Program pembangunan infrastruktur Indonesia 2015-2019 mencakup pembangunan jalan, bandara, pelabuhan, kereta api, listrik, air bersih, dan telekomunikasi untuk mendukung pembangunan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Target utama adalah membangun 2.650 km jalan baru, 1.000 km jalan tol, 3.258 km jalur KA, 35.000 MW kapasitas pembangkit listrik, dan akses internet broadband di seluruh kabupaten/
2. INFRASTRUKTURYANGHARUSDIBANGUN2015-2019
• Jalan baru 2.650 Km
• Jalan tol 1.000 Km
• Pemeliharaan jalan 46.770 Km
• Pembangunan 15 Bandara baru
• Pengadaan 20 Pesawat Perintis
• Pengembangan Bandara untuk
Pembangunan Jalur KA 3.258 km di
Jawa, Sumatera, Sulawesi dan
Kalimantan terdiri dari: - KA Antar
kota 2.159 km - KA Perkotaan 1.099
km
Pembangunan Pelabuhan
Penyeberangan di 60 lokasi
Pengadaan
• Pengembangan Bandara untuk
pelayanan Cargo Udara di 6 Lokasi
• Pembangunan 24 Pelabuhan baru
• Pengadaan 26 Kapal Barang Perintis
• Pengadaan 2 Kapal Ternak
• Pengadaan 500 unit kapal Rakyat
2
Pengadaan kapal penyeberangan
(terutama perintis) sebanyak 50 unit
Pembangunan BRT di 29 kota
Pembangunan angkutan massal
cepat di kawasan perkotaan (6
Kota metropolitan, 17 Kota besar)
3. INFRASTRUKTURYANGHARUSDIBANGUN2015-2019
• Pembangunan 49 Waduk Baru dan 33
PLTA
• Pembangunan/Peningkatan jaringan
irigasi 1 Juta Ha
• Rehabilitasi 3 Juta Ha Jaringan Irigasi
Pembangunan Rusanawa 5.257
Twinblok (515.711 rumah tangga)
Bantuan stimulan perumahan swadaya
5,5 Juta rumah tangga
Penanganan kawasan kumuh 37.407 Ha
Fasilitasi kredit perumahan untuk MBR
2,5 Juta rumah tangga
Pembangunan SPAM di perkotaan 21,4
juta sambungan rumah (268.680
• Jangkauan Pitalebar/broadband di 100%
kab/kota
• Indeks e-government mencapai 3,4
(skala 4,0)
• Pengembangan e-pengadaan, e-
kesehatan, e-pendidikan, dan e-logistik
3
juta sambungan rumah (268.680
liter/detik)
Pembangunan SPAM di perdesaan 11,1
juta sambungan rumah (22.647 desa)
Pembangunan sistem air limbah komunal di
227 kota/kab dan terpusat di 430 kota/kab
Pembangunan IPLT untuk pengelolaan
lumpur tinja perkotaan di 409 kota/kab
Pembangunan TPA sanitary landfill dan
fasilitas 3R di 341 kota/kab dan fasilitas 3R
terpusat & komunal di 294 kota/kab
Pengurangan genangan seluas 22.500 Ha
di kawasan permukiman
4. INFRASTRUKTURENERGIYANGHARUSDIBANGUN2015-
2019
• Pembangunan 2 kilang minyak 2x300 ribu barrel
• Pembangunan FSRU 5 lokasi
• Jaringan gas kota sebesar 1 juta sambungan rumah
• Pembangunan SPBG 78 unit
• Pembangkit listrik sebesar 35 ribu MW
• Gas bumi untuk 600 ribu nelayan
• Eksplorasi minyak bumi di laut dalam
5. TOL LAUT DALAM MENDUKUNG POROS MARITIM
DUNIA
Keterangan Program
Nilai
(Rp.Milyar
)
Keterangan
24 Pelabuhan Strategis 243,696 Termasuk pengerukan, pengembangan terminal kontainer, serta lahannya
Short sea shipping 7,500 Kapal, pelabuhan Panjang, sumur, Bojanegara, Kendal, Pacitan, Cirebon
Fasilitas kargo umum dan bulk 40,615 Rencana induk pelabuhan nasional
Pengembangan pelabuhan non-komersil 198,100 1.481 pelabuhan
Pengembangan pelabuhan komersil lainnya 41,500 83 pelabuhan
Transportasi multimoda untuk mencapai
pelabuhan
50,000 Jalan akses, kereta pelabuhan, kereta pesisir.
