SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 157
KIMIA ANORGANIK GOLONGAN 
TRANSISI LANTANIDA 
DISUSUN OLEH KELOMPOK 02 
Lailatul Nurfadila 121810301001 
Agus Wedi Pratama 121810301016 
Lailatul Badriyah 121810301036 
M. Agung 121810301037 
Dewi Adriana P 121810301053 
M. Taufik H 121810301057 
Mufrihah Nurhayati 121810301068
LANTANIDA TERDIRI DARI 
• Lanthanum (La) 
• Cerium (Ce) 
• Praseodimium (Pr) 
• Neodimium (Nd) 
• Promethium (Pm) 
• Samarium (Sm) 
• Europium (Eu) 
• Gadolinium (Gd) 
• Terbium (Tb) 
• Dysprosium (Dy) 
• Holmium (Ho) 
• Erbium (Er) 
• Thulium (Tm) 
• Ytterbium (Yb) 
• Lutetium (Lu)
SEJARAH LANTANIDA 
Dalam bahasa yunani, lantanida mempunyai arti “saya 
bersembunyi” hal ini disebabkan unsur-unsur yang 
termasuk lantanida ditemuka secara murni melainkan 
melekat atau bersembunyi pada unsur lain. Misalnya 
Serium terdapat di kerak bumi, Neodium terdapat pada 
bongkahan emas, dan tulium terdapat pada yodium. 
Kelompok logam lantanida pertama kali ditemukan pada 
tahun 1787 oleh seorang letnan angkatan bersenjata 
Swedia bernama Karl Axel Arrheniuss.
1.2 
1 
0.8 
0.6 
0.4 
0.2 
0 
TREN JARI-JARI UNSUR LANTANIDA 
1.06 1.03 1.01 0.99 0.98 0.96 0.95 0.94 0.92 0.91 0.89 0.88 0.87 0.86 0.85 
La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu
1.3 
1.25 
1.2 
1.1 
1.05 
1 
1.15 
La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er 
Tm Yb Lu 
1.1 
1.12 
1.13 
1.14 
1.13 
1.17 
1.2 1.2 
1.1 
1.22 
1.23 
1.24 
1.25 
1.1 
1.27 
Tren Keelektronegatifan 
Unsur Lantanida
700 
600 
500 
400 
200 
100 
0 
300 
TREN ENERGI IONISASI UNSUR 
La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er 
Tm Yb Lu 
LANTANIDA
Tren Titik Didih Unsur Lantanida 
4000 
3500 
3000 
2500 
1500 
1000 
500 
0 
2000 
Tren Titik Didih Unsur-unsur Lantanida 
La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu 
Titik Didih/oC 
Unsur
1800 
1600 
1400 
1200 
800 
600 
400 
200 
0 
1000 
Tren Titik Leleh Unsur Lantanida 
Tren Titik Leleh Unsur Lantanida 
La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu 
Titik didih/oC 
Unsur
Senyawa Jari-jari (A°) Titik lebur (K) Titik didih (K) Warna 
Lanthanum (La) 1.06 920 3454 - 
Cerium (Ce) 1.03 798 3257 - 
Praseodymium 
(Pr) 
1.01 931 3212 Hijau 
Neodymium (Nd) 0.99 I010 3127 Nila 
Promethium (Pm) 0.98 1080 2730 Merah jambu 
samarium (Sm) 0.96 1072 1778 Kuning 
Europium (Eu) 0.95 822 1597 merah jambu 
Gadolinium (Gd) 0.94 1131 3233 - 
Terbium (Tb) 0.92 1360 3041 Merah jambu 
Dysprosium (Dy) 0.91 1409 2335 Kuning 
Holmium (Ho) 0.89 1656 3315 Kuning 
Erbium (Er) 0.88 1522 2510 Lila 
Thulium (Tm) 1.87 1545 1727 Hijau 
Ytterbium (Yb) 0.86 824 1193 - 
Lutetium (Lu) 0.85 1656 3315 -
Lantanum (57La)
Sejarah 
Lantanum telah ditemukan oleh Carl Gustaf 
Mosander pada 1839 di Swedia. Berasal dari 
kata "lanthanein” Yunani berarti "tersembunyi" 
Carl Gustav Mosander mengakui lantanum 
elemen dalam cerium nitrat murni pada tahun 
1839. ekstraksi Nya mengakibatkan lanthana 
oksida (La2O3).
Sifat-Sifat Fisik Lantanum 
Sifat Lantanum 
Nomor Atom 57 
Konfigurasi Elektron Terluar 5d1 6s2 
Kemagnetan Paramagnetik 
Massa Atom 138,9055 
Jari-jari Logam 187 pm 
Jari-jari Ion La3+ 103,2 pm 
Eo(La3+/La) -2,37 V 
Titik Didih 3420oC 
Titik Leleh 920oC 
Δ퐻푣푎푝 402 kJ mol -1 
Δ퐻푓푢푠 8,5 kJ mol -1 
Δ퐻푓 (gas monoatomik) 423 (±6) kJ mol -1 
Massa Jenis (20oC) 6,17 g cm-3
Sifat kimia Lantanum 
Lantanum memiliki tingkat oksidasi yang 
stabil pada La3+, misalkan pada oksida La2O3. 
Lantanum murni akan segera teroksidasi 
dengan adanya gas oksigen, menurut 
persamaan reaksi berikut:
Sifat kimia Lantanum 
Lantanum dapat bereaksi dengan halogen menurut 
persamaan reaksi berikut: 
Lantanum dapat bereaksi dengan air 
Lantanum juga dapat bereaksi dengan asam
Tabel Isotop Paling Stabil pada 
Lantanum 
Isotop 
Keberadaan 
di Alam 
Waktu 
Paruh 
Reaksi 
Peluruhan 
137La Buatan 
60.000 
tahun 
138La 0,09% 
1,05 1011 
tahun 
139La 99,91% Stabil Stabil
Senyawa Kompleks 
Lantanum akan membentuk kompleks 
dengan air membentuk suatu kompleks 
yaitu Ion nonaakuolantanum(III) [La(OH2)9] 3+ 
Tingkat Oksidasi: La3+ 
Bilangan Koordinasi: 9
BENTUK MOLEKUL [La(OH2)9]3+ 
Prisma SegitigaTiga tudung
Warna Kompleks [La(OH2)9]3+ 
57La3+: [Xe] 4f0 5d0 6s0 
4f0 6s0 
Warna kompleks: Tidak berwarna (Tanpa elektron tak 
berpasangan di orbital f)
Kemagnetan Kompleks [La(OH2)9]3+ 
57La3+: [Xe] 4f0 5d0 6s0 
4f0 6s0 
Bersifat DIAMAGNETIK (tanpa adanya elektron tak 
berpasangan)
KELIMPAHAN LANTANUM 
Lantanum tidak pernah ditemukan di alam 
sebagai elemen bebas. Lantanum ditemukan 
dalam bijih monasit pasir [(Ce, La, dll) PO4] dan 
[(Ce, La, dll) (CO3 )F]. Bijih lainnya termasuk 
kedalam bastbasit.
ISOLASI LANTANUM 
Lantanum murni tersedia melalui pengurangan 
LaF3 dengan logam kalsium. 
2LaF3 + 3Ca → 2La + 3CaF2
APLIKASI LANTANUM 
Lantanum oksida, La2O3, yang dipadukan 
dengan borida untuk membentuk suatu 
campuran. Campuran ini digunakan sebagai 
katoda pada tabung vakum. Tabung vakum 
yang dialiri dengan arus listrik nantinya akan 
digunakan sebagai pemancar elektron. 
Elektron yang dipancarkan ini nantinya bisa 
dimanfaatkan dalam mikroskop elektron.
CERIUM
Sejarah 
Cerium ditemukan pada tahun 1803 oleh John 
Jacob Barzelius dan Wilhelm Hisinger serta 
secara khusus oleh martin Klaproth di Sweden, 
German. Nama cerium sendiri diambil dari nama 
asteroid ceres yang ditemukan pada tahun 1801.
Informasi Dasar 
Logam Cerium dapat disiapkan dengan tehnik mereduksi, 
seperti dengan mereduksi cerius flouride dengan kalsium, atau 
dengan elektrolisis dari leburan cerius chloride atau cerius halida 
lainnya. 
Cerium adalah logam mengkilat, lentur, dan teroksidasi degan 
mudah pada temperatur ruang, khususnya pada udara yang lembab. 
Terkecuali di Eropa, logam cerium jarang terdapat di dunia. Cerium 
sangat lambat terdekomposisi dalam air dingin tapi sangat cepat pada 
air hangat. Larutan alkali dan lelehannya serta konsentrasi asam 
tertentu dapat menyerang logam cerium dengan cepat. Logam cerium 
murni dapat terbakar ketika digesekkan dengan pisau. 
Logam cerium banyak terdapat pada allanite, monazite, cerite, 
bastnaesite yang banyak ditemukan di India, Brazil, dan USA.
Informasi Dasar 
Nama : Cerium 
Symbol : Ce 
No. Atom : 58 
Berat atom : 140,116 
Keadaan standar : padat pada 298K 
CAS pendaftaran ID : 7440-45-1 
Group pada SPU : Lantanida 
Periode pada SPU : 6 
Block pada SPU : f-block 
Warna : Silver putih 
Klasifikasi : Logam
Isolasi 
Cerium disediakan secara komersial sehingga 
tidak perlu dibuat di laboratorium, yang mana 
sulit mengisolasinya dari logam murni. Cerium 
murni dapat diisolasi dengan elektrolisis CeCl3 
dan NaCl (atau CaCl2) dalam sel grafit yang 
bertindak sebagai katode dan anode. Hasil 
samping yang diperoleh adalah gas chlorine.
Aplikasi 
Sebagai manufaktur atau komponen dari alloy 
pyrophoric yang dipakai sebagai pemantik rokok. 
Oksidanya sebagai katalis pada oven untuk pembersihan 
residu yang menumpuk dari proses memasak. 
Sulfatnya digunakan secara ekstensive agen oksidasi 
volumetrik dalam analisa kuantitatif. 
Sebagai manufaktur atau komponen dalam gelas serta 
sebagai pewarnanya. 
Digunakan sebagai katalis pembentukan kembali 
petrolium. 
Aplikasi metalugrical dan nuclear.
Persenyawaan 
Hydrides 
Cerium dihydride : CeH2 
Flourides 
Cerium diflouride : CeF2 
Cerium triflouride : CeF3 
Cerium tetraflouride : CeF4 
Chlorides 
Cerium tricholiride : CeCl3 
Cerium trichloride 
trihydrate : CeCl3.3H2O 
Cerium trichloride 
heptahydrate : CeCl3.7H2O 
Iodides 
Cerium diiodide : CeI2 
Cerium triiodide : CeI3 
Oxides 
Cerium dioxide : CeO2 
Dicerium trioxide : Ce2O3 
Sulfides 
Cerium sulfide : CeS 
Dicerium trisulfides : Ce2S3 
Nitrides 
Cerium nitride : CeN
Reaksi Kimia 
Reaksi cerium dengan udara 
Ce + O CeO2 
2 
Reaksi cerium dengan air 
2Ce(s) + 6H2O(g)  2Ce(OH)3(aq) + 3H2(g) 
Reaksi dengan halogen 
2Ce(s) + 3F2(g)  2CeF3(s) (putih) 
2Ce(s) + 3Cl2(g)  2CeCl3(s) (putih) 
2Ce(s) + 3Br2(g)  2CeBr3(s) (putih) 
2Ce(s) + 3I2(g)  2CeI3(s) (putih) 
Reaksi cerium dengan asam 
2Ce(s) + 3H2SO4(aq)  2Ce3+(aq) + 3SO4 
2-(aq) + 3H2(g)
Entalpi Ikatan Pada Spesies Gas Diatomik 
Energi ikatan pada spesies gas diatomik CeCe 
adalah 245,2 kJ/ml.
Lattice Energy 
Chlorides 
CeCl3 
Thermochemical cycle : 4284 kJ mol-1 
Calculated : 4297 kJ mol-1 
Iodides 
CeI3 
Thermochemical cycle : 4029 kJ mol-1 
Calculated : (no value) kJ mol-1 
Hydrides 
CeH2 
Thermochemical cycle : 2484 kJ mol-1 
Calculated : 2414 kJ mol-1 
Oxides 
Ce2O3 
Thermochemical cycle : (no value) kJ mol-1 
Calculated : 12661 kJ mol-1 
CeO2 
Thermochemical cycle : (no value) kJ mol-1 
Calculated : 9627 kJ mol-1
Electronegativity 
Electronegativity Nilai dalam Skala Pauling 
Pauling electronegativity 1,12 
Sanderson electronegativity Tidak ada data 
Allred rochow electronegativity 1,08 
Mulliken-jaffe electronegativity Tidak ada data 
Allen electronegativity Tidak ada data
Sifat Fisik 
Temperatur 
Melting point : 1068 K 
Boiling point : 3633 K 
Liquid range : 2565 K 
Superconduction temperature : 0,222 K 
Sifat ekspansi dan konduktivitasnya 
Konduktivitas termal : 11 W/m.K 
Koefisien ekspansi termal linier : 6,3.10-6 K-1 
Sifat dalam jumlah besar 
Density pada keadaan padat : 6689 kg/m3 
Volume molar : 20,69 cm3 
Kecepatan suara : 2100 m/s
Sifat Fisik 
Sifat keelastisan 
Young’s modulus : 34 GPa 
Ragidity modulus: 14 GPa 
Bulk modulus : 22 GPa 
Poisson’s ratio : 0,24 
Kekerasan 
Mineral hardness : 2,5 
Brinel hardness : 412 MN/m2 
Vicker hardness : 270 MN/m2 
Sifat listrik 
Electrical resistivity : 74.10-8 m
Sifat Kemagnetan 
Unsur Cerium mempunyai konfigurasi 
elektron 58Ce [Xe] 6s2 4f2 5d0 sehingga jika 
digambarkan orbital f akan terdapat dua 
orbital yang terisi dengan elektron yang 
tidak berpasangan yang menyebabkan 
unsur tersebut bersifat paramagnetik.
Lanjutan 
Penentuan warna yang dihasilkan dari pancar 
gelombang ini dapat dilihat dari senyawa kompleks 
yang dihasilkan sehingga dapat dilihat dari jumlah ligan 
yang terdapat dalam senyawa tersebut. 
[Ce(OH2)9] 3 + Ion Nonaaquocerium(III) 
Yang mempunyai bilangan koordinasi 9 
dengan bilangan oksidasi +3. Adanya bilangan 
oksidasi +3 ini yang mengakibatkan cahaya 
menyinari pada panjang gelombang ultra violet 
sehingga tidak menimbulkan warna yang nampak, 
dan bisa dilihat oleh mata.
Entalpi Dan Sifat Termodinamika 
Entalpi 
 Enthalpy of fusion : 5,5 kJ/mol 
 Enthalpy of vaporisation : 350 kJ/mol 
 Enthalpy of atomisation : 423 kJ/mol 
Data termodinamis 
State ΔfH° ΔfG° S° CpH 
H°298.15- 
H°0 
Units kJ mol-1 kJ mol-1 J K-1 
mol-1 
J K-1 
mol-1 kJ mol-1 
Solid 0 0 72 26.9 8 
Gas 423 385 191.66 23.07 6.67
Sifat Atom Cerium 
Afinitas elektron dari atom cerium adalah 50 kJ/mol. 
Energi ionisasi 
Ionisation energy number Enthalpy /kJ mol-1 
1st 534.4 
2nd 1050 
3rd 1949 
4th 3547 
5th 6325 
6th 7490 
Konfigurasi elektron 
[Xe].4f1.5d1.6s2 
Term symbol : 1G4
Sifat Orbital 
Jarak kulit valensi setiap orbital : 
Orbital Radius [/pm] Radius [/AU] 
s orbital 216.9 4.09889 
