SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 31
AssAlAmu’AlAikum wr.wb




“ViRus”
 BIRRIL AZIZAH
1110016100001
Materi
•Pengertian virus
•Sejarah virus
•Penemu virus
•Ciri-ciri virus
•Struktur virus
•Perkembangbiakan virus
•Klasifikasi virus
•Peranan virus bagi manusia
•Media penularan virus
•Proses penularan virus
•Pencegahan terhadap virus
VIRUS
Pengertian virus
Virus merupakan organisme mikroskopis, yang
hidup obligat parasit di dalam tubuh makhluk
hidup. Virus memiliki bentuk seperti benda mati,
tetapi memiliki sifat seperti makhluk hidup. Oleh
karena itu, virus tidak dimasukkan dalam kerajaan
tersendiri. Sebagian besar virus memiliki sifat
yang membahayakan bagi tumbuhan, hewan, dan
manusia, walaupun ada virus yang dapat
bermanfaat bagi manusia.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material
hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan
di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus
mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang
diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi
ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang
digunakan untuk memuat bahan genetik maupun
protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Sejarah Virus
Menurut para ahli biologi, virus merupakan
organisme peralihan antara makhluk hidup dan
benda mati. Dikatakan peralihan karena virus
mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya
mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan
dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki
ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki
protoplasma dan dapat dikristalkan.
Penemu virus
Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892)
pada tanaman tembakau, dilanjutkan M.
Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897)
menemukan dan memisahkan virus penyebab
penyakit mulut dan kaki (food and mouth
diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus
penyebab kuning (yellow fever), Twort dan Herelle
(1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley
(1935) berhasil mengkristalkan virus mosaik pada
tembakau. Pengetahuan tentang virus terus
berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang
mempelajari virus disebut virology.
Ciri-ciri Virus
• Tidak berbentuk sel, karena tidak mempunyai protoplasma, dinding
  sel, sitoplasma, dan nukleus.
• Dapat digolongkan sebagai benda mati, karena dapat dikristalkan
  dan tidak mempunyai protoplasma.
• Dapat digolongkan benda hidup, karena atau memiliki kemampuan
  metabolisme, reproduksi, dan memiliki asam nukleat.
• Hanya dapat berkembang biak di dalam sel yang hidup.
• Organisme subrenik hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
• Virus berasal dari bahasa latin venom yang berarti cairan yang
  beracun.
• Bersifat parasit.
Struktur virus
Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage
(virus T), strukturnya terdiri dari:

     a. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit
protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.

      b. Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer.
Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari
rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus
sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.
c. Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja.
Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi
genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi
yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus
T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu
di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.

d. Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor
virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau
serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai
ekor.
Perkembangbiakan virus
             • Fase Adsorbsi (fase penempelan)
             • Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Daur litik   • Fase Sintesis (pembentukan)
             • Fase Asemblin (perakitan)
             • Fase Litik (pemecahan sel inang)



             • Fase Penggabungan
   Daur      • Fase Pembelahan
             • Fase Sintesis
lisogenik    • Fase Perakitan
             • Fase Litik
Daur Litik

1. Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus
mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang
pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.

2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti
(DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri
dan berfungsi lagi.

3. Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus,
sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya
itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali
DNA virus.

4. Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus
sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.

5. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri
dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
Daur Lisogenik
1. Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA
bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri
yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri
terkandung materi genetik virus.

2. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA
bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.

3. Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian virus

4. Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA
masuk ke dalam akan membentuk virus baru

5. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas
dari inang akan mencari inang baru
Klasifikasi virus

  Bakteriofag


 Virus hewan


Virus tumbuhan
Bakteriofag
Bakteriofag adalah kalompok virus yang
menyerang sel bakteri. Bakteriofag dapat
bereplikasi melalui jalur lisis atau lisogen.
Contoh bakteriofag adalah bakteriofag T4
yang menyerang bakteri Eschericia coli, dan
bakteriofag lambda. Bakteriofag digunakan
untuk penelitian rekayasa genetika.
Virus hewan

Kelompok virus ini menyerang manusia dan
hewan. Penyakit yang disebabkannya, antara
lain, influenza, polio, hepatitis, serta penyakit
kuku dan mulut pada ternak. Virus hewan
mengandung DNA atau RNA.
Contoh virus hewan dan penyakit yang
    ditimbulkannya.
•   Virus DNA
•   Poxvirus, penyebab penyakit cacar
•   Herpesvirus, penyebab penyakit herpes
•   Virus RNA Orthomyxovirus, penyebab influenza
•   Paramyxovirus, penyebab campak
•   Togavirus, penyebab demam berdarah (dengue)
•   Rhabdovirus, penyebab rabies
•   Picornavirus, penyebab polio
Virus tumbuhan
Umumnya virus tanaman adalah virus RNA.
Serangan virus pada tanaman dapat
mengakibatkan turunnya hasil panen. Gejala
infeksi yang dapat dilihat, antara lain adalah
bercak-bercak pada daun, buah berukuran
kecil dengan bentuk yang tidak normal,
pembentukan tumor pada akar, dan
perubahan warna pada bunga.
Contoh virus tumbuhan

Virus RNA                 Virus DNA

  Potaxvirus, menyerang     Geminivirus, menyerang
    tanaman kentang            tanaman jagung


     Tobamovirus,          Caulimovirus, menyerang
  menyerang tembakau             kembang kol


 Clostevirus, menyerang
       tanaman bit


    Cucumovirus,
  menyerang tanaman
      mentimun
Peranan virus bagi manusia
Virus yang menguntungkan
• Virus yang menyerang bakteri patogen
• Beberapa virus digunakan untuk membuat vaksin
• Virus sebagai alat diagnosis
• Virus penghasil antitoksin
Virus sebagai penyebab penyakit
• Ebola
• Influenza
• Cacar air
• Campak
• Gondong
• Polio
• Herpes
• Hepatitis
• AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
Media penularan virus
Media penularan virus HIV
• Ditularkan antara manusia melalui hubungan
  seksual
• Ditularkan melalui alat suntik
• Jarum akupuntur, tato atau tindik yang dipakai
  orang yang terinfeksi HIV.
• Ibu hamil yang mengidap HIV dapat menularkan
  virus HIV kepada janin yang dikandungnya.
• Transfusi darah yang mengandung HIV juga dapat
  menularkan virus HIV.
Proses penularan virus


               Penularan virus
                    HIV




Inveksi HIV dalam
                                 Viroid dan prion
  sel darah putih
Penularan virus HIV

Setelah masuk ke dalam tubuh, virus HIV akan
menyerang sel darah putih T₄ (sel yang berperan dalam
system pertahanan tubuh). Di dalam sel darah putih
itu, HIV memperbanyak diri sambil terbawa aliran
darah kemudian sampai ke kelenjar bening, limfa, dan
sumsum tulang belakang. Dalam organ tersebut virus
memperbanyak diri selama 8-10 tahun hingga organ
tersebut mengalami kerusakan. Kemudian system
pertahanan tubuh penderita menurun drastis sehingga
penderita hanya dapat menunggu kematiannya.
Inveksi HIV dalam sel darah putih