Revitalisasi industri galangan kapal 10,800 12 galangan kapal
Kapal untuk 5 tahun ke depan 101,740
Kapal container, barang perintis, bulk carrier, tug & barge, tanker, dan
kapal rakyat
Kapal patroli 6,048 Kapal patrol dari Kelas IA s/d V
6. PengembanganTransportasiPenyeberangan
(KomplemenKonsepTolLaut)
Arah kebijakan pengembangan transportasi
penyeberangan 2015-2019:
• Penyelesaian dan penguatan jalur lintas
Sabuk Utara, Sabuk Tengah dan Sabuk
Selatan serta poros penghubung.
• Terobosan regulasi termasuk kebijakan
pengadaan kapal oleh pemerintah dan
pembentukan Otorita Pelabuhan
Penyeberangan.
6
Program Strategis dan Target:
• Pembangunan pelabuhan
penyeberangan di 60 lokasi
• Pembangunan kapal penyeberangan
(terutama perintis) 50 unit
• Pemisahan operator dan regulator
(pembentukan Otorita Pelabuhan)
• Pembangunan kapal untuk mengatasi
bottleneck pada lintas utama termasuk
lintas Merak -Bakauheni (melalui PMN
pada BUMN)
Koridor
Penyebe
rangan
Kondisi Saat ini dan Rencana
Pembangunan
Keb.
Biaya
Sabuk
Utara
Terdapat lintas yang belum terhubung
yaitu: Tj. Pinang – Sintete, akan diselesaikan
pada 2017-2019
Rp. 40 T
Sabuk
Tengah
Terdapat lintas yang belum terhubung:
Wahai – Fak Fak, akan diselesaikan pada
akhir tahun 2014. Akan dilakukan
peningkatan layanan (pelabuhan dan
kapal)
Sabuk
Selatan
Telah terhubung sejak tahun 2013, akan
dilakukan peningkatan layanan
(pelabuhan dan kapal)
8. PembangunanInfrastrukturMendukung13KawasanIndustri
diLuarJawa
Kebutuhan penanganan infrastruktur untuk
mendukung 13 Kawasan Industri sebesar
Rp.55,444.8 Triliun
PROYEK STRATEGIS
Pelabuhan: Pembangunan Pel.Kualatanjung, Tanjung Perak, Pontianak, Bitung,
Makassar, Banjarmasin, Kupang dan Halmahera
Tol: Pembangunan Jalan Tol Manado Bitung
Jalan: Pembangunan Jalan Lingkar Batulicin, Palu-Parigi, Lingkar Kupang, Jalan
Susumuk-Bintuni
Kereta Api: Pembangunan jalur KA antara Manado – Bitung, Sei Mangke –
Bandar Tinggi - Kuala Tanjung, Pasoso – Tanjung Priok, DDT dan
Elektrifikasi Manggarai–Bekasi -Cikarang, Lingkar Luar Kereta Api .
Listrik: Pembangunan pembangkit listrik (PLTU Kualatanjung, Asahan 3,
Pangkalan Susu, PLTU Palu, PLTA Poso, PLTMG Morowali, PLTU NTT-2
Kupang, PLTU Ketapang (FTP2), PLTG/MG Pontianak Peaker, PLTU
Bengkayang, Parit Baru, Pulau Pisau, PLTA Konawe, PLTA/MH Morowali,
SEKTOR INVESTASI
Bandara 8,200.00
Jalan 8,079.74
Kereta Api 10,085,00
Ketenagalistrikan 10,477.06
Pelabuhan 17,664.00
8
SUMATERA
1. Kuala Tanjung -
Sumut
2. Seimangke – Sumut
3. Tanggamus -
Lampung
KALIMANTAN
4. Batulicin – Kalsel
5. Ketapang - Kalbar
6. Landak - Kalbar;
SULAWESI
7. Palu – Sulteng
8. Morowali - Sulteng
9. Bantaeng - Sulsel
10. Bitung – Sulut
11. Konawe – Sultra
Bengkayang, Parit Baru, Pulau Pisau, PLTA Konawe, PLTA/MH Morowali,
Bantaeng dan PLTGU Tangguh.
