SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
KALENDER PENGAWASAN PENCALONAN
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SULAWESI BARAT TAHUN 2017
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
1. Pengumuman
Penyerahan Syarat
Dukungan Pasangan
Calon Perseorangan
a. KPU keliru dalam
menetapkan jumlah
persyaratan dukungan
bagi pasangan calon
perseorangan dengan
tidak berdasarkan
jumlah DPT Pilpres;
b. KPU tidak menetapkan
jumlah minimal
dukungan berdasarkan
DPT Pilpres dan
sebarannya melalui
SK;
c. KPU tidak
menyebutkan jumlah
DPT Pilpres dalam SK;
d. KPU tidak
menyebutkan jumlah
minimal dukungan
dalam SK;
e. KPU tidak
menyerahkan salinan
SK tersebut kepada
Bawaslu;
f. KPU tidak
mengumumkan jadwal,
waktu, dan tempat
penyerahan dukungan
calon perseorangan
selama 14 hari;
g. KPU tidak
mencantumkan SK
Penetapan Jumlah
Miimal Dukungan dan
Sebarannya dalam
pengumuman;
h. KPU tidak
a. Memastikan KPU
menetapkan jumlah
persyaratan dukungan
bagi pasangan calon
perseorangan dengan
berdasarkan jumlah
DPT Pilpres;
b. Memastikan KPU
menetapkan jumlah
minimal dukungan
berdasarkan DPT
Pilpres dan
sebarannya melalui
SK;
c. Memastikan KPU
menyebutkan jumlah
DPT Pilpres dalam SK;
d. Memastikan KPU
menyebutkan jumlah
minimal dukungan
dalam SK;
e. Memastikan KPU
menyerahkan salinan
SK tersebut kepada
Bawaslu;
f. Memastikan KPU
mengumumkan jadwal,
waktu, dan tempat
penyerahan dukungan
calon perseorangan
selama 14 hari;
g. Memastikan KPU
mencantumkan SK
Penetapan Jumlah
Miimal Dukungan dan
Sebarannya dalam
pengumuman;
h. Memastikan KPU
a. Pembuatan alat
kerja/instrumen
pengawasan sub
tahapan
Pengumuman
Penyerahan Syarat
Dukungan
Pasangan Calon
Perseorangan.
b. Evaluasi atau
pengujian hasil
pengawasan sub
tahapan
Pengumuman
Penyerahan Syarat
Dukungan
Pasangan Calon
Perseorangan.
a. Pengawasan Layar
dengan substansi
saran/peringatan dini
kepada KPU terkait
dengan ketaatan dan
kepatuhan terhadap
proses pelaksanaan sub
tahapan Pengumuman
Penyerahan Syarat
Dukungan Pasangan
Calon Perseorangan;
dan
b. Pengawasan Literatur
dengan substansi
pengawasan pada
aspek keterpenuhan
muatan materi
Pengumuman
Penyerahan Syarat
Dukungan Pasangan
Calon Perseorangan.
Dalam hal Pengumuman
Penyerahan Syarat
Dukungan Pasangan
Calon Perseorangan tidak
memenuhi muatan materi
Pengumuman
Penyerahan Syarat
Dukungan Pasangan
Calon Perseorangan
sebagaimana ketentuan
peraturan perundang-
undangan, Bawaslu
merekomendasikan
perbaikan kepada KPU
agar dapat memberikan
informasi yang jelas dan
akurat bagi Calon
Perseorangan yang
hendak mengajukan
dukungan.
Aktifitas pengawasan
menggunakan Form A
Pengawasan.
1
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
memperhatikan daya
jangkau pengumuman
dengan tidak
mengumumkan pada
media cetak, media
elektronik, dan
website.
memperhatikan daya
jangkau pengumuman
dengan
mengumumkan pada
media cetak, media
elektronik, dan
website.
2. Penyerahan Syarat
Dukungan Pasangan
Calon Perseorangan
a. Bakal Pasangan Calon
perseorangan tidak
memenuhi jumlah
minimal dukungan dan
persebarannya;
b. Dokumen dukungan
diserahkan tidak
dilampiri fotokopi
identitas
kependudukan dan
rekapitulasi jumlah
dukungan;
c. Bakal Pasangan Calon
perseorangan tidak
menggunakan Formulir
Model B.1 KWK dan
Model B.2 KWK;
d. Dukungan dengan
menggunakan Surat
Identitas Lain
dikeluarkan secara
kolektif;
e. Bakal Pasangan Calon
perseorangan tidak
menyerahkan
rekapitulasi dukungan
dalam bentuk hardcopy
maupun softcopy serta
tidak dibuat dalam 3
(tiga) rangkap;
f. Bakal Pasangan Calon
tidak mengelompokkan
surat pernyataan
a. Memastikan Bakal
Pasangan Calon
memenuhi jumlah
minimal dukungan dan
persebarannya;
b. Memastikan dokumen
dukungan dilampiri
dengan fotokopi
identitas
kependudukan dan
rekapitulasi jumlah
dukungan;
c. Memastikan Bakal
Pasangan Calon
perseorangan
menggunakan Formulir
Model B.1 KWK dan
Model B.2 KWK;
d. Memastikan dukungan
dengan menggunakan
Surat Identitas Lain
tidak dikeluarkan
secara kolektif;
e. Memastikan Bakal
Pasangan Calon
menyerahkan
rekapitulasi dukungan
dalam bentuk hardcopy
maupun softcopy serta
dibuat dalam 3 (tiga)
rangkap;
f. Memastikan Bakal
Pasangan Calon
mengelompokkan surat
a. Pembuatan alat
kerja/instrumen
pengawasan sub
tahapan
Penyerahan Syarat
Dukungan
Pasangan Calon
Perseorangan.
b. Evaluasi atau
pengujian hasil
pengawasan sub
tahapan
Penyerahan Syarat
Dukungan
Pasangan Calon
Perseorangan.
a. Pengawasan Literatur
atas pelaksanaan
penyerahan dukungan
Bakal Calon
Perseorangan dengan
memastikan :
1. Keterpenuhan syarat
jumlah minimal
dukungan dan
persebarannya;
2. Ketaatan Bakal
Pasangan Calon
menyerahkan
dokumen dengan
dilampiri fotokopi
identitas
kependudukan dan
rekapitulasi jumlah
dukungan;
3. Ketaatan Bakal
Pasangan Calon
Perseorangan
menggunakan
Formulir Model B.1
KWK dan Model B.2
KWK;
4. Ketaatan Bakal
Paslon Perseorangan
tidak menggunakan
dukungan Surat
Identitas Lain secara
kolektif;
5. Ketaatan Bakal
Pasangan Calon
Perseorangan
Dalam hal penyerahan
dukungan calon
prseorangan terdapat hal-
hal yang tidak sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
Bawaslu
merekomendasikan saran
kepada KPU agar dapat
memberikan ruang
perbaikan kepada Bakal
Pasangan Calon
Perseorangan dalam
masa penyerahan
dokumen dukungan.
Aktifitas pengawasan
menggunakan Form A
Pengawasan.
2
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
dukungan dan
rekapitulasi dukungan
berdasarkan wilayah
desa/kelurahan pada
Formulir B.2 KWK;
g. KPU mengabaikan
ketepatan waktu
dengan menerima
dukungan diluar batas
waktu yang telah
ditetapkan;
h. Petugas KPU tidak
membubuhkan paraf
dan cap basah pada
salinan arsip Bakal
Pasangan Calon;
i. KPU tidak memberikan
akses data dan
informasi kepada
Bawaslu.
pernyataan dukungan
dan rekapitulasi
dukungan berdasarkan
wilayah
desa/kelurahan pada
Formulir B.2 KWK;
g. Memastikan KPU tidak
mengabaikan
ketepatan waktu dan
menerima dukungan
sesuai batas waktu
yang telah ditetapkan;
h. Memastikan Petugas
KPU membubuhkan
paraf dan cap basah
pada salinan arsip
Bakal Pasangan
Calon;
i. Memastikan KPU
memberikan akses
data dan informasi
kepada Bawaslu.
menyerahkan
rekapitulasi
dukungan dalam
bentuk hardcopy
maupun softcopy
serta dibuat dalam 3
(tiga) rangkap; dan
6. Ketaatan Bakal
Pasangan Calon
mengelompokkan
surat pernyataan
dukungan dan
rekapitulasi
dukungan
berdasarkan wilayah
desa/kelurahan;
b. Pengawasan Melekat
atas pelaksanaan
penyerahan dukungan
Bakal Calon
Perseorangan dengan
memastikan :
1. Ketaatan KPU dalam
menerima dukungan
sesuai batas waktu
yang telah
ditetapkan;
2. Ketaatan Petugas
KPU membubuhkan
paraf dan cap basah
pada salinan arsip
Bakal Pasangan
Calon; dan
3. KPU memberikan
akses data/informasi
kepada Bawaslu.
3
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
3. Penelitian Jumlah
Minimal Dukungan
dan Analisa
Dukungan Ganda
a. KPU tidak melakukan
penelitian terhadap
jumlah minimal
dukungan dan
persebarannya dalam
softcopy Formulir
Model B.1 KWK;
b. KPU tidak melakukan
penelitian kesesuaian
jumlah minimal
dukungan yang
terdapat dalam
softcopy dengan
hardcopy Formulir
Model B.1 KWK;
c. KPU tidak membuat
Berita Acara Hasil
Penelitian serta tanda
terima untuk dokumen
yang telah sesuai
antara softcopy
dengan hardcopy;
d. KPU tidak melakukan
analisa dukungan
ganda baik ganda
dalam satu Pasangan
Calon maupun ganda
antar Pasangan Calon;
e. KPU tidak
menyampaikan salinan
BA Hasil Penelitian
Dugaan Dukungan
Ganda kepada Bakal
Pasangan Calon
Perseorangan;
f. KPU tidak melakukan
prosedur yang benar
dan/atau standar sama
dalam melakukan
penelitian administrasi
dan dukungan ganda.
a. Memastikan KPU
melakukan penelitian
terhadap jumlah
minimal dukungan dan
persebarannya dalam
softcopy Formulir
Model B.1 KWK;
b. Memastikan KPU
melakukan penelitian
kesesuaian jumlah
minimal dukungan
yang terdapat dalam
softcopy dengan
hardcopy Formulir
Model B.1 KWK;
c. Memastikan KPU
membuat Berita Acara
Hasil Penelitian serta
tanda terima untuk
dokumen yang telah
sesuai antara softcopy
dengan hardcopy;
d. Memastikan KPU
melakukan analisa
dukungan ganda baik
ganda dalam satu
Pasangan Calon
maupun ganda antar
Pasangan Calon;
e. Memastikan KPU
menyampaikan salinan
BA Hasil Penelitian
Dugaan Dukungan
Ganda kepada Bakal
Pasangan Calon
Perseorangan;
f. Memastikan KPU
melakukan prosedur
yang benar dan/atau
standar sama dalam
melakukan penelitian
administrasi dan
a. Pembuatan alat
kerja/instrumen
pengawasan sub
tahapan Penelitian
Jumlah Minimal
Dukungan dan
Analisa Dukungan
Ganda
b. Evaluasi atau
pengujian hasil
pengawasan sub
tahapan Penelitian
Jumlah Minimal
Dukungan dan
Analisa Dukungan
Ganda
a. Pengawasan Layar
dengan substansi
saran/peringatan dini
kepada KPU terkait
dengan ketaatan dan
kepatuhan terhadap
proses pelaksanaan sub
tahapan Penelitian
Jumlah Minimal
Dukungan dan Analisa
Dukungan Ganda serta
membuka memberikan
akses data dan informasi
kepada Bawaslu untuk
melakukan pengawasan;
dan
b. Pengawasan Literatur
terhadap keterpenuhan
jumlah minimal
dukungan dan indikasi
dukungan ganda dengan
cara :
1. Melakukan
penelitian terhadap
jumlah minimal
dukungan dan
persebarannya
dalam softcopy
Formulir Model B.1
KWK;
2. Melakukan
penelitian
kesesuaian jumlah
minimal dukungan
yang terdapat
dalam softcopy
dengan hardcopy
Formulir Model B.1
KWK;
3. Melakukan analisa
dukungan ganda
a. Dalam hal ditemukan
adanya
ketidaksesuaian antara
jumlah minimal
dukungan dalam
softcopy dengan
formulir Model B.1
KWK, Bawaslu
rekomendasikan saran
kepada KPU agar
membuat Berita Acara
dan mengembalikan
dokumen dukungan
untuk diperbaiki dalam
masa penyerahan
dokumen dukungan;
b. Dalam hal Pasangan
Calon tidak memenuhi
jumlah minimal
dukungan dan
sebarannya hingga
akhir masa penyerahan
dokumen dukungan,
Bawaslu
rekomendasikan
kepada KPU agar
menerbitkan Keputusan
Penetapan Pasangan
Calon Tidak Memenuhi
Syarat;
c. Dalam hal ditemukan
adanya dukungan
ganda antar pasangan
calon, Bawaslu
rekomendasikan
kepada KPU agar
melakukan penelitian
faktual; dan
d. Dalam hal ditemukan
dukungan ganda dalam
satu pasangan calon,
Bawaslu
4
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
g. KPU tidak memberikan
akses data dan
informasi kepada
Bawaslu.
dukungan ganda.
g. Memastikan KPU
memberikan akses
data dan informasi
kepada Bawaslu.
baik ganda dalam
satu Pasangan
Calon maupun
ganda antar
Pasangan Calon;
c. Pengawasan Melekat
atas pelaksanaan
Penelitian Jumlah
Minimal Dukungan dan
Analisa Dukungan
Ganda dengan cara :
1. Memastikan KPU
membuat BA Hasil
Penelitian serta anda
Terima untuk
dokumen yang telah
sesuai antara
softcopy dengan
hardcopy;
2. KPU menyampaikan
salinan BA Hasil
Penelitian Dugaan
Dukungan Ganda
kepada Bakal
Pasangan Calon
Perseorangan;
3. KPU melakukan
prosedur yang benar
dan/atau standar
sama dalam
melakukan penelitian
administrasi dan
dukungan ganda.
rekomendasikan
kepada KPU agar
dukungan hanya
dihitung satu.
Aktifitas pengawasan
menggunakan Form A
Pengawasan.
4. Penelitian
Administrasi dan
Faktual Dukungan di
Tingkat
Desa/Kelurahan
Penelitian Administrasi :
a. PPS tidak meneliti
keabsahan surat
dukungan pada Form
Model B.1 KWK;
b. PPS tidak meneliti
kesesuaian antara
daftar nama dan
alamat pendukung
Penelitian Administrasi :
a. Memastikan PPS
meneliti keabsahan
surat dukungan pada
Form Model B.1 KWK;
b. Memastikan PPS
meneliti kesesuaian
antara daftar nama dan
alamat pendukung
a. Pembuatan alat
kerja/instrumen
pengawasan sub
tahapan Penelitian
Administrasi dan
Faktual Dukungan
di Tingkat
Desa/Kelurahan;
b. Evaluasi atau
a. Pengawasan Layar
dengan substansi
saran/peringatan dini
kepada KPU agar
menginstruksikan
kepada PPS melalui
KPU Kab dan PPK
terkait dengan ketaatan
dan kepatuhan terhadap
Penelitian Administrasi :
a. Dalam hal Formulir
Model B.1-KWK
Perseorangan tidak
ditandatangani diatas
materai oleh Pasangan
Calon Perseorangan,
PPS tetap melakukan
penelitian faktual dan
5
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
pada Formulir Model
B.1 KWK dengan
identitas
kependudukan
pendukung;
c. PPS tidak meneliti
kesesuaian antara
alamat pendukung
dengan daerah
pemilihan;
d. PPS tidak meneliti
kelengkapan lampiran
dokumen pendukung;
e. PPS tidak meneliti
kesesuaian alamat
pendukung dengan
alamat administrasi
PPS;
f. PPS tidak meneliti
surat identitas
kependudukan untuk
memastikan
pemenuhan syarat usia
dan/atau status
perkawinan
pendukung.
g. PPS tidak
menuangkan Hasil
Penelitian Administrasi
ke dalam Formulir
Model BA.3.1-KWK
Perseorangan.