p orbital no data no data 
d orbital 112.5 2.12650 
f orbital 36.7 0.693436
Isotop Dari Cerium 
Isotop yang umum di alam 
Isotope 
Radioisotop data 
Atomic mass 
(ma/u) 
Natural 
abundance (atom 
%) 
Nuclear spin (I) 
Magnetic moment 
(μ/μN) 
136Ce 135.907140 (50) 0.185 (2) 0 
138Ce 137.905985 (12) 0.251 (2) 0 
140Ce 139.905433 (4) 88.450 (51) 0 
142Ce 141.909241 (4) 11.114 (51) 0 
Isotope Mass Half-life 
Mode of 
decay 
Nuclear spin 
134Ce 133.9090 3.16 d EC to 134La 0 
135Ce 134.90915 17.7 h EC to 135La 1/2 
137Ce 136.90788 9.0 h EC to 137La 3/2 
139Ce 138.90665 137.6 d EC to 139La 3/2 
141Ce 140.908272 32.50 d β- to 139La 7/2 
143Ce 142.912382 1.38 d β- to 143La 3/2 
144Ce 143.913643 284.6 d β- to 144La 0
Kelimpahan Di Alam 
Location ppb by weight ppb by atoms 
Alam semesta 10 0.09 
Matahari 4 0.03 
Meteorite 
(carbonaceous) 
760 110 
Kerak bumi 60000 8900 
Air laut 0.0012 0.000053 
Sistem aliran 0.06 0.0004 
manusia no data no data 
Back
Kegunaan 
Cerium (IV) oksida dianggap salah satu 
agen yang paling efisien untuk polishing presisi 
komponen optik. Senyawa serium juga 
digunakan dalam pembuatan kaca, baik 
sebagai komponen maupun sebagai sebuah 
decolorizer. Sebagai contoh, serium (IV) oksida 
dalam kombinasi dengan titanium (IV) oksida 
memberikan warna kuning emas untuk kaca, 
tetapi juga memungkinkan untuk penyerapan 
selektif sinar ultraviolet di kaca.
Cerium oksida memiliki indeks bias tinggi 
dan ditambahkan ke enamel untuk membuatnya 
lebih buram. Cerium (IV) oksida digunakan dalam 
kaos lampu gas pijar, seperti mantel Welsbach, di 
mana ia dikombinasikan dengan thorium, 
lantanum, magnesium atau itrium oksida. Didoping 
dengan lainnya oksida tanah langka, telah diteliti 
sebagai elektrolit padat di antara sel bahan bakar 
oksida padat suhu: The serium (IV) oksida-cerium 
(III) oksida siklus atau CeO2/Ce2O3 siklus adalah 
proses termokimia dua langkah berdasarkan 
cerium (IV) oksida dan cerium (III) oksida untuk 
produksi hidrogen.
PRASEODIMIUM
SEJARAH 
Pada tahun 1841, Mosander 
mengekstrak tanah jarang didymia 
dari lantana; pada tahun 1879, Lecoq 
de Boisbaudran mengisolasi tanah 
baru, samaria, dari didymia yang 
didapat dari mineral 
samarskit. Enam tahun kemudian, 
pada tahun 1885, von Welsbach 
memisahkan didymia menjadi dua 
komponen, praseodymia dan 
neodymia, yang memberikan 
senyawa garam dengan warna yang 
berbeda.
SIFAT KIMIA 
Praseodimium lunak, seperti perak, mudah 
ditempa. Lebih resisten terhadap korosi 
dalam udara daripada europium, lantanum, 
cerium atau neodium, tapi unsur ini 
membentuk lapisan oksida hijau yang 
mengelupas bila terpapar dengan udara. 
Seperti unsur tanah jarang lainnya, unsur ini 
harus disimpan terlindung dari sinar 
matahari, dalam minyak mineral atau plastik 
bersegel.
Berikut reaksi kimia yang terjadi pada promethium : 
Pembakaran 
4Pm + 3 O2 → 2 Pm2O3 
Reaksi promethium dengan air 
2 Pm (s) + 6 H2O (l) → 2 Pm(OH)3 (aq) + 3 H2 (g) 
Reaksi neodymium dengan golongan gas halogen 
2 Pm (s) + 3 F2 (g) → 2 PmF3 (s) [ungu] 
2 Pm (s) + 3 Cl2 (g) → 2 PmCl3 (s) [ungu muda] 
2 Pm (s) + 3 Br2 (g) → 2 PmBr3 (s) [ungu] 
2 Pm (s) + 3 I2 (g) → 2 PmI3 (s) [hijau] 
Reaksi neodymium dengan asam 
2 Pm (s) + 3 H2SO4 (aq) → 2Pm3+ (aq) + 3 SO2 
−4 (aq) + 3 H2 
(g)
SIFAT FISIK 
Radius Atom = 1,82 Å 
Volume Atom: 20.8 cm3/mol 
Massa Atom: 140.908 
Titik Didih: 3785 K 
Radius Kovalensi: 1.65 Å 
Struktur Kristal: Heksagonal- 
Massa Jenis: 6.77 g/cm3 
Konduktivitas Listrik: 1.5 x 106 ohm-1cm-1 
Formasi Entalpi: 10.04 kJ/mol 
Konduktivitas Panas: 12.5 Wm-1K-1 
Potensial Ionisasi: 5.42 V 
Titik Lebur: 1204 K 
Kapasitas Panas: 0.193 Jg-1K-1 
Entalpi Penguapan: 332.63 kJ/mol
Sifat Kemagnetan 
Konfigurasi elektron 59 Pr : [Xe].4f3.6s2 
4f3 6s2 
paramagnetik
ISOTOP DARI PRASEODYMIUM 
Isotop yang umum di alam 
Isotope 
Radioisotope data 
Atomic mass 
(ma/u) 
Natural 
abundance 
(atom %) 
Nuclear spin 
(I) 
Magnetic 
moment 
(μ/μN) 
141Pr 140.907647 (4) 100 5/2 4.136 
Isotope Mass Half-life 
Mode of 
decay 
Nuclear spin 
137Pr 136.91068 1.28 h EC to 137Ce 5/2 
138Pr 137.91075 1.45 m EC to 138Ce 1 
139Pr 138.90893 4.41 h EC to 139Ce 5/2 
140Pr 139.90907 3.39 m EC to 140Ce 1 
142Pr 141.910041 19.12 h 
EC to 142Ce; β- 
to 142Nd 
2 
143Pr 142.910813 13.57 d β- to 143Nd 7/2 
144Pr 143.913301 17.28 m β- to 144Nd 0 
145Pr 144.91451 5.98 h β- to 145Nd 7/2
Isolasi 
Logam praseodymium bisa diperoleh secara 
komersil sehingga tidak perlu dibuat di 
laboratorium. Praseodymium murni dapat 
diperoleh dengan mereduksi PrF3 dengan logam 
kalsium. 
2PrF3 + 3Ca → 2Pr + 3CaF2
Kegunaan 
Digunakan dalam industri untuk penerangan 
studio dan proyeksi. 
Garamnya digunakan sebagai pewarna pada 
kaca. 
Digunakan dalam pembuatan pematik api 
rokok yang terdiri atas 5% logam praseodymium
Neodymium 
•Nama :Neodymium 
•Simbol : Nd 
•Nomor Atom : 60 
•Massa Atom : 144,242 g 
•Keadaan dasar : padat pada 298 K 
•Nama Golongan : Lantanida 
•Periode : 6 
•Blok : f 
•Klasifikasi : logam 
•Warna : perak putih,
Struktur Kristal 
Struktur : 
hexagonal-Close-Packet
Sejarah 
Neodymium ditemukan pada tahun 1885 
oleh kimiawan Austria Carl Auer von 
Welsbach.
SIFAT FISIK 
Titik Leleh : 1297 K [1024 oC (1875 oF)] 
Titik Didih : 3373 K [3100 oC (5612 oF)] 
Konduktivitas termal : 17 W m-1K-1 
Koefisien ekspansi termal linear : 9.6× 10-6 K-1 
Massa Jenis Padat : 6800 kg m-3 
Volume molar : 20.58 cm3/ mol 
Keelektronegatifan : 1.14 skala pauling 
ΔHf : 10.88 kJ/mol 
Kapasitas Panas : 0.19 Jg-1K-1 
Entalpi Penguapan : 283.68 KJ/mol
Dengan Udara: 
4Nd + 3O2 → 2Nd2O3 
Dengan Air: 
2Nd(s) + 6H2O(g) → 2Nd(OH)3(aq) + 3H2(g) 
Dengan Halogen: 
2Nd (s) + 3F 2 (g) → 2NdF 3 (s) [Ungu] 
2Nd (s) + 3Cl 2 (g) → 2NdCl 3 (s) [biru agak hijau] 
2Nd (s) + 3Br 2 (g) → 2NdBr 3 (s) [Ungu] 
2Nd (s) + 3l 2 (g) → 2NdI 3 (s) [Hijau] 
Dengan Asam: 
2Nd(s) + 3H2SO4(aq) → 2Nd3+(aq) + 3SO4 
2-(aq) 
+3H2
Kegunaan Neodymium 
Untuk 
mewarnai 
didymium kaca 
Garamnya 
digunakan 
sebagai 
pewarna pada 
enamel 
Untuk 
membuat 
kacamata 
tukang las
Senyawa Neodymium 
Dengan Fluoride (F) :NdF3. 
Dengan Kloride (Cl) :NdCl3, NdCl3 
Dengan Iodida (I):NdI2, NdI3. 
Dengan Oksida :Nd2O3 
Dengan Sulfida :NdS, Nd2S3. 
Dengan Nitrida :NdN. 
Dengan Telurida :NdTl, Nd2Tl3.
142Nd 
143Nd 145Nd 
Isotop Neodymium 
yang Stabil 
148Nd 
146Nd
60Nd 
Konfigurasi elektron 58Pr [Xe] 6s2 4f4 5d0 
Paramagnetik
Senyawa 
Kompleks 
[Nd(OH2)9] 3 + 
Ion Nonaakuoneodymium(III) Bil Koordinasi: 9 
Bil oksidasi: Nd+3 
Warna Kompleks: Ungu
PROMETHIUM
Sejarah 
Promethium pertama kali diproduksi dan ditandai di Oak Ridge 
National Laboratory pada tahun 1945 oleh pemisahan dan analisis 
produk fisi dari bahan bakar uranium diiradiasi dalam reaktor 
grafit. Penemu mengusulkan nama "prometheum" berasal dari 
Prometheus, Titan dalam mitologi Yunani, yang mencuri api dari 
Gunung Olympus dan membawanya ke umat manusia, untuk 
melambangkan "baik berani dan kemungkinan penyalahgunaan 
manusia intelek. " Namun, sampel dari logam itu dibuat hanya 
pada tahun 1963.
Kelimpahan 
Penelitian terhadap unsur ini di bumi hampir 
tidak berhasil, dan sekarang tampak bahwa 
promethium memang sudah menghilang dari 
kerak bumi. Promethium dikenali dalam 
spektrum bintang HR465 di Andromeda. Unsur 
ini baru saja terbentuk di permukaan bintang, 
dengan isotop promethium dengan masa waktu 
paruh terpanjang yakni 17.7 tahun.
Sifat fisika 
Nama unsur :Prometium 
Simbol : Pm 
Nomor Atom : 61 
Fase : solid (298 K) 
Nama Golongan : Lantanida 
Periode : 6 (lanthanoid) 
Blok : blok f 
Warna :Metalik 
Klasifikasi :Logam 
Radius atom = 1,81 (Ả) 
Volume atom = 22,4 cm3 /mol 
Massa atom = 145 (gr) 
Titik didih = 3273 (K) 
Radius Kovalensi = 1,63 (Ả) 
Massa jenis = 7,22 gr/cm3 
Konduktivitas listrik = 
2 x 106 ohm-1cm-1 
Elektronegativitas = 1,13 
Konduktivitas panas = 17,9 (Wm-1 
K-1) 
Potensial ionisasi = 5,55 (V) 
Titik lebur = 347 (K) 
Energi Ionisasi : 
pertama = 544,5 (kJ/mol) 
kedua = 1070 (kJ/mol) 
ketiga = 2260 (kJ/mol)
Sifat Kimia 
Struktur Kristal : Heksagonal 
Konfigurasi Elektron : [Xe]4f5 5d0 6s2 
bilangan oksidasi : +3 dan +4 
Term symbol : 6H5/2
Isotop 
Isotop yang paling stabil dari elemen adalah 
promethium-145, yang memiliki paruh 17,7 
tahun melalui penangkapan elektron karena 
memiliki 84 neutron (dua lebih dari 82 yang 
merupakan angka ajaib yang sesuai dengan 
neutron stabil). Isotop promethium hanya 
dengan peluruhan alpha. Beberapa isotop Pm 
lain yaitu 144Pm, 146Pm, dan 147Pm juga 
memiliki energi positif bagi peluruhan alfa, 
peluruhan alfa diperkirakan akan terjadi tetapi 
belum diamati.
Kemagnetan logam 
Pada orbital f terdapat elektron yang tidak 
berpasangan. Dapat di identifikasi bahwa 
sifat kemagnetan promethium adalah 
paramagnetic dan feromagnetik. Pada suhu 
dibawah 200C promethium bersifat 
feromagnetik.
Reaksi 
a. Reaksi dengan air 
2Pm(s) + 6H2O(g) 2Pm(OH)3(aq) + 3H2(g) 
b. Reaksi dengan oksigen 
4Pm(s) + 3O2(g) 2Pm2O3(s) 
c. Reaksi dengan halogen 
2Pm(s) + 3F2(g) 2PmF3(s) 
2Pm(s) + 3Cl2(g) 2PmCl3(s) 
2Pm(s) + 3Br2(g) 2PmBr3(s) 
2Pm(s) + 3I2(g) 2PmI3(s)
Senyawa kompleks 
Salah satu ion kompleks dari promethium adalah 
ion nonaaquoprometium (III) [Pm(OH2)9]3+. 
Warna kompleks dari senyawa lantanida yang 
memiliki orbital f tidak dapat diidentifikasi dengan 
menggunakan teori medan Kristal. Warna 
kompleks pada ion kompleks prometium 
diidentifikasi dengan melihat jumlah elektron yang 
tidak berpasangan pada orbital f. Sehingga warna 
yang dihasilkan dari ion tersebut adalah kuning.
Isolasi 
Promethium murni diperoleh dari reduksi PmF3 
dengan logam kalsium (Ca). 
2PmF3 + 3Ca → 2Pm + 3CaF2
Kegunaan 
Prometium sebagian besar digunakan untuk 
tujuan penelitian. Hal ini dapat digunakan 
sebagai sumber radiasi beta pada cat 
bercahaya, dalam baterai nuklir untuk peluru 
kendali. Promethium juga digunakan 
sebagai sumber partikel beta untuk alat 
pengukuran ketebalan,dan bisa diserap oleh 
fosfor untuk menghasilkan nyala.
Samarium
Sejarah 
 Ditemukan oleh: Paul Emile Lecoq de 
Boisbaudran tahun 1879 di Prancis dalam 
mineral samarskit. 
 Diberi nama Samarium karena untuk 
menghormati petugas tambang Rusia 
yaitu Kolonel Samarski.
Informasi dasar 
Nama : Samarium 
Simbol : Sm 
Nomor atom : 62 
Konfigurasi electron : [Xe] 6s2 4f6 
Molekul Berat (g / mol.) : 150.36 g/mol 
Fasa : solid 
Titik Leleh : 1072.0 OC 
Titik Didih : 1900.0 OC 
Jumlah Proton/ Elektron : 62 
Jumlah Neutron : 88 
Struktur Kristal : Rombohedral 
Densitas @ 293 K : 7.54 g/cm3 
Kemagnetan : Paramagnetik 
Warna : Silver
Konfigurasi dan kemagnetan 
Konfigurasi Elektron 62Sm : [Xe] 4f6 6s2 
paramagnetik
Sumber 
• tidak pernah 
ditemukan di 
alam sebagai 
elemen bebas 
Sm 
Sm 
• ditemukan dalam 
bijih monasit, 
bastnasit dan 
samarskite 
• Alam semesta 
0.004 ppb 
Sm
Isotop 
Isotop Massa Paruh 
145 Sm 144.913407 340 d 
146 Sm 145.913038 1,03 x 10 8 y 
151 Sm 150.919929 90 y 
153 Sm 152.922094 1,929 d 
155 Sm 154.924636 22.2 m 
156 Sm 155.92553 9.4 h
Kegunaan 
• Samarium dengan unsur jarang lainnya, digunakan 
