SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 35
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Kurikulum 2013:
                        Sebuah Tinjauan Kritis
                                    Iwan Syahril
                Dipresentasikan di Forum Cendekia Pendidikan Indonesia
                             East Lansing, Sabtu, 6 April 2013.

                         Michigan State University



Saturday, April 6, 13                                                    1
Source: http://www.bincangedukasi.com/kurikulum-2013-tanda-tanya.html


Saturday, April 6, 13                                                                           2
Kurikulum 2013:
                            Apa, Mengapa, Bagaimana?

•       Zaman berubah, kurikulum
        berubah pula.Yang dibutuhkan
        kreatifitas, penguatan penalaran,
        bukan hafalan. (bagaimana
        kurikulum yang lalu - KTSP, KBK,
        CBSA?).
                                             Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/

•
                                               wawancara-mendikbud-kurikulum-2013-3
        Prestasi siswa Indonesia
        terkebelakang - TIMSS (Third
        International Math and Science
        Study) dan PISA (Program for
        International Student Assessment).


Saturday, April 6, 13                                                                        3
Source: Jalal, F., Samani, M., Chang, M. C., Stevenson, R., Ragatz, A. B., & Negara, S. D. (2009). Teacher certification in
             Indonesia: A strategy for teacher quality improvement. Jakarta, Indonesia: Ministry of National Education of Indonesia and
                                                                     The World Bank.




Saturday, April 6, 13                                                                                                                         4
Kurikulum 2013:
                              Apa, Mengapa, Bagaimana?

 • Kurikulum = Standar
         kompetensi kelulusan,
         standar isi, standar proses,
         standar kelulusan (SNP, PP
         19/2005).
 • Kurikulum = pengetahuan,             Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/
                                          wawancara-mendikbud-kurikulum-2013-3

         keterampilan, & karakter.
 • Harus ada unsur produktif,
         inovatif, kreatif, afektif.


Saturday, April 6, 13                                                                   5
Kurikulum 2013: Apa,
       Pendekatan Pengajaran:                Mengapa, Bagaimana?
       Authentic & Experiential
              Learning
•    “Bagaimana caranya membangun
     kreativitas? Tentu ada berbagai
     pendekatan yang bisa membangun
     kreativitas itu. Caranya, mulai kecil siswa
     kita biasakan untuk memanfaatkan
     inderawinya. Ajak mereka mengamati. Jadi,
                                                   Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/
     bukan main di wilayah kosong. tapi perlu        wawancara-mendikbud-kurikulum-2013-3
     masuk ke wilayah riil sehingga setiap
     kejadian terekam. Misalnya, apa yang ada
     di bulan sana? Kita ajak anak-anak
     melihat melalui teropong. Contoh lainnya
     sel. Kita bisa pakai mikroskop. Baru
     mereka bisa mengerti apa itu sel.”

Saturday, April 6, 13                                                                              6
Kurikulum 2013: Apa,
                                                   Mengapa, Bagaimana?
           Pendekatan Pengajaran:
            Inquiry-based Learning

•       “Mengamati saja belum cukup. Anak
        harus dikembangkan kemampuan
        untuk bertanya. Karena dari bertanya
        itulah muncul rasa penasaran
        intelektual. Itu saja belum cukup. Siswa
        perlu kita ajari untuk berkemampuan
        mempresentasikan,                             Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/
                                                        wawancara-mendikbud-kurikulum-2013-3
        mengkomunikasikan sesuatu, baik
        tertulis ataupun lisan. Oleh karena itu
        kita ajari bagaimana memformulasikan
        persoalan. Oleh karena itu, struktur
        mata pelajarannya pun juga berubah.” 



    Saturday, April 6, 13                                                                             7
Integrated Learning                Kurikulum 2013: Apa,
•       “Struktur mata pelajarannya kita tata        Mengapa, Bagaimana?
        lagi. Pendekatannya pun kita ubah. Objek
        pembelajarannya kita tentukan. Pasti
        tentang fenomena alam, fenomena
        sosial, fenomena budaya. Pendekatannya
        perlu diubah terutama untuk anak-anak
        SD. Anak SD belum bisa berpikir
        spesialis.Tidak usah anak SD, S1 saja
        masih belum spesialis. Doktor baru bisa
        tajam. Maka, anak-anak SD itu kita
        bangun kekuatan fondasi generiknya.             Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/
        Maka, pendekatan yang kita lakukan di             wawancara-mendikbud-kurikulum-2013-3

        pelajaran SD adalah tematik integratif.
        Kita menggunakan tema yang
        berintegrasi dengan berbagai macam.
        Misalkan tema hari ini tentang sungai,
        besok ganti jadi energi atau laut, gunung,
        apa saja. Di situ ada pelajaran tentang
        PPKN, matematika, kita integrasikan.”
    Saturday, April 6, 13                                                                               8
Kurikulum 2013: Apa,
        Buku Pelajaran                            Mengapa, Bagaimana?
•     “...anak sekolah SD nanti tidak membawa
      buku matematika atau buku bahasa
      Indonesia. Mereka akan membawa buku
      dengan tema-tema tertentu. Hari ini
      misalnya tentang lingkungan. Jadi
      pelajarannya tentang lingkungan. Jadi,
      berhari-hari bawa buku tentang itu saja.
      Di buku itu ada matematikanya, ada
      bahasa Indonesianya, ada pelajaran IPA-
      nya. Itu menarik buat siswa. Belajar jadi      Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/
      hidup.  Jadi, mata pelajaran di SD nanti         wawancara-mendikbud-kurikulum-2013-3

      apa saja? Agama, PPKN, bahasa
      Indonesia, matematika, seni dan budaya,
      olahraga dan pendidikan kesehatan. Itu
      mata pelajarannya.Tetapi meskipun ada
      nama-nama mata pelajaran itu,
      pendekatannya tidak belajar sendiri-
      sendiri. Diintegrasikan.”
Saturday, April 6, 13                                                                                9
Kurikulum 2013: Apa,
                                         Mengapa, Bagaimana?