Penelitian Faktual :
a. PPS tidak mendatangi
tempat tinggal setiap
pendukung untuk
mencocokkan
kebenaran nama,
alamat, dan dukungan;
b. PPS tidak meminta
Kepala Desa/Lurah
untuk menandatangani
pada Formulir Model
B.1 KWK dengan
identitas
kependudukan
pendukung;
c. Memastikan PPS
meneliti kesesuaian
antara alamat
pendukung dengan
daerah pemilihan;
d. Memastikan PPS
meneliti kelengkapan
lampiran dokumen;
e. Memastikan PPS
meneliti kesesuaian
alamat pendukung
dengan alamat
administrasi PPS;
f. Memastikan PPS
meneliti surat identitas
kependudukan untuk
memastikan
pemenuhan syarat usia
dan/atau status
perkawinan
pendukung.
g. Memastikan PPS
menuangkan Hasil
Penelitian Administrasi
ke dalam Formulir
Model BA.3.1-KWK
Perseorangan.
Penelitian Faktual :
a. Memastikan PPS
mendatangi tempat
tinggal setiap
pendukung untuk men-
cocokkan nama,
alamat, dan dukungan;
b. Memastikan PPS
meminta Kepala
Desa/Lurah untuk
pengujian hasil
pengawasan sub
tahapan Penelitian
Administrasi dan
Faktual Dukungan
di Tingkat
Desa/Kelurahan;
c. Supervisi alat
kerja/instrumen
pengawasan.
proses pelaksanaan sub
tahapan Penelitian
Administrasi dan Faktual
Dukungan di Tingkat
Desa/Kelurahan serta
memberikan akses data
dan informasi kepada
Bawaslu, Panwaskab,
Panwascam, dan PPL
untuk melakukan
pengawasan; dan
b. Pengawasan Melekat
atas pelaksanaan
Penelitian Jumlah
Minimal Dukungan dan
Analisa Dukungan
Ganda dengan
memastikan PPS
melaksanakan
Penelitian Administrasi
dan Faktual Dukungan
di Tingkat Desa/
Kelurahan sesuai
dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku
dalam peraturan
perundang-undangan.
c. Pengawasan Audit
dengan melakukan uji
petik dukungan 5%
sampel dari jumlah
dukungan per kabupaten
masing-masing
Pasangan Calon untuk
dilakukan faktualisasi
kebenaran dan
kesesuaian dukungan di
lapangan.
menyatakan BMS dan
tidak menggugukan
dukungan;
b. Dalam hal nama dan
alamat pendukung tidak
sesuai dengan fotocopy
identitas
kependudukan, PPS
menyatakan TMS dan
mencoret dukungan;
c. Dalam hal alamat
pendukung tidak sesuai
dengan daerah
pemilihan, PPS
menyatakan TMS dan
mencoret dukungan;
d. Dalam hal pada
Formulir Model B.1-
KWK Perseorangan
tidak dilengkapi dengan
fotocopy identitas
kependudukan, PPS
menyatakan TMS dan
mencoret dukungan;
e. Dalam hal fotokopi
identitas kependudukan
telah habis masa
berlakunya, PPS
menyatakan MS
Administrasi dan
melanjutkan penelitian
faktual
f. Dalam hal alamat
pendukung tidak sesuai
dengan wilayah
administrasi PPS, PPS
menyatakan TMS dan
mencoret dukungan
tetapi dukungan
tersebut dapat
digunakan oleh
Pasangan Calon pada
6
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
dan memberikan
cap/stempel pada
Formulir Model B.1
KWK;
c. PPS tidak
mendokumentasikan
kegiatan penelitian
faktual dukungan;
d. PPS tidak meminta
Pasangan Calon/Tim
Penghubung untuk
menghadirkan
pendukung yang tidak
dapat ditemukan pada
waktu dan tempat yang
telah ditentukan untuk
mencocokan dan
meneliti kebenaran
dukungan;
e. PPS tidak
menuangkan Hasil
Penelitian Faktual ke
dalam Formulir Model
BA.3.2-KWK
Perseorangan yang
ditandatangani oleh
Ketua dan Anggota
PPS;
f. PPS tidak membuat
Berita Acara Penelitian
Administrasi dan
Faktual;
g. PPS tidak
menyerahkan 1 (satu)
rangkap BA Hasil
Penelitian Administrasi
dan Faktual kepada
PPL dan Pasangan
Calon/Tim
Penghubung.
menandatangani dan
memberi cap/stempel
pada Formulir Model
B.1 KWK;
c. Memastikan PPS
mendokumentasikan
kegiatan penelitian
faktual dukungan;
d. Memastikan PPS
meminta Pasangan
Calon/Tim
Penghubung mengha-
dirkan pendukung yang
tidak dapat ditemukan
pada waktu dan tempat
yang telah ditentukan
untuk mencocokan dan
meneliti kebenaran
dukungan;
e. Memastikan PPS
menuangkan Hasil
Penelitian Faktual ke
dalam Formulir Model
BA.3.2-KWK
Perseorangan yang
ditandatangani oleh
Ketua dan Anggota
PPS;
f. Memastikan PPS
membuat Berita Acara
Penelitian Administrasi
dan Faktual;
g. Memastikan PPS
menyerahkan 1 (satu)
rangkap BA Hasil
Penelitian Administrasi
dan Faktual kepada
PPL dan Pasangan
Calon/Tim
Penghubung.
masa perbaikan
dengan memindahkan
dukungan tersebut
sesuai dengan
desa/kelurahan;
g. Dalam hal syarat usia
dan/atau status
perkawinan dinyatakan
tidak sesuai, PPS
menyatakan TMS dan
mencoret dukungan;
h. Dalam hal pada
Formulir Model B.1-
KWK Perseorangan
terdapat Anggota
TNI/Polri atau PNS
yang memberikan
dukungan, PPS
menyatakan TMS dan
mencoret dukungan
dan memberikan
keterangan bahwa yang
bersangkutan adalah
Anggota Anggota
TNI/Polri atau PNS;
i. PPS menyerahkan 1
(satu) rangkap salinan
BA Hasil Penelitian
Administrasi kepada
PPL dan Pasangan
Calon.
Penelitian Faktual :
a. Dalam hal pendukung
menyatakan tidak
memberikan
dukungannya dan
mengisi Formulir Model
B.3-KWK, PPS
menyatakan TMS dan
mencoret dukungan;
7
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
b. Dalam hal pendukung
tidak menyatakan
dukungannya tetapi
tidak bersedia mengisi
Formulir Model B.3-
KWK, PPS menyatakan
MS dan dukungan
dinyatakan sah;
c. Dalam hal pendukung
menarik dukungan
pada tahap verifikasi
faktual, PPS
menyatakan MS dan
dukungan dinyatakan
sah;
d. Dalam hal terdapat
bukti identitas
kependudukan yang
meragukan, PPS
meminta pendukung
menunjukkan
identitas
kependudukan yang
asli;
e. Dalam hal terdapat
dukungan ganda
antar Pasangan
Calon, PPS
menanyakan
kepastian dukungan
dan meminta
pendukung
membubuhkan tanda-
tangan/cap jempol
terhadap Pasangan
Calon yang didukung,
dan mencoret
pendukung dalam
daftar dukungan
Pasangan Calon yang
tidak didukung;
f. Dalam hal pendukung
8
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
tidak bersedia
membubuhkan tanda-
tangan/cap jempol
dan menyatakan
dukungannya,
dukungan dinyatakan
MS dan diwajibkan
tanda-tangan/cap
jempol.
g. Dalam hal pendukung
tidak bersedia
membubuhkan tanda-
tangan/cap jempol
dan tidak menyatakan
dukungannya, dan
bersedia/tidak
bersedia mengisi
Form Model B.3-KWK
Perseorangan, PPS
menyatakan TMS dan
mencoret dukungan.
h. PPS menyerahkan 1
(satu) rangkap salinan
BA Hasil Penelitian
Faktual kepada PPL
dan Pasangan Calon.
Aktifitas pengawasan
menggunakan Form A
pengawasan.
5. Rekapitulasi
Dukungan
Perseorangan di
Tingkat Kecamatan
a. PPK tidak mengundang
Pasangan Calon/Tim
Penghubung atau
Panwas Kecamatan
untuk menghadiri
rekapitulasi;
b. PPK tidak memberikan
waktu bagi Pasangan
Calon/Tim Penghubung
atau Panwas
Kecamatan untuk
menyampaikan
a. Memastikan PPK
mengundang
Pasangan Calon/Tim
Penghubung atau
Panwas Kecamatan
untuk menghadiri
rekapitulasi;
b. Memastikan PPK
memberikan waktu
bagi Pasangan
Calon/Tim Penghubung
atau Panwas
Kecamatan untuk
a. Pembuatan alat
kerja/instrumen
pengawasan sub
tahapan
Rekapitulasi
Dukungan
Perseorangan di
Tingkat
Kecamatan;
b. Evaluasi atau
pengujian hasil
pengawasan sub
tahapan
a. Pengawasan Layar
dengan substansi
saran/peringatan dini
kepada KPU agar
menginstruksikan
kepada PPK melalui
KPU Kab terkait
dengan ketaatan dan
kepatuhan terhadap
pelaksanaan sub
tahapan Rekapitulasi
Dukungan Perseora-
ngan di Kecamatan
a. Sebelum menghadiri
Rekapitulasi Dukungan
di Tingkat Kecamatan,
Panwascam harus
memiliki BA Hasil
Penelitian Administrasi
dan Faktual dari
masing-masing
desa/kelurahan dan
telah melakukan
rekapitulasi hasil uji
petik sampel dukungan
masing-masing
9
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
keberatan;
c. PPK tidak menerima,
tidak meralat,dan tidak
melakukan pembetulan
terhadap keberatan
yang dapat dibuktikan
kebenarannya;
d. PPK tidak
menyerahkan 1 (satu)
rangkap salinan BA
Hasil Rekapitulasi
Dukungan kepada
Panwas Kecamatan
dan Pasangan
Calon/Tim
Penghubung;
menyampaikan
keberatan;
c. Memastikan PPK
menerima, meralat,dan
melakukan pembetulan
terhadap keberatan
yang dapat dibuktikan
kebenarannya;
d. Memastikan PPK
menyerahkan 1 (satu)
rangkap salinan BA
Hasil Rekapitulasi
Dukungan kepada
Panwas Kecamatan
dan Pasangan
Calon/Tim
penghubung;
Rekapitulasi
Dukungan
Perseorangan di
Tingkat
Kecamatan;
c. Supervisi alat
kerja/instrumen
pengawasan.
serta memberikan
akses data dan
informasi kepada
Bawaslu, Panwaskab,
dan Panwascam untuk
melakukan
pengawasan; dan
b. Pengawasan Melekat
atas pelaksanaan
Rekapitulasi Dukungan
Perseorangan di
Tingkat Kecamatan
dengan memastikan :
1. PPK meminta setiap
PPS untuk
menyampaikan
Rekapitulasi Duku-
ngan berdasarkan
Formulir Model
BA.3.1-KWK dan
Model BA.3.2-KWK;
2. PPK menerima,
meralat dan melaku-
kan pembetulan
terhadap keberatan
yang dapat dibukti-
kan;
3. PPK meminta
Pasangan
Calon/Tim
Penghubung untuk
mengisi Formulir
Model BA.4.1-KWK
atas keberatan yang
tidak dapat dibukti-
kan kebenarannya
dan Pasangan
Calon/Tim
Penghubung tidak
dapat menerima.
Pasangan Calon;
b. Terhadap hasil
Penelitian Administrasi
dan Faktual Dukungan
oleh PPS ditemukan
ketidaksesuaian
dengan Hasil
Pengawasan,
Panwascam harus
menyampaikan
keberatan disertai
dengan bukti-bukti yang
ada;
c. Dalam hal belum
terbentuk Panwascam
dan PPL pada saat
Rekapitulasi Dukungan
Calon Perseorangan di
Tingkat Kecamatan,
Panwaskab dapat
membuat kelompok
kerja dengan
melibatkan pemantau
dan/atau kampus untuk
mengawasi
pelaksanaan sub
tahapan ini.
Aktifitas pengawasan
menggunakan Form A
pengawasan.
10
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
6. Rekapitulasi
Dukungan
Perseorangan di
Tingkat Kabupaten
a. KPU Kab tidak
mengundang
Pasangan Calon/Tim
Penghubung atau
Panwas Kabupaten
untuk menghadiri
Rekapitulasi;
b. KPU Kab tidak
memberikan waktu
bagi Pasangan
Calon/Tim Penghubung
atau Panwaskab untuk
menyampaikan
keberatan;
c. KPU Kab tidak
menerima, tidak
meralat,dan tidak
melakukan pembetulan
terhadap keberatan
yang dapat di buktikan
kebenarannya;
d. KPU Kab tidak
menyerahkan 1 (satu)
rangkap salinan BA
Hasil Rekapitulasi
Dukungan kepada
Panwaskab dan
Pasangan Calon/Tim
Penghubung;
a. Memastikan KPU Kab
mengundang
Pasangan Calon/Tim
Penghubung atau
Panwas Kabupaten
untuk menghadiri
Rekapitulasi;
b. Memastikan KPU Kab
memberikan waktu
bagi Pasangan
Calon/Tim Penghubung
atau Panwaskab untuk
menyampaikan
keberatan;
c. Memastikan KPU Kab
menerima, meralat,dan
melakukan pembetulan
terhadap keberatan
yang dapat di buktikan
kebenarannya;
d. Memastikan KPU Kab
menyerahkan 1 (satu)
rangkap salinan BA
Hasil Rekapitulasi
Dukungan kepada
Panwaskab dan
Pasangan Calon/Tim
Penghubung;
a. Pembuatan alat
kerja/instrumen
pengawasan sub
tahapan
Rekapitulasi
Dukungan
Perseorangan di
Tingkat
Kabupaten;
b. Evaluasi atau
pengujian hasil
pengawasan sub
tahapan
Rekapitulasi
Dukungan
Perseorangan di
Tingkat Kabupaten;
c. Supervisi alat
kerja/instrumen
pengawasan.
a. Pengawasan Layar
dengan substansi
saran/peringatan dini
kepada KPU agar
menginstruksikan
kepada KPU Kab terkait
dengan ketaatan dan
kepatuhan terhadap
proses pelaksanaan sub
tahapan Rekapitulasi
Dukungan Perseorangan
di Tingkat Kabupaten
serta memberikan akses
data dan informasi
kepada Bawaslu dan
Panwaskab untuk
melakukan pengawasan;
dan
b. Pengawasan Melekat
atas pelaksanaan
Rekapitulasi Dukungan
Perseorangan di Tingkat
Kabupaten dengan
memastikan :
1. KPU Kab meminta
setiap PPK untuk
menyampaikan
Rekapitulasi
Dukungan
berdasarkan Formulir
Model BA.4-KWK;
2. KPU Kab menerima,
meralat dan melaku-
kan pembetulan
terhadap keberatan
yang dapat dibukti-
kan;
3. KPU Kab meminta
Pasangan Calon/Tim
Penghubung untuk
mengisi Formulir
Model BA.5.1-KWK
a. Sebelum menghadiri
Rekapitulasi Dukungan
di Tingkat Kabupaten,
Panwaskab harus
memiliki BA
Rekapitulasi Dukungan
dari masing-masing
kecamatan dan telah
melakukan rekapitulasi
hasil uji petik sampel
dukungan masing-
masing Pasangan
Calon;
b. Terhadap hasil
Rekapitulasi Dukungan
di Kabupaten oleh KPU
Kab ditemukan
ketidaksesuaian
dengan Hasil
Pengawasan,
Panwaskab harus
menyampaikan
keberatan disertai
dengan bukti yang ada;
Aktifitas pengawasan
menggunakan Form A
pengawasan.