dalam industri pembuatan film. 
• Samarium-kobalt magnet, SmCo5 dan Sm2Co17 
digunakan dalam pembuatan bahan magnet 
permanen dengan resistensi tinggi. 
• Samarium(II) iodida digunakan sebagai reagen 
kimia dalam sintesis organik 
• Samarium oksida digunakan dalam gelas optik 
untuk menyerap cahaya inframerah. 
• Samarium oksida adalah katalis untuk dehidrasi dan 
dehidrogenasi etanol.
Isolasi samarium 
• Teknik reduksi garam dengan logam alkali/alkali tanah 
Reaksi umum 
2SmX3(aq) + 3M(s) →2Sm(s) + 3MX2(aq) 
keterangan : 
Sm : samarium 
X : klorin atau fluorin 
M : logam alkali/alkali tanah 
• Logam samarium dapat dihasilkan dengan mereduksi 
oksida samarium dengan lantanum. Produk kemudian 
didistilasi untuk memisahkan samarium (titik didih 
1794° C) dan lantanum (bp 3464° C).
Reaksi 
• Reaksi dengan air 
2Sm+ 6HO→2Sm(OH)+ 3H(s) 2(g) 3(aq) 2(g) 
• Reaksi dengan halogen : 
2Sm+ 3F2SmF(s) 2(g)→3(s) 
2Sm+ 3Clg)→2SmCl(s) 2(3(s) 
2Sm+ 3Br2SmBr(s) 2(g)→3(s) 
2Sm+ 3I2SmI(s) 2(g)→3(s) 
• Reaksi dengan Sulfida 
Sm(s) + S→SmS(s) 
• Reaksi samarium dengan asam 
Samarium mudah larut dalam asam sulfat untuk membentuk 
larutan yang terdapat ion Sm(III) dengan H2. 
2Sm(s) + 3HSO(aq) → 2Sm3+(aq) + 3SO2-(aq) + 3H(g) 
244 
2
• Samarium dengan oksida, membentuk 
Disamarium trioksida: Sm2O3 
• Samarium dengan sulfida, membentuk 
Disamarium trisulfida: Sm2S3 
• Samarium dengan selenida, membentuk 
Disamarium triselenida: Sm2Se3 
• Samarium dengan telurida, membentuk 
Disamarium tritelurida: Sm2Te3
Persenyawaan 
Product Name Formula Description Applications 
Samarium Acetate Sm(O2C2H3)3.xH2O Light yellow crystalline Catalysts, Glass, Neutron 
absorption 
Samarium Carbonate Sm2(CO3)3.xH2O White materials Glass, Neutron absorption 
Samarium Chloride SmCl3.xH2O Light yellow crystalline Catalysts, Glass, Neutron 
absorption 
Samarium Fluoride SmF3 White materials Catalyst, Metallurgy, Glass 
Samarium Hydroxide Sm(OH)3.xH2O Light y ellow materials Glass, Neutron absorption 
Samarium Nitrate Sm(NO3)3.6H2O Light yellow crystalline Catalysts, Glass, Neutron 
absorption 
Samarium Oxalate Sm2(C2O4)3.xH2O Light yellow Ceramics, Glass, Neutron 
absorption 
Samarium Oxide Sm2O3 Light yellow Catalysts, Ceramics, Glass, 
Neutron absorption 
Samarium Sulfate Sm2(SO4)3.xH2O Yellow crystalline Catalysts, Glass
Gadolinium 
64Gd
SEJARAH GADOLINIUM 
Unsur logam radioaktif yang 
langka ini didapatkan dari mineral 
gadolinit. Gadolinia, yang 
merupakan oksida dari gadolinium, 
telah dipisahkan oleh Marignac 
pada tahun 1880 dan Lecoq de 
Boisbaudran, secara terpisah telah 
memisahkannya dari mineral yttria, 
yang ditemukan oleh Mosander, 
pada tahun 1886.
SIFAT FISIK 
Massa atom : 157.25 g/mol 
Fase solid 
Massa jenis (suhu kamar): 7.90 g/cm³ 
Massa jenis cair : 7.4 g/cm³ 
Titik lebur : 1585 K (1312 °C, 2394 °F) 
Titik didih : 3546 K (3273 °C, 5923 °F) 
Kalor peleburan : 10.05 kJ/mol 
Kalor penguapan : 301.3 kJ/mol 
Elektronegativitas : 1.20 (skala Pauling) 
Energi ionisasi: : 593.4 kJ/mol 
Jari-jari atom : 180 pm 
Kapasitas kalor : 25 °C 37.03 J/mol.K
SIFAT KIMIA 
Nama Unsur : Gadolinium (Gd) 
Nomor atom : 64 
Deret kimia : Lantanida 
Penampilan : putih silver 
Konfigurasi elektron : [Xe] 4f7 5d1 6s2 
Jumlah elektron tiap kulit: 2, 8, 18, 25, 9, 2 
 Struktur kristal :hexagonal
REAKSI KIMIA 
Pembakaran 
4Gd(s) + 3O2 (g) → 2Gd2O3 (aq) 
Air 
2Gd(s) + 6H2O(g) → 2Gd(OH)3(aq) + 3H2(g) 
Asam 
2Gd(s) + 3H2SO4(aq) → 2Gd3+(aq) + 3SO4 
2-(aq) + 3H2(g) 
Halogen 
2Gd(s) + 3F2(g) → 2GdF3(s) [white] 
2Gd(s) + 3Cl2(g) → 2GdCl3(s) [white] 
2Gd(s) + 3Br2(g) → 2GdBr3(s) [white] 
2Gd(s) + 3I2(g) → 2GdI3(s) [yellow]
Kemagnetan Logam 
Gd mempunyai konfigurasi elektron sebagai 
berikut, 
64 Gd = [Xe] 4f7 5d1 6s2 5d1 
4f7 5d1 6s2 
Dapat dilihat bahwa pada orbital f,ada elektron yang tidak berpasangan 
.Jadi sifat kemagnetan logamnya adalah paramagnetik
Isotop 
Isotop Kelimpahan Kestabilan 
152Gd 0.20 % 1.08×1014 y 
154Gd 2.18% Dengan 90 neutron 
155Gd 14.80% Dengan 91 neutron 
156Gd 20.47% Dengan 92 neutron 
157Gd 15.65% Dengan 93 neutron 
158Gd 24.84% Dengan 94 neutron 
160Gd 21.86% >1.3×1021y
Senyawa komplek 
[Gd(OH2)9]3+ 
Ion nonaaquogadolinium(III) 
Bilangan koordinasi : 6 
Bilangan oksidasi : Gd3+ 
Warna : Tak berwarna
ISOLASI 
Gadolinium murni dapat diperoleh dari 
reduksi GdF3 dengan logam Ca: 
2GdF3 + 3Ca → 2Gd + 3CaF2
KEGUNAAN 
Sebagai superkonduktor yang dapat 
meningkatkan ketahanan oksidasi 
Bersifat feromagnetis yang dapat 
mendeteksi panas dan dingin
KELIMPAHAN 
Gadolinium tidak pernah ditemukan di alam 
sebagai elemen bebas. Gadolinium 
ditemukan dalam bijih monasit pasir [(Ce, La, 
dll) PO 4] dan bastn [(Ce, La, dll) (CO 3) F], 
bijih yang mengandung sejumlah kecil 
semua logam serta gadolinit.
Struktur Kristal 
hcp (hexagonal close-packed)
Terbium 
Logam perak abu-abu dapat ditempa dan 
cukup lunak untuk dipotong dengan pisau.
Sejarah 
TB telah ditemukan oleh Carl Mosander 
pada 1843 di Swedia. Berasal dari nama 
"Ytterby", sebuah kota di Swedia. 
Gustav Mosander pada tahun 1843. Dia 
mendeteksi senyawa ini sebagai pengotor 
dalam yttria yang yttrium oksida, Y 2 O 3.
Sifat Fisika 
Simbol : Tb 
Radius atom : 1.8Å 
Massa atom : 158.925 
Titik didih : 3500 K 
Struktur kristal : Hexagonal 
Massa jenis : 8.23 gr/cm3 
Elektronegativitas : 1.1 
Konfigurasi elektron : [Xe] 4f9 6s2 
Titik lebur : 1629 K
Sifat Fisika 
Titik lebur : 1629 K 
Titik didih : 3503 K 
Cair kisaran : 1874 K 
Konduktivitas Thermal : 11 W m -1 K -1 
Koefisien ekspansi termal : 10,3 x 10 -6 K -1 
Kepadatan : 8219 kg m -3 
Volume molar : 19.30 cm 3 
Kecepatan suara : 2620 ms -1 
Resistivitas listrik : 115 10 -8 Ω m
Sifat Kimia 
Cukup stabil di udara 
Logam berwarna abu-abu keperakan 
Mudah ditempa dan cukup lunak untuk 
dipotong dengan pisau 
Oksida-terbium berwarna coklat
Reaksi 
Reaksi Tb dengan udara 
logam Terbium bereaksi lambat di udara untuk 
membentuk oksida TB (Tb4O7) 
8Tb + 7o 2 → 2Tb4O7 
Reaksi Tb dengan air 
logam berwarna putih perak cukup 
elektropositif dan bereaksi lambat dengan air dingin 
dan cukup cepat dengan air panas untuk 
membentuk hidroksida TB, Tb(OH)3, dan gas 
hidrogen (H 2) 
2TB (s) + 6H 2 O (g) → 2TB (OH) 3 (aq) + 3H 2 
(g)
Reaksi 
Reaksi Tb dengan halogen 
Terbium bereaksi dengan semua halogen untuk 
membentuk Tb (III) halida. 
2Tb (s) + 3F 2 (g) → 2TbF 3 (s) (putih) 
2Tb (s) + 3Cl 2 (g) → 2TbCl 3 (s) (putih) 
2Tb (s) + 3Br 2 (g) → 2TbBr 3 (s) (putih) 
2Tb (s) + 3l 2 (g) → 2TbI 3 (s) 
Reaksi Tb dengan asam 
Terbium logam mudah larut dalam cairan asam 
sulfat untuk membentuk ion Tb (III) merupakan ion 
kompleks [Tb (OH)2]3+ 
2Tb(s) + 3H2SO4 (aq) → 2Tb3+(aq) + 3SO4 
2- (aq) + 
3H2(g)
Isolasi 
Dapat diperoleh dengan mereduksi TbF3 
dengan logam Ca sesuai reaksi : 
2TbF3 + 3Ca → 2Tb + 3CaF2
Aplikasi 
sodium borate terbidium digunakan sebagai 
bahan laser dan memancarkan cahaya yang 
melekat pada 5460Â 
digunakan untuk obat bius kalsium fluorida, 
tungstat kalsium 
oksida memiliki potensi sebagai penggerak 
untuk fosfor hijau digunakan dalam tabung TV 
warna 
digunakan dengan ZrO2 sebagai penstabil 
kristal sel bahan bakar yang beroperasi pada 
suhu tinggi
Kelimpahan 
Lokasi PBB menurut berat PBB oleh atom 
Alam semesta 0,5 0,004 
Matahari 0,1 0,001 
Meteorid 40 5 
Kerak batuan 940 120 
Air laut 0,00014 0,000005 
Aliran 0,008 0,0001 
manusia Tidak ada Tidak ada
Bahaya 
Semua senyawa Tb harus dianggap sebagai 
senyawa beracun meskipun bukti awal 
mungkin akan menunjukkan bahaya 
terbatas. senyawa Terbium yang mengenai 
kulit dan mata meneybabkan iritasi. Debu 
logam menyajikan bahaya kebakaran dan 
ledakan.
Persenyawaan 
Fluorida :Tb difluorida TbF2 dan Tb trifluorida 
TbF3 serta Tb tetrafluorida TbF4 
Klorida : Tb triklorida TbCl3 
Iodida : Tb triiodida TbI 3 
Oksida : Tb dioksida TbO2 dan Diterbium 
trioksida Tb2O3 
Sulfida : Diterbium trisulphide Tb2S3 
Selenides : Diterbium triselenide Tb2Se3 
Nitrida : Tb nitrida TbN
Struktur Kristal 
Grup ruang: P63/mmc (grup Space nomor: 
194) 
Struktur: HCP (hexagonal close-packed) 
Back
Dysprosium
Sejarah 
Dysprosium ditemukan oleh Paul Emile Le 
de Boisbaudran pada 1886 di Prancis. Nama 
aslinya berasal dari bahaya Yunani 
“dysprositos” yang berarti “susah didapat”
Klasifikasi 
Nama Dysprosium 
Simbol Dy 
Nomor Atom 66 
Massa Atom 162,5 
Keadaan Standar Padat pada 298K 
CAS Registry ID 7429-91-6 
Grup pada Tabel Periodik Lantanida 
Periode pada Tabel Periodik 6 
Blok pada Tabel Periodik Blok f 
Warna Putih keperakan 
Klasifikasi Logam
Sifat Fisika 
Massa Atom : 162.5 
Titik Didih : 2835K 
Titik Leleh : 1680K 
Kerapatan : 8.55 g/mL @300K 
Entalpi Atomisasi : 301 kJ/mol 
Volum Molar : 19.01 cm3
Sifat Kimia 
Elektronegativitas : 1.22 ; 1.1 (Pauling) 
Warna : Putih Keperakan 
Bilangan Oksidasi : 1+, 2+, 3+ 
Energi Ionisasi : 
 Pertama: 5.94 
 Kedua: 11.67 
 Ketiga: 22.802
Isolasi 
Dysprosium tersedia secara komersial 
sehingga tidak perlu untuk membuatnya di 
laboratorium, selain itu logam disprosium 
juga sukar untuk dibuat (diisolasi).
Isolasi 
Dysprosium murni diperoleh melalui reduksi 
DyF3 dengan logam kalsium. 
2DyF3 + 3Ca → 2Dy + 3CaF2 
Reaksi diatas juga dapat terjadi untuk halida 
kalsium yang lain. Kelebihan kalsium akan 
dihilangkan dari campuran pada keadaan 
vakum.
Reaksi-reaksi 
Reaksi dengan Oksigen 
4Dy + 3O2 → 2Dy2O3 
Reaksi dengan Air 
2Dy(s) + 6H2O(g) → 2Dy(OH)3(aq) + 3H2(g)
Reaksi-reaksi 
Reaksi dengan Halogen 
2Dy(s) + 3F2(g) → 2DyF3(s) [hijau] 
2Dy(s) + 3Cl2(g) → 2DyCl3(s) [putih] 
2Dy(s) + 3Br2(g) → 2DyBr3(s) [putih] 
2Dy(s) + 3I2(g) → 2DyI3(s) [hijau] 
Reaksi dengan Asam 
2Dy(s) + 3H2SO4(aq) → 2Dy3+(aq) + 3SO4 
2-(aq) + 3H2(g)
Persenyawaan 
Fluoride 
Dysprosium trifluoride: DyF3 
Chloride 
Dysprosium dichloride: DyCl2 
Dysprosium trichloride: DyCl3 
Bromide 
Dysprosium tribromide: DyBr3 
Iodidee 
Dysprosium diiodide: DyI2 
Dysprosium triiodide: DyI3 
Oxidee 
Didysprosium trioxide: Dy2O3 
Sulfide 
Didysprosium trisulphide: Dy2S3 
Selenide 
Didysprosium triselenide: Dy2Se3 
Nitrides 
Dysprosium nitride: DyN
Isotop 
Isotop Massa Waktu Paruh Mode 
Peluruhan 
152 
Dy 151.92472 2,37 jam EC to 
152 
Tb; α 
to 
148 
Gd 
153 
Dy 152.925763 6,3 jam EC to 
153 
Tb; α 
to 
149 
Gd 
154 
Dy 153.92442 3 x 10 
6 
tahun α to 
150 
Gd 
155 
Dy 154.92575 9,9 jam EC to 
155 
Tb 
157 
Dy 156.92546 8,1 jam EC to 
157 
Tb 
159 
Dy 158.925736 144 hari EC to 
159 
Tb 
165 
- 
to 
Dy 164.931700 2,33 jam β 
165 
Ho 
166 
- 
to 
Dy 165.932803 3,4 hari β 
166 
Ho 
Back
Kegunaan 
 Sebagai pembuatan bahan laser jika dikombinasikan 
dengan vanadium dan unsur langka lainnya. 
 Digunakan metalurgi sebagai alloy baja tahan karat 
yang diterapkan khusus dalam pengontrolan nuklir. 
 Sebagai sumber radiasi infra merahjika direaksikan 
dengan kadmium kalkogenida untuk mempelajari 
reaksi kimia.
Holmium
Sejarah 
Holmium ditemukan oleh J.L Soret dan Delafontaine pada 
1878 di Swiss. Nama aslinya adalah “Holmia” yang berarti 
Swedia. 
Per Theodor Cleve dari Swedia menemukan holmium saat 
