SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 27
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
KITAB SUCI TIPITAKA
TIPITAKA
PELESTARIAN DHAMMA DAN VINAYA
• Pada zaman Sang Buddha masih hidup, tidak
dikenal istilah Tipitaka, istilah yang dipakai
adalah Dhamma dan Vinaya.
• Kata Tipitaka muncul setelah Sang Buddha
wafat kira2 tiga tahun berikutnya. Kata
Tipitaka artinya tiga keranjang. Kitab suci
agama Buddha dinamakan demikian karena
terdiri dari tiga kelompok yaitu: Vinaya Pitaka,
Sutta Pitaka dan Abhidhamma Pitaka.
Pesan Terakhir Sang Buddha Sehubungan dengan
cara melestarikan Dhamma dan Vinaya.
• Tiga bulan sebelum wafat, Sang Buddha
bersabda kepada murid-murid-Nya:
“Aku telah berkhotbah kepadamu selama empat
puluh lima tahun. Kamu harus mempelajarinya
dengan baik dan menghargainya. Kamu harus
mempraktikkan dan mengajarkannya kepada
yang lain. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi
kesejahteraan mereka yang hidup saat ini serta
kesejahteraan mereka yang hidup setelah kamu.”
SEJARAH PENULISAN KITAB SUCI
SIDANG PENJELASAN PENYEBAB TUJUAN HASIL
I -Diadakan th 543 SM
(3 bln setelah Buddha
wafat)
-Berlangsung selama
2 bulan
-Dipimpin oleh YA.
Maha Kassapa
-Dihadiri 500 Arahat
-Bertempat di Gua
Sattapanni
-Disponsori oleh Raja
Ajartasattu
- Ucapan
bhikkhu
Subhada yg
dianggap
membahayak
an keutuhan
Dhamma dan
Vinaya
-Menghimpun ajaran
Buddha yg diajarkan
kpd org, waktu, &
tempat yg berlainan.
-Mengulang ajaran
Buddha agar tetap
murni, kuat, melebihi
ajaran lain.
YA. Upali mengulang
Vinaya
YA. Ananda mengulang
Dhamma
-Sangha tidak
menambah dan
mengurangi
Dhamma dan Vinaya
yg sudah ada.
-Mengadili YA.
Ananda
-Mengucilkan Channa
-Agama Buddha
masih utuh
SIDANG PENJELASAN PENYEBAB TUJUAN HASIL
II -Diadakan th 443 SM
-Berlangsung selama 4
bulan
-Dipimpin oleh YA.
Revata dibantu oleh
YA. Yasa
-Dihadiri 700 Arahat
-Bertempat di Vesali
-Disponsori oleh Raja
Kalasoka
- Ada
kelompok
bhikkhu yg
ingin
mengubah
vinaya
-Membahas
sekelompok
bhikkhu Sangha
(Mahasangika) yg
menghendaki
untuk
memperlunak
Vinaya yg
dianggap terlalu
keras (tetapi
gagal)
-Kesalahan bhikkhu2 dari
suku Vajji yg melanggar
‘Pacittiya’ dibicarakan, dan
diakui bahwa mereka
melanggar Vinaya. 700
bhikkhu yg hadir
menyatakan setuju.
-Pengulangan kembali
Dhamma & Vinaya yg
dikenal dg ‘Satta Sati’ atau
‘Yasathera Sanghiti’
SIDANG PENJELASAN PENYEBAB TUJUAN HASIL
III -Diadakan kira2 th
313 SM
-Diadakan di
Pataliputta
-Dipimpin oleh YA.
Tissa
Moggaliputta
-Disponsori oleh
Raja Asoka dari
suku Mauriya
-Perbedaan
pendapat yg
menjurus ke
perpecahan
Sangha
-Masuknya
ajaran sesat
dalam ajaran
Buddha
-Menertibkan
perbedaan pendapat
yg dpt mengakibatkan
perpecahan Sangha
-Memeriksa dan
menyempurnakan
Kitab Suci Pali
(memurnikan ajaran
Buddha)
-Membersihkan
sangha dari oknum-
oknum yg ingin
menghancurkan
agama Buddha
-Menghukum bhikkhu2
slebor
-YA. Maha Kassapa
mengulang Abhidhamma
-Tipitaka lengkap
-YA. Tissa memilih 1000
bhiikhu yg benar2
memahami ajaran Buddha
utk menghimpun ajaran
tsb mjd Tipitaka &
kegiatan tsb berlangsung
selama 9 bulan
SIDANG PENJELASAN PENYEBAB TUJUAN HASIL
IV -Diadakan kira2
antara th 101-77
SM. Pd masa pe-
merintahan Raja
Vattagamani
Abhaya.
-Dipimpin oleh YA.
Rakkhita Mahathera
-Dihadiri kira2 500
bhikkhu
-Diadakan di Alu
Vihara (Matale.
Srilanka)
-Adanya
ancaman thd
ajaran dan
kebudayaan
Buddhis
-Mencari
penyelesaian karena
melihat terjadinya
kemungkinan2
ancaman thd ajaran-
ajaran dan kebudaya-
an Buddhis oleh
pihak-pihak lain.
-Mengulang Tipitaka
-Menyempurnakan
komentar Tipitaka
-Menuliskan Tipitaka dan
komentarnya ke dalam
daun lontar
SIDANG PENJELASAN PENYEBAB TUJUAN HASIL
V -Diadakan di
Mandalay (Burma)
kira2 tahun 1871 M
-Disponsori oleh
Raja Mindon
-Tipitaka diprasastikan pd
729 buah lempengan
marmer dan diletakkan di
bukit Mandalay
VI -Diadakan di
Rangoon pd hari
Wesak 2498 dan
berakhir pd tahun
2500 BE/1956 M.
-Tipitaka diterjemahkan ke
dalam berbagai bahasa
asing.
VINAYA PITAKA
(5 BUKU)
SUTTA VIBHANGA
1.
BHIKKHU
VIBHANGA
2.
BHIKKHUNI
VIBHANGA
KHANDAKA
3.
MAHAVAGA
4.
CULAVAGA
5.
PARIVARA
ISI TIPITAKA
SUTTA PITAKA
(5 KOLEKSI/
KELOMPOK)
DIGHA NIKAYA
TERDIRI DARI
3 VAGGA DAN
34 SUTTA
PANJANG
MAJJHIMA
NIKAYA
TERDIRI DARI
152 SUTTA SEDANG
ANGUTTARA
NIKAYA
TERDIRI DARI
11 NIPATA DAN
9557 SUTTA
PENDEK
SAMYUTTA
