SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
1



                                     BAB I
                               PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
       Dinamika adalah cabang mekanika yang mempelajari gerak dan gaya yang
menyebabkannya. Pada bagian ini, besaran-besaran dasar kinematika yang
digunakan, yaitu jarak/perpindahan, kecepatan, dan percepatan yang dihubungkan
dengan gaya dan massa.
       Hukum tentang gerak dan penyebabnya sudah mulai dikaji sejak zaman
Aristoteles (384-322 SM). Aristoteles menganggap bahwa suatu gaya, baik berupa
tarikan maupun dorongan diperlukan untuk menjaga suatu benda bergerak.
Pandangan ini meskipun logis dan sesuai dengan apa yang diamatai secara awam,
namun pada saatnya nanti (ketika kita mempelajari Hukum Pertama Newton) kita
akan melihat adanya kesalahan fatal pada pandangan Aristoteles tersebut. Pada
generasi berikutnya lahir ilmuan seperti Copernikus, brahe dan kepler yang
banyak menawarkan model analisis gerak benda-benda langit. Galelio bahkan
telah memperkenalkan suatu besaran yang dikenal sebagai kuantitas gerak.
Besaran inilah yang kini dikenal sebagai momentum.
       Pada tahun meninggalnya Galileo lahirlah Issac Newton yang kemudian
menjadi orang pertama yang berhasil memberikan penjelasan secara mendasar
tentang hukum-hukum gerak melalui ketiga hukumnya yang terkenal. Hukum
newton, meskipun tampak sangat sempurna, kini kita juga mendapati bahwa
hukum-hukum tersebut tidak berlaku universal, namun masihmembutuhkan
modifikasi untuk benda pada kecepatan sangat tinggi dan untuk benda dengan
ukuran yang sangat kecil.
       Mekanika klasik (mekanika newtonian) menyediakan cara untuk
menganalisis gerak pada benda yang relatif besar dan berkecapat tidak terlampau
tinggi, sedangkan untuk mempelajari gerak benda dengan kecepatan tinggi
digunakan hukum-hukum relativitas. Adapun gerak yang dilakukan oleh benda-
benda yang sangat kecil dipelajari melalui mekanika kuantum. Bagian ini hanya
akan mengulas tentang mekanika klasik, artinya kita hanya akan bekerja dengan
benda-benda yang berukuran relatif besar dan dengan kecepatan yang relatif kecil.
2



1.2 Rumusan Masalah
   1. Apa pengertian dari mekanika klasik?
   2. Apa pengertian dari hukum I Newton?
   3. Apa pengertian dari gaya?


1.3 Tujuan Penulisan
    Untuk mengetahui pengertian dari mekanika klasik, hukum I Newton dan Gaya.
3



                                     BAB II

                                PEMBAHASAN

2.1 Mekanika Klasik

Mekanika klasik adalah bagian dari ilmu fisika mengenai gaya yang bekerja pada
benda. Sering dinamakan "mekanika Newton" dari Newton dan hukum gerak
Newton. Mekanika klasik dibagi menjadi sub bagian lagi, yaitu statika
(mempelajari benda diam), kinematika (mempelajari benda bergerak), dan
dinamika (mempelajari benda yang terpengaruh gaya).
Masalah utama dalam mekanika klasik adalah sebagai berikut:

   1. Diberikan sebuah partikel dengan ciri atau karakteristik tertentu
       (massanya, muatannya, momen dipol magnetnya dan sebagainya)
   2. Partikel ini kita letakkan dalam suatu lingkungan yang telah diketahui
       secara lengkap dan kita berikan kecepatan awal tertentu kepada partikel
       tersebut.

Untuk banyak macam lingkungan, persoalan ini telah dipecahkan oleh Isaac
Newton (1642-1727) ketika ia mengemukakan huku m geraknya dan merumuskan
hukum gravitasi universalnya. Cara penyelesaian masalah ini menurut mekanika
klasik yang kita kenal sekarang adalah sebagai berikut:

   1. Perkenalkan dahulu konsep gaya (force) F yang didefinisikan melalui
       percepatan a yang dialami oleh suatu benda standar tertentu.
   2. Kemudian kembangkan tata cara menyatakan massa m suatu benda,
       sehingga kita dapat menerima kenyataan bahwa partikel yang berbeda dari
       jenis yang sama mengalami percepatan yang berbeda jika berada dalam
       lingkungan yang sama
   3. Akhirnya, tentukan cara menghitung gaya yang bekerja pada partikel
       berdasarkan sifat-sifat partikel dan lingkungannya.

Hukum gerak dan hukum gaya bersama-sama membentuk hukum-hukum
mekanika. Program      mekanika ini      tidak dapat      diuji   sebagian-sebagian,
4



keseluruhannya harus dipandang sebagai satu kesatuan. Program ini dikatakan
berhasil jika jawaban untuk kedua pertanyaan berikut adalah “positif” :

   1. Apakah hasil program tersebut sesuai dengan eksperimen?
   2. Apakah hukum-hukum gayanya berbentuk sederhana?

Suatu karunia yang besar bagi mekanika Newtonia, karena dengan mekanika ini,
jawaban kedua pertanyaan diatas adalah positif.

