Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Analisa pembiakan domba
1. Kamis,03September2009
AnalisaUsahaPerbibitanDombadenganMenggunakanParameterReproduksi
Kategori:Teknologi - Dibaca:1 kali
Sampai dengansaat ini jarangsekali ditemukanperhitungananalisausahaperbibitanternak,baikdalam
buku-bukupanduandi perguruantinggi,di sekolahmenengah,ataupunbuku-bukukomersil yangadadi
toko-tokobuku.Yangbanyaksekarangberedaradalahperhitungananalisausahapadakegiatan
penggemukan.Sedikitnyainformasi analisausahaperbibitantersebutbisadisebabkankarenamasih
sedikitnyaperusahaanatauindividuyangmenjalankanusahaperbibitanataumasihsulitnya
perhitungananalisausahaperbibitanjikadilihatdari aspekbisnis,sehinggaparapelakuusahamerasa
tidakpercayadiri untukmengeksposhasil usahanya.Mungkinini jugayangmenyebabkankurang
bergairahnyausahadi bidangperbibitanternak.Alasanklasiknyabiayatinggidanmemerlukanwaktu
yang sangatlama sehinggatidakfeasibledanbankable menurutperhitungananalisausaha.
Pada tulisanini penulisakanmenyampaikansalahsatucara perhitunganpendapatandalamsebuah
perbibitanternakdomba(bisajugauntukkambingpedaging) menurutparameterreproduksi.Kunci
utama dalamperhitunganparameterreproduksiini adalahdatareproduksi ternakyangfaliddi kandang,
karenatanpa informasi datayangbenarmaka hasil perhitungantersebuttidakbisadijadikanrujukan.
Data-datayang diperlukanadalahdatatanggal kelahiran,jumlahinduktotal,jumlahindukyang
melahirkan,jumlahanakyangdilahirkan,jumlahanakyangmati sebelumsapih(di bawah4bulan),dan
bobotsapih(bobotanaksaat disapihumur4 bulan).
Dari data-datadi atas akan diperolehbeberapaistilahparameterreproduksi,yaitu:LitterSize (LS),
MortalitasAnakPrasapih(MAPr),LambingInterval (LI),danBobotSapih(BS).Littersize adalahjumlah
anak perkelahiran,caramenghitungnyadenganmembagi jumlahanakyang dilahirkandenganjumlah
indukyangmelahirkan.Mortalitasanakprasapihadalahpersentase jumlahanakyangmati sebelum
disapih,caramenghitungnyadenganmembagi jumlahanakyangmati sebelumdisapihdenganjumlah
total anak yang dilahirkan.Lambingintervaladalahjarak(hari) antarakelahiranpertamadengan
kelahiranberikutnya,caramenghitungnyadenganmenghitungjumlahhari antarakelahiranpertama
dengankelahiranberikutnya.Bobotsapihadalahbobotanakumur4 bulan,cara memperolehnya
2. denganmelakukanpenimbangananakumur4 bulan.Setelahmemperolehdatalittersize,mortalitas
anak prasapih,lambinginterval,danbobotsapih,langkahselanjutnyaadalahmencari nilai parameter
reproduksi lainnyayangberkaitandenganperhitunganpendapatan,yaitu :IndeksReproduksi Induk(IRI)
dan ProduktivitasInduk(PI).Indeksreproduksiindukdiperolehdari perhitunganlittersize,mortalitas
anak prasapih,danlambinginterval.SedangkanProduktivitasIndukdihitungdenganmengalikanindeks
reproduksi induk denganbobotsapih.Untuklebihjelastentangrumus-rumusperhitungansemua
parameterreproduksi di atasdapatdilihatpadatabel berikutini.
Berikutini penulissampaikancontohperhitungandenganinformasi yangberasal dari datareproduksi
pada perbibitanternakdombagarutdi peternakanrakyatyangdibinaolehKampoengTernakdi wilayah
KabupatenGarutdan Sukabumi.Datayang dimasukkanmerupakandatarataanbeberapaparameter
reproduksi yangadadi keduawilayahpeternakanrakyattersebut.