bekerja dengan erbium oksida. Holmium oksida (holmia) 
terdapat sebagai pengotor dalam erbia.
Klasifikasi 
Nama Holmium 
Simbol Ho 
Nomor Atom 167 
Massa Atom 164,9 gr/mol 
Keadaan Standar Padat pada 298K 
CAS Registry ID 7440-60-0 
Grup pada Tabel Periodik Lantanida 
Periode pada Tabel Periodik 6 
Blok pada Tabel Periodik Blok f 
Warna Putih keperakan 
Klasifikasi Logam
Massa Atom : 164,9 
Titik Didih : 2993K 
Titik Leleh : 1734K 
Kerapatan : 8,795 g/mL @300K 
Entalpi Atomisasi : 84 ±17 kJ/mol 
Volum Molar : 18.74 cm3
Sifat Kimia 
Elektronegativitas : 1,23 skala pauling 
Warna : Putih Keperakan 
Bilangan Oksidasi : 0, 3+ 
Energi Ionisasi 
 Pertama : 581 kj/mol 
 Kedua : 1140 kj/mol 
 Ketiga : 2204 kj/mol
Isolasi 
Holmium telah dihasilkan secara komersial dari monazit 
dengan kadar 0.05%. 
Holmium murni diperoleh melalui Reduksi Hof3 dengan 
logam kalsium, reaksinya adalah: 
2HoF 3 + 3Ca → 2Ho + 3CaF 2
Reaksi dengan Oksigen 
4Ho + 3O2 → 2Ho2O3 
Reaksi dengan Air 
2Ho(s) + 6H2O(g) → 2Ho(OH)3(aq) + 3H2(g) 
Reaksi dengan Halogen 
2Ho(s) + 3F2(g) → 2HoF3(s) [pink] 
2Ho(s) + 3Cl2(g) → 2HoCl3(s) [kuning] 
2Ho(s) + 3Br2(g) → 2HoBr3(s) [kuning] 
2Ho(s) + 3I2(g) → 2HoI3(s) [kuning] 
Reaksi dengan Asam 
2Ho(s) + 3H2SO4(aq) → 2Ho3+(aq) + 3SO4 
2-(aq) 
+ 3H2(g)
Senyawa 
Fluoride 
Holmium trifluoride: HoF3 
Chloride 
Holmium trichloride: HoCl3 
Iodide 
Holmium triiodide: HoI3 
Oxide 
Diholmium trioxide: Ho2O3 
Sulfide 
Diholmium trisulphide: Ho2S3 
Selenide 
Diholmium triselenide: Ho2Se3 
Nitrides 
Holmium nitride: HoN
Isotop 
Isotop Massa Waktu Paruh Mode 
Peluruhan 
161 
Ho 160.927852 2,48 jam EC to 
161 
Dy 
162 
Ho 161.929092 15 menit EC to 
161 
Dy 
163 
Ho 162.928730 4570 tahun EC to 
161 
Dy 
164 
Ho 163.930231 29 menit EC to 
161 
- 
Dy; β 
to 
164 
Er 
166 
- 
to 
Ho 165.932281 1,117 hari β 
166 
Er 
167 
- 
to 
Ho 166.933127 3,1 jam β 
167 
Er
Kegunaan 
untuk produksi magnet dan sebagai 
konsentrator fluks untuk medan magnet 
yang tinggi. 
Pewarna kuning atau merah untuk kaca dan 
zirkonia kubik. 
untuk non-invasif prosedur medis 
mengobati kanker dan batu ginjal. 
Peredam neutron yang baik dan digunakan 
dalam batang kendali reaktor nuklir.
Erbium
Sejarah 
Pada tahun 1842, Mosander memisahkan yttria yang ditemukan dalam 
mineral gadolinit, menjadi 3 fraksi, yang disebut yttria, erbia dan terbia. 
Penamaan erbia dan terbia saat itu masih membingungkan. Setelah 1860, 
terbia Mosander dikenali sebagai erbia, dan setelah 1877, yang semula 
diketahui sebagai erbia, ternyata adalah terbia. Pada tahun ini, erbia 
diketahui terdiri dari lima oksida, yang sekarang dikenal sebagai erbia, 
skandia, holmia, dan ytterbia. Pada tahun 1905, Urbain dan James secara 
terpisah berhasil mengisolasi Er2O3 yang cukup murni. Klemm dan 
Bommer yang pertama menghasilkan logam erbium murni pada tahun 
1934, dengan mereduksi garam klorida anhidrat dengan uap kalium.
Kelimpahan 
Kelimpahan logam Er di adalah kerak bumi 
adalah sekitar 2,8 mg / kg , sedangkan di 
laut ditemukan sekitar 0.9 ng/l . dan banyak 
ditemui dalam mineral xenotime dan 
euxenite.
Sifat fisika 
Radius atom : 1,78 (Ả) 
Volume atom : 18,4 cm3 /mol 
Massa atom : 167,26 (gr) 
Titik didih : 3140 (K) 
Radius Kovalensi : 1,57 (Ả) 
Massa jenis : 9,07 gr/cm3 
Konduktivitas listrik : 1,2 x 106 
ohm-1cm-1 
Elektronegativitas : 1,24 
Konduktivitas panas : 14,3 
Wm-1 K-1 
Potensial ionisasi : 6,101 (V). 
Titik lebur : 1802 (K) 
Bilangan oksidasi : 3 
Kapasitas panas : 0,168 Jg-1 
K-1 
Entalpi penguapan : 292,88 
kj/mol 
Energi Ionisasi : 
pertama = 589,3 (kJ/mol) ; 
kedua = 1150 (kJ/mol) ; 
ketiga = 2194 (kJ/mol)
Sifat Kimia 
Erbium murni lunak dan mudah ditempa. 
Berwarna putih perak dengan kilau logam. 
Logam ini cukup stabil di udara dan tidak 
teroksidasi secepat unsur-unsur radioaktif 
lainnya.
Isotop 
Erbium alami terdiri dari 6 isotop stabil : 
162 Er, 164 Er, 166 Er, 167 Er, 168 Er, dan 1 
70 Er dengan 166 Er menjadi (33,503% 
paling banyak di alam).
Kemagnetan logam 
Konfigurasi erbium [Xe] 4f12 6s2 
menunjukkan adanya 2 elektron tidak 
berpasangan pada orbital f. Hal ini 
menyebabkan kemagnetan Er adalah 
paramagnetik.
Reaksi 
Erbium bereaksi dengan O dan menghasilkan reaksi pembakaran 
2 4 Er + 3 O → 2 Er O 2 2 3 
Erbium cukup elektropositif dan bereaksi lambat dengan air dingin 
dan cukup cepat dengan air panas untuk membentuk hidroksida 
erbium: 
2 Er (s) + 6 H O (l) → 2 Er (OH) (aq) + 3 H (g) 
2 3 2 Logam Erbium bereaksi dengan semua halogen: 
2 Er (s) + 3 F (g) → 2 ErF (s) [merah muda] 
2 3 2 Er (s) + 3 Cl (g) → 2 ErCl (s) [ungu] 
2 3 2 Er (s) + 3 Br (g) → 2 ErBr (s) [ungu] 
2 3 2 Er (s) + 3 I (g) → 2 ErI (s) [ungu] 
2 3 Erbium larut mudah dalam encer asam sulfat untuk solusi formulir 
yang berisi terhidrasi Er (III) ion, yang ada sebagai kuning [Er 
(OH 3 + 
2) 9] 
2 Er (s) + 3 H 2 SO 4 (aq) → 2 Er 3 + (aq) + 3 SO 2 - 4 (aq) + 3 H 2 (g)
Isolasi 
Erbium murni tersedia melalui reduksi ErF3 
dengan logam kalsium. 
2ErF3 + 3Ca + → 2Er + 3CaF2 
Hal ini akan efektif untuk halida kalsium lain, 
tapi produk CaF2 lebih mudah untuk 
menangani di bawah kondisi reaksi (panas 
sampai 50 ° C di atas titik leleh unsur dalam 
suasana argon).Kelebihan kalsium akan 
dihilangkan dari campuran reaksi di bawah 
vakum.
Kegunaan 
Beberapa erbium ditambahkan ke paduan 
dengan logam vanadium tersebut karena 
menurunkan kekerasan mereka, membuat 
mereka lebih bisa diterapkan. Karena 
adsorpsinya cahaya inframerah, erbium 
ditambahkan di kaca kacamata pengaman 
khusus bagi pekerja, seperti tukang las dan-kaca 
blower.
Thulium
Sejarah 
• Tulium ditemukan oleh kimiawan Swedia Per 
Teodor Cleve pada tahun 1879. Thulium adalah 
elemen lantanida, memiliki kilau abu-abu 
keperakan cerah dan dapat dipotong oleh pisau. 
• Nama thulium berasal dari kata “thule” 
peradaban kuno untuk skandinavia.
Informasi dasar 
Nama : Tulium 
Lambang : Tm 
Nomor atom : 69 
Deret kimia : lantanida 
Penampilan : Perak 
Konfigurasi elektron : [Xe] 4f13 6s2 
Fase : solid 
Massa jenis : 9.32 g/cm³ (25oC) 
Titik lebur : 1818 K (1545 °C) 
Titik didih : 2223 K (1950 °C) 
Kalor peleburan : 16.84 kJ/mol 
Kalor penguapan : 247 kJ/mol 
Kapasitas kalor : 27.03 J/mol K 
Bilangan oksidasi : 3 
Jari-jari atom : 175 pm 
Struktur kristal : hexagonal
Sifat magnetik : paramagnetik 
Tulium memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f13 6s2. 
Terdapat 1 elektron tidak berpasangan pada orbital 
f sehingga logam Tulium bersifat paramagnetik. 
Untuk warna ion Tm3+ yang memiliki konfigurasi 
elektron [Xe] 4f12 6s0 berwarna hijau pucat sebab 
ada 2 elektron tidak berpasangan pada orbital f.
Isotop Tulium 
Tulium terdiri dari 5 isotop: 167Tm, 168Tm, 169Tm, 
170Tm, dan 171Tm. 167Tm, 168Tm, 170Tm, dan 171Tm 
merupakan isotop sintesis. 171Tm memiliki waktu 
paruh sekitar 1 tahun 92 hari. 170Tm memiliki waktu 
paruh 128 hari. 168Tm memiliki waktu paruh 93 hari. 
167Tm memiliki waktu paruh sekitar 10 hari.
Isolasi Tulium 
• Tulium diperoleh dari mineral monazite. Tulium 
padat dapat diisolasi dengan menggunakan logam 
kalsium ataupun litium pada reaksi berikut: 
3 Ca + 2 TmF3 → 2Tm + 3 CaF2 
3 Li + 2 TmCl3 → 2Tm + 3 LiCl2 
• Teknik reduksi garam dengan logam alkali/alkali 
tanah 
2TmX3(aq) + 3M(s) → 2Tm(s) + 3MX2(aq) 
keterangan : 
Tm : thulium 
X : klorin atau fluorin 
M : logam alkali/alkali tanah
Kegunaan Tulium 
Belum banyak diketahui kegunaan dari tulium. 
169Tm yang ditembak dalam sebuah reaktor nuklir, 
bisa digunakan sebagai sumber radiasi sinar X, 
171Tm juga berpotensi untuk digunakan sebagai 
sumber energi. Tulium alam juga berguna dalam 
ferit (bahan magnetik keramik) yang digunakan 
dalam peralatan microwave. Seperti halnya 
anggota lantanida lainnya, tulium memiliki tingkat 
toksistas akut dari rendah hingga sedang. Unsur ini 
harus ditangani dengan hati-hati.
Sumber dan Kelimpahan 
Unsur ini tidak pernah ditemukan di alam dalam bentuk 
murni tetapi ditemukan dalam jumlah kecil dalam mineral 
dengan unsur radioaktif lainnya. Dihasilkan secara 
komersial dari mineral monazit, yang mengandung 0.07% 
tulium dan bastnasit (sekitar 0.0008%). Tulium adalah unsur 
radioaktif yang jumlahnya sedikit di antara unsur-unsur 
lainnya. Thulium adalah elemen lanthanida paling langka 
kedua, setelah prometium.
Reaksi dengan Unsur Lain 
• Reaksi dengan air 
Tulium bereaksi lambat dengan air dingin dan bereaksi cepat 
dengan air panas membentuk Tulium hidroksida: 
2Tm+ 6HO→ 2Tm(OH)+ 3H(s) 2(g) 3(aq) 2(g) 
• Reaksi dengan oksigen 
Dapat terjadi reaksi pembakaran pada unsur Tulium membentuk 
Tulium(III) oksida dengan reaksi: 
4Tm+ 3O→ 2TmO(s) 2(g) 23(s) 
• Reaksi dengan halogen 
Logam Tulium dapat bereaksi dengan semua halogen, lambat pada 
suhu kamar dan cepat pada suhu diatas 200oC dengan reaksi: 
2Tm+ 3F→ 2TmF(s) 2(g) 3(s) 
2Tm+ 3Cl→ 2TmCl(s) 2(g) 3(s) 
2Tm+ 3Br→ 2TmBr(s) 2(g) 3(s) 
2Tm+ 3I→ 2TmI(s) 2(g) 3(s) 
• Logam Tulium dapat larut dalam asam sulfat membentuk larutan 
yang mengandung ion Tulium(III). 
2 Tm (s) + 3 HSO(aq) → 2 Tm3+ (aq) + 3 SO2− (aq) + 3 H(g) 
24 4 
2
LUTESIUM
SEJARAH 
Pada tahun 1907, Urbain 
menggambarkan sebuah proses di mana 
ytterbium yang ditemukan oleh 
Marignac (1879) dapat dipisahkan 
menjadi dua unsur, yakni ytterbium 
(neoytterbium) dan lutetium. Kedua 
elemen ini identik dengan aldebaranium 
dan cassiopeium, yang ditemukan 
secara terpisah pada waktu yang sama. 
Pengejaan unsur ini diubah dari 
lutecium menjadi lutetium pada tahun 
1949.
SIFAT FISIK 
Radius Atom: 1.75 Å 
Volume Atom: 17.8 cm3/mol 
Massa Atom: 174.967 
Titik Didih: 3668 K 
Radius Kovalensi: 1.56 Å 
Struktur Kristal: Heksagonal 
Massa Jenis: 9.84 g/cm3 
Konduktivitas Listrik: 1.5 x 106 ohm-1cm-1 
Formasi Entalpi: 18.6 kJ/mol 
Konduktivitas Panas: 16.4 Wm-1K-1 
Potensial Ionisasi: 5.43 V 
Titik Lebur: 1936 K 
Kapasitas Panas: 0.15 Jg-1K-1 
Entalpi Penguapan: 355 kJ/mol
SIFAT KIMIA 
Lutetium merupakan logam dasar yang selalu mengasumsikan +3 bilangan 
oksidasi dalam senyawa 
Larutan air garam lutetium paling tidak berwarna dan membentuk padatan 
kristal putih pada pengeringan, dengan pengecualian umum iodida tersebut. 
Para larut garam, seperti nitrat, sulfat dan asetat bentuk hidrat pada kristalisasi. 
Lutetium logam sedikit tidak stabil di udara pada kondisi standar, tetapi 
mudah terbakar pada 150 ° C untuk membentuk oksida lutetium. 
berikut beberapa reaksi – reaksi yang ditimbulkan oleh Lutetium 
Reaksi dengan udara 
4Lu + 3O2 → 2Lu2O3 
Reaksi dengan air 
2Lu(s) + 6H2O(g) → 2Lu(OH)3(aq) + 3H2(g) 
Reaksi dengan halogen 
2Lu(s) + 3F2(g) → 2LuF3(s) [white] 
2Lu(s) + 3Cl2(g) → 2LuCl3(s) [white] 
2Lu(s) + 3Br2(g) → 2LuBr3(s) [white] 
2Lu(s) + 3I2(g) → 2LuI3(s) [brown] 
 Lutetium larut mudah dalam asam lemah dan asam sulfat encer
ISOTOP 
Isotop Massa Waktu Paruh 
169 
Lu 168.93765 1.419 hari 
170 
Lu 169.93847 2.01 hari 
171 
Lu 170.937910 8.24 hari 
172 
Lu 171.939082 6.70 hari 
173 
Lu 172.938927 1.37 tahun 
174 
Lu 173.940334 3.3 tahun 
177 
Lu 176.943755 6.75 hari

