Masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai budaya yang saling menghargai dan sederajat. Masyarakat seperti ini menganut multikulturalisme dimana berbagai budaya bisa berkembang bersama-sama. Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah yang timbul dari keanekaragaman budaya seperti asimilasi, self-segretion, integrasi dan pluralisme.
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Sosiologi (masyarakat multikultural)
1.
2. Pengertian masyarakat
multikultural (multicultural society):masyarakat
yang terdiri dari banyak kebudayaan dan antara
pendukung kebudayaan saling menghargai satu
sama lain.
Jadi, masyarakat multikultural merupakan
masyarakat yang menganut multikulturalisme,
yaitu paham yang beranggapan bahwa
berbagai budaya yang berbeda memiliki
kedudukan yang sederajat.
3. J.S. Furnivall menyatakan bahwa masyarakat majemuk
adalah suatumasyarakat yang terdiri dari dua atau
lebih elemen yang hidup sendiri- sendiri,tanpa ada
pembauran satu sama lain di dalam satu kesatuan
politik.
Clifford Geertz menyatakan bawah masyarakat
majemuk merupakanmasyarakat yang terbagi ke
dalam subsistem yang lebih kurang berdiri dan masing-
masinh subsistem terikat oleh ikatan2 primordial.
J.Nasikun menyatakan bahwa suatu masyarakat
bersifat majemuk sejauhmasyarakat tersebut secara
struktural memiliki subkebudayaan yg bersifat
deverseyang di tandai oleh kurang berkembangnya
sistem nilai yang disepakati olehseluruh anggota
masyarakat dan juga sistem nilai dari kesatuan2 sosial,
serta seringmunculnya konflik-konflik sosial.
4. Ciri-ciri masyarakat
multikultural menurut Pierre van den
Berghe :
a. Segmentasi (terbagi) ke dalam
kelompok-kelompok.
b. Kurang mengembangkan konsensus
(kesepakatan bersama).
c. Sering mengalami konflik.
d. Integrasi sosial atas paksaan.
e. Dominasi (penguasaan) suatu kelompok
atas kelompok lain.
5. a. kompetisi seimbang : kelompok-
kelompok yang ada mempunyai
kekuasaan yang seimbang.
b. mayoritas dominan : kelompok terbesar
mendominasi.
Contoh : Indonesia, umat Islam mayoritas
dan memegang kekuasaan.
c. minoritas dominan : kelompok kecil yang
mendominasi.
d. fragmentasi : masyarakat terdiri dari
banyak kelompok yang kecil, tidak ada
yang mendominasi.
6. 1. Factor geografis,faktor ini sangat mempengarudi
apa dan bagaimana kebiasaan sua tu masyarakat.
Maka dalam suatu daera yang memiliki kondisi
geografis yang berbeda maka akan terdapat
perbedaan dalam masyarakat( multikultural).
2. Pengaruh budaya asing, mengapa budaya asing
menjadi penyebab terjadinya multikultural, karena
masyarakat yang sudah mengetahui budaya-
budaya asing kemungkinan akan terpengaruh mind
set mereka dan menjadkan perbedaan antara
3. Kondisi iklim yang berbeda, maksudnya hampir
sama denga perbedaan letak geografis suatu
daerah.
7. 1. INTERSEKSI
Dalam Sosiologi, interseksi adalah persilangan atau pertemuan
keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi. Baik
berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam
suatu masyarakat majemuk.Suatu interseksi terbentuk melalui
interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggota-
anggotanya melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan
manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar,
sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu,
anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis
kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-
beda dapat bersama-sama menjadi anggota suatu kelompok
sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu.
8. 2. KONSOLIDASI
Konsolidasi adalah suatu proses penguatan yang dilakukan untuk
memberikan tambahan keimanan atas apa yang telah seseorang
yakini, yang biasanya dilakukan oleh orang yang sudah mencapai
tingkatan tertenatu.
3. PRIMORDIALISME
Primordialisme berasal dari kata bahasa latin primus yang
artinya pertama dan ordiri yang artinya tenunan atau ikatan.Ikatan
seseorang pada kelompok yang pertama dengan segala nilai
yang diperolehnya melalui sosialisasi akan berperan dalam membentuk
sikap primordial. Di satu sisi, sikap primordial memiliki fungsi untuk
melestarikan budaya kelompoknya. Namun, di sisi lain sikap ini dapat
membuat individu atau kelompok memiliki sikap etnosentrisme, yaitu suatu
sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya orang
lain. Mereka akan selalu memandang budaya orang lain dari
kacamata budayanya. Hal ini terjadi karena nilai-nilai yang telah
tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi nilai yang mendarah daging
(internalized value) dan sangatlah susah untuk berubah dan cenderung
dipertahankan bila nilai itu sangat menguntungkan bagi dirinya.
9. 4. ETNOSENTRISME
Jadi, yang dimaksud dengan etnosentris adalah suatu
anggapan dari kelompok sosial bahwa kelompoknyalah
yang paling unggul.
5. POLITIK ALIRAN
Politik Aliran adalah suatu organisasi masyarakat yang
memiliki dekengan (jawa) untuk memelihara dan
menyejahterakan anggotanya. Contoh : Hahdhotul Ulama’
memiliki dekengan berupa Partai Kebangkitan Bangsa(PKB),
Muhammadiyyah memiliki dekengan berupa Partai Amanat
Nasional(PAN), dll.
10. 1. Konflik
Merupakan suatu proses disosiatif yang memecah kesatuan di
dalam masyarakat. Meskipun demikian konflik tidak selamanya
negatif, adakalanya dapat menguatkan ikatan dan integrasi
2. Integrasi
Adalah dibangunnya interdependensi yang lebih rapat dan
erat antara bagian-bagian dari organisme hidup atau antara
anggota-anggota di dalam masyarakat sehingga menjadi
penyatuan hubungan yang diangap harmonis
Faktor-faktor yang mendukung integrasi sosial di Indonesia:
f. adanya penggunaan bahasa Indonesia
g. adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam satu
bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air
h. adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan
yang sama, yaitu Pancasila
i. adanya jiwa dan semangat gotong royong yang kuat serta
rasa solidaritas dan toleransi keagamaan yang tinggi
j. adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penjajahan
yang lama diderita oleh seluruh bangsa di Indonesia
11. 3. Disintegrasi
Disebut pula disorganisasi, merupakan suatu
keadaan dimana tidak ada keserasian pada
bagian-bagian dari suatu kesatuan. Agar
masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi
harus ada keserasian antar bagian-bagian
4. Reintegrasi
Disebut juga reorganisasi, dilaksanakan apabila
norma-norma dan nilai-nilai baru telas melembaga
(institutionalized) dalam diri warga masyarakat.
12. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh
untuk mengatasi masalah-masalah yang
timbul akibat keanekaragaman dan
perubahan kebudayaan, yaitu melalui
berbagai pola hubungan yang terdapat
dalam masyarakat majemuk
1. asimilasi
2. self-segretion
3. integrasi
4. pluralisme