SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
KALKULUS 1
  KELOMPOK 9
     120401107


     120401108


     120401109


      12040110


     120401111
Bilangan Riil
  Dalam matematika, bilangan riil atau bilangan real menyatakan bilangan
  yang bisa dituliskan dalam bentuk desimal, seperti 2,4871773339… atau
  3.25678. Bilangan real meliputi bilangan rasional, seperti 42 dan −23/129,
  dan bilangan irasional, seperti π dan 1/0 . Bilangan rasional
  direpresentasikan dalam bentuk desimal berakhir, sedangkan bilangan
  irasional memiliki representas idesimal tidak berakhir namun berulang.
  Bilangan riil juga dapat direpresentasikan sebagai salah satu titik dalam garis
  bilangan

  Contoh-contoh bilangan Riil :
 BilanganRasional
  Adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai a/b dimana a, b
  bilangan bulat dan b tidak sama dengan 0.
 Bil.Asli
  Dalam matematika, terdapat dua kesepakatan mengenai himpunan
  bilangan asli. Yang pertama, definisi menurut matematikawan
  tradisional, yaitu himpunan bilangan bulat positif yang bukan nol {1,
  2, 3, 4, ...}. Sedangkan yang kedua definisi oleh logikawan dan
  ilmuwan komputer, adalah himpunan nol dan bilangan bulat positif
  {0, 1, 2, 3, ...}. Bilangan asli merupakan salah satu konsep
  matematika yg paling sederhana dan termasuk konsep pertama
  yang bisa dipelajari dan dimengerti oleh manusia, bahkan beberapa
  penelitian menunjukkan beberapa jenis kera juga bisa
  menangkapnya.
   Bil. Cacah
    Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tidak
    negatif, yaitu {0, 1, 2, 3 ...}. Dengan kata lain himpunan
    bilangan asli ditambah 0. Jadi, bilangan cacah harus
    bertanda positif

   Bil. Prima
    Dalam matematika, bilangan prima adalah bilangan asli
    yang lebih besar dari 1, yang faktor pembaginya adalah
    1dan bilangan itu sendiri. 2 dan 3 adalah bilangan prima. 4
    bukan bilangan prima karena 4 bisa dibagi 2. Sepuluh
    bilangan prima yang pertama adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17,
    19, 23 dan 29.
   Bil. Bulat
    Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya
    (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan
    secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen
    desimal atau pecahan.

   Bil. Komposit
    Bilangan komposit adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang bukan
    merupakan bilangan prima. Bilangan komposit dapat dinyatakan
    sebagai faktorisasi bilangan bulat, atau hasil perkalian dua bilangan
    prima atau lebih. Sepuluh bilangan komposit yang pertama adalah 4, 6,
    8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, dan 18. Atau bisa juga disebut bilangan yang
    mempunyai faktor lebih dari dua.
   Bil. Irasional
    Dalam matematika, bilangan irasional adalah bilangan riil
    yang tidak bisa dibagi (hasil baginya tidak pernah berhenti).
    Dalam hal ini, bilangan irasional tidak bisa dinyatakan
    sebagai a/b, dengan a dan b sebagai bilangan bulat dan b
    tidak sama dengan nol. Contoh: Bilangan π sebetulnya tidak
    tepat, yaitu kurang lebih 3.14, tetapi= 3,1415926535.... Atau
    = 3,14159 26535 89793 23846 26433 83279 50288 41971
    69399 37510...
BILANGAN IMAJINER
   Bilangan imajiner adalah bilangan yang
    mempunyai sifat i 2 = −1. Bilangan ini
    biasanya merupakan bagian dari bilangan
    komleks. Selain bagian dari bilangan
    kompleks, bilangan imajiner merupakan
    bagian bilangan riil. Secara definisi, (bagian)
    bilangan imajiner ini diperoleh dari
    penyelesaian persamaan kuadratik: x² + 1
    = 0 atau secara ekivalen x² = -1
FUNGSI LINIER
Fungsi Linier
  Fungsi linier adalah fungsi yang paling sederhana karena hanya mempunyai
  satu variabel bebas dan berpangkat satu pada variabel bebas tersebut,
  sehingga sering disebut sebagai fungsi berderajad satu.
 Bentuk umum persamaan linier adalah :
  Y = a + bX
 a = intersep
 b =gradien/ kemiringan

  Intersep a merupakan titik potong antara fungsi linier dengan sumbu y.
  Gradien b merupakan kemiringan fungsi linier terhadap sumbu x.