NIKAYA
TERDIRI DARI
56 SAMYUTTA
DAN
7762 SUTTA
KHUDDAKA
NIKAYA
TERDIRI DARI
15 BUKU
ISI TIPITAKA
ABHIDHAMMA PITAKADHAMMASANGANI: menguraikan perincian Paramattha Dhamma, yaitu etika / sari
batin.
VIBHANGA: Pembagian Paramattha dhamma yang terdapat dalam buku
Dhammasangani.
DHATUKATHA: Menguraikan unsur-unsur batin dari Paramattha Dhamma.
PUGGALA-PANNATTI: Menguraikan tentang pannatti, puggala dan paramattha.
KATHAVATTHU: Menguraikan paramattha Dhamma dalam bentuk tanya jawab.
YAMAKA: Menguraikan Paramattha Dhamma secara berpasangan (tanya jawab).
PATHANA: Menguraikan dua puluh empat paccaya (hubungan –hubungan antara batin
dan jasmani)
BRAHMAJALA SUTTA
• Sutta ini merupakan sutta urutan pertama
dari Silakandha Vagga, Digha NIkaya (kotbah
Panjang. Dikotbahkan oleh Buddha kepada
para bhikkhu ketika dalam perjalanan antara
Rajagaha dan Nalanda, tepatnya di
Ambalatthika.
• Berisi tentang 62 pandangan salah yang terdiri
dari:
a. Delapan belas pandangan salah tentang masa
lampau
b. Empat puluh empat spekulasi tentang masa
depan
• 18 pandangan salah tentang masa lampau:
a. 4 pandangan tentang kekekalan dunia atau
jiwa (sassatavada);
b. 4 pandangan tentang ada yang kekal dan
ada yang tidak kekal (ekaccasassatavada);
c. 4 pandangan tentang terbatas dan tidak
terbatasnya dunia (antanantavada);
d. 4 pandangan tentang geliat belut atau
menghindar (amaravikkhepavada); dan
e. 2 pandangan tentang serba kebetulan
(adhiccasamuppanavada).
BRAHMAJALA SUTTA
• 44 spekulasi tentang masa depan
a. 16 pandangan tentang kekekaln persepsi
(sannivada);
b. 8 pandangan tentang ketidaksadaran setelah
kematian (asannivada):
c. 8 pandangan tentang kekekalan bukan kesadaran
dan juga bukan ketidaksadaran yang bertahan
setelah kematian (nevasanni-nasannivada);
d. 7 pandangan tentang pemusnahan atau nihilisme
(uccehdavada); dan
e. 5 pandangan tentang Nibbana di sini dan saat ini
(ditthadhammanibbanavada).
BRAHMAJALA SUTTA
METTA SUTTA
• Khotbah Cinta Kasih diajarkan oleh Buddha kepada 500
orang bhikkhu ketika sedang berdiam di Savatthi.
Dikatakan bahwa selama masa Vassa, para bhikkhu yang
pada mulanya mengalami kesulitan‐kesulitan dalam
bermeditasi karena diganggu oleh para dewa pohon yang
kurang senang dengan kehadiran bhikhu-bhikhhu tersebut
di hutan.
• Buddha menyampaikan dan memberitahu bahwa seorang
bhikkhu yang tinggal di hutan harus tahu prosedur
perlindungan, yaitu setiap pagi dan petang melakukan
dua pancaran cinta kasih, dua perlindungan, dua sifat-sifat
yang menjijikkan dan dua kewasapadaan akan kematian
serta delapan prinsip untuk rasa kemendesakan.
SUBHA SUTTA
• Dikotbahkan oleh Y.A. Ananda kepada Brahmana
muda Subha, yang menjadi seorang pengikut-
awam menjelaskan tentang moralitas,
konsentrasi, dan kebijaksanaan Ariya, tidak lama
setelah Buddha meninggal.
• Terdapat kelompok moralitas, konsentrasi dan
kebijaksanaan Ariya yang dipuji oleh Bhagava
yang akan membawa seseorang pada kesucian
dengan mempraktikkan moralitas, konsentrasi
dan kebijaksanaan yang sempurna.
MANGALA SUTTA
• Kotbah ini disampaikan oleh Buddha di Hutan Jeta
atas permintaan dewa terkait adanya perbedaan
pendapat di antara dewa dan manusia tentang
berkah utama atau pertanda baik.
• Terdapat 38 berkah utama atau pertanda baik yang
dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu: 1) ciri-
ciri manusia yang memiliki berkah, 2) sikap awal
manusia yang berjuang untuk memiliki berkah
uatama, dan 3) kualitas mental seseorang yang
memiliki berkah.
MANGALA SUTTA
ciri-ciri manusia yang memiliki berkah terhadap diri-sendiri:
asevanā ca bālānam tidak bergaul dengan orang yang tidak bijaksana, artinya tidak bersekutu dengan lobha, dosa,
dan moha
panditānañca sevanā bergaul dengan orang yang bijaksana
puja ca pujaniyanam menghormat yang patut dihormat, menjunjung tinggi yang pantas dijunjung
patirupadesavaso ca hidup ata tinggal di tempat yang sesuai
pubbe ca katapunnata berkat jasa-jasa dalam hidup yang lampau
attasamapanidhi ca menuntun diri kea rah yang benar artinya melakukan pengendalian diri dengan benar dan baik
bahusaccanca berpengetahun luas, berjuang untuk mendapatkan pengetahuan sejati yang tinggi
sippanca berketerampilan, memiliki kemahiran dan kemampuan melihat anicca
vinayo ca susikkhito terlatih baik dalam tata susila artinya pengetahuan langsung dari hasil praktik kemoralan dan