• Virus HIV menyerang sel T yang berperan dalam kekebalan tubuh.
• Virus masuk sel bakteri dan menanggalkan lapisan protein.
• Virus melepas materi genetika RNA.
• RNA merubah menjadi RNA.
• DNA bercampur dalam sel T, kemudian DNA memerintahkan untuk
  membuat lebih banyak lagi RNA.
• Perubahan RNA memerintahkan untuk membuat lebih banyak lagi
  RNA.
• Virus HIV beru keluar dari sel, membunuhnya, dan kemudian
  menginfeksi sel T lain. Kekebalan tubuh melemah.
Viroid dan Prion
Viroid merupakan molekul kecil dari RNA melingkar
dalam keadaan telanjang tanpa kapsid dan
mempunyai kemempuan untuk menginfeksi
tanaman. Viroid yang masuk ke dalam sel tanaman
akan bereplikasi dan akan menyebabkan kesalahan
pada system pengatur dan pengontrol pertumbuhan
tanaman, yang gejalanya ditunjukan dengan
pertumbuhan abnormal dan pertumbuhan yang
terhambat. Penyakit yang disebabkan oleh viroid ini
telah memusnahkan 10 juta tanaman kelapa di
Filipina.
Prion adalah molekul protein penginfeksi yang
bersifat patogen dan dapat dipindahkan ke sel
inang lainnya. Menurut hipotesis prion merupakan
bentuk yang salah lipat dari suatu protein yang
terdapat di sel otak. Ketika prion memasuki sel
yang mempunyai protein normal maka prion akan
mengubah protein normal menjadi protein versi
prion. Prion telah terbukti sebagai penyebab
penyakit degenerasi otak seperti scarpie pada
domba, sapi gila dan cruetzfeldt-jacob pada
manusia
Pencegahan terhadap virus

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan
terhadap serangan virus adalah dengan
pemberian vaksin. Vaksin adalah suatu zat
yang mengandung mikroorganisme patogen
yang sudah dilemahkan. Pemberian vaksin
memberikan kekebalan secara aktiv.
Contoh vaksin untuk pencegahan penyakit yang
disebabkan oleh virus sebagai berikut:
 – OPV (Oral Polio Vacciene) atau vaksin polio.
 – Vaksin rabies.
 – Vaksin hepatitis B.
 – Vaksin influenza.
 – Vaksin cacar
 – Vaksin MMR (Measles, Mups, Rubella) untuk
   cacar, gondong dan campak.
TERIMAKASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (19)

Virus
VirusVirus
Virus
 
Materi biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentationMateri biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentation
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Bab 3 Virus
Bab 3 VirusBab 3 Virus
Bab 3 Virus
 
Materi virus
Materi virusMateri virus
Materi virus
 
Presentasi virus bio
Presentasi virus bioPresentasi virus bio
Presentasi virus bio
 
Ppt Virus
Ppt VirusPpt Virus
Ppt Virus
 
Biologi 10 virus
Biologi 10   virusBiologi 10   virus
Biologi 10 virus
 
Virus
Virus Virus
Virus
 
Virus (ciri, struktur dan klasifikasinya)
Virus (ciri, struktur dan klasifikasinya) Virus (ciri, struktur dan klasifikasinya)
Virus (ciri, struktur dan klasifikasinya)
 
Biologi - VIRUS
Biologi - VIRUSBiologi - VIRUS
Biologi - VIRUS
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1
 
37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziah
 
Bab 2 virus by poslen simbolon,S.Pd
Bab 2 virus by poslen simbolon,S.PdBab 2 virus by poslen simbolon,S.Pd
Bab 2 virus by poslen simbolon,S.Pd
 
Virologi1
Virologi1Virologi1
Virologi1
 
Bab 2 virus
Bab 2 virusBab 2 virus
Bab 2 virus
 
Slide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi Pertanian
Slide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi PertanianSlide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi Pertanian
Slide tentang Virus, Mata kuliah Mikrobiologi Pertanian
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Virologi
VirologiVirologi
Virologi
 

Andere mochten auch

Digi votes new
Digi votes newDigi votes new
Digi votes new957755
 
02. dian ratna sari
02. dian ratna sari02. dian ratna sari
02. dian ratna sarijackruto
 
Actor organisation
Actor organisationActor organisation
Actor organisation957755
 
Hollywood undead star theory.pptx
Hollywood undead star theory.pptxHollywood undead star theory.pptx
Hollywood undead star theory.pptx957755
 