  Jika b bernilai positif : fungsi linier digambarkan garis dari kiri bawah ke
  kanan atas
  Jika b bernilai negatif : fungsi linier digambarkan garis dari kiri atas ke kanan
  bawah
  Jika b bernilai nol : digambarkan garis yg sejajar dengan sumbu datar x
CONTOH SOAL
Jika x > 0 , y > 0 , 2x + y < 6 dan x + 2y
    < 6 , maka fungsi f (x,y) = x + y
    mempunyai nilai maksimum ….
A. 6
B. 5
C. 4
D. 3
E. 2
Y

6



    f (x,y) = x + y
    f maks = 2+2 = 4


3




    3                  6   X
TRIGONOMETRI
   Trigonometri (dari bahasa Yunani
    trigonon = tiga sudut dan metro =
    mengukur)       adalah     sebuah   cabang
    matematika yang berhadapan dengan
    sudut segitiga dan fungsi trigonometrik
    seperti sinus, cosinus, dan tangen.
Contoh soal :
1) Jabarkanlah cos (4x+3y)!
Jawab:
cos (4x+3y) = cos 4x cos 3y – sin 4x sin 3y

2) Buktikan bahwa cos (90°- a) = sin a!
Jawab :
cos (90°-a) = cos 90° cos a + sin 90° sin a
             = 0 . cos a + 1 . sin a
             = 0 + sin a
cos (90°-a) = sin a
4              3
Diketahui cos A            dan
                            cosB                 . Jika sudut A dan B
                      5              5
lancip,tentukan nilai cos (A-B)!

                                                              3
                                         5
                                                      sin A
             5                                                5
   ?=                     ?=
    3                      4                                  4
                                                      sin B
                  A                          B                5
             4                      3
  jawab:
           cos(A B) cos A cos B sin a sin B
                               4 3 3 4
                                .   .
                               5 5 5 5
                               24
                               25
FUNGSI KUADRAT
Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan polinomial berorde
  dua. Bentuk umum dari persamaan kuadrat adalah y= ax² + bx + c
  dengan a≠0. Huruf-huruf a, b dan c disebut sebagai koefisien:
  koefisien kuadrat a adalah koefisien dari x² koefisien linier b adalah
  koefisien dari x, dan c adalah koefisien konstan atau disebut juga
  suku bebas.

Cara- cara Menyelesaikan Persamaan Kuadrat :
 Memfaktorkan

  untuk bentuk ax2 + bx + c = 0), maka kalian harus menentukan dua
  buah bilangan yang jumlahnya b dan hasil kalinya c
   Melengkapkan kuadrat sempurna
    ialah mengubah suatu bentuk kuadrat menjadi bentuk kuadrat sempurna.
    Misalnya x2 – 2x diubah menjadi bentuk kuadrat sempurna x2 – 2x + 1 =
    (x - 1)

   Menggunakan rumus kuadrat

    x1,2 = -b ± √ b2 – 4
                   2a



Contoh soal :
Tentukan himpunan penyelesaian persamaan x2 + 4x – 12 = 0
Penyelesaian :
 x2 + 4x – 12 = 0



 a =1 b = 4 c = -12
x1,2 = - b ± √b2 – 4ac
                2a
 <=>       x1,2 = - 4 ± √42 – 4 x 1x (-12)
                             2x1
<=>        x1,2 = - 4 ± √16 + 48
                            2
<=>        x1,2 = - 4 ± √64
                      2