meditasi
subhasita ca ya vaca ramah tamah dalam ucapan, kebiasaan bertutur kata baik dan sopan
MANGALA SUTTA
Ciri-ciri manusia yang memiliki berkah terhadap keluarga
matapitu-upatthanam membantu ayah dan ibu, melayani kebutuhan materiil maupun spiritual orangtua
puttadarassa sangaho, menunjang anak dan istri, yaitu menggabungkan dan memberikan nafkah kepada anak
dan istri baik secara materiil maupun spiritual
anakula ca kammanta tidak melakukan pekerjaan tercela.
Ciri-ciri manusia yang memiliki berkah terhadap masyarakat
dananca berdana memberi tanpa pamrih kepada siapa saja yang membutuhkan
dhammacariya ca hidup sesuai dengan Dhamma, mengajar dhamma, kebaikan dan kebajkan
natakananca sangaho menyokong sanak keluarga, merangkul sabagai sanak saudara untuk memberikan
pertolongan
anavajjani kammani bekerja tanpa cela artinya tidak menghindari pekerjaan yang berkaitan dengan
Dhamma.
Sikap awal manusia yang berjuang untuk memiliki berkah
arati menjauhi perbuatan tercela dari kondisi luar
virati papa menghindari perbuatan buruk yaitu perbuatan buruk dari kondisi dalam batin
majjapana ca sannamo pengendalian diri dari gejolak napsu keinginan dan perasaan untuk melakukan hal-hal
yang dapat melemahkan kesadaran seperti minum-minuman keras, menggunakan
narkoba, berjudi dan lain-lain;
appamado ca dhammesu tekun melaksanakan Dhamma artinya terus berjuang dan penuh perhatian pada timbul
dan tenggelamnya nama-rupa
MANGALA SUTTA
pertanda baik yang berkaitan dengan meghormati guru
garavo ca memiliki rasa hormat dan taat
nivato ca merendah hati dan tidak sombong
santutthi ca merasa puas dengan apa yang dimiliki maksudnya adalah puas dalam kesederhanaan
dan pengendalian
katannuta ingat budi baik orang artinya menghargai budi baik orang dan meneladani
kebajikannya
kalena dhammasavanam mendengarkan Dhamma pada saat yang sesuai, pada waktu yang tepat mendengarkan
Dhamma dan mampu mempraktikkannya.
Berkah utama yang berkaitan dengan mau belajar
khanti ca sabar artinya mampu melatih kesabaran dengan kelembutan
sovacassata mudah dinasihati artinya menerima apa adanya dengan menyadari segala sesuatu
samanananca dassanam sering mengunjungi para pertapa artinya berguru dan berdiskusi pada Samana yang
berpengalaman
kalena dhammasakaccha membahas Dhamma pada waktu yang tepat.
Berkah utama atau pertanda baik yang berkaitan dengan mengendalikan diri
tapo ca, bersemangat dalam mengikis kilesa, melakukan meditasi/bhavana, melaksanakan Satu
Jalan Mulia Berunsur Delapan
Brahmacariyanca menjalankan hidup suci artinya mengutamakan Satu Jalan Mulia Berunsur Delapan
dalam kehidupan sehari-hari
ariyasaccana dassanam melihat Empat Kebenaran Mulia, merealisasikan Satu Jalan Mulia Berunsur Delapan
nibbanasacchikiriya ca mencapai Nibbana.
MANGALA SUTTA
kualitas mental seseorang yang memilki berkah
phutthassa lokadhammehi,
cittam yassa na kampati
ketika sedang mengalami delapan kondisi dunia batiinya tetap seimbang tidak
terpengaruh
asokam tidak sedih/ batin tidak tergoyahkan artinya tidak melekat
virajam tiada marah, tanpa noda artinya tidak menimbulkan kekotoran batin/kilesa baru di
dalam bati
khemam penuh damai artinya tenang, damai, batin tetap seimbang
MANGALA SUTTA
NIDHIKANDHA SUTTA
Kotbah ini disampaikan langsung oleh Buddha
di Savatthi kepada seorang pemilik tanah. Di
mana pada waktu itu pemilik tanah sedang
melayani Buddha dan para siswa di rumah.
Ketika sedang memberikan pelayanan tersebut,
datanglah utusan kerjaan yang menyampaikan
perintah raja bahwa kerajaan sedang
membutuhkan uang dan pemilik tanah
diwajibkan untuk membayar atau memberikan
bantuan kepada kerajaan.
MAKNA NIDHIKANDHA SUTTA
1
mengumpul
kan harta
materi
2
alasan
menimbun
harta
3
kelemahan
harta materi
4
harta
kebajikan
5
manfaat
harta
kebajikan
DIGHAJANU SUTTA
• Dikenal juga dengan Vyagghapajja Sutta,
berisi tentang empat faktor yang membawa
pada kebahagiaan dunia pada kehidupan
sekarang atau disebut juga dengan
Ditthadhammikathapayojana.
• Adapun empat faktor tersebut adalah:
1) utthana sampada;
2) arakkha sampada;
3) kalyana mitta; dan
4) Samajivikata.
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Membangun sikap khauf dan raja'
Membangun sikap khauf dan raja'Membangun sikap khauf dan raja'
Membangun sikap khauf dan raja'
Muhsin Hariyanto
 