11
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
atas keberatan yang
tidak dapat dibukti-
kan kebenarannya
dan Pasangan
Calon/Tim
Penghubung tidak
dapat menerima.
7. Pengumuman
Pendaftaran
Pasangan Calon
a. KPU keliru dalam
menetapkan
persyaratan
persentase dan jumlah
minimal kursi serta
persentase dan jumlah
minimal akumulasi
perolehan suara sah
Parpol atau Gabungan
Parpol;
b. KPU tidak menetapkan
persyaratan
persentase dan jumlah
minimal kursi serta
persentase dan jumlah
minimal akumulasi
perolehan suara sah
Parpol atau Gabungan
Parpol melalui SK;
c. KPU tidak
menyebutkan
persyaratan
persentase dan jumlah
minimal kursi Parpol
atau Gabungan Parpol
dalam SK;
d. KPU tidak
menyebutkan
persyaratan
persentase dan jumlah
minimal akumuasi
perolehan suara sah
Parpol atau Gabungan
Parpol dalam SK;
a. Memastikan KPU
menetapkan
persyaratan
persentase dan jumlah
minimal kursi serta
persentase dan jumlah
minimal akumulasi
perolehan suara sah
Parpol atau Gabungan
Parpol dengan benar;
b. Memastikan KPU
menetapkan
persyaratan
persentase dan jumlah
minimal kursi serta
persentase dan jumlah
minimal akumulasi
perolehan suara sah
Parpol atau Gabungan
Parpol melalui SK;
c. Memastikan KPU
menyebutkan
persyaratan
persentase dan jumlah
minimal kursi Parpol
atau Gabungan Parpol
dalam SK;
d. Memastikan KPU
menyebutkan
persyaratan
persentase dan jumlah
minimal akumuasi
perolehan suara sah
Parpol atau Gabungan
Parpol dalam SK;
a. Pembuatan alat
kerja/instrumen
pengawasan sub
tahapan
Pengumuman
Pendaftaran
Pasangan Calon;
b. Evaluasi atau
pengujian hasil
pengawasan sub
tahapan
Pengumuman
Pendaftaran
Pasangan Calon.
a. Pengawasan Layar
dengan substansi
saran/peringatan dini
kepada KPU terkait
dengan ketaatan dan
kepatuhan terhadap
proses pelaksanaan sub
tahapan Pengumuman
Pendaftaran Pasangan
Calon; dan
b. Pengawasan Literatur
dengan substansi
pengawasan pada aspek
keterpenuhan muatan
materi Pengumuman
Pendaftaran Pasangan
Calon.
Dalam hal Pengumuman
Pendaftaran Pasangan
Calon tidak memenuhi
muatan materi
Pengumuman
Pendaftaran Pasangan
Calon sebagaimana
ketentuan peraturan
perundang-undangan,
Bawaslu
merekomendasikan
perbaikan kepada KPU
agar dapat memberikan
informasi yang jelas dan
akurat bagi Parpol atau
Gabungan Parpol yang
hendak mengajukan
dukungan.
Aktifitas pengawasan
menggunakan Form A
Pengawasan.
12
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
e. KPU tidak
menyerahkan salinan
SK tersebut kepada
Bawaslu;
f. KPU tidak
mengumumkan jadwal,
waktu, dan tempat
pendaftaran Pasangan
Calon selama 11 hari;
g. KPU tidak
mencantumkan SK
persyaratan
persentase dan jumlah
minimal kursi serta
persentase dan jumlah
minimal akumulasi
perolehan suara sah
Parpol atau Gabungan
Parpol;
h. KPU tidak
memperhatikan daya
jangkau pengumuman
dengan tidak
mengumumkan pada
media cetak, media
elektronik, dan
website.
e. Memastikan KPU
menyerahkan salinan
SK tersebut kepada
Bawaslu;
f. Memastikan KPU
mengumumkan jadwal,
waktu, dan tempat
pendaftaran Pasangan
Calon selama 11 hari;
g. Memastikan KPU
mencantumkan SK
persyaratan
persentase dan jumlah
minimal kursi serta
persentase dan jumlah
minimal akumulasi
perolehan suara sah
Parpol atau Gabungan
Parpol;
h. Memastikan KPU
memperhatikan daya
jangkau pengumuman
dengan
mengumumkan pada
media cetak, media
elektronik, dan
website.
8. Rekapitulasi
Dukungan
Perseorangan di
Tingkat Provinsi
a. KPU Prov tidak
mengundang
Pasangan Calon/Tim
Penghubung atau
Bawaslu Provinsi
untuk menghadiri
Rekapitulasi;
b. KPU tidak memberikan
waktu bagi Pasangan
Calon/Tim Penghubung
atau Bawaslu Provinsi
untuk menyampaikan
keberatan;
c. KPU Prov tidak
menerima, tidak
a. Memastikan KPU Prov
mengundang
Pasangan Calon/Tim
Penghubung atau
Bawaslu Provinsi
untuk menghadiri
Rekapitulasi;
b. Memastikan KPU
memberikan waktu
bagi Pasangan
Calon/Tim Penghubung
atau Bawaslu Provinsi
untuk menyampaikan
keberatan;
c. Memastikan KPU Prov
a. Pembuatan alat
kerja/instrumen
pengawasan sub
tahapan
Rekapitulasi
Dukungan
Perseorangan di
Tingkat Provinsi;
b. Evaluasi atau
pengujian hasil
pengawasan sub
tahapan
Rekapitulasi
Dukungan
Perseorangan di
a. Pengawasan Layar
dengan substansi
saran/peringatan dini
kepada KPU terkait
dengan ketaatan dan
kepatuhan terhadap
proses pelaksanaan sub
tahapan Rekapitulasi
Dukungan Perseorangan
di Tingkat Provinsi serta
memberikan akses data
dan informasi kepada
Bawaslu untuk
melakukan pengawasan;
dan
a. Sebelum menghadiri
Rekapitulasi Dukungan
di Tingkat Provinsi,
Bawaslu Prov harus
memiliki BA
Rekapitulasi Dukungan
dari masing-masing
Kabupaten dan telah
melakukan rekapitulasi
hasil uji petik sampel
dukungan masing-
masing Pasangan
Calon;
b. Terhadap hasil
Rekapitulasi Dukungan
13
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
meralat,dan tidak
melakukan pembetulan
terhadap keberatan
yang dapat di buktikan
kebenarannya;
d. KPU Prov tidak
menyerahkan 1 (satu)
rangkap salinan BA
Hasil Rekapitulasi
Dukungan kepada
Bawaslu Provinsi dan
Pasangan Calon/Tim
Penghubung;
menerima, meralat,dan
melakukan pembetulan
terhadap keberatan
yang dapat di buktikan
kebenarannya;
d. Memastikan KPU Prov
menyerahkan 1 (satu)
rangkap salinan BA
Hasil Rekapitulasi
Dukungan kepada
Bawaslu Provinsi dan
Pasangan Calon/Tim
Penghubung;
Tingkat Provinsi. b. Pengawasan Melekat
atas pelaksanaan
Rekapitulasi Dukungan
Perseorangan di Tingkat
Provinsi dengan
memastikan :
1. KPU Prov meminta
setiap KPU Kab untuk
menyampaikan
Rekapitulasi
Dukungan
berdasarkan Formulir
Model BA.5-KWK;
2. KPU Prov menerima,
meralat dan melaku-
kan pembetulan
terhadap keberatan
yang dapat dibukti-
kan;
3. KPU Prov meminta
Pasangan Calon/Tim
Penghubung untuk
mengisi Formulir
Model BA.6.1-KWK
atas keberatan yang
tidak dapat dibukti-
kan kebenarannya
dan Pasangan
Calon/Tim
Penghubung tidak
dapat menerima.
di Tingkat Provinsi oleh
KPU Prov ditemukan
ketidaksesuaian
dengan Hasil
Pengawasan, Bawaslu
Provinsi harus
menyampaikan
keberatan disertai
dengan bukti-bukti yang
ada;
Aktifitas pengawasan
menggunakan Form A
pengawasan.
9. Pendaftaran
Pasangan Calon
a. Bakal Pasangan Calon
tidak menaati aspek
keterpenuhan
persyaratan
pendaftaran yaitu :
1. Tidak didukung
oleh Parpol atau
Gabungan Parpol
dengan perolehan
paling sedikit 20%
jumlah kursi DPRD
a. Memastikan Bakal
Paslon menaati aspek
keterpenuhan
persyaratan
pendaftaran yaitu :
1. Didukung oleh
Parpol atau
Gabungan Parpol
dengan perolehan
paling sedikit 20%
jumlah kursi DPRD
a. Pembuatan alat
kerja/instrumen
pengawasan sub
tahapan
Pendaftaran
Pasangan Calon;
b. Evaluasi atau
pengujian hasil
pengawasan sub
tahapan
Pendaftaran
a. Pengawasan Layar
dengan substansi
saran/himbauan/
peringatan dini kepada
Parpol dan KPU terkait
dengan ketaatan dan
kepatuhan terhadap
proses pelaksanaan
sub tahapan
Pendaftaran Pasangan
Calon;
a. Dalam hal ditemukan
Bakal Paslon yang tidak
memenuhi aspek
keterpenuhan
persyaratan
pendaftaran dan
persyaratan
pencalonan, maka
Bawaslu Provinsi
merekomendasikan
kepada KPU untuk tidak
14
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
atau 25%
akumulasi
perolehan suara
sah Pemilu
Terakhir;
2. Tidak didukung
oleh Parpol atau
Gabungan Parpol
yang memperoleh
kursi di DPRD pada
Pemilu Terakhir;
3. Tidak menyertakan
SK Pimpinan
Parpol Tingkat
Pusat tentang
Kepengurusan
Partai Politik
Tingkat Provinsi;
4. Tidak menyerahkan
dokumen
persyaratan jumlah
minimal dukungan
dan sebarannya
(untuk Pasangan
Calon
Perseorangan);
5. Tidak menyerahkan
Daftar Nama Tim
Kampanye Tingkat
Provinsi,
Kabupaten, dan
Kecamatan;
6. Tidak menyerahkan
RKDK;
b. Bakal Pasangan Calon
tidak menaati aspek
keterpenuhan
persyaratan
pencalonan yaitu :
1. Tidak menyertakan
Surat Pencalonan
atau 25%
akumulasi
perolehan suara
sah Pemilu
Terakhir;
2. Didukung oleh
Parpol atau
Gabungan Parpol
yang memperoleh
kursi di DPRD pada
Pemilu Terakhir;
3. Menyertakan SK
Pimpinan Parpol
Tingkat Pusat
tentang
Kepengurusan
Partai Politik
Tingkat Provinsi;
4. Menyerahkan
dokumen
persyaratan jumlah
minimal dukungan
dan sebarannya
(untuk Pasangan
Calon
Perseorangan);
5. Menyerahkan
Daftar Nama Tim
Kampanye Tingkat
Provinsi,
Kabupaten, dan
Kecamatan;
6. Menyerahkan
RKDK;
b. Memastikan Bakal
Paslon menaati aspek
keterpenuhan
persyaratan
pencalonan yaitu :
1. Menyertakan Surat
Pencalonan
Pasangan Calon. b. Pengawasan Melekat
dengan substansi
ketaatan dan
kepatuhan Parpol dan
KPU dalam proses
Pendaftaran Pasangan
Calon;
c. Pengawasan Literatur
dengan substansi
pengawasan pada
aspek kelengkapan
persyaratan Bakal
Pasangan Calon.
menerima pendaftaran
Bakal Paslon dimaksud;
dan
b. Dalam hal ditemukan
Bakal Paslon yang tidak
memenuhi aspek
kelengkapan
persyaratan calon,
maka Bawaslu Provinsi
merekomendasikan
kepada KPU agar Bakal
Pasangan Calon
dimaksud dapat
melengkapi kekurangan
tersebut sesegera
mungkin.
Aktifitas pengawasan
menggunakan Form A
Pengawasan.
15
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
Gubernur dan Wakil
Gubernur dari
Parpol atau
Gabungan Parpol
(Model B-KWK
Parpol);
2. Tidak menyertakan
Keputusan
Pimpinan Parpol
Tingkat Pusat
tentang
Persetujuan
Pasangan Calon
Gubernur dan Wakil
Gubernur (Model
B.1-KWK Parpol);
3. Tidak menyertakan
Surat Pernyataan
Kesepakatan
Parpol/Gabungan
Parpol dalam
Pencalonan
Gubernur dan Wakil
Gubernur (Model
B.2-KWK Parpol);
4. Tidak menyertakan
Surat Pernyataan
Kesepakatan
Antara
Parpol/Gabungan
Parpol dengan
Pasangan Calon
Gubernur dan Wakil
Gubernur (Model
B.3-KWK Parpol);
5. Tidak menyertakan
Surat Pernyataan
Kesesuaian Naskah
Visi, Misi, dan
Program Pasangan
Calon Gubernur
Gubernur dan
Wakil Gubernur
dari Parpol atau
Gabungan Parpol
(Model B-KWK
Parpol);
2. Menyertakan
Keputusan
Pimpinan Parpol
Tingkat Pusat
tentang
Persetujuan
Pasangan Calon
Gubernur dan Wakil
Gubernur (Model
B.1-KWK Parpol);
3. Menyertakan Surat
Pernyataan
Kesepakatan
Parpol/Gabungan
Parpol dalam
Pencalonan
Gubernur dan Wakil
Gubernur (Model
B.2-KWK Parpol);
4. Menyertakan Surat
Pernyataan
Kesepakatan
Antara
Parpol/Gabungan
Parpol dengan
Pasangan Calon
Gubernur dan Wakil
Gubernur (Model
B.3-KWK Parpol);
5. Menyertakan Surat
Pernyataan
Kesesuaian Naskah
Visi, Misi, dan
Program Pasangan
Calon Gubernur
16
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
dan Wakil Gubernur
dengan RPJP
Daerah (Model B.4-
KWK Parpol);
6. Tidak menyertakan
Surat Pencalonan
Gubernur dan Wakil
Gubernur dari
Perseorangan
(Model B-KWK
Perseorangan);
7. Tidak menyertakan
Surat Pernyataan
Dukungan
Pasangan Calon
Perseorangan
dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil
Gubernur (Model
B.1-KWK
Perseorangan);
8. Tidak menyertakan
Rekapitulasi
Jumlah Dukungan
Calon
Perseorangan
dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil
Gubernur (Model
B.2-KWK
Perseorangan);
9. Tidak menyertakan
Surat Pernyataan
Tidak Mendukung
Pasangan Calon
Perseorangan
dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil
Gubernur (Model
B.3-KWK
Perseorangan);
10. Tidak menyertakan
dan Wakil Gubernur
dengan RPJP
Daerah (Model B.4-
KWK Parpol);
6. Menyertakan Surat
Pencalonan
Gubernur dan Wakil
Gubernur dari
Perseorangan
(Model B-KWK
Perseorangan);
7. Menyertakan Surat
Pernyataan
Dukungan
Pasangan Calon
Perseorangan
dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil
Gubernur (Model
B.1-KWK
Perseorangan);
8. Menyertakan
Rekapitulasi
Jumlah Dukungan
Calon
Perseorangan
dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil
Gubernur (Model
B.2-KWK
Perseorangan);
9. Menyertakan Surat
Pernyataan Tidak
Mendukung
Pasangan Calon
Perseorangan
dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil
Gubernur (Model
B.3-KWK
Perseorangan);
10. Menyertakan Surat
17
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
Surat Pernyataan
Kesesuaian Naskah
Visi, Misi, dan
Program Pasangan
Calon Gubernur
dan Wakil Gubernur
dengan RPJP
Daerah (Model B.4-
KWK
Perseorangan);
c. Bakal Pasangan Calon
tidak menaati aspek
kelengkapan
persyaratan calon
yaitu:
1. Tidak menyertakan
Surat Pernyataan
Calon Gubernur
dan Wakil
Gubernur (Model
BB.1-KWK);
2. Tidak menyertakan
Daftar Riwayat
Hidup Calon
Gubernur dan
Wakil Gubernur
(Model BB.2-KWK);
3. Tidak menyertakan
dokumen persyara-
tan calon lainnya
sebagaimana
diatur dalam
ketentuan
peraturan
perundangan-
undangan.