       Proses Belajar di Kelas

•       Biasa saja. Secara teknis biasa.
        Guru menjelaskan.Tapi, selalu
        pendekatannya adalah observasi
        sehingga tidak harus di dalam
        kelas. Anak-anak bisa diajak keluar   Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/
        kelas.                                  wawancara-mendikbud-kurikulum-2013-3




Saturday, April 6, 13                                                                         10
Penting & Genting!
                          The demographic dividend is a window of
      Argumen Bonus       opportunity in the development of a society or
         demografi         nation that opens up as fertility rates decline when
                          faster rates of economic growth and human
                          development are possible when combined with
                          effective policies and markets....With fewer
                          younger dependents, due to declining fertility and
                          child mortality rates, and fewer older dependents,
                          due to the older generations having shorter life
                          expectancies, and the largest segment of the
                          population of productive working age, the
                          dependency ratio declines dramatically leading to
                          the demographic dividend. Combined with effective
                          public policies this time period of the demographic
                          dividend can help facilitate more rapid economic
                          growth and puts less strain on families.
                          Source: http://en.wikipedia.org/wiki/Demographic_dividend




Saturday, April 6, 13                                                                 11
Penting & Genting!
                                                                                Argumen Bonus demografi




              “Indonesia faces a demographic dividend that started in 2010 and will last
              until 2050.The demographic dividend is expected to peak in 2025.This will
              create a window of opportunity for Indonesia to reach a higher potential
              economic growth and welfare status, since the proportion of the population
              at a productive age exceeds that of a non-productive age.” ( Razali Ritonga 
              is the director of population and labour force statistics at Indonesia’s
              Central Statistics Agency)
        Source: How to reap Indonesia's demographic dividend - Columnist - New Straits Times http://www.nst.com.my/opinion/columnist/how-to-reap-indonesia-s-
        demographic-dividend-1.151685#ixzz2Ph3uZS9X

Saturday, April 6, 13                                                                                                                                           12
Penting & Genting!
                                                                                  Argumen Bonus demografi




            “Based on data from the Coordinating Ministry for the Economy, the nation will have its
            lowest ‘dependency ratio’ by 2025. By that year, it is predicted that for every 100
            working people, there will be 32 unemployed people depending on them.That would be
            a massive improvement over Indonesia’s dependency ratio in the 1970s, when there
            were 100 working people feeding 72 unemployed people. According to those
            projections, the demographic dividend will pay off partly by virtue of the fact that in 14
            years’ time, 70 percent of Indonesia’s population will be between 15 and 64 years old,
            their most productive years.”
     Source: http://www.thejakartaglobe.com/editorials/editorial-seize-the-demographic-dividend-invest-in-hr/465479

Saturday, April 6, 13                                                                                                 13
Kritik 1: Rekam Jejak Kurikulum
                   terhadap Peningkatan Kualitas?

        Bagaimana dampak kurikulum-kurikulum sebelumnya?
               Apa yang sudah baik, apa yang belum?




Saturday, April 6, 13                                      14
Hasil Studi Terkini
   tentang Performa Sistem
      Pendidikan Global

   It is NOT about the curriculum!
     “When you look at both [Korea and Finland], you find nothing in common at first,” says
     Professor Schleicher, “but then find they are very similar in outlook.” One element of this is
     the importance assigned to teaching and the efforts put into teacher recruitment and
     training. As discussed above, the practices of the two countries differ markedly, but the
     status which teaching achieves and the resultant high quality of instruction are similar.
     Professor Schleicher adds that both systems also have a high level of ambition for students
     and a strong sense of accountability, but again these are “articulated differently. In South
     Korea, accountability is exam driven; in Finland, it is peer accountability, but the impact is
     very similar.”
     Finally, there are cultural parallels.The two societies are highly supportive of both the school
     system itself and of education in general. Of course, other countries are also highly
     supportive of education, but what may set Finland and South Korea apart is that in both,
     ideas about education have also been shaped by a significant underlying moral purpose.
                                              Source: http://thelearningcurve.pearson.com/the-report/towards-an-index-of-education-outputs

Saturday, April 6, 13                                                                                                                        15
Kritik 2: Isi kurikulum (1).
                   Kerancuan Disiplin Ilmu?
             •          Pencampuradukkan kompetensi disiplin ilmu dan kompetensi
                        karakter.

             •          Dalam setiap mata pelajaran nilai-nilai moral dan karakter dapat
                        diterapkan, namun seharusnya tidak menjadi bagian dari kompetensi
                        disiplin ilmu yang bersangkutan. Kompetensi disiplin ilmu dijelaskan
                        sesuai dengan landasan filosofis dan tradisi keilmuan disiplin yang
                        bersangkutan, tidak asal–asalan menambahkan kompetensi saja.

             •          Seharusnya kementerian pendidikan dan kebudayaan mempelajari
                        dengan benar bagaimana pendidikan moral dan karakter dilakukan
                        di negara-negara yang sudah berhasil melakukannya. Apa
                        mereka melakukannya seperti yang dirancang di
                        kurikulum 2013?

Saturday, April 6, 13                                                                          16
What Works in          Tips for practitioners to make
         Character Education:   character education more
         Research-based         effective!
         Evidence
                                • Ongoing teacher professional
                                development.
                                • Peer interaction learning strategies.
                                • Direct teaching (Explicit).
                                • Social-emotional skill training.
                                • Make the agenda explicit.
                                • Parent and community involvement.
                                • Peer and adult role models.
                                • Integration into the academic
                                curriculum.
                                • Multi-strategy approach.



Saturday, April 6, 13                                                     17
How to integrate character
                         education with existing
                              curriculum?

     Slideshare Slides
    Link: http://www.slideshare.net/
    esteinkamp/character-education-
    in-the-core-curriculum




Saturday, April 6, 13                                18
Asumsi Pendidikan Karakter -
                 Penambahan Kuantitas akan Membawa
                        Peningkatan Kualitas?
          •        Berkaca dari pengalaman sebelumnya ini sebuah asumsi yang
                   problematik.

          •        Di kurikulum 1975, 1984, 1994, ada banyak mapel moral dan
                   karakter seperti: Pendidikan Agama (baru muncul di tahun
                   1973 karena alasan politik - persepsi bahaya komunis!),
                   Pendidikan Moral Pancasila, Pendidikan Sejarah Perjuangan
                   Bangsa, Ilmu Pengetahuan Sosial, Penataran Pedoman
                   Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) setiap tahun
                   (ditambah program2 BP7 - Badan Pembinaan Pendidikan
                   Pelaksanaan P4).

          •        Jika Agama dan PMP merah, tidak naik kelas.
Saturday, April 6, 13                                                          19
Asumsi Pendidikan Karakter -
                 Penambahan Kuantitas akan Membawa
                        Peningkatan Kualitas?