Bandara: Pengembangan Bandara Mutiara Palu, Eltari Kupang, Pengembangan,
Halu Oleo Kendari. Sam Ratulangi Manado dan Bandara Syamsuddin Noor-
Banjarmasin
Pelabuhan 17,664.00
Sumber Daya AIR 939.00
Total 55,444,80
MALUKU
12. Buli, Halmahera
Timur-MaluT
PAPUA
13. Teluk Bintuni,
Papua Barat
9. PembangunanInfrastrukturMendukungKawasanEkonomiKhusus
KEK SEI MANGKEI
Kabupaten Simalungun, Sumut
KEK TANJUNG LESUNG
Kab. Pandeglang, Banten
KEK TANJUNG API-API
Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan
KEK PALU
Kota Palu, Sulawesi Tengah
KEK MOROTAI
Kab. Pulau Morotai, Maluku Utara
KEK BITUNG
Kota Bitung, Sulawesi Utara
2
8
5
6KEK MBTK
Kabupaten Kutai Timur, Kaltim Sorong Papua Barat
Teluk Bituni, Papua
Barat
Merauke
Garombing, Kab.
Baru. Sulsel
Tarakan
Batu Licin
Lhokseumawe
Jawa Barat
Raja Ampat
Keterangan
1
3
7
4Padang - Pariaman
Taka Bonerate, Selayar
Sulawesi Selatan
9
KEK MANDALIKA
Kab. Lombok Tengah, NTB
Keterangan
Lokasi KEK yang telah ditetapkan s.d. 2014
Indikasi Lokasi KEK 2014-2019
7
No Lokasi Bisnis yang Perlu dikembangkan
1 Sorong, Papua Barat Pengolahan hasil laut dan industri pengilangan
2 Teluk Bintuni,Papua Barat Industri pupuk dan petrokimia dengan sumber bahan baku dari Tangguh Train 3
3 Merauke, Papua Food and Energy Industries
4 Garombong, Kab Baru, Sulsel Refinery, Petrochemical, dan depo logistic energy
5 Tarakan, Kalimantan Utara Industri Manufaktur
6 Batulicin, Kalsel Industri pengilangan dan industri bebasis metal
7 Padang-Pariaman, Sumatera Barat Industri agro berbasis Karet, Kakao, dan Kelapa Sawit
8 Lhokseumawe, Aceh Industri manufaktur dan galangan kapal
9 Jawa Barat (Bandung dan Jabodetabek) High tech Industries, R&D, dan Jasa Pendidikan/ Kesehatan
10 Taka Bonerate, Selayar, Sulawesi Selatan Industri Pariwisata berbasis Maritim
11 Raja Empat, Papua Barat Industri Pariwisata berbasis Maritim
Indikasi lokasi dan Bisnis KEK 2014-2019
10. PembangunanInfrastrukturMendukungKawasanStrategisPariwisata
NasionaldalamDestinasiPariwisataNasional
Danau Toba, dskt
Kep. Seribu, dskt
Kota Tua – Sunda Kelapa, dskt
Borobudur, dskt
Bromo – Tengger – Semeru, dskt
Tanjung Puting, dskt
Toraja, dskt
Bunaken, dskt
Wakatobi, dskt
Kintamani-Danau Batur, dskt
Menjangan-Pemuteran, dskt
16KSPNPrioritas
Sumatera
Jawa
Kalimantan
Sulawesi
Bali-Nusa
Proyek Strategis
• Rantauprapat - Gunung Tua - Padang Sidempuan- Sibolga
• Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi
• Reaktivasi jalur KA antara Yogyakarta – Magelang & Magelang – Ambarawa
• Pembangunan Bandara Internasional di DI Yogyakarta
• Pembangunan Jalan Lingkar Probolinggo
• Pelebaran Jalan Sp. Meluang - Pelabuhan Derawan
• pelebaran jalan Lingkar Luar Kota Labuhan Bajo
• pembangunan jalan Toraja
• Pembangunan jalur KA antara Manado - Bitung
• Bandara Internasional Lombok
• Pembangunan dermaga kapal pesiar di Labuan Bajo,
DUKUNGAN LANJUTAN TERHADAP
16 KSPN PRIORITAS
10
Menjangan-Pemuteran, dskt
Kuta-Sanur-Nusa Dua, dskt
Rinjani, dskt
Pulau Komodo, dskt
Ende-Kelimutu, dskt
Raja Ampat, dskt
Papua-Kep.