- Littersize (LS) : 1,60
- Lambinginterval (LI) :240 hari
- Mortalitasanak prasapih(MAPr) : 10 %
- Bobotsapih(BS) : 15 Kg
Yang pertamakali dihitungadalahIndeksReproduksiInduk(IRI) denganmenggunakanrumus seperti
tabel di atas :
IRI = ((1,60 x (1 – 0,10))/(240/360)) = 2,19 anak/induk/tahun
SelanjutnyamenghitungProduktivitasInduk(PI)denganrumusdi atas:
3. PI = 2,19 x 14 = 32,85 Kg anak/induk/tahun
Berdasarkanhasil perhitungandi atasmaka satu ekorindukmenghasilkan2,19ekoranak per tahunatau
setaradengan32,85 Kg anakper tahun.Apabiladiasumsikanhargaternakdombahiduppadasaat ini
Rp. 25.000,- per kilogram,makainduktersebutmenghasilkanRp.821.250,- pertahun atau Rp.68.438,-
perbulan.Jadi dalamperbibitanternakdombagarutdalamsatu bulanseekorindukmenghasilkan
pendapatansebesarRp.68.438,-. Jikamenggunakansistembagi hasil 50:50 maka pendapatanpemilik
dan peternakpemeliharamasing-masingmemperolehRp.34.219,- perekor induk.Perhitunganini dapat
jugadipergunakanolehpeternakdalamskalausahayanglebihbesarbahkanskalaindustri.Pada
peternakanbesardanmempergunakansistemgaji,hasil tersebutmasihdipotongolehbiayapakandan
tenagakerjaserta penyusutan.Hasil pengalamandi lapanganmenunjukkanbahwatotal biayatersebut
sebesarRp.48.750,- per ekorperbulan.SehinggakeuntunganyangdiperolehsebesarRp.19.688,- per
ekorindukperbulan.
Dari perhitungandi atasternyatasistembagi hasil jauhlebihmenguntungkandanlebihamandari sisi
usaha jikadibandingkandengansistemgaji.Wallahua’lam(AS).
4. ANALISA USAHA PEMBIAKAN
TERNAK DOMBA
Sampai dengan saat ini jarang sekali ditemukan perhitungan analisa usaha perbibitan ternak,
baik dalam buku-buku panduan di perguruan tinggi, di sekolah menengah, ataupun buku-buku komersil
yang ada di toko-toko buku. Yang banyak sekarang beredar adalah perhitungan analisa usaha pada
kegiatan penggemukan. Sedikitnya informasi analisa usaha perbibitan tersebut bisa disebabkan karena
masih sedikitnya perusahaan atau individu yang menjalankan usaha perbibitan atau masih sulitnya
perhitungan analisa usaha perbibitan jika dilihat dari aspek bisnis, sehingga para pelaku usaha merasa
tidak percaya diri untuk mengekspos hasil usahanya. Mungkin ini juga yang menyebabkan kurang
bergairahnya usaha di bidang perbibitan ternak. Alasan klasiknya biaya tinggi dan memerlukan waktu
yang sangatlama sehinggatidakfeasibledanbankable menurutperhitungananalisa usaha.
Pada tulisan ini penulis akan menyampaikan salah satu cara perhitungan pendapatan dalam
sebuahperbibitanternakdomba(bisajugauntukkambingpedaging) menurutparameterreproduksi.
Kunci utama dalam perhitungan parameter reproduksi ini adalah data reproduksi ternak yang
falid di kandang, karena tanpa informasi data yang benar maka hasil perhitungan tersebut tidak bisa
dijadikanrujukan.
Data-datayang diperlukanadalah:
1. data tanggal kelahiran,
2. jumlahinduktotal,
3. jumlahindukyangmelahirkan,
4. jumlahanakyang dilahirkan,
5. jumlahanakyang mati sebelumsapih(di bawah4bulan),dan
6. bobotsapih(bobotanaksaat disapihumur4 bulan).