          •        Jika asumsi tsb benar, maka rentetan dan tuntutan semua
                   mata pelajaran ini: 1) Pendidikan Agama, 2) Pendidikan Moral
                   Pancasila (PMP), 3) Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa
                   (PSPB), 4) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), 5) Penataran
                   Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), telah
                   menghasilkan generasi yang jujur, anti korupsi, dan penuh
                   integritas saat ini. Kenyataannya tidak demikian. Kenapa?

          •        “Kebodohan adalah mengulangi kegagalan yang sama dan
                   mengharapkan hasil yang berbeda!”


Saturday, April 6, 13                                                             20
Kritik 2: Isi kurikulum (2).
                       Peleburan IPA & IPS?
 •       Kenapa IPA dan IPS?
 •       Jika 10 mapel, masing-masing 5 kompetensi,
         sekarang 5 mapel dengan 10 kompetensi,
         apa yang berubah?                                “Jadi, mata pelajaran di SD
 •       Pembelajaran integratif jauh lebih kompleks.     nanti apa saja? Agama, PPKN,
                                                          bahasa Indonesia, matematika,
         Interdisipliner. Koneksi bukan hanya di dalam    seni dan budaya, olahraga dan
         ilmu ybs tetapi juga antar ilmu.                 pendidikan kesehatan. Itu mata
                                                          pelajarannya.Tetapi meskipun
 •       Dibutuhkan kemampuan berpikir tingkat            ada nama-nama mata
         tinggi dalam: memahami kompleksitas              pelajaran itu, pendekatannya
         konsep, menyusunnya ke dalam                     tidak belajar sendiri-sendiri.
         pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan   Diintegrasikan.”
         menyenangkan.Yang sederhana saja (mapel          Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/wawancara-
                                                                                      mendikbud-kurikulum-2013-3
         terpisah) masih sulit, apalagi yang kompleks!
Saturday, April 6, 13                                                                                          21
Kritik 2: Isi kurikulum (3).
                        Kompetensi, Isi, Proses, Evaluasi?


                                              Kurikulum = Standar kompetensi
                                              kelulusan, standar isi, standar proses,
                                              standar kelulusan (SNP, PP 19/2005).

                                              Kurikulum = pengetahuan,
                                              keterampilan, & karakter.

                                              Harus ada unsur produktif, inovatif,
                                              kreatif, afektif.


                                               Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/wawancara-
                                                                           mendikbud-kurikulum-2013-3



Saturday, April 6, 13                                                                               22
Kritik 2: Isi kurikulum (3).
                        Kompetensi, Isi, Proses, Evaluasi?


                                              Kurikulum = Standar kompetensi
                                              kelulusan, standar isi, standar proses,
                                              standar kelulusan (SNP, PP 19/2005).

                                              Kurikulum = pengetahuan,
                                              keterampilan, & karakter.

                                              Harus ada unsur produktif, inovatif,
                                              kreatif, afektif.


                                               Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/wawancara-
                                                                           mendikbud-kurikulum-2013-3



Saturday, April 6, 13                                                                               23
Kritik 2: Isi kurikulum (3).
                        Kompetensi, Isi, Proses, Evaluasi?


                                              Kurikulum = Standar kompetensi
                                              kelulusan, standar isi, standar proses,
                                              standar kelulusan (SNP, PP 19/2005).

                                              Kurikulum = pengetahuan,
                                              keterampilan, & karakter.

                                              Harus ada unsur produktif, inovatif,
                                              kreatif, afektif.


                                               Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/wawancara-
                                                                           mendikbud-kurikulum-2013-3



Saturday, April 6, 13                                                                               24
Kritik 2: Isi kurikulum (3).
                        Kompetensi, Isi, Proses, Evaluasi?


                                              Kurikulum = Standar kompetensi
                                              kelulusan, standar isi, standar proses,
                                              standar kelulusan (SNP, PP 19/2005).

                                              Kurikulum = pengetahuan,
                                              keterampilan, & karakter.

                                              Harus ada unsur produktif, inovatif,
                                              kreatif, afektif.


                                               Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/wawancara-
                                                                           mendikbud-kurikulum-2013-3



Saturday, April 6, 13                                                                               25
Kritik 2: Isi kurikulum (3).
                        Kompetensi, Isi, Proses, Evaluasi?


                                              Kurikulum = Standar kompetensi
                                              kelulusan, standar isi, standar proses,
                                              standar kelulusan (SNP, PP 19/2005).

                                              Kurikulum = pengetahuan,
                                              keterampilan, & karakter.

                                              Harus ada unsur produktif, inovatif,
                                              kreatif, afektif.


                                               Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/wawancara-
                                                                           mendikbud-kurikulum-2013-3



Saturday, April 6, 13                                                                               26
Kritik 2: Isi kurikulum (3).
                        Kompetensi, Isi, Proses, Evaluasi?


                                              Kurikulum = Standar kompetensi
                                              kelulusan, standar isi, standar proses,
                                              standar kelulusan (SNP, PP 19/2005).

                                              Kurikulum = pengetahuan,
                                              keterampilan, & karakter.

                                              Harus ada unsur produktif, inovatif,
                                              kreatif, afektif.


                                               Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/wawancara-
                                                                           mendikbud-kurikulum-2013-3



Saturday, April 6, 13                                                                               27
Kritik 3: Reformasi Guru.
        Sebuah langkah mundur?
•       “Kurikulum 2013 meringankan beban guru karena
        guru tidak perlu membuat silabus.” ~Prof. Musliar
        Kasim, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

•       Sebuah langkah mundur dalam reformasi pendidikan yang
        bertentangan dengan reformasi peningkatan kualitas guru yang
        sedang dilakukan.

•       Guru harusnya terus diberdayakan dan dilatih untuk mampu
        berpikir, berinovasi dan berkreatifitas dalam mengajar.

•       Argumen guru menjadi lebih baik dengan menggunakan silabus
        yang siap pakai menunjukkan asumsi bahwa guru tidak mampu
        dan tidak dipercaya sebagai seorang profesional.