Preliminary tasks designs
Preliminary tasks designsPreliminary tasks designs
Preliminary tasks designs957755
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...jackruto
 
Further feedback on music video
Further feedback on music videoFurther feedback on music video
Further feedback on music video957755
 
Extension task
Extension taskExtension task
Extension task957755
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasarijackruto
 
Digipack design after audience feedback
Digipack design after audience feedbackDigipack design after audience feedback
Digipack design after audience feedback957755
 
Research into 2 more digipacks
Research into 2 more digipacksResearch into 2 more digipacks
Research into 2 more digipacks957755
 
The Newspaper 1st Edition
The Newspaper 1st EditionThe Newspaper 1st Edition
The Newspaper 1st EditionThe Newspaper
 
Making the Most of Your Door Hangers
Making the Most of Your Door HangersMaking the Most of Your Door Hangers
Making the Most of Your Door HangersMy1Stop.com
 

Andere mochten auch (17)

Digi votes new
Digi votes newDigi votes new
Digi votes new
 
Hack for Health
Hack for HealthHack for Health
Hack for Health
 
02. dian ratna sari
02. dian ratna sari02. dian ratna sari
02. dian ratna sari
 
Actor organisation
Actor organisationActor organisation
Actor organisation
 
Hollywood undead star theory.pptx
Hollywood undead star theory.pptxHollywood undead star theory.pptx
Hollywood undead star theory.pptx
 
Preliminary tasks designs
Preliminary tasks designsPreliminary tasks designs
Preliminary tasks designs
 
Unit v
Unit vUnit v
Unit v
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Ok...
 
Further feedback on music video
Further feedback on music videoFurther feedback on music video
Further feedback on music video
 
Extension task
Extension taskExtension task
Extension task
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari
 
Digipack design after audience feedback
Digipack design after audience feedbackDigipack design after audience feedback
Digipack design after audience feedback
 
Research into 2 more digipacks
Research into 2 more digipacksResearch into 2 more digipacks
Research into 2 more digipacks
 
Jelantik profile
Jelantik profileJelantik profile
Jelantik profile
 
The Newspaper 1st Edition
The Newspaper 1st EditionThe Newspaper 1st Edition
The Newspaper 1st Edition
 
Ismee
IsmeeIsmee
Ismee
 
Making the Most of Your Door Hangers
Making the Most of Your Door HangersMaking the Most of Your Door Hangers
Making the Most of Your Door Hangers
 

Ähnlich wie 01.birril azizah

Presentasi Biologi Virus
Presentasi Biologi VirusPresentasi Biologi Virus
Presentasi Biologi VirusBunga Bunga
 
Biologi - Virus kelas X SMA sem.1
Biologi - Virus kelas X SMA sem.1Biologi - Virus kelas X SMA sem.1
Biologi - Virus kelas X SMA sem.1Aulia Safitri
 
PPT Bab 2 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 2 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 2 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 2 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxregreatsuasmiati92
 
Presentasi Materi Virus Kelas X Semester 2.pptx
Presentasi Materi Virus Kelas X Semester 2.pptxPresentasi Materi Virus Kelas X Semester 2.pptx
Presentasi Materi Virus Kelas X Semester 2.pptxmuhamadfakoubun90
 
37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziahlunalya
 
37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziahlunalya
 
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)Nata Dev
 
Bab ii virus
Bab ii virusBab ii virus
Bab ii virusoh saera
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).pptRezkyMuhRezky
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).pptAhmadAmirudin11
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).pptAyyu Sari
 

Ähnlich wie 01.birril azizah (20)

Presentasi Biologi Virus
Presentasi Biologi VirusPresentasi Biologi Virus
Presentasi Biologi Virus
 