Dalam bagian ini, istilah gaya dan massa digunakan secara kurang tepat. Gaya
dinyatakan sebagai pengaruh lingkungan dan massa sebagai keengganan suatu
benda untuk dipercepat bila dikenai gaya, sifat ini sering disebut inersia
(kelembaman).

2.2 Hukum I Newton

   Dengan munculnya Galileo dan Newton, diperoleh kemajuan yang nyata,.
Isaac Newton dilahirkan di Inggris dalam tahun kematian Galileo, adalah
bangunan prinsip dari mekanika klasik. Sebelum jaman Galileo, sebagian besar
filsafat berpendapat agar benda tetap bergerak perlu ada pengaruh luar atau
“gaya”. Menurut mereka “keadaan alami” benda adalah keadaan diam. Mereka
yakin bahwa agar sebuah benda bergerak, misalnya sepanjang garis lurus dengan
laju konstan, diperlukan suatu pengaruh luar yang mendorongnya terus menerus;
bila penggerak luar ini tidak ada, benda akan berhenti dengan sendirinya.

   Jika gagasan ini akan diuji secara eksperimen, pertama-tama harus dicari cara
untuk membebaskan benda dari semua pengaruh lingkungannya maupun daari
semua gaya. Hal ini sulit untuk dilaksanakan, tetapi dalam beberapa hal tertentu
gaya-gaya dapat dibuat sangat kecil. Jika gerak kita dipelajari dengan membuat
gayanya terus semakin kecil, maka kita akan memperoleh gambaran bagaimana
jadinya gerak tersebut bila gayanya betul-betul nol.

   Newton mengungkapkan hukum pertamanya dengan kata-kata sebagai berikut
: “setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus
beraturan kecuali jika ia dipaksa untuk mengubah keadaan itu oleh gaya-gaya
yang berpemgaruh padanya.” Sesungguhnya hukum Newton pertama ini
5



memberikan pernyataan tentang kerangka acuan. Pada umumnya, percepatan
suatu benda bergantung kepada kerangka acuan mana ia diukur. Hukum pertama
menyatakan bahwa jika tidak ada benda lain di dekatnya (artinya tidak ada gaya
yang bekerja, karena setiap gaya harus dikaitkan dengan benda dalam
lingkungannya) maka dapat dicari suatu keluarga kerangka acuan sehingga suatu
partikel tidak mengalami percepatan. Kenyataan bahwa tanpa gaya luar
suatubenda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan sering dinyatakan
dengan memberikan suatu sifat pada benda yang disebut inersia (kelembaman),
karena itu hukum newton pertama sering disebut hukum inersia dan kerangka
acuan dimana hukum ini berlaku disebut kerangka inersial. Kerangka acuan ini
seringdianggap diam terhadap bintang yang sangat jauh.

   Perhatikan bahwa tidak ada perbedaan hukum pertama bagi benda diam
maupun yang bergerak dengan kecepatan konstan. Tanpa gaya luar keduanya
adalah “natural” (alamiah). Tersirat juga dalam hukum pertama bahwa tidak ada
perbedaan antara pengertian tidak ada gaya sama sekali dengan ada gaya-gaya
yang resultannya nol. Sebagai contoh, misalkan buku ini kita dorong dengan
tangan melawan gesekan yang bekerja padanya, maka buku akan bergerak dengan
kecepatan tetap. Jadi bentuk lain pernyataan hukum pertama adalah : jika tidak
ada resultan gaya yang bekerja pada benda, maka peercepatannya a adalah nol.

2.3 Gaya (Force)

    Gaya adalah percepatan yang dialami oleh suatu benda standar bila diletakkan
dalam lingkungan tertentu yang sesuai. Sebagai sebuah contoh dapat digunakan
benda standar. Benda standar tersebut diikatkan pada ujung pegas dan letakkan di
atas sebuah meja horizontal yang gesekannya dapat diabaikan. Ujung yang
lainnya dapat dipegang dengan menggunakan tangan kita sendiri. Sekarang pegas
itu kita tarik horizontal ke kanan dengan diusahakan agar benda mengalami
percepatan konstan 1 m/s2. Pada keadaan ini dikatakan sebagai definisi bahwa
pegas melakukan gaya konstan pada benda yang besarnya kita sebut “1 Newton”
. Dalam melakukan gaya ini pegas terentang sepanjang ∆l melebihi panjang
normalnya ketika kendur.
6



    Percobaan        dapat diulangi dengan merentangkan pegas lebih panjang
atau menggunakan pegas lain yang lebih kaku sehingga percepatan benda standar
yang diamati menjadi 2 m/s2. Sekarang dikatakan bahwa pegas memberikan gaya
2 N pada benda standar. Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam suatu
lingkungan benda standar mendapat percepatan a, maka lingkungan memberikan
gaya F pada benda     yang secara numerik harga F sama dengan a.