•       Jika memang masih banyak terjadi guru tidak dapat menyusun
        silabus, yang perlu dilakukan justru meningkatkan kualitas dan
        kuantitas pelatihan dan pendidikan guru.
Saturday, April 6, 13                                                    28
Kritik 4: Keadilan Sosial.
  Sekolah Marginal Semakin Tertinggal?
•        Sekolah yang berakreditasi bagus akan didahulukan karena mereka
         lebih siap. Sebuah langkah yang sebenarnya logis. Sayangnya,
         langkah ini akan semakin memurukkan sekolah-sekolah yang sudah
         tertinggal.

•        Jika benar kurikulum 2013 ini bagus, maka sekolah yang sudah maju
         akan semakin maju karena mereka didahulukan dalam
         menerapkan kurikulum ini, dan sekolah yang tertinggal akan
         semakin tertinggal karena mereka tidak menjadi prioritas.

•        Ini mirip dengan logika pemilihan sekolah-sekolah RSBI dimana
         sekolah-sekolah yang sebenarnya sudah unggul terpilih menjadi
         sekolah RSBI. Sekolah-sekolah ini kemudian mendapat dana RSBI
         dan boleh menggalang dana tambahan dari orang tua disamping
         dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), sementara sekolah-
         sekolah non RSBI hanya boleh mengandalkan dana BOS, tak boleh
         ada pungutan.

•        Praktik seperti ini tidak sesuai dengan prinsip
         keadilan sosial.


Saturday, April 6, 13                                                        29
Kritik 5: Kurikulum, Perekonomian
                        dan Bonus Demografi?
                        •   Amerika sebagai negara dengan kekuatan
                            perekonomian terbesar selama beberapa dekade
                            terakhir.
                        •   Kurikulum di Amerika untuk satu tingkatan
                            pendidikan ada puluhan ribu; beragam, terkesan
                            berserakan (sistem desentralisasi, otonomi lokal/
                            distrik).
                        •   Jika asumsi bonus demografi dan perekonomian
                            benar, apakah keberantakan kurikulum di AS sebuah
                            paradoks?


Saturday, April 6, 13                                                           30
Profesor Yong Zhao: Ada kesamaan nilai di sistem pendidikan
                        AS yang sangat beragam bentuknya itu...secara historis sistem
                        pendidikan di AS secara umum menekankan pada:
                        pentingnya penghargaan terhadap minat dan
                        bakat individu, passion, rasa ingin tahu dan
                        percaya diri, serta keberanian mengambil resiko.
                        Inilah yang mendorong kemudian menciptakan lahirnya
                        kreatifitas, inovasi dan kemampuan kewirausahaan
                        (enterpreneurship) – modal utama dalam memenangkan
                        persaingan global.

Saturday, April 6, 13                                                                   31
Kritik 6: Tergesa-gesa dan
                                 Penuh Tanda Tanya!
                                Beberapa indikator...

                        •   Tidak adanya dokumen final resmi kurikulum pada
                            saat sosialisasi mulai dilakukan.

                        •   Anggaran kurikulum yang berubah-ubah.

                        •   Asumsi satuan buku dari 42 ribu per buku
                            kemudian menjadi 8 ribu per buku sesudah
                            mendapat kritik.

                        •   Pelatihan guru masal dalam waktu singkat hanya
                            beberapa bulan sebelum tahun ajaran baru dimulai.


Saturday, April 6, 13                                                           32
Agenda reformasi pendidikan lainnya
                    yang lebih penting dan genting
                       daripada perubahan kurikulum

       •       Peningkatan kualitas rekrutmen, pendidikan, dan
               pelatihan guru.

       •       Perbaikan sarana dan prasarana sekolah
               terutama sekolah non unggulan yang termaginalkan
               oleh proyek RSBI.

       •       Pembentukan budaya profesional yang penuh
               integritas di seluruh jajaran birokrasi dan praktisi
               pendidikan nasional.

Saturday, April 6, 13                                                 33
Siapa yang sebenarnya diuntungkan dengan
                        kurikulum 2013 ini? Guru, siswa, orang tua,
                        penguasa, pendidikan Indonesia, masa
                        depan bangsa, atau hanya pihak-pihak yang
                        mendapat kucuran dana dari “proyek” (?)
                        kurikulum ini?




Saturday, April 6, 13                                                 34
Kurikulum 2013:
                        Sebuah Tinjauan Kritis

                  Forum Cendekia Pendidikan Indonesia

                               Sabtu, 6 April 2013

                          Michigan State University


Saturday, April 6, 13                                   35

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Kurikulum 2013 Sebuah Tinjauan Kritis-Forum Cendekia Pendidikan Indonesia-Michigan State University

Ptk ade wahyudin
Ptk ade wahyudinPtk ade wahyudin
Ptk ade wahyudin
AdeWahyudin13
 

Ähnlich wie Kurikulum 2013 Sebuah Tinjauan Kritis-Forum Cendekia Pendidikan Indonesia-Michigan State University (20)

Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013
Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013
Observasi implementasi pembelajaran ips di kurikulum 2013
 
Peduli Lingkungan Sosial Kelas 3 tema 4 Buku Guru
Peduli Lingkungan Sosial Kelas 3 tema 4 Buku GuruPeduli Lingkungan Sosial Kelas 3 tema 4 Buku Guru
Peduli Lingkungan Sosial Kelas 3 tema 4 Buku Guru
 
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
 
Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guruKelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
Kelas 03 sd tematik 1 perkembangbiakan hewan dan tumbuhan guru
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guru
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guru
 
Indahnya Persahabatan Buku Pegangan Guru Kelas 3 tema 6
Indahnya Persahabatan Buku Pegangan Guru Kelas 3 tema 6Indahnya Persahabatan Buku Pegangan Guru Kelas 3 tema 6
Indahnya Persahabatan Buku Pegangan Guru Kelas 3 tema 6
 
Perubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku Guru
Perubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku GuruPerubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku Guru
Perubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku Guru
 
Ptk ade wahyudin
Ptk ade wahyudinPtk ade wahyudin
Ptk ade wahyudin
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guru
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 5 permainan tradisional guru
 
Bumi dan Alam Semesta Buku Guru Kelas 3 tema 8
Bumi dan Alam Semesta Buku Guru Kelas 3 tema 8Bumi dan Alam Semesta Buku Guru Kelas 3 tema 8
Bumi dan Alam Semesta Buku Guru Kelas 3 tema 8
 