<=>       x1,2 = - 4 ± 8
                     2

<=>       x1,2 = - 4 + 8         atau      x1,2 = - 4 - 8
                     2                                 2
<=>       x1 = 2                        atau      x2 = -6

jadi himpunan penyelesaiannya adalah {-6, 2}
EKSPONENSIAL
Persamaan eksponen adalah persamaan yang peubahnya berfungsi sebagai
  eksponen(pangkat) dari suatu bilangan berpangkat.
  Contoh : (1). 2x+2= 8 (2). 3x+1=4x+1 (3).(x-3)x+2 = (x-3)4x-3
Ada beberapa bentuk persamaan eksponen, yaiut sebagai
berikut :
1. af(x)= 1     4. af(x)= bf(x)         7. f(x)g(x)= h(x)g(x)
2. af(x)= ap    5. af(x)= bg(x)         8.f(x)g(x)= 1
3. af(x)= ag(x) 6. f(x)g(x)= f(x)h(x)   9.A.(af(x))2+B.(af(x)) + C = 0

Sifat-sifat lain yang perlu diingat sebagai dasar penyelesaian
persamaan eksponenadalah :
1. Jika am= an dan a≠0 , maka m = n.
2. Jika am= bm dengan a dan b bilangan positif dan a≠b≠1, maka m = 0
Contoh soal :
Tentukan himpunan peyelesaian dari persamaan
3x²+3x+4 = 9-x-1

Penyelesaian :
3x²+3x+4 = 9-x-1
3x²+3x+4 = (32)-x-1
3x²+3x+4 = 3-2x-2
x²+3x+4 = -2x-2
X²+5x+6 = 0
(x+2)(x+3) = 0

x = -2 atau x= -3

Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {-2,-3}
KOORDINAT POLAR
 Koordinat Polar (r,Ө) adalah koordinat dalam dimensi dua yang
 dinyatakan dengan panjang r dan besar sudut Ө, ditulis (r, Ө).



                                      x = r cos
                                      y = r cos

                                      r=


                                           arctan
Contoh:
Ubahlah ke Koordinat Kartesius:Titik A ( 8,60°)

Jawab :
Titik A (8,60°) =>       x = r. cos               y = r. sin
                         x = 8. cos 60°           y = 8. sin 60°
                         x = 8. 0,5               y = 8. 0,5
                         x=4                      y=4



                 jadi A (8,60°)  A (4,4                 )

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (18)

Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
 
Keterbagian
KeterbagianKeterbagian
Keterbagian
 
Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat
Perkalian dan Pembagian Bilangan BulatPerkalian dan Pembagian Bilangan Bulat
Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat
 
Teori bilangan bab3_1
Teori bilangan bab3_1Teori bilangan bab3_1
Teori bilangan bab3_1
 
kumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smpkumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smp
 
Handout analisis real
Handout analisis realHandout analisis real
Handout analisis real
 
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAANPERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
 
Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)
 
Bahan ajar matematika dasar universitas
Bahan ajar matematika dasar universitasBahan ajar matematika dasar universitas
Bahan ajar matematika dasar universitas
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Adt
AdtAdt
Adt
 
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkapKumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
 
Analisis Real
Analisis RealAnalisis Real
Analisis Real
 
Bab I teori bilangan
Bab I teori bilanganBab I teori bilangan
Bab I teori bilangan
 
Keterbagian
KeterbagianKeterbagian
Keterbagian
 

Ähnlich wie Kalkulus

Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
Irwandaniin
 
Ppt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratPpt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadrat
fajarcoeg
 
Persamaan garis singgung
Persamaan garis singgungPersamaan garis singgung
Persamaan garis singgung
upt ppp
 

Ähnlich wie Kalkulus (20)

Mtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptxMtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptx
 
Persamaan dan pertidaksamaan
Persamaan dan pertidaksamaanPersamaan dan pertidaksamaan
Persamaan dan pertidaksamaan
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
INISIASI 4 - PDGK 4108.pptx
INISIASI 4 - PDGK 4108.pptxINISIASI 4 - PDGK 4108.pptx
INISIASI 4 - PDGK 4108.pptx
 