d. Bakal Pasangan Calon
mendaftarkan diri pada
akhir waktu (last
minute) pendaftaran
sehingga tidak memiliki
waktu untuk perbaikan
Pernyataan
Kesesuaian Naskah
Visi, Misi, dan
Program Pasangan
Calon Gubernur
dan Wakil Gubernur
dengan RPJP
Daerah (Model B.4-
KWK
Perseorangan);
c. Memastikan Bakal
Paslon menaati aspek
kelengkapan
persyaratan calon
yaitu:
1. Menyertakan Surat
Pernyataan Calon
Gubernur dan
Wakil Gubernur
(Model BB.1-KWK);
2. Menyertakan
Daftar Riwayat
Hidup Calon
Gubernur dan
Wakil Gubernur
(Model BB.2-KWK);
3. Menyertakan
dokumen persyara-
tan calon lainnya
sebagaimana
diatur dalam
ketentuan
peraturan
perundangan-
undangan.
d. Memastikan Bakal
Paslon mendaftarkan
diri pada awal waktu
pendaftaran sehingga
memiliki cukup waktu
untuk perbaikan
18
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
persyaratan
pendaftaran dan
pencalonan yang
menyebabkan pihak
KPU berat mengambil
keputusan;
e. Dokumen persyaratan
Bakal Pasangan Calon
diragukan validitas dan
kebenarannya;
f. KPU tidak melakukan
prosedur yang benar
dan/atau standar sama
dalam melakukan
pemeriksaan dokumen
dan/atau dalam
memfaktualkan
dokumen persyaratan
Bakal Pasangan Calon.
g. Ketidaknetralan
penyelenggara (KPU)
akibat adanya
hubungan yang
mengakibatkan konflik
kepentingan baik
hubungan bisnis
maupun kekerabatan
dengan Bakal
Pasangan Calon.
persyaratan
pendaftaran dan
pencalonan sehingga
pihak KPU tidak
merasa berat
mengambil keputusan;
e. Memastikan dokumen
persyaratan Bakal
Paslon terpenuhi
validitas dan
kebenarannya;
f. Memastikan KPU
melakukan prosedur
yang benar dan/atau
standar sama dalam
melakukan
pemeriksaan dokumen
dan/atau dalam
memfaktualkan
dokumen persyaratan
Bakal Pasangan Calon.
g. Memastikan netralitas
penyelenggara (KPU)
yang tidak terpengaruh
adanya hubungan yang
mengakibatkan konflik
kepentingan baik
hubungan bisnis
maupun kekerabatan
dengan Bakal
Pasangan Calon.
10. Pemeriksaan
Kesehatan serta
Penelitian Syarat
Pencalonan dan
Syarat Calon
Pemeriksaan
Kesehatan:
a. KPU tidak
berkoordinasi dengan
Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) Tingkat
Provinsi untuk
menetapkan standar
kemampuan sehat
rohani dan jasmani
serta rumah sakit
Pemeriksaan
Kesehatan:
a. Memastikan KPU
berkoordinasi dengan
Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) Tingkat
Provinsi untuk
menetapkan standar
kemampuan sehat
rohani dan jasmani
serta rumah sakit
a. Pembuatan alat
kerja/instrumen
pengawasan sub
tahapan
Pemeriksaan
Kesehatan serta
Penelitian Syarat
Pencalonan dan
Syarat Calon;
b. Evaluasi atau
pengujian hasil
a. Pengawasan Layar
dengan substansi
saran/himbauan/
peringatan dini kepada
KPU terkait dengan
ketaatan dan
kepatuhan terhadap
proses pelaksanaan
sub tahapan
Pemeriksaan
Kesehatan serta
a. Dalam hal ditemukan
Bakal Pasangan Calon
yang tidak memenuhi
aspek kelengkapan
persyaratan calon,
maka Bawaslu Provinsi
merekomendasikan
kepada KPU agar Bakal
Pasangan Calon
dimaksud dapat
melengkapi kekurangan
19
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
pemerintah yang dapat
ditunjuk untuk
melakukan
pemeriksaan
kesehatan rohani dan
jasmani;
b. KPU tidak menetapkan
standar kemampuan
sehat rohani dan
jasmani serta rumah
sakit pemerintah yang
dapat ditunjuk untuk
melakukan
pemeriksaan
kesehatan rohani dan
jasmani melalui SK;
c. KPU tidak
menyampaikan standar
kemampuan sehat
rohani dan jasmani
rumah sakit pemerintah
sebagai rujukan dalam
pemeriksaan
kesehatan Pasangan
Calon;
d. KPU tidak
menyampaikan nama
rumah sakit pemerintah
yang ditunjuk kepada
Pimpinan
Parpol/Gabungan
Parpol yang
mengusulkan
Pasangan Calon;
e. Tim Dokter Pemeriksa
Kesehatan tidak
melaksanakan
tugasnya secara
mandiri dan
profesional.
Penelitian Syarat
pemerintah yang dapat
ditunjuk untuk
melakukan
pemeriksaan
kesehatan rohani dan
jasmani;
b. Memastikan KPU
menetapkan standar
kemampuan sehat
rohani dan jasmani
serta rumah sakit
pemerintah yang dapat
ditunjuk melakukan
pemeriksaan
kesehatan rohani dan
jasmani melalui SK;
c. Memastikan KPU
menyampaikan standar
kemampuan sehat
rohani dan jasmani
rumah sakit pemerintah
sebagai rujukan dalam
pemeriksaan
kesehatan Pasangan
Calon;
d. Memastikan KPU
menyampaikan nama
rumah sakit pemerintah
yang ditunjuk kepada
Pimpinan
Parpol/Gabungan
Parpol yang
mengusulkan
Pasangan Calon;
e. Memastikan Tim
Dokter Pemeriksa
Kesehatan
melaksanakan
tugasnya secara
profesional dan
mandiri.
Penelitian Syarat
pengawasan sub
tahapan
Pemeriksaan
Kesehatan serta
Penelitian Syarat
Pencalonan dan
Syarat Calon.
Penelitian Syarat
Pencalonan dan Syarat
Calon serta kepada
Tim Dokter Pemeriksa
agar dapat
melaksanakan tugas
secara mandiri dan
profesional;
b. Pengawasan Melekat
dengan substansi
ketaatan dan
kepatuhan KPU dalam
proses Penelitian
Syarat Pencalonan dan
Syarat Calon;
c. Pengawasan Literatur
dengan substansi
pengawasan pada
aspek keabsahan dan
keterpenuhan
persyaratan Bakal
Pasangan Calon; dan
d. Pengawasan
Investigasi dengan
melakukan verifikasi
faktual kebenaran dan
keabsahan terhadap
persyaratan
pencalonan dan
persyaratan calon yang
diragukan
kebenarannya
berdasarkan temuan
maupun laporan
masyarakat;
tersebut sesegera
mungkin;
b. Dalam hal ditemukan
dokumen Bakal
Pasangan Calon yang
tidak terpenuhi aspek
kebenaran dan
keabsahan setelah
dilakukan faktualisasi,
Bawaslu Provinsi
menindaklanjuti sesuai
dengan tata cara
penanganan dan
penindakan
pelanggaran.
Aktifitas pengawasan
menggunakan Form A
Pengawasan.
20
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
Pencalonan dan Syarat
Calon :
a. KPU tidak meneliti
kelengkapan dan
keabsahan dokumen
yang meliputi penelitian
terhadap :
1. Cap basah Parpol
atau masing-
masing Gabungan
Parpol yang
bergabung;
2. Kesesuaian tanda
tangan masing-
masing Calon
dalam Formulir
Pendaftaran
dengan tanda
tangan pada
fotokopi KTP;
3. Keberadaan
materai pada
dokumen-dokumen
yang
mempersyaratkan
penggunaan
materai.
4. Kesesuaian isi
dokumen dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan
b. KPU tidak menuangkan
hasil penelitian ke
dalam Formulir Model
BA.HP-KWK dan
Lampirannya;
c. KPU tidak memberikan
akses data/informasi
kepada Bawaslu.
Pencalonan dan Syarat
Calon :
a. Memastikan KPU
meneliti kelengkapan
dan keabsahan
dokumen yang meliputi
penelitian terhadap :
1. Cap basah Parpol
atau masing-
masing Gabungan
Parpol yang
bergabung;
2. Kesesuaian tanda
tangan masing-
masing Calon
dalam Formulir
Pendaftaran
dengan tanda
tangan pada
fotokopi KTP;
3. Keberadaan
materai pada
dokumen-dokumen
yang
mempersyaratkan
penggunaan
materai.
4. Kesesuaian isi
dokumen dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan
b. Memastikan KPU
menuangkan hasil
penelitian ke dalam
Formulir Model BA.HP-
KWK dan
Lampirannya;
c. Memastikan KPU
memberikan akses
data/informasi kepada
21
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
Bawaslu.
11. Pemberitahuan Hasil
Penelitian,
Perbaikan, dan
Penelitian Hasil
Perbaikan
Persyaratan
Pencalonan dan
Persyaratan Calon
a. KPU tidak
menyampaikan hasil
penelitian dalam
bentuk Formulir Model
BA.HP-KWK dan
Lampirannya kepada
Bawaslu Provinsi serta
Pasangan Calon dan
Parpol/Gabungan
Parpol;
b. KPU tidak
mengumumkan hasil
penelitian paling
lambat 2 (dua) hari
setelah penelitian;
c. KPU tidak
menyebutkan
dokumen yang belum
lengkap dan/atau BMS
dan/atau TMS untuk
diperbaiki ;
d. KPU tidak memberikan
kesempatan
penggantian Calon
atau Pasangan Calon
yang tidak memenuhi
syarat kesehatan
rohani dan jasmani
dan/atau bebas
narkoba.
e. KPU tidak
menindaklanjuti
rekomendasi Bawaslu
Provinsi atau laporan
tertulis masyarakat
yang dilampiri bukti-
a. Memastikan KPU
menyampaikan hasil
penelitian dalam
bentuk Formulir Model
BA.HP-KWK dan
Lampirannya kepada
Bawaslu Provinsi serta
Pasangan Calon dan
Parpol/Gabungan
Parpol.
b. Memastikan KPU
mengumumkan hasil
penelitian paling
lambat 2 (dua) hari
setelah penelitian;
c. Memastikan KPU
menyebutkan
dokumen yang belum
lengkap dan/atau BMS
dan/atau TMS untuk
diperbaiki ;
d. Memastikan KPU
memberikan
kesempatan
penggantian Calon
atau Pasangan Calon
yang tidak memenuhi
syarat kesehatan
rohani dan jasmani
dan/atau bebas
narkoba.
e. Memastikan KPU
menindaklanjuti
rekomendasi Bawaslu
Provinsi atau laporan
tertulis masyarakat
yang dilampiri bukti-
a. Pembuatan alat
kerja/instrumen
pengawasan sub
tahapan
Pemberitahuan
Hasil Penelitian,
Perbaikan, dan
Penelitian Hasil
Perbaikan
Persyaratan
Pencalonan dan
Persyaratan Calon;
b. Evaluasi atau
pengujian hasil
pengawasan sub
tahapan
Pemberitahuan
Hasil Penelitian,
Perbaikan, dan
Penelitian Hasil
Perbaikan
Persyaratan
Pencalonan dan
Persyaratan Calon.
a. Pengawasan Layar
dengan substansi
saran/himbauan/
peringatan dini kepada
KPU terkait dengan
ketaatan dan
kepatuhan terhadap
proses pelaksanaan
sub tahapan
Pemberitahuan Hasil
Penelitian, Perbaikan,
dan Penelitian Hasil
Perbaikan Persyaratan
Pencalonan dan
Persyaratan Calon;
b. Pengawasan Melekat
dengan substansi
ketaatan dan
kepatuhan KPU dalam
proses Penelitian Hasil
Perbaikan Persyaratan
Pencalonan dan
Persyaratan Calon;
c. Pengawasan Literatur
dengan substansi
pengawasan pada
aspek keabsahan dan
keterpenuhan
persyaratan hasil
perbaikan oleh Bakal
Pasangan Calon; dan
d. Pengawasan
Investigasi dengan
melakukan verifikasi
faktual kebenaran dan
keabsahan terhadap
perbaikan persyaratan
a. Dalam hal ditemukan
Bakal Pasangan Calon
yang tidak memenuhi
aspek kelengkapan
persyaratan calon
setelah dilakukan
perbaikan, maka
Bawaslu Provinsi
merekomendasikan
kepada KPU agar Bakal
Pasangan Calon
tersebut dinyatakan
TMS;
b. Dalam hal ditemukan
dokumen Bakal
Pasangan Calon yang
tidak terpenuhi aspek
kebenaran dan
keabsahan setelah
dilakukan faktualisasi
terhadap dokumen hasil
perbaikan, Bawaslu
Provinsi
menindaklanjuti sesuai
dengan tata cara
penanganan dan
penindakan
pelanggaran.
Aktifitas pengawasan
menggunakan Form A
Pengawasan.
22
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
bukti yang
memperkuat laporan.
f. KPU tidak
menuangkan hasil
penelitian perbaikan ke
dalam Formulir Model
BA.HP-KWK
Perbaikan dan
Lampirannya;
g. KPU tidak
menyampaikan hasil
penelitian perbaikan
kepada Bawaslu
Provinsi serta
Pasangan Calon dan
Parpol/Gabungan
Parpol;
h. KPU tidak
mengumumkan hasil
penelitian perbaikan
kepada masyarakat;
i. KPU tidak memberikan
akses data dan
informasi kepada
Bawaslu.
bukti yang
memperkuat laporan.
f. Memastikan KPU
menuangkan hasil
penelitian perbaikan ke
dalam Formulir Model
BA.HP-KWK
Perbaikan dan
Lampirannya;
g. Memastikan KPU
menyampaikan hasil
penelitian perbaikan
kepada Bawaslu
Provinsi serta
Pasangan Calon dan
Parpol/Gabungan
Parpol;
h. Memastikan KPU
mengumumkan hasil
penelitian perbaikan
kepada masyarakat;
i. Memastikan KPU
memberikan akses
data dan informasi
kepada Bawaslu.
pencalonan dan
persyaratan calon yang
diragukan
kebenarannya
berdasarkan temuan
maupun laporan
masyarakat;
12. Penetapan
Pasangan Calon,
Pengumuman, dan
Pengundian Nomor
Urut Pasangan
Calon
Penetapan Pasangan
Calon :
a. KPU tidak menyusun
BA Penetapan
Pasangan Calon
berdasarkan Hasil
Penelitian Persyaratan
Pencalonan dan
Persyaratan Calon dan
menetapkannya
dengan SK;
b. KPU menetapkan
Pasangan Calon yang
Tidak Memenuhi
Syarat dan tidak
menetapkan Pasangan
Penetapan Pasangan
Calon :
a. Memastikan KPU
menyusun BA
Penetapan Pasangan
Calon berdasarkan
Hasil Penelitian
Persyaratan
Pencalonan dan
Persyaratan Calon dan
menetapkannya
dengan SK;
b. Memastikan KPU
menetapkan Pasangan
Calon yang Memenuhi
Syarat dan tidak
menetapkan Pasangan
a. Pembuatan alat
kerja/instrumen
pengawasan sub
tahapan
Penetapan
Pasangan Calon,
Pengumuman, dan
Pengundian
Nomor Urut
Pasangan Calon;
b. Evaluasi atau
pengujian hasil
pengawasan sub
tahapan Penetapan
Pasangan Calon,
Pengumuman, dan
Pengundian Nomor
a. Pengawasan Layar
dengan substansi
saran/himbauan/
peringatan dini kepada
KPU terkait dengan
ketaatan dan
kepatuhan terhadap
proses pelaksanaan
sub tahapan
Penetapan Pasangan
Calon, Pengumuman,
dan Pengundian Nomor
Urut Pasangan Calon
serta kepada Pasangan
Calon/Parpol/
Gabungan Parpol untuk
tidak mengundurkan
a. Dalam hal ditemukan
Penetapan Pasangan
Calon oleh KPU yang
tidak sesuai dengan
ketentuan, maka
Bawaslu Provinsi
menindaklanjuti sesuai
dengan tata cara
penanganan dan
penindakan
pelanggaran.
b. Dalam hal ditemukan
Pasangan
Calon/Calon/Parpol/
Gabungan Parpol yang
mengundurkan
diri/menarik pengajuan
23
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
Calon yang Memenuhi
Syarat;
c. KPU tidak melakukan
Rapat Pleno Terbuka
Penetapan Pasangan
Calon dan penetapan
pasangan calon
melewati batas waktu
yang telah ditentukan;
d. KPU tidak
mengumumkan Hasil
Penetapan Pasangan
Calon;
Pengundian Nomor
Urut:
a. KPU tidak melakukan
Rapat Pleno Terbuka
Pengundian Nomor
Urut Pasangan Calon
dan Pengundian
Nomor Urut Pasangan
Calon melewati batas
waktu yang telah
ditentukan;
b. KPU tidak
mengumumkan Hasil
Pengundian Nomor
Urut Pasangan Calon.