Maluku
Bali-Nusa
Tenggara
• Pembangunan dermaga kapal pesiar di Labuan Bajo,
• Pelabuhan Laut Pulau Komodo
• Pengembangan Dermaga Wisata di Rinca,
• Pengembangan Dermaga Wisata di Maumere
• Pengembangan Dermaga Wisata di Ende
Pengembangan Pelabuhan di Sorong dan Faspel Laut Arar
11. Kapasitas pembangkit sekitar 85,7 GW
dan Rasio Elektrifikasi 96,6 persen
2014
RENCANABESARPERCEPATANPEMBANGUNANPEMBANGKITLISTRIK
35.000MW2015-2019
Kapasitas Pembangkit 2014 adalah 50,7
GW dan Rasio Elektrifikasi 81,5 Persen
2019
Kemampuan Investasi PT. PLN adalah Rp 250 triliun dalam 5 tahun
Dari alokasi Pinjaman dalam DIPA 2015 sebesar Rp 205,6 triliun,
terdapat kekurangan sebesar Rp 339,4 triliun, diharapkan dari
anggaran pemerintah, yang sebagian dalam bentuk Penyertaan
Modal Negara (PMN) dan pinjaman/penerusan pinjaman, agar
kondisi keuangan PT. PLN menjadi sehat. Debt Equity Rasio PT. PLN saat
kondisinya kronis sekitar 257 %.
Investasi yang paling mendesak untuk mengatasi krisis listrik/potensi
krisis listrik
Diperlukan program penyehatan kondisi keuangan PT. PLN melalui :
Penyesuaian tarif dasar listrik mencapai nilai keekonomiannya pada
tahun 2017, dengan tarif yang mencerminkan kemampuan investasi
PT. PLN secara mandiri (memperhitungkan beban investasi sesuai
kondisi demografi dan geografi yang ada serta beban sasaran
Pertumbuhan Ekonomi
6-7 persen
Oleh PLN: Pembangkit: 16,4 GW ( berikut Transmisi
50 ribu kms; Jaringan Distribusi 150 ribu kms)
Oleh Swasta: Pembangkit 18,7 GW (berikut transmisi
360 kms)
11
Kebutuhan Investasi :
PT. PLN 545 triliun dan Swasta Rp 435 triliun
kondisi demografi dan geografi yang ada serta beban sasaran
bauran energi)
Peningkatan injeksi PMN sekitar Rp 134 Triliun (2015-2019).
Subsidi yang semakin tepat sasaran (hanya untuk pengguna
dibawah 60 KWh) per bulan
Fasilitasi pemerintah dalam mengatasi hambatan (bottleneck)
investasi, berupa: (a) penjaminan pemerintah untuk investasi; (b)
Percepatan persetujuan PKLN; (c) fasilitasi pembebasan lahan; (d)
mempermudah perijinan (e) penyesuaian harga jual beli listrik IPP
yang lebih menarik terutama energi terbarukan; (f) fasilitasi
penyediaan gas untuk pembangkit listrik: serta (g) perlindungan
hukum bagi pelaksana proyek.
843 1.200
Konsumsi Listrik per kapita (kWh)