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AYuke Puspita
 
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrDila Adila
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Windha Herjinda
 
Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Indriati Dewi
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
 
Ppt hidrokarbon
Ppt hidrokarbonPpt hidrokarbon
Ppt hidrokarbonsari_sari
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
 
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square Planar
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square PlanarReaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square Planar
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square PlanarAnindia Larasati
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 

Was ist angesagt? (20)

Simetry
SimetrySimetry
Simetry
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II A
 
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam Mohr
 
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia CekidotKimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
 
Ppt hidrokarbon
Ppt hidrokarbonPpt hidrokarbon
Ppt hidrokarbon
 
Teori ikatan valensi
Teori ikatan valensiTeori ikatan valensi
Teori ikatan valensi
 
Kimia unsur ppt
Kimia unsur pptKimia unsur ppt
Kimia unsur ppt
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 
Sintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogenSintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogen
 
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square Planar
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square PlanarReaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square Planar
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square Planar
 
Anor ii bab123siap cetak
Anor ii bab123siap cetakAnor ii bab123siap cetak
Anor ii bab123siap cetak
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Alkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanahAlkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanah
 

Ähnlich wie Kimia anorganik golongan transisi lantanida

kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4
kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4
kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4muharomah
 
Ppt hampir selesai 90% ke sempurna
Ppt hampir selesai 90% ke sempurnaPpt hampir selesai 90% ke sempurna
Ppt hampir selesai 90% ke sempurnaRahmawati Ramadhan
 
Unsur Periode 3 ppt
Unsur Periode 3 pptUnsur Periode 3 ppt
Unsur Periode 3 pptadilkazuto
 
96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromatHaris Nurhidayat
 
Golongan 18 (gas mulia)
Golongan 18 (gas mulia)Golongan 18 (gas mulia)
Golongan 18 (gas mulia)Dhytha Asyidiq
 
Ppt unsur periode ke 3 fix
Ppt unsur periode ke 3 fixPpt unsur periode ke 3 fix
Ppt unsur periode ke 3 fixFaisal ind
 
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga Kimia
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga KimiaPresentasi Sifat Fisis Periode Tiga Kimia
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga KimiaMuhammad Fadhlurr
 
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogenKelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogennailaamaliaa
 
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...Mutiara Dwi Faiska
 
Unsur kimia periode 3
Unsur kimia periode 3Unsur kimia periode 3
Unsur kimia periode 3Sodik Sumadi
 
Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3FiKi_16
 
Unsur Kimia Golongan A
Unsur Kimia Golongan AUnsur Kimia Golongan A
Unsur Kimia Golongan ATeguh Efrianes
 

Ähnlich wie Kimia anorganik golongan transisi lantanida (20)

kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4
kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4
kimia-periode 3 dan unsur transisi periode 4
 
Ppt hampir selesai 90% ke sempurna
Ppt hampir selesai 90% ke sempurnaPpt hampir selesai 90% ke sempurna
Ppt hampir selesai 90% ke sempurna
 
Emas (au)
Emas (au)Emas (au)
Emas (au)
 
Unsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IAUnsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IA
 
Presentasi Cesium
Presentasi CesiumPresentasi Cesium
Presentasi Cesium
 
Unsur Periode 3 ppt
Unsur Periode 3 pptUnsur Periode 3 ppt
Unsur Periode 3 ppt
 
96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat
 
Periode ketiga ppt
Periode ketiga pptPeriode ketiga ppt
Periode ketiga ppt
 
Golongan 18 (gas mulia)
Golongan 18 (gas mulia)Golongan 18 (gas mulia)
Golongan 18 (gas mulia)
 
Ppt unsur periode ke 3 fix
Ppt unsur periode ke 3 fixPpt unsur periode ke 3 fix
Ppt unsur periode ke 3 fix
 
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga Kimia
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga KimiaPresentasi Sifat Fisis Periode Tiga Kimia
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga Kimia
 
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogenKelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
 
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
Kimia Unsur : Gas Mulia , Halogen ,Alkali Tanah , Perioda Ketiga , Perioda Ke...
 
Unsur kimia periode 3
Unsur kimia periode 3Unsur kimia periode 3
Unsur kimia periode 3
 
Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3
 
Golongan IA dan IIA
Golongan IA dan IIAGolongan IA dan IIA
Golongan IA dan IIA
 
Unsur Kimia Golongan A
Unsur Kimia Golongan AUnsur Kimia Golongan A
Unsur Kimia Golongan A
 
ALKALI
ALKALIALKALI
ALKALI
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 

Kürzlich hochgeladen

Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis databaiqtryz
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energiZulfiWahyudiAsyhaer1
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfArfan Syam
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 

Kürzlich hochgeladen (12)

Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 

Kimia anorganik golongan transisi lantanida

  • 1. KIMIA ANORGANIK GOLONGAN TRANSISI LANTANIDA DISUSUN OLEH KELOMPOK 02 Lailatul Nurfadila 121810301001 Agus Wedi Pratama 121810301016 Lailatul Badriyah 121810301036 M. Agung 121810301037 Dewi Adriana P 121810301053 M. Taufik H 121810301057 Mufrihah Nurhayati 121810301068
  • 2.
  • 3. LANTANIDA TERDIRI DARI • Lanthanum (La) • Cerium (Ce) • Praseodimium (Pr) • Neodimium (Nd) • Promethium (Pm) • Samarium (Sm) • Europium (Eu) • Gadolinium (Gd) • Terbium (Tb) • Dysprosium (Dy) • Holmium (Ho) • Erbium (Er) • Thulium (Tm) • Ytterbium (Yb) • Lutetium (Lu)
  • 4. SEJARAH LANTANIDA Dalam bahasa yunani, lantanida mempunyai arti “saya bersembunyi” hal ini disebabkan unsur-unsur yang termasuk lantanida ditemuka secara murni melainkan melekat atau bersembunyi pada unsur lain. Misalnya Serium terdapat di kerak bumi, Neodium terdapat pada bongkahan emas, dan tulium terdapat pada yodium. Kelompok logam lantanida pertama kali ditemukan pada tahun 1787 oleh seorang letnan angkatan bersenjata Swedia bernama Karl Axel Arrheniuss.
  • 5. 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 TREN JARI-JARI UNSUR LANTANIDA 1.06 1.03 1.01 0.99 0.98 0.96 0.95 0.94 0.92 0.91 0.89 0.88 0.87 0.86 0.85 La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu
  • 6. 1.3 1.25 1.2 1.1 1.05 1 1.15 La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu 1.1 1.12 1.13 1.14 1.13 1.17 1.2 1.2 1.1 1.22 1.23 1.24 1.25 1.1 1.27 Tren Keelektronegatifan Unsur Lantanida
  • 7. 700 600 500 400 200 100 0 300 TREN ENERGI IONISASI UNSUR La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu LANTANIDA
  • 8. Tren Titik Didih Unsur Lantanida 4000 3500 3000 2500 1500 1000 500 0 2000 Tren Titik Didih Unsur-unsur Lantanida La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu Titik Didih/oC Unsur
  • 9. 1800 1600 1400 1200 800 600 400 200 0 1000 Tren Titik Leleh Unsur Lantanida Tren Titik Leleh Unsur Lantanida La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu Titik didih/oC Unsur
  • 10. Senyawa Jari-jari (A°) Titik lebur (K) Titik didih (K) Warna Lanthanum (La) 1.06 920 3454 - Cerium (Ce) 1.03 798 3257 - Praseodymium (Pr) 1.01 931 3212 Hijau Neodymium (Nd) 0.99 I010 3127 Nila Promethium (Pm) 0.98 1080 2730 Merah jambu samarium (Sm) 0.96 1072 1778 Kuning Europium (Eu) 0.95 822 1597 merah jambu Gadolinium (Gd) 0.94 1131 3233 - Terbium (Tb) 0.92 1360 3041 Merah jambu Dysprosium (Dy) 0.91 1409 2335 Kuning Holmium (Ho) 0.89 1656 3315 Kuning Erbium (Er) 0.88 1522 2510 Lila Thulium (Tm) 1.87 1545 1727 Hijau Ytterbium (Yb) 0.86 824 1193 - Lutetium (Lu) 0.85 1656 3315 -
  • 12. Sejarah Lantanum telah ditemukan oleh Carl Gustaf Mosander pada 1839 di Swedia. Berasal dari kata "lanthanein” Yunani berarti "tersembunyi" Carl Gustav Mosander mengakui lantanum elemen dalam cerium nitrat murni pada tahun 1839. ekstraksi Nya mengakibatkan lanthana oksida (La2O3).
  • 13. Sifat-Sifat Fisik Lantanum Sifat Lantanum Nomor Atom 57 Konfigurasi Elektron Terluar 5d1 6s2 Kemagnetan Paramagnetik Massa Atom 138,9055 Jari-jari Logam 187 pm Jari-jari Ion La3+ 103,2 pm Eo(La3+/La) -2,37 V Titik Didih 3420oC Titik Leleh 920oC Δ퐻푣푎푝 402 kJ mol -1 Δ퐻푓푢푠 8,5 kJ mol -1 Δ퐻푓 (gas monoatomik) 423 (±6) kJ mol -1 Massa Jenis (20oC) 6,17 g cm-3
  • 14. Sifat kimia Lantanum Lantanum memiliki tingkat oksidasi yang stabil pada La3+, misalkan pada oksida La2O3. Lantanum murni akan segera teroksidasi dengan adanya gas oksigen, menurut persamaan reaksi berikut:
  • 15. Sifat kimia Lantanum Lantanum dapat bereaksi dengan halogen menurut persamaan reaksi berikut: Lantanum dapat bereaksi dengan air Lantanum juga dapat bereaksi dengan asam
  • 16. Tabel Isotop Paling Stabil pada Lantanum Isotop Keberadaan di Alam Waktu Paruh Reaksi Peluruhan 137La Buatan 60.000 tahun 138La 0,09% 1,05 1011 tahun 139La 99,91% Stabil Stabil
  • 17. Senyawa Kompleks Lantanum akan membentuk kompleks dengan air membentuk suatu kompleks yaitu Ion nonaakuolantanum(III) [La(OH2)9] 3+ Tingkat Oksidasi: La3+ Bilangan Koordinasi: 9
  • 18. BENTUK MOLEKUL [La(OH2)9]3+ Prisma SegitigaTiga tudung
  • 19. Warna Kompleks [La(OH2)9]3+ 57La3+: [Xe] 4f0 5d0 6s0 4f0 6s0 Warna kompleks: Tidak berwarna (Tanpa elektron tak berpasangan di orbital f)
  • 20. Kemagnetan Kompleks [La(OH2)9]3+ 57La3+: [Xe] 4f0 5d0 6s0 4f0 6s0 Bersifat DIAMAGNETIK (tanpa adanya elektron tak berpasangan)
  • 21. KELIMPAHAN LANTANUM Lantanum tidak pernah ditemukan di alam sebagai elemen bebas. Lantanum ditemukan dalam bijih monasit pasir [(Ce, La, dll) PO4] dan [(Ce, La, dll) (CO3 )F]. Bijih lainnya termasuk kedalam bastbasit.
  • 22. ISOLASI LANTANUM Lantanum murni tersedia melalui pengurangan LaF3 dengan logam kalsium. 2LaF3 + 3Ca → 2La + 3CaF2
  • 23. APLIKASI LANTANUM Lantanum oksida, La2O3, yang dipadukan dengan borida untuk membentuk suatu campuran. Campuran ini digunakan sebagai katoda pada tabung vakum. Tabung vakum yang dialiri dengan arus listrik nantinya akan digunakan sebagai pemancar elektron. Elektron yang dipancarkan ini nantinya bisa dimanfaatkan dalam mikroskop elektron.
  • 25. Sejarah Cerium ditemukan pada tahun 1803 oleh John Jacob Barzelius dan Wilhelm Hisinger serta secara khusus oleh martin Klaproth di Sweden, German. Nama cerium sendiri diambil dari nama asteroid ceres yang ditemukan pada tahun 1801.
  • 26. Informasi Dasar Logam Cerium dapat disiapkan dengan tehnik mereduksi, seperti dengan mereduksi cerius flouride dengan kalsium, atau dengan elektrolisis dari leburan cerius chloride atau cerius halida lainnya. Cerium adalah logam mengkilat, lentur, dan teroksidasi degan mudah pada temperatur ruang, khususnya pada udara yang lembab. Terkecuali di Eropa, logam cerium jarang terdapat di dunia. Cerium sangat lambat terdekomposisi dalam air dingin tapi sangat cepat pada air hangat. Larutan alkali dan lelehannya serta konsentrasi asam tertentu dapat menyerang logam cerium dengan cepat. Logam cerium murni dapat terbakar ketika digesekkan dengan pisau. Logam cerium banyak terdapat pada allanite, monazite, cerite, bastnaesite yang banyak ditemukan di India, Brazil, dan USA.
  • 27. Informasi Dasar Nama : Cerium Symbol : Ce No. Atom : 58 Berat atom : 140,116 Keadaan standar : padat pada 298K CAS pendaftaran ID : 7440-45-1 Group pada SPU : Lantanida Periode pada SPU : 6 Block pada SPU : f-block Warna : Silver putih Klasifikasi : Logam
  • 28. Isolasi Cerium disediakan secara komersial sehingga tidak perlu dibuat di laboratorium, yang mana sulit mengisolasinya dari logam murni. Cerium murni dapat diisolasi dengan elektrolisis CeCl3 dan NaCl (atau CaCl2) dalam sel grafit yang bertindak sebagai katode dan anode. Hasil samping yang diperoleh adalah gas chlorine.
  • 29. Aplikasi Sebagai manufaktur atau komponen dari alloy pyrophoric yang dipakai sebagai pemantik rokok. Oksidanya sebagai katalis pada oven untuk pembersihan residu yang menumpuk dari proses memasak. Sulfatnya digunakan secara ekstensive agen oksidasi volumetrik dalam analisa kuantitatif. Sebagai manufaktur atau komponen dalam gelas serta sebagai pewarnanya. Digunakan sebagai katalis pembentukan kembali petrolium. Aplikasi metalugrical dan nuclear.
  • 30. Persenyawaan Hydrides Cerium dihydride : CeH2 Flourides Cerium diflouride : CeF2 Cerium triflouride : CeF3 Cerium tetraflouride : CeF4 Chlorides Cerium tricholiride : CeCl3 Cerium trichloride trihydrate : CeCl3.3H2O Cerium trichloride heptahydrate : CeCl3.7H2O Iodides Cerium diiodide : CeI2 Cerium triiodide : CeI3 Oxides Cerium dioxide : CeO2 Dicerium trioxide : Ce2O3 Sulfides Cerium sulfide : CeS Dicerium trisulfides : Ce2S3 Nitrides Cerium nitride : CeN
  • 31. Reaksi Kimia Reaksi cerium dengan udara Ce + O CeO2 2 Reaksi cerium dengan air 2Ce(s) + 6H2O(g)  2Ce(OH)3(aq) + 3H2(g) Reaksi dengan halogen 2Ce(s) + 3F2(g)  2CeF3(s) (putih) 2Ce(s) + 3Cl2(g)  2CeCl3(s) (putih) 2Ce(s) + 3Br2(g)  2CeBr3(s) (putih) 2Ce(s) + 3I2(g)  2CeI3(s) (putih) Reaksi cerium dengan asam 2Ce(s) + 3H2SO4(aq)  2Ce3+(aq) + 3SO4 2-(aq) + 3H2(g)
  • 32. Entalpi Ikatan Pada Spesies Gas Diatomik Energi ikatan pada spesies gas diatomik CeCe adalah 245,2 kJ/ml.
  • 33. Lattice Energy Chlorides CeCl3 Thermochemical cycle : 4284 kJ mol-1 Calculated : 4297 kJ mol-1 Iodides CeI3 Thermochemical cycle : 4029 kJ mol-1 Calculated : (no value) kJ mol-1 Hydrides CeH2 Thermochemical cycle : 2484 kJ mol-1 Calculated : 2414 kJ mol-1 Oxides Ce2O3 Thermochemical cycle : (no value) kJ mol-1 Calculated : 12661 kJ mol-1 CeO2 Thermochemical cycle : (no value) kJ mol-1 Calculated : 9627 kJ mol-1
  • 34. Electronegativity Electronegativity Nilai dalam Skala Pauling Pauling electronegativity 1,12 Sanderson electronegativity Tidak ada data Allred rochow electronegativity 1,08 Mulliken-jaffe electronegativity Tidak ada data Allen electronegativity Tidak ada data
  • 35. Sifat Fisik Temperatur Melting point : 1068 K Boiling point : 3633 K Liquid range : 2565 K Superconduction temperature : 0,222 K Sifat ekspansi dan konduktivitasnya Konduktivitas termal : 11 W/m.K Koefisien ekspansi termal linier : 6,3.10-6 K-1 Sifat dalam jumlah besar Density pada keadaan padat : 6689 kg/m3 Volume molar : 20,69 cm3 Kecepatan suara : 2100 m/s
  • 36. Sifat Fisik Sifat keelastisan Young’s modulus : 34 GPa Ragidity modulus: 14 GPa Bulk modulus : 22 GPa Poisson’s ratio : 0,24 Kekerasan Mineral hardness : 2,5 Brinel hardness : 412 MN/m2 Vicker hardness : 270 MN/m2 Sifat listrik Electrical resistivity : 74.10-8 m
  • 37. Sifat Kemagnetan Unsur Cerium mempunyai konfigurasi elektron 58Ce [Xe] 6s2 4f2 5d0 sehingga jika digambarkan orbital f akan terdapat dua orbital yang terisi dengan elektron yang tidak berpasangan yang menyebabkan unsur tersebut bersifat paramagnetik.
  • 38. Lanjutan Penentuan warna yang dihasilkan dari pancar gelombang ini dapat dilihat dari senyawa kompleks yang dihasilkan sehingga dapat dilihat dari jumlah ligan yang terdapat dalam senyawa tersebut. [Ce(OH2)9] 3 + Ion Nonaaquocerium(III) Yang mempunyai bilangan koordinasi 9 dengan bilangan oksidasi +3. Adanya bilangan oksidasi +3 ini yang mengakibatkan cahaya menyinari pada panjang gelombang ultra violet sehingga tidak menimbulkan warna yang nampak, dan bisa dilihat oleh mata.
  • 39. Entalpi Dan Sifat Termodinamika Entalpi  Enthalpy of fusion : 5,5 kJ/mol  Enthalpy of vaporisation : 350 kJ/mol  Enthalpy of atomisation : 423 kJ/mol Data termodinamis State ΔfH° ΔfG° S° CpH H°298.15- H°0 Units kJ mol-1 kJ mol-1 J K-1 mol-1 J K-1 mol-1 kJ mol-1 Solid 0 0 72 26.9 8 Gas 423 385 191.66 23.07 6.67
  • 40. Sifat Atom Cerium Afinitas elektron dari atom cerium adalah 50 kJ/mol. Energi ionisasi Ionisation energy number Enthalpy /kJ mol-1 1st 534.4 2nd 1050 3rd 1949 4th 3547 5th 6325 6th 7490 Konfigurasi elektron [Xe].4f1.5d1.6s2 Term symbol : 1G4
  • 41. Sifat Orbital Jarak kulit valensi setiap orbital : Orbital Radius [/pm] Radius [/AU] s orbital 216.9 4.09889 p orbital no data no data d orbital 112.5 2.12650 f orbital 36.7 0.693436
  • 42. Isotop Dari Cerium Isotop yang umum di alam Isotope Radioisotop data Atomic mass (ma/u) Natural abundance (atom %) Nuclear spin (I) Magnetic moment (μ/μN) 136Ce 135.907140 (50) 0.185 (2) 0 138Ce 137.905985 (12) 0.251 (2) 0 140Ce 139.905433 (4) 88.450 (51) 0 142Ce 141.909241 (4) 11.114 (51) 0 Isotope Mass Half-life Mode of decay Nuclear spin 134Ce 133.9090 3.16 d EC to 134La 0 135Ce 134.90915 17.7 h EC to 135La 1/2 137Ce 136.90788 9.0 h EC to 137La 3/2 139Ce 138.90665 137.6 d EC to 139La 3/2 141Ce 140.908272 32.50 d β- to 139La 7/2 143Ce 142.912382 1.38 d β- to 143La 3/2 144Ce 143.913643 284.6 d β- to 144La 0
  • 43. Kelimpahan Di Alam Location ppb by weight ppb by atoms Alam semesta 10 0.09 Matahari 4 0.03 Meteorite (carbonaceous) 760 110 Kerak bumi 60000 8900 Air laut 0.0012 0.000053 Sistem aliran 0.06 0.0004 manusia no data no data Back
  • 44. Kegunaan Cerium (IV) oksida dianggap salah satu agen yang paling efisien untuk polishing presisi komponen optik. Senyawa serium juga digunakan dalam pembuatan kaca, baik sebagai komponen maupun sebagai sebuah decolorizer. Sebagai contoh, serium (IV) oksida dalam kombinasi dengan titanium (IV) oksida memberikan warna kuning emas untuk kaca, tetapi juga memungkinkan untuk penyerapan selektif sinar ultraviolet di kaca.
  • 45. Cerium oksida memiliki indeks bias tinggi dan ditambahkan ke enamel untuk membuatnya lebih buram. Cerium (IV) oksida digunakan dalam kaos lampu gas pijar, seperti mantel Welsbach, di mana ia dikombinasikan dengan thorium, lantanum, magnesium atau itrium oksida. Didoping dengan lainnya oksida tanah langka, telah diteliti sebagai elektrolit padat di antara sel bahan bakar oksida padat suhu: The serium (IV) oksida-cerium (III) oksida siklus atau CeO2/Ce2O3 siklus adalah proses termokimia dua langkah berdasarkan cerium (IV) oksida dan cerium (III) oksida untuk produksi hidrogen.
  • 47. SEJARAH Pada tahun 1841, Mosander mengekstrak tanah jarang didymia dari lantana; pada tahun 1879, Lecoq de Boisbaudran mengisolasi tanah baru, samaria, dari didymia yang didapat dari mineral samarskit. Enam tahun kemudian, pada tahun 1885, von Welsbach memisahkan didymia menjadi dua komponen, praseodymia dan neodymia, yang memberikan senyawa garam dengan warna yang berbeda.
  • 48. SIFAT KIMIA Praseodimium lunak, seperti perak, mudah ditempa. Lebih resisten terhadap korosi dalam udara daripada europium, lantanum, cerium atau neodium, tapi unsur ini membentuk lapisan oksida hijau yang mengelupas bila terpapar dengan udara. Seperti unsur tanah jarang lainnya, unsur ini harus disimpan terlindung dari sinar matahari, dalam minyak mineral atau plastik bersegel.
  • 49. Berikut reaksi kimia yang terjadi pada promethium : Pembakaran 4Pm + 3 O2 → 2 Pm2O3 Reaksi promethium dengan air 2 Pm (s) + 6 H2O (l) → 2 Pm(OH)3 (aq) + 3 H2 (g) Reaksi neodymium dengan golongan gas halogen 2 Pm (s) + 3 F2 (g) → 2 PmF3 (s) [ungu] 2 Pm (s) + 3 Cl2 (g) → 2 PmCl3 (s) [ungu muda] 2 Pm (s) + 3 Br2 (g) → 2 PmBr3 (s) [ungu] 2 Pm (s) + 3 I2 (g) → 2 PmI3 (s) [hijau] Reaksi neodymium dengan asam 2 Pm (s) + 3 H2SO4 (aq) → 2Pm3+ (aq) + 3 SO2 −4 (aq) + 3 H2 (g)
  • 50. SIFAT FISIK Radius Atom = 1,82 Å Volume Atom: 20.8 cm3/mol Massa Atom: 140.908 Titik Didih: 3785 K Radius Kovalensi: 1.65 Å Struktur Kristal: Heksagonal- Massa Jenis: 6.77 g/cm3 Konduktivitas Listrik: 1.5 x 106 ohm-1cm-1 Formasi Entalpi: 10.04 kJ/mol Konduktivitas Panas: 12.5 Wm-1K-1 Potensial Ionisasi: 5.42 V Titik Lebur: 1204 K Kapasitas Panas: 0.193 Jg-1K-1 Entalpi Penguapan: 332.63 kJ/mol
  • 51. Sifat Kemagnetan Konfigurasi elektron 59 Pr : [Xe].4f3.6s2 4f3 6s2 paramagnetik