Penyusunan Nomor
Urut dan Nama
Pasangan Calon :
a. KPU tidak menyusun
Nomor Urut dan Nama
Pasangan Calon
dalam Daftar Paslon;
b. Nama lengkap
Pasangan Calon pada
Daftar Pasangan Calon
tidak sesuai dengan
Kartu Tanda Penduduk
Calon yang Tidak
Memenuhi Syarat;
c. Memastikan KPU
melakukan Rapat
Pleno Terbuka
Penetapan Pasangan
Calon dan penetapan
pasangan calon tidak
melewati batas waktu
yang telah ditentukan;
d. Memastikan KPU
mengumumkan Hasil
Penetapan Pasangan
Calon;
Pengundian Nomor
Urut:
a. Memastikan KPU
melakukan Rapat
Pleno Terbuka
Pengundian Nomor
Urut Pasangan Calon
dan Pengundian
Nomor Urut Pasangan
Calon tidak melewati
batas waktu yang telah
ditentukan;
b. Memastikan KPU
mengumumkan Hasil
Pengundian Nomor
Urut Pasangan Calon.
Penyusunan Nomor
Urut dan Nama
Pasangan Calon :
a. Memastikan KPU
menyusun Nomor Urut
dan Nama Paslon
dalam Daftar Paslon;
b. Memastikan Nama
lengkap Pasangan
Calon pada Daftar
Pasangan Calon
sesuai dengan Kartu
Urut Pasangan
Calon.
diri/menarik pengajuan
Pasangan Calon pasca
Penetapan Pasangan
Calon;
b. Pengawasan Melekat
dengan substansi
ketaatan dan
kepatuhan KPU dalam
proses Penetapan
Pasangan Calon,
Pengumuman, dan
Pengundian Nomor
Urut Pasangan Calon;
c. Pengawasan Literatur
dengan substansi
pengawasan pada
aspek keterpenuhan
muatan materi
Pengumuman Hasil
Penetapan Pasangan
Calon dan Hasil
Pengundian Nomor
Urut Pasangan Calon.
Pasangan Calon pasca
Penetapan Pasangan
Calon, maka Bawaslu
Provinsi menindak-
lanjuti sesuai dengan
tata cara penanganan
dan penindakan
pelanggaran.
Aktifitas pengawasan
menggunakan Form A
Pengawasan.
24
No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan
Fokus
Pengawasan
Pengawasan
KeteranganHulu/Ide/
Pemikiran
Tengah/
Aktualisasi Ide
Hilir/
Pelaksanaan
(KTP).
Ketaatan Pasangan
Calon/Parpol/Gabungan
Parpol :
a. Pasangan Calon/salah
seorang Calon
mengundurkan diri
setelah ditetapkan
sebagai Peserta
Pemilihan;
b. Partai Politik atau
Gabungan Partai Politik
menarik pengajuan
Pasangan Calon
dan/atau salah seorang
calon dari Pasangan
Calon setelah
pengumuman.
Tanda Penduduk
(KTP).
Ketaatan Pasangan
Calon/Parpol/Gabungan
Parpol :
a. Memastikan Pasangan
Calon/salah seorang
Calon tidak
mengundurkan diri
setelah ditetapkan
sebagai Peserta
Pemilihan;
b. Memastikan Partai
Politik atau Gabungan
Partai Politik tidak
menarik pengajuan
Pasangan Calon
dan/atau salah seorang
calon dari Pasangan
Calon setelah
pengumuman.
25

Weitere ähnliche Inhalte

Empfohlen

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

Empfohlen (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

KALENDER PENGAWASAN

  • 1. KALENDER PENGAWASAN PENCALONAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SULAWESI BARAT TAHUN 2017 No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan 1. Pengumuman Penyerahan Syarat Dukungan Pasangan Calon Perseorangan a. KPU keliru dalam menetapkan jumlah persyaratan dukungan bagi pasangan calon perseorangan dengan tidak berdasarkan jumlah DPT Pilpres; b. KPU tidak menetapkan jumlah minimal dukungan berdasarkan DPT Pilpres dan sebarannya melalui SK; c. KPU tidak menyebutkan jumlah DPT Pilpres dalam SK; d. KPU tidak menyebutkan jumlah minimal dukungan dalam SK; e. KPU tidak menyerahkan salinan SK tersebut kepada Bawaslu; f. KPU tidak mengumumkan jadwal, waktu, dan tempat penyerahan dukungan calon perseorangan selama 14 hari; g. KPU tidak mencantumkan SK Penetapan Jumlah Miimal Dukungan dan Sebarannya dalam pengumuman; h. KPU tidak a. Memastikan KPU menetapkan jumlah persyaratan dukungan bagi pasangan calon perseorangan dengan berdasarkan jumlah DPT Pilpres; b. Memastikan KPU menetapkan jumlah minimal dukungan berdasarkan DPT Pilpres dan sebarannya melalui SK; c. Memastikan KPU menyebutkan jumlah DPT Pilpres dalam SK; d. Memastikan KPU menyebutkan jumlah minimal dukungan dalam SK; e. Memastikan KPU menyerahkan salinan SK tersebut kepada Bawaslu; f. Memastikan KPU mengumumkan jadwal, waktu, dan tempat penyerahan dukungan calon perseorangan selama 14 hari; g. Memastikan KPU mencantumkan SK Penetapan Jumlah Miimal Dukungan dan Sebarannya dalam pengumuman; h. Memastikan KPU a. Pembuatan alat kerja/instrumen pengawasan sub tahapan Pengumuman Penyerahan Syarat Dukungan Pasangan Calon Perseorangan. b. Evaluasi atau pengujian hasil pengawasan sub tahapan Pengumuman Penyerahan Syarat Dukungan Pasangan Calon Perseorangan. a. Pengawasan Layar dengan substansi saran/peringatan dini kepada KPU terkait dengan ketaatan dan kepatuhan terhadap proses pelaksanaan sub tahapan Pengumuman Penyerahan Syarat Dukungan Pasangan Calon Perseorangan; dan b. Pengawasan Literatur dengan substansi pengawasan pada aspek keterpenuhan muatan materi Pengumuman Penyerahan Syarat Dukungan Pasangan Calon Perseorangan. Dalam hal Pengumuman Penyerahan Syarat Dukungan Pasangan Calon Perseorangan tidak memenuhi muatan materi Pengumuman Penyerahan Syarat Dukungan Pasangan Calon Perseorangan sebagaimana ketentuan peraturan perundang- undangan, Bawaslu merekomendasikan perbaikan kepada KPU agar dapat memberikan informasi yang jelas dan akurat bagi Calon Perseorangan yang hendak mengajukan dukungan. Aktifitas pengawasan menggunakan Form A Pengawasan. 1
  • 2. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan memperhatikan daya jangkau pengumuman dengan tidak mengumumkan pada media cetak, media elektronik, dan website. memperhatikan daya jangkau pengumuman dengan mengumumkan pada media cetak, media elektronik, dan website. 2. Penyerahan Syarat Dukungan Pasangan Calon Perseorangan a. Bakal Pasangan Calon perseorangan tidak memenuhi jumlah minimal dukungan dan persebarannya; b. Dokumen dukungan diserahkan tidak dilampiri fotokopi identitas kependudukan dan rekapitulasi jumlah dukungan; c. Bakal Pasangan Calon perseorangan tidak menggunakan Formulir Model B.1 KWK dan Model B.2 KWK; d. Dukungan dengan menggunakan Surat Identitas Lain dikeluarkan secara kolektif; e. Bakal Pasangan Calon perseorangan tidak menyerahkan rekapitulasi dukungan dalam bentuk hardcopy maupun softcopy serta tidak dibuat dalam 3 (tiga) rangkap; f. Bakal Pasangan Calon tidak mengelompokkan surat pernyataan a. Memastikan Bakal Pasangan Calon memenuhi jumlah minimal dukungan dan persebarannya; b. Memastikan dokumen dukungan dilampiri dengan fotokopi identitas kependudukan dan rekapitulasi jumlah dukungan; c. Memastikan Bakal Pasangan Calon perseorangan menggunakan Formulir Model B.1 KWK dan Model B.2 KWK; d. Memastikan dukungan dengan menggunakan Surat Identitas Lain tidak dikeluarkan secara kolektif; e. Memastikan Bakal Pasangan Calon menyerahkan rekapitulasi dukungan dalam bentuk hardcopy maupun softcopy serta dibuat dalam 3 (tiga) rangkap; f. Memastikan Bakal Pasangan Calon mengelompokkan surat a. Pembuatan alat kerja/instrumen pengawasan sub tahapan Penyerahan Syarat Dukungan Pasangan Calon Perseorangan. b. Evaluasi atau pengujian hasil pengawasan sub tahapan Penyerahan Syarat Dukungan Pasangan Calon Perseorangan. a. Pengawasan Literatur atas pelaksanaan penyerahan dukungan Bakal Calon Perseorangan dengan memastikan : 1. Keterpenuhan syarat jumlah minimal dukungan dan persebarannya; 2. Ketaatan Bakal Pasangan Calon menyerahkan dokumen dengan dilampiri fotokopi identitas kependudukan dan rekapitulasi jumlah dukungan; 3. Ketaatan Bakal Pasangan Calon Perseorangan menggunakan Formulir Model B.1 KWK dan Model B.2 KWK; 4. Ketaatan Bakal Paslon Perseorangan tidak menggunakan dukungan Surat Identitas Lain secara kolektif; 5. Ketaatan Bakal Pasangan Calon Perseorangan Dalam hal penyerahan dukungan calon prseorangan terdapat hal- hal yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Bawaslu merekomendasikan saran kepada KPU agar dapat memberikan ruang perbaikan kepada Bakal Pasangan Calon Perseorangan dalam masa penyerahan dokumen dukungan. Aktifitas pengawasan menggunakan Form A Pengawasan. 2
  • 3. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan dukungan dan rekapitulasi dukungan berdasarkan wilayah desa/kelurahan pada Formulir B.2 KWK; g. KPU mengabaikan ketepatan waktu dengan menerima dukungan diluar batas waktu yang telah ditetapkan; h. Petugas KPU tidak membubuhkan paraf dan cap basah pada salinan arsip Bakal Pasangan Calon; i. KPU tidak memberikan akses data dan informasi kepada Bawaslu. pernyataan dukungan dan rekapitulasi dukungan berdasarkan wilayah desa/kelurahan pada Formulir B.2 KWK; g. Memastikan KPU tidak mengabaikan ketepatan waktu dan menerima dukungan sesuai batas waktu yang telah ditetapkan; h. Memastikan Petugas KPU membubuhkan paraf dan cap basah pada salinan arsip Bakal Pasangan Calon; i. Memastikan KPU memberikan akses data dan informasi kepada Bawaslu. menyerahkan rekapitulasi dukungan dalam bentuk hardcopy maupun softcopy serta dibuat dalam 3 (tiga) rangkap; dan 6. Ketaatan Bakal Pasangan Calon mengelompokkan surat pernyataan dukungan dan rekapitulasi dukungan berdasarkan wilayah desa/kelurahan; b. Pengawasan Melekat atas pelaksanaan penyerahan dukungan Bakal Calon Perseorangan dengan memastikan : 1. Ketaatan KPU dalam menerima dukungan sesuai batas waktu yang telah ditetapkan; 2. Ketaatan Petugas KPU membubuhkan paraf dan cap basah pada salinan arsip Bakal Pasangan Calon; dan 3. KPU memberikan akses data/informasi kepada Bawaslu. 3
  • 4. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan 3. Penelitian Jumlah Minimal Dukungan dan Analisa Dukungan Ganda a. KPU tidak melakukan penelitian terhadap jumlah minimal dukungan dan persebarannya dalam softcopy Formulir Model B.1 KWK; b. KPU tidak melakukan penelitian kesesuaian jumlah minimal dukungan yang terdapat dalam softcopy dengan hardcopy Formulir Model B.1 KWK; c. KPU tidak membuat Berita Acara Hasil Penelitian serta tanda terima untuk dokumen yang telah sesuai antara softcopy dengan hardcopy; d. KPU tidak melakukan analisa dukungan ganda baik ganda dalam satu Pasangan Calon maupun ganda antar Pasangan Calon; e. KPU tidak menyampaikan salinan BA Hasil Penelitian Dugaan Dukungan Ganda kepada Bakal Pasangan Calon Perseorangan; f. KPU tidak melakukan prosedur yang benar dan/atau standar sama dalam melakukan penelitian administrasi dan dukungan ganda. a. Memastikan KPU melakukan penelitian terhadap jumlah minimal dukungan dan persebarannya dalam softcopy Formulir Model B.1 KWK; b. Memastikan KPU melakukan penelitian kesesuaian jumlah minimal dukungan yang terdapat dalam softcopy dengan hardcopy Formulir Model B.1 KWK; c. Memastikan KPU membuat Berita Acara Hasil Penelitian serta tanda terima untuk dokumen yang telah sesuai antara softcopy dengan hardcopy; d. Memastikan KPU melakukan analisa dukungan ganda baik ganda dalam satu Pasangan Calon maupun ganda antar Pasangan Calon; e. Memastikan KPU menyampaikan salinan BA Hasil Penelitian Dugaan Dukungan Ganda kepada Bakal Pasangan Calon Perseorangan; f. Memastikan KPU melakukan prosedur yang benar dan/atau standar sama dalam melakukan penelitian administrasi dan a. Pembuatan alat kerja/instrumen pengawasan sub tahapan Penelitian Jumlah Minimal Dukungan dan Analisa Dukungan Ganda b. Evaluasi atau pengujian hasil pengawasan sub tahapan Penelitian Jumlah Minimal Dukungan dan Analisa Dukungan Ganda a. Pengawasan Layar dengan substansi saran/peringatan dini kepada KPU terkait dengan ketaatan dan kepatuhan terhadap proses pelaksanaan sub tahapan Penelitian Jumlah Minimal Dukungan dan Analisa Dukungan Ganda serta membuka memberikan akses data dan informasi kepada Bawaslu untuk melakukan pengawasan; dan b. Pengawasan Literatur terhadap keterpenuhan jumlah minimal dukungan dan indikasi dukungan ganda dengan cara : 1. Melakukan penelitian terhadap jumlah minimal dukungan dan persebarannya dalam softcopy Formulir Model B.1 KWK; 2. Melakukan penelitian kesesuaian jumlah minimal dukungan yang terdapat dalam softcopy dengan hardcopy Formulir Model B.1 KWK; 3. Melakukan analisa dukungan ganda a. Dalam hal ditemukan adanya ketidaksesuaian antara jumlah minimal dukungan dalam softcopy dengan formulir Model B.1 KWK, Bawaslu rekomendasikan saran kepada KPU agar membuat Berita Acara dan mengembalikan dokumen dukungan untuk diperbaiki dalam masa penyerahan dokumen dukungan; b. Dalam hal Pasangan Calon tidak memenuhi jumlah minimal dukungan dan sebarannya hingga akhir masa penyerahan dokumen dukungan, Bawaslu rekomendasikan kepada KPU agar menerbitkan Keputusan Penetapan Pasangan Calon Tidak Memenuhi Syarat; c. Dalam hal ditemukan adanya dukungan ganda antar pasangan calon, Bawaslu rekomendasikan kepada KPU agar melakukan penelitian faktual; dan d. Dalam hal ditemukan dukungan ganda dalam satu pasangan calon, Bawaslu 4
  • 5. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan g. KPU tidak memberikan akses data dan informasi kepada Bawaslu. dukungan ganda. g. Memastikan KPU memberikan akses data dan informasi kepada Bawaslu. baik ganda dalam satu Pasangan Calon maupun ganda antar Pasangan Calon; c. Pengawasan Melekat atas pelaksanaan Penelitian Jumlah Minimal Dukungan dan Analisa Dukungan Ganda dengan cara : 1. Memastikan KPU membuat BA Hasil Penelitian serta anda Terima untuk dokumen yang telah sesuai antara softcopy dengan hardcopy; 2. KPU menyampaikan salinan BA Hasil Penelitian Dugaan Dukungan Ganda kepada Bakal Pasangan Calon Perseorangan; 3. KPU melakukan prosedur yang benar dan/atau standar sama dalam melakukan penelitian administrasi dan dukungan ganda. rekomendasikan kepada KPU agar dukungan hanya dihitung satu. Aktifitas pengawasan menggunakan Form A Pengawasan. 4. Penelitian Administrasi dan Faktual Dukungan di Tingkat Desa/Kelurahan Penelitian Administrasi : a. PPS tidak meneliti keabsahan surat dukungan pada Form Model B.1 KWK; b. PPS tidak meneliti kesesuaian antara daftar nama dan alamat pendukung Penelitian Administrasi : a. Memastikan PPS meneliti keabsahan surat dukungan pada Form Model B.1 KWK; b. Memastikan PPS meneliti kesesuaian antara daftar nama dan alamat pendukung a. Pembuatan alat kerja/instrumen pengawasan sub tahapan Penelitian Administrasi dan Faktual Dukungan di Tingkat Desa/Kelurahan; b. Evaluasi atau a. Pengawasan Layar dengan substansi saran/peringatan dini kepada KPU agar menginstruksikan kepada PPS melalui KPU Kab dan PPK terkait dengan ketaatan dan kepatuhan terhadap Penelitian Administrasi : a. Dalam hal Formulir Model B.1-KWK Perseorangan tidak ditandatangani diatas materai oleh Pasangan Calon Perseorangan, PPS tetap melakukan penelitian faktual dan 5