    Untuk membuktikan apakah gaya termasuk besaran vektor atau tidak adalah
dengan melakukan percobaan. Adapun syarah suatu besaran dikatakan merukan
besaran vektor adalah memiliki besar dan arah selain itu juga harus memenuhi
hukum penjumlahan vektor. Jika gaya dapat memenuhi semua syarat tersebut,
maka gaya merupakan besaran vektor.

    Salah satu percobaan untuk membuktikan gaya adalah besaran vektor adalah
dengan melakukan percobaan pada benda standar. Jika pada benda standar
tersebut diberikan gaya sebesar 4N sepanjang sumbu-x dan 3N sepanjang sumbu-y
secara serempak. Secara eksperimen diperoleh bahwa besr percepatannya adalah 5
m/s2 dalam arah sepanjang garis yang membentuk sudut 37o dengan sumbu-x.
Dapat dikatakan bahwa benda standar tersebut mengalami gaya sebesar 5N. Hasil
ini dapat juga diperoleh dengan menjumlahkan kedua gaya 4N dan 3N diatas
secara vektor dengan menggunakan metoda jajaran genjang. Percobaan ini
memberikan kesimpulan bahwa gaya adalah vektor, karena memiliki besar, arah
dan memenuhi hukum penjumlahan vektor.

    Hasil percobaan dalam bentuk yang umum sering dinyataan sebagai berikut :
Jika beberapa gaya bekerja pada sebuah benda, masing-masing akan
menimbulkan percepatan sendiri secara terpisah. Percepatan yang dialami benda
adalah jumlah vektor dari berbagai percepatan yang terpisah itu.

    Adapun jenis-jenis gaya yaitu:

    1. Gaya gesek : Misalkan anda ingin memindahkan sebuah meja dari tempat
       a yang lantainya agak kasar ke tempat b yang lantainya lebih halus
       dengan cra mendorongnya. Setelah mendorong meja, anda merasakan
       bahwa untuk mendorong meja di lantai yang kasar, dibutuhkan tenaga
7



   yang lebih besar dibandingkan mendorong meja di lantai yang halus
   (licin). Hal ini terjadi karena adanya gaya yang bekerja pada dua
   permukaan yang bersentuhan denan arah gaya melawan arah gerak benda.
   Gaya ini dinamakan dengan gaya gesekan.
2. Gaya Sentripental : Pada gerak melingkar, secara teoritis telah dijelaskan
   bahwa ada percepatan sentripetal yang arahnya menuju pusat lingkaran.
8



                                  BAB III

                                 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

   1. Mekanika klasik adalah bagian dari ilmu fisika mengenai gaya yang
      bekerja pada benda. Sering dinamakan "mekanika Newton" dari Newton
      dan hukum gerak Newton.
   2. Bunyi dari hukum I Newton: “setiap benda akan tetap berada dalam
      keadaan diam atau bergerak lurus beraturan kecuali jika ia dipaksa untuk
      mengubah keadaan itu oleh gaya-gaya yang berpemgaruh padanya.”
   3. Gaya adalah percepatan yang dialami oleh suatu benda standar bila
      diletakkan dalam lingkungan tertentu yang sesuai.
9



                            DAFTAR PUSTAKA




Resnick, hallyday. 1985. FISIKA. Jakarta: Erlangga
10



PERTANYAAN-PERTANYAAN

1.   Bagaimana penjelasan tentang hukum 1 newton ?
2.   Kata lain dari inersia adalah…
3.   Mengapa hukum 1 newton sering disebut dengan hukum inersia dan kerangka
     acuan ?
4.   “keadaan alami” benda menurut ahli filsafat pada jaman Galileo adalah …
5.   Tahun berapa hukum 1 newton pertama kali dikemukakan ?
6.   Apa definsi dari mekanika klasik?
7.   Apa definisi dari gaya?
8.   Apakah gaya termasuk besaran vektor?
9.   Apa yang mempengaruhi gerak dari suatu partikel?
10. Apa saja jenis-jenis gaya?
11




JAWABAN
1. Hukum newton 1 menerangkan bahwa setiap benda akan tetap berada dalam
   keadaan diam atau bergerak lurus beraturan kecuali jika ia dipaksa untuk
   mengubah keadaan itu oleh gaya-gaya yang berpengaruh padanya
2. Kelembaman
3. Karena kenyataan bahwa tanpa gaya luar suatu benda akan tetap diam atau tetap
   bergerak dengan memberikan lurus beraturan sering dinyatakan dengan
   memberikan suatu sifat pada benda yang disebut inersia (kelembaman).
4. Keadaan diam
5. 1686
6. Mekanika klasik adalah bagian dari ilmu fisika mengenai gaya yang bekerja
   pada benda. Sering dinamakan "mekanika Newton" dari Newton dan hukum
   gerak Newton.
7. Gaya adalah percepatan yang dialami oleh suatu benda standar bila diletakkan
   dalam lingkungan tertentu yang sesuai. Sebagai sebuah contoh dapat digunakan
   benda standar.
8. Ya, karena gaya memiliki besar dan arah
9. Yang mempengaruhi gerak dari suatu partikel adalah sifat dan susunan benda
   yang merupakan lingkungannya
10. Gaya gesek dan gaya sentripental