  • 52. ISOTOP DARI PRASEODYMIUM Isotop yang umum di alam Isotope Radioisotope data Atomic mass (ma/u) Natural abundance (atom %) Nuclear spin (I) Magnetic moment (μ/μN) 141Pr 140.907647 (4) 100 5/2 4.136 Isotope Mass Half-life Mode of decay Nuclear spin 137Pr 136.91068 1.28 h EC to 137Ce 5/2 138Pr 137.91075 1.45 m EC to 138Ce 1 139Pr 138.90893 4.41 h EC to 139Ce 5/2 140Pr 139.90907 3.39 m EC to 140Ce 1 142Pr 141.910041 19.12 h EC to 142Ce; β- to 142Nd 2 143Pr 142.910813 13.57 d β- to 143Nd 7/2 144Pr 143.913301 17.28 m β- to 144Nd 0 145Pr 144.91451 5.98 h β- to 145Nd 7/2
  • 53. Isolasi Logam praseodymium bisa diperoleh secara komersil sehingga tidak perlu dibuat di laboratorium. Praseodymium murni dapat diperoleh dengan mereduksi PrF3 dengan logam kalsium. 2PrF3 + 3Ca → 2Pr + 3CaF2
  • 54. Kegunaan Digunakan dalam industri untuk penerangan studio dan proyeksi. Garamnya digunakan sebagai pewarna pada kaca. Digunakan dalam pembuatan pematik api rokok yang terdiri atas 5% logam praseodymium
  • 55. Neodymium •Nama :Neodymium •Simbol : Nd •Nomor Atom : 60 •Massa Atom : 144,242 g •Keadaan dasar : padat pada 298 K •Nama Golongan : Lantanida •Periode : 6 •Blok : f •Klasifikasi : logam •Warna : perak putih,
  • 56. Struktur Kristal Struktur : hexagonal-Close-Packet
  • 57. Sejarah Neodymium ditemukan pada tahun 1885 oleh kimiawan Austria Carl Auer von Welsbach.
  • 58. SIFAT FISIK Titik Leleh : 1297 K [1024 oC (1875 oF)] Titik Didih : 3373 K [3100 oC (5612 oF)] Konduktivitas termal : 17 W m-1K-1 Koefisien ekspansi termal linear : 9.6× 10-6 K-1 Massa Jenis Padat : 6800 kg m-3 Volume molar : 20.58 cm3/ mol Keelektronegatifan : 1.14 skala pauling ΔHf : 10.88 kJ/mol Kapasitas Panas : 0.19 Jg-1K-1 Entalpi Penguapan : 283.68 KJ/mol
  • 59. Dengan Udara: 4Nd + 3O2 → 2Nd2O3 Dengan Air: 2Nd(s) + 6H2O(g) → 2Nd(OH)3(aq) + 3H2(g) Dengan Halogen: 2Nd (s) + 3F 2 (g) → 2NdF 3 (s) [Ungu] 2Nd (s) + 3Cl 2 (g) → 2NdCl 3 (s) [biru agak hijau] 2Nd (s) + 3Br 2 (g) → 2NdBr 3 (s) [Ungu] 2Nd (s) + 3l 2 (g) → 2NdI 3 (s) [Hijau] Dengan Asam: 2Nd(s) + 3H2SO4(aq) → 2Nd3+(aq) + 3SO4 2-(aq) +3H2
  • 60. Kegunaan Neodymium Untuk mewarnai didymium kaca Garamnya digunakan sebagai pewarna pada enamel Untuk membuat kacamata tukang las
  • 61. Senyawa Neodymium Dengan Fluoride (F) :NdF3. Dengan Kloride (Cl) :NdCl3, NdCl3 Dengan Iodida (I):NdI2, NdI3. Dengan Oksida :Nd2O3 Dengan Sulfida :NdS, Nd2S3. Dengan Nitrida :NdN. Dengan Telurida :NdTl, Nd2Tl3.
  • 62. 142Nd 143Nd 145Nd Isotop Neodymium yang Stabil 148Nd 146Nd
  • 63. 60Nd Konfigurasi elektron 58Pr [Xe] 6s2 4f4 5d0 Paramagnetik
  • 64. Senyawa Kompleks [Nd(OH2)9] 3 + Ion Nonaakuoneodymium(III) Bil Koordinasi: 9 Bil oksidasi: Nd+3 Warna Kompleks: Ungu
  • 66. Sejarah Promethium pertama kali diproduksi dan ditandai di Oak Ridge National Laboratory pada tahun 1945 oleh pemisahan dan analisis produk fisi dari bahan bakar uranium diiradiasi dalam reaktor grafit. Penemu mengusulkan nama "prometheum" berasal dari Prometheus, Titan dalam mitologi Yunani, yang mencuri api dari Gunung Olympus dan membawanya ke umat manusia, untuk melambangkan "baik berani dan kemungkinan penyalahgunaan manusia intelek. " Namun, sampel dari logam itu dibuat hanya pada tahun 1963.
  • 67. Kelimpahan Penelitian terhadap unsur ini di bumi hampir tidak berhasil, dan sekarang tampak bahwa promethium memang sudah menghilang dari kerak bumi. Promethium dikenali dalam spektrum bintang HR465 di Andromeda. Unsur ini baru saja terbentuk di permukaan bintang, dengan isotop promethium dengan masa waktu paruh terpanjang yakni 17.7 tahun.
  • 68. Sifat fisika Nama unsur :Prometium Simbol : Pm Nomor Atom : 61 Fase : solid (298 K) Nama Golongan : Lantanida Periode : 6 (lanthanoid) Blok : blok f Warna :Metalik Klasifikasi :Logam Radius atom = 1,81 (Ả) Volume atom = 22,4 cm3 /mol Massa atom = 145 (gr) Titik didih = 3273 (K) Radius Kovalensi = 1,63 (Ả) Massa jenis = 7,22 gr/cm3 Konduktivitas listrik = 2 x 106 ohm-1cm-1 Elektronegativitas = 1,13 Konduktivitas panas = 17,9 (Wm-1 K-1) Potensial ionisasi = 5,55 (V) Titik lebur = 347 (K) Energi Ionisasi : pertama = 544,5 (kJ/mol) kedua = 1070 (kJ/mol) ketiga = 2260 (kJ/mol)
  • 69. Sifat Kimia Struktur Kristal : Heksagonal Konfigurasi Elektron : [Xe]4f5 5d0 6s2 bilangan oksidasi : +3 dan +4 Term symbol : 6H5/2
  • 70. Isotop Isotop yang paling stabil dari elemen adalah promethium-145, yang memiliki paruh 17,7 tahun melalui penangkapan elektron karena memiliki 84 neutron (dua lebih dari 82 yang merupakan angka ajaib yang sesuai dengan neutron stabil). Isotop promethium hanya dengan peluruhan alpha. Beberapa isotop Pm lain yaitu 144Pm, 146Pm, dan 147Pm juga memiliki energi positif bagi peluruhan alfa, peluruhan alfa diperkirakan akan terjadi tetapi belum diamati.
  • 71. Kemagnetan logam Pada orbital f terdapat elektron yang tidak berpasangan. Dapat di identifikasi bahwa sifat kemagnetan promethium adalah paramagnetic dan feromagnetik. Pada suhu dibawah 200C promethium bersifat feromagnetik.
  • 72. Reaksi a. Reaksi dengan air 2Pm(s) + 6H2O(g) 2Pm(OH)3(aq) + 3H2(g) b. Reaksi dengan oksigen 4Pm(s) + 3O2(g) 2Pm2O3(s) c. Reaksi dengan halogen 2Pm(s) + 3F2(g) 2PmF3(s) 2Pm(s) + 3Cl2(g) 2PmCl3(s) 2Pm(s) + 3Br2(g) 2PmBr3(s) 2Pm(s) + 3I2(g) 2PmI3(s)
  • 73. Senyawa kompleks Salah satu ion kompleks dari promethium adalah ion nonaaquoprometium (III) [Pm(OH2)9]3+. Warna kompleks dari senyawa lantanida yang memiliki orbital f tidak dapat diidentifikasi dengan menggunakan teori medan Kristal. Warna kompleks pada ion kompleks prometium diidentifikasi dengan melihat jumlah elektron yang tidak berpasangan pada orbital f. Sehingga warna yang dihasilkan dari ion tersebut adalah kuning.
  • 74. Isolasi Promethium murni diperoleh dari reduksi PmF3 dengan logam kalsium (Ca). 2PmF3 + 3Ca → 2Pm + 3CaF2
  • 75. Kegunaan Prometium sebagian besar digunakan untuk tujuan penelitian. Hal ini dapat digunakan sebagai sumber radiasi beta pada cat bercahaya, dalam baterai nuklir untuk peluru kendali. Promethium juga digunakan sebagai sumber partikel beta untuk alat pengukuran ketebalan,dan bisa diserap oleh fosfor untuk menghasilkan nyala.
  • 77. Sejarah  Ditemukan oleh: Paul Emile Lecoq de Boisbaudran tahun 1879 di Prancis dalam mineral samarskit.  Diberi nama Samarium karena untuk menghormati petugas tambang Rusia yaitu Kolonel Samarski.
  • 78. Informasi dasar Nama : Samarium Simbol : Sm Nomor atom : 62 Konfigurasi electron : [Xe] 6s2 4f6 Molekul Berat (g / mol.) : 150.36 g/mol Fasa : solid Titik Leleh : 1072.0 OC Titik Didih : 1900.0 OC Jumlah Proton/ Elektron : 62 Jumlah Neutron : 88 Struktur Kristal : Rombohedral Densitas @ 293 K : 7.54 g/cm3 Kemagnetan : Paramagnetik Warna : Silver
  • 79. Konfigurasi dan kemagnetan Konfigurasi Elektron 62Sm : [Xe] 4f6 6s2 paramagnetik
  • 80. Sumber • tidak pernah ditemukan di alam sebagai elemen bebas Sm Sm • ditemukan dalam bijih monasit, bastnasit dan samarskite • Alam semesta 0.004 ppb Sm
  • 81. Isotop Isotop Massa Paruh 145 Sm 144.913407 340 d 146 Sm 145.913038 1,03 x 10 8 y 151 Sm 150.919929 90 y 153 Sm 152.922094 1,929 d 155 Sm 154.924636 22.2 m 156 Sm 155.92553 9.4 h
  • 82. Kegunaan • Samarium dengan unsur jarang lainnya, digunakan dalam industri pembuatan film. • Samarium-kobalt magnet, SmCo5 dan Sm2Co17 digunakan dalam pembuatan bahan magnet permanen dengan resistensi tinggi. • Samarium(II) iodida digunakan sebagai reagen kimia dalam sintesis organik • Samarium oksida digunakan dalam gelas optik untuk menyerap cahaya inframerah. • Samarium oksida adalah katalis untuk dehidrasi dan dehidrogenasi etanol.
  • 83. Isolasi samarium • Teknik reduksi garam dengan logam alkali/alkali tanah Reaksi umum 2SmX3(aq) + 3M(s) →2Sm(s) + 3MX2(aq) keterangan : Sm : samarium X : klorin atau fluorin M : logam alkali/alkali tanah • Logam samarium dapat dihasilkan dengan mereduksi oksida samarium dengan lantanum. Produk kemudian didistilasi untuk memisahkan samarium (titik didih 1794° C) dan lantanum (bp 3464° C).
  • 84. Reaksi • Reaksi dengan air 2Sm+ 6HO→2Sm(OH)+ 3H(s) 2(g) 3(aq) 2(g) • Reaksi dengan halogen : 2Sm+ 3F2SmF(s) 2(g)→3(s) 2Sm+ 3Clg)→2SmCl(s) 2(3(s) 2Sm+ 3Br2SmBr(s) 2(g)→3(s) 2Sm+ 3I2SmI(s) 2(g)→3(s) • Reaksi dengan Sulfida Sm(s) + S→SmS(s) • Reaksi samarium dengan asam Samarium mudah larut dalam asam sulfat untuk membentuk larutan yang terdapat ion Sm(III) dengan H2. 2Sm(s) + 3HSO(aq) → 2Sm3+(aq) + 3SO2-(aq) + 3H(g) 244 2
  • 85. • Samarium dengan oksida, membentuk Disamarium trioksida: Sm2O3 • Samarium dengan sulfida, membentuk Disamarium trisulfida: Sm2S3 • Samarium dengan selenida, membentuk Disamarium triselenida: Sm2Se3 • Samarium dengan telurida, membentuk Disamarium tritelurida: Sm2Te3
  • 86. Persenyawaan Product Name Formula Description Applications Samarium Acetate Sm(O2C2H3)3.xH2O Light yellow crystalline Catalysts, Glass, Neutron absorption Samarium Carbonate Sm2(CO3)3.xH2O White materials Glass, Neutron absorption Samarium Chloride SmCl3.xH2O Light yellow crystalline Catalysts, Glass, Neutron absorption Samarium Fluoride SmF3 White materials Catalyst, Metallurgy, Glass Samarium Hydroxide Sm(OH)3.xH2O Light y ellow materials Glass, Neutron absorption Samarium Nitrate Sm(NO3)3.6H2O Light yellow crystalline Catalysts, Glass, Neutron absorption Samarium Oxalate Sm2(C2O4)3.xH2O Light yellow Ceramics, Glass, Neutron absorption Samarium Oxide Sm2O3 Light yellow Catalysts, Ceramics, Glass, Neutron absorption Samarium Sulfate Sm2(SO4)3.xH2O Yellow crystalline Catalysts, Glass
  • 88. SEJARAH GADOLINIUM Unsur logam radioaktif yang langka ini didapatkan dari mineral gadolinit. Gadolinia, yang merupakan oksida dari gadolinium, telah dipisahkan oleh Marignac pada tahun 1880 dan Lecoq de Boisbaudran, secara terpisah telah memisahkannya dari mineral yttria, yang ditemukan oleh Mosander, pada tahun 1886.
  • 89. SIFAT FISIK Massa atom : 157.25 g/mol Fase solid Massa jenis (suhu kamar): 7.90 g/cm³ Massa jenis cair : 7.4 g/cm³ Titik lebur : 1585 K (1312 °C, 2394 °F) Titik didih : 3546 K (3273 °C, 5923 °F) Kalor peleburan : 10.05 kJ/mol Kalor penguapan : 301.3 kJ/mol Elektronegativitas : 1.20 (skala Pauling) Energi ionisasi: : 593.4 kJ/mol Jari-jari atom : 180 pm Kapasitas kalor : 25 °C 37.03 J/mol.K
  • 90. SIFAT KIMIA Nama Unsur : Gadolinium (Gd) Nomor atom : 64 Deret kimia : Lantanida Penampilan : putih silver Konfigurasi elektron : [Xe] 4f7 5d1 6s2 Jumlah elektron tiap kulit: 2, 8, 18, 25, 9, 2  Struktur kristal :hexagonal
  • 91. REAKSI KIMIA Pembakaran 4Gd(s) + 3O2 (g) → 2Gd2O3 (aq) Air 2Gd(s) + 6H2O(g) → 2Gd(OH)3(aq) + 3H2(g) Asam 2Gd(s) + 3H2SO4(aq) → 2Gd3+(aq) + 3SO4 2-(aq) + 3H2(g) Halogen 2Gd(s) + 3F2(g) → 2GdF3(s) [white] 2Gd(s) + 3Cl2(g) → 2GdCl3(s) [white] 2Gd(s) + 3Br2(g) → 2GdBr3(s) [white] 2Gd(s) + 3I2(g) → 2GdI3(s) [yellow]
  • 92. Kemagnetan Logam Gd mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut, 64 Gd = [Xe] 4f7 5d1 6s2 5d1 4f7 5d1 6s2 Dapat dilihat bahwa pada orbital f,ada elektron yang tidak berpasangan .Jadi sifat kemagnetan logamnya adalah paramagnetik
  • 93. Isotop Isotop Kelimpahan Kestabilan 152Gd 0.20 % 1.08×1014 y 154Gd 2.18% Dengan 90 neutron 155Gd 14.80% Dengan 91 neutron 156Gd 20.47% Dengan 92 neutron 157Gd 15.65% Dengan 93 neutron 158Gd 24.84% Dengan 94 neutron 160Gd 21.86% >1.3×1021y
  • 94. Senyawa komplek [Gd(OH2)9]3+ Ion nonaaquogadolinium(III) Bilangan koordinasi : 6 Bilangan oksidasi : Gd3+ Warna : Tak berwarna
  • 95. ISOLASI Gadolinium murni dapat diperoleh dari reduksi GdF3 dengan logam Ca: 2GdF3 + 3Ca → 2Gd + 3CaF2
  • 96. KEGUNAAN Sebagai superkonduktor yang dapat meningkatkan ketahanan oksidasi Bersifat feromagnetis yang dapat mendeteksi panas dan dingin
  • 97. KELIMPAHAN Gadolinium tidak pernah ditemukan di alam sebagai elemen bebas. Gadolinium ditemukan dalam bijih monasit pasir [(Ce, La, dll) PO 4] dan bastn [(Ce, La, dll) (CO 3) F], bijih yang mengandung sejumlah kecil semua logam serta gadolinit.
  • 98. Struktur Kristal hcp (hexagonal close-packed)
  • 99. Terbium Logam perak abu-abu dapat ditempa dan cukup lunak untuk dipotong dengan pisau.
  • 100. Sejarah TB telah ditemukan oleh Carl Mosander pada 1843 di Swedia. Berasal dari nama "Ytterby", sebuah kota di Swedia. Gustav Mosander pada tahun 1843. Dia mendeteksi senyawa ini sebagai pengotor dalam yttria yang yttrium oksida, Y 2 O 3.
  • 101. Sifat Fisika Simbol : Tb Radius atom : 1.8Å Massa atom : 158.925 Titik didih : 3500 K Struktur kristal : Hexagonal Massa jenis : 8.23 gr/cm3 Elektronegativitas : 1.1 Konfigurasi elektron : [Xe] 4f9 6s2 Titik lebur : 1629 K
  • 102. Sifat Fisika Titik lebur : 1629 K Titik didih : 3503 K Cair kisaran : 1874 K Konduktivitas Thermal : 11 W m -1 K -1 Koefisien ekspansi termal : 10,3 x 10 -6 K -1 Kepadatan : 8219 kg m -3 Volume molar : 19.30 cm 3 Kecepatan suara : 2620 ms -1 Resistivitas listrik : 115 10 -8 Ω m
  • 103. Sifat Kimia Cukup stabil di udara Logam berwarna abu-abu keperakan Mudah ditempa dan cukup lunak untuk dipotong dengan pisau Oksida-terbium berwarna coklat
  • 104. Reaksi Reaksi Tb dengan udara logam Terbium bereaksi lambat di udara untuk membentuk oksida TB (Tb4O7) 8Tb + 7o 2 → 2Tb4O7 Reaksi Tb dengan air logam berwarna putih perak cukup elektropositif dan bereaksi lambat dengan air dingin dan cukup cepat dengan air panas untuk membentuk hidroksida TB, Tb(OH)3, dan gas hidrogen (H 2) 2TB (s) + 6H 2 O (g) → 2TB (OH) 3 (aq) + 3H 2 (g)
  • 105. Reaksi Reaksi Tb dengan halogen Terbium bereaksi dengan semua halogen untuk membentuk Tb (III) halida. 2Tb (s) + 3F 2 (g) → 2TbF 3 (s) (putih) 2Tb (s) + 3Cl 2 (g) → 2TbCl 3 (s) (putih) 2Tb (s) + 3Br 2 (g) → 2TbBr 3 (s) (putih) 2Tb (s) + 3l 2 (g) → 2TbI 3 (s) Reaksi Tb dengan asam Terbium logam mudah larut dalam cairan asam sulfat untuk membentuk ion Tb (III) merupakan ion kompleks [Tb (OH)2]3+ 2Tb(s) + 3H2SO4 (aq) → 2Tb3+(aq) + 3SO4 2- (aq) + 3H2(g)
  • 106. Isolasi Dapat diperoleh dengan mereduksi TbF3 dengan logam Ca sesuai reaksi : 2TbF3 + 3Ca → 2Tb + 3CaF2
  • 107. Aplikasi sodium borate terbidium digunakan sebagai bahan laser dan memancarkan cahaya yang melekat pada 5460Â digunakan untuk obat bius kalsium fluorida, tungstat kalsium oksida memiliki potensi sebagai penggerak untuk fosfor hijau digunakan dalam tabung TV warna digunakan dengan ZrO2 sebagai penstabil kristal sel bahan bakar yang beroperasi pada suhu tinggi
  • 108. Kelimpahan Lokasi PBB menurut berat PBB oleh atom Alam semesta 0,5 0,004 Matahari 0,1 0,001 Meteorid 40 5 Kerak batuan 940 120 Air laut 0,00014 0,000005 Aliran 0,008 0,0001 manusia Tidak ada Tidak ada