Permainan Tradisional Buku Guru Kelas 3 tema 5
Permainan Tradisional Buku Guru Kelas 3 tema 5Permainan Tradisional Buku Guru Kelas 3 tema 5
Permainan Tradisional Buku Guru Kelas 3 tema 5
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 3 perubahan di alam guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 3 perubahan di alam guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 3 perubahan di alam guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 3 perubahan di alam guru
 
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 3 perubahan di alam guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 3 perubahan di alam guruBuku BSE Kelas 03 sd tematik 3 perubahan di alam guru
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 3 perubahan di alam guru
 
Perkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku Guru
Perkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku GuruPerkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku Guru
Perkembangan Teknologi Kelas 3 tema 2 Buku Guru
 
Kurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blogKurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blog
 
Kurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blogKurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blog
 
Kurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blogKurikulum 2013 paud ke blog
Kurikulum 2013 paud ke blog
 

Mehr von Iwan Syahril

Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke Zaman
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke ZamanSejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke Zaman
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke Zaman
Iwan Syahril
 

Mehr von Iwan Syahril (20)

Transformasi Pendidikan Guru Indonesia, Transformasi LPTK
Transformasi Pendidikan Guru Indonesia, Transformasi LPTKTransformasi Pendidikan Guru Indonesia, Transformasi LPTK
Transformasi Pendidikan Guru Indonesia, Transformasi LPTK
 
How Can ESL/EFL Teacher Education Improve the Education Quality of, and Trans...
How Can ESL/EFL Teacher Education Improve the Education Quality of, and Trans...How Can ESL/EFL Teacher Education Improve the Education Quality of, and Trans...
How Can ESL/EFL Teacher Education Improve the Education Quality of, and Trans...
 
Teacher Professional Development in Indonesia: What Have Learned So Far?
Teacher Professional Development in Indonesia: What Have Learned So Far?Teacher Professional Development in Indonesia: What Have Learned So Far?
Teacher Professional Development in Indonesia: What Have Learned So Far?
 
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke Zaman
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke ZamanSejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke Zaman
Sejarah Guru dan Pendidikan Guru di Indonesia dari Zaman ke Zaman
 
A workshop on writing "Rencana Pembelajaran Semester" (RPS) and "Satuan Acara...
A workshop on writing "Rencana Pembelajaran Semester" (RPS) and "Satuan Acara...A workshop on writing "Rencana Pembelajaran Semester" (RPS) and "Satuan Acara...
A workshop on writing "Rencana Pembelajaran Semester" (RPS) and "Satuan Acara...
 
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraFilsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
 
Pembelajaran, Tanggung Jawab, & Profesionalisme: Sebuah Rekomendasi Kebijakan...
Pembelajaran, Tanggung Jawab, & Profesionalisme: Sebuah Rekomendasi Kebijakan...Pembelajaran, Tanggung Jawab, & Profesionalisme: Sebuah Rekomendasi Kebijakan...
Pembelajaran, Tanggung Jawab, & Profesionalisme: Sebuah Rekomendasi Kebijakan...
 
A case study of preservice teacher development using korthagen's three level ...
A case study of preservice teacher development using korthagen's three level ...A case study of preservice teacher development using korthagen's three level ...
A case study of preservice teacher development using korthagen's three level ...
 
Computational Thinking in Teaching and Learning
Computational Thinking in Teaching and LearningComputational Thinking in Teaching and Learning
Computational Thinking in Teaching and Learning
 
Teaching Writing
Teaching WritingTeaching Writing
Teaching Writing
 
Key Elements in An Accountability System
Key Elements in An Accountability SystemKey Elements in An Accountability System
Key Elements in An Accountability System
 
Indonesian Education and the National Awakening in the 21st Century
Indonesian Education and the National Awakening in the 21st CenturyIndonesian Education and the National Awakening in the 21st Century
Indonesian Education and the National Awakening in the 21st Century
 
The Evolution of Indonesian Education: The Independence Era
The Evolution of Indonesian Education: The Independence EraThe Evolution of Indonesian Education: The Independence Era
The Evolution of Indonesian Education: The Independence Era
 
Evolusi Pendidikan Indonesia Era Pra Kemerdekaan
Evolusi Pendidikan Indonesia Era Pra KemerdekaanEvolusi Pendidikan Indonesia Era Pra Kemerdekaan
Evolusi Pendidikan Indonesia Era Pra Kemerdekaan
 
Technology in Language Learning
Technology in Language LearningTechnology in Language Learning
Technology in Language Learning
 
Academic English Skills: Speaking and Presentation Skills
Academic English Skills: Speaking and Presentation SkillsAcademic English Skills: Speaking and Presentation Skills
Academic English Skills: Speaking and Presentation Skills
 
Academic English Skills: Introduction to Academic Writing Skills
Academic English Skills: Introduction to Academic Writing SkillsAcademic English Skills: Introduction to Academic Writing Skills
Academic English Skills: Introduction to Academic Writing Skills
 
Academic English Skills: Reading Comprehension
Academic English Skills: Reading ComprehensionAcademic English Skills: Reading Comprehension
Academic English Skills: Reading Comprehension
 
Some Ideas about effective teaching and assessment
Some Ideas about effective teaching and assessmentSome Ideas about effective teaching and assessment
Some Ideas about effective teaching and assessment
 
A workshop on multiple intelligences
A workshop on multiple intelligencesA workshop on multiple intelligences
A workshop on multiple intelligences
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 

Kurikulum 2013 Sebuah Tinjauan Kritis-Forum Cendekia Pendidikan Indonesia-Michigan State University