Biologi - Virus kelas X SMA sem.1
Biologi - Virus kelas X SMA sem.1Biologi - Virus kelas X SMA sem.1
Biologi - Virus kelas X SMA sem.1
 
PPT Bab 2 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 2 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 2 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 2 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
 
Presentasi Materi Virus Kelas X Semester 2.pptx
Presentasi Materi Virus Kelas X Semester 2.pptxPresentasi Materi Virus Kelas X Semester 2.pptx
Presentasi Materi Virus Kelas X Semester 2.pptx
 
37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziah
 
37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziah
 
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
 
Virus bagian 1
Virus bagian 1Virus bagian 1
Virus bagian 1
 
Biologi8
Biologi8Biologi8
Biologi8
 
Bab ii virus
Bab ii virusBab ii virus
Bab ii virus
 
Biologi virus
Biologi virusBiologi virus
Biologi virus
 
virus.pptx
virus.pptxvirus.pptx
virus.pptx
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
Virus ( kelompok 2 X ipa 3 )
Virus ( kelompok 2 X ipa 3 )Virus ( kelompok 2 X ipa 3 )
Virus ( kelompok 2 X ipa 3 )
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
Virus 2
Virus 2Virus 2
Virus 2
 
slide virus teranyar akhir 2014
slide virus teranyar akhir 2014slide virus teranyar akhir 2014
slide virus teranyar akhir 2014
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Plaque
PlaquePlaque
Plaque
 

Mehr von jackruto

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)jackruto
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...jackruto
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2jackruto
 
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)jackruto
 
09.syifafauziah
09.syifafauziah09.syifafauziah
09.syifafauziahjackruto
 
Dunia tumbuhan
Dunia tumbuhanDunia tumbuhan
Dunia tumbuhanjackruto
 
19.santi meutia
19.santi meutia19.santi meutia
19.santi meutiajackruto
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasarijackruto
 
27.izkarsobhah
27.izkarsobhah27.izkarsobhah
27.izkarsobhahjackruto
 
02. dian ratna sari
02. dian ratna sari02. dian ratna sari
02. dian ratna sarijackruto
 
25.musliyadi
25.musliyadi25.musliyadi
25.musliyadijackruto
 
17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudinjackruto
 
17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudinjackruto
 
25.musliyadi
25.musliyadi25.musliyadi
25.musliyadijackruto
 

Mehr von jackruto (14)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
 
09.syifafauziah
09.syifafauziah09.syifafauziah
09.syifafauziah
 
Dunia tumbuhan
Dunia tumbuhanDunia tumbuhan
Dunia tumbuhan
 
19.santi meutia
19.santi meutia19.santi meutia
19.santi meutia
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari
 
27.izkarsobhah
27.izkarsobhah27.izkarsobhah
27.izkarsobhah
 
02. dian ratna sari
02. dian ratna sari02. dian ratna sari
02. dian ratna sari
 
25.musliyadi
25.musliyadi25.musliyadi
25.musliyadi
 
17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin
 
17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin17.moh. amuy saepudin
17.moh. amuy saepudin
 