  • 109. Bahaya Semua senyawa Tb harus dianggap sebagai senyawa beracun meskipun bukti awal mungkin akan menunjukkan bahaya terbatas. senyawa Terbium yang mengenai kulit dan mata meneybabkan iritasi. Debu logam menyajikan bahaya kebakaran dan ledakan.
  • 110. Persenyawaan Fluorida :Tb difluorida TbF2 dan Tb trifluorida TbF3 serta Tb tetrafluorida TbF4 Klorida : Tb triklorida TbCl3 Iodida : Tb triiodida TbI 3 Oksida : Tb dioksida TbO2 dan Diterbium trioksida Tb2O3 Sulfida : Diterbium trisulphide Tb2S3 Selenides : Diterbium triselenide Tb2Se3 Nitrida : Tb nitrida TbN
  • 111. Struktur Kristal Grup ruang: P63/mmc (grup Space nomor: 194) Struktur: HCP (hexagonal close-packed) Back
  • 113. Sejarah Dysprosium ditemukan oleh Paul Emile Le de Boisbaudran pada 1886 di Prancis. Nama aslinya berasal dari bahaya Yunani “dysprositos” yang berarti “susah didapat”
  • 114. Klasifikasi Nama Dysprosium Simbol Dy Nomor Atom 66 Massa Atom 162,5 Keadaan Standar Padat pada 298K CAS Registry ID 7429-91-6 Grup pada Tabel Periodik Lantanida Periode pada Tabel Periodik 6 Blok pada Tabel Periodik Blok f Warna Putih keperakan Klasifikasi Logam
  • 115. Sifat Fisika Massa Atom : 162.5 Titik Didih : 2835K Titik Leleh : 1680K Kerapatan : 8.55 g/mL @300K Entalpi Atomisasi : 301 kJ/mol Volum Molar : 19.01 cm3
  • 116. Sifat Kimia Elektronegativitas : 1.22 ; 1.1 (Pauling) Warna : Putih Keperakan Bilangan Oksidasi : 1+, 2+, 3+ Energi Ionisasi :  Pertama: 5.94  Kedua: 11.67  Ketiga: 22.802
  • 117. Isolasi Dysprosium tersedia secara komersial sehingga tidak perlu untuk membuatnya di laboratorium, selain itu logam disprosium juga sukar untuk dibuat (diisolasi).
  • 118. Isolasi Dysprosium murni diperoleh melalui reduksi DyF3 dengan logam kalsium. 2DyF3 + 3Ca → 2Dy + 3CaF2 Reaksi diatas juga dapat terjadi untuk halida kalsium yang lain. Kelebihan kalsium akan dihilangkan dari campuran pada keadaan vakum.
  • 119. Reaksi-reaksi Reaksi dengan Oksigen 4Dy + 3O2 → 2Dy2O3 Reaksi dengan Air 2Dy(s) + 6H2O(g) → 2Dy(OH)3(aq) + 3H2(g)
  • 120. Reaksi-reaksi Reaksi dengan Halogen 2Dy(s) + 3F2(g) → 2DyF3(s) [hijau] 2Dy(s) + 3Cl2(g) → 2DyCl3(s) [putih] 2Dy(s) + 3Br2(g) → 2DyBr3(s) [putih] 2Dy(s) + 3I2(g) → 2DyI3(s) [hijau] Reaksi dengan Asam 2Dy(s) + 3H2SO4(aq) → 2Dy3+(aq) + 3SO4 2-(aq) + 3H2(g)
  • 121. Persenyawaan Fluoride Dysprosium trifluoride: DyF3 Chloride Dysprosium dichloride: DyCl2 Dysprosium trichloride: DyCl3 Bromide Dysprosium tribromide: DyBr3 Iodidee Dysprosium diiodide: DyI2 Dysprosium triiodide: DyI3 Oxidee Didysprosium trioxide: Dy2O3 Sulfide Didysprosium trisulphide: Dy2S3 Selenide Didysprosium triselenide: Dy2Se3 Nitrides Dysprosium nitride: DyN
  • 122. Isotop Isotop Massa Waktu Paruh Mode Peluruhan 152 Dy 151.92472 2,37 jam EC to 152 Tb; α to 148 Gd 153 Dy 152.925763 6,3 jam EC to 153 Tb; α to 149 Gd 154 Dy 153.92442 3 x 10 6 tahun α to 150 Gd 155 Dy 154.92575 9,9 jam EC to 155 Tb 157 Dy 156.92546 8,1 jam EC to 157 Tb 159 Dy 158.925736 144 hari EC to 159 Tb 165 - to Dy 164.931700 2,33 jam β 165 Ho 166 - to Dy 165.932803 3,4 hari β 166 Ho Back
  • 123. Kegunaan  Sebagai pembuatan bahan laser jika dikombinasikan dengan vanadium dan unsur langka lainnya.  Digunakan metalurgi sebagai alloy baja tahan karat yang diterapkan khusus dalam pengontrolan nuklir.  Sebagai sumber radiasi infra merahjika direaksikan dengan kadmium kalkogenida untuk mempelajari reaksi kimia.
  • 125. Sejarah Holmium ditemukan oleh J.L Soret dan Delafontaine pada 1878 di Swiss. Nama aslinya adalah “Holmia” yang berarti Swedia. Per Theodor Cleve dari Swedia menemukan holmium saat bekerja dengan erbium oksida. Holmium oksida (holmia) terdapat sebagai pengotor dalam erbia.
  • 126. Klasifikasi Nama Holmium Simbol Ho Nomor Atom 167 Massa Atom 164,9 gr/mol Keadaan Standar Padat pada 298K CAS Registry ID 7440-60-0 Grup pada Tabel Periodik Lantanida Periode pada Tabel Periodik 6 Blok pada Tabel Periodik Blok f Warna Putih keperakan Klasifikasi Logam
  • 127. Massa Atom : 164,9 Titik Didih : 2993K Titik Leleh : 1734K Kerapatan : 8,795 g/mL @300K Entalpi Atomisasi : 84 ±17 kJ/mol Volum Molar : 18.74 cm3
  • 128. Sifat Kimia Elektronegativitas : 1,23 skala pauling Warna : Putih Keperakan Bilangan Oksidasi : 0, 3+ Energi Ionisasi  Pertama : 581 kj/mol  Kedua : 1140 kj/mol  Ketiga : 2204 kj/mol
  • 129. Isolasi Holmium telah dihasilkan secara komersial dari monazit dengan kadar 0.05%. Holmium murni diperoleh melalui Reduksi Hof3 dengan logam kalsium, reaksinya adalah: 2HoF 3 + 3Ca → 2Ho + 3CaF 2
  • 130. Reaksi dengan Oksigen 4Ho + 3O2 → 2Ho2O3 Reaksi dengan Air 2Ho(s) + 6H2O(g) → 2Ho(OH)3(aq) + 3H2(g) Reaksi dengan Halogen 2Ho(s) + 3F2(g) → 2HoF3(s) [pink] 2Ho(s) + 3Cl2(g) → 2HoCl3(s) [kuning] 2Ho(s) + 3Br2(g) → 2HoBr3(s) [kuning] 2Ho(s) + 3I2(g) → 2HoI3(s) [kuning] Reaksi dengan Asam 2Ho(s) + 3H2SO4(aq) → 2Ho3+(aq) + 3SO4 2-(aq) + 3H2(g)
  • 131. Senyawa Fluoride Holmium trifluoride: HoF3 Chloride Holmium trichloride: HoCl3 Iodide Holmium triiodide: HoI3 Oxide Diholmium trioxide: Ho2O3 Sulfide Diholmium trisulphide: Ho2S3 Selenide Diholmium triselenide: Ho2Se3 Nitrides Holmium nitride: HoN
  • 132. Isotop Isotop Massa Waktu Paruh Mode Peluruhan 161 Ho 160.927852 2,48 jam EC to 161 Dy 162 Ho 161.929092 15 menit EC to 161 Dy 163 Ho 162.928730 4570 tahun EC to 161 Dy 164 Ho 163.930231 29 menit EC to 161 - Dy; β to 164 Er 166 - to Ho 165.932281 1,117 hari β 166 Er 167 - to Ho 166.933127 3,1 jam β 167 Er
  • 133. Kegunaan untuk produksi magnet dan sebagai konsentrator fluks untuk medan magnet yang tinggi. Pewarna kuning atau merah untuk kaca dan zirkonia kubik. untuk non-invasif prosedur medis mengobati kanker dan batu ginjal. Peredam neutron yang baik dan digunakan dalam batang kendali reaktor nuklir.
  • 134. Erbium
  • 135. Sejarah Pada tahun 1842, Mosander memisahkan yttria yang ditemukan dalam mineral gadolinit, menjadi 3 fraksi, yang disebut yttria, erbia dan terbia. Penamaan erbia dan terbia saat itu masih membingungkan. Setelah 1860, terbia Mosander dikenali sebagai erbia, dan setelah 1877, yang semula diketahui sebagai erbia, ternyata adalah terbia. Pada tahun ini, erbia diketahui terdiri dari lima oksida, yang sekarang dikenal sebagai erbia, skandia, holmia, dan ytterbia. Pada tahun 1905, Urbain dan James secara terpisah berhasil mengisolasi Er2O3 yang cukup murni. Klemm dan Bommer yang pertama menghasilkan logam erbium murni pada tahun 1934, dengan mereduksi garam klorida anhidrat dengan uap kalium.
  • 136. Kelimpahan Kelimpahan logam Er di adalah kerak bumi adalah sekitar 2,8 mg / kg , sedangkan di laut ditemukan sekitar 0.9 ng/l . dan banyak ditemui dalam mineral xenotime dan euxenite.
  • 137. Sifat fisika Radius atom : 1,78 (Ả) Volume atom : 18,4 cm3 /mol Massa atom : 167,26 (gr) Titik didih : 3140 (K) Radius Kovalensi : 1,57 (Ả) Massa jenis : 9,07 gr/cm3 Konduktivitas listrik : 1,2 x 106 ohm-1cm-1 Elektronegativitas : 1,24 Konduktivitas panas : 14,3 Wm-1 K-1 Potensial ionisasi : 6,101 (V). Titik lebur : 1802 (K) Bilangan oksidasi : 3 Kapasitas panas : 0,168 Jg-1 K-1 Entalpi penguapan : 292,88 kj/mol Energi Ionisasi : pertama = 589,3 (kJ/mol) ; kedua = 1150 (kJ/mol) ; ketiga = 2194 (kJ/mol)
  • 138. Sifat Kimia Erbium murni lunak dan mudah ditempa. Berwarna putih perak dengan kilau logam. Logam ini cukup stabil di udara dan tidak teroksidasi secepat unsur-unsur radioaktif lainnya.
  • 139. Isotop Erbium alami terdiri dari 6 isotop stabil : 162 Er, 164 Er, 166 Er, 167 Er, 168 Er, dan 1 70 Er dengan 166 Er menjadi (33,503% paling banyak di alam).
  • 140. Kemagnetan logam Konfigurasi erbium [Xe] 4f12 6s2 menunjukkan adanya 2 elektron tidak berpasangan pada orbital f. Hal ini menyebabkan kemagnetan Er adalah paramagnetik.
  • 141. Reaksi Erbium bereaksi dengan O dan menghasilkan reaksi pembakaran 2 4 Er + 3 O → 2 Er O 2 2 3 Erbium cukup elektropositif dan bereaksi lambat dengan air dingin dan cukup cepat dengan air panas untuk membentuk hidroksida erbium: 2 Er (s) + 6 H O (l) → 2 Er (OH) (aq) + 3 H (g) 2 3 2 Logam Erbium bereaksi dengan semua halogen: 2 Er (s) + 3 F (g) → 2 ErF (s) [merah muda] 2 3 2 Er (s) + 3 Cl (g) → 2 ErCl (s) [ungu] 2 3 2 Er (s) + 3 Br (g) → 2 ErBr (s) [ungu] 2 3 2 Er (s) + 3 I (g) → 2 ErI (s) [ungu] 2 3 Erbium larut mudah dalam encer asam sulfat untuk solusi formulir yang berisi terhidrasi Er (III) ion, yang ada sebagai kuning [Er (OH 3 + 2) 9] 2 Er (s) + 3 H 2 SO 4 (aq) → 2 Er 3 + (aq) + 3 SO 2 - 4 (aq) + 3 H 2 (g)
  • 142. Isolasi Erbium murni tersedia melalui reduksi ErF3 dengan logam kalsium. 2ErF3 + 3Ca + → 2Er + 3CaF2 Hal ini akan efektif untuk halida kalsium lain, tapi produk CaF2 lebih mudah untuk menangani di bawah kondisi reaksi (panas sampai 50 ° C di atas titik leleh unsur dalam suasana argon).Kelebihan kalsium akan dihilangkan dari campuran reaksi di bawah vakum.
  • 143. Kegunaan Beberapa erbium ditambahkan ke paduan dengan logam vanadium tersebut karena menurunkan kekerasan mereka, membuat mereka lebih bisa diterapkan. Karena adsorpsinya cahaya inframerah, erbium ditambahkan di kaca kacamata pengaman khusus bagi pekerja, seperti tukang las dan-kaca blower.
  • 145. Sejarah • Tulium ditemukan oleh kimiawan Swedia Per Teodor Cleve pada tahun 1879. Thulium adalah elemen lantanida, memiliki kilau abu-abu keperakan cerah dan dapat dipotong oleh pisau. • Nama thulium berasal dari kata “thule” peradaban kuno untuk skandinavia.
  • 146. Informasi dasar Nama : Tulium Lambang : Tm Nomor atom : 69 Deret kimia : lantanida Penampilan : Perak Konfigurasi elektron : [Xe] 4f13 6s2 Fase : solid Massa jenis : 9.32 g/cm³ (25oC) Titik lebur : 1818 K (1545 °C) Titik didih : 2223 K (1950 °C) Kalor peleburan : 16.84 kJ/mol Kalor penguapan : 247 kJ/mol Kapasitas kalor : 27.03 J/mol K Bilangan oksidasi : 3 Jari-jari atom : 175 pm Struktur kristal : hexagonal
  • 147. Sifat magnetik : paramagnetik Tulium memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f13 6s2. Terdapat 1 elektron tidak berpasangan pada orbital f sehingga logam Tulium bersifat paramagnetik. Untuk warna ion Tm3+ yang memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f12 6s0 berwarna hijau pucat sebab ada 2 elektron tidak berpasangan pada orbital f.
  • 148. Isotop Tulium Tulium terdiri dari 5 isotop: 167Tm, 168Tm, 169Tm, 170Tm, dan 171Tm. 167Tm, 168Tm, 170Tm, dan 171Tm merupakan isotop sintesis. 171Tm memiliki waktu paruh sekitar 1 tahun 92 hari. 170Tm memiliki waktu paruh 128 hari. 168Tm memiliki waktu paruh 93 hari. 167Tm memiliki waktu paruh sekitar 10 hari.
  • 149. Isolasi Tulium • Tulium diperoleh dari mineral monazite. Tulium padat dapat diisolasi dengan menggunakan logam kalsium ataupun litium pada reaksi berikut: 3 Ca + 2 TmF3 → 2Tm + 3 CaF2 3 Li + 2 TmCl3 → 2Tm + 3 LiCl2 • Teknik reduksi garam dengan logam alkali/alkali tanah 2TmX3(aq) + 3M(s) → 2Tm(s) + 3MX2(aq) keterangan : Tm : thulium X : klorin atau fluorin M : logam alkali/alkali tanah
  • 150. Kegunaan Tulium Belum banyak diketahui kegunaan dari tulium. 169Tm yang ditembak dalam sebuah reaktor nuklir, bisa digunakan sebagai sumber radiasi sinar X, 171Tm juga berpotensi untuk digunakan sebagai sumber energi. Tulium alam juga berguna dalam ferit (bahan magnetik keramik) yang digunakan dalam peralatan microwave. Seperti halnya anggota lantanida lainnya, tulium memiliki tingkat toksistas akut dari rendah hingga sedang. Unsur ini harus ditangani dengan hati-hati.
  • 151. Sumber dan Kelimpahan Unsur ini tidak pernah ditemukan di alam dalam bentuk murni tetapi ditemukan dalam jumlah kecil dalam mineral dengan unsur radioaktif lainnya. Dihasilkan secara komersial dari mineral monazit, yang mengandung 0.07% tulium dan bastnasit (sekitar 0.0008%). Tulium adalah unsur radioaktif yang jumlahnya sedikit di antara unsur-unsur lainnya. Thulium adalah elemen lanthanida paling langka kedua, setelah prometium.
  • 152. Reaksi dengan Unsur Lain • Reaksi dengan air Tulium bereaksi lambat dengan air dingin dan bereaksi cepat dengan air panas membentuk Tulium hidroksida: 2Tm+ 6HO→ 2Tm(OH)+ 3H(s) 2(g) 3(aq) 2(g) • Reaksi dengan oksigen Dapat terjadi reaksi pembakaran pada unsur Tulium membentuk Tulium(III) oksida dengan reaksi: 4Tm+ 3O→ 2TmO(s) 2(g) 23(s) • Reaksi dengan halogen Logam Tulium dapat bereaksi dengan semua halogen, lambat pada suhu kamar dan cepat pada suhu diatas 200oC dengan reaksi: 2Tm+ 3F→ 2TmF(s) 2(g) 3(s) 2Tm+ 3Cl→ 2TmCl(s) 2(g) 3(s) 2Tm+ 3Br→ 2TmBr(s) 2(g) 3(s) 2Tm+ 3I→ 2TmI(s) 2(g) 3(s) • Logam Tulium dapat larut dalam asam sulfat membentuk larutan yang mengandung ion Tulium(III). 2 Tm (s) + 3 HSO(aq) → 2 Tm3+ (aq) + 3 SO2− (aq) + 3 H(g) 24 4 2
  • 154. SEJARAH Pada tahun 1907, Urbain menggambarkan sebuah proses di mana ytterbium yang ditemukan oleh Marignac (1879) dapat dipisahkan menjadi dua unsur, yakni ytterbium (neoytterbium) dan lutetium. Kedua elemen ini identik dengan aldebaranium dan cassiopeium, yang ditemukan secara terpisah pada waktu yang sama. Pengejaan unsur ini diubah dari lutecium menjadi lutetium pada tahun 1949.
  • 155. SIFAT FISIK Radius Atom: 1.75 Å Volume Atom: 17.8 cm3/mol Massa Atom: 174.967 Titik Didih: 3668 K Radius Kovalensi: 1.56 Å Struktur Kristal: Heksagonal Massa Jenis: 9.84 g/cm3 Konduktivitas Listrik: 1.5 x 106 ohm-1cm-1 Formasi Entalpi: 18.6 kJ/mol Konduktivitas Panas: 16.4 Wm-1K-1 Potensial Ionisasi: 5.43 V Titik Lebur: 1936 K Kapasitas Panas: 0.15 Jg-1K-1 Entalpi Penguapan: 355 kJ/mol
  • 156. SIFAT KIMIA Lutetium merupakan logam dasar yang selalu mengasumsikan +3 bilangan oksidasi dalam senyawa Larutan air garam lutetium paling tidak berwarna dan membentuk padatan kristal putih pada pengeringan, dengan pengecualian umum iodida tersebut. Para larut garam, seperti nitrat, sulfat dan asetat bentuk hidrat pada kristalisasi. Lutetium logam sedikit tidak stabil di udara pada kondisi standar, tetapi mudah terbakar pada 150 ° C untuk membentuk oksida lutetium. berikut beberapa reaksi – reaksi yang ditimbulkan oleh Lutetium Reaksi dengan udara 4Lu + 3O2 → 2Lu2O3 Reaksi dengan air 2Lu(s) + 6H2O(g) → 2Lu(OH)3(aq) + 3H2(g) Reaksi dengan halogen 2Lu(s) + 3F2(g) → 2LuF3(s) [white] 2Lu(s) + 3Cl2(g) → 2LuCl3(s) [white] 2Lu(s) + 3Br2(g) → 2LuBr3(s) [white] 2Lu(s) + 3I2(g) → 2LuI3(s) [brown]  Lutetium larut mudah dalam asam lemah dan asam sulfat encer
  • 157. ISOTOP Isotop Massa Waktu Paruh 169 Lu 168.93765 1.419 hari 170 Lu 169.93847 2.01 hari 171 Lu 170.937910 8.24 hari 172 Lu 171.939082 6.70 hari 173 Lu 172.938927 1.37 tahun 174 Lu 173.940334 3.3 tahun 177 Lu 176.943755 6.75 hari

Hinweis der Redaktion

  1. Unsur ini diberi nama samarium karena untuk menghormati petugas tambang rusia yaitu kolonel samarski
  2. Samarium memiliki 6 elektron tidak berpasangan, hal ini menyebabkan samarium bersifat paramagnetik