  • 6. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan pada Formulir Model B.1 KWK dengan identitas kependudukan pendukung; c. PPS tidak meneliti kesesuaian antara alamat pendukung dengan daerah pemilihan; d. PPS tidak meneliti kelengkapan lampiran dokumen pendukung; e. PPS tidak meneliti kesesuaian alamat pendukung dengan alamat administrasi PPS; f. PPS tidak meneliti surat identitas kependudukan untuk memastikan pemenuhan syarat usia dan/atau status perkawinan pendukung. g. PPS tidak menuangkan Hasil Penelitian Administrasi ke dalam Formulir Model BA.3.1-KWK Perseorangan. Penelitian Faktual : a. PPS tidak mendatangi tempat tinggal setiap pendukung untuk mencocokkan kebenaran nama, alamat, dan dukungan; b. PPS tidak meminta Kepala Desa/Lurah untuk menandatangani pada Formulir Model B.1 KWK dengan identitas kependudukan pendukung; c. Memastikan PPS meneliti kesesuaian antara alamat pendukung dengan daerah pemilihan; d. Memastikan PPS meneliti kelengkapan lampiran dokumen; e. Memastikan PPS meneliti kesesuaian alamat pendukung dengan alamat administrasi PPS; f. Memastikan PPS meneliti surat identitas kependudukan untuk memastikan pemenuhan syarat usia dan/atau status perkawinan pendukung. g. Memastikan PPS menuangkan Hasil Penelitian Administrasi ke dalam Formulir Model BA.3.1-KWK Perseorangan. Penelitian Faktual : a. Memastikan PPS mendatangi tempat tinggal setiap pendukung untuk men- cocokkan nama, alamat, dan dukungan; b. Memastikan PPS meminta Kepala Desa/Lurah untuk pengujian hasil pengawasan sub tahapan Penelitian Administrasi dan Faktual Dukungan di Tingkat Desa/Kelurahan; c. Supervisi alat kerja/instrumen pengawasan. proses pelaksanaan sub tahapan Penelitian Administrasi dan Faktual Dukungan di Tingkat Desa/Kelurahan serta memberikan akses data dan informasi kepada Bawaslu, Panwaskab, Panwascam, dan PPL untuk melakukan pengawasan; dan b. Pengawasan Melekat atas pelaksanaan Penelitian Jumlah Minimal Dukungan dan Analisa Dukungan Ganda dengan memastikan PPS melaksanakan Penelitian Administrasi dan Faktual Dukungan di Tingkat Desa/ Kelurahan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dalam peraturan perundang-undangan. c. Pengawasan Audit dengan melakukan uji petik dukungan 5% sampel dari jumlah dukungan per kabupaten masing-masing Pasangan Calon untuk dilakukan faktualisasi kebenaran dan kesesuaian dukungan di lapangan. menyatakan BMS dan tidak menggugukan dukungan; b. Dalam hal nama dan alamat pendukung tidak sesuai dengan fotocopy identitas kependudukan, PPS menyatakan TMS dan mencoret dukungan; c. Dalam hal alamat pendukung tidak sesuai dengan daerah pemilihan, PPS menyatakan TMS dan mencoret dukungan; d. Dalam hal pada Formulir Model B.1- KWK Perseorangan tidak dilengkapi dengan fotocopy identitas kependudukan, PPS menyatakan TMS dan mencoret dukungan; e. Dalam hal fotokopi identitas kependudukan telah habis masa berlakunya, PPS menyatakan MS Administrasi dan melanjutkan penelitian faktual f. Dalam hal alamat pendukung tidak sesuai dengan wilayah administrasi PPS, PPS menyatakan TMS dan mencoret dukungan tetapi dukungan tersebut dapat digunakan oleh Pasangan Calon pada 6
  • 7. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan dan memberikan cap/stempel pada Formulir Model B.1 KWK; c. PPS tidak mendokumentasikan kegiatan penelitian faktual dukungan; d. PPS tidak meminta Pasangan Calon/Tim Penghubung untuk menghadirkan pendukung yang tidak dapat ditemukan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan untuk mencocokan dan meneliti kebenaran dukungan; e. PPS tidak menuangkan Hasil Penelitian Faktual ke dalam Formulir Model BA.3.2-KWK Perseorangan yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota PPS; f. PPS tidak membuat Berita Acara Penelitian Administrasi dan Faktual; g. PPS tidak menyerahkan 1 (satu) rangkap BA Hasil Penelitian Administrasi dan Faktual kepada PPL dan Pasangan Calon/Tim Penghubung. menandatangani dan memberi cap/stempel pada Formulir Model B.1 KWK; c. Memastikan PPS mendokumentasikan kegiatan penelitian faktual dukungan; d. Memastikan PPS meminta Pasangan Calon/Tim Penghubung mengha- dirkan pendukung yang tidak dapat ditemukan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan untuk mencocokan dan meneliti kebenaran dukungan; e. Memastikan PPS menuangkan Hasil Penelitian Faktual ke dalam Formulir Model BA.3.2-KWK Perseorangan yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota PPS; f. Memastikan PPS membuat Berita Acara Penelitian Administrasi dan Faktual; g. Memastikan PPS menyerahkan 1 (satu) rangkap BA Hasil Penelitian Administrasi dan Faktual kepada PPL dan Pasangan Calon/Tim Penghubung. masa perbaikan dengan memindahkan dukungan tersebut sesuai dengan desa/kelurahan; g. Dalam hal syarat usia dan/atau status perkawinan dinyatakan tidak sesuai, PPS menyatakan TMS dan mencoret dukungan; h. Dalam hal pada Formulir Model B.1- KWK Perseorangan terdapat Anggota TNI/Polri atau PNS yang memberikan dukungan, PPS menyatakan TMS dan mencoret dukungan dan memberikan keterangan bahwa yang bersangkutan adalah Anggota Anggota TNI/Polri atau PNS; i. PPS menyerahkan 1 (satu) rangkap salinan BA Hasil Penelitian Administrasi kepada PPL dan Pasangan Calon. Penelitian Faktual : a. Dalam hal pendukung menyatakan tidak memberikan dukungannya dan mengisi Formulir Model B.3-KWK, PPS menyatakan TMS dan mencoret dukungan; 7
  • 8. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan b. Dalam hal pendukung tidak menyatakan dukungannya tetapi tidak bersedia mengisi Formulir Model B.3- KWK, PPS menyatakan MS dan dukungan dinyatakan sah; c. Dalam hal pendukung menarik dukungan pada tahap verifikasi faktual, PPS menyatakan MS dan dukungan dinyatakan sah; d. Dalam hal terdapat bukti identitas kependudukan yang meragukan, PPS meminta pendukung menunjukkan identitas kependudukan yang asli; e. Dalam hal terdapat dukungan ganda antar Pasangan Calon, PPS menanyakan kepastian dukungan dan meminta pendukung membubuhkan tanda- tangan/cap jempol terhadap Pasangan Calon yang didukung, dan mencoret pendukung dalam daftar dukungan Pasangan Calon yang tidak didukung; f. Dalam hal pendukung 8
  • 9. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan tidak bersedia membubuhkan tanda- tangan/cap jempol dan menyatakan dukungannya, dukungan dinyatakan MS dan diwajibkan tanda-tangan/cap jempol. g. Dalam hal pendukung tidak bersedia membubuhkan tanda- tangan/cap jempol dan tidak menyatakan dukungannya, dan bersedia/tidak bersedia mengisi Form Model B.3-KWK Perseorangan, PPS menyatakan TMS dan mencoret dukungan. h. PPS menyerahkan 1 (satu) rangkap salinan BA Hasil Penelitian Faktual kepada PPL dan Pasangan Calon. Aktifitas pengawasan menggunakan Form A pengawasan. 5. Rekapitulasi Dukungan Perseorangan di Tingkat Kecamatan a. PPK tidak mengundang Pasangan Calon/Tim Penghubung atau Panwas Kecamatan untuk menghadiri rekapitulasi; b. PPK tidak memberikan waktu bagi Pasangan Calon/Tim Penghubung atau Panwas Kecamatan untuk menyampaikan a. Memastikan PPK mengundang Pasangan Calon/Tim Penghubung atau Panwas Kecamatan untuk menghadiri rekapitulasi; b. Memastikan PPK memberikan waktu bagi Pasangan Calon/Tim Penghubung atau Panwas Kecamatan untuk a. Pembuatan alat kerja/instrumen pengawasan sub tahapan Rekapitulasi Dukungan Perseorangan di Tingkat Kecamatan; b. Evaluasi atau pengujian hasil pengawasan sub tahapan a. Pengawasan Layar dengan substansi saran/peringatan dini kepada KPU agar menginstruksikan kepada PPK melalui KPU Kab terkait dengan ketaatan dan kepatuhan terhadap pelaksanaan sub tahapan Rekapitulasi Dukungan Perseora- ngan di Kecamatan a. Sebelum menghadiri Rekapitulasi Dukungan di Tingkat Kecamatan, Panwascam harus memiliki BA Hasil Penelitian Administrasi dan Faktual dari masing-masing desa/kelurahan dan telah melakukan rekapitulasi hasil uji petik sampel dukungan masing-masing 9
  • 10. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan keberatan; c. PPK tidak menerima, tidak meralat,dan tidak melakukan pembetulan terhadap keberatan yang dapat dibuktikan kebenarannya; d. PPK tidak menyerahkan 1 (satu) rangkap salinan BA Hasil Rekapitulasi Dukungan kepada Panwas Kecamatan dan Pasangan Calon/Tim Penghubung; menyampaikan keberatan; c. Memastikan PPK menerima, meralat,dan melakukan pembetulan terhadap keberatan yang dapat dibuktikan kebenarannya; d. Memastikan PPK menyerahkan 1 (satu) rangkap salinan BA Hasil Rekapitulasi Dukungan kepada Panwas Kecamatan dan Pasangan Calon/Tim penghubung; Rekapitulasi Dukungan Perseorangan di Tingkat Kecamatan; c. Supervisi alat kerja/instrumen pengawasan. serta memberikan akses data dan informasi kepada Bawaslu, Panwaskab, dan Panwascam untuk melakukan pengawasan; dan b. Pengawasan Melekat atas pelaksanaan Rekapitulasi Dukungan Perseorangan di Tingkat Kecamatan dengan memastikan : 1. PPK meminta setiap PPS untuk menyampaikan Rekapitulasi Duku- ngan berdasarkan Formulir Model BA.3.1-KWK dan Model BA.3.2-KWK; 2. PPK menerima, meralat dan melaku- kan pembetulan terhadap keberatan yang dapat dibukti- kan; 3. PPK meminta Pasangan Calon/Tim Penghubung untuk mengisi Formulir Model BA.4.1-KWK atas keberatan yang tidak dapat dibukti- kan kebenarannya dan Pasangan Calon/Tim Penghubung tidak dapat menerima. Pasangan Calon; b. Terhadap hasil Penelitian Administrasi dan Faktual Dukungan oleh PPS ditemukan ketidaksesuaian dengan Hasil Pengawasan, Panwascam harus menyampaikan keberatan disertai dengan bukti-bukti yang ada; c. Dalam hal belum terbentuk Panwascam dan PPL pada saat Rekapitulasi Dukungan Calon Perseorangan di Tingkat Kecamatan, Panwaskab dapat membuat kelompok kerja dengan melibatkan pemantau dan/atau kampus untuk mengawasi pelaksanaan sub tahapan ini. Aktifitas pengawasan menggunakan Form A pengawasan. 10
  • 11. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan 6. Rekapitulasi Dukungan Perseorangan di Tingkat Kabupaten a. KPU Kab tidak mengundang Pasangan Calon/Tim Penghubung atau Panwas Kabupaten untuk menghadiri Rekapitulasi; b. KPU Kab tidak memberikan waktu bagi Pasangan Calon/Tim Penghubung atau Panwaskab untuk menyampaikan keberatan; c. KPU Kab tidak menerima, tidak meralat,dan tidak melakukan pembetulan terhadap keberatan yang dapat di buktikan kebenarannya; d. KPU Kab tidak menyerahkan 1 (satu) rangkap salinan BA Hasil Rekapitulasi Dukungan kepada Panwaskab dan Pasangan Calon/Tim Penghubung; a. Memastikan KPU Kab mengundang Pasangan Calon/Tim Penghubung atau Panwas Kabupaten untuk menghadiri Rekapitulasi; b. Memastikan KPU Kab memberikan waktu bagi Pasangan Calon/Tim Penghubung atau Panwaskab untuk menyampaikan keberatan; c. Memastikan KPU Kab menerima, meralat,dan melakukan pembetulan terhadap keberatan yang dapat di buktikan kebenarannya; d. Memastikan KPU Kab menyerahkan 1 (satu) rangkap salinan BA Hasil Rekapitulasi Dukungan kepada Panwaskab dan Pasangan Calon/Tim Penghubung; a. Pembuatan alat kerja/instrumen pengawasan sub tahapan Rekapitulasi Dukungan Perseorangan di Tingkat Kabupaten; b. Evaluasi atau pengujian hasil pengawasan sub tahapan Rekapitulasi Dukungan Perseorangan di Tingkat Kabupaten; c. Supervisi alat kerja/instrumen pengawasan. a. Pengawasan Layar dengan substansi saran/peringatan dini kepada KPU agar menginstruksikan kepada KPU Kab terkait dengan ketaatan dan kepatuhan terhadap proses pelaksanaan sub tahapan Rekapitulasi Dukungan Perseorangan di Tingkat Kabupaten serta memberikan akses data dan informasi kepada Bawaslu dan Panwaskab untuk melakukan pengawasan; dan b. Pengawasan Melekat atas pelaksanaan Rekapitulasi Dukungan Perseorangan di Tingkat Kabupaten dengan memastikan : 1. KPU Kab meminta setiap PPK untuk menyampaikan Rekapitulasi Dukungan berdasarkan Formulir Model BA.4-KWK; 2. KPU Kab menerima, meralat dan melaku- kan pembetulan terhadap keberatan yang dapat dibukti- kan; 3. KPU Kab meminta Pasangan Calon/Tim Penghubung untuk mengisi Formulir Model BA.5.1-KWK a. Sebelum menghadiri Rekapitulasi Dukungan di Tingkat Kabupaten, Panwaskab harus memiliki BA Rekapitulasi Dukungan dari masing-masing kecamatan dan telah melakukan rekapitulasi hasil uji petik sampel dukungan masing- masing Pasangan Calon; b. Terhadap hasil Rekapitulasi Dukungan di Kabupaten oleh KPU Kab ditemukan ketidaksesuaian dengan Hasil Pengawasan, Panwaskab harus menyampaikan keberatan disertai dengan bukti yang ada; Aktifitas pengawasan menggunakan Form A pengawasan. 11