Surat al maun
Surat al maunSurat al maun
Surat al maun
Mengajar
 
Ppt part 5 puja pab sma tmi
Ppt part 5 puja pab sma tmi Ppt part 5 puja pab sma tmi
Ppt part 5 puja pab sma tmi
tiyo noiss
 

Was ist angesagt? (20)

Kekuatan paritta
Kekuatan parittaKekuatan paritta
Kekuatan paritta
 
Menyambut ramadhan
Menyambut ramadhanMenyambut ramadhan
Menyambut ramadhan
 
s i l a
 s i l a s i l a
s i l a
 
upacara dalam agama buddha
upacara dalam agama buddhaupacara dalam agama buddha
upacara dalam agama buddha
 
riwayat hidup buddha gotama
riwayat hidup buddha gotamariwayat hidup buddha gotama
riwayat hidup buddha gotama
 
sonadanda, payasi
sonadanda, payasisonadanda, payasi
sonadanda, payasi
 
Mengidentifikasi kalimat (Isim, fi'il, dan harf) dalam Bahasa Arab (ust. Azizi)
Mengidentifikasi kalimat (Isim, fi'il, dan harf) dalam Bahasa Arab (ust. Azizi)Mengidentifikasi kalimat (Isim, fi'il, dan harf) dalam Bahasa Arab (ust. Azizi)
Mengidentifikasi kalimat (Isim, fi'il, dan harf) dalam Bahasa Arab (ust. Azizi)
 
Lec5. cetasika
Lec5. cetasikaLec5. cetasika
Lec5. cetasika
 
Keutamaan Puasa dan Ramadhan
Keutamaan Puasa dan RamadhanKeutamaan Puasa dan Ramadhan
Keutamaan Puasa dan Ramadhan
 
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 & 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 & 2 smtr 2Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 & 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 & 2 smtr 2
 
Membangun sikap khauf dan raja'
Membangun sikap khauf dan raja'Membangun sikap khauf dan raja'
Membangun sikap khauf dan raja'
 
Ppt Bab 1 Al-Qur'an Hadits Kelas VII Semester 1
Ppt Bab 1 Al-Qur'an Hadits Kelas VII Semester 1Ppt Bab 1 Al-Qur'an Hadits Kelas VII Semester 1
Ppt Bab 1 Al-Qur'an Hadits Kelas VII Semester 1
 
sejarah singkat Nabi Muhammad SAW.pptx
sejarah singkat Nabi Muhammad SAW.pptxsejarah singkat Nabi Muhammad SAW.pptx
sejarah singkat Nabi Muhammad SAW.pptx
 
Jalan utama berunsur delapan
Jalan utama berunsur delapanJalan utama berunsur delapan
Jalan utama berunsur delapan
 
Tayamum ppt
Tayamum pptTayamum ppt
Tayamum ppt
 
Ppt puasa
Ppt puasaPpt puasa
Ppt puasa
 
Surat al maun
Surat al maunSurat al maun
Surat al maun
 
Ahlak membesuk orang sakit akidah
Ahlak membesuk orang sakit akidahAhlak membesuk orang sakit akidah
Ahlak membesuk orang sakit akidah
 
Ppt part 5 puja pab sma tmi
Ppt part 5 puja pab sma tmi Ppt part 5 puja pab sma tmi
Ppt part 5 puja pab sma tmi
 
Retorika dakwah
Retorika dakwahRetorika dakwah
Retorika dakwah
 

Ähnlich wie Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok

Agama budha
Agama budhaAgama budha
Agama budha
nichira
 

Ähnlich wie Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok (20)

Buddhism
BuddhismBuddhism
Buddhism
 
samanaphala, kutadanta, khevadha
samanaphala, kutadanta, khevadhasamanaphala, kutadanta, khevadha
samanaphala, kutadanta, khevadha
 
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha pptDialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
 
Ikhtisar tipitaka
Ikhtisar tipitakaIkhtisar tipitaka
Ikhtisar tipitaka
 
45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha
45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha 45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha
45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha
 