  • 1. Kurikulum 2013: Sebuah Tinjauan Kritis Iwan Syahril Dipresentasikan di Forum Cendekia Pendidikan Indonesia East Lansing, Sabtu, 6 April 2013. Michigan State University Saturday, April 6, 13 1
  • 3. Kurikulum 2013: Apa, Mengapa, Bagaimana? • Zaman berubah, kurikulum berubah pula.Yang dibutuhkan kreatifitas, penguatan penalaran, bukan hafalan. (bagaimana kurikulum yang lalu - KTSP, KBK, CBSA?). Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/ • wawancara-mendikbud-kurikulum-2013-3 Prestasi siswa Indonesia terkebelakang - TIMSS (Third International Math and Science Study) dan PISA (Program for International Student Assessment). Saturday, April 6, 13 3
  • 4. Source: Jalal, F., Samani, M., Chang, M. C., Stevenson, R., Ragatz, A. B., & Negara, S. D. (2009). Teacher certification in Indonesia: A strategy for teacher quality improvement. Jakarta, Indonesia: Ministry of National Education of Indonesia and The World Bank. Saturday, April 6, 13 4
  • 5. Kurikulum 2013: Apa, Mengapa, Bagaimana? • Kurikulum = Standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, standar kelulusan (SNP, PP 19/2005). • Kurikulum = pengetahuan, Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/ wawancara-mendikbud-kurikulum-2013-3 keterampilan, & karakter. • Harus ada unsur produktif, inovatif, kreatif, afektif. Saturday, April 6, 13 5
  • 6. Kurikulum 2013: Apa, Pendekatan Pengajaran: Mengapa, Bagaimana? Authentic & Experiential Learning • “Bagaimana caranya membangun kreativitas? Tentu ada berbagai pendekatan yang bisa membangun kreativitas itu. Caranya, mulai kecil siswa kita biasakan untuk memanfaatkan inderawinya. Ajak mereka mengamati. Jadi, Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/ bukan main di wilayah kosong. tapi perlu wawancara-mendikbud-kurikulum-2013-3 masuk ke wilayah riil sehingga setiap kejadian terekam. Misalnya, apa yang ada di bulan sana? Kita ajak anak-anak melihat melalui teropong. Contoh lainnya sel. Kita bisa pakai mikroskop. Baru mereka bisa mengerti apa itu sel.” Saturday, April 6, 13 6
  • 7. Kurikulum 2013: Apa, Mengapa, Bagaimana? Pendekatan Pengajaran: Inquiry-based Learning • “Mengamati saja belum cukup. Anak harus dikembangkan kemampuan untuk bertanya. Karena dari bertanya itulah muncul rasa penasaran intelektual. Itu saja belum cukup. Siswa perlu kita ajari untuk berkemampuan mempresentasikan, Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/ wawancara-mendikbud-kurikulum-2013-3 mengkomunikasikan sesuatu, baik tertulis ataupun lisan. Oleh karena itu kita ajari bagaimana memformulasikan persoalan. Oleh karena itu, struktur mata pelajarannya pun juga berubah.”  Saturday, April 6, 13 7
  • 8. Integrated Learning Kurikulum 2013: Apa, • “Struktur mata pelajarannya kita tata Mengapa, Bagaimana? lagi. Pendekatannya pun kita ubah. Objek pembelajarannya kita tentukan. Pasti tentang fenomena alam, fenomena sosial, fenomena budaya. Pendekatannya perlu diubah terutama untuk anak-anak SD. Anak SD belum bisa berpikir spesialis.Tidak usah anak SD, S1 saja masih belum spesialis. Doktor baru bisa tajam. Maka, anak-anak SD itu kita bangun kekuatan fondasi generiknya. Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/ Maka, pendekatan yang kita lakukan di wawancara-mendikbud-kurikulum-2013-3 pelajaran SD adalah tematik integratif. Kita menggunakan tema yang berintegrasi dengan berbagai macam. Misalkan tema hari ini tentang sungai, besok ganti jadi energi atau laut, gunung, apa saja. Di situ ada pelajaran tentang PPKN, matematika, kita integrasikan.” Saturday, April 6, 13 8
  • 9. Kurikulum 2013: Apa, Buku Pelajaran Mengapa, Bagaimana? • “...anak sekolah SD nanti tidak membawa buku matematika atau buku bahasa Indonesia. Mereka akan membawa buku dengan tema-tema tertentu. Hari ini misalnya tentang lingkungan. Jadi pelajarannya tentang lingkungan. Jadi, berhari-hari bawa buku tentang itu saja. Di buku itu ada matematikanya, ada bahasa Indonesianya, ada pelajaran IPA- nya. Itu menarik buat siswa. Belajar jadi Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/ hidup.  Jadi, mata pelajaran di SD nanti wawancara-mendikbud-kurikulum-2013-3 apa saja? Agama, PPKN, bahasa Indonesia, matematika, seni dan budaya, olahraga dan pendidikan kesehatan. Itu mata pelajarannya.Tetapi meskipun ada nama-nama mata pelajaran itu, pendekatannya tidak belajar sendiri- sendiri. Diintegrasikan.” Saturday, April 6, 13 9
  • 10. Kurikulum 2013: Apa, Mengapa, Bagaimana? Proses Belajar di Kelas • Biasa saja. Secara teknis biasa. Guru menjelaskan.Tapi, selalu pendekatannya adalah observasi sehingga tidak harus di dalam kelas. Anak-anak bisa diajak keluar Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/ kelas.   wawancara-mendikbud-kurikulum-2013-3 Saturday, April 6, 13 10
  • 11. Penting & Genting! The demographic dividend is a window of Argumen Bonus opportunity in the development of a society or demografi nation that opens up as fertility rates decline when faster rates of economic growth and human development are possible when combined with effective policies and markets....With fewer younger dependents, due to declining fertility and child mortality rates, and fewer older dependents, due to the older generations having shorter life expectancies, and the largest segment of the population of productive working age, the dependency ratio declines dramatically leading to the demographic dividend. Combined with effective public policies this time period of the demographic dividend can help facilitate more rapid economic growth and puts less strain on families. Source: http://en.wikipedia.org/wiki/Demographic_dividend Saturday, April 6, 13 11
  • 12. Penting & Genting! Argumen Bonus demografi “Indonesia faces a demographic dividend that started in 2010 and will last until 2050.The demographic dividend is expected to peak in 2025.This will create a window of opportunity for Indonesia to reach a higher potential economic growth and welfare status, since the proportion of the population at a productive age exceeds that of a non-productive age.” ( Razali Ritonga  is the director of population and labour force statistics at Indonesia’s Central Statistics Agency) Source: How to reap Indonesia's demographic dividend - Columnist - New Straits Times http://www.nst.com.my/opinion/columnist/how-to-reap-indonesia-s- demographic-dividend-1.151685#ixzz2Ph3uZS9X Saturday, April 6, 13 12