Dari data-datadi atas akan diperolehbeberapaistilahparameterreproduksi,yaitu:
1. LitterSize (LS),
Litter size adalah jumlah anak per kelahiran, cara menghitungnya dengan membagi jumlah
anak yangdilahirkandenganjumlahindukyangmelahirkan
2. MortalitasAnakPrasapih(MAPr),
Mortalitas anak prasapih adalah persentase jumlah anak yang mati sebelum disapih, cara
menghitungnya dengan membagi jumlah anak yang mati sebelum disapih dengan jumlah
total anak yang dilahirkan
3. LambingInterval (LI),dan
Lambing interval adalah jarak (hari) antara kelahiran pertama dengan kelahiran berikutnya,
cara menghitungnya dengan menghitung jumlah hari antara kelahiran pertama dengan
kelahiranberikutnya
4. BobotSapih(BS).
Bobot sapih adalah bobot anak umur 4 bulan, cara memperolehnya dengan melakukan
penimbangananakumur4 bulan
5. Setelah memperoleh data litter size, mortalitas anak prasapih, lambing interval, dan bobot
sapih, langkah selanjutnya adalah : mencari nilai parameter reproduksi lainnya yang berkaitan dengan
perhitunganpendapatan,yaitu:
IndeksReproduksi Induk(IRI)
Indeks reproduksi induk diperoleh dari perhitungan litter size, mortalitas anak prasapih, dan lambing
interval
ProduktivitasInduk(PI)..
Sedangkan Produktivitas Induk dihitung dengan mengalikan indeks reproduksi induk dengan bobot
sapih.
Untuk lebih jelas tentang rumus-rumus perhitungan semua parameter reproduksi di atas dapat
dilihatpadatabel berikutini.
Data yang dimasukkan merupakan data rataan beberapa parameter reproduksi yang ada di kedua
wilayahpeternakanrakyattersebut.
- Littersize (LS) : 1,60
Asumsi perhitungandenganmemelihara6 ekorinduk,anakyangdilahirkan10 ekor
- Lambinginterval (LI) :240 hari
- Mortalitasanak prasapih(MAPr) : 10 %
- Bobotsapih(BS) : 15 Kg
Yang pertama kali dihitung adalah Indeks Reproduksi Induk (IRI) dengan menggunakan rumus seperti
tabel di atas :
IRI = ((1,60 x (1 – 0,10))/(240/360)) = 2,19 anak/induk/tahun
SelanjutnyamenghitungProduktivitasInduk(PI)denganrumusdi atas:
PI = 2,19 x 14 = 32,85 Kg anak/induk/tahun
Berdasarkanhasil perhitungandi atasmakasatu ekorindukmenghasilkan2,19ekoranak per tahun
setaradengan32,85 Kg anakper tahun.(15 kg x 2.19)
Apabila diasumsikan harga ternak domba hidup pada saat ini Rp. 25.000,- per kilogram, (Rp. 25.000,- x
32,85 Kg ) maka induktersebutmenghasilkanRp.821.250,- pertahun atau Rp.68.438,- perbulan.
Jadi dalam perbibitan ternak domba garut dalam satu bulan seekor induk menghasilkan pendapatan
sebesarRp.68.438,-.
Jikamenggunakansistembagi hasil 50:50
maka pendapatan pemilik dan peternak pemelihara masing-masing memperoleh Rp. 34.219,- per ekor
induk.
Perhitungan ini dapat juga dipergunakan oleh peternak dalam skala usaha yang lebih besar bahkan
skala industri. Pada peternakan besar dan mempergunakan sistem gaji, hasil tersebut masih dipotong
olehbiayapakandan tenagakerjasertapenyusutan.
Hasil pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa total biaya tersebut sebesar Rp. 48.750,- per ekor
per bulan. Sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 19.688,- per ekor induk per bulan. (Rp.
68.438 - Rp. 48.750,-)
Dari perhitungandi atasternyatasistembagi hasil jauhlebihmenguntungkandanlebihamandari sisi
usaha jikadibandingkandengansistemgaji.Wallahua’lam(AS).