25.musliyadi
25.musliyadi25.musliyadi
25.musliyadi
 

01.birril azizah

  • 2. Materi •Pengertian virus •Sejarah virus •Penemu virus •Ciri-ciri virus •Struktur virus •Perkembangbiakan virus •Klasifikasi virus •Peranan virus bagi manusia •Media penularan virus •Proses penularan virus •Pencegahan terhadap virus
  • 4. Pengertian virus Virus merupakan organisme mikroskopis, yang hidup obligat parasit di dalam tubuh makhluk hidup. Virus memiliki bentuk seperti benda mati, tetapi memiliki sifat seperti makhluk hidup. Oleh karena itu, virus tidak dimasukkan dalam kerajaan tersendiri. Sebagian besar virus memiliki sifat yang membahayakan bagi tumbuhan, hewan, dan manusia, walaupun ada virus yang dapat bermanfaat bagi manusia.
  • 5. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
  • 6. Sejarah Virus Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan.
  • 7. Penemu virus Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort dan Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus disebut virology.
  • 8. Ciri-ciri Virus • Tidak berbentuk sel, karena tidak mempunyai protoplasma, dinding sel, sitoplasma, dan nukleus. • Dapat digolongkan sebagai benda mati, karena dapat dikristalkan dan tidak mempunyai protoplasma. • Dapat digolongkan benda hidup, karena atau memiliki kemampuan metabolisme, reproduksi, dan memiliki asam nukleat. • Hanya dapat berkembang biak di dalam sel yang hidup. • Organisme subrenik hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. • Virus berasal dari bahasa latin venom yang berarti cairan yang beracun. • Bersifat parasit.
  • 9. Struktur virus Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari: a. Kepala Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer. b. Kapsid Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.
  • 10. c. Isi tubuh Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim. d. Ekor Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
  • 11. Perkembangbiakan virus • Fase Adsorbsi (fase penempelan) • Fase Injeksi (memasukkan asam inti) Daur litik • Fase Sintesis (pembentukan) • Fase Asemblin (perakitan) • Fase Litik (pemecahan sel inang) • Fase Penggabungan Daur • Fase Pembelahan • Fase Sintesis lisogenik • Fase Perakitan • Fase Litik
  • 12. Daur Litik 1. Fase Adsorbsi (fase penempelan) Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus. 2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti) Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi. 3. Fase Sintesis (pembentukan) DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus. 4. Fase Asemblin (perakitan) Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik. 5. Fase Litik (pemecahan sel inang) Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
  • 13.
  • 14. Daur Lisogenik 1. Fase Penggabungan Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus. 2. Fase Pembelahan Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan. 3. Fase Sintesis DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian virus 4. Fase Perakitan Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru 5. Fase Litik Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang baru
  • 15.
  • 16. Klasifikasi virus Bakteriofag Virus hewan Virus tumbuhan
  • 17. Bakteriofag Bakteriofag adalah kalompok virus yang menyerang sel bakteri. Bakteriofag dapat bereplikasi melalui jalur lisis atau lisogen. Contoh bakteriofag adalah bakteriofag T4 yang menyerang bakteri Eschericia coli, dan bakteriofag lambda. Bakteriofag digunakan untuk penelitian rekayasa genetika.
  • 18. Virus hewan Kelompok virus ini menyerang manusia dan hewan. Penyakit yang disebabkannya, antara lain, influenza, polio, hepatitis, serta penyakit kuku dan mulut pada ternak. Virus hewan mengandung DNA atau RNA.
  • 19. Contoh virus hewan dan penyakit yang ditimbulkannya. • Virus DNA • Poxvirus, penyebab penyakit cacar • Herpesvirus, penyebab penyakit herpes • Virus RNA Orthomyxovirus, penyebab influenza • Paramyxovirus, penyebab campak • Togavirus, penyebab demam berdarah (dengue) • Rhabdovirus, penyebab rabies • Picornavirus, penyebab polio