  • 13. Penting & Genting! Argumen Bonus demografi “Based on data from the Coordinating Ministry for the Economy, the nation will have its lowest ‘dependency ratio’ by 2025. By that year, it is predicted that for every 100 working people, there will be 32 unemployed people depending on them.That would be a massive improvement over Indonesia’s dependency ratio in the 1970s, when there were 100 working people feeding 72 unemployed people. According to those projections, the demographic dividend will pay off partly by virtue of the fact that in 14 years’ time, 70 percent of Indonesia’s population will be between 15 and 64 years old, their most productive years.” Source: http://www.thejakartaglobe.com/editorials/editorial-seize-the-demographic-dividend-invest-in-hr/465479 Saturday, April 6, 13 13
  • 14. Kritik 1: Rekam Jejak Kurikulum terhadap Peningkatan Kualitas? Bagaimana dampak kurikulum-kurikulum sebelumnya? Apa yang sudah baik, apa yang belum? Saturday, April 6, 13 14
  • 15. Hasil Studi Terkini tentang Performa Sistem Pendidikan Global It is NOT about the curriculum! “When you look at both [Korea and Finland], you find nothing in common at first,” says Professor Schleicher, “but then find they are very similar in outlook.” One element of this is the importance assigned to teaching and the efforts put into teacher recruitment and training. As discussed above, the practices of the two countries differ markedly, but the status which teaching achieves and the resultant high quality of instruction are similar. Professor Schleicher adds that both systems also have a high level of ambition for students and a strong sense of accountability, but again these are “articulated differently. In South Korea, accountability is exam driven; in Finland, it is peer accountability, but the impact is very similar.” Finally, there are cultural parallels.The two societies are highly supportive of both the school system itself and of education in general. Of course, other countries are also highly supportive of education, but what may set Finland and South Korea apart is that in both, ideas about education have also been shaped by a significant underlying moral purpose. Source: http://thelearningcurve.pearson.com/the-report/towards-an-index-of-education-outputs Saturday, April 6, 13 15
  • 16. Kritik 2: Isi kurikulum (1). Kerancuan Disiplin Ilmu? • Pencampuradukkan kompetensi disiplin ilmu dan kompetensi karakter. • Dalam setiap mata pelajaran nilai-nilai moral dan karakter dapat diterapkan, namun seharusnya tidak menjadi bagian dari kompetensi disiplin ilmu yang bersangkutan. Kompetensi disiplin ilmu dijelaskan sesuai dengan landasan filosofis dan tradisi keilmuan disiplin yang bersangkutan, tidak asal–asalan menambahkan kompetensi saja. • Seharusnya kementerian pendidikan dan kebudayaan mempelajari dengan benar bagaimana pendidikan moral dan karakter dilakukan di negara-negara yang sudah berhasil melakukannya. Apa mereka melakukannya seperti yang dirancang di kurikulum 2013? Saturday, April 6, 13 16
  • 17. What Works in Tips for practitioners to make Character Education: character education more Research-based effective! Evidence • Ongoing teacher professional development. • Peer interaction learning strategies. • Direct teaching (Explicit). • Social-emotional skill training. • Make the agenda explicit. • Parent and community involvement. • Peer and adult role models. • Integration into the academic curriculum. • Multi-strategy approach. Saturday, April 6, 13 17
  • 18. How to integrate character education with existing curriculum? Slideshare Slides Link: http://www.slideshare.net/ esteinkamp/character-education- in-the-core-curriculum Saturday, April 6, 13 18
  • 19. Asumsi Pendidikan Karakter - Penambahan Kuantitas akan Membawa Peningkatan Kualitas? • Berkaca dari pengalaman sebelumnya ini sebuah asumsi yang problematik. • Di kurikulum 1975, 1984, 1994, ada banyak mapel moral dan karakter seperti: Pendidikan Agama (baru muncul di tahun 1973 karena alasan politik - persepsi bahaya komunis!), Pendidikan Moral Pancasila, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa, Ilmu Pengetahuan Sosial, Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) setiap tahun (ditambah program2 BP7 - Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan P4). • Jika Agama dan PMP merah, tidak naik kelas. Saturday, April 6, 13 19
  • 20. Asumsi Pendidikan Karakter - Penambahan Kuantitas akan Membawa Peningkatan Kualitas? • Jika asumsi tsb benar, maka rentetan dan tuntutan semua mata pelajaran ini: 1) Pendidikan Agama, 2) Pendidikan Moral Pancasila (PMP), 3) Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB), 4) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), 5) Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), telah menghasilkan generasi yang jujur, anti korupsi, dan penuh integritas saat ini. Kenyataannya tidak demikian. Kenapa? • “Kebodohan adalah mengulangi kegagalan yang sama dan mengharapkan hasil yang berbeda!” Saturday, April 6, 13 20
  • 21. Kritik 2: Isi kurikulum (2). Peleburan IPA & IPS? • Kenapa IPA dan IPS? • Jika 10 mapel, masing-masing 5 kompetensi, sekarang 5 mapel dengan 10 kompetensi, apa yang berubah? “Jadi, mata pelajaran di SD • Pembelajaran integratif jauh lebih kompleks. nanti apa saja? Agama, PPKN, bahasa Indonesia, matematika, Interdisipliner. Koneksi bukan hanya di dalam seni dan budaya, olahraga dan ilmu ybs tetapi juga antar ilmu. pendidikan kesehatan. Itu mata pelajarannya.Tetapi meskipun • Dibutuhkan kemampuan berpikir tingkat ada nama-nama mata tinggi dalam: memahami kompleksitas pelajaran itu, pendekatannya konsep, menyusunnya ke dalam tidak belajar sendiri-sendiri. pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan Diintegrasikan.” menyenangkan.Yang sederhana saja (mapel Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/wawancara- mendikbud-kurikulum-2013-3 terpisah) masih sulit, apalagi yang kompleks! Saturday, April 6, 13 21