Perbandingan islam dan agama bukan ahli kitab ust yusri
Perbandingan islam dan agama bukan ahli kitab ust yusriPerbandingan islam dan agama bukan ahli kitab ust yusri
Perbandingan islam dan agama bukan ahli kitab ust yusri
 
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha
Dialog Antar Umat Beragama-BuddhaDialog Antar Umat Beragama-Buddha
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha
 
181103143-LAHIR-DAN-BERKEMBANGNYA-HINDU-BUDDHA-DI-INDONESIA-ppt.ppt
181103143-LAHIR-DAN-BERKEMBANGNYA-HINDU-BUDDHA-DI-INDONESIA-ppt.ppt181103143-LAHIR-DAN-BERKEMBANGNYA-HINDU-BUDDHA-DI-INDONESIA-ppt.ppt
181103143-LAHIR-DAN-BERKEMBANGNYA-HINDU-BUDDHA-DI-INDONESIA-ppt.ppt
 
tipitaka
 tipitaka tipitaka
tipitaka
 
Tradisi Membaca Kitab Suci Weda
Tradisi Membaca Kitab Suci WedaTradisi Membaca Kitab Suci Weda
Tradisi Membaca Kitab Suci Weda
 
Pengertian agama budha
Pengertian agama budhaPengertian agama budha
Pengertian agama budha
 
Jataka 1
Jataka 1Jataka 1
Jataka 1
 
Saddharma pundarika sutra (Bahasa Indonesia)
Saddharma pundarika sutra (Bahasa Indonesia)Saddharma pundarika sutra (Bahasa Indonesia)
Saddharma pundarika sutra (Bahasa Indonesia)
 
Agama budha
Agama budhaAgama budha
Agama budha
 
kemasyarakatan umat buddha
 kemasyarakatan umat buddha kemasyarakatan umat buddha
kemasyarakatan umat buddha
 
Etiket vaisnava
Etiket vaisnavaEtiket vaisnava
Etiket vaisnava
 
Perayaan dan hari kebesaran agama hindu dan buddha
Perayaan dan hari kebesaran agama hindu dan buddhaPerayaan dan hari kebesaran agama hindu dan buddha
Perayaan dan hari kebesaran agama hindu dan buddha
 
SHS2_PUJA.pptx
SHS2_PUJA.pptxSHS2_PUJA.pptx
SHS2_PUJA.pptx
 
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHA
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHAPENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHA
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHA
 
Agama buddha
Agama buddhaAgama buddha
Agama buddha
 

Mehr von Istna Zakia Iriana

Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran okSuplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran okSuplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran topSuplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 okSuplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer okSuplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual topSuplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme okSuplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah okSuplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha okSuplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Istna Zakia Iriana
 

Mehr von Istna Zakia Iriana (20)

Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran okSuplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
 
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran okSuplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
 
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran topSuplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
 
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 okSuplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
 
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer okSuplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
 
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual topSuplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
 
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme okSuplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
 
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah okSuplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
 
Suplemen kb 3 modul pdab saddha ok
Suplemen kb 3 modul pdab saddha okSuplemen kb 3 modul pdab saddha ok
Suplemen kb 3 modul pdab saddha ok
 
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
 
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha okSuplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
 
Weda 3. kegiatan belajar 3 ok
Weda 3. kegiatan belajar 3 okWeda 3. kegiatan belajar 3 ok
Weda 3. kegiatan belajar 3 ok
 
Weda 3. kegiatan belajar 2 ok
Weda 3. kegiatan belajar 2   okWeda 3. kegiatan belajar 2   ok
Weda 3. kegiatan belajar 2 ok
 
Weda 3. kegiatan belajar 1 ok
Weda 3. kegiatan belajar 1   okWeda 3. kegiatan belajar 1   ok
Weda 3. kegiatan belajar 1 ok
 
Tata susila 4 ppt kb 4 ok
Tata susila 4 ppt kb 4 okTata susila 4 ppt kb 4 ok
Tata susila 4 ppt kb 4 ok
 
Tata susila 4 ppt kb 3 ok
Tata susila 4 ppt kb 3 okTata susila 4 ppt kb 3 ok
Tata susila 4 ppt kb 3 ok
 
Tata Susila 4 ppt kb 2 ok
Tata Susila 4 ppt kb 2 okTata Susila 4 ppt kb 2 ok
Tata Susila 4 ppt kb 2 ok
 
Sejarah Agama Hindu Kb 1
Sejarah Agama Hindu Kb 1Sejarah Agama Hindu Kb 1
Sejarah Agama Hindu Kb 1
 
Sejarah Agama Hindu Kb 3
Sejarah Agama Hindu Kb 3Sejarah Agama Hindu Kb 3
Sejarah Agama Hindu Kb 3
 
Modul Sejarah Agama Hindu Kb 2
Modul Sejarah Agama Hindu  Kb 2Modul Sejarah Agama Hindu  Kb 2
Modul Sejarah Agama Hindu Kb 2
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok

  • 2.
  • 3. TIPITAKA PELESTARIAN DHAMMA DAN VINAYA • Pada zaman Sang Buddha masih hidup, tidak dikenal istilah Tipitaka, istilah yang dipakai adalah Dhamma dan Vinaya. • Kata Tipitaka muncul setelah Sang Buddha wafat kira2 tiga tahun berikutnya. Kata Tipitaka artinya tiga keranjang. Kitab suci agama Buddha dinamakan demikian karena terdiri dari tiga kelompok yaitu: Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka dan Abhidhamma Pitaka.
  • 4. Pesan Terakhir Sang Buddha Sehubungan dengan cara melestarikan Dhamma dan Vinaya. • Tiga bulan sebelum wafat, Sang Buddha bersabda kepada murid-murid-Nya: “Aku telah berkhotbah kepadamu selama empat puluh lima tahun. Kamu harus mempelajarinya dengan baik dan menghargainya. Kamu harus mempraktikkan dan mengajarkannya kepada yang lain. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi kesejahteraan mereka yang hidup saat ini serta kesejahteraan mereka yang hidup setelah kamu.”
  • 5. SEJARAH PENULISAN KITAB SUCI SIDANG PENJELASAN PENYEBAB TUJUAN HASIL I -Diadakan th 543 SM (3 bln setelah Buddha wafat) -Berlangsung selama 2 bulan -Dipimpin oleh YA. Maha Kassapa -Dihadiri 500 Arahat -Bertempat di Gua Sattapanni -Disponsori oleh Raja Ajartasattu - Ucapan bhikkhu Subhada yg dianggap membahayak an keutuhan Dhamma dan Vinaya -Menghimpun ajaran Buddha yg diajarkan kpd org, waktu, & tempat yg berlainan. -Mengulang ajaran Buddha agar tetap murni, kuat, melebihi ajaran lain. YA. Upali mengulang Vinaya YA. Ananda mengulang Dhamma -Sangha tidak menambah dan mengurangi Dhamma dan Vinaya yg sudah ada. -Mengadili YA. Ananda -Mengucilkan Channa -Agama Buddha masih utuh
  • 6. SIDANG PENJELASAN PENYEBAB TUJUAN HASIL II -Diadakan th 443 SM -Berlangsung selama 4 bulan -Dipimpin oleh YA. Revata dibantu oleh YA. Yasa -Dihadiri 700 Arahat -Bertempat di Vesali -Disponsori oleh Raja Kalasoka - Ada kelompok bhikkhu yg ingin mengubah vinaya -Membahas sekelompok bhikkhu Sangha (Mahasangika) yg menghendaki untuk memperlunak Vinaya yg dianggap terlalu keras (tetapi gagal) -Kesalahan bhikkhu2 dari suku Vajji yg melanggar ‘Pacittiya’ dibicarakan, dan diakui bahwa mereka melanggar Vinaya. 700 bhikkhu yg hadir menyatakan setuju. -Pengulangan kembali Dhamma & Vinaya yg dikenal dg ‘Satta Sati’ atau ‘Yasathera Sanghiti’
  • 7. SIDANG PENJELASAN PENYEBAB TUJUAN HASIL III -Diadakan kira2 th 313 SM -Diadakan di Pataliputta -Dipimpin oleh YA. Tissa Moggaliputta -Disponsori oleh Raja Asoka dari suku Mauriya -Perbedaan pendapat yg menjurus ke perpecahan Sangha -Masuknya ajaran sesat dalam ajaran Buddha -Menertibkan perbedaan pendapat yg dpt mengakibatkan perpecahan Sangha -Memeriksa dan menyempurnakan Kitab Suci Pali (memurnikan ajaran Buddha) -Membersihkan sangha dari oknum- oknum yg ingin menghancurkan agama Buddha -Menghukum bhikkhu2 slebor -YA. Maha Kassapa mengulang Abhidhamma -Tipitaka lengkap -YA. Tissa memilih 1000 bhiikhu yg benar2 memahami ajaran Buddha utk menghimpun ajaran tsb mjd Tipitaka & kegiatan tsb berlangsung selama 9 bulan
  • 8. SIDANG PENJELASAN PENYEBAB TUJUAN HASIL IV -Diadakan kira2 antara th 101-77 SM. Pd masa pe- merintahan Raja Vattagamani Abhaya. -Dipimpin oleh YA. Rakkhita Mahathera -Dihadiri kira2 500 bhikkhu -Diadakan di Alu Vihara (Matale. Srilanka) -Adanya ancaman thd ajaran dan kebudayaan Buddhis -Mencari penyelesaian karena melihat terjadinya kemungkinan2 ancaman thd ajaran- ajaran dan kebudaya- an Buddhis oleh pihak-pihak lain. -Mengulang Tipitaka -Menyempurnakan komentar Tipitaka -Menuliskan Tipitaka dan komentarnya ke dalam daun lontar
  • 9. SIDANG PENJELASAN PENYEBAB TUJUAN HASIL V -Diadakan di Mandalay (Burma) kira2 tahun 1871 M -Disponsori oleh Raja Mindon -Tipitaka diprasastikan pd 729 buah lempengan marmer dan diletakkan di bukit Mandalay VI -Diadakan di Rangoon pd hari Wesak 2498 dan berakhir pd tahun 2500 BE/1956 M. -Tipitaka diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing.
  • 10. VINAYA PITAKA (5 BUKU) SUTTA VIBHANGA 1. BHIKKHU VIBHANGA 2. BHIKKHUNI VIBHANGA KHANDAKA 3. MAHAVAGA 4. CULAVAGA 5. PARIVARA ISI TIPITAKA
  • 11. SUTTA PITAKA (5 KOLEKSI/ KELOMPOK) DIGHA NIKAYA TERDIRI DARI 3 VAGGA DAN 34 SUTTA PANJANG MAJJHIMA NIKAYA TERDIRI DARI 152 SUTTA SEDANG ANGUTTARA NIKAYA TERDIRI DARI 11 NIPATA DAN 9557 SUTTA PENDEK SAMYUTTA NIKAYA TERDIRI DARI 56 SAMYUTTA DAN 7762 SUTTA KHUDDAKA NIKAYA TERDIRI DARI 15 BUKU ISI TIPITAKA