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (19)

Dinamika gerak (Gaya Sentripetal)
Dinamika gerak (Gaya Sentripetal)Dinamika gerak (Gaya Sentripetal)
Dinamika gerak (Gaya Sentripetal)
 
Bab 3 dinamika partikel
Bab 3 dinamika partikelBab 3 dinamika partikel
Bab 3 dinamika partikel
 
Percobaan hukum ii newton
Percobaan hukum ii newtonPercobaan hukum ii newton
Percobaan hukum ii newton
 
Gaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum NewtonGaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum Newton
 
Dinamika partikel fisika randina eka putri (xii ipa 2)
Dinamika partikel fisika   randina eka putri (xii ipa 2)Dinamika partikel fisika   randina eka putri (xii ipa 2)
Dinamika partikel fisika randina eka putri (xii ipa 2)
 
Fisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika GayaFisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika Gaya
 
Hukum i newton
Hukum i newtonHukum i newton
Hukum i newton
 
Dinamika Gerak
Dinamika GerakDinamika Gerak
Dinamika Gerak
 
Dinamika Partikel (Newton I, II , III)
Dinamika Partikel (Newton I, II , III)Dinamika Partikel (Newton I, II , III)
Dinamika Partikel (Newton I, II , III)
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 
Hukum tentang gerak
Hukum tentang gerakHukum tentang gerak
Hukum tentang gerak
 
Fisika Dasar 1- Dinamika Partikel
Fisika Dasar 1- Dinamika PartikelFisika Dasar 1- Dinamika Partikel
Fisika Dasar 1- Dinamika Partikel
 
Dinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya iDinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya i
 
Hukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamikaHukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamika
 
1. biomekanika
1. biomekanika1. biomekanika
1. biomekanika
 
Fisika bab dinamika i
Fisika bab dinamika iFisika bab dinamika i
Fisika bab dinamika i
 
Gaya Dan Penerapannya
Gaya Dan PenerapannyaGaya Dan Penerapannya
Gaya Dan Penerapannya
 

Andere mochten auch

Normas biblio cartelle
Normas biblio cartelleNormas biblio cartelle
Normas biblio cartelleM Fe Nieto
 
Cm 1a circular motion mathematical description (shared)
Cm 1a circular motion   mathematical description (shared)Cm 1a circular motion   mathematical description (shared)
Cm 1a circular motion mathematical description (shared)LThistlewood
 
Il programma Energia 2014 e il 3° Workshop SPICE
Il programma Energia 2014 e il 3° Workshop SPICE Il programma Energia 2014 e il 3° Workshop SPICE
Il programma Energia 2014 e il 3° Workshop SPICE RadiciGroup
 
Matéria Globoesporte.com
Matéria Globoesporte.comMatéria Globoesporte.com
Matéria Globoesporte.comfutebolartpaper
 
Audience paper analysis copy
Audience paper analysis copyAudience paper analysis copy
Audience paper analysis copyLewisWoodsMedia
 
Dalla LCA alla certificazione ambientale di prodotto passando per la PCR
Dalla LCA alla certificazione ambientale di prodotto passando per la PCRDalla LCA alla certificazione ambientale di prodotto passando per la PCR
Dalla LCA alla certificazione ambientale di prodotto passando per la PCRRadiciGroup
 
RadiciGroup at 9th China International Polyamide & Intermediates Forum - 1-2 ...
RadiciGroup at 9th China International Polyamide & Intermediates Forum - 1-2 ...RadiciGroup at 9th China International Polyamide & Intermediates Forum - 1-2 ...
RadiciGroup at 9th China International Polyamide & Intermediates Forum - 1-2 ...RadiciGroup
 
Poliammidi speciali per la sostituzione dei metalli
Poliammidi speciali per la sostituzione dei metalliPoliammidi speciali per la sostituzione dei metalli
Poliammidi speciali per la sostituzione dei metalliRadiciGroup
 
Recykling telefonów komórkowych
Recykling telefonów komórkowychRecykling telefonów komórkowych
Recykling telefonów komórkowychpanadministrator
 
007 t econanalysis projects
007 t econanalysis projects007 t econanalysis projects
007 t econanalysis projectsToan Vn
 
Competere attraverso la Filiera Italiana
Competere attraverso la Filiera Italiana Competere attraverso la Filiera Italiana
Competere attraverso la Filiera Italiana RadiciGroup
 
Sin título 1 mi primer trabajo
Sin título 1 mi primer trabajoSin título 1 mi primer trabajo
Sin título 1 mi primer trabajoepantusin
 
International Business Management - Lecture No 06
International Business Management - Lecture No 06International Business Management - Lecture No 06
International Business Management - Lecture No 06Khurshid Swati
 
Informatieavond groep 8 2016 2017
Informatieavond groep 8 2016 2017Informatieavond groep 8 2016 2017
Informatieavond groep 8 2016 2017jeroengennep
 