Matematika kelas VII
Matematika kelas VIIMatematika kelas VII
Matematika kelas VII
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Ppt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadratPpt persamaan kuadrat
Ppt persamaan kuadrat
 
Fungsi kuadrat dan persamaan kuadrat
Fungsi kuadrat dan persamaan kuadratFungsi kuadrat dan persamaan kuadrat
Fungsi kuadrat dan persamaan kuadrat
 
Ppt heppi pryitno
Ppt heppi pryitnoPpt heppi pryitno
Ppt heppi pryitno
 
Bilangan Bulat
Bilangan BulatBilangan Bulat
Bilangan Bulat
 
R5 b kel 1
R5 b kel 1R5 b kel 1
R5 b kel 1
 
PERSAMAAN KUADRAT
PERSAMAAN KUADRATPERSAMAAN KUADRAT
PERSAMAAN KUADRAT
 
HIMPUNAN BILANGAN (Latipah)
HIMPUNAN BILANGAN (Latipah)HIMPUNAN BILANGAN (Latipah)
HIMPUNAN BILANGAN (Latipah)
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 2
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat, Fungsi Kuadrat, dan Diskriminan
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat, Fungsi Kuadrat, dan DiskriminanPersamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat, Fungsi Kuadrat, dan Diskriminan
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat, Fungsi Kuadrat, dan Diskriminan
 
Persamaan garis singgung
Persamaan garis singgungPersamaan garis singgung
Persamaan garis singgung
 
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
 

Mehr von James Pauli Sinambela (10)

TERNAK LELE
TERNAK LELETERNAK LELE
TERNAK LELE
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
 
Kalkulus
Kalkulus Kalkulus
Kalkulus
 
Kalkulus
Kalkulus Kalkulus
Kalkulus
 
Kalkulus
Kalkulus Kalkulus
Kalkulus
 
Kalkulus
Kalkulus Kalkulus
Kalkulus
 
Sinar-X
Sinar-XSinar-X
Sinar-X
 
Pr. 5 kinetika kimia
Pr. 5 kinetika kimiaPr. 5 kinetika kimia
Pr. 5 kinetika kimia
 
PEMBUATAN KOMPOS
PEMBUATAN KOMPOSPEMBUATAN KOMPOS
PEMBUATAN KOMPOS
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkungan
 

