 3. Basis pemasok banyak 4. Kontrak jangka pendek dengan pemasok 5. Pemanufakturan berstruktur departemen 6. Karyawan terspesialisasi 7. Jasa tersentralisasi 8. Keterlibatan karyawan rendah 9. Gaya manajemen sebagai pemberi perintah 10. Acceptable Quality Level (AQL) I. SISTEM JUST IN TIME DAN KAITANNYA DENGAN BIAYA-BIAYA a. JIT Dan Ketelusuran Biaya Overhead Dalam lingkungan JIT, beberapa aktivitas overhead yang tadinya digunakan bersama untuk lebih dari satu lini produk sekarang dapat ditelusuri secara langsung ke satu produk tunggal. Manufaktur yang berbentuk sel-sel tunggal, tenaga kerja yang terindisipliner, dan aktivitas jas a yang terdesentralisasi adalah karakteristik utama JIT. b. Keakuratan Penentuan Biaya Produk dan JIT Salah satu konsekuensi dari penurunan biaya tidak langsung dan kenaikan biaya langsung adalah meningkatkan keakuratan penentuan biaya (Harga Pokok Produk)
  • 8. Pemanufakturan JIT, dengan mengurangi kelompok biaya tidak langsung dan mengubah sebagian besar dari biaya tersebut menjadi biaya langsung maupun sebaliknya, daapat menurunkan kebutuhan penaksiran yang sulit. c. JIT dan Alokasi Biaya Pusat Jasa Dalam Manufaktur tradisional, sentralisasi pusat-pusat jasa memberikan dukungan pada berbagai departemen produksi. Dalam lingkungan JIT, banyak jasa didesentralisasikan. Hal ini dicapai dengan membebankan pekerja dengan keahlian khusu secara langsung ke lini produk dan melatih tenaga kerja langsung yang ada dalam sel-sel untuk melaksanakan aktifitas jasa yang semula dilakukan oleh tenaga kerja tidak langsung. d. Pengaruh JIT Pada Biaya Tenaga Kerja Langsung Sebagai perusahaan yang menerapkan JIT dan otomatisasi, biaya tenaga kerja langsung tradisional dikurangi secara signifikan. Oleh sebab itu ada dua akibat : 1. Persentasi biaya tenaga kerja langsung dibandingkan total biaya produksi menjadi berkurang 2. Biaya tenaga kerja langsung berubah dari biaya variabel menjadi biaya tetap e. Pengaruh JIT pada Penilaian Persediaan Salah satu masalah pertama akuntansi yang dapat dihilangkan dengan penggunanan pemanufakturan JIT adalah kebutuhan untuk menentukan biaya produk dalam rangka penilaian persediaan. Jika terdapat persediaan, maka persediaan tersebut harus dinilai, dan penilaiannya mengikuti aturan-aturan tertentu untuk tujuan laporan keuangan. f. Pengaruh JIT pada Harga Pokok Pesanan Dalam penerapan JIT untuk penentuan order pesanan, pertama, perusahaan harus memisahkan bisnis yang sifatnya berulang-ulang dari pesanan khusus. Selanjutnya, sel-sel pemanufakturan dapat dibentuk untuk bisnis berulang-ulang. Dengan mereorganisasi tata letak pemanufakturan, pesanan tidak membutuhkan perhatian yang besar dalam mengelompokkan harga pokok produksi. Hal ini karena biaya dapat dikelompokkan pada level selular. Lagipula, karena ukuran lot sekarang lebih kecil, maka tidak praktis untuk menyusun kartu harga pokok pesanan. Maka lingkungan pesanan akan menggunakan sifat sistem harga pokok proses.
  • 9. g. Penentuan Harga Pokok Proses dan JIT Dalam metode proses, perhitungan biaya per unit akan menjadi lebih rumit karena adanya persediaan barang dalam proses. Dengan menggunakan JIT, diusahakan persediaan nol, sehingga perhitungan ekuivalen tidak terlalu dibutuhkan, dan tidak perlu menghitung biaya dari periode sebelumnya. JIT secara signifikan mengarah kepada penyederhanaan.
  • 10. KESIMPULAN JIT merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi penting dalam manajemen biaya. Ide dasar JIT sangat sederhana, yaitu produksi hanya dilakukan apabila ada permintaan (Pull System) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta dan hanya sebesa kuantitas yang diminta. Filosofi JIT digunakan pertama kali oleh Toyota dan kemudian diadopsi oleh banyak perusahaan manufaktur di Jepang. Bila JIT merupakan suatu filosofi manajemen operasi yang berusaha untuk menghilangkan pemborosan pada semua aspek dari kegiatan-kegiatan produksi perusahaan. Sasaran utama JIT adalah meningkatkan produktivitas sistem produksi atau operasi dengan cara menghilangkan segala macam kegiatan yang tidak menambah nilai guna bagi suatu produk. Just In Time (JIT) mendasarkan pada delapan kunci utama, yaitu : 1. Menghasilkan produk yang sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan 2. Memproduksi dalam jumlah kecil 3. Mengeliminasi pemborosan 4. Memperbaiki aliran produksi 5. Menyempurnakan kualitas produk 6. SDM yang tanggap dan cakap 7. Meminimalisir ketidakpastian 8. Penekanan pada pemeliharaan jangka panjang