Andere mochten auch (20)

Normas biblio cartelle
Normas biblio cartelleNormas biblio cartelle
Normas biblio cartelle
 
Cm 1a circular motion mathematical description (shared)
Cm 1a circular motion   mathematical description (shared)Cm 1a circular motion   mathematical description (shared)
Cm 1a circular motion mathematical description (shared)
 
Iogann sebastyan bakh (2)
Iogann sebastyan bakh (2)Iogann sebastyan bakh (2)
Iogann sebastyan bakh (2)
 
Il programma Energia 2014 e il 3° Workshop SPICE
Il programma Energia 2014 e il 3° Workshop SPICE Il programma Energia 2014 e il 3° Workshop SPICE
Il programma Energia 2014 e il 3° Workshop SPICE
 
Storybook final
Storybook finalStorybook final
Storybook final
 
Matéria Globoesporte.com
Matéria Globoesporte.comMatéria Globoesporte.com
Matéria Globoesporte.com
 
Com fer blog
Com fer blogCom fer blog
Com fer blog
 
Audience paper analysis copy
Audience paper analysis copyAudience paper analysis copy
Audience paper analysis copy
 
Dalla LCA alla certificazione ambientale di prodotto passando per la PCR
Dalla LCA alla certificazione ambientale di prodotto passando per la PCRDalla LCA alla certificazione ambientale di prodotto passando per la PCR
Dalla LCA alla certificazione ambientale di prodotto passando per la PCR
 
RadiciGroup at 9th China International Polyamide & Intermediates Forum - 1-2 ...
RadiciGroup at 9th China International Polyamide & Intermediates Forum - 1-2 ...RadiciGroup at 9th China International Polyamide & Intermediates Forum - 1-2 ...
RadiciGroup at 9th China International Polyamide & Intermediates Forum - 1-2 ...
 
Poliammidi speciali per la sostituzione dei metalli
Poliammidi speciali per la sostituzione dei metalliPoliammidi speciali per la sostituzione dei metalli
Poliammidi speciali per la sostituzione dei metalli
 
Recykling telefonów komórkowych
Recykling telefonów komórkowychRecykling telefonów komórkowych
Recykling telefonów komórkowych
 
007 t econanalysis projects
007 t econanalysis projects007 t econanalysis projects
007 t econanalysis projects
 
Competere attraverso la Filiera Italiana
Competere attraverso la Filiera Italiana Competere attraverso la Filiera Italiana
Competere attraverso la Filiera Italiana
 
FINAL ONE***
FINAL ONE***FINAL ONE***
FINAL ONE***
 
Sin título 1 mi primer trabajo
Sin título 1 mi primer trabajoSin título 1 mi primer trabajo
Sin título 1 mi primer trabajo
 
Key criteria for shale oil
Key criteria for shale oilKey criteria for shale oil
Key criteria for shale oil
 
International Business Management - Lecture No 06
International Business Management - Lecture No 06International Business Management - Lecture No 06
International Business Management - Lecture No 06
 
Powerpoint 1
Powerpoint 1Powerpoint 1
Powerpoint 1
 
Informatieavond groep 8 2016 2017
Informatieavond groep 8 2016 2017Informatieavond groep 8 2016 2017
Informatieavond groep 8 2016 2017
 

Ähnlich wie MEKANIKA KLASIK

Modul 4 (gaya)
Modul 4 (gaya)Modul 4 (gaya)
Modul 4 (gaya)kahfi1439
 
Makalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidMakalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidYadhi Muqsith
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikelachieasik89
 
Silabus & rpp
Silabus & rppSilabus & rpp
Silabus & rppTA_opick
 
3. Dinamika Gerak.pptx
3. Dinamika Gerak.pptx3. Dinamika Gerak.pptx
3. Dinamika Gerak.pptxirma2997
 
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatanKb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatanpjj_kemenkes
 
Teori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat AtwoodTeori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat AtwoodNadhil Eka Putra
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.umammuhammad27
 
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptxBab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptxNanaLestari3
 
1a-Dynamic Force Mass and Weight Laws.ppt
1a-Dynamic Force Mass and Weight Laws.ppt1a-Dynamic Force Mass and Weight Laws.ppt
1a-Dynamic Force Mass and Weight Laws.pptMelyMarliana
 

Ähnlich wie MEKANIKA KLASIK (20)

Modul 4 (gaya)
Modul 4 (gaya)Modul 4 (gaya)
Modul 4 (gaya)
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
Biomekanika
BiomekanikaBiomekanika
Biomekanika
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
Makalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidMakalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbid
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
 
Silabus & rpp
Silabus & rppSilabus & rpp
Silabus & rpp
 
3. Dinamika Gerak.pptx
3. Dinamika Gerak.pptx3. Dinamika Gerak.pptx
3. Dinamika Gerak.pptx
 
Hukum Newton
Hukum NewtonHukum Newton
Hukum Newton
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatanKb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
 