Kalkulus

  • 1. KALKULUS 1 KELOMPOK 9 120401107 120401108 120401109 12040110 120401111
  • 2. Bilangan Riil Dalam matematika, bilangan riil atau bilangan real menyatakan bilangan yang bisa dituliskan dalam bentuk desimal, seperti 2,4871773339… atau 3.25678. Bilangan real meliputi bilangan rasional, seperti 42 dan −23/129, dan bilangan irasional, seperti π dan 1/0 . Bilangan rasional direpresentasikan dalam bentuk desimal berakhir, sedangkan bilangan irasional memiliki representas idesimal tidak berakhir namun berulang. Bilangan riil juga dapat direpresentasikan sebagai salah satu titik dalam garis bilangan Contoh-contoh bilangan Riil :
  • 3.  BilanganRasional Adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai a/b dimana a, b bilangan bulat dan b tidak sama dengan 0.  Bil.Asli Dalam matematika, terdapat dua kesepakatan mengenai himpunan bilangan asli. Yang pertama, definisi menurut matematikawan tradisional, yaitu himpunan bilangan bulat positif yang bukan nol {1, 2, 3, 4, ...}. Sedangkan yang kedua definisi oleh logikawan dan ilmuwan komputer, adalah himpunan nol dan bilangan bulat positif {0, 1, 2, 3, ...}. Bilangan asli merupakan salah satu konsep matematika yg paling sederhana dan termasuk konsep pertama yang bisa dipelajari dan dimengerti oleh manusia, bahkan beberapa penelitian menunjukkan beberapa jenis kera juga bisa menangkapnya.
  • 4. Bil. Cacah Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tidak negatif, yaitu {0, 1, 2, 3 ...}. Dengan kata lain himpunan bilangan asli ditambah 0. Jadi, bilangan cacah harus bertanda positif  Bil. Prima Dalam matematika, bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1, yang faktor pembaginya adalah 1dan bilangan itu sendiri. 2 dan 3 adalah bilangan prima. 4 bukan bilangan prima karena 4 bisa dibagi 2. Sepuluh bilangan prima yang pertama adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23 dan 29.
  • 5. Bil. Bulat Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.  Bil. Komposit Bilangan komposit adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang bukan merupakan bilangan prima. Bilangan komposit dapat dinyatakan sebagai faktorisasi bilangan bulat, atau hasil perkalian dua bilangan prima atau lebih. Sepuluh bilangan komposit yang pertama adalah 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, dan 18. Atau bisa juga disebut bilangan yang mempunyai faktor lebih dari dua.
  • 6. Bil. Irasional Dalam matematika, bilangan irasional adalah bilangan riil yang tidak bisa dibagi (hasil baginya tidak pernah berhenti). Dalam hal ini, bilangan irasional tidak bisa dinyatakan sebagai a/b, dengan a dan b sebagai bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol. Contoh: Bilangan π sebetulnya tidak tepat, yaitu kurang lebih 3.14, tetapi= 3,1415926535.... Atau = 3,14159 26535 89793 23846 26433 83279 50288 41971 69399 37510...
  • 7. BILANGAN IMAJINER  Bilangan imajiner adalah bilangan yang mempunyai sifat i 2 = −1. Bilangan ini biasanya merupakan bagian dari bilangan komleks. Selain bagian dari bilangan kompleks, bilangan imajiner merupakan bagian bilangan riil. Secara definisi, (bagian) bilangan imajiner ini diperoleh dari penyelesaian persamaan kuadratik: x² + 1 = 0 atau secara ekivalen x² = -1
  • 8. FUNGSI LINIER Fungsi Linier Fungsi linier adalah fungsi yang paling sederhana karena hanya mempunyai satu variabel bebas dan berpangkat satu pada variabel bebas tersebut, sehingga sering disebut sebagai fungsi berderajad satu.  Bentuk umum persamaan linier adalah : Y = a + bX  a = intersep  b =gradien/ kemiringan Intersep a merupakan titik potong antara fungsi linier dengan sumbu y. Gradien b merupakan kemiringan fungsi linier terhadap sumbu x. Jika b bernilai positif : fungsi linier digambarkan garis dari kiri bawah ke kanan atas Jika b bernilai negatif : fungsi linier digambarkan garis dari kiri atas ke kanan bawah Jika b bernilai nol : digambarkan garis yg sejajar dengan sumbu datar x