  • 20. Virus tumbuhan Umumnya virus tanaman adalah virus RNA. Serangan virus pada tanaman dapat mengakibatkan turunnya hasil panen. Gejala infeksi yang dapat dilihat, antara lain adalah bercak-bercak pada daun, buah berukuran kecil dengan bentuk yang tidak normal, pembentukan tumor pada akar, dan perubahan warna pada bunga.
  • 21. Contoh virus tumbuhan Virus RNA Virus DNA Potaxvirus, menyerang Geminivirus, menyerang tanaman kentang tanaman jagung Tobamovirus, Caulimovirus, menyerang menyerang tembakau kembang kol Clostevirus, menyerang tanaman bit Cucumovirus, menyerang tanaman mentimun
  • 22. Peranan virus bagi manusia Virus yang menguntungkan • Virus yang menyerang bakteri patogen • Beberapa virus digunakan untuk membuat vaksin • Virus sebagai alat diagnosis • Virus penghasil antitoksin Virus sebagai penyebab penyakit • Ebola • Influenza • Cacar air • Campak • Gondong • Polio • Herpes • Hepatitis • AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
  • 23. Media penularan virus Media penularan virus HIV • Ditularkan antara manusia melalui hubungan seksual • Ditularkan melalui alat suntik • Jarum akupuntur, tato atau tindik yang dipakai orang yang terinfeksi HIV. • Ibu hamil yang mengidap HIV dapat menularkan virus HIV kepada janin yang dikandungnya. • Transfusi darah yang mengandung HIV juga dapat menularkan virus HIV.
  • 24. Proses penularan virus Penularan virus HIV Inveksi HIV dalam Viroid dan prion sel darah putih
  • 25. Penularan virus HIV Setelah masuk ke dalam tubuh, virus HIV akan menyerang sel darah putih T₄ (sel yang berperan dalam system pertahanan tubuh). Di dalam sel darah putih itu, HIV memperbanyak diri sambil terbawa aliran darah kemudian sampai ke kelenjar bening, limfa, dan sumsum tulang belakang. Dalam organ tersebut virus memperbanyak diri selama 8-10 tahun hingga organ tersebut mengalami kerusakan. Kemudian system pertahanan tubuh penderita menurun drastis sehingga penderita hanya dapat menunggu kematiannya.
  • 26. Inveksi HIV dalam sel darah putih • Virus HIV menyerang sel T yang berperan dalam kekebalan tubuh. • Virus masuk sel bakteri dan menanggalkan lapisan protein. • Virus melepas materi genetika RNA. • RNA merubah menjadi RNA. • DNA bercampur dalam sel T, kemudian DNA memerintahkan untuk membuat lebih banyak lagi RNA. • Perubahan RNA memerintahkan untuk membuat lebih banyak lagi RNA. • Virus HIV beru keluar dari sel, membunuhnya, dan kemudian menginfeksi sel T lain. Kekebalan tubuh melemah.
  • 27. Viroid dan Prion Viroid merupakan molekul kecil dari RNA melingkar dalam keadaan telanjang tanpa kapsid dan mempunyai kemempuan untuk menginfeksi tanaman. Viroid yang masuk ke dalam sel tanaman akan bereplikasi dan akan menyebabkan kesalahan pada system pengatur dan pengontrol pertumbuhan tanaman, yang gejalanya ditunjukan dengan pertumbuhan abnormal dan pertumbuhan yang terhambat. Penyakit yang disebabkan oleh viroid ini telah memusnahkan 10 juta tanaman kelapa di Filipina.
  • 28. Prion adalah molekul protein penginfeksi yang bersifat patogen dan dapat dipindahkan ke sel inang lainnya. Menurut hipotesis prion merupakan bentuk yang salah lipat dari suatu protein yang terdapat di sel otak. Ketika prion memasuki sel yang mempunyai protein normal maka prion akan mengubah protein normal menjadi protein versi prion. Prion telah terbukti sebagai penyebab penyakit degenerasi otak seperti scarpie pada domba, sapi gila dan cruetzfeldt-jacob pada manusia
  • 29. Pencegahan terhadap virus Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan terhadap serangan virus adalah dengan pemberian vaksin. Vaksin adalah suatu zat yang mengandung mikroorganisme patogen yang sudah dilemahkan. Pemberian vaksin memberikan kekebalan secara aktiv.
  • 30. Contoh vaksin untuk pencegahan penyakit yang disebabkan oleh virus sebagai berikut: – OPV (Oral Polio Vacciene) atau vaksin polio. – Vaksin rabies. – Vaksin hepatitis B. – Vaksin influenza. – Vaksin cacar – Vaksin MMR (Measles, Mups, Rubella) untuk cacar, gondong dan campak.