Teori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat AtwoodTeori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat Atwood
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
 
03 bab 2
03 bab 203 bab 2
03 bab 2
 
Hukum newton i
Hukum newton iHukum newton i
Hukum newton i
 
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptxBab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
 
1a-Dynamic Force Mass and Weight Laws.ppt
1a-Dynamic Force Mass and Weight Laws.ppt1a-Dynamic Force Mass and Weight Laws.ppt
1a-Dynamic Force Mass and Weight Laws.ppt
 
Rpp hukum newton
Rpp hukum newtonRpp hukum newton
Rpp hukum newton
 

Kürzlich hochgeladen

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

MEKANIKA KLASIK

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika adalah cabang mekanika yang mempelajari gerak dan gaya yang menyebabkannya. Pada bagian ini, besaran-besaran dasar kinematika yang digunakan, yaitu jarak/perpindahan, kecepatan, dan percepatan yang dihubungkan dengan gaya dan massa. Hukum tentang gerak dan penyebabnya sudah mulai dikaji sejak zaman Aristoteles (384-322 SM). Aristoteles menganggap bahwa suatu gaya, baik berupa tarikan maupun dorongan diperlukan untuk menjaga suatu benda bergerak. Pandangan ini meskipun logis dan sesuai dengan apa yang diamatai secara awam, namun pada saatnya nanti (ketika kita mempelajari Hukum Pertama Newton) kita akan melihat adanya kesalahan fatal pada pandangan Aristoteles tersebut. Pada generasi berikutnya lahir ilmuan seperti Copernikus, brahe dan kepler yang banyak menawarkan model analisis gerak benda-benda langit. Galelio bahkan telah memperkenalkan suatu besaran yang dikenal sebagai kuantitas gerak. Besaran inilah yang kini dikenal sebagai momentum. Pada tahun meninggalnya Galileo lahirlah Issac Newton yang kemudian menjadi orang pertama yang berhasil memberikan penjelasan secara mendasar tentang hukum-hukum gerak melalui ketiga hukumnya yang terkenal. Hukum newton, meskipun tampak sangat sempurna, kini kita juga mendapati bahwa hukum-hukum tersebut tidak berlaku universal, namun masihmembutuhkan modifikasi untuk benda pada kecepatan sangat tinggi dan untuk benda dengan ukuran yang sangat kecil. Mekanika klasik (mekanika newtonian) menyediakan cara untuk menganalisis gerak pada benda yang relatif besar dan berkecapat tidak terlampau tinggi, sedangkan untuk mempelajari gerak benda dengan kecepatan tinggi digunakan hukum-hukum relativitas. Adapun gerak yang dilakukan oleh benda- benda yang sangat kecil dipelajari melalui mekanika kuantum. Bagian ini hanya akan mengulas tentang mekanika klasik, artinya kita hanya akan bekerja dengan benda-benda yang berukuran relatif besar dan dengan kecepatan yang relatif kecil.
  • 2. 2 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari mekanika klasik? 2. Apa pengertian dari hukum I Newton? 3. Apa pengertian dari gaya? 1.3 Tujuan Penulisan Untuk mengetahui pengertian dari mekanika klasik, hukum I Newton dan Gaya.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mekanika Klasik Mekanika klasik adalah bagian dari ilmu fisika mengenai gaya yang bekerja pada benda. Sering dinamakan "mekanika Newton" dari Newton dan hukum gerak Newton. Mekanika klasik dibagi menjadi sub bagian lagi, yaitu statika (mempelajari benda diam), kinematika (mempelajari benda bergerak), dan dinamika (mempelajari benda yang terpengaruh gaya). Masalah utama dalam mekanika klasik adalah sebagai berikut: 1. Diberikan sebuah partikel dengan ciri atau karakteristik tertentu (massanya, muatannya, momen dipol magnetnya dan sebagainya) 2. Partikel ini kita letakkan dalam suatu lingkungan yang telah diketahui secara lengkap dan kita berikan kecepatan awal tertentu kepada partikel tersebut. Untuk banyak macam lingkungan, persoalan ini telah dipecahkan oleh Isaac Newton (1642-1727) ketika ia mengemukakan huku m geraknya dan merumuskan hukum gravitasi universalnya. Cara penyelesaian masalah ini menurut mekanika klasik yang kita kenal sekarang adalah sebagai berikut: 1. Perkenalkan dahulu konsep gaya (force) F yang didefinisikan melalui percepatan a yang dialami oleh suatu benda standar tertentu. 2. Kemudian kembangkan tata cara menyatakan massa m suatu benda, sehingga kita dapat menerima kenyataan bahwa partikel yang berbeda dari jenis yang sama mengalami percepatan yang berbeda jika berada dalam lingkungan yang sama 3. Akhirnya, tentukan cara menghitung gaya yang bekerja pada partikel berdasarkan sifat-sifat partikel dan lingkungannya. Hukum gerak dan hukum gaya bersama-sama membentuk hukum-hukum mekanika. Program mekanika ini tidak dapat diuji sebagian-sebagian,