  • 12. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan atas keberatan yang tidak dapat dibukti- kan kebenarannya dan Pasangan Calon/Tim Penghubung tidak dapat menerima. 7. Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon a. KPU keliru dalam menetapkan persyaratan persentase dan jumlah minimal kursi serta persentase dan jumlah minimal akumulasi perolehan suara sah Parpol atau Gabungan Parpol; b. KPU tidak menetapkan persyaratan persentase dan jumlah minimal kursi serta persentase dan jumlah minimal akumulasi perolehan suara sah Parpol atau Gabungan Parpol melalui SK; c. KPU tidak menyebutkan persyaratan persentase dan jumlah minimal kursi Parpol atau Gabungan Parpol dalam SK; d. KPU tidak menyebutkan persyaratan persentase dan jumlah minimal akumuasi perolehan suara sah Parpol atau Gabungan Parpol dalam SK; a. Memastikan KPU menetapkan persyaratan persentase dan jumlah minimal kursi serta persentase dan jumlah minimal akumulasi perolehan suara sah Parpol atau Gabungan Parpol dengan benar; b. Memastikan KPU menetapkan persyaratan persentase dan jumlah minimal kursi serta persentase dan jumlah minimal akumulasi perolehan suara sah Parpol atau Gabungan Parpol melalui SK; c. Memastikan KPU menyebutkan persyaratan persentase dan jumlah minimal kursi Parpol atau Gabungan Parpol dalam SK; d. Memastikan KPU menyebutkan persyaratan persentase dan jumlah minimal akumuasi perolehan suara sah Parpol atau Gabungan Parpol dalam SK; a. Pembuatan alat kerja/instrumen pengawasan sub tahapan Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon; b. Evaluasi atau pengujian hasil pengawasan sub tahapan Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon. a. Pengawasan Layar dengan substansi saran/peringatan dini kepada KPU terkait dengan ketaatan dan kepatuhan terhadap proses pelaksanaan sub tahapan Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon; dan b. Pengawasan Literatur dengan substansi pengawasan pada aspek keterpenuhan muatan materi Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon. Dalam hal Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon tidak memenuhi muatan materi Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan, Bawaslu merekomendasikan perbaikan kepada KPU agar dapat memberikan informasi yang jelas dan akurat bagi Parpol atau Gabungan Parpol yang hendak mengajukan dukungan. Aktifitas pengawasan menggunakan Form A Pengawasan. 12
  • 13. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan e. KPU tidak menyerahkan salinan SK tersebut kepada Bawaslu; f. KPU tidak mengumumkan jadwal, waktu, dan tempat pendaftaran Pasangan Calon selama 11 hari; g. KPU tidak mencantumkan SK persyaratan persentase dan jumlah minimal kursi serta persentase dan jumlah minimal akumulasi perolehan suara sah Parpol atau Gabungan Parpol; h. KPU tidak memperhatikan daya jangkau pengumuman dengan tidak mengumumkan pada media cetak, media elektronik, dan website. e. Memastikan KPU menyerahkan salinan SK tersebut kepada Bawaslu; f. Memastikan KPU mengumumkan jadwal, waktu, dan tempat pendaftaran Pasangan Calon selama 11 hari; g. Memastikan KPU mencantumkan SK persyaratan persentase dan jumlah minimal kursi serta persentase dan jumlah minimal akumulasi perolehan suara sah Parpol atau Gabungan Parpol; h. Memastikan KPU memperhatikan daya jangkau pengumuman dengan mengumumkan pada media cetak, media elektronik, dan website. 8. Rekapitulasi Dukungan Perseorangan di Tingkat Provinsi a. KPU Prov tidak mengundang Pasangan Calon/Tim Penghubung atau Bawaslu Provinsi untuk menghadiri Rekapitulasi; b. KPU tidak memberikan waktu bagi Pasangan Calon/Tim Penghubung atau Bawaslu Provinsi untuk menyampaikan keberatan; c. KPU Prov tidak menerima, tidak a. Memastikan KPU Prov mengundang Pasangan Calon/Tim Penghubung atau Bawaslu Provinsi untuk menghadiri Rekapitulasi; b. Memastikan KPU memberikan waktu bagi Pasangan Calon/Tim Penghubung atau Bawaslu Provinsi untuk menyampaikan keberatan; c. Memastikan KPU Prov a. Pembuatan alat kerja/instrumen pengawasan sub tahapan Rekapitulasi Dukungan Perseorangan di Tingkat Provinsi; b. Evaluasi atau pengujian hasil pengawasan sub tahapan Rekapitulasi Dukungan Perseorangan di a. Pengawasan Layar dengan substansi saran/peringatan dini kepada KPU terkait dengan ketaatan dan kepatuhan terhadap proses pelaksanaan sub tahapan Rekapitulasi Dukungan Perseorangan di Tingkat Provinsi serta memberikan akses data dan informasi kepada Bawaslu untuk melakukan pengawasan; dan a. Sebelum menghadiri Rekapitulasi Dukungan di Tingkat Provinsi, Bawaslu Prov harus memiliki BA Rekapitulasi Dukungan dari masing-masing Kabupaten dan telah melakukan rekapitulasi hasil uji petik sampel dukungan masing- masing Pasangan Calon; b. Terhadap hasil Rekapitulasi Dukungan 13
  • 14. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan meralat,dan tidak melakukan pembetulan terhadap keberatan yang dapat di buktikan kebenarannya; d. KPU Prov tidak menyerahkan 1 (satu) rangkap salinan BA Hasil Rekapitulasi Dukungan kepada Bawaslu Provinsi dan Pasangan Calon/Tim Penghubung; menerima, meralat,dan melakukan pembetulan terhadap keberatan yang dapat di buktikan kebenarannya; d. Memastikan KPU Prov menyerahkan 1 (satu) rangkap salinan BA Hasil Rekapitulasi Dukungan kepada Bawaslu Provinsi dan Pasangan Calon/Tim Penghubung; Tingkat Provinsi. b. Pengawasan Melekat atas pelaksanaan Rekapitulasi Dukungan Perseorangan di Tingkat Provinsi dengan memastikan : 1. KPU Prov meminta setiap KPU Kab untuk menyampaikan Rekapitulasi Dukungan berdasarkan Formulir Model BA.5-KWK; 2. KPU Prov menerima, meralat dan melaku- kan pembetulan terhadap keberatan yang dapat dibukti- kan; 3. KPU Prov meminta Pasangan Calon/Tim Penghubung untuk mengisi Formulir Model BA.6.1-KWK atas keberatan yang tidak dapat dibukti- kan kebenarannya dan Pasangan Calon/Tim Penghubung tidak dapat menerima. di Tingkat Provinsi oleh KPU Prov ditemukan ketidaksesuaian dengan Hasil Pengawasan, Bawaslu Provinsi harus menyampaikan keberatan disertai dengan bukti-bukti yang ada; Aktifitas pengawasan menggunakan Form A pengawasan. 9. Pendaftaran Pasangan Calon a. Bakal Pasangan Calon tidak menaati aspek keterpenuhan persyaratan pendaftaran yaitu : 1. Tidak didukung oleh Parpol atau Gabungan Parpol dengan perolehan paling sedikit 20% jumlah kursi DPRD a. Memastikan Bakal Paslon menaati aspek keterpenuhan persyaratan pendaftaran yaitu : 1. Didukung oleh Parpol atau Gabungan Parpol dengan perolehan paling sedikit 20% jumlah kursi DPRD a. Pembuatan alat kerja/instrumen pengawasan sub tahapan Pendaftaran Pasangan Calon; b. Evaluasi atau pengujian hasil pengawasan sub tahapan Pendaftaran a. Pengawasan Layar dengan substansi saran/himbauan/ peringatan dini kepada Parpol dan KPU terkait dengan ketaatan dan kepatuhan terhadap proses pelaksanaan sub tahapan Pendaftaran Pasangan Calon; a. Dalam hal ditemukan Bakal Paslon yang tidak memenuhi aspek keterpenuhan persyaratan pendaftaran dan persyaratan pencalonan, maka Bawaslu Provinsi merekomendasikan kepada KPU untuk tidak 14
  • 15. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan atau 25% akumulasi perolehan suara sah Pemilu Terakhir; 2. Tidak didukung oleh Parpol atau Gabungan Parpol yang memperoleh kursi di DPRD pada Pemilu Terakhir; 3. Tidak menyertakan SK Pimpinan Parpol Tingkat Pusat tentang Kepengurusan Partai Politik Tingkat Provinsi; 4. Tidak menyerahkan dokumen persyaratan jumlah minimal dukungan dan sebarannya (untuk Pasangan Calon Perseorangan); 5. Tidak menyerahkan Daftar Nama Tim Kampanye Tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Kecamatan; 6. Tidak menyerahkan RKDK; b. Bakal Pasangan Calon tidak menaati aspek keterpenuhan persyaratan pencalonan yaitu : 1. Tidak menyertakan Surat Pencalonan atau 25% akumulasi perolehan suara sah Pemilu Terakhir; 2. Didukung oleh Parpol atau Gabungan Parpol yang memperoleh kursi di DPRD pada Pemilu Terakhir; 3. Menyertakan SK Pimpinan Parpol Tingkat Pusat tentang Kepengurusan Partai Politik Tingkat Provinsi; 4. Menyerahkan dokumen persyaratan jumlah minimal dukungan dan sebarannya (untuk Pasangan Calon Perseorangan); 5. Menyerahkan Daftar Nama Tim Kampanye Tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Kecamatan; 6. Menyerahkan RKDK; b. Memastikan Bakal Paslon menaati aspek keterpenuhan persyaratan pencalonan yaitu : 1. Menyertakan Surat Pencalonan Pasangan Calon. b. Pengawasan Melekat dengan substansi ketaatan dan kepatuhan Parpol dan KPU dalam proses Pendaftaran Pasangan Calon; c. Pengawasan Literatur dengan substansi pengawasan pada aspek kelengkapan persyaratan Bakal Pasangan Calon. menerima pendaftaran Bakal Paslon dimaksud; dan b. Dalam hal ditemukan Bakal Paslon yang tidak memenuhi aspek kelengkapan persyaratan calon, maka Bawaslu Provinsi merekomendasikan kepada KPU agar Bakal Pasangan Calon dimaksud dapat melengkapi kekurangan tersebut sesegera mungkin. Aktifitas pengawasan menggunakan Form A Pengawasan. 15
  • 16. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan Gubernur dan Wakil Gubernur dari Parpol atau Gabungan Parpol (Model B-KWK Parpol); 2. Tidak menyertakan Keputusan Pimpinan Parpol Tingkat Pusat tentang Persetujuan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Model B.1-KWK Parpol); 3. Tidak menyertakan Surat Pernyataan Kesepakatan Parpol/Gabungan Parpol dalam Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur (Model B.2-KWK Parpol); 4. Tidak menyertakan Surat Pernyataan Kesepakatan Antara Parpol/Gabungan Parpol dengan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Model B.3-KWK Parpol); 5. Tidak menyertakan Surat Pernyataan Kesesuaian Naskah Visi, Misi, dan Program Pasangan Calon Gubernur Gubernur dan Wakil Gubernur dari Parpol atau Gabungan Parpol (Model B-KWK Parpol); 2. Menyertakan Keputusan Pimpinan Parpol Tingkat Pusat tentang Persetujuan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Model B.1-KWK Parpol); 3. Menyertakan Surat Pernyataan Kesepakatan Parpol/Gabungan Parpol dalam Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur (Model B.2-KWK Parpol); 4. Menyertakan Surat Pernyataan Kesepakatan Antara Parpol/Gabungan Parpol dengan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Model B.3-KWK Parpol); 5. Menyertakan Surat Pernyataan Kesesuaian Naskah Visi, Misi, dan Program Pasangan Calon Gubernur 16
  • 17. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan dan Wakil Gubernur dengan RPJP Daerah (Model B.4- KWK Parpol); 6. Tidak menyertakan Surat Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur dari Perseorangan (Model B-KWK Perseorangan); 7. Tidak menyertakan Surat Pernyataan Dukungan Pasangan Calon Perseorangan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Model B.1-KWK Perseorangan); 8. Tidak menyertakan Rekapitulasi Jumlah Dukungan Calon Perseorangan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Model B.2-KWK Perseorangan); 9. Tidak menyertakan Surat Pernyataan Tidak Mendukung Pasangan Calon Perseorangan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Model B.3-KWK Perseorangan); 10. Tidak menyertakan dan Wakil Gubernur dengan RPJP Daerah (Model B.4- KWK Parpol); 6. Menyertakan Surat Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur dari Perseorangan (Model B-KWK Perseorangan); 7. Menyertakan Surat Pernyataan Dukungan Pasangan Calon Perseorangan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Model B.1-KWK Perseorangan); 8. Menyertakan Rekapitulasi Jumlah Dukungan Calon Perseorangan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Model B.2-KWK Perseorangan); 9. Menyertakan Surat Pernyataan Tidak Mendukung Pasangan Calon Perseorangan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Model B.3-KWK Perseorangan); 10. Menyertakan Surat 17
  • 18. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan Surat Pernyataan Kesesuaian Naskah Visi, Misi, dan Program Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dengan RPJP Daerah (Model B.4- KWK Perseorangan); c. Bakal Pasangan Calon tidak menaati aspek kelengkapan persyaratan calon yaitu: 1. Tidak menyertakan Surat Pernyataan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Model BB.1-KWK); 2. Tidak menyertakan Daftar Riwayat Hidup Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Model BB.2-KWK); 3. Tidak menyertakan dokumen persyara- tan calon lainnya sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundangan- undangan. d. Bakal Pasangan Calon mendaftarkan diri pada akhir waktu (last minute) pendaftaran sehingga tidak memiliki waktu untuk perbaikan Pernyataan Kesesuaian Naskah Visi, Misi, dan Program Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dengan RPJP Daerah (Model B.4- KWK Perseorangan); c. Memastikan Bakal Paslon menaati aspek kelengkapan persyaratan calon yaitu: 1. Menyertakan Surat Pernyataan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Model BB.1-KWK); 2. Menyertakan Daftar Riwayat Hidup Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Model BB.2-KWK); 3. Menyertakan dokumen persyara- tan calon lainnya sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundangan- undangan. d. Memastikan Bakal Paslon mendaftarkan diri pada awal waktu pendaftaran sehingga memiliki cukup waktu untuk perbaikan 18
  • 19. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan persyaratan pendaftaran dan pencalonan yang menyebabkan pihak KPU berat mengambil keputusan; e. Dokumen persyaratan Bakal Pasangan Calon diragukan validitas dan kebenarannya; f. KPU tidak melakukan prosedur yang benar dan/atau standar sama dalam melakukan pemeriksaan dokumen dan/atau dalam memfaktualkan dokumen persyaratan Bakal Pasangan Calon. g. Ketidaknetralan penyelenggara (KPU) akibat adanya hubungan yang mengakibatkan konflik kepentingan baik hubungan bisnis maupun kekerabatan dengan Bakal Pasangan Calon. persyaratan pendaftaran dan pencalonan sehingga pihak KPU tidak merasa berat mengambil keputusan; e. Memastikan dokumen persyaratan Bakal Paslon terpenuhi validitas dan kebenarannya; f. Memastikan KPU melakukan prosedur yang benar dan/atau standar sama dalam melakukan pemeriksaan dokumen dan/atau dalam memfaktualkan dokumen persyaratan Bakal Pasangan Calon. g. Memastikan netralitas penyelenggara (KPU) yang tidak terpengaruh adanya hubungan yang mengakibatkan konflik kepentingan baik hubungan bisnis maupun kekerabatan dengan Bakal Pasangan Calon. 10. Pemeriksaan Kesehatan serta Penelitian Syarat Pencalonan dan Syarat Calon Pemeriksaan Kesehatan: a. KPU tidak berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tingkat Provinsi untuk menetapkan standar kemampuan sehat rohani dan jasmani serta rumah sakit Pemeriksaan Kesehatan: a. Memastikan KPU berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tingkat Provinsi untuk menetapkan standar kemampuan sehat rohani dan jasmani serta rumah sakit a. Pembuatan alat kerja/instrumen pengawasan sub tahapan Pemeriksaan Kesehatan serta Penelitian Syarat Pencalonan dan Syarat Calon; b. Evaluasi atau pengujian hasil a. Pengawasan Layar dengan substansi saran/himbauan/ peringatan dini kepada KPU terkait dengan ketaatan dan kepatuhan terhadap proses pelaksanaan sub tahapan Pemeriksaan Kesehatan serta a. Dalam hal ditemukan Bakal Pasangan Calon yang tidak memenuhi aspek kelengkapan persyaratan calon, maka Bawaslu Provinsi merekomendasikan kepada KPU agar Bakal Pasangan Calon dimaksud dapat melengkapi kekurangan 19