  • 12. ABHIDHAMMA PITAKADHAMMASANGANI: menguraikan perincian Paramattha Dhamma, yaitu etika / sari batin. VIBHANGA: Pembagian Paramattha dhamma yang terdapat dalam buku Dhammasangani. DHATUKATHA: Menguraikan unsur-unsur batin dari Paramattha Dhamma. PUGGALA-PANNATTI: Menguraikan tentang pannatti, puggala dan paramattha. KATHAVATTHU: Menguraikan paramattha Dhamma dalam bentuk tanya jawab. YAMAKA: Menguraikan Paramattha Dhamma secara berpasangan (tanya jawab). PATHANA: Menguraikan dua puluh empat paccaya (hubungan –hubungan antara batin dan jasmani)
  • 13. BRAHMAJALA SUTTA • Sutta ini merupakan sutta urutan pertama dari Silakandha Vagga, Digha NIkaya (kotbah Panjang. Dikotbahkan oleh Buddha kepada para bhikkhu ketika dalam perjalanan antara Rajagaha dan Nalanda, tepatnya di Ambalatthika. • Berisi tentang 62 pandangan salah yang terdiri dari: a. Delapan belas pandangan salah tentang masa lampau b. Empat puluh empat spekulasi tentang masa depan
  • 14. • 18 pandangan salah tentang masa lampau: a. 4 pandangan tentang kekekalan dunia atau jiwa (sassatavada); b. 4 pandangan tentang ada yang kekal dan ada yang tidak kekal (ekaccasassatavada); c. 4 pandangan tentang terbatas dan tidak terbatasnya dunia (antanantavada); d. 4 pandangan tentang geliat belut atau menghindar (amaravikkhepavada); dan e. 2 pandangan tentang serba kebetulan (adhiccasamuppanavada). BRAHMAJALA SUTTA
  • 15. • 44 spekulasi tentang masa depan a. 16 pandangan tentang kekekaln persepsi (sannivada); b. 8 pandangan tentang ketidaksadaran setelah kematian (asannivada): c. 8 pandangan tentang kekekalan bukan kesadaran dan juga bukan ketidaksadaran yang bertahan setelah kematian (nevasanni-nasannivada); d. 7 pandangan tentang pemusnahan atau nihilisme (uccehdavada); dan e. 5 pandangan tentang Nibbana di sini dan saat ini (ditthadhammanibbanavada). BRAHMAJALA SUTTA
  • 16. METTA SUTTA • Khotbah Cinta Kasih diajarkan oleh Buddha kepada 500 orang bhikkhu ketika sedang berdiam di Savatthi. Dikatakan bahwa selama masa Vassa, para bhikkhu yang pada mulanya mengalami kesulitan‐kesulitan dalam bermeditasi karena diganggu oleh para dewa pohon yang kurang senang dengan kehadiran bhikhu-bhikhhu tersebut di hutan. • Buddha menyampaikan dan memberitahu bahwa seorang bhikkhu yang tinggal di hutan harus tahu prosedur perlindungan, yaitu setiap pagi dan petang melakukan dua pancaran cinta kasih, dua perlindungan, dua sifat-sifat yang menjijikkan dan dua kewasapadaan akan kematian serta delapan prinsip untuk rasa kemendesakan.
  • 17. SUBHA SUTTA • Dikotbahkan oleh Y.A. Ananda kepada Brahmana muda Subha, yang menjadi seorang pengikut- awam menjelaskan tentang moralitas, konsentrasi, dan kebijaksanaan Ariya, tidak lama setelah Buddha meninggal. • Terdapat kelompok moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaan Ariya yang dipuji oleh Bhagava yang akan membawa seseorang pada kesucian dengan mempraktikkan moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaan yang sempurna.
  • 18. MANGALA SUTTA • Kotbah ini disampaikan oleh Buddha di Hutan Jeta atas permintaan dewa terkait adanya perbedaan pendapat di antara dewa dan manusia tentang berkah utama atau pertanda baik. • Terdapat 38 berkah utama atau pertanda baik yang dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu: 1) ciri- ciri manusia yang memiliki berkah, 2) sikap awal manusia yang berjuang untuk memiliki berkah uatama, dan 3) kualitas mental seseorang yang memiliki berkah.
  • 19. MANGALA SUTTA ciri-ciri manusia yang memiliki berkah terhadap diri-sendiri: asevanā ca bālānam tidak bergaul dengan orang yang tidak bijaksana, artinya tidak bersekutu dengan lobha, dosa, dan moha panditānañca sevanā bergaul dengan orang yang bijaksana puja ca pujaniyanam menghormat yang patut dihormat, menjunjung tinggi yang pantas dijunjung patirupadesavaso ca hidup ata tinggal di tempat yang sesuai pubbe ca katapunnata berkat jasa-jasa dalam hidup yang lampau attasamapanidhi ca menuntun diri kea rah yang benar artinya melakukan pengendalian diri dengan benar dan baik bahusaccanca berpengetahun luas, berjuang untuk mendapatkan pengetahuan sejati yang tinggi sippanca berketerampilan, memiliki kemahiran dan kemampuan melihat anicca vinayo ca susikkhito terlatih baik dalam tata susila artinya pengetahuan langsung dari hasil praktik kemoralan dan meditasi subhasita ca ya vaca ramah tamah dalam ucapan, kebiasaan bertutur kata baik dan sopan