  • 4. 4 keseluruhannya harus dipandang sebagai satu kesatuan. Program ini dikatakan berhasil jika jawaban untuk kedua pertanyaan berikut adalah “positif” : 1. Apakah hasil program tersebut sesuai dengan eksperimen? 2. Apakah hukum-hukum gayanya berbentuk sederhana? Suatu karunia yang besar bagi mekanika Newtonia, karena dengan mekanika ini, jawaban kedua pertanyaan diatas adalah positif. Dalam bagian ini, istilah gaya dan massa digunakan secara kurang tepat. Gaya dinyatakan sebagai pengaruh lingkungan dan massa sebagai keengganan suatu benda untuk dipercepat bila dikenai gaya, sifat ini sering disebut inersia (kelembaman). 2.2 Hukum I Newton Dengan munculnya Galileo dan Newton, diperoleh kemajuan yang nyata,. Isaac Newton dilahirkan di Inggris dalam tahun kematian Galileo, adalah bangunan prinsip dari mekanika klasik. Sebelum jaman Galileo, sebagian besar filsafat berpendapat agar benda tetap bergerak perlu ada pengaruh luar atau “gaya”. Menurut mereka “keadaan alami” benda adalah keadaan diam. Mereka yakin bahwa agar sebuah benda bergerak, misalnya sepanjang garis lurus dengan laju konstan, diperlukan suatu pengaruh luar yang mendorongnya terus menerus; bila penggerak luar ini tidak ada, benda akan berhenti dengan sendirinya. Jika gagasan ini akan diuji secara eksperimen, pertama-tama harus dicari cara untuk membebaskan benda dari semua pengaruh lingkungannya maupun daari semua gaya. Hal ini sulit untuk dilaksanakan, tetapi dalam beberapa hal tertentu gaya-gaya dapat dibuat sangat kecil. Jika gerak kita dipelajari dengan membuat gayanya terus semakin kecil, maka kita akan memperoleh gambaran bagaimana jadinya gerak tersebut bila gayanya betul-betul nol. Newton mengungkapkan hukum pertamanya dengan kata-kata sebagai berikut : “setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan kecuali jika ia dipaksa untuk mengubah keadaan itu oleh gaya-gaya yang berpemgaruh padanya.” Sesungguhnya hukum Newton pertama ini
  • 5. 5 memberikan pernyataan tentang kerangka acuan. Pada umumnya, percepatan suatu benda bergantung kepada kerangka acuan mana ia diukur. Hukum pertama menyatakan bahwa jika tidak ada benda lain di dekatnya (artinya tidak ada gaya yang bekerja, karena setiap gaya harus dikaitkan dengan benda dalam lingkungannya) maka dapat dicari suatu keluarga kerangka acuan sehingga suatu partikel tidak mengalami percepatan. Kenyataan bahwa tanpa gaya luar suatubenda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan sering dinyatakan dengan memberikan suatu sifat pada benda yang disebut inersia (kelembaman), karena itu hukum newton pertama sering disebut hukum inersia dan kerangka acuan dimana hukum ini berlaku disebut kerangka inersial. Kerangka acuan ini seringdianggap diam terhadap bintang yang sangat jauh. Perhatikan bahwa tidak ada perbedaan hukum pertama bagi benda diam maupun yang bergerak dengan kecepatan konstan. Tanpa gaya luar keduanya adalah “natural” (alamiah). Tersirat juga dalam hukum pertama bahwa tidak ada perbedaan antara pengertian tidak ada gaya sama sekali dengan ada gaya-gaya yang resultannya nol. Sebagai contoh, misalkan buku ini kita dorong dengan tangan melawan gesekan yang bekerja padanya, maka buku akan bergerak dengan kecepatan tetap. Jadi bentuk lain pernyataan hukum pertama adalah : jika tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda, maka peercepatannya a adalah nol. 2.3 Gaya (Force) Gaya adalah percepatan yang dialami oleh suatu benda standar bila diletakkan dalam lingkungan tertentu yang sesuai. Sebagai sebuah contoh dapat digunakan benda standar. Benda standar tersebut diikatkan pada ujung pegas dan letakkan di atas sebuah meja horizontal yang gesekannya dapat diabaikan. Ujung yang lainnya dapat dipegang dengan menggunakan tangan kita sendiri. Sekarang pegas itu kita tarik horizontal ke kanan dengan diusahakan agar benda mengalami percepatan konstan 1 m/s2. Pada keadaan ini dikatakan sebagai definisi bahwa pegas melakukan gaya konstan pada benda yang besarnya kita sebut “1 Newton” . Dalam melakukan gaya ini pegas terentang sepanjang ∆l melebihi panjang normalnya ketika kendur.