  • 9. CONTOH SOAL Jika x > 0 , y > 0 , 2x + y < 6 dan x + 2y < 6 , maka fungsi f (x,y) = x + y mempunyai nilai maksimum …. A. 6 B. 5 C. 4 D. 3 E. 2
  • 10. Y 6 f (x,y) = x + y f maks = 2+2 = 4 3 3 6 X
  • 11. TRIGONOMETRI  Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur) adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segitiga dan fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus, dan tangen.
  • 12. Contoh soal : 1) Jabarkanlah cos (4x+3y)! Jawab: cos (4x+3y) = cos 4x cos 3y – sin 4x sin 3y 2) Buktikan bahwa cos (90°- a) = sin a! Jawab : cos (90°-a) = cos 90° cos a + sin 90° sin a = 0 . cos a + 1 . sin a = 0 + sin a cos (90°-a) = sin a
  • 13. 4 3 Diketahui cos A dan cosB . Jika sudut A dan B 5 5 lancip,tentukan nilai cos (A-B)! 3 5 sin A 5 5 ?= ?= 3 4 4 sin B A B 5 4 3 jawab: cos(A B) cos A cos B sin a sin B 4 3 3 4 . . 5 5 5 5 24 25
  • 14. FUNGSI KUADRAT Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan polinomial berorde dua. Bentuk umum dari persamaan kuadrat adalah y= ax² + bx + c dengan a≠0. Huruf-huruf a, b dan c disebut sebagai koefisien: koefisien kuadrat a adalah koefisien dari x² koefisien linier b adalah koefisien dari x, dan c adalah koefisien konstan atau disebut juga suku bebas. Cara- cara Menyelesaikan Persamaan Kuadrat :  Memfaktorkan untuk bentuk ax2 + bx + c = 0), maka kalian harus menentukan dua buah bilangan yang jumlahnya b dan hasil kalinya c
  • 15. Melengkapkan kuadrat sempurna ialah mengubah suatu bentuk kuadrat menjadi bentuk kuadrat sempurna. Misalnya x2 – 2x diubah menjadi bentuk kuadrat sempurna x2 – 2x + 1 = (x - 1)  Menggunakan rumus kuadrat x1,2 = -b ± √ b2 – 4 2a Contoh soal : Tentukan himpunan penyelesaian persamaan x2 + 4x – 12 = 0
  • 16. Penyelesaian :  x2 + 4x – 12 = 0 a =1 b = 4 c = -12 x1,2 = - b ± √b2 – 4ac 2a <=> x1,2 = - 4 ± √42 – 4 x 1x (-12) 2x1 <=> x1,2 = - 4 ± √16 + 48 2 <=> x1,2 = - 4 ± √64 2 <=> x1,2 = - 4 ± 8 2 <=> x1,2 = - 4 + 8 atau x1,2 = - 4 - 8 2 2 <=> x1 = 2 atau x2 = -6 jadi himpunan penyelesaiannya adalah {-6, 2}
  • 17. EKSPONENSIAL Persamaan eksponen adalah persamaan yang peubahnya berfungsi sebagai eksponen(pangkat) dari suatu bilangan berpangkat. Contoh : (1). 2x+2= 8 (2). 3x+1=4x+1 (3).(x-3)x+2 = (x-3)4x-3 Ada beberapa bentuk persamaan eksponen, yaiut sebagai berikut : 1. af(x)= 1 4. af(x)= bf(x) 7. f(x)g(x)= h(x)g(x) 2. af(x)= ap 5. af(x)= bg(x) 8.f(x)g(x)= 1 3. af(x)= ag(x) 6. f(x)g(x)= f(x)h(x) 9.A.(af(x))2+B.(af(x)) + C = 0 Sifat-sifat lain yang perlu diingat sebagai dasar penyelesaian persamaan eksponenadalah : 1. Jika am= an dan a≠0 , maka m = n. 2. Jika am= bm dengan a dan b bilangan positif dan a≠b≠1, maka m = 0
  • 18. Contoh soal : Tentukan himpunan peyelesaian dari persamaan 3x²+3x+4 = 9-x-1 Penyelesaian : 3x²+3x+4 = 9-x-1 3x²+3x+4 = (32)-x-1 3x²+3x+4 = 3-2x-2 x²+3x+4 = -2x-2 X²+5x+6 = 0 (x+2)(x+3) = 0 x = -2 atau x= -3 Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {-2,-3}
  • 19. KOORDINAT POLAR Koordinat Polar (r,Ө) adalah koordinat dalam dimensi dua yang dinyatakan dengan panjang r dan besar sudut Ө, ditulis (r, Ө). x = r cos y = r cos r= arctan
  • 20. Contoh: Ubahlah ke Koordinat Kartesius:Titik A ( 8,60°) Jawab : Titik A (8,60°) => x = r. cos y = r. sin x = 8. cos 60° y = 8. sin 60° x = 8. 0,5 y = 8. 0,5 x=4 y=4 jadi A (8,60°)  A (4,4 )