  • 20. MANGALA SUTTA Ciri-ciri manusia yang memiliki berkah terhadap keluarga matapitu-upatthanam membantu ayah dan ibu, melayani kebutuhan materiil maupun spiritual orangtua puttadarassa sangaho, menunjang anak dan istri, yaitu menggabungkan dan memberikan nafkah kepada anak dan istri baik secara materiil maupun spiritual anakula ca kammanta tidak melakukan pekerjaan tercela. Ciri-ciri manusia yang memiliki berkah terhadap masyarakat dananca berdana memberi tanpa pamrih kepada siapa saja yang membutuhkan dhammacariya ca hidup sesuai dengan Dhamma, mengajar dhamma, kebaikan dan kebajkan natakananca sangaho menyokong sanak keluarga, merangkul sabagai sanak saudara untuk memberikan pertolongan anavajjani kammani bekerja tanpa cela artinya tidak menghindari pekerjaan yang berkaitan dengan Dhamma.
  • 21. Sikap awal manusia yang berjuang untuk memiliki berkah arati menjauhi perbuatan tercela dari kondisi luar virati papa menghindari perbuatan buruk yaitu perbuatan buruk dari kondisi dalam batin majjapana ca sannamo pengendalian diri dari gejolak napsu keinginan dan perasaan untuk melakukan hal-hal yang dapat melemahkan kesadaran seperti minum-minuman keras, menggunakan narkoba, berjudi dan lain-lain; appamado ca dhammesu tekun melaksanakan Dhamma artinya terus berjuang dan penuh perhatian pada timbul dan tenggelamnya nama-rupa MANGALA SUTTA pertanda baik yang berkaitan dengan meghormati guru garavo ca memiliki rasa hormat dan taat nivato ca merendah hati dan tidak sombong santutthi ca merasa puas dengan apa yang dimiliki maksudnya adalah puas dalam kesederhanaan dan pengendalian katannuta ingat budi baik orang artinya menghargai budi baik orang dan meneladani kebajikannya kalena dhammasavanam mendengarkan Dhamma pada saat yang sesuai, pada waktu yang tepat mendengarkan Dhamma dan mampu mempraktikkannya.
  • 22. Berkah utama yang berkaitan dengan mau belajar khanti ca sabar artinya mampu melatih kesabaran dengan kelembutan sovacassata mudah dinasihati artinya menerima apa adanya dengan menyadari segala sesuatu samanananca dassanam sering mengunjungi para pertapa artinya berguru dan berdiskusi pada Samana yang berpengalaman kalena dhammasakaccha membahas Dhamma pada waktu yang tepat. Berkah utama atau pertanda baik yang berkaitan dengan mengendalikan diri tapo ca, bersemangat dalam mengikis kilesa, melakukan meditasi/bhavana, melaksanakan Satu Jalan Mulia Berunsur Delapan Brahmacariyanca menjalankan hidup suci artinya mengutamakan Satu Jalan Mulia Berunsur Delapan dalam kehidupan sehari-hari ariyasaccana dassanam melihat Empat Kebenaran Mulia, merealisasikan Satu Jalan Mulia Berunsur Delapan nibbanasacchikiriya ca mencapai Nibbana. MANGALA SUTTA
  • 23. kualitas mental seseorang yang memilki berkah phutthassa lokadhammehi, cittam yassa na kampati ketika sedang mengalami delapan kondisi dunia batiinya tetap seimbang tidak terpengaruh asokam tidak sedih/ batin tidak tergoyahkan artinya tidak melekat virajam tiada marah, tanpa noda artinya tidak menimbulkan kekotoran batin/kilesa baru di dalam bati khemam penuh damai artinya tenang, damai, batin tetap seimbang MANGALA SUTTA
  • 24. NIDHIKANDHA SUTTA Kotbah ini disampaikan langsung oleh Buddha di Savatthi kepada seorang pemilik tanah. Di mana pada waktu itu pemilik tanah sedang melayani Buddha dan para siswa di rumah. Ketika sedang memberikan pelayanan tersebut, datanglah utusan kerjaan yang menyampaikan perintah raja bahwa kerajaan sedang membutuhkan uang dan pemilik tanah diwajibkan untuk membayar atau memberikan bantuan kepada kerajaan.
  • 25. MAKNA NIDHIKANDHA SUTTA 1 mengumpul kan harta materi 2 alasan menimbun harta 3 kelemahan harta materi 4 harta kebajikan 5 manfaat harta kebajikan
  • 26. DIGHAJANU SUTTA • Dikenal juga dengan Vyagghapajja Sutta, berisi tentang empat faktor yang membawa pada kebahagiaan dunia pada kehidupan sekarang atau disebut juga dengan Ditthadhammikathapayojana. • Adapun empat faktor tersebut adalah: 1) utthana sampada; 2) arakkha sampada; 3) kalyana mitta; dan 4) Samajivikata.