  • 22. Kritik 2: Isi kurikulum (3). Kompetensi, Isi, Proses, Evaluasi? Kurikulum = Standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, standar kelulusan (SNP, PP 19/2005). Kurikulum = pengetahuan, keterampilan, & karakter. Harus ada unsur produktif, inovatif, kreatif, afektif. Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/wawancara- mendikbud-kurikulum-2013-3 Saturday, April 6, 13 22
  • 23. Kritik 2: Isi kurikulum (3). Kompetensi, Isi, Proses, Evaluasi? Kurikulum = Standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, standar kelulusan (SNP, PP 19/2005). Kurikulum = pengetahuan, keterampilan, & karakter. Harus ada unsur produktif, inovatif, kreatif, afektif. Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/wawancara- mendikbud-kurikulum-2013-3 Saturday, April 6, 13 23
  • 24. Kritik 2: Isi kurikulum (3). Kompetensi, Isi, Proses, Evaluasi? Kurikulum = Standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, standar kelulusan (SNP, PP 19/2005). Kurikulum = pengetahuan, keterampilan, & karakter. Harus ada unsur produktif, inovatif, kreatif, afektif. Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/wawancara- mendikbud-kurikulum-2013-3 Saturday, April 6, 13 24
  • 25. Kritik 2: Isi kurikulum (3). Kompetensi, Isi, Proses, Evaluasi? Kurikulum = Standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, standar kelulusan (SNP, PP 19/2005). Kurikulum = pengetahuan, keterampilan, & karakter. Harus ada unsur produktif, inovatif, kreatif, afektif. Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/wawancara- mendikbud-kurikulum-2013-3 Saturday, April 6, 13 25
  • 26. Kritik 2: Isi kurikulum (3). Kompetensi, Isi, Proses, Evaluasi? Kurikulum = Standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, standar kelulusan (SNP, PP 19/2005). Kurikulum = pengetahuan, keterampilan, & karakter. Harus ada unsur produktif, inovatif, kreatif, afektif. Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/wawancara- mendikbud-kurikulum-2013-3 Saturday, April 6, 13 26
  • 27. Kritik 2: Isi kurikulum (3). Kompetensi, Isi, Proses, Evaluasi? Kurikulum = Standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, standar kelulusan (SNP, PP 19/2005). Kurikulum = pengetahuan, keterampilan, & karakter. Harus ada unsur produktif, inovatif, kreatif, afektif. Source: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/wawancara- mendikbud-kurikulum-2013-3 Saturday, April 6, 13 27
  • 28. Kritik 3: Reformasi Guru. Sebuah langkah mundur? • “Kurikulum 2013 meringankan beban guru karena guru tidak perlu membuat silabus.” ~Prof. Musliar Kasim, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. • Sebuah langkah mundur dalam reformasi pendidikan yang bertentangan dengan reformasi peningkatan kualitas guru yang sedang dilakukan. • Guru harusnya terus diberdayakan dan dilatih untuk mampu berpikir, berinovasi dan berkreatifitas dalam mengajar. • Argumen guru menjadi lebih baik dengan menggunakan silabus yang siap pakai menunjukkan asumsi bahwa guru tidak mampu dan tidak dipercaya sebagai seorang profesional. • Jika memang masih banyak terjadi guru tidak dapat menyusun silabus, yang perlu dilakukan justru meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatihan dan pendidikan guru. Saturday, April 6, 13 28
  • 29. Kritik 4: Keadilan Sosial. Sekolah Marginal Semakin Tertinggal? • Sekolah yang berakreditasi bagus akan didahulukan karena mereka lebih siap. Sebuah langkah yang sebenarnya logis. Sayangnya, langkah ini akan semakin memurukkan sekolah-sekolah yang sudah tertinggal. • Jika benar kurikulum 2013 ini bagus, maka sekolah yang sudah maju akan semakin maju karena mereka didahulukan dalam menerapkan kurikulum ini, dan sekolah yang tertinggal akan semakin tertinggal karena mereka tidak menjadi prioritas. • Ini mirip dengan logika pemilihan sekolah-sekolah RSBI dimana sekolah-sekolah yang sebenarnya sudah unggul terpilih menjadi sekolah RSBI. Sekolah-sekolah ini kemudian mendapat dana RSBI dan boleh menggalang dana tambahan dari orang tua disamping dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), sementara sekolah- sekolah non RSBI hanya boleh mengandalkan dana BOS, tak boleh ada pungutan. • Praktik seperti ini tidak sesuai dengan prinsip keadilan sosial. Saturday, April 6, 13 29
  • 30. Kritik 5: Kurikulum, Perekonomian dan Bonus Demografi? • Amerika sebagai negara dengan kekuatan perekonomian terbesar selama beberapa dekade terakhir. • Kurikulum di Amerika untuk satu tingkatan pendidikan ada puluhan ribu; beragam, terkesan berserakan (sistem desentralisasi, otonomi lokal/ distrik). • Jika asumsi bonus demografi dan perekonomian benar, apakah keberantakan kurikulum di AS sebuah paradoks? Saturday, April 6, 13 30
  • 31. Profesor Yong Zhao: Ada kesamaan nilai di sistem pendidikan AS yang sangat beragam bentuknya itu...secara historis sistem pendidikan di AS secara umum menekankan pada: pentingnya penghargaan terhadap minat dan bakat individu, passion, rasa ingin tahu dan percaya diri, serta keberanian mengambil resiko. Inilah yang mendorong kemudian menciptakan lahirnya kreatifitas, inovasi dan kemampuan kewirausahaan (enterpreneurship) – modal utama dalam memenangkan persaingan global. Saturday, April 6, 13 31
  • 32. Kritik 6: Tergesa-gesa dan Penuh Tanda Tanya! Beberapa indikator... • Tidak adanya dokumen final resmi kurikulum pada saat sosialisasi mulai dilakukan. • Anggaran kurikulum yang berubah-ubah. • Asumsi satuan buku dari 42 ribu per buku kemudian menjadi 8 ribu per buku sesudah mendapat kritik. • Pelatihan guru masal dalam waktu singkat hanya beberapa bulan sebelum tahun ajaran baru dimulai. Saturday, April 6, 13 32
  • 33. Agenda reformasi pendidikan lainnya yang lebih penting dan genting daripada perubahan kurikulum • Peningkatan kualitas rekrutmen, pendidikan, dan pelatihan guru. • Perbaikan sarana dan prasarana sekolah terutama sekolah non unggulan yang termaginalkan oleh proyek RSBI. • Pembentukan budaya profesional yang penuh integritas di seluruh jajaran birokrasi dan praktisi pendidikan nasional. Saturday, April 6, 13 33
  • 34. Siapa yang sebenarnya diuntungkan dengan kurikulum 2013 ini? Guru, siswa, orang tua, penguasa, pendidikan Indonesia, masa depan bangsa, atau hanya pihak-pihak yang mendapat kucuran dana dari “proyek” (?) kurikulum ini? Saturday, April 6, 13 34
  • 35. Kurikulum 2013: Sebuah Tinjauan Kritis Forum Cendekia Pendidikan Indonesia Sabtu, 6 April 2013 Michigan State University Saturday, April 6, 13 35