  • 20. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan pemerintah yang dapat ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rohani dan jasmani; b. KPU tidak menetapkan standar kemampuan sehat rohani dan jasmani serta rumah sakit pemerintah yang dapat ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rohani dan jasmani melalui SK; c. KPU tidak menyampaikan standar kemampuan sehat rohani dan jasmani rumah sakit pemerintah sebagai rujukan dalam pemeriksaan kesehatan Pasangan Calon; d. KPU tidak menyampaikan nama rumah sakit pemerintah yang ditunjuk kepada Pimpinan Parpol/Gabungan Parpol yang mengusulkan Pasangan Calon; e. Tim Dokter Pemeriksa Kesehatan tidak melaksanakan tugasnya secara mandiri dan profesional. Penelitian Syarat pemerintah yang dapat ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rohani dan jasmani; b. Memastikan KPU menetapkan standar kemampuan sehat rohani dan jasmani serta rumah sakit pemerintah yang dapat ditunjuk melakukan pemeriksaan kesehatan rohani dan jasmani melalui SK; c. Memastikan KPU menyampaikan standar kemampuan sehat rohani dan jasmani rumah sakit pemerintah sebagai rujukan dalam pemeriksaan kesehatan Pasangan Calon; d. Memastikan KPU menyampaikan nama rumah sakit pemerintah yang ditunjuk kepada Pimpinan Parpol/Gabungan Parpol yang mengusulkan Pasangan Calon; e. Memastikan Tim Dokter Pemeriksa Kesehatan melaksanakan tugasnya secara profesional dan mandiri. Penelitian Syarat pengawasan sub tahapan Pemeriksaan Kesehatan serta Penelitian Syarat Pencalonan dan Syarat Calon. Penelitian Syarat Pencalonan dan Syarat Calon serta kepada Tim Dokter Pemeriksa agar dapat melaksanakan tugas secara mandiri dan profesional; b. Pengawasan Melekat dengan substansi ketaatan dan kepatuhan KPU dalam proses Penelitian Syarat Pencalonan dan Syarat Calon; c. Pengawasan Literatur dengan substansi pengawasan pada aspek keabsahan dan keterpenuhan persyaratan Bakal Pasangan Calon; dan d. Pengawasan Investigasi dengan melakukan verifikasi faktual kebenaran dan keabsahan terhadap persyaratan pencalonan dan persyaratan calon yang diragukan kebenarannya berdasarkan temuan maupun laporan masyarakat; tersebut sesegera mungkin; b. Dalam hal ditemukan dokumen Bakal Pasangan Calon yang tidak terpenuhi aspek kebenaran dan keabsahan setelah dilakukan faktualisasi, Bawaslu Provinsi menindaklanjuti sesuai dengan tata cara penanganan dan penindakan pelanggaran. Aktifitas pengawasan menggunakan Form A Pengawasan. 20
  • 21. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan Pencalonan dan Syarat Calon : a. KPU tidak meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen yang meliputi penelitian terhadap : 1. Cap basah Parpol atau masing- masing Gabungan Parpol yang bergabung; 2. Kesesuaian tanda tangan masing- masing Calon dalam Formulir Pendaftaran dengan tanda tangan pada fotokopi KTP; 3. Keberadaan materai pada dokumen-dokumen yang mempersyaratkan penggunaan materai. 4. Kesesuaian isi dokumen dengan ketentuan peraturan perundang- undangan b. KPU tidak menuangkan hasil penelitian ke dalam Formulir Model BA.HP-KWK dan Lampirannya; c. KPU tidak memberikan akses data/informasi kepada Bawaslu. Pencalonan dan Syarat Calon : a. Memastikan KPU meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen yang meliputi penelitian terhadap : 1. Cap basah Parpol atau masing- masing Gabungan Parpol yang bergabung; 2. Kesesuaian tanda tangan masing- masing Calon dalam Formulir Pendaftaran dengan tanda tangan pada fotokopi KTP; 3. Keberadaan materai pada dokumen-dokumen yang mempersyaratkan penggunaan materai. 4. Kesesuaian isi dokumen dengan ketentuan peraturan perundang- undangan b. Memastikan KPU menuangkan hasil penelitian ke dalam Formulir Model BA.HP- KWK dan Lampirannya; c. Memastikan KPU memberikan akses data/informasi kepada 21
  • 22. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan Bawaslu. 11. Pemberitahuan Hasil Penelitian, Perbaikan, dan Penelitian Hasil Perbaikan Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan Calon a. KPU tidak menyampaikan hasil penelitian dalam bentuk Formulir Model BA.HP-KWK dan Lampirannya kepada Bawaslu Provinsi serta Pasangan Calon dan Parpol/Gabungan Parpol; b. KPU tidak mengumumkan hasil penelitian paling lambat 2 (dua) hari setelah penelitian; c. KPU tidak menyebutkan dokumen yang belum lengkap dan/atau BMS dan/atau TMS untuk diperbaiki ; d. KPU tidak memberikan kesempatan penggantian Calon atau Pasangan Calon yang tidak memenuhi syarat kesehatan rohani dan jasmani dan/atau bebas narkoba. e. KPU tidak menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu Provinsi atau laporan tertulis masyarakat yang dilampiri bukti- a. Memastikan KPU menyampaikan hasil penelitian dalam bentuk Formulir Model BA.HP-KWK dan Lampirannya kepada Bawaslu Provinsi serta Pasangan Calon dan Parpol/Gabungan Parpol. b. Memastikan KPU mengumumkan hasil penelitian paling lambat 2 (dua) hari setelah penelitian; c. Memastikan KPU menyebutkan dokumen yang belum lengkap dan/atau BMS dan/atau TMS untuk diperbaiki ; d. Memastikan KPU memberikan kesempatan penggantian Calon atau Pasangan Calon yang tidak memenuhi syarat kesehatan rohani dan jasmani dan/atau bebas narkoba. e. Memastikan KPU menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu Provinsi atau laporan tertulis masyarakat yang dilampiri bukti- a. Pembuatan alat kerja/instrumen pengawasan sub tahapan Pemberitahuan Hasil Penelitian, Perbaikan, dan Penelitian Hasil Perbaikan Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan Calon; b. Evaluasi atau pengujian hasil pengawasan sub tahapan Pemberitahuan Hasil Penelitian, Perbaikan, dan Penelitian Hasil Perbaikan Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan Calon. a. Pengawasan Layar dengan substansi saran/himbauan/ peringatan dini kepada KPU terkait dengan ketaatan dan kepatuhan terhadap proses pelaksanaan sub tahapan Pemberitahuan Hasil Penelitian, Perbaikan, dan Penelitian Hasil Perbaikan Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan Calon; b. Pengawasan Melekat dengan substansi ketaatan dan kepatuhan KPU dalam proses Penelitian Hasil Perbaikan Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan Calon; c. Pengawasan Literatur dengan substansi pengawasan pada aspek keabsahan dan keterpenuhan persyaratan hasil perbaikan oleh Bakal Pasangan Calon; dan d. Pengawasan Investigasi dengan melakukan verifikasi faktual kebenaran dan keabsahan terhadap perbaikan persyaratan a. Dalam hal ditemukan Bakal Pasangan Calon yang tidak memenuhi aspek kelengkapan persyaratan calon setelah dilakukan perbaikan, maka Bawaslu Provinsi merekomendasikan kepada KPU agar Bakal Pasangan Calon tersebut dinyatakan TMS; b. Dalam hal ditemukan dokumen Bakal Pasangan Calon yang tidak terpenuhi aspek kebenaran dan keabsahan setelah dilakukan faktualisasi terhadap dokumen hasil perbaikan, Bawaslu Provinsi menindaklanjuti sesuai dengan tata cara penanganan dan penindakan pelanggaran. Aktifitas pengawasan menggunakan Form A Pengawasan. 22
  • 23. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan bukti yang memperkuat laporan. f. KPU tidak menuangkan hasil penelitian perbaikan ke dalam Formulir Model BA.HP-KWK Perbaikan dan Lampirannya; g. KPU tidak menyampaikan hasil penelitian perbaikan kepada Bawaslu Provinsi serta Pasangan Calon dan Parpol/Gabungan Parpol; h. KPU tidak mengumumkan hasil penelitian perbaikan kepada masyarakat; i. KPU tidak memberikan akses data dan informasi kepada Bawaslu. bukti yang memperkuat laporan. f. Memastikan KPU menuangkan hasil penelitian perbaikan ke dalam Formulir Model BA.HP-KWK Perbaikan dan Lampirannya; g. Memastikan KPU menyampaikan hasil penelitian perbaikan kepada Bawaslu Provinsi serta Pasangan Calon dan Parpol/Gabungan Parpol; h. Memastikan KPU mengumumkan hasil penelitian perbaikan kepada masyarakat; i. Memastikan KPU memberikan akses data dan informasi kepada Bawaslu. pencalonan dan persyaratan calon yang diragukan kebenarannya berdasarkan temuan maupun laporan masyarakat; 12. Penetapan Pasangan Calon, Pengumuman, dan Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon Penetapan Pasangan Calon : a. KPU tidak menyusun BA Penetapan Pasangan Calon berdasarkan Hasil Penelitian Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan Calon dan menetapkannya dengan SK; b. KPU menetapkan Pasangan Calon yang Tidak Memenuhi Syarat dan tidak menetapkan Pasangan Penetapan Pasangan Calon : a. Memastikan KPU menyusun BA Penetapan Pasangan Calon berdasarkan Hasil Penelitian Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan Calon dan menetapkannya dengan SK; b. Memastikan KPU menetapkan Pasangan Calon yang Memenuhi Syarat dan tidak menetapkan Pasangan a. Pembuatan alat kerja/instrumen pengawasan sub tahapan Penetapan Pasangan Calon, Pengumuman, dan Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon; b. Evaluasi atau pengujian hasil pengawasan sub tahapan Penetapan Pasangan Calon, Pengumuman, dan Pengundian Nomor a. Pengawasan Layar dengan substansi saran/himbauan/ peringatan dini kepada KPU terkait dengan ketaatan dan kepatuhan terhadap proses pelaksanaan sub tahapan Penetapan Pasangan Calon, Pengumuman, dan Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon serta kepada Pasangan Calon/Parpol/ Gabungan Parpol untuk tidak mengundurkan a. Dalam hal ditemukan Penetapan Pasangan Calon oleh KPU yang tidak sesuai dengan ketentuan, maka Bawaslu Provinsi menindaklanjuti sesuai dengan tata cara penanganan dan penindakan pelanggaran. b. Dalam hal ditemukan Pasangan Calon/Calon/Parpol/ Gabungan Parpol yang mengundurkan diri/menarik pengajuan 23
  • 24. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan Calon yang Memenuhi Syarat; c. KPU tidak melakukan Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon dan penetapan pasangan calon melewati batas waktu yang telah ditentukan; d. KPU tidak mengumumkan Hasil Penetapan Pasangan Calon; Pengundian Nomor Urut: a. KPU tidak melakukan Rapat Pleno Terbuka Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon dan Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon melewati batas waktu yang telah ditentukan; b. KPU tidak mengumumkan Hasil Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon. Penyusunan Nomor Urut dan Nama Pasangan Calon : a. KPU tidak menyusun Nomor Urut dan Nama Pasangan Calon dalam Daftar Paslon; b. Nama lengkap Pasangan Calon pada Daftar Pasangan Calon tidak sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk Calon yang Tidak Memenuhi Syarat; c. Memastikan KPU melakukan Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon dan penetapan pasangan calon tidak melewati batas waktu yang telah ditentukan; d. Memastikan KPU mengumumkan Hasil Penetapan Pasangan Calon; Pengundian Nomor Urut: a. Memastikan KPU melakukan Rapat Pleno Terbuka Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon dan Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon tidak melewati batas waktu yang telah ditentukan; b. Memastikan KPU mengumumkan Hasil Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon. Penyusunan Nomor Urut dan Nama Pasangan Calon : a. Memastikan KPU menyusun Nomor Urut dan Nama Paslon dalam Daftar Paslon; b. Memastikan Nama lengkap Pasangan Calon pada Daftar Pasangan Calon sesuai dengan Kartu Urut Pasangan Calon. diri/menarik pengajuan Pasangan Calon pasca Penetapan Pasangan Calon; b. Pengawasan Melekat dengan substansi ketaatan dan kepatuhan KPU dalam proses Penetapan Pasangan Calon, Pengumuman, dan Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon; c. Pengawasan Literatur dengan substansi pengawasan pada aspek keterpenuhan muatan materi Pengumuman Hasil Penetapan Pasangan Calon dan Hasil Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon. Pasangan Calon pasca Penetapan Pasangan Calon, maka Bawaslu Provinsi menindak- lanjuti sesuai dengan tata cara penanganan dan penindakan pelanggaran. Aktifitas pengawasan menggunakan Form A Pengawasan. 24
  • 25. No Waktu Sub Tahapan Titik Rawan Fokus Pengawasan Pengawasan KeteranganHulu/Ide/ Pemikiran Tengah/ Aktualisasi Ide Hilir/ Pelaksanaan (KTP). Ketaatan Pasangan Calon/Parpol/Gabungan Parpol : a. Pasangan Calon/salah seorang Calon mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai Peserta Pemilihan; b. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik menarik pengajuan Pasangan Calon dan/atau salah seorang calon dari Pasangan Calon setelah pengumuman. Tanda Penduduk (KTP). Ketaatan Pasangan Calon/Parpol/Gabungan Parpol : a. Memastikan Pasangan Calon/salah seorang Calon tidak mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai Peserta Pemilihan; b. Memastikan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tidak menarik pengajuan Pasangan Calon dan/atau salah seorang calon dari Pasangan Calon setelah pengumuman. 25