  • 6. 6 Percobaan dapat diulangi dengan merentangkan pegas lebih panjang atau menggunakan pegas lain yang lebih kaku sehingga percepatan benda standar yang diamati menjadi 2 m/s2. Sekarang dikatakan bahwa pegas memberikan gaya 2 N pada benda standar. Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam suatu lingkungan benda standar mendapat percepatan a, maka lingkungan memberikan gaya F pada benda yang secara numerik harga F sama dengan a. Untuk membuktikan apakah gaya termasuk besaran vektor atau tidak adalah dengan melakukan percobaan. Adapun syarah suatu besaran dikatakan merukan besaran vektor adalah memiliki besar dan arah selain itu juga harus memenuhi hukum penjumlahan vektor. Jika gaya dapat memenuhi semua syarat tersebut, maka gaya merupakan besaran vektor. Salah satu percobaan untuk membuktikan gaya adalah besaran vektor adalah dengan melakukan percobaan pada benda standar. Jika pada benda standar tersebut diberikan gaya sebesar 4N sepanjang sumbu-x dan 3N sepanjang sumbu-y secara serempak. Secara eksperimen diperoleh bahwa besr percepatannya adalah 5 m/s2 dalam arah sepanjang garis yang membentuk sudut 37o dengan sumbu-x. Dapat dikatakan bahwa benda standar tersebut mengalami gaya sebesar 5N. Hasil ini dapat juga diperoleh dengan menjumlahkan kedua gaya 4N dan 3N diatas secara vektor dengan menggunakan metoda jajaran genjang. Percobaan ini memberikan kesimpulan bahwa gaya adalah vektor, karena memiliki besar, arah dan memenuhi hukum penjumlahan vektor. Hasil percobaan dalam bentuk yang umum sering dinyataan sebagai berikut : Jika beberapa gaya bekerja pada sebuah benda, masing-masing akan menimbulkan percepatan sendiri secara terpisah. Percepatan yang dialami benda adalah jumlah vektor dari berbagai percepatan yang terpisah itu. Adapun jenis-jenis gaya yaitu: 1. Gaya gesek : Misalkan anda ingin memindahkan sebuah meja dari tempat a yang lantainya agak kasar ke tempat b yang lantainya lebih halus dengan cra mendorongnya. Setelah mendorong meja, anda merasakan bahwa untuk mendorong meja di lantai yang kasar, dibutuhkan tenaga
  • 7. 7 yang lebih besar dibandingkan mendorong meja di lantai yang halus (licin). Hal ini terjadi karena adanya gaya yang bekerja pada dua permukaan yang bersentuhan denan arah gaya melawan arah gerak benda. Gaya ini dinamakan dengan gaya gesekan. 2. Gaya Sentripental : Pada gerak melingkar, secara teoritis telah dijelaskan bahwa ada percepatan sentripetal yang arahnya menuju pusat lingkaran.
  • 8. 8 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Mekanika klasik adalah bagian dari ilmu fisika mengenai gaya yang bekerja pada benda. Sering dinamakan "mekanika Newton" dari Newton dan hukum gerak Newton. 2. Bunyi dari hukum I Newton: “setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan kecuali jika ia dipaksa untuk mengubah keadaan itu oleh gaya-gaya yang berpemgaruh padanya.” 3. Gaya adalah percepatan yang dialami oleh suatu benda standar bila diletakkan dalam lingkungan tertentu yang sesuai.
  • 9. 9 DAFTAR PUSTAKA Resnick, hallyday. 1985. FISIKA. Jakarta: Erlangga
  • 10. 10 PERTANYAAN-PERTANYAAN 1. Bagaimana penjelasan tentang hukum 1 newton ? 2. Kata lain dari inersia adalah… 3. Mengapa hukum 1 newton sering disebut dengan hukum inersia dan kerangka acuan ? 4. “keadaan alami” benda menurut ahli filsafat pada jaman Galileo adalah … 5. Tahun berapa hukum 1 newton pertama kali dikemukakan ? 6. Apa definsi dari mekanika klasik? 7. Apa definisi dari gaya? 8. Apakah gaya termasuk besaran vektor? 9. Apa yang mempengaruhi gerak dari suatu partikel? 10. Apa saja jenis-jenis gaya?
  • 11. 11 JAWABAN 1. Hukum newton 1 menerangkan bahwa setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan kecuali jika ia dipaksa untuk mengubah keadaan itu oleh gaya-gaya yang berpengaruh padanya 2. Kelembaman 3. Karena kenyataan bahwa tanpa gaya luar suatu benda akan tetap diam atau tetap bergerak dengan memberikan lurus beraturan sering dinyatakan dengan memberikan suatu sifat pada benda yang disebut inersia (kelembaman). 4. Keadaan diam 5. 1686 6. Mekanika klasik adalah bagian dari ilmu fisika mengenai gaya yang bekerja pada benda. Sering dinamakan "mekanika Newton" dari Newton dan hukum gerak Newton. 7. Gaya adalah percepatan yang dialami oleh suatu benda standar bila diletakkan dalam lingkungan tertentu yang sesuai. Sebagai sebuah contoh dapat digunakan benda standar. 8. Ya, karena gaya memiliki besar dan arah 9. Yang mempengaruhi gerak dari suatu partikel adalah sifat dan susunan benda yang merupakan lingkungannya 10. Gaya gesek dan gaya sentripental